BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang NASES DJON...3 1.4. Hipotesis Penelitian Hipotesa adalah...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang NASES DJON...3 1.4. Hipotesis Penelitian Hipotesa adalah...
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pelaksanaan tugas dan pekerjaan merupakan suatu kewajiban bagi para
anggota di dalam suatu organisasi, baik dalam organisasi pemerintahan maupun
organisasi non pemerintahan. Dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan tersebut
terdapat suatu tujuan yang sama yakni mengharapkan suatu hasil yang baik serta
memuaskan sesuai dengan apa yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk
mendapatkan suatu hasil kerja yang baik dan sesuai dengan tujuan organisasi maka
setiap organisasi mempunyai suatu aturan yang dituangkan dalam bentuk kebijakan.
Kebijakan ini di buat dengan maksud agar setiap komponen organisasi melaksanakan
tugas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Di dalam upaya mencapai tujuan organisasi perlu adanya suatu motivasi kerja,
yaitu keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi itu
sendiri merupakan proses pemberian motif (penggerak) kepada para anggotanya
sedemikian rupa, sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas. Dorongan tersebut
mempunyai kekuatan besar dalam mempengaruhi kinerja pegawai. Kinerja pegawai
dalam suatu organisasi tidak terlepas dari adanya motivasi. Dalam organisasi
pemerintahan pemberian motivasi yang dilakukan oleh Kepala Kantor sangat penting
dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai. Rendahnya motivasi kerja yang
diberikan Kepala Kantor terhadap pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) akan
mempengaruhi kinerja anggota Kementerian dalam memberikan pelayanan yang
profesional kepada masyarakat dan juga etos kerja anggota Kementerian.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:
“Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai pada Biro Perencanaan Kementerian
Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI)”.
1.2. Rumusan Masalah
2
Dalam penelitian ini masalah yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Bagaimana motivasi yang diberikan kepada pegawai Biro Perencanaan
Kementerian Pemuda dan Olahraga?
2. Bagaimana kinerja pegawai pada Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan
Olahraga?
3. Apakah ada pengaruh antara motivasi terhadap kinerja pegawai di Biro
Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui motivasi yang diberikan dan yang dimiliki masing-masing
pekerja pada Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
b. Untuk mengetahui kinerja pegawai pada Biro Perencanaan Kementerian
Pemuda dan Olahraga.
c. Untuk mengetahui pengaruh motivasi dengan kinerja pegawai pada Biro
Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
1.3.2. Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna tidak hanya bagi
peneliti tetapi juga bermanfaat bagi pembaca serta dapat menjadi masukan bagi
perusahaan, sebagai berikut:
a. Bagi peneliti, merupakan pengalaman dalam bidang penelitian dan sekaligus
menambah wawasan dalam kemampuan analisis dalam penelitian karya ilmiah.
b. Bagi instansi/perusahaan, khususnya Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan
Olahraga hasil penelitian ini dapat dijadikan masukkan dalam menghadapi
masalah-masalah yang berkaitan dengan pengaruh antara pemberian motivasi
dengan kinerja pegawai.
c. Bagi pembaca, penelitian ini dibuat untuk menambah dan memperkaya ilmu
pengetahuan dan sebagai bahan untuk penelitian lebih lanjut bagi yang
memerlukan.
3
1.4. Hipotesis Penelitian
Hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang sebenarnya
harus diuji secara empiris. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan
dan, maka peneliti menarik kesimpulan yang bersifat sementara dengan tujuan untuk
membuat acuan dalam penyusunan penelitian ini. Adapun hipotesis sementara ini
adalah Di duga Ada Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai pada Biro
Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
1.5. Kerangka Pemikiran
Masalah motivasi pegawai akan tercermin secara langsung apabila pegawai dapat
merasakan pemenuhan kebutuhan yang terbaik dari upah, waktu kerja dan kondisi
kerja yang dilaksanakannya. Mereka berusaha memperoleh rasa aman, perlakuan
sebagai manusia, hubungan yang baik dengan orang-orang dan adanya dukungan
untuk memenuhi harapan-harapannya. Dari pernyataan tersebut peneliti
menyimpulkan bahwa proses timbulnya motivasi seseorang merupakan gabungan dari
konsep kebutuhan, dorongan, tujuan dan adanya imbalan.
Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini menggunakan variabel sebagai berikut:
a. Variabel motivasi sebagai variabel bebas (independent) dengan indikator sebagai
berikut:
i. Kelengkapan fasilitas
ii. Perlakuan yang adil dari atasan
iii. Hubungan kerja yang baik di unit kerja
iv. Insentif berdasarkan produktivitas karyawan.
v. Penghargaan dari atasan
vi. Kebanggaan atas pekerjaan
vii. Kesempatan untuk meningkatkan / mengembangkan karir
viii. Pengakuan atas prestasi kerja yang telah dicapai
ix. Perhatian pimpinan pada pekerjaan
x. Kesempatan untuk mendapatkan perhatian
4
b. Variabel kinerja pegawai sebagai variabel tidak bebas (dependent) dengan indikator
sebagai berikut:
i. Kemampuan dalam bekerja
ii. Keterampilan dalam bekerja
iii. Tanggung jawab terhadap pekerjaan
iv. Tingkat disiplin dalam bekerja
v. Kerjasama tim di dalam bekerja
vi. Pengaruh lingkungan kerja terhadap hasil pekerjaan
vii. Pengaruh di luar lingkungan kerja terhadap hasil pekerjaan
viii. Pengawasan yang dilakukan oleh atasan
ix. Latar belakang pendidikan terhadap hasil kerja
x. Pengakuan kegagalan dalam bekerja
5
BAB II
METODE PENELITIAN
Metodelogi Penelitian
Dalam penelitian penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian survey
deskriptif untuk mengambil data kuantitatif. Adapun metode penelitian survey adalah
penelitian yang mengambil sampel pada suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai
alat pengumpul data yang pokok.
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah pencarian pendapat mengenai gambaran umum
tentang kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan yang ada pada motivasi terhadap
kinerja karyawan pada Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Dalam penelitian penelitian ini, peneliti perlu berlandaskan pada suatu hasil penelitian
yang baik dan cermat. Metode penelitian ini menggunakan penyusunan sebagai berikut:
2.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, yaitu:
1. Variabel x yang sifatnya independent (bebas) mengenai motivasi.
2. Variabel x yang sifatnya dependent (terikat) mengenai kinerja pegawai.
2.2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di Biro Perencanaan Lt. 9 Kementerian Pemuda dan Olahraga yang
berlokasi di Jl. Gerbang Pemuda No. 3 Jakarta Pusat
2.3. Operasional Variabel
Seperti yang terungkap di dalam desain penelitian, bahwa pokok masalah yang diteliti
adalah bersumber pada dua hal, yaitu faktor-faktor motivasi (variabel x), kinerja
karyawan (variabel Y). Secara lebih rinci, operasional variabel untuk menjawab
identifikasi masalah no. 1 s.d. 10 terlihat pada tabel berikut ini:
6
Tabel 1.1. Variabel Penelitian
No Variabel Indikator No. Pertanyaan
Variabel Motivasi Pegawai
1 a) Kelengkapan fasilitas kerja 1
2 b) Perlakuan yang adil dari atasan 2
3 c) Hubungan kerja yang baik di unit-unit kerja 3
4 d) Insentif berdasarkan produktivitas pegawai 4
5 e) Penghargaan dari atasan 5
6 f) Kebanggaan atas pekerjaan 6
7 g) Kesempatan untuk meningkatkan karir 7
8 h) Pengakuan atas prestasi kerja yang telah dicapai 8
9 i) Perhatian pimpinan pada pekerjaan 9
10 j) Kesempatan untuk mendapatkan pelatihan 10
Variabel Kinerja Pegawai
11 a) Kemampuan dalam bekerja 1
12 b) Ketrampilan dalam bekerja 2
13 c) Tanggung jawab terhadap pekerjaan 3
14 d) Tingkat kedisiplinan dalam bekerja 4
7
No Variabel Indikator No. Pertanyaan
15 e) Kerjasama tim di dalam bekerja 5
16 f) Pengaruh lingkungan kerja terhadap hasil pekerjaan 6
17 g) Pengaruh di luar lingkungan kerja terhadap hasil
pekerjaan
7
18 h) Pengawasan yang dilakukan oleh atasan 8
19 i) Latar belakang pendidikan terhadap hasil kerja 9
20 j) Pengakuan kegagalan di dalam bekerja 10
Sumber : Pengolahan Data Penelitian
2.4. Metode Pengumpulan Data
Adapun metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah:
a. Penelitian Lapangan (field research), dimaksudkan untuk memperoleh data primer,
penelitian langsung dilakukan melalui wawancara, observasi operasional,
penelaahan pedoman kerja, laporan-laporan kegiatan kerja, serta data lain yang
relevan dengan masalah yang akan dibahas.
b. Penelitian Kepustakaan (Library research), dimaksudkan untuk memperoleh data-
data sekunder, penelitan ini dilakukan dengan mempelajari buku-buku kepustakaan
dan catatan-catatan kuliah untuk memperoleh pengertian dasar serta teori yang
dibutuhkan dalam pembahasan penelitian.
2.5. Alat Penelitian
Alat penelitian yang peneliti gunakan dalam membantu proses adalah kuesioner.
Alasan yang mendasari pemakaian alat penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kuesioner merupakan salah satu alat penelitian yang dapat digunakan untuk
pendekatan penelitian survei.
8
2. Populasi dan sampel responden yang digunakan pada penelitian ini merupakan
pegawai Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Dengan demikian
responden penelitian dianggap sudah cukup untuk mengerti pertanyaan yang
tercantum di dalam kuesioner dan tidak akan mengalami kendala teknis dalam
pengisiannya. Dalam hal ini dapat diasumsikan bahwa responden penelitian
memiliki kemampuan membaca dan menulis.
3. Penggunaan kuesioner dapat meningkatkan efisiensi waktu dan sumber daya
manusia. Efisiensi manusia waktu dikarenakan tim peneliti tidak perlu berinteraksi
secara langsung dengan responden untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan penelitian. Pertanyaan cukup diajukan melalui kuesioner yang tentunya
dengan pemberian petunjuk pengisisan terlebih dahulu. Sedangkan efisiensi sumber
daya manusia dikarenakan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk mengedar
kuesioner dan melakukan survei sangat sedikit.
4. Dengan menggunakan kuesioner dapat memberikan kemudahan bagi responden
untuk memahami dan menjawab pertanyaan yang diajukan dengan baik. Hal ini
dikarenakan responden memiliki waktu yang cukup lama untuk berpikir dan
menyelesaikan kuesioner tersebut. Selain itu kuesioner juga bersifat lebih pribadi,
sehingga responden lebih nyaman dan leluasa untuk menjawab pertanyaan.
5. Dengan adanya peningkatan efesiensi dan kemudahan yang telah dijelaskan pada
beberapa poin di atas, penggunaan kuesioner dapat meningkatkan jumlah sampel
yang dijadikan objek penelitian. Sehingga diharapkan hasil penelitian lebih akurat
dan menggambarkan keadaan populasi secara keseluruhan.
2.6. Metode Analisis Data
Menurut Sugiyono (2003:169), teknik analisis data adalah kegiatan setelah data dari
seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Untuk mengolah data tersebut,
peneliti menggunakan beberapa metode:
a. Deskriptif
Peneliti berusaha menggambarkan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai pada Biro
Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
9
b. Asosiatif
Peneliti berusaha membandingkan 2 variabel yaitu variabel X dan variabel Y
antara motivasi dan kinerja pegawai pada Biro Perencanaan Kementerian Pemuda
dan Olahraga.
c. Analisis Regresi Linier Sederhana
Regresi linier sederhana digunakan untuk memutuskan apakah naik dan
menurunnya nilai dalam variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikkan
atau menurunkan nilai variabel independen, atau untuk meningkatkan nilai
variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan nilai variabel independen
dan sebaliknya. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :
Y' = a + bx
Dimana :
y : Subyek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan
a : Harga y bila x = 0 (harga konstan)
b: Angka arah atau koefisien regresi
x: Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
d. Analisis Koefisien Korelasi
Analisis Koefisien Korelasi bertujuan untuk membuktikan ada atau tidaknya
hubungan antara motivasi dan kinerja pegawai yang akan dilakukan dengan
menghitung koefisien korelasi dengan rumus:
Dimana :
r = koefisien korelasi
n = jumlah data
= variabel independen dari variabel motivasi
= variabel dependen variabel kinerja pekerja Kementerian Pemuda dan Olahraga
10
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi:
0,00 – 0,199 = Sangat rendah
0,20 – 0,399 = Rendah
0,40 – 0,599 = Sedang
0,60 – 0,799 = Kuat
0,80 – 1,000 = Sangat Kuat
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil koefisien korelasi (r) adalah :
1. Jika r = 0 atau mendekati 0 ; artinya tidak ada hubungan sama sekali antara
kedua variabel
2. Jika r = +1 atau mendekati +1 ; artinya ada hubungan yang kuat antara kedua
variabel
e. Analisis Koefisien Penentu (KP)
Koefisien penentu digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel x
terhadap variabel y, dengan rumus :
KP = r2 x 100%
11
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan analisa dan pembahasan penelitian metode analisa yang
terdiri dari pendekatan dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan
sampel, instrumen penelitian, analisa data, langkah selanjutnya adalah pembahasan data
tersebut dengan menggunakan perangkat lunak (software) aplikasi Microsoft Excel 2007 agar
dapat dianalisa untuk mengambil kesimpulan.
3.1. Analisa Data
Pada penelitian yang menggunakan data kualitatif diperlukan teknik analisa data
dengan menggunakan metode statistik. Statistik yang digunakan untuk menganalisa
data pada umumnya berupa statistik deskriptif, statistik inferensial, statistik parametris
atau statistik nonparametris. Oleh sebab itu, penelitian ini menggunakan statistik
deskriptif yaitu salah satu metode statistik untuk menganalisa data dengan cara
mendepenelitiankan atau menggambarkan data yang sudah terkumpul, tanpa membuat
kesimpulan yang berlaku umum. Jadi statistik deskriptif digunakan hanya untuk
mendepenelitiankan data sampel, tanpa membuat kesimpulan yang berlaku umum
untuk populasi.
Data hasil kuesioner yang telah diperoleh akan dikelompokkan dalam bentuk tabulasi
menggunakan aplikasi spreadsheet dari Microsoft Excel 2007 untuk memasukkan data
(data entry). Setelah semua data dimasukkan dalam aplikasi spreadsheet tersebut, maka
data tersebut dapat diolah untuk mendapatkan perolehan hasil akhir dari data tersebut,
dan selanjutnya dapat dianalisa.
3.2. Analisa Karakteristik Responden
Berdasarkan penyebaran angket yang dilakukan terhadap 40 orang pegawai Biro
Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga, maka diperoleh data responden
secara umum dapat dikelompokkan:
1. Jenis Kelamin Responden
Tabel 3.1. Kelompok Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
12
Sumber : Data karyawan Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
Jika dilihat dari data mengenai jenis kelamin pegawai yang dijadikan
responden dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa pegawai di
Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga terdiri dari laki-laki
sebanyak 24 orang (60%) dan perempuan sebanyak 16 orang (40%).
2. Usia Responden
Tabel 3.2. Kelompok Responden Berdasarkan Usia
Sumber : Data Pegawai Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
Pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga usianya bervariasi.
Dari 40 orang responden yang diteliti, sebanyak 20 orang (50%) berusia 20 – 30
tahun, sebanyak 8 orang (20%) berusia 31 – 40 tahun, 12 orang (30%) berusia antara
41 – 50 tahun.
Jenis Kelamin Frequency Percent Valid
Percent
Valid
1 = Laki-laki 24 60 60
2 = Perempuan 16 40 40
Total 40 100 100
Umur Frequency Percent Valid
Percent
Valid
20 - 30 Tahun 20 50 50
31 - 40 Tahun 8 20 20
41 - 50 Tahun 12 30 30
Total 40 100 100
13
3. Pendidikan
Tabel 3.3. Responden Berdasarkan Pendidikan
Sumber : Data Pegawai Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
Berdasarkan data yang diperoleh dari Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan
Olahraga, peneliti dapat menguraikan status pendidikan responden yaitu sebanyak 4
orang (10%) berstatus pendidikan Diploma III (DIII), sebanyak 30 orang (75%)
berstatus pendidikan Sarjana (S1) dan 8 orang (15%) berstatus pendidikan Sarjana
(S2).
4. Masa Kerja Responden
Masa kerja di sini berarti masa waktu di mana responden bekerja pada Biro
Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Tabel 3.4. Kelompok Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja Frequency Percent Valid
Percent
Valid
1 - 3 Tahun 16 40 40
3 - 5 Tahun 9 22.5 22.5
> 5 Tahun 15 37.5 37.5
Pendidikan Frequency Percent Valid
Percent
Valid
D3 4 10 10
S1 30 75 75
S2 6 15 15
Total 40 100 100
14
Masa Kerja Frequency Percent Valid
Percent
Total 40 100 100
Sumber : Data Pegawai Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
Dari hasil penyebaran kuesioner dapat dilihat jumlah masa kerja dari 40 orang
responden yang mempunyai masa kerja 1 – 3 tahun sebanyak 16 orang (40%), 3 – 5
tahun sebanyak 9 orang (22,5%), dan masa kerja >5 tahun sebanyak 15 orang
(37,5%). Untuk lebih jelasnya dapat melihat Tabel 3.4. di atas.
3.3. Analisa Variabel Motivasi
Untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya banyak faktor yang
perlu mendapatkan perhitungan dari perusahaan diantaranya yang menyangkut dengan
masalah sumber daya manusia yang menjadi pelaku utama. Hal ini dapat terlihat dari
motivasi pegawai yang terdapat di kementerian.
Setiap pegawai dapat bekerja dengan baik apabila tingkat motivasi yang diberikan
kementerian sesuai dengan kebutuhan pegawai baik itu berupa materi dan non materi.
Oleh karena itu sudah selayaknyalah kementerian melaksanakan pekerjaannya
sehingga tujuan kementerian dapat tercapai, pemberian motivasi terhadap pegawai
haruslah disesuaikan dengan perkembangan zaman agar gairah dalam bekerja selalu
timbul.
Sebelum melakukan analisa regresi dan korelasi dari variabel motivasi kerja terhadap
variabel kinerja, maka akan dianalisa terlebih dahulu variabel motivasi kerja untuk
memperoleh penilaian negatif dari sangat tidak baik ke penilaian positif sangat baik
dengan skala 5.
Indikator kuesioner yang terdapat pada variabel motivasi kerja :
1. Bagaimana pendapat Anda mengenai gaji yang diterima saat ini?
2. Bagaimana pendapat Anda mengenai Tunjangan Hari Raya yang diterima saat
ini?
15
3. Bagaimana pendapat Anda mengenai program pemeliharaan kesehatan seperti
pendirian klinik, sarana olahraga dll saat ini?
4. Bagaimana pendapat Anda mengenai cuti yang diberikan secara rutin menurut
peraturan yang berlaku?
5. Bagaimana pendapat Anda mengenai pemberian penghargaan di Kementerian saat
ini?
6. Bagaimana pendapat Anda mengenai hak-hak pegawai sesuai aturan
kepegawaian?
7. Bagaimana pendapat Anda mengenai kelengkapan fasilitas di tempat kerja Anda?
8. Bagaimana pendapat Anda mengenai pelatihan/training yang diberikan
Kementerian?
9. Bagaimana pendapat Anda mengenai responsi atasan terhadap saran-saran yang
diberikan pegawai pada semua tingkatan?
10. Bagaimana pendapat Anda mengenai hubungan kerja antar pegawai dengan
pegawai di setiap unit kerja yang ada?
Ada 40 lembar kuesioner yang disebarkan kepada karyawan di Biro Perencanaan
Kementerian Pemuda dan Olahraga, sebagai sampel untuk mengisi kuesioner dengan jumlah
pernyataan sebanyak 20 pernyataan yang terdiri dari 10 pernyataan yang teridentifikasi pada
variabel motivasi kerja dan sisanya teridentifikasi 10 pernyataan pada variabel kinerja
pegawai.
Penyebaran untuk pengisian kuesioner ke pegawai di Biro Perencanaan Kementerian
Pemuda dan Olahraga dilakukan sendiri oleh peneliti dan berlangsung selama 30 (tiga puluh)
hari sejak tanggal 01 April 2010 sampai dengan 03 Mei 2010. Sedangkan hasil dari semua
kuesioner yang disebarkan dapat dikembalikan sebanyak 40 kuesioner dan setelah diteliti
dapat diolah secara keseluruhan.
Berdasarkan hasil tabulasi dari jawaban-jawaban kuesioner untuk variabel motivasi
yang diolah dengan menggunakan lembar kerja (spreadsheet) dari Microsoft Excel 2007
maka perolehan hasil pengolahan data tabulasi dari sepuluh indikator pernyataan variabel
motivasi yang memiliki jumlah responden sebanyak 40 dan dapat terlihat pada Tabel 3.5. di
bawah ini:
16
Tabel 3.5. Data Entry Jawaban Responden Atas Kuesioner Variabel Motivasi
Responden
Variabel X
Total
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10
1 4 4 3 4 3 3 5 2 3 4 35
2 4 3 3 2 2 3 4 3 3 4 31
3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 32
4 4 4 4 3 2 3 4 3 2 3 32
5 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 32
6 4 4 4 3 2 2 3 2 3 2 29
7 5 4 3 2 2 3 3 2 3 3 30
8 4 4 4 3 5 3 4 4 3 4 38
9 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 34
10 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 31
11 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 33
12 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 27
13 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 36
14 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 31
15 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 31
Responden
Variabel X
Total
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10
16 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 32
17 4 3 4 4 5 3 4 2 2 3 34
18 5 4 2 3 2 2 4 3 2 3 30
17
Responden
Variabel X
Total
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10
19 4 3 3 2 2 4 3 2 2 3 28
20 3 4 4 3 4 3 5 3 3 4 36
21 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 31
22 3 3 3 2 2 3 4 3 2 3 28
23 3 3 3 4 2 2 3 2 4 3 29
24 4 3 3 3 2 3 4 3 5 4 34
25 3 3 4 3 2 3 4 2 2 3 29
26 4 3 3 3 2 2 3 3 3 4 30
27 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 35
28 3 4 3 3 4 4 3 5 3 4 36
29 4 3 4 4 3 4 5 3 4 3 37
30 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 35
31 2 3 2 3 4 3 3 4 3 3 30
32 2 4 3 3 3 2 3 4 1 4 29
33 2 2 4 3 3 3 4 4 3 3 31
34 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 28
35 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 37
36 2 2 5 5 4 3 2 4 5 5 37
37 4 3 4 4 2 3 3 4 1 2 30
38 4 3 3 4 4 3 4 5 3 3 36
39 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 34
40 4 4 2 2 2 3 3 3 3 4 30
18
Responden
Variabel X
Total
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10
Jumlah 134 129 132 125 118 125 143 129 119 134 1288
Sumber : Data primer yang telah diolah menggunakan Microsoft Excel 2007
Keterangan nilai jawaban responden dari setiap nomor pertanyaan yang ada di dalam
Tabel 3.5. di atas:
1) Nilai 1 untuk jawaban “Sangat Tidak Baik”
2) Nilai 2 untuk jawaban “Tidak Baik”
3) Nilai 3 untuk jawaban “Cukup”
4) Nilai 4 untuk jawaban “Baik”
5) Nilai 5 untuk jawaban “Sangat Baik”
Untuk mengkalkulasi jumlah nilai jawaban dari setiap pertanyaan yang ada pada
variabel motivasi kerja digunakan rumus countif yang ada pada program aplikasi perangkat
lunak spreadsheet dari Microsoft Excel 2007, sehingga dapat diperoleh jumlah nilai jawaban
1, nilai jawaban 2, nilai jawaban 3, nilai jawaban 4, dan nilai jawaban 5 seperti yang terlihat
pada Tabel 3.6. di bawah ini.
Tabel 3.6. Rekapitulasi Jawaban Variabel Motivasi Kerja
Jawaban Nilai
Nomor Pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 = Sangat Tidak Baik 1 0 0 0 0 0 0 0 2 0
2 = Tidak Baik 6 6 3 7 17 5 1 8 7 2
19
3 = Cukup 13 19 23 22 10 25 18 17 23 23
4 = Baik 18 15 13 10 11 10 18 13 6 14
5 = Sangat Baik 2 0 1 1 2 0 3 2 2 1
Jumlah 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Sumber : Data Primer yang telah diolah menggunakan Microsoft Excel 2007
Selanjutnya dari Tabel 3.6. di atas, dapat juga diperoleh jumlah persentase (%) nilai
dari variabel motivasi kerja yang terindikasi di dalam pernyataan yang ada pada variabel
tersebut yang diolah menggunakan perangkat lunak program aplikasi spreadsheet dari
Microsoft Excel 2007.
Tabel 3.7. Total Persentase (%) Nilai Jawaban Variabel Motivasi Kerja
Nomor
Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nilai
Persentase (%) 45 47.5 57.5 55 42.5 62.5 45 42.5 57.5 57.5
Rata-rata 51.25
Max 62.5
Min 42.5
Untuk menjelaskan kekuatan korelasi, pada umumnya digunakan skala dalam bentuk
interval sebagai berikut:
0,00 – 0,19 = Sangat tidak baik
0,20 – 0,39 = Tidak baik
0,40 – 0,59 = Cukup
0,60 – 0,79 = Baik
20
0,80 – 1,00 = Sangat baik
Berdasarkan data Total Persentase (%) Nilai Jawaban Variabel Motivasi Kerja yang
diperoleh pada Tabel 3.7. dengan jumlah responden 40 untuk setiap pernyataan yang ada
pada variabel tersebut maka dapat ditarik kesimpulan sementara dari setiap pernyataan yang
ada, antara lain:
1. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
mengenai gaji yang diterima saat ini adalah 45% dari mereka yang menyatakan
“Cukup”.
2. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
mengenai Tunjangan Hari Raya yang diterima saat ini adalah 47,5% dari mereka
yang menyatakan “Cukup”.
3. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
mengenai program pemeliharaan kesehatan seperti pendirian klinik, sarana olahraga,
dll saat ini adalah 57,5 % dari mereka yang menyatakan “Cukup”.
4. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
mengenai cuti yang diberikan secara rutin menurut peraturan yang berlaku adalah
55% dari mereka yang menyatakan “Cukup”.
5. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
mengenai pemberian penghargaan di Kementerian saat ini adalah 42,5% dari mereka
yang menyatakan “Cukup”.
6. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
mengenai hak-hak pegawai sesuai aturan kepegawaian adalah 62,5% dari mereka
yang menyatakan “Baik”.
7. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
mengenai kelengkapan fasilitas di tempat kerja adalah 45% dari mereka yang
menyatakan “Cukup”.
8. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
mengenai pelatihan/training yang diberikan Kementerian adalah 42,5% dari mereka
yang menyatakan “Cukup”.
21
9. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
mengenai responsi atasan terhadap saran-saran yang diberikan pegawai pada semua
tingkatan adalah 57,5% dari mereka yang menyatakan “Cukup”.
10. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
mengenai hubungan kerja antar pegawai dengan pegawai di setiap unit kerja yang ada
adalah 57,5% dari mereka yang menyatakan “Cukup”.
Berdasarkan hasil olah data Total Persentase (%) Nilai Jawaban Variabel Motivasi
Kerja pada Tabel 3.7. di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga maka
dapat ditarik kesimpulan sementara sebagai berikut:
1. Rata-rata persentasi (%) nilai jawaban dari variabel motivasi kerja adalah
51,25% dari mereka yang menyatakan “Cukup”.
2. Persentase (%) indikator tertinggi (maximum) pada variabel motivasi kerja
adalah 62,5% yang berarti pernyataan para pegawai adalah “Baik”.
3. Persentase (%) indikator terendah (minimum) pada variabel motivasi kerja
adalah 42,5% yang berarti pernyataan para pegawai adalah “Cukup”.
3.4. Analisa Variabel Kinerja
Selanjutnya, untuk analisa variabel kinerja dilakukan cara analisa yang sama dengan
yang telah dilakukan pada variabel motivasi kerja yang terdiri dari beberapa indikator
kuesioner seperti:
1. Bagaimana pendapat Anda tentang prosedur atau mekanisme penilaian kinerja
pegawai yang diadakan oleh Kementerian?
2. Bagaimana pendapat Anda mengenai kualitas kerja seperti ketepatan, ketelitian,
keterampilan serta kebersihan?
3. Bagaimana pendapat Anda tentang kuantitas kerja seperti pencapaian hasil kerja
dengan mengikuti instruksi yang ada?
4. Bagaimana pendapat Anda tentang sikap serta kerja sama terhadap atasan dan
pegawai lainnya?
5. Bagaimana pendapat Anda tentang tata tertib dan disiplin kerja dapat menunjang
kinerja pegawai?
22
6. Bagaimana pendapat Anda tentang komunikasi yang terjalin antara atasan dengan
bawahan dan sesama pegawai lainnya?
7. Bagaimana pendapat Anda tentang pengadaan fasilitas atau peralatan dan
perlengkapan kerja?
8. Bagaimana pendapat Anda tentang peningkatan, kemampuan, pengetahuan
keilmuwan, keterampilan yang diadakan Kementerian?
9. Bagaimana pendapat Anda tentang persyaratan sistem promosi jabatan ke jenjang
yang lebih tinggi?
10. Bagaimana pendapat Anda tentang lingkungan kerja seperti keselamatan dan
kesehatan kerja yang diberikan oleh Kementerian?
Berdasarkan hasil tabulasi dari jawaban-jawaban kuesioner untuk variabel kinerja
yang diolah dengan menggunakan lembar kerja spreadsheet dari Microsoft Excel 2007 maka
perolehan hasil pengolahan data tabulasi dari sepuluh indikator pernyataan yang memiliki
jumlah responden sebanyak 40 responden atau sampel seperti yang terlihat pada tabel 3.8. di
bawah ini.
Tabel 3.8. Data Entry Jawaban Responden Atas Kuesioner Variabel Kinerja
Responden
Variabel Y
Total
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10
1 3 3 4 3 5 3 4 3 2 3 33
2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 28
3 3 4 4 3 4 2 4 3 2 2 31
4 3 3 3 2 4 2 4 3 2 2 28
5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 37
6 3 3 3 4 5 3 2 2 3 2 30
7 3 3 3 4 4 3 3 3 2 1 29
8 4 4 3 5 4 3 4 3 3 4 37
9 4 4 4 4 1 3 3 4 3 2 32
23
Responden
Variabel Y
Total
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10
10 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 29
11 3 3 3 4 2 3 4 4 4 2 32
12 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 28
13 2 3 3 4 2 4 3 3 4 4 32
14 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 30
15 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 28
16 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 33
17 3 4 3 2 3 4 5 3 1 2 30
18 2 3 3 3 4 2 3 2 3 3 28
19 3 3 3 2 4 2 5 3 4 2 31
20 3 4 3 4 4 3 5 2 3 2 33
21 4 4 4 3 4 2 5 3 4 3 36
22 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 28
23 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 27
24 5 4 4 4 5 4 4 4 3 3 40
25 3 3 3 3 4 2 5 3 2 3 31
26 4 3 3 4 3 4 4 3 2 2 32
27 4 4 4 4 2 3 3 4 3 2 33
28 4 4 4 3 5 3 4 3 2 3 35
29 3 4 4 4 5 3 3 4 3 3 36
30 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 36
31 3 3 3 4 1 3 3 3 4 1 28
24
Responden
Variabel Y
Total
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10
32 3 4 3 3 1 4 3 3 3 1 28
33 3 3 3 2 2 3 3 4 4 2 29
34 4 3 3 3 3 4 3 2 4 2 31
35 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 36
36 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 33
37 2 2 3 3 3 2 4 2 3 5 29
38 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 32
39 3 3 3 3 2 4 4 4 4 2 32
40 4 4 3 4 5 4 3 3 3 4 37
Jumlah 129 133 131 131 132 120 142 123 121 106 1268
Sumber : Data Primer yang telah diolah menggunakan Microsoft Excel 2007
Keterangan nilai jawaban responden dari setiap nomor pertanyaan yang ada di dalam
Tabel 3.8. di atas:
1) Nilai 1 untuk jawaban “Sangat Tidak Baik”
2) Nilai 2 untuk jawaban “Tidak Baik”
3) Nilai 3 untuk jawaban “Cukup”
4) Nilai 4 untuk jawaban “Baik”
5) Nilai 5 untuk jawaban “Sangat Baik”
Untuk mengkalkulasi jumlah nilai jawaban dari setiap pertanyaan yang ada pada
variabel kinerja digunakan rumus countif yang ada pada program aplikasi perangkat lunak
spreadsheet dari Microsoft Excel 2007, sehingga dapat diperoleh jumlah
nilai jawaban 1, nilai jawaban 2, nilai jawaban 3, nilai jawaban 4, dan nilai jawaban 5 seperti
yang terlihat pada Tabel 3.9. di bawah ini.
Tabel 3.9. Rekapitulasi Jawaban Variabel Kinerja
25
Jawaban
Nilai
Nomor Pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0 0 0 0 3 0 0 0 1 3
2 4 1 1 8 7 12 1 7 8 17
3 24 25 27 14 11 16 21 23 20 12
4 11 14 12 17 13 12 13 10 11 7
5 1 0 0 1 6 0 5 0 0 1
Jumlah 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Sumber : Data Primer yang telah diolah menggunakan Microsoft Excel 2007
Selanjutnya dari Tabel 3.9. di atas, dapat juga diperoleh jumlah persentase (%) nilai
dari variabel kinerja yang terindikasi di dalam pernyataan yang ada pada variabel tersebut
yang diolah menggunakan perangkat lunak program aplikasi spreadsheet dari Microsoft
Excel 2007.
Tabel 3.10. Total Persentase (%) Nilai Jawaban Variabel Kinerja
Nomor
Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nilai
Persentase
(%)
60 62.5 67.5 42.5 32.5 40 52.5 57.5 50 42.5
Rata-rata 50.75
Max 67.5
26
Min 32.5
Untuk menjelaskan kekuatan korelasi, pada umumnya digunakan skala dalam bentuk
interval sebagai berikut:
0,00 – 0,19 = Sangat tidak baik
0,20 – 0,39 = Tidak baik
0,40 – 0,59 = Cukup
0,60 – 0,79 = Baik
0,80 – 1,00 = Sangat baik
Berdasarkan data Total Persentase (%) Nilai Jawaban Variabel Kinerja yang
diperoleh pada Tabel 3.10. dengan jumlah responden 40 untuk setiap pernyataan yang ada
pada variabel tersebut maka dapat ditarik kesimpulan sementara dari setiap pernyataan yang
ada, antara lain:
1. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
mengenai prosedur atau mekanisme penilaian kinerja pegawai yang diadakan oleh
Kementerian adalah 60% dari mereka yang menyatakan “Baik”.
2. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
mengenai kualitas kerja seperti ketepatan, ketelitian, keterampilan serta kebersihan
adalah 62.5% dari mereka yang menyatakan “Baik”.
3. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
mengenai kuantitas kerja seperti pencapaian hasil kerja dengan mengikuti instruksi
yang ada adalah 67.5% dari mereka yang menyatakan “Baik”.
4. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
mengenai sikap serta kerjasama terhadap atasan dan pegawai lainnya adalah 42.5%
dari mereka yang menyatakan “Cukup”.
5. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
mengenai tata tertib dan disiplin kerja dapat menunjang kinerja pegawai adalah
32.5% dari mereka yang menyatakan “Tidak Baik”.
27
6. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
mengenai komunikasi yang terjalin antara atasan dengan bawahan dan sesama
pegawai lainnya adalah 40% dari mereka yang menyatakan “Cukup”.
7. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
mengenai pengadaan fasilitas atau peralatan dan perlengkapan kerja adalah 52.5%
dari mereka yang menyatakan “Cukup”.
8. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
mengenai peningkatan kemampuan, pengetahuan keilmuwan, keterampilan yang
diadakan Kementerian adalah 57.5% dari mereka yang menyatakan “Cukup”.
9. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
mengenai persyaratan sistem promosi jabatan ke jenjang yang lebih tinggi adalah
50% dari mereka yang menyatakan “Cukup”.
10. Pendapat para pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga
mengenai lingkungan kerja seperti keselamatan dan kesehatan kerja yang diberikan
oleh Kementerian adalah 42.5% dari mereka yang menyatakan “Cukup”.
Berdasarkan hasil olah data Total Persentase (%) Nilai Jawaban Variabel Kinerja
pada Tabel 3.10. di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga maka dapat ditarik
kesimpulan sementara sebagai berikut:
1. Rata-rata persentasi (%) nilai jawaban dari variabel kinerja adalah 50.75% dari
mereka yang menyatakan “Cukup”.
2. Persentase (%) indikator tertinggi (maximum) pada variabel kinerja adalah 67,5%
yang berarti pernyataan para pegawai adalah “Baik”.
3. Persentase (%) indikator terendah (minimum) pada variabel kinerja adalah 32,5%
yang berarti pernyataan para pegawai adalah “Tidak Baik”.
a. Analisa Regresi Motivasi terhadap Kinerja Pegawai
Analisa regresi pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh hubungan
yang ada diantara dua variabel jika memang diantara keduanya terdapat hubungan
yang signifikan (Singgih, S. 2005 : 349).
Dengan menggunakan analisa regresi dapat digambarkan hubungan dua variabel yang
diinginkan dalam bentuk persamaan linear (persamaan garis lurus) dan dapat
28
diketahui keeratan hubungan atau pengaruh dari dua variabel tersebut dalam bentuk
regresi.
Pengolahan data untuk mencari regresi untuk kedua variabel tersebut akan
menggunakan program perangkat lunak program aplikasi spreadsheet dari Microsoft
Excel 2007.
i. Angka Korelasi
Tabel 3.11.
Summary Output
Regression Statistics
Multiple R 0.6044
R Square 0.3653
Adjusted R Square 0.3486
Standard Error 2.6435
Observations 40
Ada dua hal dalam penafsiran korelasi, yaitu tanda positif (+) atau tanda negatif (-) yang
berkorelasi dengan arah korelasi, serta kuat tidaknya korelasi.
Jadi kesimpulan yang dapat diambil untuk korelasi variabel motivasi terhadap kinerja
pegawai Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga, di lt. 9 diperoleh angka + 0.6044 %
seperti yang terlihat pada Tabel 3.12. Hal ini berarti :
1) Arah korelasi positif, atau semakin baik Motivasi maka Kinerja pegawai Biro Perencanaan
Kementerian Pemuda dan Olahraga, di lt.9 semakin baik, demikian pula sebaliknya.
2) Besarnya nilai korelasi yang diperoleh pada tabel 3.12. r = 0.6044 % yang berarti hubungan
Motivasi terhadap Kinerja Pegawai Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga, di
lt.9 adalah baik (berada pada interval 0,60 - 0,79 = baik)
3) Angka r square adalah 0.3653 % adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi 0.6044 % r
29
square biasa juga disebut koefisien determinasi, yang dalam hal ini berarti 0.3653 % dari
variabel Hubungan Motivasi bisa dijelaskan oleh variabel Kinerja Pegawai di Biro
Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga, di lt. 9 sedangkan sisanya sebesar (100% -
0.3653 % = 99.6347 %) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lainnya diluar indikator yang ada
pada kedua variabel tersebut.
ii. Signifikansi Hasil Korelasi
Dari hasil pengolahan data menggunakan aplikasi spreadsheet dari Microsoft Excell 2007
seperti yang terlihat Tabel 3.12 di atas maka dapat diinterprestasikan dengan mengkaji nilai-nilai
yang penting dalam tabel-tabel hasil pengolahan data regresi linear tersebut agar supaya dapat ditarik
kesimpulan sementara, antara lain adalah :
Tabel 3.12
Annova Statistik
ANOVA
df SS MS F
Significance
F
Regression 1 152.8495 152.8495 21.8726 0.0000
Residual 38 265.5505 6.9882
Total 39 418.4000
Coefficients
Standard
Error t Stat P-value Lower 95%
Upper
95%
Lower
95.0%
Upper
95.0%
Intercept 10.613 4.528 2.344 0.024 1.446 19.780 1.446 19.780
X Variable 1 0.655 0.140 4.677 0.000 0.371 0.938 0.371 0.938
30
Pada Tabel 3.13. hasil olah data menggunakan program aplikasi spreadsheet dari Microsoft
Excel 2007 untuk tabel coeffisient dapat dibuatkan persamaan regresi linear sebagai berikut :
y = 10.613 + 0.655x
dimana :
y = Kinerja Pegawai
x = Motivasi
Keterangan dari persamaan y = 10.613 + 0.655x adalah sebagai berikut:
Nilai Konstanta sebesar 10.613 menyatakan bahwa jika tidak ada motivasi nilai kinerja
pegawai adalah 0.655. Nilai Koefisien regresi sebesar 0.655 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 (satu) unit motivasi akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 11.268 (dari
10.613 + 0.655 = 11.268) demikian sebaliknya, pengurangan 1 (satu) unit kinerja pegawai
akan berkurang sebesar 9.958 (dari 10.613 - 0.655 = 9.958) (Singgih Santoso, 2005:357).
iii. Uji Hipotesis
Gambar 4.13
Kurva Normalisasi Motivasi terhadap Kinerja Pegawai
Hipotesis :
Ho : Tidak ada hubungan (korelasi) antara dua variabel
H1 : Ada hubungan (korelasi) antara dua variabel
0
Ditolak
0,000 -0,000
HO
HO
H1
Diterima α = 0.05
ttable = 2.024 tstat = 4.677
α =-0.05
31
Jadi dasar pengambilan keputusan didasarkan pada probabilitas dengan uji dilakukan dua sisi
:
1) Jika probabilitas (Significance F) > 0,05(α) maka Ho diterima
2) Jika probabilitas (Significance F) < 0,05(α) maka Ho ditolak
Keputusan :
Pada Tabel 3.13. Annova statistik pada kolom significance F bernilai 0.0000. Nilai
signifikasi dua sisi adalah 0.0000 jauh lebih kecil dari nilai (α) 0,005 maka Ho ditolak.
Berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel motivasi terhadap kinerja pegawai di
Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
32
BAB IV
KESIMPULAN
Pada bab terakhir ini peneliti akan menyimpulkan berdasarkan uraian bab-bab
sebelumnya dengan maksud untuk memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai
Motivasi terhadap Kinerja Pegawai di Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat diberikan kesimpulan akhir yang meliputi:
1. Nilai rata-rata (mean) persentasi (%) dari variabel motivasi adalah 51,25% yang berarti
mempunyai pengaruh “cukup”. Dimana nilai Persentase (%) indikator tertinggi
(maximum) pada variabel motivasi terdapat pada pertanyaan nomor 6 dengan nilai
62,5% yang berarti mempunyai pengaruh “baik”. Sedangkan nilai persentase (%)
indikator terendah (minimum) pada variabel motivasi terdapat pada pertanyaan nomor 8
dengan nilai 42,5% yang berarti mempunyai pengaruh “cukup”.
2. Nilai rata-rata (mean) persentasi dari variabel kinerja pegawai adalah 50,75% yang
berarti mempunyai pengaruh “cukup”. Dimana nilai persentase (%) indikator tertinggi
(maximum) pada variabel kinerja pegawai terdapat pada pertanyaan nomor 3 dengan
nilai 67,5% yang berarti mempunyai pengaruh “baik”. Sedangkan nilai persentase (%)
indikator terendah (minimum) pada variabel kinerja pegawai terdapat pada pertanyaan
nomor 5 dengan nilai 32,5% yang berarti mempunyai pengaruh “cukup”.
3. Dari hasil pengolahan data mengenai pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai di
lihat dari hasil olah data menggunakan program perangkat lunak aplikasi spreadsheet
dari Microsoft Excel 2007 diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,6044 adalah baik,
sedangkan koefisien penentu (r2) sebesar 0,365 ini berarti pengaruh motivasi terhadap
kinerja pegawai pada Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga masih
banyak ditentukan oleh faktor luar dari kedua variabel tersebut di atas dengan nilai
sebesar 99.63%. Walaupun motivasi mempunyai peranan penting dalam peningkatan
kinerja pegawai pada Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Hasil perhitungan regresi linear didapat hubungan fungsional y = 10.613 + 0.655x
33
Hal ini berarti pada setiap penambahan 1(satu) unit motivasi maka nilai kinerja pegawai
sebesar 11.268 (dari 10.613 + 0.655 = 11.268) demikian sebaliknya, pengurangan 1
(satu) unit kinerja pegawai akan berkurang sebesar 9.958 (dari 10.613 - 0.655 = 9.958)
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga Pandji. (2006). Psikologi Kerja . Jakarta : PT Rineka Cipta.
Arep Ishak & Tanjung Indra. (2003). Manajemen Motivasi. Jakarta : Gramedia
Widiasarana.
As’ad Moh. (2007). Membangun Kinerja Staff . Jakarta : Bumi Aksara.
Danim, Sudarwan. (2004). Motivasi, Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok . Jakarta
: PT
Rineka Cipta.
Dharma, Surya. (2010). Manajemen Kinerja. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Handoko, T. Hani. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia Edisi ke-
2.
Jogjakarta : BPFE.
Hariandja, Marihot, Tua, Efendi, (Drs, M.Si). (2002). Manajemen Sumber Daya
Manusia .
Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.
Kuncoro, M. (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi . Jakarta : Erlangga.
Munandar, Sunyoto, Ashar. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi . Jakarta :
Universitas
Indonesia.
Nawari. (2010). Analisis Statistik dengan Ms. Excel 2007 dan SPSS 17 . Jakarta : PT
Elex
Media Komputindo.
Sulistio, Eko, Budi. (2009). Administrasi Publik .
http://blog.unila.ac.id/ekobudisulistio/2009/03/16/pengertian-administrasi-publik/
diakses pada hari senin tanggal 26 April 2010 pukul 15.17 WIB.
Syafiie, Inu Kencana. (2006). Ilmu Administrasi Publik . Jakarta : PT Rineka Cipta.
Uno. B. Hamzah. (2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara.
http://id.wikipedia.org/wiki/Administrasi diakses hari senin tanggal 26 April 2010
pukul
15.15 WIB.
http://id.wikipedia.org/wiki/Administrasi diakses hari senin tanggal 26 April 2010 pukul
15.15 WIB.
http://sobatbaru.blogspot.com/2008/05/pengertian-administrasi-negara.html diakses hari
senin tanggal 26 april 2010 pukul 15.15 WIB.