bab I
Click here to load reader
Transcript of bab I
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi seperi saat ini telah menciptakan kondisi yang semakin terbuka
dalam berbagai bidang, salah satu diantaranya adalah bidang teknologi dalam
pembelajaran, hal ini sangatlah bermanfaat karena berpengaruh terhadap sumber daya
manusia (SDM). Teknologi merupakan salah satu bentuk kekayaan intelektual yang
di yakini sebagai asset yang sangat strategis bagi perkembangan pendidikan, ini
dikarenakan teknologi berperan sebagai sumber daya yang mampu menyokong
perkembangan pendidikan. Misalnya dalam proses belajar mengajar, guru harus
memanfaatkan teknologi karena selain sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, hal tersebut dapat mempermudah tercapainya hasil belajar yang maksimal.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sesuatu yang
seharusnya disyukuri karena menjanjikan kemudahan bagi peningkatan peradaban
manusia. Akan tetapi perkembangan ilmu pengetahuan juga menyembunyikan
tantangan berupa sikap manusia atas laju perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi itu sendiri.
Sikap yang tidak tanggap atas laju perkembangan ilmu pengetahuan akan
mengasingkan manusia dari perkembangan peradaban, sementara itu pada
kenyataannya muncul paradok atas perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Paradok yang muncul seperti ditengah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi adalah ketidakmampuan untuk mengakses teknologi yang ada karena
kurangnya sarana penyampaian ilmu pengetahuan yang memadai.
Realitas perkembangan ilmu pengetahuan yang ada disikapi oleh pemerintah
Yogyakarta dengan mencanangkan program pembangunan Taman Pintar guna
mendekatkan jarak antara perkembangan teknologi dengan penyerapan ilmu
1
pengetahuan oleh masyarakat secara umum. Konsep pembangunan Taman Pintar
ditekankan pada ilmu pengetahuan eksakta yang merupakan basis perkembangan
teknologi.
Kelompok sasaran dari taman pintar adalah anak-anak dari usia pra sekolah
hingga tingkat sekolah menengah. Rentang usia kelompok sasaran ini dipilih karena
dipandang sebagai generasi penerus bangsa yang potensial untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Progam pembangunan Taman Pintar mempunyai
arahan yang dirumuskan dalam wujud visi, misi, tujuan, dan tema serta motto Taman
Pintar. Arahan progam pembangunan Taman Pintar sebagai acuhan dalam
perencanaan, pelaksanaan fisik pembangunan hingga pengelolaan Taman Pintar.
Progam pembangunan Taman Pintar secara umum terbagi dalam perencanaan
secara umum, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta perencanaan dan
pelaksanaan materi isi. Perencanaan materi isi mempunyai arahan untuk dapat
menyampaikan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada keseluruhan kelompok
sasaran.
Taman Pintar terdiri dari gedung kotak dan gedung oval. Fasilitas di gedung
kotak antara lain warnet, warintek, tood court, dan exchibitional hall. Sedangkan
gedung oval yang ditujukan untuk anak SD-SMA, terdapat berbagai fasilitas alat
peraga antara lain, penggalian Dino, evolusi manusia, tat surya, alat telekomunikasi,
alat-alat kelistrikan dan lain-lain.
Taman Pintar telah mendapatkan banyak dukungan dari berbagiai pihak
seperti, Depdiknas dan juga dari Menristek. Taman pintar akan menjadi sebuah objek
wisata pendidikan di Yogyakarta. Taman pintar ini memadukan konsep dasar dari apa
yang telah diajarkan oleh ki Hajar Dewantara, yakni niteni, niroke, nambahi. Niteni
anak dapat mengenal, mencoba dan bermain, kemudian niroke anak mencoba untuk
bagaimana memahami, kemudian nambahi, untuk berinovasi. Anak dapat
mengembangkan dan memiliki cita-cita ke depan bagaimana dia mampu menciptakan
atau menjadi seorang ilmuwan.
2
Adanya pengetahuan tentang berbagai media pembelajaran yang dilengkapi
dengan cara pemakaiannya di Taman Pintar Yogyakarta. Praktek Kerja Lapangan
(PKL) merupakan kuliah wajib tempuh dengan bobot 1 sks. Kami memilih Taman
Pintar disebabkan Taman Pintar terdapat media-media pembelajaran yang
berhubungan dengan ilmu fisika yang dapat memberikan pandangan kepada kami
sebagai calon guru fisika untuk lebih kreatif menciptakan media pembelajaran yang
nantinya digunakan untuk mengajar fisika. Salah satunya adalah alat peraga
pendeteksi tsunami yang dapat menjelaskan proses terjadinya tsunami serta cara kerja
alat tersebut jika terjadi tsunami.
1.2 Rumusan Masalah
Pada laporan yang berjudul " Alat Peraga Pendeteksi Tsunami, Taman Pintar
Yogyakarta", terdapat beberapa permasalahan yang perlu dibahas diantaranya:
1. Media pembelajaran di Taman Pintar Yogyakarta
2. Bagaimana proses terjadinya tsunami
3. Bagaimana caranya agar terhindar dari bahaya tsunami
1.3 Tujuan
Tujuan disusunnya laporan yang berjudul " Alat Peraga Pendeteksi Tsunami,
Taman Pintar Yogyakarta" selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktek Kerja
Lapangan (PKL), juga untuk mengetahui macam-macam media pembelajaran Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi khususnya dalam bidang fisika.
3
1.4 Manfaat
1. Memberikan wawasan kepada mahasiswa Program Studi Pendidikan
Fisika tentang Taman Pintar yang berada di Yogyakarta, yaitu apa saja
yang terdapat di sana.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui aplikasi dari pengetahuan yang telah
didapat khususnya pada ilmu-ilmu fisika, sehingga dapat menerapkan
dan menjadi pengalaman di masa yang akan datang.
4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Pemahaman terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi perlu dilakukan
sejak usia dini secara berkesinambungan dengan cara dan suasana yang
menyenangkan dalam mempelajari Ilmu Penetahuan dan Teknologi, sehingga kelak
anak-anak lebih tertarik untuk mempelajari ilmu-ilmu pasti demi kemajuan bangsa
yang akan datang.
Pendekatan untuk menyampaiakan ilmu pengetahuan dan teknologi
dilakukan melalui berbagai media dengan tujuan meningkatkan apresiasi terhadap
ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara garis besar materi isi Taman Pintar terbagi
menurut kelompok usia dan penekanan materi. Menurut kelompok usia terbagi atas
usia tingkat prasekolah hingga taman kanak-kanak dan sekolah dasar hingga sekolah
menengah, sedangkan menurut penekanan materi diwujudkan dalam interaksi antara
pengunjung dengan materi yang disampaikan melalui anjungan yang ada.
Dengan adanya Taman Pintar, masyarakat umum dapat mengikuti
perkembangan IPTEK, khususnya untuk seorang guru/calon guru dapat menambah
pengetahuan tentang media pembelajaran yang di gunakan dalam proses belajar
mengajar, sehingga guru/calon guru dapat berpikir lebih kreatif dan inovatif dalam
menggunakan media pembelajaran.
Media pembelajaran yang disediakan di Taman Pintar kebanyakan tentang
ilmu science khususnya masalah fisika. Contohnya alat peraga pendeteksi tsunami,
dengan adanya alat peraga tersebut dapat kita dapat mengetahui bagaimana proses
beserta tanda-tanda terjadinya tsunami, selain itu dapat diketahui juga mengapa
tsunami itu dapat terjadi. Hal ini sangatlah bermanfaat karena sesuai dengan konsep
pembelajaran. Pembelajaran menurut Nappa dan Balessmen merupakan upaya
sistematik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar agar mereka
mampu mengubah, mengembangkan, dan mengendalikan sikap serta perilakunya
sampai batas kemampuan yang maksimal.
5
Fisika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam atau Sains. Sedangkan
sains dapat didefinisikan sebagai suatu jenis pengetahuan teoritis yang diperoleh
dengan cara khusus yaitu observasi, eksperimen, penyimpulan dan pembentukan teori
dengan kaitan antara yang satu dengan yang lain, dan dikenal sebagai metode ilmiah.
Pembelajaran fisika tidak hanya pada produk saja, tetapi juga proses. Dalam
menciptakan keselarasan antara produk dan proses diperlukan kegiatan aplikatif
dalam memahami konsep yang diberikan. Dengan kegiatan aplikatif ini diharapkan
siswa dapat memahami lebih tentang konsep fisika yang diberikan, karena dengan
siswa melakukan observasi maka pengetahuan yang tadinya hanya berupa konsep
teoritis dapat diterapkan dan dipelajari langsung secara lebih aplikatif.
6
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat/Lokasi
Penelitian dari praktek kerja lapangan ini diselenggarakan pada:
(a) Waktu
Hari/Tanggal : Selasa, 21 juli 2009
Pukul : 10.00 – 13.00 WIB
(b) Lokasi : Taman Pintar, Yogyakarta
3.2 Sumber dan Teknik perolehan Informasi
3.2.1 Sumber Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini melalui observasi langsung serta
informasi dari staff Taman Pintar dan referensi dari sumber pustaka.
3.2.2 Teknik Perolehan Data
1. Teknik Observasi , Mengamati langsung objek yang akan diteliti.
2. Teknik wawancara, informasi yang didapat dari nara sumber tentang objek
yang diteliti, dalam hal ini adalah Staff dan karyawan Taman Pintar.
3. Penelusuran literatur.
7
BAB 4. PEMBAHASAN
4.1 PENGERTIAN TSUNAMIKata tsunami berasal dari bahasa jepang, tsu berarti pelabuhan, dan nami
berarti gelombang. Tsunami sering terjadi Jepang. Sejarah Jepang mencatat
setidaknya 195 tsunami telah terjadi.
Pada beberapa kesempatan, tsunami disamakan dengan gelombang pasang.
Dalam tahun-tahun terakhir, persepsi ini telah dinyatakan tidak sesuai lagi, terutama
dalam komunitas peneliti, karena gelombang pasang tidak ada hubungannya dengan
tsunami. Persepsi ini dahulu populer karena penampakan tsunami yang menyerupai
gelombang pasang yang tinggi.
Tsunami dan gelombang pasang sama-sama menghasilkan gelombang air
yang bergerak ke daratan, namun dalam kejadian tsunami, gerakan gelombang jauh
lebih besar dan lebih lama, sehingga memberika kesan seperti gelombang pasang
yang sangat tinggi. Meskipun pengartian yang menyamakan dengan "pasang-surut"
meliputi "kemiripan" atau "memiliki kesamaan karakter" dengan gelombang pasang,
pengertian ini tidak lagi tepat. Tsunami tidak hanya terbatas pada pelabuhan.
Karenanya para geologis dan oseanografis sangat tidak merekomendasikan untuk
menggunakan istilah ini.
4.2 PENYEBAB TERJADINYA TSUNAMITsunami dapat dipicu oleh bermacam-macam gangguan (disturbance)
berskala besar terhadap air laut, misalnya gempa bumi, pergeseran lempeng,
meletusnya gunung berapi di bawah laut, atau tumbukan benda langit. Tsunami dapat
terjadi apabila dasar laut bergerak secara tiba-tiba dan mengalami perpindahan
vertikal.
8
Longsoran Lempeng Bawah Laut (Undersea landslides)
Gerakan yang besar pada kerak bumi biasanya terjadi di perbatasan antar
lempeng tektonik. Celah retakan antara kedua lempeng tektonik ini disebut dengan
sesar (fault). Sebagai contoh, di sekeliling tepian Samudra Pasifik yang biasa
disebut dengan Lingkaran Api (Ring of Fire), lempeng samudra yang lebih padat
menunjam masuk ke bawah lempeng benua. Proses ini dinamakan dengan
penunjaman (subduction). Gempa subduksi sangat efektif membangkitkan
gelombang tsunami.
Gempabumi Bawah Laut (Undersea Earthquake)
Gempa tektonik merupakan salah satu gempa yang diakibatkan oleh
pergerakan lempeng bumi. Jika gempa semacam ini terjadi di bawah laut, air di atas
wilayah lempeng yang bergerak tersebut berpindah dari posisi ekuilibriumnya.
Gelombang muncul ketika air ini bergerak oleh pengaruh gravitasi kembali ke posisi
ekuilibriumnya. Bila wilayah yang luas pada dasar laut bergerak naik ataupun turun,
tsunami dapat terjadi.
Aktivitas Vulkanik (Volcanic Activities)
Pergeseran lempeng di dasar laut, selain dapat mengakibatkan gempa juga
seringkali menyebabkan peningkatan aktivitas vulkanik pada gunung berapi. Kedua
hal ini dapat menggoncangkan air laut di atas lempeng tersebut. Demikian pula,
meletusnya gunung berapi yang terletak di dasar samudra juga dapat menaikkan air
dan membangkitkan gelombang tsunami.
Tumbukan Benda Luar Angkasa (Cosmic-body Impacts)
Tumbukan dari benda luar angkasa seperti meteor merupakan gangguan
terhadap air laut yang datang dari arah permukaan. Boleh dibilang tsunami yang
timbul karena sebab ini umumnya terjadi sangat cepat dan jarang mempengaruhi
wilayah pesisir yang jauh dari sumber gelombang. Sekalipun begitu, bila pergerakan
9
lempeng dan tabrakan benda angkasa luar cukup dahsyat, kedua peristiwa ini dapat
menciptakan megatsunami.
10
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan laporan yang berjudul " Alat Peraga Pendeteksi Tsunami,
Taman Pintar Yogyakarta" dapat disimpulkan bahwa:
1. Taman pintar yogyakarta sebagai objek wisata pendidikan sebuah wahana untuk
berekspresi, berkreasi dan bereksperimen dalam suasana yang menyenangkan
untuk masyarakat umum.
11
DAFTAR PUSTAKA
TamanPintar.2009.TamanPintarYogyakarta.Tersedia:http://
tamanpintar.jogja.go.id [07 November 2009]
Suarapublik.2009.TamanPintarYogyakarta.Tersedia:http://
www.indonesia.go.id/id/index/php?option=com content
%task=view&id=2960&itemid=1473 [07 November 2009]
TamanPintar.2007.TamanPintarModul.Tersedia:http://
tamanpintar.jogja.go.id/tpintarmodul.php?name=berita&file=index & exec=news
viesw id [07 November 2009]
http://www.g-excess.com/id/pages/pengertiandanartidari_tsunami-
adalah.html [17 Oktober 2009]
http://www.bmg.go.id/data.bmg?Jenis=Teks&IDS=8704394716716499700
[17 Oktober 2009]
http://portal.vsi.esdm.go.id/portal/tsunami/tsunami.htm [17 Oktober 2009]
http://www.geocities.com/semua_hal/FaktaTsunami.htm [17 Oktober 2009]
http://maul4n4.multiply.com/journal/item/26 [17 Oktober 2009]
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/05/01/tsunami-pengertian-tips-
menghadapi/ [17 Oktober 2009]
12
13