BAB II
-
Upload
satrio-satriawan -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of BAB II
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Sheet metal forming
Sheet metal forming adalah proses pengubahan bentuk lembaran logam
menjadi bentuk yang sesuai dengan kita inginkan tanpa terjadinya patahan. Jenis –
jenis dari sheet metal forming antara lain :
1. Bending
Bending merupakan metode pembentukan untuk logam lembaran. Biasanya
dilakukan pada mesin tekuk (bend press) tetapi juga digunakan swing- bending-
machines.
2. Deep Drawing
Deep drawing atau biasa disebut drawing adalah proses pengubahan bentuk logam
dari bahan lembaran yang berbentuk lingkaran dengan diameter tertentu yang
ditekan pada sebuah cetakan yang juga berbentuk lingkaran dengan kedalaman
tertentu.
3. Stretching
merupakan proses pembentukan logam dimana tidak terjadi aliran material. Die
(form block) hanya dikenai tegangan kompresi, benda kerja yang diikat dengan
grip dan ditarik ke arah horisontal. Die umumnya terbuat atau dapat dibuat dari
kayu atau plastik.
4. Plane - Strain Stretching
Stretch forming merupakan proses yang dikembangkan dari aerospace dalam
pembuatan penampang yang lebar dari sheet dan ditarik untuk membentuk
lengkungan penampang
Gambar 2.1. Stretch forming
2.2. Proses Press
Secara umum, proses pembuatan sheet metal menjadi sebuah produk,
dibutuhkan 2 proses besar, yaitu proses pembentukan (bending), dan proses
pemotongan (cutting). Dikarenakan bentuk kontur produk sheet metal tidaklah
sederhana, maka kedua proses tersebut mutlak dibutuhkan dalam suatu proses
produksi sheet metal. Sama halnya dengan jalur 5A Line Press Machine sebagai
jalur pabrik pembuatan panel mobil, tentunya untuk menghasilkan panel mobil
yang berkualitas dan fungsional sesuai tuntutan pasar mobil, detail-detail khusus
mutlak harus terpenuhi. Untuk mencapai tuntutan pasar mobil yang sedemikian
rumitnya tentunya hal tersebut tidak dapat dicapai dengan proses dan metode yang
sederhana melainkan dibutuhkan proses dan metode yang sebanding dengan hasil
yang ingin dicapai. Proses pengerjaan sheet metal dengan beragam jenis
pengerjaan ditemukan di jalur 5A Line Press Machine, proses-proses ini ada
sebagai kompensasi pencapaian tujuan penghasilan produk sheet metal yang
unggul baik secara fungsional maupun secara ekonomis.
Pada Jalur 5A Press Machine memiliki empat sub-proses secara maksimal
yang dapat digunakan untuk menghasilkan produk-produk sheet metal. Produk-
produk tersebut diproses melalui rangkaian proses yang ada di dalam jalur 5A
Press Machine dari bentuk raw material hingga menjadi produk sheet metal
berupa panel-panel mobil. Sub-proses ini memiliki fungsi pembentukan (drawing)
dan pemotongan (cutting) yang berbeda-beda pada setiap tahap proses. Penentuan
jenis sub-proses ditentukan berdasarkan keperluan bentuk yang diisyaratkan oleh
gambar kerja (drawing) pada tiap jenis produk yang menentukan bentuk secara
umum dari produk yang bersangkutan. Secara umum tahap proses yang dilewati
produk-produk 5A Line Press Machine dari raw material hingga menjadi sebuah
produk sheet metal berupa panel mobil digambarkan dalam flow proses sebagai
berikut:
Gambar 2.2. Alur Proses Jalur 5A-Line Press Machine
2.2.1. Drawing
Proses drawing adalah proses awal dari keseluruhan rangkaian proses
yang ada di jalur 5A Line Press Machine. Pada proses ini, raw material yang
masih berupa lembaran diproses untuk mendapatkan bentuk produk secara umum.
Keseluruhan dari proses ini adalah proses pembengkokan (bending) tanpa disertai
proses pemotongan (cutting), sehingga pada proses ini tidak dihasilkan sampah
scrap hasil proses.
Gambar 2.3. Hasil Proses Drawing
2.2.2. Trimming
Setelah sheet metal mendapatkan bentuk umum produk, sisi-sisi dari sheet
metal tersebut dipotong untuk mendapatkan bentuk sisi yang sesuai dengan
tuntutan gambar produk. Pada proses ini tidak lagi ditemukan adanya proses
pembengkokan (bending), keseluruhan proses adalah proses pemotongan
(cutting). Pada proses ini terjadi pemotongan skala besar (rough cutting) pada
produk. Bagian sisi dan bagian dalam produk yang harus dibentuk dengan proses
pemotongan sesuai bentuk drawing dilakukan pada tahap ini. Scrap yang
dihasilkan memiliki ukuran yang besar dan memiliki intensitas terbanyak diantara
tahap proses lain di jalur 5A Line Press Machine.
Gambar 2.4. Hasil Proses Trimming
2.2.3. Bending
Setelah produk melewati proses trimming, untuk kelengkapan profil
produk sheet metal, dilakukanlah proses bending. Proses bending ini dilakukan
untuk menghasilkan bentuk permukaan produk yang lebih detail. Sesuai dengan
nama prosesnya, pada jalur 5A Line Press Machine pun proses bending
merupakan proses pembengkokan material tanpa adanya proses pemotongan
(cutting). Karena tidak ditemukannya proses pemotongan (cutting), pada tahap
proses ini tidak ditemukan scrap. Namun pada beberapa jenis produk, ditemukan
adanya penggabungan proses antara proses bending dengan proses piercing
sekaligus. Hal ini dilakukan sebagai improvement guna penghematan proses,
sehingga proses ke-4 (empat) dapat dieliminasi. Penggabungan proses ini
menyebabkan dihasilkannya scrap pada tahap ini, namun intensitasnya tidak besar
dan memiliki ukuran yang relatif kecil jika dibandingkan dengan scrap hasil
proses triming.
Gambar 2.5. Hasil Proses Bending
2.2.4. Piercing
Dalam sebuah produk sheet metal tentunya bentukan dari produk tidak
hanya berupa bentukan karena hasil proses pembengkokan saja, tapi bentuk-
bentuk berupa lubang juga diperlukan untuk mencapai nilai fungsi suatu produk
sheet metal. Untuk mendapatkan bentukan-bentukan lubang pada produk sheet
metal, proses piercing menjadi salah satu tahap proses di jalur 5A Line Press
Machine yang dilewati produk.
Pada proses piercing perlakuan utama proses adalah proses pemotongan
(cutting), tanpa adanya fungsi proses pembengkokan (bending). Pemotongan yang
terjadi adalah pemotongan detail profil produk untuk menghasilkan lubang-lubang
yang detail, yang secara fungsional keberadaannya dibutuhkan pada saat proses
assembling dilakukan sebagai titik penyambung dengan bagian lain dengan
pengikat berupa baut.
Pada proses ini dihasilkan sampah hasil produksi berupa scrap, tapi jumlahnya
tidak sebanyak proses trimming dan memiliki ukuran yang kecil sesuai bentuk
profil detail produk yang dikenai proses piercing.
Gambar 2.6. Hasil Proses Piercing