BAB II

15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ANATOMI KEPALA Kepala merupakan bagian superior tubuh yang menempel dengan batang tubuh melalui leher. Kepala terdiri dari : a. KULIT KEPALA (SCALP) Kulit kepala menutupi cranium, dan meluas dari linea nuchalis superior pada os occipitale sampai margo supraorbitalis ossis frontalis. Ke arah lateral kulit kepala meluas lewat fascia temporalis ke arcus zygomaticus. Kulit kepala terdiri dari lima lapis jaringan; tiga lapis pertama saling berhubungan secara erat satu dengan yang lain dan bergerak sebagai satu kesatuan. 1. Skin (kulit). Merupakan kulit yang tipis, mengandung banyak kelenjar keringat dan kelenjar minyak (kecuali daerah occipital), serta folikel rambut. 2. Connective tissue (jaringan ikat). Merupakan lapisan subkutan, memiliki banyak pembuluh darah dan saraf.

description

anatomi kepala

Transcript of BAB II

Page 1: BAB II

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ANATOMI KEPALA

Kepala merupakan bagian superior tubuh yang menempel dengan batang tubuh melalui leher.

Kepala terdiri dari :

a. KULIT KEPALA (SCALP)

Kulit kepala menutupi cranium, dan meluas dari linea nuchalis superior pada os occipitale

sampai margo supraorbitalis ossis frontalis. Ke arah lateral kulit kepala meluas lewat fascia

temporalis ke arcus zygomaticus. Kulit kepala terdiri dari lima lapis jaringan; tiga lapis pertama

saling berhubungan secara erat satu dengan yang lain dan bergerak sebagai satu kesatuan.

1. Skin (kulit). Merupakan kulit yang tipis, mengandung banyak kelenjar keringat dan

kelenjar minyak (kecuali daerah occipital), serta folikel rambut.

2. Connective tissue (jaringan ikat). Merupakan lapisan subkutan, memiliki banyak

pembuluh darah dan saraf.

3. Aponeurosis epicranialis (galea aponeurotica). Selembar jaringan ikat yang kuat dan

merupakan lembar tendo bagi m. occipitalis dan m. frontalis.

- M. frontalis: menarik kulit kepala ke depan, mengerutkan dahi, dan mengangkat kedua

alis.

- M. occipitalis: menarik kulit kepala ke belakang dan mengerutkan kulit tengkuk.

4. Loose connective tissue (jaringan ikat longgar). Bentuknya menyerupai spon karena

berisi banyak ruang potensial yang dapat mengembang karena menyerap cairan yang

Page 2: BAB II

terbentuk akibat cedera atau infeksi; lapis ini memungkinkan ketiga lapis di atasnya

bergerak secara bebas terhadap lapis terdalam.

5. Pericranium. Selapis jaringan ikat padat, melekat erat pada ossa cranii

Jaringan penunjang longgar memisahkan galea aponeurotika dari perikranium dan

merupakan tempat yang biasa terjadinya perdarahan subgleal ( hematoma subgalea). Kulit kepala

memiliki banyak pembuluh darah sehingga bila terjadi perdarahan akibat laserasi kulit kepala

akan menyebabkan banyak kehilangan darah terutama pada anak-anak atau penderita dewasa

yang cukup lama terperangkap sehingga membutuhkan waktu lama untuk mengeluarkannya.

b. TULA

NG

TENGKORAK (CRANIUM / SKULL)

Cranium (skull) adalah bagian superior tengkorak yang bulat dan besar, yang menutupi otak

dan terbuat dari tulang-tulang cranial.Terdiri dari :

Page 3: BAB II

Persarafan

- Depan auricula: melalui cabang-cabang ketiga divisi nervus cranialis V.

- Belakang auricula: berasal dari saraf-saraf kulit spinal (C2 dan C3).

Limfe

Penyaluran limfe kulit kepala adalah ke lingkaran kelenjar-kelenjar superficial:

- Nodi lymphoidei submentalis

- Nodi lymphoidei submandibularis

- Nodi lymphoidei parotidei

- Nodi lymphoidei mastoidei

- Nodi lymphoidei occipitals

Limfe dari kelenjar-kelenjar ini disalurkan ke nodi lymphoidei cervicales profundi di sepanjang

v.jugularis interna.

Vaskularisasi

arcus aorta a.brachiocephalic a.carotid communis:

- a. carotis externa a. occipitalis: bagian belakang kepala

a. auricularis posterior: bagian belakang telinga

Page 4: BAB II

a. temporalis superficialis: bagian depan auricular

- a.carotis interna a. supratrochlearis: bagian depan/dahi kepala

a. supraorbitalis: bagian depan/dahi kepala

v. supraorbitalis v. occipitalis v.temporalis superficialis

v. supratrochlearis (dari daerah v. auricularis posterior

occipitalis) (dari depan dan belakang

Auricular)

v. facialis

(dari depan)

v. retromandibularis anterior v. retromandibularis posterior

v. jugularis interna v. jugularis eksterna

v. subclavia

Vaskularisasi Otak

Vaskularisasi otak terjadi melalui cabang a.carotis interna dan a.vertebralis:

carotis communis di leher dipercabangkan a. carotis interna cabang terminal a.

cerebri anterior dan a. cerebri media.

Page 5: BAB II

a. subclavia di pangkal leher, dipercabangkan a. vertebralis bersatu di tepi kaudal

pons a. basilaris melintas lewat cisterna pontis ke tepi superior pons a. cerebri

posterior dextra dan a. cerebri posterior sinistra.

Circulus arteriosus cerebri (Willis), terdapat di dasar otak, dibentuk oleh a. cerebri posterior,

a. communicans posterior, a. carotis interna, a. cerebri anterior dan a. communicans anterior.

Arteri Asal Distribusi

a. vertebralis

a. inferior posterior

cerebelli

a. basilaris

a. inferior anterior

cerebelli

a. superior cerebelli

a. carotis interna

a. cerebri anterior

a. cerebri media

a. cerebri posterior

a. communicans ant.

a. communicans post.

a. subclavia

a. vertebralis

Dibentuk melalui

persatuan kedua a.

vertebralis

a. basilaris

a. basilaris

a. carotis communis pada

tepi atas cartilage

thyroidea

a. carotis interna

Lanjutan a. carotis interna

di sebelah distal dari a.

cerebri anterior

cabang terminal a.

basilaris

a. cerebri anterior

a. cerebri posterior

Meninges dan cerebellum

Aspek postero-inferior cerebellum

Truncus encephali, cerebellum, dan cerebrum

Aspek inferior cerebellum

Aspek superior cerebellum

Melepaskan cabang-cabang dalam sinus

cavernosus dan merupakan pemasok darah

utama untuk otak

Hemisfer-hemisfer serebrum, kecuali lobus

occipitalis

Bagian terbesar permukaan lateral hemisfer-

hemisfer serebrum

Aspek inferior hemisfer-hemisfer serebrum

dan lobus occipitalis

Circulus arteriosus cerebri (Willis)

Circulus arteriosus cerebri (Willis)

Page 6: BAB II

c. MENINGEN

Selaput meningen menutupi seluruh permukaan otak dan terdiri dari 3 lapisan yaitu :

1. Duramater

Duramater secara konvensional terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan endosteal dan lapisan

meningeal. Duramater merupakan selaput yang keras, terdiri atas jaringan ikat fibrosa yang

melekat erat pada permukaan dalam dari kranium. Karena tidak melekat pada selaput arachnoid

di bawahnya, maka terdapat suatu ruang potensial (ruang subdura) yang terletak antara

duramater dan arachnoid, dimana sering dijumpai perdarahan subdural. Pada cedera otak,

pembuluh-pembuluh vena yang berjalan pada permukaan otak menuju sinus sagitalis superior di

garis tengah atau disebut Bridging Veins, dapat mengalami robekan dan menyebabkan

Page 7: BAB II

perdarahan subdural. Sinus sagitalis superior mengalirkan darah vena ke sinus transversus dan

sinus sigmoideus. Laserasi dari sinus-sinus ini dapat mengakibatkan perdarahan hebat.

Arteri meningea terletak antara duramater dan permukaan dalam dari kranium (ruang

epidural). Laserasi pada arteri ini dapat menyebabkan laserasi dan menyebabkan perdarahan

epidural. Yang paling sering mengalami cedera adalah arteri meningea media yang terletak pada

fosa temporalis (fosa media).

2. Selaput Arakhnoid

Selaput arakhnoid merupakan lapisan yang tipis dan tembus pandang. Selaput arakhnoid

terletak antara pia mater sebelah dalam dan dura mater sebelah luar yang meliputi otak. Selaput

ini dipisahkan dari dura mater oleh ruang potensial, disebut spatium subdural dan dari pia mater

oleh spatium subarakhnoid yang terisi oleh liquor serebrospinalis. Perdarahan umumnya

disebabkan akibat cedera kepala.

3. Pia mater

Pia mater melekat erat pada permukaan korteks serebri. Pia mater adarah membrana

vaskular yang dengan erat membungkus otak, meliputi gyri dan masuk kedalam sulci yang

paling dalam. Membrana ini membungkus saraf otak dan menyatu dengan epineuriumnya.

Arteri-arteri yang masuk kedalam substansi otak juga diliputi oleh pia mater.

Page 8: BAB II

d. OTAK

Otak terdiri dari beberapa bagian yaitu; proensefalon (otak depan) terdiri dari serebrum dan

diensefalon, mesensefalon (otak tengah) dan rhombensefalon (otak belakang) terdiri dari pons,

medula oblongata dan serebellum. Serebrum terdiri dari hemisfer kanan dan kiri yang dipisahkan

oleh falk serebri yaitu lipatan dura mater yang berada di inferior sinus sagitalis superior.

Page 9: BAB II

Fisura membagi otak menjadi beberapa lobus. Lobus frontal berkaitan dengan fungsi

emosi, fungsi motorik dan pusat ekspresi bicara. Lobus parietal berhubungan dengan fungsi

sensorik dan orientasi ruang. Lobus temporal mengatur fungsi memori tertentu. Lobus oksipital

bertanggung jawab dalam proses penglihatan. Batang otak terdiri dari mesensefalon (midbrain),

pons dan medulla oblongata. Mesensefalon dan pons bagian atas berisi sistem aktivasi retikular

yang berfungsi dalam kesadaran dan kewapadaan. Pada medula oblongata terdapat pusat

kardiorespiratorik. Serebellum bertanggung jawab dalam fungsi koordinasi dan keseimbangan.

e. CAIRAN SEREBROSPINAL

Cairan serebrospinal (CSS) dihasilkan oleh plexus khoroideus dengan kecepatan produksi

sebanyak 30 ml/jam. CSS mengalir dari ventrikel lateral melalui foramen monro menuju

ventrikel III, dari akuaduktus sylvius menuju ventrikel IV. CSS akan direabsorbsi ke dalam

sirkulasi vena melalui granulasio arakhnoid yang terdapat pada sinus sagitalis superior. Adanya

darah dalam CSS dapat menyumbat granulasio arakhnoid sehingga mengganggu penyerapan

CSS dan menyebabkan kenaikan takanan intracranial. Angka rata-rata pada kelompok populasi

dewasa volume CSS sekitar 150 ml dan dihasilkan sekitar 500 ml CSS per hari.

f. TENTORIUM

Tentorium serebeli membagi rongga tengkorak menjadi ruang supratentorial (terdiri dari

fosa kranii anterior dan fosa kranii media) dan ruang infratentorial (berisi fosa kranii posterior).

Nervus okulomotorius (saraf otak ke 3) berjalan di sepanjang tentorium, dan saraf ini dapat

tertekan pada keadaan herniasi otak yang umumnya diakibatkan oleh adanya masa supratentorial

atau edema otak.

Page 10: BAB II

Serabut-serabut parasimpatik yang berfungsi melakukan konstriksi pupil mata berada pada

permukaan nervus okulomotorius. Paralisis serabut ini yang disebabkan oleh penekanan akan

mengakibatkan dilatsi pupil karena aktivitas serabut simpatik tidak dihambat. Bila penekanan ini

terus berlanjut akan menimbulkan paralisis total okulomotorik yang menimbulkan gejala deviasi

bola mata ke lateral dan bawah.

Bagian otak besar yang sering mengalami herniasi melalui insisura tentorial adalah sisi medial

lobus temporalis yang disebut girus unkus. Herniasi unkus juga menyebabkan penekanan traktur

piramidalis yang berjalan pada otak tengah. Traktus piramidalis atau trunkus motorik menyilang

garis tengah menuju sisi berlawanan pada level foramen magnum, sehingga penekanan pada

traktus ini menyebabkan paresis otot-otot sisi tubuh kontralateral. Dilatasi pupil ipsilateral

disertai hemiplegia kontralateral dikenal sebagai sindrom kalsik herniasi. Jadi, umumnya

perdarahan intracranial terdapat pada sisi yang sama dengan sisi pupil yang berdilatasi, walaupun

tidak selalu.