BAB II Laporan KKN-P
-
Upload
arif-luqman-hakim -
Category
Documents
-
view
229 -
download
0
Transcript of BAB II Laporan KKN-P
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 1/26
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Struktur Organisasi Proyek
Menurut Paulus Nugraha: 1992, Proyek merupakan suatu kegiatan yang
berlangsung dalam kurun waktu, sumber daya, dan tujuan yang telah ditetapkan dengan
jelas. Dalam pelaksanaannya, suatu proyek sering dihadapkan pada masalah
keterbatasan tertentu seperti anggaran yang dimiliki, jadwal yang harus terpenuhi dan
sumber daya yang tersedia. ehingga untuk men!apai tujuan dalam suatu proyek
diperlukan manajemen yang baik, meliputi aspek peren!anaan, pengaturan tenaga kerja,
pengarahan dan pengendalian. ukses atau gagalnya mengelola proyek konstruksi
sangat tergantung kepada orang orang yang mengelolanya. "esimpulannya manajemen
merupakan kegiatan mengatur atau memimpin berbagai kegiatan orang atau kelompok
orang dalam rangka men!apai tujuan bersama yang ditetapkan.
Paulus Nugraha melanjutkan, salah satu !ontoh penerapan manajemen,
khususnya manajemen organisasi bilamana dua orang atau lebih bersepakat untuk
bekerja sama. #ntuk itu diperlukan suatu pengaturan yang jelas, siapa mengerjakan apa,
dan kepada siapa orang yang bekerja itu harus mempertanggungjawabkan pekerjaannya
dalam bentuk laporan. Dibentuklah struktur organisasi sebagai sarana penentuan dan
pengaturan serta pembagian tugas antara orang atau kelompok. $rganisasi diperlukan
supaya pekerjaan dapat dilaksanakan dengan tertib dan teratur. Di samping itu juga
diperlukan adanya pembatasan tanggung jawab yang jelas sehingga tidak menimbulkan
overlapping kerja. "arena dengan adanya tanggung jawab yang rangkap akan
mengakibatkan terhambatnya kelan!aran kerja terutama akan dialami oleh bawahan.
alah satu aspek dalam manajemen proyek adalah aspek organizing atau
pengaturan. Permasalahan organizing atau pengaturan ini sangat diperlukan terutama
untuk menangani suatu proyek. $leh karena itu, diperlukan adanya suatu bentuk
organisasi yang sesuai dengan proyek yang akan dikerjakan. Dimana %ungsi dari
organisasi itu sendiri adalah merubah sesuatu &dapat berupa material, in%ormasi,
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya 7
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 2/26
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
ataupun masyarakat' melalui suatu tatanan terkoordinasi yang mampu memberikan nilai
tambah, sedemikian sehingga organisasi tersebut dapat men!apai tujuannya dengan
baik.( &)stimawan Dipohusodo: 199*, hal +'
#ntuk men!apai tujuan dan sasaran tersebut diperlukan adanya manajemen
proyek atau yang disebut dengan Proses iklus Manajemen, yang meliputi:
1. Planning &Peren!anaan'
2. Organizing & Staffing &Pengaturan dan penyediaan sta%'
-. Directing &Pengarahan'
+. Controlling &Pengendalian'
. Coordinating &Pengkoordinasian'
Dengan adanya kenyataan tersebut maka diperlukan suatu manajemen yang
pada prinsipnya merupakan suatu proses, kegiatan atau usaha untuk men!apai tujuan
tertentu melalui kerjasama dengan orang lain berdasarkan ilmu dan seni. #ntuk
men!apai sasaran tersebut diperlukan sejumlah sarana, %asilitas atau alat yang disebut
juga sebagai unsur/unsur manajemen. #nsur/unsur manajemen tersebut seringkali
dirumuskan oleh ahli manajemen dengan sebutan 0The five M in Management 0.
lemen/elemen tersebut merupakan %aktor yang harus disediakan pada suatu
kegiatan yaitu meliputi :
a. Man (manusia)
Manusia menjadi penentu tujuan sekaligus pelaku dalam proses kegiatan yang telah
diren!anakan. egasnya, %aktor manusia itu mutlak. ak akan ada manajemen tanpa
adanya manusia. Manusia yang meren!anakan, melakukan, menggunakan,
melaksanakan, dan merasakan hasil dari manajemen itu.
b. Money (keuangan dan pembiayaan)
Dalam dunia modern, uang sebagai alat tukar dan alat pengukur nilai, amat
diperlukan untuk men!apai sesuatu tujuan, disamping unsur manusianya.
c. Methods (metode dan cara-cara kerja)
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya 8
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 3/26
Pimpinan umum
InspeksiDesign Enginering
OperasiManajer Proyek dan teknikPemeliharaan
Pemasaran keuangan LogistikManufakturUmum
Studi dan pengemangan
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
3aitu !ara melaksanakan sesuatu pekerjaan dalam rangka men!apai tujuan yang
ditetapkan. 4ara kerja yang tepat amat menentukan kelan!aran jalannya roda
manajemen.
d. Materials (bahan-bahan atau perlengkapan)
5aktor material sangat penting, karena manusia tidak dapat berbuat tanpa bahan
dan perlengkapan.
e. Machines (mesin-mesin)
Peranan mesin dalam jaman modern ini tidak diragukan lagi. Mesin membawa
kemudahan dalam pekerjaan, menyingkatkan waktu bekerja untuk menghasilkan
sesuatu sehingga tingkat e%isiensi lebih tinggi diharapkan menghasilkan hasil yang
maksimal.
6entuk dan organisasi proyek menurut uharto dan )mam dapat dibagi, antara lain:
1. Struktur Organisasi Kontraktual
truktur $rganisasi "ontraktual adalah struktur organisasi proyek yang menunjukkan
pihak/pihak yang terlibat dalam suatu proyek dengan wewenang dan tanggung jawab sesuai
kontrak yang disetujui bersama.
e!ara umum skema truktur $rganisasi "ontraktual dalam suatu proyek
memberikan gambaran pihak/pihak yang terkait dalam suatu proyek. "eterlibatan
pihak/pihak tersebut terbagi dalam garis atau instruksi dan garis koordinasi.
2. Organisasi Proyek Fungsional
Pada organisasi proyek %ungsional, lingkup kegiatan proyek diserahkan dan
menjadi bagian atau tambahan kegiatan %ungsional serta dipimpin oleh manajer.
truktur organisasi tersebut dianggap kurang e%ekti% untuk menangani proyek yang
berukuran besar, kompleks dan multi disiplin yang memerlukan integrasi ketat antara
para pelaku dan komponen pekerjaan yang bersangkutan, baik dan dalam maupun dan
luar organisasi. (Imam Soeharto: 1995, hal 5!"
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya !
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 4/26
Pimpinan umum
OperasiManajer Proyek dan teknikPemeliharaan
Pemasaran keuangan LogistikManufakturUmum
"oordinator proyek
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
7alur laporan8 arus kegiatan %ungsional
7alur laporan8 arus kegiatan proyek
Gambar 2. !truktur organisasi fungsiona
3. Organisasi Proyek Koordinasi
danya penunjukkan seorang koordinator yang bertugas sepenuhnya mengurusi
proyek, yaitu mengkoordinasi pekerjaan, tenaga, dan kegiatan lain yang berhubungan
dengan proyek. "arena adanya koordinator yang bertindak sebagai sta% dan melapor
pada manajer maka semua urusan proyek akan mendapatkan lebih perhatian
dibanding $P5. (Imam Soeharto: 1995, hal 5#"
7alur %ungsional
7alur koordinasi $P"
Gambar 2.2 !truktur organisasi proyek koordinasi
. Organisasi Proyek !urni
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya #$
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 5/26
Pimpinan umum
ProsesSipil
Proyek "ontrolEngineering"onstruksi
Dept% &dministrasi dan keuanganDept% Engineering Dept% LogistikPimproDept% "onstruksi
Mekanikal
Pengadaan
Pimpinan umum
Proyek '
Proyek &
Dept% EngineeringDept% "onstruksi Dept% &dministrasi dan "euanganDept PengadaanDept% Proje(t )ontrol
Proyek )
Dept Proyek
&#
&#
&#
&#
&#
&#
&#
&#
&#
&#
&#
&#
&#
&#
&#
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
$rganisasi ini sering disebut organisasi murni karena disini proyek berstastus
mandiri, artinya, proyek ini terpisah dan sejajar dengan diisi atau departemen lain
dalam perusahaan. (Imam Soeharto: 1995, hal 55"
2." !truktur #rganisasi Murni
". Organisasi Proyek !atriks
$rganisasi ini dimaksudkan untuk mengambil segi/segi positi% struktur
%ungsional dan $PM. Dari sudut pandang perusahaan se!ara menyeluruh dalammenangani proyek. Pada $PM tergabung dua unsur yaitu organisasi %ungsional dan
proyek. Masing/masing komponen $PM se!ara administrati% tetap terkait dengan
departemen yang bersangkutan dengan induk organisasinya dan terkait ke pimpro
mengenai penanganan proyek. (Imam Soeharto: 1995, hal 5$"
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya ##
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 6/26
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
Gambar 2.$ !truktur #rganisasi Matriks
2.2 Pelaksanaan2.2.1. Beton
6eton adalah suatu komposit dari beberapa bahan batu/batuan yang direkatkan
oleh bahan ikat. 6eton dibentuk dari agregat !ampuran &halus dan kasar' dan ditambah
dengan pasta semen. Material penyusun beton se!ara umum terdiri dari semen, agregat,
air dan bahan kimia tambahan.
a. Se#en
emen dipakai sebagai petunjuk sekelompok bahan ikat hidrolik untuk
pembuatan beton. ;idrolik berarti semen bereaksi dengan air dan membentuk suatu
batuan massa, selain itu juga suatu produksi keras yang kedap air.
emen adalah suatu hasil produksi yang dibuat di pabrik. Pabrik semen
memproduksi berma!am/ma!am jenis semen dengan si%at/si%at dan karakteristik yang
berlainan. emen dibedakan dalam dua kelompok utama yakni:
1. emen dari bahan klinker/semen/Portland
* emen Portland
* emen Portland abu terbang
* emen Porthland berkadar besi
* emen tanur/tinggi* emen Portland pu<<olan
* emen Portland putih
2. emen/semen lain
* luminium semen
* emen bersul%at
emen dan air saling berinteraksi, persenyawaan ini dinamakan hidratasi
sedangkan hasil interaksi ini diesbut hidrasi/semen. Proses reaksi berjalan sangat !epat.
eperti yang telah dijelaskan bahwa sebelumnya akan ditambah beberapa persen bahan
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya #+
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 7/26
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
tambahan gips. =ips bersi%at menghambat pengikatan semen dan air. Dengan adanya
penambahan ini, akhirnya beton dapat diangkut dan dikerjakan sebelum pembentukan
ikatan akhir.(Sagel et al, 199%:1$"
$. Agregat
gregat &yang tidak bereaksi' adalah bahan/bahan !ampuran beton yang saling
diikat oleh perekat semen.gregat yang umum dipakai adalah pasir, kerikil, dan batu/
batu pe!ah.Pemilihan agregat tergantung dari syarat/syarat yang ditentukan beton,
persediaan lokasi pembuatan beton, serta perbandingan yang telah ditentukan antara
biaya dan mutu.(Sagel et al, 199%:1'"
%. Air "arena pengerasan beton berdasarkan reaksi antara semen dan air, maka sangat
diperlukan pemeriksaan apakah air yang digunakan memenuhi syarat tertentu. ir tawar
yang dapat diminum, tentu boleh dipakai. ir minum tidak selalu ada di setiap tempat,
jika tidak ada disarankan menggunakan air lain dan diamati apakah air tersebut
mengandung hal/hal yang akan merusak beton8baja.
Pertama/tama yang harus diperhatikan kejernihan air tawar. pabila ada
beberapa kotoran yang terapung, maka air tidak boleh dipakai. Di samping pemeriksaan
isual, harus juga diamati apakah air itu tidak mengandung bahan/bahan perusak.
4ontohnya %os%at, minyak, asam, alkali, bahan/bahan organik atau garam/garam.
Penelitian sema!am ini harus dilakukan di laboratorium kimia selain air dibutuhkan
untuk reaksi pengikatan, dipakai pula sebagai perawatan sesudah beton dituang. uatu
metode perawatan selanjutnya yaitu se!ara membasahi terus menerus. tau beton yang
baru dituang direndam air.
ir ini pun harus memenuhi syarat/syarat yang lebih tinggi dari pada air untuk
pembuatan beton. Misalkan air untuk perawatan selanjutnya p;nya tidak boleh lebih
dari *, juga tidak boleh terlalu sedikit mengandung kapur.(Sagel et al, 199%:155"
d. Ba&an ki#ia ta#$a&an 'admi%tures)
6ahan kimia tambahan atau pembantu untuk beton adalah suatu pereduksi di
samping bahan semen, agregat !ampuran dan air, juga di!ampurkan dalam !ampuran
spesi/beton. ujuan dari penambahan bahan kimia ini adalah untuk memperbaiki si%at/
si%at tertentu dari !ampuran beton lunak dan keras. akaran bahan ini dapat diabaikan.
6ahan kimia tambahan tidakdapat mengoreksi komposisi spesi beton yang buruk.
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya #,
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 8/26
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
"arenanya harus diusahakan komposisi seoptimal mungkin dengan bahan/bahan
dasar yang !o!ok. Dari ma!am/ma!am bahan kimia tambahan yang ada harus diadakan
per!obaan awal terlebih dahulu demi kepentingan apakah takarannya memenuhi si%at/
si%at yang dituju. 6eberapa bahan tambahan mungkin mempunyai garis/garis besar atau
norma/norma yang menentukan pemakaiannya. uatu pemakaian dari bahan/bahan
kimia tambahan yang penting adalah untuk menghambat pengikatan serta meninggikan
konsistensinya tanpa pertambahan air. $leh karena itu, spesi mudah diangkut serta
mempertinggi kele!akan agar pada bentuk/bentuk bekisiting yang sulit pun dapat terisi
pula dengan baik.(Sagel et al, 199%:155"
e. Beton &eady Mi%
6eton read mi) merupakan sektor besar dalam industri konstruksi dan perludi!atat bahwa lebih dari separuh proyek pege!oran beton. Pada proyek ke!il biasanya
lebih mudah menggunakan read mi) dari pada membuat !ampurannya di lapangan.
"eadaan ini berbeda dengan proyek besar seperti jalan raya, lapangan terbang dan
stasiun pembangkit tenaga, dimana sejumlah besar beton dibutuhkan dimana tersedia
ruangan yang !ukup bagi kontraktor di dalam memasang instalasi penakar dan
pen!ampur sendiri. Pada sebagian besar dari kasus yang ada, kontraktor harus dapat
memproduksi beton sendiri se!ara ekonomis dan juga harus mempunyai sistem operasi
yang sepenuhnya di bawah kontrolnya.
6anyak proyek, terutama pekerjaan pembangunan di kota/kota besar sangat
kekurangan ruangan dan kebetulan, tak ada ruangan sedikitpun untuk instalasi
pen!ampur di lapangan dan untuk menimbun agregat persediaan. Pada keadaan ini tidak
dapat ragu/ragu lagi untuk memilih beton read mi)
Penggunaan beton read mi) mempunyai masalah tersendiri yang harus
diketahui dan diatasi. erutama bahwa tanggung jawab terhadap kualitas beton biasanya
dibagi antara pengada read mi) dan pemborong yang menge!ornya di tempat. ;alyang membingungkan adalah menjamin terselenggaranya kontrol kualitas beton yang
memadai.
Masalah lain yang penting adalah organisasi pekerjan di lapangan. Perhatian
khusus harus diberikan dari hari ke hari, dalam meren!ana persyaratan/prsayaratan
beton dan diperlukan perhatian untuk menjamin bahwa kekurangan, kelebihan, atau
penundaan dapat dihindari sejauh mungkin. 6agaimana pun juga kerusakan instalasi
dan kerusakan yang lain yang tak terlihat dapat menga!aukan ren!ana yang telah
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya #-
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 9/26
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
disusun matang dan keadaan sema!am ini peka terhadap persyaratan untuk
mendapatkan pengadaan beton read mi). Pada pen!ampuran di lapangan, pengadaan
beton dapat dihentikan dan dimulai sesuai kebutuhan. (*+rdoc et al, 19'1:1$$"
2.2.2. Bekisting
Dalam pelaksanaan bangunan, terutama sejak 1/2 tahun terakhir ini, beton
semakin banyak dipakai sebagai bahan bangunan.6eton membutuhkan suatu bekisting
&a!uan' baik untuk mendapat bentuk yang diren!anakan maupun untuk pengerasannya.
>alaupun bekisting hanya merupakan alat pembantu sementara tetapi bekisting
memegang suatu peranan penting juga.elain pembiayaannya &yaitu biaya kerja per jam
dan biaya bahan' ternyata kualitas bekisting juga ikut menentukan bentuk rupa
kontruksi beton. $leh karena itu, bekisting harus dibuat dari bahan yang bermutu dan
perlu diren!anakan sedemikian rupa supaya konstruksi tidak mengalami kerusakanakibat lendutan atau lenturan yang timbul ketika beton dituang.(Sagel et al, 199%:1"
Pada umumnya sebuah bekisting merupakan sebuah konstruksi yang bersi%at
sementara dengan tiga %ungsi utama, yaitu :
• #ntuk memberi bentuk kepada sebuah konstruksi beton
• #ntuk memperoleh struktur permukaan yang diharapkan
• #ntuk memikul beton, hingga konstruksi tersebut !ukup keras untuk dapat
memikul diri sendiri
6ekisting dapat pula melakukan tugas/tugas lain seperti misalnya :
• Men!egah hilangnya basahan dari beton yang masih baru• Memberikan isolasi termis
2.2.2.1. !aterial dan $agian($agian konstruksi
a. !aterial
Dalam membahas berbagai jenis material yang dibi!arakan hanyalah segi/segi,
yang mempunyai kaitan dengan unsur/unsur pengonstruksian dan dengan permukaan
kontak sebuah bekisting. 6erikut ini adalah material yang terkait dengan pekerjaan
konstruksi.
Kayu
Pada umumnya untuk konstruksi/konstruksi bekisting dipergunakan kayu
bangunan standar &6'. #ntuk bagian/bagian yang diberi beban tarik, akan lebih baik
jika digunakan kayu konstruksi &4;', sehubungan dengan dapat diijinkannya tegangan
tarik yang tinggi untuk kelas kekuatan ini.
!ifat-sifat kayu '
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya #.
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 10/26
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
i%at yang menguntungkan:
* "ekuatan yang besar pada suatu massa olumik yang ke!il
* ;arga yang relati% rendah dan dapat diperoleh dengan mudah
* Mudah dikerjakan dan alat sambung sederhana
* )solasi termis yang sangat baik
* Dapat dengan baik menerima tumbukan/tumbukan dan getaran/getaran serta
penanganan yang kasar di tempat pendirian sebuah bangunan
i%at yang merugikan :
* nisotrop &memiliki si%at yang tidak sama dalam semua arah'
* idak homogen &serat/seratnya tidak terbagi rata pada kayu'
* Menyesat dan mengembangnya kayu. Perubahan ukuran di bawah pengaruh
pergantian !ua!a
* ahanannya terhadap retakan dan geseran ke!il sekali* "eterbatasan dalam ukuran/ukuran
* "emungkinan penggunaan ulang terbatas
* "ekuatannya akan berkurang, sejalan dengan lebih membasahnya keadaan. uatu
kadar basahan 21? dan lebih tinggi dari ini dapat menimbulkan busukan kayu
* Dalam sementara kasus perubahan warna dari permukaan beton. ;emiselulose
yang terdapat dalam kayu dapat mudah memisahkan gula di bawah pengaruh
!ahaya ultraiolet. =ula ini dan polisakarid yang ditemukan dalam kayudapat larut
dalam air dan mengganggu pengerasan semen.
!aterial Plat 'Tri)leks*!ulti)leks+
ripleks terdiri dari sejumlah ganjil lapisan kayu %iner yang direkatkan
bersilang satu di atas yang lain. Pada umumnya lapisan/lapisan %iner dikupas dari
sebatang kayu bulat, %iner yang ditusuk akan memperlihatkan retakan/retakan ke!il di
permukaannya.
ripleks dapat diproduksi dari beberapa jenis kayu.Pada tripleks yang diberi
muatan terhadap lentikan seyogyanya kedua lapisan luarnya &lapisan penutup' dibuat
dari jenis/jenis kayu yang lebih baik dan lapisan/lapisan dalamnya &lapisan isian' dari
kualitas agak rendah.Pada tripleks, yang berperan sebagai material kontak, dapat pula
salah satu atau kedua lapisan terluar dibuat dari jenis kayu yang tahan lama. Dengan
demikian dapat di!apai ketahanan yang lebih besar terhadap keausan, kekuatan,
lentikan dan kekakuan yang lebih tinggi pada pembiayaan yang relati% rendah.
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya #/
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 11/26
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
Permukaan tripleks dapat disempurnakan lagi untuk memperoleh permukaan
beton yang lebih li!in, suatu %aktor pengulangan yang lebih tinggi, lebih sedikit
pengrusakan, dan lebih sedikit serapan air melalui berbagai usaha penanganan tertentu.
6agian sisi dari plat/plat dan !elah/!elah gergajian hendaknya dilakukan sebaik
mungkin, jika mungkin bahkan rapat air.
!ifat-sifat tripleks'
i%at yang menguntungkan:
* idak begitu anisotrop dibanding kayu
* @ebih homogen dibanding kayu
* 6ekerjanya &penyusutan dan pengembangan' tidak seberapa besar
* Dapat diperoleh dalam ukuran/ukuran yang besar
* Penggunaan ulang yang besar
* "erapatan dan keadaan permukaan yang baik epat untuk permukaan/permukaan yang berbentuk lengkung
i%at yang tidak menguntungkan:
* ;arganya yang relati% tinggi
* udut dan tepi dari plat/plat ini mudah rusak
* Permukaan dari plat harus ditangani dengan hati/hati
Plat tripleks terbukti sangat memadai selaku permukaan kontak untuk sebuah
bekisting jika dituntut adanya suatu permukaan beton yang pejal dan jika plat tersebut
diharapkan dapat digunakan berulang kali.
!aterial Ba,a
Dalam teknik bekisting, material baja digunakan dalam beberapa bentuk dan
kualitas. Dibanding material lain yang bisa digunakan, hal/hal menguntungkan berikut
ini dapat diperoleh dari baja:
* "ekuatan yang tinggi
* usunannya homogen dan isotrop
* "ekerasannya yang tinggi dan tahan terhadap keausan
* Dapat diperoleh dalam berbagai bentuk, baja sangat sesuai bagi pembuatan
sambungan/sambungan dan untuk digabung dengan material/material lain
* Dapat diperoleh digabung dengan logam !ampuran, untuk memperbaiki si%at/si%at
material tertentu
* ahan terhadap lingkungan dasar dari spesi beton, dengan suatu nilai P; antara
1/12
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya #7
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 12/26
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
Di bawah ini beberapa hal yang tidak menguntungkan:
* 6erat massa yang tinggi &sekitar AB kg8m-'
* Pembentukan karat
* ;antaran termis yang besar
* Pada umumnya pembuatan dan penyusunannya harus dilaksanakan dalam sebuah
tempat kerja yang khusus disiapkan untuk itu
Penggunaan baja dalam teknik bekisting sangatlah beraneka ragam, mulai dari
paku dan baut mur hingga sistem bekisting lengkap. Dalam kombinasi dengan material/
material lain pun baja dipergunakan pula, misalnya sebuah panel bekisting yang terdiri
dari dinding tripleks, ditopang dengan rusuk/rusuk baja dan dikelilingi oleh sebuah
bingkai baja serta dengan berbagai kemungkinan penghubungan untuk panel/panel
yang berdampingan dan gelagar/gelagar penyangga.
$. -ara(%ara )enya#$ungan
#ntuk sebagian, memasang sebuah bekisting adalah menyatukan elemen/
elemen. 6erdasarkan si%atnya, sambungan dibagi menjadi:
• ambungan/sambungan yang dibuat terlebih dahulu
Pembuatan sambungan ini dapat digolongkan ke dalam pekerjaan yang
dilaksanakan di tempat kerja. #ntuk ini kita gunakan !ara/!ara penyambungan
untuk memperpanjang atau memperberat bagian/bagian tertentu atau untuk memasangkan bagian/bagian lain.
• ambungan/sambungan dibuat di tempat pembangunan
ambungan/sambungan yang pembuatannya dilakukan di tempat pembangunan
adalah !ukup beraneka jenis dan jumlahnya pun !ukup besar. #ntuk teknik
bekisting kita memberlakukan !ara penyambungan tradisional. Di samping itu telah
diran!ang pula berbagai !ara lain, untuk membatasi pengerjaan yang menghabiskan
waktu dan yang lebih menambah pembiayaan di tempat.
Dalam membuat sambungan/sambungan hendaknya kita memperhatikan berikut:
• 6iasanya batang/batang yang akan disambung akan mengalami pelemahan
dalam penampangnya &ulir sekrup'
• Penentuan letak sambungan harus dilakukan dengan !ermat
• ebuah sambungan dapat bergeser oleh pembebanan
• Pada pembebanan yang berbeda/beda pergeserannya akan lebih besar, dengan
demikian sambungan bersangkutan harus dibuat lebih berat
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya #8
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 13/26
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
• uatu kombinasi dari !ara penyambungan yang berbeda/beda tidak selamanya
akan menghasilkan sebuah sambungan yang lebih kuat
• 6atasilah banyaknya sambungan oleh suatu pendetailan yang baik
erdapat beberapa jenis alat sambung yang digunakan dalam pembuatan bekisting,
yaitu sebagai berikut :
• Paku
• ekrup dan baut/ulir kayu
• 6aut dan plat ikutan &pengganjal'
%. Ba&an($a&an )ele)as $ekisting
6ahan/bahan pelepas bekisting kita tempatkan menjelang penge!oran beton
pada permukaan kotak dari bekisting. ujuan utamanya adalah untuk menghindari
melekatnya beton pada bekisting sehingga pelepasan bekisting dapat dilaksanakan
dengan mudah. elain pemudahan pelepasan, dari bahan pelepas hanya dapat kita
harapkan sedikit perlindungan &pengawetan' terhadap bekisting.
elah terbukti bahwa suatu pilihan yang tepat dan penggunaan bahan pelepas
bekisting yang dilakukan dengan baik dapat mempunyai pengaruh yang
menguntungkan terhadap penghindaran atas pembatasan renjulan/renjulan pada
permukaan beton. erdapat sejumlah besar bahan pelepas bekisting dalam pasaran.
6ahan pelepas bekisting dapat kita bagi sebagai berikut:
* Minyak/minyak mineral tanpa <at/<at akti% permukaan* Minyak/minyak mineral dengan <at/<at akti% permukaan
* mulsi air dalam minyak
* mulsi minyak dalam air
- Produk/produk lain
2.2.2.2. Penggunaan Bekisting
a. Penggunaan dala# )e#$angunan
6erbagai bagian struktur bangunan melibatkan penggunaan bekisting pada
proses pembuatannya yaitu pada pondasi, dinding, kolom, tangga, plat lantai dan balok.
Bekisting Pondasi
ermasuk dalam bagian/bagian pondasi dalam pembangunan rumah dan
berbagai %asilitas kegunaan yang harus diberi sebuah bekisting adalah kaki kolom &pur',
balok/balok dan lantai. 6agian/bagian ini dipondasikan langsung di atas sebuah galian
atau di atas tiang/tiang. ebuah konstruksi beton tidak boleh langsung di!or di atas
tanah, terlebih dahulu harus dipasang suatu lantai kerja yang memadai.
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya #!
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 14/26
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
#ntuk pekerjaan normal, dibuat lantai kerja dari beton tidak bertulang dengan
kadar semen sedikitnya 2 kg8!m2. Pada umumnya ketebalan lantai kerja /* mm,
dalam pembangunan dalam air dipergunakan ukuran tebal yang lebih besar. Pada
pondasi di atas sebuah galian, hendaknya lantai kerja dipasang di atas dasar tanah yang
sebelumnya tidak dijamah atau di atas tanah yang telah dipadatkan dengan sempurna.
#ntuk permukaan kontak dari bekisting bagian samping, dapat digunakan kayu
papan dan berbagai ma!am material plat. ekanan spesi dapat diserap oleh tonggak/
tonggak dan oleh batang/batang tarik dari kayu atau baja. Pada umumnya, untuk
pondasi digunakan bekisting yang dibuat se!ara tradisional meskipun untuk seri besar
telah dikembangkan dan dipergunakan bekisting pre%ab dari baja.
S+m-er: http:..ilm+teni/ipilcom.
Bekisting inding
Dalam membangun sebuah rumah, bekisting untuk dinding ertikal yang rata
memiliki ukuran yang terbatas.erdapat kemungkinan bagi ketinggian dinding
men!apai /* m. Dengan ketebalan dinding yang pada umumnya .2 m hingga
maksimal .-/.+ m.
6ekisting sebuah dinding terdiri dari empat bagian utama:
* 6ekisting kontak, yang menunjang pengerasan beton
* =elagar dan tiang/tiang, yang menopang permukaan kontak dan mengkakukan
bekisting
* ekur/sekur, yang menunjang bekisting terhadap tenaga pelaksanaan dan tenaga
angin
* Penjaga jarak dan batang tarik, yang mempertahankan ukuran ketebalan dinding dan
menyerap tekanan spesi
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya +$
Gambar 2. ekisting *ile
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 15/26
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
Pada umumnya bekisting dinding harus dilengkapi lubang/lubang penguras
agar sebelum beton di!or dapat meghilangkan berbagai kotoran.#ntuk dinding, dengan
lantai sekitarnya yang di!or, pelepasan bekisting dinding dilakukan terlebih dahulu, lalu
berikutnya dapat dilakukan pelepasan bekisting lantai.
S+m-er:
http:..-log0
oong-log/potcom.
Bekisting Kolo#
ebaiknya kolom tidak di!or pada waktu yang bersamaan dengan balok atau
lantai yang menumpang di atasnya, penge!oran lebih baik dilakukan setelah selang
beberapa hari. "olom/kolom yang di!or terlebih dahulu dapat memberikan keamanan
stabilitas pada konstruksi yang akan di!or berikutnya.
6ekisting dari kolom harus menerima beban tekanan spesi beton yang !ukup
besar. Dalam pelaksanaan, bekisting kolom akan terisi dalam waktu yang sangat
singkat. ekanan ke arah samping saat penge!oran !ukup tinggi, hal ini diakibatkan
oleh ke!epatan naik dari spesi beton itu sendiri.
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya +#
Gambar 2., (a) ekisting dinding vertikal (b) bekisting dinding horiontal
(b)(a)
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 16/26
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
Gambar 2./ ekisting untuk kolom
S+m-er: http:../ipilorld-log/potcom.
Bekisting Tangga
angga beton bertulang mempunyai berat sendiri yang !ukup besar, maka dalam
peren!anaan konstruksinya perlu mendapat perhatian serta diusahakan dapat dibuat
hemat pemakaian bahan,
angga beton bertulang dapat dibentuk sesuai dengan yang diingkan, tetapi pada
dasarnya tangga beton bertulang dari segi konstruksinya terdiri dari:
tangga plat8tangga biasa: artinya pelat sebagai konstruksi pendukungnya
tangga balok: artinya balok sebagai pendukungnya
/la-le/// tread ri/er /tair : artinya anak tangga menjadi konstruksi pendukungnya
Gambar 2.0 ekisting untuk tangga
S+m-er: http:..#-p-log/potcom.
Bekisting /antai dan Balok
• @antai yang tidak berbalok
#ntuk medan lantai yang lebih besar sebaiknya ditempatkan anak/anak balok dan
balok/balok penyangga. idak perlu dipasang stempel di persilangan antara anak
balok dan balok penyangga.
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya ++
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 17/26
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
S+m-er: (Ing2ig-o+t 3: 199$, hal 55"
• 6alok
Penge!oran balok/balok tidak berlantai pada ketinggian suatu tingkat, tidak banyak
ditemukan dalam pembangunan rumah tinggal dan beberapa bangunan lain.
ebagai latei &balok yang memikul tembokan atau memikul sebuah bordes', di
masa lalu sering kali pilihan dijatuhkan pada balok/balok yang di!or dalam
pekerjaan, namun saat ini sering dipilih balok/balok pre%ab sehubungan dengan
sangat mahalnya pekerjaan membuat !ukup rumit dari latei/latei dan bekistingnya
dilakukan se!ara tradisional.
• @antai dengan balok
Dalam pembangunan rumah tinggal dan beberapa sarana lain, lantai di!or bersama/
sama dengan balok, karenanya bekisting untuk balok dan lantai disiapkan
seluruhnya menjelang penge!oran, sekalipun keduanya terdiri dari komponen yang
berbeda.
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya +,
Gambar 2.1 Medan lantai ditopang oleh anak-anak balok
penyangga-penyangga dan stempel-stempel sekrup
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 18/26
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
S+m-er : Ing 2ig-o+t 3: (199$, hal 1!1"
umber: )ng. >igbout 5.& 199A, hal 1-'
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya +-
Gambar 2.3 (a) s4d (c) ekisting dari berbagai bentuk latei
(%)
(b)(a)
(a)
(b)
Gambar 2. (a) 5onstruksi penopang sederhana untuk sebuah latei yang
dicor setempat (b) *rinsip pembuatan bekisting tradisional dalam bentuk
sederhana.
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 19/26
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
umber: )ng. >igbout 5.& 199A, hal 1-'
S+m-er: Ing 2ig-o+t 3( 199$, hal 1!"
$. Persia)an #en,elang )enge%oran $eton
ebelum dilakukan penge!oran beton, bekisting harus diperiksa terlebih
dahulu. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengontrol ketepan ukuran/ukuran dan
ketepatan pelaksanaan bekisting, sehingga akan terbentuk suatu kontruksi beton
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya +.
Gambar 2.2 ekisting lantai dan bekisting balok ditopang oleh stempel
Gambar 2." ekisting lantai dan bekisting balok ditopang oleh steger sistem
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 20/26
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
dengan permukaan yang telah ditentukan serta ukuran/ukuran yang benar dan agar segi
keamanan selama penge!oran beton dapat terjamin.
Maka pihak pelaksana dan pengawas hendaknya melakukan pengontrolan
terhadap konstruksi selama dilakukan pengerjaan bekisting.Pengontrolan yang
dilakukan terkait beberapa hal seperti ketentuan ukuran, penempatan bekisting, ada
tidaknya !elah pada bekisting, dan lain/lain. erdapat beberapa bagian pemeriksaan
yang sebaiknya dilakukan menjelang penge!oran:
* )n%ormasi tentang skema penge!oran pada para pekerja
* 6erbagai kelengkapan yang diperlukan
* idak boleh terdapat bahan pelepas bekisting pada tulangan
* "otoran dan sisa/sisa kawat pengikat harus dihilangkan
* @ubang penge!oran harus tersedia
* Pengamanan yang memadai
* Pengontrolan terakhir terhadap penjepit yang mengelilingi tiang/tiang
%. Pengontrolan se0aktu $erlangsungnya )enge%oran dan )e#adatan s)esi
$eton
elama berlangsungnya penge!oran beton, bekisting harus dikontrol se!ara
teratur oleh seseorang yang memiliki keahlian."onstruksi bekisting yang diran!ang dan
dilaksanakan semestinya nantinya dapat menahan dengan baik berbagai kekuatan yang
timbul sewaktu berlangsungnya penge!oran dan pemadatan beton.
eorang ahli yang berpengalaman yang akan melakukan pengontrolan
sepanjang dan di bawah bekisting, dapat menghindarkan hal/hal yang tidak diinginkan
dan biaya untuk penanganan ulang. eperti telah dikatakan di muka, sewaktu
berlangsungnya penge!oran beton dapat terjadi hal/hal yang merugikan terhadap
bekisting segi keamanan, kerja/beton atau terhadap bagian yang sudah di!or.
d. Penanganan $ekisting setela& )enge%oran $eton
Pekerjaan terkait bekisting yang dilakukan setelah penge!oran dilakukan
adalah melepas bekisting. Melepas bekisting merupakan salah satu pekerjaan yang
!ukup penting supaya beton yang telah di!or tidak mengalami kerusakan, sehingga
terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan.
Pada saat melepas bekisting, beban harus dipindahkan se!ara beraturan dan
tanpa hentakan pada konstruksi beton bersangkutan. Dalam hal ini tidak dapat
dibenarkan penggunaan sebuah linggis dan alat penolong lainnya yang dapat
memberikan gaya tarik yang besar. lat/alat ini dapat menimbulkan kerusakan pada
kulit beton. pabila terjadi kesulitan, lebih baik kita mempergunakan pasak/pasak lebar
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya +/
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 21/26
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
dari kayu. uatu pilihan yang tepat dan pemasangan se!ara baik sebuah alat pelepas
bekisting dapat memperlan!ar pelepasan bekisting.Merupakan hal penting bahwa bukan
beton saja yang harus dilindungi, melainkan bekisting pun sedapat mungkin harus
dilindungilewat suatu penanganan yang dilaksanakan se!ara berhati/hati.
#ntuk meren!anakan membuka papan bekisting harus diperiksa dahulu !ara
dan juga bagian mana yang harus dibuka lebih dahulu. >aktu untuk melepas papan
berbeda/beda untuk masing/masing bidang.erdapat beberapa bagian yang belum bisa
dibuka bekistingnya karena konstruksi tersebut merupakan penahan yang harus
dibiarkan lebih lama.
2.2.3. Tulangan
ulangan merupakan suatu %ungsi yang sangat penting untuk struktur beton
karena daya dukung struktur beton bertulang didapatkan dari hasil kerja sama antara
beton dan tulangan. ulangan yang digunakan dalam pembuatan sebuah bangunan
umumnya adalah baja beton. 6aja beton yang dipakai dalam bangunan harus memenuhi
norma persyaratan tertentu. 4iri khas dari baja beton adalah kuat tarik, batas leleh,
regangan pada beban maksimal, dan modulus elastisitas.i%at/si%at ini dapat ditentukan
dengan pengujian tarik.
• 4iri/!iri tampak
S+m-er: Sagel et al, (199%:1!!"
• Pembengkokan tulangan
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya +7
Gambar 2.$ 6lustrasi baja tulangan
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 22/26
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
7ari/jari bengkokan tergantung pada tegangan baja pada titik
pembengkokan, yaitu pada tegangan beton yang diijinkan serta letak
pembengkokan. 6ahaya pe!ahnya beton yang diakibatkan oleh desakan
bengkokan tergantung pada letaknya. Mungkin tak terjadi pe!ahan bila
bengkokan dilindungi oleh tulangan lain, namun balok yang sempit atau bagian
konstruksi yang sejenisnya harus diperhatikan. Peralatan yang kurang memadai
jelas menghasilkanpembengkokan yang kurang akurat dengan konsekuensi
sukarnya pemasangan tulangan tersebut.Pembengkokan tulangan yang telah
terlatih harus dipekerjakan pada tugas ini untuk menghindarkan ketidaktelitian.
Pelurusan batang tulangan biasanya terjadi pada selama pembengkokan, dan
setelah selesai dengan tulangan yang pertama disini biasanya perlu untuk
membuat sedikit penyesuaian pada letak bengkokan pada tulangan berikutnyaagar diperoleh penyesuaian yang mendekati pada ukuran yang dikehendaki. )ni
dilaksanakan, terutama bila terdapat beberapa bengkokan pada tulangan yang
sama. (*+rdoc et al, 19'1:%##"
• Pemasangan tulangan
Disini penting agar tulangan terus dipasang pada letak yang benar serta
didukung dengan baik, untuk menjamin bahwa tak akan terjadi pergeseran ketika
beton di!or. Pemasangan tulangan yang telah terlatih mutlak, bilamana pekerjaan
hendak dilaksanakan se!ara e%isien, terutama pada tulangan yang rumit dimana
dibutuhkan banyak pekerjaan khusus.Di dalam beberapa hal tulangan dibangun
pada rangka pendukung dan kemudian diangkat pada posisinya dalam a!uan,
perakitannya diselesaikan setelah ini ditempatkan dalam posisinya.(*+rdoc et
al, 19'1:%#"
• 7arak antar tulangan
gar memudahkan penge!oran beton serta pemadatannya,baik dengan
tangan atau dengan alat penggetar dalam, jarak antara yang memadai harus
diberikan di antara tulangan. )ni biasanya akan mempunyai suatu harga minimum
antara batang tulangan masing/masing atau kelompok tulangan sekitar A mm.
(*+rdoc et al, 19'1:%#5"
2.2.. Pen%a#)uran dan Pengangkutan Beton
a. Pen!ampuran beton
Men!ampur beton dengan mesin hasilnya hampir seragam, tetapi perlu suatu
re%erensi untuk men!ampur dengan tangan, guna melengkapi hal/hal, dimana sering
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya +8
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 23/26
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
terjadi pada banyak tempat pekerjaan, bahwa penggunaan pen!ampuran dengan tangan
diharuskan pemakaiannya.
Pen!ampuran dengan tangan harus dikerjkan dengan sempurna.uatu bidang
yang bersih harus dipilih sebagai tempat untuk men!ampur. 6ila ini tak tersedia, maka
harus diperoleh suatu lantai kayu yang rapat sambungannya untuk men!egah kebo!oran
adukan. gar dapat diberikan suatu kompensasi terhadap rendahnya kekuatan beton,
yang biasanya diperoleh dengan pen!ampuran tangan, maka disarankan untuk
memberikan suatu tambahan 1? semen diatas kebutuhan normal.
6erbeda halnya dengan pen!ampuran dengan mesin. Mesin pen!ampur beton
ada beberapa jenis, beberapa diantaranya mempunyai suatu tempat pen!ampuran yang
berputar maupun yang tetap, dengan pengaduk untuk men!ampur bahan, yang lain
mempunyai sejenis silinder putar yang dapat dimiringkan atau tidak. Pen!ampur yang
menerus, ada proses pen!ampuran sebenarnya dikerjakan di silinder putar dan jenis lain
diper!ayakan pada tangkai dengan sema!am garpu yang berputar pada suatu tempat
yang stasioner.(*+rdoc et al, 19'1:155"
b. Pengangkutan beton
Pengangkutan beton dan instalasi pen!ampur ke tempat pen!etakan harus
memenuhi ketiga syarat berikut ini:
• Pengangkutan harus sedemikian !epat, sehingga beton tidak kering atau
kehilangan workabilitas atau plastisitas selama waktu yang digunakan antara
men!ampur dan men!etak
• egregasi harus dikurangi seminimal mungkin agar terhindar dari beton yang
tak seragam. Dengan alasan yang sama kehilangan bahan halus atau semen dan
air harus di!egah
• Pengangkutan harus diorganisir sedemikian sehingga selama pen!etakan pada
bagian atau angkutan tertentu, tak terjadi keterlambatan pada bidang !or
sambungan dingin atau sambungan konstruksi.
6eton kering terbukti sulit diangkut, karena dapat memadat sedemikian keras
sehingga beton harus dikeruk dari wadahnya. atu/satunya jalan untuk mengatasi hal ini
adalah mengadakan wadah yang diren!anakan dengan baik sehingga menjadikan beton
lebih besar workabilitasnya. (*+rdoc et al, 19'1:14$"
2.2.". Penge%oran Beton
"erusakan serius pada bangunan yang telah jadi, dapat disebabkan oleh karena
diabaikannya !ara pen!egahan awal yang tertentu dalam menge!or beton pada
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya +!
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 24/26
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
a!uannya. erpisah dari kemungkinan bergesernya penulangan, saluran kabel
prategang, ikatan a!uan, atau bagian/bagian yang ditanam lainnya, ke!erobohan dalam
menge!or beton dapat menyebabkan pergerakan dan kerusakan pada a!uan.
Pemisahan butir agregat kasar &segregasi' adalah salah satu kesalahan yang
diakibatkan oleh !ara penge!oran yang kurang baik dan ini terutama tak disangsikan
lagi terjadi bilamana beton sedang di!urahkan dari alat 0skip( &alat pembawa yang
mempunyai bukaan bawah' atau 0!hute( &saluran !uram' dibiarkan jatuh terus menerus
dan terkumpul di satu tempat saja. kibat dari !ara pengerjaan ini adalah partikel
agregat kasar !enderung untuk turun sepanjang keru!ut bahan beton, yang
menyebabkan terkumpul pada bagian dasarnya. ;al ini lebih terbukti dengan nyata, bila
!ampuran basah dan mempunyai kohesi ke!il, tetapi !ampuran beton tumbuk yang
kering !enderung untuk mengalami masalah yang sama. (*+rdoc et al, 19'1:#!#"Di antara tindakan pen!egahan yang harus dilakukan selama penge!oran, hal/hal
berikut ini harus mendapatkan perhatian khusus:
a. 6eton harus ditimbun sedekat mungkin ke tempat akhir agar mudah
penanganannya dan jangan ditimbun dalam jumlah besar pada tempat tertentu
dan dibiarkan mengalir ke dalam a!uan. "elalaian dalam mengerjakan ini
mungkin menyebabkan segregasi, keropos, bidang !or yang miring dan buruk
pemadatannya
b. 6eton harus di!or dalam lapisan horisontal, dan setiap lapisan harus dipadatkan
merata sebelum lapisan berikutnya di!or. edapat mungkin harus dipraktekkan
penge!oran tiap lapisan yang dilakukan pada bentuk dan ukuran tampang
melintang, konsistensi beton, jarak antara tulangan, !ara pemadatan, dan perlu
tidaknya lapisan berikutnya harus di!or sebelum lapisan yang terdahulu
mengeras. Penge!oran beton pada lapisan setebal .2 m sampai .+ m pada
pekerjaan beton bertulang merupakan suatu praktek yang baik. Pada masa beton,
biasa digunakan juga lapisan setebal .+ m sampai .* m. 6eberapa lapisan
sema!am ini dapat di!or berkesinambungan membentuk suatu peninggian,
dimana lapisan yang berikutnya mengikuti dengan !epat penge!orannya agar tak
terjadi suatu sambungan dingin. Dengan peren!anaan yang baik dan
diperhatikan pengerjaan a!uannya, beton dapat di!or sampai setinggi 1 m atau
lebih dalam sekali !or, tapi harus tersedia ruangan yang !ukup antara a!uan dan
sekitar tulangan untuk memungkinkan ruang gerak peralatan untuk memadatkan
betonnya.
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya ,$
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 25/26
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
!. Pembetonan harus dikerjakan se!ara terus menerus untuk menghindari
penampilan garis/garis tahapan !or pada bangunan yang sudah jadi.
d. 6eton yang harus dikerjakan se!ara merata ke dalam tempat/tempat di sekitar
tulangan dan sarana lain yang ditanam dalam beton, dan begitu juga sampai ke
sudut/sudut a!uan. (*+rdoc et al, 19'1:#!5"
2.2.. Pe#adatan Beton
ujuan pemadatan beton adalah untuk menghilangkan rongga/rongga udara
dan untuk men!apai kepadatan yang maksimal. Pemadatan juga menjamin suatu
perlekatan yang baik antara beton dengan permukaan baja tulangan atau sarana lain
yang ikut di!or.
6ilamana beton dipadatkan, maka perlu agar penulangan jangan diganggu dan
a!uan jangan sampai rusak atau berpindah tempat. 6agaimanapun perlu diperhatikan,
untuk menjamin bahwa pengerjaan beton !ukup rata di sekitar a!uannya, sedemikian
sehingga permukaan yang sudah selesai bahkan akan padat, dan bebas dari keropos dan
lubang/lubang yang !ukup berarti.Pemadatan dapat dilakukan se!ara manual, yaitu
dengan tangan. 4ara pemadatan biasa dengan tangan terdiri atas menusuk/nusuk dan
menyusup dengan alat yang tepat .(*+rdoc et al, 19'1:#1%"
2.2.. Pera0atan dan Per$aikan Struktur Beton
Menurut "usuma =edeon: 199-, perlakuan yang diambil setelah penge!oran,
agar mendapat situasi pengerasan yang optimal, akan memberikan suatu hasil dan
struktur beton yang baik. Perawatan beton yang diberikan akan menghindarkan beton
dari kehilangan <at !air yang banyak ketika pengerasan beton pada jam/jam awal dan
kebanyakan penguapan air dan beton pada pengerasan beton di hari pertama
penge!oran di lapangan karena perbedaan temperatur dalam beton yang mengakibatkan
rengat/rengat atau retakan pada beton.
"ehilangan air setelah penuangan dapat diatasi dengan:
1. Dibiarkan dalam bekisting.
2. Menutupi dengan lembar/lembar %oil.
-. Menutupi dengan karung goni basah.
+. Menggenangi dan menyemprot dengan air.
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BProgram Teknologi n!ormasi dan lmu Komputer (PTK)Tahap "ni#ersitas Bra$ijaya ,#
7/21/2019 BAB II Laporan KKN-P
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-laporan-kkn-p 26/26
Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P)
. Menyemprot permukaan beton dengan 0!uring !ompound(.
2.2.. Peker,aan Bored Pile
iang bor dibuat dari beton bertulang, dan jenis tiang bor ini memiliki daya
dukung yang jauh lebih besar dibanding tiang pan!ang. #ntuk memperbesar daya
dukung tiang bor dan menambah kekuatan tarik, pada pangkalnya dapat dibuat
bendolan yang membesar.
Pada pelaksanaan tiang bor, dipan!ang pipa !ashing terlebih dahulu, kemudian
dilakukan pengeboran tanah. #ntuk menjaga agar tidak terjadi keruntuhan tanah, maka
selama pengeboran, lubang diisi bentonite. etelah eleasi bor ter!apai &diperiksa jenis
tanah diujung pengeboran', maka dimasukkan tulangan dan di!or beton dengan
menggunakan pipa tremi.
;al/hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan tiang bor, antara lain sebagai
berikut :
1. itik/titik ukur untuk memberi guide posisi letak titik tiang
2. Disiapkan drainase, penampungan dan pmbuangan lumpur hasil pengeboran
-. "eakuratan kedalaman bor &-ottom level '
+. "e!ermatan kualitas beton
. Penggunaan -entonite untuk men!egah runtuhnya tanah pada lubang bor
*. Pergerakan alat bor ke arah belakang &mundur'
A. "eakuratan eleasi pemberhentian !or beton &top level '.
"ondisi tanah di bawah biasanya tidak dapat diketahui se!ara pasti, oleh karena
itu, olume penge!oran beton untuk -ored pile tidak dapat dipastikan. #ntuk
menghindari risiko ketidakpastian, dapat ditempuh dengan !ara diukur kenyataan yang
terjadi saja.
Pelaksanaan Pembangunan Gedung BP T k l i ! i d l K (PTK)