BAB II LANDASAN TEORI A. Membaca 1. Pengertian Membacarepository.ump.ac.id/4886/3/TRIANA FAJARINI...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI A. Membaca 1. Pengertian Membacarepository.ump.ac.id/4886/3/TRIANA FAJARINI...
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Membaca
1. Pengertian Membaca
Membaca adalah satu dari empat aspek kemampuan bahasa pokok
dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan
(Tapubolon, 1990:5).
Menurut Tarigan (1985:7), membaca adalah suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang
hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa
tulis.
Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis
dengan melisankan atau hanya dalam hati (Alwi, 2007:83). Kegiatan
membaca merupakan aktivitas mental memahami apa yang dituturkan
pihak lain melalui sarana tulisan (Nurgiyantoro, 2001:50). Sedangkan
menurut Sochib dan kawan-kawan (2008:50), membaca merupakan salah
satu keterampilan berbahasa lisan.
Dengan demikian, jika didasarkan pada beberapa pengertian di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan bagian dari
empat aspek keterampilan berbahasa dan merupakan kegiatan atau
aktivitas untuk memahami apa yang dituturkan orang lain melalui bahasa
tulis.
6 Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012
7
2. Tujuan Membaca
Menurut Tampubolon (1990:211) tujuan membaca secara umum
dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Membaca untuk studi, ialah membaca untuk menemukan informasi-
informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah-masalah
studi yang pada akhirnya akan memperkaya pengetahuan dalam bidang
ilmu atau disiplin yang dituntut.
b. Membaca untuk usaha, ialah membaca untuk menemukan dan
memahami berbagai informasi yang berkaitan dengan usaha yang
dilaksanakan, seperti pekerjaan kantor, kegiatan perusahaan dan
dagang, pendidikan, rumah tangga, dan lain-lain.
c. Membaca untuk kesenangan, ialah membaca untuk mengisi waktu
senggang dan memuaskan perasaan serta imajinasi.
3. Teknik Membaca
Menurut Tarigan (1986:169) ada dua teknik yang digunakan dalam
membaca, yaitu skimming (sekilas) dan scanning (sepintas). Sedangkan
yang digunakan pada penelitian tentang analisis kemampuan siswa dalam
menemukan gagasan pokok pada paragraf eksposisi adalah teknik
membaca skimming atau teknik membaca sekilas.
a. Skimming atau membaca sekilas (layap)
Membaca sekilas atau pelayapan adalah upaya mengambil
intisari suatu bacaan berupa ide pokok atau detail penting. Ide pokok
Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012
8
atau detail penting tersebut dapat berada di awal, di tengah, atau di
akhir (Iskak dan Yustinah, 2006:45).
Membaca skimming yaitu membaca dengan cepat untuk
mengetahu isi umum suatu bacaan atau bagiannya. Isi umum yang
dimaksud adalah informasi fokus, tetapi mungkin juga hanya sebagai
dasar untuk menduga apakah bacaan atau bagian dari bacaan itu berisi
informasi yang telah ditentukan (Tampubolon, 1990:49).
Menurut Iskak dan Yustinah (2006:49), ada beberapa upaya
untuk meningkatkan keterampilan membaca sekilas, antara lain:
1) Siapkan wacana atau buku yang hendak dibaca.
2) Siapkan 2 kertas kosong, satu untuk mencatat ide pokok, satu
untuk mencatat apabila ada hal-hal yang mengganggu konsentrasi,
seperti ada janji atau kegiatan lain.
3) Mulalilah membaca.
4) Mengurutkan catatan pada kertas pertama dan menyisihkan catatan
pada kertas kedua.
5) Mulailah menyimpulkan, dan
6) Lakukan berulang-ulang sampai mendapatkan hasil maksimal.
b. Manfaat membaca sekilas (skimming)
Menurut Iskak dan Yustinah (2006:47), manfaat membaca
sekilas yaitu:
1) Untuk mencari informasi yang kita perlukan dari sebuah bacaan
secara cepat dan efektif.
Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012
9
2) Dalam waktu yang singkat dapat menelusuri bagian halaman buku
atau bacaan.
3) Tidak banyak waktu yang terbuang.
Pada intinya kemampuan membaca seseorang sangat dipengaruhi
oleh kemampuannya dalam menguasai berbagai macam teknik membaca.
Teknik membaca sekilas atau skimming secara umum bertujuan membantu
seseorang dalam mencari informasi tertentu secara cepat dan tepat serta
untuk mengetahui isi keseluruhan sebuah buku secara cepat dan
menyeluruh dengan waktu yang sangat singkat dan terbatas.
B. Paragraf
1. Pengertian Paragraf
Paragraf merupakan satuan pengembangan terkecil dari suatu
karangan (Tampubolon, 1990:85). Paragraf juga sebagai kesatuan yang
terdiri dari beberapa kalimat. Kalimat-kalimat dalam paragraf itu terkait
oleh satu tema, berpusat dan berkisar pada satu tema yang sama
(Poerwadarminta, 1981:33).
Paragraf sebagai bagian dari karangan (tertulis) atau bagian tuturan
(klausa lisan) ditandai oleh suatu kesatuan gagasan yang lebih tinggi atau
lebih luas dari pada kalimat. Oleh karena itu, paragraf umumnya terdiri
dari sejumlah kalimat. Kalimat-kalimat itu saling bertalian untuk
mengungkapkan sebuah gagasan tertentu (Kosasih, 2004:40). Menurut
Juanda dan Kaka Rosdyanto (2007:433) paragraf adalah rangkaian kalimat
Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012
10
yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan pokok
pembahasan. Pargraf umumnya terdiri atas beberapa kalimat. Kalimat-
kalimat itu saling bertalian dan mengusung sebuah gagasan tertentu.
Dalam bahasa tulis, paragraf merupakan bagian dari suatu
karangan dan dalam bahasa lisan merupakan bagian dari suatu tuturan.
Dalam bidang bentuk pada umumnya paragraf terdiri dari sejumlah
kalimat, meskipun ada juga yang hanya terdiri dari satu kalimat atau suku
kata (Ramlan, 1993:1).
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan, bahwa
paragraf merupakan bagian dari suatu karangan atau tuturan yang terdiri
dari sejumlah kalimat yang saling bertalian atau berhubungan untuk
mengungkapkan satuan informasi atau gagasan tertentu dengan ide pokok
sebagai pengendalinya.
2. Jenis-Jenis Paragraf
Menurut Juanda dan Kaka Rosdyanto (2007:438-440), jenis-jenis
paragraf berdasarkan pola pengembangannya terdiri dari:
a. Narasi
Narasi merupakan bentuk karangan yang berusaha
menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai
suatu peristiwa yang telah terjadi. Secara sederhana narasi dikenal
sebagai sebuah cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian
dalam satu urutan waktu.
Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012
11
Sedangkan Keraf (2001: 109) mendifinisikan paragraf narasi
adalah paragraf yang berusaha untuk mengisahkan suatu peristiwa atau
kejadian secara kronologis.
Dari dua difinisi di atas dapat disimpulkan, bahwa paragraf
narasi adalah paragraf yang berusaha menceritakan atau mengisahkan
suatu peristiwa secara kronologis.
b. Eksposisi
Karangan eksposisi adalah karangan yang berisi uraian atau
penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau
pengetahuan tambahan bagi pembaca. http://muslich-
m.blogspot.com/2007/08/jenis-karangan-dan-langkah-langkah.html.
Sedangkan Keraf (2001: 110) mendefinisikan karangan
eksposisi adalah karangan yang bertujuan untuk memberi penjelasan
atau informasi yang diuraikan dalam sebuah proses.
Dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan, bahwa karangan
eksposisi adalah karangan yang bertujuan memberi penjelasan tentang
suatu topik atau informasi yang diuraikan dalam sebuah proses dengan
sejelas-jelasnya.
c. Deskripsi
Deskripsi berasal dari bahasa Inggris description yang tentu
saja berhubungan dengan kata kerjanya to describe. Deskripsi berisi
gambaran mengenai suatu hal atau keadaan secara terperinci sehingga
pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012
12
Sedangkan Keraf (2001: 109-110) mendifinisikan paragraf
deskripsi adalah paragraf yang berusaha untuk menggambarkan
sesuatu hal sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa paragraf
deskripsi adalah paragraf yang berusaha menggambarkan suatu objek
dengan terperinci sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga
pembaca seolah-olah bisa melihat, mendengar, dan merasakan hal
yang dideskripsikan.
d. Persuasi
Karangan persuasi merupakan karangan yang berisi imbauan
atau ajakkan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu seperti yang
diharapkan oleh penulisnya. Oleh karena itu, biasanya disertai
penjelasan dan fakta-fakta sehingga meyakinkan dan dapat
mempengaruhi pembaca.
http://tjakroek.blogspot.com/2007/10/jenis-jenis karangan.htm.
Ada juga yang mengatakan, bahwa karangan persuasi adalah
karangan yang bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat
sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap
motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan
yang dianjurkan penulis dalam karangannya. http://muslich-
m.blogspot.com/2007/08/jenis-karangan-dan-langkah-langkah.html.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa karangan
persuasi adalah karangan yang berisi imbauan atau ajakan kepada
Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012
13
orang lain untuk mempengaruhi pembaca berbuat sesuatu seperti yang
diharapkan oleh penulis dalam karangannya.
e. Argumentasi
Di dalam tulisan argumentasi dengan sengaja penulis
menghadirkan alasan yang digunakan untuk memperkuat atau menolak
suatu pendapat, pendirian atau gagasan.
Sedangkan Keraf (2001: 110) mengatakan, bahwa paragraf
argumentasi sebenarnya termasuk dalam eksposisi, hanya sifatnya
yang jauh lebih sulit dengan mengajukan pembuktian-pembuktian.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa paragraf
argumentasi adalah paragraf yang mencoba mengungkapkan pendapat
atau gagasan yang memerlukan pembuktian-pembuktian tentang
kebenaran pendapat tersebut.
C. Paragraf Eksposisi
Penelitian ini menggunakan paragraf eksposisi sebagai bahan uji
kemampuan siswa dalam menemukan gagasan pokok. Untuk itu, disini akan
dijelaskan tentang paragraf eksposisi sebagai dasar pengetahuan.
1. Pengertian paragraf eksposisi
Menurut Nanang dan Ade (2007:96), paragraf eksposisi atau
paparan adalah salah satu bentuk tulisan yang bertujuan menerangkan dan
menguraikan pokok pikiran serta memperluas pandangan dan pengetahuan
pembaca. Tujuan yang paling menonjol pada tulisan yang bersifat
Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012
14
ekspositoris tersebut adalah memperluas pandangan dan pengetahuan
seseorang, yaitu pembaca.
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk
memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan
menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca
menerima atau mengikutinya.
http://adegustiann.blogsome.com/2009/02/02/ciri-tulisan-narasi-deskripsi-
eksposisi-dan-argumentasi/.
Sedangkan Ahmad Iskak dan Yustinah (2008:67) mendefinisikan
paragraf eksposisi adalah karangan yang berisi uraian/paparan/penjelasan
tentang suatu hal atau topik dengan tujuan memberikan informasi atau
pengetahuan kepada pembaca.
Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa paragraf
eksposisi adalah paragraf yang menguraikan atau memaparkan suatu hal
pokok untuk memberikan informasi kepada pembaca agar pembaca mau
menerima atau mengikutinya.
2. Ciri-ciri paragraf eksposisi
Ciri-ciri paragraf eksposisi, yaitu sebagai berikut:
a. Memaparkan definisi (pengertian).
b. Memaparkan langkah-langkah atau cara melaksanakan suatu kegiatan.
http://adegustiann.blogsome.com/2009/02/02/ciri-tulisan-narasi-
deskripsi-eksposisi-dan-argumentasi/.
Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012
15
3. Langkah-langkah menemukan paragraf eksposisi
Menurut Wendi Widya Ratna Dewi (2011:38) langkah-langkah
menyusun paragraf eksposisi adalah sebagai berikut:
a. Mencari topik-topik berkaitan dengan objek yang akan dipaparkan.
b. Mengembangkan topik menjadi sebuah pargaraf. Agar paragraf runtut
dan sistematis sebaiknya menggunakan pola pengembangan terlebih
dahulu. Pola pengembangan eksposisi bisa dimulai dari hal yang
bersifat umum ke khusus atau dari khusus ke umum.
Contoh:
1) Pola dari umum ke khusus
Umum Khusus
Unsur isi dalam puisi Tema
Nada dan suasana puisi
Perasaan dalam puisi
Amanat puisi
2) Pola dari khusus ke umum
Khusus Umum
Tema Unsur isi dalam puisi
Nada dan suasana puisi
Perasaan dalam puisi
Amanat puisi
3) Agar paragraf lebih terarah dan sistematis, perlu disajikan ide pokok
dan ide-ide penjelasnya.
Contoh:
Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012
16
Ide pokok : Puisi merupakan karya sastra dengan bahasa
yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama
dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata
kias.
Ide penjelas : a. Puisi dibentuk dari dua unsur.
b. Unsur pembentuk puisi meliputi unsur
bentuk dan isi.
c. Unsur bentuk meliputi pemadatan kata,
pemilihan kata khas, penggunaan kata
lambang, persamaan irama, kata konkret,
dan pengimajinasian.
d. Unsur isi berhubungan dengan apa yang
diungkapkan penyair, seperti tema, amanat,
nada, dan perasaan penyair.
4) Langkah terakhir mengembangkan topik dan gagasan pendukung
menjadi paragraf yang utuh dan padu.
D. Pengertian Gagasan Pokok
Gagasan pokok dalam sebuah paragraf dikenal sebagai pikiran utama.
Menurut Wijono (2007:176) pikiran utama yaitu topik yang dikembangkan
menjadi sebuah paragraf. Pikiran utama ini dinyatakan dalam kalimat topik.
Dalam paragraf pikiran utama berfungsi sebagai pengendali keseluruhan
paragraf.
Dalam sebuah wacana terdapat beberapa gagasan pokok yang
disampaikan penulis, kemudian dituangkan melalui paragraf-paragraf. Letak
ide pokok bisa terdapat di awal (deduktif), akhir (induktif), awal-akhir
(campuran), dan keseluruhan paragraf.
Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012
17
Menemukan inti atau gagasan pokok dapat disiasati dengan mengenal
tipe paragraf, berdasarkan pola penalaran dan pola pengembangannya. Bila
dilihat dari segi pola penalarannya, paragraf bisa berbentuk tipe deduktif dan
induktif. Lain halnya bila kita melihat dari pola pengembangannya, tipe
paragraf dapat berupa paragraf deskripsi, eksposisi, narasi, argumentasi, dan
persuasi.
Analisis Kemampuan Menemukan..., Triana Fajarini, FKIP UMP, 2012