Campos%2c Xuimar y Guaina%2c Nailyn. Tesis IUTIRLA%2c Marzo%2c 2016.
BAB I%2C VIII%2C DAFTAR PUSTAKA.pdf
-
Upload
ajihajirmuhajirmsi -
Category
Documents
-
view
254 -
download
15
Transcript of BAB I%2C VIII%2C DAFTAR PUSTAKA.pdf
KEBERDA'Y AAN PENDIDIKAN ISLAM
(Telaab Sistematis Historis)
Oleh:
Drs. FACHRUDDIN, M.A. NIM. 88099/83
DISERTAST
PERPUS'"l .. \.KAAN PROGRAM PASCASA.RJANA IAIN SD-KA YOGYAKARTA '·
. ·'i· . .
Diajukan Kepada Institut Agama Is1am Negeri Sunan KaJijaga
Untuk Memenuhi Sa1ah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Doktor
Dslam llmu Agama Islam
YOGYA.KARTA
1998
DEPARTEllEN AOAllA
IAIN SUNAN KALIJAGA YOGVAKARTA
PENGESAHAN
DISERTASI berjudul
Ditulis oleh ... •1t:a11a..-... ..,,,..., NIM
Telah dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Doktor dalam llmu Agama Islam
Yogyakarta, I J>lll 1"9
DEPARTEllEN AOAllA
IAIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
PENGESAHAN
DISERTASI berjudul B EKDJ».Uil PEtmIMIU ISLAM (Telaaa Si.stem.tis Bistoria)
Ditulis oleh DL'B. Facbraddin, M.A.
NIM 88099/S.3
Teiah dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Doktor dalam llmu Agama Islam
Yogyakarta, 8 Mei 1999
, , ABSTRAK
Judul Disertasi
Oleh Diajukan Kepada
Tahun
· Keberdayaan Pendidikan Islam Telaah Sistematis Historis
: Fachruddin · Program Pascasarjana IAIN Sunan Kali
jaga Yogyakarta . 1998
Disertasi ini memf okuskan bahasan untuk menemukan
Keberdayaan Pendidikan Islam secara sistematis historis.
Kemajuan yang dicapai pada priode kemajuan Islam klasik
dipandang sepagai wacana historis untuk menemukan
keberdayaan pendidikan Islam yang telah teruji dalam
dinamika sejarah. Telaah menggunakan metode pemaknaan
dengan tata pikir historis interdependen dan ref lektif
kontekstual serta multi linier agar mendapatkan hal-hal
yang mendukung keberdayaan pendidikan untuk dapat
dipergunak.an sebagai bahan pembanding dalam mengkonstruksi
pemberdayaan Pendidikan Islam kemasa depan.
Dalam telaah disertasi ini keberdayaan Pendidikan
Islam melalui aspek budaya-ekonom.i-agama dan pblitik pada
masa kla..sik itu7 berdasar karakteristik perkembangannya . -
terdiri dari tujuh masa,. ·qapat .dilberi" karakteristik .~arakter
istik.sebagai:berikut: Masa pembentukan atau masa Kaffah
(571-661) ciri utamanya adalah penerapan ajaran Islam
secara menyeluruh pada aspek budaya7 ekonomi 7 agam.a dan
politik. Selanjutnya masa peralihan/masa etnosentris
(661-750) karakteristik masa ini dipengaruhi sikap politik
-budaya yang Arabisme dan tertutup dari unsur luar7
mengutamakan
pengembangan
kemajuan
perluasan wilayah serta
disiplin ilmu naqliyah.
menitikberatkan
Kemudian masa
awal a tau masa ko.smopolitan (754-814) .
karakteristik yang menonjol ajaran Islam diaplikasikan
dalam semua aspek d.an dalam suasana kosmopolit. Peradaban
Islam dan ilmu pengetahuan berkembang pesat, tingkat
kesejahteraan meningkat. Seterusnya kemajuan tengah/masa
i
fanatisme aliran (814'-850)' kecenderungan utama menonjolkan
aliran Muktazilah dan repressif terhadap lainnya sehingga
menuinbuhkan keretak.an m.aayarakat. Proses diskusi dan·
keberaa.maan menjadi berhenti.· Kemudian masa kemajuan
ak.hir/masa politik kekuasaan (850-950). Karakteristik:yang
menonjol · terjadi pertikaian politik dan perebutan
kekuaaaan. Seterusnya masa perpecahan/masa dom1nasi
aliran minoritas (950 -1050) pada m.asa ini aliran Syiah
mendapat dukungan penguasa. Terakhir masa kemandekan/
disintegrasi atau masa dominasi mazhab mayoritas (1050-
1253) pada masa ini dominasi mazhab fiqh dan kalam
Asy 1 ariyah sangat dominan. Pendekatan nash dan pendapat
ulama aangat diutamak.an dan cenderung mengenyampingkan
ilmu aqliyab dan.mengutamakan ilmu diniyah.
Dari kondisi itu ternyata pendidikan Islam .mendapat
keberdayaannya yang optimal pada masa yang memiliki
karakteristik kaffah, kosmopolitan dan tidak. repressif.
Sebagai auatu sistem secara ideographik keberdayaan
Pendidikan Islam pada maaa teraebut didukung adanya:
Wawaaan belajar seum.ur hidup tanpa batas, pem.ahaman
agama yang kaffah., masyarakat yang m.emiliki kemampuan
kerja shalihat dan nomokratis.
Proses dan orientasi kependidikan yang terbuka
dinamis kreatif mendorong tumbuhnya penalaran,
penelitian, disk:usi dengan orientasi pemahaman yang
humanisme-teistik, sikap tasyakur yang proaktif dan
produktif -- dan tidak. ·reperessif.
Pengembangan m.ateri kependidikan dalam. bentuk
transformasi nilai dalam kerangk.a Isla.mi, serta sistem
kelembagaan yang terpadu dengan jaringan informasi dari
konsorsium. ilmu, pusat riset dan pengembangan, si~tem
pe~·M.~~n~H'\n_,yang akurat serta: lembaga yang bebas~ can penuh
·komitmen pada kebenaran dan akhlak karimah/kemanusiaan.
ii
"
CATATAN TEKNIS TRANSLITERASI
1. KONSONAN
' = LJ - b -
-L--> - t -...... . ~ - 6 -~
<.:.. = j
c = h
-c - Kh -..) - d -. • _) - z -
2. Vokal pendek ,,.
---=a -- i ~
.. ' - r f:._ ......,; -. .
v = z Ll ""' <..r - s 0 -.
_!:] -~ - sy -
- J "-~ - s . ~ - d f -
j, 0 - t -t . - .)· ..A - z .
L. - fa -
s - y -
~-= u.
- gh -
- f -
- q -
= k
- 1 -
- m -
- n -
-- w
- h -
3. Syaddah, ditulie dengan dua huruf yang sama {ganda)
4. Kata Sandang {JI ) ditulis dengan al
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanir~ahi~m
Alhamdulillah dan syukur kehadirat Allah SWT dengan
rahmat hidayah serta inayah Nya akhirnya penulisan
Disertasi utuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
studi dan mencapai gelar Doktor dalam bidang Ilmu Agama
Islam dengan judul "Keberdayaan Pendidikan Islam Telaah
Sistematis Historis" ini dapat diselesaikan.
Penulis menghadapi berbagai masalah dalam
penyelesaiannya baik masalah psychis maupun teknis serta
kelangkaan sumber bacaan yang diperlukan, dan keterbatasan
pengetahuan penulis dalam masalah yang ditelaah serta
minimnya sarana dan fasilitas yang dipunyai. Na mun •
berbagai kendala itu dengan susah payah dapat juga
teratasi. Semua itu adalah merupakan hasil bantuan dan
dorongan yang kuat dari berbagai pihak untuk terus membuat
penulis bersikukuh mengerjakan perampungan disertasi ini,
teristimewa dengan dorongan dan bimbingan serta arahan-
arahan dari ibu dan bapak promoter; Ibu Prof DR. Hj.
Zakiah ·Daradjat Promoter I dan Bapak Prof. DR. H. Noeng
Muhadjir promoter II. Keduanya dengan ihklas dan penuh
kesabaran telah memperluas wawasan penulis dan memberikan
berbagai terobosan yang nuansif dan metodoloqis serta
kerangka berpikir yang sangat membantu penulis.
Untuk semua jasa baik mereka penulis mengucapkan terima
kasih tan pa itu disertasi ini tidak akan dapat
dirampungkan.
iy
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu dalam mengumpulkan
data dan buku-buku yang diperlukan untuk penulisan ini
Selanjutnya terima kasih yang · sedalam-dalamnya kepada
Bapak DR. HJt Atho' Mudzhar Rektor IAIN Sunan Kalijaga
sekal igus para stafnya, juga Bp. Prof. DR. Simuh, dan
Prof. DR. H. Muin Umar Rektor IAIN sebeiumnya yang telah
banyak memberikan dorongan semasa . studi dan juga dalam
masa penulisan disertasi ini.
Kepada Bpk. Prof. DR. H. Nourouzzaman Shiddiqi, MA.
Direktur Program Pasca sarjana IAIN Sunan Kali jaga dan
Prof. DR. Hj. Zakiah Daradjat Direktur Program Pasca
sarjana IAIN Sunan Kali jaga terdahulu yang telah banyak
memberi bantuan kemudahan dan dorongan kepada penulis
untuk menyelesaikan pendidikan Program Pascasarjana dan
perampungan disertasi ini penulis menyampaikan terima
kasih yang tak terhingga.
Begitu pula kepada Bpk. DR. Amin Abdullah, Bpk. DR.
Akh. Minhaji. Serta para pengelola dan staf Program
Pascasarjana baik yang masih bertugas maupun yang telah
menjalani masa purna tugas yang telah banyak menolong dan
membantu penulis dalam menyelesaikan studi dan penulisan
ini.
Terima kasih juga kepada Menteri Agama RI Dirjen
Binperta Proyek Program Pascasarjana yang telah memberikan
beasiswa program S2 dan SJ pada IAIN Sunan Kali jaga
dan juga memberikan fasilitas, bantuan selama penulis
mengikuti program tersebut.
Kepada Bp. Prof. DR. H. M. Yakub Matondang Rektor
IAIN Sumatera Utara dan Bp. Drs. H. A. Nazry Adlani Rektor
IAIN Sumatera Utara sebelumnya, penulis juga sangat
bertema kasih atas semua fasilitas dan bantuan serta
dorongan yang tidak henti-henti yang diberikan dalam
rangka mengikuti program Pascasarjana dan penyelesaian
disertasi ini.
Begitu pula terima kasih
Prof. DR. Hj. Chalidjah Hasan,
yang setulusnya kepada
dekan Fakul tas Tarbiyah
IAIN SU Medan yang dengan dorongan serta bantuan serta
penhatiannya penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan
penulisan disertasi ini serta segenap rekan-rekan di
Fakultas Tarbiyah yang telah banyak membantu segala
keperluan penulis.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bazis Tkt I Sumatera Utara yang memberi bantuan untuk
penggandaan disertasi ujian tertutup, dan juga kepada Ir.
Akbar Tanjung, Mensekneg. R.I. yang khusus sebagai kakanda
alumni HMI secara pribadi memberi bantuan untuk
menggandakan disertasi untuk ujian promosi terbuka.
Kepada ayahanda penulis Alm. Zubir dan Ibunda
Penulis Zainab yang dengan didikan dan do'anya yang
khalish penulis dapat mengikuti dan penyelesaikan studi
ini. Ketekunan, nasihat, bimbingan, pengorbanan dan kasih
sayang mereka berdualah yang telah menghantarkan penulis
seperti sekarang ini. Penulis wajib bertema kasih kepada
Vi
keduanya. Semoga Allah SWT. melimpahkan karunia rahmat
dan nikmatNya kepada keduanya. Mudah-mudahan disertasi
ini menjadi sebahagian dari amal shalihat yang begi tu
banyak diberikan kepada anaknya.
Demikian pula kepada ayahanda Alm. Lokot Dalimunthe
Bapak mertua dan Ibunda Napsiah ibu mertua.penulis yang
dengan penuh kasih sayang membantu dan memperhatikan sega
la keperluan keluarga penulis selama ditinggal belajar dan
menyelesaikan disertasi ini. Semoga Allah memberkahi amal
jariah dan susah payah mereka.
Seterusnya penulis juga berterima kasih yang tak
terhingga kepada Dra. Naisah istri penulis yang dalam
kesuli tan yang dihadapi sendirian dalam mengasuh anak
selama di tinggal be la jar dan masa - masa menyelesaikan
penulisan disertasi ini tetap dengan penuh kasih dan sabar
memberikan semangat dan dorongan serta pengorbanan moril
dan materiil untuk kesuksesan penulis. Begitu pula pada M.
Fachran Haikal, M. Fachran Faisal putra penulis dan Fatina
Fachrina Ulfa, Fatina Fachraini Elfa putri penulis dengan
kasih yang bening senantiasa berdo' a dan mendorong untuk
keberhasilan penulis. Semoga Allah senantiasa memberikan
keberkahan dalam hidup mereka. Amin.
Kepada pihak yang telah memberikan bantuannya
penulis mengucapkan terima kasih semoga Allah SWT.
memberikan karunia pahala yang berlipat ganda.
Hanya kepada Allah SWT. penulis memohon bimbingan
hidayah dan inayah, mudah-mudahan penulisan disertasi ini
diberkati dan bermanfaat.
v:ii
Yogyakarta, April 1998
Drs. Fachruddin, M.A
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . • . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . HALAMAN PEN<:;E::>AHAN .•......•..............•............... HALAMAN D0:3EN PEN<:;UJI .........•.•....................... HALAMAN PROMOTOR ...........•.....•....•..........•...... ABSTRAK. • . . • • . . • • . . • • . . • • • . • • • • . • • . • • • . • . . • . . . . . . • • . • • • . i BEBERAPA CATATAN TEKNI:3 TRANSLITERASI ................... iii KATA PEN<:;ANTAR ...•.....•.•...••.••.....•...........•.•.. v
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN • . • . . . . . . . . . . . . . . . . ....•...•........ 1 A.Latar Belakang Masalah....................... 1 B.Perumusan Masalah B.Tujuan Pembahasan dan Kebermaknaan studi..... 9 C.Metode Penelitian ..•......................... 10
1 . Tela ah Pustaka . . . . . . • . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 o 2. Metode Analisa . . . . . . • . . . . . . . . . • . . . . . . . . . . 14 3 . Landasan Teor i . . . • • . . . . . . . . . . . • . • . . . . . . . . 15 4. Strategi Pembahasan dan Teknik Analisis ... 21
D.::>istematika Penulisan .....•.................. 22
KEBERDAYAAN PENDIDIKAN I:3LAM LEWAT A:3PEK BUDAYA 27 A.TERBINANYA MASYARAKAT BERIMAN DAN BERBUDAYA
BELAJAR. . • • • • . . • • • . • • • • . • • . • • . . • • . . . • . . . • . . . • 2 8 1.Pembinaan Masyarakat Muslim sebagai learning
Society. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29 2.Pembinaan masyarakat Madani dan
pengembangan budaya belajar ................ 39 3.Pengembangan Penalaran dan Musyawarah sebagai
basis Masyarakat Intelektual •.......•....•• 44
B.PEN(;EMBAN<:;AN KELEMBA<:;AAN PENDIDIKAN ISLAM 52 1.Mesjid- Mesjid Khan-tumbuhnya Madrasah ..... 52 2.Modifikasi Kuttab- ke Maktab dan tumbuhnya
Mak ta bah. . . . . • . . • . . . • • . . . • . . . . . . . . . . . . . . . . . 6 2 3.Majlis Ilmu - Bimaristan dan Observatorium 66
C.AKTIVITAS PEMBELAJARAN DALAM MASYARAKAT ISLAM 71 1.(;erakan Tulis Baca dan Pendidikan Islam... 71 2.Muatan Islam Pada Kebudayaan .......•....... 79 3.Integritas diniyah - Ilmiyah dan Amaliah .•. 97
BAB III. KEBERDAYAAN PENDIDIKAN I:3LAM LEWAT A:3PEK A<:;AMA 100 A.PENDIDIKAN :3EBA<:;AI HAK DAN KEWAJIBAN A:3ASI 101 1.Pendidikan Hak dan tanggung Jawab Induvidual
Masyarakat dan Negara .............•........ 101
-'.viii
2.Prinsip Ukhuwah Islamiyah dan Taawwun alal birri Bagi Pemgembangan Pendidikan ......... 105
3.Prinsip Amar Makruf Nahi Munkar dan Pengem bangan Pendidikan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . • . . . . . . 106
4.Tanggung Jawab Pendanaan Pendidikan .....•.. 108
B.MANUSIA SEBAGAI SUBJEK DAN OBJEK PENDIDIKAN 123 1.Iqra' - Istiqra' dan Perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi ...••............. 124 2.Prinsip Ijtihad dan Musyawarah ..•...•••..•. 130
C.PENDIDIKAN ISLAM SEBAGAI PENDIDIKAN INTEGRAL KOMPREHENSIP. . . • . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . • . . . . 13 5 1.Berorientasi Humanisme-teistik ...........•• 135 2.Holistik Komprehensif .......•...........•.• 140
BAB IV. KEBERDAYAAN PENDIDIKAN ISLAM LEWAT ASPEK EKONOMI. 144
BAB V
BAB VI
A.JARINGAN PERDAGANGAN DAN KEBERDAYAAN PENDIDIKAN ISLAM 144
/~
1.Hubungan Perdagangan Dan Ajaran Islam... 144 2.Perdagangan Dan Aktivitas Pendidikan ... 152 3.Perdagangan Dan Pendanaan Pendidikan.... 156
B.PERTANIAN DAN KEBERDAYAAN PENDIDIKAN ISLAM 159 1.Pertanian dan Pengembangan Pendidikan .•.... 159 2.Pertanian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan 163 3.Pertanian dan Pendanaan Pendidikan •.....••• 164
C.JARINGAN INDUSTRI MANUFACTUR DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN.. . . . . . . • . . . . . . . . . . . • . . . . . . . . • • . . . . 165 1.Ilmu Pengetahuan Dan Pengembangan Industri. 165 2.Industri Dan Pendidikan Kejuruan ........... 167
KEBERDAYAAN PENDIDIKAN ISLAM LEWAT ASPEK POLITIK
A.PERSAMAAN, PERSATUAN DAN KEADILAN .........•.. 170 B. ALIH TEKNOLOGI. . . . . . • . . . . . . • . . . . . . . . . . . . . . . . . 194 C.PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA .•.....••..•.... 196 D. KEBEBASAN AKADEMIK. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 199
PRESPEKTIP KEBERDAYAAN PENDIDIKAN ISLAM LEWAT BERBAGAI ASPEK. . . . . . . . . . . . . . . . . . • . . . . . . . . . • . . . . 2 0 3 A.ASPEK BUDAYA ...........•..................... 204 B . ASPEK AGAMA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 218 C . ASP EK EKONOMI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . • . . . . . 2 2 6 D. ASPEK POLITIK. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2 41 E.HAL-HAL PENDUKUNG KEBERDAYAAN PENDIDIKAN
ISLAM LEWAT BERBAGAI ASPEK ................... 276
~' J;X
BAB VII REKONSTRUKSI PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN ISLAM ~ PROSPEK KEDEPAN. . . . . . . . . . . . • . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 'l!ff'
279 A.IMPLEMENTASI PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN ISLAM ..• A.IMPLIKASI PEMBERDAYAAN BAGI KEBERDAYAAN
PENDIDIKAN iSLAM. • . • . . • • • . . . . . . . . . . . . • • . . . . . • . 3 04
•
B.APLIKASI PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN ISLAM ....... 312
BAB VI I I PENUTUP • . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . • . . . . . • . . . . . . . . . . . 3 2 4 A.KESIMPULAN ..........................•......•. 324 B.BEBERAPA PANDANGAN KEDEPAN •..........•.....• 325
DAFTAR PUSTAKA 326 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS •
·X
..
•
..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejak awal Nabi Muhammad SAW menyampaikan Islam
agama ini telah berkembang keseluruh belahan dunia,
sampai saat ini jumlah umat Islam lebih dari satu
milyard jiwa1 ). Mereka tersebar di empat puluh lima I
negara Asia Afrika dan di negara-negara Eropah , bekas
Uni Sovyet, Amerika dan Australia. Sebahagian besar
terkonsentrasi di wilayah negara negara Afrika Utara,
Asia Barat (Timur Tengah) ,Asia Barat Daya dan beberapa
negara Asia Tenggara. Negara yang jumlah penduduknya
memeluk agama Islam sangat banyak terdapat di
Indonesia, Pakistan Bangladesh dan India 2 >. Selebihnya
berada di negara-negara lain dalam jumlah yang relatip
kecil.
Masyarakat Islam di. :·.berbagai tempat itu
menghadapi permasalahan yang berbeda namun secara umum
permasalahan itu dapat dikelompokkan pada permasalahan
bi dang budaya, agama, ekonomi, politik, dan
Pendidikan . Dalam disertasi ini mendudukkan Pendidikan
sebagai telaah utama.
Keadaan masyarakat Islam tersebut bila dilihat
dari aspek budaya terdiri dari berbagai etnis suku
!)Ismail R.Faruqi, Islamization Of Knowledge;General Principle and Work Plan, (Washington D. c., International Institut of Islamic Thought,1982), edisi bahasa Indonesia, Islamisasi Ilmu Pengetahuan (Bandung: Pustaka,1981), p.2
2 )John L.Esposito, (Ed) Islam in Asia; Religion, Politics, and Society, (New York: Oxford University Press, 1987), p.11
1
•
2
bangsa dengan beragam budaya. Di ··.kalangan masyarakat
Muslim biasanya sediki t a tau banyak unsur unsur
keislaman tampak mewarnai budaya itu. Keadaan itu
sebagai basil proses enkulturasi yang lama dan
intensip. Masalah yang dihadapi umumnya adalah pengaruh
budaya-budaya dunia yang meluas bersa~a era globalisasi,
orientasi ideologis dan norma .. norma nasional yang
dikembang suburkan oleh
menghidupkan budaya asli
negara nasional, upaya
(Nati visme) dalam rangka
kepentingan pembangunan parawisata3 > serta merebaknya
budaya hedonisme dan permesivisme1 di.samping budaya yang
dipaksakan pada masyarakat Muslim minoritas, masalah
pluralitas agama serta adanya kecenderungan
sekularisasi .
Dalam aspek agama, masyarakat Islam memiliki
pedoman dan sumber dasar a jaran yang satu yaitu Al-
Qur'an dan Hadits· Namun dalam pemahaman terdapat
beberapa polarisasi antara Sunni dan Syiah4 ) serta
beberapa pemikiran yang mendasari polarisasi seperti
pandangan teologi Asy'ariyah yang cenderung tradisional
(tektual; formal legalistik) yang berkembang.df:.kalangan
Sunni dan Muktazilah yang rasionalistis (kontekstual ;
emperik phenomenologik) yang banyak menjadi dasar
3 )Lihat Deliar Neer., "Masa Depan Ummat Islam tantangan dan Saran Menghadapinya" dalam Dawam Raharjo Reformasi Politik, (Jakarta: Intermasa, 1997), p.234
4 >Mayoritas Sunni menerima proses pemilihan atau penseleksian dalam menentukan pemimpin sedangkan Syiah menetapkan bahwa kepemimpin adalah hak dari k€terunan Ali yang disebut pa~a Imam.
3
pandangan kalangan pembaharu (modrenis) berpengaruh
kuat di~beberapa negara. Kemudian adanya perbedaan
antara Islam diwahyukan dan Islam yang ditafsirkan
antara Islam yang skriptural - normatip dengan Islam
yang deskriptip - emperik. 5 )
Sedangkan dari segi ekonomi banyak negara- negara
Islam dikarunia sumber daya alam yang melimpah seperti
minyak dan bahan mineral serta lahan yang subur dan
hutan yang luas. Namun tidak satupun negara Islam yang
berperan menentukan perekonomian dunia6 > dan bahkan
tidak satupun tumbuh menjadi negara industri yang
sesungguhnya. Kesenjangan yang lebar terdapat antara
negara miskin dan kaya serta kesenjangan yang dalam
antara penduduk miskin dan kaya juga terjadi di banyak
negara Islam,. serta mayoritas masyarakat Muslim yang
tidak memiliki kemampuan professional.
Di:.bidang politik antara negara· - negara Islam
tidak ada kata kesepakatan, masing-masing dengan garis
politiknya sendiri-sendiri. Walaupun ada organisasi yang
5 )Ismail R.Faruqi,(ed) Sceince and Traditional Values in Islamic Society in Sceince and Human Condition In India and Pakistan (New York: World Morehouse Rockefeller University Press,tt.),pp.12-38. Prof Dr.Noeng Muhadjir menyatakan bahwa dalam studi Islam terdapat dU. aliran yai tu Tekstual dan kontekstual yang pertama menggunakan pendekatan formal legalistik berdasarkan teks har;>iyah Al-Qur an, kedua emperik-phenomenologik berdasar pemahaman konteksnya, Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitati[ ·, (Yogyakarta: Rake Sarasin,1989),p.191
6 )oeliar Noor, op-cit, p. 232
..
4
mempersatukan dan membina kerjasama 7 ) kenyataannya
kerjasama i tu suli t dicapai. Sungguhpun Islam mengakui
adanya perbedaan ras dan etnis namun Islam juga memberi
sinyal bahwa keberbedaan itu adalah justru untuk adanya
komunikasi saling menyempurnakan. Keharmonisan semua
keberbedaan dapat diwujudkan menjadi kesatuan bila semua
yang menjadikan ukuran kemuliaan adalah ketaqwaan8 >.
Pada kenyataannya tuntunan itu seperti terabaikan.
Antara negara Islam cenderung saling mencurigai dan
bahkan ada yang saling berperang (Kasus Iran - Irak dan
aneksasi Irak terhadap Kuwait). Keberpihakan Arab Saudi
dan berapa Negara T.eluk kepada Amerika, embargo terhadap
Libya , Sudan dan Irak yang tak kunjung selesai, masalah
Palestina Sementara i tu banyak negara mengembangkan
politik pemerintahan yang reperessif , pemerintahan
mi1iter dan tidak / belum demokratis (jauh dari tuntunan
ajaran Islam). Dan kecenderungan masyarakat yang
sekteranian berpikir mazhab sentris. Kurangnya pemimpin
yang berwawasan luas responsip antisipatif,
lemahnya etika moral dan hukum.
Sedangkan bi la di tinjau dari sejarahnya,
serta
Islam
pernah mencapai kema juan yang gemilang dalam peradaban
7 >organisasi kerjasama negara negara . Islam itu diantaranya Rabithah Alam Islamy,(Mekah) Muktamar Alam Islami (Karachi),Dewan Mesjid Se Dunia (Mekah); Organisasi Konperensi Islam (Jeddah) tingkat Regional seperti Islamic Council Of Europe (London) ; Islamic Council Of Asia (Srilangka) ,Regional Islamic Dakwah Council For Southeast Asie and Pasific.
S)Qs. Al-Hujarat, ayat 13
5
dan ilmu pengetahuan selama abad VII• XII atau disebut
priode klasik (650 - 1250). Harun Nasution menyebutkan
abad itu dengan keemasan Islam9 ) itu bermula dari abad
VII dan berahir abad XIII M, dibagi kepada .du:a bahagian
yaitu; a) masa kemajuan (650 lOOOM); b) masa
disintegrasi (1000-1250). Pada priode klasik ini Islam
berkembang sangat cepat tercatat hanya 23 tahun seluruh
jazirah Arabia menjadi
kehidupan lama mengalami
Islam dan seluruh sistem
perubahan. Seratus tahun
(661-750) kemudian Islam meluas meliputi Asia , Afrika
dan Asia Kecil serta Andalusia. Kemajuan itu diikuti
dengan kemajuan berbagai disiplin ilmu Islam yang
berkembang dengan pesat. Beberapa pengetahuan praktis
dari Yunani dan Persia Kuno diambil diterjemahkan
dikembangkan walau dalam tahap masih terbatas. Hampir
seluruh zimmi melakukan konversi agama menjadi Islam.
Pada masa kemajuan /mas a Abbasiyah (750 -1250)
perkembangan kemajuan Islam mencapai puncak berbagai
ilmu pengetahuan dan filsafat warisan kuno Persia, Cina,
India, Mesir dan Yunani diterjemahkan secara menyeluruh
ke~dalam bahasa Arab. Penterjemahan ini telah memulai era
9 )Harun Nasution, "Tinjauan Filosofis Tentang Pembentukan Kebudayaan Islam", dalam Abd.Basir Solissa Dkk. (eds), Al-Quran dan Pembinaan Buday a, Dialog Dan Transformasi, ( Yogyakarta: LES FI, 1993) , p. 19. secara keseluruhan Harun membagi priodesasi sejarah Islam kepada tiga bahagian: I. Priode Klasik (650 - 1250) terdiri dari masa kemajauan 650 - 1000, masa disintegrasi 1000-1250, II Priode Pertengahan 1250-1800 ; masa kemunduran 1250-1500; masa tiga kerajaan besar 1500-1800; fase kemajuan 1500-1700 dan fase kemunduran 1700-1800 dan III periode Modern 1800-s/d sekarang. Harun Nasution, Islam ditinjau dari beberapa Aspek, (Jakarta: UIP, 1985), p. 56.
•
6
baru yang menghantarkan dunia Islam memasuki tahap
kebesaran dan kemegahannya dalam bidang ilrnu pengetahuan
dan filsafat10 >. Baghdad, Cairo, Cordoba dan kota
lainnya tel ah menjadi pusat peradaban dunia.
Mesjid,Majlis Ilmu, Perpustakaan toko buku rumah
sakit, observatorium, pabrik- pabrik berdiri di. mana ..
mana , penuh dengan aktivitas ilmiyah. Berbagai ilmuan
ternama berikut penemuan mereka dalam berbagai disiplin
ilmu agama·dan ilmu pengetahuan dan filsafat Islam lahir
pada priode ini.
Pada masa disintegrasi suatu model lembaga
pendidikan modern diberi nama Madrasah didirikan oleh
Nizam al Mulk,perdana menteri Bani Seljuk,yang mengambil
alih kekuasaan khalifah Abbasiyah. Selanjutnya setelah
mengalami masa kemunduran yang parah daerah Islam
terpecah pecah. Setelah itu ummat Islam mengalami
kemunduran. Baru mulai bangkit kembali setelah mengalami
penjajahan yang panjang. Pada awal abad XX satu persatu
negeri Muslim memperoleh kemerdekaan.
Namun dalam pada itu yang dihadapi tumbuhnya
berbagai masalah yang dikemukakan di :depan. Menghadapi
kondisi i tu pendidikan menjadi sistem yang diharapkan
mampu mengatasi masalah. Berbagai gagasan pembaharuan
lO)Khurbutli membagi ilmu yang berkembang dalam dunia Islam kepada· ( 1) Dirasat al Diniyah ( 2) Dirasat al Adabiyah (3) Dirasat al Aqliyah dan (4) Dirasat alAlamiyah. Husni Al Khurbutly, Al Hadharat al Arabiyah AlIslamiyah, (Kairo: Maktabah Al Khasanji, tt.), p. 246.
7
dilakukan mulai dari gerakan Wahabi 11 ), gerakan Sayyid
Ahmad Khan, Sayyed Ameer Ali, Nanik Kemal, Jamaluddin Al
Afghani, Muhammad Abduh12 ), Muhammad Iqbal dan banyak
lagi lainnya baik yang bercorak purif ikasi dan
dilanjutkan kepada yang bersifat modernisasi. Baik
melalui jalur pembaharuan pemikiran dan yang diikuti
dengan pembaharuan melalui jalur pendidikan yang
tampilannya dalam bentuk adopsi budaya barat, adaptasi
(asimilasi dan akomodasi), dualisme dan integrasi dalam
bentuk upaya islamisasi ilmu pengetahuan, maupun gerakan
poli tik telah dilancarkan namun dunia umat Islam pada
saat ini masih berada di anak tangga bangsa-bangsa
terbawah, 13 ) terbelakang dalam segi budaya, ekonomi,
11 )Gerakan Wahabi disebut juga Puritanisme, hakikat gerakan 1n1 ingin mengkonstruksi spritualitas dan moralitas atas dasar kemurnian awal Islam, Fazlur Rahman menyebut gerakan ini dengan istilah rivivalisme atau fundamentalisme, Lihat Fazlur Rahman, Islam and Modrenity1 Transformation an Intelectual tradition. (Chicago:The University of Chicago, 1987), p. 136.
12 )pazlur Rahman menyatakan bahagian integral dari semangat dan pemahaman para pembaharu itu adalah (1) bahwa suburnya perkembangan sain dan semangat ilmiah dari abad IX hingga abad X dikalangan MUslimin adalah buah dari tuntunan Al-Quran agar manusia mengkaji alam semesta hasil karya Tuhan yang telah diciptakan baginya, (2) bahwa abad pertengahan yang akhir semangat penyelidikan ilmiah telah merosot dan karenanya masyarakat Muslim lalu mengalami kemacaten dan kemerosotan (3) Bahwa Barat telah menggalakkan kajian ilmiah yang sebahagian besar telah dipinjamnya dari kaum Muslimin dan karena itu mereka memperoleh kemakmuran dan bahkan menjajah negeri-negeri Muslim (4) bahwa karena itu kaum Muslimin mempelajari kembali sain Barat yang telah berkembang akan berarti menemukan kembali masa lalu mereka dan memenuhi kembali perintah Al-Quran yang terabaikan, Lihat Fazlur Rahman , Islam and Modernity, ibid, p. 8-9.
13 )Ismail Al-Faruqi, op-cit, p. 1.
•
..
8
politik dan juga intelektualitas.
Masalah yang
pendidikan Islam
paling
pad a
mendasar mengapa kemajuan
priode klasik itu tidak
berkelanjutan secara progressif linear dan mengapa
pembaharuan yang telah dilangsungkan belum menjawab
permasalahan. Menjawab masalah ini tampak perlu ada arah
yang jelas dan aplikabel untuk pemberdayaan Pendidikan
Islam kemasa depan.
Untuk itu yang paling memungkinkan adalah
melakukan telaah historis sistematis keberdayaan
Pendidikan Islam , yaitu meneliti keberdayaan pendidikan
Islam yang telah teruji dalam proses kesejarahan
terutama pada priode kemajuan klasi~ lewat aspek budaya,
ekonomi, agama dan politik. Sebagai suatu sistem,
maka pendidikan interdependen . dengan sistem budaya,
ekonomi agama dan poli tik dan sebagainya / .sehingga hal
hal yang mendukung keberdayaan pendidikan Islam yang
ditemukan pada masa klasik tersebut merupakan
keberdayaan pendidikan dari berbagai aspek. Hal yang
mendukung keberdayaan itulah diharapkan dapat menjadi
bahan pembanding bagi rekonstruksi pemberdayaan
pendidikan Islam kedepan.
B.Perumusan Masalah.
Dari latar belakang tersebut maka masalah
tersebut dapat difokuskan kepada tiga persqip.lan pokok
yaitu :
1. Bagaimanakah keberdayaan Pendidikan Islam pada masa
klasik dalam aspek budaya, ekonomi, agama dan politik.
•
+
9
2.Apa sajakah pendukung keberdayaan Pendidikan Islam
pada masa tersebut,
3.Bagaimanakah keberdayaan Pendidikan Islam masa klasik
itu dapat dipakai sebagai pembanding guna rekonstruksi
pemberdayaan kemasa depan terutama
permasalahan ummat Islam dewasa ini
budaya, ekonomi agama dan politik.
c. Tujuan Pembahasan dan Kebermaknaan Study
Tujuan pembahasan study ini adalah
untuk menjawab
dalam bidang
1. Mencermati Pendidikan Islam dari masa ke masa pada
priode kemajuan klasik dan menemukan pada saat mana
Pendidikan Islam mendapat keberdayaan lewat aspek
budaya , agama, ekonomi dan poli tik yang ada pada
masa kesejarahannya.
2. Menemukan hal hal yang menjadi pendukung keberdayaan
Pendidikan Islam dalam interaksinya dengan kondisi
budaya, agama, ekonomi dan politik yang berlangsung
pada priode klasik, sebagai bahan pembanding
merekonstruksi
depan.
pemberdayaan pendidikan Islam masa
3. Di .. samping i tu disertasi ini diharapkan juga berguna
untuk bahan mengadakan study lanjut tentang usaha
Pemberdayaan Pendidikan Islam.
D. Metode Penelitian
1. Study Pustaka
Sumber utama pembahasan ini adalah
historis tentang sejarah pendidikan Islam
data
yang
10
terdapat pada berbagai literatur sejarah pendidikan
Islam d~antaranya buku History of Muslim Education ----- -------·-·---------------------·· _,.-----··---·- dt- ~
(Beirut, Libanon: Dar al Kashaf Publishing Printing,./ ! 1-, ..... '?-~
Distributing House, 1954) - • ~ku ini merupakan/
disertasi Ahmad Syalabi yang atas saran guru besar
sejarah di Uni versi tas
juga promotornya telah
Cambridge AJ"' Arberry yang
diterbitkan dalam bahasa
Arab berjudul Parikh al-Tarbiyah al-Islamiyah. Pada
edisi berbahasa Arab ini bahagian yang tadi ditulis
singkat diperluas penjelasan dan pembahasannya
Buku ini mengulas berbagai unsur pendidikan Islam
dari awal Islam sampai dengan abad XII. Penulisan
buku ini menggunakan sumber dari studi lapangan
tempat-tempat dan inskripsi historis, buku tentang
penyelenggaraan pendidikan masa klasik Islam yang
sebahagian tidak di jumpai lagi kecuali pada tempat
tertentu yang kebetulan diketemukan dalam penelitian
di perpustakaan-perpustakaan di Timur Tengah, serta
beberapa negara Eropah.
Kemudian buku Higher Learning in Islam. , The
Classical Priod AD 700 - 1300. Karya Charles Michael
Stanton yang menyoroti sejarah pendidikan Islam dari
segi institusi pendidikan tinggi dan proses
penyelenggaraannya,pengaruh Helenisme, prespektif
Islam tentang Ilmu dan prestasi ilmuwan, peran
lembaga informal pendidikan tinggi dan transmisi
pendidikan tinggi ke Eropah. Sumber yang
dipergunakan sama dengan Syalabi dan beberapa
mengutip dari Syalabi. Selanjutnya karya Muhammad
~
•
•
11
Munir Mursi, Tarbiyah al- Islam:yyah Usuluha wa
Tatawwaruha fi al-Bilad al-' Arabiyah (Kairo: Alam
Kutub, 1977) rnengungkap dasar dasar dan perkernbangan
Pendidikan Islam masa klasik dan dilanjutkan rnasa
modern dan pendidikan di beberapa negara Arab.
Tulisan Aminah Ahmad Hasan, Na~ary.yah al-Tarbiyah fi
al-Qur ani wa ta~biqatuha. (Kairo: Dar al-Ma'arif
1985), buku ini khusus menjelaskan pendidikan
menurut Al-Qur'an dan penyelenggaraannya pad a mas a
Rasul. Sa'ad Mursi Ahmad, Tarikh al-Tarbiyah wa·. al-
Ta' lim, (Mesir Alam al-Kutub, 1974) Selanjutnya
karya George Makdisi, The Rise Of Colleges Insti
tution of Learning in Islam in The West (Edinburgh:
1981).memuat berbagai institusi pendidikan Islam dan
sistem penyelenggaraannya . Selanjutnya karya
Richard W Bullet, The Patrician of Nishafur, A study
in Medieval Islamic Social History (Cambridge:
1972) dan beberapa •institusi · pendidikan Islam:,
dalam The Encyclopedia of Islam (Leiden EJ.
Brill). tentang waqaf dalam John L.Es·posito, The
Oxford Encyclopedia of the Modern Islamic World (New
York: Oxford University Press, 1995). Suatu buku
berharga tulisan Fazlur Rahman guru besar Islamic
studies di Uni versi tas Chicago. Buku ini mengulas
tentang pendidikan dalam prespektif sejarah dengan
al-Qur an sebagai kreteria penilai. Buku ini semula
berjudul Islamic Education
diterbitkan menjadi Islam
and
and
Modernity,
Modernity,
Transformation of an• Intelectual Tradition. Buku
12
Fazlur Rahman ini banyak menyentuh unsur penting
penyelenggaraan -masa awal dan pertengahan serta
menyoroti pembaharuan Pendidikan yang dilakukan
dibeberapa negara. Sungguhpun buku ini tidak
mengkhususkan tinjauan dari aspek budaya, ekonomi,
politik agama namun berbagai analisis telah
mengikutkan tinjauan i tu. Kemudian buku Al-Tarbiyah.
al-Islamiyah (Kairo, Dar al-Qaumiyah li al !iba'ah
wa al- Nasyr, 1964) tulisan Muhammad A!iyah al~
Abrasyi, guru besar di Dar al-Ulum Universitas
Kairo. Seterusnya beberapa karya tentang sejarah
Islam dalam tinjauan budaya, ekonomi, politik
seperti Sceince
(Cambridge, 1987)
and
karya
Civilization
Seyyed Hossein
In Islam
Nasr yang
mengungkapkan tentang konsep i lmu pengetahuan dan
peradapan serta hasil temuan Ilmuan Islam dalam
berbagai bidang, Tulisan Ahmad Syalabi, Sejarah
Kebudayaan Islam tiga jilid. mengungkapkan sejarah
kebudayaan Islam sejak priode awal sampai akhir masa
Abbasiyah dengan telaah sosial poli tik dan budaya.
Studies In Islamic History karya Amir Hasan Shiddiqi
selain mengungkap sejarah Islam sepintas dalam buku
ini diulas juga tentang sistem ekonomi politik,
peradilan dan beberapa pandangan Islam tentang isu
utama yang berkembang dan pandangan Islam terhadap
isu tersebut. Sumber perpustakaan lainnya adalah
karya Ira Marvin Lapidus,berjudul History of Islamic
Societies (Cambridge,1991) dan Muslim Cities in The
Latter Middle Ages (Cambridge, 1967) yang
..
..
13
mengungkap telaah sejarah melalui kajian ekonomi,
sosial dan politik. Serta buku tulisan E.Ashtor yang
di tul isnya di Zurich, berjudul Economic History of
1'he Near East in The Middle Ages (London: Collins
St.James's Place,1976) Ashtor menggunakan sumber
dari berbagai 1 i teratur Arab populer dan yang
tidak dipublikasi, tersembunyi di perpustakaan
London dan Oxford, sejumlah dokumen Yahud-Arab dan
sejumlah · besar dukumen dalam arsip Venesia dan
beberapa kota di Italia yang pernah menjadi jalur
perdagangan dengan Timur dekat abad pertengahan dan
dukumen lain yang tidak terpublikasi karena tampa
penulis yang jelas. Tulisan sejarah Islam yang
memuat secara implisi t kehidupan masyarakat Islam
seperti Tarikh al-Islami al-Siyasi wa al-Din lima
jilid ,(Mesir: Maktabah al-Nahdhah,1976) karya Hasan
Ibrahim Hasan. Buku Fajr al-Islam, Dhuha al-Islam;
Zuhr al-Islam . karya Ahmad Amin serta Al-Hadharah
al-Arabiyah al-Islamiyah, karya Ali Hasapy al-
Khurbu~ly. Karya P. K Hi tti, History of The Arabs·
(London: Macmilan,1955) Karya Sayid Ameer Ali, A
Short History of The Saracen serta The Venture Of
Islam (Chicago: 1974), 3 jilid Karya Marshal
G. Hudgson, serta The Mayesty That Was Islam, dan
Muhammad At Mecca keduanya karya \ F-1 .• Montgemery
Watt, Sert a The Islamic Dynasties tulisan
C.E.Bosworth. Untuk kerangka analisis ditelaah pula
buku Education and National Development a
Comprative Perspective yang disusun oleh Ingemar
14
Fagerlind guru besar Stockholm University dan
Lawrence J Saha dari Australian National Unversity.
Buku ini mengulas tentang berbagai konsep teori
perubahan sosial, dimensi pengembangan pendidikan
dan pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja modernisasi
dan mobilitas politik serta beberapa buku teori
pendidikan lainnya seperti karya F. Harbison and CA
Myers, Education and Manpower and Growth Strategies
of Human Resources Development (London: Mc Graw
'Hill, 1964), M. D Shipman, Education and
Modernization, (Faber:1972) dan buku-buku pengantar
teori antropologi budaya, ekonomi dan P<>litik serta
beberapa konsep poli tik dari Plato dan Aristoteles
dipakai untuk kerangka pengantar analisis.
2. Metode
Metode yang dipergunakan adalah metode peneli-
tian kuali tatif-phenomenologi dengan berusaha
menangkap dan mengungkapkan pemaknaan dari data
historis yang ada dengan tata pikir historis
interdependen dan interpretatif-konstruktif serta
interdependen - multi linier14).
3. Landasan Teoritik
Dalam telaah phenomenologi teori dipergunakan
sebagai kerangka analisis. Dengan cara melllilJtnai
14 >Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Yogyakarta, Rake Sarasin, 1996 ), p.68, 128.
..
..
15
kecenderungan data tanpa menggiring pada konsep atau
teori tersebut sehingga pemaknaan yang diperoleh
menjadi memiliki konfirmabilitas · , dependabilitas
dan transferabilitas.
Teori yang dipergunakan sebagai kerangka
analisis dalam telaah ini adalah bergerak dari teori
Modernisasi yang mengembangkan konsep pendidikan
sebagai suatu sistem yang dialektis. Seluruh
komponen sistem pendidikan interdependensi dengan
sistem lainnya (budaya, politik, ekonomi, sosial dan
semacamnya) 15 ) Pendidikan akan berfungsi penuh
dalam keterikatan dengan aspek kehidupan lainnya.
Antara aspek itu menurut Adolphe E Meyer saling
merefleksi16 ) Dengan konsep itu maka perencanaan
a tau pelaksanaan Pendidikan secara dialektis
sebagai subjek dan objek perubahan. 17 ) Hubungan sub
sistem itu saling interaktif dengan pendidikan sebagai
pusatnya seperti terlihat pada figure dibawah ini:
15 )Lihat Noeng Muhadjir, Perencanaan dan Kebijakan pembangunan Sumber Daya Manusia, ( Yogyakarta, Rake Sarasin, 1993), p.129
16 >rmam Barnadib, Kearah Prespektif Baru Pendidikan, ( Jakarta: Depdikbud, Dikti, PPLPTK, 1988). Lihat juga Imam Barnadib, Dasar - Dasar Kependidikan , Memahami Makna dan Prespektif Beberapa Teori Pendidikan, ( Jakarta: GhaliaIndonesia, 1996 ). p.80
17 >rngemar Fagerlind, Education and National Development a Comparative Perspective, (Oxford: Pergamon Press, 1983), p.197
.•
..
..
..
•
social cultural ideologies
political
figure;l, dialectic model of educ~tion and development
16
Karena dalam telaah ini memasukkan agama sebagai suatu
sub sistem tersendiri maka hubungan dialektik itu
sebagai berikut :
agama politik
budaya ekonomi
figure 2: model dialektis dimensi pengembangan pendidikan Islam
Sebagai suatu sistem, 11 pendidikan 11 terdiri dari
komponen sistem: wawasan, proses, materi dan lembaga
kependidikan yang terpadu berkelindan (sinergis).
Keterpaduan komponen itu menjadi suatu sistem
pendidikan yang berperan secara. optimal menjalankan
perannya. Ada tiga peran utama pendidikan tampa
kecuaii pendidikan Islam yaitu (a) sosialisasi dan
integrasi anak didik kedalam nilai kelompok atau moral
yang dianut (b) mempersiapkan untuk memiliki kecakapan
/kemampuan sosial ekonomi dengan membekali dengan
kualif ikasi-kualif ikasi pekerjaan dan prof esi yang
membuat mereka mampu memainkan peran sosial ekonomi
I
>
17
dalam masyarakat, ( c) tumbuhnya kelompok elite yang
nantinya memberikan sumbangan bagi keberlangsungan dan
kelanjutan pembangunan18) Sear ah dengan i tu , Noeng
Muhadjir mengemukakan fungsi pendidikan : menumbuhkan
kreatifitas subjek didik, menjaga lestarinya nilai
nilai insaniyah dan ilahiyah, dan membina tenaga kerja
produktit19 >.
Ahli pendidikan Muslim Ibnu Maskawih
menyatakan fungsi pendidikan adalah memanusiakan
manusia agar tetap pada kebenaran ( al-khairat) dan
dapat menghindari kejahatan (al-Syurur) dan tidak
jatuh ke martabat hina (al-hayawaniah),
memasyarakatkan sebagai anggota masyarakat dalam
kehidupan kebersamaan makalul ins an (human
perfection). 20 > Munir Mursi menyatakan Pendidikan
Islam adalah 11 proses pembinaan manusia mengabdi dan
taat kepada Allah agar taqwa, memakmurkan bumi untuk
kepentingan memperkokoh ke maslahatan manusia dengan
menguasai berbagai ilmu, dan memperkuat persatuan
Islam21 >. Aminah Ahmad menyatakan "mengembangkan
18 )MD. Shipman, Education and Modernization, (London: Faber, 1972), pp.33-35.
19 >Noeng Muhadjir, Pendidikan dan Perubahan Sosial, suatu teori Pendidikan, (Yogyakarta : Rake Sarasin, 1993), p. 35
20 >rbnu Maskawih , Tahzib al-Akhlaq wa Tahthir alA'raq, cet. I (Cairo : Al-Khairiyah, tt), pp. 5-13
21 >Muhammad Munir Mursi, Tarbiyah al-Islamiyah Usuluha wa Tatawwaruha fi al-Bilad al-'Arabiyah, (Kairo: Dar al-Kutub,
0
1977), p. 20
I
18
manusia kearah kesempurnaan-keutuhan baik kepribadian
maupun kemampuan menyelesaikan urusan dunia dan
akhirat dan agar berakhlak mulia 11 22)
Para ahli berkesimpulan pendidikan mempunyai
peran besar dan menjadi pembuka pintu modernisasi.23)
Anderson misalnya menyatakan pembangunan ban yak
tergantung kepada bagaimana pendidikan diorganisasikan
dan dimanfaatkan untuk membantu integrasi sosial
budaya dan politik.24) Ajaran Islam secara tuntas
menyatakan pendidikan sebagai landasan utama bagi
peningkatan harkat martabat (derajat) manusia dan
kemanusiannya. 25 )
Peran Pendidikan yang strategis itu sering
tidak muncul sehingga pendidikan lebih sebagai objek
perubahan ketimbang subjek. Keadaan ini menumbuhkan
berbagai teori pembaharuan pendidikan mulai dari
Rivi talisasi Budaya sampai Modernisasi dengan konsep
Pembangunan sumber Daya Manusi sampai
bentuk liberasi yang dikumandangkan Iv~n Illich, dan ,)
lainnya. / / /) <"> r<!,,ed ' ~ l'h--~,....__,, rt;..,>~
22)Aminah Ahmad Hasan, Nazaryyah al-Tarbiyah fi alQur ani wa Tatbiqatuha, (Kairo:· Dar al-Ma'arif, 1985), p. 272. .
23 >Harbison and CA. Myers Growth Strategies of Human (Mc.Graw Hill, 1964), p. 181,
, Education . Manpower and Resources Development
24) Lihat Don Adams, Education and Modernization in Asia, (London : Addison Wesley onwriting, 1970), p.8 dan Philips H.Comb, The world Educationnal Crisis , A System Analysis, (London : IUP, 1968), pp. 8-9
25)Qs. Al-Mujaddlah, ayat 11
19
Dalam dunia Pendidikan Islam pembaharuan juga
dilancarkan terus menerus sejak awal abad XIX. Upaya
pembaharuan i tu dapat dikatagorikan kepada yang
bercorak purif ikasi dan dilanjutkan kepada yang
modernisasi. Tampilan dari upaya pembaharuan
pendidikan i tu adalah : ( 1) Pemurnian ; a) berupaya
menolak semua yang berasal dari luar Islam terutama
Barat dan menyerukan kembali kepada Al-Qur an dan
menentang semua bentuk khurafat. b) mempertahan pol a
tradisional yang partial dan tektual dan menolak semua
bentuk perubahan. (2) Pembaharuan; a) mengadopsi semua
model Barat dan membuang semua unsur Islami dan nilai
tradisional. b) Adaptasi dapat dibagi kepada lb)
akomodasi yaitu dengan cara memasukkan pelajaran umum
dalam kurikulum sekolah agama dan 2b) memasukkan mata
pelajaran agama disekolah umum dan mata pelajaran umum
disekolah agama 26 >. (3) Pembangunan tampilannya adalah
(a) integrasi ilmu pengetahuan (Islamisasi Ilmu
Pengetahuan) dan rekonstruksi ilmu pengetahuan yang
Islami dan (c) pola lanjut (dekonstruksi) suatu upaya
pembongkaran dari konsep yang ada. Usaha tersebut
tampilannya lebih pada lingkup pembaharuan.
Pada era 1990-an di USA dan beberapa negara
Industri memandang perlu planned change dengan model
pemberdayaan (empowerment). Dalam bahasa Inggeris
26 )Lihat Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21, ( Jakarta : Al-Husna, 1984 ), p.68.
20
empower diartikan give ·power .or, authority27)Empowe:r
·ment/ pemberdayaan dipakai sebagai istilah dalam
kebijakan organisasi management. Bila pemberdayaan
tertuju pada pribadi maka berarti proses membangkitkan
motivasi daya dari dalam (intrinsik) seseorang untuk
mampu melaksanakan tugas 28 ) dan secara organisasi
pemberdayaan berarti agar suatu sistem berdaya
memiliki kesemarakan, kemampuan daya adaptasi dan
berkembang dalam hubungannya dengan lingkungan yang
berubah29
) jadi ada suatu keberdayaan yang intrinsik
pada sistem itu untuk memiliki kemajuan , kernampuan
adaptasi dan perubahan berkembang berkelanjutan yang
tinggi. Dengan konsep itu ditelusuri keberdayaan
Pendidikan Islam masa klasik sebagai sistem yang
interdependen dengan sistem sosial lainnya, dengan
memaknai deskripsi sistematis historis secara
interpretatif kontekstual dan historis interdependen.
Dalam sejarah telah berlangsung pembaharuan
Pendidikan Islam mulai dari pol a adopt if, dual istik,
adaptif dan integratif. Sernua dapat dicirikan sebagai
upaya perubahan kualitatif. Hal itu perlu ditingkatkan
menjadi usaha pemeranan berkualitas (pemberdayaan).
27>A.S Hornby cs, The Advanced Learner's Dictionary
of Current English, (London: Oxford University Press,1950) p.395
28>stephen P.Robins, Organizational Bechavior Concept
Controversies and Aplications, (San Diego: San Diego State University, Printice Hall International, Inc., 1993),p.682
29) ibid, p. 668.
21
Usaha optimasi pembaharuan menjadi pemberdayaan,
secara teori tis merupakan suatu gerak perubahan
berkelanjutan30) yang memerlukan arah yang jelas
berupa gambaran keberdayaan yang akan dicapai sebagai
wacana pembanding yang aplikabel. Keberhasilan dan
kesemarakan pendidikan Islam pada priode klasik dapat
menjadi wacana pembanding itu.
Hal hal yang mendukung keberdayaan Pendidikan
Islam masa kemajuan klasik itu melalui telaah
sistematis historis selanjutnya dapat diref leksikan
bagi us aha pemberdayaan kedepan dengan tidak
mengenyampingkan kompleksitas situasi kondisi yang
berkembang pada masanya.
4. Strategi Pembahasan dan teknik analisis
Pembahasan didahului dengan mendiskripsikan
semua informasi penyelenggaraan Pendidikan Islam dari
zaman ke zaman. Pendiskripsian dilaksanakan dengan
memperhatikan keterkaitan dengan Pendidikan Islam
antara satu masa dengan masa yang lainnya dengan
mempertimbangkan situasi kondisi historis yang. ada
secara interdependen dengan menempatkan ayat Al-Qur an
sabagai penimbangnya 31 ). Pendeskrip-sian sistematis
dilakukan melalui aspek budaya; aspek ekonomi; aspek
agama dan aspek politik. Hal ini dimaksudkan agar
30 >gerak perubahan menurut pandangan teori opt:imistik "model linear" adalah gerak maju tampa henti, Lihat Ingemar Fagerlind,at. all, op-cit, p.147
31 ) ibid, p.176.
22
tinjauannya tidak menjadi bias historis.
Setelah itu dilakukan upaya melihat prespektif
keberdayaan pendidikan dari berbagai aspek dengan
berusaha menangkap dan mengungkapkan pemaknaan dari
data historis yang ada dengan interpretatif
konstruktif. Berbagai paktor penyebab keberdayaan
pendidikan Islam dilatari kondisi budaya - ekonomi -
agama dan politik dimaknai dengan memperhatikan
interaksi yang berlangsung berdasar kontek priode
sejarahnya pada saat masa Pendidikan Islam mendapatkan
keberdayaannya Esensi keberdayaan itu dijadikan
indikasi pemberdayaan. Hasil analisa itu dirumuskan
sebagai indikator indikator pemberdayaan
pendidikan Islam. Untuk mendapatkan bagaimana
paradigma pemberdayaan Pendidikan Islam kemasa depan
lebih dahulu dilakukan studi implikasi pemberdayaan
Pendidikan secara replektif konstektual dengan
indikator pemberdayaan dari tiap aspek dengan
memperhatikan dan mempertimbangkan paktor historis dan
perkembangan situasi kondisi yang ada sekarang.
Selanjutnya dikonstruksikan aplikasi Pemberdayaan
Pendidikan Islam ke Masa depan sebagai suatu gagasan
prospektif.
E. Sistematika Penulisan
Penulisan disertasi ini disusun secara berurutan
bab demi bab dengan diawali, bab pertama sebagai bab
Pendahuluan pada Bab ini di ungkapkan latar belakang
dan perumusan masalah, tujuan dan signifikansi studi.
23
Metode Penelitian dan pembahasan, serta sistematika
penulisan.
Bab kedua Keberdayaan Pendidikan Islam lewat
aspek Budaya. Pada bab ini diungkap kondisi budaya
masyarakat Islam secara berkesinambungan pada masa
ummat Islam mengalami kemajuan. Mengungkapkan pada
bahagian (a) Proses terbinanya masyarakat beriman dan
berbudaya belajar, yang menguraikan pembinaan komunitas
muslim menjadi learning. society, pembinaan masyarakat
madani dan hubungan dengan pengembangan sistem budaya,
pengembangan penalaran dan musyawarah sebagai basis
masyarakat Intelektual. Pada bahagian (b) pengembangan
kelembagaan pendidikan Islam, meliputi uraian tentang
tumbuhnya Mesjid, Mesjid Khan dan Madrasah, Modifikasi
Kuttab - Maktab dan Maktabah dan Perkembangan Majlis
Taklim - Majlis Ilmu dan Observatorium. Selanjutnya
bahagian (c) Aktivitas Pembelajaran Masyarakat
mengungkapkan tentang gerakan tulis baca dan
pembelajaran di negeri Muslim, Muatan Islami pad a
budaya Arab dan pad a budaya negeri-negeri Islam.
integritas diniyah ilmiyah dan amaliyah.
Selanjutnya pad a Bab Ketiga Keberdayaan
Pendidikan Islam lewat Aspek Agama. Pada Bab ini
diuraikan pada bahagian (a) tentang Pendidikan sebagai
hak dan kewajiban asasi meliputi Pendidikan sebagai
tanggung jawab induvidu masyarakat dan nagara;
prinsip ukhuwah Islamiyah dan Taawwun alal birri bagi
pengembangan Pendidikan; Prinsip Amar Makruf Nahi
24
Munkar dan Pengembangan Pendidikan; Tanggung Jawab
Pendanaan Pendidikan, zakat-infaq-sedeqah dan wakaf.
Bahagian (b) Manusia sebagai subjek dan objek
Pendidikan meliputi prinsip Iqra'- istiqra' bagi
pengembangan ilmu pengetahuan, prinsip ijtihad dan
musyawarah dan bahagian ( c) Pendidikan Islam sebagai
Pendidikan yang integral komprehensif meliputi telaah
tentang Pendidikan Islam bersifat humanisme teistik
dan holistik komprehensif.
Bab keempat Keberdayaan Pendidikan Islam lewat
aspek ekonomi, diulas pada bahagian (a) . perdagangan,
bahagian (b) pertanian dan (c) industri manufactur
masing masing dan hubungannya dengan penyelenggaraan
pendidikan.
Bab kelima tentang Keberdayaan Pendidikan Islam
lewat aspek Politik membahas tentang (a) isu persamaan,
(b) persatuan dan keadilan, (c) alih teknologi dan ilmu
pengetahuan, (d) Pembinaan sumber daya manusia dan
kebebasan akademik.
Bab keenam Prespektif Keberdayaan Pendidikan
Islam mengemukakan analisa Keberdayaan Pendidikan Islam
dari berbagai aspek; (a) aspek budaya pada tiap priode
dan interaksi bagi pemberdayaan pendidikan serta elemen
penting dari terjadi Keberdayaan dari aspek budaya tiap
priode dan penampilan indikator indikator pemberdayaan
pendidikan lewat aspek budaya; ( b) aspek agama pada
tiap priode dan interaksi terhadap Keberdayaan
pendidikan Islam serta elemen elemen penting dan
indikator terjadi keberdayaan Pendidikan Islam dari
aspek agama; ( c) aspek ekonomi pada tiap priode dan
25
interaksinya bagi keberdayaan Pendidikan Islam serta
elemen-elemen dan indikator penting keberdayaan .
pendidikan dari aspek ekonomi dan (d) aspek politik
pada tiap priode dan interaksinya dengan keberdayaan
pendidikan Islam serta elemen dan indikator keberdayaan
pendidikan Islam lewat aspek politik, (e) Hal-hal
Pendukung keberdayaan pendidikan Islam dari berbagai
aspek.
Bab ketujuh Rekonstruksi Pemberdayaan pendidikan
Islam prospek ke depan terdiri dari pembahasan;
Implementasi Pemberdayaan Pendidikan di Indonesia,
implikasi Pemberdayaan bagi keberdayaan Pendidikan Islam
suatu perbandingan dan Aplikasi Pemberdayaan Pendidikan
Islam Ke Masa Depan.
Selanjutnya bab kedelapan merupakan penutup
memuat rangkuman kesimpulan dan beberapa pokok pikiran.
PERPUST,~K~AN - .. ~'°l PROGRAM PASCAS,c\.l<J.t'\J',•A I
IAIN SU-KA YOfi YAKA H'l_,::__I
Sebagai
BAB VIII
PENUTUP
penutup disertasi ini dirangkumkan
kesimpulan dari keseluruhan pembahasan keberdayaan
pendidikan Islam pada bab I s/d VII. serta beberapa
pokok pikiran bagi pemberdayaan pendidikan kemasa depan.
A. KESIMPULAN
1. Keberdayaan Pendidikan Islam adalah keberhasilan
pendidikan Islam dalam menjalankan perannya.
Keberdayaan Pendidikan Islam dalam telaah sistematis
historis adalah keberhasilan Pendidikan Islam dalam
perannya yang interdependen dengan sistem budaya,
ekonomi, agama dan politik pada kurun waktu tertentu
masa yang lalu. Pada disertasi ini difokuskan pada
kesemarakan dan keberhasilan Pendidikan Islam pada
priode klasik.
2. Dari telaah sistematis historis, melalui aspek
budaya, ekonomi, agama dan poli tik pada masa Islam
klasik menunjukkan, ada hubungan yang timbal balik
antara kondisi yang dominan dari aspek-aspek tersebut
dengan keberdayaan Pendidikan Islam.
3. Berdasarkan ka~akteristik perkembangan Pendidikan
Islam dalam aspek budaya, ekonomi, agama dan politik
masa klasik (masa -.kemai_;u~n 650-~ooo, masa disin~egra'si
1000-1250 J · i tu, maka fase perkembangannya dapat
dibagi kepada masa kaffah {571-660), masa etnosentris
{661-750), mas a kosmopolitan (7541-814)' mas a
fanatisme aliran ( 814-850), masa poli tik kekuasaan
(850-950), masa dominasi aliran minoritas (950-1050)
322
. "
dan masa dominasi Mazhab mayoritas (1050-1258)
4. Keberdayaan Pendidikan Islam ternyata menjadi optimal
pada kondisi yang kaffah, kosmopolitan, dan tidak
repressif. Selanjutnya Keberdayaan Pendidikan Islam
menjadi tidak optimal pada suasana yang etnosentris
dan fanatisme aliran, politik kekuasaan, dominasi
aliran minoritas dan bahkan pada masa dominasi mazhab
menjadi mundur dan tidak berdaya.
5. Hal-hal yang mendukung keberdayaan peran pendidikan
Islam pada kondisi yang kaffah, kosmopolitan serta
tidak repressif tersebut adalah : (a) wawasan belajar
seumur hidup tanpa batas dengan pemahaman agama yang
kaffah, kemampuan kerja shalihat yang menjunjung
persatuan persamaan dan keadilan berdasarkan asas
asas kitabullah dan Sunnah Rasul. (b) proses dan
orientasi kependidikan yang terbuka, dinamis dan
kreatif-- dengan orientasi pemahaman yang humanisme
teistik dan tidak repressif. (c)transformasi nilai
dalam1 kerangka Islami dan ( d) jaringan kelembagaan
yang terpadu dengan konsorsium ilmiah dan pusat
penelitian serta pengembangan dengan memanfaatkan
jaringan inf ormasi yang ada, didukung dengan status
pendanaan yang akur-at dan status lembaga yang bebas
dengan komlt.men yang tinggi pada keimanan
6. Pemberdayaan Pendidikan Islam di Indonesia kemasa
depan seyogyanya dapat dikembangkan dalam kondisi
yang kaffah dan kosmopoli t. Pemberdayaan peran
pendidikan Islam yang tel ah dilakukan dapat
dioptimalkan dalam setiap aspek sehingga hal-hal yang
323
mendukung keberdayaan dapat diwujudkan dengan
optimal. Wawasan belajar yang masih memisahkan
pendidikan Islam sebagai pendidikan agama saja perlu
dikembangkan kearah pengertian sebagai pendidikan
yang integratif komprehensif. Proses kependidikan yang
teistik ataupun yang teistik humanistik harus
dikembangkan kepada orientasi yang humanisme teistik.
Pengembangan pembelajaran yang ekspositori perlu
dikembangkan menjadi model inquiri. Pengembangan
kurikulum yang cenderung dichotomik perlu diarahkan
menjadi monochotomik, perlu ada konsorsium ilmu-ilmu
ihsaniyah. Selanjutnya kelembagaan pendidikan yang
ada perlu meningkatkan kuali tas kerjasama dengan
pusat-pusat penelitian dan pabrik terutama untuk
sekolah kejuruan. Perlu pula dibangun sistem
pendanaan pendidikan Islam yang terpadu.
B. Beberapa Pandangan ke depan.
1. Bagi keperluan pemberdayaan pendidikan Islam kemasa
depan perlu menciptakan suasana pemahaman agama yang
kaffah dalam suasana kebersamaan yang tidak repressif
dalam semua aspek, mulai lingkup pribadi, sekolah,
organisasi dan negara.
2. Berbagai hal pendukung keberdayaan pendidikan Islam
sebagai suatu sistem, hendaknya dapat diupayakan
semua pihak dalam usaha memberdayakan pendidikan
Islam, baik dalam pemberdayaan visi kependidikan,
proses dan orientasi penyelenggaraan, pengembangan
kurikulum maupun kelembagaan.
324
325
DAFTAR PUSTAKA
Abduh, Muhammad, Ilmu dan Peradaban Menurut Islam dan Kristen, Bandung: Diponegoro, 1978.
Ahmad, Kurshid, Basic Principle Of Islamic Education, Lahore, 1978.
Ahmad , Sa'ad Mursi, Parikh al-Tarbiyah wa al- Ta'lim , Mesir : Alam al Kutub, 1971.
Ahwani, Ahmad Fuad , Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Proyek Pembinaan Prasarana PTAI/IAIN, 1984.
Al-Abrasyi, Kairo, 1964.
Muhammad Atiyah, Al-Tarbiyah al-Islamiyah, Dar al-Qaumlyah li al-Tiba 'ah wa al-Nasyr,
Al-Attas, Syed Naquib dan Syed Sajjad Husain, Aims and Objectives Islamic Education, London, 1979.
_______ , Mizan,1995
Islam Dan Filsafat Sain, Bandung
Al-Faruqi, Ismail R, The Cultural Atlas Of Islam, New York: Macmillan Publishing Company, 1990.
Al-Faruqi, Ismail R, Islamization Of Knowledge; General Principle and Work Plan , Washington DC., International Institute Of Islam Tought, 1982.
Al-Haddad, Habib Ali Thahir, Sejarah Masukkan Islam ke Timur Jauh, Jakarta: Lentera, 1995.
Al-Hudary, Beik Al-Syaikh Muhammad, Kitab Parikh AlTasyri' al-Islamy, cet Iv, Mesir: Al-Sa'adah 1954.
Al-Khurbutly, Aly Hus~y_-: Al-Hadharah al-Arabiyah alIslamiyah, Qahirah: Maktabah Al-Khasanji, tt.
Amin, Ahmad, Zuhr al-Islam, juz II ,cet V ,Kairo: Maktabah al-Nah?ah
0
al-Mi~riyah,1977.
_______ ,Duha al -Islam , Kairo, Maktabah al- Nahdah al Mi~riyah, 1977 .
Amin, Abdullah.M, Falsafah Kalam Di Era Post Modernisme, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 1996
Ameer, Ali , A Short History of The Saracens, New Delhi: Kitab Bahavan, Fourth Edition, 1994.
326
Arbi, Sutan Zanti, Pengantar Kepada Filsafat Pendidikan, Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikti, Proyek Pengembangan Tenaga Kependidikan, 1980.
Ashtor, E, A Social and Economic History The Near East In The Middle Ages, London: Collins st James's Place, 1976
Azra, Azyumardi, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara,Abad XVIIdan XVIII, Bandung: Mizan, 1995.
Baloch, N.A, Advent of Islam In Indonesia , Islamabad: National Institute Of Historical and Cultural Research, 1980
Barnadib, Imam, Dasar - Dasar Kependidikan, Memahami Makna dan Prespektif Beberapa Teori Pendidikan, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1993.
Barginsky,V.I,Tasawuf Dan Sastra Melayu, Jakarta: RUL,1993
Billgrami, Hamid Hasan. Konsep Universitas Islam, (terj.) Yoyakarta: Tiara Wacana, 1988.
Bosworth, Edmund Clifford, The Islamic Dynasties, Edinburgh, Edinburgh University Press, 1980.
Bulliet, Richard w, The Patricians of Nishafur, A study in Medieval Islamic Social, Cambridge: Harvard University Press, 1972
Dahl, Robert A, Modern Political Analycis, New Delhi: Printice Hall Of India Private, Limited.1974.
Daradjat, Zakiah, MP3A dalam Prespektif sejarah, Jakarta, Work Paper Seminar Peran MP3A dalam Pendidikan Agama, Jakarta : Departemen Agama RI, 1998.
---------, suatu Analisis Perkembangan Pemikiran Pendidikan Islam Masa Abbasiyah, uraian lepas, 27 September 1989, Jakarta, Wisma Sejahtera, 1998
Dodge, Bayard, Muslim Education In Medieval Times Washington,DC,: The Middle East Insti tut , 1962.
Esposito, Jhon L, (ed), Islam In Asia: Religion Politics and Society, New York: Oxford Univer sity Press, 1987
Fagerlind, Ingemar,cs, Education and National Development, Oxford : Pergamon Press, 1983
Gazalba, Sidi, Mesjid Sebagai Pusat Ibadah dan Kebuda yaan Islam, Jakarta: Pustaka al-Husna, 1992.
327
Graudy, Roger, Hencari Aga•a Pada Abad XXI , Wasiat Filsafat Roger Graudy, terjemah Prof. DR.H.M.Rasyidi, Jakarta: Bulan Bintang, 1986.
Hasan, Aminah Ahmad, Nazaryyah al-farbiyah fi al-Qur ani wa Ta~biqatuha, Kairo, Dar al~Maarif, 1985.
Hasan, Ibrahim Hasan, Tarikh al-Islam al-Siyasi wa aldin, cet vii,Mesir : Maktabah Al-Nah?ah ,1976
Hitti, Philip K, History of The Arabs, London : Macmillan ,1955.
Hisyam, Ibnu, Al-Sirah al-Nabawiyah, Juz I & II, Mesir : Syirkah Maktabah wa Matba 'ah wa Mustafa al-Bab a 1 Halabi wa Auladuh, 1955.·
Hudgson, Marshal G., The Venture Of IslCDl, vol. ,III, Chicago: The University of Chicago Pres, 1974.
Iqbal, Muhammad The Reconstruction Of Religious Thought: In Isla•, Lahore, Syekh Muhammad Ashraf, 1981.
Jalal, Abd al -Fatah, Hin al-U~ul al-farbiyah fi al-IslCDl, Mesir, 1977.
Kahf, Monzer, "Wakaf" dalam Jhon L. Esposi~o, T~~e Oxford Encyclopedia of The llodern Islatic World, New York: Oxford University Press, 1995.
Khaldun, Ibnu, The 1958.
lluqaddi111ah, NY: Belingen Fondation,
Koentjaranin,_qrat, Pengantar Ilmu Antropoloqi Raneka Cipta, 1980.
Jakarta
Kuntowijoyo, "Agama Negara Dan Format Sosial, Sejarah Alienasi dan Oposisi Islam di Indonesia", dalam A.E.Priyono,(ed) ·Paradigma IslCDl, Interpretasi untuk aksi, Bandung : Mizan, 1990.
________ , "Muslim Kelas Menengah Indonesia, 1915 -1950"dalam A.E.Priyono,(ed) ParadigllfB IslCDl, Interpretasi Untuk Alesi, Bandung : Mizan, 1993.
________ "Muhammadiyah Sebagai Gerakan Kebudayaan Tampa Kebudayaan" dalam Ade Maarif dkk. lluhCDfllfadiyah dan Pellfberdayaan Rakyat, Yogyakarta: KSL dan LPJEM UMY Kerjasama dengan Pustaka Pelajar, 1995.
Langgulung, Hasan, Pendidikan Isla. Henghadapi abad ke 21, Jakarta : al-Husna, 1984.
!
Lapidus, Ira Marvin, A History of Islairic Societies, Cambridge: Cambridge University Press., 1991.
__________ , Huslim Ci ties in The Latter Hiddle Ages, Cambridge, Massachusets: Harvard University Press, 1967.
328
Lombard, Maurice. The Golden Age of Islam, vol.2 New York : American Elseirer Publishing Company, INA, 1975.
Ma arif, Syafii, Membumikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995.
Madjid, Nurcholish, 11 Pertimbangan Kemashlahatan Menangkap Makna Dan Ketentuan Keagamaan: Kasus Ijtihad Umar Bin Khattab dalam Nurkhalis Majid, ( ed), Islam Doktrin dan Peradaban, Jakarta : Paramadina, 1995.
--------~,Islam Ke Modrenan dan Ke Indonesian, Bandung : Mizan, 1989.
Makdisi, George , The Rise of Colleges; Institution of Learning in Islam in The West, Edinburgh: Edinburgh University Press, 1981.
_________ , On The Rise The Christian West:
of Humanism in Classical in With Special Reference
Edinburgh University .Press, Scholastic, Edinburgh: 1982
_________ , 11Madrasah11 dalam Bos·worth, at. all., (eds) The Encyclopedia of Islam, Vol.V , New Edition, London: EJ.Brill,1986
Maududi, Abu A'la, Islamic Law and Constitution Translated and Edited by Kurshid Ahmad tp,1982.
Miarso, Yusuf, Dkk, Teknologi Komunikasi Pendidikan Pengertian dan Penterapannya di Indonesia, Jakarta: Pustekom Depdikbud dan CV Rajawali, 1984.
Muhadjir, Noeng, Metodologi Penelitian Yogyakarta : Rake Sarasin, 1996.
Kualitatip,
-----------------,Ilmu Pendidikan dan suatu Teori Pendidikan, Edisi IV, Sarasin, 1993
Perubahan Sosial Yogyakarta: Rake
----------------- , Sumber Daya Sarasin, 1992
Perencanaan Dan Kebijakan Pengembangan Manusia, cet II, Yogyakarta Rake
Mursi, Muhammad Munir, Tarbiyat al Islamiyah Usuluha wa Tatawarruha fi al-Bilad.' al-' Arabiyah, Kairo·: Dar alKui:ub, 1977.
Nadvi, Syed Habibullah, Penerbit Risalah,1986.
Dinamika Islam, Bandung
Nakosteen, Mehdi, History Of The Islamic Origin of Western Education, Boulder : University of Colorado Press, 1964.
________ , Konstribusi Islam Atas Barat, Deskripsi Analisa Abad ( terjemahan Joko s, dkk, Surabaya 1996
329
Dunia Intelektual Keemasan Islam
: Risalah Gusti,
Nasr, Seyyed Hossein , Sceince and Civilization In Islam, New York: A Plume Book From American Library, 1970
Nasution, Harun, "Tinjauan Filosofis Tentang Pembentukan Kebudayaan Islam" dalam Abd. Basir Solissa dkk, (Ed) Al-Qur an dan Pembinaan Budaya; Dialog Dan Transformasi, Yogyakarta: Lesfi,1993
________ ,Islam di tinjau dari Beberapa Aspek, Jakarta: UIP, 1985.
________ , Islam Rasional Gagasan dan Pemikiran , Bandung : Mizan, 1995
Pembaharuan Dalam Islam , Sejarah Pemikiran dan Gerakan, Jakarta : Bulan Bintang,_1987
Noer, Deliar, Gerakan Modern Islam Indonesia, 1900-1942, Jakarta : LP3ES, 1995
_______ 11 Masa Depan Ummat Islam Tantangan Dan Cara Menghadapinya 11 dalam Dawam Raharjo, Reformasi Politik, Jakarta : Intermasa, 1977
Pijper, C.F, Beberapa study Tentang Sejarah Islam di Indonesia 1900-1950, cet.I, Jakarta : UI Press, 1964
Rahman, Fazlur, Islam and Modrenity: Intelectual Tradition, Chicago: Chicago,1987
Transformation The University
an of
_______ , Islamic Methodology in History, Karachi: Central Institute Of Islamic Research, 1968
Robertson, Ian, Sociology, New York: Worth Publisher, Inc. 1981.
Sabiq, Said, Fiqh al-Sunnah, juz ii, Beirut: Dar al Kitab, al-Arabi,1974
Salam, Solichin, Muhammadiyah dan Kebangunan Islam di Indonesia,Jakarta : NV.Mega, 1965
Sastromijoyo. Seno, Renungan Tentang wayang Kulit, Jakarta : tp, 1964
Saqbi, Ghulam Nabi, Modrenization Of Muslim Education, Lahore: Islamic Book Service, tt.
330
Sezgin, Fuat, 11 Dar al Hadist11 ,dalam Bernad Lewis et.al. The Encyclopedia of Islam, New Edition vol II, Leiden: EJ Brill, 1980.
Shaban, M.A., Islamic History; A New Interpretation Cambridge: The University Pres, 1971.
Shihab, Quraisy, Membumikan Al-Qur an , Bandung , Mizan, 1989
Siddiqi, Amir Hasan, studies In Islamic History, alih bahasa HMJ Irawan,Jakarta : Al-Maarif, 1985.
Siddiqi, Nourrouzzaman, Menguak Sejarah Muslim, Yogyakarta : LP2M, 1987.
Tamaddun Muslim, Jakarta, Bulan Bintang, 1987.
Sol ton, H Roger, An Introduction to Poli tics, London: Longman, Green and co, Ltd, 1960.
Stanton, Charles Michael, Higher Learning In Islam, The Classical Priod A.D 700 - 1300, Rowman & little field Publisher Inc, 1990.
Steenbrink, K.A, Pesanteren , Madrasah, Sekolah, Jakarta LP3ES, 1975.
Suryanegera, Ahmad Mansyur, Menemukan Sejarah Wacana Pergerakan Islam di Indonesia, Bandung : Mizan, 1995.
Syalabi, Ahmad, History Of Muslim Education, Libanon: Dar al Kashaf Publishing Distributing House, 1954.
BeirutPrinting
Taylor, EB, Primitive Culture, London: Jhon Murray, 1871.
Watt, W.Montgomerry , The Mayesty That Was Islam, London : Sidwick A. Jackson, 1971.
__________ , Muhammad At Mecca, London University Press, 1979.
Oxford
__________ , Muhammad's Mecca, History in The Qur an, Edinburgh : Edinburgh University Press, 1988.
Yunus, Mahmud, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta : Mutiara , 1970.
Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia Jakarta Proyek Pengembangan dan Peningkatan PTAI/IAIN, Departemen Agama RI, Jakarta: 1986.
·-
PETIKAN AYAT AL-QUR'AN
I. Q.S. Al-Hujurat ayat (13)
f-J\ ~) i,;Jl..'.l Jl:J_, ~_,..;. ~-' ._;.;~ J', .y ~ti .rU!I t.:i~ j:::>~~\jj~\~\ ~
3. Q.S al- Alaq 1-5
(r) ij)r1 ~.JJ lJl (") J;;, ~ j ~~I:}:>- (') :}:>- i.f~I ~_) r-~ \;J ·(o)~~\..j~~\~ (i)~l~~i.f~I
4. Q.S al-Mudatsir ayat 1-3
· (t) )dJ ~t;J (r) fa ~_)J (") _;~\; r:9 (') ;~1 ~\ 5. Q.S al-Baqoroh ayat 30-32
£.-.. .. ~ .. / .. , ,, ~ ~ . ~ 1:..LI \'\:; ~ · ':JI · l<:b,. ·1 ~ ~ J\:; ~I .. .. v .. ~ 'Y .. tJ".J d iJ' . ~ . .J ).)
(r.) ~ ':J\.. ~I ~I Jt; ~~J .!l~ ~ ~J "\..~I ~J
~1 ~J.A :c, . .:~.;;.;1JW~'c?i+-rt1¥'·~1r,1~_, (r") p1 r-;Lll ~I ~I ~\..':JI \:J ~':J ~~ \)\:9 (r') ~~l.o
6.Q.S al-Zumar ayat 9
-- --~ ~ ~_) ~_; ~.iJ ;;__,.>':JI_)~ Wt;Jl~L... J11 "~\ ~\j _y u--ol . .. ..
·~\.JI \iJI _f ~ ~J ~':} J~\., ~ J~I 4.S~ . ... .. .. .. .. .. 7. Q.S al- Ankabut ayat 43
.. • 0_,JWI ':J \--~ \..J ~Lll ~~ JL...~I ~J
•
8. Q.S al- Saff ayat 4
(t) ~~r ~ ri·(~ ~ c) ~~~.)} \ ~1\ 0\
9. Q.S at-Taubah ayat 60
~jJ~~u)\o-9.J~.fo~_;l~ ~~~ J"U~·~~~\~\·
~ ~ i'.1 _, 11..;- ;.,;.. ) J:.:-11.Y.\, i'.1 ~ r
10. Q.S al-Hasyar ayat 7
••• ~ ·~~\ ~ ~.J.l ~ ~- ••••
11. Q.S ali Imron ayat 92 \ ..
~~4\\0\;~ir ~ \...J~ \t~ ~A\)~ J 12. Q.S al-Saff a~at 10-11
-.l~J.J 1~ ~Ji~\ ~\)J;. if~ 0J~ J!' fl.)\~~\ ~jl~\~
,:,.,.\,;; r£ (JI fl P,-flU f.-J.\J ~\,-~ 11 .b- .) .:i_,~_, 13. Q. S al-Baqoroh ayat 261
~~J.~~~\~j.:s'1\~ c)~~,~~.)l\J,.
14. Q.S Luqman ayat 27
15. Q.S al-Syam ayat 9
16. Q.S al-Lail ayat 18
\(~(ft\»
f ~ ~ \.. J~ ~jJ\
'
17. Q.S al- Baqoroh ayat 177 \
r""'1~ ~~~I~ ~I i:/JJ '-:'~~ ~_r.11 J.:j ~.J>:J \,JJ 0L~I ~
~~ ~ jll ~J~ "--:>"~JUI~~~~ '-:'l3J~ ~~__,.>..~I
~)~ o_,s)I ~~ o_,Lz11 ,iu~ '-:''U JI ~J ~u~ ~I J~ f.w~ .. ..,,,,,, _, .
0:~1 ~JI ~y1 (J;;>-J ,.~~ 1-L....\._JI ~ 0'.!.U~ 1_,.,Ull>- 1~1 ~~
~l~~J~\;;~ 18. Q.S al-Baqoroh ayat 275
\
~ ~ .J \..:JI ~~I ~Jt; .:1\s. Lf4J ~I JI o_r~ ~\... ~ ~\.; ~.J
0.J~\;..
19. Q.S al-Mutaffifin ayat 1 - 6
r>)\.5 \~\., ("<) 0)~ l.i'U\ ~ ~ \~\ 0-:~\ (~) 0: ~~\, .. ~ ~)
\~ \~ ( o) ~ \~ (t) 0J~ ~\ ~J\ ~ 'l\ (r) 0.J?: \"YjJJ\
("\) etiWI ~) V"\:J\
20. Q.S al-Araf ayat 31
~'1~\ ~~ 'lJ ~~\J lh ~J5 ~ ~)\Jj.;-\.:1\~ ~_r..l\
21. Q.S al-Isra' ayat 29
\.J_,..,>-\...~~ ~\ {~'lJ ~JI ;Jfa !.L~ ~'lJ 22. Q.S al-Rahman ayat 8-9
v _, __ _
23. Q.S al-Baqoroh ayat 188
~l:JI J~I if ~)\.ta i\Q.1 Jl~\.,\~J Jkl_J~ ~ fi~1!f(t;';/J
24. Q.S al-rum ayat 41
~ \,.w. '5:JI ~ ~~~\:JI '5~1 ~~~\.,Al J~U~
25. Q.S al- Isra' 16
-~~\fr» J~\ ~ ~ ~ µ ~_;.. trl ~ ~ 01 t~..)1 lj\_, 26. Q.S al-Furqon ayat 67
, -,!.S al-Isro' 26-27
0\,;.I ~~ ~_;~~.U ~I~~_;~ '1.J ~I J.\., µ\., ~ J.jll~ ~\., ~_) 0-"~_) ;~1~_,..o~L.\_, 1_;_,...b' ~)0~10~~~\
28. Q.S Muhammad ayat 38 l_;>-:"4 '}_; ~ \>Y.J
~Ll~~lfJ~if~ 11~JL,WJ~~ ~'ly,rf'~
~~'} ~ f ~L.j J~ ~_,:; 0\J ;~I ~\JJ ~\ 1\., ~ ~
29. Q.S Yusuf 53
r:->~_;_#- J._; 01 J..J r>_) L. '11 ~.rJ~ o_; L.~ ~101 ~ ts~rL.-J
30. Q.S Rum ayat 29
' Lt~ lJ" ~ L.J ~\ J..01 lJ" '5.>.ii ~ ~ ~ ~~~1 \_,.ll;, L>jjl ~I J
31. Q.S al-Balad ayat 12 - 13
32.Q.S al-Jumu'ah 10
' ' V:?' ~\ ~fi~ ~\ ~ rY ~~ ~J ~\ d ~_r:i..; o}:al\ ~:: .a.;1~1,.;
33. Q.S al Asyura ayat 38
~ ~ .. :u \tJ ~ ,_;11_,..!. ~ .r~ o~l~G~ ~) ~ \:i;-1 L>jj~
34. Q.S Ali Imron ayat 159
~~~Y,Y ~~~I~ \W~)J~~11if~J~ ' ' " ~~101~1~ JS_j:J~y- l~u .r~I d~JJl:uJ~;;.:-~~
~_;ll
-
RIWAYAT HIDUP
Nama Drs.Fachruddin,M.A
Tempat/Tgl Lahir Pangkalan Berandan, 26 Des. 1955
Pekerjaan : Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN SU
Alamat
Nama Ayah
Nama Ibu
Nama Isteri
Anak
Pendidikan:
Medan
Jln.Pimpinan No.195 Tanjung Anom
P.Batu,Medan 20353
Zubir (Alm)
: Zainab
: Dra.Naisah
Muhammad Fachran Haikal
: Muhammad Fachran Faisal
: Fatina Fachrina Ulfa
: Fatina Fachraini Elf a
- SD Islam Al-Maarif Berandan , tamat tahun 1966
- PGA 4 Thn Pangkalan Berandan tamat tahun1971
- SPIAIN Tanjung Pura ,Langkat tamat tahun 1973
Sarjana Muda Fak Tarbiyah IAIN Sumatera Utara
Medan 1977
- Sarjana Lengkap Fak.TarbiyahIAIN Sumatera Utara
Medan 1982
- Pasca Sarjana (S2) PPS. IAIN Sunan Kalijaga Yogya
karta.meraih Magister Art (M.A)thn.1990
- Pasca Sarjana (S3) PPS IAIN Sunan Kalijaga Yogya
karta
Penqalaman Kerja . .
-Guru Yayasan Pendidikan Islam .Indonesia Helvetia
Medan tahun 1976-1979
-Guru Taman Pendidikanislam (TPI) Medan 1977-1980
-Guru Yayasan Pesanteren Islam (YPI) Tanjung Anom
1978-1986 -Dosen Agama Fakultas Teknik Universitas Islam
Sumatera Utara (UISU) Medan 1986-1988
-Dosen Agama
Kimia (PTIK)
Perguruan Tinggi Ilmu Teknik dan
(Kerjasama ASEAN-Jepang 1986-1988
-Dosen pada Istitut Agama Islam Ja~aiyah Mahmudiyah
Tanjung Pura,Langkat 1985-1988 -Dosen tetap pada Fakultas Tarbiyah IAIN sumatera
Utara Medan tahun 1982 s/d sekarang
Karya Ilmiyah Elektrifikasi Pedesaan Pinggir Kota Madya Medan
dan Pengaruhnya Pada Pendidikan Formal Agama
(Fakultas Tarbiyah IAIN-SU 1982) Administrasi Pendidikan : Penataan dan Penyeleng
garaan (Medan ; Fakultas Tarbiyah IAIN-SU 1986)
Administrasi Pendidikan : Perencanaan & Pengem
bangan (Medan: Fakultas Tarbiyah IAIN-SU ,1987
Kepemimpinan Dan Keorganisasian Pendidikan (Modul
mata kuliah Administrasi Pendidikan( Fakul tas
. Tar- biyah IAIN SU), 1989 Dienul Islam (Study Islam dalam Persfektif Ilmu)
(Medan : Perguruan Tinggi Ilmu Teknik Dan Kimia,
1987. Ijtihad Pendidikan Dalam Pengembangan Pola Pendi
dikan Islam di Indonesia (Thesis), Yogyakarta:
PPS IAIN sunan Kalijaga 1990. Pendidikan Manusia Indonesia Baru (Miqat 1994)
Pendidikan Islam Dan Abad Informasi (Miqat 1992)
Prespektip Pendidikan Islam Memasuki Abad XXI
(Jurnal Tarbiyah IAIN sumatera Utara 1993) Pendidikan Integral Komprehensip ; Membangun
Sumber Daya Manusia Indonesia PJPT II (Jurnal
Tarbiyah IAIN sumatera Utara - Medan 1994)
Penelitian Kualitatip dalam Pendidikan {Miqat 1991)
Penelitian Pendidikan Islam {Miqat 1991)
Pengamalan agama Dan Peningkatan Pendidikan Islam
(study eksploratip pengembangan Pendidikan
Islam){Jurnal Tarbiyah 1995
Pengembangan Pendekatan Teknologik Dalam Pendidik
an di IAIN Sumatera Utara {Miqat 1990)
Sikap Muslim Menyongsong mas a
{Jakarta:Artikel SKJ IKMI-DDII 1990) de pan
Perlindungan Produsen dan Konsumen menurut Islam
{Jakarta:artikel; SKJ,IKMI-DDII 1994 )
Sikap Sabar Modal dasar kehidupan Pasca Industri
{Jakarta:artikel, SKJ-IKMI-DDII,1995)
Wawasan Masa Depan Ummat Islam (artikel,SKJ,1992)
Sirah Rasul Dalam Masyarakat Informasi {artikel, SKJ 1991)
Pembentukan Keluarga Sejahtera (Medan, LP2A,
1~93)
Keluarga Sakinah Laban Yang Subur Bagi Pembinaan
Generasi Muda (Medan, LSIAS,1994)
Disiplin dan Etos Kerja Muslim (Medan, Lp2A dan MD.PTP IX,1995)
Membentuk Komunitas Teladan (artikel SKJ 1996)