BAB II KAJIAN TEORI A. 1. · mengidentifikasi produk atau jasa yang dihasilkan sehingga berbeda...
Transcript of BAB II KAJIAN TEORI A. 1. · mengidentifikasi produk atau jasa yang dihasilkan sehingga berbeda...
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Perancangan
Perancangan berasal dari kata dasar rancang yang mendapat awalan pe-
dan akhiran –an. Perancangan berarti proses, cara, perbuatan merancang (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2002.927).
B. Brand/Merek
1. Pengertian Brand/Merek
Menurut American Marketing Association, definisi merek adalah
sebagai berikut:
Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau
kombinasi dari hal-hal tersebut. Tujuan pemberian merek adalah untuk
mengidentifikasi produk atau jasa yang dihasilkan sehingga berbeda dari
produk atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing.
Menurut Philip Kotler (1997.13), pengertian merek (brand) adalah
sebagai berikut :
“A brand is a name, term, sign, symbol or design or combination of
them, intended to indentity the goods, or services of one seller of group of
seller and diffentiate them from those of competitors”
Pengertian merek menurut David A. Aaker (1997:9) adalah nama dan
atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap, atau
kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang dari seorang penjual atau
sebuah kelompok penjual tertentu. Dengan demikian suatu merek
membedakan dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh kompetitor.
Sedangkan menurut Wiliam J. Stanton (1996-269) merek adalah nama,
istilah, simbol atau desain khusus untuk beberapa kombinasi unsur-unsur ini
yang dirancang untuk mengidentifikasikan barang atau jasa yang ditawarkan
oleh penjual.
7
Merek dapat juga dibagi dalam pengertian lainya, seperti :
a) Brand name (nama merek) merupakan bagian yang dapat diucapkan
misalnya, Rinso, Honda, Yamaha, dan sebagainya
b) Brand Mark (tanda merek) yang merupakan sebagian dari merek yang
dapat dikenali namun tidak dapat diucapkan. Seperti lambang dengan
huruf atau warna khusus. Misalnya simbol Yamaha.
c) Trade mark (tanda merek dagang) yang merupakan sebagian dari merek
yang dilindungi hukum karena kemampuannya untuk menghasilkan
sesuatu yang istimewa. Tanda dagang ini melindungi penjual dengan hak
istimewanya untuk menggunakan nama merek (tanda merek).
d) Copyright (Hak cipta) yang merupakan hal istimewa yang dilindungi oleh
undang-undang untuk memproduksi, menerbitkan, dan menjual karya
tulis, karya musik, atau karya seni. (Freddy Rangkuti, 2004:2)
2. Cara membangun merek
Berikut merupakan cara-cara membangun merek :
a) Memiliki Positioning yang tepat
Merek dapat di-positioning-kan dengan cara misalnya dengan
menempatkan posisinya secara spesifik di benak pelanggan. Membangun
positionong adalah menempatkan semua aspek dari brandvalue (termasuk
manfaat fungsional) secara konsisten sehingga selalu menjadi nomor satu
di benak pelanggan.
b) Memiliki brand value yang tepat
Diibaratkan sebuah pakaian. Potisioning adalah kesesuaian ukuran
bagi pemakainya. Sedangkan brand value adalah keindahan warna serta
model pakaian tersebut personality. Brand personality lebih cepat berubah
dibandingkan brand pisitioning, karena brand pisitioning, mencerminkan
gejolak perubahan selera konsumen.
8
c) Memiliki konsep yang tepat
Pengembangan konsep merupakan proses kreatif, karena berbeda
dari positioning, konsep dapat terus menerus berubah sesuai dengan daur
hidup produk yang bersangkutan. Konsep yang baik adalah dapat
dikomunikasikan semua elemen-elemen brand value dan positioning yang
tepat, sehingga brand image dapat terus-menerus ditingkatkan. (Freddy
Rangkuti, 2004:5-7)
3. Brand Equity
Menurut David Aaker (1996;8), “Brand equity is a set of assets (and
liabilities) linked in a brand’s name and symbol that adds to (or subtracts
firm) the value provided by a product or service to a firm and or that firm’s
custemer. The major asset categories are : Brand awareness; Perceived
Quality Brand Assosiations and Brand Loyality.”
Berdasarkan pengertian diatas, brand equity dikelompokan menjadi 4
kategori,yaitu :
a) Brand Awarness (Kesadaran Merek)
Kesadaran merek artinya, kesanggupan seseorang calon
pembeliuntuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek
merupakan bagian dari kategori produk tertentu (Aaker, 1996:90)
Tingkatan kesadaran merek secara berurutan dapat digambarkan
sebagai suatu piramida seperti di bawah ini :
9
Gambar 2. Bagan Piramida Brand Awarness
Sumber: Freddy Rangkuti, 2004 : 40
Penjelasan mengenai piramida brand awareness dari tingkat
terendah dampai tingkat tertinggi adalah :
1) Unware of brand (tidak menyadari merek)
Merupakan tingkat yang paling rendah dalam piramida
kesadaran merek, dimana konsumen tidak menyadari akan adanya
suatu merek.
2) Brand recognition (pengenalan merek)
Tingkat minimal dari kesadaran merek. Hal ini penting pada
saat seseorang pembeli memilih sutu merek pada saat melakukan
pembelian.
3) Brand recall (pengingatan kembali terhadap merek)
Pengingatan kembali terhadap merek didasarkan pada
permintaan seseorang untuk menyebutka merek tertentu dalam suatu
kelas produk. Hal ini diistilahkan dengan pengingatan kembali tanpa
bantuan, karena berbeda dari tugas pengenalan, responden tidak perlu
dibantu untuk memunculkan merek tersebut.
10
4) Top of mind (puncak pikiran)
Apabila seseorang ditanya secara langsung tanpa diberi bantuan
pengingatan dan ia dapat menyebutkan suatu nama merek, maka merek
yang paling banyak disebutkan pertama sekali merupakan puncak
pikiran. Dengan kata lain, merek tersebut merupakan merek utama dari
berbagai merek yang ada di dalam benak konsumen.
b) Perceive Quality (kesan kualitas)
Pengertian kesan kualitas menurut Aaker (1996:24) adalah persepsi
pelanggan terhadap keseluruhan kualitas dan keunggulan suatu produk
atau jasa layanan, berkaitan dengan maksud ynng diharapkan. Kesan
kualitas memberikan nilai dalam beberapa bentuk seperti dapat dilihat
pada diagram berikut ini :
Gambar 3. Diagram nilai dari kesan kualitas
Sumber: Freddy Rangkuti, 2004 : 42
11
Terdapat lima keuntungan kesan kualitas, yaitu :
1) Keuntungan pertama adalah alasan membeli. Hal ini
mempengaruhi merek-merek mana yang harus dipertimbangkan,
dan selanjutnya mempengaruhi merek apa yang akan dipilih.
2) Keuntungan kedua adalah diferensiasi. Artinya, suatu karakteristik
penting dari merek adalah posisinya dalam dimensi kesan kualitas.
3) Keuntungan ketiga adalah harga optimum. Keuntungan ini
memberikan pilihan-pilihan di dalam menentukan harga optimum.
4) Keuntungan keempat adalah meningkatkan minat para distributor.
Hal ini sangat membantu perluasan distribusi.
5) Keuntungan kelima adalah perluasan merek. Kesan kualitas dapat
dieksploitasi dengan cara mengenalkan berbagai perluasan merek
yaitu, dengan menggunakan merek tertentu untuk masuk ke dalam
kategori produk baru.
4. Brand Associations (Asosiasi merek)
Pengertian asosiasi merek menurut Aaker (1996:160) adalah segala hal
yang berkaitan dengan ingatan mengenai merek.
Gambar 4. Diagram nilai dari Asosiasi Merek
Sumber: Freddy Rangkuti, 2004 : 43
12
Terdapat lima keuntungana asosiasi merek, yaitu :
1) Keuntungan pertama, dapat membantu proses penyusuna
informasi. Asosiasi-asosiasi yang terdapat pada suatu merek,
dapat membantu mengikhtiarkan sekumpulan fakta dan
spesifikasi yang dapat dengn mudah dikenal oleh pelanggan.
2) Keuntungan kedua adalah perbedaan. Asosiasi-asosiasi merek
dapat memainkan peran yang sangat penting dalam
membedakan suatu merek dengan merek lain.
3) Keuntungan ketiga adalah alasan untuk menbeli. Pada
umumnya asosiasi merek sangat membantu pasa konsumen
untuk mengambil keputusan untuk membeli prosuk tersebut
atau tudak.
4) Keuntungan keempat adalah penciptaan sikap atau perasaan
positif. Asosiasi merek dapat merangsang perasaan positif yang
pada gilirannya akan berdampak terhadap produk yang
bersangkutan.
5) Keuntungan kelima adalah landasan untuk perluasan. Asosiasi
merek dapat menghasilkan landasan bagi suatu perluasan
merek, yaitu dengan menciptakan rasa kesesuaian antar suatu
merek dan sebuat produk baru.
6. Brand Loyalty (loyalitas merek)
Pengertian loyalitas merek adalah ukuran dari kesetiaan konsumen
terhadap suatu merek. Loyalitas merek merupakan inti dari brand equity
yang menjadi gagasansentral dalam pemasaran, karena hal ini merupakan
suatu ukuran keterkaitan seseorang pelanggan pada sebuat merek.
Loyalitas memiliki tingkat sebagaimana dapat dilihat pada diagram
berikut.
13
Gambar 5. Bagan piramida loyalitas
Sumber: Freddy Rangkuti, 2004 : 6
Berdasarkan piramida di atas, dapat dijelaskan bahwa :
1) Tingkat loyalitas yang paling dasar adalah pembeli tidak loyal atau
sama sekali tidak tertarik pada merek-merek apapun yang
ditawarkan.
2) Tingkat kedua adalah para pembeli merasa puas dengan produk
yang ia gunakan, atau minimal tidak mengalami kekecewaan. Para
pembeli tipe ini disebut habitual buyer.
3) Tingkat ketiga berisi orang – orang yang puas, namun mereka
memikul biaya peralihan (swiching cost), baik dalam waktu, uang
atau resiko sehubungan dengan upaya untuk melakukan pergantian
ke merek lain. Parapembeli tipe ini disebut satisfied buyer.
4) Tingkat keempat adalah konsumen yang benar – benar menyukai
merek tersebut. Para pembeli tipe ini disebut sahabat mereka
karena terdapat perasaan emosional dalam menyukai merek.
5) Tingkat teratas adalah para pelanggan yang setia. Mereka
mempunyai suatu kebanggaan dalam menentukan atau menjadi
pengguna suau merek. (freddy Rangkuti, 2004:39-63)
14
C. Branding
Branding merupakan sebuah kata yang diambil dari kata brand yang
berarti merek sedangkan untuk branding itu sendiri memiliki arti kumpulan
kegiatan komunikasi yang dilakukan perusahaan dalam rangka proses
membangun dan membesarkan brand.
Branding bukan hanya tentang memenangkan hati target pasar anda
supaya memilih brand anda, tapi lebih penting lagi supaya pelanggan bisa
melihat anda sebagai satu-satunya yang terbaik yang mampu memberikan
solusi untuk mereka.
Dalam buku Branding with character terdapat prinsip-prinsip dan
karakter dalam mengembangkan sebuah branding agar dapat membuat brand
yang mampu bersaing dengan brand yang lain. Dimulai dari six pillars of
character yang dikembangkan oleh josephson Institute of Ethics, menurut
mereka, ada 6 karakter utama yang harus dimiliki yaitu seperti
1. Trustworthiness / Sifat dapat dipercaya
Trustworthiness digambarkan dengan warna biru, identik dengan
laut atau samudera yang sangat dalam. Selain itu, biru juga identik dengan
laut langit yang sangat luas. Kejujuran dan integritas seorang manusia itu
mesti sedalam samudera dan setinggi langit biru nan tidak terbatas.
2. Respect / Menghormati
Dalam 6 pillars, respect menggunakan warna emas untuk
menggambarkan karakternya. Respect itu seperti halnya emas yang sangat
bernilai. Dia dihargai dimanapun di belahan dunia.
3. Responsibility / Tanggung jawab
Responsibility menggunakan warna hijau, warna ini diidentikan
dengan kewajiban untuk melestarikan alam. Perusahaan yang bertanggung
jawab terhadap lingkungan sering disebut green company. Kerenanya
wajar jika kemudian warna hijau menjadi representasi Resposibility.
15
4. Fairness / Keadilan
Fairness berarti keadilan-bermain sesuai paraturan menggunakan
kesempatan untuk berbagi, memiliki pikiran terbuka, mau mendengarkan
pendapat orang lain secara obyektif, serta tidak mudah menyalahkan orang
lain tanpa dasar yang kuat. Menurut Josepshon, fairness dapat dipelajari
oleh anak yang berusia 10-12 tahun.
Fairness itu seperti jeruk. Maka, warna yang mewakilinya adalah
oeange (oranye, warna jeruk) bukan berarti berasa masam tetapi sadar atau
tidak, jeruk adalah buah yang dapat dipotong dan dibagi secara merata
karena itu, jeruk adalah simbol keadilan bagi manusia (fairness).
5. Caring / Kepedulian
Caring disimbolkan oleh merah, warna hati. Caring memang
bersumber dari dalam hati yang terdalam. Ia berada dilubuk perasan setiap
orang. Caring inilah yang membuat dunia penuh warna dengan cinta kasih
antar sesama umat manusia.
6. Citizenship / Kewarganegaraan
Prinsip terakhir dari Ethicsadalah citizenship. Jika kita hanya
menerapkan prinsip trustworthiness, respect, responsibility, fairness, dan
caring saja, itu belumlah cukup. Semuanya itu mesti disimpulkan dan
diamalkan dalam konsep yang lebih luas dan komperhensif yaitu
citizenship atau konsep bagaimana menjadi warga negara yang baik (atau
warga negara institusi yang baik-dalam konteks organisasi).
Warna ungu adalah warna yang paling sulit dibuat. Sehingga
biasanya pada zaman dahulu hanya dikenakan oleh para bangsawan atau
royal family.Adalah sebuah kehormatan jika anda dikenakan jubah ungu.
Salah satu medali penghargaan paling bergengsi yang bisa diberikan
kepada tentara Amerika adalah purple hearth (hati ungu) diberikan kepada
mereka yang terluka dalam tugas membela negara.
16
D. Promosi
1. Pengertian Promosi
Pengertian promosi menurut kotler (1992), promosi mencakup alat
bauran pemasaran (marketing mix) yang peran utamanya adalah lebih
mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk.
Pengertian promosi menurut Stanton (1993), promosi adalah
sinonim dalam penjualan. Maksudnya adalah memberikan informasi
kepada konsumen, menghimbau atau mempengaruhi khalayak ramai.
Promosi merupakan bauran pokok dalam persaingan harga dan menjadi
unsur pokok dalam pemasaran modern. Adapun menurut Saladin (2003),
promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang
didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan
tentang produk perusahaan.
Sedangkan menurut Zimmerer (2002), promosi adalah segala
macam bentuk komunikasi persuasi yang dirancang untuk
menginformasikan pelanggan tentang peoduk atau jasa untuk
mempengaruhi mereka agar membeli barang atau jasa tersebut yang
mencakup publisitas, penjualan perorangan dan periklanan.
2. Tujuan Promosi
Tujuan umum pelaksanaan kegiatan promosi oleh suatu perusahaan
adalah sebagai berikut :
a) Modifikasi tingkah laku
Tujuan dari promosi adalah berusaha mengubah tingkah laku
dan pendapat individu, dari tidak menerima suatu produk menjadi setia
terhadap produk.
17
b) Memberitahu
Promosi ditujukan untuk memberikan informasi kepada pasar
yang dituju tentang pemasaran perusahaan, mengenai produk tersebut
berkaitan dengan harga, kualitas, syarat pembeli, kegunaan
keistimewaan, dll. Hal ini biasanya dilakukan pada tahap awal dalam
siklus kehidupan produk karena pembeli tidak akan tertarik membeli
sebelum mereka mengetahui karakteristik produk tersebut.
c) Membujuk
Promosi yang bersifat membujuk bertujuan untuk mendorong
pembeli membeli suatu produk. Promosi yang bersifat membujuk ini
akan menjadi dominan jika produksi yang bersangkutan mulai
memasuki tahap pertumbuhan dalam siklus kehidupan produk.
d) Mengingatkan
Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk
mempertahankan merek produk di hati masyarakat dan dilakukan
selama tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan produk. (freddy
Rangkuti, 2004:51-53)
3. Bauran Promosi
Bauran promosi atau promotion mix disebut juga bauran
promosi pemasaran (marketing communication mix) merupakan paduan
spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjual
personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan
untuk mengomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan
membangun hubungan pelanggan (Kotler, Armstrong, 2008:116)
Definisi lima sarana promosi utama adalah sebagai berikut:
a) Periklanan (advertising)
Semua bentuk terbayar presentasi nonpribadi dan promosi ide
barang atau jasa dengan sponsor tertentu
18
b) Promosi Penjualan (sales promotion)
Intensif jangka pendek untuk mendorong pembeli atau penjualan
produk atau jasa.
c) Hubungan masyarakat (public relation)
Membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan untuk
mendapatkan publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan
yang baik, dan menangani atau menghadapi rumor, berita dan kejadian
tidak menyenangkan.
d) Penjualan personel (personal selling)
Presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan untuk tujuan
menghasilkan penjualan dan membangun hubungan pelanggan.
e) Pemasaran langsung (direct marketing)
Hubungan langsung dengan konsumen individual yang ditargetkan
secara cermat untuk memperoleh respon segera dan membangun hubungan
pelanggan yang langsung Kotler, Amstrong, 2008:117)
E. Laundry
1. Monday Laundry
Monday Laundry adalah nama usaha yang bergerak dibidang jasa cuci
pakaian dan drycleaning bertempat di Area kampus Pabelan, Kartasura. Di
Pabelan sendiri telah banyak berdiri usaha serupa. Namun hal itu tidak
membuat Monday Laundry kalah dari persaingan dikarenakan memegang
teguh kepercayaan pelanggan, dengan mengutamakan pengerjaan yang
profesional dengan harga yang terjangkau.
19
2. Sejarah Laundry
Menurut Sakti Hendrawan dalam buku panduan sukses bisnis laundry,
Laundry adalah kata benda yang mengacu pada tindakan mencuci pakaian,
tempat mana yang mencuci dilakukan. Cucian dapat dianggap sebagai ruang
atau daerah, seperti di sebuah bangunan rumah atau apartemen dan Toko.
Laundry pertama kali dilakukan di sungai, membiarkan air
membersihkan bahan yang dapat menyebabkan noda dan bau. Pencucian
masih dilakukan dengan cara ini di beberapa daerah yang kurang industri, dan
daerah pedesaan. Agitasi membantu menghilangkan kotoran, sehingga cucian
dengan digosok, memutar, atau menampar ke permukaan batu datar.
Berbagai bahan kimia dapat digunakan untuk meningkatkan daya
pelarut air, seperti senyawa dalam soaproot, atau akar yucca digunakan oleh
suku-suku asli Amerika. Sabun, suatu senyawa yang terbuat dari alkali (dari
kayu-abu) dan lemak, adalah bantuan binatu pada zaman dahulu, dan sangat
umum. namun, mesin cuci modernbiasanya menggunakan deterjen bubuk,
atau cair.
3. Jenis Usaha Laundry
Laundry dapat dibagi menjadi Tujuh segmen utama, Komersial,
Industri, Rumah Sakit, kelembagaan, on-premises, dan Kiloan.
a) Komersial
Laundry komersial beroperasi di sektor swasta dengan menangani
cucian Seperti: Hotel/Motel, Rumah Makan, Pengiriman dan
pengangkutan Domestik Atau Umum serta Panti Jompo / Rumah Sakit /
Klinik.
Produk yang dilayani meliputi Sprei dan sarung bantal, alas kasur (Bed
Pad), Handuk, Selimut, rolling towel (handuk untuk lap), taplak meja dan
napkin serta Pakaian pribadi.
20
b) Industrial
Laundry industrial beroperasi sektor swasta dan tekstil yang
menangani cucian seperti: Pabrik-Pabrik dan sumber industri lain, Kantor,
Supermarket, Toko eceran, Pusat pelayanan.
Produk yang dilayani meliputi: Pakaian pelindung, E.G. Baju kerja,
Celemek, Seragam, Sarung tangan, Barang Keselamatan Leather/plastic
yang mencakup sarung tangan, helm, debumengendalikan keset, debu
mengendalikan kain pel dan kain, Kain Tetesan pelukis, Lapisan tempat
duduk (Kereta/Mobil).
c) Rumah Sakit
Laundry Rumah sakit beroperasi / melayani cucian yang meliputi:
Klinik, Jasa mengenai gigi, Jasa Perawatan anak, Panti Jompo, Institusi
Kesehatan Mental, Pusat Pelayanan kesehatan umum.
Produk yang diproses biasanya meliputi berbagai material yang
mencakup: Linen Bangsal umum, Seragam operasi, Kebutuhan Rumah
sakit yang khusus, Organisir seragam, Pakaian pasien, Pakaian pasien
pribadi.
d) On-Premises (Instansi Pribadi)
On-Premises laundry yang biasanya beroperasi hotel/motel tersendiri,
Industri, Rumah merawat / menyusu, dan rumah sakit pribadi dan industri
pabrik. Laundry ini menyediakan suatu jasa/layanan untuk penggunaan
internal mereka sendiri.
e) Laundry Koin
Laundry diaktifkan dengan koin adalah berbeda dengan segmen diatas,
katagori ini biasanya dijalankan oleh perorangan atau instansi kecil seperti
apartemen,rumah susun, mall-mall.
f) Laundry Kiloan
Sedangkan laundry kiloan adalah sistem baru dalam pemasaran
laundry, dimana jumlah bahan/pakaian yang akan dicuci dihitung
menggunakan timbangan. (Dokumen Monday Laundry)
21
F. Desain Komunikasi Visual
Menurut definisinya, desain komunikasi visual adalah suatu disiplin ilmu
yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif
melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan serta gagasan secara visual
dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar., tatanan
huruf, komposisi warna serta layout, sehingga gagasan bisa diterima oleh orang
atau kelompok yang menjadi sasaran penerima pesan. (Sumbo Tinarbuko, 2008-
26)
1. Desain
Pengertian desain pada umumnya adalah merancang, menciptakan
bentuk uang mengabsung kaidah rasa nilai artistik dari wujud. Desain adalah
suatu disiplin atau mata pelajaran yang tidak hanya mengeksplorasi visual
tetapi mencangkup pula hal-hal seperti cultural sosial, filosofi, teknik dan
bisnis sedangkan menurut pendapat christoper jones pengertian aktivitas
desain : the initation of change in man made things, upaya melakukan
perubahan pada barang- barang ciptaan manusia
2. Komunikasi
a) Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang
bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi
menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku
seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan
(Effendy, 2000 : 13).
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk
gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).
Tidak ada kelompok yang dapat eksis tanpa komunikasi : pentransferan
makna di antara anggota-anggota. Hanya lewat pentransferan makna dari
satu orang ke orang lain informasi dan gagasan dapat dihantarkan. Tetapi
22
komunikasi itu lebih dari sekedar menanamkan makna tetapi harus juga
dipahami (Robbins, 2002 : 310)
b) Fungsi Komunikasi
1) Kendali
Komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota
dalam beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan
garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh karyawan.
2) Motivasi
Komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan
menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan,
bagaimana mereka bekerja dengan baik dan apa yang dapat dikerjakan
untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.
3) Pengungkapan emosional
Bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka merupakan sumber
utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam
kelompok itu merupakan mekanisme fundamental dengan mana
anggota-anggota menunjukan kekecewaan dan rasa puas mereka oleh
karena itu komunikasi menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan
dan pemenuhan kebutuhan sosial.
4) Informasi
Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan
kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna
mengenai dan menilai pilihan-pilihan alternatif (Robbins, 2002 : 310-
311)
c) Bentuk-bentuk Komunikasi
Bentuk-bentuk komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut :
1) Komunikasi Vertikal
Komunikasi Vertikal adalah komunikasi ke bawah dan dari
bawah ke atas atau komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari
bawahan ke pimpinan secara timbal balik.
23
2) Komunikasi Horisontal
Komunikasi horisontal adalah komunikasi secara mendatar,
misalnya komunikasi antara karyawan dan komunikasi ini seringkali
berlangsung tidak formal yang berlainan dengan komunikasi vertikal
yang terjadi secara formal.
3) Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal yang sering juga dinamakan komunikasi
silang yaitu seseorang dengan orang lain yang satu dengan lainya
berbeda dalam kedudukan dan bagian (Effendy, 2000 : 17). Pendapat
lainya menyebutkan komunikasi dapat mengalir secara vertikal atau
lateral (menyisi). Dimensi vertikal dapat dibagi menjadi ke bawah dan
keatas.
Ke bawah
komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu
kelompok atau organisasi ke suatu tingkat yang lebih bawah.
Kegunaan dari pada komunikasi ini memberikan penetapan
tujuan, memberikan instruksi pekerjaan, menginformasikan
kebijakan dan prosedur pada bawahan, menunjukan masalah
yang memerlukan perhatian dan mengemukakan umpan balik
terhadap kinerja.
Ke atas
komunikasi yang mengalir ke suatu tingkat yang lebih tinggi
dalam kelompok atau organisasi digunakan untuk memberikan
umpan balik kepada atasan, menginformasikan mereka
mengenai kemajuan ke arah tujuan dan meneruskan masalah-
masalah yang ada. Sedangkan dimensi lateral, komunikasi yang
terjadi di antara kelompok kerja yang sama, diantara anggota
kelompok-kelompok kerja pada tingkat yang sama, diantara
manajer-manajer pada tingkat yang sama
(Robbins, 2002 : 314-315)
24
d) Elemen Komunikasi
Ada tujuh elemen komunikasi
1) People
Komunikasi melibatkan orang: bisa antar pribadi, kelompok kecil,
dan publik berlangsung antara dan diantara semua tipe sender dan
receiver (bergantian merupakan individu-individu yang memberikan
dan menerima pesan secara serempak).
2) Message
Bersifat verbal (menggunakan kata-kata) dan non-verbal. Yang
bersifat non-verbal antara lain: proxemics (kedekatan), haptic
(sentuhan), olfatics (aroma), chronemics (waktu), eye
movement/oculestic (gerakan mata), hand and head movement
(gerakan tangan dan kepala), metalanguage atau paralanguage
(teriakan, desahan, dan lain-lain).
3) Channel
Artinya: saluran yang kita gunakan dalam berkomunikasi.
Misalnya semua indera kita. Manusia adalah kita adalah multichanel
communicators.
4) Noise
Merupakan distorsi yang berpotensi mengganggu efektifitas
komunikasi. Misal aroma yang terlalu tajam, suara bising, ruangan
yang panas, dll.
5) Context
Kita berkomunikasi selalu dslam konteks. Misalnya, kadang dalam
konteks organisasi, lalu berubah menjadi konteks akrab/keluarga.
6) Feedback
Merupakan respon dari pihak lain terhadap pesan yang kita
sampaikan. Feedback dapat dibedakan menjadi: immediate (langsung),
delayed (tertunda), lalu positive atau negative.
25
7) Effect
Komunikasi berdampak atau berpengaruh terhadap orang lain .
dampaknya bisa macam-macam, misal: cognitive (pengetahuan),
affective (sikap atau perilaku), conative (tindakan), atau campuran.
Misal: dampak iklan larangan merokok masih sebatas kognitif, dan
belum tindakan. Sadar bahaya merokok, tapi tetap saja merokok.
3. Komunikasi Visual
a) Pengertian Komunikasi Visual
Komunikasi visual, sesuai namanya, adalah komunikasi melalui
penglihatan. Komunikasi visual merupakan sebuah rangkaian proses
penyampaian kehendak atau maksud tertentu kepada pihak lain dengan
penggunaan media menggambarkan yang hanya terbaca oleh indera
penglihatan. Komunikasi visual mengkombinasikan seni, lambang,
tipografi, gambar, desain grafis, ilustrasi, dan warna dalam
penyampaianya.
Komunikasi visual memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai
sarana informasi dan instruksi, bertujuan menunjukkan hubungan antara
suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala,
contohnya peta, diagram, simbol dan petunjuk arah. Informasi akan
berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada waktu
dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang dapat dimengerti, dan
dipresentasikan secara logis dan konsisten.
Sebagai sarana presentasi dan promosi untuk menyampaikan
pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dan mata (secara visual) dan
membuat pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster, juga sebagai
sarana identifikasi identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa
orang itu, atau dari mana asalnya.
Definisi komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat kita selalu
berkomunikasi untuk menjalin sebuah hubungan karena dengan adanya
komunikasi kita akan mengetahui tentang sesuatu hal masing-masing
26
antara satu dengan yang lainya. Sebenarnya, apa pengertian dari
komunikasi itu sendiri? Sehingga dalam kehidupan bermasyarakat sangat
diperlikan untuk saling berkomunikasi.
b) Unsur-unsur Visual
Untuk mewujudkan suatu tampilan visual ada beberapa unsur yang
diperlukan.
1) Titik
Titik adalah salah satu unsur visual yang wujudnya relatif kecil,
dimana dimensi memanjang dan melebarnya dianggap tak berarti. Titik
cenderung ditampilkan dalam bentuk berkelompok, dengan variasi
jumlah, susunan dan kepadatan tertentu.
2) Garis
Garis dianggap sebagai unsur visual yang banyak berpengaruh
terhadap pembentukan suatu objek sehingga garis, selain dikenal
sebagai goresan atau coretan, juga menjadi batas limit suatu bidang atau
warna, Ciri khas garis adalah terdapatnya arah serta dimensi yang
memanjang. Garis dapat tampil dalam bentuk lurus, lengkung,
gelembung, zigzag, dan lainya. Kualitas garis ditentukan oleh tiga hal,
yaitu orang yang membuatnya, alat yang digunakan serta bidang dasar
tempat garis digoreskan.
3) Bidang
Bidang merupakan unsur visual yang berdimensi panjang dan
lebar. Ditinjau dari bentuknya, bidang bisa dikelompokkan menjadi
dua, yaitu bidang geometri/beraturan dan bidang non-geometri alias
tidak beraturan. Bidang geometri adalah bidang yang relatif mudah
diukur keluasanya sedangkan bidang non-geometri merupakan bidang
yang relatif sukar diukur keluasanya. Bidang bisa dihadirkan dengan
menyusun titik maupun garis dalam kepadatan tertentu, dan dapat pula
dihadirkan dengan mempertemukan potongan hasil goresan satu garis
atau lebih.
27
4) Ruang
Ruang dapat dihadirkan dengan adanya bidang. Pembagian
bidang atau jarak antar objek berunsur titik, garis, bidang, dan warna.
Ruang lebih mengarah pada perwujudan tiga dimensi sehingga ruang
dapat dibagi dua, yaitu ruang nyata dan semu. Keberadaan ruang
sebagai salah satu unsur visual sebenarnya tidak dapat diraba tetapi
dapat dimengerti.
5) Warna
Warna sebagai unsur visual yang berkaitan dengan bahan yang
mendukung keberadaanya ditentukan oleh jenis pigmenya. Kesan yang
diterima oleh mata lebih ditentukan oleh cahaya. Permasalahan
mendasar dari warna di antaranya adalah hue (spektrum warna),
saturation (nilai kepekatan), dan lightness (nilai cahaya dari gelap ke
terang). Ketiga unsur tersebut memiliki nilai 0 sampai 100. Hal yang
paling menentukan adalah lightness. Jika ia bernilai 0, maka seluruh
palet warna akan menjadi hitam (gelap tanpa cahaya), sebaliknya jika
lightness bernilai 100, maka akan berubah menjadi putih, alias tidak
berwarna karena terlalu silau. Pada nilai 40 hingga 60 kita akan melihat
warna-warna yang jelas.
6) Tekstur
Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan secara fisik
tekstur dibagi menjadi kasar dan halus, dengan kesan pantul : mengkilat
dan kusam. Ditinjau dari efek tampilanya menjadi tekstur nyata dan
tekstur. Disebut tekstur nyata bila ada kesamaan antara hasil raba dan
penglihatan dan perabaan. Misalnya, bila suatu permukaan terlihat kasar
dan ketika diraba juga terasa kasar sementara itu, pada tekstur semu
terdapat perbedaan antara hasil penglihatan dan perabaan. Misalnya,
bila dilihat tampak kasar, tetapi ketika diraba terasa halus.
(http://puslit2.petra.ac.id)