BAB II coy.docx

12
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Dasar Penyakit Hernia 2.1.1 Definisi Hernia berasal dari bahasa latin, herniae, artinya penonjolan. Hernia adalah protruksi abnormal organ, jaringan, atau bagian organ melalui struktur yang secara normal berisi bagian ini. Hernia paling sering terjadi pada rongga abdomen sebagai akibat dari kelemahan muscular abdomen congenital. Hernia dapat terjadi pada segala usia dan jenis kelamin. ( Monica Ester , 2002) Hernia adalah suatu penonjolan isi suatu rongga melalui pembukaan yang abnormal atau kelemahannya suatu area dari suatu dinding pada rongga dimana ia terisi secara normal (Lewis,SM, 2003). Hernia inguinalis adalah hernia yang melalui anulus inguinalis internus/lateralis menelusuri kanalis inguinalis dan keluar rongga abdomen melalui anulus inguinalis externa/medialis (Mansjoer A,dkk 2000). Hernia inguinalis adalah lateralis adalah hernia yang melalui annulus inguinalis internus yang terletak di sebelah lateral vasa epigastrika inferior, menyusuri 5

Transcript of BAB II coy.docx

12

BAB IITINJAUAN TEORITIS2.1 Konsep Dasar Penyakit Hernia2.1.1 Definisi Hernia berasal dari bahasa latin, herniae, artinya penonjolan. Hernia adalah protruksi abnormal organ, jaringan, atau bagian organ melalui struktur yang secara normal berisi bagian ini. Hernia paling sering terjadi pada rongga abdomen sebagai akibat dari kelemahan muscular abdomen congenital. Hernia dapat terjadi pada segala usia dan jenis kelamin. ( Monica Ester , 2002)Hernia adalah suatu penonjolan isi suatu rongga melalui pembukaan yang abnormal atau kelemahannya suatu area dari suatu dinding pada rongga dimana ia terisi secara normal (Lewis,SM, 2003).Hernia inguinalis adalah hernia yang melalui anulus inguinalis internus/lateralis menelusuri kanalis inguinalis dan keluar rongga abdomen melalui anulus inguinalis externa/medialis (Mansjoer A,dkk 2000).Hernia inguinalis adalah lateralis adalah hernia yang melalui annulus inguinalis internus yang terletak di sebelah lateral vasa epigastrika inferior, menyusuri kanalis inguinalis dan keluar ke rongga perut melalui annulus inguinalis eksternus.a. Bagian bagian Hernia1) Kantong herniaPada hernia abdominalis berupa peritoneum parietalis. Tidak semua hernia memiliki kantong, misalnya hernia incisional, hernia adiposa, hernia intertitialis.2) Isi herniaBerupa organ atau jaringan yang keluar melalui kentong hernia, misalnya usus,ovarium, dan jaringan penyangga usus(omentum).3) Pintu herniaMerupakan bagian lucus minoris resistence yang dilalui hernia.4) Leher herniaBagian tersempit hernia yang sesuai dengan kantong hernia2.1.2 Jenis- jenis Herniaa. Berdasarkan letaknyaHernia dapat terjadi di daerah epigastri, umbilical inguinal dan femoral, seperti digambar berikut ini:

Gambar 2.1.4 Hernia berdasarkan tempatnya (Hapsai,Hendarti,(2009).Jenis-jenis hernia berdasarkan tempatnya dibagi menjadi 7, yaitu sebagai berikut:a) Hernia inguinal lateralis (indirek)Hernia ini terjadi melalui cincin inguinal dan melewati korda spermatikus melalui kanalis inguinalis. kemudian hernia masuk kedalam kanalis inguinalis dan jika cukup panjang dapat menonjol keluar dari annulus anguinalis aktenus. Apabila hernia ini berlanjut, tonjolan akan sampai ke skrotum, ini di sebut hernia scrotalis.b) Hernia inguinalis medialis (direk)Hernia inguinalis medialis adalah hernia yang melalui diniding inguinal posteromedial dari vesa epigratika inferior di daerah yang di batasi segitiga hasselback.c) Hernia femoralisHernia ini terjadi melalui cincin femoral dan lebih umum pada wanita daripada pria. Ini mulai sebagai penyumbat lemak di kanalis femoralis yang membesar dan secara bertahap menarik peritoneum dan hampir tidak dapat dihindari kandung kemih masuk ke dalam kantung kemih. Ada insiden yang tinggi dari inkarserata dan strangualis dengan tipe hernia ini.

d) Hernia diafragmaAdalah hernia esophagus masuk abdomen melalui lubang diagfragma , dan mengosongkan diri pada ujung bawah kedalam bagian mengelilingi bagian esfagus dengan kencang, dan lambung berada sepenuhnya pada abdomen.e) Hernia nucleus pulposus .adalah hernia yang melibatkan cakram tulang belakang. Di antara setiap tulang belakang ada diskusintervertebralis yang menyerap goncangan cakram dan meningkatkan elastisitas dan mobilitas tulang belakang.Karena aktivitas dan usia, terjadi herniasi diskusintervertebralis yang menyebabkan hernia nucleus pulposus umumnyaterjadi di punggung bawah pada tiga vertebra lumbar bawah.f) Hernia insionalAdalah di batang usus atau organ lain menonjol melalui jaringan perut yang lemah. dapat terjadi melalui luka pasca operasi perut. Hernia ini muncul sebagai tonjolan di sekitar pusar yang terjadi ketika otot sekitar pusar tidna peredareak menutup sepenuhnya.b. Jenis hernia berdsarkan terjadinya di bagian atas:a) Hernia bawaan atau congenitalb) Herniata dapatan atau akuisitac. Jenis hernia berdasarkan sifatnya, di bagi atas : 1) Hernia reponibel Bila isi hernia dapat keluar masuk . usus keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau di dorong masuk, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.2) Hernia ironibelBila isi kantong hernia tidak dapat di kembalikan ke dalam rongga. Ini biasanya di sebabkan oleh perletakan isi kantong pada peritoneum kantong hernia. Hernia ini di sebut hernia akerta (perletakan karena fibrosis) tidak ada keluhan nyeri atau pun sumbatan usus.3) Hernia inkaseretaBila hernia terjepit oleh cincin hernia. Hernia inkaserata isi kantong terperangkap , tidak dapat kembali ke dalam rongga perut di sertai akibatnya yang di sertai akibat yang berupa gangguan pasase

4) Hernia stragulataBila isi terjepit, dengan berbagai tingkat gangguan mulai dari bendungan sampai nekrosis karena peredaran darah terganggu. Bila tidak di operasi dalam beberapa jam saja akan terjadi ganggren, karena alat itu tidak mendapat perdarahan.Berikut adalah gambar macam-macam hernia berdasarkan sifatnya

Henia reponibel Hernia irenporibel Hernia inkaserata Herniastragulata.Gambar 2.1.5 Macam-Macam Hernia berdasarkan sifatnyad. Jenis hernia berdasarkan isinya, di bagi atas:1) Hernia adiposa Hernia yang isinya dari jaringan lemak 2) Hernia LittreHernia luka serata atau stragulata yang bagian dinding ususnya saja terjepit di dalam cincin hernia.3) Hernia sliddingHernia yang isi hernia menjadi sebagian dari dinding kantong hernia.2.2 EtiologiHernia dapat terjadi karena lubang embrional yang tidak menutup atau melebar, atau akibat tekanan rongga perut yang meninggi.Hernia dapat terjadi karena ada sebagian dinding rongga lemah. Lemahnya dinding ini mungkin merupakan cacat bawaan atau keadaan yang didapat sesudah lahir, contoh hernia bawaan adalah hermia omphalokel yang terjadi karena sewaktu bayi lahir tali pusatnya tidak segera berobliterasi (menutup) dan masih terbuka. Demikian pula hernia diafragmatika. Hernia dapat diawasi pada anggota keluarga misalnya bila ayah menderita hernia bawaan, sering terjadi pula pada anaknya.

Pada manusia umur lanjut jaringan penyangga makin melemah, manusia umur lanjut lebih cenderung menderita hernia inguinal direkta. Pekerjaan angkat berat yang dilakukan dalam jangka lama juga dapat melemahkan dinding perut (Oswari. 2000 : 217).Hernia dapat di sebabkan karena factor genetik , yang dapat di warisi pada anggota keluarga.Hernia bisa terjadi oleh mengangkat beban yang berat , batuk yang keras , mengedan , sering melahirkan dan tekanan intra abdomen meningkat, penderita BPH,dan pola makan kurang serat.anomaly kongenital atau karena sebab yang didapat. adanya prosesus vaginalis yang terbuka, peninggian tekanan didalam rongga abdomen, kelemahan otot dinding abdomen, ketidak patensian rongga yang tidak sempurna.1. PatofisiologiHernia berkembang ketika intra abdominal mengalami pertumbuhan tekanan seperti tekanan pada saat mengangkat sesuatu yang berat, pada saat buang air besar atau batuk yang kuat atau bersin dan perpindahan bagian usus kedaerah otot abdominal, tekanan yang berlebihan pada daerah abdominal itu tentu saja akan menyebabkan suatu kelemahan mungkin disebabkan dinding abdominal yang tipis atau tidak cukup kuatnya pada daerah tersebut dimana kondisi itu ada sejak atau terjadi dari proses perkembangan yang cukup lama, pembedahan abdominal dan kegemukan. Pertama-tama terjadi kerusakan yang sangat kecil pada dinding abdominal, kemudian terjadi hernia. Karena organ-organ selalu saja melakukan pekerjaan yang berat dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga terjadilah penonjolan dan mengakibatkan kerusakan yang sangat parah.sehingga akhirnya menyebabkan kantung yang terdapat dalam perut menjadi atau mengalami kelemahan jika suplai darah terganggu maka berbahaya dan dapat menyebabkan ganggren.2. Tanda dan gejalaPada hernia reponibel keluhan satu-satunya adalah ada benjolan di lipatan paha yang muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin atau mengedan, dan menghilang setalah berbaring. Keluhan nyeri jarang di jumpai ; kalau ada biasanya dirasakan di daerah epigastrium atau paraumbilikal berupa nyeri visceral karena renggangan pada mesentarium sewaktu satu segmen usus halus masuk ke dalam kantong hernia. Nyeri yang di sertai mual atau muntah baru timbul kalau terjadi inserasi karena uleus atau strangulasi karena nekrosis atau ganggren.Tanda klinis pada pemeriksaan fisik tergantung pada isi hernia. Pada inspeksi saat pasien mengedan dapat di lihat hernia inguinalis lateralis muncul sebagai penonjolan region inguinalis yang berjalan dari lateral atas ke medial bawah. Kantong hernia yang kosong kadang dapat di raba pada funikulus spermatikus sebagai gesekan dari dua lapisan gesekan dari dua lapis kantong yang memberikan sensasi gesekan dua permukaan sutera, tetapi umumnya tanda sukar di temukan.Kalau kantong hernia berisi organ maka tergantung isinya, pada palpasi mungkin teraba usus, omentum (seperti karet), atau ovarium . dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada anak dapat di coba mendorong isi hernia dengan menunjolnya kulit skrotum melalui annulus eksternus sehingga dapat di tentukan apakah isi hernia dapat di reposisi atau tidak. Dalam hal hernia dapat di resposisi, pada waktu jari masih berada dalam annulus eksternus , pasien di minta mengedan, kalau hernia menyentuh ujung jari, berarti hernia inguinalis lateralis , dan kalau samping jari menyentuh menandakan hernia inguinalis medialis.3. Komplikasi Komplikasi hernia bergantung pada keadaan yang di alami oleh isi hernia, di antaranya :a. Terjadinya perlengketan antara isi hernia dengan dinding kantong hernia sehingga isi hernia tidak dapat di kembalikan kembali. Pada keadaan ini belum ada gangguan penyaluraan isi usus. Isi hernia yang tersering menyebabkan keadaan ini belum ada gangguan penyaluran isi usus. Isi hernia yang tersering menyebabkan keadaan ireponibilis adalah omentum, karena mudah melekat pada dinding hernia dan isinya dapat menjadi lebih besar karena infiltrasi lemak.b. Terjadi penekanan terhadap cincin hernia akibat makin banyaknya usus yang usus, keadaan ini menyebabkan gangguan vaskuler (proses strangulasi). Pada keadaan usus perforasi , yang akhirnya tidak dapat di tangani akan menimbulkan obstruksi usus , perforasi, yang akhirnya akan menimbulkan abses local, fistel atau peritonitis.c. Setelah di operasi baik itu herniatomi maupun herniografiHematoma dan injeksi Jika perawatan luka post operasinya tidak sesuai dengan standar.d. Pada keadaan strangulate akan timbul gejala uleus, yaitu perut kembung, muntah, dan obstipasi.4. Pemeriksaan laboratorium dan Diagnostika. Pemeriksaan darah lengkap dan elektrolitDapat menunjukan homokonsentrasi (peningkatan hematokrit) peningkatan sel darah putih dan keseimbangan elektrolit.b. Pemeriksaan diagnostikFoton rontgen abdomen dapat menyatakan adanya letak dan isi hernia pada bagian abdomen yang terjadi penonjolan (pembesaran)5. Penatalaksanaan MedisPenatalaksanaan pada penderita hernia di antaranya :a. Penata laksanaan konservatifSambil menunggu penyembuhan melaui proses alami dapat di lakukan pada hernia , terapi konservatif berupa alat penyangga dapat di pakai sebagai pengelolaan sementara, misalnya pemakaian korset sementara pada hernia ventralis, sedangkan pada hernia inguinalis pemakaianya tidak di anjurkan karena selain tidak menyembuhkan alat ini juga melemahkan otot dinding perut.Penatalaksanaan konservatif, bisa di lakukan di antaranya dengan :1) Reposisi tindakan mengembalikan kembali isi henia ke tempatnya semula secara hati-hati dengan tindakan yang lembut tapi pasti. Tindakan ini hanya dapat di lakukan pada hernia reponibilis dengan menggunakan kedua tangan. Tangan yang kiri memegang isi hernia yang berbentuk corong sedangkan sedangkan tangan yang kanan memegang kea rah cincin hernia dengan tekanan lambat tp menetap. Reposisi ini di lakukan dengan cara bagian hernia kompres dingin , dan pasien di beri obat penenang valium 10 mg agar tertidur, klien di posisikan tledreberg. Jika reposisi tidak berhasil jangan di paksa segera lakukan operasi.2) Suntikan Setelah reposisi berhasil zat yang bersifat elektrolit untuk memperkecil pintu hernia.b. Penatalaksanaan operatif Penatalaksanaan operatif merupakan pada pengobatan yang rasional , indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis di tegakan . prinsip dasar operasi hernia terdiri dari :

Herniatomi Di lakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong di buka dan hernia di bebaskan kalau ada perlekatan , kemudian di reposisi, kantong hernia di jahit, ikat setinggi mungkin laulu di potong di gantungkan di dinding abdomen. Hernioplasti Dilakukan dengan carav bassini yaitu dengan cara membuat jahitan antara lig inguinale dengan conjoint tendon (pertemuan musculus ablingualis). Pada defek yang besar / residif di pakai bahan sintesis. Tujuan dari hernioplasti adalah memperkecil annulus inguinalis dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.Hernia yang tidak terstrangula atau inkarserata dapat secara mekanis berkurang. Suatu penyokong dapat digunakan untuk mempertahankan hernia berkurang .pemyokong ini adalah bantalan yang diikat ditempatnya dengan sabuk. Bantalan di tempatkan dibagian atas hernia setelah hernia dikurangi dan dibiarkan ditempatnya untuk mencegah hernia dari kekambuhan. Klien harus secara cermat memperhatikan kulit di bawah penyokong untuk memanifestasikan kerusakan.

5