BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGrepository.ump.ac.id/4599/2/DESI RAKHMAWATI BAB I.pdf · Jumlah...

16
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Lanjut usia (lansia) adalah kelompok penduduk yang berumur 60 tahun atau lebih. Secara global pada tahun 2013 proporsi dari populasi penduduk berusia lebih dari 60 tahun adalah 11,7% dari total populasi dunia dan diperkirakan jumlah tersebut akan terus meningkat seiring dengan peningkatan usia harapan hidup. Data WHO menunjukan pada tahun 2000 usia harapan hidup orang didunia adalah 66 tahun, pada tahun 2012 naik menjadi 70 tahun dan pada tahun 2013 menjadi 71 tahun. Jumlah proporsi lansia di Indonesia juga bertambah setiap tahunnya. Data WHO pada tahun 2009 menunjukan lansia berjumlah 7,49% dari total populasi, tahun 2011 menjadi 7,69% dan pada tahun 2013 didapatkan proporsi lansia sebesar 8,1% dari total populasi (WHO, 2015). Seiring dengan bertambahnya usia harapan hidup, jumlah lansia di Indonesia cenderung meningkat. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa penduduk lanjut usia di Indonesia pada tahun 2000 sebanyak 14.439.967 jiwa (7,18 persen), selanjutnya pada tahun 2010 meningkat menjadi 23.992.553 jiwa (9,77 persen). Pada tahun 2020 diprediksikan jumlah lanjut usia mencapai 28.822.879 jiwa (11,34 persen). Indonesia saat ini telah masuk sebagai negara yang berstruktur penduduk tua sebagaimana ketentuan badan dunia, karena jumlah penduduk lanjut usia telah mencapai lebih dari 7%. Hubungan Gangguan Penglihatan..., DESI RAKHMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGrepository.ump.ac.id/4599/2/DESI RAKHMAWATI BAB I.pdf · Jumlah...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGrepository.ump.ac.id/4599/2/DESI RAKHMAWATI BAB I.pdf · Jumlah proporsi lansia di Indonesia juga bertambah setiap tahunnya. Data WHO pada tahun

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lanjut usia (lansia) adalah kelompok penduduk yang berumur 60

tahun atau lebih. Secara global pada tahun 2013 proporsi dari populasi

penduduk berusia lebih dari 60 tahun adalah 11,7% dari total populasi dunia

dan diperkirakan jumlah tersebut akan terus meningkat seiring dengan

peningkatan usia harapan hidup. Data WHO menunjukan pada tahun 2000 usia

harapan hidup orang didunia adalah 66 tahun, pada tahun 2012 naik menjadi 70

tahun dan pada tahun 2013 menjadi 71 tahun. Jumlah proporsi lansia di

Indonesia juga bertambah setiap tahunnya. Data WHO pada tahun 2009

menunjukan lansia berjumlah 7,49% dari total populasi, tahun 2011 menjadi

7,69% dan pada tahun 2013 didapatkan proporsi lansia sebesar 8,1% dari total

populasi (WHO, 2015).

Seiring dengan bertambahnya usia harapan hidup, jumlah lansia di

Indonesia cenderung meningkat. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan

bahwa penduduk lanjut usia di Indonesia pada tahun 2000 sebanyak

14.439.967 jiwa (7,18 persen), selanjutnya pada tahun 2010 meningkat menjadi

23.992.553 jiwa (9,77 persen). Pada tahun 2020 diprediksikan jumlah lanjut

usia mencapai 28.822.879 jiwa (11,34 persen). Indonesia saat ini telah masuk

sebagai negara yang berstruktur penduduk tua sebagaimana ketentuan badan

dunia, karena jumlah penduduk lanjut usia telah mencapai lebih dari 7%.

Hubungan Gangguan Penglihatan..., DESI RAKHMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGrepository.ump.ac.id/4599/2/DESI RAKHMAWATI BAB I.pdf · Jumlah proporsi lansia di Indonesia juga bertambah setiap tahunnya. Data WHO pada tahun

Indonesia juga menduduki rangking keempat di dunia dengan jumlah

lansia 24 juta jiwa. Adapun provinsi di Indonesia yang paling banyak

penduduk lanjut usia adalah: Di Yogyakarta (12,48 %), Jawa Timur (9,36 %),

Jawa Tengah (9,26 %), Bali (8,77 %) dan Jawa Barat (7,09 %). Dari data

tersebut, jumlah lanjut usia terlantar di Indonesia pada tahun 2008 sebanyak

1.644.002 jiwa, tahun 2009 sebanyak 2.994.330 jiwa dan tahun 2010 sebanyak

2.851.606 jiwa (Kemenkes RI, 2016).

Berdasarkan data dari pemerintah Kabupaten Purbalingga pada tahun

2015 terdapat 115.062 lansia (12,74%) yang terdiri dari laki-laki sebanyak

56.500 lansia dan perempuan sejumlah 58.562 lansia. Data kependudukan

Desa Karangpucung pada bulan September 2016 menunjukan jumlah

penduduk Desa Karangpucung seluruhnya 2.545 jiwa yang terdiri dari

penduduk laki – laki 1.292 jiwa dan penduduk perempuan 1.253 jiwa dengan

jumlah kepala keluarga sebanyak 697 jiwa. Kemudian untuk Lansia di daerah

tersebut sekitar 375 dengan jumlah laki – laki 202 dan perempuan 173 dan

lansia yang sudah meninggal dunia sekitar 67 jiwa. Terdapat jumlah lansia 210

jiwa atau 56 % yang tinggal sendiri tanpa keluarga dan jumlah lansia yang

tinggal bersama keluarga sebanyak 96 jiwa atau 25,6 %.

Lanjut usia merupakan istilah akhir dari proses penuaan. Secara

biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami proses

penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan

tubuh fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat

Hubungan Gangguan Penglihatan..., DESI RAKHMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGrepository.ump.ac.id/4599/2/DESI RAKHMAWATI BAB I.pdf · Jumlah proporsi lansia di Indonesia juga bertambah setiap tahunnya. Data WHO pada tahun

menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan dalam

struktur dan fungsi sel, jaringan serta sistem organ (Departemen Sosial, 2010).

Secara umum kondisi fisik seseorang yang telah memasuki masa

lanjut usia mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa perubahan

seperti perubahan pada bagian wajah, tangan dan kulit. Perubahan bagian tubuh

seperti sistem syaraf yaitu otak dan isi perut yaitu limpa. Perubahan panca

indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan perubahan motorik

antara lain berkurangnya kekuatan, kecepatan dan belajar keterampilan baru.

Kemunduran fisik dan menurunnya fungsi organ dapat menyebabkan lansia

menjadi tergantung kepada orang lain. Meskipun lansia secara alamiah

mengalami penurunan dan kemunduran fisik, tetapi tidak menutup

kemungkinan lansia dapat melakukan aktivitas dan pemenuhan kebutuhan

sehari–hari secara mandiri. Ketersediaan bantuan sepanjang waktu di rumah

atau institusi layanan kesehatan atau rawatan rumah bersifat melindungi

kebutuhan lansia untuk tetap tinggal di rumahnya dan mempertahankan

kemandiriannya selama mungkin (Friedman, 2010).

Perubahan panca indera penglihatandapat dilihat dari kemampuan

fungsional dari lansia terutama kemampuan untuk melakukan aktivitas

kehidupan sehari-hari seperti berpakaian, buang air kecil atau besar, makan,

minum, mandi berjalan dan tidur, dari kemampuan tersebut maka dapat dilihat

apakah lanjut usia mandiri atau bergantung pada orang lain. Dengan

mengetahui kondisi tersebut maka orang lain dapat memberikan perlakuan

sesuai dengan masalah yang menyebabkan orang lanjut usia tergantung pada

Hubungan Gangguan Penglihatan..., DESI RAKHMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGrepository.ump.ac.id/4599/2/DESI RAKHMAWATI BAB I.pdf · Jumlah proporsi lansia di Indonesia juga bertambah setiap tahunnya. Data WHO pada tahun

oranglain. Kemandirian merupakan suatu keadaan dimana seorang individu

memiliki kemauan dan kemampuan berupaya untuk memenuhi tuntutan

kehidupannya secara sah, wajar dan bertanggungjawab terhadap segala hal

yang dilakukannya, namun demikian tidak berarti bahwa orang yang mandiri

bebas lepas tidak memiliki kaitan dengan orang lain. Untuk dapat hidup

mandiri seseorang juga membutuhkan kesempatan, dukungan dan dorongan

dari keluarga serta lingkungan di sekitarnya, agar dapat mencapai otonomi

terhadap diri sendiri (Nugroho, 2010).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Indrawati dan Fauziah (2011)

menunjukan bahwa responden yang mengalami ketergantungan sebagian

sebanyak 61 responden (70,9%), sebanyak 23 responden (26,7%) tingkat

kemandirian dalam melakukan Activity Daily Living (ADL)secara mandiri,

sebanyak 2 responden (2,3%) tingkat kemandirian ADL ketergantungan berat.

Berdasarkan pengamatan peneliti, ketergantungan responden sangat

dipengaruhi oleh proses menua dan status kesehatan.

Penurunan fungsi indera pada lansia berupa gangguan penglihatan

dapat menjadi suatu kendala, sehingga bisa menjadi masalah dalam melakukan

aktivitas sehari-harinya secara mandiri. Menyadari bahwa gangguan

penglihatan dapat berpotensi mempengaruhi kemandirian dalam aktivitas

sehari-hari maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan

gangguan penglihatan dengan kemandirian dalam aktivitas sehari-hari pada

lansia di Desa Karangpucung Kabupaten Purbalingga.

Hubungan Gangguan Penglihatan..., DESI RAKHMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGrepository.ump.ac.id/4599/2/DESI RAKHMAWATI BAB I.pdf · Jumlah proporsi lansia di Indonesia juga bertambah setiap tahunnya. Data WHO pada tahun

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas bahwa

gangguan penglihatan mempengaruhi kemandirian dalam aktivitas sehari-hari

maka dapat dirumuskan masalah, “Adakah Hubungan Gangguan Penglihatan

dengan Kemandirian dalam Aktivitas Sehari-hari Pada Lansia di Desa

Karangpucung Kabupaten Purbalingga?”.

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan gangguan penglihatan dengan kemandirian

dalam aktivitas sehari-hari pada lansia di Desa Karangpucung Kabupaten

Purbalingga.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gangguan penglihatan pada lansia di Desa Karangpucung

Kabupaten Purbalingga.

b. Mengetahui tentang kemandirian pada lansia di Desa Karangpucung

Kabupaten Purbalingga.

c. Mengetahui tentang aktivitas sehari – hari pada lansia di Desa

Karangpucung Kabupaten Purbalingga.

d. Mengetahui hubungan gangguan penglihatan dengan kemandirian pada

lansia di Desa Karangpucung Kabupaten Purbalingga.

e. Mengetahui hubungan gangguan penglihatan dengan aktivitas sehari-hari

pada lansia di Desa Karangpucung Kabupaten Purbalingga.

Hubungan Gangguan Penglihatan..., DESI RAKHMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGrepository.ump.ac.id/4599/2/DESI RAKHMAWATI BAB I.pdf · Jumlah proporsi lansia di Indonesia juga bertambah setiap tahunnya. Data WHO pada tahun

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pengalaman dan

wawasan dalam mengembangkan penelitian dan masalah – masalah pada

lansia khususnya tentang hubungan gangguan penglihatan dengan

kemandirian dalam aktivitas sehari-hari pada lansia di Desa Karangpucung

Kabupaten Purbalingga.

2. Bagi Keluarga

Penelitian ini bermanfaat bagi keluarga untuk memberikan

pengetahuan dan pembelajaran pada anggota keluarga jika mengalami

gangguan penglihatan dengan kemandirian dalam aktivitas sehari-hari pada

lansia di Desa Karangpucung Kabupaten Purbalingga.

3. Bagi Masyarakat

Dapat memberikan pengetahuan pada masyarakat tentang

hubungan gangguan penglihatan dengan kemandirian dalam aktivitas sehari-

hari pada lansia di Desa Karangpucung Kabupaten Purbalingga.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai tambahan referensi dan pengembangan penelitian tentang

hubungan gangguan penglihatan dengan kemandirian dalam aktivitas sehari-

hari pada lansia di Desa Karangpucung Kabupaten Purbalingga, serta

sebagai pedoman untuk melakukan intervensi pada keperawatan lansia.

Hubungan Gangguan Penglihatan..., DESI RAKHMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGrepository.ump.ac.id/4599/2/DESI RAKHMAWATI BAB I.pdf · Jumlah proporsi lansia di Indonesia juga bertambah setiap tahunnya. Data WHO pada tahun

5. Bagi Pelayanan Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi

dalam pelayanan kesehatan gangguan penglihatan pada lansia di Desa

Karangpucung Kabupaten Purbalingga, serta sebagai pedoman untuk

melakukan intervensi pada keperawatan lansia.

E. PENELITIAN TERKAIT

1. Judul :“Hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam

pemenuhan aktivitas sehari-hari di desa Batu Kecamatan Likupang Selatan

Kabupaten Minahasa Utara”.

Oleh :Indah, dkk (2015)

Tujuan penelitian mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan

kemandirian lansia dalam pemenuhan aktifitas sehari-hari di Desa Batu

Kecamatan Likupang Selatan Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini

merupakan penelitian dengan Analitik Observasional pendekatan cross

sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik random

sampling sebanyak 172 responden. Analisa data dengan menggunakan uji

chi square. Hasil uji chi square bahwa terdapat hubungan yang sangat nyata

antara dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan

aktivitas sehari-hari. Hal tersebut ditunjukan dari dukungan keluarga berada

pada kategori baik sebanyak 44 (69.8%) responden, dan kemandirian lansia

yang sebagian besar termasuk dalam kategori baik yaitu 41 (65.1 %)

responden.

Hubungan Gangguan Penglihatan..., DESI RAKHMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGrepository.ump.ac.id/4599/2/DESI RAKHMAWATI BAB I.pdf · Jumlah proporsi lansia di Indonesia juga bertambah setiap tahunnya. Data WHO pada tahun

Persamaan : persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

sama-sama meneliti kemandirian lansia dalam aktivitas sehari-hari.

Perbedaan : perbedaan dalam penelitian ini adalah variabel independen yaitu

gangguan penglihatan dantempat penelitian yang dilakukan di Desa

Karangpucung Kabupaten Purbalingga.

2. Judul:“Kemandirian aktivitas dasar sehari – hari deengan konsep diri pada

lanjut usia di UPT Panti Wredha Mojopahit Mojokerto”.

Oleh : Maulidia Alfiarista Sari, ( 2015 ).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Kemandirian

aktivitas dasar sehari – hari pada lanjut usia di UPT Panti Wredha

Mojopahit Mojokerto. Desain penelitian observasional dengan pendekatan

cross sectional. Populasi penelitian ini adalah lansia di UPT Panti Wredha

Mojopahit Mojokerto dengan sampel berjumlah 33 orang yang dipilih

secaraProbability Sampling atau Simple Random Sampling yang sesuai

dengan criteria inklusi. Instrument menggunakan lembar observasi Indeks

Barthel dan kuesioner konsep diri. Analisis data menggunakan uji statistic

chi square( p< 0,05 ). Hasil penelitian menunjukan bahwa ketergantungan

sangat berat sebanyak 4 orang ( 12,1%), ketergantungan berat 8 orang

(24,2%), ketergantungan ringan sebanyak 6 orang (18,2%), mandiri 5 orang

( 45,5%). Sedangkan dengan konsep diri positif sebanyak 13 orang (39,4%)

dan konsep diri negative sebanyak 20 orang ( 60,6%) . Uji statistic chi

square menunjukan adanya hubungan antara kemandirian aktivitas dasar

sehari hari dengan konsep diri pada lanjut usia.

Hubungan Gangguan Penglihatan..., DESI RAKHMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGrepository.ump.ac.id/4599/2/DESI RAKHMAWATI BAB I.pdf · Jumlah proporsi lansia di Indonesia juga bertambah setiap tahunnya. Data WHO pada tahun

Persamaan : persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

sama-sama meneliti kemandirian atau ketergantungan lansia.

Perbedaan : perbedaan dalam penelitian inidengan sebelumnya adalah

tempat penelitian dan variabel independent.

3. Judul : “Hubungan Fungsi Kognitif dengan Kemandirian dalam Melakukan

Aktivitas Sehari-hari pada Lansia di UPT PSLU Pasuruan”.

Oleh :Najiyatul Fadhia, dkk (2012).

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan fungsi kognitif

dengan kemandirian dalam melakukan ADL pada lansia di UPT PSLU

Pasuruaan. Populasi target pada penelitian ini ialah lansia yang tinggal di

UPT PSLU Pasuruan pada saat penelitian,yaitu sejumlah 95 orang dan

populasi terjangkaunya dengan mengacu pada definisi lansia dari WHO

yaitu 91 orang. Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 33

orang dengan kriteria inklusi: 1) Tingkat pendidikan minimal sekolah dasar

(SD), 2) Lansia yang dapat membaca dan menulis dan 3) Lansia yang

kooperatif dan dapat diajak berkomunikasi serta kriteria eksklusi: 1)

Kecacatan ekstremitas atas dominan karena stroke, 2) Kelumpuhan

ekstremitas atas dominan karena non-union, 3) Tuna netra atau tuna rungu

dan 4) Gangguan jiwa. Variabel dalam penelitian ini adalah fungsi kognitif

dan kemandirian dalam melakukan ADL. Pengumpulan data dalam

penelitian ini melalui kuesioner dan observasi. Kuesioner Mini-mental State

Examination (MMSE)untuk memeriksa fungsi kognitif dan observasi

langsung tingkat kemandirian responden melalui Indeks Katz. Analisis

Hubungan Gangguan Penglihatan..., DESI RAKHMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGrepository.ump.ac.id/4599/2/DESI RAKHMAWATI BAB I.pdf · Jumlah proporsi lansia di Indonesia juga bertambah setiap tahunnya. Data WHO pada tahun

dengan menggunakan uji korelasi Pearson dilakukan untuk mengetahui

kekuatan hubungan dan signifikansi antara fungsi kognitif dengan

kemandirian dalam melakukan ADL pada lansia di UPT PSLU Pasuruan.

Persamaan : persamaan dalam penelitian ini adalah pada variabel

kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari pada lansia.

Perbedaan :perbedaan dalam penelitian inidengan sebelumnya adalah

tempat penelitian dan variabel independent yaitu gangguan penglihatan.

4. Judul :“The loss of independence in activities of daily living: The role of low

normal cognitive function in elderly nuns”.

Oleh :Greiner, dkk (2016)

Dalam studi ini, hasil ujian negara Mini-Mental dikisaran normal rendah

(24-27) dikaitkan dengan risiko kelebihan hilangnya kemandirian dalam

kegiatan kehidupan sehari-hari. Banyak risiko kelebihan ini pada mereka

dengan fungsi kognitif rendah normal muncul karena subset dari saudara

yang menjadi gangguan fungsi kognitif. Dengan demikian, fungsi kognitif

normal yang rendah dapat dipandang sebagai pertanda kerusakan kognitif

yang akan datang dan selanjutnya hilangnya fungsi fisik. Ada beberapa

skenario kemungkinan yang bisa menjelaskan hubungan ini. Satu skenario

adalah bahwa penurunan progresif dari rendah normal untuk gangguan

fungsi kognitif karena dementing penyakit. Skenario ini, penurunan kognitif

dimulai sebelum penilaian pertama, menempatkan individu dalam kisaran

normal rendah di penilaian itu. Penurunan fungsi kognitif kemudian

berlanjut melalui penilaian titik yang kedua, yang mana orang tersebut

Hubungan Gangguan Penglihatan..., DESI RAKHMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGrepository.ump.ac.id/4599/2/DESI RAKHMAWATI BAB I.pdf · Jumlah proporsi lansia di Indonesia juga bertambah setiap tahunnya. Data WHO pada tahun

gangguan kognitif. Penurunan kognitif ini mendahului hilangnya

kemandirian dalam kegiatan kehidupan sehari-hari. Tambahan kerugian

kemerdekaan dalam kegiatan kehidupan sehari-hari bisa di antisipasi dan

mungkin dicegah melalui penggunaan mekanisme bantuan sosial dan latihan

fisik (33,34). Skenario lain adalah bahwa ada bersamaan penurunan fungsi

kognitif dan fisik karena acara dahsyat atau secara dramatis progresif,

seperti stroke. Disini, nilai rendah fungsi kognitif yang normal bisa

mencerminkan kondisi penyakit sebelumnya, seperti microinfarctions,

serangan iskemik transient atau penyakit vaskular sistemik. Penyakit-

penyakit tersebut dapat mempengaruhi individu untuk stroke berikutnya.

Persamaan: persamaan dalam penelitian ini adalah pada variabel

kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari pada lansia.

Perbedaan: perbedaan dalam penelitian inidengan sebelumnya adalah

tempat penelitian dan variabel independent yaitu gangguan penglihatan.

5. Judul : “Capability for daily activities in old people with rheumatoid

arthritis: a population based study”

Oleh: M Kauppi (2010)

Persentase orang-orang tua penduduk negara-negara Barat telah meningkat

selama beberapa dekade dan kemajuan ini diperkirakan akan terus berlanjut.

Proporsi orang berusia 75 tahun atau lebih pada populasi ini pada tahun

2008 adalah 5,3% dan itu mungkin akan 7,1% 2020 (resmi statistik kota

Kuopio, Finlandia). Warga senior sering menderita kondisi kronis, terutama

dari system.10 lokomotor 16-21 11 populasi berdasarkan data kapasitas

Hubungan Gangguan Penglihatan..., DESI RAKHMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGrepository.ump.ac.id/4599/2/DESI RAKHMAWATI BAB I.pdf · Jumlah proporsi lansia di Indonesia juga bertambah setiap tahunnya. Data WHO pada tahun

fungsional tua orang sangat diperlukan dalam perencanaan sumber daya

yang dibutuhkan dalam masyarakat untuk mengurus mereka di masa depan.

Kemampuan untuk memimpin kehidupan yang independen meningkatkan

akses lebih baik ke perawatan yang baik, tetapi berkurang secara dramatis

bagi mereka dengan usia terkait menonaktifkan conditions. Meskipun

kemajuan dalam pengobatan aktif rheumatoid arthritis, penyakit dan

mungkin akan tetap penyebab utama dari beberapa tingkat kecacatan pada

population. Studi ini melibatkan sekelompok 700 orang tua di kota

Finlandia dengan populasi homogen. Hasil dapat dianggap mewakili

populasi, persentase partisipasi (86%) dalam kelompok adalah tinggi dan

subyek (601 orang) yang benar-benar diwawancarai dan belajar. Evaluasi ini

termasuk catatan medis mereka. Kemampuan fungsional dievaluasi oleh

ADL (Barthel indeks) dan IADL (Lawton dan Brody) skala, 13 14 yang

umumnya digunakan dalam studi populasi tua dan juga dalam praktek

klinis, walaupun kurang luas dalam rheumatology. Prevalensi rheumatoid

arthritis pada populasi studi ini adalah 2,5%, dan bahwa JRA 0,16%,

membawa prevalensi keseluruhan arthritis kronis (klinis rheumatoid

arthritis) hingga 2,7%. Angka-angka dapat diterima ketika sifat kronis dan

puncak insiden penyakit dan risiko kematian dini antara individu yang

terkena diambil account. Namun, frekuensi yang sedikit lebih rendah (1,7%)

sebelumnya telah dilaporkan dalam prevalensi rheumatoid arthritis di Oslo

dilaporkan menjadi hanya 1,4% pada kelompok usia 70 sampai 79 tahun

Finland.18 , tetapi angka-angka yang ada juga rendah antara muda people.

Hubungan Gangguan Penglihatan..., DESI RAKHMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGrepository.ump.ac.id/4599/2/DESI RAKHMAWATI BAB I.pdf · Jumlah proporsi lansia di Indonesia juga bertambah setiap tahunnya. Data WHO pada tahun

Hal utama mencari disini adalah bahwa berarti kemampuan untuk kegiatan

sehari-hari antara pasien dengan klinis rheumatoid arthritis tidak berbeda

secara signifikan dari yang di seluruh penduduk. Namun, proporsi orang

parah Cacat (Barthel indeks (25 poin) antara pasien dengan klinis

rheumatoid arthritis adalah tinggi (19%), dan distribusi mereka di Barthel

indeks dan nilai-nilai IADL adalah sedikit bipartit. Cacat parah tampaknya

dikaitkan dengan prevalensi demensia. Mungkin orang-orang dengan cacat

fisik rematik perlu kelembagaan perawatan pada keadaan sebelumnya

demensia daripada non-rheumatoid orang dengan demensia. Prevalensi

demensia tidak berbeda secara signifikan antara populasi berdasarkan kohort

dalam studi kami; dalam beberapa penelitian lain, namun, penyakit

Alzheimer telah ditemukan untuk menjadi kurang umum pada orang dengan

rheumatoid arthritis. Hal ini juga mungkin terjadi dalam sampel kami,

sebagai proporsi yang agak rendah (25%) dari rheumatoid pasien dengan

demensia Alzheimer's disease. Penyebab demensia di seluruh seri (137

pasien) telah dilaporkan sebelumnya (penyakit Alzheimer, 64 (47%);

vaskular demensia, 32 (23%); Lewy tubuh penyakit, 30 (22%); dan lain, 10

(8%)) yang berarti Barthel indeks dan IADL. Skor nilai-nilai dari semua

demensia pasien dalam seri yang 58 dan 4, respectively.

Persamaan : persamaan dalam penelitian ini adalah pada variabel

kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari pada lansia.

Perbedaan : perbedaan dalam penelitian inidengan sebelumnya adalah

tempat penelitian dan variabel independent yaitu gangguan penglihatan.

Hubungan Gangguan Penglihatan..., DESI RAKHMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGrepository.ump.ac.id/4599/2/DESI RAKHMAWATI BAB I.pdf · Jumlah proporsi lansia di Indonesia juga bertambah setiap tahunnya. Data WHO pada tahun

6. Judul :“Qualitative evaluation of elderly home residents' fixed and

removable prostheses in relation to the ADL index”.

Oleh :Catovic, Adnan (2009)

Penyelidikan klinis dilakukan pada sekelompok 175 dilembagakan tua

dengan catatan asuransi gigi yang dilacak untuk 20 tahun terakhir, bagian

dari populasi lansia (n = 623) dari enam berbeda panti jompo. Kemampuan

kognitif yang cukup untuk mengerti dan bersedia menawarkan persetujuan

untuk studi yang kriteria inklusi, dilakukan oleh penduduk psikolog dari

setiap panti jompo. Kelompok terdiri dari 66 jantan dan betina 109, dengan

usia rata-rata 76,8 tahun (SD = 10.72). Evaluasi membutuhkan perawatan

khusus dilakukan bekerjasama dengan psikolog penduduk menggunakan

aktivitas sehari-hari hidup indeks 11 pada skala 1 (sepenuhnya bergantung

pada perawatan) untuk 5 (independen perawatan) dengan kriteria sebagai

berikut: kemampuan untuk memberi makan, mandi, berpakaian diri sendiri,

memuaskan kebutuhan kebersihan, independen mobilitas dan inkontinensia.

Uji Reliabilitas dirancang untuk menilai keandalan dari enam dokter gigi

berbeda. Dokter gigi memeriksa lima pokok dengan prostesis tetap dan lima

pokok dengan prostesis yang dapat dilepas dari satu panti jompo, dan

dievaluasi Karlsson 's12 dan diubah Nevalainen' s13 indeks, dua kali selama

periode 1 bulan di mana tidak ada perawatan gigi dilakukan, dan tidak ada

perubahan subyek rutinitas sehari-hari atau diet. Analisis statistik untuk

examiner intra dan antar keandalan dilakukan menurut cara yang diusulkan

oleh Slakter et al. 14 dan Fleiss et al.15. Intra-pemeriksa keandalan

Hubungan Gangguan Penglihatan..., DESI RAKHMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGrepository.ump.ac.id/4599/2/DESI RAKHMAWATI BAB I.pdf · Jumlah proporsi lansia di Indonesia juga bertambah setiap tahunnya. Data WHO pada tahun

bervariasi dari 0,67 untuk 0,91, tergantung pada indeks diukur, sementara

antar pemeriksa keandalan bervariasi dari 0,53 sampai 0.88. Dua paling

konsisten penguji ditentukan oleh kesalahan standar terendah dalam

pengukuran, kehandalan pemeriksa antar mereka adalah 0.85; maka mereka

dilakukan penyelidikan lengkap.

Persamaan : persamaan dalam penelitian ini adalah pada variabel

kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari pada lansia.

Perbedaan : perbedaan dalam penelitian inidengan sebelumnya adalah

tempat penelitian dan variabel independent yaitu gangguan penglihatan.

Hubungan Gangguan Penglihatan..., DESI RAKHMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGrepository.ump.ac.id/4599/2/DESI RAKHMAWATI BAB I.pdf · Jumlah proporsi lansia di Indonesia juga bertambah setiap tahunnya. Data WHO pada tahun

Hubungan Gangguan Penglihatan..., DESI RAKHMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017