BAB I DHF

6
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat- tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Penyakit DBD sering salah didiagnosis dengan penyakit lain seperti flu atau tipus. Hal ini disebabkan karena infeksi virus dengue yang menyebabkan DBD bisa bersifat asimtomatik atau tidak jelas gejalanya. Data di bagian anak RSCM menunjukkan Klien DBD sering menunjukkan gejala batuk, pilek, muntah, mual, maupun diare. Masalah bisa bertambah karena virus tersebut dapat masuk bersamaan dengan infeksi penyakit lain seperti flu atau tipus. Oleh karena itu diperlukan kejelian pemahaman tentang perjalanan penyakit infeksi virus dengue, patofisiologi, dan ketajaman pengamatan klinis. Dengan pemeriksaan klinis yang baik dan lengkap, diagnosis DBD serta pemeriksaan 1

description

n

Transcript of BAB I DHF

Page 1: BAB I DHF

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit Demam Berdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever

(DHF) ialah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan

melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua jenis

nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di

tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut.

Penyakit DBD sering salah didiagnosis dengan penyakit lain

seperti flu atau tipus. Hal ini disebabkan karena infeksi virus dengue yang

menyebabkan DBD bisa bersifat asimtomatik atau tidak jelas gejalanya.

Data di bagian anak RSCM menunjukkan Klien DBD sering menunjukkan

gejala batuk, pilek, muntah, mual, maupun diare. Masalah bisa bertambah

karena virus tersebut dapat masuk bersamaan dengan infeksi penyakit lain

seperti flu atau tipus. Oleh karena itu diperlukan kejelian pemahaman

tentang perjalanan penyakit infeksi virus dengue, patofisiologi, dan

ketajaman pengamatan klinis. Dengan pemeriksaan klinis yang baik dan

lengkap, diagnosis DBD serta pemeriksaan penunjang (laboratorium)

dapat membantu terutama bila gejala klinis kurang memadai.

Penyakit DBD pertama kali di Indonesia ditemukan di Surabaya

pada tahun 1968, akan tetapi konfirmasi virologis baru didapat pada tahun

1972. Sejak itu penyakit tersebut menyebar ke berbagai daerah, sehingga

sampai tahun 1980 seluruh propinsi di Indonesia kecuali Timor-Timur

telah terjangkit penyakit. Sejak pertama kali ditemukan, jumlah kasus

menunjukkan kecenderungan meningkat baik dalam jumlah maupun luas

wilayah yang terjangkit dan secara sporadis selalu terjadi KLB setiap

tahun.

KLB DBD terbesar terjadi pada tahun 1998, dengan Incidence Rate

(IR) = 35,19 per 100.000 penduduk dan CFR = 2%. Pada tahun 1999 IR

menurun tajam sebesar 10,17%, namun tahun-tahun berikutnya IR

1

Page 2: BAB I DHF

cenderung meningkat yaitu 15,99 (tahun 2000); 21,66 (tahun 2001); 19,24

(tahun 2002); dan 23,87 (tahun 2003).

Meningkatnya jumlah kasus serta bertambahnya wilayah yang

terjangkit, disebabkan karena semakin baiknya sarana transportasi

penduduk, adanya pemukiman baru, kurangnya perilaku masyarakat

terhadap pembersihan sarang nyamuk, terdapatnya vektor nyamuk hampir

di seluruh pelosok tanah air serta adanya empat sel tipe virus yang

bersirkulasi sepanjang tahun.

Departemen kesehatan telah mengupayakan berbagai strategi

dalam mengatasi kasus ini. Pada awalnya strategi yang digunakan adalah

memberantas nyamuk dewasa melalui pengasapan, kemudian strategi

diperluas dengan menggunakan larvasida yang ditaburkan ke tempat

penampungan air yang sulit dibersihkan. Akan tetapi kedua metode

tersebut sampai sekarang belum memperlihatkan hasil yang memuaskan.

B. Identifikasi Masalah

Masalah yang diangkat dalam laporan ini adalah bagaimana

aplikasi asuhan keperawatan pada klien dengan Dengue Hemorrhagic

Fever (DHF) di Lantai IV Perawatan Umum RSPAD Gatot Soebroto.

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk mendapatkan gambaran tentang proses keperawatan

pada klien dengan Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) di Lantai IV

Perawatan Umum RSPAD Gatot Soebroto.

2. Tujuan Khusus

a. Dapat melakukan pengkajian, analisa data, merumuskan masalah

keperawatan perioperatif, menetapkan diagnosa keperawatan pada

Klien dengan Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) di Lantai IV

Perawatan Umum RSPAD Gatot Soebroto. Dapat menyusun

perencanaan tindakan keperawatan pada klien dengan Dengue

2

Page 3: BAB I DHF

Hemorrhagic Fever (DHF) di Lantai IV Perawatan Umum instalasi

kamar operasi RSPAD Gatot Soebroto.

b. Dapat mengimplementasikan rencana tindakan keperawatan

perioperatif yang nyata sesuai dengan diagnosa keperawatan yang

telah ditegakkan.

c. Dapat menilai hasil (mengevaluasi) tindakan keperawatan yang

telah dilakukan.

D. Manfaat

1. Bagi Mahasiswa

Laporan ini berguna dalam rangka menambah wawasan dan

pengalaman untuk meningkatkan kemampuan melaksanakan asuhan

keperawatan, khususnya tentang Dengue Hemmorraghic Fever (DHF).

2. Bagi Ilmu Keperawatan

Diharapkan laporan ini berguna dalam pengembangan teori

pelayanan asuhan keperawatan pada klien dengan Dengue Hemmorraghic

Fever (DHF).

3. Bagi Instansi Terkait

Diharapkan laporan ini berguna dalam pengembangan pelayanan

asuhan keperawatan di instansi terkait, pada klien dengan Dengue

Hemmorraghic Fever (DHF).

E. Ruang Lingkup

Makalah ini menyajikan tentang data hasil pengkajian, analisa data,

masalah keperawatan, diagnosa keperawatan dan tindakan keperawatan

yang dilakukan pada klien dengan Dengue Hemmorraghic Fever (DHF).

F. Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ilmiah ini:

1. Metode deskriptif, tipe studi kasus dengan pendekatan proses

keperawatan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dengan

3

Page 4: BAB I DHF

wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik. Sumber data yang

digunakan adalah data primer yang diperoleh dari klien sedangkan data

sekunder yaitu data yang penulis peroleh dari tenaga kesehatan,

dokumentasi catatan keperawatan dan medical record klien.

2. Studi kepustakaan, yaitu dengan mempelajari buku sumber yang

berhubungan dengan asuhan keperawatan yang diberikan pada klien

dengan Dengue Hemmorraghic Fever (DHF).

G. Sistematika Penulisan

1. Bab I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan,

manfaat, ruang lingkup, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

2. Bab II : Tinjauan teori tentang anatomi dan fisiologi pencernaan dan

tumor rekti.

3. Bab III: Tinjauan kasus yang terdiri dari pengkajian, diagnosa

keperawatan, perencanaan keperawatan, implementasi dan evaluasi.

4. Bab IV : Pembahasan yaitu membandingkan dan menganalisa antara

kasus dan teori, termasuk faktor-faktor pendukung dan penghambat

serta penyelesaiannya mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan,

implementasi dan evaluasi.

5. Bab V : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

4