BAB I
Transcript of BAB I
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar belakang Pada masa remaja mengalami banyak perubahan diantaranya perubahan
fisik, menyangkut pertumbuhan dan kematangan organ reproduksi, perubahan
intelektual, perubahan bersosialisasi, dan perubahan kematangan kepribadian
termasuk emosi. Perubahan organ reproduksi pada remaja laki-laki ditandai
dengan terjadinya mimpi basah, ereksi, orgasmus, dan ejakulasi, pada perempuan
diawali dengan datangnya menstruasi yang pertama kali yang biasa disebut
menarche yang umumnya terjadi antara usia 10-16 tahun, sedangkan perubahan
fisiknya antara lain : bentuk tubuh mulai tampak jelas, kulit menjadi lebih halus,
payudara membesar, suara menjadi lebih nyaring, juga muncul bulu-bulu halus di
beberapa bagian tubuh (Waryana, 2010)
Menarche diartikan sebagai permulaan menstruasi pada seorang gadis pada
masa pubertas, yang biasanya muncul pada usia 11-14 tahun. Perubahan penting
terjadi pada masa seorang gadis menjadi matang jiwa dan raganya melalui masa
remaja menjadi wanita dewasa. Hal ini menandakan bahwa anak tersebut sudah
memasuki tahap kematangan organ seksual dalam tubuhnya (Proverawati, 2009)
Usia menarche adalah menstruasi pertama yang biasanya terjadi pada
perempuan umur 12-13 tahun dalam rentang umur 10-16 tahun. Dalam keadaan
normal menarche diawali dengan periode pematangan yang dapat memakan
waktu 2 tahun (Waryana, 2010)
Studi epidemiologi mengungkapkan fenomena yang menunjukan fakta
bahwa usia menarche wanita di berbagai belahan dunia akhir-akhir ini semakin
cepat. (Nelson, 2000)
Penelitian di pulau Jawa, didapatkan dari data pada tahun 1937 usia
menarche remaja perempuan rata-rata 14,08 tahun, dan pada tahun 1996 usia
menarche remaja perempuan rata-rata 13,22 tahun. Usia menarche itu bervariasi,
tetapi semakin lama usia menarche semakin cepat karena beberapa faktor
1
-
2
diantaranya status gizi anak tersebut meliputi berat badan, tinggi badan, aktivitas
fisik, dan keadaan sosial keluarga tersebut. (Waryana, 2010)
Usia menarche dapat menggambarkan aspek kesehatan dalam suatu
populasi, terutama mengenai kematangan seksual perempuan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi usia menarche di antaranya adalah status gizi, genetik, keadaan
lingkungan, status sosial ekonomi dan pendidikan. Menurut Kabir dkk aktivitas
fisik juga mempengaruhi usia menarche. (Hartini, 2009).
Menurut Karapanou dan Papadimitriou (2010). Faktor yang mempengaruhi
usia menarche di kalangan anak remaja ialah faktor genetik, etnis, psikologis,
lemak tubuh, nutrisi dan aktivitas fisikal. Faktor lingkungan tempat tinggal,
pendapatan keluarga, besarnya keluarga, dan tingkat pendidikan orang tua juga
mempengaruhi perkembangan pubertas pada remaja
Penurunan usia menarche remaja perempuan di dunia saat ini sangat
berkaitan dengan faktor endogen dan eksogen. Penurunan usia menarche ini
diduga berkaitan dengan genetik dan status gizi pada remaja putri. Usia menarche
juga berkaitan dengan status sosial ekonomi keluarga, aktivitas fisik, keterpaparan
media massa (televisi, radio, dan majalah) dengan kecepatan usia pubertas remaja
yang secara tidak langsung menyebabkan percepatan usia menarche pada remaja
perempuan. (Putri, 2009)
Beberapa ahli mengatakan bahwa remaja perempuan dengan status gizi
lebih, akan lebih cepat mengalami menarche daripada anak yang dengan status
gizi kurang. (Pardede, 2002). Selain itu terdapat penelitian lain yang mengatakan
bahwa menurunnya umur menarche pada remaja perempuan abad ini dikarenakan
adanya perbaikan status gizi di dalam keluarga. (Putri, 2009)
Status gizi berpengaruh pada usia menarche yang terjadi pada remaja
perempuan. Kekurangan gizi dapat memperlambat datang menarche dan
memperlambat pertumbuhan. Hasil penelitian yang dilakukan di beberapa negara
menunjukan bahwa remaja perempuan yang memiliki status gizi kurang akan
mengalami keterlambatan datangnya menstruasi. Penyebab utamanya adalah
karena terjadi penurunan kalori, protein dan juga unsur gizi lainnya sehingga akan
berdampak pada penurunan produksi hormon gonadotropin. (Ditha, 2010)
-
3
Salah satu hal yang dapat mempengaruhi pembentukan hormon adalah
asupan gizi, dengan asupan gizi yang baik dapat mempercepat pembentukan
hormon-hormon yang mempengaruhi datangnya menarche. Makanan yang bergizi
tinggi dan mengandung tinggi lemak yang berasal dari hewani, akan
mengakibatkan pertumbuhan berat badan pada remaja perempuan. Karena
kolesterol tinggi dapat mengakibatkan peningkatan kadar estrogen. Sehingga
dengan perbaikan gizi atau asupan gizi yang baik dapat menyebabkan umur
menarche menjadi lebih cepat. (Waryana, 2010)
Aktivitas fisik berpengaruh dengan usia menarche. Penelitian yang
dilakukan oleh Krummel dan Penny (1996) memperlihatkan bahwa ada hubungan
yang bermakna antara olah raga yang berat dengan lambatnya remaja perempuan
memperoleh menarche, seperti renang, sepeda dan lari marathon. Aktifivitas fisik
dengan yang rutin dan dalam waktu lama, dapat menunda usia pubertasnya.
Menurut Abdurrahman (2001), latihan fisik yang berat dan teratur pada masa
prapubertas, dapat menunda usia menarche.
Latihan atletik yang berat dapat memperlambat menarche dan atau
mengganggu fungsi menstruasi. (Pardede, 2002)
Rata-rata usia menarche juga bisa dijadikan patokan untuk menentukan
abnormalitas dalam menarche. Sampai saat ini, seseorang dikatakan mengalami
pubertas prekoks (lebih cepat dari normal) apabila menarche terjadi di bawah usia
8 tahun, dan mengalami pubertas tarda (terlambat) bila menarche terjadi di atas
usia 18 tahun. Kedua keadaan tersebut merupakan keadaan patologis akibat
gangguan aksis hipotalamus, hipofisis, dan ovarium. Seiring dengan usia
menarche yang terus menurun, bisa jadi patokan usia untuk pubertas patologis
juga perlu mengalami penyesuaian (Uche-Nwachi dkk., 2007).
Umur menarche yang semakin menurun ini dapat menyebabkan masalah
remaja yang bersumber pada organobiologik akibat pematangan organ-organ
reproduksi yang akan memberikan dorongan-dorongan psikologik dan emosional
tertentu, salah satunya adalah kehamilan yang tidak dikehendaki/ kehamilan dini.
(Waryana, 2010)
Menurut Aldiansyah (2011), menarche terlampau dini dikaitkan dengan
faktor risiko beberapa penyakit keganasan. Usia menarche dini merupakan faktor
-
4
risiko terjadinya kanker ovarium. Di samping itu, percepatan usia menarche juga
memperbesar peluang terjadinya hiperplasia endometrium, kolesistitis juga
berkaitan dengan usia menarche yang lebih cepat. Belakangan, insiden kanker
uterus dan kanker payudara juga dihubungkan dengan usia menarche oleh alasan
hormonal, yang dalam hal ini lebih didominasi oleh estrogen.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan peneliti tertarik untuk
mengetahui lebih lanjut dan membuktikan kebenaran hasil penelitian-penelitian
tersebut di kalangan remaja putri kelas VII, VIII, dan IX SMP Al-Azhar 8
Kemang Pratama Bekasi. Sebelumnya sudah ada beberapa penelitian serupa,
tetapi perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah subyek
penelitian dan waktu penelitian.
Dilakukan penelitian pada SMP Al-Azhar 8 Kemang Pratama Bekasi
tersebut untuk menggali informasi tentang usia menarche yang terjadi pada
remaja putri di SMP Al-Azhar 8 Kemang Pratama Bekasi.
Dilihat dari status gizi remaja perempuandi SMP tersebut tergolong normal
sampai baik dan memiliki aktivitas fisik yang sangat beragam, baik yang terdapat
di dalam sekolah, kegiatan ekstrakurikuler dan aktivitas diluar sekolah. Adapun
ekstrakurikuler yang terdapat di SMP tersebut adalah KIR (Kelompok Ilmiah
Remaja), Al-Azhar Seni Bela Diri, Pers sekolah, Basket putra-putri, English Club
and Broadcasting (ECBC), Futsal, Bulu tangkis, Tari Saman, Paskibra dan Palang
Merah Remaja (PMR).Faktor-faktor tersebut yang ingin diteliti, adakah hubungan
hal-hal tersebut dengan percepatan usia menarche.
I. 2. Perumusan Masalah Dari latar belakang, menunjukan bahwa semakin lama usia menarche
semakin cepat dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Perbaikan atau
perubahan gizi dapat menyebabkan perubahan pada usia menarche. Faktor-faktor
yang ingin diteliti oleh peneliti adalah status gizi, dan aktivitas fisik terhadap
percepatan dari usia menarche.
-
5
I. 3. Pertanyaan penelitian 1. Apakah ada hubungannya antara status gizi dengan usia menarche yang
dialami oleh siswi SMP Al-Azhar 8 Kemang Pratama Bekasi?
2. Apakah ada hubungan antara aktivitas yang di lakukan siswi SMP Al-Azhar
8 Kemang Pratama Bekasi dengan usia menarche yang mereka alami?
I. 4. Tujuan penelitian I. 4. 1. Tujuan Umum:
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
status gizi dengan usia menarche siswi SMP Al-Azhar 8 Kemang pratama
danuntuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik terhadap usia menarche
pada siswi SMP Al-Azhar 8 Kemang Pratama Bekasi.
I. 4. 2. Tujuan Khusus: 1. Mengetahui gambaran usia menarche pada siswi SMP Al-Azhar 8
Kemang Pratama Bekasi.
2. Mengetahui gambaran status gizi pada siswi SMP Islam Al-Azhar 8
Kemang Pratama Bekasi.
3. Mengetahui gambaran aktivitas fisik (olahraga, ekstrakurikuler, dan
kegiatan ketika waktu luang) pada siswi SMP Islam Al-Azhar 8 Kemang
Pratama Bekasi.
I. 5. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk:
I. 5. 1. Masyarakat Memberikan informasi mengenai gambaran hubungan antarastatus gizi dan
aktivitas fisik terhadap usia menarche pada remaja perempuandi SMP Al-
Azhar Kemang Pratama Bekasi, dan memberikan informasi mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan usia menarche. Sehingga
masyarakat bisa memperbaiki status gizi dan aktivitas fisik.
I. 5. 2. Sekolah Memberikan informasi mengenai gambaran hubungan antarastatus gizi, dan
aktivitas fisik terhadap usia menarche pada remaja perempuan di SMP Al-
-
6
Azhar Kemang Pratama Bekasi, dan memberikan informasi mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan usia menarche.
I. 5. 3. Masyarakat Ilmiah Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya, dengan ruang lingkup dan
materi yang sama yaitu mengenai hubungan antara status gizi, dan aktivitas
fisik terhadap usia menarche pada remaja putri.
I. 5. 4. Peneliti Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang di dapat selama di perkuliahan
khususnya Clinical Research Program (CRP) dan untuk menambah
wawasan tentang adakah hubungan antara status gizi, dan aktivitas fisik
terhadap usia menarche pada remaja putri di SMP Al-Azhar 8 Kemang
Pratama Bekasi, dan untuk mendukung penelitian terdahulu.