BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN...

27
BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOK Mesin penjual otomatis (vending machine) akan mudah kita jumpai di nagara-nagara maju. Rokok termasuk salah satu produk yang banyak dijual di mesin ini. Vending mesin rokok ditempatkan ditempat umum seperti supermarket, stasiun dan dipinggir jalan. Mesin ini menyediakan berbagai jenis/merek rokok. Cara menggunakannya mudah dan bermacam-macam, pembeli tinggal memilih jenis/merek rokok kemudian memasukkan koin dan menekan tombol maka rokok akan keluar sesuai yang dikehendaki pembeli. Cara lain menggunakan vending mesin yaitu, mendekatkan kartu (passport) kesensor yang ada di vending mesin, ada pula yang dilengkapi dengan pendeteksi wajah. 2.1. Definisi dan Fungsi Vending Mesin Rokok Vending mesin rokok (Tobacco vending machine) atau disebut juga mesin penjual rokok adalah suatu mesin yang dapat mengeluarkan rokok yang diinginkan pembeli setelah ia memasukkan sejumlah koin tertentu dan menekan tombol yang sesuai dengan jenis/merek rokok yang dikehendakinya. Dalam hal ini, koin merupakan input dan rokok yang dikeluarkan merupakan output dari mesin tersebut. Dengan adanya mesin vending rokok masyarakat (konsumen) dapat dengan mudah membeli rokok di “vending machine”. Ini sangat praktis bagi para perokok dalam melakukan transaksi. Selain itu fungsi dari vending mesin rokok adalah untuk menghilangkan kasir karena pembeli cukup dengan memasukkan koin dan menekan tombol untuk memilih rokok yang diinginkan, sehingga secara otomatis mesin vending ini mengeluarkan rokok tersebut. 2.2. Konstruksi Vending Mesin Rokok Tampilan Mesin vending rokok HVC6000 Kapasitas : 60 pilihan, 450 bungkus rokok Pengambil elektronik dengan peragaan LED 5

Transcript of BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN...

Page 1: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

BAB II

DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOK

Mesin penjual otomatis (vending machine) akan mudah kita jumpai di

nagara-nagara maju. Rokok termasuk salah satu produk yang banyak dijual di

mesin ini. Vending mesin rokok ditempatkan ditempat umum seperti supermarket,

stasiun dan dipinggir jalan. Mesin ini menyediakan berbagai jenis/merek rokok.

Cara menggunakannya mudah dan bermacam-macam, pembeli tinggal memilih

jenis/merek rokok kemudian memasukkan koin dan menekan tombol maka rokok

akan keluar sesuai yang dikehendaki pembeli. Cara lain menggunakan vending

mesin yaitu, mendekatkan kartu (passport) kesensor yang ada di vending mesin,

ada pula yang dilengkapi dengan pendeteksi wajah.

2.1. Definisi dan Fungsi Vending Mesin Rokok

Vending mesin rokok (Tobacco vending machine) atau disebut juga mesin

penjual rokok adalah suatu mesin yang dapat mengeluarkan rokok yang

diinginkan pembeli setelah ia memasukkan sejumlah koin tertentu dan menekan

tombol yang sesuai dengan jenis/merek rokok yang dikehendakinya. Dalam hal

ini, koin merupakan input dan rokok yang dikeluarkan merupakan output dari

mesin tersebut.

Dengan adanya mesin vending rokok masyarakat (konsumen) dapat

dengan mudah membeli rokok di “vending machine”. Ini sangat praktis bagi para

perokok dalam melakukan transaksi. Selain itu fungsi dari vending mesin rokok

adalah untuk menghilangkan kasir karena pembeli cukup dengan memasukkan

koin dan menekan tombol untuk memilih rokok yang diinginkan, sehingga secara

otomatis mesin vending ini mengeluarkan rokok tersebut.

2.2. Konstruksi Vending Mesin Rokok

Tampilan

• Mesin vending rokok HVC6000

• Kapasitas : 60 pilihan, 450 bungkus rokok

• Pengambil elektronik dengan peragaan LED

5

Page 2: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

• Tinggi 72 in = 1905 mm

• Lebar 35 in = 889 mm

• Kedalaman 25 in = 635 mm

Gambar 2.1. Mesin vending rokok dengan kapasitas 60 pilihan

Tampilan

• Kapasitas 15 pilihan, 305 bungkus rokok

• Lemari baja

• penampilan wadah (case) dengan ruang periklanan yang memberi

gambaran jelas

• Label marek dan harga yang memberi gambaran jelas

• Warna lemari RAL 7037 (abu-abu) atau RAL 7021 (anthracite)

• Control panel mudah digunakan langsung memilih rokok

• Indikasi sisipan koin

Gambar 2.2. Mesin vending rokok dengan kapasitas 15 pilihan

2.3. Mesin Vending Rokok yang Direncanakan

6

Page 3: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

Model mesin vending rokok yang direncanakan adalah suatu mesin yang

dapat mengeluarkan rokok secara otomatis. Dimana pembeli cukup menekan

tombol untuk mendapatkan jenis/merek rokok yang di inginkan pada mesin

vending tersebut. Mesin vending rokok yang direncanakan tidak menggunakan

koin, melainkan menggunakan tombol push on. Dalam hal ini, tombol merupakan

input dan rokok yang dikeluarkan merupakan output dari mesin vending rokok

tersebut.

Mesin yang direncanakan terdiri dari 3 lantai di mana masing-masing

lantai terdapat 3 container rokok dan setiap container harus mampu menampung 5

buah rokok. Dengan demikian terdapat 9 jenis/merk rokok dan sejumlah 45 rokok

maksimal yang dapat dilayani oleh mesin vending ini. Jenis/merek rokoknya

adalah Country, Djarum Black, Lucky Strike, L.A. Light, Gudang Garam, Djarum

Super 12, Dji Sam Soe 12, Marlboro 20, A Mild 20.

Untuk memindah/menggeser rokok menggunakan conveyor dan elevator.

Conveyor berfungsi untuk menggeser rokok secara horizontal (mendatar).

Sedangkan elevator bergerak vertikal (naik-turun) mengangkut rokok pada tiap

lantai/baris sesuai yang dikehendaki. Conveyor di mesin ada 2 macam, yaitu

conveyor rokok dan conveyor lantai. Untuk setiap lantai/baris ada 3 conveyor

rokok dan 1 conveyor lantai. Dengan demikian di mesin ini ada 9 conveyor rokok

dan 3 conveyor lantai. Fungsi dari conveyor rokok yaitu untuk menggeser rokok

dari container ke conveyor lantai, sedangkan conveyor lantai untuk menggeser

rokok ke sangkar/kabin elevator.

Berikut ini diuraikan gambaran umum mesin vending yang direncanakan

dan sub-topik yang menjadi tanggung jawab penulis yaitu Rancang Bangun

Container dan Conveyor Rokok.

2.3.1. Konstruksi dan Mekanisme Mesin Vending Rokok yang

Direncanakan

Konstruksi dari mesin vending rokok yang direncanakan tiga lantai, untuk

tiap lantai ada 3 container, 3 conveyor rokok dan sebuah conveyor lantai. Untuk

mengangkut rokok turun menggunakan elevator. Conveyor untuk menggeser

7

Page 4: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

rokok secara horizontal, sedangkan container untuk menampung rokok sesuai

dengan jenis/merek.

Adapun bahan yang digunakan sebagai rangka (frame) penyangga semua

komponen adalah dari aluminium dengan profil siku, profil U dan plat lurus.

Dalam penyambungannya menggunakan menggunakan sistem penyambungan

mur dan baut. Bahan untuk sangkar, container dan conveyor mengunakan acrylic

transparan dengan tebal 1,5 mm.

Alat penggerak utama yang dapat menggerakkan conveyor dan alevator

adalah motor listrik. Karena motor listrik sendiri kebanyakan mempunyai putaran

yang tinggi (bahkan hingga ribuan rpm/rorate per menit) maka diperlukan

beberapa komponen roda gigi dan ditempatkan dalam sebuah gear box yang dapat

mereduksi putaran motor listrik. Selain komponen roda gigi dapat juga digunakan

puli dimana antara puli yang satu dengan lainnya dihubungkan dengan

menggunakan belt/sabuk.

Komponen utama dari mesin vending rokok yang direncanakan :

1. Rangka (Frame) utama mesin vending

2. Conveyor rokok

3. Container

4. Rangka (frame) lantai

5. Conveyor lantai

6. Baut

7. Elevator

7.a. Sangkar

7.b. Ruang luncur

7.c. Beban penyeimbang

7.d. Tali

8

Page 5: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

Gambar 2.3. Mesin vending rokok yang direncanaka

2.3.1.1. Rangka (frame) utama mesin vending rokok

Konsruksi/rangka utama terdiri dari beberapa bag

dudukan frame lantai, conveyor lantai dan ruang luncur a

tempat naik turunnya elevator.

Pembuatan rangka utama ini menggunakan b

aluminium L ½ inch dan L 5/8 inch. Untuk menggabun

penyambungan antar plat digunakan baut. Alasan digunaka

adalah agar lebih mudah jika sewaktu rangka harus dibongk

karena beberapa alasan.

7.c.

4

7.b.

7.d.

7.a.

5

3

  f

2

1

6

n

ian, yaitu

tau lorong

ahan plat

gkan atau

nnya baut

ar kembali

9

Page 6: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

Gambar 2.4. Rangka utama mesin vending rokok

2.3.1.2. Conveyor rokok

Prinsip kerja dari conveyor rokok adalah menggeser rokok dari

container ke covetor lantai. Sebagai penggerak pengerak utama conveyor

rokok yaitu motor listrik dengan tegangan 4,5 Volt. Motor ini akan

memutar roda gigi yang diteruskan ke puli, puli digunakan untuk

menumpu sabuk (belt) pada ujung-ujung conveyor rokok. Belt

merupakan tumpuan untuk pendorong rokok.

Berikut ini adalah gambar dan komponen conveyor rokok.

Gambar 2.5. Conveyor rokok

26 0 mm

265 mm

440 mm

315 mm

950 mm

52 mm

120 mm 63 mm

10

Page 7: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

2.3.1.3 Container

Container rokok merupakan tempat dimana rokok akan

dikelompokkan. Kapasitas dari setiap container adalah 5 bungkus rokok

dengan jenis/merek yang sama. Posisi container diatas conveyor rokok.

Dimensi container dari 9 buah ini sama, karena untuk

memudahkan panempatan dalam rangka (frame). Dimensi dalam dan

pintu keluar rokok pada container berbeda, disesuaikan dengan

jenis/merek rokok. Bahan container adalah acrylic transparan dengan

tebal 1,5 mm.

Gambar 2.6. Container

2.3.1.4. Rangka (Frame) lantai

Rangka lantai ini berguna untuk meletakkan container dan

conveyor rokok. Rangka lantai terdapat 3 lorong container dan 3 lorong

conveyor rokok. Container berada diatas conveyor rokok. Untuk setiap

lorong container pada sisi kanan dan kiri lorong masing-masing terdapat

4 buah penyearah yang berguna uuntuk mengarahkan kontainer rokok

saat masuk dan keluar serta menahan container agar tidak mudah

bergoyang. Rel penyearah ini terbuat dari potongan aluminium U yang

panjangnya 125 mm dengan kedalaman 10 mm.

74 mm

125 mm

130 mm

11

Page 8: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

Gambar 2.7. Frame lantai

2.3.1.5. Conveyor lantai

Conveyor lantai akan menerima rokok dari conveyor rokok

kemudian conveyor lantai akan menggeser rokok ke sangkar elevator.

Motor penggerak menggunakan jenis motor DC dengan tegangan 12

Volt. Di mesin vending rokok yang direncanakan ada 3 buah conveyor

lantai, dimana setiap lantai ada 1 buah conveyor lantai. Posisi conveyor

rokok didepan conveyor lantai.

Gambar 2.8. Conveyor lantai

93 mm 280 mm

55 mm

135 mm

190 mm

126 mm

90 mm

103 mm

320 mm

12

Page 9: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

2.3.1.6. Baut

Untuk konstruksi yang tidak permanen dalam

penyambungannya biasanya menggunakan sambungan baut. Dimana

sambungan baut terdiri dari sebuah poros dengan bentuk ulir yang

kemudian ditanamkan kedalam elemen itu sendiri atau dikunci dengan

mur. Selain itu baut mempunyai tingkat kemudahan dalam

pemasangannya. Baut yang digunakan dalam perancangan mesin vending

rokok adalah tipe through bolt.

Baut mempunyai tiga tipe

Gambar 2.9. Tipe baut

1. Through bolt

Merupakan tipe baut yang berupa batang berbentuk silinder yang kedua

bagian ujungnya dibuat ulir sebagai tempat dudukan dari mur.

2. Tap bolt

Sebuah baut yang salah satu ujungnya dimasukkan kedalam lubang tap

dan menyambungkan tanpa mur.

3. Studs

Baut yang berupa batang bulat yang kedua ujungnya dibuat ulir, dimana

ujung yang satunya dimasukkan kedalam lubang tap dan ujung satunya

sebagai dudukan dari mur.

Baut juga mempunyai bentuk kepala, adapun macam-macam

bentuk kepala baut antara lain :

a) Hexagonal head

b) Fillister head

c) Round head

13

Page 10: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

d) Flat head

e) Hexagonal socket

f) Fluted socket

Gambar 2.10. Macam-macam bentuk kepala baut

Untuk menentukan ukuran baut dan mur, berbagai faktor harus

diperhatikan misalnya saja syarat kerja, kakuatan bahan, kalas ketelitian,

tegangan yang ada.

2.3.1.7. Elevator

Elevator berfungsi untuk mengangkut rokok secara vertikal

(naik turun) di dalam sangkar yang bergerak dalam rel penuntun tetap.

Konstruksi dari elevator berupa sangkar atau kereta yang dinaik turunkan

oleh mesin pengangkat melalui lubang/sumuran di dalam mesin vending

rokok yang dibuat khusus untuk elevator. Agar kereta atau sangkar

elevator tidak bergoyang-goyang maka diperlukan rel-rel peluncur yang

dipakukan/dikaitkan pada rangka (frame) elevator. Untuk mengimbangi

berat kereta dan bebannya digunakan bandul pengimbang atau

counterweight. Hal ini untuk memperingan kerja mesin pengangkatnya.

14

Page 11: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

Gambar 2.11. Elevator

2.3.1.7.a. Sangkar

Sangkar merupakan bagian dari elevator yang ada di mesin vending

rokok, yang digunakan sebagai tempat rokok yang akan dibawa turun

kepintu keluar mesin vending rokok. Untuk sangkar rangkanya

menggunakan aluminium dengan profil siku yang kemudian saling dikaitkan

satu dengan dengan yang lainnya sehingga membentuk kubus. Dalam

mengkaitkan ini dengan menggunakan sambungan baut. Untuk menutup sisi

samping, belakang, atas dan bawah ditutup dengan acrylic transparan

dengan tebal 1,5 mm.

Gambar 2.12. Sangkar

Gear box Beban pengimbang

Ruang luncur

Tali

Sangkar

135 mm

90 mm

85 mm

15

Page 12: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

2.3.1.7.b. Ruang luncur

Ruang luncur merupakan rangka (frame) yang digunakan untuk

menopang semua komponen elevator yang konstruksinya menggunakan

pelat aluminium dengan profil siku dan untuk menggabungkannya

menggunakan mur dan baut, hal ini agar rangka lebih kokoh.

200 mm

950 mm

105 mm

Gambar 2.13. Ruang luncur

2.3.1.7.c. Beban penyeimbang

Beban penyeimbang/counterweigth berfungsi sebagai pengimbang

sangkar baik sedang terbebani rokok maupun tanpa beban. Selain itu juga

untuk memperingan beban dari motor penggerak.

Counterweigth/beban penyeimbang pada elevator mesin vending

rokok terbuat dari potongan aluminium berbentuk kotak. 1 kotak aluminium

berisi berisi potongan besi. Dimensi beban penyeimbang adalah P × l × t =

85 mm × 20 mm × 90 mm dengan berat penyeimbang 0,4 kg. Pada sisi

16

Page 13: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

kanan dan kiri beban penyeimbang dipasang aluminium profil U yang

dipasang dengan posisi menjepit rel penuntun pada rangka utama. Hal ini

dimaksudkan agar beban penyeimbang tidak bergoyang saat elevator

bekerja.

Gambar 2.14. Beban penyeimbang

2.3.1.7.d. Tali

Tali berfungsi untuk menggantung sangkar dan beban penyeimbang,

selain itu juga tali menghubungkan beban penyeimbang dengan sangkar.

Tali yang digunakan terbuat dari bahan benang atau sering disebut tali rami.

20 mm

75 mm

85 mm

2.3.2. Prinsip Kerja

Mesin vending rokok bekerja berdasarkan pengendalian sequential yaitu

setiap mekanisme bekerja secara berurutan/bertahap sesuai prosedur yang

direncanakan. Berikut ini tahapan kerja mesin vending rokok yang diinginkan

tersebut :

1. Elevator naik menuju lantai sesuai dengan posisi baris container yang

dikehendaki.

17

Page 14: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

Gambar 2.15. Elevator naik menuju baris container

2. Conveyor rokok yang dimaksud aktif (on) menggeser rokok pada container

menuju ke conveyor lantai

Gambar tampak samping

1

2

Conveyor lantai

Rokok

Conveyor rokok

1 2

Tali

Container

Container

Motor

Sangkar

Gambar 2.16. Conveyor rokok menggeser rokok ke conveyor lantai

18

Page 15: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

3. conveyor lantai aktif (on) menggeser rokok pada conveyor lantai menuju

elevator.

Gambar 2.17. Conveyor rokok menggeser rokok ke sangkar elevator

Sangkar

Rokok

Motor

Container

Rokok

Conveyor lantai

4. Sangkar elevator turun dengan membawa rokok menuju lantai dasar.

Sangkar

Container

Rokok

Gambar 2.18. Sangkar turun membawa rokok menuju lantai dasar

19

Page 16: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

5. Rokok keluar dari sangkar elevator, kamudian elevator berhenti (off).

Rokok

Sangka

Gambar 2.19. Rokok keluar dari sangkar

2.3.3 Container dan Conveyor Rokok yang Direncanakan

A. Conveyor Rokok

Prinsip kerja dari conveyor rokok adalah menggeser rokok dari

container ke conveyor lantai. Sebagai penggerak utama conveyor rokok

yaitu motor listrik dengan tegangan 4,5 Volt. Motor ini akan memutar roda

gigi yang diteruskan ke pulley, pulley digunakan untuk menumpu sabuk

(belt) pada ujung-ujung conveyor rokok. Belt merupakan tumpuan untuk

pendorong rokok.

Posisi conveyor rokok pada mesin vending berada dibawah

container. Conveyor rokok akan bekerja menggeser rokok sekali dalam

satu kali perintah. Conveyor akan berhenti setelah menggeser rokok, ini

terjadi karena pendorong yang menempel pada sabuk (belt) menyentuh

tuas limit switch yang berada dibawah belt. Apabila rokok pada container

habis maka lampu indikator akan menyala.

20

Page 17: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

Gambar 2.20. Conveyor rokok

Komponen conveyor rokok :

1. Motor

Daya penggerak yang digunakan sebagai penggerak yaitu motor

yang ditransmisikan ke puli penggerak melalui suatu sistem roda gigi.

Motor yang digunakan adalah motor listrik DC 4,5 volt.

Gambar 2.21. Motor

2. Roda gigi

Roda gigi merupakan alat transmisi pemindah daya pada jarak

yang pendek melalui kontak luncur antar permukaan gigi yang

berpasangan. Selama kontak ini, kecepatan sudut roda gigi harus dapat

dijaga tetap konstan sehingga tidak terjadi kecepatan relatif. Ini

merupakan prinsip roda gigi, yang berarti putaran harus dapat

berlangsung dengan halus dan dengan perbandingan yang cepat.

Roda gigi lurus (spur gear) dipakai untuk memindahkan

gerakan putar antara poros-poros yang sejajar, yang biasanya

berbentuk silindris, dan gigi-giginya adalah lurus dan sejajar dengan

sumbu putaran.

Secara garis besar, terminologi roda gigi adalah sebagai berikut :

21

Page 18: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

Gambar 2.22. Terminologi roda gigi

a) Lingkaran puncak (pitch circle)/lingkaran jarak bagi

Suatu lingkaran teoritis dimana semua perhitungan biasanya

didasarkan dan disini tempat roda gigi saling berpasangan satu

sama lain.

b) Jarak lengkung puncak (circular pitch) p

Jarak dari suatu titik pada sebuah gigi kesuatu titik yang berkaitan

pada gigi disebelahnya (diukur dari lingkaran puncak).

c) Tebal gigi (tooth-thickness)

Jarak yang diukur pada lingkaran puncak pada sebuah gigi.

d) Lebar antara (width of space)/lebar ruang

Jarak antar gigi, diukur dari lingkaran puncak pada sebuah gigi.

e) Puncak diametral (diametral pitch) P

Perbandingan antara jumlah gigi pada roda gigi dengan diameter

puncak.

f) Modul (module)

Perbandingan antara diameter puncak dengan jumlah gigi.

g) Addendum a/tinggi kepala

Jarak radial antara bidang atas (top land) dengan lingkaran puncak

h) Deddendum b/tinggi kaki

Jarak radial antar bidang bawah (bottom land) dengan lingkaran

puncak.

i) Tinggi keseluruhan (whole depth) ht

22

Page 19: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

Jarak addendum ditambah deddendum.

j) Lingkaran kebebasan (clearance Circle)

Lingkaran yang bersinggungan dengan lingkaran addendum dari

pasangan roda gigi tersebut.

Roda gigi diklasifikasikan menurut letak poros, arah putaran

dan bentuk lajur gigi. Roda-roda gigi terpenting yang disebutkan

diatas diperlihatkan dalam gambar.

Tabel klasifikasi roda gigi

Letak Poros Roda Gigi Keterangan

Roda gigi lurus, (a)

Roda gigi miring tunggal, (b)

Roda gigi miring ganda, (c)

(Klasifikasi atas dasar

bentuk alur gigi) Roda gigi

dengan poros

sejajar Roda gigi luar

Roda gigi dalam dan pinyon, (d)

Batang gigi dan pinyon, (e)

Arah putaran berlawanan

Arah putaran sama

Gerakan lurus dan berputar

Roda gigi kerucut lurus, (f)

Roda gigi kerucut spiral, (g)

Roda gigi kerucut ZEROL

Roda gigi kerucut miring

Roda gigi kerucut miring ganda

(Klasifikasi atas dasar

bentuk jalur gigi) Roda gigi

dengan poros

berpotongan

Roda gigi permukaan dengan

poros berpotongan (h)

(Roda gigi dengan poros

berpotongan berbentuk

istimewa)

Roda gigi miring silang, (i)

Batang gigi miring silang

Kontak titik gerakan lurus

dan berputar

Roda gigi cacing silindris, (j)

Roda gigi cacing selubung ganda

(globoid), (k)

Roda gigi cacing samping

Roda gigi

dengan poros

silang

Roda gigi hiperboloid

Roda gigi hipoid, (l)

Roda gigi permukaan silang

23

Page 20: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

Gambar 2.23. Macam-macam roda gigi

3. Poros

Peranan utama dalam transmisi tenaga pada roda gigi adalah

poros. Jadi poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari

setiap mesin dan hampir semua permesinan meneruska dayanya

dengan putaran. Sebelum perencanaan poros dimulai, hal-hal yang

harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

a) Kekuatan poros

Suatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir dan lentur atau

gabungan antara puntir dan lentur.

Kelelahan, tumbukan atau pengaruh konsentasi tegangan harus

diperhatikan. Karena itu rancangan poros harus direncanakan secara

teliti sehingga poros akan cukup kuat ketika digunakan dalam

menahan beban.

b) Kekakuan poros

Walaupun suatu poros mempunyai kekuatan yang cukup tetapi jika

lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan mengakibatkan

ketidaktelitian atau getatran dan suara. Karena itu kekakuan juga

harus diperhatikan.

c) Putaran kritis

24

Page 21: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

Putaran kritis terjadi bila putaran suatu mesin dinaikkan dan pada

harga putaran tertentu terjadi getaran yang luar biasa besarnya.

Untuk menghindarinya poros harus direncanakan sedemikian rupa

hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya.

d) Bahan poros

Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batangan yang

ditarik dingin dan definisi baja karbon konstruksi mesin (bahan S-C)

yang dihasilkan dari ingot yang dideoksidasikan dengan ferrosilicon

dan dicor, kadar karbonnya terjamin. Poros-poros untuk meneruskan

putaran yang tinggi dan baban yang berat dibuat dari paduan dengan

pengerasan kulit yang sangat tahan terhadap keausan. Bahan untuk

paduannya antara lain baja crhom nikel molibdem, baja crhom dan

masih banyak lainnya.

a) Korosi

Dalam perancangan perlu diperhatikan dengan penggunaan bahan,

hal ini untuk mencegah terjadinya korosi dengan cepat pada poros.

Klasifikasi poros menurut pembebanannya:

b) Poros transmisi

Daya ditransmisikan pada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli

atau sproket rantai dll.

c) Spindle

Spindle adalah poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros

utama mesin perkakas, dimana beban utamanya berupa puntiran.

d) Gandar

Gandar adalah poros yang tidak mendapat beban puntir, bahkan

kadang-kadang tidak boleh berputar.

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas:

a) poros lurus umum

b) poros engkol

c) poros luwes

4. Puli

25

Page 22: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

Puli digunakan untuk menumpu sabuk pada ujung-ujung

conveyor. Pada ujung dimana penggerak ditetapkan, digunakan puli

penggerak dan pada ujung terminal lainnya.

Gambar 2.24. Puli bergerigi

5. Transmisi sabuk gilir

Jarak yang jauh antara dua buah poros sering tidak

memungkinkan transmisi langsung dengan roda gigi. Dalam hal

demikian, cara transmisi putaran atau daya yang lain dapat diterapkan,

dimana sebuah sabuk luwes dibelitkan sekaliling puli. Transmisi

sabuk bekerja atas dasar gesekan belitan.

Untuk menghindari terjadinya slip antara puli dan sabuk, maka

digunakanlah sabuk gilir (timing belt/sabuk bergigi). Sabuk gilir

dibuat dari karet neoprene atau plastic poliuretan sebagai bahan cetak,

dengan ini dari serat gelas atau kawat baja. Karena sabuk gilir dapat

melakukan transmisi mengait seperti pada roda gigi atau rantai, maka

gerakan dengan perbandingan putaran yang tepat dapat diperoleh. Belt

gilir banyak dipakai dimesin foto copy.

Gambar 2.25. Transmisi sabuk gilir

B. Container Rokok

26

Page 23: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

Container rokok merupakan tempat penampungan rokok.

Kapasitas dari setiap container adalah 5 bungkus rokok dengan

jenis/merek yang sama. Posisi container diatas conveyor rokok.

Dimensi luar container dari 9 buah ini sama, karena untuk

memudahkan panempatan dalam rangka (frame). Dimensi dalam dan

pintu keluar rokok pada container berbeda, disesuaikan dengan

jenis/merek rokok. Bahan container adalah acrylic transparan dengan

tebal 1,5 mm.

Container bisa dimasukkan dan dikeluarkan dari mesin vending

rokok. Ini terjadi pada saat rokok didalam habis dan perlu isi ulang.

Untuk memudahkan dalam memasukkan dan mengeluarkan maka

disamping kanan dan kiri dibuat rel. Supaya rokok tidak jatuh dari

container dibuat landasan/tumpuan dibagian bawah kontainer.

Gambar 2.26. Container

i. Gambaran Umum Sistem Pengendalian

A. Pengendalian Sistem

Suatu sistem kendali dapat sebagai konsep yang digunakan untuk

pegendalian keluarannya bagi beberapa nilai tertentu atau urutan

tertentu yang berharga.

Ada banyak situasi dimana kendali dicoba-coba oleh materi

dinyalakan atau batal/mulai pada yang telah ditetapkan lebih dulu

tertentu atau menilai untuk kendali proses dan melibatkan selangkah

urutan operasi. Setelah langkah pertama selesai kemudian melangkah

kedua start. Setelah langkah kedua selesai kemudian melangkah ketiga

27

Page 24: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

start, dan seterusnya. Istilah kendali sequential digunakan ketika

kendali sedemikian hingga tindakan diperintahkan menjadi suatu

urutan waktu. Ini bisa jadi dengan suatu ulangan.

Diagram skematik pengendali

Tombol

Elevator

Conveyor rokok

Conveyor lantai

Elevator

B. Pengendalian Pada Container dan Conveyor Rokok

Container mampu menampung 5 bungkus rokok. Rokok

disusun dalam posisi bertumpukan keatas. Rokok yang akan bergeser

adalah rokok pada bagian paling bawah. Setelah rokok yang paling

bawah keluar dari kontainer maka rokok yang diatasnya akan turun.

Dan begitu seterusnya. Rokok akan bergeser dari container satu

persatu.

Conveyor akan beroperasi setelah tombol ditekan, kemudian

menggeser rokok pada container menuju ke conveyor lantai.

Conveyor rokok akan berhenti apabila tuas penggeser menyentuh tuas

limit switch (LS2) dibawah belt. Apabila rokok pada container habis

maka lampu akan menyala karena tuas atas tidak tersentuh (tidak

mendapat tekanan) rokok.

28

Page 25: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

2.4 Perancangan

2.4.1 Arti Perancangan

Perencanaan merupakan suatu usaha lanjut dari merencana. Merencana

berarti merumuskan suatu rencana dalam memenuhi kebutuhan manusia. Dimana

setiap manusia tiap harinya melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan

perencanaan. Untuk memudahkan kita dalam menentukan sikap sebaiknya dalam

mengutarakan kebutuhannya diutarakan dengan jelas. Kita bisa melihat contoh

dalam kehidupan yang dihadapi setiap manusia. Kita bisa melihat contoh dalam

kehidupan yang dihadapi setiap manusia, misalkan saja satu keluarga yang

mempunyai suatu rencana untuk berlibur dimana setiap anggota keluarga

memiliki suatu keinginan yang berbeda dalam memilih tempat berlibur, dan

mengambil suatu keputusan harus mempertimbangkan waktu, jarak biaya,

perjalanan, biaya inap dan juga harus bisa mengcover keinginan dari semua

anggota keluarga.

Berbeda dengan persoalan ilmiah atau matematik, dimana persoalan

perencanaan tidak memiliki jawaban yang khas. Dalm hal ini sangat mustahil

untuk mengharapkan suatu jawaban yang tepat atas permasalahan perencanaan.

Pada kenyataan jawaban yang baik pada saat sekarang suatu permasalahan yang

mungkin bisa jadi besok menjadi jawaban yang tidak baik. Hal ini dikarenakan

adanya suatu perkembangan yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan

sehingga menuntut pula suatu keputusan yang sesuai dengan kondisi terakhir.

Suatu persoalan perencanaan memiliki maksud yaitu suatu kreasi atas

suatu yang memiliki kenyataan fisik. Perencanaan dalam bidang teknik

menyangkut suatu proses dimana prinsip-prinsip ilmiah dan alat teknik seperti

matematika, komputer, grafik, dan bahasa dalam menghasilkan suatu rancangan

yang kalau dilaksanakan akan bisa memenuhi kebutuhan manusia.

2.4.2 Perancangan Teknik Mesin

Perencanaan teknik mesin merupakan suatu sistem yang berkaitan dengan

bidang mesin, struktur, produk, alat-alat dan lain sebagainya. Pada umumnya

perencanaan teknik mesin mempergunakan matematika, ilmu bahan dan ilmu

mekanika teknik. Untuk perencanaan mesin perencana harus menguasai disiplin

29

Page 26: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

ilmu yang mendasari bidang permesinan misalkan saja tentang ilmu fluida panas

dan lain sebagainya.

2.4.3 Tahapan Perancangan

Sebelum kita memulai suatu perencanaan dalam diri kita akan timbul

beberapa persoalan serta pertanyaan bagaimana kita akan memulainya. Untuk itu

kita perlu membuat suatu bagan sebelum kita memulai suatu perencanaan.

Gambar 2.27. Tahapan perencanaan

Sintesa

Analisa dan Optimasi

Evaluasi

Perumusan Masalah

Pengenalan kebutuhan

Penyajian

2.4.4. Evaluasi dan Penyajian

Sebelum kita memutuskan secara final dari suatu rencana, terlebih dahulu

kita mengevaluasi rencana tersebut. Evaluasi sangatlah penting karena evaluasi

merupakan tahap akhir dalam suatu perencanaan, dengan evaluasilah kita akan

mengetahui apakah rencana ini sudah memenuhi kebutuhan yang menjadi tuntutan

dalam masyarakat ? dengan begitu seandainya belum memenuhi dari keinginan

kita dalam perencanaan maka kita perlu mengadakan langkah-langkah ulang dari

30

Page 27: BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOKdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/19/jtptunimus-gdl-s1-2008-ahmadal... · Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat ... penyambungannya

awal, dan seandainya sudah memenuhi keinginan maka kita bisa teruskan dalam

bentuk penyajian.

Penyajian merupakan suatu cara untuk menyampaikan hasil perencanaan

kepada publik atau orang lain. Ada tiga cara untuk menyampaikan hasil

perencanaan yaitu secara tertulis (written), lisan (oral), dan dalam bentuk grafik.

Ketiga cara ini merupakan kunci bagi seseorang untuk menginformasikan hasil

perencanaan kepada orang lain. Untuk itu bagi para sarjana harus bisa menguasai

ketiga cara ini, kalau salah satu dari ketiga cara ini tidak dapat dikuasai maka akan

sulit orang lain untuk mengetahui kemampuan kita.

2.4.5. Pertimbangan Perancangan

Dalam merencanakan kita sangatlah perlu memperhatikan hal-hal yang

bisa mempengaruhi pada suatu yang kita rencanakan. Apabila kita lupa akan hal

tersebut maka bisa saja terjadi kegagalan pada perencanaan itu sendiri.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dari perencanaan untuk teknik mesin ini

sangat berkaitan dengan sifat yang mempengaruhi dari elemen itu sendiri. Kadang

jika kekuatan dari suatu elemen merupakan faktor yang paling penting dalam

mencari dari geometri dan ukuran dari elemen tersebut. Selain dari kekuatan juga

masih banyak faktor-faktor lainnya misalkan saja: kekuatan, keandalan,

pertimbangan panas, korosi keausan, gesekan pembuatan, kegunaan, kekakuan

dan masih banyak lagi faktor-faktor yang mempengaruhinya.

31