BAB II Bandi
Transcript of BAB II Bandi
-
8/19/2019 BAB II Bandi
1/6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Lada
2.1.1 Klarifikasi tanaman lada
Menurut Tjitrosoepomoo (2007), tanaman lada dapat di klarifikasikan
sebagai berikut:
Kingdom : plantae
Devisi : permatop!"ta
ubdivisi : #ngiospermae
$lass : Di%ot"ledoneae
&rdo : 'iperales
amilia : 'ipera%eae
Denus : Piper
pesies : Piper nigrum *
2.1.2 Habitat Tanaman Lada
Tanaman lada "ang berada di era+ak, keba"aan berada di tangan
orang orang keturunan teong!oa* Mereka menangani kebun ladan"a %ukup
intensif seperti rekan - rekann"a "ang berada di 'ulau .angka* .erkebun tanaman
lada dengan membuka !utan "ang masi! pera+a!, luas rataa - rata /, !a* eluru!
la!an kemudian dibersi!kan dari sisa - sisa tanaman "ang dibakar bersama tana!
bagian atas (top - soil) untuk dibuat guludan berukuran :
a* 1aris tenga! : %m
b* Tinggi : / %m
%* 3arak antara guludan : 2, meter
d* Dalam petakan seluas : 0,2-0, !a (4ismunandar, /55)*a!an kebun dibiarkan tidak di tanami po!on pelindung dan dibersi! kan
segala jenis gulma* etiap gululundan diberi satu tiang ka"u setinggi 6 meter*
Disetiap guludan ditanami satu batang setek tanaman lada, dan diatur agar
menjalar pada tiang penunjang* etek panjang n"a 80 %m, diambil dari %abang
ort!otrop berumur kurang dari dua ta!un* 6 - buku - buku dibenemkan /0 /
%m di dalam tana!dengan letak miring 9* ntuk memperban"ak pertumbu!an
%abang dan ranting, maka tanaman perlu dipangkas sampai tanaman berumur dua
-
8/19/2019 BAB II Bandi
2/6
ta!un* 'ada umur tiga ta!un !asil pertama suda! mulai dipanen* etela! umur /2 -
/ ta!un, kebun lada pertama ini ditinggalkan* 'emeli!araan kebun lada di
sera+ak %uku insentif, "ang nampak pada %ara pemupukann"a* .a"ak
dimanfaatkan pupuk organis dalam bentuk pupuk kandungan dan sisasisatanaman,
tepung udang, tepung tulang dan dara! (4ismunandar, /55)* 'upuk ini dapat
diganti dengan pupuk ;'K /2 : : / * .ua! lada mulai masak empat bulan
setela! berbunga, dan mulai dipetik ,bila bua! - bua! pertama "ang berada di
bagian ba+a! mulai - mulai nampak be+arna mera!* etiap batang tanaman lada
dapat meng!asilkan bua! pertama pada umur tiga ta!un / - /, kg* 'ada umur
empat !ingga ketuju! ta!unn"a biasa di!asilkan - 5 kg untuk kemudian agak
menurun setiap ta!unn"a* 'er%obaan menanam lada dengam memfaatkan pagar
ka+at meng!asilkan peningkatan produksi "ang %ukup tinggi (4ismunandar,
/55)*
2.1.3 Biologi Lada
ada merupakan tanaman ta!unan "ang memanjat dari keluarga
'ipera%eae (.alittri, 2007)* Tanaman lada memiliki akar tunggang dengan akar
utama dapat menembus tana! sampai kedalaman /-2 m* .atang tanaman lada
berbuku-buku dan berbentuk sulur "ang dapat dikelompokkan menjadi empat
ma%am sulur, "aitu sulur gantung, sulur panjat, sulur bua!, dan sulur tana!* Daun
lada merupakan daun tunggal dengan duduk daun berseling dan tumbu! pada
setiap buku*
-
8/19/2019 BAB II Bandi
3/6
sampai 7?* ada dapat tumbu! dengan baik di daera! dengan ketinggian 0-00
m dpl* $ura! !ujan "ang paling baik untuk tanaman lada adala! 2000 6000
mm@ta!un dengan !ari !ujan //0-/70 !ari, dan musim kemarau 2-6 bulan@ta!un*
Kelembaban udara "ang sesuai adala! sekitar 70? sampai 50? dengan kisaran
su!u 2-6o$* Tanaman lada dapat tumbu! pada semua jenis tana!, terutama
tana! berpasir dan gembur dengan unsur !ara "ang %ukup serta pA tana! "ang
sesuai berkisar antara -8, (.alittri, 2007)*
1ambar /* Tanaman lada ('art!asarat!" et al *, 200B)
2.1. Kand!ngan Kimia dan "anfaat B!a# Lada
.ua! lada !itam mengandung ba!an aktif seperti amida fenolat, asam
fenolat, dan flavonoid "ang bersifat antioksidan sangat kuat* elain mengandung
ba!an-ba!an antioksidan, lada !itam juga mengandung piperin "ang diketa!ui
berk!asiat sebagai obat analgesik, antipiretik, anti inflamasi, serta memperlan%ar
proses pen%ernaan (Meg!+al dan 1os+ami, 20/2)*
Kandungan lada !itam sangat beranekaragam dan piperin merupakan
kandungan utama (1ambar 2) serta kavisin "ang merupakan isomer dari piperin*
'iperin adala! sen"a+a alkaloid (Cvan, /557) "ang paling ban"ak terkandung
dalam lada !itam dan semua tanaman "ang termasuk dalam famili 'ipera%eae*
en"a+a amida (piperin) berupa kristal berbentuk jarum, ber+arna kuning, tidak
berbau, tidak berasa, lama-kelamaan pedas, larut dalam etanol, asam %uka,
ben=ena, dan kloroform (#maliana, 200B)* 'iperin memiliki manfaat sebagai anti-
inflamasi, antiart!ritik (.ang et al*, 2005 udjar+o, 200), analgesik (udjar+o,
200), depresan sistem safaf pusat dan anti%onvulsan (Deept!i et al., 20/2)*
-
8/19/2019 BAB II Bandi
4/6
Kombinasi =at-=at "ang terkandung mengakibatkan lada !itam memiliki rasa
pedas, berbau k!as dan aromatik* Kandungan =at "ang memberikan +arna, bau
dan aroma dalam lada !itam adala! E-terpinol, a%etop!enone, !eFonal, nerol,
nerolidol, /,B %ineol, di!"dro%arveol, %itral, E-pinene dan piperolnol (Murt!" dan
.!atta%!ar"a, 200B)* 'iperin memiliki ban"ak efek farmakologi "aitu sebagai
antiinflamasi, antimikroba, !epatoprotektor, antikanker dan meningkatkan efek
antioksidan sel* 'iperin mampu melindungi sel dari kanker dengan mengikat
protein di mitokondria se!ingga memi%u apoptosis tanpa merusak sel-sel "ang
normal melalui peningkatan aktivitas en=im antioksidan seperti superoxide
dismutase, catalase dan glutathione peroxidase (elvendiran et al., 2006)* 'iperin
juga berk!asiat sebagai antioksidan, antidiare, dan insektisida (;amara, 200)*
ada !itam juga mengandung alkaloid, flavonoid, dan komposisi aromatik, dan
sen"a+a amida (#gbor et al , 2008)*
Lada memiliki rasa pedas dan aroma yang khas. Rasa
pedas tersebut karena adanya zat piperine, piperanin, dan
chavicine. Sedangkan aroma dari biji lada akibat adanya minyak
atsiri, yang terdiri dari beberapa jenis minyak terpene. Lada
memiliki rasa pedas, berbau khas, dan aromatik. Bahan kimia
yang terkandung dalam lada diantaranya kamfena, boron,
ealamane, calamenene, caryophyllene, terpenes, β carvacrol
chavicine, bisibolene, camphene, sesuiterpenes, alkaloid
!piperine, piperiline, piperoleine a, b, dan c" piperanine, serta
piperonal#, protein dan sejumlah kecil mineral, saponin,
$avonoid, minyak atsiri, kavisin, resin, zat putih telur, amilum,
dihidrokarvol, kanyo%&line oksida, kriptone, trait pinocarrol, serta
minyak atsiri lada !berbau phellandren# !'einrich, ()*)#.
2.2 Jam!r Beauveria bassiana
Menurut !ug!es (/57/), sistematika pada jamur Beauveria bassiana
adala!:
Domain : Cukar"ota
Kingdom : ungi
-
8/19/2019 BAB II Bandi
5/6
ubkingdom : Dikar"a
'!"lum : #s%om"%ota
ubp!"lum : 'e=i=om"%otina
$lass : #s%om"%etes
ub%lass : A"po%reom"%etidae
&rder : A"po%reales
amil" : $lavi%ipita%eae
1enus : Beauveria (.als*)
pesies : Beauveria bassiana (.als*) Guill
3amur entomopatogen pen"ebab pen"akit pada serangga ini (sala! satun"a
Orchidophilus atterimus) pertama kali ditemukan ole! #gostino .assi di .eau%e,
'eran%is* Menurut tein!aus (/57) "ang tela! mengujin"a pada ulat sutera
( Bombyx mori) men"atakan ba!+a penelitian tersebut bukan saja sebagai
penemuan pen"akit pertama pada serangga, tetapi juga "ang pertama untuk
binatang* ebagai peng!ormatan kepada #gostino .assi, %enda+an ini kemudian
diberi nama B. bassiana* 3amur B. bassiana juga dikenal sebagai pen"akit white
muscardine karena miselium dan konidium (spora) "ang di!asilkan ber+arna
puti!, bentukn"a oval, dan tumbu! se%ara =ig =ag pada konidioforn"a (oetopo
dan >ndra"ani, 2007)*
'ada konidia B. bassiana akan tumbu! suatu tabung "ang makin lama
makin panjang mirip seuntai benang dan pada suatu +aktu benang itu mulai
ber%abang* $abang-%abang "ang timbul selalu akan tumbu! menjau!i !ifa utama
atau !ifa "ang pertama* $abang-%abang tersebut akan saling bersentu!an* 'ada
titik sentu! akan terjadi lisis dinding sel (anastomosis) se!ingga protoplasma akan
mengalir ke semua sel !ifa* Miselium "ang terbentuk akan makin ban"ak dan
membentuk suatu koloni (1andjar, 2008)*
Konidia jamur bersel satu, berbentuk oval agak bulat sampai dengan bulat
telur, ber+arna !ialin dengan diameter 2-6 Hm (.arnett, /580)* Konidia di!asilkan
dalam bentuk simpodial dari sel-sel induk "ang ter!enti pada ujungn"a*
'ertumbu!an konidia diinisiasi ole! sekumpulan konidia* etela! itu, spora
tumbu! dengan ukuran "ang lebi! panjang karena akan berfungsi sebagai titik
-
8/19/2019 BAB II Bandi
6/6
tumbu!* 'ertumbu!an selanjutn"a dimulai di ba+a! konidia berikutn"a, setiap
saat konidia di!asilkan pada ujung !ifa dan dipakai terus, selanjutn"a ujungn"a
akan terus tumbu!* Dengan %ara seperti ini, rangkaian konidia di!asilkan ole!
konidia-konidia muda (rangkaian akropetal), dengan kepala konidia menjadi lebi!
panjang* Ketika seluru! konidia di!asilkan, ujung konidia peng!ubung dari sel-sel
konidiogenus mempun"ai pertumbu!an =ig-=ag dan mengikuti pertumbu!an asal
(.rad" /575 .arron 200)*
Miselium jamur B. Bassiana bersekat dan ber+arna puti!, didalam tubu!
serangga "ang terinfeksi terdiri atas ban"ak sel, dengan diameter Hm, sedangkan
diluar tubu! serangga ukurann"a lebi! ke%il, "aitu 2 Hm* Aifa fertil terdapat pada
%abang, tersusun melingkar dan biasan"a menggelembung atau menebal* Konidia
menempel pada ujung dan sisi konidiofor atau %abang-%abangn"a (tomo dan
'ardede, /550)*
Aifa berukuran lebar /I2 Hm dan berkelompok dalam sekelompok sel-sel
konidiogen berukuran 6I8 Hm F 6 Hm* elanjutn"a, !ifa ber%abang-%abang
(1ambar 2) dan meng!asilkan sel-sel konidiogen kembali dengan bentuk seperti
botol, le!er ke%il, dan panjang ranting dapat men%apai lebi! dari 20 Hm dan lebar
/ Hm*
2.2.1 "$kanism$ Inf$ksi Jam!r Beauveria bassiana