BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

105
1 BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The World Health Report 2005 angka kematian ibu hamil di Indonesia pada tahun 2000 mencapai 230/100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi mencapai 18/1000 kelahiran hidup . Kondisi ini termasuk yang paling tinggi di Asia [1]. Di negara berkembang, trauma persalinan dan infeksi/sepsis merupakan faktor utama yang menambah tingginya angka mortalitas perinatal. Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian perinatal yang disebabkan oleh penyulit hipoksia janin dalam rahim antara lain dengan melakukan pemantauan kesejahteraan janin dalam rahim. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan berbagai macam upaya diantaranya adalah pelaksanaan program pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan janinnya secara teratur. Dengan langkah ini terbukti telah dapat menurunkan angka kematian ibu hamil dan janin di beberapa Negara seperti Amerika Serikat dan Peru . Pemeriksaan ibu hamil dan janinmeliputi pemeriksaan berat badan ibu, tekanan darah ibu, tinggi puncak rahim, dan denyut jantung janin. Atas dasar inilah mulai banyak digunakan peralatan kesehatan yang mendeteksi peran detak jantung yang merupakan salah satu parameter kasehatan. Dalam dunia medis fetal doppler adalah alat yang paling sering digunakan, fetal doppler ini mampu menangkap suara denyut jantung dari pasien, akan tetapi untuk pemafaatan sebagai pemantau kesehatan janin alat ini masih banyak memiliki kelemahan diantaranya adalah masih tercampurnya suara denyut jantung ibu, janin, dan suara dari sistem pencernaan ibu. Selain itu alat ini tergolong mahal harganya sebagai contoh sebuah Portable Doppler produksi Sibelmed / Spanyol memiliki harga Rp. 8.500.000 [2].

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.LATAR BELAKANG

Berdasarkan The World Health Report 2005 angka kematian

ibu hamil di Indonesia pada tahun 2000 mencapai 230/100.000

kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi mencapai

18/1000 kelahiran hidup . Kondisi ini termasuk yang paling

tinggi di Asia [1].

Di negara berkembang, trauma persalinan dan

infeksi/sepsis merupakan faktor utama yang menambah

tingginya angka mortalitas perinatal. Salah satu upaya untuk

menurunkan angka kematian perinatal yang disebabkan oleh

penyulit hipoksia janin dalam rahim antara lain dengan

melakukan pemantauan kesejahteraan janin dalam rahim.

Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan berbagai macam

upaya diantaranya adalah pelaksanaan program pemeriksaan

kesehatan ibu hamil dan janinnya secara teratur. Dengan langkah

ini terbukti telah dapat menurunkan angka kematian ibu hamil

dan janin di beberapa Negara seperti Amerika Serikat dan Peru .

Pemeriksaan ibu hamil dan janinmeliputi pemeriksaan berat

badan ibu, tekanan darah ibu, tinggi puncak rahim, dan denyut

jantung janin. Atas dasar inilah mulai banyak digunakan

peralatan kesehatan yang mendeteksi peran detak jantung yang

merupakan salah satu parameter kasehatan.

Dalam dunia medis fetal doppler adalah alat yang paling

sering digunakan, fetal doppler ini mampu menangkap suara

denyut jantung dari pasien, akan tetapi untuk pemafaatan sebagai

pemantau kesehatan janin alat ini masih banyak memiliki

kelemahan diantaranya adalah masih tercampurnya suara denyut

jantung ibu, janin, dan suara dari sistem pencernaan ibu. Selain

itu alat ini tergolong mahal harganya sebagai contoh sebuah

Portable Doppler produksi Sibelmed / Spanyol memiliki harga

Rp. 8.500.000 [2].

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

2

Pemanfaatan ilmu elektronika dalam hal ini adalah

elektromedika sangat membantu dalam mengatasi permasalahan

ini. Sebagai sensor untuk mendeteksi sinyal pada rahim ibu dan

jantung ibu, maka digunakan electrode surface, sedangkan Fetal

Doppler adalah alat yang dimiliki oleh Rumah Sakit yang

dipergunakan untuk membandingkan hasilnya. Alat ini

memanfaatkan beberapa rangkaian penguat dan mikrokontroller.

Dengan menggunakan pemrograman AVR maka akan diisikan

program ke dalam IC mikrokontroller.

Sebelum ditampilkan ke histogram, maka terlebih dahulu

akan diproses ke dalam metode eucledian. Metode ini

dipergunakan untuk memisahkan antara denyut jantung janin

yang masih tercampur dengan denyut jantung ibu. Dengan

menyampling sinyal dalam waktu tertentu, maka akan terlihat

jelas perbedaan sinyal antara denyut jantung ibu dan janin [2].

Tampilan hasil pemrograman akan ditampilkan ke LCD

grafik dan LCD karakter. LCD grafik dimanfaatkan untuk

menampilkan sinyal dan menampilkan grafik histogram

sedangkan LCD karakter dipergunakan untuk menampilkan

nama dan usia ibu dan janin.

Pada bidang statistik, histogram adalah tampilan grafis

dari tabulasi frekuensi yang digambarkan dengan grafis batangan

sebagai manifestasi data binning. Tiap tampilan batang

menunjukkan proporsi frekuensi pada masing-masing deret

kategori yang berdampingan (en:adjacent) dengan interval yang

tidak tumpang tindih (en:non-overlapping). Berikut di bawah ini

adalah contoh tampilan histogram [4].

Gambar1.1.Contoh Tampilan Histogram [4]

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

3

Dengan begitu maka diharapkan dokter dapat mengontrol

sekaligus mengechek apakah ibu dan janin yang ada dalam

kandungannya dalam keadaan sehat atau dalam keadaan sakit.

I.2 TUJUAN PROYEK AKHIR

Tujuan umum dari proyek akhir ini adalah Membuat alat

pendeteksi denyut jantung janin ibu hamil dan janin secara

menyeluruh berdasarkan usia kehamilan serta mengeluarkan

gambar sinyal denyut jantung janin, bpm dari keduanya dan

tampilan histogram sebagai tambahan analisa.

I.3 PERUMUSAN MASALAH

Dari proyek akhir yang kami susun ini, diperoleh rumusan

masalahnya antara lain, sebagai berikut.:

1. Bagaimana pemasangan electrode pada titik tertentu pada

tubuh ibu hamil sehingga bisa mendeteksi sinyal jantung

janin dan ibu hamil.

2. Bagaimana penguatan yang harus sesuai dengan input sinyal

sebesar 5mV sehingga dapat diproses di mikrokontroller.

3. Bagiamana sampling data yang tepat sehingga dapat

menampilkan sinyal ECG pada LCD grafik 128x64.

4. Bagaimana kesimpulan dari analisa pendekatan nilai kritis t

dengan toleransi α sebesar 5%.

5. Bagaimana pengaruh air ketuban pada proses pengambilan

sinyal jantung janin.

I.4 BATASAN MASALAH

Batasan masalah dari proyek akhir ini adalah sebagai

berikut:

1. Detak jantung yang diperiksa adalah janin mulai usia 5

bulan keatas karena pada usia ini detak jantung janin dapat

dideteksi dengan jelas.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

4

2. Alat yang akan dibuat ini nantinya hanya memberikan

keluaran sebuah display yang menggambarkan grafik dari

denyut jantung dan histogram.

I.5 METODOLOGI

Rancangan Metodologi tugas akhir yang akan dibuat adalah

sebagai berikut:

I.5.1 Tahap Studi Literatur

Studi literatur ini bertujuan untuk memperoleh teori-teori

penunjang yang melandasi pemecahan masalah dilapangan, baik

itu bersumber dari buku, web site, ataupun jurnal ilmiah.

I.5.2 Tahap Mempelajari Fetal Doppler

Mempelajari Fetal Doppler yang telah ada ini bertujuan

untuk memperoleh data-data sebagai bahan perbandingan

dengan data yang didapat dari alat yang dibuat.

I.5.3 Tahap Membuat Hardware dan Software

Pada tahap ini akan dilakukan pembuatan alat yang sesuai

dengan perencanaan akhir dan akan dilakukan penggabungan

antara perangkat keras dengan perangkat lunak

I.5.4 Tahap Pengambilan Data dan Analisa Data

Analisa alat dilakukan dengan cara membandingkan antara

data yang didapat dari pengujian alat dengan data yang ada pada

kedokteran. Apakah alat yang telah dibuat memiliki unjuk kerja

yang baik atau tidak? dimana letak kekurangan serta

kelebihannya, agar teknologi ini nantinya dapat diterapkan

dengan baik pada lingkungan masyarakat.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

5

I.5.5 Tahap Penulisan Laporan

Pada tahap ini akan dilakukan penulisan laporan lengkap

dan detail tentang tugas akhir.

I.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Sistematika pembahasan dalam laporan proyek akhir ini

adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang pembuatan tujuan, perumusan

masalah, pembataasan masalah yang dikerjakan, sistematika

pembahasan , metodologi yang digunakan serta relevansi proyek

akhir.

BAB II TEORI PENUNJANG

Bab ini menjelaskan mengenai teori – teori penunjang yang

digunakan dalam mengerjakan proyek akhir ini yang meliputi

teori jantung , amplifier , filter , LCD grafik , dan

mikrokontroller.

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS

Bab ini membahas tentang tahap perencanaan dan

pembuatan sistem perangkat keras beserta penjelasan masing –

masing sistem secara keseluruhan.

BAB IV PENGUJIAN ALAT dan ANALISA

Bab ini membahas pengujian sistem dari perangkat keras

yang telah dibuat terhadap fungsi dari perangkat lunak dan

disertai dengan hasil pengujian agar dapat diketahui apakah

perangkat keras dan hasilnya sudah sesuai dengan tujuan yang

diharapkan atau masih terdapat kesalahan maupun kekurangan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran dari keseluruhan

pengerjaan proyek akhir serta system perangkat lunak yang telah

dibuat dan telah diuji coba untuk memperbaiki kelemahan sistem

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

6

perhitungan yang nantinya bisa dibuat acuan atau referensi untuk

pengembagan berikutntya.

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini berisi tentang referensi-referensi yang telah

dipakai oleh penulis sebagai acuan dan penunjang serta

parameter yang mendukung penyelesaian proyek akhir ini baik

secara praktis maupun teoritis.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Denyut Jantung Janin

Denyut jantung janin mulai terdeteksi pada usia 20 minggu

dengan frekuensi per menit adalah sekitar 140 denyut per menit

dengan variasi normal 20 dpm di atas atau dibawah nilai rata-

rata. Jadi, nilai normal denyut jantung janin antara 120-160

denyut per menit (beberapa penulis menganut nilai normal

jantung janin 120-150 denyut per menit). Seperti yang telah

diketahui bahwa mekanisme pengaturan denyut jantung jantung

janin dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

1. Sistem saraf simpatis, yang sebagian besar berada di

dalam miokardium.

2. Sistem saraf parasimpatis, yang terutama terdiri dari

serabutan n.vagus berasal dari batang otak.

3. Baroreseptor, yang letaknya pada arkus aorta dan sinus

karotid.

4. Kemoreseptor, yang terdiri dari bagian perifer yang

terletak di karotid dan korpus aorta serta bagian sentral

yang terletak pada batang otak.

5. Susunan saraf pusat. Variabilitas denyut jantung janin

akan meningkat sesuai dengan aktifitas otak dan

gerakan janin.

6. Sistem hormonal juga berperan dalam pengaturan

denyut jantung janin.

Denyut jantung janin juga dapat mengalami kelainan.

Kelainan denyut jantung janin ada 2 yaitu :

1. Takhikardi , terjadi apabila denyut jantung > 160

denyut per menit.

2. Bradikardi , terjadi apabila denyut jantung < 120

denyut per menit [5].

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

8

2.2 Denyut Jantung Manusia Normal.

Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh

sebuah elektrokardiograf, yang merekam aktivitas kelistrikan

jantung dalam waktu tertentu. Namanya terdiri atas sejumlah

bagian yang berbeda: elektro, karena berkaitan dengan

elektronika, kardio, kata Yunani untuk jantung, gram, sebuah

akar Yunani yang berarti "menulis". Analisis sejumlah

gelombang dan vektor normal depolarisasi dan repolarisasi

menghasilkan informasi diagnostik yang penting.

Denyut jantung manusia normal adalah antara 60-

100BPM. Dapat dilihat pula waktu yang diperlukan untuk

mencapai gelombang QRS sehingga dapat ditentukan pula

filter yang akan dipergunakan. Gambar lengkap sinyal jantung

dapat dilihat pada gambar 2.1[6].

Gambar 2.1 Sinyal ECG[6]

2.3 Cara Memantau Janin Pada Ibu Hamil

Pemantauan janin tak bisa dilakukan secara kasat mata,

karena ia masih bersembunyi dalam rahim. Umumnya,

pemantauan dilakukan dengan cara mendengar denyut jantung

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

9

janin. Bukan hanya keras atau lemahnya denyut jantung, tetapi

juga perubahan iramanya, terutama saat terjadi kontraksi rahim.

Sebagai catatan, denyut jantung normal yang menunjukkan

bahwa janin tidak mengalami stres adalah 120-160 per menit.

Fetal monitoring adalah memantau denyut jantung janin untuk

mengetahui keadaan janin selama dalam kandungan ibu.

Adapun beberapa macam fetal monitoring [1].

2.3.1 Fetoscope

Adalah suatu jenis khusus dari stetoskop yang digunakan

untuk mendengarkan denyut jantung janin,stetoskop ini

biasanya dapat digunakan setelah janin berumur lebih dari 18

minggu hal ini digunakan untuk mengetahui keadaan dari janin

berdasarkan ritme dari denyut jantungnya.Namun fetoscope

tidak dapat digunakan untuk memantau janin apabila pasien

mengalami kasus tertentu,misalnya pasien sedang diinduksi

atau dalam pengobatan penyakit yang berhubungan dengan

janin sehingga memerlukan cara lain agar dapat memantau

janin [1].

Gambar 2.2. Fetoscope[1]

2.3.2 .Electronic Fetal Monitoring(EFM)

Adalah suatu metode yang digunakan untuk megetahui

kondisi dari janin dengan mencatat perubahan dari denyut

jantung janin apakah dalam keadaan normal atau tidak normal.

Alat ini biasanya digunakan pada akhir usia kehamilan atau

dapat juga digunakan selama proses persalinan berlangsung

sehingga dapat memantau keadaan dari janin yang akan lahir.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

10

Alat ini juga dapat digunakan untuk mengetahui kelainan

yang terjadi pada janin misalnya posisi janin yang tidak normal

atau kelahiran yang premature[2]. Karena bentuk fisik dari alat

ini yang besar maka alat ini tidak dapat dibawa kemana-

mana,selain itu untuk penggunaan terus-menerus selama masa

kehamilan akan mengganggu pergerakkan dari ibu . EFM dapat

dilakukan secara external atau secara internal pada kandungan

ibu hamil.

2.3.3. Internal Monitoring

Metode ini pada dasarnya sama dengan Electronic Fetal

Monitoring(EFM) akan tetapi Internal Monitoring lebih akurat

karena menggunakan electrode yang ditempelkan pada kepala

janin untuk mengetahui suara denyut jantung janin dan

pergerakkan dari janin. Alat ini digunakan ketika ketuban sudah

pecah dan vagina mengalami pembukaan sekitar 2-3 cm

sehingga electrode dapat dipasang pada kepala janin.

Pemasangan electrode ini memerlukan teknik tertentu karena

apabila ada kesalahan dalam pemasangannya akan terjadi

infeksi pada janin. Berdasarkan dari keterangan diatas maka alat

ini tidak efektif karena hanya dapat digunakan pada masa

kehamilan tertentu atau lebih tepatya pada saat ketuban pecah

saja[2].

Gambar 2.3. Internal monitoring[2]

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

11

2.3.4.Telemetry Monitoring

Adalah metode yang terbaru untuk memantau janin dengan

menggunakan gelombang radio yang dihubungkan dengan

transmitter (pemancar) kecil yang ditempelkan pada paha ibu.

Transmitter berfungsi memancarkan suara denyut jantung janin,

sehingga dapat dipantau dari ruang perawat. Penggunaan

gelombang radio pada alat ini secara tidak langsung akan

membawa dampak pada perkembangan janin karena radiasi

yang dipancarkannya. Sehingga alat ini tidak baik jika

digunakan untuk keperluan terus-menerus[2].

2.3.5. Doppler

Pada metode ini digunakan dua cara antara lain dengan

Doppler Ultrasound dan Fetal Doppler, pada Doppler

Ultrasound alat penangkap sebuah sensor Ultrasound. Cara

kerjanya berdasarkan prinsip Doppler (diambil dari nama

Christian Andreas Doppler, ilmuwan Austria yang menemukan

teori ini)[]. Agar bisa menangkap suara detak jantung, sensor

Ultrasound ini memancarkan gelombang ke arah jantung janin.

Gelombang ini dipantulkan oleh jantung janin dan ditangkap

kembali oleh sensor Ultrasound. Pantulan gelombang inilah

yang diolah oleh Doppler menjadi sinyal suara. Sinyal suara ini

selanjutnya diamplifikasi. Hasil akhirnya berupa suara cukup

keras yang keluar dari mikrophon namun karena Doppler

Ultrasound memancarkan gelombang [7].

2.3.6. Elektrode

Elektrode merupakan alat/sensor yang digunakan untuk

mendeteksi sinyal yang berasal dari jantung, semakin baik

electrode yang digunakan semakin baik pula penerimaan sinyal

jantung yang diterima oleh electrode. Di bawah ini adalah

contoh elektrode [3].

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

12

Gambar 2.4. Contoh salah satu Lead ECG[3]

Pada proyek akhir ini digunakan Electrode. Dimana metode

ini memanfaatkan prinsip dari gelombang yang direkam oleh

Electrode kemudian diamplifikasi tetapi gelombang yang

direkam Electrode ini masih bercampur antara detak jantung ibu

dan janin sehingga untuk memisahkannya digunakan BandPass

Filter dengan Bandwidh 40 Hz – 50 Hz (Filter Ibu) dan

Bandwidh 12 Hz – 20 Hz (Filter Janin). Metode ini dipilih

karena lebih aman terhadap ibu dan janin ketika pemeriksaan

ataupun ketika ibu mengalami kontraksi janin [1].

2.4 Rangkaian Amplifier

Rangkaian tersebut antara lain adalanh rangkaian penguat

non inverting yang dipergunakan untuk menguatkan sinyal

keluaran dari surface electrode. Setelah dari penguatan maka

akan tampil signal yang besarnya adalah sekian kali penguatan

yang dikehendaki. Berikut ini gambar rangkaian non inverting

[3].

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

13

Gambar 2.5. Rangkaian Non Inverting [3]

Ada dua aturan penting dalam melakukan analisa rangkaian

op-amp berdasarkan karakteristik op-amp ideal. Aturan ini

dalam beberapa literatur dinamakan golden rule, yaitu :

Aturan 1 : Perbedaan tegangan antara input v+ dan v- adalah

nol.

Aturan 2 : Arus pada input Op-amp adalah nol

Inilah dua aturan penting op-amp ideal yang digunakan

untuk menganalisa rangkaian op-amp.

Dengan menggunakan aturan 1 dan aturan 2, kita uraikan

dulu beberapa fakta yang ada, antara lain

…………….lihat aturan 1

Dari sini ketahui tegangan jepit pada R2 adalah

, atau

Lalu tegangan jepit pada R1

adalah , yang berarti arus

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

14

. Hukum kirchkof pada titik input inverting

merupakan fakta yang mengatakan bahwa :

Aturan 2 mengatakan bahwa dan jika disubsitusi

ke rumus yang sebelumnya, maka diperoleh dan

Jika ditulis dengan tegangan jepit masing-masing maka

diperoleh

yang kemudian dapat disederhanakan

menjadi :

……………………..………………...(1)

Jika penguatan G adalah perbandingan tegangan keluaran

terhadap tegangan masukan, maka didapat penguatan op-amp

non-inverting :

……………………………………..(2)

Impendasi untuk rangkaian Op-amp non inverting adalah

impedansi dari input non-inverting op-amp tersebut. Dari

datasheet, LM741 diketahui memiliki impedansi input Zin = 108

to 1012

Ohm [3].

2.5 Rangkaian Band Pass Filter

Setelah pada proses penguatan sinyal maka akan masuk

pada filter yang digunakan untuk memisahkan antara denyut

jantung dari ibu dan anak. Besar frekuensi denyut jantung

normal dari ibu adalah 40-50 Hz dan janin adalah 12-20 Hz.

Rangkaian ini disebut dengan band pass filter.

Terdapat du buah band pass fiter pada perancangan ini yaitu

band pass ibu dan janin. Akan tetapi prinsip perancangan adalah

sama.di bawah ini adalah gambar rangkaian band pass filter [1].

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

15

Gambar 2.6. Rangkaian Band Pass Filter[1]

Untuk penentuan nilainya adalah:

Tentukan Bandwith dimana B = (batas atas – batas

bawah)

Tentukan nilai C

Tentukan Fc (Center Frequensi)

Hitung nilaiQ dimana

…………………(3)

Tentukan penguatannya.

.................(4)

Tentukan nilai K, maka (5)

Cari nilai R1, R2, dan R3

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

16

2.6 Rangkaian Clamper

Selanjutnya adalah masuk pada rangkaian clamping yang

berfungsi untuk membuat sinyal memasuki fase positif. Hal ini

juga dimaksudkan agar sinyal dapat dibaca oleh rangkaian

mikrokontroller [2].

Gambar 2.7. Rangkaian clamper[2]

2.7 LCD Grafik WG24064C

Pada LCD Grafik WG24064C ini digunakan sebagai

tampilan menu dan tampilan grafik, keuntungan yang dapat

diperoleh dengan menggunakan LCD adalah :

1. Dapat menampilkan karakter dan grafik, sehingga

memudahkan untuk membuat program tampilannya.

2. Mudah dihubungkan dengan port I/O.

3. Ukuran dari modul yang proporsional.

4. Penggunaan daya yang kecil.

LCD yang digunakan mempunyai luas tampilan 240 x 64

pixel dan dapat menampilkan karakter. Seperti gambar 2.7

dibawah ini adalah contoh dari LCD yang digunakan.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

17

Gambar 2.8. LCD Grafik [2]

2.8 Mikrokontroler AVR Atmega 32

AVR merupakan seri mikrokontroller CMOS 8-bit buatan

Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set

Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu

siklus clock. AVR mempunyai 32 register general-purpose,

timer / counter fleksibel dengan mode compare, interupt

internal dan eksternal, serial UART, programmable Watchdog

Timer, dan mode power saving. Beberapa diantaranya

mempunyai ADC dan PWM internal. AVR juga mempunyai In-

System Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori

program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan

hubungan serial SPI. Chip AVR yang digunakan untuk tugas

akhir ini adalah ATmega32.

ATmega32 adalah mikrokontroller CMOS 8-bit daya

rendah berbasis arsitektur RISC yang ditingkatkan. Kebanyakan

instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATmega32

mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz membuat

disainer sistem untuk mengoptimasi komsumsi daya versus

kecepatan proses. Blok diagram dari mikrokontroller dapat

dilihat pada gambar 2.14 . Mikrokontroller ATmega32 memiliki

sejumlah keistimewaan sebagai berikut :

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

18

1. Advanced RISC Architecture

• 130 Powerful Instructions – Most Single Clock

Cycle Execution.

• 32 x 8 General Purpose Working Registers.

• Fully Static Operation.

• Up to 16 MIPS Throughput at 16 MHz.

• On-chip 2-cycle Multiplier

2. Nonvolatile Program and Data Memories

• 8K Bytes of In-System Self-Programmable Flash -

Endurance

• Optional Boot Code Section with Independent

Lock Bits

• 512 Bytes EEPROM Endurance: 100,000

Write/Erase Cycles

• 512 Bytes Internal SRAM 14\

• Programming Lock for Software Security

3. Peripheral Features

• Two 8-bit Timer/Counters with Separate

Prescalers and Compare

• One 16-bit Timer/Counter with Separate

Prescaler.

• Real Time Counter with Separate Oscillator.

• Four PWM Channels.

• 8-channel, 10-bit ADC.

- 8 Single-ended Channels

- 7 Differential Channels for TQFP Package Only

- 2 Differential Channels with Programmable Gain

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

19

1x, 10x, or 200x for TQFP Package Only

• Byte-oriented Two-wire Serial Interface.

• Programmable Serial USART.

• Master/Slave SPI Serial Interface.

• Programmable Watchdog Timer with Separate On-

chip Oscillator.

• On-chip Analog Comparator

4. Special Microcontroller Features

• Power-on Reset and Programmable Brown-out

Detection.

• Internal Calibrated RC Oscillator .

• External and Internal Interrupt Sources.

• Six Sleep Modes: Idle, ADC Noise Reduction,

Power-

save, Power-down,Standby and Extended Standby

5. I/O and Packages

• 32 Programmable I/O Lines.

• 40-pin PDIP, 44-lead TQFP, 44-lead PLCC, and

44-pad MLF

6. Operating Voltages

• 2.7 - 5.5V for ATmega32.

• 4.5 - 5.5V for ATmega32

7. Speed Grades

• 0 - 8 MHz for ATmega32.

• 0 - 16 MHz for ATmega32 [3]

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

20

2.8.1 Pin - Pin Atmega32

Konfigurasi Pin Mikrokontroller ATmega32 dengan

kemasan 40-pin DIP (dual in-line package) dapat dilihat pada

Gambar 2.2. Untuk memaksimalkan performa dan paralelisme,

AVR menggunakan arsitektur Harvard (dengan memori dan bus

terpisah untuk program dan data). Arsitektur CPU dari AVR

ditunjukkan oleh gambar 2.3 Instruksi pada memori program

dieksekusi dengan pipelining single level. Selagi sebuah

instruksi sedang dikerjakan, instruksi berikutnya diambil dari

memori program [1].

Gambar 2.9. Konfigurasi Pin Mikrokontroller Atmega32[1]

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

21

Gambar 2.10. Arsitektur CPU dari AVR

2.8.2. Deskripsi Mikrokontroller ATmega32

VCC (power supply)

GND (ground)

Port A (PA7..PA0)

Port A berfungsi sebagai input analog pada A/D

Konverter. Port A juga berfungsi sebagai suatu Port I/O 8-bit

dua arah, jika A/D Konverter tidak digunakan. Pin - pin Port

dapat menyediakan resistor internal pull-up (yang dipilih

untuk masing-masing bit). Port A output buffer mempunyai

karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan

kemampuan sumber. Ketika pin PA0 ke PA7 digunakan sebagai

input dan secara eksternal ditarik rendah, pin – pin akan

memungkinkan arus sumber jika resistor internal pull-up

diaktifkan. Pin Port A adalah tri-stated manakala suatu kondisi

reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

22

Port B (PB7..PB0)

Port B adalah suatu Port I/O 8-bit dua arah

dengan resistor internal pull-up (yang dipilih

untuk beberapa bit). Port B output buffer

mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan

keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber.

Sebagai input, pin port B yang secara eksternal

ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-

up diaktifkan. Pin Port B adalah tri-stated

manakala suatu kondisi reset menjadi aktif,

sekalipun waktu habis.

Port C (PC7..PC0)

Port C adalah suatu Port I/O 8-bit dua arah

dengan resistor internal pull-up (yang dipilih

untuk beberapa bit). Port C output buffer

mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan

keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber.

Sebagai input, pin port C yang secara eksternal

ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-

up diaktifkan. Pin Port C adalah tri-stated

manakala suatu kondisi reset menjadi aktif,

sekalipun waktu habis.

Port D (PD7..PD0)

Port D adalah suatu Port I/O 8-bit dua arah

dengan resistor internal pull-up (yang dipilih

untuk beberapa bit). Port D output buffer

mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan

keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber.

Sebagai input, 18pin port D yang secara eksternal

ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-

up diaktifkan. Pin Port D adalah tri-stated

manakala suatu kondisi reset menjadi aktif,

sekalipun waktu habis.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

23

RESET (Reset input)

XTAL1 (Input Oscillator)

XTAL2 (Output Oscillator)

AVCC adalah pin penyedia tegangan untuk port A

dan A/D Konverter

AREF adalah pin referensi analog untuk A/D

converter [3].

2.8.3. Port Sebagai Input / Output Digital

ATmega32 mempunyai empat buah port yang bernama

PortA, PortB, PortC, dan PortD. Keempat port tersebut

merupakan jalur bidirectional dengan pilihan internal pull-up.

Tiap port mempunyai tiga buah register bit, yaitu DDxn,

PORTxn, dan PINxn. Huruf „x‟ mewakili nama huruf dari port

sedangkan huruf „n‟ mewakili nomor bit. Bit DDxn terdapat

pada I/O address DDRx, bit PORTxn terdapat pada I/O address

PORTx, dan bit PINxn terdapat pada I/O address PINx. Bit

DDxn dalam regiter DDRx (Data Direction Register)

menentukan arah pin. Bila DDxn diset 1 maka Px berfungsi

sebagai pin output. Bila DDxn diset 0 maka Px berfungsi

sebagai pin input. Bila PORTxn diset 1 pada saat pin

terkonfigurasi sebagai pin input, maka resistor pull-up akan

diaktifkan. Untuk mematikan resistor pull-up, PORTxn harus

diset 0 atau pin dikonfigurasi sebagai pin output.

Pin port adalah tri-state setelah kondisi reset. Bila

PORTxn diset 1 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin output

maka pin port akan berlogika 1. Dan bila PORTxn diset 0 pada

saat pin terkonfigurasi sebagai pin output maka pin port akan

berlogika 0 [3].

Saat mengubah kondisi port dari kondisi tri-state

(DDxn=0,PORTxn=0) ke kondisi output high (DDxn=1,

PORTxn=1) maka harus kondisi peralihan apakah itu kondisi

pull-up enabled (DDxn=0, PORTxn=1)atau kondisi output low

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

24

(DDxn=1, PORTxn=0). Biasanya, kondisi pull-up enabled

dapat diterima sepenuhnya, selama lingkungan impedansi tinggi

tidak memperhatikan perbedaan antara sebuah strong high

driver dengan sebuah pull-up. Jika ini bukan suatu masalah,

maka bit PUD pada register SFIOR dapat diset 1 untuk

mematikan semua pull-up dalam semua port. Peralihan dari

kondisi input dengan pull-up ke kondisi output low juga

menimbulkan masalah yang sama. Maka 19harus menggunakan

kondisi tri-state (DDxn=0, PORTxn=0) atau kondisi output high

(DDxn=1, PORTxn=0) sebagai kondisi transisi. Lebih detil

mengenai port ini dapat dilihat pada manual datasheet dari IC

ATmega32. Bit 2 – PUD : Pull-up Disable Bila bit diset

bernilai 1 maka pull-up pada port I/O akan dimatikan walaupun

register DDxn dan PORTxn dikonfigurasikan untuk

menyalakan pull-up (DDxn=0, PORTxn=1) [3].

2.8.4. Organisasi Memori AVR ATmega32

AVR arsitektur mempunyai dua ruang memori utama,

Ruang Data Memori dan Ruang Program Memori. Sebagai

tambahan, ATmega32 memiliki fitur suatu EEPROM Memori

untuk penyimpanan data. Semua tiga ruang memori adalah

reguler dan linier [3].

2.8.4.1. Program Memori

ATmega32 berisi 32K bytes On-Chip di dalam sistem

Memori flash Reprogrammable untuk penyimpanan program.

Karena semua AVR instruksi adalah 16 atau 32 bits lebar, Flash

adalah berbentuk 16K x 16.

Untuk keamanan perangkat lunak, Flash Ruang program

memori adalah dibagi menjadi dua bagian, bagian boot program

dan bagian aplikasi program. Flash Memori mempunyai suatu

daya tahan sedikitnya 10,000 write/erase Cycles. ATmega32

Program Counter (PC) adalah 14 bit lebar, alamat ini 16K

lokasi program memori [3].

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

25

Gambar 2.11 Organisasi Memori AVR ATmega32

AVR arsitektur mempunyai dua ruang memori

utama, Ruang Data Memori dan Ruang Program

Memori. Sebagai tambahan, ATmega32 memiliki

fitur suatu EEPROM Memori untuk penyimpanan

data. Semua tiga ruang memori adalah reguler dan

linier [3].

Gambar 2.12 Program Memori[3]

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

26

ATmega32 berisi 32K bytes On-Chip di dalam sistem

Memori flash Reprogrammable untuk penyimpanan program.

Karena semua AVR instruksi adalah 16 atau 32 bits lebar, Flash

adalah berbentuk 16K x 16.

Untuk keamanan perangkat lunak, Flash Ruang program

memori adalah dibagi menjadi dua bagian, bagian boot program

dan bagian aplikasi program.

Flash Memori mempunyai suatu daya tahan sedikitnya

10,000 write/erase Cycles. ATmega32 Program Counter (PC)

adalah 14 bit lebar, alamat ini 16K lokasi program memori.

Gambar 2.13 Pemetaan Program Memori[3]

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

27

2.8.4.2. Data Memori

Lokasi alamat data memori menunjuk register file, I/O

memori, dan internal data SRAM. Yang pertama 96 lokasi

alamat file register dan I/O memori penempatan menunjuk

Memori I/O dan yang berikutnya 2K lokasi alamat internal data

SRAM.

Lima perbedaan mode pengalamatan data memori cover:

Langsung,Tidak langsung dengan jarak, Tidak langsung, Tidak

langsung dengan Pre-Decrement, dan Tidak langsung dengan

Post-Increment. Di dalam file register, register R26 ke R31

memiliki fitur penunjukan pengalamatan register tidak langsung

[3].

Jangkauan pengalamatan langsung adalah keseluruhan

ruang data. Mode Tidak langsung dengan jarak jangkauan 63

lokasi alamat dari alamat dasar yang diberi oleh Y- atau Z-

Register. Manakala penggunaan register mode tidak langsung

dengan pre-decrement otomatis dan postincrement, alamat

register X, Y, dan Z adalah decremented atau incremented. 32

tujuan umum kerja register, 64 I/O register, dan 2K bytes data

internal SRAM di dalam ATmega32 adalah semua dapat

diakses melalui semua mode pengalamatan [3].

2.8.4.3. Instruksi Aritmatika

Instruksi - instruksi dalam kelompok aritmatika selalu

melibatkan akumulator, hanya beberapa saja yang melibatkan

register seperti DPTR. Instruksi aritmatika yang umum

digunakan adalah ADD (penjumlahan), SUBB (pengurangan),

MUL (perkalian), dan DIV (pembagian). Contoh penulisan

operasi aritmatika ADD adalah sbb:

ADD A,7FH (direct addressing)

ADD A,@R0 (indirect addressing)

ADD A,R7 (register addressing)

ADD A,#127 (immediate constant)

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

28

Tabel 2.1 Instruksi Aritmatika[3]

2.9 Keypad 4x4

Keypad sering digunakan sebagai suatu input pada beberapa

peralatan yang berbasis mikroprosessor atau mikrokontroler.

Keypad sesungguhnya terdiri dari sejumlah saklar, yang

terhubung sebagai baris dan kolom dengan susuan seperti yang

ditunjukkan pada gambar 2.15. Agar mikrokontroller dapat

melakukan scan keypad, maka port mengeluarkan salah satu bit

dari 4 bit yang terhubung pada kolom dengan logika low “0” dan

selanjutnya membaca 4 bit pada baris untuk menguji jika ada

tombol yang ditekan pada kolom tersebut [1].

Sebagai konsekuensi, selama tidak ada tombol yang ditekan,

maka mikrokontroler akan melihat sebagai logika high “1” pada

setiap pin yang terhubung ke baris.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

29

Gambar 2.14. Rangkaian interface keypad 4x4[1]

Pada alat ini keypad yang digunakan yaitu Keypad Matriks

4x4 seperti gambar 2.15 diatas, dimana keypad mempunyai 16

tombol yang berfungsi dalam pengoperasian menu tampilan pada

LCD [1].

2.10 Pengujian Hipotesis

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu hupo dan thesis.

Hupo berarti lemah, kurang, atau di bawah dan thesis berarti

teori, proposisi, atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti.

Jadi, hipótesis dapat diartikan sebagai suatu pernyataan yang

masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan

yang sifatnya masih sementara [7].

Hipótesis statistik adalah pernyataan atau dugaan

mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih sementara atau

lemah kebenarannya. Hipótesis statistik akan diterima jika hasil

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

30

pengujian membenarkan pernyataannya dan akan ditolak jika

terjadi penyangkalan dari pernyataannya. Dalam pengujian

hipótesis, keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian,

artinya keputusan bisa benar atau salah, sehingga menimbulkan

resiko. Besar kecilnya resiko dinyatakan dalam bentuk

probabilitas [7].

Langkah-langkah pengujian hipótesis statistik adalah

sebagai berikut :

2.10.1 Menentukan Formulasi Hipotesis

Formulasi atau perumusan hipótesis statistik dapat

dibedakan atas dua jenis, yaitu sebagai berikut :

2.10.1.1 Hipotesis Nol atau Hipotesis Nihil.

Hipotesis nol, disimbolkan H0 adalah hipótesis yang

dirumuskan sebagai suatu pernyataan yang akan diuji.

2.10.1.2 Hipotesis Alternatif atau Hipotesis Tandingan

Hipotesis alternatif disimbolkan H1 atau Ha adalah

hipotesis yang dirumuskan sebagai lawan atau tandingan dari

hipotesis nol. Secara umum, formulasi hipótesis dapat dituliskan

Pengujian ini disebut pengujian sisi kanan(H0 : θ = θ0,H1 : θ >

θ0). Pengujian ini disebut pengujian sisi kiri(H0 : θ = θ0,H1 : θ <

θ0). Pengujian ini disebut pengujian dua sisi(H0 : θ = θ0,H1 : θ

≠θ 0).

2.10.2 Menentukan Taraf Nyata (Significant Level)

Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam

menerima kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai parameter

populasinya. Taraf nyata dilambangkan dengan α (alpha).

Besarnya nilai α bergantung pada keberanian pembuat

keputusan yang dalam hal ini berapa besarnya kesalahan yang

akan ditolerir. Besarnya kesalahan tersebut disebut sebagai

daerah kritis pengujian (critical region of test) atau daerah

penolakan (region of rejection) [7].

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

31

2.10.3 Menentukan Kriteria Pengujian

Kriteria pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan

dalam menerima atau menolak hipotesis nol (H0) dengan cara

membandingkan nilai α tabel distribusinya (nilai kritis) dengan

nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk pengujiannya.

2.10.4 Menentukan Nilai Uji Statistik

Uji statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan

dengan distribusi tertentu dalam pengujian hipotesis. Uji statistik

merupakan perhitungan untuk menduga parameter data sampel

yang diambil secara random dari sebuah populasi.

2.10.5 Membuat Kesimpulan

Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan

dalam hal penerimaan atau penolakan hipotesis nol (H0), sesuai

dengan kriteria pengujiannya. Pembuatan kesimpulan dilakukan

setelah membandingkan nilai uji staistik dengan nilai α tabel atau

nial kritis [7]. Tabel distribusi dapat menggambarkan nilai yang

menjadi tolok ukur toleransi yang dapat diterima [8].

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

32

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

33

BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Pada bab ini dibahas tentang perancangan dan pembuatan

rangkaian– rangkaian yang digunakan dalam proyek akhir ini.

Adapun perangkat keras ( Hardware ) dari sistem proyek

akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Rangkaian Amplifier

2. Rangkaian Filter

3. Rangkaian Clamping

4. Rangkaian Mikrokontroler

3.1 Konfigurasi Sistem

Sinyal Jantung Janin Sinyal Jantung Ibu

Bandpass Janin

12 Hz – 20 Hz

Bandpass Ibu

12 Hz – 20 Hz

Pre Amplifier Pre Amplifier

Clamping Clamping

ADC ADC

AVR Atmega 32

LCD GRAFIK

128 X 64KEYPAD 4 X 4

Gambar 3.1 Blok diagram alat

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

34

Gambar 3.2 Flowchart pada minimum system

3.2 Prinsip Kerja alat

Berdasarkan Gambar 3.1 dan tujuan pembuatan alat ini

digunakan untuk mendeteksi dan memisahkan interferensi

antara denyut jantung janin dan ibu hamil. Electrode

digunakan untuk merekam sinyal denyut jantung yang

kemudian dikuatkan oleh penguat instrumen 1000X karena

output dari Electrode sangat kecil, setelah itu untuk

memisahkan interferensi denyut jantung janin dengan suara

lainnya dan ibu hamil digunakan 2 buah filter yang memilki

BandWith yang berbeda yang masing-masing bernilai 12-

20Hz (untuk janin) dan 40-50 Hz ( untuk ibu), tetapi

DATA DARI ADC

MASUKKAN USIA IBU HAMIL dan JANIN

TAMPIL SINYAL ECG + BPM PADA

LCD GRAFIK

SIMPAN PADA EEPROM AT

MEGA 32

AMBIL DATA

LAGI?

Y

TEKAN TOMBOL

UNTUK TAMPIL

HISTOGRAM

T

TAMPIL

HISTOGRAM

END

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

35

meskipun sudah dipisahkan menggunakan filter sinyal

tersebut masih satu periode, tetapi berbeda frekuensinya.

Output dari filter ini akan masuk rangkaian clamping

agar sinyal dapat terbaca oleh ADC. Output dari rangkaian

clamping sebagai input pada ADC dimana fungsi ADC

digunakan untuk menkonversi data analog ke data digital agar

dapat diolah oleh mikrokontroler.Data dari mikrokontroler

akan di interfacekan ke LCD karakter dan LCD grafik yang

berupa tampilan denyut jantung per menit dam kesehatan

janin tersebut serta detak jantung ibu hamil dan janin pada

LCD grafik.

Pada pembuatan perangkat lunak adalah dengan

Codevision AVR yang dipergunakan untuk mengkompile IC

mikro. IC Mikrokontroler telah diisi program Eucledian dan

pengambilan sampling dari data yang diterima dari ADC.

Data ADC yang diterima ada dua buah, yaitu data sinyal

dari clamping langsung dan terdapat juga data dari peak

detector. Data dari peak detector yang berupa puncak sinyal

akan diinputkan dan akan dihitung oleh rangkaian

mikrokontroller.

Dipakai juga komponen timer yang dipergunakan untuk

melakukan perhitungan waktu saat melakukan counter

puncak tegangan agar tepat selam satu menit. Jika timer telah

mencapai satu menit, maka timer akan melakukan interrupt

guna menampilkan jumlah counter selama satu menit pada

LCD.

Pada proyek akhir ini, metode Eucledian digunakan

untuk memisahkan sinyal jantung ibu dan janin. Sehingga

akan diperoleh informasi megnenai sinyal jantung janin yang

murni. Pemisahan dilakukan pada tiap titik sampling yang

digambarkan pada sumbu x. Sedangkan sumbu y dinyatakan

sebagai nilai tegangan tiap titik sampling (V). pada proses

pemisahan dilakukan penyamplingan terlebih dahulu pada

tiap titik dari kedua sinyal tersebut, penyamplingan ini

dilakukan dalam waktu yang samayaitu waktu yang

dibutuhkan untuk terbentuknya satu periode dari sinyal

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

36

jantung ibu. Hal ini bertujuan agar sinyal jantung ibu hamil

yang tercampur dengan sinyal janin dapat dihilangkan pada

tiap periobe sinyal jantung ibu hamil. Waktu sampling

dirancang dari rumus :

………………………………………….(1)

Dimana :

T = dimana waktu sampling yang diterapkan pada

sinyal ibu hamil dan janin

f = frekuensi sinyal ibu hamil

n = jumlah sampling, n = 100

Pada rangkaian mikro akan diproses sinyal dari

rangkaian penguat untuk dikonversikan menjadi tampilan

histogram.sebelum ditampilkan maka diproses dahulu ke

dalam eucledians dengan rumus:

…………………….……….(2)

Dan kemudian diterjemahkan dalam bahasa

pemrograman pada mikrokontroller dan ditampilkan pada

LCD 240x64 dengan tampilan histogram.

Setelah bit per menit diketahui, maka tiap tiap kelas data

akan disimpan di mikrokontroller yang pada akhir dari

pengambilan data beberapa klasifikasi usia ibu hamil dan

janin, akan ditampilkan dalam bentuk histogram yang akan

ditampilkan pada LCD grafik.

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

37

3.3 Pembuatan Perangkat Keras

Perancangan per bagian adalah sebagai berikut :

1. Rangkaian Pre Amplifier

2. Rangkaian Amplifier

3. Rangkaian Filter

4. Rangkaian Clamping

5. Rangkaian Mikrokontroller

3.3.1 Rangkaian Pre Amplifier

Output dari electrode akan di masukkan sebagai input

penguat instrumen, pada rangkaian ini memanfaatkan Op-

Amp sebagai buffer dan penguat yang nantinya agar sinyal

dari Electrode dapat terbaca oleh filter.Rangkaian penguat

Instrumen dari Electrode ditunjukkan oleh gambar 3.3

Gambar 3.3. Rangkaian penguat instrument

Penentuan nilai komponen agar didapatkan penguat

instrumen sebesar 100 kali adalah sebagai berikut.

Pada datasheet INA 114 BP adalah IC yang dirancang

khusus untuk rangkaian penguatan sinyal lemah, gambar

rangkaiannya sudah tertera pada datasheet IC tersebut seperti

pada gambar 3.2.

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

38

Untuk mendapatkan penguatan sebesar 100 kali maka

pada data sheet telah tertera rumus

....................................................................... (3)

Maka ,

Karena pada datasheet menggunakan 2 buah resistor seri

maka pada blok ini menggunakan resistor 220Ω pada

masing-masing nilai resistansi.

Maka menjadi,

= 114,63 kali penguatan

3.3.2 Rangkaian Amplifier

Rangkaian amplifier ini akan menjai input dari output

rangkaian filter.rangkaian Amplifier ini tetap memakai fungsi

dari Op-Amp sebagai penguat non-inverting.pada pangkaian

ini di kuatkan 10X agar sinyal yang sudah di filter nantinya

dapat dibaca oleh ADC yang tentunya sudah melewati

rangkaian clamping.

Gambar 3.4 Rangkaian Amplifier

Penentuan nilai komponen agar didapatkan penguat

instrumen sebesar 10 kali adalah sebagai berikut.

Nilai R yang dipakai = 10 kΩ

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

39

……………………………….………(4)

Maka kami memakai resistor yang ada di pasaran

adalah 100kΩ. Jadi penguatannya adalah menjadi

AV = 10 + 1

= 11 kali

Jadi pada rangkaian pre amplifier dikaskade dengan

amplifier total penguatannya adalah

AV total = 114,63 x 11

= 1260,93 kali

Komponen yang dipakai untuk rangkaian penguat ini

adalah IC TL 084

3.3.3 Rangkaian Filter

Setelah sinyal dari Electrode di kuat kan oleh

rangkaian instrumen maka output dari rangkaian instrumen

tersebut akan di masukkan sebagai input dari rangkaian

filter.rangkaian filter di bagi menjadi dua bagian yaitu Low

pass filter (LPF) dan High Pass Filter (HPF). Ini bertujuan

agar dapat memisahkan frekuensi denyut jantung ibu hamil

(40-50 HZ) dan denyut jantung janin (12-20 HZ). Selain itu

juga bartujuan agar sinyal dapat difiler dengan maksimal

karena frekuaensinya sangat kecil.

Pada filter ini memekai filter orde 2 agar diperoleh

hasil yang maksimal dan dapat meredam noise. Dan

rangkaian ini dipakai IC TL 072 yang berisikan 2 buah op-

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

40

amp sehingga pas untuk dibuat filter dan untuk memperkecil

rangkaian agar memperrkecil noise yang terjadi.

3.3.3.1 Rangkaian BPF Janin

Pada rangkaian filter ini digunakan agar frekuansi suara

dari denyut jantung mulai 12Hz dapat di tangkap oleh sitem

tanpa ada interferensi dengan dneyut jantung ibu dan suara

pencernaan.

Gambar 3.5 Rangkaian BPF janin

Penentuan nilai komponen pada filter ini dilakukan

dengan cara :

1. Tentukan batas frekuansi bawah(fl) = 12Hz

2. Tentukan batas frekuensi atas (fh) = 20 Hz

3. Tentukan nilai Capacitor (C) C1=C2=0.1uF

4. Hitung nilai

Untuk menghitung nilai komponen pada HPF, diketahui:

fl = 12Hz

C = 0.1 uF

Jadi,

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

41

= 122696,3Ω

Nilai di pasaran = 120 KΩ

Untuk menghitung nilai komponen pada LPF, diketahui:

fh =20 Hz

C = 0.1 uF

Jadi,

= 796617,3Ω

Nilai di pasaran = 78 KΩ

3.3.3.2 Rangkaian BPF Ibu

Pada rangkaian filter ini digunakan agar frekuansi suara

dari denyut jantung mulai 40 Hz dapat di tangkap oleh sitem

tanpa ada interferensi dengan dneyut jantung ibu dan suara

pencernaan.

Gambar 3.6 Rangkaian Bpf ibu

HPF dan LPF di kaskade maka filter tersebut akan

menangkap frekuensi 12 Hz – 20 Hz. Untuk menghitung

komponen pada HPF, diketahui :

fl = 40Hz

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

42

C = 0.1 uF

Jadi,

= 39808Ω

Nilai di pasaran = 40 KΩ

Unutk menghitung nilai komponen pada LPF, diketahui :

fh= 50Hz

C = 0.1 uF

Jadi,

= 31847Ω

Nilai di pasaran = 30 KΩ

3.3.4 Rangkaian Clamping

Rangkaian clamping pada gambar 3.7 dibawah ini

berfungsi untuk menaikkan sinyal yang berada pada sumbu y

(negatif) hingga berada pada sumbu y (positif). Sehingga

output dari filter yang berada pada sumbu y (negatif) bisa

diangkat menuju sumbu y (positif). Rangkaian clamping ini

juga diperlukan karena ADC pada mikrokontroler tidak

diperkenankan menerima input negatif.

Gambar 3.7 Rangkaian clamping

U1

OP07CP

3

2

4

7

6

81

R1

10kΩ

R3

22kΩ

R5

5.6kΩ

V19 V

V2-9 V

GND

R7

10kΩ

Key=A50%

4

7

R4

1kΩ

5

3

8

R2

2.2kΩ

1

GND

2

6

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

43

Pada rangkaian clamping diatas dapat diatur penguatan

dari output clamping melalui R2 dengan batas penguatan

sesuai dengan nilai resistor variabel yang digunakan. Selain

itu output dari clamping jug dapat dinaikkan dan diturunkan

tegangannya melalui R7 ( resistor variabel ).

3.3.5 Skematik Mikrokontroller.

Mikrokontroller diinterfacekan dengan beberapa i/o yaitu :

1. Clamping

2. Keypad

3. LCD Grafik

3.3.5.1 Rangkaian Mikrokontroller Dengan Clamping

Pada gambar 3.8 merupakan perancangan skematik dari

Clamping dengan Mikrokontroller yang digunakan dalam

proyek akhir ini.

Gambar 3.8 Skematik clamping dengan Mikrokontroller

3.3.5.2 Skematik Mikrokontroller dengan LCD Grafik

Pada gambar 3.9 merupakan perancangan skematik dari

LCD Grafik dengan Mikrokontroller yang digunakan dalam

proyek akhir ini.

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

44

Gambar 3.9 Skematik LCD Grafik dengan Mikrokontroller

3.3.5.3 Skematik Mikrokontroller Dengan Keypad.

Pada gambar 3.10 merupakan perancangan skematik

dari Keypad dengan Mikrokontroller yang digunakan dalam

proyek akhir ini. Pada gambar 3.10

Gambar 3.10. Skematik Keypad dengan Mikrokontroller

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

45

3.4 Peletakan Elektroda

Gambar 3.11. Peletakan Elektroda

Untuk peletakan elektroda dapat diamati pada gambar

3.11. untuk pengukuran dan pendeteksian denyut jantung ibu

hamil, elektroda diletakkan pada dada kiri agak bawah

dengan posisi elektroda (-), di tengah untuk ground , samping

kiri dari ground untuk elektroda (+).

Untuk pengukuran dan pendeteksian denyut jantung

janin, dapat dilakukan dengan menggunakan dua posisi

peletakan elektrode (+) dan elektroda (-), sedangkan untuk

ground diletakkan di tengah – tengah perut ibu hamil tepatnya

diatas pusar.

3.5 Pengambilan Kesimpulan Berdasarkan Data Acuan

Pada proyek akhir ini diambil hipotesis bahwa prototype

akan menampilkan hasil BPM yang sama dengan BPM pada

Fetal Doppler. Maka akan diuji data BPM yang diambil dari

prototype dan disbandingkan dengan data Fetal Doppler dengan

cara pengambilan sesuai dengan usia kehamilan. Data yang

diambil dari prototype adalah sekali dan data dari Fetal Doppler

diambil sepuluh kali pada setiap satu pasien. Dengan

pengambilan nilai toleransi error (α), semakin besar nilai α maka

semakin besar toleransi error. Pada proyek akhir ini diambil nilai

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

46

α sebesar 0,05 atau 5%. Dengan menggunakan beberapa

persamaan sebagai berikut :

……………………………………..(5)

Dimana

.

√∑

…..………………………………………(6)

Dimana S = Simpangan Baku pada Өo.

n= banyak data yang diambil.

⌋ ……...………………………………………(7)

Dimana to = nilai kritis t dari perhitungan.

t = nilai kritis t dari tabel.

.

.

Maka akan terjadi 2 kemungkinan sebagai berikut : percobaan dari alat

berhasil.

Jika maka

percobaan dari alat gagal.

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

47

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISA

Pada bab ini akan dilakukan pengujian dan analisa terhadap

beberapa algoritma yang telah dirancang dan dibuat pada bab

sebelumnya. Untuk tahap-tahap pengujian yang akan dilakukan

adalah sebagai berikut :

1. Pengujian Amplifier Dengan Input Sinyal Jantung

2. Pengujian Filter Ibu dan Janin

3. Pengujian Clamping

4. Pengujian Pada Pasien

4.1 Pengujian Amplifier Dengan Input Sinyal Jantung

Gambar 4.1. Pengujian Penguat Instrumen

Gambar 4.2. Peletakan elektrode pengujian amplifier

JANTUNG

MANUSIA

PENGUAT

INSTRUMEN

1260,93 X

OSCILLOSKOP

AGILENT

POWER SUPPLY

9 VOLT -9 VOLT

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

48

Pada gambar 4.2 dapat diperhatikan bahwa peletakan

elektrode terletak di dada sebelah kiri dengan ground pada kabel

hitam agak ke bawah. Hasil dari pengujian dapat dilihat pada

gambar 4.3 berikut ini.

Gambar 4.3 Hasil pengujian amplifier 1260,93 kali

Pada pengambilan data dengan elektrode yang dipasang

pada tubuh manusia adalah 500mv p-p dan time per div adalah

0,2 ms. Maka pada pengujian setelah dipasang elektrode dapat

dilihat pulsa ECG dengan masih terdapat noise karena ini masih

pada rangkaian pre amplifier dengan total setelah dicascade

adalah 1260,93 kali. Pengujian dapat dicermati melalui video

yang terlampir.

4.2 Pengujian Filter Ibu dan Janin

Gambar 4.4 Pengujian BPF

FUNCTION

GENERATOR

BANDPASS

FILTEROSCILLOSKOP

POWER SUPPLY

9 VOLT & -9

VOLT

Page 49: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

49

Tabel 4.1 Hasil pengujian BPF(Band Pass Filter) Ibu dan Janin.

FILTER IBU FILTER JANIN

FREKUENSI

(Hz)

V OUTPUT

(VOLT)

FREKUENSI

(Hz)

V OUTPUT

(VOLT)

39 0,6 8 0,4

40 0,9 9 0,6

41 1 10 0,6

42 1 11 0,8

43 1 12 0,8

44 1 13 0,9

45 1 14 1

46 1 15 1

47 1 16 1

48 1 17 1

49 1 18 1

50 1 19 1

51 0,9 20 1

52 0,8 21 0,9

53 0,6 22 0,6

54 0,5 23 0,5

55 0,5 24 0,4

Pada pengukuran BPF (Band Pass Filter) pada tabel 4.1

adalah memakai volt/div = 50mv sehingga Vin = 1 volt p-p. Dan

dengan menggunakan time / div adalah 20 ms. Dapat dianalisa

bahwa pada pada BPF ibu pada range 40-50 Hz adalah input

sama dengan output yaitu 1 volt p-p. Selain pada range itu, maka

akan terjadi penurunan output yang terus menerus.

Pada BPF janin pun terjadi output yang sama dengan input

yaitu pada range frekuensi 12Hz-20Hz yang pada frekuensi

itulah sinyal janin dilewatkan. Dari tabel 4.1 masih dilewatkan

frekuensi di luar yang dikehendaki, hal ini menyebabkan error

yang terjadi pada rangkaian BPF. Akan tetapi frekuensi yang

dilewatkan telah sesuai dengan yang diharapkan. Untuk lebih

jelasnya maka dapat diperhatikan pada video yang terlampir.

Page 50: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

50

4.3 Pengujian Rangkaian Clamping

Gambar 4.5 Blog pengujian Clamping

Gambar 4.6 Sinyal Input Clamping

Gambar 4.7. Sinyal Output Clamping

Dengan rangkaian clamping seperti pada gambar 4.5 maka

out put clamping tampak seperti gambar 4.7. Pada penambahan

voltase dapat diatur oleh potensiometer yang terpasang pada

Function generator Rangkaian Clamping oscilloscope

Vcc 9 volt

Vee -9 volt

&

Vcc 9 volt

Page 51: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

51

rangkaian. Dapat dilihat bahwa sinyal akan naik apabila potensio

diputar sesuai dengan keinginan. ADC dapat membaca data

apabila sinyal berada pada fase positif.

Dengan memakai rangkaian non inverting yang

dimaksudkan agar output sinyal tidak terbalik pada saat terbaca

pada ADC Mikrokontroller. Dan pada rangkaian clamping hanya

ada penguatan sebesar 1 kali. Hal ini dimaksudkan agar sistem

stabil, maka penguatan hanya terdapat pada instrumentasi

amplifier.

Gambar4.8 gambar hasil pengerjaan alat keseluruhan

4.4 Pengujian Pada Ibu Hamil

Pada tahap ini dilakukan pengujian alat secara keseluruhan

dimana masing – masing blok system digabungkan menjadi

satu,hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data dari pasien

ibu hamil secara langsung dengan usia ibu hamil yang berbeda

dan usia kandungan diatas 6 bulan. Adapun hasil yang didapat

dari pengujian alat ini nantinya berupa data frekuensi dan

tegangan dari denyut jantung janin dan ibu hamil dengan usia

kandungan dan usia pasien yang berbeda. Pada bagian ini akan

ditampilkan pula gambar sinyal jantung ibu yang tidak

mengandung seperti pada gambar 4.9.

Page 52: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

52

Gambar 4.9 Sinyal jantung ibu yang tidak mengandung

Gambar 4.10 Sinyal jantung ibu yang mengandung

Gambar 4.11 Diagram Batang dari semua ibu hamil

Pada gambar sinyal jantung ibu yang tidak mengandung

terlihat amplitude yang lebih dari ibu mengandung. Hal ini

disebabkan oleh adanya pembesaran pada perut ibu yang

mengandung sehingga terdapat penghalang yaitu air ketuban.

Pada gambar hasil sinyal ibu yang tidak mengandung tidak

ada pembesaran perut. Electrode yangdipasang untuk

Page 53: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

53

mendeteksi jantung ibu terletak pada bawah payudara.

Sehingga jika ibu sedang hamil akan terdapat pengiriman

sinyal yang terganggu.

Pada tampilan LCD grafik terbatas oleh pixel. Untuk

mengatasinya data BPM ditampilkan bilangan ratusan dan

puluhan dengan hexadecimal dan tinggal menambahkan

satuan. Tetapi pada tampilan di LCD akan di tampilkan data

dengan decimal dengan bilangan ratusan yang dihilangkan.

Pada gambar 4.11 ditampilkan data diagram dari ibu hamil

usia 5 bulan sampai dengan 9 bulan. Data BPM janin akan

meningkat karena air ketuban berkurang. Untuk

pengambilan data BPM ibu berubah ubah karena posisi

electrode yang di bawah payudara. Jadi jika pasien gerak,

gugup, atau berkeringat akan mengganggu pengambilan

data.

Pada tahap ini juga akan diambil hipotesa bahwa BPM

dengan pengambilan dari prototype dapat diterima sebagai

data valid setelah dibandingkan dengan BPM dari Fetal

Doppler.

4.4.1 Rincian Hasil Sinyal dan Diagram Batang Masing

– Masing Pasien (BPM janin diambil sebagai Nilai Ө)

Data di bawah ini adalah sebagai data yang akan

dibandingkan dengan data acuan. Pada pengambilan

hipotesa akan diuji dengan data acuan apakah BPM yang

diambil dengan prototype dapat diterima dengan BPM yang

diambil dengan Fetal Doppler.

Page 54: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

54

1. Hasil pengambilan data dari Ibu Agustin

Nama : Agustin

Usia : 27 Tahun

Usia Janin : 19 Minggu / 5 bulan

a b

c d

Gambar 4.12 Hasil pengambilan data dari ibu agustin (a). Sinyal

jantung ibu Agustin (b). Sinyal janin ibu Agustin,(c). Hasil BPM (d).

Histogram Ibu Agustin

Pada pengambilan data pada Ibu Agustin, diperoleh BPM

ibu sebesar 70 BPM dan janin adalah A0. Maksud dari A0

adalah A sebesar bilangan ratusan dan puluhan. Sedangkan 0

adalah satuannya. Jadi A0 adalah 100 BPM. Pada diagram

batang yang diarsir adalah BPM ibu dan yang tidak adalah BPM

janin. Sedangkan nilai di bawahnya adalah BPM ibu dan janin.

Nilai yang atas adalah BPM ibu dan bawah adalah BPM janin.

Pada tampilan memiliki pixel terbatas sehingga hanya tiga digit.

Page 55: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

55

2. Hasil pengambilan data dari Ibu Dwi

Nama : Dwi

Usia : 27 Tahun

Usia Janin : 31 Minggu / 8 bulan

a b

c d

Gambar 4.13 Hasil pengambilan data dari ibu dwi (a). Sinyal

jantung ibu Dwi (b). Sinyal janin ibu Dwi (c). Hasil BPM (d).

Histogram Ibu Dwi

Pada pengambilan data pada Ibu Agustin, diperoleh

BPM ibu sebesar 95 BPM dan janin adalah D0. Maksud dari

A0 adalah A sebesar bilangan ratusan dan puluhan. Sedangkan

4 adalah satuannya. Jadi D4 adalah 134BPM.

Page 56: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

56

3. Hasil pengambilan data dari Ibu Setianingsih

Nama : Setianingsih

Usia : 22 Tahun

Usia Janin : 25 Minggu / 7 bulan

a b

c d

Gambar 4.14 Hasil pengambilan data dari ibu setianingsih (a).

Sinyal jantung ibu Setyaningsih (b). Sinyal janin ibu Setyaningsih

(c). Hasil BPM (d). Histogram Ibu Setyaningsih

Pada pengambilan data pada Ibu Agustin,

diperoleh BPM ibu sebesar 70 BPM dan janin adalah C4.

Maksud dari C4 adalah C sebesar bilangan ratusan dan

puluhan. Sedangkan 4 adalah satuannya. Jadi C4 adalah

124BPM.

Page 57: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

57

4. Hasil pengambilan data dari Ibu Wulandari

Nama : Wulandari

Usia : 25 Tahun

Usia Janin : 36 Minggu / 9 bulan

a b

c d

Gambar 4.15 Hasil pengambilan data dari ibu wulandari (a).

Sinyal jantung ibu Wulandari (b). Sinyal janin ibu Wulandari (c).

Hasil BPM (d). Histogram Ibu Wulandari

Pada pengambilan data pada Ibu Agustin,

diperoleh BPM ibu sebesar 59 BPM dan janin adalah D0.

Maksud dari E0 adalah E sebesar bilangan ratusan dan

puluhan. Sedangkan 0 adalah satuannya. Jadi E0 adalah

140BPM.

Page 58: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

58

5. Hasil pengambilan data dari Ibu Fitri

Nama : Fitri

Usia : 29 Tahun

Usia Janin : 21 Minggu / 6 bulan

a b

c d

Gambar 4.16 Hasil pengambilan data dari ibu fitri(a).

Sinyal jantung ibu Fitri (b). Sinyal janin ibu Fitri (c).

Hasil BPM (d). Histogram Ibu Fitri

Pada pengambilan data pada Ibu Agustin,

diperoleh BPM ibu sebesar 76 BPM dan janin

adalah A0. Maksud dari A0 adalah A sebesar

bilangan ratusan dan puluhan. Sedangkan 0 adalah

satuannya. Jadi A0 adalah 100BPM.

Page 59: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

59

4.4.2 Data Nilai BPM (Bit Per Menit) Dari Fetal

Doppler Dengan Usia 5 – 9 Bulan (Sebagai Nilai

Өo)

Data pada bagian ini adalah digunakan untuk nilai

acuan apakah hipotesa dapat diterima atau tidak.

Tabel 4.2 Pengambilan Data Pada Dengan Fetal Doppler

Dari tabel 4.2 maka dapat dilihat bahwa range BPM

janin kurang dari 10 dari nilai rataan. Hal ini menunjukkan

bahwa pasien dalam keadaan tenang dan tidak

menunjukkan stress yang tinggi.

Data di tabel 4.2 akan dibandingkan dengan dengan

data pengambilan dengan menggunakan prototype. Dengan

menggunakan teori pengambilan keputusan. Maka akan

diperoleh kesimpulan. Untuk mempermudah pembacaan

data, maka disajikan dalam bentuk histogram dari

pengambilan data Fetal Doppler.

no BPM 5 bulan BPM 6 Bulan BPM 7 Bulan BPM 8 Bulan BPM 9 Bulan

1 141 141 141 139 150

2 142 140 141 143 153

3 141 147 141 144 152

4 141 146 140 137 148

5 140 144 143 137 149

6 141 142 144 141 147

7 142 143 144 142 148

8 140 144 144 136 151

9 142 143 143 137 150

10 141 143 142 138 151

rataan 141.1 143.3 142.3 139.4 149.9

simpangan(S) 12.5210933 12.6183288 12.5742241 12.4454365 12.9056405

Page 60: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

60

Gambar 4.17 Histogram dari usia kehamilan 5 bulan

Pada usia kehamilan 5 bulan terdapat range yaitu dari

modus 141 BPM ke 142 BPM terjadi karena ibu hamil

bergerak dan ini terpengaruh juga dari gerakan janin.

Gambar 4.18 Histogram dari usia kehamilan 6 bulan

Pada usia kehamilan 6 bulan terjadi modus BPM yang

tidak jauh dari usia 5 bulan yaitu 143 BPM dan 146 BPM.

Page 61: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

61

Gambar 4.19 Histogram dari usia kehamilan 7 bulan

Pada kehamilan di usia 7 bulan terjadi BPM janin

yang memiliki modus data 141BPM dan 144BPM . Hal ini

berselisih sedikit dengan usia kehamilan 6 bulan.

Gambar 4.20 Histogram dari usia kehamilan 8 bulan

Pada kehamilan 8 bulan range BPM terjadi dari 136

BPM sampai dengan 144 BPM. Dengan modus data adalah

137 BPM.

Page 62: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

62

Gambar 4.21 Histogram dari usia kehamilan 9 bulan

Pada usia kehamilan 9 bulan range BPM adalah dari 147

BPM sampai dengan152 BPM. Terdeteksi cukup jelas karena

janin akan lahir.

Tabel 4.3 Rincian data BPM dan histogram(Bit Per Menit)

dari Fetal doppler

Usia Kehamilan (BULAN) Usia Ibu hamil (Tahun) rataan BPM Janin(Өo) hitogram

5 27 141.1

6 24 143.3

7 32 142.3

8 29 139.4

9 17 149.9

Page 63: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

63

Dari beberapa data acuan seperti pada tabel 4.3 maka akan

dibandingkan dengan data dari prototype seperti tabel 4.4.

Tabel 4.4 Data Hasil percobaan alat pada ibu hamil

4.5 ANALISA

Berikut ini adalah analisa data keseluruhan dari pasien :

|

|

|

|

|

|

|

|

|

|

Pada pengambilan data Ibu Agustin terdapat error pada

jantung ibu adalah 14% hal ini dikarenakan pasien pada waktu

Page 64: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

64

itu dalam keadan batuk sehingga getaran pada tubuh pasien

mengakibatkan keluarnya sinyal naik turun pada level tertentu.

Pada alat yang disusun terdapat pendeteksi puncak sinya

sehingga dapat diputar menyesuaikan keadaan level, akan tetapi

jika keadaan pasien tidak tenang maka menyebabkan error.selain

itu juga keadaan pasien yang gemuk juga mempengaruhi deteksi.

Semakin gemuk maka akan semakin sulit mencari detak jantung.

Pada jantung ibu Dwi error adalah 11%. Hal ini lebih sedikit

daripada ibu Agustin. Karena ibu Suharnik lebih kurus dan

tenang dalam waktu pengambilan data. Pada jantung ibu

Setianingsih terdapat 0%error pada BPM dari perhitungan

Bidan. Pada pengukuran Ibu Wulandari terdapat error 18,06%

karena pada pengukuran ini ibu Wulandari gugup dan

berkeringat. Data yang terakhir pada Ibu Fitri terdapat error

jantung ibu 8,5%.

Dari data denyut jantung ibu tidak dibandingkan dengan

data Өo karena pada pengambilan pada usia ibu hamil pada data

itu tidak sama dengan data Ө. Setelah semua data tersaji. Maka

disimpan pada memori eeprom pada ATMEGA32 dan disajikan

pada bentuk diagram batang.

Dan setelah melakukan analisa pada BPM ibu maka berikut

ini adalah tabel analisa pada BPM Janin.

Tabel 4.5 Perbandingan Ө (data dari alat) dengan Ө o(data dari

fetal doppler)

Pada teori pengambilan keputusan, ditentukan nilai α

sebagai toleransi error. Maka disini diambil nilai α sebesar 5%

atau 0.05. Pada penentuan daerah kritis, hipotesis ditolak jika

ǀtoǀ> tα/2,n-1. Arti dari tα/2,n-1adalah,α dibagi dengan dua dan

pada nilai di belakang koma adalah n pengambilan dikurangi

BPM pada usia kehamilan(BULAN) rataan(Өo) simpangan baku(Өo) data (Ɵ) ǀtoǀ t pada tabel keterangan

5 141.1 12.52109 100 3.282461 2.262157 gagal

6 143.3 12.61832 134 3.431516 2.262157 gagal

7 142.3 12.57422 124 1.455358 2.262157 berhasil

8 139.4 12.44543 140 0.433894 2.262157 berhasil

9 149.9 12.90564 100 0.767106 2.262157 berhasil

Page 65: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

65

satu. Nilai dapat dilihat pada tabel nilai t kritis dapat dilihat di

lampiran. Perhitungan to sudah diproses pada ms excel seperti

pada tabel 4.4.

Dapat dilihat pada tabel 4.4 nilai to semakin kecil seiring

dengan bertambahnya usia kehamilan. Pada usia kehamilan 5

bulan nilai to adalah 3,7 dan memiliki nilai lebih dari t pada

tabel yang ditetapkan adalah 2.26.

Pada usia kehamilan 6 bulan nilai to masih lebih dari t pada

tabel. Akan tetapi nilai to berkurang dari usia kehamilan 5 bulan.

Ini dikarenakan pengukuran lebih akurat, air ketuban pada perut

ibu sudah berkurang dari usia kehamilan 5 bulan.

Pada usia 7 bulan samapai 9 bulan nilai to berkurang dari

1,45 sampai 0,76. Dibandingkan dengan nilai t pada tabel, maka

sudah kurang dari nilai t yaitu 2,26.

Page 66: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

66

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 67: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan proses perencanaan, pembuatan dan

pengujian perangkat keras yang telah dibuat, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Pemasangan electrode pada tubuh ibu hamil harus

ditentukan terlebih dahulu dengan bantuan bidan karena

posisi janin selalu berubah. Sehingga sinyal jantung janin

dapat terdeteksi.

2. Penguatan pada sebesar 1260 kali sudah membuat ADC

dapat mendeteksi sinyal jantung sehingga dapat ditampilkan

pada LCD Grafik.

3. Sampling data dengan nilai 100ms dapat menampilkan

sinyal jantung pada LCD grafik 128 x 64.

4. Dengan toleransi error (α) sebesar 0.05, maka data yang

memenuhi hipotesis adalah pemeriksaan pada usia

kehamilan 7 sampai 9 bulan .

5. Pada usia kehamilan dibawah 6 bulan terdapat air ketuban

yang menghalangi sinyal jantung bayi untuk dideteksi

dengan electrode surface.

5.2 Saran

Untuk menghasilkan sinyal ECG yang bagus dengan

pengaruh noise yang kecil sebaiknya menggunakan sensor yang

benar-benar sensitive. Selain itu juga pada pengambilan data per

orang sebaiknya diammbil minimal sepuluh kali untuk

menghasilkan uji hipotesis yang akurat.

Page 68: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

68

Halaman ini sengaja dikosongkan

\

Page 69: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

69

DAFTAR PUSTAKA

[1] Sony Akbar . Rancang Bangun Alat Pemisah Interferensi

Detak Jantung Janin Dan Ibu Hamil Dengan Fetal

Doppler Berbasis PC Proyek Akhir : T. Elektronika

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-Institut Teknologi

Sepuluh Nopember; 2007.

[2] Erfian Ubaetdillah . Rancang Bangun Pendeteksi Denyut

Jantung Janin Dan Ibu Hamil Berdasarkan Usia

Kehamilan Dengan Metode Eucledian. Proyek Akhir : T.

Elektronika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-

Institut Teknologi Sepuluh Nopember; 2009.

[3] Malvino Albert Paul, 2004, “Electronic Principles”,

Singapore.

[4] Lungan Richard.2006,“Aplikasi statistika ”, Graha

Ilmu,Yogyakarta

[5] Prawirohardjo Sarwono, 2008,”Ilmu Kebidanan”, P.T Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

[6] Wikipedia.com,”Elektrokardiogram”. Diakses 26 Juli 2010.

http:/www.wikipedia.com

[7] muhammadwinafgani.files.wodrpress.com. Diakses 5Juli

2012.

[8] ineddeni.files.wordpress.com/2008/04/tabel_distribusi.pdf.

Diakses 5 Juli 2012.

Page 70: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

70

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 71: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

71

Petunjuk penggunaan modul Pendeteksi Denyut

Jantung Ibu Hamil dan Janin

1. Hubungkan kabel power dari modul dengan baterai

sesuai dengan warna dan nama konektor.

2. Hubungkan electrode ke titik yang telah ditentukan.

3. Nyalakan semua panel power baterai ke dalam posisi

on sehingga tampilan akan sesuai dengan gambar 1.

Gambar 1.

4. Pilih mode pagar (#) untuk memulai pengukuran. Dan

akan tampil menu seperti gambar 2 dan gambar 3.

Setelah tampil maka inputkan denga menggunakan

keypad sesuai usia ibu dan janin.

Gambar 2. Gambar 3.

5. Setelah tampil sinyal maka harus mengkalibrasi sinyal

agar tapil bagus. Kalibrasi menggunakan

potensiometer yang ada pada modul masing masing

untuk sinyal ibu dan janin. Tampak seperti gambar 4.

Page 72: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

72

Gambar 4.

6. Setelah sinyal ibu dan janin tampak bagus, maka atur

set poin untuk mendeteksi titk puncak dan akan

mengcounter selama 60 detik dengan memulai conter

memencet tombol “D” pada keypad.

7. Untuk memilih tampilan sinyal jantung ibu atau

diganti sinyal jantung janin adalah dengan menekan

tombol “C” pada keypad. Ini berfungsi sama dengan

channel 1 atau channel 2 pada oscilloscope.

8. Setelah 60 sekon berakhir, maka aka nada menu

tampilan seperti contoh pada gambar 5.

Gambar 5.

9. Tekan bintang (*) untuk menyimpan dan (#) untuk

keluar. Setelah menekan tanda bintang maka akan

Page 73: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

73

menyimpan nilai BPM secara otomatis di EEPROM

untuk ditampilkan histogram. Dan jika keluar maka

akan tampil seperti gambar 1.

Blok Diagram Mikrokontroller ATmega32

Pada mikrokontroller ATmega 32 terdapat blog diagram

yang tampak seperti gambar 6.

Gambar 6.

Page 74: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

74

Program mikrokontroller

/************************************************

//main program//

Project:ECG+Euclidean

Version :

Date : 02-Jun-2012

Author : satiti

Company :poltek

Comments:belajar

*****************************************************/

#include <mega32a.h>

#include <delay.h>

#include <lcd_ks0108A.h>

#include <keypad4x4.h>

#include <math.h>

#include <stdlib.h>

#include "db.c"

#include "draw.c"

unsigned char idxX=0,LastX,LastY,NewX,NewY;

typedef struct

unsigned char ibu;

unsigned char janin;

mytype;

mytype result[128];

mytype setpoint;

mytype lastbpm;

typedef struct

unsigned char usiaibu[2];

unsigned char usiajanin[2];

unsigned char bpmibu;

unsigned char bpmjanin;

tmeasuredat;

tmeasuredat MEASUREDAT;

typedef struct

unsigned char usiaibu;

Page 75: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

75

unsigned char usiajanin;

unsigned char bpmibu;

unsigned char bpmjanin;

tmeasurerec;

eeprom tmeasurerec MEASUREREC[5];

#define crestart 0

#define chistogram 1

#define cmeasurement 2

unsigned char mode_run=crestart,mode_osc=0,mode_tmr=0,mode_tmrval=0;

// Timer 0 overflow interrupt service routine

#define INITTMR0 TCNT0=0xff-107

interrupt [TIM0_OVF] void timer0_ovf_isr(void)

static unsigned int tmr0cnt;

INITTMR0;

if (tmr0cnt!=0)

tmr0cnt--;

else

tmr0cnt=10;

readkey();

;

// Timer1 overflow interrupt service routine

#define INITTMR1 TCNT1=0xffff-10742 //1 sec

interrupt [TIM1_OVF] void timer1_ovf_isr(void)

INITTMR1;

if (mode_tmrval!=0)

mode_tmrval--;

;

// Read AD conversion result

#define ADC_VREF_TYPE 0x60

Page 76: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

76

unsigned char read_adc(unsigned char adc_input)

ADMUX=adc_input | (ADC_VREF_TYPE & 0xff);

delay_us(10);

ADCSRA|=0x40;

while ((ADCSRA & 0x10)==0);

ADCSRA|=0x10;

return ADCH;

;

void SampNDispADC( unsigned char mode)

unsigned char i,j,dispval,dispsetp;

signed int tmpeucli;

i=idxX;

result[i].ibu = read_adc(0);

result[i].janin = read_adc(1);

setpoint.ibu = read_adc(2);

setpoint.janin = read_adc(3);

for (j=1;j<100;j++)

result[i].ibu = (result[i].ibu + read_adc(0)) / 2 ;

result[i].janin = (result[i].janin + read_adc(1)) / 2 ;

setpoint.ibu = (setpoint.ibu+read_adc(2))/2;

setpoint.janin = (setpoint.janin+read_adc(3))/2;

delay_us(100);

//. ..process euclidean

// sqrt (ibu-janin x ibu-janin)

//tmpeucli=(result[i].janin-result[i].ibu)*(result[i].janin-result[i].ibu);

//tmpeucli=sqrt(tmpeucli);

// abs (janin - eucli)

Page 77: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

77

result[i].janin=abs(result[i].ibu-tmpeucli);

//calc bpm

if (result[i].ibu>=setpoint.ibu)

if (lastbpm.ibu==0)

MEASUREDAT.bpmibu++;

lastbpm.ibu=1;

else

lastbpm.ibu=0;

;

if (result[i].janin>=setpoint.janin)

if (lastbpm.janin==0)

MEASUREDAT.bpmjanin++;

lastbpm.janin=1;

else

lastbpm.janin=0;

//display

if (mode==0)

dispval=result[i].ibu;

dispsetp=setpoint.ibu;

else

dispval=result[i].janin;

dispsetp=setpoint.janin;

// display dispval

NewX=i;

NewY=63-(dispval/4);

Page 78: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

78

ks0108_DrawLine(LastX,LastY,NewX,NewY,BLACK);

ks0108_FillRect(NewX+1, 0, 5, 63, WHITE);

ks0108_FillRect(125, 0, 2, 63, WHITE);

// display dispsetpoint

dispsetp=63-dispsetp/4;

ks0108_FillRect(125, dispsetp, 2, 0, BLACK);

if (dispsetp>0)

ks0108_SetPixel(126, dispsetp-1, BLACK);

ks0108_SetPixel(127, dispsetp-1, BLACK);

if (dispsetp>1)

ks0108_SetPixel(127, dispsetp-2, BLACK);

if (dispsetp<63)

ks0108_SetPixel(126, dispsetp+1, BLACK);

ks0108_SetPixel(127, dispsetp+1, BLACK);

if (dispsetp<62)

ks0108_SetPixel(127, dispsetp+2, BLACK);

LastX=NewX;

LastY=NewY;

if (idxX==127)LastX=0;

;

void inwait_usiaibu(void)

unsigned char inputidx,inputok;

draw_msgusia(db_msgbar_usiaibu);

inputok=0;

inputidx=2;

Page 79: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

79

while (!inputok)

if (keydrty)

if (keys>=0 && keys <=9)

MEASUREDAT.usiaibu[inputidx]=keys;

draw_char(56+(2-inputidx)*7,4,keys);

inputidx--;

if (inputidx==0)

inputok=1;

keydrty=0;

;

void inwait_usiajanin(void)

unsigned char inputidx,inputok;

draw_msgusia(db_msgbar_usiajanin);

inputok=0;

inputidx=2;

while (!inputok)

if (keydrty)

keydrty=0;

if (keys>=0 && keys <=9)

MEASUREDAT.usiajanin[inputidx]=keys;

draw_char(56+(2-inputidx)*7,4,keys);

inputidx--;

if (inputidx==0)

inputok=1;

;

void inwait_displaybpm(void)

unsigned char inputok,i,tmp;

Page 80: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

80

ks0108_clear();

draw_msgbpm();

draw_infosaveexit();

draw_char(74,4,MEASUREDAT.bpmibu/10);

draw_char(74+7,4,MEASUREDAT.bpmibu%10);

draw_char(74,5,MEASUREDAT.bpmjanin/10);

draw_char(74+7,5,MEASUREDAT.bpmjanin%10);

inputok=0;

while (!inputok)

if (keydrty)

keydrty=0;

if (keys==14) //'*' save and exit

ks0108_clear();

draw_msg(db_plwait);

for (i=4;i>0;i--)

tmp=MEASUREREC[i-1].bpmibu;

MEASUREREC[i].bpmibu=tmp;

delay_ms(10);

tmp=MEASUREREC[i-1].bpmjanin;

MEASUREREC[i].bpmjanin=tmp;

delay_ms(10);

MEASUREREC[0].bpmibu=MEASUREDAT.bpmibu;

MEASUREREC[0].bpmjanin=MEASUREDAT.bpmjanin;

delay_ms(1000);

inputok=1;

Page 81: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

81

else if (keys==15)//'#' exit without save

inputok=1;

;

;

;

void inwait_displayhistogram(void)

unsigned char inputok,i,tmpbpm;

ks0108_clear();

for (i=0;i<5;i++)

//bpm ibu

tmpbpm = (MEASUREREC[i].bpmibu) / 4;

ks0108_FillRect( i*26 ,46-tmpbpm , 11, tmpbpm, BLACK);

draw_char(i*26+6 , 6,(MEASUREREC[i].bpmibu%100)/10);

draw_char(i*26+6+7, 6,(MEASUREREC[i].bpmibu%100)%10);

//bpm janin

tmpbpm = (MEASUREREC[i].bpmjanin) / 6;

ks0108_FillRect( i*26+13 ,46-tmpbpm , 10 , tmpbpm , BLACK);

ks0108_FillRect( i*26+13+1 ,46-tmpbpm+1 , 10-2, tmpbpm-2, WHITE);

draw_char(i*26+6 , 7,(MEASUREREC[i].bpmjanin%100)/10);

draw_char(i*26+6+7, 7,(MEASUREREC[i].bpmjanin%100)%10);

inputok=0;

while (!inputok)

if (keydrty)

keydrty=0;

Page 82: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

82

if (keys==10)//'A' return/restart

inputok=1;

;

;

;

;

void main(void)

unsigned char inputok;

// Input/Output Ports initialization

// Port A initialization

// Func7=Out Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In

// State7=1 State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T

PORTA=0x80;

DDRA=0x80;

// Port B initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T

PORTB=0x00;

DDRB=0x00;

// Port C initialization

// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In

// State7=1 State6=1 State5=1 State4=1 State3=P State2=P State1=P State0=P

PORTC=0xFF;

DDRC=0xF0;

// Port D initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In

Page 83: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

83

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T

PORTD=0x00;

DDRD=0x00;

// Timer/Counter 0 initialization

// Clock source: System Clock

// Clock value: 10.742 kHz

// Mode: Normal top=0xFF

// OC0 output: Disconnected

TCCR0=0x05;

INITTMR0;

OCR0=0x00;

// Timer/Counter 1 initialization

// Clock source: System Clock

// Clock value: Timer1 Stopped

// Mode: Normal top=0xFFFF

// OC1A output: Discon.

// OC1B output: Discon.

// Noise Canceler: Off

// Input Capture on Falling Edge

// Timer1 Overflow Interrupt: Off

// Input Capture Interrupt: Off

// Compare A Match Interrupt: Off

// Compare B Match Interrupt: Off

TCCR1A=0x00;

TCCR1B=0x05;

INITTMR1;

ICR1H=0x00;

ICR1L=0x00;

OCR1AH=0x00;

OCR1AL=0x00;

OCR1BH=0x00;

OCR1BL=0x00;

Page 84: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

84

// Timer/Counter 2 initialization

// Clock source: System Clock

// Clock value: Timer2 Stopped

// Mode: Normal top=0xFF

// OC2 output: Disconnected

ASSR=0x00;

TCCR2=0x00;

TCNT2=0x00;

OCR2=0x00;

// External Interrupt(s) initialization

// INT0: Off

// INT1: Off

// INT2: Off

MCUCR=0x00;

MCUCSR=0x00;

// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization

//TIMSK=0x01;

TIMSK=0x05;

// USART initialization

// USART disabled

UCSRB=0x00;

// Analog Comparator initialization

// Analog Comparator: Off

// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off

ACSR=0x80;

SFIOR=0x00;

// ADC initialization

// ADC Clock frequency: 687.500 kHz

// ADC Voltage Reference: AVCC pin

// Only the 8 most significant bits of

// the AD conversion result are used

Page 85: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

85

ADMUX=ADC_VREF_TYPE & 0xff;

ADCSRA=0x84;

// SPI initialization

// SPI disabled

SPCR=0x00;

// TWI initialization

// TWI disabled

TWCR=0x00;

#asm("sei")

ks0108_init();

mode_run=crestart;

while (1)

if (mode_run == crestart)

delay_ms(250);

draw_splash(db_title);

delay_ms(1000);

ks0108_FillRect( 63,63-15 ,64, 15,WHITE);

draw_infohistomeasure();

inputok=0;

while (!inputok)

if (keydrty)

if (keys==14) //'*' histogram mode

mode_run=chistogram;

inputok=1;

;

if (keys==15) //'#' measurement mode

mode_run=cmeasurement;

Page 86: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

86

inputok=1;

ks0108_clear();

delay_ms(500);

//input usia ibu

inwait_usiaibu();

delay_ms(500);

ks0108_clear();

delay_ms(250);

//input usia janin

inwait_usiajanin();

delay_ms(500);

ks0108_clear();

delay_ms(250);

mode_osc=0;

mode_tmr=0;

idxX=0;

;

keydrty=0;

;

;

;

// ProcessHistogram

if (mode_run == chistogram)

inwait_displayhistogram();

mode_run=crestart;

;

// ProcessMeasurement

if (mode_run == cmeasurement)

Page 87: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

87

if (keydrty)

keydrty=0;

if (keys==10) //'A'

mode_run=crestart;

;

if (keys==12) //'C'

mode_osc=~mode_osc;

if (keys==13) //'D';

if (mode_tmr==0)

mode_tmrval=59;

mode_tmr=1;

MEASUREDAT.bpmibu =0;

MEASUREDAT.bpmjanin =0;

lastbpm.ibu=0;

lastbpm.janin=0;

else

mode_tmr=0;

mode_tmrval=0;

;

;

;

if ( (mode_tmr==0) || (mode_tmrval!=00) )

draw_mode(mode_osc);

draw_timer(mode_tmrval);

SampNDispADC(mode_osc);

idxX++;

if (idxX==128) idxX=0;ks0108_clear();

Page 88: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

88

else

inwait_displaybpm();

mode_run=crestart;

;

;

;

;

***draw.c*****

void

draw_char(unsigned char

x,unsigned char

y,unsigned char ch)

if ((ch >=0) && (ch

<=15))

ks0108_draw_bitma

p(x,y,6,1,db_font5x7

+(6*ch));

;

void

draw_splash(flash

unsigned char* map)

ks0108_draw_bitmap(0,0,

128,8,map);

;

void draw_msg(flash

unsigned char* map)

ks0108_draw_bitmap(19,

2,90,1,db_bar);

ks0108_draw_bitmap(19,

3,90,2,map);

;

void

draw_msgusia(flash

unsigned char* map)

ks0108_draw_bitmap(19,

2,90,1,map);

ks0108_draw_bitmap(19,

3,90,3,db_msgbody_usia)

;

;

void draw_msgbpm(

void )

ks0108_draw_bitmap(19,

2,90,1,db_msgbar_bpm);

ks0108_draw_bitmap(19,

3,90,4,db_msgbody_bpm)

;

Page 89: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

89

;

void

draw_infohistomeasure(

void )

ks0108_draw_bitmap(0,7,

128,1,db_infohistomeasur

e);

;

void

draw_infosaveexit( void

)

k

s0108_draw_bitmap(

0,7,128,1,db_infosaveexit

);

;

void

draw_mode(unsigned

char mode)

if (mode==0)

ks0108_draw_bitma

p(74,7,32,1,db_modeibu);

else

ks0108_draw_bitma

p(74,7,32,1,db_modejani

n);

;

void

draw_timer(unsigned char

tmrval)

draw_char(32,7,tmr

val/10);

draw_char(32+7,7,tmrval

%10);

;

Page 90: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

90

*******db.c*******

flash unsigned char

db_bar[90] =

0xFF, 0xC1, 0xDD,

0xDD, 0xDD, 0xC1,

0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF

;

flash unsigned char

db_plwait[180] =

0xFF, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0xE0,

0x20, 0x20, 0xC0, 0x00,

0xF8, 0x00, 0xC0, 0xA0,

0xA0, 0xC0, 0x00, 0x20,

0xA0,

0xA0, 0xE0, 0x00,

0x40, 0xA0, 0xA0, 0x20,

0x00, 0xC0, 0xA0, 0xA0,

0xC0, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0xE0, 0x00, 0xE0,

0x00, 0xE0, 0x00, 0x20,

0xA0, 0xA0, 0xE0, 0x00,

0xE8, 0x20, 0xF0, 0x20,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0xFF, 0xFF,

0x80, 0x80, 0x80, 0x80,

0x80,

Page 91: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

91

0x80, 0x80, 0x80,

0x80, 0x80, 0x80, 0x80,

0x80, 0x80, 0x80,

0x80, 0x80, 0x8F,

0x82, 0x82, 0x81, 0x80,

0x83, 0x80, 0x81, 0x82,

0x82, 0x82, 0x80, 0x83,

0x82,

0x82, 0x83, 0x80,

0x82, 0x82, 0x82, 0x81,

0x80, 0x81, 0x82, 0x82,

0x82, 0x80, 0x80, 0x80,

0x80,

0x81, 0x82, 0x81,

0x82, 0x81, 0x80, 0x83,

0x82, 0x82, 0x83, 0x80,

0x83, 0x80, 0x83, 0x82,

0x80,

0x80, 0x82, 0x80,

0x80, 0x82, 0x80, 0x80,

0x82, 0x80, 0x80, 0x80,

0x80, 0x80, 0x80, 0x80,

0x80,

0x80, 0x80, 0x80,

0x80, 0x80, 0x80, 0x80,

0x80, 0x80, 0xFF

;

flash unsigned char

db_msgbar_usiaibu[90]

=

0xFF, 0x01, 0x7D,

0x7D, 0x7D, 0x01, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0x81, 0x7F, 0x7F,

0x7F, 0x01, 0xFF, 0xB3,

0x6D, 0x6D, 0x6D,

0x9B, 0xFF,

0x01, 0xFF, 0x0F,

0xD3, 0xDD, 0xD3,

0x0F, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0x01, 0xFF,

0x01, 0x6D,

0x6D, 0x6D, 0x93,

0xFF, 0x81, 0x7F, 0x7F,

0x7F, 0x01, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF,

0xFF, 0xFF, 0x83,

0x7D, 0xFF, 0xF7, 0x83,

0x77, 0xFF, 0x01, 0xF7,

0x07, 0xFF, 0x07, 0xF7,

0x0F,

0xFF, 0x7D, 0x83,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF,

;

flash unsigned char

db_msgbar_usiajanin[90]

=

0xFF, 0x01, 0x7D,

0x7D, 0x7D, 0x01, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0x81, 0x7F, 0x7F, 0x7F,

0x01,

Page 92: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

92

0xFF, 0xB3, 0x6D,

0x6D, 0x6D, 0x9B, 0xFF,

0x01, 0xFF, 0x0F, 0xD3,

0xDD, 0xD3, 0x0F,

0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF,

0x8D, 0x7D, 0x7D,

0x7D, 0x81, 0xFF, 0x0F,

0xD3, 0xDD, 0xD3,

0x0F, 0xFF, 0x01,

0xF3, 0xCF, 0x3F,

0x01, 0xFF, 0x01, 0xFF,

0x01, 0xF3, 0xCF, 0x3F,

0x01, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF,

0xFF, 0xFF, 0x83,

0x7D, 0xFF, 0x03, 0xFB,

0x07, 0xFB, 0x07, 0xFF,

0xC7, 0x5B, 0x5B, 0x83,

0xFF,

0x83, 0x7F, 0x83,

0xFF, 0x7D, 0x83, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF,

;

flash unsigned char

db_msgbar_bpm[90] =

0xFF, 0x01, 0x7D,

0x7D, 0x7D, 0x01, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF,

0xFF, 0xFF, 0x01,

0x6D, 0x6D, 0x6D, 0x93,

0xFF, 0x01, 0xED, 0xED,

0xED, 0xF3, 0xFF, 0x01,

0xF3,

0xCF, 0xF3, 0x01,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF,

;

flash unsigned char

db_msgbody_usia[270]

=

0xFF, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01,

0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01,

Page 93: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

93

0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01,

0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01,

0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01,

0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0xFF, 0xFF,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x08, 0x08,

0x08, 0x08, 0x08, 0x00,

0x00, 0x00, 0x08, 0x08,

0x08,

0x08, 0x08, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0xFF, 0xFF,

0x80, 0x80, 0x80, 0x80,

0x80, 0x80, 0x80, 0x80,

0x80, 0x80, 0x80, 0x80,

0x80, 0x80, 0x80,

0x80, 0x80, 0x80,

0x80, 0x80, 0x80, 0x80,

0x80, 0x80, 0x80, 0x80,

0x80, 0x80, 0x80, 0x80,

0x80,

0x80, 0x80, 0x80,

0x80, 0x80, 0x80, 0x80,

0x80, 0x80, 0x80, 0x80,

0x80, 0x80, 0x80, 0x80,

0x80,

0x80, 0x80, 0x80,

0x80, 0x80, 0x80, 0x80,

0x80, 0x80, 0x80, 0x80,

0x80, 0x80, 0x80, 0x80,

0x80,

0x80, 0x80, 0x80,

0x80, 0x80, 0x80, 0x80,

0x80, 0x80, 0x80, 0x80,

0x80, 0x80, 0x80, 0x80,

0x80,

Page 94: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

94

0x80, 0x80, 0x80,

0x80, 0x80, 0x80, 0x80,

0x80, 0x80, 0xFF

;

flash unsigned char

db_msgbody_bpm[360]

=

0xFF, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01,

0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01,

0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01,

0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01,

0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01,

0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0x01, 0x01,

0x01, 0x01, 0xFF, 0xFF,

0x00, 0x00, 0x00, 0x7F,

0x00, 0x7F, 0x49, 0x49,

0x49, 0x36, 0x00, 0x3F,

0x40, 0x40, 0x40,

0x7F, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x22,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0xFF, 0xFF,

0x00, 0x00, 0x00, 0x38,

0x40, 0x40, 0x41, 0x3F,

0x00, 0x78, 0x16, 0x11,

0x16, 0x78, 0x00,

0x7F, 0x06, 0x18,

0x60, 0x7F, 0x00, 0x7F,

0x00, 0x7F, 0x06, 0x18,

Page 95: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

95

0x60, 0x7F, 0x00, 0x00,

0x22,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0xFF, 0x0F,

0x08, 0x08, 0x08, 0x08,

0x08, 0x08, 0x08, 0x08,

0x08, 0x08, 0x08, 0x08,

0x08, 0x08, 0x08,

0x08, 0x08, 0x08,

0x08, 0x08, 0x08, 0x08,

0x08, 0x08, 0x08, 0x08,

0x08, 0x08, 0x08, 0x08,

0x08,

0x08, 0x08, 0x08,

0x08, 0x08, 0x08, 0x08,

0x08, 0x08, 0x08, 0x08,

0x08, 0x08, 0x08, 0x08,

0x08,

0x08, 0x08, 0x08,

0x08, 0x08, 0x08, 0x08,

0x08, 0x08, 0x08, 0x08,

0x08, 0x08, 0x08, 0x08,

0x08,

0x08, 0x08, 0x08,

0x08, 0x08, 0x08, 0x08,

0x08, 0x08, 0x08, 0x08,

0x08, 0x08, 0x08, 0x08,

0x08,

0x08, 0x08, 0x08,

0x08, 0x08, 0x08, 0x08,

0x08, 0x08, 0x0F,

;

flash unsigned char

db_modeibu[32] =

0x00, 0x00, 0xFE,

0x00, 0xFE, 0x92, 0x92,

0x92, 0x6C, 0x00, 0x7E,

0x80, 0x80, 0x80, 0xFE,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

;

flash unsigned char

db_modejanin[32] =

0x00, 0x00, 0x70,

0x80, 0x80, 0x82, 0x7E,

0x00, 0xF0, 0x2C, 0x22,

0x2C, 0xF0, 0x00, 0xFE,

0x0C,

Page 96: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

96

0x30, 0xC0, 0xFE,

0x00, 0xFE, 0x00, 0xFE,

0x0C, 0x30, 0xC0, 0xFE,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

;

flash unsigned char

db_infohistomeasure[128

] =

0x00, 0x10, 0x54,

0x38, 0xFE, 0x38, 0x54,

0x10, 0x00, 0x00, 0xFE,

0x10, 0x10, 0x10, 0xFE,

0x00,

0xFE, 0x00, 0x4C,

0x92, 0x92, 0x92, 0x64,

0x00, 0x02, 0x02, 0xFE,

0x02, 0x02, 0x00, 0x7C,

0x82,

0x82, 0x82, 0x7C,

0x00, 0x7C, 0x82, 0x82,

0x92, 0xF4, 0x00, 0xFE,

0x12, 0x32, 0x52, 0x8C,

0x00,

0xF0, 0x2C, 0x22,

0x2C, 0xF0, 0x00, 0xFE,

0x0C, 0x30, 0x0C, 0xFE,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x28, 0x7C,

0x28,

0x7C, 0x28, 0x00,

0x00, 0x00, 0xFE, 0x0C,

0x30, 0x0C, 0xFE, 0x00,

0xFE, 0x92, 0x92, 0x92,

0x82,

0x00, 0xF0, 0x2C,

0x22, 0x2C, 0xF0, 0x00,

0x4C, 0x92, 0x92, 0x92,

0x64, 0x00, 0x7E, 0x80,

0x80,

0x80, 0xFE, 0x00,

0xFE, 0x12, 0x32, 0x52,

0x8C, 0x00, 0xFE, 0x92,

0x92, 0x92, 0x82, 0x00,

0x00,

;

flash unsigned char

db_infosaveexit[128] =

0x00, 0x00, 0x10,

0x54, 0x38, 0xFE, 0x38,

0x54, 0x10, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x4C, 0x92,

0x92,

0x92, 0x64, 0x00,

0xF0, 0x2C, 0x22, 0x2C,

0xF0, 0x00, 0x1E, 0x60,

0x80, 0x60, 0x1E, 0x00,

0xFE,

0x92, 0x92, 0x92,

0x82, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

Page 97: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

97

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x28, 0x7C, 0x28,

0x7C, 0x28, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0xFE,

0x92, 0x92, 0x92, 0x82,

0x00,

0xC6, 0x28, 0x10,

0x28, 0xC6, 0x00, 0xFE,

0x00, 0x02, 0x02, 0xFE,

0x02, 0x02, 0x00, 0x00,

0x00,

;

flash unsigned char

db_font5x7[] =

0x3E, 0x41,

0x49, 0x41, 0x3E, 0x00,

// Code for char 0

0x02, 0x7F,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

// Code for char 1

0x46, 0x61,

0x51, 0x49, 0x46, 0x00,

// Code for char 2

0x21, 0x49,

0x4D, 0x4B, 0x31, 0x00,

// Code for char 3

0x18, 0x16,

0x10, 0x7F, 0x10, 0x00,

// Code for char 4

0x4F, 0x49,

0x49, 0x49, 0x31, 0x00,

// Code for char 5

0x3E, 0x51,

0x49, 0x49, 0x32, 0x00,

// Code for char 6

0x01, 0x01,

0x71, 0x0D, 0x03, 0x00,

// Code for char 7

0x36, 0x49,

0x49, 0x49, 0x36, 0x00,

// Code for char 8

0x26, 0x49,

0x49, 0x49, 0x3E, 0x00,

// Code for char 9

0x78, 0x16,

0x11, 0x16, 0x78, 0x00,

// Code for char A

0x7F, 0x49,

0x49, 0x49, 0x36, 0x00,

// Code for char B

Page 98: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

98

0x3E, 0x41,

0x41, 0x41, 0x22, 0x00,

// Code for char C

0x7F, 0x41,

0x41, 0x41, 0x3E, 0x00,

// Code for char D

0x7F, 0x49,

0x49, 0x49, 0x41, 0x00,

// Code for char E

0x7F, 0x09,

0x09, 0x09, 0x01, 0x00

// Code for char F

;

flash unsigned char

db_title[1024] =

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

Page 99: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

99

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0x03,

0x03,

0x03, 0x03, 0xEB,

0xEB, 0xEB, 0xEB,

0xFF, 0xFF, 0x1F, 0x07,

0x03, 0x03, 0xFB, 0xFB,

0xFB, 0xF7,

0xFF, 0xFF, 0x0F,

0x07, 0x03, 0x03, 0xFB,

0xBB, 0xBB, 0xB7,

0x3F, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF,

0xFF, 0xFF, 0xFF, 0x02,

0xFE, 0xFC, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0xFF,

0x1F, 0x1F, 0x1F, 0x1F,

0x1F, 0x1F, 0x1F, 0x1F,

0x1F,

0x1F, 0x1F, 0x1F,

0x1F, 0x1F, 0x1F, 0x1F,

0x1F, 0x1F, 0x1F, 0x1F,

0x1F, 0x1F, 0x1F, 0x18,

0x18,

0x18, 0x18, 0x1B,

0x1B, 0x1B, 0x1B, 0x1F,

0x1F, 0x1F, 0x1C, 0x18,

0x18, 0x1B, 0x1B, 0x1B,

0x1D,

0x1F, 0x1F, 0x1E,

0x1C, 0x18, 0x18, 0x1B,

0x1B, 0x19, 0x1D, 0x1E,

0x1F, 0x1F, 0x1F, 0x1F,

0x1F,

0x1F, 0x1F, 0x1F,

0x1F, 0x1F, 0x1F, 0x1F,

0x1F, 0x1F, 0x1F, 0x1F,

0x1F, 0x1F, 0x1F, 0x1F,

0x1F,

0x1F, 0x1F, 0x1F,

0x1F, 0x1F, 0xFF, 0x00,

0xFF, 0xFF, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

Page 100: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

100

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0xFF,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x02, 0x0C, 0x70,

0x0C, 0x02, 0x00, 0x24,

0x54, 0x54, 0x54, 0x78,

0x00, 0x44, 0x64, 0x54,

0x4C,

0x44, 0x00, 0x7D,

0x00, 0x38, 0x44, 0x44,

0x44, 0x7E, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x7E, 0x08,

0x08,

0x08, 0x7E, 0x00,

0x3C, 0x40, 0x40, 0x40,

0x7C, 0x00, 0x48, 0x54,

0x54, 0x54, 0x24, 0x00,

0x24,

0x54, 0x54, 0x54,

0x78, 0x00, 0x7D, 0x00,

0x7C, 0x04, 0x04, 0x04,

0x78, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0xFF, 0x00,

0xFF, 0xFF, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0xFF,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x04,

0x84, 0x64, 0x14, 0x0C,

0x00, 0x08, 0xFC, 0x00,

0x00, 0x78, 0x84, 0x84,

0x84,

0x78, 0x00, 0x04,

0x84, 0x64, 0x14, 0x0C,

0x00, 0x78, 0x84, 0x84,

0x84, 0x78, 0x00, 0x20,

0x30,

0x28, 0x24, 0xFC,

0x20, 0x00, 0x78, 0x84,

0x84, 0x84, 0x78, 0x00,

0x78, 0x84, 0x84, 0x84,

0x78,

0x00, 0x9C, 0x94,

0x94, 0x94, 0x64, 0x00,

0x08, 0xFC, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0xFF, 0x00,

Page 101: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

101

0xFF, 0xFF, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x1F,

0x70, 0xD0, 0xD0, 0xD0,

0xD0, 0xD0, 0xD0,

0xD0, 0xD0,

0xD0, 0xD0, 0xD0,

0xD0, 0xD0, 0xD0,

0xD0, 0xD0, 0xD0,

0xD0, 0xD0, 0xD0,

0xD0, 0xD0, 0xD0,

0xD0,

0xD0, 0xD0, 0xD0,

0xD0, 0xD0, 0xD0,

0xD0, 0xD0, 0xD0,

0xD0, 0xD0, 0xD0,

0xD0, 0xD0, 0xD0,

0xD0,

0xD0, 0xD0, 0xD0,

0xD0, 0xD0, 0xD0,

0xD0, 0xD0, 0xD0,

0xD0, 0xD0, 0xD0,

0xD0, 0xD0, 0xD0,

0xD0,

0xD0, 0xD0, 0xD0,

0xD0, 0xD0, 0xD0,

0xD0, 0xD0, 0xD0,

0xD0, 0xD0, 0xD0,

0xD0, 0xD0, 0xD0,

0xD0,

0xD0, 0xD0, 0xD0,

0xD0, 0xD0, 0xDF,

0xC0, 0xFF, 0xFF, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

Page 102: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

102

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x80,

0x40, 0x20, 0x10, 0x90,

0x90, 0x90, 0x90, 0x20,

0x40,

0x80, 0x00, 0x40,

0x40, 0x40, 0x40, 0x40,

0x80, 0x00, 0x00, 0x80,

0x40, 0x40, 0x40, 0x40,

0x80,

0x00, 0x80, 0xC0,

0x00, 0x00, 0x40, 0x40,

0x40, 0x40, 0x40, 0x80,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00,

0x00, 0x00, 0x00,

0x00, 0x00, 0x00, 0x0F,

0x10, 0x20, 0x47, 0x48,

0x48, 0x48, 0x48, 0x20,

0x10,

0x0F, 0x00, 0x1C,

0x14, 0x12, 0x12, 0x12,

0x11, 0x00, 0x00, 0x0F,

0x10, 0x10, 0x10, 0x10,

0x0F,

0x00, 0x00, 0x1F,

0x00, 0x00, 0x1C, 0x14,

0x12, 0x12, 0x12, 0x11,

0x00, 0x00, 0x00, 0x00,

0x00

;

Page 103: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

103

TABEL DISTRIBUSI NILAI KRITIS t

Page 104: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

104

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 105: BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Berdasarkan The ...

105

BIODATA PENULIS

Nama : Yazid Husain Satiti

Tempat/Tanggal Lahir : Kediri, 9 April 1989

Alamat : Jl. Manggar 55A Srengat Blitar

Telepon/Hp : 085733047980

Hobi : Renang, Fitness

Motto : Trust me, it works !!!

Riwayat Pendidikan :

SDN Srengat 1 Tahun 1995 – 2001

SMP Negeri 1 Srengat Tahun 2001 – 2004

SMA Negeri 1 Srengat Tahun 2004 – 2007

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Tahun 2007 – 2012

Penulis telah mengikuti seminar Proyek Akhir pada tanggal 5 Juli

2012, sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains Terapan (S.ST.).