BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Lokasi KKN
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Lokasi KKN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Lokasi KKN
1. Sejarah Gampong
Crueng adalah salah satu gampong di kemukiman Pandee Kecamatan Batee,
tepatnya dijalan Tibang – Kr. Raya Km 23 yang terdiri dari 4 dusun. Sejarah
gampong Crueng dimulai dari keinginan warga masyarakat gampong untuk
membangun wilayah tempat tinggal mereka menjadi sebuah desa atau gampong.
Tidak ada catatan yang pasti kapan mulanya gampong Crueng terbentuk namun
‘Crueng’ itu sendiri dilegendakan dahulu di dekat meunasah gampong terdapat
pohon beringin besar dan di celah akar-akarnya keluar air yang tiada henti nya atau
dalam bahasa aceh disebut “crang ie”. Air itu tak berhenti mengalir selama berpuluh
tahun hingga lahan di sekitar pohong beringin selalu di genangi air. Hingga 20 tahun
kemudian pohon tersebut ditebang dan air itu tidak mengalir lagi. Lokasi pohon itu
sekarang telah menjadi lahan meunasah gampong setelah beberapa tahun lalu
dilakukan perluasan pekarangan meunasah.
Gampong Crueng kini dikepalai oleh Geuchik Armia Ismail yang menjabat dari
tahun 2009 yang secara kebetulan menggantikan ayah beliau yaitu Ismail Gam Cut
yang menjabat sebelumnya dari tahun 1999-2009.
2. Letak Geografis
Gampong Crueng merupakan sebuah gampong yang terletak tidak jauh dari
pusat Kecamatan Batee berjarak ± 6 km. Kondisi Geografis Gampong Dan Orbitrasi
Gampong adalah :
Banyaknya curah hujan : Normal
Ketinggian tanah dari permukaan laut : 15-20 mdpl
Suhu udara rata-rata : Sedang
2
Topografi : Dataran rendah
Orbitrasi (jarak gampong dengan pusat kecamatan), yaitu:
Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : ± 6 Km
Jarak dari ibukota kabupaten Pidie : ± 28 Km
Jarak dari ibukota provinsi : ± 134 Km
Panjang jalan setapak : ± 2 Km
3. Batas Wilayah
Tabel 1. Letak Geografis Gampong
No Batas Wilayah Batasan Dengan
Gampong
Batas Lain
1 Sebelah Utara Seulatan Alue lada
2 Sebelah Timur Neuheun Rungkom
3 Sebelah Barat Meunasah Mee Alue Lada
4 Sebelah Selatan Kulam Neuheun
Gampong Crueng merupakan gampong terluas se-Kecamatan Batee yang terdiri
dari 4 dusun yang masing-masing dusun diberi kewenangan melalui kepala dusun.
Berikut adalah nama-nama dusun di Gampong Crueng :
1. Dusun Meunasah
2. Dusun Balee Bak Mee
3. Dusun Seulambak
4. Dusun Babah Krueng
Gampong Crueng memiliki 3 meunasah. Meunasah ini dibangun untuk
mempermudah masyarakat dalam menjalankan aktivitas keagamaan antara lain :
1. Meunasah Crueng
2. Meunasah Seulambak
3. Meunasah Babah Krueng
3
4. Kondisi Sosial Kemasyarakatan
Seiring dengan perkembangan zaman tatanan kehidupan masyarakat Gampong
Crueng terlihat solidaritas yang masih tinggi antar sesama masyarakat, dimana
kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan sangat berjalan dan dipelihara, warga
gampong yang keseluruhannya adalah penganut agama Islam masih sangat menjaga
silaturrahmi dan ukhuwah islamiyah sehingga hubungan kekeluargaan antar
masyarakat di gampong ini masih sangat terasa. Hubungan perangkat gampong
dengan masyarakat yang terjalin juga sangat baik, menjadi landasan kekuatan
gampong Crueng dalam pengelolaan pemerintah dan kemasyarakatan. Walaupun
gampong Crueng sendiri merupakan salah satu gampong yang terdapat di Kecamatan
Batee dimana kecamatan ini merupakan daerah paling tertinggal se-Kabupaten Pidie.
Kegiatan sosial masyarakat sehari-hari dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 2. Kehidupan Sosial Masyarakat
No. Golongan Jenis Kegiatan
1. Bapak-bapak (Orang
Tua)
Gotong Royong
Bersama-sama melakukan fardhu kifayah
Takziah ketempat orang meninggal
Berkunjung ketempat orang sakit
4
2. Ibu-ibu Gotong royong
Takziah orang meninggal
Berkunjung ketempat orang sakit atau
melahirkan
Pengajian rutin hari senin
3 Pemuda Gotong royong
Takziah ke orang meninggal
Mengunjungi orang sakit
Pengajian rutin malam sabtu
Kegiatan olah raga
5. Potensi Gampong Saat Ini
Pembangunan adalah usaha untuk dapat menaikkan mutu yang kita dapatkan
dari sumber daya. Kenaikan manfaat itu dapat kita capai dengan menggunakan lebih
banyak sumber daya. Kenaikan manfaat dapat juga dicapai dengan menaikkan
efisiensi penggunaan sumber daya atau potensi yang ada. Sumber daya yang paling
utama adalah manusia. Pada akhirnya manusialah yang menentukan berhasil atau
gagalnya pembangunan.
Masyarakat gampong Crueng baik laki-laki maupun perempuan mayoritas
bekerja sebagai petani melihat tingkat kesuburan tanah yang tinggi menghasilkan
padi, cabai, bawang, buah jamblang, tomat dan berbagai sayur mayur lainnya. Selain
tanaman sayur kebiasaan masyarakat disini menanam sendiri tanaman obat seperti
5
daun kemangi, daun salam, daun binahong, dan sebagainya. Selain berprofesi
sebagai petani, sebagian besar laki-laki memilih menjadi petani tambak, yang banyak
menghasilkan ikan bandeng, udang, ikan mujair, lele, kepiting dan sebagainya.
5.1 Sumber Daya Manusia
Mayoritas warga gampong Crueng sudah menamatkan pendidikan sampai SD,
SMP dan sebagian sudah sempat mengecap dan menamatkan pendidikan sampai
dengan SMA serta perguruan tinggi, walaupun demikian tidak sedikit dari mereka
belum sepenuhnya bisa membaca dan menulis. Mayoritas penduduk gampong
didominasi oleh anak-anak balita dan remaja. Diantara mereka telah ada tokoh agama
dan tokoh kharismatik/suci.
5.2 Sumber Daya Alam
Potensi sumber daya alam Crueng adalah tambak, lahan pertanian, lahan
perkebunan, sarana ibadah (meunasah), sarana olahraga. Kondisi fisik tersebut
memiliki keanekaragaman potensi yang dapat memberi nilai ekonomi bila dikelola
dan dikembangkan secara baik dan maksimal.
5.3 Sumber Daya Sosial
Sebagaimana halnya dengan gampong-gampong lain khususnya kabupaten
Pidie tatanan kehidupan masyarakat gampong Crueng masih didominasi oleh sikap
solidaritas sesama, kegiatan-kegiatan yang menyangkut sosial kemasyarakatan sangat
berjalan dan dipelihara, yaitu: bergotong royong, memenuhi fardhu kifayah apabila
ada yang meninggal, pengajian rutin (yasinan) serta majelis ta’lim setiap malam
jumat, berkunjung ketempat orang sakit dan olahraga.
Mengenai sosial dan budaya Gampong Crueng memiliki hukum adat walaupun
hukum adat tidak tertulis tapi sudah terlaksana dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Gampong yang terletak di kecamatan Pidie ini walaupun masuk dalam gampong yang
ditempatkan mahasiswa KKN, artinya gampong ini masih memiliki banyak hal untuk
dibenah bersama-sama. Walaupun begitu, saat survei gampong menunjukkan
masyarakat yang cukup terbuka menerima orang baru di desanya, bahkan Geuchik
6
nya sendiri menyambut langsung dengan sederhana dan tetap tidak mengurangi
kesahajaannya.
Dari segi budaya, khususnya dalam pernikahan, laki-laki yang menikah dengan
perempuan Pidie otomatis mendapatkan rumah sebagai tempat tinggal keduanya yang
rumah tersebut adalah pemberian dari pihak keluarga perempuan biasanya rumah
orang tua si pihak perempuan. Di masyarakat Pidie pun, mayoritas yang mencari
nafkah baik berkebun, bertani, mencari tiram, adalah perempuan bukan laki-laki.
Hingga bagi masyarakat Pidie yang masih sangat kental, tidak mengherankan jika
didapati pihak laki-laki lah yang meminta uang untuk kehidupan keseharian mereka
pada pihak perempuan. Hal ini diyakini karena dulunya para perempuan Pidie itu
kaya raya dibanding laki-lakinya. Walaupun demikian, seiring dengan berkembang
nya zaman, budaya ini sedikit demi sedikit semakin terkikis zaman.
6. Jumlah Penduduk
Masyarakat di Gampong Crueng berjumlah 2438 Jiwa dengan jumlah
penduduk laki-laki 1033 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 1405.
Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Jurong/Dusun
No Jurong/Dusun Jumlah KK Jenis Kelamin Jumlah
(Jiwa)Perempuan Laki Laki
1. Meunasah 147 214 266 480
2. Balee Bak Mee 144 213 327 540
3. Seulambak 120 174 193 367
4 Babah Krueng 157 236 247 483
Total 568 1405 1033 2438
7
B. Maksud dan Tujuan Laporan
Maksud dari pembuatan proposal ini adalah memberikan informasi tentang
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), baik untuk mahasiswa KKN sendiri, Pengelola
KKN Universitas Syiah Kuala, geuchik serta perangkatnya, dan tidak kalah
pentingnya untuk pemerintah Kecamatan, Kabupaten, Dinas/Instansi serta pihak
pihak yang berkepentingan lainnya. Dalam proposal ini telah dilampirkan matriks
rencana kerja (Renja), matriks program kerja (Progja), matriks progja berdasarkan
jenis kegiatan KKN, dan matriks jadwal pelaksanaan kerja kelompok.
Pengajuan proposal KKN ini betujuan untuk memberi informasi tentang
rencana pelaksanaan KKN dan program yang telah dilaksanakan di gampong Crueng,
Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie tentang potensi-potensi yang dapat dikembangkan
di gampong Crueng dan hal yang menjadi masalah gampong yang dapat diselesaikan
secara bersamaan. Di dalam laporan ini juga ada dibahas sekilas informasi tentang
gambaran umum dan letak geografis gampong Crueng ini. Tujuan lain pembuatan
laporan akhir KKN ini adalah untuk memperluas ilmu bagi mahasiswa KKN terutama
di bidang sosial budaya, perekonomian, nilai etika dan nilai agama yang ada di
wilayah pedesaan.
C. Program Pembangunan yang Telah Ada
Di gampong Crueng sarana dan prasarana yang ada belum lengkap, bangunan
sekolah hanya ada satu-satunya SD untuk anak-anak untuk menimba ilmu. Dalam
hal keagamaan gampong Crueng memiliki mushalla sebagai sarana penunjang
kegiatan keagamaan di gampong ini, kegiatan lainnya seperti kegiatan gampong juga
terbilang cukup aktif. Berikut adalah daftar beberapa pembangunan gampong yang
telah tersedia :
a. SD
b. Mushalla
c. MCK Umum
d. Polindes
8
Program pembangunan gampong yang sudah dilaksanakan oleh mahasiswa
KKN periode IX:
Kegiatan Utama:
1. Penyuluhan penyalahgunaan bahaya merokok dan narkoba terhadap anak-anak.
2. Mendesain dan pengadaan denah gampong.
3. Tes psikologi ringan “ Pengenalan Diri” untuk usia sekolah dasar
4. Games psikologis RIASEC untuk usia sekolah menengah.
5. Membuka kelompok bermain sambil belajar.
6. Memberikan les tambahan kepada anak-anak diluar jam sekolah.
7. Simulasi cara mencuci tangan yang bersih dan sehat.
Kegiatan Kelompok:
1. Gotong royong
2. Membuat papan selamat datang gampong
3. Membuat papan nama dusun gampong
4. Mengadakan acara kemerdekaan
5. KKN mengajar
6. Membuat papan lorong
7. Pengecatan meunasah
D. Metode dan Sistematika Pembahasan
1. Metode Pembahasan
Metode pembahasan laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Gampong Crueng
ini, menggunakan teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan informasi-
informasi yang diperoleh dengan cara :
a. Metode Observasi, yaitu metode dengan cara melihat dan mengamati secara
langsung tentang keadaan gampong Crueng dan ditindak lanjuti dengan
mengadakan pendekatan-pendekatan terhadap penduduk yang bertujuan untuk
melihat situasi dan kondisi gampong secara langsung.
9
b. Metode wawancara, yaitu metode yang dilakukan dengan cara tanya jawab
langsung dengan aparat pemerintah gampong, tokoh-tokoh masyarakat maupun
masyarakat gampong tersebut
c. Metode studi data, yaitu metode yang dilakukan denan melihat data gampong
yang telah ada.
2. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) gampong
Crueng ini, adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pertemuan geuchik, sekretaris gampong, dan ketua pemuda
gampong Crueng yang didampingi oleh dosen pembimbing lapangan (DPL)
untuk mendiskusikan beberapa potensi-potensi dan masalah-masalah yang ada
di gampong saat ini dan menyampaikan rencana awal yang sudah direncanakan
oleh mahasiswa/i KKN.
b. Melakukan beberapa kali survei lapangan untuk melihat sejenak tentang kondisi
umum gampong, seperti wilayah atau geografis gampong, perumahan warga,
sarana pendidikan yang ada di gampong, keadaan ekonomi dan sosial
masyarakat gampong, dan hal-hal lain sebagainya yang berhubungan.
c. Melakukan pengenalan dengan seluruh aparat gampong dan beberapa warga
gampong saat tiba di gampong lokasi KKN untuk menyampaikan segala
sesuatu yang berhubungan di masa mahasiswa melaksanakan program
kegiatan-kegiatan KKN yang sudah direncanakan seperi memberitahukan
pelaksanaan kegiatan-kegiatan KKN, menyampaikan harapan kepada
masyarakat, bantuan dari masyarakat, motivasi dan partisipasi dari masyarakat,
dan lain sebagainya.
d. Berdiskusi sesama mahasiswa/i KKN mengenai prosedur dan sistematika
pelaksaan program-program kegiatan KKN.
e. Mempersiapkan alat-alat dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk
melaksanakan program-program kegiatan KKN.
f. Menjalankan program-program kegiatan yang sudah direncanakan.
10
BAB II
BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG
A. Pendidikan, Agama, Ekonomi dan Sosial Budaya
1. Pendidikan
Salah satu kendala pendidikan di gampong Crueng adalah kurangnya minat
sebagian besar dari warga gampong ini untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi setingkat universitas, hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran pada
diri pemuda untuk mengenyam pendidikan yang lebih layak dan juga akibat faktor
ekonomi keluarga. Namun begitu, tetap ada sebagian kecil anak-anak di desa ini yang
melanjutkan pendidikan ke tingkat universitas, hal ini menunjukkan pembangunan
gampong ke arah lebih baik kedepannya.
2. Agama
Dalam hal keagamaan masyarakat gampong Crueng dinilai sangat kental,
terlihat dengan adanya pengajian rutin pada malam hari yang dipimpin oleh perangkat
ulama gampong, selain itu terbukti dari informasi yang diterima melalui tokoh
masyarakat yang menyatakan bahwa belum secara terbuka untuk menerima adanya
penduduk yang beragama non muslim untuk menetap di gampong tersebut.
3. Ekonomi
Dalam segi ekonomi masyarakat Crueng mayoritas hidup dalam keadaan
sederhana dan beberapa diantaranya adalah kategori menegah ke bawah. Masayarakat
gampong Crueng kebanyakan berprofesi sebagai petani bawang, petani kacang,
petani tambak serta pencari tiram. Kurangnya pengetahuan dalam hal memproduksi
barang dan cara pemasaran adalah salah satu hambatan masyarakat di gampong
dalam mencari nafkah. Demikian hanya sedikit warga di gampong ini bekerja sebagai
wiraswasta dan PNS.
4. Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya masyarakat ditunjukan masih rendahnya kualitas dari
sebagian sumber daya manusia masyarakat di gampong Crueng, serta cenderung
masih kuatnya budaya paternalistik. Meskipun demikian pola budaya seperti ini dapat
11
dikembangkan sebagai kekuatan dalam pembangunan yang bersifat mobilisasi masa.
Disamping itu masyarakat gampong Crueng yang cenderung memiliki sifat ekspresif,
agamis dan terbuka dapat dimanfaatkan sebagai pendorong budaya transparansi
dalam setiap penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan.
B. Sarana dan Prasarana
Pengelolaan prasarana dan sarana merupakan hal sangat spesifik dalam
menilai tingkat kemajuan suatu masyarakat. Gampong Crueng memiliki prasarana
dan sarana yang kurang mencukupi untuk menjalankan pemerintahannya dengan
baik, mulai dari prasarana untuk menjalankan pemerintahan gampong, pendidikan,
olahraga, kesehatan masyarakat dan keamanan umum.
Meskipun dmeikian, beberapa sarana yang telah ada di gampong dikelola
dengan baik oleh lapisan pemimpin setempat serta mendapat dukungan yang baik dari
seluruh lapisan masyarakat, salah satunya sangat tampak dari sektor keagamaan,
dengan kerjasama dan motivasi keimanan yang tinggi. Akan tetapi, pengaturan
manajemen pemerintahan gampong masih diragukan. Hal ini disebabkan karena
belum tersedianya kantor pemerintahan gampong Crueng sehingga semua aparatur
desa bekerja dengan lepas sampai saat ini. Berdasarkan hasil survey dan observasi
lapangan, dapat disimpulkan gampong Crueng termasuk gampong yang masih
berkembang karena masih banyak hal yang harus dibenahi.
1. Prasarana dan Sarana Pemerintahan Desa/Kelurahan
- Balai desa : Tidak ada
- Gedung kantor : Tidak ada
- Telepon : Ada
- Rumah dinas : Tidak ada
- Jumlah mesin tik : Tidak ada
- Jumlah kursi : Ada
- Jumlah lemari arsip : Ada
- Komputer : Tidak ada
- Mesin fax : Tidak ada
12
- Kendaraan dinas : Ada
- Buku administrasi pendidikan : Ada
- Buku agenda ekspedisi : Ada
- Buku data mutasi penduduk : Ada
- Buku data aparat : Ada
- Buku data induk penduduk : Ada
- Buku data inventaris : Ada
- Buku data penduduk sementara : Tidak ada
- Buku data tanah : Ada
2. Prasarana dan Sarana Pendidikan
- Sekolah PAUD : -
- Sekolah SD : 1
- Sekolah SMP : -
- Sekolah SMA : -
- Perpustakaan desa : -
3. Prasarana dan Sarana Ibadah
- Mesjid : -
- Meunasah : 3
4. Prasarana dan sarana Kesehatan
- Puskesmas : -
- Puskesmas pembantu : -
- Poliklinik : -
- Posyandu dan polindes : 1
5. Prasarana dan sarana Transportasi
- Jalan desa (aspal/beton) : -
- Jalan kabupaten ( aspal/beton) : 35 km
- Jalan provinsi (aspal/beton) : 171 km
- Jembatan besi : -
13
6. Prasarana dan Sarana Air Bersih
- Hidran umum : 2
- Penampung air hujan : -
- Mata air : -
- Pengelolaan air bersih : 1
- Sumur gali : 230
- Sumur pompa : -
7. Prasarana dan Sarana Sanitasi dan Irigasi
- MCK Umum : 4
- Jamban keluarga : 120
- Saluran drainase : -
- Pintu air : -
- Saluran irigasi : -
Untuk lebih jelasnya prasarana dan sarana yang terdapat di Gampong Crueng
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. Sarana dan Prasarana Gampong Crueng
No Nama Sarana Bidang Jumlah
Unit
1 Meunasah Agama 3
2 TK Pendidikan 0
3 SD Pendidikan 1
4 Pos Kamling Keamanan 3
5 Posyandu Kesehatan 1
14
6 Lapangan bola kaki Olahraga 1
Jumlah 9 Unit
C. Produksi
Luasnya area pertambakan di gampong Crueng membuat gampong kaya akan
hasil dari pertambakan. Sejauh ini hasil produksi dari gampong Crueng berupa hasil
pertambakan diantaranya udang, kepiting, bandeng dan nila. Dimana hasil dari
pertambakan ini menjadikan pusat mata pencaharian warga gampong. Selain
pertambakan, hasil perkebunan juga merupakan salah satu penghasilan terbesar bagi
masyarakat disini. Bahkan untuk keperluan sehari-hari biasanya masyarakat tidak
perlu membeli tinggal memetik saja di kebun sendiri, seperti : tomat, cabai, bawang,
dan lain-lain. Selain itu, tidak sedikit terlihat para wanita di Gampong Crueng
mencari tiram di sungai.
Warga juga beternak sapi, kambing dan unggas seperti ayam atau bebek. Akan
tetapi masih ada sebagian warga yang belum memahami akan cara-cara beternak
yang baik, karena mayoritas hewan ternak berkeliaran di jalan raya sehingga
penampakan kotoran hewan di jalan-jalan pun seperti sudah biasa yang tentunya ini
mengganggu kehidupan masyarakat lainnya. Mayoritas kandang yang baik untuk
hewan ternak juga masih banyak yang belum memenuhi kriteria kandang yang baik.
Padahal jika kesemuanya ini lebih dijaga, tidak menutup kemungkinan gampong
yang secara geografis merupakan gampong terluas se-kecamatan Batee ini dapat
menjadi gampong yang lebih asri lagi ditambah dengan produksi hasil alam yang
cukup mendukung.
D. Kesehatan Masyarakat dan Kebersihan Lingkungan
Kebersihan dan kesehatan lingkungan adalah salah satu faktor utama
lingkungan dikatakan sehat. Untuk masalah kebersihan lingkungan banyak masalah
yang muncul akibat kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan
keterbukaan pola pikir serta cara pandang pada lingkungan sekitar. Dan masyarakat
15
Gampong Crueng mayoritas terlihat masih belum memperhatikan kesehatan mereka.
Salah satunya yaitu membuang sampah sembarangan, terlihat gampong Crueng juga
belum memiliki TPS (Tempat Pembuangan Sampah) khusus, sampah terlihat
membukit di pinggir-pinggir jalan gampong bahkan karena kepenuhan sampah, aliran
air got menjadi tergenang yang ini tentunya sangat tidak baik untuk kesehatan
masyarakat karena akan mengundang nyamuk untuk berkembang biak dan membawa
penyakit. Juga gampong yang masyarakatnya ±3000 KK ini secara pribadi di rumah-
rumahnya masih tidak memilki kamar mandi baik untuk buang air besar dan buang
air kecil. Kamar mandi hanya ada di rumah geuchik gampong selain beberapa rumah
yang dapat dihitung dengan jari. Melihat fenomena ini, tentu dapat disimpulkan
kesadaran masyarakat dalam hal hidup bersih masih sangat minim.
E. Administrasi dan Pemerintahan Gampong
Gampong Crueng sudah memiliki administrasi yang bagus, hanya saja data
penduduk tidak lengkap karena masih kurangnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya data penduduk. Meskipun demikian data pemerintahan dikatagorikan
lengkap, terbukti dengan adanya pemerintahan desa yang tersusun dengan baik, mulai
dari geuchik, sekretaris desa, Tuha Peut, hingga kepala dusun, organisasi pemuda dan
perangkat desa lainnya. Sistem kendali pemerintahan gampong berada di tangan
geuchik dengan penasehat Tuha Peut dan imum meunasah. Dalam melaksanakan
tugas-tugasnya, geuchik juga dibantu oleh sekretaris desa, kepala dusun dan
perangkat desa lainnya. Namun satu permasalahan pada pemerintahan adalah belum
adanya kantor geuchik yang membuat arsip serta pemerintahan gampong sedikit
tersendat.
16
BAB III
REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN
A. Kegiatan Mandiri
A. 1. Penanggung Jawab
Nama : Muhammad YaniNIM : 1210101010119Fakultas/Jurusan : FISIP/ Sosiologi
B. 1. Bidang kegiatan: Penyuluhan penyalahgunaan bahaya merokok dan
narkoba terhadap anak- anak.
Penyuluhan tentang akan bahaya merokok dan narkoba bagi kalangan anak-
anak. Dimana Rokok dan Zat Aditif (NAPZA) adalah bahan/zat yang dapat
mempengaruhi kondisi kejiwaan/psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku)
serta dapat menimbulkan ketergantungan (fisik dan psikologis). Rumitnya
memecahkan persoalan rokok dan narkoba yang melilit anak bangsa ini hendaknya
tindakan membuat nyali kita melemah. Kita perlu menyusun kekuatan dengan
memanfaatkan segenap sumber daya dan institusi yang ada untuk membebaskan
bangsa ini dari jeratan kecanduan narkotika. Setiap kita, baik secara individu maupun
sebagai pimpinan atau bagian dari institusi publik memiliki peluang untuk turut
memberantas narkoba.
a. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai
Penyuluhan ini memberikan pengetahuan dampak bahaya dari merokok dan
narkoba dan apa saja jenis narkoba sehingga mereka bisa terhindar dari
penyalahgunaan narkoba, dan dikalangan anak-anak hingga dewasa kian meningkat.
Maraknya penyimpangan prilaku generasi muda tersebut dapat membahayakan
keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena anak-anak dan pemuda
17
adalah generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa. Narkoba katakanlah
sebagai musuh kita yang paling besar, karena ini sangat merusak generasi kita, jadi
pencegahan narkoba harus dimulai dari keluarga karena keluarga mempunyai peranan
penting dalam menjaga dan melindungi anak-anak dari bahaya merokok dan narkoba.
Apalagi dengan lingkungan masyarakat di sana yang mendukung baik dari alam dan
sebagainya. Yang dimaksud lingkungan disini salah satunya kurangnya pengawasan
orang tua terhadap anak mereka sehingga banyaknya aktifitas yang tidak bermanfaat
yang dilakukan anak-anak sehingga dapat memicu keinginan negatif. Maka dari itu
saya membuat kegiatan penyuluhan penyalahgunaan bahaya merokok dan nakoba
terhadap anak-anak.
Dalam hal ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk membantu pemerintah
dalam pencegahan bahaya merokok dan narkoba. Dan juga penyuluhan ini bertujuan
untuk memberikan kesadaran bagi pelajar, khususnya siswa/siswi SDN Crueng
tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan juga bahaya merokok bagi kesehatan
tubuh sehingga mereka akan berupaya untuk menjauhinya. Dengan adanya
penyuluhan merokok dan narkoba tersebut anak-anak yang tadinya tidak mengetahui
akan dampak bahaya merokok dan narkoba bagi lingkungan mereka menjadi tahu
apa bahaya tersebut. Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam program ini adalah
anak-anak gampong Crueng Batee terbekali sejak dini karena itu sangat berarti agar
mereka tidak salah langkah setelah mengetahui lebih dalam lagi tentang bahaya
merokok dan narkoba maka diharapkan siswa/i untuk tidak terpengaruh oleh orang
lain, apalagi terpengaruh oleh pergaulan yang tidak baik. Diharapkan siswa/i untuk
mengisi waktu belajar dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat seperti olahraga
dan kegiatan lainya, maka hal-hal yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba
dan juga kebiasaan merokok dapat diminimalisir. Selain itu untuk perkembangan
mental mereka dalam menghadapi tantangan hidup kedepannya dengan semangat
mencari ilmu yang ditanamkan sejak dini, sehingga terciptanya generasi-generasi
yang mampu mempunyai daya saing tinggi baik di tingkat nasional, maupun dunia
18
sehingga mampu membawa arah kemajuan dan kemakmuran untuk indonesia umum
nya aceh khususnya.
b. Teknis Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan :
No Hari Tanggal Pukul Tempat
1 Sabtu 29-08-2015 10.00-12.15 Di SDN Crueng
2 Senin 31-08-2015 09.00-10.00 Di SDN Crueng
.
Nama-nama penanggung jawab :
Ketua : Muhammad Yani
Anggota : Seluruh anggota kelompok KKN P43
Proses kegiatan program ini meliputi :
a. Membuat format soft copy an atau gambaran tentang bahaya merokok dan
narkoba
b. Penyuluhan tentang bahaya merokok dan narkoba terhadap anak-anak.
c. Menyiapkan alat dan tempat.
c. Hasil Yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Penyuluhan penyalahgunaan bahaya merokok dan narkoba terhadap anak-anak
dilaksanakan di SDN tepatnya desa Crueng Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie,
penyuluhan penyalahgunaan bahaya merokok dan narkoba terhadap anak-anak di
laksanakan dua kali pertemuan. Pada hari Sabtu tanggal 29 Agustus 2015 yang
dilaksanakan di kelas 6A dan 6B SDN pada pukul 11.00 – 12.30. Dan pada hari Senin
Tanggal 31 Agustus 2015 Pada pukul 09.00 – 10.00. Kegiatan ini dibantu oleh
seluruh peserta KKN P43 yang ada di Gampong Crueng.
Kegiatan ini bertujuan agar dengan adanya penyuluhan penyalahgunaan bahaya
merokok dan narkoba ini anak-anak dapat memahami lebih lanjut tentang manfaat
19
tidak mengkomsumsi atau menggunakan rokok, agar anak-anak dapat menjalankan
hudup sehat dan bersih. Oleh karena itu mulai saat ini kita selaku pendidik, pengajar
dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada akan bahaya narkoba yang sewaktu-
waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Mari kita jaga dan awasi anak didik kita
dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang
cerdas dan tangguh dimasa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik.
d. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor Pendukung :
a. Bantuan segenap pengurus sekolah dan antusiasme anak-anak dalam proses
kegiatan sangat membantu jalan lancarnya kegiatan ini
Faktor Penghambat :
a. Tidak seluruh siswa berpartisipasi dengan baik, sebagian yang merupakan
pecandu rokok kurang menaruh minat untuk belajar dari sosialisasi yang
dilakukan
b. Sebagian besar anak anak masih tertinggal pada tahap perkembangan, dimana
pola pikir yang digunakan masih sangat rendah, hal ini bisa saja diakibatkan
sistem pendidikan yang diterapkan di SDN Crueng ini yang tidak banyak
menggunakan metode belajar mengajar satu arah (ceramah) dan kurangnya
perhatian pada pengembangan cara berpikir anak.
20
A. 2. Penanggung Jawab
Nama : Fadliansyah MaulanaNIM : 1204101010042Fakultas/Jurusan : Teknik/ Teknik Sipil
B. 2 Bidang Kegiatan : Pembuatan dan Pengadaan Denah Gampong Crueng
a. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai
Program ini saya pilih karena sesuai dengan ilmu yang didapat diperkuliahan.
Situasi jalan gampong yang berkelok pun dianggap perlu dibuatnya suatu denah
gampong guna memberikan informasi kepada pendatang apabila hendak berkunjung
ke gampong, atau sekedar pelengkap administrasi gampong. Tujuan dan sasaran
lainnya yaitu:
a. Sebagai pengetahuan bagi warga pendatang tentang situasi jalan gampong
b. Sebagai sebuah referensi sehingga warga pendatang memahami jalan dan
lorong yang ada di gampong Crueng
c. Sebagai informasi batas dusun yang ada di gampong Crueng
b. Teknis Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan :
No Hari Tanggal Pukul Tempat
1 Jumat 14-08-2015 14.30-16.00 Gampong Crueng
2 Sabtu 22-08-2015 14.30-16.00 Gampong Crueng
Nama-nama penanggung jawab :
Ketua : Fadliansyah Maulana dang Tgk M. Yusuf ( Tgk. Imum )
Anggota : Seluruh anggota kelompok KKN P43
21
Proses kegiatan program ini meliputi :
a. Mengumpulkan data yang mendukung
b. Mengobservasi jalan dan lorong gampong
c. Menyiapkan alat dan tempat
d. Menggambar denah gampong sesuai hasil dari data survey
c. Hasil yang telah dicapai dan tindak lanjut
Hasil/sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah:
a. Sebagai media informasi keruangan untuk masyarakat
b. Sebagai informasi kepada pengunjung gampong Crueng
c. Sebagai arsip gampong
d. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor Pendukung
Adapun yang menjadi faktor pendukung terhadap pelaksanaan program ini
adalah :
a. Dengan adanya denah gampong pengunjung tidak akan lagi buta terhadap
tujuan yang dituju.
b. Didukung oleh seluruh perangkat gampong
c. Fasilitas sangat memadai
d. Dibantu oleh seluruh pemuda gampong
Faktor Penghambat
a. Faktor penghambat dalam kegiatan ini adalah susahnya mencari alat dan bahan
dalam pembuatan denah gampong
22
A. 3 Penanggung Jawab
Nama : Cut Nurul Wazna
NIM : 1206104030018
Fak/ Jur : KIP / Bimbingan Konseling
B. 3 Bidang Kegiatan : Tes Psikologis Ringan ‘ Pengenalan Diri’Kegiatan yang saya pilih adalah mengadakan tes psikologis ringan pada anak-
anak usia SD di Gampong Crueng dengan instrumen non tes ‘ Pengenalan Diri’
sesuai perkembangan di usia mereka. Kegiatan ini terinspirasi dari kehidupan
berkeseharian anak-anak setempat terlihat masih sangat kurang dalam bertata krama
dengan baik. Diakui oleh penduduk gampong sendiri anak-anak di gampong kurang
memahami apa pentingnya bertata krama yang baik dalam berkeseharian. Tidak
menutup kemungkinan, kebiasaan buruk ini ditiru anak dari orang-orang yang lebih
tua dari mereka. Namun begitu, saya tidak melakukan sosialisasi untuk seluruh warga
gampong untuk harus langsung bertata krama yang baik, saya hanya mencoba
menyusun instrumen psikologis ringan untuk usia SD dan meminta mereka mengisi
sambil mengira-ngira sudah benarkah cara mereka bertata krama selama ini.
Instrumen psikologis ringan ini membantu menstimulasi anak menyadari selama ini
apakah dia sudah benar dalam berkesaharian baik dengan orang yang lebih tua, yang
lebih muda dan dengan teman sebayanya. Juga setelah anak mengenal mana bertata
krama yang baik mereka akan terdorong untuk menanamkannya dalam keseharian
mereka kedepannya.
a. Maksud, Tujuan & Sasaran Yang Ingin Dicapai
Dalam pengisian instrumen psikologis ringan ini, saya memilih mereka yang
berusia SD mengingat mereka yang masih tergolong anak-anak lebih mudah diberi
stimulasi yang baik dan benar dibanding mereka yang berusia remaja atau bahkan
dewasa. Pembangunan bangsa ditunjukkan dengan kontribusi yang baik dari para
23
anak-anak mudanya, oleh karena itu harapan saya semoga generasi gampong Crueng
kedepannya akan lebih baik terutama dalam bertata krama.
Tujuan dan maksud dari instrumen psikologis ringan ini adalah :
a. Membantu anak menyadari kebiasaan bertata krama nya selama ini, hingga ia
dapat memposisikan dirinya apakah ia sudah bertata krama yang benar atau
belum memahami bagaimana yang disebut bertata krama yang baik
b. Menanamkan kebiasaan bertata krama yang baik dalam kesehariannya
b. Teknis Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan :
No Hari Tanggal Pukul Tempat
1 Sabtu 15-08-2015 10.30-12.00 SDN Crueng
Nama-nama Penanggung Jawab :
Ketua : Cut Nurul Wazna
Anggota : Seluruh anggota kelompok KKN P43
Proses kegiatan program ini meliputi :
1. Ice Breaker “ Chicken Dance” bersama sebagai penghangat suasana
2. Pengisian instrumen psikologi ringan “ Pengenalan Diri”
c. Hasil Yang Dicapai & Tindak Lanjut
Terlihat anak-anak sangat antusias mengikuti tes psikologis ringan ini dan
menunjukkan rasa senang bila dapat bertata krama dengan baik. Terlebih mereka
sudah mengetahui keseharian mereka dalam bertata krama apakah sudah termasuk
golongan yang benar atau belum dan mereka berjanji akan menjadi anak-anak yang
bertata krama dengan baik kedepannya agar disenangi banyak orang.
24
d. Faktor Pendukung dan Penghambat
Adapun yang menjadi faktor pendukung terhadap pelaksanaan program ini
adalah :
a. Dibantu seluruh anggota kelompok
b. Partisipasi yang sangat antusias dari siswa/i SDN Crueng
c. Adanya keinginan untuk membenahi diri untuk lebih berkeseharian dengan baik
khususnya dalam hal bertata krama
Faktor penghambat :
a. Masih ada anak-anak yang tidak mau menuruti anjuran untuk menjadi anak
yang memiliki tata krama yang baik.
A. 4 Bidang Kegiatan : Games Tes Psikologi RIASEC untuk usia sekolah
menengah (Bimbingan Karier)
Kegiatan utama kedua saya adalah Games Tes Psikologi RIASEC untuk usia
sekolah menengah. Alasan saya melaksanakan ini adalah melihat remaja gampong
khususnya seusia Sekolah Menengah mayoritas putus sekolah dan diantara mereka
yang masih bersekolah rata-rata tidak mengerti akan apa pentingnya sekolah hingga
bolos sekolah adalah hal yang lumrah terjadi. Mereka mengganggap sekolah hanya
buang-buang uang dan mereka lebih tertarik untuk bekerja untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Sehingga banyak terlihat pemuda/i gampong lebih berminat
untuk bekerja serabutan dibanding harus sekolah. Alasan mereka begini adalah
karena mayoritas mereka tidak memilki gambaran setelah menamatkan sekolah
menengah mereka akan bekerja dimana. Dan fenomena ini juga didukung oleh
kurangnya kesadaran orang tua untuk mendorong anaknya agar lebih sukses di bidang
pendidikan. Games ini adalah adopsi dari instrumen pemilihan karier RIASEC yang
biasanya digunakan untuk melihat kecenderungan potensi seseorang itu ke arah mana
dan menyesuaikan dengan pemilihan jurusan pendidikan dan pemilihan karier agar
lebih optimal perkembangan di individu ini.
25
a. Maksud, Tujuan & Sasaran Yang Ingin Dicapai
Maksud dari games ini adalah untuk menyadarkan akan si peserta games akan
kemana potensi dirinya hingga ia dapat menyesuaikan potensi nya ke pemilihan
karier kedepannya yang cocok dengan pembawaan dirinya. Sehingga mereka akan
lebih memahami pentingnya jalur pendidikan untuk mencapai karier yang cocok
dengannya tersebut dan bolos sekolah tidaklah menjadi kebiasaan lagi. Juga :
a. Membantu peserta mengenali potensi dirinya
b. Membantu peserta menggali minta dan bakat sesuai potensinya
c. Memberikan gambaran pemilihan pendidikan yang sesuai dengan potensi diri
peserta
d. Membantu memperkenalkan arah karier yang sesuai dengan potensinya
e. Membantu peserta mengembangkan potensi diri dengan optimal
Peserta kegiatan ini hanya seorang siswa Sekolah Menengah di Crueng
mengingat kegiatan ini adalah bimbingan karier dengan format individual. Juga di
gampong ini hanya memiliki seorang siswa Sekolah Menengah yang masih
melanjutkan pendidikannya.
b. Teknis Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan :
No Hari Tanggal Pukul Tempat
1 Selasa 25-08- 2015 17.10-18.00
Meunasah
Gampong
Crueng
Nama-nama penanggung jawab :
Ketua : Cut Nurul Wazna
Anggota : Abdurrahman (konseli)
26
(kegiatan ini dilakukan dalam format konseling individual )
Proses kegiatan program ini meliputi :
a. Membangun rapport dengan games kepribadian menarik
b. Mengisi instrumen RIASEC
c. Mengarahkan hasil tes dengan diskusi dan berbagai rekomendasi terkait
c. Hasil Yang Dicapai & Tindak Lanjut
Peserta sangat aktif dalam mengikuti kegiatan bimbingan individual ini dan
sangat antusias mengikuti games adopsi dari tes RIASEC ini dan banyak hal-hal yang
didiskusikan terkait keinginan peserta untuk melanjutkan pendidikan nya kedepan.
d. Faktor Pendukung dan Penghambat
Adapun yang menjadi faktor pendukung terhadap pelaksanaan program ini
adalah :
a. Partisipasi yang sangat antusias dari peserta, terlihat ia begitu serius dalam
mendiskusikan rencana masa depannya
Faktor Penghambat :
a. Semua rencana-rencana masa depannya ia khawatirkan akan tersandung oleh
keadaan ekonomi keluarga.
A.5 Penanggung Jawab
Nama : Hasnawati
NIM : 1206104210041
Fak/Jurusan : FKIP PAUD
B.5 Bidang Kegiatan : Kelompok Bermain Sambil Belajar
Kegiatan yang saya pilih ialah membuka kelompok bermain sambil belajar.
Pada program ini ditujukan kepada anak-anak usia dini, karena disini saya melihat
anak-anak bermain bebas tanpa arahan. Pendidikan anak usia dini dianggap sebagai
cermin dari suatu tatanan masyarakat, tetapi juga ada pandangan yang
27
mengemukakan bahwa sikap dan perilaku suatu masyarakat dipandang sebagai suatu
keberhasilan ataupun sebagai suatu kegagalan dalam pendidikan dan keberhasilan
pendidikan tergantung kepada pendidikan anak usia dini karena jika pelaksanaan
pendidikan pada usia dini baik, maka proses pendidikan pada usia remaja, usia
dewasa akan naik pula. Sangat disayangkan apabila anak-anak usia dini di gampong
Crueng pada masa usia ini tidak terstimulasi dengan baik.
Pendidikan anak usia dini adalah merupakan upaya pembinaan yang
ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui
upaya pemberian stimulus pendidikan agar membantu perkembangan pertumbuhan
baik jasmani maupun rohani sehingga anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan
yang lebih lanjutnya.
a. Maksud, Tujuan dan Sasaran Yang Ingin Dicapai
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dari program “ bermain sambil
belajar” ialah untuk membentuk karakter yang baik untuk anak. Anak-anak diajak
bermain sambil belajar, melakukan hal-hal yang menenangkan dan juga dapat
mengasah kecerdasan anak dengan menciptakan suasana yang menarik sehingga
dapat menstimulasi perkembangan anak.
Disini saya juga mengadakan perlombaan menggambar dan mewarnai untuk
anak usia dini yang mana menggambar dan mewarnai adalah kegiatan yang
menyenangkan bagi anak-anak. Lewat menggambar, anak dapat menuangkan
beragam imajinasi yang ada di kepala mereka. Gambar-gambar yang mereka hasilkan
juga dapat menunjukana tingkat kreativitas dan suasana hati masing-masing anak.
Selain tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dari program “ bermain sambil
belajar dan membuat perlombaan menggambar dan mewarnai untuk anak usia dini ”
disini saya juga melakukan sosialisasi pentingnya pendidikan pada usia dini kepada
orang tua anak, karena dapat dilihat dari kurangnya pemahaman orang tua tentang
pentingnya pendidikan pada usia dini, sehingga saya mencoba untuk dapat
meningkatkan kesadaran orang tua di gampong Crueng.
Rentang anak usia dini lahir sampai usia enam tahun adalah usia kritis
sekaligus strategis dalam proses serta hasil pendidikan seseorang selanjutnya, artinya
28
pada periode ini merupakan periode kondusif untuk menumbuh kembangkan berbagai
kemampuan, kecerdasan, bakat, kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional,
dan spiritual. Jadi, sangat disayangkan apabila anak terus dibiarkan bermain tanpa
arahan, karena usia dini ini masa anak-anak untuk bermain sambil belajar.
b. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Hasil yang telah dicapai, anak-anak merasa sangat senang karena dapat
bermain dan juga belajar dengan cara-cara yang menarik. Anak-anak sangat antusias
saat mengikuti kegiatan bermain sambil belajar dapat dilihat dari semangat mereka
saat menuju kelingkungan bermain. Anak-anak mulai dapat meningkatkan rasa
kepedulian mereka terhadap sesama, mereka mulai terbiasa untuk saling berbagi,
bersabar, mengemukakam pendapat dll.
Pendidikan anak usia dini merupakan dasar dari pendidikan anak selanjutnya
yang penuh dengan tantangan dan berbagai permasalahan yang dihadapi anak.
Sehingga demikian maka pendidikan anak usia dini adalah jendela pembuka dunia
(window of opportunity) bagi anak.
c. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung:
a. Dukungan dari pak keuchik dan masyarakat gampong
b. Dukungan dari orang tua anak
c. Semangat dari anak-anak
d. Bantuan dari teman-teman kelompok
Faktor penghambat:
a. Kurangnya sarana dan prasarana
29
A.6 Penanggung Jawab
Nama : Rizka EndaliaNIM : 1206104040078Fakultas/Prodi : FKIP PGSD
B.6 Bidang Kegiatan : Memberikan Les Tambahan Di Luar Sekolah
Bidang kegiatan yang saya pilih dalam kegiatan mandiri adalah memberikan
les tambahan di luar sekolah. Saya memilih kegiatan ini karena di kampung Crueng
tidak ada yang membuka les khusus di luar jam sekolah, selain itu jam belajar di
sekolah sangatlah sedikit. Murid di SD Crueng sangatlah ramai sehingga pihak
sekolah harus membagi siswa-siswinya dalam dua waktu, yaitu pagi dan siang.
Pembagian waktu belajar ini juga disebabkan oleh kurangnya ruangan belajar di
sekolah.
a. Maksud, Tujuan , dan Sasaran Yang Ingin Dicapai
Maksud saya memilih kegiatan ini agar siswa-siswi SD di gampong Crueng
mendapatkan tempat belajar yang baru selain di sekolah. Tujuan saya membuat
program ini supaya anak-anak dapat mengulang kembali pelajaran yang belum
mereka pahami di sekolah. Sasaran yang ingin saya capai adalah anak-anak
termotivasi untuk belajar lebih giat.
b. Hasil Yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Pemberian les tambahan untuk anak-anak Crueng dilaksanakan oleh Rizka
Endalia yang dibantu oleh rekan saya yang bernama Cut Dessia Zulda Meuthia.
Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak delapan kali selama pelaksanaan KKN, yaitu
pada tanggal 8, 9, 15, 16, 22, 23, 29, 30 agustus 2015. Kegiatan belajar ini dilakukan
di Meunasah Gampong Crueng. Jumlah anak yang mengikuti kegiatan ini sebanyak
23 orang yang terdiri 12 orang siswa perempuan dan 13 orang siswa laki-laki. Siswa
yang mengikuti kegiatan ini adalah siswa-siswa yang duduk di kelas 3 SD. Para siswa
di ajarkan pelajaran yang belum mereka pahami di sekolah. Setelah kegiatan ini
30
selesai anak-anak mulai memahami pelajaran yang belum mereka pahami di sekolah.
Dengan adanya program ini diharapkan untuk kedepannya para siswa tetap giat
belajar dan orang tua dapat terus memberikan dorongan kepada anak-anaknya untuk
terus belajar.
c. Faktor Pendukung Dan Penghambat
Faktor pendukung :
a. adanya anak-anak, adanya tempat untuk belajar dan adanya dukungan
orang tua untuk kegiatan yang dijalankan.
Faktor Pemghambat :
a. Kurangnya kesadaran untuk terus belajar
A.7 Penanggung Jawab
Nama : Cut Dessia Zulda MNIM : 1207101010144Fak/ Jur : FK/ Pendidikan Dokter
B.7 Bidang Kegiatan : Tensi Darah Gratis
Kegiatan yang dipilih adalah “Tensi Darah Gratis “untuk warga Crueng. Saat
diadakannya kegiatan posyandupengukuran tekanan darah dilakukan pada ibu hamil.
Kegiatan ini merupakan salah satu pengabdian ilmu yang dapat saya laksanakan
dalam rangkaian proses KKN. Diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat pada ibu
hamil.
a. Maksud dan Tujuan Kegiatan
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengukur tekanan darah ibu hamil.
Tujuannya, untuk menilai hasil pengukuran tekanan darah ibu hamil dalam batas
normal atau tidak dan melakukan pengontrolan tekanan darah ibu hamil. Kegiatan ini
31
diharapkan dapat meningkatkan ikatan solidaritas antara ibu hamil, warga gampong,
dan pihak puskemas dengan mahasiswa KKN.
b. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Kegiatan pengukuran tekanan darah pada ibu hamil diberitahukan berapa hasil
pengukuran tekana darahnya, normal atau tidak. Diharapkan ibu hamil dapat selalu
mengontrol tekanan darahnya setiap kunjungan ke bidan atau puskesmas.
Pada kegiatan ini, ibu hamil diberikan edukasi dari pihak puskesmas agar selalu
menjaga kesehatan dan bayinya. Selain itu, mahasiswa KKN membantu pihak
puskesmas dalam melakukan penimbangan berat badan anak gampong Crueng untuk
menilai status gizi dan pemberian vitamin A untuk mencegah penyakit mata pada
anak. Kemudian ibu hamil juga diberikan tablet zat besi (Fe) untuk menjaga kadar Hb
darahnya. Dari pihak puskesmas juga memberikan pengetahuan tambahan kepada
mahasiswa terkait dalam menarik informasi dari pasien (ibu hamil ), dan cara
mengedukasi yang baik ibu hamil. Kegiatan ini dilaksanakan pada tiga dusun di
gampong Crueng pada tanggal 11 Agustus 2015.
c. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung :
a. adanya partisipasi teman dan pihak puskesmas dalam membantu untuk
melaksanakan kegiatan ini,
Faktor penghambat :
a. masih adanya paradigma negatif dari sebagian ibu hamil tentang kegiatan
posyandu khususnya pentingnya imunisasi
32
B. Kegiatan Penunjang
B.1 Muhammad Yani
Pengadaan dan Pemasangan Nomor Rumah
Kami mengadakan program ini, karena dari hasil observasi yang kami lakukan,
kami mendapati bahwa di gampong Crueng Kecamatan Batee belum ada nomor
rumah. Karena itu kami berniat untuk menjalankan program ini. Program ini sangat
bermanfaat agar setiap rumah mempunyai nomor, ketika warga luar (pendatang)
mencari alamat sehingga sudah ada data yang valid pada geuchik
ataupun pemerintahan gampong, hal ini akan sangat mempermudah untuk mencari
alamat rumah warga. Waktu pelaksanaan :
No Hari Tanggal Pukul Tempat
1 Rabu 19-08-2015 14.00-17.30 Di Meunasah
2 Jum’at 21-08-2015 14.00-16.00 Di Meunasah
a. Maksud, Tujuan dan Sasaran
Kegiatan pembuatan nomor rumah warga ini bertujuan untuk
mempermudahkan masyarakat dalam mengetahui tata letak rumah warga gampong
Crueng. Nomor rumah dibuat dari Nomor 1 sampai dengan 225. Sesuai dengan
jumlah rumah gampong Crueng. Penomoran rumah dibuat dengan menggunakan
sticker, supaya memudahkan warga mengubahnya ketika sewaktu-waktu terjadi
penambahan letak rumahnya dan juga dari pembuatan nomor rumah merupakan
untuk mengetahui jumlah rumah yang ada digampong Crueng dan juga
mempermudah pengunjung dalam mencari rumah masyarakat. Sehingga Gampong
Crueng lebih tertata karena setiap rumah memiliki nomor dan mengetahui berapa
jumlah rumah di gampong Crueng.
33
b. Hasil yang Telah Dicapai Dan Tindak Lanjut
Pengadaan dan pembuatan nomor rumah yang saya kerjakan dibantu oleh
teman KKN yaitu Fadliansyah Maulana dan Cut Nurul Wazna. Kegiatan ini
dilaksanakan dua kali selama KKN yaitu pada tanggal 19 agustus 2015 dan 21
agustus 2015. Pembuatan nomor rumah ini sejalan dengan program utama
Fadliansyah Maulana yaitu pembuatan struktur organisasi gampong Crueng dan
pembuatan peta denah gampong Crueng. Setelah selesai kegiatan ini gampong sudah
memiliki nomor rumah, dengan adanya nomor rumah maka pendataan warga
gampong akan lebih mudah.
c. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor Pendukung
a. Dukungan dari seluruh masyarakat gampong Crueng dan juga bantuan dari
warga gampong Crueng yang mengizinkan untuk penempelan penomoran
rumah.
Faktor Penghambat
a. Kegiatan ini tidak diarahkan lansung baik itu dari geuchik, ketua pemuda
atau seperangkat desa, hal ini sangat sulit dalam menentukan dimana
posisi nomor rumah sesuai dengan nomor urutan, terlebih gampong ini
memilki 4 buah dusun.
34
B.2 Fadliansyah Maulana
Pembuatan Struktur Organisasi Pemerintahan Gampong
a. Maksud, Tujuan dan Sasaran
Struktur organisasi gampong merupakan sebuah bentuk tatanan pemerintah
gampong yang sudah sangat teratur serta di dalamnya tercantum nama-nama
kewenangan yang mengatur gampong tersebut. Oleh karena itu dengan adanya
struktur organisasi gampong maka sangatlah mudah pemerintahan gampong tersebut
untuk bekerja, karena didalam struktur organisasi gampong sudah tercantum juga
nama kewenangan serta tugas mereka, maka dari itu masyarakat gampong juga sudah
sangat mudah mengetahui siapa saja yang berwenang di gampong mereka dengan
tugas-tugas tertentu. Belum adanya struktur gampong dalam bentuk fisik menjadi
salah satu faktor saya memilih program ini.
No Hari Tanggal Pukul Tempat
1 Rabu 12-08-2015 16.00-18.00 Di Kediaman Geuchik
2 Selasa 25-08-2015 8.00-15.00 Di Kediaman geuchik
b. Hasil Yang Telah Dicapai Dan Tindak Lanjut
Kegiatan pembuatan struktur organisasi pemerintahan gampong di desa Crueng
,dilaksanakan oleh Fadliansyah Maulana dan di bantu oleh pak geuchik Armia dan
Bapak Tuha Peut Ismail Gamcut. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 2 kali, kegiatan
pembuatan struktur organisasi pemerintahan gampong ini dilakukan di Kediaman
Geuchik Crueng. Jumlah orang yang ikut membantu pembuatan struktur gampong
adalah 4 orang. Adapun manfaat pembuatan struktur organisasi pemerintahan
gampong yaitu :
35
a. Dapat dengan mudahnya masyarakat gampong mengetahui siapa saja yang
berwenang di dalam gampong tersebut.
b. Agar pemerintahan gampong tersebut bisa dengan mudah membagi tugas
mereka masing-masing
c. Struktur orgnisasi gampong merupakan suatu landasan pemerintahan gampong
itu sendiri tercipta
d. Menjadi salah satu arsip gampong yang bermanfaat
c. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung :
Faktor pendukung dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :
a. Adanya dukungan dan bantuan dari perangkat gampong
b. Adanya perlengkapan atau fasilitas dalam membuat struktur organisasi
gampong
c. Pemuda gampong sangat antusias dalam membantu pembuatan struktur
organisasi gampong tersebut
d. Bekerja sama dengan panglong kayu yang ada di masyarakat gampong untuk
membuat bingkai
Faktor penghambat :
a. Faktor penghambat dalam kegiatan ini adalah susahnya mencari alat dan
bahan dalam pembuatan struktur organisasi pemerintahan gampong
B.3 Cut Nurul Wazna
Pelatihan Pembuatan “Brownies”
Kegiatan penunjang saya adalah melatih remaja putri dan ibu-ibu gampong
membuat brownies. Awalnya, kegiatan ini didominasi oleh para remaja putri dan ibu-
ibu gampong yang minta diajarkan keterampilan khususnya memasak yang nantinya
mereka akan jadikan keterampilan itu sebagai salah satu cara mencari penghasilan
tambahan disela-sela aktifitas.
36
a. Maksud, Tujuan & Sasaran Yang Ingin Dicapai
Selain untuk memenuhi permintaan ibu-ibu gampong juga diharapkan hasil
dari kegiatan ini yang pertama sekali dapat membantu ibu-ibu dari segi ekonomi,
menjadikan kue brownies sebagai salah satu income di sela-sela aktifitas. Mengingat
ibu-ibu gampong pun memilki waktu luang yang banyak. Waktu Pelaksanaan
No Hari Tanggal Pukul Tempat
1 Minggu 02-09-2015 10.10-11.47Dapur kediaman Pak
Geuchik
b. Hasil Yang Dicapai & Tindak Lanjut
Hasil pembuatan brownies tidak mengecewakan dan banyak dari ibu-ibu dan remaja
putri yang tertarik untuk menjadikan ini sebagai extra income keluarga.
c. Faktor Pendukung dan Penghambat
Adapun yang menjadi faktor pendukung terhadap pelaksanaan program ini adalah :
a. Partisipasi yang sangat aktif dari seluruh remaja putri dan ibu-ibu yang
membantu.
Faktor Penghambat :
a. Adonan kue terlalu lama di mixer, akibatnya adonan agak lengket saat matang
B.4 Hasnawati
Pelatihan Pembuatan Bros
Pada program ini ditujukan kepada ibu-ibu, remaja, dan anak-anak gampong.
Pembuatan bros dengan bahan kain pita dan kain planel yang berwarna-warni.
Sebelum memulai pembuatan saya terlebih dahulu mendemostrasikan cara
37
pembuatan bros. Selanjutnya ibu-ibu, remaja dan anak-anak mulai mencoba membuat
bros dengan semangat dan sangat antusias.
a. Maksud, Tujuan dan Sasaran Yang Ingin Dicapai
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dari program ini ialah untuk
meningkatkan kreatifitas kerajinan tangan untuk ibu-ibu, remaja dan anak-anak di
gampong Crueng. Kegiatan ini sesuai dengan kondisi masarakat yang rata-rata
berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Karena saya melihat disela-sela waktu senggang
dapat memanfaatkan waktu luangnya untuk membuat kerajinan tangan yaitu bros dari
bahan kain pita dan kain planel. Bahan ini juga mudah di dapatkan di toko-toko
konveksi. Hasilnya nanti dapat dipasarkan di sekolah-sekolah dan pasar. Harapan dari
kegiatan tersebut dapat membantu menambahkan penghasilan keluarga. Remaja juga
mulai dapat mencari uang tambahan dari hasil kerajinan tangan yang dibuat sendiri.
b. Hasil Yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang telah dicapai, dalam kegiatan ini ibu-ibu dan remaja sangat
antusias sekali dalam membuat bros, karena bagi mereka ini adalah suatu peluang
yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya dalam bidang
perekonomian. Mereka antusias untuk dapat membuat bros yang lebih kreatif dan
rapi. Dapat melatih kreatifitas ibu-ibu dan remaja. Semoga dapat diteruskan oleh ibu-
ibu dan remaja yang nantinya dapat dijadikan sebagai pekerjaan sampingan.
c. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung :
a. Dukungan dari pak geuchik dan masyarakat gampong
b. Dukungan dari ibu PKK
c. Semangat dari remaja
d. Bantuan dari teman-teman kelompok
Faktor penghambat :
a. Sulitnya mendapatkan bahan pembuatan
38
B.5 Rizka Endalia
Kerajinan Bunga Dari Kardus Telur
Bidang kegiatan pendukung yang saya pilih adalah membuat bunga dari
limbah rumah tangga yaitu kardus telur. Dalam membuat bunga dari kardus telur ini
alat dan bahan yang dibutukan adalah kardus telur, daun sintetis, kawat bunga, pot
bunga, cat pilox, dan lem fox.
a. Maksud, Tujuan Dan Sasaran Yang Ingin Dicapai
Maksud saya memilih kegiatan membuat bunga hias dari kardus telur agar
remaja gampong Crueng memiliki keterampilan lebih untuk mengolah limbah rumah
tangga. Tujuan saya membuat bunga dari kardus telur ini adalah agar remaja yang
tidak memiliki pekerjaan mendapatkan bayangan dalam mengolah limbah rumah
tangga. Sasaran saya adalah agar para remaja dapat mengembangkan keterampilan
yang telah mereka miliki.
b. Hasil Yang Dicapai Dan Tindak Lanjut
Keterampilan membuat bunga dari kardus telur dilaksanakan oleh Rizka
Endalia dan dibantu oleh rekan-rekan saya yang bernama Hasnawati, Cut Nurul
Wazna, Muhammad Yani dan Fadliansyah Maulana. Kegiatan ini dilaksanakan pada
tanggal 8 agustus 2015. Kegiatan ini dilakukan di meunasah gampong Crueng.
Jumlah peserta yang mengikutinya sekitar 35 orang, yang terdiri dari 8 orang remaja
putri dan 27 diantaranya adalah remaja putra dan anak-anak. Saat berlangsungnya
kegiatan ini para remaja dan anak-anak terlihat mudah memahami cara membuat
bunga. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan kedepannya remaja-remaja dapat
membuat sendiri bunga dari kardus telur dan dapat mengolahnya menjadi sesuatu
yang lebih baik dan lebih menarik.
39
c. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung :
a. adanya anak-anak dan remaja yang berpartisipasi
Faktor Penghambat :
a. saat proses pembuatan, warga terlalu antusias sehingga menyebabkan
kebisingan
B.6 Cut Dessia Zulda M
PHBS ( Simulasi Cuci Tangan yang Bersih dan Sehat)
Kegiatan ini merupakan salah satu pengabdian ilmu yang dapat saya laksanakan
dalam rangkaian proses KKN. Kegiatan ini dilakukan pada anak kelas 6 SD. Adanya
antusiasme dari anak-anak, diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat.
a. Maksud dan Tujuan Kegiatan
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengajarkan kepada anak-anak tentang
langkah-langkah cuci tangan dengan bersih dan sehat. Dengan adanya kegiatan ini,
diharapkan dapat berkurangnya kejadian diare akibat tangan yang kotor dan dapat
memperbaiki status gizi anak.
b. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Simulasi cuci tangan yang bersih dan sehat diharapkan dapat memberikan
pengetahuan ke anak-anak di SD gampong Crueng tentang pentingnya cuci tangan.
Selain itu, simulasi cuci tangan diharapkan dapat dipraktekkan langsung ke
kehidupan sehari-hari.
Mahasiswa KKN mengharapkan dengan dilakukan simulasi cuci tangan dapat
meningkatkan ikatan solidaritas antara anak-anak SD gampong Crueng dengan
mahasiswa KKN. Kegiatan ini dilaksanakan di SD Crueng.
40
c. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung :
a. adanya partisipasi teman yang ingin membantu untuk melaksanakan kegiatan
ini,
Faktor penghambat :
a. kurangnya pengetahuan anak SD Crueng untuk selalu menjaga kebersihan
tangannya.
C. Kegiatan Kelompok
C.1 Bidang Pendidikan
KKN Mengajar
Kegiatan KKN mengajar ini dilaksanakan di gampong Crueng setiap hari
kecuali hari Sabtu dan Minggu. Kegiatan ini dilakukan agar mempermudah anak-
anak untuk bertanya ketika ada tugas disekolah yang tidak bisa mereka selesaikan dan
KKN mengajar ini juga memberikan ilmu-ilmu baru serta menambah wawasan
mereka.
C.2 Bidang Kebersihan
Gotong Royong
Kegiatan gotong royong ini dilaksanakan di gampong Crueng pada tanggal 5
Agusut dan 31 Agustus 2015. Kegiatan ini dilakukan oleh 6 orang mahasiswa KKN
P43 dan para pemuda gampong dengan alat dan bahan yang diperlukan. Gotong
royong dilaksanakan di tempat-tempat umum seperti meunasah, lapangan bola
gampong, dan sebagainya.
41
C.3 Bidang Infrastruktur
Membuat Papan Selamat Datang
Kegiatan pembuatan papan selamat datang ini dilaksanakan di gampong
Crueng Pada tanggal 14 dan 28 Agustus 2015. Pembuatan papan selamat datang ini
dilakukan dengan tujuan mempermudah orang luar untuk mengenali gampong
tersebut.
Membuat Papan Nama Lorong Seluruh Gampong
Kegiatan pembuatan papan nama lorong dilaksanakan di gampong Crueng
pada tanggal 13, 22 dan 26 Agustus 2015. Pembuatan papan nama lorong ini
bertujuan untuk mempermudah pendatang yang berkunjung ke gampong. Dan untuk
menata gampong lebih apik.
Pengecatan Meunasah
Kegiatan yang dilaksanakan di meunasah gampong Crueng pada tanggal 23
Agusutus 2015 ini, bertujuan untuk memperindah meunasah yang sudah lama tidak
terawatt. Program ini dijalankan juga karena saran dari warga gampong.
C.4 Bidang Hiburan
Perayaan HUT RI ke 70
Perayaan HUT RI ke 70 dimeriahkan dengan berbagai lomba dan games seru
sebagai persembahan dari anggota kelompok KKN P43 untuk warga Crueng. Acara
ini disambut hangat oleh seluruh masyarakat dan berjalan semarak dibantu oleh para
pemuda gampong dan seluruh warga. Diantara isi acara adalah, perliombaan Balap
Karung Remaja Putra/i, Balap Sendok Putra/i, Makan Kerupuk Usia 3-5 Tahun dan
Tarik Tambang Putra/ i dan dewasa.
42
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selama sebulan penuh menjalankan kegiatan KKN di gampong Crueng kami
merasakan banyak hal-hal yang dapat kami ambil sebagai pelajaran khususnya
untuk pembenahan diri kedepannya. Juga sebagai sarana belajar untuk terus
peduli pada lingkungan sekitar dan terus menjadi mahasiswa yang dengan
keilmuan dan karya terus mendorong pembangunan bangsa dan negara.