BAB I

7
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demam berdarah dengue (DHF) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Virus dengue (arbovirus) yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegepty (Suriadi, 2010). DHF adalah penyakit demam akut dengan ciri-ciri demam manifestasi perdarahan, bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat menyebabkan kematian. Puncak kasus DHF terjadi pada musim hujan yaitu bulan Desember sampai dengan Maret. Apabila menemukan kasus DHF harus melapor segera dalam waktu kurang dari 24 jam (Mansjoer , 2005). Menurut WHO (2009) virus dengue adalah virus yang penyebarannya paling cepat di dunia yang ditularkan melaluai gigitan nyamuk. Dalam 50 tahun terakhir, wabah DHF telah meningkat 30 kali lipat dengan peningkatan ekspansi geografis ke negara-negara baru. Dalam dekade ini, dari perkotaan hingga pedesaan diperkirakan 50 juta orang terinfeksi DHF setiap tahun dan ada sekitar 2,5 miliar orang yang tinggal di negara-negara endemik DHF tersebut. Di Amerika, dilaporkan ada 344.203 kasus DHF, dan dalam epidemik yang sama dilaporkan 158 kematian, 101 diantaranya adalah anak-anak, WHO ( 2012 : 5). Sejak tahun 2000, virus dengue telah menyebar di wilayah Asia Tenggara. Virus tersebut menyebar ke daerah-daerah baru, dan telah meningkat di daerah- daerah yang sudah pernah terkena. Oleh karena itu

description

tugas sekolah

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Demam berdarah dengue (DHF) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Virus dengue (arbovirus) yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegepty (Suriadi, 2010).

DHF adalah penyakit demam akut dengan ciri-ciri demam manifestasi perdarahan, bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat menyebabkan kematian. Puncak kasus DHF terjadi pada musim hujan yaitu bulan Desember sampai dengan Maret. Apabila menemukan kasus DHF harus melapor segera dalam waktu kurang dari 24 jam (Mansjoer , 2005).

Menurut WHO (2009) virus dengue adalah virus yang penyebarannya paling cepat di dunia yang ditularkan melaluai gigitan nyamuk. Dalam 50 tahun terakhir, wabah DHF telah meningkat 30 kali lipat dengan peningkatan ekspansi geografis ke negara-negara baru. Dalam dekade ini, dari perkotaan hingga pedesaan diperkirakan 50 juta orang terinfeksi DHF setiap tahun dan ada sekitar 2,5 miliar orang yang tinggal di negara-negara endemik DHF tersebut.

Di Amerika, dilaporkan ada 344.203 kasus DHF, dan dalam epidemik yang sama dilaporkan 158 kematian, 101 diantaranya adalah anak-anak, WHO ( 2012 : 5).

Sejak tahun 2000, virus dengue telah menyebar di wilayah Asia Tenggara. Virus tersebut menyebar ke daerah-daerah baru, dan telah meningkat di daerah-daerah yang sudah pernah terkena. Oleh karena itu Persatuan Asia Pasifik mempunyai rencana untuk membantu negara-negara, demi meningkatkan kesiapan untuk mendeteksi kerakteristik wabah dengue, serta menghentikan penyebaran ke daerah-daerah baru (WHO, 2009).

Wabah demam berdarah merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia, Myanmar, Sri Lanka, Thailand dan Timor-Leste yang berada di hujan tropis dan zona khatulistiwa di mana Aedes aegypti tersebar luas baik di daerah perkotaan dan pedesaan. Hal ini adalah penyebab utama rawat inap dan kematian pada anak-anak (WHO, 2009).

Di Solo Jawa Tengah, penyakit DHF masih menjadi ancaman. Menurut Dinas Kesehatan Kota (2013) ditemukan 259 kasus DBD dan 7 penderita meninggal dunia. Kasus ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya terjadi 30 kasus dan 2 penderita meninggal dunia. Hal ini disebabkan oleh

1

Page 2: BAB I

2

perubahan cuaca dan iklim serta kesadaran masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk juga masih rendah.

DHF dapat menyebabkan kekurangan volume cairan yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu terjadinya permeabilitas jaringan, perdarahan, mual, muntah dan demam . Kekurangan volume cairan pada pasien DHF dapat menyebabkan syok hipovolemik, dan akan menyebabkan kematian. Oleh karena itu penulis mengangkat kasus ini untuk dijadikan karya tulis sebagai referensi untuk semua pihak. Karya tulis ini berjudul “ Asuhan Keperawatan Suspec DHF(Dengue Hemoragic Fever) Pada An. Y di Ruang Bakung Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta”.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah:

1. Tujuan Umum

Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman tentang penyakit DHF pada An. Y sehingga dapat menjadi referensi untuk menjadi pembelajaran.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui proses pengkajian pada klien An. Y dengan DHF.

b. Mengetahui proses menentukan masalah keperawatan pada klien An. Y dengan DHF.

c. Mengetahui proses intervensi asuhan keperawatan pada klien An. Y dengan DHF.

d. Mengetahui proses implementasi asuhan keperawatan pada klien An. Y dengan DHF.

e. Mengetahui evaluasi asuhan keperawatan pada klien An. Y dengan DHF.

f. Mampu mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat pada teori dan praktek.

g. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien An. Y dengan DHF.

C. Manfaat Penulisan

Laporan kasus ini diharapkan bisa memberikan manfaat :

1. Manfaat teoritisa. Bagi institusi pendidikan :

Semoga hasil Karya Tulis Ilmiah ini bisa dijadikan referensi dan studi keperawatan tentang DHF.

Page 3: BAB I

3

b. Bagi penulis selanjutnya:Diharapkan Karya Tulis Ilmiah ini bisa dijadikan dalam menganalisa pasien dengan kasus DHF.

2. Manfaat praktisa. Bagi Rumah Sakit:

Semoga Karya Tulis Ilmiah Ini bisa dijadikan sebagai panduan dalam penatalaksanaan klien dan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, sehingga tercapainya kepuasan klien serta dapat menerapkan asuhan standar keperawatan, khusunya pada kasus DHF.

b. Bagi perawat Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan bisa menambah pengetahuan dan membantu dalam menangani kasus yang sama.

c. Bagi pasienSemoga Karya Tulis Ilmiah ini bisa membantu pasien dalam mengenali tanda,gejala,penyebab dan penanganan kasus yang sama.

D. Pengumpulan Data

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mengumpulkan data meggunakan metode sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data secara langsung antara perawat dan klien. Data wawancara adalah semua ungkapan klien, tenaga kesehatan, atau orang lain yang berkepentingan termasuk keluarga, teman dan orang terdekat klien (Asmadi, 2008) .

2. Pengamatan

Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan visual menggunakan panca indera. Unsusr terpenting dalam observasi adalah mempertahankan objektivitas penilaian (Asmadi, 2008).

3. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan dengan menggunakan empat metode, yaitu inspeksi, auskultasi, perkusi, dan palpasi. Keempat metode tersebut hendaknya dilakukan secara berurutan (Asmadi : 2008).

a. Inspeksi

Inspeksi adalah kegiatan melihat atau memperhatikan secara seksama status kesehatn klien.

b. Auskultasi

Auskutasi adalah langkah pemeriksaan fisik dengan menggunakan stetoskop yang memungkinkan pemeriksaan mendengar bunyi yang keluar dari rongga tubuh pasien.

Page 4: BAB I

4

c. Perkusi

Perkusi adalah jenis pemeriksaan fisik dengan cara mengetuk bagian-bagian tubuh tretentu dengan tangan atau alat lain.

d. Palapasi

Palpasi fisik dengan cara meraba untuk mengetahui struktur yang ada di bawah kulit.

4. Study Dokumentasi

Pengumpulan data melalui penelitian riwayat penyakit/keperawatan yang lalu guna mendapat diagnosis keperawatan yang tepat.

5. Study Kepustakaan

Dalam menulis Karya Tulis Ilmiah penulis menggunakan buku referensi antara lain Asuahan Keperawatan Pada Anak, Panduan Ilmu Penyakit Dalam, Buku Diagnosa Keperawatan Nanda, Buku Klien dengan Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit, Buku Demam Berdarah Dengue, dan lain-lain.

E. Sistematika Penulisan

Karya Tulis Ilmiah ini disusun secara sistematika yang terdiri dari lima bab, yaitu :

1. BAB I Pendahuluan

Yaitu latar belakang, ruang lingkup, tujuan penulisan, metode penulisan, sistematika oenulisan.

2. BAB II Tinjauan Pustaka

a. Tinjauan Teori

Meliputi definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisisologi, imunisasi, hospitalisasi, komplikasi, pemeriksaan penunjang, diagnosa banding, dan penatalaksanaan.

b. Tinjauan Teori Keperawatan

Meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

3. BAB III Tinjauan Kasus

Merupakan laporan kasus tentang klien dengan suspec DHF pada An. Y di ruang Bakung Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta.

4. BAB IV Pembahasan

Membahas tentang kesenjangan yang ditemukan antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus yang meliputi tahpa pengkajian, disgnosea keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi.

Page 5: BAB I

5

5. BAB V Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpilan yaitu jawaban dari tujuan penulisan sebagian inti pembahasan.

b. Saran adalah tahap butir kesimpulan yang berupa kesenjangan dari pemecahan masalah.