BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - UPI | Institutional...

20
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013 Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertumbuhuan pariwisata pada saat ini merupakan bentuk nyata dari perjalanan sebuah bisnis global yang sangat menjanjikan karena pertumbuhan pariwisata itu sendiri mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dunia yang dihasilkan dari pergerakan wisatawannya. Pada akhir-akhir ini pariwisata di Indonesia sangat digalakkan oleh pemerintah Indonesia. Pariwisata ini sangat mempunyai prospek yang sangat baik untuk masa depan bagi Indonesia. Data yang ditunjukkan dari UNWTO (United Nations World Tourism Organization) diperkirakan pada tahun 2020 akan terjadi pergerakkan sebanyak 1,6 miliar wisatawan dengan total perbelanjaan sebesar USD 2.000 miliar. Angka yang cukup besar ini hanya dihasilkan oleh wisatawan internasional saja di luar biaya transportasi yang dikeluarkan. Ditambah dengan masuknya Era Globalisasi yang dimana setiap unit kehidupan yang ada pada saat ini sangat saling berhubungan satu dengan yang lainnya, ada fasilitas yang mendukung pergerakkan para manusia dalam setiap aktifitasnya. Dengan adanya Globalisasi, tentu adanya persaingan antar sesama individu bahkan antar negara. Persaingan yang ada salah satunya persaingan dalam Pariwisata. Setiap negara tentunya memiki destinasi yang mempunyai daya tarik dan daya saing yang berbeda. Pendeskripsian daya saing destinasi antar negara dapat dilihat pada pernyataan bahwa Singapura menduduki peringkat 1

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - UPI | Institutional...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - UPI | Institutional …repository.upi.edu/2467/4/S_MPP_0807196_Chapter1.pdf · Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta

1

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013 Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pertumbuhuan pariwisata pada saat ini merupakan bentuk nyata dari

perjalanan sebuah bisnis global yang sangat menjanjikan karena pertumbuhan

pariwisata itu sendiri mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dunia yang

dihasilkan dari pergerakan wisatawannya. Pada akhir-akhir ini pariwisata di

Indonesia sangat digalakkan oleh pemerintah Indonesia. Pariwisata ini sangat

mempunyai prospek yang sangat baik untuk masa depan bagi Indonesia. Data

yang ditunjukkan dari UNWTO (United Nations World Tourism Organization)

diperkirakan pada tahun 2020 akan terjadi pergerakkan sebanyak 1,6 miliar

wisatawan dengan total perbelanjaan sebesar USD 2.000 miliar. Angka yang

cukup besar ini hanya dihasilkan oleh wisatawan internasional saja di luar biaya

transportasi yang dikeluarkan. Ditambah dengan masuknya Era Globalisasi yang

dimana setiap unit kehidupan yang ada pada saat ini sangat saling berhubungan

satu dengan yang lainnya, ada fasilitas yang mendukung pergerakkan para

manusia dalam setiap aktifitasnya.

Dengan adanya Globalisasi, tentu adanya persaingan antar sesama

individu bahkan antar negara. Persaingan yang ada salah satunya persaingan

dalam Pariwisata. Setiap negara tentunya memiki destinasi yang mempunyai daya

tarik dan daya saing yang berbeda. Pendeskripsian daya saing destinasi antar

negara dapat dilihat pada pernyataan bahwa Singapura menduduki peringkat

1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - UPI | Institutional …repository.upi.edu/2467/4/S_MPP_0807196_Chapter1.pdf · Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta

2

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013 Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pertama dengan indeks daya saing 71,73%, Australia dengan indeks daya saing

sebesar 64,69%, Malaysia dengan indeks daya saing sebesar 56,83%, Thailand

dengan indeks daya saing sebesar 53,25%, Filipina dengan indeks daya saing

sebesar 49%, Indonesia dengan indeks daya saing sebesar 40,63%, dan yang

terakhir adalah Vietnam dengan indeks daya saing sebesar 40,61% (Hasil kajian

daya saing Indonesia terhadap Negara pesaing, sebagaimana pernah

diungkapkan Sekretaris Jenderal Kemenbudpar, 2010.

Indonesia sendiri memiliki jumlah tingkat kunjungan yang potensial sera

bisa bersaing dengan negara-negara ASEAN yang lainnya. Walau memang dari

posisi indeks daya saing pariwisata indonesia sangat jauh tertinggal dibandingkan

dengan negara tetangganya sendiri. Jumlah wisatawan Indonesia yang didalamnya

terdiri dari wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang mana

memeiliki pengeluaran yaang berbeda-beda dalam kegiatan pariwisatanya di

indonesia. Adapun jumlah kunjungan para wisatawan mancanegara dapat dilihat

didalam tabel di bawah ini.

TABEL 1.1

STATISTIK KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI

INDONESIA

Tahun Jumlah

Wisatawan

Mancanegara

Rata-

Rata

Lama

Tinggal

(Hari)

Rata-Rata

Pengeluaran

Per Orang (USD)

Penerimaan

Devisa

wisman Pertumbuhan

(%) Per

Hari Per

Kunjungan juta

USD Pertumbuhan

(%)

2004 5.321.165 19,12 9,47 95,17 901,66 4.797,90 18,85

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - UPI | Institutional …repository.upi.edu/2467/4/S_MPP_0807196_Chapter1.pdf · Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta

3

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013 Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2005 5.002.101 -6,00 9,05 99,86 904,00 4.521,90 -5,75

Tahun Jumlah

Wisatawan

Mancanegara

Rata-

Rata

Lama

Tinggal

(Hari)

Rata-Rata

Pengeluaran

Per Orang (USD)

Penerimaan

Devisa

wisman Pertumbuhan

(%) Per

Hari Per

Kunjungan juta

USD Pertumbuhan

(%)

2006 4.871.351 -2,61 9,09 100,48 913,09 4.447,98 -1,63

2007 5.505.759 13,02 9,02 107,70 970,98 5.345,98 20,19

2008*) 6.234.497 13,24 8,58 137,38 1.178,54 7.347,60 37,44

2009**) 6.323.730 1,43 7,69 129,57 995,93 6.297,99 -14,29

2010 7.002.944 10,74 8,04 135,01 1.085,75 7.603,45 20,73

2011 7.649.731 11,82 9,51 144,52 1.374,38 8.977,83 18,61

2012 Data Belum Tersedia

Sumber : P2DSJ dan BPS, 2013

Berdasarkan Tabel 1.1 di atas Indonesia mengalami peningkatan yang

cukup baik dari tahun sebelumnya. Hal ini dikeranakan upaya yang dilakukan

pemerintah sudah cukup baik. Ini menandakan bahwa indonesia berpotensi untuk

mendatangkan wisatawan yang lebih banyak lagi untuk tahun-tahun berikutnya.

Dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan mancanegara ke Indonesia pada

tahun 2009 mengalami kenaikan, dari tahun 2008 sebesar 6.234.497 menjadi

6.323.730. Bila dilihat pada tabel diatas, pada tahun 2009 juga mengalami

peningkatan yang sangat signifikan, bermula dari 6.323.730 menjadi 7.002.944

pada tahun 2010. Kemajuan pariwisata Indonesia juga ditandai dengan

meningkatnya jumlah kunjungan pada tahun 2011 yaitu sebesar 7.649.731.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - UPI | Institutional …repository.upi.edu/2467/4/S_MPP_0807196_Chapter1.pdf · Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta

4

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013 Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Indonesia sebagai salah satu kawasan ASEAN dan negara yang mempunyai

potensi wisata yang sangat banyak, mengalami laju pertumbuhan wisatawan yang

keadaanya tidak pasti.

Untuk mencapai prospek yang baik tersebut, kepariwisataan di Indonesia

haruslah dikelola oleh tenaga-tenaga yang sangat profesional. Peranan

pemerintah, swasta serta masyarakat Indonesia sangatlah penting demi untuk

kemajuan pariwisata di Indonesia itu sendiri. Pariwisata sangatlah baik untuk

mendukung dan menciptakan lapangan pekerjaan dan devisa yang cukup tinggi

untuk sebuah negara. Dengan berkembangnya kepariwisataan yang ada akan

sangat membantu sebuah negara tersebut untuk memajukan daerah-daerahnya.

Jumlah pendapatan yang diperoleh dari sektor pariwisata Indonesia

memiliki jumlah yang cukup tinggi dan menjadi penghasil devisa negara kedua

setelah migas yang dapat menghasilkan penerimaan devisa sebesar US$ 8,7 juta

(Sumber: Badan Pusat Statistik, 2008). Berikut data yang menunjukan

penghasilan yang diperoleh dari pariwisata mulai dari tahun 2004 sampai tahun

2009 di Indonesia.

TABEL 1.2

RATA-RATA PENDAPATAN PER TAHUN DARI SEKTOR

PARIWISATA INDONESIA

Tahun WISMAN

(IN BOUND TOURISM)

WISNAS

(OUT BOUND TOURISM)

WISNUS

Kunjungan

Orang

Penerimaan

Devisa

Kunjungan

Orang

Pengeluaran

Devisa

Perjalanan

(Ribuan

Orang)

Pengeluaran

(Triliun Rp)

2004 5.321.165 4.797,90 3.941.381 3.388,84 202.763 71,7

2005 5.002.101 4.521,90 4.106.225 2.807,75 198.359 74,72

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - UPI | Institutional …repository.upi.edu/2467/4/S_MPP_0807196_Chapter1.pdf · Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta

5

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013 Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2006 4.871.351 4.447,98 4.967.403 3.863,20 204.553 88,21

2007 5.505.759 5.345,98 5.158.441 4.331,23 222.389 108,96

2008 6.429.027*) 7,377.39*) 4.996.594 5.245,02 225.042 123,17

2009 6.452.259**) 6,302.50**) 4,772,790*) 4,680.67*) 229.731 137,91

2010 7.002.944 7.169,35 4,559,010 3.448,82 310.159 139,01

2011 7.649.731 7.831,50 4,354,806 3.532,63 448.242 144,52

Sumber : www.budpar.go.id (Diolah)

Peningkatan jumlah wisatawan dan jumlah pendapatan merupakan

langkah baik bagi Indonesia dan pemerintah daerah yang daerahnya mempunyai

potensi pariwisata yang cukup mumpuni. Setiap daerah yang ada di Indonesia

mempunyai potensi yang sangat berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Setiap

pemerintah daerah memiliki peraturan atau wewenang bagi daerahnya dalam

upaya untuk mengembangkan pariwisata yang ada di daerahnya tersebut.

Setiap daerah pasti mempunyai potensi wisata yang berbeda-beda, dari

seluruh provinsi yang ada di Indonesia dari semua provinsi yang memiliki potensi

wisata yang cukup baik dengan di dukung oleh sumber daya manusia yang cukup

adalah pulau jawa. Pulau jawa terbagi atas 6 provinsi yaitu jawa barat, jawa

tengah , jawa timur, banten, DKI Jakarta, dari masing-masing provinsi, provinsi

yang paling besar adalah provinsi Jawa Barat dengan luas wilayah 34.669,11 km2.

DKI Jakarta merupakan ibu kota negara Indonesia yang mana juga merupakan

barometer perekonomian Indonesia. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara

ke Jakarta meningkat untuk tahun ini, kunjungan wisatawan dapat dilihat pada

Tabel 1.3 di bawah ini.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - UPI | Institutional …repository.upi.edu/2467/4/S_MPP_0807196_Chapter1.pdf · Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta

6

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013 Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

TABEL 1.3

DATA JUMLAH KUNJUNGAN WISMAN

KE PROVINSI DKI JAKARTA

TAHUN 2002 – 2012

Tahun Jumlah Wisman Pertumbuhan (%)

2002 1,267,695 5.87

2003 1,125,168 -11.24

2004 1,065,495 -5.30

2005 1,168,656 9.68

2006 1,216,132 4.06

2007 1,216,057 -0.01

2008 1,534,432 26.18

2009 1,451,914 -5.38

2010 1,892,866 30.37

2011 1,943,751 38.19

2012 2,864,976 40,12

Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta, 2013

Berdasarkan Tabel 1.3 diatas, dapat disimpulkan bahwa adanya

peningkatan jumlah kunjungan ke Jakarta. Hal ini mungkin merupakan hal yang

sangat dinamis. Namun dengan adanya perkembangan diatas, pemerintah tidak

akan hanya berhenti sampai disitu saja, melainkan pemerintah DKI Jakarta tetap

melancarkan strategi pemasarannya agar dapat mendatangkan wisatawan yang

lebih banyak lagi. Perkembangan jumlah kunjungan wisatawan, baik wisatawan

mancanegara dan wisatawan nusantara, lambat laun akan membantu pemerintah

DKI Jakarta serta Pemerintah Republik Indonesia dalam memperbaiki citranya di

mata dunia. Indonesia yang belakangan ini sudah sering sekali adanya aksi-aksi

anarkis sempat membuat Indonesia menjadi destinasi yang diragukan. Namun hal

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - UPI | Institutional …repository.upi.edu/2467/4/S_MPP_0807196_Chapter1.pdf · Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta

7

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013 Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

itu tidak begitu mempengaruhi wisatawan untuk datang berkunjung ke Indonesia.

Indonesia memiliki kota-kota yang mempunyai destinasi pariwisata yang unggul.

Seperti Jakarta juga mempunyai objek wisata yang cukup baik dan bisa bersaing

dengan objek wisata di daerah lainnya.

Banyaknya wiasatawan yang berkunjung pada setiap destinasi wisata

dinyatakan dalam jumlah kunjungannya pada setiap objek destinasi tersebut.

Dalam sisi jumlah kunjungan, wisatawan nusantara mengalami kenaikan jumlah

kunjungan yang cukup besar. Berikut adalah tabel 1.4 mengenai jumlah

kunjungan wisatawan nusantara ke provinsi DKI Jakarta.

TABEL 1.4

PERKEMBANGAN JUMLAH KUNJUNGAN WISNUS

KE PROVINSI DKI JAKARTA

Tahun Jumlah Wisnus Pertumbuhan (%)

2002 9,108,728 0.20

2003 9,088,420 0.22

2004 13,577,000 49.39

2005 11,746,250 13.48

2006 12,777,571 8.78

2007 14,055,328 10.00

2008 15,741,967 12.00

2009 16,708,834 6.14

2010 18,045,541 8.00

2011 21,694,726 5.94

2012 23,763,832 6.74

Sumber : BPS DKI Jakarta, 2013

Adanya kenaikan jumlah kunjungan wisatawan, baik wisatawan

mancanegara dan wisatawan nusantara khusunya ke wilayah provinsi DKI Jakarta

yang tentunya mengunjungi tempat atau dentinasi pilihan yang tersedia di DKI

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - UPI | Institutional …repository.upi.edu/2467/4/S_MPP_0807196_Chapter1.pdf · Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta

8

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013 Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Jakarta itu sendiri. Destinasi yang tersedia di Jakarta tentunya akan menjadi salah

satu motivasi mereka untuk mengunjungi kota metropolitan ini. adapun berbagai

macam destinasi dan jumlah kunjungan wisatawan, pada tabel 1.5 dibawah ini.

TABEL 1.5

DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE DAYA TARIK WISATA

PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2009-2012

NO OBJEK

WISATA

TAHUN

2009 2010 2011 2012 1 TIJA Ancol* 10.573.716 12.834.890 27.888.970 28.475.900

2

Taman Mini

Indonesia

Indah*

4.863.486 5.298.719 5.307.552 6.075.644

3 T. Marga Satwa

Ragunan* 3.215.831 3.580.024 4.659.078 5.367.887

4 Monumen

Nasional 1.372.896 1.253.266 1.107.696 1.504.673

5 Museum

Nasional 243.464 375.710 189.684 223.675

6 Museum Satria

Mandala 52.276 63.797 93.966 102.674

7 Museum

Sejarah

Jakarta

140.410 724.082 546.960 664.874

8 Museum

Tekstil 92.557 43.107 61.206 64.473

9 Museum

Bahari 40.423 6.327 32.710 33.688

10 M. Seni Rupa

dan Keramik 107.513 76.713 60.178 65.983

11 Museum

Wayang 189.398 164.696 275.114 378.457

12 Museum Joang

'45 12.376 17.504 27.724 25.578

13

Taman

Arkeologi

P.Onrust

17.725 19.443 24.934 37.691

14 Pel. Sunda

Kelapa 64.197 34.112 30.228 31.824

JUMLAH 20.986.066 24.492.390 40.306.000 43.023.021

Sumber : BPS DKI Jakarta, 2013

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - UPI | Institutional …repository.upi.edu/2467/4/S_MPP_0807196_Chapter1.pdf · Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta

9

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013 Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Masing-masing daya tarik yang ada di Jakarta, tentunya memiliki

karakteristik masing-masing. Destinasi yang telah di sebutkan pada Tabel 1.5

diatas, mayoritas hampir keseluruhan destinasi tersebut naik dalam sisi kunjungan

wisatawan. Jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Jakarta, mengalami

perkembangan yang cukup baik.

DKI Jakarta merupakan Kota Metropolitan yang cukup berkembang dan

dapat bersaing dari Kota-Kota berkembang lainnya di Indonesia. Terkenal dengan

gedung-gedung pencakar langitnya serta gaya hidup yang sangat Glamour. Bukan

hanya itu Jakarta merupakan tempat pusat pemerintahan Indonesia. Jakarta

memiliki banyak tempat-tempat wisata seperti wisata sejarah, wisata alam, wisata

budaya dll. Salah satu yang paling terkenal adalah wisata sejarah Jakarta seperti

Museum Fatahillah, Museum Tekstil, Museum Wayang yang terletak di kawasan

kota tua Jakarta tepatnya di Jakarta Barat.

Pelestarian bangunan bersejarah merupakan suatu pendekatan yang

strategis dalam pembangunan kota, karena pelestarian menjamin kesinambungan

nilai-nilai kehidupan dalam proses pembangunan yang dilakukan oleh aktor

pembangunan (Stakeholder). Istilah yang digunakan untuk bangunan lama yang

memiliki nilai-nilai berharga adalah historical building, atau dapat disamakan

artinya dengan bangunan bersejarah. Dan salah satu cara untuk mendukung

kegiatan pelestarian adalah dengan melaksanakan kegiatan konservasi. Pada pusat

kota terjadi perkembangan dan perubahan yang dinamis. Perkembangan yang

dinamis ditandai dengan munculnya berbagai aktivitas, terutama perekonomian

dan mengakibatkan perubahan secara fisik. Warisan bersejarah adalah Kota Tua

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - UPI | Institutional …repository.upi.edu/2467/4/S_MPP_0807196_Chapter1.pdf · Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta

10

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013 Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang memiliki bangunan-bangunan kolonial yang memiliki nilai historis dan

sejarah yang cukup tinggi. Dengan rencana pembangunan di kawasan Kota Tua

telah dimulai sejak tahun 1972.

Jakarta Kota (Oud Batavia) adalah Kota peninggalan kolonial Belanda

yang memiliki karakter tersendiri. Banyak terdiri dari bangunan yang menyimpan

saksi bisu sejarah yang terjadi pada Jakarta pada zaman pemerintahan Belanda.

Kokohnya bangunan bersejarah membuat karakter bahwa Kota Tua Jakarta ini

sebagai destinasi Budaya dan Sejarah. Tetapi di pihak lain, bangunan yang

ditinggalkan juga tetap perlu dikelola agar tidak kehilangan nilai-nilainya. Lokasi

dan bangunan tua yang terkait dengan sejarah kota dapat memberikan inspirasi

bagi manusia untuk memberdayakan diri melalui berbagai macam kegiatan

ekonomi, sosial dan budaya.

Ditinjau dari sisi sosial yang ada didalam kawasan Kota Tua Jakarta ini

cukup variatif. Adanya kawasan yang memiliki nilai bersejarah yang terdapat

tempat atau bangunan bersejarah menciptakan motivasi kunjungan baik dari

kalangan wisatawan mancanegara juga wisatawan nusantara, bahkan disisi lain

banyaknya tumbuh komunitas – komunitas yang peduli akan nilai sejarah dan

budaya yang terkandung di dalam kawasan Kota Tua Jakarta ini.

Para wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara yang berkunjung

ke kawasan Kota Tua ini cukup banyak bila dilihat dari segi kunjungan Museum.

Perkembangan wisatawan, baik wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara

cukup baik. Pengunjung kawasan ini sangat menikmati nuansa zaman dahulu

yang memang masih klasik. Kunjungan para wisatawan terhadap kota tua jakarta

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - UPI | Institutional …repository.upi.edu/2467/4/S_MPP_0807196_Chapter1.pdf · Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta

11

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013 Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sangat dinamis, hal ini disebabkan kegiatan promosi yang kurang efesien yang

dilakukan UPK Kota Tua itu sendiri. Data jumlah kunjungan wisatawan dapat

dilihat dari Tabel di bawah ini.

TABEL 1.6

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KE KOTA TUA

TAHUN 2007-2012

Tahun Jumlah Kunjungan Wisnus Wisman

2007 543.235 181. 325 361.910

2008 724.560 362.253 362.310

2009 634.502 242.192 392.310

2010 1.049.037 424.206 624.831

2011 1.006.396 380.565 625.831

2012 1.245.267 415.089 830.178

Sumber : UPK Kota Tua Jakarta, 2013

Berdasarkan Tabel 1.6 diatas dapat dinyatakan bahwa kunjungan pada

tahun 2009 mendapatkan kendala. Hal ini dapat ditinjau dari kegiatan atau

aktifitas UPK Kota Tua yang secara penuh merevitalisasi sejumlah museum yang

ada yang mana akan mempengaruhi jumlah kunjungan yang datang ke museum

tersebut. Kebijakan pembatasan kegiatan yang diterapkan Unit Pelaksana

Kawasan (UPK) Kota Tua, diharapkan tidak sampai menghambat kreativitas

warga sekitar kawasan Kota Tua. Terlebih kegiatan yang dilaksanakan warga juga

memiliki nilai tambah untuk sumber pendapatan ekonomi warga sekitar dan

bersifat temporer hanya satu kali dalam setahun.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - UPI | Institutional …repository.upi.edu/2467/4/S_MPP_0807196_Chapter1.pdf · Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta

12

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013 Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Beberapa bangunan di Kawasan Kota Tua Jakarta yang telah dijadikan

Museum adalah Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah), Museum Wayang,

Museum Bahari, Museum tekstil, dan pelabuhan sunda kelapa. Salah satu objek

unggulan yang ada di Kota Tua Jakarta adalah Museum Fatahillah.

Keberadaan Kota Tua Jakarta sekarang ini tidak asing lagi, selain dikenal

dengan peninggalan sejarah dan budaya zaman kolinial Belanda, Kota Tua juga

dikenal dengan adanya komunitas-komunitas yang tentunya memiliki tujuan

tersendiri untuk memberikan sumbangsih dan pastinya mereka sangat peka

dengan nilai yang ditinggalkan oleh kawasan Kota Tua itu sendiri dan bertujuan

untuk melestarikan dan menjaga nilai-nilai tersebut.

Komunitas yang telah eksis di Kota Tua ini merupakan komunitas yang

sangat sadar dan sangat memperhatikan keadaan Kota Tua itu sendiri. Mereka

dengan sukarela membuat programnya masing-masing yang dapat menimbulkan

motivasi tersendiri bagi para wisatawan untuk belajar akan sejarah dan budaya

kolonial yang telah ditinggalkan oleh Kota Tua Jakarta. Dengan adanya

komunitas ini para Stakeholder yang berwenang disana sangat memanfaatkan

komunitas ini.

Dari sekain banyak komunitas yang tumbuh didalam kawasan ini,

mayoritas tumbuh atau terbentuk atas dasar tertarik dengan sebuah tempat yang

menjadi icon sejarah Jakarta yaitu Kawasan Kota Tua Jakarta ini. Dan komunitas

lainnya juga sangat berperan untuk meramaikan kawasan Kota Tua Jakarta walau

banyak yang hanya bertujuan menunjukan bakat atau eksistensi komunitasnya

sendiri.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - UPI | Institutional …repository.upi.edu/2467/4/S_MPP_0807196_Chapter1.pdf · Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta

13

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013 Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dapat dikatakan bahwa peranan komunitas yang ada akan sangat

membantu kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh Stakeholder untuk

memasarkan kawasan Kota Tua sebagai Kawasan sejarah dan budaya. berikut

adalah Tabel 1.7 mengenai kumpulan komunitas yang ada didalam kawasan Kota

Tua Jakarta.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - UPI | Institutional …repository.upi.edu/2467/4/S_MPP_0807196_Chapter1.pdf · Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta

14

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013 Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

TABEL 1.7

KOMUNITAS TIPE HUB DI KAWASAN KOTA TUA JAKARTA

No Komunitas Ju Jumlah Anggota

1. Ruhha Fatahillah 24

2 Barongsai Museum Mandiri 15

3 Tanjidor Museum Mandiri 10

4. Marching Band Museum Mandiri 37

5. Komunitas Jelajah Budaya (KJB) 34

6. Komunitas Historia Indonesia (KHI) 45

7. Komunitas Tempo Doeloe 23

8. Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) 29

9. HMP Seni Budaya 18

10. Trem Kota 14

11. Komunitas KAPISTA Pelukis / Perupa 20

12. Komunitas Jelajah 24

13. Penggiat Onthel di Taman Fatahillah 12

14. ICA (Indonesia Community Art) 23

15. Trotoart (Perupa / Pelukis) 9

16. Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) 32

17. Lorong Rupa 21

18. Love Our Heritage 30

19. Kota Tua Dance 15

20. KlubTempo Doeloe 22

21. Pemuda Museum 15

22. Jejak Wisata 26

23. River for Live 17

24. Sahabat Museum 25

25. Jejak Langkah 34

Jumlah 574

Sumber : UPK Kota Tua, 2012

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - UPI | Institutional …repository.upi.edu/2467/4/S_MPP_0807196_Chapter1.pdf · Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta
Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - UPI | Institutional …repository.upi.edu/2467/4/S_MPP_0807196_Chapter1.pdf · Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta

16

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013 Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dari Tabel 1.7 diatas dapat dikatakan bahwa cukup banyaknya komunitas

yang keberadaannya dapat membantu pemerintah dan Stakeholder dalam

memasarkan Kota Tua Jakarta sebagai salah satu warisan sejarah dan budaya

kolonial.

Adapun rangkaian acara yang dilakukan oleh Pemerintah setempat

khususnya UPK Kota Tua itu sendiri. Berikut adalah rangkaian acara yang

didalamnya terdapat peranan komunitas – komunitas tersebut.

Komunitas yang ada disana merupakan komunitas yang terbentuk melalui

kesadarannya mereka masing-masing akan pentingnya nilai sejarah yang

terkandung didalam kawasan Kota Tua Jakarta ini. Komuitas ini dinamakan

Komunitas Hubs atau Hubs Community. Yang mana menurut Hermawan

Kertajaya (2010) Hubs Community adalah Komunitas yang bersatu karena

kekaguman anggotanya terhadap satu individu. Dari sekian banyak komunitas

yang terbentuk, hingga saat ini pemerintah setempat membentuk tim kerja yang

bergabung di dalam komunitas yaitu DMO (Destination Management

Organization) yang mana peran aktif dari pemerintah bersama sekelompok

komunitas beserta pihak pengelola kawasan Kota Tua Jakarta itu sendiri.

Kota Tua Jakarta merupakan salah satu kawasan di Kota Jakarta yang

memiliki potensi wisata Heritage. Menurut Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota

Tua Jakarta terdapat 5 zonasi di kawasan tersebut, yaitu : Sunda Kelapa (Zonasi

1), Fatahillah (Zonasi 2), Pecinan (Zonasi 3), Pakojan (Zonasi 4) dan Kawasan

Peremajaan (Zonasi 5). Kawasan Cagar Budaya ini adalah kawasan dengan luas

sekitar 846 Ha, yang terletak di Kotamadya Jakarta Utara dan Kotamadya Jakarta

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - UPI | Institutional …repository.upi.edu/2467/4/S_MPP_0807196_Chapter1.pdf · Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta

17

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013 Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Barat. Kawasan ini merupakan awal dari masa depan perkembangan Kota Tua

Jakarta sejak abad 14. Dalam perkembangan Kota Jakarta, khususnya untuk

kawasan-kawasan tersebut masih terdapat permasalahan seperti belum merekatnya

citra yang didapat oleh Kota Tua itu sendiri sebagai kawasan Heritage dan

Culture.

Kota Tua yang pada masanya merupakan sebuah kawasan yang sangat

dijaga, kini berubah menjadi kawasan yang memang masih memiliki situs sejarah

dan nilai budaya namun secara berangsur – angsur seakan berubah menjadi

kawasan yang kurang terjaga, baik dari sisi kebersihan, kelestarian bangunan,

lingkungan sekitar seperti drainase, dan kemacetan yang luar biasa membentuk

penilaian tersendiri yang tentunya negatif.

Dapat dilihat, banyak ruang hijau kota di kawasan ini berubah menjadi

tempat komersial. Kawasan ini pada zaman dahulu juga sempat menjadi pusat

kegiatan ekonomi terbesar di Jakarta, tetapi daya dukung lingkungannya tidak

diperhatikan, dilihat dari sebagian besar warganya kawasan ini sebatas tempat

untuk mencari uang. Tidak ada semacam rasa memiliki yang membuat warga

tergerak untuk turut membenahi kota.

Masyarakat yang memang sengaja menjadikan kawasan ini sebagai ladang

mata pencaharian mereka sehari-hari sedikit banyaknya akan menciptakan

persepsi tersendiri bagi para wisatawan yang datang berkunjung. Hal ini dapat

dilihat bahwa banyaknya pedangan kaki lima yang masuk kedalam kawasan,

sampah yang berserakan juga sanitasi air yang sangat tidak bersih.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - UPI | Institutional …repository.upi.edu/2467/4/S_MPP_0807196_Chapter1.pdf · Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta

18

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013 Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Bukan hanya itu bahkan dari masyarakat sekitar kawasan atau pengunjung

kurang kesadaran dalam menjaga kelestarian dan kebersihan kawasan Kota Tua

ini. Hal tersebut diatas merupakan hal yang sangat mempengaruhi citra kawasan

Kota Tua Jakarta sendiri. Hal ini juga sudah ditanggapi dengan cepat oleh pihak

UPK (Unit Pengelola Kawasan) Kota Tua, Swasta, dan Pemerintah yang

bertanggungjawab atas kawasan ini. Menurut Bapak Norvi sebagai sekertaris

UPK Kota Tua, sulitnya membina komunitas yang menyimpang, para pedagang

kali lima, dan masyarakat sekitar kawasan ini untuk peduli dengan keberadaan

kawasan Kota Tua Jakarta itu sendiri.

Menurut Nirwono ”Seperti kita lihat, banyak ruang hijau kota di kawasan

ini berubah menjadi tempat komersial. Kawasan ini juga menjadi pusat

kegiatan ekonomi terbesar di Jakarta, tetapi daya dukung lingkungannya

tidak diperhatikan. Ini sama saja bunuh diri ekologis,” (Kompas 25 Juli

2011).

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa Kota Tua Jakarta juga

selain memiliki sisi negatif juga memiliki potensi daya tarik wisata yang besar

sebagai Kawasan Wisata Sejarah seperti museum – museum , warisan situs perang

dan pertahanan, warisan gempa dan ziarah, budaya, hidup, festival, acara khusus,

warisan industri, situs arkeologi dan acara khusus.

Kompas, 29 Juli 2011 : Kompleks Taman Fatahillah di Kawasan Kota

Tua Jakarta akan segera di pagari, pemagaran dilakukan untuk membentuk

kompleks yang sekarang semerawut,” pasang di tujuh titik. Kata Kepala

Unit Pengelola Kawasan Kota Tua Jakarta, Ghatut Dwihastoro (28/7).

Hal ini menggambarkan bahwa kawasan kota tua Jakarta, sangat kurang

mencerminkan kawasan wisata sejarah dan budaya, dikaenakan kondisi

lingkungan dan masyarakat yang kurangmendukung. Saat ini pengelola kawasan

memberikan keleluasaan kepada masyarakat dan komunitas untuk berperan aktif

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - UPI | Institutional …repository.upi.edu/2467/4/S_MPP_0807196_Chapter1.pdf · Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta

19

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013 Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

membantu dalam menjaga kelestarian kawasan kota tua itu sendiri. Kawasan Kota

Tua Jakarta juga memiliki potensi pasar yang cukup besar, hal ini bisa dilihat dari

banyaknya pengunjung yang datang ke kawasan tersebut, dengan kegiatan yang

yang beraneka ragam, namun semua itu terhambat oleh masalah-masalah yang

telah disebutkan diatas.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti akan melakukan penelitian untuk

pengimplentasian strategi pemasaran dalam era New Wave Marketing yaitu adalah

Hubs Community. Sehingga didalam penelitian ini peneliti mengangakat judul

“Pengaruh Hub Community terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan judul penelitian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

1. Bagaimana Hub Community di Kawasan Kota Tua Jakarta ?

2. Bagaimana Citra Kawasan Kota Tua Jakarta ?

3. Seberapa besar pengaruh Hub Community terhadap Citra Kawasan Kota Tua

Jakarta ?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini untuk

memperoleh hasil temuan tentang:

1. Gambaran mengenai Hub Community di Kawasan Kota Tua Jakarta.

2. Gambaran mengenai Citra Kawasan Kota Tua Jakarta.

3. Pengaruh Hub Community terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta

.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - UPI | Institutional …repository.upi.edu/2467/4/S_MPP_0807196_Chapter1.pdf · Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta

20

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013 Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1.4 KEGUNAAN PENELITIAN

Penulisan penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat kegunaan

penelitian.

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengembangan ilmu

manajemen pemasaran dan memberikan nilai tambah pengetahuan serta

wawasan berkaitan dengan bahasan penelitian ini, yaitu tentang New Wave

Marketing sebagai grand theory, dan teori New Wave Marketing Mix

sebagai Midle Theory serta khususnya pengaruhnya terhadap citra

Kawasan Kota Tua.

2. Kegunaan praktis

Sedangkan kegunaan praktis dari penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukan bagi para stakeholder di sektor pariwisata

khususnya UPK Kota Tua dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jakarta

sebagai bahan pertimbangan bagi instansi tersebut untuk lebih gencar

dalam mempertahankan Kawasan Kota Tua Jakarta.