BAB (I - IV) Kerja praktek
-
Upload
rahman-sutiyono -
Category
Documents
-
view
278 -
download
2
Transcript of BAB (I - IV) Kerja praktek
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 1/73
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Diadakannya kerja praktek kerja industri dimaksudkan untuk meningkatkan
kualitas serta kuantitas ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh mahasiswa
dan mahasiswi perguruan tinggi umumnya dan tentu jurusan teknik tentunya. Dengan
adanya kegiatan kerja praktek ini, diharapkan mahasiswa mampu melihat secara nyata
aplikasi ilmu pengetahuan dan tekologi yang diterima selama bangku kuliah. Kerja
praktek yang dilakukan adalah dengan terjun langsung ke lapanan pada perusahaan- perusahaan industri yang memeliki teknologi tinggi.
Kerja praktek jua merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus diikuti
setiap mahasiswa program studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Sriwijaya.
Pelaksanaanya dilakukan selama 1 bulan di perusahaan ang berhubungan erat dengan
apa yang dipelajari di bangku kuliah. Pemilihan lokasi kerja praktek ini ditentukan
sendiri oleh mahasiswa yang bersangkutan, kemudian disetujui oleh pihak
perusahaan, maka mahasiswa yang bersangkutan dapat melaksanakan kegiatan kerja praktek sesuai dengan jadwal dan peraturan dari perusahaan yang sudah dibentuk.
Dalam melaksanakan kegiatan kerja praktek ini, penulis memilih PT. Pupuk
Sriwidjaja palembang sebagai lokasi kerja praktek. Hal ini disebabkan PT.Pusri ini
memiliki teknologi yang bisa dipelajari mahasiswa teknik listrik tentunya dalam
rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas penulis.
1.2.PERUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang sudah dijelaskan penulis akan membahas beberapa yang
ada dipusri II, tidak lain adalah :
1. Profil perusahaan
2. Sistem kelistrikan yang ada di PT.Pusri
3. Sistem proteksi pada motor yang di Pusri II
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 2/73
2
Dengan tujuan membandingkan ilmu yang ada dikuliah dengan yang di perusahaan ini
1.3.TUJUAN
Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah :
a. Sebagai salah satu syarat akademis yang harus dilakukan.
b. Mengetahui dan memahami sistem kelistrikan yang ada di perusahaan PT. Pusri.
c. Membandingkan dan mempelajari teori yang didapat didalam kuliah dan
kenyataan dilapangan.
d. Menambah pengetahuan dan ilmu yang sangat berguna kelak nantinya dalam
dunia kerja.
1.4.WAKTU DAN PELAKSANAAN
Tempat dan waktu pelaksanaan kerja praktek lapangan adalah sebagai berikut:
Perusahaan : PT. Pupuk Sriwidjaja
Bagian : Pemeliharaan Instrumen dan Listrik PUSRI II
Alamat : Jl. Mayor Zen, Palembang 30118 sumatera Selatan
Waktu : 01 Austus 2013 s/d 30 Agustus 2013
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 3/73
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. PROFIL PERUSAHAAN
2.1.1. Sejarah Pendirian PT. PUSRI ( PUPUK SRIWIDJAJA )
Indonesia adalah Negara agraris yang memiliki sumber daya alam yang
kaya dan tenaga kerja yang berlimpah, sehingga sektor pertanian merupakan
prioritas utama yang mendapat perhatian dari pemerintah. Di sisi lain laju
pertumbuhan penduduk yang terus meningkat membawa korelasi meningkatnyakebutuhan pangan yang harus diikuti dengan peningkatan produksi melalui upaya
intensifikasi dan ekstensifikasai disektor pertanian serta pembangunan pabrik
pupuk kimia.
PT. PUSRI ( Pupuk Sriwidjaja ) didirikan pada tanggal 24 Desember
1959, yang berlokasi di Palembang. Pabrik Urea pertama yaitu PUSRI I dengan
kapasitas 100.000 ton urea per tahun, PUSRI I mulai beroperasi sekitar pada tahun
1963. Pusri II dibangun pada tahun 1972 dibangun pabrik pupuk urea keduadengan kapasitas terpasang 380.000 ton urea per tahun. Selanjutnya secara
berturut-turut di bangun PUSRI III pada tahun 1974 dan PUSRI IV pada tahun
1975 dengan kapasitas terpasang masing-masing 570.000 ton urea per tahun. Pada
bulan November 1986 setelah beroperasi selama 23 tahun, operasi pabrik urea
PUSRI I dihentikan, sedangkan untuk pabrik amoniak tetap operasi namun pada
bulan Desember 1992 Amoniak PUSRI 1 train 100 ditutup dan bulan Desember
1993 Amoniak PUSRI I train 200 ditutup juga. Pada tahun 1990, PUSRI I –
B dibangun sebagai pengganti pabrik PUSRI I yang telah dihentikan
operasinya karena telah tidak efisien lagi. Tujuannya adalah membangun
pabrik membiayai operasinya sendiri dan bahkan mampu menghasilkan surplus
baru dengan kapasitas produksi amoniak 446.000 ton per tahun dan urea
570.000 ton per tahun. Proyek ini menerapkan teknologi proses pembuatan urea
dan amoniak hemat energi. Adapun data perluasan pabrik PT.PUPUK
SRIWIDJAJA dapat dirincikan, antara lain :
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 4/73
4
1. PUSRI I
Studi Kelayakan : Gas Bell dan Associate
Pelaksanaan Kontruksi : Marison Kundenso Assia
Penandatanganan Kontrak : Desember 1959
Mulai Konstuksi : 16 Oktober 1961
Mulai Produksi : 16 Oktober 1963
Biaya : US $ 33 juta
Sumber Data : Exim Bank RI
Jenis Proyek : Turn Key
Kapasitas terpasang : Urea 300 ton/hari, Amoniak 180 ton/hari
Proses Pembuatan : Ammonia-Gidle, UREA MTC TR
Kebutuhan Gas Alam : 12,50 MMCF / MBT
Kapasitas Gudang : 25.00 meter ton ( dalam kantong )
Fasilitas Angkut Pupuk : Pupuk dalam karung diangkut truk
Sumber Gas Alam : Stanvac
Pabrik PUSRI I terdiri dari dua bagian, yaitu :
a. Pabrik Amonia dengan kapasitas 800 MT ammonia per enam hari
menggunakan proses Gidler yang berasal dari Gidler Nitrogen Engineering
Coorporation (USA)
b. Pabrik Urea berkapasitas 300 MT atau 100.000 MT per tahun. Pabrik ini
menggunakan Mitsui Toatsu Process (Jepang).
2. PUSRI II
Studi Kelayakan : John Van Der Valk
Pelaksanaan Kontruksi : 1. Kellog Overseas Corp. ( USA ) Tokyo
Engineering Corp. (Jepang)
Penandatanganan Kontrak : 07 Agustus 1972
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 5/73
5
Mulai Konstuksi : 07 Desember 1972
Mulai Produksi : 06 Agustus 1974
Biaya : US $ 86 juta
Sumber Data : USAID, OECF, IDA, Bank Asia RI
Jenis Proyek : Cost Plust Fixed Fee
Kapasitas terpasang : Urea 1.150 ton/hari, amoniak 660 ton/hari
Proses Pembuatan : 1. Ammonia – kellog 2. Urea MTC Total
Recycle C Improve
Kebutuhan Gas Alam : 40.000 MMCF / MBTU
Kapasitas Gudang : 150.000 ton ( dalam curah )
Fasilitas Angkut Pupuk : Pupuk curah dengan convenyor dari
gudang ke kapal
Sumber Gas Alam : Pertamina / Stanvac
Pabrik PUSRI II terdiri dari fasilitas utama disamping lainnya, yaitu :
a. Pabrik Urea yang mempunyai kapasitas 1.150 MT, setelah Urea
OPtimalization Project (UOP) menjadi 1.750 MT dengan
menggunakan Mitsui Toaatsu Total Recycle Improved milik Mitsui
Toatsui Chemeical Inc. (Japan).
b. Pabrik Amonia dengan kapasitas 660 MT dengan menggunakan
proses M.W.Kolleg Corp. (USA).
Sedangkan fasilitas pembantu yang di bangun untuk Pabrik PUSRI II ini adalah :
1. Pembangkit tenaga listrik/generator dengan penggerak gas turbin
berkapasitas 15 MW.
2. Pembangkit steam bertekanan 1.500 Psi dan 625 Psi.
3. Pembangkit listrik cadangan berupa dua generator cadangan dan dua
generator darurat.
4. Gudang penyimpanan pupuk curah berkapasitas 15.000 MT.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 6/73
6
5. Unit Water treatment yang menyediakan air untuk kebutuhan proses dan
air pendingin. Secara umum spesifikasi pupuk urea yang dihasilkan oleh
Pabrik PUSRI II sama dengan yang dihasilkan Pabrik PUSRI I.
3. PUSRI III
Studi Kelayakan : PT. PUSRI
Pelaksanaan Kontruksi : 1. Kellog overseas ( AS ) 2. Toyo
Engenering Corp ( japan )
Penandatanganan Kontrak : 07 Agustus 1974
Mulai Konstuksi : 21 Mei 1975
Mulai Produksi : Desember 1976
Biaya : US $ 192 juta
Sumber Data : Bank Dunia RI
Jenis Proyek : Cost plus fixed fee
Kapasitas terpasang : 1. Urea 1.725 ton/hari 2. Ammonia 1000
ton/hari
Proses Pembuatan : 1. Ammonia-kellog 2. Urea MTC Total
Recycle C Improve
Kebutuhan Gas Alam : 59.000 MMCF / MBTU
Kapasitas Gudang : 40.000 ton ( dalam curah )
Fasilitas Angkut Pupuk : Pupuk dalam karung dan pupuk curahan
diangkut dengan convertor
Sumber Gas Alam : Pertamina / Stanvec
4. PUSRI IV
Studi Kelayakan : PT. PUSRI
Pelaksanaan Kontruksi : 1. Kellog overseas ( AS ) 2. Toyo
Engenering Corp ( japan )
Penandatanganan Kontrak : 07 Agustus 1975
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 7/73
7
Mulai Konstuksi : 25 Oktober 1975
Mulai Produksi : October 1977
Selesai Kontruksi : Juli 1977
Biaya : US $ 186 juta
Proses Pembuatan : 1. Ammonia-kellog 2. Urea MTC Total
Recycle C Improve
Jenis Proyek : Cost Plus Fixed Free
Kapasitas Gudang : 40.000 ton ( curahan )
Kapasitas Gas Alam : 59.000 MMSCF / MBTU
Sumber Gas Alam : Pertamina / Stanvec
Pada saat peresmian Pabrik PUSRI II, Presiden telah mengumumkan dan
merestui pembangunan PUSRI III, serta dengan Surat Keputusan Presiden No. 17
tanggal 17 April 1975, Presiden RI telah menugaskan Menteri Perindustrian untuk
melaksanakan pembangunan Pabrik PUSRI III dan PUSRI IV dibangun
bersampingan dengan menggunakan proses dan desain yang sama.
Pabrik PUSRI III dan PUSRI IV masing – masing juga terdiri dari dua
Pabrik, yaitu :
Pabrik Urea dengan kapasitas produksi 1.725 MTD.
Pabrik Amunia dengan kapasitas produksi 10.000 MTD.
Sedangkan fasilitas – fasilitas pembantu tambahan yang dibangun dalam
rangka proyek PUSRI III dan PUSRI IV adalah :
1. Dua unit steam generator yang masing – masing terdiri dari Waste Heat
Boiler (kapasitas 90.700 kg/jam steam) dan Package Boilers (kapasitas
102.060 kg/jam steam).
2. Dua unit gas turbin generator (Hitachi) dengan kapasitas 15 MW.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 8/73
8
3. Fasilitas tempat pengantongan dan gudang penyimpanan pupuk dengan
kapasitas 1.000 MT.
4. Pembangunan Pabrik Oksigen dan Nitrogen Cair dengan kapasitas masing
– masing 5000 m.
5. Amonia Optimalization Amonia Project (AOP) dan Urea OPtomalization
Project (UOP).
5. PUSRI I - B
Studi Kelayakan : PT. PUSRI
Penandatanganan Kontrak :14 November 1989
Pelaksana Kontruksi : 1. Kolleg Overseas Corp. (USA) 2. Tokyo
Enginering Corp. (Jepang) 3. PT. Rekayasa Industri (Indonesia)
Mulai Konstuksi : Mei 1990
Mulai Produksi : 24 Desember 1994 Diresmikan : 22 Desember 1994
Biaya : US $ 247 juta
Sumber Data : Exim Bank RI
Kapasitas Terpasang : 1. Urea 1.725 ton per hari 2. Amonia 1.350
ton per hari
Proses Pembuatan : 1. Amonia – Kellog 2. Urea – MTC Total
Recycle C
Kebutuhan Gas Alam : 59.000 MMCF / MBTU
Kapasitas Gudang : 40.000 ton ( curahan )
Sumber Gas Alam : Pertamina / Stanvec
Pada masa ini PT. PUSRI memiliki IV unit pabrik yaitu PUSRI II, III, IV
dan I – B yang terletak dalam satu lokasi dengan total kapasitas 2.280.000 ton
urea dan 1.500.000 amoniak per tahun.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 9/73
9
PUSRI I – B adalah Pabrik yang dibangun untuk menggantikan Pabrik
PUSRI I yang sudah tidak efisiensi lagi berproduksi. Penandatangan kontrak
pembangunan proyek PUSRI I – B dilakukan pada tanggal 14 November 1989,
yang dilaksanakan oleh Menteri Perindustrian RI dan Dirjen Industri serta Dirjen
Industri Kimia Dasar yang meliputi :
1. PT. Rekayasa Project Subcontac for Amonia Plant antara PT. PUSRI dan
M.W. Kellog Overseas Industry.
2. Project Sub for Urea Plant antara PT. PUSRI dengan Tokyo Engineering
Corporation.
3. License agrement for Urea Plant antara PT. PUSRI dengan TokyoEnginering Corporation.
4. License agrement for Amonia Plant antara PT. PUSRI dengan M.W.
KCellog Overseas Industry.
5. Enginering Procerement dan Construcsion antara PT. PUSRI dengan PT.
Rekayasa Industri.
2.1.2. Lambang Perusahaan, Pengertian dan Makna
Nama Perusahaan : PT. PUPUK SRIWIJAYA
Gambar 2.1 Logo PT. PUPUK SRIWIJAYA
Nama perusahaan diambil dari nama kerajaan besar yang sangat termahsyur
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 10/73
10
pada abad ke-VII, yaitu kerajaan Sriwijaya. Tujuan dipakai nama ini adalah untuk
mengingatkan bahwa pernah berdiri suatu kerajaan besar di Kota Palembang.
Adapun makna dari lambang dari perusahaan ini adalah :
Lambang PT. PUSRI yang berbentuk huruf U melambangkan
singkatan kata “Urea”. Lambang ini telah terdaftar sebagai merk
dagang (patent) dengan nomor 98 659.
Setangkai padi dengan jumlah 24, melambangkan tanggal
berdirinya PT. PUSRI.
Butir-butir urea berwarna putih berjumlah 12 melambangkan bulan
berdirinya PT. PUSRI, yaitu bulan Desember.
Setangkai kapas yang berjumlah lima buah yang mekar darikelopak yang berjumlah sembilan melambangkan tahun berdirinya
PT. PUSRI, yaitu 1959.
Perahu Kajang, merupakan cirri khas Kota Palembang yang
dibelah oleh Sungai Musi. Perahu Kajang ini merupakan alat
transportasi yang digunakan penduduk setempat untuk menangkap
ikan.
Kuncup teratai yang akan mekar melambangkan harapan akan
perkembangan PT. PUSRI di masa depan.
Komposisi tipis melambangkan warna kuning dan biru yang
dibatasi garis hitam tipis melambangkan keagungan, kebebasan
dan ketabahan dalam mengejar cita-cita
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 11/73
11
2.1.3. Maksud dan Tujuan Perusahaan
Maksud dan Tujuan PT. PUSRI yang dinyatakan dalam anggaran dasarnya adalah:
Perseroan ini bertujuan untuk turut melaksanakan dan menunjang
program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada
umumnya, dan pada bidang industri pupuk dan industri kimia lain pada
khususnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, perseroan menjalankan usaha-
usaha : produksi, perdagangan, pemberian jasa dan usaha lainnya. Perseroan dapat pula mendirikan atau menjalankan perusahaan dan
usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan bidang usaha tersebut
diatas, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dengan
pihak lain yang sejalan dengan ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar.
2.1.4. Visi dan Misi Perusahaan
VISI
"Menjadi Perusahaan Pupuk Terkemuka Tingkat Regional ".
MISI
"Memproduksi serta memasarkan pupuk dan produk agribisnis secara
efisien, berkualitas prima dan memuaskan pelanggan ".
2.1.5. Sistem Manajemen dan Struktur Organisasi PT. PUSRIPT. PUSRI berbentuk BUMN yang seluruh sahamnya dimiliki pemerintah.
Pemerintah selaku pemegang saham menjadi Dewan Komisaris yang diwakili
oleh :
- Departemen Keuangan
- Departemen Perindustrian
- Departemen Pertanian
- Departemen Pertambangan dan Energi
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 12/73
12
Struktur organisasi PT. PUSRI mengikuti system organisasi Line dan
Staff. Dewan komisaris bertindak sebagai pengawas semua kegiatan yang
dilakukan oleh Dewan Dereksi dan menetapkan kebijakan umum yang harus
dilakukan. Kedudukan Direksi adalah sebagai Mendataris Dewan Komisaris dan
menguasai seluruh fungsi dan operasional perusahaan. Direksi terdiri dari seorang
Direktur Utama dibantu oleh lima orang anggota Direktur, yaitu :
- Direktur Produksi
- Direktur Keuangan dan Pemasaran
- Direktur Teknik dan Pengembangan
- Direktur SDM dan Umum
2.1.5.1. Direktur Produksi
Untuk menunjang kinerjanya Direktur Produksi dibantu 3 General
Manager, antara lain:
- GM Operasi
- GM Pengendalian Pabrik, Keselamatan Kerja dan Lingkungan
- GM Pemeliharaan
General Manager Pemeliharaan dibantu oleh 5 Manager yang diantaranya:
- Manager Perencanaan & Pengendalian TA
- Manager Jaminan & Pengendalian Kualitas
- Manager Perbengkelan
- Manager Pemeliharaan Mekanikal
- Manager Pemeliharaan Listrik dan Instrumen
Manager Pemeliharaan Listrik dan Instrumen dibantu 6 bagian yakni:
- Bagian Listrik 1
- Bagian Listrik 2
- Bagian Instrumen 1
- Bagian Instrumen 2
- Bagian Telekmunikasi dan elektronika (TELKA)
- Bagian Bengkel Listrik dan Instrumen
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 13/73
13
Manajer Pemeliharaan
Listrik & Instrument
SuperintendentPemeliharaan
Listrik 1
SuperintendentPemeliharaan
Listrik 2
SuperintendentPemeliharaanInstrument 1
SuperintendentPemeliharaanInstrument 2
SuperintendentElektronika &Telekomunika
si
SuperintendentBengkel Listrik
& Instrumen
Planner Scheduller
Elektronika &Telekomunikasi
Foreman Senior
PemeliharaanForeman SeniorPemeliharaanTelekomunikasi
ForemanPemeliharaan
Elektronika (3)
ForemanPemeliharaan
Telekomunikasi (2)
LeadmanElektronika (3)
LeadmanTelekomunikasi (2)
Craftman Elektronika(3)
CraftmanTelekomunikasi (2)
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Manager Pemeliharaan Listrik dan
Instrumen
2.1.5.2 Bagian Telekomuikasi dan Elektronika (TELKA)
Tanggung jawab di pemeliharaan Telekomunikasi dan Elektronika(TELKA):
1. Melaksanakan kegiatan pemantauan ketersediaan spare part pabrik,
perkantoran dan perumahan bidang elektronika dan telekomunikasi serta
kegiatan perencanaan pemeliharaan peralatan di bidang elektronika dan
telekomunikasi
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 14/73
14
2. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan
bidang Elektronika untuk seluruh area pabrik dan penunjang pabrik agar selalu
berfungsi dengan baik sehingga target produksi dapat tercapai.
3. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan
bidang Telekomunikasi untuk seluruh area pabrik, perkantoran dan perumahan
agar selalu berfungsi dengan baik sehingga target produksi dapat tercapai.
4. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan bidang Elektronika untuk seluruh area
pabrik dan penunjang pabrik agar selalu berfungsi dengan baik sehingga target
produksi dapat tercapai.
5. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan bidang telekomunikasi / CCTV System
dan infrastruktur penunjang untuk seluruh area pabrik, perkantoran dan
perumahan agar selalu berfungsi dengan baik sehingga target produksi dapat
tercapai.
Uraian Tugas di pemeliharaan Telekomunikasi dan Elektronika (TELKA):
1. Membuat laporan bulanan bidang Elektronika dan Telekomunikasi
2. Mengelola perencanaan rutin pemeliharaan peralatan pabrik bidang
elektronika dan telekomunikasi.
3. Membuat perencanaan spare part stok gudang (Warehouse Stock) dan non-
stok gudang (Direct Charge).
4. Merencanakan program pelaksanaan Preventive Maintenance, Corrective
Maintenance dan Breakdown Maintenance sesuai format ISO-9001.
5. Menyiapkan, memproses dan mengevaluasi dokumen perencanaan kegiatan
Preventive Maintenance dan Prosedur Operasi Baku (POB) peralatan bidang
Elektronika dan telekomunikasi.
6. Mengajukan usulan stok gudang peralatan pabrik dan penunjang pabrik
dengan persetujuan atasan serta memonitor pengadaannya.
7. Menyiapkan spesifikasi dan dokumen lain terkait dengan proses pembelian
peralatan dan spare part pabrik
8. Melaksanakan evaluasi dan Quality Control (QC) atas pembelian spare part
dan peralatan pabrik yang sesuai.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 15/73
15
9. Membuat usulan rencana anggaran stok gudang dan anggaran lain yang
sesuai.
10. Membuat usulan rencana anggaran biaya rutin pemeliharaan pabrik dan
perkantoran.
11. Membuat usulan rencana anggaran Investasi peralatan pabrik dan perkantoran.
12. Membuat usulan rencana replacement peralatan pabrik dan perkantoran.
13. Membuat usulan perencanaan TA bidang Elektronika dan Telekomunikasi
14. Secara rutin mengikuti rapat harian pagi yang dihadiri oleh staf Operasi, PKL,
Pemeliharaan dan Teknik Proses serta berpartisipasi aktif dalam memberikan
saran-saran dalam bidang telekomunikasi.
15. Mengkoordinasi dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan lembur bidang
telekomunikasi dan Elektronika.
16. Mengevaluasi pelaksanaan Patroli Harian bidang telekomunikasi di seluruh
areal pabrik, perkantoran dan perumahan untuk meminimalisir terjadinya Un-
schedule Shutdown.
17. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan preventive, predictive dan
breakdown maintenance di bidang telekomunikasi dan elektronika
18. Melakukan evaluasi dan negosiasi terhadap pekerjaan telekomunikasi dan
elektronika yang berdasarkan kontrak jangka panjang
19. Mengkoordinasikan Item dan Pekerjaan TA bidang Elektronika dengan pihak
terkait dan siap membantu TA Pabrik Pupuk lain dalam bidang Elektronika.
20. Ikut berperan aktif dalam perencanaan kebutuhan material pabrik, perkantoran
dan perumahan serta mengevaluasi kebutuhan material bidang telekomunikasi
dan Elektronika.
21. Terus mejaga kelangsungan operasional pabrik sehingga dapat memenuhi
terget produksi yang telah ditetapkan oleh management.
22. Mengkoordinasikan, memakai, mengingatkan dan mengevaluasi kewajiban
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada unit kerjanya dan lingkungan
sekitarnya untuk mencapai target Zero Accident.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 16/73
16
23. Membuat History Card Peralatan atas permasalahan yang terjadi pada
peralatan-peralatan kritis operasional pabrik, untuk mencegah terjadinya
kerusakan berulang.
24. Melakukan improvement yang berbasis Tehnologi pada peralatan pabrik,
perkantoran dan perumahan yang menjadi tanggung jawabnya.
25. Mengikuti training baik itu in-house maupun out-plant untuk pengembangan
kompetensi dan SDM yang bersangkutan.
26. Melaksanakan pekerjaan perbaikan peralatan komunikasi / CCTV dan Insfrastruktur
penunjang dengan sebaik mungkin dan melaksanakan perkerjaan yang mengharuskan
lembur dengan baik dan efisien.
27. Melaksanakan dan mencatat hasil pelaksanaan Patroli Harian bidang telekomunikasi
dan Security CCTV System di areal pabrik, perkantoran dan perumahan pada form
laporan Daily patrol bidang telekomunikasi.
28. Melaksanakan dan mencatat hasil pelaksanaan preventive, predictive dan breakdown
maintenance pada form ISO-9001 bidang Telekomunikasi
29. Memiliki motivasi dan bersungguh-sungguh dalam menjaga kelangsunganoperasional pabrik sehingga dapat memenuhi terget produksi yang telah ditetapkan
oleh management.
30. Memberikan saran-saran dan berperan aktif dalam menganalisis pemecahan masalah
yang terjadi pada peralatan-peralatan kritis operasional pabrik, untuk mencegah
terjadinya kerusakan berulang.
2.1.6. Kebijakan Manajemen
Dampak dari arus globalisasi dunia dilancarkan beberapa paket deregulasi,
Pemerintah menuntut PT. PUSRI untuk melakukan perubahan didalam berbagai
aspek managerial. Kebijakan manajemen yang dilakukan oleh PT. PUSRI pada
kondisi terakhir ini antara lain :
1 Mengamankan penyediaan dan penjualan pupuk didalam negeri secara tetap
2 Memperhatikan least cost distribution pattern (pola biaya distribusi rumah)
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 17/73
17
3 Menunjang program pemerintah untuk memasyarakatkan pemakaian atau
penggunaan Urea tablet terutama dikalangan petani.
4 Terus melakukan pembinaan industri kecil dan koperasi agar dapat tumbuh
dan berkembang atas dasar prinsip saling menguntungkan
5 Meningkatkan kemampuan daya saing perusahaan dengan cara, yaitu :
6 Mengupayakan pengeoperasian pabrik agar dapat berproduksi terpasang dan
kemampuan dasar dengan memperhatikan faktor lingkungan, keselamatan
kerja dan operasional pabrik
7 Peranan teknologi mutakhir yang dapat meningkatkan produktivitas efisien,
baik terhadap penggantian peralatan produksi atau distribusi maupun
penambahan peralatan pabrik
8 Terus meningkatkan profesionalisme dan kewirausahaan karyawan diseluruh
jajaran perusahaan melalui pendidikan dan peraturan yang lebih terarah
sejalan dengan program pengembangan karir
9 Melakukan usaha-usaha efisien didalam berbagai aspek melalui cost reduction
program (program pengurangan biaya)
10 Mengupayakan peningkatan kesejahteraan karyawan dalam rangka
mempertahankan ketenangan bekerja serta meningkatkan produktivitas kerja
11 Mengusahakan kinerja keuangan perusahaan dengan sehat, sesuai dengan
ukuran yang ditetapkan dalam SK Menteri Keuangan
12 Investasi rutin (barang modal) diproritaskan kepada investasi yang bebar-
benar diperlukan untuk menunjang kelancaran operasi produksi dan distribusi
pupuk juga diutamakan untuk penggantian berdasarkan pertimbangan biaya
dan manfaat.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 18/73
18
2.1.7. Struktur Organisasi PT.PUSRI
Gambar 2.3 struktur organisasi PT. PUSRI
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 19/73
19
2.1.8. Sistem Kelistrikan PT. Pupuk Sriwijaya
One Line Diagram PT. Pupuk Sriwijaya
PT. PUSRI memiliki empat buah generator sebagai suplai daya listriknya.
Generator-generator tersebut menggunakan turbin uap (steam turbin) sebagai
penggeraknya. Generator-generator tersebut terdiri dari :
1 Generator 5006-J
Kapasitas : 26,6 MVA
Beban Utama : PUSRI IB + Perumahan
2 Generator 2006-J
Kapasitas :21,6 MVA
Beban Utama : PUSRI II
3 Generator 3006-J
Kapasitas : 21,6 MVA
Beban Utama : PUSRI III
4 Generator 4006-J
Kapasitas : 21,6 MVA
Beban Utama : PUSRI IV
Contoh generator yang ada pada pusri II
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 20/73
20
Disamping keempat generator tersebut, PT. PUSRI juga mengoperasikan
pembangkit energi yang melayani beban-beban kritis apabila pembangkit utama
mengalami gangguan. Pembangkit ini berupa :
Generator : 33 - 5007-J
Kapasitas : 300 – 5000 KW
Penggerak : Turbin Disel
Tampak luar
Tampak Dalam
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 21/73
21
2.1.9. Pengaman
Untuk tegangan tinggi digunakan circuit breaker (CB). Fungsi CB ini
secara umum adalah untuk membatasi arus yang masuk dalam jaringan. Untuk
tegangan rendah juga digunakan CB. Penggunaan CB didasarkan pada efisiensi
dan nilai ekonomis.
Jenis Beban
PT. PUSRI memiliki system kelistrikan sendiri dan ridak bergantung pada
system kelistrikan dari luar. Oleh karena itu, PT. PUSRI harus membuat prosedur penanggulangan gangguan yang terjadi pada system kelistrikan. Salah satu
prosedurnya adalah memadamkan sebagian beban yang tidak berarti saat terjadi
gangguan. Untuk keperluan itu, maka beban-beban di PT. PUSRI dibagi menjadi
dua jenis beban, yaitu :
1. Beban Kritis
Beban kritis adalah beban yang tidak boleh padam dan harus tetap
menyala selama proses produksi. Prinsip ini berlaku juga saat terjadi gangguan.Contoh dari beban kritis adalah :
Control Central Building (CCB)
Merupakan tempat dimana semua proses produksi dikendalikan dan
diawasi selama berlangsungnya prouksi.
Ammonia Plant
Tempat diproduksinya Ammonia. Beban ini tetap dijalankan karena daur
produksinya pendek.
Cooling Tower Fans
Tempat dilaksanakannya pendinginan air proses produksi.
2. Beban Seleksi
Beban seleksi adalah beban yang dapat dimatikan apabila terjadi gangguan
sementara. Contoh beban selektif seperti :
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 22/73
22
Urea Plant
Tempat dibuatnya pupuk Urea. Urea Plant dimatikan karenadaurnya yang panjang dan dianggap tidak menguntungkan saat terjadi
gangguan.
Bagir Plant dan Bengkel
Tempat pembuatan kantong dan reparasi peralatan yang rusak
pada saat terjadi gangguan. Bagir plant tidak perlu dinyalakan karena
Urea Plant dimatikan. Demikian pula dengan bengkel, pada saatgangguan bengkel tidak perlu dinyalakan karena bengkel tidak terlalu
berhubungan dengan proses produksi.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 23/73
23
2.2 Sensor Level di Industri
Di dunia industri, khususnya di Industri Semen terdapat bermacam-
macam sensor level dengan prinsip kerja yang berbeda-beda mulai dari yang
sederhana hingga penggunaan radar ultrasonic. Tujuannya sama ya itu
melakukan Monitoring dan Pengukuran terhadap Jumlah material yang
terdapat didalam tempat penyimpanan, baik itu Bin, Silo ataupun Tandon air.
Pada kesempatan kali ini, Kita akan mencoba membahas beberapa Sensor
Level yang terdapat di Industri, Kita juga akan membahas sedikit tentang
Prinsip kerja sensor tersebut.
1. Limit Switch
Limit Switch ini merupakan sebuah saklar mekanis sama seperti saklar biasa
yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dimamfaatkan sebagai sebuah
sensor. Penggunaannya pun bermacam-macam tergantung kondisi
pemakaiannya. Nah Limit Switch ini juga bisa dimamfaatkan sebagai sebuah
Sensor Level, Khususnya Sensor Level Ketinggian Air.
Gambar. Limit Switch Sebagai Sensor Level
Prinsip Kerja Limit switch sebagai Sensor Level Air di Dalam Tangki
Umumnya Limit Switch terdiri dari Kontak NO dan NC yang bisa kita
hubungkan ke Sumber tegangan yang digunakan sebagai inputan ke
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 24/73
24
Kontroller. Nah Bagian Mekanis yang seperti pegas akan mengubah posisi
kontak jika tertekan. Jadi misalnya kita menginginkan Limit switch ini
sebagai sensor Level, Kita bisa menggantungkan sebuah Pelampung di bagian
mekanis tersebut. Misalnya Tangki air atau Tandon Air tersebut dalam
keadaan kosong, Pelampung akan menarik bagian mekanis dan menekannya
kebawah sehingga Kontak-Kontak Limit Switch berubah, NO jadi NC dan
NC jadi NO. dan sebaliknya ketika Tangki dalam keadaan penuh maka
pelampung akan terangkat keatas dan Limit Switch dalam posisi Stand By.
Nah perubahan Kontak di Limit Switch itulah yang dapat kita gunakan
sebagai inputan dari posisi Level Air didalam Tangki.
2. Sensor Kapasitif || Capacitance Sensor
Gambar. Capacitance Level detector
Prinsip Kerja Level detector sesungguhnya adalah mendeteksi besarnyakapasitansi antara ujung probe dengan ground, dimana ground adalah bagian
body dari sensor level itu sendiri.
Perubahan Tinggi Material kena atau tidak kena bagian probe dari sensor
level ini akan mengakibatkan perubahan kapasitansi.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 25/73
25
Dan perubahan besaran kapasitansi tersebut mengakibatkan perubahan
frekuensi dimana frekuensi ini kemudian dikonversi menjadi tegangan.
Perubahan tegangan inilah yang selanjutnya akan digunakan mengaktifkan
relay yang terdapat di Bagian dalam dari Sensor Level ini.
3. Ultrasonic Sensor
Gambar. Ultrasonic Level Sensor
Seperti namanya Ultrasonic Level Sensor, yaitu sebuah sensor Level yang
menggunakan Prinsip kerja Ultrasonic untuk mengukur level ketinggian
material didalam Bin ataupun silo.
Sensor ini akan menembakan gelombang Ultrasonic kepermukaan Material
yang akan diukur ketinggiannya. Kemudian dari data tersebut akan
dikonversikan menggunakan persamaan yang telah ada sehingga didapat dataketinggian material didalam Bin atau silo yang diukur.
Ultrasonic Level Sensor ini cocok digunakan untuk mengukur level material
yang berbentuk Solid seperti Klinker.
4. Silo Pilot
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 26/73
26
Silo Pilot merupakan sebuah sensor yang digunakan untuk mengukur level
material menggunaka prinsip Elektromechanic. Ya Silo pilot termasuk ke
dalam elektromechanic level measurement.
Gambar. Silo Pilot
Prinsip Kerja Silo Pilot.
Cara kerjanya sederhana, Sensor Level ini akan menurunkan bandulnyadengan timing tertentu kemudian jika bandul tersebut menyentuh material
maka bandul akan naik kembali. Dan Level ketinggian material bisa diketahui
dari Panjang bandul yang diturunkan tersebut. Bisa juga diperintahkan dari
Pusat Kontrol untuk memberikan Command ke Controller jika ingin
melakukan pengukuran material menggunkan SiloPilot ini.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 27/73
27
2.3. MOTOR INDUKSI
2.3.1. Motor Induksi
Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik yang paling luas
digunakan. Penamaan berasal dari kenyataan bahwa arus rotor motor ini
bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang
terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor
dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh stator.
Belitan stator yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan tiga fasa
akan menghasilkan medan magnet yang berputar dengan kecepatan
sinkron (ns). Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor -
konduktor pada rotor, sehingga terinduksi tegangan. Karena rotor
merupakan rangkaian tertutup, maka akan mengalir arus. Dan sesuai
dengan hukum Lenz rotorpun akan berputar mengikuti medan putar stator.
Perbedaan putaran relatif antara stator dan rotor disebut slip.
Bertambahnya beban akan memperbesar slip sehingga kenaikan tegangan
iuduksi pada rotor akan menaikkan arus rotor dan akibatnya akan
memperbesar kopel.
Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan
pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya
yang sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung
disambungkan ke sumber daya AC.
Motor induksi memiliki komponen listrik utama yaitu :
1. Rotor.
Rotor adalah bagian dari motor induksi yang berputar ( Bergerak ).
Rotor dari motor induksi ada 2 ( dua ) jenis yaitu jenis belitan dan jenis
sangkar. Untuk kedua jenis ini konduktor-konduktor rotor diletakan
pada alur-alur dari susunan laminasi-laminasi inti besi rotor yang
sekaligus menyatu lubang konduktor rotor.
Motor induksi menggunakan dua jenis rotor:
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 28/73
28
a. Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang
dilekatkan dalampetak-petak slotsparalel. Batang-batang tersebut
diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin
hubungan pendek.
b. Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda
dan terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga
fase digulungi kawat pada bagian dalamnya dan ujung yang
lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada batang as
dengan sikat yang menempel padanya.
2. Stator.
Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk
membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk
sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar
120 derajat.
Seperti telah diketahui bahwa stator adalah salah satu bagian dari
motor induksi yang diam. Pada stator ini biasanya terdapat inti dan
belitan stator. Pada umumnya inti stator merupakan besi lunak
berbentuk slindris tebal dan bagian permukaan dalamnya merupakan
alur-alur yang memanjang, dibuat dengan menyusun laminasi-laminasi
besi tipis yang disusun melingkar dan menebal sehingga manjadi
sebuah bentuk yang selindris. Alur-alur ini memanjang dan merata,
akan diisi dengan kumparan-kumparan belitan stator.
3. Bantalan (Bearing)
Bantalan pada motor/dinamo berfunsi sebagai mempelancar gerak
putar poros, menurangi gesekan putaran dan perlu diberi pelumas dan
penstabil poros terhadap gaya horizontal dan gaya vertikal poros
motor.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 29/73
29
4. Kipas
Kipas merupakan suatu bagian dari motor yang menyatu dengan
rotor yang terletak di luar body yang berfungsi sebaai pendingin agar
dapat mengurangi kehausan pada AS motor.
5. Celah Udara
Celah udara merupakan suatu unsur dalam motor induksi yang
menyebabkan faktor kerja mesin menjadi rendah. Celah udara dapat
memperbesar arus magnetisasi yang diperlukan. Untuk menimbulkan
fluks dibuat celah udara, arus yang dihasilkan ini terbelakang terhadap
tegangan yang dipasang. Celah udara yang terlalu kecil dapat
memperbesar suara dan rugi-rugi permukaan gigi-gigi serta dapat
menghalangi mesin untuk mencapai kecepatan normal.
6. Slip Ring
Slip ring atau cincin geser biasanya terdapat pada motor induksi
tegangan menengah. Cincin geser ini merupakan bagian yang kritis
karena terjadi transfer arus antara bagian yang berputar (slip ring) dan
bagian yang diam (carbon brush). Untuk menghindari kerusakan di
area ini diusahakan supaya arus terdistribusi merata untuk tiap carbon
brush nya. Jika distribusi arus tidak merata maka akan terjadi overload
disalah satu carbon brush yang berakibat kenaikan temperatur dan
mempengaruhi kualitas kontak carbon brush yan menalami overload
maka temperaturnya akan lebih tinggi dibandingkan yang lain.
7. Sikat Arang (Carbon Brush)
Sikat arang yang ditempatkan diatas perputaran komutator
berfungsi sebagai jaringan untuk memindahkan arus antara jangkar dan
kumparan medan. Setiap sikat arang yang terpasang padadudukan
sikat, yang disatukan dengan pegas untuk mempertahankan tekanan
sikat yang konstan pada komutator.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 30/73
30
2.3.2 Klasifikasi Motor Induksi
Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama :
1. Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu
gulungan stator, beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki
sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk
menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor
yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti
fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan
hingga 3 sampai 4 Hp.
2. Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh
pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki
kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau
gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan
penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri
menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor,belt
conveyor, jaringan listrik, dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3
hingga ratusan Hp.
2.3.3 Kecepatan Motor Induksi
Motor induksi bekerja sebagai berikut. Listrik dipasok ke stator
yang akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini bergerak
dengan kecepatan sinkron disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan
magnet kedua, yang berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang
menyebabkan rotor berputar.
Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja
pada kecepatan sinkron namun pada “kecepatan dasar” yang lebih rendah.
Terjadinya perbedaan antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya
“slip/geseran” yang meningkat dengan meningkatnya beban. Slip hanya
terjadi pada motor induksi. Untuk menghindari slip dapat dipasang sebuah
cincin geser/ slip ring, dan motor tersebut dinamakan “motor cincin
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 31/73
31
geser/ slip ring motor ”. Persamaan berikut dapat digunakan untuk
menghitung persentase slip/geseran (Parekh, 2003):
% Slip = Ns-Nb/Ns.100%
Dimana:
Ns = kecepatan sinkron dalam RPM
Nb = kecepatan dasar dalam RPM
2.3.4 Hubungan antara beban, kecepatan dan torque
grafik torque-kecepatan motor induksi AC tiga fase dengan arus yang
sudah ditetapkan. Bila motor (Parekh, 2003):
a. Mulai menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi
dan torque yang rendah (“ pull-up torque”).
b. Mencapai 80% kecepatan penuh, torque berada pada tingkat tertinggi
(“ pull-out torque”) dan arus mulai turun.
c. Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron,
arus torque dan stator turun ke nol.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 32/73
32
2.4. GANGGUAN PADA MOTOR INDUKSI
Suatu motor induksi sering mengalami gangguan, baik gangguan dari
motor itu sendiri maupun ganguan dari luar. Dalam kondisi kerja yang berlebihan
atau kerja terus menerus tanpa berhenti, akan selalu mempengaruhi ketahanan
isolasi motor itu sendiri, walaupun dirancang berdasarkan syarat-syarat yang
ditentukan. Isolasi dari motor induksi listrik biasanya dirancang untuk suatu
tingkatan tertentu, sedangkan arus lebih yang mungkin terjadi akibat beban lebih
yang mungkin terjadi akibat beban lebih akan menyebabkan arus naik. Pengaruh
arus ini berkaitan dengan panas dan dapat mengangu dari ketahanan isolasi darikawat – kawat beban motor serta mengakibatkan motor cepat terbakar. Jadi
gangguan-gangguan maupun kondisi yang tidak normal selalu terjadi dan tidak
dapat dihindari.
a. Gangguan fisik dari sekeliling motor
Gangguan ini berbentuk segala macam persinggungan atau juga tetesan
dan semburan air, yang kesemuanya itu dapat merusak dan menimbulkan
gangguan ini dapat diatasi dengan cara pemilihan kontruksi yang sesuai
dari berbagai kerangka motor. Dan juga dengan memasang tutup
pelindung tambahan aar lebih terlindungi.
b. Ganguan mekanis
Ganguan ini biasanya disebabkan oleh pemasangan instalasi kurang baik,
pelumasan dari bantalan-bantalan motor yang tidak sempurna dan merata
pada semua bagian, dan pemakaian perlengkapan mesin yang tidak tepat
pemeliharaan yang tidak baik.
c. Gangguan Operasi
Gangguan ini sering disebabkan pengoperasian dan pemakaian yang salah.
Kesalahan tersebut berupa kesalahan operasi motor pada beban lebih dan
setting overload rele yang tidak sesuai dengan kemampuan motor.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 33/73
33
d. Gangguan beban Lebih
Beban kerja suatu motor listrik biasanya telah ditentukan dari pabrik
pembuatnya, untuk itu perlu diperhitungkan apakah motor dapat
mengangkat beban yang tersedia. Pembebanan lebih akibat muatan yang
berlebih dari mekanisme yang digerakkan motor dengan mudah dapat
diatasi yaitu dengan cara menurangi muatan pada sistem mekanisme itu
sendiri menjadi sebesar dalam batasan ukuran motor yang digerakannya.
Apabila motor itu dibiarkan atau sering bekerja pada beban lebih maka
akan mengakibatkan kerusakan pada isolasi kawat email belitan yang
diakibatkan oleh panas penaruh dari beban lebih tersebut juga dapat
menyebabkan motor listrik terbakar.
e. Gangguan Hubung Singkat
Apabila motor-motor induksi listrik beroperasi dengan salah satu fasanya
terganggu, misalnya salah satu fasanya terjadi hubung singkat, maka akan
mengakibatkan putusnya fuse pada fasa yang tergangu tersebut dalam
kondisi harga kapasitas beban lebih, motor akan cenderung menjadi berat
putaran nya karena pengaruh torsi (T) bertambah, yan bearti pula slip
makin besar. Pengaruh torsi bertambah maka arus akan bertambah pula
bila momen maksimal motor pada kondisi ini tetap lebih besar dari momen
beban, motor akan tetap bekerja namun dengan harga slip (s) yan besar
dan arus stator dapat mencapai 1,5 atau 2 kali arus normal
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 34/73
34
2.5. SISTEM PROTEKSI
Sistem pengaman bertujuan untuk mencegah atau membatasi kerusakan pada peralatan, dan keselamatan umum yang disebabkan karena gangguan dan
meningkatkan kelangsungan pelayanan pada konsumen. Dengan cara dan tingkat
pengamanan yang diterapkan tergantung pada banyak faktor (antara lain : sistem
yang termasuk cara pentanahannya, peralatan, kondisi dan peraturan setempat dan
macam beban), dan merupakan kompromi praktis yang memungkinkan untuk
cukup memenuhi kebutuhan dan yang dibandingkan dengan biaya. Karakteristik
beban sangat mempengaruhi perencanaan pengaman.Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada
peralatan-peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator,
transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu
sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan
lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain.
Cara kerja sistem proteksi
1. Mendeteksi adanya gangguan atau keadaaan tidak normal yang dapat
membahayakan suatu sistem instalasi listrik.
2. Melepaskan atau memisahkan suatu sistem yang terkena gangguan
scepat mungkin sehingga kerusakan akibat gangguan dapat dibatasi
seminimum mungkin.
Sistem proteksi itu bermanfaat untuk :
1. Menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatan-
peralatan akibat gangguan (kondisi abnormal operasi sistem).
Semakin cepat reaksi perangkat proteksi yang digunakan maka akan
semakin sedikit pengaruh gangguan kepada kemungkinan kerusakan
alat .
2. Cepat melokalisir luas daerah yang mengalami gangguan, menjadi
sekecil mungkin.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 35/73
35
3. Dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi
kepada konsumen dan juga mutu listrik yang baik.
4. Mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh
listrik.
Persyaratan Kualitas Sistem Proteksi
Ada beberapa persyaratan yang sangat perlu diperhatikan dalam suatu
perencanaan sistem proteksi yang efektif, yaitu:
a) Selektivitas dan Diskriminasi Efektivitas suatu sistem proteksi dapat
dilihat dari kesanggupan sistem dalam mengisolir bagian yang
mengalami gangguan saja.
b) Stabilitas Sifat yang tetap inoperatif apabila gangguan-gangguan
terjadi diluar zona yang melindungi (gangguan luar).
c) Kecepatan Operasi Sifat ini lebih jelas, semakin lama arus gangguan
terus mengalir, semakin besar kemungkinan kerusakan pada peralatan.
Hal yang paling penting adalah perlunya membuka bagian-bagian
yang terganggu sebelum generator-generator yang dihubungkan
sinkron kehilangan sinkronisasi dengan sistem. Waktu pembebasan
gangguan yang tipikal dalam sistem-sistem tegangan tinggi adalah 140
ms. Dimana dimasa mendatang waktu ini hendak dipersingkat
menjadi 80 ms sehingga memerlukan relay dengan kecepatan yang
sangat tinggi (very high speed relaying).
d) Sensitivitas (kepekaan) Yaitu besarnya arus gangguan agar alat
bekerja. Harga ini dapat dinyatakan dengan besarnya arus dalam
jaringan aktual (arus primer) atau sebagai prosentase dari arus
sekunder (trafo arus).
e) Pertimbangan ekonomis Dalam sistem distribusi aspek ekonomis
hampir mengatasi aspek teknis, oleh karena jumlah feeder, trafo dan
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 36/73
36
sebagainya yang begitu banyak, asal saja persyaratan keamanan yang
pokok dipenuhi. Dalam suatu sistem transmisi justru aspek teknis
yang penting. Proteksi relatif mahal, namun demikian pula sistem atau
peralatan yang dilindungi dan jaminan terhadap kelangsungan
peralatan sistem adalah vital. Biasanya digunakan dua sistem proteksi
yang terpisah, yaitu proteksi primer atau proteksi utama dan proteksi
pendukung (back up).
f) Realiabilitas (keandalan) Sifat ini jelas, penyebab utama dari “outage”
rangkaian adalah tidak bekerjanya proteksi sebagaimana mestinya(mal operation).
g) Proteksi Pendukung Proteksi pendukung (back up) merupakan
susunan yang sepenuhnya terpisah dan yang bekerja untuk
mengeluarkan bagian yang terganggu apabila proteksi utama tidak
bekerja (fail). Sistem pendukung ini sedapat mungkin indenpenden
seperti halnya proteksi utama, memiliki trafo-trafo dan rele-rele
tersendiri. Seringkali hanya triping CB dan trafo -trafo tegangan yang
dimiliki bersama oleh keduanya. Tiap-tiap sistem proteksi utama
melindungi suatu area atau zona sistem daya tertentu. Ada
kemungkinan suatu daerah kecil diantara zo na -zona yang berdekatan
misalnya antara trafo-trafo arus dan circuit breaker-circuit breaker
tidak dilindungi. Dalam keadaan seperti ini sistem back up (yang
dinamakan, remote back up) akan memberikan perlindungan karena
berlapis dengan zona-zona utama.
Pembagian Tugas Sistem Proteksi
Dalam sistem proteksi pembagian tugas dapat diuraikan menjadi;
1. Proteksi Utama
Proteksi utama berfungsi untuk mempertinggi keandalan, kecepatan,
kerja dan fleksibilitas sistem proteksi melakukan sistem proteksi
terhadap peralatan listrik/ sistem tenaga.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 37/73
37
2. Proteksi Pengganti
Proteksi Pengganti berfungsi jika proteksi utama menghadapi kerugian
untuk mengatasi gangguan yang terjadi.
3. Proteksi Tambahan
Proteksi tambahan berfungsi untuk pemakaian waktu tertentu sebagai
pembantu proteksi utama pada derah tertentu yang dibutuhkan.
2.5.1 CB Circuit Breaker / PMT
Circuit breaker (CB) atau Pemutus Daya (PMT) adalah peralatan
pada sistem tenaga listrik yang berfungsi untuk memutuskan hubungan
antara sisi sumber tenaga listrik dan sisi beban yang dapat bekerja secara
otomatis ketika terjadi gangguan atau secara manual ketika dilakukan
perawatan atau perbaikan.
Pemahaman Dasar:
( Circuit breaker ini pada prinsipnya sama seperti fungsi MCB di meteran
listrik rumah kita. Jika terjadi korsleting listrik atau pemakain listrik yang
berlebihan, maka otomatis seluruh aliran listrik dirumah akan terputus
(mati) .
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu PMT agar dapat melakukanhal-hal diatas, adalah sebagai berikut:
1. Mampu menyalurkan arus maksimum sistem secara terus-menerus.
2. Mampu memutuskan dan menutup jaringan dalam keadaan berbeban
maupun terhubung singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada pemutus
tenaga itu sendiri.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 38/73
38
3. Dapat memutuskan arus hubung singkat dengan kecepatan tinggi agar arus
hubung singkat tidak sampai merusak peralatan sistem, membuat sistem
kehilangan kestabilan, dan merusak pemutus tenaga itu sendiri.
Tentunya berbagai jenis dan type dari Circuit Breaker harus disesuaikan
dengan kondisi dan jumlah beban (arus dan tegangan) yang melaluinya
Low Voltage
Untuk jenis PMT tegangan rendah, kita tentunya sering menemukan jenis
ini pada panel pembagi beban (Besaran yg efektif berkisar 15 A s/d 1500
A). Yang harus diperhatikan dalam jenis PMT ini adalah Tegangan efektif
tertinggi dan frekuensi daya jaringan dimana pemutus daya itu akan
dipasang. Nilainya tergantung pada jenis pentanahan titik netral sistem.
Dan juga arus maksimum kontinyu yang akan dialirkan melalui pemutus
daya, dan nilai arus ini tergantung pada arus maksimum sumber daya atau
arus nominal beban dimana pemutus daya tersebut terpasang.
High Voltage
Klasifikasi PMT untuk tegangan tinggi berdasarkan media insulator dan
material dielektriknya, adalah terbagi menjadi empat jenis, yaitu:
1.
Sakelar PMT Minyak: Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutusarus sampai 10 kA dan pada rangkaian bertegangan sampai 500 kV.
2. Sakelar PMT Udara Hembus (Air Blast Circuit Breaker): Sakelar PMT ini
dapat digunakan untuk memutus arus sampai 40 kA dan pada rangkaian
bertegangan sampai 765 kV.
3. Sakelar PMT vakum (Vacuum Circuit Breaker): Sakelar PMT ini dapat
digunakan untuk memutus rangkaian bertegangan sampai 38 kV.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 39/73
39
4. Sakelar PMT Gas SF6 (SF6 Circuit Breaker): Sakelar PMT ini dapat
digunakan untuk memutus arus sampai 40 kA dan pada rangkaian
bertegangan sampai 765 kV.
Menurut phasa, ada 1phasa, 2phasa, 3phasa, dan menurut jenis peralatan yang
akan diproteksi misal: instalasi motor 3phasa, instalasi tenaga, dan lain-lain,
masing-masing berbeda jenis dan ratingnya.
Kebutuhan ampere :
3 Ø ( phasa ) I = P/ (Ö3).V.cos j
1 Ø ( phasa ) I = P/ V.cos j
P : Daya(kW)
V : Tegangan (Volt)
Misal:
Sebuah motor listrik 3 Ø mempunyai daya : 10 kWBerapa kebutuhan Ampere pada MCB ?
nilai cos j minimal dari PLN = 0.85
dik = P = 10000 W
V= 380Volt
I = P/ (Ö3).V.cos j= 10000 / (Ö3).380.cos j
= 10000 / (Ö3).380.0,85
= 13,15 A
Arus nominal pada Rating CB harus lebih besar dari arus yang dibutuhkan
oleh peralatan yang terhubung. Pilih CB yang mempunyai rating arus
sebisa mungkin lebih tinggi tetapi mendekati hasil perhitungan:
Ampere yang digunakan pada CB : 16 A
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 40/73
40
2.5.2 Transformator
Komponen Transformator (trafo)
Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan
atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3
komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak
sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output,
dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang
dihasilkan.
Bagian-Bagian Transformator
Contoh Transformator Lambang Transformator
Prinsip Kerja Transformator
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut.
Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-
balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan
magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 41/73
41
inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada
ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini
dinamakan
induktansi timbal-
balik (mutual
inductance).
Pada skema
transformator di
samping, ketika
arus listrik dari
sumber tegangan
yang mengalir
pada kumparan
primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan
akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan
sekunder akan berubah polaritasnya.
Hubungan antara tegangan primer, jumlah
lilitan primer, tegangan sekunder, dan
jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan
dalam persamaan:
Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 42/73
42
Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan
skunder transformator ada dua jenis yaitu:
1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-
balik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan
kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np).
2. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan
bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah
lilitan kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np
> Ns).
Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh
kumparan sekunder adalah:
1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).
2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).
3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,
Sehingga dapat dituliskan:
Penggunaan Transformator
Transformator (trafo) digunakan pada peralatan listrik terutama yang
memerlukan perubahan atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-balik.
Misal radio memerlukan tegangan 12 volt padahal listrik dari PLN 220
volt, maka diperlukan transformator untuk mengubah tegangan listrik
bolak-balik 220 volt menjadi tegangan listrik bolak-balik 12 volt. Contoh
alat listrik yang memerlukan transformator adalah: TV, komputer, mesin
foto kopi, gardu listrik dan sebagainya.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 43/73
43
Contoh cara menghitung jumlah lilitan sekunder:
Untuk menyalakan lampu 10 volt dengan tegangan listrik dari PLN 220
volt digunakan transformator step down. Jika jumlah lilitan primer
transformator 1.100 lilitan, berapakah jumlah lilitan pada kumparan
sekundernya ?
Penyelesaian:
Diketahui:
Vp = 220 V
Vs = 10 V
N p = 1100 lilitan
Ditanyakan: Ns = ........... ?
Jawab:
Jadi, banyaknya lilitan sekunder adalah 50 lilitan
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 44/73
44
2.5.3 KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC)
Magnetic Contactor (MC) adalah sebuah komponen yang berfungsi
sebagai penghubung/kontak dengan kapasitas yang besar dengan
menggunakan daya minimal. Dapat dibayangkan MC adalah relay dengan
kapasitas yang besat. Umumnya MC terdiri dari 3 pole kontak utama dan
kontak bantu (aux. contact). Untuk menghubungkan kontak utama hanya
dengan cara memberikan tegangan pada koil MC sesuai
spesifikasinya.Komponen utama sebuah MC adalah koil dan kontak
utama. Koil dipergunakan untuk menghasilkan medan magnet yang akan
menarik kontak utama sehingga terhubung pada masing masing
pole.Magnetic Contactor atau Kontaktor AC, perangkat pengendalian
otomatis, sangat cocok untuk menggunakan di sirkuit sampai tegangan
maksimal 690v 50Hz atau 60Hz dan arus sampai 780A dari 6A dalam
penggunaannya kontaktor dengan struktur lebih simple / kompak, ukuran
kecil dan ringan, secara luas diaplikasikan dalam rangkaian pengendalian,
terutama mengendalikan motor atau perangkat listrik lainnya.Untuk
aplikasi yang lebih, MC mempunyai beberapa accessories. Dan yang
paling banyak dipergunakan adalah kontak bantu. Jika kontak bantu yang
telah tersedia kurang bisa dilakukan penambahan di samping atau depan.
Pneumatic Timer juga sering dipakai dalam wiring sebuah system,
misalnya pada Star Delta Starter.
.
Prinsip Kerja
Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO )
dan beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO
akan membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup.
Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal
kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan
membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 45/73
45
magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan
atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara elektromagnetis adalah
salah satu mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah dirancang
untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik maka gambar prinsip
kerja kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :
Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet
seperti yang telah dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan
magnet diberi tegangan, maka magnet akan menarik jangkar sehingga
kontak-kontak bergerak yang berhubungan dengan jangkar tersebut ikut
tertarik. Tegangan yang harus dipasangkan dapat tegangan bolak balik (
AC ) maupun tegangan searah ( DC ), tergantung dari bagaimana magnet
tersebut dirancangkan. Untuk beberapa keperluan digunakan juga
kumparan arus ( bukan tegangan ), akan tetapi dari segi produksi lebih
disukai kumparan tegangan karena besarnya tegangan umumnya sudah
dinormalisasi dan tidak tergantung dari keperluan alat pemakai tertentu.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 46/73
46
Karakteristik
Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan
daya kontaktor ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan
beban yang dipikul, kemampuan menghantarkan arus dari kontak –
kontaknya, ditulis dalam satuan ampere, kemampuan tegangan dari
kumparan magnet, apakah untuk tegangan 127 Volt atau 220 Volt,
begitupun frekuensinya, kemampuan melindungi terhadap tegangan
rendah, misalnya ditulis ± 20 % dari tegangan kerja. Dengan demikian dari
segi keamanan dan kepraktisan, penggunaan kontaktor magnet jauh lebih
baik dari pada saklar biasa.
Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan dan memutuskan arus dalam
keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama
pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor dapat memiliki koil yang
bekerja pada tegangan DC atau AC. Pada tegangan AC, tegangan minimal
adalah 85% tegangan kerja, apabila kurang maka kontaktor akan bergetar.
Perhitungan Rating KontaktorI = In/80 %
Gambar 2 : Cara Kerja Kontak
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 47/73
47
.
Relay dianalogikan sebagai pemutus dan penghubung seperti halnya fungsi
pada tombol (Push Button) dan saklar (Switch)., yang hanya bekerja pada
arus kecil 1A s/d 5A. Sedangkan Kontaktor dapat di analogikan juga
sebagai sebagai Breaker untuk sirkuit pemutus dan penghubung tenaga
listrik pada beban. Karena pada Kontaktor, selain terdapat kontak NO dan
NC juga terdapat 3 buah kontak NO utama yang dapat menghubungkan
arus listrik sesuai ukuran yang telah ditetapkan pada kontaktor tersebut.
Misalnya 10A, 15A, 20A, 30A, 50Amper dan seterusnya. Seperti pada
gambar dibawah ini.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 48/73
48
Aplikasi
Keuntungan penggunaan kontaktor magnetis sebagai pengganti peralatan
kontrol yang dioperasikan secara manual meliputi hal :
Pada penangan arus besar atau tegangan tinggi, sulit untuk membangun
alat manual yang cocok. Lebih dari itu, alat seperti itu besar dan sulit
mengoperasikannya. Sebaliknya, akan relatif sederhana untuk membangun
kontaktor magnetis yang akan menangani arus yang besar atau tegangan
yang tinggi, dan alat manual harus mengontrol hanya kumparan dari
kontaktor.Kontaktor memungkinkan operasi majemuk dilaksanakan dari
satu operator (satu lokasi) dan diinterlocked untuk mencegah kesalahan
dan bahaya operasi.Pengoperasian yang harus diulang beberapa kali dalam
satu jam, dapat digunakan kontaktor untuk menghemat usaha. Operator
secara sederhana harus menekan tombol dan kontaktor akan memulai
urutan event yang benar secara otomatis.Kontaktor dapat dikontrol secara
otomatis dengan alat pilot atau sensor yang sangat peka.Tegangan yang
tinggi dapat diatasi oleh kontaktor dan menjauhkan seluruhnya dari
operator, sehingga meningkatkan keselamatan / keamanan
instalasi.Dengan menggunakan kontaktor peralatan kontrol dapat
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 49/73
49
dipasangkan pada titik-titik yang jauh. Satu-satunya ruang yang diperlukan
dekat mesin adalah ruangan untuk tombol tekan.Dengan kontaktor, kontrol
otomatis dan semi otomatis mungkin dilakukan dengan peralatan seperti
kontrol logika yang dapat diprogram seperti Programmable Logic
Controller (PLC).
.
Gambar 5 : Contoh Rangkaian Penggunaan MC
2.5.4 PENGAMAN BEBAN LEBIH
Beban dalam teknik listrik misalnya beban mekanik dari motor – motor
listrik, atau berupa tahanan-tahanan ataupun merupakan lampu-lampu,
akan tetapi lebih mudah berfikir bahwa yang dimaksud dengan beban
adalah arus listrik, karena setiap penambahan beban berarti adalah
penambahan arus.
Kemudian setiap penambahan arus ini akan mengakibatkan timbulnya
panas yang lebih besar. Kita akan mengingat rumus :
Panas = I2 Rt Joule
Sehingga panas itu berfungsi kuadrat dari arus, jadi bila arus itu naik
menjadi 2 kali maka panasnya akan naik 4 kali. Untuk melindungi
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 50/73
50
rangkaian itu dari panas yang berlebihan maka dipasanglah pengaman
beban lebih.Pengaman beban lebih itu ada yang kerjanya cepat dan ada
yang lambat. Untuk pengaman motor-motor listrik dipilih pengaman yang
bekerjanya lambat, sebab motor waktu start mengambil arus yang besar,
dapat mencapai 6 kali arus nominalnya hingga bila diambil pengaman
yang bekerjanya lambat tidak akan memutus pengamannya, tetapi
sebaliknya bila mempergunakan pengaman beban lebih yang bekerjanya
cepat maka pengamannya akan putus setiap motor start. Untuk
mengamankan motor kita mengenal dua macam pengaman beban lebih.
Biasanya pengaman ini disebut Thermal Over Load.
Thermal Over Load diberi simbol seperti gambar dibawah ini :
Kedua macam pengaman beban lebih ini adalah :
1. Berdasarkan mencairnya timah.
Cara kerjanya sebagai berikut :
Bila pengantarnya dialiri arus lebih maka porosnya akan menerima
panas yang melampui hingga timah yang ada pada bak akan mencair.
Dengan mencairnya timah ini maka pegas akan menarik roda dan roda
itu berputar hingga memutuskan kontak kekawat kontrol. Kontak
kekawat kontrol itu dapat disambungkan kembali dengan menekan
tombol tekannya ( Reset Button ), bila timahnya masih cair akan tetap
kembali membuka karena gaya pegas.
Keuntungannya adalah orang tidak dapat merubah batas ukurnya yang
sudah ditentukan, sedangkan kerugiannya adalah bila akan merubah
batas ukurnya harus mengganti elemen pemanasnya.
2. Pengaman beban lebih yang menggunakan Bimetal strip.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 51/73
51
Bila resistance ini dilewati arus lebih besar dari arus nominalnya,
maka bimetal strip pada bagian bawah akan melengkung kekiri dan
membawa lengan kontak pada bagian bawah tertarik kekiri dan
kontaknya akan terlepas. Selama bimetal strip itu masih panas, maka
bagian bawah tetap terbawa.
2.5.5 Trafo arus (Current Transformer)
Trafo arus (Current Transformer) memiliki fungsi utama, yaitu
1. Sebagai alat listrik yang berfungsi untuk mengubah atau
mentransformasikan besaran listrik (arus) dari besar menjadi kecil,
gunanya untuk pengukuran dan proteksi.
2. Sebagai isolasi dari tegangan pada sistem dengan alat ukur atau alat
proteksi.
Berikut ini, Langkah-langkah menentukan arus primer pada CT(CT
primary
current ).
Dalam menentukan nilai rating arus phasa ke phasa dalam sistem 3 phasa,
digunakan rumus dibawah ini:
I (A)=(S(kVA))/(√3 xU (kV))
Contoh: Jika kita dalam perhitungan besarnya I = 13 A dengan
menggunakan rumus di atas, maka kita pilih besarnya arus primer
pada trafo arus (Current Transformer )= 15 A. Nilai 15 A ini dipilih
berdasarkan standar yang digunakan, seperti IEC atau lainya. Yang perlu
diperhatikan adalah Nilai yang dipilih selalu lebih besar dari nilai
perhitungan dan nilai yang terdekat.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 52/73
52
Dari contoh diatas, bisakan kita memilih arus primer pada trafo arus = 10
A setelah melakukan perhitungan yang besarnya diperoleh, yaitu 13 A.
Jawabannya tidak, karena jika kita kalikan dengan 1,2 x arus nominalnya
(10A x 1,2 In) = 12 A, hasil ini lebih kecil dari pada perhitungan. kalo
besarnya arus nominal 1,2 In dengan In = 13 A maka, didapat 15,6 A. Dari
nilai, sebaiknya dipilih arus primer yang lebih tinggi dari maksimum nilai
nominalnya, yaitu 15 A.
Berdasarkan standar IEC 60044-1, Level Arus Primer pada trafo arus
(current transformer ) adalah : 10 – 12.5 – 15 – 20 – 25 – 30 – 40 – 50 – 60
- 75 - 10x
Konstruksi Trafo Arus
Gbr.trafo arus
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 53/73
53
3. Dua Kelompok Dasar Trafo ArusA. Trafo arus untuk pengukuran
- mempunyai ketelitian tinggi pada daerah kerja (daerah pengenalnya)- cepat jenuh
B. Trafo arus untuk proteksi- mempunyai daerah ketelitian yang luas- tidak cepat jenuh
Kinerja relai tergantung dari trafo yang digunakan
2.5.6 Sekring atau fuse
Sekring atau fuse adalah alat yang dapat memutuskan arus listrik pada saat
terjadi hubung singkat (short) atau arus berlebih (over current) pada
rangkaian listrik atau beban lainnya, seperti pada kendaraan, instalasi
dirumah, rangkaian elektronik dll. Ada banyak jenis sekring/fuse namun
yang umum dipakai di kalangan masyarakat adalah jenis sekring glass,
terbuat dari kaca atau glass, di dalamnya ada selembar kawat khusus,
besarnya penampang kawat menentukan besarnya kapasitas sekring atau
kemampuan sekring mengalirkan arus listrik.
Gbr.Fuse 0.5A Gbr.Fuse 1A
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 54/73
54
Kapasitas sekring bisa dilihat pada bodinya, disana tertera angka yang
menunjukkan kapasitas, sebagai contoh F3A 250V atau F5A 250V dll.
Artinya tegangan yang diperbolehkan mengalir melalui sekring tersebut
adalah maksimal sebesar 250 Volt dan arus listriknya maksimal sebesar 5
Ampere, jika arus dan tegangan listrik mengalir di atas nilai tersebut, maka
sekring akan terputus.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 55/73
55
BAB III
PEMBAHASAN
SISTEM PROTEKSI MOTOR INDUKSI 3 PHASE/440 V 37 KW
PADA MOTOR POMPA WASTE WATER PUMP P-11 (2401 - JCM)
PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG
3.1. MOTOR LISTRIK
Dalam laporan ini kami sebagai penulis akan membahas sistem
proteksi motor yang ada pada PT.pusri khususnya motor pompa waste water
pump di pusri II atau yang lebih dikenal dengan motor M&PAL, dimana
motor ini digunakan untuk memompakan limbah yang sudah terkumpul di
bak penampung ke tempat pengolahan limbah untuk dibuang ke sungai musi
selanjutnya.
Pada Motor M&Pal ini memiliki dua jenis motor yang digunakan
dimana:
1. Motor 37 KW vertikal yang digunakan sebagai motor utama yang
digunakan untuk memompa limbah tersebut.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 56/73
56
2. Motor 30 KW horizontal yang digunakan sebagai motor bantu atau spare
yanga akan digunakan bila motor utama dalam keadaan rusak. Dalam
kerja praktek yang kami lakasanakan motor utama rusak dikarenakan
lilitan pada motor itu terbakar ,
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 57/73
57
3.2. KOMPONEN KOMPONEN
3.2.1. Motor Listrik
Dalam pengunaan motor untuk waste water pump mengunakan dua buah
motor yaitu :
1. Motor 37 KW vertikal yang digunakan sebagai motor utama yang
digunakan untuk memompa limbah tersebut.
2. Motor 30 KW horizontal yang digunakan sebagai motor bantu atau spare
yanga akan digunakan bila motor utama dalam keadaan rusak. Dalam
kerja praktek yang kami lakasanakan motor utama rusak dikarenakan
lilitan pada motor itu terbakar ,
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 58/73
58
Speksifikasi motor yang digunakan adalah :
Output (Kw/Pole) 37 KW
Full Load Current 60 A
Contactor Rating 100 A
Control Cable Size 10C-2,5/60
Power Cable Size 4C-16/60
Dimana data tersebut didapat dari dokumen motor m&pal
3.2.2. Komponen – Kompenan proteksi yang digunakan
a. Circuit Breaker
Circuit breaker (CB) adalah peralatan pada sistem tenaga listrik yang
berfungsi untuk memutuskan hubungan antara sisi sumber tenaga listrik dan sisi
beban yang dapat bekerja secara otomatis ketika terjadi gangguan atau secara
manual ketika dilakukan perawatan atau perbaikan.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 59/73
59
Pada penggunaan CB menggunakan rumus :
..........CB = 2 x Amp Max
Dari keterangan yang ada sudah dijelaskan sebelumnya motor m&pal
memiliki arus maksimal sebesar 60 A, dimana didapat 60 A mengunakan rumus
pun bisa ditentukan yaitu:
P = V.I,cos phi
37.000 W = 480 V. I. 0,8
I = 61,1 A
sesuai dengan rumus yang digunakan:
..............CB = 2 x 60 A
= 120 A
Sesuai dengan rumus tersebut penggunan CB pada motor tersebut,
haruslah menggunakan CB sebesar 120 A namun dalam pabrik tidak memiliki CB
dengan nominal tersebut sehingga Pada motor m&pal menggunakan CB 125 A.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 60/73
60
b. Kontaktor Magnet
Magnetic Contactor (MC) adalah sebuah komponen yang berfungsi
sebagai penghubung/kontak dengan kapasitas yang besar dengan menggunakan
daya minimal. Dapat dibayangkan MC adalah relay dengan kapasitas yang besar.
Umumnya MC terdiri dari 3 pole kontak utama dan kontak bantu (aux. contact).
Untuk menghubungkan kontak utama hanya dengan cara memberikan tegangan
pada koil MC sesuai spesifikasinya.Komponen utama sebuah MC adalah koil dan
kontak utama. Koil dipergunakan untuk menghasilkan medan magnet yang akan
menarik kontak utama sehingga terhubung pada masing masing pole.MagneticContactor atau Kontaktor AC, perangkat pengendalian otomatis, sangat cocok
untuk menggunakan di sirkuit sampai tegangan maksimal 690v 50Hz atau 60Hz
dan arus sampai 780A dari 6A dalam penggunaannya kontaktor dengan struktur
lebih simple / kompak, ukuran kecil dan ringan, secara luas diaplikasikan dalam
rangkaian pengendalian, terutama mengendalikan motor atau perangkat listrik
lainnya.Untuk aplikasi yang lebih, MC mempunyai beberapa accessories. Dan
yang paling banyak dipergunakan adalah kontak bantu. Jika kontak bantu yangtelah tersedia kurang bisa dilakukan penambahan di samping atau depan.
Pneumatic Timer juga sering dipakai dalam wiring sebuah system, misalnya pada
Star Delta Starter.
Pada penggunaan kontaktor magnet untuk pengaman untuk motor listrik
37 KW di pusri II mengunakan kontaktor magnet dengan ketahanan hingga 100
A ,680 v, 50 Hz, bisa dilihat pada gambar bentuk dari kontaktor magnet tersebut.
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 61/73
61
Bisa dilihat dari gambar tersebut pada pengontrolan motor m&pal mengunakan
kontaktor tersebut.
c. Over Load
Untuk melindungi rangkaian itu dari panas yang berlebihan maka
dipasanglah pengaman beban lebih.Pengaman beban lebih itu ada yang kerjanya
cepat dan ada yang lambat. Untuk pengaman motor-motor listrik dipilih
pengaman yang bekerjanya lambat, sebab motor waktu start mengambil arus yang
besar, dapat mencapai 6 kali arus nominalnya hingga bila diambil pengaman yang
bekerjanya lambat tidak akan memutus pengamannya, tetapi sebaliknya bila
mempergunakan pengaman beban lebih yang bekerjanya cepat maka
pengamannya akan putus setiap motor start. Untuk mengamankan motor kita
mengenal dua macam pengaman beban lebih. Biasanya pengaman ini disebutThermal Over Load.
Pada kontruksi ini overload yang digunakan adalah 63-80 A sehingga ada
batas penggunaan beban pada motor tersebut. Bisa kita lihat pada gambar :
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 62/73
62
d. Transfomator 480/120v
Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan ataumenurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen
pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan
kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk
memperkuat medan magnet yang dihasilkan.
Pada kontruksi ini penggunaan trafo yaitu 480 v yang di stepdown kan ke 120 v
untuk pengontrolan nya, dengan menimbang keamanan dari pengunaan alat
kontrol itu sendiri, bisa kita lihat pada gambar bentuk trafo yang digunakan untuk
kontrol motor mpal :
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 63/73
63
e. Fuse
Sekring atau fuse adalah alat yang dapat memutuskan arus listrik pada saat
terjadi hubung singkat (short) atau arus berlebih (over current) pada rangkaian
listrik atau beban lainnya, seperti pada kendaraan, instalasi dirumah, rangkaian
elektronik dll. Ada banyak jenis sekring/fuse namun yang umum dipakai di
kalangan masyarakat adalah jenis sekring glass, terbuat dari kaca atau glass, didalamnya ada selembar kawat khusus, besarnya penampang kawat menentukan
besarnya kapasitas sekring atau kemampuan sekring mengalirkan arus listrik.
Dalam pengunaan kontrol yang digunakan menggunakan dua jenis fuse :
1. Fuse 0,5 A yang dipasang untuk pengaman dari fasa R dan fasa S dimana
kedua ini digunakan untuk pengaman phase sebelum masuk ke trafo
stepdown 480/120 v.2. Fuse 1.125 A yang dipasang untuk output keluaran dari trafo sebagai
phase dan output satunya lai di grounding guna mendapatkan netral
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 64/73
64
Bisa kita lihat pengunaan fuse pada kontrol tersebut :
Sehingga dalam satu panel yang digunakan untuk motor tersebut bisa kita
lihat sebagai berikut :
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 65/73
65
3.3. GAMBAR RANGKAIAN DAN KONTROL
3.3.1. Diagram Pengawatan
bisa dilihat diatas dimana rangkaian pengawatan pada motor waste water pump
menggunakan komponen yang sudah disebutkan sebelumnya :
untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dengan memperbesar gambar kontrol
tersebut :
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 66/73
66
1. Switch
Tombol switch atau yang bisa kita kenal dengan selektor itu menggunakan
dua mekanis penongontrolan, yaitu :
a. Automatis
Yang mana kontrol ini menggunakan level switch sebagai saklar untuk
menyalakan kontrol tersebut
b. Manual
Yang mana kontrol ini menggunakan tombol start untuk menjalankan
motor secara manual dan tombol stop untuk menghentikan kinerja
motor tersebut
2. Level switch
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 67/73
67
Level switch menggunakan suatu sensor yang mana jika terkena cairan maka
kontak yang terdapat pada sensor tersebut akan terhubung, pada pengontrolan
motor ini menggunakan dua sensor level switch, yaitu sebagai :
a. HL (high level)
Sensor tersebut digunakan sebagai sensor level tinggi dan diletakkan di
bak baian atas, yang mana fungsi nya sebagai NO jika bak limbah itu
penuh maka akan menyentuh sensor HL dan sensor HL ini lah yang nanti
nya akan digunakan untuk menghidupkan motor secara automatis
b. LL (low level)Sensor ini digunakan sebagai sensor level rendah yang diletakan dibagian
bawah, yang mana fungsi nya sebagai NC. Motor yang sudah hidup oleh
HL akan memompa air limbah hingga bak penampungan itu habis, jika
limbah habis pada batas yang ditentukan dan sensor LL tidak terkena
cairan itu lagi, maka secara otomatis sensor yang bekerja sebagai NC ini
akan terputus.
3. Kontrol dalam panel
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 68/73
68
Gambar diatas menunjukan kontrol utama yang ada pada panel dimana :
M : kontaktor Magnet
O : Lampu warna orange
G : lampu warna hijau (Green)
R : lampu warna merah (Red)
HL : sebagai NO
LL : sebagai NC
CR : kontak bantu
Langkah kerja dari kontrol tersebut :
1. HL yang terhubung oleh tingginya cairan sudah batas sensor akan
mengaktifkan CR sebagai kontak bantu yang akan menghubungkan
kontak CR1(13/14),
2. Kontak cr1 yang terhubung akan mengaktifkan M ,dengan kata lain
untuk mengaktifkan motor itu sendiri, sistem yang digunakan motor ini
adalah DOL (Dirrect On Line)
3. Lampu G akan aktif pada saat M dikondisi Off, dan lampu R akan aktif
pada saat M dikondisikan ON, lalu lampu O akan aktif jika OL bekerja
karena ada masalah pada motor tersebut
4. RHL adalah kode lampu merah untuk HL yang posisi on
5. RLL adalah kode lampu merah untuk LL yang posisi on
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 69/73
69
4. Kontrol utama
Dari gambar diatas bisa kita lihat :
a. CB1
Adalah pengaman utama yang digunakan pada pengontrol ini , bisa
kita lihat kode yang ada pada gambar 125 A
b. T1
Adalah transfomator yang digunakan untuk men stepdown tegangan
dri 480/120 v dengan daya 100 VA.c. F1,F2,F3
Adalah fuse yang digunakan untuk mengamankan fase untuk ke trafo
d. M1
Adalah kode untuk kontaktor magnet yang mana pada gambar terlihat
jelas menggunakan 100 A
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 70/73
70
e. OL1
Adalah overload yang digunakan untuk beban lebih yang terjadi denan
kode 63-80 A.
f. CT1
Adalah kode untuk current trafo yang digunakan untuk menunrunkan
arus sehingga akan digunkan untuk parameter amperemeter, dilihat
dari kode 50/5 A, trafo tersebut men step down arus sebesar 50 A
menjadi 5A
g. Kabel
Dari gambar bisa kita lihat kode yang ada pada gambar :
1. 10C-2,5mm2 : yang mana kode 10C adalah kode yang digunakan
untuk jumlah yang ada pada kabel tersebut yaitu 10 kabel dengan
masing masing kabel 2,5 mm2
2. 4C-16mm2 : yang mana kode 4C adalah kode yang digunakan
untuk jumlah yang ada pada kabe; tersebut yaitu 4 kabel dengan
masing-masing kabel 16 mm2
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 71/73
71
Penggunaan kabel dan fuse yang ada sesuai dengan ketentuan :
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 72/73
72
3.3.2. Tata Letak
7/21/2019 BAB (I - IV) Kerja praktek
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-kerja-praktek 73/73
73
BAB IV
KESIMPULAN
PT.PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG (PUSRI) Merupakan perusahaan
besar yang bergerak dibidang produksi urea dan amoniak selama 54 tahun
Sistem kelistrikan yang dimiliki PT.Pusri sudah sangat memadai dengan
adanya pembangkit listrik tenaga gas turbin sebnyak 4 buah di masing-
masing bagian pusri tentunya
Sistem proteksi yang dimiliki sudah sesuai dengan standar yang berlaku di
aturan dunia kelistrikan, dimana dalam pembahasan sebelumnya pengunaan
pengaman pada motoer listrik sudah sesuai dengan aturan dan perhitungan
Gambar dan data yang diambil untuk penyelesaian laporan ini secara utuh
diambil dari arsip data yang dimiliki oleh PT. PUPUK SRIWIDJAJA
PALEMBANG
SARAN
Hampir semua yang ada di PT.Pusri ini sangat baik untuk dipelajari , namun
sangat disayangkan data dan arsip lama yang ada, hanya berupa bentuk
gambar tanpa ada datanya softcopy, ditakutkan nanti nya data tersebut hilang
atau rusak.