BAB I PENDAHULUAN -...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN -...
BPPKB Kota Bandung
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang
berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah
diterbitkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan
kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat
pertanggung jawaban secara periodik.
Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung
selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan
pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu
meningkatkan peran serta fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kota Bandung sebagai sub sistem dari sistem
Pemerintahan Daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat.
Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Bandung, capaian
tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya
BPPKB Kota Bandung
2
mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan kondisitasnya
dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup
pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional.
Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel
merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut
diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban
yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan
pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna,
berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang-
undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaran negara yang
bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam salah satu pasal dalam
undang-undang tersebut menyatakan bahwa azas-azas umum
penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib
penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan,
azas proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas. Azas
akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
penyelenggara negara harus dipertanggung jawabkan kepada
masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sehubungan dengan hal tersebut Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kota Bandung Kota Bandung diwajibkan untuk
menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan
LKIP Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota
BPPKB Kota Bandung
3
Bandung Tahun 2015 yang dimaksudkan sebagai perwujudan
akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari
pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja
utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan.
1.1. Gambaran umum
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota
Bandung adalah Satuan Kerja Perengkat Daerah yang mempunyai dua
urusan wajib yaitu Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak dan Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera, dengan Sumber Daya Manusia sebanyak 85 orang, dengan
rincian sebagai berikut:
TABEL 1.1
DATA JENJANG PENDIDIKAN PNS DI BPPKB KOTA BANDUNG
TAHUN 2015
NO JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH
1. S3 0
2. S2 10
3. S1 46
4. Diploma 5
5. SLTA 23
6 SLTP 1
7 SD 0
Jumlah 85
Sumber : Data Kepegawaian BPPKB Thn. 2014
BPPKB Kota Bandung
4
TABEL 1.2 DATA JENJANG GOLONGAN PNS DI BPPKB KOTA BANDUNG
TAHUN 2015
NO GOLONGAN JUMLAH
1. Golongan IV 23
2. Golongan III 56
3. Golongan II 6
4. Golongan I 0
Jumlah 85
Sumber : Data Kepegawaian BPPKB Thn. 2015
TABEL 1.3 DATA JABATAN PNS DI BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2015
NO JABATAN JUMLAH
1. Eselon II 1
2. Eselon III 4
3. Eselon IV 10
4. Fungsional 46
5 Pelaksana (Staf) 24
Jumlah 85
Sumber : Data Kepegawaian BPPKB Thn. 2015
Untuk melaksanakan tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja
tersebut, sesuai Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun
2007, Tanggal 4 Desember 2007 Tentang Tugas, fungsi dan struktur
organisasi SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Kota Bandung danPeraturan Walikota Bandung Nomor 474
BPPKB Kota Bandung
5
Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan
Organisasi Pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Kota Bandung, dengan struktur organisasi sebagai berikut :
GAMBAR 1.1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
BADAB PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG
Tahun 200ggal 4 Desember 2008
BPPKB Kota Bandung
6
1.2. Isu Strategis
Pelaksanaan program pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana
di Kota Bandung diarahkan untuk penanganan isu-isu Gender,
Perlindungan anak dan kependudukan dengan asumsi ke depan
meliputi:
(1) Pengendalian Kuantitas Penduduk,
(2) Pengembangan Kualitas Penduduk,
(3) Pengembangan Pengarusutamaan Gender (PUG),
(4) Pengembangan Perlindungan Anak.
Dari seluruh rangkaian Program dan Kegiatan yang telah
dilaksanakan, tidak dapat dilaksanakan secara mulus, masih terdapat
masalah-masalah yang ditemukan dan itu akan menjadi bahan acuan
untuk Program dan Kegiatan pada Program kerja lima tahun yang akan
datang, adapun masalah yang masih tertinggal diantaranya :
1. Pemahaman dan kesadaran tentang hak dan kesehatan reproduksi
remaja masih rendah. Masyarakat dan keluarga masih enggan untuk
membicarakan masalah reproduksi secara terbuka dalam keluarga.
Sementara itu lembaga advokasi dan konseling hak-hak dan
kesehatan reproduksi bagi remaja masih terbatas jangkauannya dan
belum dapat memenuhi kebutuhan remaja. Dan pendidikan
kesehatan reproduksi remaja melalui jalur sekolah juga belum
sepenuhnya berhasil
2. Masih rendahnya pemahaman dan kesadaran perempuan dan
masyarakat pada umumnya tentang kesetaraan dan keadilan gender,
sehingga partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan di
berbagai sektor pembangunan masih sangat rendah.
3. Pemberdayaan masyarakat di bidang pemberdayaan perempuan dan
BPPKB Kota Bandung
7
keluarga berencana belum sepenuhnya menempatkan masyarakat
sebagai subjek pembangunan pemberdayaan perempuan dan
keluarga berencana. Peran aktif masyarakat dalam pembangunan
pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana, yang meliputi
pengabdian masyarakat (to serve), pelaksanaan advokasi
pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana (to advocate), dan
pelaksanaan pengawasan sosial (to watch) mulai meningkat. Berbagai
masalah pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana yang
timbul dewasa ini, tidak perlu terjadi bila peran aktif masyarakat
dapat terus berjalan bahkan meningkat.
4. Pembangunan berwawasan pemberdayaan perempuan dan keluarga
berencana sebagai strategi pembangunan nasional, belum dapat
dilaksanakan seperti yang diharapkan, karena belum adanya
dukungan nyata dari berbagai unsur.
5. Pelaksanaan terhadap upaya pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana yang bermutu belum
optimal, terutama pelayanan pemberdayaan perempuan dan keluarga
berencana kepada masyarakat miskin, dan kelompok rentan.
6. Sistem perencanaan dan penganggaran Badan Pemberdayaan Perempuan
dan Keluarga Berencana belum optimal. Salah satu sebab adalah
kurangnya dukungan informasi pemberdayaan perempuan dan keluarga
berencana dari pelaku pemberi pelayanan pemberdayaan perempuan dan
keluarga berencana.
7. Peran Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana sebagai
pelaksana dan penggerak / fasilitator pembangunan pemberdayaan
perempuan dan keluarga berencana belum optimal. Hal tersebut
terutama dalam penanganan penduduk miskin dan sistem regulasi.
BPPKB Kota Bandung
8
1.3. Sistematika Penulisan
Penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Bandung Tahun
2015 disusun dengan sistematika mengacu pada Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentan
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah,sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum SKPD
1.2. Isu Strategis
1.3. Sistematika
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1. Perencanaan Strategis sebelum Reviu
2.2. Perencanaan Strategis hasil Reviu
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
3.2. Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
3.3. Akuntabilitas Keuangan
3.4. Prestasi atau Penghargaan
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja
organisasi serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan
organisasi untuk meningkatkan kinerja.
BPPKB Kota Bandung
9
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis
Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Kota Bandung sebelum reviu adalah merupakan dokumen
yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta
merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang
terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki
oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung. Rencana Strategis
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung
yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari tahun
2014 – 2018 ditetapkan dengan Surat Keputusan Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Nomor
800/972/BPPKB/2014 Tahun 2014 tentang Penetapan Rencana
Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota
Bandung Tahun 2014 - 2018. Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut
dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan
penetapan/kebijakan bahwa Rencana Strategis Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung dibuat pada masa
jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah
daerah akan menjadi akuntabel.
Renstra Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota
Bandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah
sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
BPPKB Kota Bandung
10
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2014-2018. Disamping
itu pula, Renstra Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Kota Bandung diharapkan dapat mewujudkan sinkronisasi
dengan Renstra Mentri Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, Bappenas, BKKBN dan BP3AKB Provinsi Jawa Barat
sebagai suatu sistem perencanaan pembangunan nasional.
Khususnya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Bandung Tahun 2014-2018, Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung tercantum pada :
Misi RPJMD ke 3
Tujuan ke 3
Sasaran
:
:
:
Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat
Peningkatan kualitas hidup masyarakat
1. Terkendalinya jumlah penduduk dan daya
tampung lingkungan
2. Meningkatnya pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
3. Menigkatnya pemberdayaan masyarakat dan
sinergitas program-program penanggulangan
kemiskinan.
2.2. Tugas Pokok dan Fungsi
Peraturan Walikota Nomor 475 Tahun 2008, menjelaskan tentang
Rincian Tugas Pokok, dan Fungsi Satuan Organisasi pada Lembaga
Tekhnis Daerah Kota Bandung sebagai berikut :
BPPKB Kota Bandung
11
1. Tugas Pokok :
Melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera berdasarkan asas Otonomi dan
pembantuan.
3. Fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang pemberdayaan perempuan
dan keluarga berencana;
b. Pembinaan dan pelaksanaan pemberdayaan perempuan dan
keluarga berencana yang meliputi pemberdayaan perempuan,
Perlindungan Anak, pengendalian keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi, serta ketahanan dan pemberdayaan
keluarga;
c. Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi badan;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya.Untuk melaksanakan tugas,
fungsi, susunan organisasi dan tata kerja tersebut, sesuai
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007,
Tanggal 4 Desember 2007 Tentang Tugas, fungsi dan struktur
organisasi SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kota Bandung dan Peraturan Walikota
Bandung Nomor 474 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok
dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung.
BPPKB Kota Bandung
12
2.3. Hasil Reviu Renstra dan Indek Kinerja Utama (IKU)
TABEI 2.1
VISI SEBELUM DAN SESUDAH REVIU
VISI
(sebelum reviu)
VISI
(setelah reviu)
Mewujudkan Keluarga
Sejahtera, Kesetaraan dan
Keadilan Gender dan
Perlindungan Anak
Mewujudkan Keluarga Sejahtera,
Kesetaraan dan Keadilan Gender
dan Perlindungan Anak
TABEL 2.2
MISI SEBELUM DAN SESUDAH REVIU
MISI
(sebelum reviu)
MISI
(setelah reviu)
1. Meningkatkan kualitas
hidup perempuan dan anak
Meningkatkan kualitas hidup
perempuan dan anak
2. Meningkatkan serta
2mendorong partisipasi masyarakat di dalam memperkuat kelembagaan
pengarusutamaan gender
Meningkatkan serta mendorong
partisipasi masyarakat di dalam
memperkuat kelembagaan
pengarusutamaan gender
3. Meningkatkan perencanaan
keluarga melalui pengaturan kelahiran, memberikan perlindungan hak-hak
reproduksi dan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan
Meningkatkan perencanaan
keluarga melalui pengaturan
kelahiran, memberikan
perlindungan hak-hak reproduksi
dan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan
4. Menggali potensi masyarakat dalam rangka
meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga
Menggali potensi masyarakat
dalam rangka meningkatkan
ketahanan dan kesejahteraan
keluarga
BPPKB Kota Bandung
13
TABEL 2.3
TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR SEBELUM DAN SESUDAH REVIU
Sebelum Reviu Setelah Reviu
Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator 1. Meningkatkan
pemahaman Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui promosi, advokasi, KIE dan fasilitasi yang dapat memberikan panduan tentang pembangunan yang berwawasan
gender dalam rangka mewujudkan kesataraan dan keadilan
gender dalam kehidupan keluarga dan masyarakat, Meningkatkan perlindungan hak perempuan dan anak
1. Meningkatnya upaya membangun kualitas hidup perempuan dalam aspek pendidikan ,kesehatan, ekonomi, sosial budaya , hukum, politik dan tekhnologi bagi perempuan di daerah
2. Pemberian layanan (konseling, mediasi dan pendampingan) kepada perempuan dan anak korban
tindak kekerasan dan meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak
3. Penguatan
pemenuhan hak-hak perempuan dan anak melalui Peningkatan sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang perempuan dan anak
4. Terwujudnya Kota Bandung sebagai
- Indeks Pembangunan Gender
- Persentase partisipasi perempuan di lembaga politik dan jabatan politik
- Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan
- Cakupan Perempuan dan Anak Korbam Kekerasan yang terselesaikan penanganannya pada
Unit Pelayanan
- Persentase Kelurahan
Layak Anak
1. Terwujudnya
kesetaraan dan
keadilan gender
serta
perlindungan,
pemenuhan
hak-hak anak
1) Meningkatnya kualitas hidup perempuan yang berkeadilan gender
2) Meningkatnya pemenuhan dan perlindungan hak-hak perempuan dan anak korban tindak kekerasan
3) Terwujudnya Kota Bandung sebagai Kota Layak Anak
- Indeks Pembangunan Gender
- Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang terselesaikan penanganannya pada Unit Pelayan Terpadu
- Persentase Kelurahan
Layak Anak
BPPKB Kota Bandung
14
Sebelum Reviu Setelah Reviu
Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator Kota Layak Anak
2. Meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam kelembagaan pengarusutamaan gender
5. Meningkatnya upaya memperkuat
kelembagaan pengarusutamaan gender
6. Meningkatkan perencanaan yang responsive gender pada SKPD di Kota Bandung
- Cakupan perencanaan SKPD responsip gender
dalam upaya pemberdayaan perempuan melalui Anggaran Responsif Gender (ARG)
2. Meningkatnya
kelembagaan
pengarusutamaa
n gender
4) Meningkatnya pengarusutamaan
gender dilingkungan Pemerintah Kota Bandung
- Cakupan SKPD yang responsive gender
3. Meningkatkan pemahaman, pengetahuan, sikap dan prilaku positif keluarga tentang kesehatan dan
hak-hak reproduksi serta memenuhi pelayanan KB dan Kesehatan reproduksi yang berkualitas
7. Meningkatnya peserta KB Aktif dan Peserta KB Baru
8. Meningkatnya partisipasi pria dalam ber-KB
9. Menurunnya tingkat drop out peserta KB
10. Meningkatnya peserta KB Mandiri
11. Tersedianya sumber daya pengelola program KB dan kelompok remaja terlatih.
12. Meningkatnya pemahaman remaja
- Tingkat penurunan TFR
- Cakupan sasaran pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif
- Rata-rata usia kawin
pertama
3. Terwujudnya
Keluarga Kecil
5) Meningkatnya peserta Keluarga Berencana
6) Meningkatnya pemahaman remaja dalam kesehatan reproduksi dan pendewasaan usia perkawinan (PUP)
- Tingkat penurunan TFR
- Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang menjadi Peserta KB aktif
- Rata-rata usia kawin
pertama
BPPKB Kota Bandung
15
Sebelum Reviu Setelah Reviu
Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator serta mendorong keluarga untuk mampu merencanakan keluarganya termasuk jumlah anak yang diinginkan dengan memperhatikan kesehatan reproduksi, Menyediakan
berbagai pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat serta menyediakan dukungan
tenaga dan sarana yang berkualitas
dalam kesehatan reproduksi dan pendewasaan usia perkawinan
4. Terciptanya pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan program
13. Meningkatnya kualitas pelayanan KB bagi pasangan Usia Subur (PUS) terutama keluarga miskin
- Persentase tenaga pendamping kelompok bina keluarga yang mampu menggerakan partisipasi
4. Terwujudnya Keluarga Bahagia dan Sejahtera
7) Meningkatnya kelompok bina keluarga yang menggerakan partisipasi masyaraka
8) Meningkatnya
- Persentase Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR),Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif
BPPKB Kota Bandung
16
Sebelum Reviu Setelah Reviu
Tujuan Sasaran Indikator Tujuan Sasaran Indikator pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana, Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan keluarga dalam rangka meningkatkan ketahanan keluarga menuju keluarga yang
sejahtera dan berkualitas
14. Pembentukan, Pembinaan dan Pengembangan Bina-Bina Keluarga (BKB,BKR,BKL) dan UPPKS
15. Meningkatkan dan Menggalang kemitraan dalam upaya peningkatan ketahanan ekonomi keluarga
16. Pengembangan kegiatan kreatif bagi keluarga dan anak (
lomba, kursus, dll) 17. Pembinaan dan
Pengembangan Institusi masyarakat pengelola program pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana
18. Meningkatkan dan Menggalang kemitraan dalam upaya peningkatan program pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana
masyarakat
- Persentase keluarga pra sejahtera dan KS I Alasan Ekonomi dibanding jumlah total keluarga
- Cakupan pasangan usia subur anggota usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) yang ber KB
tahapan Keluarga Pra Sejahtera dan KS I
- Persentase keluarga pra sejahtera dan KS I
BPPKB Kota Bandung
17
Penjelasan perubahan pada tujuan adalah terlalu banyaknya kata dalam kalimat tujuan sehingga menjadi ketidakjelasan
dalam menyampaikan tujuan, terlalu rinci sehingga tujuan kurang terarah dan kurangnya kesinambungan dari Misi,
sehingga kami wajib merubah tujuan dan melalui proses akhirnya dapat merubah tujuan.
Perubahan pada sasaran dilakukan sebagai sebab dan akibat dari perubahan tujuan, sasaran juga perlu dirubah karena
banyak kalimat sasaran yang seharusnya adalah sebuah pelaksanaan program dan kegiatan dan terlalu banyaknya sasaran.
Seperti halnya sasaran maka indikator sasaranpun mendapat perubahan disebabkan kurangnya kesinambungan dengan
sasaran yang sudah mendapat perubahan, ada beberapan indikator sasaran yang tidak semestinya menjadi indikator
sasaran pada BPPKB Kota Bandung dan penyempurnaan kalimat indikator sasaran.
BPPKB Kota Bandung
18
TABEL 2.4
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN
2015
NO SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET
2015
1 Meningkatnya kualitas
hidup perempuan yang
berkeadilan gender
Indeks Pembangunan Gender % 73,95
2 Meningkatnya
pemenuhan dan
Perlindungan hak-hak
perempuan dan anak
korban tindak kekerasan
Cakupan perempuan dan
anak korban kekerasan yang
terselesaikan penanganannya
pada Unit Pelayan Terpadu
% 100
3 Terwujudnya Kota Bandung sebagai Kota
Layak Anak
PersentaseKelurahan Layak Anak
% 30
4 Meningkatnya
pengarusutamaan gender
di lingkungan Pemerintah Kota Bandung
Cakupan SKPD yang
responsive gender
% 55
5 Meningkatnya peserta
Keluarga Berencana
Tingkat Penurunan TFR % 1,98
Cakupan Sasaran Pasangan
Usia Subur (PUS) menjadi
Peserta KB aktif
% 68,80
6 Meningkatnya
pemahaman remaja dalam kesehatan
reproduksi dan
pendewasaan usia
perkawinan (PUP)
Rata-rata usia kawin pertama Tahun 20,04
7 Meningkatnya kelompok
bina keluarga yang menggerakan partisipasi
masyarakat
Persentase Kelompok Bina
Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR),Bina
Keluarga Lansia (BKL) yang
Aktif
% 73
8 Peningkatan tahapan
Keluarga Pra Sejahtera
dan KS I
Persentase keluarga pra
sejahtera dan KS I
% 36,08
Indikator Kenerja Utama (IKU) Tahun 2014 hasi Ruviu ditetapkan
denga surat Keputusan Kepala BPPKB Kota Bandung Nomor 900/292-
BPPKB/2015 tanggal 27 Pebruari 2015.
BPPKB Kota Bandung
19
TABEL 2.5
PERJANJIAN KINERJA (PK) BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2015
NO SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET
2015
1 Meningkatnya kualitas
hidup perempuan yang
berkeadilan gender
Indeks Pembangunan Gender % 73,95
2 Meningkatnya
pemenuhan dan
Perlindungan hak-hak
perempuan dan anak
korban tindak kekerasan
Cakupan perempuan dan
anak korban kekerasan yang
terselesaikan penanganannya
pada Unit Pelayan Terpadu
% 100
3 Terwujudnya Kota Bandung sebagai Kota
Layak Anak
PersentaseKelurahan Layak Anak
% 30
4 Meningkatnya
pengarusutamaan gender
di lingkungan Pemerintah Kota Bandung
Cakupan SKPD yang
responsive gender
% 55
5 Meningkatnya peserta
Keluarga Berencana
Tingkat Penurunan TFR % 1,98
Cakupan Sasaran Pasangan
Usia Subur (PUS) menjadi
Peserta KB aktif
% 68,80
6 Meningkatnya
pemahaman remaja dalam kesehatan
reproduksi dan
pendewasaan usia
perkawinan (PUP)
Rata-rata usia kawin pertama Tahun 20,04
7 Meningkatnya kelompok
bina keluarga yang menggerakan partisipasi
masyarakat
Persentase Kelompok Bina
Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR),Bina
Keluarga Lansia (BKL) yang
Aktif
% 73
8 Peningkatan tahapan
Keluarga Pra Sejahtera
dan KS I
Persentase keluarga pra
sejahtera dan KS I
% 36,08
9 Meningkatnya pelayanan dan Akuntabilitas Kinerja
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Nilai 80
Persentase keluhan
pengaduan layanan yang
ditindaklanjuti
% 100
Indikator Hasil Evaluasi Akip Nilai 65,1
Persentase temuan
BPK/Inspektoran yang
ditindaklanjuti
% 100
BPPKB Kota Bandung
20
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari
perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan
mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi
organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan
akuntabilitas/pemberi amanah. Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat
melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan
Akuntabilitas Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan
dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan
gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator
sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2009-
2014 maupun Renja Tahun 2015. Sesuai dengan ketentuan tersebut,
pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan
untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.
3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Capaian indikator kinerja utama (IKU) dapat dilaporkan
cenderung lebih dititikberatkan pada sejauh mana program dan
kegiatan pembangunan telah membawa mamfaat bagi masyarakat,
pemerintah maupun stakeholder lainnya, dengan indikator kinerja
yang ditetapkan secara mandiri.
BPPKB Kota Bandung
21
Hasil pencapaian kinerja sasaran ditentukan oleh indikator
kinerja sasaran yang meliputi indikator makro dan indikator mikro
penetapan indikator-indikator ini harus didasarkan pada perkiraan
yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang
ditetapkan, serta data pendukung yang terorganisasi, sehingga
keberhasilan pencapaian dapat mengindikasikan keberhasilan.
Berdasarkan hasil pengukuran, tingkat pencapaian IKU pada
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota
Bandung Tahun 2015 adalah sebagai berikut :
TABEL 3.1
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2015
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
2015
REALISASI
2015
CAPAIAN
%
1 Indek Pembangunan Gender
(IPG) % 73,95 73,95 100
2
Cakupan perempuan dan
anak korban kekerasan yang
terselesaikan penanganannya pada Unit
Pelayanan Terpadu
% 100 100 100
3 Persentase Kelurahan
Ramah Anak % 30 30 100
4 Cakupan SKPD yang
responsive gender % 55 56,25 102,27
5 Tingkat penurunan TFR % 1,98 1,97 100,51
6 Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang
menjadiPeserta KB aktif
% 68,80 70,60 102,62
7 Rata-rata usia kawin
pertama Tahun 20,04 21 104,79
8
Persentase Bina Keluarga
Balita (BKB), Bina Keluarga
Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif
% 73 73,28 100,38
9 Persentase keluarga Pra KS
dan KS I % 36,08 35,01 103,05
BPPKB Kota Bandung
22
3.2. Pengukuran, Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja
3.2.1. Pengukuran Capaian Kinerja
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran
yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi
instansi pemerintah.
Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan
Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian
indikator kinerja utama (IKU) dan capaian indikator kinerja makro
diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-
masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan
pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara
penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis
dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator
kinerja sasaran.
Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala
pengukuran ordinal dengan pendekatan petunjuk pelaksanaan
evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, sebagai berikut :
> 100%
= 100%
< 100%
:
:
:
Tercapai Melebihi Target (TMT)
Tercapai Sesuai Target (TST)
Tidak Tercapai (TT)
BPPKB Kota Bandung
23
Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase
capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100%
termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100. Angka capaian
kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran
yang mencapai kurang dari 0% termasuk pada angka capaian kinerja
sebesar 0. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan
analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih
transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya
kinerja yang diharapkan.
Dalam laporan ini, Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kota Bandung dapat memberikan gambaran
penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing
kelompok indicator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat
pencapaian target sasaran dari masing-masing indicator kinerja
sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2014-2018 maupun
Renja Tahun 2015. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja
digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan
dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan
Kinerja ini didasarkan pada Penetapan Kinerja SKPD Tahun 2015
BPPKB Kota Bandung
24
3.2.2. Evaluasi Capaian Kinerja
TABEL 3.2 EVALUASI CAPAIAN KINERJA BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2015
No. Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2018
Target Realisasi Capaian
% Target Realisasi
Capaian %
Target Realisasi Thn ini
Capaian %
1 Indek Pembangunan
Gender (IPG)
% 70,10 73,93 105,46 73,95 73,95 100 70,50 73,95 104,89
2 Cakupan perempuan dan
anak korban kekerasan
yang terselesaikan
penanganannya pada Unit
Pelayanan Terpadu
% 100 100 100% 100 100 100 100 100 100
3 Persentase Kelurahan Ramah Anak
% 10 10 100% 30 30 100 100 30 30
4 Cakupan SKPD yang
responsive gender
% 50 50 100% 55 56,25 102,27 70 56,25 80,35
5 Tingkat penurunan TFR % 1,99 1,99 100% 1,98 1,97 100,51 1,95 1,97 98,98
6 Persentase Pasangan Usia
Subur (PUS) yang
menjadiPeserta KB aktif
% 68,30 68,32 100,03% 68,80 70,60 102,62 70,30 70,60 100,42
7 Rata-rata usia kawin
pertama
Tahun 19,89 19,89 100% 20,04 21 104,79 20,33 21 103,29
8 Persentase Bina Keluarga Balita (BKB), Bina
Keluarga Remaja (BKR),
Bina Keluarga Lansia
(BKL) yang Aktif
% 72 72,02 100,03% 73 73,28 100,38 80 73,28 91,60
9 Persentase keluarga Pra % 36,87 36,86 100,02% 36,08 35,01 103,05 34,29 35,01 97,94
BPPKB Kota Bandung
25
No. Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2018
Target Realisasi Capaian
% Target Realisasi
Capaian
% Target
Realisasi
Thn ini
Capaian
%
KS dan KS I
10 Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
Nilai 80 80 100 80 80 100 80 80 100
11 Persentase keluhan
pengaduan layanan yang
ditindaklanjuti
% 100 100 100 100 100 100 100 100 100
12 Indikator Hasil Evaluasi
Akip
Nilai 65,1 - 65,1 - 80 - -
13 Persentase temuan BPK/Inspektoran yang
ditindaklanjuti
% 100 100 100 100 100 100 100 100 100
BPPKB Kota Bandung
26
3.2.3. Analisa Capaian Kinerja
SASARAN 1 : MENINGKATNYA KUALITAS HIDUP PEREMPUAN YANG BERKEADILAN GENDER
TABEL 3.3
INDIKATOR KINERJA INDEK PEMBANGUNAN GENDER
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi
2014 Target 2015
Realisasi 2015
Capaian %
Target 2018
Ket
1 Indek Pembangunan Gender (IPG)
% 73,93 73,95 73,95 100 70,50 TST
Indikator Indek Pembangunan Gender (IPG) dari target sebesar 73,95%
dapat terealisasi sebesar 73,95%, data didapat dari Perkiraan
sementara, kerena penghitungan IPG dilaksanakan BAPPEDA dan
BPS dengan periodik 2 Tahunan, Faktor pendorong tercapainya target
adalah Kesungguhan upaya dari pemerintah, akadenisi dan
masyarakat, sedangkan hambatannya adalah untuk pencapaian target
adalah dari berbagai unsur pendukung tidak hanya digarap oleh
BPPKB, solusinya adalah berkoordinasi dengan lembaga/instansi
terkait dalam mendukung tercapainya target, data pendukung dan
atau data hitung tidak ada.
SASARAN 2 : MENINGKATNYA PEMENUHAN DAN
PERLINDUNGAN HAK-HAK PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN TINDAK KEKERASAN
TABEL 3.4
INDIKATOR KINERJA PERSENTASE PEREMPUAN DAN ANAK
KORBAN TINDAK KEKERASAN YANG TERSELESAIKAN PENANGANANNYA PADA UNIT PELAYANAN TERPADU P2TP2A
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi
2014 Target 2015
Realisasi 2015
Capaian % Target 2018
Ket
2 Persentase perempuan dan
anak korban kekerasan yang terselesaikan penanganannya pada Unit Pelayanan Terpadu
% 100 100 100 100 100 TST
BPPKB Kota Bandung
27
Indikator Persentase perempuan dan anak korban kekerasan yang
terselesaikan penanganannya pada Unit Pelayanan Terpadu dari target
100% dapat terealisasi sebesar 100% ketercapaian penanganan dari
jumlah perempuan dan anak yang melapor sebanyak 74 kasus dan
dapat ditangani dan kasusnya diselesaikan sebanyan 74 kasus,
Faktornya adalah dilakukan upaya penyelesaian kasus secepatnya
pada pusat layanan informasi perlindungan perempuan dan anak
(P2TP2A), adapun Tindak KDRT yang melapor pada tahun 2014 dari
seluruh Wilayah Kota Bandung Ke P2TP2A, sedang hambatannya
kurangnya pemahaman masyarakat tentang Pencegahan dan
pelaporan terhadap tindak kekerasan, solusinya lebih intensif
mensosialisasikan Pencegahan terhadap tindak kekerasan;
TABEL 3.5
DATA KORBAN TINDAK KEKERASAN YANG MELAPOR DAN DITANGANI DAN TERSELESAIKAN KASUSNYA DI UPT P2TP2A KOTA BANDUNG
TAHUN 2015
NO.
NAMA KLIEN
ALAMAT
STATUS KLIEN JUMLAH PELAYANAN/PENDAMPINGAN
(DATANG/HITUNGAN KALI)
BARU ULANG RUJUK KTA KTI KTP KDP KDK
1. ITA KURNIATI MEKARSARI II NO 118 KEL. SUKAMISKIN KEC. ARCAMANIK
2. JUHANAH MEKARSARI KEL. BABAKAN SARI KEC. KIARACONDONG
3. ANGELY LANBOY JL. PASAKAN MAS RAYA NO.26 KEL. CISASANTEN, KEC. ARCAMANIK
4. ARYATI SUKUP LAMA RT 05/01, KEL. CIGENDING KEC. UJUNG BERUNG
5. KIKI RETA INDRIYANI KOMPLEK BUMI PANYILEUKAN, FG/12, KEL. CIPADUNG KIDUL KEC. PANYILEUKAN
6. VIO FEBRIANI JL. PASIRLUYU KEL PASIRLUYU KEC. REGOL
7. WIDA DEWI KEL. BINONG JATI KEC. BATUNUNGGAL
8. ZAKIA NAURA A. SADIREJA NO. 372/41 KEL. SUKAMAJU KEC. CIBEUNYING KIDUL
9. RETNO ANDARI JL. PERMATA PERMAI II NO. 22 , KEL. CISARATEN KULON KEC. ARCAMANIK
10. ENI ROHAENI JL. SUKARASA 02/12
BPPKB Kota Bandung
28
KEL. CICADAS KEC. CIBEUNYING KIDUL
11. Dra. MARINA JL. CINGISED
12. SITI JULAEHA JL. SANGIANG SANTEN KEL. CIMBEULEUIT KEC. CIDADAP
13. DAVID F.L. BUMI KIARA DALAM II NO. 160 KTS
14. SURIPTO SEMAPAY ASIH NO. 2 KEL.PASIR ENDAH KEC. UJUNG BERUNG
15. AISYAH / NAYSILA JL. RUMAH SAKIT NO 71 KEL. SUKAMULYA KEC. CINAMBO
16. ITA RENITA JL. Dr. SUDARSONO NO. 8/46 KEL. MEKARSARI, KEC. BANJAR PATROMA , BANJAR
17. ELIS LISTARI JL. PAGARSIH Gg. SASTRA KEL. JAMIKA KEC. BOJONGLOA KALER
18. NURAENI JL. SUKAHAJI 60
19. NINING KOTA BANDUNG
20. AJENG MEINITA KOMPLEK BUMI PANYILEUKAN F8 NO. 23 KEL. CIPADUNG KIDUL KEC. PANYILEUKAN
21. SUBRANTO (PELAPOR) JL. RUMAH SAKIT Gg. SILIWANGI VI KEL. SUKAMULYA KEC. CINAMBO
22. WIWIN WINDULASARI JL. KEMBAR VIII NO. 65 CIGARELENG. KEC. REGOL
23. DEISY SELVIANE JL. RANGKAS BITUNG NO.12
24. RASKUNA JL. CENDRAWASIH NO.8 BALE ENDAH
KTS
25. NURAZKIYAH GANG SASTRA, KEL ANDIR KEC ANDIR
26. ANDYRA AULIA SALSABILA
JL. CIWASTRA, GANG LUMPANG RT02/06
27. KAMILA ANHAR JL. CIBANGKONG NO. 84 C
28. KHANZA APRILIAN JL. AKASIA VI NO 76 B HAK ASUH ANAK
29. PARMIATUN GANG SUKAHARJA I NO.139, KEL SUKAPADA KEC. CIBEUNYING KIDUL
30. CUCU NUR BUAH BATU
31. LIA YULIYANI BUMI PANYILEUKAN BLOK 26 NO.2
32. NAZHIFAH ATHINAH KOMPLEK BUMI PANYELEUKAN G 12, NO.10
33. DEVIA AGUSTINI ALIAS SILVIA ALIAS VIA
JL. KOPO CIRANGRANG
34. INENG SETYAWATI JL. CIBUNTU TIMUR, GANG WAKAT, RT05/06
/T
35. RATNA KARTIKA DEWI JL. CISITU LAMA, RT.11/12, KELURAHAN DAGO,
BPPKB Kota Bandung
29
KECAMATAN COBLONG
36. RIMA FAZRIANI JL. LEUWI ANYAR RT14/04, KELURAHAN SITU SAEUR, KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL
37. PUSPAWATI JL. JATIHANDAP NO.104, RT01/08, KELURAHAN JATIHANDIP, KECAMATAN MANDALAJATI
38. ROSDIANA SEKEMIRUNG KALER RT06/09, KELURAHAN CIGADUNG, KECAMATAN CIBEUNYING KALER
39. ANNA FATMA KAROLINA
JL. PAPANGGUNGAN X. RT06/09, KELURAHAN KEBON KANGKUNG, KECAMATAN KIARACONDONG
40. SYAHRUL FIRMANSYAH ALIAS PINO
DARMAKRADENAN RT 03/09, DESA DARMAKREDENAN, KECAMATAN AJI BARANG, KELURAHAN BANYU MAS. JL. BODOGOL RANCACILI. KELURAHAN MEKAR JAYA, KECAMATAN RANCASARI
PEMBUNUHAN
41. WINA JL. MAJAHLEGA NO 495/12. KELURAHAN MAJAHLEGA, KECAMATAN RANCASARI.
42. TRI RAHAYU SAUYUNAN KELURAHAN CIPADUNG KIDUL, KECAMATAN PANYILEUKAN
43. SUDARYATI KPAD PINDAL SELATAN C.12, KEL SUKAPURA, KEC KIARA CONDONG.
44. RENI (PELAPOR) RESNA (KORBAN)
KEBON GEDANG ANAK SUDAH TIDAK MAU SEKOLAH
45. MAHIR RAHMAT SUNGKAWA
SEKEMIRING KALER, KEL. CIGADING, KEC. CIBENYING KALER
KTS
46. NUNUNG AMINAH JL. CIBADUYUT, KEL. CIBADUYUT KIDUL, KEC BOJONG LOA KIDUL
47. NOVITA CICADAS, KEL. BABAKAN SURABAYA, KEC. KIARA CONDONG
48. RANI JL. MEKARSARI, RT 06/07, KEC. KIARACONDONG
49. CAHYO ADI NUGROHO/ CAHYO
KOMPLEK TAMAN KOPO INDAH 1 BLOK N 49
KTS
50. ILMIATI LASMANIAR/ILMI
JL. CIJAURAHILIR NO.94 RT 01/11, KEL. CIJAURA, KEC. BUAH BATU
51. ERNA NOVIANTY JL. CIJAURA HILIR NO.4 A, RT 01/11, KEL CIJAURA, KEC. BUAH BATU
52. FIRMANSYAH MOH.TOHA, KEL. PANGKUR, KEC. REGOL.
KTS
BPPKB Kota Bandung
30
53. RIDA ROSDIANA MULYASARI RT 03/18 BALE ENDAH. JL PUALAM NO.9, KEL. BALE ENDAH, KEC. BALE ENDAH
54. YUNI DURWANTI JL. PASIR IMPUN RT05/03, KEL PASIR LAYU, KEC. MANDALA JATI
55. NANDA PERMATASARI S.Pd
ASS PPI JL. LAPANG TEMBAK H 146, KEL. CICADAS, KEC. CIBEUNYING KIDUL
56. NOVIA ANGGIANI JL. VILA TENGAH I/7, KEL. SUKAPADA, KEC CIBEUNYING KIDUL
57. SUPRIYATI GG. SWADAYA IV RT 07/03 KEL. SUKAPURA, KEC. KIARA CONDONG
58. EMA SUKMAWATI JL. KH WAHID HASYIM NO.433 E
59. IRMA LESTARI SUKAGALIH KEL. CIPEDES, KEC. SUKJADI
60. PASYA RAHMANDAK CIBADUYUT GG. SAUYUNAN RT 03 RW 04 KEL. CIBADUYUT, KEC. BOJONG LOA KIDUL
/T
61. RENATA RIZKIANA CIBADUYUT, GG. SAUYUNAN RT 03/03
/T
62. POPY PRATITISARI ANDROMEDIA NO 34 MARGAHAYU KEL. SEKEJATI, KEC. BUAH BATU
63. SANTI LESTARI SAPUTRI
KOTA BANDUNG /T
64. ORIZA GG. ARMED (KOMPLEKS ARMED) JALAN SANGKURIANG TIMUR 2 NO.7 RT03/20 CIMAHI
65. REFA RT03/01 CIBADUYUT
66. SHAMS ABDUL KADIR S
JL. BATIK RENGGARIS NO.28, KEC. CIBEUNYING KALER
67. ANGGIE PERMATADINA
JL. CIJAMBE RT 04/01 KEL. PASIR ENDAH, KEC. UJUNG BERUNG
68. SRIPENI CILENGKRANG 2 KEL. PALASARI, KEC. CIBIRU
69. YUYUN KURNIASARI CISURUPAN KEL. CISURUPAN, KEC. CIBIRU
70. MELA SETIAWATI JL. SEKEPANJANG I/6 KEL. CIKUTRA, KEC. CIBEUNYING KIDUL
71. DIANA ROKAYAH JL. PAGARSIH, GG PESANTERN 07/08 KEL. JAMIKA, KEC. BOJONG LOA KALER
72. KARTINI JL. CIMUNCANG KEL. SUKAPADA, KEC CIBEUYING KIDUL
73. ITA ROSLINA JL. CITARIP BARAT NO 92 KEL. KOPO, KEC. BOJONG LOA KALOR
74. NINING SUMARNI BABAKAN BARU RT 07/11 KEL. SUKAPADA, KEC. CIBEUNYING KIDUL
BPPKB Kota Bandung
31
SASARAN 3 : TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG SEBAGAI KOTA LAYAK ANAK
TABEL 3.6
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PERSENTASE KELURAHAN LAYAK ANAK
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi
2014 Target 2015
Realisasi 2015
Capaian %
Target 2018
Ket
3 Persentase Kelurahan Layak
Anak
% 10 30 30 100 100 TST
Indikator Persentase Kelurahan Layak Anak dari target sebesar 30%
dan capaian sebesar 30% ketercapaian tersebut adalah dari target
akhir RPJMD tahun 2018 adalah 100% dari target sasaran 80
Kelurahan Layak Anak) dan 30% nya adalah Tahun sebelumnya 10%
atau 8 Kelurahan dan Tahun 2015 sebanyak 16 Kelurahan jumlah
sebanyak 24 Kelurahan antara lain :
TABEL 3.7
DAFTAR CAPAIAN TARGET KELURAHAN LAYAK ANAK
KOTA BANDUNG TAHUN 2014
KECAMATAN KELURAHAN KETERANGAN
Coblong 1 Sekeloa
Cibeunying Kaler 2 Sukaluyu
3 Neglasari
Regol 4 Pungkur
Astana Anyar 5 Karang Anyar
Bandung Kulon 6 Cijerah
Lengkong 7 Turangga
Gedebage 8 Cimencrang
BPPKB Kota Bandung
32
TABEL 3.8
DAFTAR CAPAIAN TARGET KELURAHAN LAYAK ANAK
KOTA BANDUNG TAHUN 2015
KECAMATAN KELURAHAN KETERANGAN
Buahbatu 1 Cijawura
Antapani 2 Antapani Tengah
3 Sukamiskin
Kiaracondong 4 Babakan Sari
Batununggal 5 Cibangkong
Bandung Kidul 6 Batununggal
7 Kujangsari
8 Mengger
Sumur Bandung 9 Babakan Ciamis
10 Merdeka
Lengkong 11 Paledang
12 Malabar
Astana Anyar 13 Nyengseret
Rancasari 14 Cipamokolan
15 Manjahlega
Gedebage 16 Cisaranten Kidul
Faktor pendukung adalah kerjasama dan berkoordinasi dengan
Dinas/Instansi terkait, sedang hambatannya masih kurangnya
BPPKB Kota Bandung
33
pemahaman masyarakat tentang Kelurahan Layak Anak, solusinya
lebih intensif mensosialisasikan Kelurahan Layak Anak
SASARAN 4 : MENINGKATNYA PENGARUSUTAMAAN GENDER DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG
TABEL 3.9 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA CAKUPAN SKPD YANG RESPONSIP
GENDER No.
Indikator Kinerja Satuan Realisasi
2014 Target 2015
Realisasi 2015
Capaian %
Target 2018
Ket
4 Cakupan SKPD yang responsive gender
% 50 55 56,25 102,27 70 TMT
Indikator Cakupan SKPD yang responsive gender dari target 55% dapat
terealisasi 56,25% dapat dijelaskan bahwa dari 32 SKPD tanpa SKPD
Kecamatan di Kota Bandung yang sudah dianggap responsip gender
adalah 18 antara lain :
TABEL 3.10
DAFTAR SKPD YANG RESPONSIF GENDER
NO SKPD
RENSTRANYA TELAH
MENGINTEGRASIKAN ISU
GENDER
TELAH MEMILIKI
ANGGARAN YANG
RESPONSIFGENDER
TELAH
MENGIKUTI PENDAMPINGAN PERENCANAAN
PENGANGGARAN YANG
RESPONSIF GENDER (PPRG)
1. BPPKB KOTA BANDUNG √ √ √
2. BAPPEDA KOTA BANDUNG √ √ √
3. BKBPM KOTA BANDUNG √ √ √
4. BADAN PUSAT STATISTIK KOTA
BANDUNG √ √ √
5. DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG
√ √ √
6. DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG
√ √ √
BPPKB Kota Bandung
34
7. DINAS PERTANIAN KOTA BANDUNG
√ √ √
8. DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG
√ √ √
9. DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMASI
√ √ √
10. DINAS UMKM, KOPERASI DAN PERINDAG KOTA BANDUNG
√ √ √
11. DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG √ √ √
12. DINAS PELAYANAN PAJAK DAERAH KOTA BANDUNG
√ √ √
13. DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG
√ √ √
14.
DINAS PENDUDUKAN DAN
CATATAN SIPIL KOTA BANDUNG
√ √ √
15. KEMENTERIAN AGAMA KOTA BANDUNG
√ √ √
16. DINAS PARIWISATA KOTA BANDUNG
√ √ √
17. RSUD UJUNG BERUNG √ √ √
18. RUMAH SAKIT BERSALIN ASTANA ANYAR
√ √ √
penilaian ini berdasarkan hasil dari penganggaran dan pelaksanaan
program dan kegiatan SKPD, Faktor pendukung adalah kerjasama
dengan P3GA, UNPAD, PWS UPI, PWS UIN dan SKPD/OPD sedangkan
hambatannya adalah untuk pencapaian target adalah dari berbagai
unsur pendukung tidak hanya digarap oleh BPPKB, solusinya adalah
berkoordinasi dengan lembaga/instansi terkait dalan mendukung
tercapainya target.
BPPKB Kota Bandung
35
SASARAN 5 : MENINGKATNYA PESERTA KELUARGA BERENCANA
TABEL 3.11 INDIKATOR KINERJA TINGKAT PENURUNAN TFR
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi
2014 Target 2015
Realisasi 2015
Capaian %
Target 2018
Ket
5 Tingkat penurunan TFR % 1,99 1,98 1,97 100,51 1,95 TMT
Indikator Tingkat penurunan TFR dari target sebesar 1,98% dapat
terealisasi sebesar 1,97% Tercapai sesuai target berdasarkan jumlah
tercapai kelahiran dari usia ibu 17-49 tahun per-seribu kelahiran 391
jiwa atau mencapai 1,97% Data diperoleh dari BKKBN Pusat dengan
rincian per Kota di Propinsi Jawa Barat :
TABEL 3.12 DAFTAR CAPAIAN TFR DI KAB/KOTA PROPINSI JAWA BARAT
TAHUN 2015
NO KAB/KOTA TFR
1 Kab. Bandung 2,42
2 Ciamis 2,42
3 Kuningan 2,41
4 Majalengka 2,58
5 Indramayu 2,54
6 Subang 2,51
7 Karawang 2,59
8 Kab. Bandung Barat 2,41
9 Kab. Bogor 2,48
10 Sukabumi 2,53
11 Cianjur 2,95
12 Garut 3,02
13 Kab. Tasikmalaya 2,69
14 Purwakarta 2,57
15 Kota Bogor 2,45
16 Bekasi 2,12
17 Kota Sukabumi 2,06
18 Kota Cirebon 2,17
19 Kota Bekasi 1,85
20 Depok 2,06
21 Banjar 2,3
22 Kab. Cirebon 2,09
23 Sumedang 2,25
BPPKB Kota Bandung
36
24 Kota Bandung 1,97
25 Kota Cimahi 2,05
26 Kota Tasikmalaya 2,18
JUMLAH JAWA BARAT 2,37
GRAFIK 3.1
CAPAIAN TFR DI KAB/KOTA PROPINSI JAWA BARAT
TAHUN 2015
Faktor pendorong tercapainya target adalah Kerjasama dengan
Dinas/Instansi terkait, sedangkan hambatannya adalah untuk
BPPKB Kota Bandung
37
pencapaian target adalah dari berbagai unsur pendukung tidak hanya
digarap oleh BPPKB, solusinya adalah berkoordinasi dengan
lembaga/instansi terkait dalan mendukung tercapainya target, data
pendukung tidak ada, dapat pula dilihat dari capaian tahunan.
GRAFIK 3.2 PERBANDINGAN TAHUNAN CAPAIAN TFR
Tahun 2013 2,10
Tahun 2014 1,99
Tahun 2015 1,97
TABEL 3.13 INDIKATOR KINERJA PERSENTASE PASANGAN USIA SUBUR (PUS)
YANG MENJADI PESERTA KB AKTIF
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi
2014 Target 2015
Realisasi 2015
Capaian %
Target 2018
Ket
6 Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang menjadi Peserta KB aktif
% 68,32 68,80 70,60 102,62 70,30 TMT
Indikator Cakupan Sasaran Pasangan Usia Subur menjadi peserta KB
aktip (CU/PUS) dari target sebesar 68,80% dapat terealisasi sebesar
70,60% Ketercapaian melebihi dari target yaitu adanya partisipasi
masyarakat sudah cukup tinggi dengan perhitungan berdasarkan
jumlah pasangan usia subur sebanyak 343.839 orang dibagi oleh
BPPKB Kota Bandung
38
jumlah peserta KB Aktif sebanyak 242.736 orang dikali 100%
jumlahnya sebesar 70,60% dengan daftar per wilayah sebagai berikut :
TABEL 3.14 JUMLAH PASANGAN USIA SUBUR (PUS) YANG MENJADI PESERTA
KB AKTIF PER KECAMATAN TAHUN 2015
NO KECAMATAN JUMLAH PUS PESERTA KB CAPAIAN
1 Sukasari 8.823 6.877 77,94%
2 Coblong 16.655 11.987 71,97%
3 Babakan Ciparay 21.483 16.424 76,45%
4 Bojongloa Kaler 17.539 12.578 71,71%
5 Andir 14.182 8.752 61,71%
6 Cicendo 14.012 9.760 69,65%
7 Sukajadi 16.591 11.386 68,63%
8 Cidadap 8.137 6.102 74,99%
9 Bandung Wetan 4.607 3.391 73,61%
10 Astana Anyar 9.629 6.732 69,91%
11 Regol 12.215 8.323 68,14%
12 Batununggal 16.971 11.691 68,89%
13 Lengkong 14.999 11.435 76,24%
14 Cibeunying Kidul 1.746 1.253 71,76%
15 Bandung Kulon 14.838 9.993 67,35%
16 Kiaracondong 15.278 11.426 74,79%
17 Bojongloa Kidul 12.109 9.534 78,73%
18 Cibeunying Kaler 10.219 7.419 72,60%
19 Sumur Bandung 5.877 4.349 74,00%
20 Antapani 10.074 7.218 71,65%
21 Bandung Kidul 4.264 2.824 66,23%
22 Buahbatu 11.659 8.822 75,67%
23 Rancasari 12.704 8.179 64,38%
24 Arcamanik 8.616 6.815 79,10%
25 Cibiru 9.609 6.706 69,79%
26 Ujung Berung 20.741 10.447 50,37%
27 Gedebage 9.275 7.052 76,03%
28 Panyileukan 5.609 3.903 69,58%
29 Cinambo 4.161 3.144 75,56%
30 Mandalajati 11.217 8.214 73,23%
JUMLAH KOTA BANDUNG 343.839 242.736 70,60%
BPPKB Kota Bandung
39
Faktor pendorong tercapainya target adalah Partisipasi masyarakat
sudah cukup tinggi, selain pelayanan di KKB dan RSKIA dan KKB
Swasta BPPKB Juga mengadakan Pelayanan KB Keliling dan Pelayanan
dengan dinas instansi terkait seperti TNI dan unsur masyarakat
lainnya sedangkan hambatannya adalah untuk pencapaian target
adalah Banyaknya peserta KB dari luar Kota Bandung, solusinya
adalah berkoordinasi dengan lembaga/instansi terkait. Dapat
dijelaskan pula peningkatan capaian kinerja sebagai berikut :
GRAFIK 3.3
PERBANDINGAN TAHUNAN CAPAIAN PESERTA KB
Tahun 2013 68,20
Tahun 2014 68,32
Tahun 2015 70,60
Selain data capaian peserta KB per Kecamatan kami tampilkan pula
data capaian peserta KB per Kab./Kota di Propinsi Jawa Barat.
BPPKB Kota Bandung
40
TABEL 3.15 DATA PESERTA KB KAB./KOTA DI PROPINSI JAWA BARAT
TAHUN 2015
NO KAB/KOTA PESERTA KB %
1 Kab. Bandung 74,80
2 Ciamis 69,00
3 Kuningan 67,30
4 Majalengka 66,90
5 Indramayu 70,40
6 Subang 69,40
7 Karawang 67,50
8 Kab. Bandung Barat 79,60
9 Kab. Bogor 59,90
10 Sukabumi 64,70
11 Cianjur 60,30
12 Garut 58,90
13 Kab. Tasikmalaya 65,40
14 Purwakarta 60,10
15 Kota Bogor 65,00
16 Bekasi 65,30
17 Kota Sukabumi 61,80
18 Kota Cirebon 59,30
19 Kota Bekasi 62,00
20 Depok 56,40
21 Banjar 60,90
22 Kab. Cirebon 66,70
23 Sumedang 68,20
24 Kota Bandung 70,60
25 Kota Cimahi 73,90
26 Kota Tasikmalaya 67,60
JUMLAH JAWA BARAT 65,84
BPPKB Kota Bandung
41
SASARAN 6 : MENINGKATNYA PEMAHAMAN REMAJA DALAM KESEHATAN REPRODUKSI DAN PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN
TABEL 3.16 INDIKATOR KINERJA RATA-RATA USIA KAWIN PERTAMA
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi
2014 Target 2015
Realisasi 2015
Capaian %
Target 2018
Ket
7 Rata-rata usia kawin pertama
Tahun 19,89 20,04 21,00 104,79 20,33 TMT
Indikator Rata –rata Usia Uawin Uertama (UKP) dari target sebesar
20,04 Tahun dapat terealisasi sesuai target. Pada tahun 2015 rata-rata
Usia Kawin Pertama (UKP) adalah 21,00 tahun data diperoleh dari
BKKBN Pusat dengan data perbandingan di Kab./Kota di Propinsi
Jawa Barat sebagai berikut :
TABEL 3.17 DAFTAR USIA KAWIN PERTAMA DI PROPINSI JAWA BARAT
TAHUN 2015
NO KAB/KOTA UKP
1 Kab. Bandung 19
2 Ciamis 20
3 Kuningan 20
4 Majalengka 19
5 Indramayu 19
6 Subang 18
7 Karawang 21
8 Kab. Bandung Barat 18
9 Kab. Bogor 20
10 Sukabumi 20
11 Cianjur 18
12 Garut 20
13 Kab. Tasikmalaya 19
14 Purwakarta 19
15 Kota Bogor 21
16 Bekasi 20
17 Kota Sukabumi 20
18 Kota Cirebon 22
BPPKB Kota Bandung
42
19 Kota Bekasi 21
20 Depok 22
21 Banjar 20
22 Kab. Cirebon 20
23 Sumedang 19
24 Kota Bandung 21
25 Kota Cimahi 20
26 Kota Tasikmalaya 20
JUMLAH RATA-RATA JAWA BARAT 19,85
GRAFIK 3.4
USIA KAWIN PERTAMA DI PROPINSI JAWA BARAT TAHUN 2015
BPPKB Kota Bandung
43
Faktor pendorong tercapainya target adalah Mengintensipkan
penyuluhan terhadap remaja sehingga mendapat pemahaman tentang
Kesehatan Reproduksi Remaja, sedangkan hambatannya adalah untuk
pencapaian target adalah Banyaknya remaja belum mendapat
informasi, solusinya adalah lebih meningkatkan Sosialisasi KRR dan
Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), Penghitungan tidak dilakukan
oleh BPPKB Kota Bandung, dapat dilihat dari perbandingan capaian
tahunan.
GRAFIK 3.5
PERBANDINGAN TAHUNAN USIA KAWIN PERTAMA
Tahun 2013 18,80
Tahun 2014 19,89
Tahun 2015 21,00
BPPKB Kota Bandung
44
SASARAN 7 : MENINGKATNYA KELOMPOK BINA KELUARGA YANG MENGGERAKAN PARTISIPASI MASYARAKAT
TABEL 3.18
INDIKATOR KINERJA PERSENTASE BINA KELUARGA BALITA (BKB) REMAJA (BKR) DAN LANSIA (BKL)
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi
2014 Target 2015
Realisasi 2015
Capaian %
Target 2018
Ket
8 Persentase Bina Keluarga
Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif
% 72,02 73 73,28 100,38 80 TMT
Indikator Persentase Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja
(BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif dari target sebesar 73%
dapat terealisasi sebesar 73,38% Pada tahun 2015 cakupan anggota
Bina-bina yang aktif diperoleh dari perhitungan jumlah sebanyak
Anggota Bina-bina sebanyak 38.108 orang dibagi Anggota yang Aktif
dengan jumlah jumlah 27.926 dikalikan 100% sama dengan 73,28%
dengan daftar sebagai berikut :
TABEL 3.19
DAFTAR JUMLAH ANGGOTA BINA-BINA YANG AKTIF TAHUN 2015
NO KECAMATAN ANGGOTA AKTIF %
1 SUKASARI 420 286 68,10
2 CIDADAP 197 122 61,93
3 SUKAJADI 623 369 59,23
4 CICENDO 1556 1321 84,90
5 ANDIR 788 730 92,64
6 COBLONG 1050 695 66,19
7 BANDUNG WETAN 549 519 94,54
8 SUMUR BANDUNG 563 450 79,93
9 CIBEUNYING KALER 216 151 69,91
10 CIBEUNYING KIDUL 695 640 92,09
11 ASTANAANYAR 1983 1924 97,02
12 BOJONGLOA KALER 426 316 74,18
13 BOJONGLOA KIDUL 8097 6524 80,57
14 BABAKAN CIPARAY 2820 1841 65,28
BPPKB Kota Bandung
45
15 BANDUNG KULON 1940 1563 80,57
16 REGOL 516 418 81,01
17 LENGKONG 1493 944 63,23
18 BATUNUNGGAL 947 552 58,29
19 UJUNGBERUNG 549 477 86,89
20 KIARACONDONG 1640 460 28,05
21 ARCAMANIK 380 315 82,89
22 CIBIRU 2560 1043 40,74
23 ANTAPANI 1841 1504 81,69
24 RANCASARI 1325 1053 79,47
25 BUAHBATU 1525 1301 85,31
26 BANDUNG KIDUL 895 415 46,37
27 GEDEBAGE 547 404 73,86
28 PANYILEUKAN 987 714 72,34
29 CINAMBO 204 192 94,12
30 MANDALAJATI 776 683 88,02
KOTA BANDUNG 38108 27926 73,28
GRAFIK 3.6 PERBANDINGAN TAHUNAN ANGGOTA BINA-BINA YANG AKTIF
Tahun 2013 70,00
Tahun 2014 72,02
Tahun 2015 73,28
BPPKB Kota Bandung
46
Dari capaian tersebut dapat dijelaskan kegiatan untuk mendukungnya
ialah melakukan pembinaan dan sosialisasi dalam rangka
meningkatnya kesadaran anggota keluarga yang masuk kelompok
Bina-bina cukup tinggi untuk mengikuti program KB – BPPKB, Faktor
pendorongnya adalah dengan Berkoordinasi dengan Tokoh Masyarakat
di Wilayah Binaan dalam mendukung program pemerintah terutama
dalam bidang pendampingan kepada kelompok Bina-bina Seperti Bina
Keluarga Balita(BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga
Lansia (BKL).
SASARAN 8 : PENINGKATAN TAHAPAN KELUARGA PRA
SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA 1
TABEL 3.20
INDIKATOR KINERJA PERSENTASE KELUARGA PRA KS DAN KS I
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi
2014
Target
2015
Realisasi
2015
Capaian
%
Target
2018 Ket
9 Persentase keluarga Pra KS dan KS I
% 38,87 36,08 35,01 103,05 34,29 TMT
Indikator Peserta keluarga Pra sejahtra dibandingkan jumlah total
keluarga dan dari target tahun 2015 sebesar 36,08% dapat terealisasi
sebesar 35,05% Tercapai sesuai dengan target berdasarkan
perhitungan dari jumlah keluarga sejahetra I dan Pra sejahtera
sejumlah 160.430 dibagi jumlah keluarga sebanyak 435.243 dikalikan
100% dengan jumlah 35,05% dengan data per Kecamatan sebagai
berikut :
BPPKB Kota Bandung
47
TABEL 3.21 CAKUPAN KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KS1
TAHUN 2015
NO KECAMATAN JUMLAH JML PRA S
% KK & KS I
1 SUKASARI 15.892 4.351 27,38
2 CIDADAP 11.537 3.980 34,50
3 SUKAJADI 20.795 2.704 13,00
4 CICENDO 21.801 8.550 39,22
5 ANDIR 21.320 5.821 27,30
6 COBLONG 24.399 9.855 40,39
7 BANDUNG WETAN 7.119 2.828 39,72
8 SUMUR BANDUNG 8.772 4.303 49,05
9 CIBEUNYING KALER 24.666 10.502 42,58
10 CIBEUNYING KIDUL 12.271 4.145 33,78
11 ASTANAANYAR 15.622 4.106 26,28
12 BOJONGLOA KALER 24.497 12.697 51,83
13 BOJONGLOA KIDUL 16.004 8.801 54,99
14 BABAKAN CIPARAY 25.576 9.957 38,93
15 BANDUNG KULON 22.808 8.657 37,96
16 REGOL 18.205 5.690 31,26
17 LENGKONG 16.562 6.026 36,38
18 BATUNUNGGAL 27.006 11.941 44,22
19 UJUNGBERUNG 15.692 6.402 40,80
20 KIARACONDONG 29.154 11.701 40,14
21 ARCAMANIK 13.574 2.281 16,80
22 CIBIRU 12.932 4.045 31,28
23 ANTAPANI 14.804 2.896 19,56
24 RANCASARI 15.394 3.299 21,43
25 BUAHBATU 18.665 3.823 20,48
26 BANDUNG KIDUL 11.513 3.023 26,26
27 GEDEBAGE 7.334 2.959 40,35
28 PANYILEUKAN 8.178 2.737 33,47
29 CINAMBO 5.246 1.618 30,84
30 MANDALAJATI 14.280 5.919 41,45
KOTA BANDUNG 501.618 175.617 35,01
BPPKB Kota Bandung
48
GRAFIK 3.7 PERBANDINGAN TAHUNAN JUMLAH PRA KS DAN KS1
Tahun 2013 36,88
Tahun 2014 36,86
Tahun 2015 35,05
Faktor pendorong tercapainya target adalah Kerjasama dengan
Dinas/Instansi Terkait dalam mendukung peningkatan kesejahteraan
keluarga dan Partisipasi masyarakat sudah cukup tinggi dalam
mengikuti program pemerintahi, sedangkan hambatannya adalah
untuk pencapaian target adalah meningkatnya kepala keluarga yang
tidak bekerja tetap, solusinya adalah memberikan pelatihan usaha
kepada kepala keluarga untuk menambah kesejahteraan keluarga.
BPPKB Kota Bandung
49
SASARAN 9 : MENINGKATNYA PELAYANAN DAN AKUNTABILITAS KINERJA
TABEL 3.22
INDIKATOR KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA BPPKB KOTA BANDUNG
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi
2014 Target 2015
Realisasi 2015
Capaian %
Target 2018
Ket
1 Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
Nilai 80 80 80 100% 80 TST
2 Persentase keluhan pengaduan layanan yang ditindaklanjuti
% 100 100 100 100% 100 TST
3 Indikator Hasil Evaluasi Akip
Nilai 65,1 65,1 - - 80
4 Persentase temuan
BPK/Inspektoran yang ditindaklanjuti
% 100 100 100 100% 100 TST
TABEL 3.23 HASIL SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP
PELAYANAN BPPKB KOTA BANDUNG TAHUN 2015
NO
HASIL
JUMLAH NILAI
TIDAK PUAS
CUKUP PUAS
PUAS SANGAT
PUAS
25 50 75 100
1 75 75
2 100 100
3 100 100
4 50 50
5 50 50
6 75 75
7 100 100
8 100 100
9 75 75
10 100 100
11 100 100
12 75 75
13 75 75
14 100 100
15 50 50
16 75 75
17 100 100
18 50 50
19 75 75
BPPKB Kota Bandung
50
20 100 100
21 50 50
22 100 100
23 75 75
24 100 100
25 50 50
26 100 100
27 50 50
28 100 100
29 75 75
30 100 100
31 100 100
32 50 50
33 50 50
34 100 100
35 75 75
36 100 100
37 100 100
38 50 50
39 50 50
40 100 100
JML 0 550 750 1900 3200
JUMLAH RESPONDEN 40
NILAI AKHIR = JUMLAH RESPONDEN DIBAGI JUMLAH NILAI 80
TABEL 3.24
DAFTAR TEMUAN BPK/INSFEKTORAN YANG DITINDAKLANJUTI TAHUN 2015
NO URAIAN
REKOMENDASI YANG BELUM
DITINDAK
LANJUTI
STATUS PEMANTAUAN TINDAK LANJUT
BELUM SESUAI DAN DALAM
PROSES TINDAK LANJUT
BELUM DITINDAK
LANJUTI KET
JUMLAH NILAI JUMLAH NILAI JUMLAH NILAI
I. TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BPK RI :
1.TA.2014-2015,
- - - - - -
BPPKB Kota Bandung
51
II. TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN INSPEKTORAT KOTA BANDUNG TAHUN 2015
- - - - - -
JUMLAH - - - - - -
3.2.4. Pelaksanaan kegiatan yang menunjang Capaian Kinerja
Untuk mendukung tercapainya kinerja sesuai yang di
rencanakan maka perlu disampaikan seluruh kegiatan Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota
Bandung Tahun 2015 antara lain :
1. Kegiatan Rakerda BPPKB Kota Bandung 2. Kegiatan Pendataan Keluarga
3. Kegiatan KIE KB dengan Mobil Unit Penerangan KB 4. Kegiatan Nonton Bareng dengan Layar Out Door 5. Kegiatan Pelayanan Keluarga Berencana Keliling dengan
Mobil Unit Pelayanan KB 6. Kegiatan Pengalokasian Alat Kontrasepsi 7. Kegiatan Bina Keluarga Lansia
8. Kegiatan Bina Keluarga Remaja 9. Kegiatan Bina Keluarga Balita
10. Kegiatan Makan Malam Keluarga Pra KS dengan Walikota Bandung
11. Kegiatan Gugus Tugas Kota Layak Anak
12. Kegiatan Penanganan dan pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak
13. Kegiatan Pusat Informasi dan Konsultasi Remaja 14. Kegiatan Nonton Bareng dengan Mobil Unit Penerangan KB 15. Kegiatan KIE KB Pada Car Free Day Kegiatan KB – Kes –
TNI, Koordinasi Pelayanan KB dengan Kesehatan dan TNI 16. Kegiatan dalam rangka Perlindungan terhadap Perempuan
dan Anak Korban Tindak Kekerasan
17. Kegiatan Pembentukan Kampung KB 18. KegiatanHarganas Tingkat Kota Bandung
19. Kegiatan Hari Anak Nasional Tingkat Kota Bandung 20. Hari Kartini Tingkat Kota Bandung 21. Hari Ibu Tingkat Kota Bandung
BPPKB Kota Bandung
52
3.3. Akuntabilitas Keuangan
Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2015 sebesar
89,28% dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi untuk
program/kegiatan utama sebesar 91,10%, sedangkan realisasi
untuk program/kegiatan pendukung sebesar 86,00% jika dilihat dari
realisasi anggaran per sasaran maka penyerapan anggaran terbesar
adalah pada program/kegiatan di sasaran Meningkatnya
pemahaman remaja dalam kesehatan reproduksi dan pendewasaan
usia perkawinan (PUP) pada Indikator Kinerja Rata-rata usia kawin
pertama yaitu 100,00%, sedangkan penyerapan anggaran terendah
adalah pada program/kegiatan di sasaran Meningkatnya kelompok
bina keluarga yang menggerakan partisipasi masyarakat pada
Indikator Kinerja Persentase Bina Keluarga Balita (BKB), Bina
Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif yaitu
79,10%
Anggaran dan realisasi belanja langsung pada tahun 2015 yang
dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian
sasaran pembangunan disajikan sebagai berikut :
BPPKB Kota Bandung
53
TABEL 3.25
PENCAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014
No. Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan Kinerja Tahun 2014 Anggaran Tahun 2014
Target Realisasi Capaian % Target (Rp.) Realisasi (Rp.) Capaian % 1 Meningkatnya kualitas
hidup perempuan yang berkeadilan gender
Indek Pembangunan Gender (IPG)
% 73,95 73,95 100 85.000.000 75.850.000 89,24%
2 Meningkatnya pemenuhan dan Perlindungan hak-hak perempuan dan anak korban tindak kekerasan
Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang terselesaikan penanganannya pada Unit Pelayanan Terpadu
% 100 100 100 1.047.220.000 990.117.400 94,55%
3 Terwujudnya Kota Bandung sebagai Kota Layak Anak
Persentase Kelurahan Layak Anak
% 30 30 100 327.280.000 323.912.000 98,97%
4 Meningkatnya pengarusutamaan gender di lingkungan Pemerintah Kota Bandung
Cakupan SKPD yang responsive gender
% 55 56,25 102,27 395.000.000 333.301.000 84,38%
5 Meningkatnya peserta Keluarga Berencana
Tingkat penurunan TFR % 1,98 1,97 100,51 1.090.833.000 1.041.797.000 95,50%
Persentase Pasangan Usia
Subur (PUS) yang menjadi Peserta KB aktif
% 68,8 70,6 102,62 375.000.000 328.250.000 87,53%
6 Meningkatnya pemahaman remaja dalam kesehatan reproduksi dan pendewasaan usia perkawinan (PUP)
Rata-rata usia kawin pertama
Tahun 20,04 21 104,79 115.000.000 115.000.000 100,00%
BPPKB Kota Bandung
54
No. Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan Kinerja Tahun 2014 Anggaran Tahun 2014
Target Realisasi Capaian % Target (Rp.) Realisasi (Rp.) Capaian % 7 Meningkatnya kelompok
bina keluarga yang menggerakan partisipasi masyarakat
Persentase Bina Keluarga
Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) yang Aktif
% 73 73,28 100,38 575.000.000 454.812.000 79,10%
8 Peningkatan tahapan Keluarga Pra Sejahtera dan KS I
Persentase keluarga Pra KS dan KS I
% 36,08 35,01 103,05 1.835.000.000 1.661.996.000 90,57%
Jumlah 5.845.333.000 5.325.035.400 91,10%
Belanja Langsung Pendukung 3.240.863.614 2.787.098.711 86,00%
Total Belanja Langsung 9.086.196.614 8.112.134.111 89,28%
BPPKB Kota Bandung
55
3.4. Prestasi atau Penghargaan
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota
Bandung selain memenuhi target kinerja dapat pula disampaikan
prestasi atau penghargaan tambahan atas kerja keras dan koordinasi
yang baik dengan Dinas Instansi terkait dan dengan unsur masyarakat
yang mendukung program Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana dapat disampaikan sebagai berikut :
TABEL 3.26 DAFTAR PRESTASI ATAU PENGHARGAAN
NO NAMA KEJUARAAN/
KEGIATAN
TINGKAT
PRESTASI
KET TAHUN
2014
TAHUN
2015
1 MDGs Award Nasional √
2 Juara I Lomba RAP KB Nasional √
3 Penghargaan APE Tk. Madya Nasional √
4 FOKAB Duta Anak Nasional √
5 Juara I Lomba Kreatifitas Perempuan Provinsi √
6 Juara Umum Bhakti TNI-KB-KES Provinsi √
7 Juara I Kesrak –PKK-KB-KES Provinsi √ Kat. LBS
8 Juara III Lomba Keluarga Harmonis Provinsi √
9 Juara I Duta Genre Remaja Provinsi √
10 Juara I Duta Genre Mahasiswa Provinsi √
11 Juara II PIK Tahap Tumbuh Provinsi √
12 Juara II PIK Mahasiswa Tahap Tegar Propinsi √
13 Juara II Duta Mahasiswa Putri Provinsi √
14 Juara III Duta Remaja Putra Provinsi √
BPPKB Kota Bandung
56
NO NAMA KEJUARAAN/
KEGIATAN
TINGKAT
PRESTASI
KET TAHUN
2014
TAHUN
2015
15 Juara II Lomba Batik Blacu Provinsi √
16 Juara II Jambore Anak Provinsi √
GAMBAR 3.1 PENERIMAAN PENGHARGAAN LOMBA KREATIFITAS PEREMPUAN
BPPKB Kota Bandung
57
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Tahun 2015 ini
merupakan pertanggung jawaban tertulis atas penyelenggaraan
pemerintah yang baik (Good Governance) Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Tahun 2015.
Pembuatan LKIP ini merupakan langkah yang baik dalam memenuhi
harapan Peraturan Presiden Republik Indinesia Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Repormasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah. Sebagai upaya untuk penyelenggaraan
pemerintahan yang baik sebagaimana diharapkan oleh semua pihak.
LKIP Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat menggambarkan kinerja Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung dan
Evaluasi terhadap kinerja yang telah dicapai baik berupa kinerja
kegiatan, maupun kinerja sasaran.
Secara umum yang termasuk dalam Interpretasi memuaskan Dalam
Tahun Anggaran 2015 untuk pelaksanaan program dan kegiatan pada
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota
Bandung dalam rangka mencapai target kinerja yang ingin dicapai
dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kota Bandung Tahun Anggaran 2015 dengan pagu anggaran sebesar
BPPKB Kota Bandung
58
Rp. 9.086.196.614 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 8.112.134.111
secara efektif telah mewujudkan capaian kinerja untuk menunjang
pencapaian Visi dan Misi Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kota Bandung. Berdasarkan pagu indikatif Renstra
jumah anggaran tersebut maka realisasi anggaran yang telah digunakan
oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota
Bandung adalah 89,28% dari anggaran indikatif yang direncanakan, hal
tersebut menunjukan bahwa perencanaan telah optimal, efektif dan
efisien dalam target kinerja yang mendukung pencapaian Visi dan Misi
Kota Bandung.
Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung ini,
diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja yang diharapkan
menjadi tolak ukur agar dapat lebih meningkatkan prestasi di masa-
masa akan datang dan dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak
terkait yang telah membantu penyelesaian LKIP Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Tahun 2015 maka
dapat diselesaikan dan ucapan terimakasih kepada semua pihak baik
sebagai stakeholders ataupun pihak lain yang telah mengambil bagian
dengan berpartisipasi aktif untuk membangun Kota Bandung kami.
Bandung, 12 Januari 2016
Kepala BPPKB Kota Bandung,
Hj. SITI MASNUN SAMSIATI, SH. Pembina Utama Muda
NIP. 19581130 198603 2 001