BAB II

9
BAB II PEMBAHASAN 1. KONSEPSI-KONSEPSI KHUSUS MENGENAI PERGESERAN MASYARKAT DAN KEBUDAYAAN. Berbagai konsep yang kita inginkan apabila kita igin menganalisa ssecara ilmiah gejala-gejala dan kejadia-kejaddian sosial budaya sekeliling sebagai proses yang sedang berjalan dan bergeser. Diantara konsep-konsep ada yang terpenting mengenai proses belajar kebudayaan oleh warga masyarakat yaitu anternalisasi, sosialisasi dan ankulturasi dan yang kompleksnya yaitu evolusi kebudayaan. Ada juga perpindahan kebudayaan secara geografi, terbawa oleh perpindahan bangsa di bumi, yaitu proses difusi (diffusion). Proses lain adalahproses belajar kebudayaan asing oleh masyarakat dan asimilasi. Akhirnya ada proses pembaruan inovasi, yang erat sangkut pautnya dengan penemuan baru 9ddiscovery dan inventation). 2.PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN SENDIRI.

Transcript of BAB II

Page 1: BAB II

BAB II

PEMBAHASAN

1. KONSEPSI-KONSEPSI KHUSUS MENGENAI PERGESERAN

MASYARKAT DAN KEBUDAYAAN.

Berbagai konsep yang kita inginkan apabila kita igin menganalisa ssecara

ilmiah gejala-gejala dan kejadia-kejaddian sosial budaya sekeliling sebagai proses

yang sedang berjalan dan bergeser. Diantara konsep-konsep ada yang terpenting

mengenai proses belajar kebudayaan oleh warga masyarakat yaitu anternalisasi,

sosialisasi dan ankulturasi dan yang kompleksnya yaitu evolusi kebudayaan. Ada

juga perpindahan kebudayaan secara geografi, terbawa oleh perpindahan bangsa

di bumi, yaitu proses difusi (diffusion). Proses lain adalahproses belajar

kebudayaan asing oleh masyarakat dan asimilasi. Akhirnya ada proses pembaruan

inovasi, yang erat sangkut pautnya dengan penemuan baru 9ddiscovery dan

inventation).

2.PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN SENDIRI.

Manusia mempunyai bakat yang telah terkandung dalam gen-nya dalam

mengembangkan berbagai macam hasrat, nafsu, serta emosi pribadi hdupnya.Kita

dapat mengerti bagaimana kita apabila bermaksud ingin menyelami serta mencoba

mencapai pengertian tentang suatu budaya dapat belajar banyak tentang proses

sosialisasi baku yang lazim dialami oelh sebagian individu dalam kebudayaan

bersangkutan.

Sebagai ilustrasi dari suatu proses sosialisasi, disini tercantum sebuah contoh dari

pengalaman- pengalaman seseorang bayi Indonesia dalam bsuatu keluarga

golongan pegawai tinggi di kota. Selama masa anak-anak biasanya berkenalan

dengan tokoh-tokoh lain dalam keluarganya. Kita mengert ibahwa

Page 2: BAB II

proses sosialisasi dalam golongan-golongan sosial yang lain, atau

lingkungan sosial dari berbagai suku bangsa di Indonesia dapat menunjukkan

sosialisasi yang sangat berbeda dari apa yang kita pikirkan. Memang sejak

beberapa lama, beberapa orang sarjana antropologi budaya telah mencoba

penelitian tersebut selama melakukan field work mereka antara lain

mengumpulkan bahan mengenai misalnya:

1). Adat istiadat pengasuhan anak

2). Tingkah laku sex yang lazim dilakukan dalam suatu masyarakat

3). Riwayat hidup secara detail dari beberapa individu dalam suatu masyarakat.

Pengumpulan bahan adat-istiadat pengasuhan anak. Adat pengasuhan anak

itu antara lain meliputi hal-hal seperti cara memandikan dan membersihkan bayi,

cara mempelajari disiplin pembuangan air, makan, dan sebagainya.

Di Indonesia penelitian yang berpusat pada masalah serupa itu pernah

dilakukan pula oleh orang para sarjana. Proses enkulturasi. Proses itu dapat kita

terjemahkan sebagai suatu istilah Indonesia yang cocok sekali yaitu

pembudayaan”. Sejak kecil proses enkulturasi sudah dimulai dalam alam pikiran

warga masyarakat. Disamping aturan-aturan masyarakat dan Negara yang

diajarkan di sekolah melalui mata-mata seperti tata Negara yang diajarkan di

sekolah melalui mata pelajaran seperti tata negara, ilmu kewarganegaraan dan

sebagainya, juga aturan sopan santun bergaul dan lainya dapat diatur secara

formal.

Sebagai contoh dapat disebut misalnya cara seorang Indonesia

mempelajari aturan adat Indonesia yang menganjurkan agar orang Indonesia pergi

kesuatu tempat yang jauh,dengan membawa oleh-oleh kepada kerabatnya, ini

merupakan kebiasaan orang ketika ia masih kecil. Kejadian masyarakat yang

positiff adalah perubahan kebudayaan atau culture change, yang menjelma

kedalam kebudayaan pembaruan dalam suatu adat yang kuno. Kejadian

masyarakat yang knegatif adalah misalnya berbagai ketegangan masyarakat yang

Page 3: BAB II

menimbulakan permusuhan antara golongan, adanya banyaknya penyakit jiwa,

banyaknya peristiwa bunuh diri dan sebagainya, atau kerusakan masyarakat yang

menjelma menjadi kejahatan, demoralisasi dan sebagainya.

3.PROSES EVOLUSI SOSIAL.

Oleh seorang peneliti seolah-olah dari dekat secara detail (microscopic),

atau dapat juga dipandang dari jauh seolah-olah memperhatikan perubahan yang

tampak besar saja (macroscopic).

Faktor ketegangan antara antara adat-istiadat dari suatu masyarakat

dengan keperluan para individu didalamya itu menyebabkan perlu adanya

dua konsep yang harus dibedakan dengan tajam oleh para peniliti masyarakat,

terutama terutama para ahli antropologi dan sosiologi. Kebudayaan telah

dibedakan menjadi wujud yaitu dari tiap kebudayaan yaitu 1) kebudayaan sebagai

sesuatu yang kompleks dari komleks norma-norma pandang-pandangan sebagai

suatu yang abstrak 2)kebudayaan sebagai suatu rangkaian dari tindakan yang

konkrit dimana individu terikat saling berhubungan dan berbagai hal dalam

keadaan interaksi perubahan besar dalam abad 19 yang lalu telah

menjadiperhatian utama para sarjana ilmu antropologi budaya dalam arti umum.

Agar menjadi terang apa yang dimaksudkan dengan direction processes

dalam evolusi kebudayaan, telah dimuat pada halaman ini suatu bagan tentang

tingkat-tingkat perkembangan yang menurut para sarjana ilmu prehestori telah

dialami oleh bangsa Indonesia dalam zaman purbakala di lapisan bumi di berbagai

tempat penggalian di Indonesia. Penyebaran manusia, ilmu paleo antropologi

meeperkirakan bahwa makhluk manusia terjadi disuatu daerah tertentu dimuka

bumi, yaitu di daerah sabana tropical di Afrika timur, sedangkan sekarang

masyarakat itu menduduki diseluruh bumi dalam segala macam lingkungan iklim.

Hal itu hanya dapat diterangkan dengan adanya proses pekmbiakan dan gerak

penyebaran atau migrasi-migrasi yang disertai dengan proses penyelesaian atau

Page 4: BAB II

adaptasi fisik dan social budaya dari makhluk sosial dalam jangka waktu beratus

ribu tahun lamanya sejak zaman purba.

Migrasi yang lambat dan otomatis adalah sejajar dengan perkembangan dari

makhluk manusia yang serupanya selalu membanyak jumlahnya sejak masa

timbulnya dimuka bumi hingga sekarang. Dalam proses evolusi serupa itu

makhluk manusia yang rupa- rupanya selalu membanyak jumlahnya sejak

masa timbulnya di muka bumi hingga sekarang. Serupa itu juga, migrasi terbesar

dari kelompok manusia yang pindah dari benua Asia dan benua Amerika pada

akhir zaman glasial ke 4, merupakan suatu merupakan migrasi yang berjalan

secara lambat dan agaknya tanpa disadari oleh kelompokmanusia itu sendiri.

Penyebaran unsure-unsur budaya dapat pula terjadi tanpa ada perubahan

kelompok-kelompok atau bangsa-bangsa dari satu tempat ketempat lain, bentuk

difusi yang lain lagi dan terutama mendapat perhatian ilmu antropologi adalah

penyebaran ilmu penyebaran ilmu kebudayaan individu dalam suatu kelompok

manusia dengan kelompok-keompok tetangga. Pertemuan-pertemuan antara

tetangga dapat berlangsung dengan berbagai cara , cara yang pertama adalah

dimana hubbungan dari kebudayaan itu masing-masing hampir tidak berubah

hubungan ini adalah hubungan symbiotik Cara yang lainya adalah bentuk

hubunghan yang disebabkan karena perdagangan tetapi dengan akibat yang jauh

lebih daripada hubungan symbiotik.

5.AKULTURASI DAN PEMBARUAN ATAU ASIMILASI.

Akulturasi istilah akulturasi, atau acculturation mempunyai banyak arti

dintara para sarjana antropologi, tetapi semua sefaham bahwa konsep itu megenai

proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan

tertentu dihadapkan dengansuatu unsur budayaasing dengandemikian

kebudayaan asing lambat laun diterima oleh yang bersangkutan tanpa hilangnya

kepribadian kebudayaan asing itu sendiri.

Page 5: BAB II

Asimilasi atau assimilation adalah proses sosial yang timbul bila ada golongan

manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda saling bergaul

dalam waktu yang sangat lama sehingga budaya-budaya golongan tadi masing-

masing berubah sifat-sifatnya yang khas menjadi unsure kebudayaan yang

campuran.

Hal yang penting untuk diketahui adalah faktor-faktor apa yang

menghambat proses asimilasi sikap toleransi dan simpati terhadap kebudayaan

lain itu sebalikntya sering terhalang oleh berbagai faktor dan faktor sudah tentu

mejadi penghalang proses asimilasi pada umumnya . Faktor-faktor itu adalah

kurang pengetahuan mengenai budaya yang dihadapi siikap takut terhadap

kekuatan kebudayaan lain perasaan superioritas pada individu-individu dari satu

budaya ke budaya lain.

6.PEMBARUAN ATAU INOVASI.

Inovasi dan penemuan. Inovasi adalah suatu pembahasan pembaruan dari

penggunaan sumber-sumber alam, energy dan modal pengaturan baru dari tenaga

kerja dan penggunaan dan teknologi yang semuanya akan menyebabkan adanya

system produksi, dan dibuatnya produk yang baru. Dengan demikian inovasi

mengenai pembaruan kebudayaan yang khusus mengenai unsur teknologi dan

ekonomi.

Usaha untuk menemukan hal yang baru seringkali juga terdorong oleh

sitem terangsang yang ada dalam masyarakat itu . Yaitu orang yang menciptakan

penemuan-penemuan baru misalnya akan diberi ganjaran berupa kehormatan dari

umum, kedudukan tinggi, atau harta benda dan sebagainya.

Inovasi dan evolusi suatu penemuan baru selalu harus dilihat dalam rangka

kebudayaan dan penemuan terjadi. Hal ini disebabkan karena suatu penemuan

baru jarang merupakan suatu hal yang mendadak dari keadaan tidak ada. Suatu

Page 6: BAB II

penemuan baru dari keadaan ada menjadi tidak ada. Maka suatu inovasi memang

merupakan suatu proses perubahan suatu kebudayaan yang lebih cepat.