BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · 2020. 9. 4. · sistem peredaran darah manusia...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · 2020. 9. 4. · sistem peredaran darah manusia...
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan sebagai aspek penting dalam pergerakan dunia global, terutama
dalam mengembangkan mobilitas publik, membangun pola pikir global dan
nasionalisme serta kesadaran masyarakat atas nilai-nilai dan norma kebudayaan
negaranya. Dalam mewujudkan hal itu, pendidikan dapat menjadi sarana dalam
meningkatkan kemajuan suatu negara. Salah satunya dengan cara meningkatkan
kompetensi peserta didik.
Terdapat tujuh kompetensi yang dibutuhkan di abad 21 yaitu (1) kemampuan
berpikir kritis dan pemecahan masalah, (2) kolaborasi dan kepemimpinan, (3)
ketangkasan dan kemampuan beradaptasi, (4) inisiatif dan berjiwa entrepreneur,
(5) mampu berkomunikasi efektif baik secara oral maupun tertulis, (6) mampu
mengakses dan menganalisis informasi, dan (7) memiliki rasa ingin tahu dan
imajinasi. Beberapa keterampilan tersebut saat ini sudah dimiliki oleh peserta
didik. Salah satunya yaitu sering mengakses informasi khususnya dari internet.
Dengan teknologi yang sudah ada, harapannya proses akumulasi informasi dan
pengetahuan berlangsung dengan mudah (Ratna Hidayah, Moh. Salimi, dan Tri
Saptuti Susiani, 2017: 127)
Akses teknologi yang semakin cepat selain mampu membawa dampak positif
bagi disiplin ilmu, juga berpotensi membawa dampak lain yang bersifat negatif.
Salah satu dampak negatifnya yaitu berkurangnya rasa nasionalisme di dalam diri.
Hal ini ditandai dengan banyaknya millenials khususnya siswa Sekolah Menengah
Pertama saat ini semakin kurang mengidolakan budaya lokal, salah
-
2
satunya tokoh/heroik yang terbentuk dari cerita rakyat. Cerita yang
menggambarkan tokoh heroik tersebut seperti Gatotkaca, Nyi Roro Kidul
(Kadita), Bima Sakti, Si Pitung, dan lainnya hampir tidak terdengar lagi. Hal ini
dikarenakana semakin meningkatnya popularitas tokoh hero global, contohnya
yaitu tokoh dalam film Avengers seperti Ironman, Spiderman, Hulk, Thor dan
lainnya. Usaha untuk mengangkat kembali tokoh heroik nasional pun sudah
dilakukan oleh industri film lokal. Bahkan usaha ini dilakukan dalam bentuk
aplikasi game yang sangat fenomenal di semua golongan umur dan gender
seperti ‘mobile legend’ yang beberapa tokoh pemainnya berasal dari Indonesia
yaitu Kadita (Nyi Roro Kidul) dan Gatotkaca. Dalam dunia pendidikan,
permasalahan hilangnya karakter heroik nasional yang sudah digantikan dengan
tokoh heroik dari berbagai belahan benua, tentunya dapat diselesaikan dengan
cara mengangkat kembali tokoh heroik nasional tersebut. Hal yang dapat
dilakukan salah satunya yaitu mengembangkan produk dengan melibatkan unsur
lokal didalamnya.
Berdasarkan informasi-informasi tersebut, diperlukan adanya penelitian
pendidikan yang dapat memenuhi aspek revolusi industri 4.0 dengan melibatkan
unsur lokal di dalamnya. Penelitian pendidikan yang dapat memenuhi aspek
revolusi industri 4.0 dengan unsur lokal sebagai subjek, salah satunya yaitu
dilakukan pengembangan media pembelajaran digital berbasis unsur lokal.
Dengan mempertimbangkan tuntutan global dan memperkenalkan kearifan lokal
sebagai aspek yang sudah tertulis di dalam kurikulum, maka penulis
mengembangkan komik digital berbasis karakter hero Indonesia pada materi
pembelajaran biologi.
-
3
Penggunaan media komik akan menarik minat anak-anak untuk membaca karena
penyajian komik yang berupa gambar dan teks. Selain itu, terdapat alur cerita yang
dapat dirangkai dengan menarik, membuat pembaca dapat terbawa suasana terutama
komik yang memiliki karakter tokoh yang unik, didukung dengan adanya audio dan
video. Karakter-karakter unik contohnya karakter heroik mampu meninggalkan kesan
bagi pembacanya. Pada penelitian ini, karakter heroik yang digunakan yaitu karakter
hero Indonesia. Penulis menggunakan karakter ini dikarenakan pelajar cenderung
menyukai tokoh-tokoh heroik. Kemudian penulis mempertimbangkan agar pembaca
dapat menyerap informasi lebih baik dikarenakan beberapa tokoh sudah dinilai
terkenal. Tokoh-tokoh ini sudah digunakan dalam karakter game seperti kadita dan
gatotkaca di dalam ‘mobile legend’. Selain itu, tokoh heroik memiliki karakter-
karakter dan penampilan yang unik. Berdasarkan penelitian relevan oleh Meier
(dalam Nurgiyantoro, 2005: 429) lebih dari 90% pelajar adalah pembaca komik. Hal
tersebut membuktikan bahwa komik merupakan salah satu bacaan yang paling
disukai anak-anak dan pelajar. Berdasarkan urutan-urutan yang ada, komik dapat
menjadi alat pengajaran yang efektif, siswa akan tertarik membacanya tanpa harus
dibujuk. Oleh karena itu, penggunaan media komik diharapkan dapat membantu
siswa untuk memahami suatu cerita sehingga dapat mudah menyampaikan kembali
isi cerita dengan menggunakan bahasa sendiri (Daraini, 2017: 6). Maka dari itu,
peneliti melakukan observasi dengan menyebarkan kuesioner serta melakukan
wawancara terhadap guru dan siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru SMPN 17 Kota Jambi, salah satu
materi yang sulit dipahami siswa dalam pembelajaran biologi adalah sistem peredaran
darah. Hal ini dikarenakan materi tersebut terdiri dari mekanisme-mekanisme
-
4
peredaran darah yang membingungkan dan sulit dipahami oleh siswa. Selama
observasi, peneliti juga mengamati suasana kelas saat proses pembelajaran. Peneliti
melihat suasana belajar tidak kondusif karena siswa melakukan aktivitas lainnya di
luar belajar misalnya mengobrol dan bermain-main sehingga menyebabkan
kebisingan selama proses belajar berlangsung. Peneliti mengasumsikan salah satu
faktor yang menyebabkan tidak kondusifnya proses pembelajaran. Salah satunya
adalah media pembelajaran yang digunakan belum mampu menarik perhatian siswa
terhadap pembelajaran. Hal ini dikarenakan penggunaan media yang variatif masih
tergolong minim. Kurangnya minat siswa saat kegiatan belajar berlangsung
membawa dampak pada hasil belajar siswa. Hal ini diasumsikan karena belum
tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada nilai ulangan harian peserta
didik kelas VIII SMP Negeri 17 Kota Jambi. Adapun rata-rata ulangan harian dari
kelas-kelas tersebut yaitu 67.2.
Selain itu, peneliti juga memperoleh data dari siswa melalui pengisian kuesioner.
Responden yang menyatakan belum pernah menggunakan komik sebagai media
belajar sebanyak 3.3% dan responden yang menyatakan setuju diterapkannya
penggunaan komik selama proses pembelajaran sebanyak 96.7%.
Berdasarkan data hasil observasi berupa wawancara dan kuesioner yang dikaitkan
dengan nilai ulangan harian siswa, peneliti berpendapat bahwa siswa masih
membutuhkan media lainnya selain buku paket dan LKS untuk menunjang
pembelajaran materi sistem peredaran darah manusia. Selain itu, siswa yang menjadi
responden berpendapat bahwa penggunaan media komik digital akan membuat
pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak membosankan. Hal ini menunjukkan
bahwa siswa masih membutuhkan media yang menarik agar mempermudah
pemahaman khususnya pada materi sistem peredaran darah.
-
5
Berdasarkan data-data mengenai permasalahan dan tuntutan kompetensi sesuai
Kurikulum K-13 edisi revisi yang harus memenuhi aspek revolusi industri 4.0, untuk
mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan adanya inovasi media pembelajaran
pada materi biologi khususnya sistem peredaran darah manusia.
Maka dari itu, penulis terinspirasi untuk melakukan penelitian pengembangan
terhadap komik sebagai media pembelajaran biologi yang berjudul: “Pengembangan
Media Pembelajaran Komik Digital Berbasis Karakter Hero Indonesia pada
Materi Sistem Peredaran Darah Manusia untuk Siswa Kelas VIII SMP”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan tersebut, dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran komik digital berbasis karakter
hero Indonesia pada materi sistem peredaran darah manusia untuk siswa kelas VIII
SMPN 17 Kota Jambi?
2. Bagaimana penilaian validator materi dan validator media terhadap media
pembelajaran komik digital berbasis karakter hero Indonesia pada materi sistem
peredaran darah manusia untuk siswa kelas VIII SMPN 17 Kota Jambi?
3. Bagaimana persepsi guru mengenai pengembangan media pembelajaran komik
digital berbasis karakter hero Indonesia pada materi sistem peredaran darah
manusia untuk siswa kelas VIII SMPN 17 Kota Jambi?
4. Bagaimana persepsi siswa mengenai pengembangan media pembelajaran komik
digital berbasis karakter hero Indonesia pada materi sistem peredaran darah
manusia untuk siswa kelas VIII SMPN 17 Kota Jambi?
5. Bagaimana pengaruh penggunaan media komik digital berbasis karakter hero
-
6
Indonesia pada materi sistem peredaran darah manusia terhadap siswa kelas VIII
SMPN 17 Kota Jambi?
1.3 Tujuan Pengembangan
Tujuan pada penelitian pengembangan ini adalah:
1. Untuk mengetahui cara mengembangkan media pembelajaran komik digital
berbasis karakter hero Indonesia pada materi sistem peredaran darah manusia
untuk siswa kelas VIII SMPN 17 Kota Jambi.
2. Untuk menganalisis penilaian ahli materi dan ahli media terhadap media
pembelajaran komik digital berbasis karakter hero Indonesia pada materi sistem
peredaran darah manusia untuk siswa kelas VIII SMPN 17 Kota Jambi.
3. Untuk menganalisis persepsi guru mengenai media pembelajaran komik digital
berbasis karakter hero Indonesia pada materi sistem peredaran darah manusia
untuk siswa kelas VIII SMPN 17 Kota Jambi.
4. Untuk menganalisis persepsi siswa mengenai media pembelajaran komik digital
berbasis karakter hero Indonesia pada materi sistem peredaran darah manusia
untuk siswa kelas VIII SMPN 17 Kota Jambi.
5. Untuk menganalisis pengaruh penggunaan komik digital terhadap hasil belajar
siswa SMPN 17 Kota Jambi.
1.4 Spesifikasi Pengembangan
Spesifikasi produk yang dikembangkan pada penelitian ini adalah:
1. Media komik digital pada sistem peredaran darah manusia dapat dioperasikan
pada komputer atau laptop dan gadget lainnya yang telah memiliki software
browser karena diupload ke dalam web.
2. Media komik digital dapat diakses di laptop maupun smartphone selama ada
-
7
koneksi internet.
3. Penggunaan bahasa dalam media komik digital pada penelitian ini adalah bahasa
Indonesia.
4. Materi pelajaran yang digunakan dalam media pembelajaran ini adalah materi
sistem peredaran darah manusia kelas VIII SMPN 17 Kota Jambi.
5. Materi yang akan disajikan berupa sel darah, organ-organ peredaran darah
manusia, mekanisme sistem peredaran darah, kelainan-kelainannya, dan
golongan darah.
6. Substansi web komik yaitu materi dalam bntuk tulisan, gambar, serta 3 video
materi sistem peredaran darah manusia.
7. Komik yang dihasilkan akan diberi judul Hero Indonesia Serial: Sistem
Peredaran Darah Manusia.
8. Programming yang digunakan untuk membuat website adalah HTML5, CSS3,
dan Javascript.
9. Adapun alamat untuk mengakses media ini adalah http://sistem-peredaran-
darah-manusia.000webhostapp.com/
10. Jenis tampilan dalam media ini adalah visual dan audio visual berupa tiga video
dari Youtube. Link-link yang disajikan dalam web ini yaitu:
a. http://www.youtube.com/watch?v=vX1vEkBMZXw,
b. http://youtube.com/watch?v=fXdvmzCYesM, dan
c. http://www.youtube.com/watch?v=N-bwLhQQLgo&has_verified=1.
11. Sketsa komik digambar menggunakan aplikasi Sketchbook. Finalisasi warna dan
balon percakapan dibuat menggunakan Adobe Photoshop CS4.
12. Huruf yang digunakan adalah comic dengan ukuran 12pt-48pt.
http://sistem-peredaran-darah.000webhostapp.com/http://sistem-peredaran-darah.000webhostapp.com/http://www.youtube.com/watch?v=vX1vEkBMZXwhttp://youtube.com/watch?v=fXdvmzCYesMhttp://www.youtube.com/watch?v=N-bwLhQQLgo&has_verified=1
-
8
13. Komik ini terdiri dari 24 halaman yang terbagi atas panel-panel.
14. Tokoh dan Setting
i. Tokoh-tokoh dalam komik
a. Ken Arok (tokoh utama protagonis)
b. Kadita/Nyi Roro Kidul (tokoh utama antagonis)
c. Gatotkaca (tokoh pembantu utama sebagai penolong Ken Arok)
d. Sipitung (tokoh pembantu sebagai dokter)
e. Gajahmada (tokoh pembantu sebagai pengawal Ken Arok)
ii. Latar tempat
a. Pinggir pantai
iii. Alur cerita
Cerita diawali dengan adanya perkelahian antara Ken Arok dan Kadita yang
ingin merebut daerah kekuasaan Ken Arok. Namun, Ken Arok kalah dan
bersimbah darah. Lalu Gatotkaca datang menolong Ken Arok dan mengalahkan
Kadita. Kemudian Gatotkaca membawa Ken Arok dan menemui Gajahmada.
Setelah itu, Gajahmada memanggil Sipitung untuk mengobati Ken Arok yang
kehabisan banyak darah. Karena Gatotkaca dan Gajahmada penasaran mengapa
Ken Arok bisa terluka dengan darah yang memancar, akhirnya Sipitung
menjelaskannya dengan materi sistem peredaran darah yang terkait dengan
pendarahan Ken Arok.
15. Media komik digital yang akan dikembangkan terdiri dari
1) Cover dan judul
2) Kata Pengantar
3) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
4) Indikator Pembelajaran
-
9
5) Penokohan
6) Materi
7) Profil Penulis
1.5 Pentingnya Pengembangan
Manfaat dari penelitian pengembangan ini adalah:
1. Sebagai solusi atas permasalahan hasil belajar siswa yang kurang memuaskan
karena keterbatasan media yang variatif.
2. Media komik digital berbasis karakter hero Indonesia dapat menjadi solusi bagi
guru dalam menyampaikan pembelajaran pada materi sistem peredaran darah
manusia untuk siswa kelas VIII SMPN 17 Kota Jambi
3. Mempermudah pemahaman siswa dalam mempelajari materi sistem peredaran
darah pada manusia karena penyajian materi yang lebih menarik.
4. Media komik digital berbasis karakter hero Indonesia dapat memperkaya
wawasan mengenai karakter-karakter hero Indonesia.
5. Pengembangan media komik digital berbasis karakter hero Indonesia dapat
menjadi media pembelajaran yang dapat melestarikan budaya lokal kepada siswa
SMPN 17 Kota Jambi.
6. Media komik digital berbasis karakter hero Indonesia dapat menjadi masukan
kepada guru biologi karena dapat digunakan sebagai salah satu media
pembelajaran bagi siswa
1.6 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
Asumsi dan keterbatasan pengembangan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
A. Asumsi Pengembangan
1. Guru biologi di kelas VIII SMPN 17 Kota Jambi tertarik dan mau menggunakan
-
10
komik digital yang telah dikembangkan.
2. Guru biologi di kelas VIII SMPN 17 Kota Jambi menguasai penggunaan IT
sehingga bisa menggunakan media pembelajaran komik digital pada materi
sistem peredaran darah manusia tanpa adanya pelatihan.
3. Siswa dapat mengakses media pembelajaran komik digital melalui alamat
website dengan gadget.
B. Keterbatasan Pengembangan
1. Komponen materi sistem peredaran darah yang akan disajikan dalam
pengembangan ini adalah sel darah, golongan darah, organ-organ, kelainan-
kelainan, dan mekanisme sistem peredaran darah pada manusia.
2. Media komik digital ini dapat diakses secara online di alamat (htttp://sistem-
peredaran-darah.000webhostapp.com/) dan dapat juga diakses secara offline
dengan file format PDF menggunakan komputer, laptop maupun android.
3. Komik ini tergolong jenis komik didaktis karena bertujuan meningkatkan
aspek afektif yaitu jiwa nasionalisme dan aspek kognitif yaitu pemahaman
siswa terhadap materi sistem peredaran darah manusia.
4. Hasil belajar pada penelitian ini yaitu kognitif berupa nilai yang diperoleh dari
tes dan psikomotor berupa kemampuan siswa dalam menggunakan media
berbasis IT.
1.7 Definisi Istilah
1. Pengembangan media pembelajaran adalah suatu proses yang digunakan untuk
mengembangkan atau memvalidasi media yang digunakan dalam proses
pembelajaran.
-
11
2. Komik digital berbasis hero Indonesia pada pengembangan ini dapat diakses
secara online menggunakan gadget. Komik digital yang dikembangkan
merupakan komik yang memiliki alur cerita, balon teks percakapan dan
hyperlink video yang terhubung dengan situs Youtube mengenai materi sistem
peredaran darah manusia. Komik ini bersifat informatif dan edukatif yang
didalamnya terdapat unsur kearifan lokal, yaitu dibuatnya tokoh-tokoh heroik
nasional sebagai pemeran dari komik ini sendiri.
3. Sistem peredaran darah manusia untuk siswa kelas VIII SMP merupakan salah
satu materi dalam silabus semester I kelas VIII SMPN 17 Kota Jambi
mengenai mekanisme transportasi zat metabolit seperti darah yang mengikat
oksigen dan membawa nutrient untuk diproses di Jantung. Selanjutnya,
oksigen dan nutrient tersebut diedarkan di seluruh bagian `tubuh.
-
12