BAB I.docx

4
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Ukuran keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari setidaknya tiga pilar pembangunan, yaitu kesehatan, pendidikan, dan ekonomi; yang secara formal diterjemahkan dalam indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Ditempatkannya kesehatan sebagai salah satu indikator pembangunan menggambarkan bagaimana pembangunan kesehatan memiliki peran strategis dalam pembangunan kesejahteraan manusia atau masyarakat secara umum. Pembangunan di bidang kesehatan adalah bagian dari pembangunan sumber daya manusia yang ditandai dengan membaiknya kondisi kesehatan masyarakat. Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Tingkat kematian bayi (Infant Mortality Rate—IMR), tingkat kematian ibu melahirkan (Maternal Mortality Rate—MMR) dan usia harapan hidup (Life Expectancy) adalah tiga indikator utama yang menentukan tinggi rendahnya kualitas kesehatan suatu masyarakat. 1

Transcript of BAB I.docx

BAB IPENDAHULUANI.1 Latar Belakang

Pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Ukuran keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari setidaknya tiga pilar pembangunan, yaitu kesehatan, pendidikan, dan ekonomi; yang secara formal diterjemahkan dalam indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Ditempatkannya kesehatan sebagai salah satu indikator pembangunan menggambarkan bagaimana pembangunan kesehatan memiliki peran strategis dalam pembangunan kesejahteraan manusia atau masyarakat secara umum. Pembangunan di bidang kesehatan adalah bagian dari pembangunan sumber daya manusia yang ditandai dengan membaiknya kondisi kesehatan masyarakat. Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Tingkat kematian bayi (Infant Mortality RateIMR), tingkat kematian ibu melahirkan (Maternal Mortality RateMMR) dan usia harapan hidup (Life Expectancy) adalah tiga indikator utama yang menentukan tinggi rendahnya kualitas kesehatan suatu masyarakat. Dalam upaya penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut, organisasi pemerintah memiliki tanggungjawab utama dalam memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat, meskipun pada prakteknya organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang bisnis maupun nonprofit turut dilibatkan. Untuk hal pelayanan secara langsung, terdapat organisasi pemerintah seperti Rumah Sakit Umum Daerah yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Sedangkan untuk pelayanan tidak langsung, pemerintah membuat peraturan perundangan-undangan yang memungkinkan organisasi non-pemerintah mengambil bagian dalam pemberian pelayanan tersebut sehingga munculah organisasi swasta yang bermotif utama mencari untung serta organisasi swasta yang bersifat nirlaba. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan unit pelaksana teknis kesehatan terdepan yang bertanggungjawab dalam penyelenggaraan upaya kesehatan kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, terdapat 3 (tiga) fungsi utama yang diemban puskesmas dalam melaksanakan Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD) kepada seluruh target sasaran masyarakat di wilayah kerjanya, yakni (1) pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, (2) pusat pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat serta (3) pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dengan kata lain, Puskesmas tidak hanya berfungsi kuratif saja (bersifat menyembuhkan orang sakit), tetapi juga promotif (promosi hidup sehat) dan preventif (pencegahan penyakit). Dalam ilmu manajemen, proses perumusan, implementasi, serta evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya, dikenal sebagai manajemen strategi oleh Fred R. David (2009:5). Manajemen strategi menekankan pada pengamatan peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dewasa ini, penggunaan konsep strategi tidak lagi dimonopoli oleh organisasi bisnis namun juga mempunyai nilai yang amat berharga bagi organisasi pemerintah. Justru dengan perbedaan dan karakteristik yang unik dari organisasi pemerintah itulah, sekaligus mendemostrasikan kebutuhan yang semakin besar terhadap pemanfaatan manajemen dan perencanaan strategi.

I.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana penggunaan strategi dalam organisasi pelayanan kesehatan?2. Bagaimana perencanaan berdasarkan skenario?I.3 Tujuan

1. Untuk memahami penggunaan strategi dalam organisasi pelayanan kesehatan.2. Untuk memahami perencanaan berdasarkan skenario.

I.4 Manfaat Agar mahasiswa mampu memahami dan mengerti penggunaa strategi dalam organisasi pelayanan kesehatan, perencanaan berdasarkan skenario dan dapat melaksanakannya dalam kehidupan.

1