BAB II LANDASAN TEORI · 7 senantiasa tidak lepas dari lingkungan sekitarnya, maka umpan balik...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI · 7 senantiasa tidak lepas dari lingkungan sekitarnya, maka umpan balik...
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk
melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh
suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi.
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut Sutabri (2016), mengemukakan bahwa: “Secara sederhana suatu
sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen,
atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi saling tergantung satu sama lain
dan terpadu”.
Suatu sistem terdiri objek-objek, unsur-unsur atau komponen-komponen
yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya sehingga unsur-unsur tersebut
menjadi satu kesatuan dalam pengolahan tertentu untuk mencapai tujuan bersama.
Adapun yang dimaksud dengan unsur dan komponen pembentuk organisasi
disini bukan hanya bagian-bagian yang tampak secara fisik, tetapi juga hal-hal yang
mungkin bersifat abstrak atau konseptual seperti misi, pekerjaan, kegiatan, kelompok
informal dan lain sebagainya.
Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan
(input), pengolahan (processing), dan keluaran (output). Disamping itu, suatu sistem
7
senantiasa tidak lepas dari lingkungan sekitarnya, maka umpan balik (feedback)
dapat berasal dari output, juga berasal dari lingkungan sistem yang dimaksud.
Dalam definisi sistem terdapat dua kelompok pendekatan, yakni kelompok
pendekatan yang menekankan pada prosedur, metode, dan cara kerja yang saling
berhubungan dan saling berinteraksi untuk melakukan suatu kegiatan dalam rangka
mencapai tujuan bersama, dan kelompok pendekatan yang menekankan pada elemen
atau komponen, dimana dalam pendekatan ini kumpulan elemen atau komponen
saling berinteraksi dan berhubungan dalam rangka untuk mencapai tujuan bersama
pula. Kedua definisi tersebut sama-sama bener dan tidak bertentangan hanya saja
memiliki perbedaan pada cara pendekatannya.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Menurut Sutabri (2016), mengemukakan bahwa: “Model umum sebuah
sistem adalah input, proses, dan output, hal ini merupakan konsep sebuah sistem
yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat memiliki beberapa keluaran.”
Adapun karakteristik-karakteristik sistem tersebut menurut Sutabri
(2016:10), adalah:
1. Komponen Sistem (Component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya
saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem
tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem dimana setiap subsistem memiliki
sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses
sistem secara keseluruhan sehingga terjadilah suatu proses sistem tersebut untuk
mencapai tujuan bersama.
8
2. Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan
sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.
Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat
merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan
energi bagi sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus
tetap dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus
dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem
tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung
sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu
subsistem akan menjadi masukkan untuk subsistem lain melalui penghubung
tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk
satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukkan kedalam sistem tersebut masukkan sistem, yang dapat
berupa pemeliharaan (maintenance input) agar sistem tersebut beroperasi.
Contoh, didalam suatu unit sistem komputer. “Program” adalah maintenance
9
input yang digunakan untuk mengoprasikan komputernya dan “data” adalah
sinyal input untuk diolah menjadi informasi. Selain itu sistem masukan dapat
juga berupa masukan signal (signal input) yang bertujuan agar energi yang
dimasukkan menghasilkan keluaran (output) contohnya informasi.
6. Keluaran Sistem (Ouput)
Keluaran adalah hasil energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran
yang berguna dan berupa sisa pembuangan sehingga keluaran ini dapat menjadi
masukan bagi subsistem yang lainnya. Contoh, sistem informasi, keluaran yang
dihasilkan tentunya adalah informasi yang mana informasi ini dapat digunakan
sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi
input bagi subsistem lainnya.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem harus memiliki suatu perangkat yang bertugas mengolah bagian
pengolah ini yang akan berubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh,
sistem produksi akan mengolah masukan yang berupa bahan baku dan barang-
barang lainnya menjadi barang jadi, sistem akuntansi akan mengolah data
transaksi menjadi laporan-laporan termasuk laporan keuangan yang dibutuhkan
oleh pihak manajemen.
8. Sasaran Sistem (Objektive)
Tujuan dan sasaran merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh sistem. Suatu
sistem harus memiliki tujuan dan sasaran yang pasti karena akan menentukan
masukan yang dibutuhkan sistem yang tentunya juga berpengaruh pada keluaran
sistem. Suatu dapat dikatakan berhasil bila dapat mengenai sasaran dan tujuan
sesuai yang telah direncanakan.
10
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan
komponen lainnya, oleh karena itu sistem dapat dikasifikasikan beberapa sudut
pandang.
Menurut Ladjamudin (2013), “Sistem adalah suatu bentuk integrasi antara
satu komponen dengan komponen lain karena memiliki sasaran yang berbeda untuk
setiap kasus yang terjadi didalam sistem”. Oleh sebab itu, sistem klasifikasi dari
beberapa sudut pandang antaranya:
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh
manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam serta
pergantian musim. Sedangkan sistem buatan merupakan sistem yang melibatkan
hubungan manusia dengan mesin, yang disebut Human Machine System. Salah
satu contohnya adalah sistem informasi berbasis komputer, karena menyangkut
penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistic
Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem
deterministic. Sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilistic.
4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup Sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan
dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainya. Sedangkan sistem tertutup
11
adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan
luarnya, sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur dari pihak luar.
2.1.4. Pengertian Informasi
Menurut Sutabri (2016), mengemukakan bahwa: “Informasi adalah data
yang telah diklasifikasi atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.”
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kumpulan huruf atau angka
yang belum diolah sehingga tidak memiliki arti. Secara konseptual, data adalah
deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi yang tidak mempunyai
makna atau tidak berpengaruh langsung kepada pemakai.
Sistem pengelolah informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya
mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya. Nilai
atau kualitas informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada pilihan atau
keputusan, maka informasi menjadi tidak diperlukan.
Untuk mengukur apakah informasi tersebut memiliki kualitas atau tidak,
kita dapat mengujinya dengan memperhatikan empat dimensi utama dasar informasi
sebagai berikut:
1. Relevasi
Relevasi atau keterkaitan yang dimiliki oleh suatu informasi dengan sebuah
permasalahan menjadi penting karena hal itu bisa menjadi variabel-variabel yang
menentukan pengambilan keputusan oleh penggunanya. Oleh karena itu,
informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.
12
2. Akurasi
Akurasi berarti informasi yang diberikan harus mencerminkan keadaan yang
sebenarnya agar informasi yang disampaikan tidak biasa dan menyesatkan
peggunanya karena keakurasian sebuah informasi dapat menjadi tolak ukur
ketepatan dan keberhasilan dalam pengambilan keputusan.
3. Ketepatan Waktu
Informasi harus tersedia pada saat diperlukan dan tidak boleh terlambat karena
didalam proses pengambilan keputusan, informasi yang sudah usang atau
datangnya setelah suatu keputusan diambil tidak akan lagi memiliki nilai. Jadi,
semakin baru atau up to date informasi tersebut maka akan semakin berguna.
4. Kelengkapan
Para pengguna harus memperoleh informasi yang menyajikan suatu gambaran
lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Informasi yang diberikan
harus lengkap secara keseluruhan sehingga dapat mendukung proses
pengambilan keputusan disemua area dimana keputusan akan diambil.
2.1.5. Daur Hidup Sistem (System Development Life Cycle)
Dalam penulisan laporan praktik kerja lapangan (PKL) ini penulis
mengembangkan sistem informasi dengan menggunakan metodologi pengembangan
sistem informasi. Menurut Kadir (2014), mengemukakan bahwa “SDLC merupakan
metodologi klasik yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara dan
menggunakan sistem informasi”.
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016) menjelaskan bahwa “Model
SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential
13
linier) atau alur hidup klasik (classic life cycle)”. Model air terjun menyediakan
pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari
analisis,desain,pengokodean,pengujian dan tahap pendukung (support).
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)
Peralatan pendukung adalah pembahasan yang digunakan untuk mendapatkan
logika model dari suatu sistem yang menggunakan simbol-simbol, lambang-
lambang, diagram-diagram, yang menunjukkan secara tepat arti dan fungsinya.
Peralatan pendukung (Tools System) yang akan digunakan dalam merancang suatu
sistem informasi meliputi Diagram UML (Unified Modeling Languange) yang
meliputi Activity Diagram, Use Case Diagram, Class Diagram, dan Sequence
Diagram diantaranya:
A. UML (Unified Modeling Languange)
Menurut Mulyadi (2017) UML adalah “Sebuah teknik pengembangan sistem yang
menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan
spesifikasi pada sistem”.
Menurut Sukamto dan M.Shalahuddin (2016) diagram UML terdiri dari 13
macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu:
1. Structure Diagrams
Kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis
dari sistem yang dimodelkan.
2. Behavior Diagrams
Kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau
rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.
14
3. Interaction Diagrams
Kumpulan diagram yang digunakan untukmenggambarkan interaksi sistem
dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.
Sumber: Sukamto dan M.Shalahuddin (2016)
Gambar II.1. Diagram UML
Dari penjelasan diatas penulis menggunakan 4 (empat) diagram yang digunakan
sebagai acuan dalam penulisan Tugas Akhir ini, yaitu:
1. Activity Diagram
Menurut Sukamto dan M.Shalahuddin (2016) “Diagram aktivitas atau activity
diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah
sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”. Yang perlu
diperhatikan adalah diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa
15
yang dilakukan oleh aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:
a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan
merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.
b. Urutan atau pengelompokkan tampilan dari sistem/ user interface dimana
setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.
c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan senuah
pengujian yang perlu didefiniskan kasus ujinya.
d. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas :
Tabel II.1.
Activity diagram
Simbol Deskripsi
Status awal
Status awal aktivitas sistem, sebuah
diagram aktivitass memiliki sebuah
status awal
Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan sistem,
aktivitas biasanya diawali dengan kata
kerja
percabangan / decision
Asosisasi percabangan dimana jika ada
pilihan aktivitas lebih dari satu
Penggabungan / join Asosisasi penggabungan dimana lebih
16
dari aktivitas digabungkan menjadi satu
Status akhir
Status berakhir yang dilakukan sistem,
sebuah diagram aktivitas memiliki
status akhir
Swinmlane
Memisahkan organisasi nisnis yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas
yang terjadi
Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2016:162)
Nama swimlane
Nam
a sw
imla
ne
atau
17
Sumber: Sukamto dan M.Shalahuddin (2016)
Gambar II.2. Diagram Activity Studi Kasus Perpustakaan
2. Use Case Diagram
Menurut Sukamto dan M.Shalahuddin (2016) “Use case diagram merupakan
permodelan untuk kelakuan (Behavior) sistem informasi yang akan dibuat”. Use
case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem
informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui
fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang
berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Syarat penamaan pada use case adalah
nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama
pada use case yaitu: pendefinisan apa yang disebut aktor dan use case.
18
a. Aktor
Merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem
informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu
sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor
belum tentu merupakan orang.
b. Use Case
Merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang
saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
Berikut ini adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case :
Tabel II.2.
Use case diagram
Simbol Deskripsi
Use case
Fungsionalitas yang disediakan sistem
sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan
antar unit atau aktor; biasanya dinyatakan
dengan menggunakan kata kerja diawal frase
nama use case
Aktor /actor
Orang,proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang
akan dibuat di luar sistem informasi yang
akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol
dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor
belum tentu merupakan orang; biasanya
dinyatakan dengan menggunakan kata benda
diawal frase nama aktor
Nama use case
Nama aktor
Nama_interface
19
Asosiasi/association
Komunikasi antara aktor dan use case yang
berpartisipasi pada use case atau use case
memiliki interaksi dengan aktor
Ekstensi/extend Relasi use case tambahan ke sebuah use case
diamana use case yang ditambahkan dapat
berdiri sendiri walau tanpa use case
tambahan itu; mirip dengan prisip inheritance
pada pemogrogram berorientasi objek;
biasanya use case tambahan memiliki nama
depan yang sama dengan use case yang
ditambahkan, missal arah panah mengarah
pada use case yang ditambahkan; biasanya
use case menjadi extend-nya merupakan jenis
yang sama dengan use case yang menjadi
induknya
Generalisasi/ generalization
Hubungan generalisasi dan spesialisasi
(umum-khusus) antara dua buah use case
dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang
lebih umum dari lainnya, misalnya: arah
panah mengarah pada use case yang menjadi
generalisasinya (umum)
Menggunakan / include / uses
Relasi use case tambahan ke sebuah use case
yang ditambahkan memerlukan use case ini
untuk menjalankan fungsinya atau sebagai
<<extend>>
<<include>>
<<uses>>
20
syarat dijalankan use case ini
Ada dua sudut pandang yang cukup besar
mengenai include di use case :
Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2016)
Sumber: Sukamto dan M.Shalahuddin (2016)
Gambar. II.3. Diagram Use Case Studi Kasus Perpustakaan
1. Class Diagram
Menurut Sukamto dan M.Shalahuddin (2016) “Diagram kelas atau class
diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisan kelas-kelas yang
akan dibuat untuk membangun sistem”. Kelas memiliki apa yang disebut attribut
dan metode atau operasi.
a. Attribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.
b. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.
Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi
sesuai dengan kebutuhan sistem sehingga pembuat perangkat lunak (software)
atau programmer dapat membuat kelas-kelas di dalam program perangkat sesuai
dengan perancangan diagram kelas. Susunan struktur kelas yang baik pada
diagram kelas sebaiknya memiliki jenis-jenis kelas berikut:
a. Kelas Main
21
Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan.
b. Kelas yang menangani tampilan sistem (view)
Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai.
c. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case (controller)
Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari
pendefinisian use case, kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses
menangani proses bisnis pada perangkat lunak.
d. Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model)
Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi
sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram class:
Tabel II.3.
Class diagram
Simbol Deskripsi
Kelas
Nama_kelas
+atribut
+operasi
Kelas pada struktur sistem.
Antarmuka/ interface
Sama dengan konsep interface
dalam pemograman berorientasi
objek.
Asosiasi / association
Relasi antarkelas dengan makna
umum, asiosiasi biasanya juga
disertai dengan multiplicity.
Nama_interface
22
Asosiasi berarah / directed
association
Relasi antarkelas dengan makna
kelas yang satu digunakan oleh
kelas yang lain, asosiasi biasanya
juga disertai dengan multiplicity.
Generalisasi
Relasi antarkelas dengan makna
generalisasi-spesialisasi (umum
khusus).
Kebergantungan / dependency
Relasi antarkelas dengan makna
kebergantungan antarkelas.
Agregasi / aggregation
Relasi antarkelas dengan makna
semua bagian (whole-part).
Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2016:146)
Sumber: Sukamto dan M.Shalahuddin (2016)
23
Gambar II.4. Diagram Class Studi Kasus Perpustakaan
2. Sequence Diagram
Menurut Sukamto dan M.Shalahuddin (2016) “Diagram sekuen menggambarkan
kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan
message yang dikirimkan dan diterima antar objek”. Sedangkan menurut
Munawar dalam Putri Buani dan Suryani (2018) “Sequence diagram digunakan
untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario”. Diagram ini
menunjukkan sebuah contoh objek dan massage atau pesan yang diletakkan
diantara objek-objek ini didalam use case diagram.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada diagram sekuensial:
Tabel II.4.
Sequential diagram
Simbol Deskripsi
Aktor
Tanpa waktu aktif
Orang,proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi
yang akan dibuat diluar sistem informasi
yang akan dibuat itu sendiri, jadi
walaupun simbol darin aktor adalah
gambar orang,tapi aktor belum tentu
merupakan orang, biasanya dinyatakan
menggunakan kata benda di awal frase
nama aktor.
Garis hidup / lifeline
Menyatakan kehidupan suatu objek.
atau
Nama aktor
Nama aktor
24
Objek
Menyatakan objek yang berinteraksi
pesan
Waktu aktif
Menyatakan objek dalam keadaan aktif
dan berinteraksi, semua yang
berhubungan dengan waktu aktif ini
adalah sebuah tahapan yang dilakukan
didalamnya.
Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2016:165)
Sumber: Putri Buani dan Suryani (2018)
Gambar II.5. Diagram Sequence Login
Nama objek : nama kelas