BAB II LANDASAN TEORI 1. Pembelajaran Ekonomi di SMP a...

14
7 BAB II LANDASAN TEORI 1. Pembelajaran Ekonomi di SMP a. Pembelajaran Aktivitas yang dilakuakan oleh seseorang baik individu atau kelompok, pada hakekaktnya adalah kegiatan belajar. Hal ini berarti bahwa belajar tidak pernah ada batasannya baik usia, tempat maupun waktu. Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 Ayat 20 yang menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar. Menurut Miarso (2008:30), definisi ini mengindikasikan bahwa ada lima interaksi yang dapat berlangsung dalam proses pembelajaran, yaitu : 1. Interaksi antara pendidik dengan peserta didik 2. Interaksi antara sesama peserta didik 3. Interaksi peserta didik dengan nara sumber 4. Interaksi peserta dididk bersama pendidik dengan sumber belajar yang sengaja dikembangkan 5. Interaksi peserta didik bersama pendidik dengan lingkungan sossial dan alam. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan materi, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 1. Pembelajaran Ekonomi di SMP a...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 1. Pembelajaran Ekonomi di SMP a ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/2/T1_162013705_BAB II... · Pembelajaran Ekonomi di SMP . a. Pembelajaran .

7

BAB II

LANDASAN TEORI

1. Pembelajaran Ekonomi di SMP

a. Pembelajaran

Aktivitas yang dilakuakan oleh seseorang baik individu atau

kelompok, pada hakekaktnya adalah kegiatan belajar. Hal ini berarti

bahwa belajar tidak pernah ada batasannya baik usia, tempat maupun

waktu. Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 Ayat 20 yang menyatakan bahwa

pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada lingkungan belajar. Menurut Miarso (2008:30),

definisi ini mengindikasikan bahwa ada lima interaksi yang dapat

berlangsung dalam proses pembelajaran, yaitu :

1. Interaksi antara pendidik dengan peserta didik

2. Interaksi antara sesama peserta didik

3. Interaksi peserta didik dengan nara sumber

4. Interaksi peserta dididk bersama pendidik dengan sumber belajar

yang sengaja dikembangkan

5. Interaksi peserta didik bersama pendidik dengan lingkungan

sossial dan alam.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses

perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan materi, serta pembentukan

sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,

pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat

belajar dengan baik.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 1. Pembelajaran Ekonomi di SMP a ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/2/T1_162013705_BAB II... · Pembelajaran Ekonomi di SMP . a. Pembelajaran .

8

b. Pembelajaran Ekonomi

Ekonomi ialah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam

memilih dan menciptakan kemakmuran. Menurut Adam Smith, secara

sistematis ilmu ekonomi mempelajari tingkah laku manusia dalam

usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas guna

mencapai tujuan tertentu. Ini yang banyak dikenal sebagai teori ekonomi

klasik. Dalam analisisnya, Adam Smith banyak menggunakan istilah-

istilah normatif seperti: nilai (value), kekayaan (welfare), dan utilitas

(utility) berdasarkan asumsi berlakunya hukum alami. Menurut Prof. P.A.

Samuelson, seorang ahli Ekonomi mengemukakan definisi ilmu Ekonomi

secara rinci, yaitu: “Ilmu Ekonomi adalah suatu studi mengenai

bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan cara

atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber daya yang

terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan

berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk keperluan

konsumsi sekarang dan di masa mendatang, kepada berbagai orang dan

golongan masyarakat. Ilmu Ekonomi menganalisis biaya dan keuntungan

dan memperbaiki corak penggunaan sumber-sumber daya. Berdasarkan

uraian yang telah dikemukan, maka dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran ekonomi adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar ilmu ekonomi pada suatu lingkungan

belajar.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 1. Pembelajaran Ekonomi di SMP a ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/2/T1_162013705_BAB II... · Pembelajaran Ekonomi di SMP . a. Pembelajaran .

9

c. Pembelajaran Ekonomi di SMP

Dalam pembelajaran IPS di SMP dengan menggunakan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sangat dianjurkan

menggunakan pendekatan terpadu. Hal ini tertera dalam Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

yang menyatakan bahwa substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada

SMP/MTs merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”. Pembelajaran

terpadu dilandasi oleh landasan normatif dan praktis, landasan normatif

menghendaki bahwa pembelajaran terpadu hendaknya dilaksanakan

berdasarkan gambaran ideal yang ingin dicapai oleh tujuan-tujuan

pembelajaran. Sedangkan landasan praktis menghendaki bahwa

pembelajaran terpadu dilaksanakan dengan memperhatikan situasi dan

kondisi praktis yang berpengaruh terhadap kemungkinan pelaksanaannya

mencapai hasil yang optimal (Trianto, 2007: 21-22). Model pembelajaran

terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang

dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan, mulai

dari tingkat Sekolah Dasar (SD/MI) sampai dengan Sekolah Menengah

Atas (SMA). Pendekatan pembelajaran terpadu dalam IPS sering disebut

dengan pendekatan interdisipliner.

Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu

sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara

individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan

konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik (Depdiknas,

2006:6). Melalui pembelajaran terpadu peserta didik dapat memperoleh

pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk

menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal

yang dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat

menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari. Pada pendekatan

pembelajaran terpadu, program pembelajaran disusun dari berbagai

cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 1. Pembelajaran Ekonomi di SMP a ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/2/T1_162013705_BAB II... · Pembelajaran Ekonomi di SMP . a. Pembelajaran .

10

Pengembangan pembelajaran terpadu, dalam hal ini, dapat

mengambil suatu topik dari suatu cabang ilmu tertentu, kemudian

dilengkapi, dibahas, diperluas, dan diperdalam dengan cabang-cabang

ilmu yang lain. Topik/tema dapat dikembangkan dari isu, peristiwa, dan

permasalahan yang berkembang. Bisa membentuk permasalahan yang

dapat dilihat dan dipecahkan dari berbagai disiplin atau sudut pandang

yang dibahas dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial.

Pembelajaran IPS di SMP pada semester ganjil atau 1 dengan

standar kompetensi memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan dan

kompetensi dasar untuk mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan

motif dan prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari-hari.

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa

setelah mengalami proses belajar. Sudjana (2008:5) menyatakan bahwa

hasil belajar ialah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam

pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Hasil belajar menurut Hamalik (2008:36) merupakan

perubahan tingkah laku subyek yang meliputi kemampuan kognitif,

afektif, dan psikomotorik dalam situasi tertentu berkat pengalaman

berulang-ulang. Menurut Nawani dalam Susanto (2013:5) menyatakan

bahwa hasil belajar sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam

mempelajari meteri pelajaran di sekolah yang dinyatakan dengan skor

yang diperoleh dari hasil tes. Darmansyah (2006:13) menyatakan bahwa

hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa yang

ditentukan dalam bentuk angka, sedangkan menurut Mudjiono dan

Dimyati (2006:3-4), hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi

tindak belajar dan mengajar.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 1. Pembelajaran Ekonomi di SMP a ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/2/T1_162013705_BAB II... · Pembelajaran Ekonomi di SMP . a. Pembelajaran .

11

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom dalam Hamalik (2013:36),

hasil belajar dalam rangka pembelajaran dicapai melalui 3 kategori ranah

yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor, yaitu: a) Ranah Kognif

berkenaan dengan hasil belajar terdiri enam aspek yaitu: pengetahuan,

pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian. b) Ranah Afektif

berkenaan dengan hasil belajar terdiri dari lima aspek-aspek kemampuan

yaitu : menerima, menjawab, menilai, mengorganisasi dan karakterisasi

suatu nilai dan kompleks nilai. c) Ranah Psikomotor berkenaan dengan

hasil belajar meliputi ketrampilan motorik, memanipulasi benda, dan

menghubungkan dan mengamati.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan mengenai

hasil belajar merupakan kemampuan siswa setelah melaksanakan proses

dan pengalaman belajar yang akan berakibat pada perubahan tingkah

laku secara berulang-ulang secara langsung maupun tidak langsung

dalam proses pembelajaran dalam bentuk angka atau huruf.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar

Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain faktor

internal dan faktor eksternal (Rusman, 2012:124) yaitu :

1) Faktor Internal

Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar antara lain :

a) Faktor Fisiologis

Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima,

tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat

jasmani dan sebagainya. Hal tersebut dapat mempengaruhi siswa

dalam menerima materi pelajaran.

b) Faktor Psikologis

Setiap individu dalam hal ini peserta didik pada dasarnya memiliki

kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut

mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis

meliputi intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi,

kognitif dan daya nalar peserta didik.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 1. Pembelajaran Ekonomi di SMP a ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/2/T1_162013705_BAB II... · Pembelajaran Ekonomi di SMP . a. Pembelajaran .

12

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar antara lain :

a) Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan dapat mempengurhi hasil belajar. Faktor

lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial

(keluarga, sekolah atau perguruan tinggi, dan masyarakat).

b) Faktor Instrumental

Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan

penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang

diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai

sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang direncanakan.

Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana dan guru.

Terkait dengan hasil belajar, Djamarah (2001:45) menyatakan

hasil belajar adalah prestasi dari suatu kegiatan yang telah dikerjaan,

diciptakan, baik secara individu maupun tim. Menurut Bloom dan

ditulis kembali oleh Sudjana (2006:22-23), secara garis besar

membagi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu :

1) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang

terdiri dari enam aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

2) Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima

aspek yaitu penerimaan, jawaban, penilaian, organisasi, dan

internalisasi.

3) Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar berupa

keteramilan dan kemampuan bertindak.

Ketiga ranah tersebutlah yang akan menjadikan objek

peneliaan hasil belajar, dan diantara ketiga ranah tersebut, ranah

kognitiflah yang mendapat perhatian paling besar bagi seorang guru,

karena pada ranah kognitif inilah siswa akan terlihat kemampuaannya

dalam menguasi bahan pelajaran atau tidak.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 1. Pembelajaran Ekonomi di SMP a ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/2/T1_162013705_BAB II... · Pembelajaran Ekonomi di SMP . a. Pembelajaran .

13

Berdasarkan teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah hasil yang diperoleh seorang dalam proses kegiatan

belajar mengajar dikelas, dan hasil belajar tersebut dapat berbentuk

kognitif,efektif dan psikomotorik yang peniliaannya melalui tes.

3. Model Pembelajaran Learning Cycle 5E

a. Pengertian Model Pembelajaran Learning Cycle 5E

Model pembelajaran Learning Cycle 5E merupakan

merupakan salah satu model pembelajaran berbasis pendekatan

kontruktivistik (Wena, 2009:170). Pembelajaran kontruktivistik yaitu

siswa harus berpikir kritis, menganalisis, membandingkan,

mengeneralisasi, menyusun hipotesis dan mengambil keputusan dari

masalah yang ada, aktif berpikir, dan aktif melakukan kegiatan,

sedangkan guru berperan sebagai fasilitator karena dalam proses

pembelajaran melibatkan siswa secara aktif untuk mendukung dan

membangun pengetahuannya sendiri, sehingga pembelajaran berpusat

pada siswa (Budiningsih, 2005:80-81).

Model pembelajaran Learning Cycle 5E adalah model

pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengoptimalkan cara belajar dan mengembangkan daya nalar siswa.

Learning Cycle 5E merupakan suatu model pembelajaran yang

memungkinkan siswa menemukan konsep sendiri atau memantapkan

konsep yang dipelajari, mencegah terjadinya kesalahan konsep, dan

memberikan peluang kepada siswa untuk menerapkan konsep-konsep

yang telah dipelajari pada situasi baru (Soebagio, 2001:50).

Pembelajaran Learning cycle 5E (siklus belajar) yaitu merupakan

rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian

rupa sehingga pembelajaran dapat menguasai kompetensi-kompetensi

yang harus dikuasai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif .

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 1. Pembelajaran Ekonomi di SMP a ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/2/T1_162013705_BAB II... · Pembelajaran Ekonomi di SMP . a. Pembelajaran .

14

Piaget menyatakan bahwa dengan menggunakan model

pembelajaran Learning Cycle 5E juga berbasis kontruktivistik,

sehingga pembelajaran ini yang dilakukan oleh siswa diberikan

masalah yang harus dikerjakan sendiri maupun kelompok dengan

melalui kegiatan memahami, merencanakan, melaksanakan rencana

dan mengevaluasi hasil kerja. Hal ini juga didukung dengan teori

Vygotsky, berinteraksi individu dengan orang lain merupakan faktor

terpenting yang mendorong atau memicu perkembangan kognitif

seseorang. Hal ini sangat mendukung pembelajaran Learning Cycle

5E menggunakan kegiatan pembelajaran kerja kelompok (Trianto,

2007:99). Lauer (Djumariah, 2008:32) menuturkan bahwa Learning

Cycle 5E pada mulanya terdiri dari tiga tahap yaitu: exploration,

concep introduction, dan consep aplikation, kemudian tahap itu

dikembangkan menjadi 5 tahap yaitu: engagement, exploration,

explanation, elaborationn, dan evaluation. menuturkan bahwa

Learning Cycle 5E pada mulanya terdiri dari tiga tahap yaitu:

exploration, concep introduction, dan consep aplikation, kemudian

tahap itu dikembangkan menjadi 5 tahap yaitu: engagement,

exploration, explanation, elaborationn, dan evaluation. Penelitian ini

menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E yang terdapat 5

Fase (Bybee, 2006:7-8), yaitu: a).Engagement (pembangkit minat),

b).Exploration (eksplorasi), c).Explanation (penjelasan),

d).Elaboration (elaborasi), dan e).Evaluation (Evaluasi).

Gambar 2.1 Model Pembelajaran Learning Cycle 5E

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 1. Pembelajaran Ekonomi di SMP a ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/2/T1_162013705_BAB II... · Pembelajaran Ekonomi di SMP . a. Pembelajaran .

15

b. Fase-Fase Model Pembelajaran Learning Cycle 5E

Beberapa fase model pembelajaran Learning Cycle 5E menurut

Wena (2010:171-172) adalah sebagai berikut:

1. Fase Engagement (Pembangkit minat) merupakan tahap awal pada

pembelajaran Learning Cycle 5E. Tahap ini guru berusaha

membangkitkan dan mengembangkan minat serta keingintahuan

siswa tentang topik yang akan diajarkan. Hal ini dapat dilakukan

dengan cara guru mengajukan pertanyaan sehingga siswa dapat

merespon dan mempunyai gambaran tentang apa yang akan di

pelajari.

2. Fase Exploration (Eksplorasi) merupakan tahap yang dibentuk

kelompok-kelompok kecil yang diberikan kesempatan untuk

bekerja sama (berdiskusi) pada kelompok kecil tanpa pembelajaran

langsung dari guru. Dalam kelompok ini siswa didorong untuk

membuat hipotesis baru, mencoba alternatif pemecahan dengan

teman sekelompok, serta melakukan dan mencatat pengamatan ide-

ide atau pendapat dalam berdiskusi. Tahap ini guru hanya berperan

sebagai fasilitator dan motivator. Hal ini bertujuan untuk mengecek

pengetahuan yang dimiliki siswa.

3. Fase Explanation (Penjelasan) yakni guru mendorong siswa untuk

menjelaskan suatu konsep dengan kalimat sendiri atau dengan

pemikiran siswa sendiri, guru meminta bukti dan klarifikasi atas

penjelasan siswa. Guru memberikan definisi dan penjelasan tentang

konsep yang dibahas, dengan menggunakan penjelasan siswa

sebagai dasar diskusi.

4. Fase Elaboration (Elaborasi), yaitu siswa menerapkan atau

mengaplikasikan konsep dan ketrampilan yang sudah dipelajari

dalam kelompok diskusi. Bertujuan untuk siswa lebih

mempelajarinya secara bermakna. Guru harus bisa merancang

motivasi belajar supaya siswa terdorong untuk giat belajar.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 1. Pembelajaran Ekonomi di SMP a ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/2/T1_162013705_BAB II... · Pembelajaran Ekonomi di SMP . a. Pembelajaran .

16

5. Fase Evaluation (Evaluasi) tahap ini guru dapat mengamati

pengetahuan atau pemahaman siswa dalam menanamkan konsep

baru. Siswa melakukan evaluasi dengan cara melakukan pengajuan

pertanyaan dan mencari jawaban yang menggunakan observasi,

bukti, dan penjelasan yang diperoleh sebelumnya.

c. Kelebihan dan Kekurangan Learning Cycle 5E

Menurut Wena (2010:172-173), model pembelajaran Learning Cycle

5E mempunyai kelebihan dan kekurangan dilihat dari pandangan

kontruktivisme antara lain:

1) Kelebihan Learning Cycle 5E

a) Siswa memperoleh kesempatan berpikir kritis dan mengungkapkan

pendapatnya.

b) Menumbuhkan partisipasi aktif dan sikap demokratif

c) Siswa lebih memahami dan mengembangkan sikap bertanggung

jawab.

d) Meningkatkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan

menemukan jawabannya.

e) Membantu siswa mengembangkan pengertian atau pemahaman

konsep secara lengkap.

f) Membantu siswa mengembangkan kemampuan siswa menjadi pemikir

yang mandiri.

2) Kelemahan Learning Cycle 5E

a) Guru harus memiliki kemampuan atau sikap kreatif dan inofatif

dengan menerapkan strategi sampai mengevaluasi.

b) Sulit membuat kelompok homogen.

c) Diskusi terlampau menyerap waktu.

d) Pendekatan kontruktivis menuntut perubahan siswa, evaluasi, yang

mungkin belum bisa diterima dalam waktu dekat.

e) Guru konstruktivis dituntut lebih kreatif dalam merencanakan

pembelajaran yang menarik dan memilih menggunakan media dalam

pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan .

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 1. Pembelajaran Ekonomi di SMP a ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/2/T1_162013705_BAB II... · Pembelajaran Ekonomi di SMP . a. Pembelajaran .

17

4. Penelitian yang Relevan

Penelitian oleh Nina Agustyaningrum (2010) dalam penelitian

yang berjudul “Implementasi model pembelajaran Learning Cycle 5E

untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas

IX B SMP Negeri 2 Sleman” menyimpulkan adanya pengaruh yang

baik terhadap kemampuan koneksi matematika siswa. Persentase

kemampuan komunikasi matematis yang berhasil dicapai siswa pada

akhir siklus II adalah sebesar 69,12% telah mencapai kategori tinggi

(menurut lembar observasi) dan 70,11% mencapai kategori baik

(menurut hasil tes).

Innarotul Ulya (2011) dengan judul, “Efektifitas model

pembelajaran Learning Cycle 5E dengan pemanfaatan alat peraga

pada materi pokok bidang datar terhadap hasil belajar peserta didik

kelas VII SMP Nurul Islam Semarang tahun pelajaran 2010/2011)”

menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model

Learning Cycle 5E efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta

didik pada materi pokok bidang datar kelas VII. Hal ini terbukti

bahwa nilai kesamaan rata-rata setelah diberi perlakuan lebih besar

dari nilai sebelum diberi perlakuan. Nilai rata-rata kelas eksperimen

73.46, sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 64.90, sehingga

dapat disimpulkan pada penggunaan model pembelajaran Learning

Cycle 5E dengan pemaanfaatan alat peraga efektif dalam

meningkatkan hasil belajar.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Eva M dan Harin Sundari

(2012), yang berjudul “Pengaruh model pembelajaran Learning Cycle

5E berbasis eksperimen terhadap hasil belajar siswa pada materi

pokok zat dan wujudya”. Menyatakan bahwa ada pengaruh yang

signifikan antara kelompok belajar siswa yang diajarkan dengan

model learning cycle dapat meningkatkan hasil belajar sebesar 14,8%

dibandingkan kelas pembelajaran konvensional.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 1. Pembelajaran Ekonomi di SMP a ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/2/T1_162013705_BAB II... · Pembelajaran Ekonomi di SMP . a. Pembelajaran .

18

Menurut penelitian Ria Yuli, dkk (2013), penelitiannya yang

berjudul “Pengaruh penerapan model pembelajaran Learning Cycle

5E terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA pada materi termokimia

di SMA Negeri 2 Malang”, menyataan bahwa pembelajaran

menggunakan model Learning Cycle 5E pada kelas eksperimen

dengan instrumen penelitian berupa tes menunjukan hasil rata-rata

hasil belajar kognitif sebesar 80,00, hasi belajar efektif 82,36 dan hasi

belajar psikomotorik 82,14. Sedangkan siswa yang menggunakan

model ekspositori memiliki nilai rata-rata hasil belajar kognitif sebesar

68,57, hasi belajar efektif 77,61, dan hasi belajar psikomotorik 80,71.

Disimpulkan bahwa model pembelajaran Learning Cyle 5E

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Takarina (2010) dalam penelitiannya yang berjudul

“Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Penerapan

Metode Diskusi Dalam Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas V

SD Negeri 3 Banjardowo Tahun Pelajaran 2009/2010” menyimpulkan

bahwa penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan keaktifan dan

hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan presentase

keaktifan siswa pada pra siklus dan siklus 1 adalah 38% dan 83%

meningkat menjadi 100%. Hasil belajar siswa juga mengalami

kemajuan. Rata-rata hasil belajar pada pra siklus, siklus 1, dan siklus 2

berturut-turut 54, 63, 88.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 1. Pembelajaran Ekonomi di SMP a ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/2/T1_162013705_BAB II... · Pembelajaran Ekonomi di SMP . a. Pembelajaran .

19

5. Kerangka Berpikir

Berdasarkan permasalahan kondisi awal siswa Kelas VII SMP

Kristen Getasan, dalam berpartisipasi aktif mengikuti proses

pembelajaran cenderung masih kurang, masih banyak siswa yang

tidak fokus dalam pembelajaran siswa yang asyik dengan kegiatanya

sendiri. Hal lain pembelajaran dikelas masih berpusat pada guru,

dengan melihat kondisi yang seperti ini sangat berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa, sehingga diperlukanya suatu pembelajaran yang

berpusat pada siswa yaitu menggunakan model pembelajaran

Learning Cycle 5E yang merupakan pembelajaran yang berpusat pada

siswa sehingga guru hanya sebagai moderator. Model pembelajaran

ini menuntut siswa untuk terlibat aktif dalam mengikuti serangkaian

kegiatan dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan pengetahuan.

Pembelajaran di kelas tidak didominasi oleh guru sehingga siswa ikut

terlibat dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan dua kelas

yaitu kelas eksperimen (VII B) dan kelas kontrol (VII A) yang

nantinya akan diberikan perlakuan dengan model pembelajaran

Learning Cycle 5E sedangkan kelas kontrol dilakukan proses

pembelajaran secara konvensional. Kemudian keaktifan belajar dan

hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol akan

dibandingkan. Penjelasan dapat dilihat dalam bagan berikut:

Gambar 2.2 Diagram kerangka berpikir

Keterangan:

X ( Variabel bebas ) = Model pembelajaran Learning Cycle 5E

Y (Variabel terikat ) = Hasil belajar

Model

pembelajaran

Learning Cycle

5E

(X)

Hasil belajar Siswa

(Y)

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 1. Pembelajaran Ekonomi di SMP a ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14180/2/T1_162013705_BAB II... · Pembelajaran Ekonomi di SMP . a. Pembelajaran .

20

6. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian dinyatakan dalam

pertanyaan (Sugiyono, 2008 : 96). Mengenai rumusan hipotesis

tentang perbedaan antara hasil belajar sebelum diberi perlakukan

model pembelajaran Learning Cycle 5E dan sesudah diberi perlakuan

model pembelajaran Learning Cycle 5E mata pelajaran IPS/Ekonomi

siswa kelas VII SMP Kristen Getasan semester ganjil tahun ajaran

2015-2016, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :

H0 : µ1 = µ2 ; Tidak ada pebedaan antara hasil uji sebelum diberi

perlakuan penggunaan model pembelajaran Learning Cycle 5E

dan sesudah diberi perlakuaan model pembelajaran Learning

Cycle 5E mata pelajaran IPS/Ekonomi siswa kelas VII SMP

Kristen Getasan semester ganjil tahun ajaran 2015-2016

H1 : µ1 ≠ µ2 ; Ada pebedaan antara hasil uji sebelum diberi perlakuan

penggunaan model pembelajaran Learning Cycle 5E dan sesudah

diberi perlakuaan model pembelajaran Learning Cycle 5E mata

pelajaran IPS/Ekonomi siswa kelas VII SMP Kristen Getasan

semester ganjil tahun ajaran 2015-2016