BAB II LANDASAN TEORI · yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti yang memiliki...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI · yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti yang memiliki...
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya dengan
yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara
sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur,
komponen, atau variabel-variavel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling
tergantung satu sama lain dan terpadu. Pengertian sistem menurut Gordong B. Davis
menyatakan, bahwa :
“Sistem bisa berupa abstraksi atau fisis. Sistem yang abstrak adalah sususan yang
teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling targantung. Sedangkan
sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerja sama untuk
mencapai suatu ujuan.”
Dari definsi diatas maka dapat diketahui manfaat sistem yaitu untuk
menyatukan atau mengintegrasikan semua unsur yang ada dalam suatu ruang lingkup,
dimana komponen-komponen tersebut tidak dapat berdiri sendiri. Komponen atau
subsistem harus saling berintegrasi dan saling berhubungan untuk membentuk satu
kesatuan sehingga sasaran dan tujuan dari sistem komponen atau elemen-elemen
merupakandefinisi yang lebih luas dibandingkan dengan pendekatan sistem yang
prosedural.
7
2.2. Konsep Dasar Sistem Informasi
2.2.1. Pengertian Informasi
Informasi adalah hasil pengolahan data yang diperoleh dari setiap elemen
sistem menjadi bentuk yang mudah dipahami oleh penerimanya dan informasi ini
menggambarkan kejadian-kejadian nyata untuk menambah pemahamannya terhadap
fakta-fakta yang ada, sehingga dapat digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.
Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataaan yang menggambarkan
kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata.
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu :
a. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
b. Tepat waktu (timelines)
Informasi yang sampai pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang
sudah usang tidak mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan
landasan didalam pengambilan keputusan.
c. Relevan (relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi
informasi untuk setiap orang, satu dan lainnya pasti berbeda.
2.2.2. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisas untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang diperlukan.
8
Menurut Mcleod dalam Yakub (2012:8) informasi (Information) adalah data
yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti yang memiliki arti.
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Menurut Diana dan Setiawati (2011:4) “Sistem Informasi Akuntansi adalah
sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan
informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan”.
Dari definisi yang diberikan dapat diambil kesimpulan bahwa data yang diolah
oleh Sistem Informasi Akuntansi adalah yang bersifat keuangan, sisem informasi
akuntansi hanya terbatas pada pengolahan data yang bersifat keuangan saja. Sistem
informasi manajemen menangani semua data yang masuk di dalam organisasi dan
menghasilkan semua informasi yan dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi manajemen dapat berupa informasi
keuangan dan informasi yang dihasilakan dari pengolahan data transaksi yang bukan
bersifat keuangan.
2.4. Konsep Dasar Sistem Akuntansi Pembelian
Menurut Zakiyudin (2011c:147) “Suatu komponen organisasi yang
mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan
mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan
bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstren”. Akuntansi merupakan bahasa dari
bisnis setiap perusahaan menerapkan sebagai alat komunikasi secara klasik akuntansi
merupakan seni dari pencatatan (recording), penggolongan (classifying), dan
peringkasan (summarizing) yang tepat dan dinyatakan dalam uang, transaksi-
9
transaksi dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya bersifat finansial dan
penafsiran (interpreting) dari pada hasil-hasilnya.
Pembelian bahan baku yang akan penulis bahas dalam hal ini adalah mengenai
sistem pembelian bahan baku, dimana setiap sistem pembelian berarti menyediakan
atau menyimpan suatu bahan baku untuk diproses menjadi suatu produk terterntu
yang selanjutnya untuk proses penjualan jika departemen pemakai menganggap
bahan baku yang ada dalam daftar persediaan dianggap kurang atau salah satu
persediaannya tinggal sedikit maka departeman pemakai harus segera meminta
kepada bagian gudang untuk melakukan pemesanan barang kepada supplier,
kemudian permintaaan tersebut diteruskan ke bagian pembelian untuk melakukan
transaksi pembelian kepada supplier. Dengan demikian persediaan barang akan tetap
terpenuhi dan kegiatan penjualannya pun berjalan dengan baik.
2.5. Peralatan Pendukung (Tools System)
Media atau tools system merupakan ala yang tepat digunakan untuk
menggambarkan bentuk logical model dari suatu sisem, dimana simbol-simbol,
lambang-lambang, dan diagram-diagram menunjukan secara tepat arti fisiknya.
Adapun tools system yang digunakan untuk merancang model sistem adalah Unified
Modeling Language (UML).
2.5.1. Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik
untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML
adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat
tooluntuk mendukung pengembangan sistem tersebut. UML mulai diperkenalkan
10
oleh Object Management Group, sebuah organisasi yang telah mengembangkan
model, teknologi, dan standar OOP sejak tahun 1980 an. Sekarang UML sudah mulai
banyak digunakan oleh para praktisi OOP. UML merupakan dasar bagi perangkat
(tool) desain berorientasi objek dari IBM.
UML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan,
memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi.
UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek
oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Namun demikian UML dapat
digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi.
Penggunaan UML dalam industri terus meningkat. Ini merupakan standar terbuka
yang menjadikannya sebagai bahasa pemodelan yang umum dalam industri peranti
lunakdan pengembangan sistem.
2.5.2. Diagram UML
UML menyediakan 10 macam diagram untuk memodelkan aplikasi
berorientasi objek, yaitu:
a. Use Case Diagram
Use case diagram digunakan untuk memodelkan semua bisnisproses berdasarkan
perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas diagram untuk use
case dan actor. Actor merepresentasikan orang yang akan mengoperasikan atau
orang yang berinteraksi dengan sistemaplikasi. Use case merepresentasikan
operasi-operasi yang dilakukan oleh actor. Use case digambarkan berbentuk
elipsdengan nama operasi dituliskan di dalamnya. Actor yang melakukan operasi
dihubungkan dengan garis lurus ke use case.
11
Gambar II.1
Contoh Use Case Diagram
b. Sequence Diagram
Diagram Class dan diagram Object merupakan suatu gambaran model
statis.Namun ada juga yang bersifat dinamis,seperti Diagram
Interaction.Diagram sequencemerupakan salah satu diagram Interaction
yangmenjelaskanbagaimana suatu operasi itu dilakukan; message(pesan) apa
yang dikirimdan kapan pelaksanaannya. Diagramini diatur berdasarkan waktu.
Objek-objek yangberkaitan dengan proses berjalannya operasi diurutkandari kiri
ke kanan berdasarkan waktu terjadinya dalampesan yang terurut.
kanan berdasarkan waktu terjadinya dalampesan yang terurut.
12
Gambar II.2
Contoh Sequance Diagram
c. Collaboration Diagram
Collaboration diagramdipakai untuk memodelkan interaksi antar objek di dalam
sistem.Berbeda dengan sequence diagram yang lebih menonjolkan kronologis
dari operasi-operasi yang dilakukan, collaboration diagramlebih fokus pada
pemahaman atas keseluruhan operasi yang dilakukan oleh objek.
Gambar II.3
Contoh Collaboration Diagram
13
Class diagram menggambarkan struktur statis class di dalam sistem. Class
merepresentasikan sesuatu yang ditangani oleh sistem. Classdapat berhubungan
dengan yang lain melalui berbagai cara: associated (terhubung satu sama lain),
dependent (satu class tergantung/menggunakan class yang lain), specialed (satu
class merupakan spesialisasi dari class lainnya), atau package (grup bersama
sebagai satu unit). sebuah sistem biasanya mempunyai beberapa class diagram.
Gambar III.4
Contoh Class Diagram
d. Activity Diagram
menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang
dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang
mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.
14
Gambar II.5
Contoh Activity Diagram
e. Statechart Diagram
Behaviors dan state dimiliki oleh obyek. Keadaan dari suatu obyek bergantung
pada kegiatan dan keadaan yang berlaku pada saat itu. Diagram StateChart
menunjukan kemungkinan dari keadaan obyek dan proses yang
menyebabkanperubahan pada keadaannya.
Gambar II.6
Contoh Statechart Diagram
f. Componen Diagram
Component adalah sebuahcode modul (kode-kode module).
DiagramComponent merupakan fisik sebenarnya dari diagram Class
15
Diagram Deployment menerangkan bahwa konfigurasi fisik software dan
hardware.
Gambar II.7
Contoh Componen Diagram
g. Deployment Diagram
gambaran proses-proses berbeda pada suatu sistem yang berjalan dan
bagaimana relasi di dalamnya. Hal inilah yang mempermudah user dalam
pemakaian sistem yang telah dibuat dan diagram tersebut merupakan
diagram yang statis. Misalnya untuk mendeskripsikan sebuah situs web,
deployment diagram menunjukkan komponen perangkat keras ("node")
apa yang digunakan (misalnya, web server, server aplikasi, dan database
server), komponen perangkat lunak ("artefak") apa yang berjalan pada
setiap node (misalnya, aplikasi web, database), dan bagaimana bagian-
bagian yang berbeda terhubung (misalnya JDBC, REST, RMI).
16
Gambar II.8
Contoh Deployment Diagram
h. Communication Diagram
menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih
menekankan pada peran masing-masing objek. Setiap message memiliki
sequence number, dimana message dari level tertinggi memiliki Nomor 1.
Diagram membawa informasi yang sama dengan diagram Sequence, tetapi lebih
memusatkan atau memfokuskan pada kegiatan obyek dari waktu pesan itu
dikirimkan.
Gambar II.9
Contoh Comunication Diagram
17
2.6` Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram juga menggambarkan hubungan antara satu
entitas yang memiliki sejumlah atribut dengan entitas yang lain dalam suatu sistem
yang terintegrasi. Menurut (Sukamto dan Muhammad Shalahuddin, 2016) “Entity
Relationship Diagram (ERD) adalah pemodelan awal basis data yang dikembangkan
berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika yang digunakan untuk
pemodelan basis data relational”.
Sedangkan menurut (Yanto, 2016) “ERD merupakan gambaran yang
merelasikan antara objek yang satu dengan objek yang lain dari objek di dunia nyata
yang sering dikenal dengan hubungan antar entitas”.
Sumber: (Malau & Somadiningrat, 2018)
Gambar II.10
Contoh Entity Relationship Diagram (ERD)
18
Menurut (Yanto, 2016) ada 3 komponen utama Entity Relationship Diagram
(ERD) yaitu:
1. Entitas (Entity)
Entitas adalah suatu objek didunia nyata yang dapat dibedakan dengan objek
lainnya. Objek tersebut dapat berupa orang, benda ataupun hal lainnya.
2. Atribut (Attribute)
Atribut merupakan semua informasi yang berkaitan dengan entitas. Atribut sering
dikenal dengan property dari suatu entitas atau objek. Atribut digambarkan dalam
bentuk lingkaran atau elips.
3. Relasi (Relationship)
Relationship dalam ERD adalah suatu hubungan antara entitas-entitas, ada tiga
macam relasi menurut derajatnya, yaitu derajat relasi unary, derajat relasi binary
dan derajat relasi tenary. Berikut ini contoh relasi menurut derajatnya:
a. Unary, adalah relasi yang menghubungkan entitas yang sejenis.
Sumber: (Yanto, 2016)
Gambar II.11
Derajat Relasi Unary
b. Binary, adalah relasi yang menghubungkan entitas yang tidak sejenis.
Sumber: (Yanto, 2016)
Gambar II.12
Derajat Relasi Binary
19
c. Ternary, adalah relasi yang menghubungkan lebih dari dua entitas yang tidak
sejenis.
Sumber: (Yanto, 2016)
Gambar II.13
Derajat Relasi Ternary
Menurut (Yanto, 2016) derajat kardinalitas Entity Relationship Diagram
(ERD) dibagi atas 3 bagian yaitu:
1. Derajat Kardinalitas One to One
Derajat kardinalitas one to one terjadi jika suatu entitas X hanya berelasi dengan
satu entitas Y, ataupun sebaliknya. Sebagai contoh satu pegawai studi hanya
memiliki satu pendamping.
2. Derajat Kardinalitas One to Many
Derajat kardinalitas one to many terjadi jika suatu entitas X berelasi dengan
banyak entitas Y, ataupun sebaliknya. Sebagai contoh dosen mengampu banyak
mahasiswa.
3. Derajat Kardinalitas Many to Many
Derajat kardinalitas many to many terjadi jika banyak X berelasi dengan banyak
entitas Y, atapun sebaliknya. Sebagai contoh banyak mahasiswa belajar banyak
matakuliah.
20
Sumber: (Yanto, 2016)
Gambar II.14
Contoh Derajat Kardinalitas
2.7. Logical Record Structure (LRS)
Menurut (Tabrani, 2014) “Logical Record Structure dibentuk dengan nomor
dari tipe record. Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak empat persegi
panjang dan dengan nama yang unik. Perbedaan LRS dengan E-R diagram adalah
nama tipe record berada diluar kotak field tipe record ditempatkan”.
(Ladjamudin, 2013) menjelaskan bahwa aturan-aturan dalam melakukan
transformasi E-R Diagram ke logical record sturcture adalah sebagai berikut:
a. Setiap entity akan diubah kebentuk sebuah kotak dengan nama entity berada diluar
kotak dan atribut berada didalam kotak.
b. Sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah kotak bersama entity, kadang
dipisah dalam sebuah kotak tersendiri.
21
Sumber: (Malau & Somadiningrat, 2018)
Gambar II.15
Contoh Logical Record Structure (LRS)
Keterangan:
* : Primary Key
** : Foreign Key
2.8.Pengujian Kotak Hitam (Black-Box Testing)
Menurut (Sukamto dan Muhammad Shalahuddin, 2016) “Blackbox Testing
yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain
dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi,
22
masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang
dibutuhkan”.
Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat
mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan
spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengjian kotak
hitam harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah, misalkan untuk kasus proses
login maka kasus uji yang dibuat menurut (Sukamto dan Muhammad Shalahuddin,
2016) adalah:
1. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang
benar.
2. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang
salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau sebaliknya, atau
keduanya
23