BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · dengan aliran musik yang terinspirasi dari musik Amerika...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · dengan aliran musik yang terinspirasi dari musik Amerika...
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Budaya berasal dari bahasa sansekerta yakni buddhayah yang memiliki
arti segala sesuatu yang berhubungan dengan akal dan budi manusia. Secara
umum, budaya berarti cara hidup yang dimiliki oleh sekelompok orang yang
diwariskan kepada generasi berikutnya. Perbedaan antara suku, agama, politik,
bahasa, pakaian, karya seni, dan bangunan akan membentuk suatu budaya.
Budaya merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia yakni
meliputi, sejarah yang menyoroti asal suatu budaya dan memberitahukan
anggotanya apa yang dianggap penting dan mengidentifikasi prestasi suatu
budaya yang pantas dibanggakan, agama yang berfungsi secara sadar maupun
tidak dapat berdampak pada semua hal mulai dari praktik bisnis, politik dan kode
etik, nilai merupakan fitur lain dari suatu budaya yang berguna untuk menentukan
bagaimana seharusnya seseorang bertingkah laku, organisasi sosial mewakili unit
sosial yang beraneka ragam yang terkandung dalam budaya seperti keluarga atau
sekolah, dan Bahasa juga merupakan fitur lain yang umum pada setiap budaya
dan berperan dalam berbagi pikiran, perasaan dan informasi juga Bahasa
merupakan metode utama dalam menyebarkan budaya. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), “Budaya berarti sebuah pemikiran, adat istiadat atau
akal budi. Secara tata bahasa, arti dari kebudayaan diturunkan dari kata budaya
dimana cenderung menunjuk kepada cara berpikir manusia”.
Terjadinya akulturasi antar budaya yang merupakan suatu proses sosial
yang muncul saat terjadi penyatuan dua budaya yang berbeda menjadi budaya
yang baru tanpa menghilangkan usur budaya lama, dimana budaya Indonesia dan
budaya Korea Selatan menyatu menciptakan budaya baru. Budaya baru yang
biasa disebut dengan Hallyu Wave yang di dalamnya sudah termasuk Korean Pop
(K-Pop), film atau drama, kuliner, musik dan tari, dan hal-hal yang berhubungan
dengan K-Pop. Masyarakat Indonesia yang mengadopsi budaya K-Pop cenderung
mengikuti artis atau penyanyi idolanya, bisa dibilang bahwa artis maupun
2
penyanyi-penyanyi Korea memiliki wajah yang tampan dan cantik juga bentuk
tubuh yang indah. Akulturasi budaya Indonesia dan budaya Korea pertama kali
masuk di Indonesia pada acara Korea-Japan World Cup 2002 yang berakhir
dengan masuknya Korea sebagai kekuatan empat besar dunia dalam hal
persepakbolaan semakin mempersohor Korea di mata dunia contohnya adalah
beberapa waktu menjelang, selama, dan setelah hiruk pikuk World Cup, beberapa
stasiun televisi swasta di tanah air gencar bersaing menayangkan film-film
maupun sinetron-sinetron Korea. Bahkan, terdapat beberapa sinetron Korea yang
‘sukses’ di layar kaca, sebut saja Winter Sonata dan Endless Love. Kedua sinetron
buatan negeri ginseng ini telah berhasil menarik perhatian sebagian masyarakat
Indonesia, bahkan beberapa bintang sinetron tersebut telah menjadi idola di tanah
air. (Suray Agung Nugroho, Staf Pengajar Prodi III Bahasa Korea, Fakultas Ilmu
Budaya UGM)
Hallyu Wave atau Korean Wave adalah istilah yang diberikan untuk
tersebarnya budaya Pop yang berasal dari Korea Selatan yang mendunia,
Indonesia termasuk salah satu negara yang terkena penyebaran Hallyu Wave ini
(Nastiti, 2010:3). Penggemar Korean Wave tidak hanya kalangan remaja, akan
tetapi dari anak-anak hingga orang dewasa. Salah satu genre musik yang termasuk
dalam Korean Wave ini adalah K-Pop atau Korean Pop, yang berasal dari Korea
Selatan. Korean Pop pertama kali muncul pada sekitar tahun 1930 di Korea
Selatan, kemudian berkembang pada tahun 1950 hingga 1960. Awal kemunculan
K-Pop hanya dibagi menjadi beberapa genre atau jenis, yang terdiri dari oldies,
jenis ini dipengaruhi oleh musik Barat dan populer pada sekitar tahun 1960.
Kemudian pada tahun 1970 musik rock mulai diperkenalkan. Tahun 2000, Big
Bang dan Rain yang merupakan pendatang baru dari Korea Selatan muncul
dengan aliran musik yang terinspirasi dari musik Amerika yaitu hiphop dan R&B.
(tempo.co, 12 Februari 2013).
Generasi kelahiran 1990 akan menjawab dengan mudah apabila mendapat
pertanyaan mengenai serial drama, musik, atau film Asia yang populer pada era
generasinya. Drama, musik, atau film yang berasal dari Korea akan menjadi
3
jawaban utama. Fakta dari fenomena ini menunjukkan bahwa budaya Korea telah
berkembang dengan pesat hingga dikenal oleh masyarakat mancanegara (Nastiti,
2010: 2). Indonesia dianggap sebagai salah satu negara terpenting yang menjadi
tujuan penyebaran budaya Korea, dikarenakan jumlah tenaga kerja yang berasal
dari Indonesia yang bekerja di Korea cukup banyak. Demikian pula dengan
jumlah warga Korea yang berinvestasi hingga kemudian memutuskan untuk
tinggal di Indonesia. Kepala Program Studi Korea Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Indonesia berpendapat bahwa budaya Korea itu biasa saja, bahkan
sama dengan budaya-budaya negara lain, yang membedakan adalah bangsa Korea
kreatif mengemas dan memadukan budayanya sehingga menarik dan diminati
oleh banyak orang. Selama sepuluh tahun terakhir, demam budaya Pop Korea
melanda Indonesia. Berbeda dengan budaya Pop Jepang yang peminatnya
didominasi oleh anak-anak dan remaja, budaya Pop Korea mampu menjangkau
segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa menjadi penikmat budaya
Pop Korea (Villia, 2012:3). Masuknya kebudayaan Korea di Indonesia diawali
dengan adanya Korean Drama atau K-Drama yang berjudul Endless Love
ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia pada tahun 2002.
Kemudian beberapa judul K-Drama lainnya menyusul masuk ke Indonesia yang
berujung pada meluasnya budaya Pop Korea. Berawal dari K-Drama tersebut,
kemudian Korean Pop atau K-Pop masuk dan diminati di Indonesia. Bentuk dari
Korean Pop sendiri adalah musik yang bertemakan pop Korea dan disajikan oleh
boyband maupun girlband dari Korea. Ciri khas yang dimiliki boyband dan
girlband tersebut yaitu terdiri dari beberapa anggota dengan musik yang
dikombinasikan dengan tarian. Selain hal tersebut, boyband dan girlband Korea
juga memiliki wajah yang menawan.
Perkembangan musik K-Pop terus menerus mengalami kemajuan, di
Indonesia K-Pop pertama kali di kenal melalui boyband Big Bang melalui agensi
YG Entertainment dengan single “Lies” dirilis pada tahun 2007, boyband Super
Junior dibawah agensi SM Entertainment dengan single “Sorry Sorry” dan
“Bonamana” pada tahun 2009, dan boyband-boyband lainnya seperti Shinee, 2
4
PM, 2 Am, BEAST, dan CN Blue. Tidak hanya boyband saja yang berhasil
mewarnai perkembangan musik K-pop di Indonesia, girlband-girlband yang
pertama kali mengenalkan musik K-Pop sama seperti boyband-boyband di atas
diantaranya adalah SNSD (Girl’s Generation) yang beranggotakan 9 orang
berparas cantik dan tubuh yang indah dengan albumnya bertajuk “Gee” mampu
mempesona para penggemarnya, 2NE1 yang memulai debut pada tahun 2009
dengan single “Fire” bergenre hip-hop dan reggae, SISTAR beranggotakan 4
orang wanita yang memulai debut pada tahun 2010 di bawah agensi Starship
Entertainment merilis album “So Cool” pada tahun 2011 dan debut sub-unit
Sistar19 yang juga merilis lagu “Ma Boy” dengan video musik yang
menampilkan gerakan-gerakan seksi memikat para penggemar-penggemar pria,
Wonder Girls dengan single bertajuk “Nobody” yang mendapatkan 10
penghargaan musik tahunan Korea pada tahun 2008, dan girlband-girlband
lainnya seperti KARA, F(X), Miss A, dan Girls Day.
Booming-nya budaya Korea berdampak pada stasuin TV Indonesia yang
turut ikut menayangkan program acara reality show Korea dan drama Korea di
beberapa stasiun TV Nasional. Berikut merupakan daftar-daftar stasiun TV
Indonesia yang menayangkan program-program acara K-Pop:
Tabel 1.1 Daftar Stasiun TV Nasional
No. Stasiun TV Program Acara Keterangan
1. RTV K-Star dan Drama
Korea
Program acara K-Star yang
menayangkan berita seputar
Korea secara keseluruhan,
berita K-Pop dan artis-artis
Korea, juga drama-drama
Korea. Drama Korea yang
sedang ditayangkan yaitu
drama Korea yang berjudul
Yong-Pal dibintangi oleh Joo
5
Won, dan Kim Tae-Hee
sebanyak 18 episode.
2. Net TV Net Entertainment
News
Net Entertainment News
menyisipkan berita K-Pop
terkini mengenai artis dan
penyanyi Korea Selatan.
3. Indosiar Drama Korea
(Gu Family Book)
Drama Korea ini dibintangi
oleh Lee Seung-Gi, Bae Suzy,
dan Yoo Yeon-Seok, sebanyak
24 episode.
Sumber: Halaman Website masin-masing stasiun TV Nasional
Beberapa stasiun TV Nasional di atas gencar menayangkan berita-berita
terkini artis dan penyanyi juga drama-drama Korea melihat banyaknya antusias
masyarakat yang menggemari K-Pop. Masyarakat Indonesia dan sebagian besar
stasiun TV Nasional mendapatkan informasi program-program acara K-pop
dengan melihat beberapa stasiun TV yang ada di Korea Selatan.
Program acara televisi di Korea sendiri sangat bervariasi, berikut stasiun
TV ternama yang menayangkan program-program acara televisi meliputi drama,
reality show, dan acara musik. Program acara televisi “The Return of Superman”
bukan satu-satunya program acara yang menarik bagi masyarakat Indonesia yang
menggemari Korea, masih banyak program-program acara televisi Korea yang
sangat diminati dan dinantikan. Seperti program-program acara televisi yang ada
pada dua stasiun TV ternama di Korea Selatan yaitu, KBS World dan Mnet.
Stasiun TV KBS World memiliki beberapa program acara yang menjadi acara
favorit, diantaranya yaitu Music Bank, The Return of Superman, Running Man,
Immortal Songs, Yu Huiyeol’s Sketchbook, Entertainment Weekly, Happy
Together, Gag Concert, 2 Days & 1 Night, Hello Counselor dan KBS World
Drama dan lain-lain. Sedangkan stasiun TV Mnet memiliki program acara televisi
yang sangat menarik dan menghibur, seperti M COUNTDOWN, Show Me The
6
Money, Unpretty Rapstar, I Can See Your Voice, MAMA (M-net Asian Music
Award), 3 Meals a Day, Devil’s Runaway dan masih banyak program acara yang
menjadi favorit para pecinta Korea di Indonesia. Sebagian besar program acara
TV yang telah disebutkan diatas merupakan acara musik yang diisi oleh penyanyi-
penyanyi terkenal di Korea, maka tak heran banyaknya masyarakat Indonesia
yang mengenali bahkan menggemari lagu-lagu yang berasal dari Korea Selatan.
Perkembangan budaya Korea di Indonesia tidak hanya terlihat pada drama
yang disiarkan pada stasiun-stasiun TV namun salah satu iklan brand kopi
Indonesia yakni Luwak White Coffee menampilkan Lee Min Ho seorang aktor
Korea yang sedang menikmati dan juga menyukai produk kopi Indonesia tersebut
dan menjadikan aktor Lee Min Ho sebagai brand ambassador terbarunya yang
lokasi syutingnya bertempat di Seoul. Selain drama Korea dan iklan tersebut,
perkembangan budaya Korea di Indonesia sangat terlihat pada promotor acara
yang mengadakan konser boyband dan girlband di Jakarta. Pada tanggal 1
Agustus 2015 silam di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City di gelar
konser yang mnampilkan boyband Big Bang yang sangat terkenal baik di Korea
sendiri dan juga di Indonesia. Selain Big Bang, grup boyband EXO juga
menggelar konser musik pada 26 Februari 2016 lalu dengan lokasi yang sama di
ICE, BSD City. Konser yang akan datang pada tanggal 16 April 2016 dihadiri
oleh girlband ternama Girl’s Generation (SNSD) yang juga bertempat di ICE
BSD City. Konser-konser yang mendatangkan boyband dan girlband selalu
dipenuhi oleh para fans walaupun harga tiket terbilang mahal namun tetap saja
terjual habis.
Masyarakat Indonesia khususnya para remaja sering kali menyanyikan
lagu Korea bahkan menirukan gerakan-gerakan dance yang ada pada lagu
tersebut. Hal ini dapat ditemukan dimana-mana, khususnya pada komunitas-
komunitas yang mengadaptasi budaya K-Pop. Tidak hanya lagu dan tarian saja
yang menjadi kegiatan yang dijalani sehari-hari, seperti mengkonsumsi makan-
makanan dan minum-minuman khas Korea karena di Indonesia sendiri tempat
makan maupun restoran Korea sudah banyak bermunculan, di Bandung sendiri
7
rumah makan dan restoran yang menyediakan kuliner khas Korea sudah terbilang
banyak. Seperti Mujigae, Tokki Pokki, Yoogane, Korean House, Myeong Ga,
Chung Gi Wa, Dapur Korea, Hankook Garden Restaurant, Chingu Café, Bing Soo
Café & Resto, Korean Mart dan masih banyak lagi. Tempat makan dan restoran
ini biasanya menjadi incaran bagi masyarakat yang ingin mencoba makanan
Korea ataupun yang sudah sering menikmatinya. Tidak hanya restoran dan tempat
makan khas Korea, komunitas-komunitas yang menaungi para penggemar
kebudayaan Korea juga sangat banyak dan tersebar di seluruh kota di Indonesia,
seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan kota-kota lainnya.
Komunitas Korea di Kota Bandung terbilang banyak, komunitas-
komunnitas Korea ini selalu berkumpul dan melatih kegiatan mereka di Taman
Balai Kota Bandung. Beberapa komunitas-Komunitas Korea di Bandung biasanya
hanya memiliki satu atau dua kegiatan seperti cover dance dan cover sing para
boyband dan girlband Korea idola mereka. Namun ada juga komunitas Korea
Bandung yang mengadakan kelas Bahasa Korea, kelas modern dance, kelas voice,
dan kelas tari modern. Berikut beberapa data komunitas Korea yang ada di
Bandung:
Tabel 1.2 Daftar Komunitas Korea Bandung
No. Nama Komunitas Tahun Anggota Kegiatan
1. Private Crew 27-09-2015 57 orang Dance & Sing Cover
2. QF Entertainment 1-11-2009 60 orang Dance & Sing Cover
3. Up Entertainment 1-01-2012 50 orang Dance & Sing Cover
4. BMD Entertainment 30-08-2013 23 orang Dance Cover
5. BDG Group 10-05-2014 25 orang Dance Cover
6. HF Family 5-06-2014 32 orang Dance Cover
7. NY Entertainment 17-08-2009 137 orang Kelas Bahasa Korea,
Dance Cover, dan
Sing Cover
8. HanHwa Tel-U 23-05-2014 50 orang Kelas Bahasa Korea,
8
Dance Cover, dan
Sing Cover
9. Hansamo Bandung 10-09-2006 200 orang Kelas Bahasa Korea,
Tari Tradisional,
Dance Cover, dan
Sing Cover
Sumber: Wawancara dengan anggota komunitas yang bersangkutan
Penulis memilih Komunitas Hansamo Bandung sebagai objek penelitian
karena Komunitas ini merupakan komunitas Korea pertama di Bandung pada
tanggal 10 September 2006 yang memiliki anggota sekitar 200 orang. Hansamo
juga memiliki 6 kegiatan, yaitu kelas Bahasa Korea, Tari tradisional dan tari
modern, kegiatan menonton drama atau film Korea, mengadakan perlombaan dan
juga mengikuti perlombaan tari modern dan tidak jarang Hansamo memenangkan
perlombaan acara yang diikuti. Tidak hanya itu, komunitas Hansamo Bandung
adalah wadah bagi warga Bandung yang menyukai kebudayaan Korea, komunitas
ini langsung dibawahi oleh Kedutaan Besar Korea Selatan (Korsel) dan Korean
Culture Center (KCC) Jakarta dan tidak hanya di Indonesia namun komunitas
Hansamo juga diakui keberadaanya di Negara Korea sendiri.
Gambar 1.1 Logo Komunitas Hansamo Bandung
Sumber: Facebook Hansamo Bandung
9
Hansamo adalah singkatan kata dari Bahasa Korea “Hangukeul Sarang
Hanun Saram deurui moim” yang berarti “Perkumpulan orang-orang yang
menyukai Korea”, komunitas ini memiliki anggota sekitar 200 orang. Berdirinya
komunitas Hansamo diprakarsai oleh 14 mojang Bandung yang sangat
mengagumi kebudayaan Korea yang dibarengi dengan kebudayaan Sunda,
komunitas ini didirikan pada tanggal 10 September 2006 hingga sekarang.
Berawal dari kekaguman mereka terhadap budaya Korea, ke 14 orang ini
memutuskan untuk mendirikan komunitas ini sebagai wadah bagi mereka yang
juga mencintai budaya K-Pop untuk menuangkan kreatifitas dan menambah ilmu
pengetahuan tentang budaya Korea dan K-Pop serta menanmpung apresiasi
masyarakat Bandung terhadap budaya Korea.
Komunitas Hansamo memiliki 4 kelas yaitu kelas Bahasa Korea, kelas tari
tradisional Korea, kelas K-Pop cover modern dance, dan kelas bernyanyi cover
lagu Korea, tidak hanya itu komunitas Hansamo juga memiliki kegiatan “Nonton
Bareng” bersama seluruh anggota-anggota Hansamo yang kebetulan menjalin
hubungan kerjasama dengan CGV Blitz di Mall Bandung Electronic Center
(BEC) Bandung dan juga CGV Blitz di Jakarta secara gratis. Bioskop Blitz
Indonesia menggandeng CGV Cinemas yang merupakan bioskop Korea untuk
menayangkan khusus film dan drama Korea. Komunitas Hansamo memiliki
banyak kegiatan baik yang dilaksanakan oleh Hansamo sendiri seperti acara ulang
tahun komunitas Hansamo yang selalu diadakan tiap tahun dengan mengusung
tema yang berbeda tiap tahunnya, event Korea National Festival yang
menampilkan tari budaya Korea dan Sunda, perlombaan dan Korea food tester
atau skill dance and sing competition dan undangan untuk tampil oleh KCC
seperti mengisi acara menari tarian tradisional di Kedutaan Korea Selatan.
Kegiatan-kegiatan tersebut membuat seluruh anggota-anggota di komunitas ini
menjalani gaya hidup K-Pop yang berbeda dengan masyarakat yang tidak
mengikuti budaya K-Pop.
Gaya hidup anggota komunitas K-Pop terlihat mulai dari cara berpakaian,
menggunakan Bahasa Korea, berburu kuliner khas Korea, mengikuti program
10
acara hiburan dan berita mengenai artis dan penyanyi Korea, mengikuti gerakan
tari modern dan menyanyikan lagu penyanyi favorit untuk dilombakan, dan juga
menonton film atau drama Korea secara terus menerus. Bila sesama pencinta
Korea mulai berkumpul, mereka selalu menceritakan dan berbagi pengalaman
secara antusias dan berlebih seputar gaya hidup fanatik budaya K-Pop mereka.
Berdasarkan latar belakang tersebut, Peneliti ingin meneliti gaya hidup
anggota komunitas Korea Hansamo Bandung dengan menjabarkan rumusan
sebagai berikut:
1.2 Fokus Penelitian
Pada penelitian ini, penulis ingin menganalisis gaya hidup anggota
komunitas Korea Hansamo Bandung dengan merumuskan masalah sebagai
berikut:
Bagaimana gaya hidup individu pada komunitas Korea Hansamo
Bandung?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui gaya hidup anggota komunitas Korea Hansamo Bandung.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Aspek Teoritis
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan kajian
penelitian komunikasi pada Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom
University Bandung, khususnya mahasiswa/i Jurusan Ilmu Komunikasi.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan kajian
penelitian komunikasi pada Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom
University Bandung, khususnya mahasiswa/i Jurusan Ilmu Komunikasi.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi
penelitian skripsi yang mengangkat tema tentang gaya hidup pada suatu
11
komunitas agar mudah dipahami oleh mahasiswa/i Jurusan Ilmu
Komunikasi Telkom University Bandung.
1.4.2 Aspek Praktis
1. Diharapkan dari penelitian ini dapat memberi pemahaman tentang gaya
hidup setiap komunitas budaya yang ada dilingkungan sekitar kota
Bandung.
2. Diharapkan juga hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman mahsiswa dalam memahami tujuan bahwa hobi dapat
merubah gaya hidup seseorang.
3. Mengetahui bahwa perubahan gaya hidup pada komunitas budaya
memiliki sisi positif dan meningkatkan keahlian di bidang tertentu.
1.5 Tahapan Penelitian
Dalam penelitian ini, tahap yang akan di lalui oleh peneliti yaitu membuat
surat izin dari kampus untuk komunitas Hansamo, lalu mencari data-data dan
jurnal yang berhubungan dengan gaya hidup dan komunitas, melakukan
wawancara pada informan Maggie sebagai pengurus komunitas Hansamo untuk
mendapatkan data-data dan informasi yang di butuhkan, selanjutnya Peneliti
mencari teori yang berhubungan dengan data penelitian juga dapat memecahkan
permasalahan yang ada pada penelitian. Teori Komunikasi dan juga teori-teori
lainnya yang berkaitan dengan gaya hidup dan komunitas. Langkah selanjutnya,
Peneliti melakukan analisis teori terhadap hasil wawancara narasumber mengenai
analisis gaya hidup individu pada komunitas pecinta Korea yakni Hansamo. Lalu
hasil data yang diperoleh peneliti akan melalui tahap validitas data agar hasil
analisis Peneliti dapat diterima dan sesuai. Kemudian, setelah melewati validitas
data maka Peneliti dapat menemukan dan menyimpulkan hasil akhir dari
penelitian analisis komunikasi interpersonal gaya hidup komunitas pecinta Korea
Hansamo.
BAB 1 sebagai berikut:
Penulis menjelaskan dibagian latar belakang mengenai perkembangan
Hallyu Wave atau disebut juga dengan istilah Demam Korea, mulai dari
12
bagaimana Hallyu Wave masuk, tahun berapa dan bagaimana respon yang
ditunjukan masyarakat Indonesia terhadap Demam Korea ini, setelah itu Penulis
menjelaskan bahwa adanya Hallyu Wave menciptakan komunitas-komunitas
pecinta Korea salah satunya yang terletak di kota Bandung adalah Hansamo,
mulai dari sejarah perkembangan sampai cara bergabung di komunitas ini.
BAB 2 sebagai berikut:
Penulis memasukkan penelitian terdahulu berupa jurnal dan skripsi dalam
negeri juga jurnal dan skripsi luar negeri sebagai acuan yang berkaitan dengan
penelitian ini dan juga tinjauan dan sturktur teori yang dapat menjelaskan fungsi
lebih dalam mengenai analisis gaya hidup pada komunitas budaya. Bagian
terakhir di bab ini Penulis memasukkan kerangka peimikiran untuk memudah
dalam menyusun teori hingga hasil pada penelitian ini.
BAB 3 sebagai berikut:
Dalam bab ini Penulis menggunakan paradigma sebagai metode kerangka
berpikir yang menjelaskan cara pandang terhadap fakta kehidupan sosial terhadap
ilmu dan teori, dan metodologi penelitian kualitatif yang bermaksud untuk
memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian dan memudahkan
dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
BAB 4 sebagai berikut:
Pada tahap ini Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data seperti
wawancara dan observasi untuk mendapatkan data-data yang valid dari objek
penelitian dan lingkungan sekitar yang berkaitan sehingga proses penelitan dapat
berjalan dengan lancar dan membangun hubungan kerjasama yang baik antara
Peneliti dan objek penelitian.
BAB 5 sebagai berikut:
Pada bab ini Peneliti membuat hasil, saran, dan kesimpulan. Hasil yang
didapatkan dari teknik pengumpulan data, saran pendapat Peneliti yang dapat
membangun dan membuat kesimpulan akhir dari hasil penelitian yang berkaitan
dan telah didapatkan oleh Peneliti.
13
Mencari Ide
Pengumpulan
Data Primer
(Komunitas Hansamo)
Data Sekunder
(Komunikasi Lintas Budaya)
Wawancara
Mencari teori yang berhubungan
dengan penelitian
Analisis Data
Validitas Data
Hasil Akhir Penelitian
Gambar 1.1 Tahapan Penelitian
Sumber: Penelitian Terdahulu
14
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Bandung dengan melakukan pengumpulan
data yang dibutuhkan. Peneliti mengumpulkan data di sekitar lingkungan
komunitas Hansamo dan juga di daerah sekitar Kota Bandung.
1.6.1 Waktu Penelitian
Tabel 1.3 Waktu Pengerjaan Penelitian
No.
Kegiatan
Bulan
Februari
2016
Maret
2016
April
2016
Mei
2016
Juni
2016
Agustus
2016
September
2016
3 4 1-
2
3-
4
1-
2
3-
4
1-
2
3-
4
1-
2
3-
4
1-
2
3-
4 1-2 3-4
1. Pengerjaan BAB I
2. Pengerjaan BAB II
3. Pengerjaan BAB III
4.
Pendaftaran sidang
seminar proposal
skripsi
5.
Pelaksanaan sidang
seminar proposal
skripsi
6. Pengerjaan BAB IV
7. Pengerjaan BAB V
8. Pendaftaran sidang
skripsi
9. Pelaksanaan sidang
skripsi
Sumber: Olahan Peneliti