BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pertumbuhan bisnis di era globalisasi saat ini memacu negara-negara di dunia
untuk sebaik mungkin meningkatkan perekonomian negaranya. Diantaranya bisnis
yang berkembang saat ini adalah sektor industri pariwisata yang sedang dialami oleh
Indonesia. Indonesia memiliki potensi yang kompetitif dibandingkan dengan negara
lain dalam bidang industri pariwisata. Banyak keunikan dan keanekaragaman budaya
dan wisata yang dimiliki Indonesia. Keunikan sumber daya yang dimiliki oleh suatu
wilayah, adalah suatu anugrah yang apabila dikelola dengan baik dapat memberikan
keuntungan berbagi pihak. Faktor-faktor tersebut membuat pariwisata di Indonesia
mengalami peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang signifikan
pada setiap tahunnya.
Indonesia memiliki 33 destinasi wisata yang tersebar di seluruh pelosok
wilayah Republik Indonesia. Namun, pertumbuhan pariwisata di wilayah Indonesia
ini tidak merata. Tercatat bahwa hanya 16 daerah yang menyerap 90 persen
wisatawan domestik dan mancanegara. Ke-16 destinasi wisata itu adalah Bandung,
Jakarta, Yogyakarta, Batam, Bali, Toba, Karakatau, Tanah Toraja, Lombok,
Semarang, Jawa, Sumbar, Manado, Sangalaki, Komodo dan Kupang (Kemenbudpar,
2011). Untuk peringkat teratas dari ke-16 destinasi wisata ini, peringkat pertama
ditempati oleh Bali. Selain itu, Jawa juga merupakan salah satu destinasi wisata yang
termasuk dalam 16 destinasi wisata Indonesia yang diminati wisatawan, karena
2
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
secara historis Pulau Jawa dianggap sebagai jantung Indonesia. Jumlah kunjungan di
Pulau Jawa yang naik setiap tahunnya membuktikan bahwa potensi wisata Pulau
Jawa sangat baik, begitupun dengan Provinsi Jawa Barat yang pada tahun 2009
merupakan provinsi dengan jumlah kunjungannya terbanyak di peringkat 2 setelah
Jawa Timur (Badan Pusat Statistik, 2011). Hal ini terlihat dari jumlah wisatawan
yang datang ke Provinsi Jawa Barat. Berikut merupakan Tabel 1.1 mengenai jumlah
kunjungan wisatawan mancanegara ke Jawa Barat tahun 2008-2011.
TABEL 1.1
JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA
KE PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008-2011
Tahun Jumlah Kunjungan (per orang)
2008 27.646.002
2009 28.718.243
2010 34.807.302
2011 36.955.054 Sumber : BPS Jawa Barat, 2012
Dari Tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara ke Provinsi Jawa Barat mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pada
tahun 2008 jumlah kunjungan ke Provinsi Jawa Barat sebanyak 27.646.002
kunjungan. Kemudian mengalami kenaikan di tahun 2009 menjadi 28.718.243
kunjungan. Di tahun 2010 naik kembali menjadi 34.807.302. dan terakhir di tahun
2011 mengalami kenaikan kembali menjadi 36.955.054 kunjungan. Jawa Barat
mendapat peringkat kunjungan ke-2 untuk jumlah wisatawan mancanegara dan
wisatawan domestik, akan tetapi Jawa Barat merupakan provinsi terbesar di pulau
Jawa dengan luas 35,746.26 kilometer persegi (Disbudpar Jabar, 2011) dengan
3
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
memiliki daerah pegunungan yang luas, serta keindahan lembah puncak gunung
merapi. Iklimnya yang tropis menjadikan Provinsi Jawa Barat memiliki
keanekaragaman flora dan fauna yang indah. Selain itu, Jawa Barat pun memiliki
kekayaan dalam budaya. Adat budaya Sunda yang melekat menjadi daya tarik
tersendiri bagi wisatawan di Jawa barat. Berikut merupakan Tabel 1.2 mengenai
objek wisata yang ada di Jawa Barat.
TABEL 1.2
OBJEK WISATA DI JAWA BARAT Jenis
Wisata
Tempat Wisata
Wisata
Alam dan
Taman
Rekreasi
Pantai Pangandaran, Pantai Batu Hiu, Grand Canyon Pangandaran, Hutan Cagar Alam
Pangandaran, Taman Safari Indonesia Cisarua Bogor, Kawah Tangkuban Perahu, Kebun
Raya Bogor, Air Panas Ciater, Maribaya, Pasundan Plaza Bandung, Babakan Siliwangi
Bandung, Kawah Kamojang, Kawah Papandayan, Kebun Raya Cibodas, Camping Area
Racahan (Mandala Kitri), Gunung Gede, Pantai Pelabuhan Ratu, Pemandian Air, Panas
Batu Kawang, Serang, Pulau Dua (Pulau Burung), Teluk Banten, Pantai
Florida/Suralaya/Salira Indah Merak, Pantai Karang Bolong, Pantai Carita, Krakatau,
Cagar Alam Ujung Kulon, Pulau Peucang & Handeuleum, Pemandian Air Panas Cipanas
Garut, Cipari, Waduk Darma, Pemandian Cibulan, Kuningan, Taman Wisata, Linggar Jati,
Taman Wisata Gungun Kunci Sumedang, Goa Sunyaragi Cirebon, Taman Rekreasi Pantai
Tirtamaya Indramayu, Pulau Biawak, DAM Sebaguna Jatiluhur, Pantai Batu Karas, Pantai
Karangrini, Taman Buah Mekar Sari Bogor, Taman Bunga Nusantara Bogor.
Wisata
Budaya
Pusat Kerajinan Cibaduyut & Cihampelas Bandung, Galeri Iptek & Teater Kubah
Bandung, Taman Budaya Jawa Barat Bandung, Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda,
Masyarakat Badui (Rangkas Bitung), Masjid Agung Banten, Kraton Surosowan Banten,
Kraton Kanoman Cirebon, Meriam Kuno Ki Amuk Banten, Pusat Industri Batik Trusmi
Cirebon, Candi Cangkurang Garut, Kampung Naga Garut, Taman Makam Pahlawan
Nasional Cut nyak Dhien Sumedang, Kraton Kasepuhan Cirebon, Teropong Bintang
(Bosca), Pusat Kerajinan Raja Polah Tasik, Komplek Makam Sunan Gunung Jati Cirebon,
Candi Cangkuang Banten
Wisata
Sejarah
Museum Geologi Bandung, Museum Sri Baduga Bandung, Museum Konferensi Asia
Afrika Bandung, Museum Mandala Wangsit Siliwangi Bandung, Museum Zoologi Bogor,
Istana Presiden Cipanas Ethobotanic Bogor, Istana Presiden Bogor, Benteng Speelwijk
Banten, Gedung Sate Bandung, Mercusuar Anyer Kidul, Museum Iptek, ITB Bandung,
Museum Iptek Pariangan Bandung
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat (diolah peneliti), 2011
Dari Tabel 1.2 diatas dapat dilihat bahwa bahwa Provinsi Jawa Barat memiliki
potensi wisata yang begitu besar dan sangat berpotensial dalam bidang pariwisata. Ini
4
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
menjadi potensi bagi Negara Indonesia. Ibu kota Provinsi Jawa Barat, yaitu Bandung
memiliki banyak daya tarik wisata. Dimulai dari wisata budaya, alam, religi, sejarah,
kuliner, hingga wisata belanjanya, banyak diminati oleh wisatawan, baik wisatawan
mancanegara ataupun wisatawan domestik. Tak heran bahwa jumlah kunjungan
wisatawannya pun mengalami peningkatan. Berikut merupakan Tabel 1.3 mengenai
perkembangan jumlah wisatawan Bandung dari tahun 2008 - 2011.
TABEL 1.3
JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KE KOTA BANDUNG
TAHUN 2008 – 2011
Tahun 2008 2009 2010 2011
Jumlah Kunjungan
(per orang)
4.496.145 4.933.790 5.179.888 6.712.824
Sumber : BPS, Disbudpar Kota Bandung, diolah peneliti, 2012
Dari data Tabel 1.3 diatas, dapat dilihat bahwa kunjungan wisatawan ke Kota
Bandung secara keseluruhan mengalami peningkatan. Untuk kunjungan Wisatawan
nusantara, kenaikan secara terus – menerus terjadi dari tahun 2008 sebanyak
4.496.145 kunjungan menjadi 4.933.790 kunjungan di tahun 2009. Pada tahun 2010
mengalami kenaikan kembali menjadi 5.179.888. Sementara untuk kunjungan
wisatawan mancanegara sebanyak 6.712.824 kunjungan terjadi di tahun 2011 .
Dalam hal ini, kita dapat mengatakan bahwa kota Bandung dapat memikat
wisatawan dengan pesonanya. Walaupun berbagai hal dapat menghambat
pertumbuhan pariwisata Bandung, tapi itu bukan suatu kendala yang berlarut-larut.
Banyak objek wisata yang terdapat di Bandung, salah satunya adalah Wisata sejarah
berupa bangunan Museum yang mendukung salah satu program pemerintah yaitu
5
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Visit Museum Year. Program ini dilakukan sebagai upaya melestarikan peninggalan
benda-benda bersejarah serta hasil perjuangan para pendahulu bangsa Indonesia.
Museum merupakan suatu badan tetap, tidak tergantung kepada siapa
pemiliknya melainkan harus tetap ada (wordpress.com, 2012). Museum memang
merupakan tempat koleksi benda-benda terdahulu, tapi keberadaannya tak harus
selalu identik dengan fosil, patung-patung, atau benda purbakala. Museum adalah
rekaman sejarah kebudayaan dan peradaban manusia dimana bangsa kita kaya dengan
karya budaya, dari Sabang sampai Merauke. Kekayaan ini harus dipelihara dan
dipertahankan. Oleh karena itu itu perlu adanya budaya museum, sehingga masing-
masing daerah memiliki museum yang mengoleksi kekayaan budaya mereka,
museum yang kukuh dan memiliki karakter. Tanpa hal ini, dikhawatirkan kekayaan
itu akan musnah terlempar oleh industrialisasi modern yang hampir seluruhnya
produk impor. Museum kebudayaan tak harus selalu berisi hasil pembangunan fisik.
Museum juga berisi hal-hal yang belum terjangkau oleh perkembangan ekonomi di
negeri ini, sehingga dapat berguna di kemudian hari, misalnya, dokumen kehidupan
nelayan atau petani di daerah tertentu.
Pemahaman museum yang demikian itu, menjadikan museum memiliki
makna humanis, lebih menyentuh persoalan sosial, ekonomi, budaya, dan politik
masyarakatnya. Hanya dengan makna yang demikian, museum akan lebih dikenal
masyarakat. Museum tak lagi menjadi rumah tua yang hanya berisi barang tua yang
tak memiliki relevansi makna dengan kehidupan masyarakat. Sebaliknya, museum
6
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
akan menjadi tempat menarik untuk dikunjungi anak-anak, remaja, orangtua, juga
para ilmuwan, seniman, sejarawan, bahkan ahli hukum. Mereka bisa melakukan
penelitian, belajar tentang masa lalu, atau mengembara bersama nenek moyang.
Masyarakat kita benar-benar butuh sejumlah museum yang mampu memperluas
wawasan, memperkaya pengalaman, membangkitkan kesadaran, serta memberi
hiburan rohani.
Museum Negeri Provinsi Jawa Barat atau yang lebih dikenal dengan sebutan
Museum Sri Baduga, proses pendiriannya telah dimulai sejak tahun 1974. Proses
pembangunan museum itu baru dimulai sejak tahun 1980. Oleh karena adanya proses
otonomi daerah, Museum “Sri Baduga” yang tadinya merupakan bagian dari bidang
kebudayaan dalam lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan RI, kemudian
berubah menjadi lembaga di bawah naungan pemerintah daerah Propinsi Jawa Barat,
yaitu sebagai Unit Pelaksanan Teknis Daerah dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Dengan adanya perubahan ini, museum Sri Baduga tampak mengemban misi ganda,
disamping masih mengemban misi pertama yaitu untuk pelestarian budaya dan
pendidikan bangsa, juga harus mengemban misi sebagai objek wisata yang harus bisa
menjadi salah satu sumber pemasukan bagi daerah Jawa Barat.
Museum Sri Baduga Bandung telah mengembangkan strategi pemasaran dan
pelayanannya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pengetahuan mengenai
sejarah budaya Jawa Barat. Dalam hal ini, strategi yang dilaksanakan Museum Sri
Baduga Bandung berupa koleksi museum serta agenda kegiatan pameran. Adapun
7
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
jumlah pengunjung Museum Sri Baduga Bandung memiliki tingkat kunjungan yang
cukup baik. Berikut merupakan Gambar 1.1 mengenai Jumlah Pengunjung Museum
Sri Baduga Bandung.
Sumber : Museum Sri Baduga Bandung (diolah peneliti), 2012
GAMBAR 1.1
JUMLAH PENGUNJUNG MUSEUM SRI BADUGA BANDUNG
TAHUN 2009-2011
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke
Museum Sri Baduga Bandung pada tahun 2009 adalah sebanyak 71.161 pengunjung,
pada tahun 2010 sebanyak 73.206 pengunjung, sedangkan pada tahun 2011 adalah
sebanyak 56.325. Pegunjung Museum Sri Baduga tersebut terdiri atas para pelajar
dan mahasiswa, wisatawan domestik serta wisatawan mancanegara. Terlihat bahwa
walaupun statistik kunjungan mengalami peningkatan pada tahun 2009 ke tahun
2010, tetapi statistik kunjungan mengalami penurunan sebanyak 16.881 pengunjung
dari tahun 2010 ke 2011. Penurunan kunjungan ini disebabkan karena kurangnya
71161 73206
56325
8
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya Jawa Barat untuk tetap dilestarikan
dan dipelihara. Salah satu pemicunya adalah masuknya berbagai budaya negara lain
yang masuk ke Indonesia sehingga kesadaran akan pentingnya kebudayaan negara
Indonesia khususnya untuk budaya Jawa Barat sedikit demi sedikit terkikis dan lama
kelamaan akan terlupakan. Selain itu, penurunan kunjungan ini disebabkan oleh para
wisatawan yang lebih memilih objek wisata museum lainnya seperti Museum
Geologi dan Museum Konferensi Asia Afrika ataupun objek wisata lainnya seperti
objek wisata belanja karena Bandung sangat terkenal dengan objek wisata
belanjanya. Walapun demikian, wisata budaya seperti yang ditawarkan oleh Museum
Sri Baduga Bandung tentunya sangat menarik untuk diminati para wisatawan.
Museum Sri Baduga sebagai Museum Karya Budaya Jawa Barat mendukung
kegiatan pemerintah dalam melestarikan budaya Jawa Barat, melakukan berbagai
upaya dan kegiatan demi terpeliharanya budaya di Jawa Barat ini. Maka dari itu,
Museum Sri Baduga selalu mempersiapkan berbagai kegiatan agar karya budaya
Jawa Barat tidak hilang dan tetap lestari sehingga menarik minat masyarakat dalam
melestarikannya. Salah satunya adalah dengan melakukan berbagai upaya dan
kegiatan agar masyarakat dapat mengunjungi Museum Sri Baduga Bandung melalui
berbagai kegiatan yang dilakukan Museum Sri Baduga Bandung dalam meningkatkan
dan mempertahankan jumlah kunjungan. Berikut merupakan Tabel 1.6 mengenai
Agenda kegiatan Museum Sri Baduga Bandung dalam meningkatkan jumlah
kunjungan.
9
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
TABEL 1.4
AGENDA KEGIATAN MUSEUM SRI BADUGA BANDUNG
TAHUN 2010 - 2012 Tahun Nama Kegiatan
2010 - "Edutourism Fun Bike" di Bandung pada Maret
- Pameran keliling dan "workshop" Pengenalan Museum di bulan Juni.
- Pameran Bersama Museum Khusus “SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM”
- Hingga Oktober, museum Sri Baduga akan mengadakan festival permainan anak, mengikuti
pameran kain nusantara di Manado dan puncaknya adalah pameran ragam hias di Museum
Nasional.
- Pameran seluruh museum se-Indonesia yang akan dilaksanakan pada Oktober di Museum Nasional.
- Tuan rumah festival museum dan Pameran Mitra Praja Ulu yang akan dihadiri oleh para Gubernur
daerah peserta pameran kepurbakalaan dan kemuseuman.
- Event Nasional : Pameran Alat Musik Tradisional yang akan digelar di Jakarta
2011 - Milangkala Museum Negeri Sri Baduga Bandung ke 31 pada tanggal 5 Juni 2011 di Museum Sri
Banduga Bandung
- Lomba menulis artikel dalam rangka Milangkala Museum Negeri Sri Baduga Bandung ke 31
“Menelusuri Tinggalan Sri Baduga Meningkatkan Cinta Museum”
- Pameran Koleksi Museum Negeri Sri Baduga Bandung “Awi Goes to Mall” pada tanggal 11
Oktober sampai 18 Oktober bertempat di Mall Bandung Indah Plaza (BIP)
- Transliterasi dan Deskripsi Naskah Kuno
- Pameran Kepurbakalaan dan Pemuseuman Anggota MPU di Prov. DKI Jakarta
- Pameran Nasional Keragaman Alat Musik Nusantara di Prov. Jambi
- Pameran Kain Nusantara di Museum Negeri Prov. Sulawesi Tenggara
- Pameran Keliling di Subang
- Pameran Intercity di Mall Bandung
- pameran Regional Museum se-Jawa Bali dan NTB kain tenun Nusantara
2012 - Pagelaran seni dan budaya di Museum Sri Baduga Bandung 27-29 Februari 2012
- Pameran dan Pagelaran Seni Bandung Lautan Api (24 Maret 2012)
- Pameran Seni menyambut Hari Kartini (21 April 2012)
- Pagelaran seni dan Pameran di Gedung Sate bandung dalam rangka hari anak (Juli 2012)
- Pameran keliling di Sumedang dengan tema Kebudayaan Kota Sumedang (April 2012)
- Milangkala Museum Sri Baduga Bandung ke 32 tanggal 5 Juni 2012 dengan kegiatan Pameran
Koleksi Museum dan Pagelaran Seni di Museum Sri Baduga Bandung
- Pameran keliling di Garut dan di Karawang
- Pameran Keliling di Lampung dengan tema kain Tradisional (Agustus 2012)
- Pameran Keliling di NTB dengan tema Alat Musik Tradisional (September 2012)
Sumber : www.sribadugamuseum.com
Dari data Tabel 1.4 dapat dilihat agenda kegiatan yang dilakukan Museum Sri
Baduga merupakan agenda kegiatan yang dilakukan secara berkala setiap tahunnya
dalam menarik jumlah kunjungan ke Museum Sri Baduga Bandung. Agenda kegiatan
tersebut adalah pameran yang merupakan kegiatan utama yang dilakukan Museum
Sri Baduga Bandung untuk lebih mengenalkan museum kepada masyarakat luas.
10
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pameran Museum Sri Baduga Bandung terdiri atas Pameran Tetap dan Pameran
Khusus / Temporer. Berikut merupakan Gambar 1.2 mengenai Pameran yang
dilaksanakan Museum Sri Baduga Bandung.
Sumber : Museum Sri Baduga Bandung 2012
GAMBAR 1.2
PAMERAN MUSEUM SRI BADUGA BANDUNG
Pameran tetap atau permanent exhibition merupakan bentuk tata pameran
benda koleksi pada sebuah museum yang setiap hari terbuka untuk pengunjung.
Selain itu, penataan ulang hanya dilakukan dalam periode waktu paling cepat 4-5
tahun. Sedangkan pameran khusus / temporer adalah pameran yang diselenggarakan
oleh Museum Sri Baduga atau pameran bersama dengan museum lain dalam jangka
waktu tertentu. Pameran khusus / temporer itu sendiri terbagi terbagi kembali menjadi
dua jenis pameran. Yang pertama adalah Pameran Lokal / Keliling dimana pameran
ini diselenggarakan di luar lokasi museum. Tujuan dari kegiatan pameran ini untuk
meningkatkan apresiasi dan pengetahuan masyarakat daerah setempat terhadap
aspek-aspek budaya yang di pamerkan. Sedangkan yang kedua adalah Pameran
Pameran
Museum Sri
Baduga
Bandung
Pameran Tetap
(Permanent
Exhibition)
Pameran Khusus/
Temporer
Pameran Lokal/
Keliling Pameran Regional/
Nasional
11
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Regional / Nasional dimana pameran ini diselenggarakan oleh beberapa museum di
tingkat regional di seluruh Indonesia dengan mengetengahkan suatu tema yang
bersifat regional dan nasional. Adapun berikut merupakan Tabel 1.5 mengenai
Jumlah Pengunjung Pameran Khusus Museum Sri Baduga Bandung.
TABEL 1.5
JUMLAH KUNJUNGAN PAMERAN KHUSUS/TEMPORER
MUSEUM SRI BADUGA BANDUNG TAHUN 2009-2011
Tahun Pameran Khusus/Temporer Total
Pameran Lokal/Keliling
(kunjungan per orang)
Pameran Regional/Nasional
(kunjungan per orang)
2009 44.089 41.234 85.323
2010 46.100 40.843 86.943
2011 36.554 55.132 91.686 Sumber : Museum Sri Baduga Bandung, 2012
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke
Pameran Khusus Museum Sri Baduga Bandung pada tahun 2009 adalah sebanyak
44.089 pengunjung pameran lokal/keliling dan 41.234 pengunjung pameran
regional/nasional, pada tahun 2010 sebanyak 46.100 pengunjung pada pameran
lokal/keliling dan 40.843 pengunjung pada pameran regional/nasional, sedangkan
pada tahun 2011 adalah sebanyak 36.554 pengunjung pada pameran lokal/keliling
dan 55.132 pengunjung pada pameran regional/nasional. Dalam hal ini pengunjung
pameran khusus Museum Sri Baduga tersebut terdiri para pengunjung yang
mengunjungi pameran lokal/keliling dan para pengunjung yang mengunjungi
pameran regional/nasional. Terlihat bahwa statistik kunjungan terus mengalami
peningkatan dari tahun 2009 ke tahun 2010, serta dari tahun 2010 ke tahun 2011.
Untuk lebih meningkatkan jumlah kunjungannya, Museum Sri Baduga Bandung
12
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
menerapkan konsep dalam penyelenggaraan pameran tersebut. Konsep yang
digunakan Pameran Tetap adalah tata pameran yang menampilkan koleksi
peninggalan sejarah dan budaya Provinsi Jawa Barat (Museum Sri Baduga Bandung,
2012). Sedangkan untuk pameran khusus/ temporer lebih menekankan pada konsep
event dimana event dilakukan sebagai kegiatan pemasaran agar dikenal khalayak,
dimana event ini dinaungi oleh Integrated Marketing Communication.
Pemasaran yang terintegrasi merupakan konsep manajerial yang
menghubungkan faktor utama pemasaran yang memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap customer dan perantara marketing.
Konsep integrated marketing tersebut terdiri atas kegiatan promosi yang
disebut bauran promosi yang terdiri atas advertising, sales promotion, public
relations dan direct marketing. Sedangkan event merupakan ruang lingkup
dari public relations dimana event yang dilaksanakan memiliki tujuan untuk
mengkomunikasikan atau menyampaikan suatu hal kepada target audience
(Kotler, Neil, and Wendy 2008).
Selain itu event juga digunakan oleh perusahaan untuk memberikan perhatian
terhadap produk baru, atau kegiatan perusahaan lainnya yang dikemas dalam
special event seperti seminar, news conferences, exhibition, kontes dan
kompetisi, perayaan hari jadi, serta sponsorship kegiatan budaya dan olahraga
(Kotler and Keller, 2009).
Konsep special event itu sendiri telah dikemukakan dan dikembangkan oleh
beberapa ahli. Menurut Any Noor (2009:9), special event juga meliputi semua
aktivitas hidup manusia, special event merupakan kegiatan yang sangat besar dan
kompleks. Berdasarkan jenis kegiatannya, maka setiap event yang memiliki kekhasan
tersendiri dari event dapat mendukung terselenggaranya special event. Kennedy dan
Soemanagara (2006:120) juga menjelaskan proses penyampaian pesan dibagi menjadi
13
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
tiga tahap perubahan sikap, yaitu cognitive, afeksi, conative. Special event merupakan
salah satu ruang lingkup kerja Public Relation (PR) dan alat dari Marketing Public
Relations (MPR) dimana dalam konsep MPR, pemasaran dan PR dijalin dan
dipadukan untuk mencapai tujuan pemasaran produk. Sehingga dari kegiatan special
event mampu meningkatkan pengetahuan (knowledge), kesadaran (awareness), upaya
pemenuhan selera (pressure), dan menarik simpati atau empati sehingga mampu
menumbuhkan saling perhatian bagi kedua belah pihak. Special event yang dilakukan
oleh Museum Sri Baduga Bandung ini akan menjadi peluang yang besar dan unik
dalam aktivitas Public Relations karena event ini dapat berinteraksi langsung dengan
konsumen dan produk yang ditawarkan dapat ditingkatkan jumlah kunjungan ke
Museum Sri Baduga Bandung.
Dalam hal ini, peneliti mengadakan penelitian terkait program special event
yang didalamnya terdapat pameran khusus/temporer yang dilakukan Museum Sri
Baduga Bandung sebagai kegiatan dalam meningkatkan jumlah kunjungan ke
Museum Sri Baduga Bandung. Kegiatan special event ini pun lebih difokuskan pada
kegiatan yang didalamnya terdapat kegiatan kesatuan event, seperti adanya kegiatan
exhibition seperti pameran koleksi museum, seminar, ataupun workshop, serta adanya
acara hiburan seperti lomba-lomba, ataupun pagelaran kesenian. Kegiatan event ini
merupakan agenda kegiatan Museum Sri Baduga Bandung yang selalu dilaksanakan
setiap tahunnya. Diadakannya kegiatan ini setiap tahunnya, penulis ingin mengetahui
apakah dengan kegiatan special event ini efektif dapat meningkatkan jumlah
14
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kunjungan pameran khusus di Jawa Barat oleh Museum Sri Baduga Bandung.
Konsep event yang dilakukan Museum Sri Baduga Bandung sebagai kegiatan
museum dinilai mempunyai nilai guna yang tinggi sehingga informasi yang ingin
disampaikan kepada masyarakat lebih tersampaikan. Seluruh kegiatan pameran yang
dilakukan Museum Sri Baduga Bandung bersifat edutainment. Konsep tersebut
menggabungkan muatan edukasi dengan hiburan rekreatif bagi pengunjungnya
sehingga mampu meningkatkan minat untuk berkunjung (Hawkey, 2004). Hal ini
didukung dengan hasil penelitian PPM Manajemen bahwa salah satu keunggulan dari
event adalah event menjadi sarana edukasi tentang produk ke masyarakat. Kegiatan
edukasi tersebut dapat berupa ceramah, pemutaran film, ataupun bimbingan edukatif.
Berdasarkan uraian diatas berkaitan dengan special event yang dilakukan oleh
Museum Sri Baduga Bandung, bahwa peneliti ingin mengetahui efek perilaku
pengunjung yaitu efek kognisi, efek afeksi, dan efek konasi terhadap pameran yang
dilaksanakan. Untuk itu, peneliti ingin menggali efektivitas special event yang
dilakukan oleh Museum Sri Baduga Bandung.
Bertitik tolak dari masalah tersebut, maka peneliti merasa perlu untuk
mengadakan penelitian mengenai “Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment
Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga
Bandung (Survei pada Wisatawan yang berkunjung ke Museum Sri Baduga
Bandung)”.
15
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan
diteliti sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran efektivitas special event bersifat edutainment yang
dilakukan oleh Museum Sri Baduga Bandung
2. Bagaimana gambaran tingkat proses keputusan berkunjung di Museum Sri
Baduga Bandung
3. Bagaimana pengaruh efektivitas special event bersifat edutainment dalam
meningkatkan proses keputusan berkunjung ke Museum Sri Baduga Bandung
1.2 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
dimaksudkan untuk:
1. Untuk memperoleh temuan mengenai efektivitas special event bersifat
edutainment yang dilakukan oleh Museum Sri Baduga Bandung
2. Untuk memperoleh temuan mengenai tingkat proses keputusan berkunjung di
Museum Sri Baduga Bandung
3. Untuk memperoleh temuan mengenai pengaruh efektivitas special event
bersifat edutainment dalam meningkatkan proses keputusan berkunjung ke
Museum Sri Baduga Bandung
16
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1.3 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan baik secara teoritis
maupun praktis sebagai berikut:
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan aspek teoritis
(keilmuan) yaitu sebagai kajian pengembangan ilmu pemasaran dalam hal ini
produk dan dalam penelitian ini lebih memfokuskan pada produk yang berupa
special event. Kegunaan lainnya yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat
melengkapi kepustakaan khususnya mengenai materi yang berkaitan dengan
salah satu industri yang bergerak dalam bidang jasa yaitu destinasi.
2. Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan sumbangan dalam aspek
praktis (guna laksana) yaitu untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi
Museum Sri Baduga Bandung dalam memberikan persepsi mengenai
efektivitas special event bersifat edutainment terhadap proses keputusan
berkunjung.