BAB I PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012190006/...1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian...

21
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar Belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian yang terdiri dari ruang lingkup spasial, ruang lingkup substansial dan ruang lingkup temporal, keaslian penelitian, metedologi penelitian, kerangka pemikiran, serta sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional bangsa Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai masyarakat sejahtera, adil, dan makmur. Indikator perubahan bagi suatu wilayah untuk menuju keadaan yang lebih baik yaitu melakukan pembangunan terencana di suatu wilayah. Pembangunan di wilayah dapat diwujudkan dengan tersedianya infrastruktur seperti terminal, stasiun kereta, jalan raya, pelabuhan laut dan Bandara dan sarana prasarana penunjang lainnya. Pembangunan infrastruktur tersebut dapat mengubah guna lahan dan perubahan kegiatan disekitarnya. Pembangunan infastruktur seperti transportasi agar terakomodasi mobilitas penduduk untuk melakukan perpindahan dari tempat asal menuju tempat tujuan (Tamin, 2014). Menambahkan transportasi bertujuan untuk mendukung kegiatan dalam pembangunan dan pengembanga suatu wilayah. Pembangunan suatu wilayah dapat didukung dengan cara menambahkan transportasi. Transportasi udara menjadi salah satu transportasi yang saat ini terus berkembang dan menjadi perhatian oleh pemerintah. Transportasi udara di mana didalamnya termasuk infrastruktur yang melayani penerbangan yang dilakukan oleh penumpang. Apabila jumlah penumpang transportasi udara terus meningkat maka akan terus dilakukan pengembangan bandara demi memenuhi kebutuhan penumpang tersebut. Infastruktur bandara memiliki peran yang besar dikarenakan dapat meningkatkan kegiatan dalam suatu wilayah (Indah & Ma’arif, 2014). Pertumbuhan ekonomi dapat dipengaruhi dengan adanya suatu bandara yang

Transcript of BAB I PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012190006/...1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian...

Page 1: BAB I PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012190006/...1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar Belakang, rumusan masalah, tujuan dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar Belakang, rumusan

masalah, tujuan dan sasaran penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup

penelitian yang terdiri dari ruang lingkup spasial, ruang lingkup substansial dan

ruang lingkup temporal, keaslian penelitian, metedologi penelitian, kerangka

pemikiran, serta sistematika penulisan.

1.1 Latar Belakang

Pembangunan nasional bangsa Indonesia memiliki tujuan untuk

mencapai masyarakat sejahtera, adil, dan makmur. Indikator perubahan bagi suatu

wilayah untuk menuju keadaan yang lebih baik yaitu melakukan pembangunan

terencana di suatu wilayah. Pembangunan di wilayah dapat diwujudkan dengan

tersedianya infrastruktur seperti terminal, stasiun kereta, jalan raya, pelabuhan laut

dan Bandara dan sarana prasarana penunjang lainnya. Pembangunan infrastruktur

tersebut dapat mengubah guna lahan dan perubahan kegiatan disekitarnya.

Pembangunan infastruktur seperti transportasi agar terakomodasi

mobilitas penduduk untuk melakukan perpindahan dari tempat asal menuju tempat

tujuan (Tamin, 2014). Menambahkan transportasi bertujuan untuk mendukung

kegiatan dalam pembangunan dan pengembanga suatu wilayah. Pembangunan

suatu wilayah dapat didukung dengan cara menambahkan transportasi.

Transportasi udara menjadi salah satu transportasi yang saat ini terus berkembang

dan menjadi perhatian oleh pemerintah. Transportasi udara di mana didalamnya

termasuk infrastruktur yang melayani penerbangan yang dilakukan oleh

penumpang. Apabila jumlah penumpang transportasi udara terus meningkat maka

akan terus dilakukan pengembangan bandara demi memenuhi kebutuhan

penumpang tersebut. Infastruktur bandara memiliki peran yang besar dikarenakan

dapat meningkatkan kegiatan dalam suatu wilayah (Indah & Ma’arif, 2014).

Pertumbuhan ekonomi dapat dipengaruhi dengan adanya suatu bandara yang

Page 2: BAB I PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012190006/...1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar Belakang, rumusan masalah, tujuan dan

2

dapat memberikan pengaruh atau dampak yang besar terhadap kegiatan ekonomi,

selain itu pertumbuhan disekitar bandara akan tumbuh relatif lebih cepat

dibandingkan dengan wilayah lainnya (Dikun dalam Andriyanti, 2011).

Penyediaan Bandara sebagai pintu gerbang kegiatan ekonomi serta dapat

menunjang pembangunan nasional dan daerah. Selain itu, bertujuan untuk

pemerataan pertumbuhan, pembangunan, dan stabilitas ekonomi serta pemertaan

pembangunan nasional dan daerah. Bandara dijadikan pendorong dan penunjang

industri dan perdagangan dengan cara memudahkan mobilitas ke dari wilayah di

sekitarnya dalam hal pendorong dan penunjang kegiatan industri, perdagangan

dalam menggerakan dinamika pembangunan daerah serta keterkaitan dengan

sektor yang lainnya. Bandara dapat membantu penunjang pembangunan daerah

yaitu sebagai pembuka daerah terisolir, tertinggal sehingga tidak terjadi

ketimpangan antar daerah disekitarnya dan dapat membantu mengembangkan

potensi industri daerah (Permen Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Tatanan

Kebandarudaraan Nasional).

Pembangunan Bandara Silampari di Kota Lubuklinggau ini telah

tercantum didalam RTRW Kota Lubuklinggau 2012-2032 Bandara umum yaitu

Bandara Silampari di Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kelurahan Air Kuti

sebagai Bandara pengumpan untuk rute penerbangan dalam negeri. Pada tahun

2016 Bandara Silampari dijadikan sebagai bandara komersial, dimana sebelumnya

Bandara Silampari hanya untuk kepentingan khusus yang biasanya digunakan

oleh Pemerintah. Bandara Silampari memiliki rute penerbangan Lubuklinggau-

Jakarta dan Lubuklinggau-Palembang. Bandara Silampari sebagai Bandara

pengumpan bertujuan sebagai Bandara penunjang dari bandara pengumpul

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II. Bandara Silampari dapat melayani kota-

kota dan kabupaten di sekitarnya untuk melakukan mobilitas.

Perubahan yang terjadi di kawasan sekitar bandara akan memiliki kaitan

dengan pembangunan bandara. Pembangunan bandara akan memicu tumbuhnya

kegiatan-kegiatan baru lainnya yang dipengaruhi adanya pola permintaan yang

akan terjadi di masa depan (S. A. Adisasmita, 2011). Pada teori Von Thunen

dijelaskan bahwa semakin dekat dengan pusat pertumbuhan maka harga lahan

Page 3: BAB I PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012190006/...1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar Belakang, rumusan masalah, tujuan dan

3

akan semakin tinggi. Artinya, harga lahan yang berlokasi jauh dari pusat

pertumbuhan akan lebih rendah dibandingkan dengan harga lahan yang berada

dekat dengan pusat pertumbuhan. Perubahan harga ini dapat diakibatkan oleh

faktor-faktor tertentu termasuk salah satunya pembangunan bandara akan memicu

perkembangan wilayah dan membuat pusat kegiatan baru. Harga lahan disuatu

lokasi dapat mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan wilayah yang

terjadi. Harga lahan merupakan cerminan dari nilai lahan, jika disuatu lokasi nilai

lahannya berubah, maka harga lahannya akan berubah.

Bandara Silampari dijadikan sebagai bandara komersial pada tahun 2016

dan secara langsung telah mengubah penggunaan lahan, serta mendorong

pembangunan sarana dan prasarana. Kondisi ini akan memicu pertumbuhan

ekonomi di Kota Lubuklinggau. Pertumbuhan tersebut secara langsung juga

mempengaruhi nilai lahan yang ada, di mana adanya fenomena kenaikan harga

lahan. Perubahan harga lahan tidak semata terjadi karena adanya pembangunan

bandara tetapi juga ada faktor eksternal dan internal dari pemilik lahan. Dengan

mengadopsi teori growth pole dimana suatu infrastruktur dijadikan sebagai pusat

pertumbuhan dan dapat memberikan spread effect dan backwash effect, dengan

mengibaratkan Bandara Silampari sebagai salah satu pusat pertumbuhan pada

Kota Lubuklinggau, sehingga akan ada perubahan-perubahan harga lahan di

sekitar lokasi Bandara Silampari. Oleh karena itu, perubahan harga lahan di

sekitar lokasi Bandara Silampari yang diakibatkan meningkatnya status Bandara

Silampari menjadi bandara komersial, serta membuktikan jarak tapak dari pusat

pertumbuhan meningkatkan harga lahan perlu dilakukan penelitian.

1.2 Rumusan Masalah

Teori Growth Pole menjelaskan bahwa suatu infrastruktur dapat

mengembangkan daerah-daerah disekitarnya. Bandara dapat dijadikan sebagai

pusat pertumbuhan dikarenakan dapat memicu suatu wilayah atau kawasan yang

berada disekitarnya. Pada teori Von Thunen dijelaskan bahwa semakin dekat

dengan pusat pertumbuhan maka harga lahan akan semakin tinggi. Artinya, harga

lahan yang berlokasi jauh dari pusat pertumbuhan akan lebih rendah dibandingkan

Page 4: BAB I PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012190006/...1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar Belakang, rumusan masalah, tujuan dan

4

dengan harga lahan yang berada dekat dengan pusat pertumbuhan. Pembangunan

bandara akan memicu perkembangan wilayah dan membuat pusat kegiatan baru

sehingga dapat menyebabkan perubahan harga lahan. Dengan mengibaratkan

Bandara Silampari sebagai salah satu pusat pertumbuhan pada Kota

Lubuklinggau, sehingga akan ada perubahan-perubahan harga lahan di sekitar

lokasi Bandara Silampari. Oleh karena itu, perubahan harga lahan di sekitar lokasi

Bandara Silampari perlu dilakukannya penelitian.

1.3 Hipotesis

Penelitian ini ingin membuktikan bahwa jarak tapak mempengaruhi harga lahan

terhadap pusat pertumbuhan. Penelitian ini menempatkan bahwa Bandara

Silampari sebagi pusat pertumbuhan karena peningkatan status Bandara Silampari

menjadi bandara komersial, sehingga hipotesis dalam penelitian ini.

Ho : Jarak tapak terhadap pusat pertumbuhan tidak mempengaruhi harga lahan.

H1 : Jarak tapak terhadap pusat pertumbuhan mempengaruhi harga lahan.

1.4 Tujuan dan Sasaran Penelitian

Membuktikan jarak tapak terhadap pusat pertumbuhan mempengaruhi harga

lahan.

Dalam hal ini perubahan harga lahan yaitu selisih dari harga lahan sebelum dan

sesudah Bandara Silampari menjadi bandara komersial.

Sasaran Penelitian

Sasaran ini dibuat untuk mencapai tujuan dalam penelitian yaitu:

1. Mengidentifikasi harga lahan sebelum adanya peningkatan status Bandara

Silampari menjadi bandara komersial.

2. Mengidentifikasi harga lahan sesudah adanya peningkatan status Bandara

Silampari menjadi bandara komersial.

3. Membuktikan adanya perubahan harga lahan akibat peningkatan status

Bandara Silampari menjadi bandara komersial.

Page 5: BAB I PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012190006/...1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar Belakang, rumusan masalah, tujuan dan

5

4. Membuktikan jarak tapak terhadap pusat pertumbuhan mempengaruhi

harga lahan.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap ilmu perencanaan

wilayah dan kota. Berikut merupakan manfaat penelitian teoritis dan praktis yang

diharapkan dalam penelitian ini :

1.5.1 Manfaat Teoritis

Penelitian dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya

terutama berhubungan dengan fenomena perubahan harga lahan disekitar bandara

sebagai pusat pertumbuhan, terkait dengan perubahan harga lahan terutama dalam

hal jarak tapak terhadap pusat pertumbuhan mempengaruhi harga lahan. Selain

itu untuk membuktikan teori Von Thunen dan growth pole dapat dibuktikan di

wilayah kajian atau tidak.

1.5.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai rekomendasi untuk pemerintah dalam

mengembangkan daerah sekitar Bandara.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini digunakan untuk batasan-batasan dalam pembahasan

masalah dan memperjelas arah rumusan masalah secara ruang lingkup spasial,

substansial dan juga temporal. Berikut adalah ruang lingkup penelitian yang telah

ditentukan:

Page 6: BAB I PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012190006/...1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar Belakang, rumusan masalah, tujuan dan

6

1.6.1 Ruang Lingkup Spasial

Ruang lingkup spasial penelitian berada di Kelurahan Majapahit, Kelurahan

Nikan Jaya, Kelurahan Air Kuti, Kelurahan Taba Lestari, dan Kelurahan

Margamulya. Pemilihan kelurahan ini dikarenakan kelurahan ini merupakan

kelurahan yang menggelilingi Bandara Silampari.

Sumber : Hasil Olahan Arcgis, 2020

GAMBAR I. 1

LOKASI STUDI

Page 7: BAB I PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012190006/...1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar Belakang, rumusan masalah, tujuan dan

7

1.6.2 Ruang Lingkup Substansial

Ruang lingkup substansial memfokuskan pembahasan dan adanya batasan

penelitian serta menghindari penelitian yang terlalu luas. Adanya Perubahan

Bandara Silampari menjadi komersial mengakibatkan adanya perubahan harga

lahan di kawasan sekitar bandara. Kedudukan Bandara Silampari sebagai Pusat

Pertumbuhan di Kota Lubuklinggau.

Sumber : Penulis, 2020

GAMBAR I. 2

GAMBAR KEDUDUKAN BANDARA SILAMPARI

1.6.3 Ruang Lingkup Temporal

Penelitian ini dilakukan setelah Bandara Silampari dijadikan sebagai bandara

komersial yaitu tahun 2016. Data yang digunakan terkait harga lahan untuk harga

sebelum Bandara Silampari menjadi bandara komersial pada tahun 2010 dan data

setelah Bandara Silampari menjadi bandara komersial pada tahun 2020.

1.7 Keaslian Penelitian

Setelah mencari referensi berupa thesis, tugas akhir dan jurnal ilmiah belum

ditemukan penelitian mengenai perubahan harga lahan disekitar Bandara

Silampari.

Page 8: BAB I PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012190006/...1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar Belakang, rumusan masalah, tujuan dan

8

TABEL I. 1

KEASLIAN PENELITIAN No Peneliti Judul Lokus Fokus Metode

1.

Emir

Hartato

(2012)

Dampak

Pembangunan

Bandara

Internasional

Lombok (Bil)

Terhadap Nilai

Tanah Di

Kabupaten

Lombok

Tengah

Kabupaten

Lombok

Tengah

Penelitian ini adalah untuk

mengetahui karakteristik nilai

tanah setelah pembangunan BIL

melalui pendekatan spasial di

Kabupaten Lombok Tengah

berdasarkan jarak dari Bandara

Internasional Lombok (BIL)

terhadap kutub-kutub pusat

pertumbuhan lainnya di

Kabupaten Lombok Tengah

Penelitian ini

kualitatif dengan

menggunakan

pendekatan

spasial.

2.

Sufiyana

Eka

Pratiwi

dan

Noorhadi

Rahardjo

(2017)

Pemodelan

Spasial Harga

Lahan dan

Perubahannya

Akibat

Pembangunan

Bandara New

Yogyakarta

International

Airport di

Sekitar Area

Bandara

Bandara

Yogyakarta

International

Airport di

Sekitar Area

Bandara.

Penelitian membahas terkait

dengan distribusi spasial harga

lahan sebelum (2007) dan setelah

adanya pembangunan bandara

(2017) beserta perubahannya.

Penelitian ini

menggunakan

analisis spasial

yaitu dari

menggunakan

citra satelit Citra

Quickbird dan

Worldview-2

3.

Karina

Mayasari,

Surjono,

Septiana

Hariyani

(2009)

Faktor Yang

Mempengaruhi

Harga Lahan

Di Kawasan

Khusus Kota

Baru Berbasis

Industri Dan

Pusat Kota

Samarinda

Kota

Samarinda

Penelitian ini membahas terkait

faktor-faktor apa yang

mempengaruhi harga lahan

pasaran di wilayah Kecamatan

Palaran dan Kecamatan

Samarinda Ilir, Kota Samarinda

dan bagaimana faktor-faktor

tersebut dalam pembentukan

pemodelan harga lahan di

kedua kecamatan yang memiliki

karakteristik yang berbeda ini.

Penelitian ini

menggunakan

deskriptif dan

analisis crosstabs

dan uji test

chisquare pada

crosstabs

Sumber : Penulis, 2020

Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang perubahan harga lahan

disekitar Bandar Silampari adalah penelitian yang tidak sama dengan penelitian-

penelitan sebelumnya, penelitian ini berlokasi di Bandara Silampari Kota

Lubuklinggau dan menggunakan metode analisis paired sampel T test dan analisis

korelasi pearson.

Page 9: BAB I PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012190006/...1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar Belakang, rumusan masalah, tujuan dan

9

1.8 Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan deduktif,

deduktif pada penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan teori-teori atau

konseptual yang berkaitan untuk mendapatkan variabel penelitian yang akan

digunakan selanjutnya (Hermawan, 2009). Analisis kuantitatif merupakan metode

analisis dalam penelitian ini, yaitu metode yang berdasarkan hasil perhitungan

matematis (Sugiyono, 2009). Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

menggunakan prosedur statistika atau pengukuran kuantifikasi untuk mencapai

tujuan penelitian tersebut (Sujarweni, 2014). Penelitian ini menggunakan

pendekatan deduktif kuantitatif, di mana deduktif menjelaskan terkait dengan

variabel yang ada, kemudian dianalisis menggunakan metode analisis kuantitatif

di mana terdapat perhitungan matematis. Variabel yang ada berupa harga lahan

dan jarak lahan terhadap pusat pertumbuhan (bandara) yang di mana variabel

tersebut didapat dari teori-teori yang ada. Kemudian akan dianalisis menggunakan

analisis kuantitatif.

1.9 Metode Koleksi Data

1.9.1 Kuesioner

Memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab merupakan teknik pengumpulan data kuesioner

(Sugiyono, 2009). Kuesioner digunakan bila peneliti masih memegang peran

dalam membantu dalam memandu responden saat memberikan jawaban. Dalam

penelitian ini kuesioner digunakan untuk membahas terkait dengan perubahan

harga lahan disekitar bandara. Terdapat dua pertanyaan didalam kuesioner, yang

pertama terkait dengan sebelum Bandara Silampari menjadi bandara komersial

dan sesudah Bandara Silampari menjadi bandara komersial.

1.9.2 Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data primer dengan

melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian untuk mencapai

Page 10: BAB I PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012190006/...1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar Belakang, rumusan masalah, tujuan dan

10

tujuan yang telah ditentukan. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara

pengamatan dan pencatatan mengenai keadaan yang ada di lapangan (Hasan,

2002). Observasi yang dilakukan diabadikan dalam bentuk dekomentasi yaitu

berupa foto dan video yang dapat dijadikan sebagai bukti visual. Hasil

pengumpulan data akan lebih kreadibel atau dapat dipercaya apabila didukung

dengan dokumentasi. Observasi yang akan dilakukan yaitu terkait dengan jarak

dari lahan terhadap bandara.

1.9.3 Telaah Dokumen

Telaah dokumen merupakan pengumpulan data secara sekunder, di mana

data yang didapatkan secara tidak secara langsung (data sekunder). Data

didapatkan dari dokumen-dokumen terkait sesuai dengan kebutuhan data dalam

penelitian (Pontoh et al., 2013). Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

berupa data terkait kajian tata ruang untuk membandingkan perubahan

penggunaan lahan setelah beroperasinya bandara dan sebelum beroperasinya

bandara.

1.10 Kebutuhan Data

Berdasarkan hasil tinjauan pustaka yang dilakukan dan sintesis literatur maka

didapatkan kebutuhan data dalam penelitian ini sebagai berikut.

Page 11: BAB I PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012190006/...1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar Belakang, rumusan masalah, tujuan dan

11

TABEL I. 2

KETERSEDIAAN DATA No Sasaran Variabel Variabel

Konseptual

Variabel

Operasional

Nilai Teknik

Pengumpulan

Data

Sumber

Data

Output

1.

Mengidentifikasi

harga lahan sebelum

adanya peningkatan

status Bandara

Silampari menjadi

bandara komersial.

Harga Lahan

Peningkatan

harga jual

lahan

Harga lahan

2010

……. Rp

Kuesioner

Masyarakat Deskripsi

2.

Mengidentifikasi

harga lahan setelah

adanya peningkatan

status Bandara

Silampari menjadi

bandara komersial

Harga Lahan

Peningkatan

harga jual

lahan

Harga lahan

2020 ……. Rp

Kuesioner

Masyarakat Deskripsi

3.

Membuktikan adanya

perubahan harga

lahan akibat

peningkatan status

Bandara Silampari

menjadi bandara

komersial.

Harga Lahan

Peningkatan

harga jual

lahan

a. Harga lahan

2010

b. Harga lahan

2020

……. Rp

Kuesioner

Masyarakat Deskripsi

4.

Membuktikan jarak

tapak terhadap pusat

pertumbuhan

mempengaruhi harga.

a. Jarak

b. Perubah

an harga lahan

Jarak lahan ke

fasilitas kota

(Bandara)

Jarak ….. KM Observasi Masyarakat Peta

Sumber : Penulis, 2020

Page 12: BAB I PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012190006/...1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar Belakang, rumusan masalah, tujuan dan

12

1.10.1 Unit Amatan dan Unis Analisis

Unit amatan dalam penelitian ini adalah kawasan disekitar Bandara

Silampari yang mengalami tumbuhnya kegiatan baru dikarenakan Bandara

Silampari menjadi bandara komersial di Kota Lubuklinggau. Tumbuhnya kegiatan

baru ini akan menyebabkan perubahan-perubahan salah satunya perubahan harga

lahan disekitar kawasan bandara. Kawasan sekitar bandara yang diteliti yaitu

Kelurahan Majapahit, Kelurahan Air Kuti, Kelurahan Nikan Jaya, Kelurahan

Margamulya, Kelurahan Taba Lestari. Kelurahan ini dipilih dikarenakan

kelurahan ini merupakan kelurahan yang paling dekat dengan lokasi bandara serta

kelurahan yang mengelilingi Bandara Silampari sehingga dianggap sebagai

kelurahan yang paling berdampak perubahan harga lahannya oleh peneliti. Unit

analisis dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan persil jumlah rumah

tangga/KK di setiap kelurahan yang diteliti.

1.10.2 Populasi dan Sampel

Populasi yang diambil dalam penelitian ini yaitu jumlah penduduk tiap jiwa di

Kelurahan Air Kuti, Kelurahan Nikan Jaya, Kelurahan Majapahit, dan Kelurahan

Taba Lestari. Teknik sampling data merupakan teknik dalam menentukan sampel

sebagai objek penelitian dalam mewakili populasi yang ada.

TABEL I. 3

JUMLAH PENDUDUK PADA SAMPLING

No Kelurahan Jumlah Penduduk (Jiwa)

1. Majapahit 6.456

2. Air Kuti 3.252

3. Nikan Jaya 4.531

4. Taba Lestari 2.042

5. Marga Mulya 5.136

6. Total 21.417

Sumber : Penulis, 2020

Asumsi didalam satu keluarga yaitu 5 orang menurut Permen PUPR No

29/PRT/M/2018 Tentang Standar Teknis Standar Pelayanan Minimal Pekerjaan

Umum dan Perubahan Rakyat.

Page 13: BAB I PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012190006/...1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar Belakang, rumusan masalah, tujuan dan

13

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝐾 =21.417

5 orang

= 4.283 KK

Dalam penentuan jumlah sampel ditentukan oleh tabel penentuan jumlah sampel

yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael yaitu dengan tingkat kepercayaan

5%, di mana pada tabel tersebut sampel yang akan digunakan yaitu sebesar

323*(Lampiran halaman 116) responden (Sugiyono, 2018). Penelitian ini akan

digunakan Probability Sampling yaitu cluster sampling yaitu pengambilan sampel

dipilih secara acak didalam populasi sample dimana semua sampel tersebut

mempunyai peluang yang sama sebagai objek penelitian tanpa adanya intervensi

dari peneliti. Pada cluster sampling untuk menentukan penduduk mana yang akan

dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi

yang telah ditetapkan (Sudaryono, 2017). Pada penelitian ini dilakukan di

kelurahan-kelurahan yang mengelilingi Bandara Silampari, yaitu kelurahan

Majapahit, Kelurahan Nikan Jaya, Kelurahan Taba lestari, Kelurahan Air Kuti dan

Kelurahan Marga Mulya. Dalam pembagian sampel-sampel didalam populasi

ditiap kelurahan dengan cara proporsi sampel.

Berikut merupakan rumus pembagian proporsi distribusi sampel pada penelitian:

a. Jumlah Penduduk perkelurahan (Sampel)

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑒𝑙𝑢𝑟𝑎ℎ𝑎𝑛

Jumlah Penduduk seluruh kelurahan

b. Proporsi Sampel

Proporsi sampel = sampel x 400

TABEL I. 4

JUMLAH SAMPEL (RESPONDEN) No Kelurahan Jumlah sampel (Responden)

1. Majapahit 120

2. Air Kuti 61

3. Nikan Jaya 85

4. Taba Lestari 38

5. Marga Mulya 96

6. Total 400

Sumber : Penulis, 2020

Page 14: BAB I PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012190006/...1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar Belakang, rumusan masalah, tujuan dan

14

Setelah dibaginya jumlah responden dari masing-masing kelurahan, kemudian

dibagi blok-blok untuk memudahkan dalam melakukan survei. Pembagian blok

dilakukan dengan cara menggunakan batasan-batasan fisik yaitu jalan. Untuk

menentukan jumlah responden dalam masing-masing blok tersebut dengan cara

jumlah total responden dibagi dengan jumlah total blok.

TABEL I. 5

JUMLAH BLOK DAN JUMLAH SAMPEL DI TIAP BLOK

No Kelurahan Jumlah

sampel

(Responden)

Total

Blok

Sampel dari masing-

masing blok

(Responden)

1. Majapahit 120 40 3

2. Air Kuti 61 32 2

3. Nikan Jaya 85 43 2

4. Taba Lestari 85 19 2

5. Marga Mulya 96 32 3

6. Total 400 166 -

Sumber : Penulis, 2020

Penentuan responden mana yang akan dipilih yaitu menggunakan teknik sampling

secara sistematik, yaitu dengan cara penarikan sampel dengan cara mengambil

dengan setiap nomer urut dari masing-masing populasi. Setiap responden di

populasi dipilih dengan rentang yang sama (setiap ke n responden) yang dipilih

secara random yang kemudian untuk selanjutnya sampel yang dipilih pada setiap

rentang tersebut. Pada saat survei untuk memudahkan dalam pengambilan sampel

menggunakan peta pembagian blok agar tahu batasan-batasan disetiap bloknya.

Misalnya pada blok 1 terdapat 3 responden dan pada keadaan lapangan terdapat

21 rumah di lokasi survei. Artinya sampel yang akan dipilih yaitu rumah nomer 7

14 dan 21. Di mana terdapat jarak interval dari setiap responden secara sistematik.

1.10.3 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan teknik yang digunakan untuk mengolah

data primer maupun data sekunder didapatkan atau dikumpulkan saat penelitian

untuk membantu mencapai tujuan yang akan dicapai, yaitu mengetahui perubahan

Page 15: BAB I PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012190006/...1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar Belakang, rumusan masalah, tujuan dan

15

harga lahan disekitar Bandara Silampari. Untuk melakukan pengolahan data

tersebut maka dilakukan analisis data ditetapkan untuk mencapai tujuan tersebut.

Sebelum melakukan analisis Paired T test dan korelasi harus melakukan uji

normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test dari masing-masing data

tersebut.

Langkah-langkah dalam menganalisis data, yaitu:

1. Buka aplikasi SPSS, pilih data file, sorot New dan klik Data.

2. Klik analyze kemudian sorot regresi, klik linear.

3. Kemudian input di dependent “sesudah” dan independent “sebelum”

untuk sasaran pertama, atau dependent “ perubahan harga lahan” dan

independent “jarak” untuk sasaran kedua, kemudian klik save, dan ditabel

residual ceklist unstandardized.

4. Kemudian klik OK.

5. Akan ada tambahan data di data view, yaitu “Res_1”, kemudian data itu

digunakan untuk melanjutkan dengan Kolmogorov-Smirnov Test.

6. Klik analyze, sorot Nonparametric Test, sorot Legecy Dialog. Klik 1-

Sample K-S maka akan muncul kotak dialog sebagai berikut.

7. Klik varibel x, pindahkan ke kotak data “Res_1” kemudian pada test

destribusion ceklist normal.

8. Kemudian klik Ok.

Setelah dianalisis menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test ternyata hasil

tidak berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan mengecek ada atau tidaknya

outlier didalam data tersebut. Kemudian data yang ekstrim dapat dikeluarkan

sehingga data akan berdistribusi normal. Jika data sudah berdistribusi normal,

selanjutnya dapat dilanjutkan menggunakan analisis Paired T test dan korelasi

pearson.

Langkah-langkah dalam menganalisis outlier:

1. Buka aplikasi SPSS, Klik data file, sorot New dan klik Data.

2. Klik analyze, kemudian sorot descriptive statistics, kemudian klik explor,

input data ke dependent list satu satu yaitu “sebelum” kemudian “sesudah”

dan pilih statistics klik outliers.

Page 16: BAB I PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012190006/...1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar Belakang, rumusan masalah, tujuan dan

16

3. Kemudian ok.

Setelah melakukan analisis diatas, baru dilanjutkan untuk melakukan

pengolahan data tersebut maka dilakukan analisis data berdasarkan sasaran yang

ditetapkan untuk mencapai tujuan penelitian, sebagai berikut:

1. Membuktikan adanya perubahan harga lahan akibat peningkatan status

Bandara Silampari menjadi bandara komersial.

Membuktikan adanya perubahan harga lahan akibat peningkatan

status Bandara Silampari menjadi bandara komersial yaitu menggunakan

analisis Paired T test. Paired T test untuk analisis dengan data

berpasangan karena adanya dua perlakuan yang berbeda yaitu sesudah dan

sebelum (Riadi, 2016). Paired T test merupakan uji parametrik oleh karena

itu sebelum melakukan analisis dilakukan uji normalitas untuk

mengetahui data tersebut berdistribusi dengan normal atau tidak. Jika

berdistribusi normal maka uji Paired T test dapat dilakukan.

Prosedur uji Paired T test sebagai berikut:

a. Ditentukan hipotesis dalam pengujian Paired T test adalah sebagai

berikut:

Ho : Tidak ada perubahan harga lahan akibat meningkatan

status Bandara Silampari menjadi bandara komersial.

H1 : Ada perubahan harga lahan akibat meningkatan status

Bandara Silampari menjadi bandara komersial.

b. Analisis Paired T test menggunakan aplikasi SPSS

a) Buka aplikasi SPSS, Klik data file, sorot New dan klik Data.

b) Klik Variabel View pada baris pertama kolom nama ketik

“Sebelum” pada kolom decimal set ke angka 0. Pada baris

kedua kolom nama “sesudah” pada kolom decimal set ke

angka 0.

c) Kemudian klik data view dan ketikan seluruh data pada kolom

sebelum dan sesudah.

d) Setelah seluruh data selesai di input, selanjutnya klik analyze.

Sorot compare means, lalu klik Paired-Sample T test.

Page 17: BAB I PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012190006/...1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar Belakang, rumusan masalah, tujuan dan

17

e) Pindahkan variabel “sesudah” ke kotak paired variabel di

variabel 1 dan “sebelum” ke variabel 2 dengan mengklik kotak

panah. Kemudian ok.

f) Setelah itu akan ada 3 tabel output pada analisis Paired-Sample

T test yaitu tabel untuk mengetahui jumlah sampel yang

digunakan dan rata-rata kedua dari variabel tersebut, tabel

paired samples correlations untuk melihat korelasi dari kedua

variabel tersebut, tabel paried samples test merupakan tabel

pengambilan keputusan yaitu terdapat Sig.2tailed dan nilai t.

c. Penarikan kesimpulan berdasarkan pengujian hipotesis.

Jika probabilitas (Sig.2tailed) < 0,05 maka Ho ditolak dan H1

diterima.

Jika probabilitas (Sig.2tailed) > 0,05 maka Ho diterima dan H1

ditolak.

Tujuan dari analisis ini untuk melihat ada atau tidak perubahan harga lahan

akibat meningkatan status Bandara Silampari menjadi bandara komersial.

2. Membuktikan jarak tapak terhadap pusat pertumbuhan mempengaruhi

harga lahan.

Membuktikan jarak tapak terhadap pusat pertumbuhan mempengaruhi

harga lahan yaitu menggunakan analisis korelasi Pearson. Analisis

korelasi digunakan untuk mengetahui arah hubungan, signifikansi

hubungan dan kekuatan antara dua variabel tersebut. Analisis korelasi

terbagi menjadi dua kategori yaitu bivariate dan partial. Pada analisis ini

menggunakan bivariate dikarenakan membahas dua variabel yaitu jarak

dan harga lahan. Korelasi pearson menggunakan data interval dan rasio

untuk mengukur nilai korelasi (Budi, 2006). Terdapat tiga pola arah

hubungan untuk analisis korelasi sebagai berikut:

1. Hubungan yang searah atau hubungan positf

2. Hubungan yang berlawanan arah atau hubungan negatif

3. Tidak ada arah hubungan.

Page 18: BAB I PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012190006/...1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar Belakang, rumusan masalah, tujuan dan

18

Sumber : Budi, Triton Perwira

Angka koefisien korelasi yang dilambangkan dengan r, arah hubungan

korelasi ditunjukan oleh tanda (+) atau (-) didepan.

TABEL I. 6

INTERPRETASI TERHADAP NILAI R HASIL ANALISIS KORELASI No Interval Nilai r*) Interpretasi

1. 0,801-1,000 Korelasi sangat kuat

2. 0,601-0,800 Korelasi kuat

3. 0,401-0,600 Korelasi cukup kuat

4. 0,601-0,800 Korelasi lemah

5. 0,001-0,200 Korelasi sangat lemah

Sumber : Budi, Triton Prawira 2006

*) Interpretasi berlaku untuk nilai r positif ataupun negatif

Prosedur dalam melakukan analisis korelasi pearson:

1. Nilai probalilitas, nilai r yang diperoleh pada hasil analisis korelasi

masih perlu diuji signifikansinya. Pengujian koefisein korelasi ini

dapat dilakukan dengan cara nilai probalibilitas. Apabila suatu korelasi

memiliki nilai probabilitas < 0,05 maka hubungan korelasi tersebut

adalah signifikansi. Apabila nilai nilai probabilitas > 0,05 maka

hubungan korelasi tersebut adalah tidak signifikasi.

2. Cara menentukan t hitung menggunakan SPSS

a. Buka SPSS, kemudian klik Variabel View pada baris pertama

kolom nama ketik “jarak” pada kolom decimal set ke angka 0.

X

Y 0

X

Y

Hubungan Positif Hubungan Negatif

0

X

Y

Tidak ada hubungan

0

GAMBAR I. 3

TIGA POLA ARAH HUBUNGAN DALAM KORELASI

Page 19: BAB I PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012190006/...1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar Belakang, rumusan masalah, tujuan dan

19

Pada baris kedua kolom nama “perubahan harga lahan” pada

kolom decimal set ke angka 0.

b. Klik data view kemudian input seluruh data Variabel “jarak” dan

“perubahan harga lahan”.

c. Setelah seluruh data diinput, kemudian untuk menganalisis

korelasi, klik analyze, sorot correlation, klik bivariate maka akan

muncul kotak dialog. Pindahkan variabel jarak dan perubahan

harga lahan satu persatu ke kotak variabels, dengan mengklik kotak

panah .

d. Kemudian berikan berikan centang pada kotak pearson, kemudian

klik Ok.

e. Maka akan muncul satu tabel yaitu tabel correlations.

3. Pengambilan keputusan pada analisis korelasi dengan melihat di tabel

yaitu pearson correlation dan nilai sig.

Page 20: BAB I PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012190006/...1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar Belakang, rumusan masalah, tujuan dan

20

1.11 Kerangka Berpikir

Sumber : Penulis, 2020

GAMBAR I. 4

KERANGKA BERPIKIR

Page 21: BAB I PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012190006/...1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar Belakang, rumusan masalah, tujuan dan

21

1.12 Sistematika Penulisan

Penulisan pada penelitian ini dibagi menjadi 5 bagian, yaitu:

BAB I. PENDAHULUAN

Pada bagian ini menjelaskan menjelaskan terkiat latar belakang penelitian

mengulas topik penelitian ini. Kemudian pada bagian ini juga dijelaskan

mengenai rumusan masalah yang akan menjadi acuan dari tujuan dan

sasaran yang akan dicapai. Penelitian ini juga akan memberikan manfaat

dan juga batasan-batasan dari penelitian ini dari segi materi dan ruang

lingkup. Selain itu juga akan dijelaskan mengenai pendekatan dan metode

analisis data, metode koleksi data, kebutuhan data, teknik sampling, teknik

analisis data, dan sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian menjelaskan terakit literatur yang digunakan sebagai bahan

acuan dalam penelitian. Mulai dari dokumen perencanaan di lokasi

penelitian hingga dokumen teknis yang berhubungan dengan materi dalam

penelitian ini. Terkait tentang teori growth pole, bandara sebagai growth

pole, perubahan harga lahan, sintesis literatur dan variabel penelitian.

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

Pada bagian ini menjelaskan mengenai kondisi dari lokasi studi penelitian

dari umum hingga rinci sesuai dengan materi dari penelitian ini. Gambaran

wilayah studi ini mengacu dari ruang lingkup wilayah yang telah dijelaskan

secara makro.

BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini menjelaskan mengenai analisis dari penelitian ini,

berdasarkan data primer dan data sekunder yang telah didapatkan dari hasil

observasi dan kuesioner kepada masyarakat.

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bagian ini membahas mengenai kesimpulan penelitian ini serta

memberikan saran dan rekomendasi untuk studi lanjutan.