BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084...

35
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Ilmu Pengetahuan Menurut Heru (2006), ilmu pengetahuan (science) mempunyai pengertian yang berbeda dengan pengetahuan (knowledge atau dapat juga disebut common sense). Orang awam tidak memahami atau tidak menyadari bahwa ilmu pengetahuan itu berbeda dengan pengetahuan. Bahkan mugkin mereka menyamakan dua pengertian tersebut. Tentang perbedaan antara ilmu pengetahuan dan pengetahuan akan dicoba dibahas disini. Mempelajari apa itu ilmu pengetahuan itu berarti mempelajari atau membahas esensi atau hakekat ilmu pengetahuan. Demikian pula membahas pengetahuan itu juga berarti membahas hakekat pengetahuan. Untuk itu kita perlu memahami serba sedikit Filsafat Ilmu Pengetahuan. Dengan mempelajari Filsafat Ilmu Pengetahuan di samping akan diketahui hakekat ilmu pengetahuan dan hakekat pengetahuan, kita tidak akan terbenam dalam suatu ilmu yang spesifik sehingga makin menyempit dan eksklusif. Dengan mempelajari filsafat ilmu pengetahuan akan membuka perspektif (wawasan) yang luas, sehingga kita dapat menghargai ilmu-ilmu lain, dapat berkomunikasi dengan ilmu-ilmu lain. Dengan demikian kita dapat mengembangkan ilmu pengetahuan secara interdisipliner. Sebelum kita membahas hakekat ilmu pengetahuan dan perbedaannya dengan pengetahuan, terlebih dahulu akan dikemukakan serba sedikit tentang sejarah perkembangan ilmu pengetahuan.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

6  

BAB II LANDASAN TEORI

   

2.1. Ilmu Pengetahuan

Menurut Heru (2006), ilmu pengetahuan (science) mempunyai pengertian yang

berbeda dengan pengetahuan (knowledge atau dapat juga disebut common sense).

Orang awam tidak memahami atau tidak menyadari bahwa ilmu pengetahuan itu

berbeda dengan pengetahuan. Bahkan mugkin mereka menyamakan dua pengertian

tersebut. Tentang perbedaan antara ilmu pengetahuan dan pengetahuan akan dicoba

dibahas disini.

Mempelajari apa itu ilmu pengetahuan itu berarti mempelajari atau membahas

esensi atau hakekat ilmu pengetahuan. Demikian pula membahas pengetahuan itu juga

berarti membahas hakekat pengetahuan. Untuk itu kita perlu memahami serba sedikit

Filsafat Ilmu Pengetahuan. Dengan mempelajari Filsafat Ilmu Pengetahuan di samping

akan diketahui hakekat ilmu pengetahuan dan hakekat pengetahuan, kita tidak akan

terbenam dalam suatu ilmu yang spesifik sehingga makin menyempit dan eksklusif.

Dengan mempelajari filsafat ilmu pengetahuan akan membuka perspektif (wawasan)

yang luas, sehingga kita dapat menghargai ilmu-ilmu lain, dapat berkomunikasi dengan

ilmu-ilmu lain. Dengan demikian kita dapat mengembangkan ilmu pengetahuan secara

interdisipliner. Sebelum kita membahas hakekat ilmu pengetahuan dan perbedaannya

dengan pengetahuan, terlebih dahulu akan dikemukakan serba sedikit tentang sejarah

perkembangan ilmu pengetahuan.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

7  

  

Mempelajari sejarah ilmu pengetahuan itu penting, karena dengan mempelajari

hal tersebut kita dapat mengetahui tahap-tahap perkembangannya. Ilmu pengetahuan

tidak langsung terbentuk begitu saja, tetapi melalui proses, melalui tahap-tahap atau

periode-periode perkembangan.

1. Periode Pertama (abad 4 sebelum Masehi)

Perintisan “Ilmu pengetahuan” dianggap dimulai pada abad 4 sebelum Masehi,

karena peninggalan-peninggalan yang menggambarkan ilmu pengetahuan

diketemukan mulai abad 4 sebelum Masehi.Abad 4 sebelum Masehi merupakan

abad terjadinya pergeseran dari persepsi mitos ke persepsi logos, dari dongeng-

dongeng ke analisis rasional. Contoh persepsi mitos adalah pandangan yang

beranggapan bahwa kejadian-kejadian misalnya adanya penyakit atau gempa bumi

disebabkan perbuatan dewa-dewa. Jadi pandangan tersebut tidak bersifat rasional,

sebaliknya persepsi logos adalah pandangan yang bersifat rasional. Dalam persepsi

mitos, dunia atau kosmos dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan magis, mistis. Atau

dengan kata lain, dunia dijelaskan oleh faktor-faktor luar (eksternal). Sedang dalam

persepsi rasional, dunia dianalisis dari faktor-faktor dalam (internal). Atau dengan

kata lain, dunia dianalisis dengan argumentasi yang dapat diterima secara rasional

atau akal sehat. Analisis rasional ini merupakan perintisan analisis secara ilmiah,

tetapi belum dapat dikatakan ilmiah. Pada periode ini tokoh yang terkenal adalah

Aristoteles. Persepsi Aristoteles tentang dunia adalah sebagai berikut: dunia adalah

ontologis atau ada (eksis). Sebelum Aristoteles dunia dipersepsikan tidak eksis,

dunia hanya menumpang keberadaan dewa-dewa. Dunia bukan dunia riil, yang riil

adalah dunia ide. Menurut Aristoteles, dunia merupakan substansi, dan ada hirarki

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

 

substan

itu man

2 prinsi

menunju

sempurn

kesemp

direalisa

Pand

pengetahu

1) Hal P

Menu

dan

si-substansi.

diri. Setiap s

ip, yaitu:

ukkan prins

na dalam

urnaan lain.

asikan.

dangan Aris

uan” adalah

Pengenalan

urut Aristotel

pengenalan

. Substansi a

substansi me

1) Akt: men

sip kemamp

dirinya da

Perubahan

G

stoteles yang

hal-hal seba

les terdapat

rasional. M

  

adalah sesua

empunyai str

nunjukkan pr

puannya, ke

an mempun

terjadi bila

ambar 2.1.

g dapat dikat

agai berikut:

dua macam

Menurut Ari

atu yang man

ruktur ontolo

rinsip kesem

emungkinan

nyai kemun

potensi beru

Aristoteles

takan sebag

m pengenalan

istoteles, pe

ndiri, dengan

ogis. Dalam

mpurnaan (re

nnya (relatif

ngkinan un

ubah, dan pe

ai awal dari

n, yaitu: peng

ngenalan in

n demikian d

m struktur terd

ealis); 2) Pot

f). Setiap b

ntuk mempu

erubahan ter

perintisan “

genalan inde

nderawi mem

8

dunia

dapat

tensi:

benda

unyai

rsebut

“ilmu

erawi

mberi

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

9  

  

pengetahuan tentang hal-hal yang kongkrit dari suatu benda. Sedang pengenalan

rasional dapat mencapai hakekat sesuatu, melalui jalan abstraksi.

2) Hal Metode

Selanjutnya, menurut Aristoteles, “ilmu pengetahuan” adalah pengetahuan

tentang prinsip-prinsip atau hukum-hukum bukan objek-objek eksternal atau

fakta.Penggunaan prinsip atau hukum berarti berargumentasi (reasoning).

Menurut Aristoteles, mengembangkan “ilmu pengetahuan” berarti

mengembangkan prinsip-prinsip, mengembangkan “ilmu pengetahuan” (teori)

tidak terletak pada akumulasi data tetapi peningkatan kualitas teori dan metode.

Selanjutnya, menurut Aristoteles, metode untuk mengembangkan “ilmu

pengetahuan” ada dua, yaitu: (1) induksi intuitif yaitu mulai dari fakta untuk

menyusun hukum (pengetahuan universal); (2) deduksi (silogisme) yaitu mulai

dari pengetahuan universal menuju fakta-fakta.

2. Periode Kedua (abad 17 sesudah Masehi)

Pada periode yang kedua ini terjadi revolusi ilmu pengetahuan karena adanya

perombakan total dalam cara berpikir. Perombakan total tersebut adalah sebagai

berikut: Apabila Aristoteles cara berpikirnya bersifat ontologis rasional, Gallileo

Gallilei (tokoh pada awal abad 17 sesudah Masehi) cara berpikirnya bersifat

analisisyang dituangkan dalam bentuk kuantitatifatau matematis. Yang dimunculkan

dalam berfikir ilmiah Aristoteles adalah berpikir tentang hakekat, jadi berpikir

metafisis(apa yang berada di balik yang nampak atau apa yang berada di balik

fenomena).

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

 

Aba

yang terd

bukan sub

abad 17 m

mengkons

memerluk

eksperime

eksperime

ontologis,

kuat yaitu

pada kesa

ad 17 menin

apat pada su

bstansi tetap

mengkonstru

struksi suat

kan adanya

en. Ini ber

ental. Selanj

, maka sejak

u jelas dan t

adaran, dan

Gamb

nggalkan ca

utau benda, j

i elemen-ele

uksi suatu mo

tu model y

laboratoriu

rarti mempe

jutnya apabi

k abad 17, il

terpilah-pila

pihak lain b

  

bar 2.2. Gall

ara berpikir

jadi tidak m

emen yang m

odel yaitu m

yang dapat

um. Uji cob

ergunakan p

ila pada jam

lmu pengeta

ah (clearly a

berpihak pad

lileo Gallilei

metafisi da

empersoalka

merupakan k

memasukkan

diuji coba

ba penting,

pendekatan

man Aristotel

ahuan berpija

and distinctly

da materi. Pr

i

an beralih k

an hakikat. D

kesatuan siste

unsur makro

a secara em

untuk itu

matematis

es ilmu peng

ak pada prin

y) serta disa

rinsip jelas d

e elemen-el

Dengan dem

em. Cara ber

o menjadi m

mpiris, sehi

harus mem

dan pendek

getahuan be

nsip-prinsip

atu pihak ber

dan terpilah-

10

lemen

mikian

rpikir

mikro,

ingga

mbuat

katan

ersifat

yang

rpikir

-pilah

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

11  

  

dapat dilihat dari pandangan Rene Descartes (1596-1650) dengan ungkapan yang

terkenal, yaitu Cogito Ergo Sum, yang artinya karena aku berpikir maka aku ada.

Ungkapan Cogito Ergo Sum adalah sesuatu yang pasti, karena berpikir bukan

merupakan khayalan. Suatu yang pasti adalah jelas dan terpilah-pilah. Menurut

Descartes pengetahuan tentang sesuatu bukan hasil pengamatan melainkan hasil

pemeriksaan rasio (dalam Hadiwijono, 1981). Pengamatan merupakan hasil kerja dari

indera (mata, telinga, hidung, dan lain sebagainya), oleh karena itu hasilnya kabur,

karena ini sama dengan pengamatan binatang. Untuk mencapai sesuatu yang pasti

menurut Descartes kita harus meragukan apa yang kita amati dan kita ketahui sehari-

hari. Pangkal pemikiran yang pasti menurut Descartes dikemukakan melalui keragu-

raguan. Keragu-raguan menimbulkan kesadaran, kesadaran ini berada di samping

materi. Prinsip ilmu pengetahuan satu pihak berpikir pada kesadaran dan pihak lain

berpijak pada materi juga dapat dilihat dari pandangan Immanuel Kant (1724-1808).

Menurut Immanuel Kant ilmu pengetahuan itu bukan merupakan pangalaman

terhadap fakta, tetapi merupakan hasil konstruksi oleh rasio. Agar dapat memahami

pandangan Immanuel Kant tersebut perlu terlebih dahulu mengenal pandangan

rasionalisme dan empirisme. Rasionalisme mementingkan unsur-unsur apriori dalam

pengenalan, berarti unsur-unsur yang terlepas dari segala pengalaman. Sedangkan

empirisme menekankan unsur-unsur aposteriori, berarti unsur-unsur yang berasal

dari pengalaman. Menurut Immanuel Kant, baik rasionalisme maupun empirisme

dua-duanya berat sebelah. Ia berusaha menjelaskan bahwa pengenalan manusia

merupakan keterpaduan atau sintesa antara unsur-unsur apriori dengan unsur-unsur

aposteriori (dalam Bertens, 1975). Oleh karena itu Kant berpendapat bahwa

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

12  

  

pengenalan berpusat pada subjek dan bukan pada objek. Sehingga dapat dikatakan

menurut Kant ilmu pengetahuan bukan hasil pengalaman, tetapi hasil konstruksi oleh

rasio. Inilah pandangan Rene Descartes dan Immanuel Kant yang menolak

pandangan Aristoteles yang bersifat ontologis dan metafisis.

Ilmu sendiri merupakan pengetahuan khusus tentang apa penyebab sesuatu dan

mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu.Sifat ilmiah

sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu – ilmu alam yang telah

ada lebih dahulu.

1. Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah

yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam.

Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji

keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni

persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif; bukan

subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.

2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan

terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada

cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa

Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode

tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.

3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu

objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis

sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu ,

dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

13  

  

Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat

merupakan syarat ilmu yang ketiga.

4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang

bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º.

Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu

sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda

dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu

untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks

dan tertentu pula.

5. Religius. segala upaya yang dilakukan dalam mencari ilmu digunakan dalam upaya

mendekatkan diri kepada Sang Pencipta Ilmu, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.

Bidang – bidang keilmuwan sendiri dapat diklasifikasikan masing – masing ke

dalam suatu ilmu.

2.2. Pendidikan

Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan

masyarakat.

Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung

seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang

dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

14  

  

dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.

Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada

pendidikan formal.Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak pernah membiarkan sekolah

mengganggu pendidikan saya."

Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sering

kali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga

berjalan secara tidak resmi.Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan

dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:

• Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.

• Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan

masyarakat.

• Melestarikan kebudayaan.

• Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.

Fungsi laten lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.

• Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua

melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.

• Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk

menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya

perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya

pendidikan seks dan sikap terbuka.

• Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat

mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise,

privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

15  

  

saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai

dengan status orang tuanya.

• Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa

dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang

tuanya.

Menurut David Poponoe, ada 4 macam fungsi pendidikan sebagai berikut:

• Transmisi (pemindahan) kebudayaan.

• Memilih dan mengajarkan peranan sosial.

• Menjamin integrasi sosial.

• Sekolah mengajarkan corak kepribadian.

• Sumber inovasi sosial.

2.3. Pembelajaran Elektronik (E – Learning)

Pembelajaran elektornik (e – learning) merupakan cara yang baru dalam proses

belajar mengajar yang mana menggabungkan teknik teknologi informasi dan

komunikasi. Dengan adanya pembelajaran elektronik, maka baik guru ataupun murid

tidak perlu duduk dikelas untuk melakukan proses belajar mengajar, tetapi dapat

melakukannya secara online dimana saja dan kapan saja. Pembelajaran elektronik pada

saat ini bisa dibilang sebagai solusi yang paling tepat untuk perkembangan di dunia

pendidikan saat ini. Menurut Hrastinski (2008, p. 51) Supaya metode pembelajaran

elektronik dapat berjalan dengan baik, institusi pendidikan maupun organisasi yang

bersangkutan harus mengerti tentang keuntungan dan batasan dari berbagai metode dan

teknik dari pembelajaran elektronik.Salah satu keunggulan atau kelebihan dari suatu

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

16  

  

pembelajaran elektronik adalah sumber – sumber data yang dapat digunakan kembali

(reusable). Sumber – sumber data tersebut bisa berasal dari para pengajar – pengajar

berupa materi yang akan diajarkan atau subjek dan topik – topik yang berkaitan.

Sumber data tersebut bukan hanya bisa berasal dari pengajar yang bersangkutan, tetapi

juga bisa diambil dari berbagai sumber data di internet dari berbagai tempat

penyimpanan yang tersedia pada aplikasi edukasi lainnya.

2.3.1. Sumber – Sumber Data (Resources)

Sumber data merupakan sumber dimana data tersebut berada atau

berasal.Dalam kasus aplikasi edukasi secara online, sumber data bisa saja diberikan dari

guru yang bersangkutan ataupun bisa berasal dari sumber internet untuk meningkatkan

mutu pembelajaran dan pengertian dari pada bahan yang diajarkan.Menurut Hylen

(Downes, 2007, p. 30) pendefinisikan sumber data dari suatu pendidikan adalah sebagai

:

1. Courseware dan konten yang bersifat terbuka,

2. Aplikasi perangkat lunak yang bersifat terbuka untuk penggunanya (open source)

seperti sistem manajemen pembelajaran (learning management system),

3. Materi yang bersifat terbuka untuk peningkatan kapasitas dari staf pengajar,

4. Tempat – tempat penyimpanan dari objek pembelajaran, dan

5. Program pembelajaran yang bersifat gratis.

Menurut Ischinger (2007, p. 31), pada umumnya, sumber – sumber data dari

suatu pendidikan secara online terdiri dari:

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

17  

  

1. Konten pembelajaran: Program penuh, courseware, modul dari suatu konten, objek

pembelajaran, koleksi – koleksi dan jurnal – jurnal.

2. Tools: piranti lunak untuk mendukung pengembangan, penggunaan, penggunaan

kembali, dan pengantar dari program pembelajaran, termasuk pencarian dan

pengorganisasian dari suatu konten, konten dan sistem manajemen pembelajaran,

tools pengembangan konten, dan komunitas dari pembelajaran secara online.

3. Implementasi sumber – sumber data: lisensi kekayaan intelektual untuk

mempromosikan penyebaran dari bahan – bahan, prinsip rancangan dari best

practicedan konten lokal.

Sumber – sumber data bisa juga diambil dari berbagai tempat penyimpanan

aplikasi edukasi online lainnya.Tempat penyimpanan biasanya direferensikan ke dalam

bentuk database. Data yang disimpan merupakan data digital. Data digital di dalam

aplikasi pembelajaran online adalah merupakan data dari suatu sumber data yang akan

dipakai dengan tujuan untuk penggunaan kembali kelak.

Di dalam mendefinisikan penggunaan dari tempat penyimpanan tersebut, sangat

perlu untuk mempertimbangkan siapa yang akan mengakses data digital tersebut dan

keuntungan dari proses edukasi apakah yang bisa didapat dengan adanya tempat

penyimpanan tersebut. Menurut Duncan (2003), Pengguna yang sering tetapi tidak

selalu mengakses ini adalah guru. Dalam hal ini, penulis mengambil

DBPedia,OpenLearn dan ARIADNE sebagai tempat penyimpanan dalam penelitian ini.

2.3.1.1. DBPedia

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

18  

  

Menurut Auer et. al (2007, p. 1), DBPedia merupakan suatu usaha untuk

menghasilkan informasi secara terstruktur dari wikipedia dan untuk membuat

informsai tersebut tersedia di dalam halaman web. Wikipedia sendiri merupakan

situs pencarian yang paling sering digunakan oleh masyarakat di dunia hingga saat

ini. Untuk wikipedia dalam bahasa Indonesia, tersedia sudah sejak tahun 2003 dan

terdiri dari 171.872 artikel.

Wikipedia juga tersedia dalam berbagai bahasa di dunia, dengan beberapa

yang terbesar sebagai berikut:

• Lebih dari 1.000.000 artikel: Inggris, Jerman, Perancis.

• Lebih dari 500.000 artikel: Polandia, Italia, Jepang, Belanda, Spanyol, Portugis,

Rusia.

• Lebih dari 100.000 artikel: Swedia, Tionghoa, Norwegia Bokmal, Finlandia,

Katalan, Ukraina, Hongaria, Ceko, Turki, Rumania, Korea, Esperanto,

Denmark, Arab, Volapuk, Vietnam, Slovenia, Serbia, Lithuania, Ibrani,

Bulgaria, Persia, Slovenia, Waray – waray, Malaysia.

• Lebih dari 50.000 artikel: Kroasia, Estonia, Nepal, Inggris sederhana, Thailand,

Galicia, Norwegia Nynorsk, Hindi, Haiti, Basque.

Wikipedia pada umumnya hanya berupa teks biasa, dan di dalamnya

terkandung informasi yang sangat luas. Informasi tersebut juga bisa datang dari

linkwebsite yang datang dari informasi wikipedia itu sendiri. Basis pengetahuan dari

DBPedia pada saat ini menjelaskan lebih dari 3.64 juta buah, dari yang 1.83 juta

diklasifikasikan ke dalam ontology yang konsisten, termasuk 416.000 orang,

526.000 tempat (termasuk 360.000 tempat yang dipopulasikan), 106.000 musik

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

19  

  

album, 60.000 film, 17.500 permainan video(video games), 169.000 organisasi

(termasuk 40.000 perusahaan dan 38.000 lembaga pendidikan), 183.000 spesies,

dan 5.400 macam penyakit yang tersedia dalam 97 bahasa yang berbeda – beda,

2.724.000 link ke gambar dan 6.300.000 link ke eksternal halam web lainnya,

6.200.000 link ke sekumpulan data dalam format RDF, 740.000 kategori wikipedia,

dan 2.900.000 kategori YAGO. Dibawah ini merupakan tabel contoh klasifikasi

menurut kelasnya masing – masing.

Tabel 2.1. Contoh Tabel Klasifikasi DBPedia

Klasifikasi Contoh Kota Medan, Jakarta, Bali

Country Indonesia, Spanyol, Inggris Musisi Diana Ross, Michael Jackson Film Harry Potter, Transformer 3

Permainan Komputer Warcraft III, Fifa 2011, PES 2012

Untuk setiap sumber – sumber data yang ada di dalam DBPedia diidentfikasikan ke

dalam URI dalam bentuk http://dbpedia.org/resource/nama, yang mana nama tersebut

mewakili suatu artikel dari wikipedia, dalam bentuk

http://en.wikipedia.org/wiki/nama(Auer et. al, 2007, p. 5). Ontologi dari suatu DBPedia

adalah berdasarkan format OWL dan menjelaskan keseluruhan kelas – kelas dalam

suatu kumpulan data (data sets).

2.3.1.2. ARIADNE

Menurut Forte et. al (2011, p. 1) dan Klerkx et. al (2011, p. 1), ARIADNE

merupakan yayasan dari kawasan Eropa yang bertujuan untuk membantu

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

20  

  

perkembangan konsep “penyebaran dan penggunaan kembali” dari sumber –

sumber data pembelajaran yang mana bekerja sama dengan 24 partner akademis

dari 8 negara eropa yang berbeda – beda ditambah dengan sponsor dari beberapa

corporate .

ARIADNE merupakan arsitektur berbasis 3 – tier yang mana terdiri

dari(Ariadne, 2011):

1. Dibagian bawah, tersedianya tempat penyimpanan yang mana memungkinkan

untuk melakukan operasi pencarian, penyebaran, dan pengambilan objek –

objek pembelajaran.

2. API, yang mana terikat dengan web services, memungkinkan manipulasi secara

bebas dan lepas (loosely coupled) pada lapisan yang ada di bawah.

3. Aplikasi seperti moodle plugin, memungkinkan pengetahuan bisa disebarkan

didalam aplikasi pihak ketiga.

Gambar 2.3. Menunjukkan arsitektur tersebut.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

21  

  

Gambar 2.3. Arsitektur 3 – Tier dari ARIADNE(Ariadne, 2011)

2.3.1.3. OpenLearn

OpenLearn merupakan tempat penyimpanan yang mana sumber data

pembelajarannya diambil dari universitas Open(Open University). Dari pandangan

pada umumnya, OpenLearn merupakan fasilitas penyimpanan sumber data edukasi

yang disediakan secara online.

Menurut Gray (2011), Pada struktur bagian dalam, OpenLearn merupakan

proses produksi endpoint yang mana didukung oleh Enterprise Contect

Management System(ECMS) yang merupakan tempat penyimpanan untuk materi –

materi pembelajaran dengan struktur sebagai berikut.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

22  

  

Gambar 2.4. Struktur ECMS (Gray, 2011)

2.3.2. Moodle

Moodle(Modular Object – Oriented Dynamic Learning Environment)

merupakanpaket perangkat lunak pembelajaran yang disediakan secara online

berdasarkan konsep CMS (Content Management System)dan bersifat open source.

Moodle digunakan oleh beberapa institusi – institusi dan individu – individu

termasuk (Moodle, 2011) :

• Universitas

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

23  

  

• Sekolah tinggi

• Sekolah dasar

• Departemen Pemerintahan

• Organisasi kesehatan

• Organisasi kemiliteran

• Penerbangan

• Perusahaan minyak

• Pembelajran di rumah (homeschoolers)

• Pendidik yang independen

• Pendidik khusus

Secara filosofi ada 4 konsep dari CMS Moodle, yaitu (Moodle, 2011):

1. Konstruktivisme: dari sudut pandang konstruktivisme, orang – orang secara aktif

membangun pengetahuan yang baru sebagaimana mereka juga berinteraksi ke

dalam lingkungan yang baru.

2. Konstruksionisme: menyatakan bahwa pembelajaran sangat efektif ketika

membangun sesuatu bagi orang lain untuk mengalami. Ini bisa berarti sesuatu dari

suatu kalimat yang diucapkan atau sebuah postingan internet, ke dalam artifak yang

lebih kompleks seperti suatu lukisan, rumah ataupun paket perangkat lunak.

3. Konstruktivisme sosial: memperluas konstruktivisme ke dalam pengaturan social,

dimana kelompok – kelompok tersebut membangun suatu pengetahuan untuk satu

dengan lainnya, secara kolaboratif menciptakan budaya kecil dari artifak yang

dibagi dengan pengertian yang dibagi.

4. Tersambung dan terpisah: motivasi suatu individu didalam suatu diskusi yaitu :

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

24  

  

a. Sifat terpisah adalah ketika seseorang mencoba untuk mempertahankan

objektivitas dan fakta, dan bermaksud untuk mempertahankan ide – ide

menggunakan logika untuk menemukan lubang – lubang di dalam ide

lawan.

b. Sifat tersambung adalah pendekatan yang lebih tegas yang mana menerima

subjektivitas, mencoba untuk mendengarkan dan menanyakan suatu

pertanyaan ke dalam suatu usaha untuk mengerti sudut pandang yang lain.

c. SIfat dibangun adalah ketika seseorang sensitif kepada kedua pendekatan –

pendekatan di atas dan dapat memilih salah satu dari yang antara kedua

diatas yang cocok untuk situasi sekarang.

Sebagai LMS, Moodle memiliki berbagai fitur yang tipikal yang dimiliki LMS

pada umumnya, yaitu:

• Assignment Submission

• Forum diskusi

• Unduh arsip

• Peringkat

• Chat

• Kalender online

• Berita

• Kuis online

• Wiki

Menurut Thea (2011), Kelebihan membangun e-learning menggunakan moodle

adalah:

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

25  

  

1. Sederhana, efisien, ringan dan kompatibel dengan banyak browser.

2. Mudah cara instalasinya serta mendukung banyak bahasa termasuk

Indonesia.

3. Tersedianya manajemen situs untuk pengaturan situs keseluruhan,

mengubah theme, menambah module dan sebagainya.

4. Tersedianya manajemen pengguna.

5. Manajemen kursus, penambahan jenis kursus, pengurangan atau

pengubahan kursus

6. Modul Chat, modul pemilihan (polling), modul forum, modul untuk jurnal,

modul untuk kuis, modul untuk survey dan workshop serta masih banyak

yang lainnya.

2.4. Resource Description Framework(RDF)

Menurut W3Schools (2011), RDF adalah standar W3C untuk mendeskripsikan

atau menjelaskan sumber – sumber daya web, seperti judul, pengarang, tanggal

modifikasi, isi, dan informasi hak cipta dari halaman web. RDF ditulis di dalam bahasa

XML. Dengan menggunakan XML, maka RDF bisa secara mudah ditukarkan antara

tipe – tipe computer yang berbeda – beda menggunakan tipe – tipe sistem operasi dan

bahasa aplikasi yang berbeda – beda (W3Schools, 2011).

Menurut W3Schools (2011), RDF memiliki 3 unsur penting, yaitu:

• Sumber data RDF yang mana merupakan segala sesuatu yang berisi URI seperti

http://www.dbpedia.org/resource/mathematics,

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

26  

  

• Property, merupakan sumber data yang memiliki nama, contoh “pemilik” atau

“halaman utama”, dan

• Property value, merupakan nilai dari suatu property, seperti “Endri” atau dapat

juga berupa sumber data.

Berikut merupakan contoh penggunaan RDF yang mendefinisikan 3 unsur

penting di atas yang mana menjelaskan tentang

resourcehttp://www.dbpedia.org/resource/mathematics:

<?xml version=”1.0”>

<rdf> <description about=”http:www.dbpedia.org/resource/mathematics”> <author>Endri</author> <homepage>http://www.dbpedia.org</homepage> </description> </rdf>

Menurut W3Schools (2011), kombinasi dari sumber data (resource), property

dan property value menghasilkan suatu pernyataan (atau biasa yang dikenal sebagai

subjek, predikat dan objek dari suatu pernyataan). Contoh:

Pernyataan: “The author of http://www.dbpedia.org/resource/mathematics

adalah Endri” dapat dipecah menjadi sebagai berikut:

• Subjek dari pernyataan tersebut adalah

http://www.dbpedia.org/resource/mathematics.

• Predikat dari pernyataan tersebut adalah author.

• Objek dari pernyataan tersebut adalah Endri.

Menurut W3Schools (2011), ada beberapa komponen RDF yang digunakan,

yaitu:

1. Elemen RDF

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

27  

  

Elemen RDF terdiri dari elemen root yaitu <RDF> dan element <Description>

yang mengidentifikasikan suatu resource.

• Elemen <rdf:RDF>

Elemen root dari suatu dokumen RDF yang mana menjelaskan tentang

dokumen XML untuk menjadi suatu dokumen RDF. Elemen tersebut

juga meliputi suatu alamat referensi ke dalam RDF namespace.

<?xml version=”1.0”?> <rdf:RDF xmlns:rdf=”http://www.w3.org/1999/02/22-rdf-syntax-ns#”> Deskripsi…… </rdf:RDF>

• Elemen <rdf:Description>

Elemen yang mengidentifikasikan suatu sumber data dengan atribut

about dan meliputi elemen – elemen yang menjelaskan tentang sumber

data.

<?xml version=”1.0”?> <rdf:RDF xmlns:rdf="http://www.w3.org/1999/02/22-rdf-syntax-ns#" xmlns:cd="http://www.recshop.fake/cd#"> <rdf:Description rdf:about="http://www.recshop.fake/cd/Empire Burlesque”> <cd:artist>Bob Dylan</cd:artist> <cd:country>USA</cd:country> <cd:company>Columbia</cd:company>

<cd:price>10.90</cd:price> <cd:year>1985</cd:year>

</rdf:Description> </rdf:RDF>

2. Pembungkus RDF (RDF Containers)

Pembungkus RDF digunakan untuk menjelaskan tentang kelompok dari sesuatu

yang mana terdiri dari kelompok <Bag>, <Seq>, dan <Alt>.

• Elemen <rdf:Bag>

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

28  

  

Digunakan untuk menjelaskan tentang daftar nilai – nilai yang tidak

harus berada di dalam urutan yang spesifik dan bisa terdapat nilai

ganda.

<?xml version=”1.0”?> <rdf:RDF xmlns:rdf="http://www.w3.org/1999/02/22-rdf-syntax-ns#" xmlns:cd="http://www.recshop.fake/cd#"> <rdf:Description rdf:about="http://www.recshop.fake/cd/Beatles”> <cd:artist> <rdf:Bag> <rdf:li>John</rdf:li> <rdf:li>Paul</rdf:li> <rdf:li>George</rdf:li> <rdf:li>Ringo</rdf:li> </rdf:Bag>

</cd:artist> </rdf:Description> </rdf:RDF>

• Elemen <rdf:Seq>

Digunakan untuk menjelaskan tentang daftar terurut dari suatu nilai –

nilai (contoh menurut abjad) dan juga bisa terdapat nilai ganda.

<?xml version=”1.0”?> <rdf:RDF xmlns:rdf="http://www.w3.org/1999/02/22-rdf-syntax-ns#" xmlns:cd="http://www.recshop.fake/cd#"> <rdf:Description rdf:about="http://www.recshop.fake/cd/Beatles”> <cd:artist> <rdf:Seq> <rdf:li>George</rdf:li> <rdf:li>John</rdf:li> <rdf:li>Paul</rdf:li> <rdf:li>Ringo</rdf:li> </rdf:Seq>

</cd:artist> </rdf:Description> </rdf:RDF>

• Elemen <rdf:Alt>

Digunakan untuk menjelaskan tentang daftar dari suatu nilai alternative

(pengguna bisa memilih satu dari nilai – nilai tersebut).

<?xml version=”1.0”?>

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

29  

  

<rdf:RDF xmlns:rdf="http://www.w3.org/1999/02/22-rdf-syntax-ns#" xmlns:cd="http://www.recshop.fake/cd#"> <rdf:Description rdf:about="http://www.recshop.fake/cd/Beatles”> <cd:format> <rdf:Alt> <rdf:li>CD</rdf:li> <rdf:li>Record</rdf:li> <rdf:li>Tape</rdf:li> </rdf:Alt>

</cd:format> </rdf:Description> </rdf:RDF>

3. Koleksi RDF (RDF Collections)

Koleksi RDF menggambarkan kelompok – kelompok yang hanya boleh berisi

anggota – anggota tertentu. Suatu koleksi dispesifikasikan sebagai atribut

rdf:parseType=”Collection”. Contoh:

<?xml version=”1.0”?> <rdf:RDF xmlns:rdf="http://www.w3.org/1999/02/22-rdf-syntax-ns#" xmlns:cd="http://www.recshop.fake/cd#"> <rdf:Description rdf:about="http://www.recshop.fake/cd/Beatles”> <cd:artist rdf:parseType="Collection"> <rdf:Description rdf:about="http://recshop.fake/cd/Beatles/George"/> <rdf:Description rdf:about="http://recshop.fake/cd/Beatles/John"/> <rdf:Description rdf:about="http://recshop.fake/cd/Beatles/Paul"/> <rdf:Description rdf:about="http://recshop.fake/cd/Beatles/Ringo"/>

</cd:artist> </rdf:Description> </rdf:RDF>

Menurut DigiDesain (2011), Manfaat dari penggunaan RDF adalah:

• Dengan menyediakan kerangka kerja yang konsisten, Resource Description

Framework( RDF ) akan mendorong pemberian metadata tentang sumber

daya Internet.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

30  

  

• Karena Resource Description Framework( RDF ) juga mencakup standar

sintaks untuk menggambarkan dan query data, maka perangkat lunak yang

memanfaatkan metadata akan lebih mudah menjalankanya dan lebih cepat

untuk menghasilkannya.

• Standarisasi sintaks dan kemampuan permintaan akan memungkinkan

aplikasi untuk bertukar informasi dengan lebih mudah.

• Mesin pencari akan mendapatkan hasil yang lebih tepat dari pencarian,

berdasarkan metadata bukan pada indeks yang berasal dari pengumpulan

teks lengkap.

• Para pengembang perangkat lunak akan memiliki data yang lebih tepat

untuk bekerja dengan lebih cerdas.

Di dalam penelitian ini, penulis akan mengintegrasikan beberapa sumber data

menjadi satu format metadata yaitu RDF menggunakan konsep linked data – driven.

MenurutDargombez (2008), 4 hal utama yang perlu diperhatikan di dalam linked – data

driven adalah sebagai berikut:

• Menggunakan URI untuk mengidentifikasikan sesuatu.

• Menggunakan HTTP URI jadi sesuatu tersebut bisa direferensikan ke dan

didereferensikan oleh individu dan agen pengguna.

• Menyediakan informasi yang berguna tentang “sesuatu” ketika URI tersebut

didereferensikan, menggunakan format standar RDF – XML.

• Meliputi link ke halaman berikutnya, alamat URI yang datanya ditampilkan

untuk meningkatkan penemuan untuk informasi yang terkait di web.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

31  

  

2.4.1. SPARQL

MenurutWordpress (2011), SPARQL merupakan bahasa query untuk

mengambil data yang ditulis menggunakan RDF atau XML. Dengan adanya SPARQL,

maka masing – masing sumber data bisa terhubung satu dengan lainnya. Di internet,

banyak sekali tersedia interface untuk SPARQL. Gambar 2.5. Menunjukkan salah satu

interface SPARQL yaitu SNORQL.

Gambar 2.5.Interface SNORQL

Pada dasarnya, SPARQL merupakan query untuk mencocokkan bentuk

graph(Perez et. al, 2006, p. 1). Graph tersebut dicocokkan dengan berbagai endpoint

dari repository yang dituju untuk mencari kemungkinan dari solusi yang ada. SPARQL

dianggap setara dengan bahasa SQL. Hanya saja struktur dari SPARQL lebih sederhana

dan gampang untuk diimplementasi.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

32  

  

SPARQL memungkinkan pengguna untuk menulis secara global query yang

jelas. Sebagai contoh, query berikut akan mengembalikan nama dan email dari setiap

orang yang ada di dunia:

PREFIX foaf: <http://xmlns.com/foaf/0.1/> SELECT ?name ?email WHERE { ?person a foaf:person. ?person foaf:name ?name. ?person foaf:mbox ?email. }

Hasil query bisa berupa bentuk tabel ataupun dalam bentuk RDF – XML. Query

dalam bentuk tabel disesuaikan dengan subjek, predikat dan objek. Tabel berikut

memperlihatkan contoh hasil query daripada SPARQL.

Tabel 2.2. Contoh Hasil Query SPARQL Dalam Bentuk Tabel

x y z “Alice” <http://example/a>

Dalam hasil tersebut, ada 3 variabel yang dipakai yaitu x, y, dan z. Dimana

masing – masing secara terurut mereferensikan “Alice” dan “<http://example/a>”.

Sedangkan untuk variable z tidak mempunyai hasil. Setiap solusi ditunjukkan dalam

bentuk satu baris di dalam suatu tabel. Variabel tidak harus ada referensi nilai yang

valid (W3C, 2011).

Menurut W3C (2011), SPARQL menspesifikasikan empat variasi query yang

berbeda – beda untuk tujuan yang berbeda – beda, yaitu:

• SELECT query

Mengembalikan keseluruhan, atau sekumpulan dari, variabel yang diikat di

dalam pola dari suatu query.

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

33  

  

• CONSTRUCT query

Mengembalikan grafik RDF yang dikonstruksi oleh variabel pengganti dalam

sekumpulan kerangka triple.

• ASK query

Mengembalikan booleanmenunjukkan apakah pola dari query cocok atau tidak.

• DESCRIBE query

Mengembalikan keseluruhan grafik RDF yang menggambarkan sumber –

sumber data yang ditemukan.

2.4.2. DotNetRDF

DotNetRDF merupakan framework dari perangkat lunak Microsoft Visual

Studio.NET untuk menyediakan tools yang kuat dan gampang di dalam menggunakan

API yang berhubungan dengan RDF.

DotNetRDF mendukung beberapa media tempat penyimpanan (database). Pada

saat ini, DotNetRDF mendukung beberapa media tempat penyimpanan dibawah ini

termasuk database yang bersifat SQL – based dengan SQL Server / MySQL

(dotNetRDF, 2011):

• AllegroGraph

• 4store

• Fuseki

• Joseki

• Sesame

• Stardog

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

34  

  

• Talis Platform

• Virtuoso

DotNetRDF juga mendukung query menggunakan SPARQL. Melalui fitur –

fitur yang sudah disediakan dari DotNetRDF, maka hasil query bisa langsung

dibangkitkan melalui DotNetRDF, baik itu bisa berupa grafik XML, ataupun hasil dalam

bentuk tabel. Pengukuran waktu untuk melakukan suatu query pun bisa dihitung.

2.5. Service Oriented Architecture (SOA)

Menurut Dargombez(2008), Service Oriented Architecture (SOA) merupakan

sebuah pendekatan di dalam dunia IT di dalam merancang suatu aplikasi dengan

menggunakan kembali komponen – komponen yang sudah ada sebelumnya. SOA saat

ini merupakan tren yang sedang dikembangkan oleh beberapa perusahaan manapun di

dunia karena kelebihan yang dimiliki. Komponen – komponen yang sudah ada

digunakan sebelumnya tersebut akan dipakai sebagai suatu layanan untuk aplikasi yang

lain.

SOA juga mempunyai sifat loosely coupled, yaitu layanan atau servis dari SOA

dapat dipanggil dari mana saja tanpa perlu melihat dimana layanan tersebut berada,

sistem operasi apa yang akan dipakai, dan lain sebagainya. Gambar 2.6.Menunjukkan

arsitektur SOA secara umum.

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

35  

  

Gambar 2.6. Arsitektur SOA Secara Umum(Dargombez, 2008)

Menurut Reitman (2011), SOA sebenarnya merupakan evolusi dari arsitektur

berbasis komponen (component – based architecture) dan sistem terdistribusi yang

mana keseluruhan fungsionalitasnya dibagi kedalam fungsi – fungsi yang lebih

kecil,dengan tiap – tiap fungsi tersebut dienkapsulasi di dalam komponen tersebut.

Gambar 2.7. Memperlihatkan contoh bagaimana sebuah aplikasi core banking

menyediakan suatu layanan transfer uang. Dengan adanya layanan tersebut maka

aplikasi – aplikasi banking lainnya seperti treasury, payment gateway, ATM switching

dan sebagainya dapat memanggil dan memakai layanan tersebut.

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

36  

  

Gambar 2.7.Contoh Aplikasi Core Banking(Dargombez, 2008)

Entitas dari SOA sendiri terdiri dari beberapa bagian, yaitu (Service Oriented

Architecture, 2011):

• Service Consumer: merupakan suatu aplikasi, servis atau jenis apapun yang

merupakan modul dari aplikasi yang membutuhkan atau yang akan

mengkonsumsi servis.

• Service Provider: merupakan suatu servis yang disediakan oleh aplikasi lainnya

dan memproses berbagai macam request yang masuk.

• Service Registry: merupakan direktori berbasis jaringan ataupun tempat

penyimpanan dari servis – servis yang tersedia.

• Service Contract: merupakan spesifikasi atau panduan bagaimana setiap

aplikasi yang akan mengakses servis tersebut akan berinteraksi dengan penyedia

servis tersebut.

• Service Proxy: merupakan penghubung antara service provider dengan service

consumer.

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

37  

  

• Service Lease: merupakan fungsi yang akan memvalidasi keseluruhan kontrak.

Kapan kontrak tersebut akan berakhir dan sampai kapan proses tersebut bisa

dipakai.

Karakteristik dari SOA terdiri dari dua bagian, yaitu (Dargombez, 2008):

• Service Interface: menyatakan bagaimana servis tersebut dapat dipanggil seperti

pengaturan parameter input / output apa saja yang perlu dipakai dan lokasi

keberadaan dari servis tersebut.

• Service Implementation: terkait dengan teknologi pemrograman yang

digunakan.

Meskipun SOA menjanjikan begitu banyak manfaat bagi perusahaan, manfaat

tersebut tidak datang begitu saja. Perlu ada penyesuaian tentang organisasi suatu IT dari

perusahaan tersebut. Menurut Dargombez (2008), SOA merupakan sebuah solusi yang

baik untuk pemodelan sistem di perusahaan atau organisasi besar saat ini dengan

kelebihan diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Dapat menyatukan berbagai platform sistem yang berbeda, seperti J2EE dan .NET.

Dengan adanya pendekatan ini, maka sistem tersebut dapat saling berkomunikasi

dengan standarisasi pesan, misalnya menggunakan teknologi XML. Sistem tersebut

sendiri akan dianggap sebagai service.

2. Tahan terhadap perubahan. Perusahaan atau organisasi besar seringkali melakukan

perubahan struktur untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja. Sebagai hasilnya

perangkat lunak juga harus menyesuaikan diri dengan peruahan tersebut.

Permodelan perangkat lunak dengan SOA akan mengurangi usaha untuk

memodifikasi perangkat lunak tersebut karena seluruh logic dari sistem sudah

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

38  

  

terbagi secara bersih menjadi sekumpulan services, sehingga service tersebut hanya

perlu disusun ulang apabila ada penambahan yang baru dan dalam hal ini jelas

sangat mengurangi biaya.

Menurut Dargombez (2008), pada prinsipnya, untuk dapat menerapkan SOA

adalah dimulai dengan membangun sebuah service yang kelak dapat digunakan

kembali. Di dalam artikel E – Bizz Asia (2011), sejumlah CIO dan system architect

yang telah memanfaatkan SOA dalam praktik rancang bangun peranti lunaknya

mengungkapkan ada beberapa langkah yang bisa ditempuh agar SOA bisa sukses

diterapkan di perusahaan:

• Pertama, adalah dengan membangun kembali departemen IT. Perusahaan perlu

melihat kondisi IT yang bersangkutan sebelum bisa diterapkan di dunia SOA.

Pengelola TI mungkin perlu memikirkan ulang bagaimana mengelola pembagian

tanggungjawab pengembangan peranti lunak. Pendekatan SOA menitikberatkan

kepada komponen – komponen piranti lunak atau services yang bisa digunakan

kembali.

• Kedua, membangun semacam tata kelola SOA atau SOA governance. Hal ini

diperlukan untuk mengoordinasikan aktivitas pengembangan services, khususnya

yang dilakukan sebuah entitas bisnis yang besar. Sebuah perusahaan dengan

ratusan atau bahkan ribuan developer peranti lunak membutuhkan sebuah

pendekatan pengembangan (peranti lunak) bersama untuk menjaga konsistensi

dan interoperabilitas antar berbagai services. Para pengembang peranti lunak di

unit bisnis yang berbeda lokasi perlu mengetahui services apa yang tersedia.

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

39  

  

• Ketiga, membuat catalog of services. Yang mana fungsinya hampir menyerupai

direktori atau buku YellowPages dimana para pengembang bisa mengetahui

services yang sudah ada sehingga duplikasi pun dapat terhindari. Sejumlah vendor

peranti lunak sudah merilis solusi-solusi katalog SOA ini ke pasar. Mercury

Interactive Corp. misalnya sudah merilis Systinet Registry. Sementara vendor-

vendor SOA lainnya seperti SOA Software Inc. dan IBM Corp. pun menawarkan

solusi service registry, yang memungkinkan para pengembang peranti lunak

mempublikasikan services, menyusunnya sesuai kategori dan mencari services

yang diinginkan dengan mekanisme pencarian tertentu.

• Keempat, menguji dan memonitor services. Suatu service mungkin akan

digunakan sekaligus oleh beberapa aplikasi. Untuk itu, pengujian mutlak

diperlukan. Karena sebuah service bisa digunakan oleh beberapa aplikasi

sekaligus, satu perubahan saja atau bug fix di satu service dapat menimbulkan

efek beruntun.

Cara SOA bekerja dapat dilihat pada gambar berikut.

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0084 2.pdfContoh persepsi mitos adalah pandangan yang beranggapan bahwa kejadian-kejadian

40  

  

Gambar 2.8. Cara SOA Bekerja (Dargombez, 2011)

SOA melibatkan tiga entitas utama yang mana berkomunikasi satu dengan

lainnya, yaitu penyedia layanan, konsumer atau sebagai pihak yang melakukan

permintaan layanan, dan suatu direktori dari servis – servis yang tersedia. Penyedia

layanan sebagai suatu pihak yang menyediakan layanan akan mempublikasikan layanan

tesrebut ke dalam suatu direktori servis yang mana dari direktori tersebut, pihak

konsumer dapat melakukan query ke dalam direktori tersebut dan direktori tersebut

akan menyediakan informasi sesuai dengan yang diinginkan. Konsumer juga bisa

melakukan permintaan layanan langsung ke pihak penyedia layanan melalui suatu

kontrak yang telah diikat. Sehingga aplikasi yang bersangkutan bisa menggunakan

servis yang bersangkutan.