BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Tanggung Jawabrepository.ump.ac.id/6261/3/BAB II.pdf · 2017. 12....
Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Tanggung Jawabrepository.ump.ac.id/6261/3/BAB II.pdf · 2017. 12....
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Tanggung Jawab
a. Pengertian Tanggung Jawab
Menurut Agus (2012: 112) tanggung jawab merupakan nilai
moral penting dalam kehidupan bermasyarakat.Tanggung jawab
adalah pertanggungan perbuatan sendiri.Seorang siswa harus
bertanggung jawab kepada guru, orang tua, dan diri sendiri.
Menurut Zuriah (2008:69) tanggung jawab adalah sikap dan
perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya,
yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha
Esa.Setiap manusia harus menyadari bahwa harus seimbang dalam
melakukan tugas dan kewajiban dalam menjalani kehidupan ini.
Menurut Elfindri (2012:96) tanggung jawab berarti sifat berani
menanggung segala resiko akibat segala perilaku/ tindakan/ segala
sesuatu yang dilakukan. Orang yang memiliki karakter ini senantiasa
mempertimbangkan dampak dan resiko yang akan terjadi dari apa
yang diucapkan, dilakukan atau diputuskan.
b. Indikator Tanggung Jawab
Menurut Fitri (2012:43) contoh indikator keberhasilan
tanggung jawab sebagai berikut:
6
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
7
1) Mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah dengan baik
2) Bertanggung jawab terhadap semua perbuatan
3) Melakukan piket sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
4) Mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama
c. Macam-macam tanggung jawab
Macam-macam tanggung jawab menurut Mustari (2011:22)
sebagai berikut:
1) Tanggung jawab terhadap Tuhan yang telah memberikan
kehidupan dengan cara takut kepada-Nya, bersyukur dan
memohon petunjuk.
2) Tanggung jawab untuk membela diri dari ancaman, siksaan,
penindasan, dan perilaku kejam dari manapun datangnya.
3) Tanggung jawab diri dari kerusakan ekonomi yang berlebihan
dalam mencari nafkah, ataupun sebaliknya, dari bersifat
kekurangan ekonomi.
4) Tanggung jawab terhadap anak, suami/ istri dan keluarga.
5) Tanggung jawab sosial kepada masyarakat sekitar.
6) Tanggung jawab berfikir, tidak perlu mesti meniru orang lain
dan menyetujui pendapat umum atau patuh secara membuta
terhadap nilai-nilai tradisi, menyaring segala informasi untuk
dipilih, mana yang berguna dan mana yang merugikan kita.
7) Tanggung jawab dalam memilihara hidup dan kehidupan,
termasuk kelestarian lingkungan hidup dari berbagai bentuk
pencemaran.
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
8
d. Ciri-ciri seseorang yang bertanggung jawab
Menurut Mustari (2011:24) ciri-ciri seseorang bertanggung
jawab sebagai berikut:
1) Memilih jalan lurus
2) Selalu menunjukan diri sendiri
3) Menjaga kehormatan diri
4) Selalu waspada
5) Memiliki komitmen pada tugas
6) Melakukan tugas dengan standar yang terbaik
7) Mengakui semua perbuatannya
8) Menempati janji
9) Berani menanggung resiko atas tindakan dan ucapannya
e. Penanaman rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap peserta didik
Rasa tanggung jawab merupakan pelajaran yang tidak hanya
perlu diperkenalkan dan diajarkan, namun juga perlu ditanamkan
kepada peserta didik, baik pada masaprasekolah maupun sekolah.
Peserta didik yang terlatih atau dalam dirinyasudah tertanam nilai-
nilai tanggung jawab, kelak ia akan tumbuh menjadi pribadi yang
bersungguh-sungguh dalam menjalankan berbagai aktivitasnya.
Kesungguhan dan tanggung jawab inilah yang akhirnya dapat
mengantarkannya dalam mencapai keberhasilan seperti yang
diinginkan khususnya disekolah, nilai-nilai tanggung jawab
merupakan hal yang perlu ditananmkan oleh guru.Gurulah yang
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
9
bertugas mengarahkan peserta didik menjadi pribadi yang
bertanggung jawab. Oleh karena itu menurut Aunnilah( 2011:84)
beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru dalam menanamkan
rasa tanggung jawab yang tinggi pada diri peserta didik. Diantaranya
adalah sebagai berikut:
1) Memulai dari tugas-tugas sederhana
Di sekolah, tentu saja sudah ada peraturan-peraturan
yang ditetapkan, seperti tata tertib di dalam kelas, jadwal
kebersihan, serta beberapa ketentuan lainnya.Meskipun
peraturan-peraturan tersebut bagi peserta didik merupakan hal
yang mungkin dinilai sederhana, tetapi guru harus
mendorongnya agar menaatinya dengan penuh tanggung jawab.
Sebagai contoh, jika ada peserta didik yang tidak
mengikuti jadwal piket kebersihan, guru harus memeberikan
teguran dan menjelaskan bahwa sikap tersebut merupakan sikap
tidak tanggung jawab yang harus dihilangkan. Guru juga mesti
mengatakan kepadanya bahwa tugas sederhana apa pun harus
dikerjakan olehnya sebagai suatu bentuk tanggung jawab.
Dalam hal ini, guru juga perlu melibatkan semua peserta
didik untuk berperan aktif dalam menyelesaikan tugas dan
kewajiban-kewajiban mereka sehingga tanggung jawab itu akan
menjadi tugas bersama, bukan semata bagi peserta didik yang
melanggar.
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
10
Guru juga harus memberikan teladan yang baik
mengenai cara bertanggung jawab. Disiplin waktu dan
mengapresiasi peserta didik merupakan sebagian cara guru
dalam menunjukan rasa tanggung jawabnya sebagai pendidik.
2) Menebus kesalahan saat berbuat salah
Cara lain untuk menumbuhkan sikap tanggung jawab
dalam diri peserta didik adalah mengajarkan kepadanya agar
siap menebus kesalahan ketika ia berbuat salah. Hal ini akan
mendorongnya untuk meminta maaf atas kesalahan yang
dibuatnya sekaligus mengajarkan mengenai nilai keadilan, yaitu
bila ia melakukan kesalahan terhadap seseorang, berarti ia telah
merugikan orang tersebut sehingga ia harus mampu bersikap
adil dengan menembus dan memperbaiki kesalahannya.
3) Segala sesuatu mempunyai konsekuensi
Guru harus menjelaskan kepada peserta didik bahwa
segala sesuatu yang dilakukan pasti memiliki kosekuensi, dan ia
harus siap dengan segala konsekuensinya yang ditimbulkan dari
semua tindakannya. Dengan begitu, guru juga mengenalkan dan
mengajarkan bahwa peserta didik harus bisa lebih bertanggung
jawab dalam segala tindakannya.
4) Sering berdiskusi tentang pentingnya tanggung jawab
Hendaknya guru sering kali berdiskusi mengenai
pentingnya tanggung jawab dalam kehidupan. Tentu saja dalam
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
11
hal ini, guru harus mencontohkan secara nyata kepada peserta
didik, sehingga ia dapat belajar secara langsung dari sesuatu
yang ia lihat pada gurunya.
Guru mesti mengajarkan peserta didik tentang tanggung
jawab secara perlahan sesuai dengan perkembangannya. Guru
juga perlu memberikan penghargaan yang sewajarnya kepada
peserta didik apabila ia berhasil menyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan kepadanya dengan penuh tanggung jawab.
2. Prestasi belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Arifin (2011:12)prestasi belajar merupakan suatu
masalah yang bersifat prenial dalam sejarah kehidupan manusia,
karena sepanjang rentang kehidupannya selalu mengejar prestasi
menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Prestasi belajar
bermanfaat sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanankan
proses pembelajaran sehingga dapat menentukan apakah perlu
melakukan diagnosis, penempatan, atau bimbingan terhadap peserta
didik.
Menurut Azwar (2002:164) pengertian prestasi belajar adalah
kemampuan mencapai indikator-indikator belajar. Prestasi belajar
dapat dioprasionalkan dalam bentuk rapor, indeks studi, angka
kelulusan, dan predikat keberhasilan.
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
12
b. Fungsi Prestasi Belajar
Menurut Arifin (2011:12) prestasi belajar mempunyai
beberapa fungsi utama, antara lain sebagai berikut:
1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas
pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.
2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
Para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai “tendesi
keingintahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum
manusia.”
3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi
pendidikan. Asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan
pendorong bagi peserta didik dalam meningfkatkan ilmu
pengetahuan dan psikologi, dan berperan sebagai umpan balik
(feedback) dalam meningkatkan mutu pendidikan.
4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ektern dari suatu
institusi pendidikan. Indikator inetrn dalam arti bahwa prestasi
belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu
institusi pendidikan. Asumsinya adalah kurikulum yang
digunakan releven pula dengan kebutuhan masyarakat.
5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap
(kecerdasan) peserta didik. Dalam proses pembelajaran, peserta
didik menjadi fokus utama yang harus diperhatikan, karena
peserta didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi
pelajaran.
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
13
Prestasi belajar menurut Hamdani (2011:137) dalam bidang
pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap siswa yang
meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotorik, setelah mengikuti
proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen
tes atau instrumen yang relevan. Prestasi dapat dikatakn berhasil
apabila suatu individu memperoleh nilai yang baik.
Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar adalah sebuah hasil pengukuran terhadap hasil yang
diperoleh oleh siswa meliputi aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik setelah siswa tersebut mengikuti proses
pembelajaran.Menurut para pakar pendidikan presatasi belajar di
pengaruhi banyak faktor. Masing-masing pakar pendidikan juga
mempunyai pendapat sendiri-sendiri tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar.
3. Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut Slameto (2010:2), belajar ialah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamnnya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.Proses belajar terjadi melalui banyak cara
baik disengaja maupun tidak disengaja dan berlangsung sepanjang
waktu dan menuju pada suatu perubahan pada diri pembelajar.
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
14
Menurut Muhibbin (2011:63), belajar adalah kegiatan yang
berproses dan merupakan unsur yang fundamental dalam
penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini dapat
diartikan bahwa berhasil atau gagalnya pencapain tujuan pendidikan
bergantung pada prosesbelajar yang dialamisiswa baik ketika berada
di sekolah, maupun di lingkungan rumah atau keluarga sendiri.
Menurut Djamarah, (2010:38) pada hakikatnya adalah
perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah berakhirnya
melakukan aktifitas belajar, walaupun pada kenyataannya tidak
semua perubahan termasuk kategori belajar.Misalnya perubahan
fisik, mabuk, gila dan sebagainya.
1) Prinsip-prinsip Belajar
Belajar sebagai kegiatan sistematis dan kontinu memiliki
prinsip-prinsip dasar. Menurut Sagala,( 2010: 53) prinsip-prinsip
dasar dalam belajar antara lain :
a) Belajar berlangsung seumur hidup
b) Proses belajar adalah kompleks, tetapi terorganisir.
c) Belajar berlangsung dari yang sederhana menuju yang
kompleks.
d) Belajar dari mulai yang factual menuju konseptual.
e) Belajar mulai dari yang konkrit menuju abstrak.
f) Belajar merupakan bagian dari perkembangan.
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
15
g) Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh factor bawaan
(heredity), lingkungan (environment), kematangan (time or
maturation), serta usaha keras peserta didik sendiri
(endeavor).
h) Belajar mencakup semua aspek kehidupan yang penuh
makna, dalam rangka membangun manusia seutuhnya dan
bulat, baik dari sisi agama, ideology, politik, ekonomi,
social, budaya dan ketahanan.
i) Kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu,
baik dalam lingkungan keluarga (home schooling), sebagai
pendidikan awal (tarbiyatul ula), bagi lingkungan
masyarakat (nonformal education), dan di lingkungan
sekolahnya (formal education).
j) Belajar berlangsung dengan guru ataupun tanpa guru.
k) Belajar yang direncana dan disengaja menuntut motivasi
yang tinggi.
l) Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan lingkungan
internal seperti hambatan psikis dan fisik (psikomatis), dan
eksternal seperti lingkungan yang kurang mendukung, baik
social, budaya, ekonomi, keamanan dan sebagainya.
m) Kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bimbingan dari
orang lain, mengingat tidak semua bahan ajar dapat
dipelajari sendiri. Dengan bimbingan peserta didik akan
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
16
mampu berrefleksi untuk berkaca diri (self mirror,
instrosfeksi); memahami diri (self understanding) mengenai
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman; menerima diri
(self acceptance) atau menolak diri (self rejection);
mengarahkan diri (self direction); mengembangkan diri (self
development); dan menyesuaikan diri (self adjustment)
2) Tujuan Belajar
Menurut Djamarah(2010:39), belajar pada hakekatnya
merupakan proses kegiatan secara berkelanjutan dalam rangka
perubahan perilaku peserta didik secara konstruktif.Hal tersebut
sejalan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
Nomor 20 th 2003 yang menyatakan, pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
dan akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Menurut Sagala, (2010:60), faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan belajar, antara lain :
1) Peserta didik dengan sejumlah latar belakangnya, yang
mencakup :
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
17
a) Tingkat kecerdasan (intelligent quotient);Bakat (aptitude)
b) Sikap (atitud)
c) Minat (interest)
d) Motivasi (motivation)
e) Keyakinan (belief)
f) Kesadaran (consciousness)
g) Kedisiplinan (discipline)
h) Tanggung jawab (responsibility)
2) Pengajaran yang professional memiliki :
a) Kompetensi pedagogic
b) Kompetensi sosial
c) Kompetensi personal
d) Kompetensi professional
e) Kualifikasi pendidikan yang memadai
f) Kesejahteraan yang memadai
3) Atmosfir pembelajaran yang partisipatif dan interaktif yang
dimanifestasikan dengan adanya komunikasi timbale balik dan
multi arah (multiple communication) secara aktif, kreatif,
efektif, inovatif, dan menyenangkan, yaitu :
a) Komunikasi antar guru dengan peserta didik
b) Komunikasi antar peserta didik dengan peserta didik
c) Komunikasi kontekstual dan integrative antara guru, peserta
didik, dan lingkungannya.
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
18
4) Sarana dan prasarana yang menunjang profesi pembelajaran,
sehingga peserta didik merasa betah dan bergairah (enthuse)
untuk belajar, yang mencakup :
a) Lahan tanah, antara lain kebun sekolah, halaman, dan
lapangan olah raga
b) Bangunan, antara lain ruangan kantor, kelas, laboratorium,
perpustakaan, dan ruang aktivitas ekstra kurikuler.
c) Perlengkapan, antara lain alat tulis kantor, media
pembelajaran, baik elektronik maupun manual.
d) Kurikulum sebagai kerangka dasar atau arahan, khusus
mengenai perubahan perilaku (behavior change) peserta
didik secara integral, baik yang berkaitan dengan kognitif,
afektif, dan psikomotor.
e) Lingkungan agama, social, budaya, pilitik, ekonomi, ilmu
dan teknologi, serta lingkungan alam sekitar, yang
mendukung terlaksananya proses pembelajaran secara aktif,
kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan. Lingkungan
ini merupakan factor peluang (opportunity) untuk terjadinya
belajar kontekstual (contextual learning)
f) Atmosfir kepemimpinan pembelajaran yang sehat,
partisifatif, demokratis, dan situsional yang dapat
membangun kebahagiaan intelektual (intellectual
happiness), kebahagiaan emosional (emotional happiness),
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
19
kebahagiaan dalam merekayasa ancaman menjadi peluang
(adversity happiness), dan kebahagiaan spiritual (spiritual
happiness).
Jadi belajar merupakan suatu kegiatan atau proses
perubahan yang dialami seseorang setelah melakukan interaksi
atau hubungan dengan lingkungannya atau setelah seseorang
tersebut melakukan aktifitas belajar. Proses belajar terjadi
melalui banyak cara baik disengaja maupun tidak disengaja dan
berlangsung sepanjang waktu dan menuju pada suatu perubahan
pada diri pembelajar. Perubahan yang dimaksud adalah
perubahan perilaku tetap berupa pengetahuan, pemahaman,
ketrampilan, dan kebiasaan yang baru diperoleh individu
4. Pembelajaran IPA di SD Berdasarkan KTSP
a. Pengertian IPA
Menurut Aly dan Eny Rahma (2010:18) Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) atau sains adalah suatu pengetahuan teoritis yang
diperoleh/ disusun dengan cara khusus, yaitu melakukan observasi,
eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi,
pbservasi, dan demikian seterusnya kait-mengkait antara cara yang
satu dengan cara yang lain. Cara untuk memperoleh ilmu secara
demikian ini terkenal dengan nama metode ilmiah.
Selain itu Wahyana (dalam Trianto 2011:136) menyatakan
bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
20
sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada
gejala-gejala alam dan perkembangannya tidak hanya ditandai oleh
adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap
ilmiah. Sikap ilmiah ini dapat ditunjukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
b. Hakikat IPA
Menurut Sulistyorini (2007:9) pada hakikatnya, IPA dapat
dipandang dari segi produk, proses, dan dari segi pengembangan
sikap. Artinya, belajar IPA memiliki dimensi proses, dimensi hasil (
produk), dan dimensi pengembangan sikap ilmiah. Ketiga dimensi
tersebut saling terkait.Ini berarti bahwa proses belajar mengajar IPA
seharusnya mengandung ketiga dimensi tersebut.
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam berfungsi untuk
memberikanpengetahuan tentang lingkungan alam, mengembnagkan
keterampilan, wawasan dan kesadaran teknologi dengan
pemanfaatannya bagi kehidupan sehari – hari. Mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam di sekolah dasar bersifatmemberipengetahuan
melalui pengamatan terhadap berbagai jenis dan kerangka
lingkungan alam serta lingkungan buatan.Sementara itu dalam KBK,
mata pelajaran IPA disebut dengan mata pelajaran sains. Pada
prinsipnya pelajaran sains di SD membekali siswa dengan
kemampuan berbagai cara mengetahui dan memahami alam.
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
21
Melalui belajar IPA diharapkan peserta didik dapat
memahami keadaan alam dimanapun mereka berada, untuk dapat
menyesuaikan diri dengan lingkunganya. IPA adalah (a) proses
dimana informasi benar – benar diperoleh melalui metode empiris,
(b) informasi yang diperoleh melalui proses penyelidikan yang
disusun secara logis, (c) Kombinasi proses berpikir kritis yang
menghasilkan informasi yang valid.
Dari pengertian-pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis,
penerapannya secara umum dan terbatas pada gejala-gejala alam,
lahir dan berkembang melalui metode ilmiah dan menuntut sikap
ilmiah.Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
c. Tujuan Mata Pelajaran IPA
Mulyasa (2009:111) mengemukakan mata pelajaran IPA di
SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut:
1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam
ciptaan-Nya.
2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
22
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara
IPA, lingkkungan, teknologi dan masyarakat.
4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam
memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
d. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Mulyasa (2009:112) menjelaskan tentang ruang lingkup
bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut:
1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat
dan gas.
3) Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet
listrik, cahaya dan pesawat sederhana.
4) Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya.
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
23
e. Silabus IPA Kelas IV Semester I
Berikut adalah SK dan KD IPA kelas IV semester II.
Tabel 2.1 Silabus IPA Kelas IV Semester I
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
8. Memahami berbagai
bentuk energi dan cara
penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari.
8.1 Mendeskripsikan energi panas
dan bunyi yang terdapat di
lingkungan sekitar serta sifat-
sifatnya
5. Materi pokok (energi dan penggunaannya)
a. Energi Panas
Matahari merupakan sumber energi panas ciptaan Tuhan
YME,yangsangat bermanfaat bagi manusia. Berbagai proses
pengeringanmemanfaatkan panas matahari yang dapat diperoleh
secara langsungselama matahari bersinar.Panas merupakan salah
satu bentuk energi. Selain energi panas adapula energi bunyi.
Panas merupakan salah satu bentuk energi. Selain energi
panas ada pula energi bunyi. Energi panas dapat diperoleh dari
berbagai sumber. Untuk memanaskan badanmu yang kedinginan,
kamu dapat berjemur. Panas diperoleh dari matahari karena matahari
adalah sumber energi panas terbesar.
Airpanas bisa diperoleh dengan caramemanaskannya di atas
kompor. Sekarang inimemanaskan air dapat juga
denganmenggunakan pemanas listrik “Dispenser”.
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
24
1) Sumber energi panas
Sumber energi panas dapat diperoleh dari matahari, api,
listrik, jugadari gesekan. Banyak pekerjaan sehari-hari yang
memanfaatkan energipanas dari matahari, api, dan listrik.
Gesekan tangan dan gesekan dua batu menimbulkan panas.
Gesekanadalah suatu gerakan, maka perubahan energi gerak
merupakan sumberenergi panas.
Zaman dahulu orang membuat api dengan cara
menggesekkan dubenda, misalnya kayu dengan kayu, batu
dengan batu secara terusmenerus. Kemudian dari gesekan
tersebut dapat menghasilkan energi panas.
Panas yang terjadi dapat menimbulkan percikan api.
Percikanapi yang mengenai benda kering seperti daun kering
atau ranting matang. Peganganalat-alat dapur untuk memasak
dibuatdari bahan kayu atau plastik tahan panas. Jika ditiup-tiup
atau dikipas-kipas akan mendapatkan api yang besar.
2) Perpindahan Energi Panas
Energi panas dapat berpindah melalui tiga cara yaitu,
konduksi, konveksi, dan radiasi
a) Konduksi adalah peristiwa perambatan panas yang
memerlukan suatu zat/medium tanpa disertai adanya
perpindahan bagian-bagian zat/medium tersebut. Misalnya
sendok terasa panas saat digunakan untuk mengaduk
kopipanas.
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
25
b) Konveksiadalah perpindahan panas dengan disertai aliran
zat perantaranya. Misalnya air yang panas akan bergerak
naik.
c) Radiasi adalah perpindahan panas tanpa medium perantara.
Misalnya, panas matahari sampai ke bumi dan panas api
dapat kita rasakan.
b. Energi Bunyi
1) Sumber Bunyi
Bunyi dapat terdengar jika ada sumber bunyi yang
bergetar, telingayang dapat mendengar, dan benda yang
menghantarkan bunyi ke telinga.Bunyi dapat merambat melalui
berbagai benda. Benda atau alat yang dapat menimbulkan bunyi
disebut sumber bunyi. Misalnya, gong yang dipukul dan gitar
dipetik.
Bunyi ada yang enak didengar dan ada yang tidak enak
didengar atau bahkan dapat merusak. Suara musik atau penyanyi
yang merdu enak didengar namun suara pabrik dan petir yang
menggelegar tidak enak didengar.
2) Perambatan Bunyi
Pada tengah malam yang sunyi kit dapat mendengar
denting jam atau suara lolong anjing yang berasal dari tempat
yang jauh atau mungkin suara cicak yang sedang merayap
didinding. Bunyi tersebut dapat sampai ke telingakita karena
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
26
gelombang bunyi termasuk gelombang mekanik, yaitu
gelombang yang memerlukan medium dalam perambatannya.
Oleh karena itu bunyi tidak dapat merambat diruang hampa.
Medium yang diperlukan bunyi untuk merambat dapt berupa
gas, cair, dan padat.
Ketika bapak/ibu guru berbicara didepan kamu dapat
mendengar apa yang dibicarakan. Hal ini menunjukan bunyi
dapat merambat melalui gas (udara). Saat kamu menyelam
dikolam renang, kamu juga dapat mendengar langkah temanmu
yang juga berada di kolam. Hal ini menunjukan bunyi dapat
merambat melali zat cair (air). Perambatan bunyi melalui zat
padatditunjukan bila telingamu ditempelkan pada pagar besi,
lalu temanmu mengetuk ujung pagar yang lain secara perlahan,
maka kamu dapat mendengar suara tersebut.
6. Metode Eksperimen
a. Pengertian Eksperimen
Menurut Roestiyah (2008:80) metode eksperimen adalah
suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan
tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil
percobaannya, kemudian hasil pengamatannya disampaikan ke kelas
dan di evaluasi oleh guru. Tujuan penggunaan metode eksperimen
ini agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbgai
jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan
mengadakan percobaan sendiri.
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
27
Metode Eksperimen adalah metode atau cara di mana guru
dan murid bersama-sama mengerjakan sesuatu latihan atau
percobaan untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu aksi.
Metode eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dengan
seorang siswa diajak untuk beruji coba atau mengadakan
pengamatan kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dikelas dan
di evaluasi oleh guru.
Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami
sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses,
mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik
kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya. Di dalam TIK,
percobaan banyak dilakukan pada pendekatan pembelajaran analisis
sistem terhadap produk teknik atau bahan.
Percobaan dapat dilakukan melalui kegiatan individual atau
kelompok.Hal ini tergantung dari tujuan dan makna percobaan atau
jumlah alat yang tersedia.Percobaan ini dapat dilakukan dengan
demonstrasi, bila alat yang tersedia hanya satu atau dua perangkat
saja.
b. Kebaikan Metode Eksperimen menurut Sagala (2010:220-221)
1) Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran
ataukesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada
hanya menerima kata guru atau buku saja.
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
28
2) Dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi
eksploratoris tentang sains dan teknologi, suatu sikap dari
seseorang ilmuwan.
3) Metode ini didukung oleh asas-asas didaktik modern, antara
lain:
4) Siswa belajar dengan mengalami atau mengamati sendiri suatu
proses atau kejadian.
5) Siswa terhindar jauh dari verbalisme.
6) Memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat objektif
dan realistis.
7) Mengembangkan sikap berpikir ilmiah.
8) Hasil belajar akan tahan lama dan internalisasi.
c. Langkah-langkah pelaksanaan metode eksperimen:
1) Mengajukan pertanyaan masalah
Membuat dan menyusun pertanyaan yang akan dilaksanakan
untuk pelaksanaan eksperimen.
2) Menyusun hipotesa atau dugaan sementara
Menentukan kemungkinan-kemungkinan yang akan muncul
dalam pelaksanaan eksperimen.
3) Identifikasi dan pengendalian variabel
Mengidentifikasi variabel eksperimen agar dalam pelaksanaan
eksperimen ada batasan dan pelaksanaan eksperimen menjadi
terarah.
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
29
4) Prosedur eksperimen
Pertama : Membagimenjadi beberapa kelompok dan
persiapan alat yang digunakan selama pelaksanaan
eksperimen.
Kedua : Mencari petunjuk dan informasi tentang tugas-
tugas yang harus dilaksanakan dalam eksperimen.
Ketiga : Pelaksanaan eksperimen menggunakan pedoman
yang disusun secara sistematis, sehingga siswa
dalam pelaksanaan tidak banyak mendapat
kesulitan.
Keempat : Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen
dilakukan dengan diskusi dan tanya jawab.
Kelima : Kesimpulan
5) Alat dan bahan
Mempersiapkan alat bantu eksperimen menggunakan lembar
kerja dan pedoman eksperimen, mencari petunjuk dan informasi
tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam eksperimen
sehingga pelaksanaan eksperimen dapat berjalan lancar.
6) Penyajian hipotesis
Membacakan dan melaporkan hasil temuan-temuan sementara
yang diperoleh dalam melakukan eksperimen.
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
30
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Dalam jurnal Redno Kartikasari mahasiswa Fakultas Pendidikan
MIPA, Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam penelitian yang berjudul
Penerapan Pendekatan Kontekstual dengan Metode Eksperimen Untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Kelas VIII C SMP Negeri 14
Surakarta, membuktikan bahwa dengan metode eksperimen peserta didik
kelas VIII C yang dilaksanakan pada SMP Negeri 14 Surakartapeningkatan
kemampuan siswa dalam pembelajaran sains dapat ditunjukkan dengan
meningkatnya pencapaian rata-rata presentase aspek keterampilan proses
sains peserta didik dari 60,75% pada pra siklus menjadi 71,87% pada siklus I
dan meningkat menjadi 78,15% pada siklus II.
C. Kerangka Berpikir
Permasalahan yang terjadi di kelas IV SD Negeri 1 Wangonditemukan
masalah-masalah dalam pembelajaran IPA yaitu masih bnyak siswa yang
mendapatkan nilai IPA di bawah KKM.Khususnya pada pembelajaran IPA
tentang energi dan penggunaanya siswa masih belum bisa memahami materi
yang diberikan oleh guru.Selain itu dalam pelajaran, guru masih
menggunakan model pembelajaran yang bersifat Teacher Centered dengan
metode ceramah.Konsep yang diterima cenderung monoton, interaksi belajar
didominasi guru, siswa menjadi pasif, tidak berani bertanya maupun
menyampaikan pendapat, sehingga interaksi siswa tidak maksimal.Melihat
permasalahn tersebut peneliti mencoba melakukan penelitian untuk mengatasi
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013
31
sedikit permasalahan yang ada. Melihat metode kelebihan metode eksperimen
yang salah satunya yaitu siswa dapat belajar dengan mengalami atau
mengamati sendiri suatu proses atau kejadian. Dengan demikian diharapkan
melalui metode eksperimen siswa mampu memiliki tanggung jawab serta
dapat meningkatkan prestasi belajar.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan perumusan masalah di atas dapat dirumuskan hipotesis
tindakan adalah:
1. Penggunaan model eksperimen dapat meningkatkan tanggung jawab
pada mata pelajaran IPA materi energi dan penggunaanya.
2. Penggunaan model eksperimendapat meningkatkan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran IPA materi energi dan penggunaanya .
Upaya Meningkatkan Tanggung..., Rossy Rakhmawati, FKIP, UMP, 2013