BAB II
-
Upload
wu-cia-yong -
Category
Documents
-
view
212 -
download
0
description
Transcript of BAB II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kromatografi Kertas
Kromatografi adalah prosedur non-destruktif untuk menyelesaikan campuran
multi-komponen jejak, kecil, atau konstituen utama dalam pecahan individu. Variasi
yang berbeda dapat diterapkan untuk padatan, cairan, dan gas. Sementara
kromatografi dapat diterapkan baik secara kualitatif maupun kuantitatif, itu terutama
alat pemisahan. Analisis kuantitatif dapat dilakukan dengan mengukur luas puncak
kromatografi.
Kromatografi relatif teknik baru, yang pertama kali ditemukan oleh M. Tswett,
seorang ahli botani pada tahun 1906 di Warsawa. Pada tahun itu, ia berhasil
melakukan pemisahan klorofil, xanthophylls dan beberapa zat berwarna lainnya
dengan meresap ekstrak sayuran melalui kolom kalsium karbonat. Kolom kalsium
karbonat bertindak sebagai adsorben dan zat yang berbeda mendapat diserap sampai
batas yang berbeda dan ini menimbulkan band berwarna pada posisi yang berbeda,
pada kolom. Tswett disebut sistem ini band berwarna sebagai kromatogram dan
metode kromatografi setelah kata Yunani chroma dan graphos yang berarti "warna"
dan "menulis" masing-masing. Namun, di sebagian besar prosedur kromatografi ada
produk berwarna terbentuk dan istilah ini keliru.
Dengan cara klasik dapat didefinisikan sebagai "suatu proses pemisahan yang
dicapai dengan distribusi zat antara dua fase yaitu fase diam dan fase gerak".
Kemajuan yang cukup telah sejak dibuat dan metode ini digunakan untuk
memisahkan berwarna serta zat berwarna. Kolom kalsium karbonat, yang digunakan
dalam metode Tswett itu, tetap diam dan karena itu disebut sebagai fase diam. Solusi
sayuran ekstrak bergerak atau mengalir ke bawah kolom dan karena itu disebut
sebagai fase gerak. Kromatografi dapat dianggap sebagai metode pemisahan dimana
pemisahan zat terlarut terjadi antara fase diam dan fase gerak.
Dalam kromatografi dalam bentuk kromatografi lapis dan pertukaran ion
kromatografi tipis 1930 diperkenalkan sebagai teknik pemisahan. Pada tahun 1941,
Martin dan Synge memperkenalkan kromatografi partisi dan kertas. Mereka
memperkenalkan kromatografi gas pada tahun 1952. (Martin,2013)
2.2 Nilai Rf
Harga Rf (Retordation Factor) yaitu perbandingan jarak noda terhadap titik awal
dibagi jarak eluen terhadap titik awal.
Rf= Jarak noda terhadap titik awal (jarak tempuh zat terlarut)Jarak eluen terhadap titik awal (jarak tempuh pelarut)
Harga Rf tiap-tiap senyawa adalah karakteristik, sehingga untuk keperluan
kualitatif dapat dilakukan dengan membandingkan Rf suatu senyawa murni dengan
harga Rf standar. Harga-harga Rf yang diperoleh karakteristik untuk campuran
tertentu dari pelarut dan penyerap yang digunakan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi gerakan noda yang juga mempengaruhi harga Rf adalah:
1. Struktur senyawa yang sedang dipisahkan.
2. Sifat adsorben dan derajat aktivitasnya.
3. Tebal dan kerataan lapisan adsorben.
4. Pelarut fasa gerak (dan tingkat kemurniannya).
5. Derajat kejenuhan dan uap dalam bejana pengembangan yang digunakan.
6. Teknik percobaan.
7. Jumlah cuplikan yang digunakan.
8. Suhu untuk mencegah perubahan-perubahan dalam komposisi pelarut yang
disebabkan oleh penguapan dan perubahan fasa.
(Arifin, 2010)
2.3 Tanaman Pandan
Pandan ini dapat dimanfaaatkan sebagai tanaman hias dan mudah diperbanyak
dengan menggunakan tunas akarnya serta memiliki nama latin Pandanus
amaryllifolius.
Pandan tumbuh didaerah tropis dan banyak ditanam di halaman atau di kebun.
Kadang tumbuh liar di tepi sungai atau tepi rawa dan di tempat-tempat yang agak
lembab, tumbuh subur dari pantai sampai daerah ketinggian 500 meter di atas
permukaan laut. Tinggi tanaman ini dapat mencapai 1-2 meter. Batang bulat dengan
bekas duduk daun, bercabang, menjalar, akar tunjang keluar disekitar pangkal
batang, tersusun berbaris tiga dalam garis spiral. Helai daun berbentuk pita, tipis,
licin, ujung runcing, tepi rata, bertulang sejajar, panjang 40-80 cm, lebar 3-5 cm,
berduri tempel pada ibu tulang daun permukaan bawah bagian ujung-ujungnya,
warna hijau, bunga majemuk, bentuk bongkol, warnanya putih. Buahnya buah batu,
menggantung, bentuk bola, diameter 4-7,5 cm, dinding buah berambut, warnanya
jingga (oddonk, 2011).
2.4 Klorofil
Setiap sel tumbuhan terdapat organel sel yang dinamakan kloroplas. Dalam
kloroplas akan dihasilkan pigmen yang akan menyebabkan warna hijau pada
tumbuhan (klorofil). Klorofil dapat ditemukan pada daun dan tumbuhan batang, yaitu
di dalam lapisan sponge dibawah kutikula. Klorofil berikatan dengan lipid, protein,
dan lipoprotein. Klorofil sangat sensitif terhadap cahaya, terutama sinar dengan
warna ungu, biru, jingga, atau merah. Ada beberapa manfaat klorofil, salah satunya
adalah sebagai zat warna alami. (Prasetya, dkk. 2012)