BAB 7 MENGENAL AKUNTANSI - Web viewInformasi ini tidak hanya ditulis pada kertas tetapi juga pada...

62
BAB 3. AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI KOMPETENSI INTI KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KOMPETENSI DASAR 3.3 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi 4.3 Menyajikan akuntansi sebagai sistem informasi PETA KONSEP 1

Transcript of BAB 7 MENGENAL AKUNTANSI - Web viewInformasi ini tidak hanya ditulis pada kertas tetapi juga pada...

BAB 3. AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI

KOMPETENSI INTI

KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,

dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara

efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR

3.3 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

4.3 Menyajikan akuntansi sebagai sistem informasi

PETA KONSEP

1

KATA KUNCI

1. AICPA 2. Pihak Ekstern 3. Prinsip Dasar Akuntansi 4. Basis Kas

5. Luca Pacioli 6. Karakteristik kualitatif 7. IFRS 8. Akun Riil

9. Pihak Intern

10. Asumsi Dasar 11. Basis Akrual 12. Akun Nominal

KARAKTER YANG DIKEMBANGKAN:

Setelah mempelajari tentang siklus akuntansi perusahaan dagangdiharapkan peserta didik dapat mengembangkan karakter sebagai berikut:

1. Religius.Rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh karena masih mendapat kesempatan mempelajari tentang siklus akuntansi perusahaan dagang dengan baik dan benar.

2. Mandiri.Dengan mempelajari siklus akuntansi perusahaan dagang secara konseptual, prosedural dan faktual peserta didik dapat mandiri dalam mengerjakan tugas-tugas dari guru, hal ini akan menumbuh kembangkan hasil belajar yang optimal dengan kekuatan sendiri. sehingga diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai manusia yang mandiri.

3. Responsif.Dalam pembelajaran siklus akuntansi perusahaan dagang dapat mengatasii secara dini masalah keuangan yang akan muncul, sehingga dapat terlaksana sesuai harapan. Jika diaplikasikan dalam proses pembelajaran dengan mengetahui hambatan dalam pembelajaran dapat direspon sehingga keberhasilan pembelajaran semakin meningkat.

4. Kreatif.Dengan mempelajari siklus akuntansi perusahaan dagang, dapat terbentuk sikap kreatif dalam proses pembelajaran, sehingga dapat menemukan cara-cara pembelajaran yang berdaya guna dan berhasil guna sehingga hasil semakin optimal. sehingga diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai manusia yang kreatif.

TUJUAN PEMBELAJARAN:

Setelah mempelajari bab ini anda diharapkan dapat :

1. Mendeskripsikan Akuntansi sebagai sistem informasi

2. Mengidentifikasi Pemakai Informasi Akuntansi

3. Mengidentifikasi Karakteristik pemakai informasi akuntansi

4. Mendeskripsikan Kualitas Informasi Akuntansi

5. Mendeskripsikan Prinsip Dasar Akuntansi

6. Mengidentifikasi Bidang-Bidang Akuntansi

7. Mengidentifikasi Profesi Akuntan

2

8. Etika Profesi Akuntan

PENDAHULUAN

Akuntansi berasal dan kata asing accounting, yang

berarti menghitung atau mempertanggung jawabkan.

Hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia

menggunakan kata ini untuk mengambil keputusan,

sehingga seringkali disebut sebagai bahasa bisnis.

Banyak orang yang bertanya, mengapa akuntansi

begitu penting diketahui, dan mengapa sebagian orang

begitu tertarik mempelajarinya? Sebegitu hebatkah

akuntansi sehingga mampu menghindarkan diri dari

kebohongan seseorang? Jawabnya adalah ya, itu benar. Akuntansi sangat penting bagi semua

orang.

Dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya kita telah menggunakan jasa di bidang ini. Sebagai

contoh, seorang ibu membuat catatan tentang barang yang dibelinya di pasar untuk kebutuhan

mereka. Hal ini memperlihatkan bahwa si ibu tadi telah menerapkan sebagian teknik akuntansi.

Pada perusahaan, pencatatan demikian sangat diperlukan untuk perencanaan tentang barang apa

yang dibutuhkan, besarnya biaya yang akan dikeluarkan, pendapatan yang diharapkan, dan

langkah- langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Itulah mengapa informasi akuntansi diperlukan.

Nah, untuk mengetahui lebih banyak tentang sistem informasi akuntansi, Pemakai

Informasi Akuntansi, Karakteristik pemakai informasi akuntansi, Kualitas Informasi

Akuntansi, Prinsip Dasar Akuntansi, Bidang-Bidang Akuntansi, Profesi Akuntan, Etika

Profesi Akuntan, bacalah pengembangan konsep di bawah ini.

3

1. AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI

Akuntansi sering disebut sebagai bahasa dunia usaha karena ia merupakan media komunikasi

bagi pihak-pihak yang memerlukannya. Pihak-pihak yang memerlukan akuntansi antara lain

terdiri dari pihak intern dan pihak ekstern. Pihak intern adalah mereka yang menyelenggarakan

usaha atau yang disebut dengan manajemen perusahaan. Manajemen memerlukan laporan

keuangan untuk mengetahui maju atau mundurnya perusahaan, di samping untuk mengetahui

bertambah atau berkurangnya aktiva perusahaan. Dengan membaca laporan keuangan,

manajemen dapat menyusun rencana dan mengambil kebijakan untuk masa yang akan datang.

Sementara itu, pihak ekstern adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu usaha atau

perusahaan. Pihak ekstern ini antara lain:

1. Bank yang memberikan pinjaman. Bank perlu memastikan apakah debitor dapat melunasi

seluruh pinjamannya pada waktu yang ditentukan sehingga bank akan terhindar dari kredit

macet. Itulah mengapa bank akan meminta laporan keuangan periode- periode yang lalu

untuk meramalkan perkembangan keuangan debitor di masa yang akan datang.

2. Kantor Pajak. Dalam memungut pajak, kantor pajak akan meminta perusahaan menyerahkan

laporan keuangan karena besarnya pungutan pajak dihitung berdasarkan jumlah laba yang

tercantum dalam laporan keuangan tersebut.

a. Pengertian Akuntansi

Untuk mengetahui akuntansi secara lebih mendalam sebaiknya mengerti terlebih dahulu

definisi atau batasan akuntansi. Berikut di bawah ini adalah beberapa definisi akuntansi:

AICPA (American Institute of Certified Public Accountans) pada tahun 1941, mendefinisikan

akuntansi sebagai :

“seni mencatat, menggolongkan dan meringkas transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan

dengan cara tertentu dan dalam bentuk satuan uang, serta menafsirkan hasil-hasilnya.”

Definisi menurut American Accounting Association tahun 1966, adalah sebagai berikut :

”... proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk

memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang lebih jelas dan tegas bagi mereka yang

menggunakan informasi tersebut.”

Dari pengertian di atas, maka akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi,

mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan dilakukannya penilaian

serta pengambilan keputusan secara jelas dan tegas bagi pihak-pihak yang menggunakan

informasi tersebut.

Proses akuntansi tersebut selanjutnya dapat digambarkan pada peraga 3.1 berikut ini.

4

PERAGA 3.1.

SKEMA DARI PROSES AKUNTANSI

Secara singkat peraga skema dari proses akuntansi dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Identifikasi dan Pengukuran Data

Data yang relevan untuk keputusan terdiri dari transaksi-transaksi dan kejadian dalam

perusahan. Transaksi atau kejadian akan selalu berhubungan dengan tindakan yang telah

diselesaikannya. Data yang telah di identifikasi kemudian diukur.

2. Proses dan Pelaporan

Proses dan pelaporan data mencangkup kegiatan pencatatan, penggolongan, dan

pengikhtisaran. Pencatatan transaksi berarti mengumpulkan data secara kronologis. Transaksi

perusahan sekaligus digolongkan dalam kelompok atau katagori yang berhubungan.

Pengikhtisaran adalah menyajikan informasi yang telah digolong-golongkan ke dalam bentuk

laporan seperti diinginkan pemakai.

3. Laporan Akuntansi

Laporan akuntansi (accounting reports) yang dihasilkan oleh sistem akuntansi banyak

ragamnaya. Jenis laporan yang dihasilkan tergantung pada pihak-pihak yang menggunakan

laporan tersebut. Salah satu yang utama adalah laporan keuangan (financial statment).

4. Analisis dan Interpretasi

Laporan akuntansi perlu dianalisis dan diintrepretasikan analisis laporan keuangan adalah

menghubungkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan dengan angka lain atau

menjelaskan arah perubahan. Interpretasi laporan keuangan menghubungkan angka-angka

yang terdapat dalam laporan keuangan termasuk hasil analisisnya dengan keputusan usaha

yang diambil.

b. Sejarah Perkembangan Akuntansi

Akuntansi sudah dikenal sejak manusia mulai bisa menghitung dan membuat catatan.

Informasi ini tidak hanya ditulis pada kertas tetapi juga pada kayu, batu, dan daun. Pada abad XV

terjadi perkembangan dan perluasan perdagangan yang dilakukan oleh pedagang-pedagang

Venesia. Perkembangan usaha ini menyebabkan manusia memerlukan sistem pencatatan yang

lebih baik, sehingga akuntansi mulai berkembang.

Terdapat dua peristiwa yang berkaitan dengan sejarah ringkas perkembangan akuntansi:

5

Luca Pacioli.

Pada tahun 1494, Luca Pacioli, seorang ahli matematika, menulis sebuah buku yang berjudul

Summa de Arithmetica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita. Buku ini mengajarkan

juga tentang akuntansi dalam bab yang berjudul Tractatus de Computis et Scriptoris. Bab ini

memperkenalkan sistem pembukuan berpasangan dan disebut juga sistem kontinental.

Sistem kontinental adalah pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debet dan

kredit. Kedua bagian ini diatur sede- mikian rupa sehingga selalu seimbang. Cara ini

menghasilkan pembukuan yang sistematis dan laporan keuangan yang terpadu, karena

pengusaha dapat mempunyai gambaran tentang laba rugi usaha, harta yang dimiliki

perusahaan, dan hak pemilik.

Buku Luca Pacioli ini merupakan titik tolak perkembangan akuntansi sebagai suatu ilmu.

Buku-buku ilmu akuntansi yang berikutnya sangat dipengaruhi oleh sistem kontinental ini.

Revolusi Industri.

Pada pertengahan abad ke-18 sampai ke-19, terjadi Revolusi Industri di Inggris, sehingga

mendorong perkem- bangan akuntansi, karena para manajer pabrik ingin mengetahui biaya

produksinya. Dengan mengetahui berapa besar biaya produksi, mereka dapat mengawasi

efektivitas proses produksi dan menetap- kan harga jual. Bidang akuntansi biaya

dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akan perkiraan biaya ini secara tepat dan berkala.

Akuntansi biaya memfokuskan diri pada pencatatan biaya produksi dan penyediaan informasi

bagi manajemen.

Revolusi Industri menciptakan suatu permintaan modal yang besar untuk membangun pabrik

dan membeli mesin-mesin. Hal ini menyebabkan perusahaan harus membangun suatu bentuk

organisasi (the corporate form of organization). Bentuk organisasi ini memun- culkan para

pemegang saham (stockholders) baru, di mana mereka membutuhkan informasi tentang

seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan. Mengingat para pemegang saham ini

tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan operasi sehari-hari, maka mereka mengandalkan

laporan akuntansi untuk mengevaluasi kinerja manajemen. Hal inilah yang menyebabkan

akuntansi semakin berkembang.

Profesor Robert Sterling, seorang ahli akuntansi dari Amerika, membagi perkembangan

akuntansi menjadi tiga tahap:

Tahap Pertama. Pada tahap pertama ini ruang lingkup perusahaan masih kecil, para

pemiliknya sekaligus menjadi manajer perusahaan. Segala pencatatan mengenai perusahaan

dikerjakan sendiri.

Tahap Kedua. Perusahaan yang dikelola sudah makin besar, sehingga semua pengurusan

dalam perusahaan tidak mungkin lagi dikelola sendiri. Pada tahap ini pencatatan akuntansi

mulai diserahkan kepada orang lain yang mengerti tentang akuntansi.

6

Tahap Ketiga. Pada tahap ini sudah terjadi pemisahan fungsi secara tegas antara pemilik dan

perusahaan. Pencatatan akuntansi mulai berkembang, sehingga timbul kebutuhan akan

pertanggungjawaban perusahaan kepada pemilik perusahaan. Pada akhirnya, dinamika

pertanggungjawaban ini dinamakan laporan keuangan.

Perkembangan Akuntansi di Indonesia

Perkembangan akuntansi di Indonesia, pada mulanya, menganut sistem kontinental, sama

seperti yang dipakai Belanda. Sistem kontinental ini, yang disebut juga tata buku atau

pembukuan, sebenarnya tidak sama dengan akuntansi.

Tata buku: menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dari proses akuntansi,

seperti pencatatan, peringkasan, penggolongan, dan aktivitas-aktivitas lain yang

bertujuan untuk menciptakan informasi akuntansi yang berdasar pada data.

Akuntansi: menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dan analitikal, seperti

kegiatan analisis dan interpretasi berdasarkan informasi akuntansi.

Dari kedua definisi di atas maka pembukuan merupakan bagian dari akuntansi.

Pada perkembangan selanjutnya, tata buku semakin ditinggalkan dan sistem akuntansi Anglo

Saxon semakin banyak diterapkan. Anglo Saxon merupakan sistem akuntansi dengan cakupan

yang luas, meliputi perencanaan sistem pencatatan, pencatatan transaksi dengan double entry,

penyusunan laporan berdasarkan data yang telah dicatat dan penyampaian laporan yang telah

dibuat, serta penyampaian interpretasi laporan tersebut. Perkembangan pesat sistem akuntansi

Anglo Saxon di Indonesia antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.

1. Penanaman modal asing (PMA) di Indonesia banyak membawa dampak positif terhadap

perkembangan akuntansi, seperti beralihnya tata buku (akuntansi sistem kontinental) ke

akuntansi sistem Anglo Saxon.

2. Perkembangan ini terjadi karena sebagian besar PMA mengguna- kan sistem akuntansi

Amerika Serikat (Anglo Saxon).

3. Hampir sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan pengembangan akuntansi

menyelesaikan pendidikannya di Amerika, dan mereka menerapkan ilmunya di Indonesia.

Hal ini menjelaskan mengapa sistem Anglo Saxon lebih dominan digunakan di Indonesia.

Pada Tabel 7.1, kita mengelompokkan perbedaan tata buku dan akuntansi ke dalam 4 obyek

perubahan/perbedaan, yaitu perbedaan dalam buku harian, akun buku besar, neraca lajur, dan

laporan keuangan.

TABEL 7.1

Perbedaan Sistem Kontinental dan Anglo Saxon

7

Obyek Perubahan Sistem Kontinental Sistem Anglo Saxon1. Buku Harian Klasifikasi (pengelompokkan)

debet/kredit belum terinci.Klasifikasi (pengelompokkan) debet/kredit terinci.

2. Akun Buku Besara. Penyusutan

b. Akun Campuranc. Prive

Penyusutan menggunakan akun cadangan dan beban penyusutan dan dicatat di sisi kredit.Menggunakan akun campuran.Terdapat penyetoran prive.

Penyusutan menggunakan akun dicatat di sisi debet.

Tidak menggunakan akun campuran.Tidak terdapat penyetoran prive.

3. Neraca Lajur Arsip disimpan sebagai dokumen.

Arsip tidak disimpan karena sebagai alat bantu.

4. Laporan Keuangan Terdiri atas:1. Neraca2. Laporan Laba Rugi (Ikhtisar

Laba Rugi)3. Laporan Perubahan Modal

Terdiri atas:1. Neraca2. Laporan Laba Rugi3. Laporan Perubahan Modal4. Laporan Arus Kas5. Catatan atas Laporan

Keuangan

2. PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI

Proses akuntannsi adalah tahapan-tahapan akuntansi sejak terjadinya transaksi, pencatatan,

penggolongan, pengikhtisaran dan hingga laporan akuntansi yang menyajikan suatu informasi

sesuai dengan yang diinginkan pemakai. Proses penggunaan akuntansi dalam menyajikan

informasi kepada para pemakainya dapat kita lihat pada Peraga 3.1.

PERAGA 3.2.

SKEMA PROSES PENGGUNAAN AKUNTANSI

8

Setelah diidentifikasi siapa kelompok pemakai kemudian ditentukan dan ditetapkan

informasi apa yang diperlukan. Jenis informasi ini menentukan data ekonomi mana yang akan

dikumpulkan dan diproses oleh sistem akuntansi.

Sistem akuntansi pada akhirnya akan mengeluarkan laporan yang menyajikan informasi-

informasi pokok kepada pemakainya. Sejumlah pihak memerlukan dan menggunakan informasi

akuntansi ini. Mereka dibagi menjadi pihak intern dan ekstern.

1. Pihak Intern. Pemakai informasi akuntansi macam ini biasanya adalah pimpinan perusahaan

ataupun manajer perusahaan. Para manajer perusahaan merupakan pihak yang sangat

tergantung dan paling banyak berhubungan dengan hasil akhir akuntansi. Manajer

perusahaan menjalankan segala kegiatan dengan mengikuti secara seksama garis-garis

pedoman yang telah ditetapkan oleh pemilik perusahaan. Melalui pedoman ini, para manajer

dapat merencanakan dan mengendalikan pekerjaan sehari-hari.

Tiap-tiap manajer dari yang terendah hingga yang tertinggi memerlukan informasi akuntansi

yang cermat dan berkaitan dengan bidang pertanggungjawaban mereka masing-masing. Sebagai

contoh, untuk menentukan harga pokok suatu produk, seorang manajer bagian produksi seringkali

memerlukan informasi akuntansi yang berhubungan dengan perhitungan biaya-biaya produksi.

2. Pihak Ekstern. Pemakai informasi macam ini dapat dirincikan lagi menjadi enam kelompok

berikut ini.

1. Pemilik. Pemilik perusahaan tentu ingin mengetahui prospek penanaman uang yang

ditanamkan di perusahaan itu di masa yang akan datang. Dengan mengetahui prospek

itu, maka si pemilik dapat mengetahui posisi keuangan perusahaan dan hasil yang dapat

dicapai oleh perusahaan itu.

2. Kreditor. Kreditor (misal: bank) harus dapat menilai apakah perusahaan yang mengajukan

permintaan kredit mampu mengembalikan pinjaman atau tidak. Kreditor akan menolak

usulan kredit dari suatu perusahaan bila informasi akuntansi perusahaan itu meragukan

atau menunjukkan hal yang negatif.

3. Pemerintah. Pemerintah memerlukan informasi akuntansi untuk keperluan pemungutan

pajak. Perusahaan diharuskan untuk membuat laporan keuangan oleh pemerintah untuk

menetapkan besar pajak yang harus dibayar oleh perusahaan.

4. Karyawan. Karyawan perusahaan dapat mengetahui posisi keuangan dan kemajuan

perusahaan melalui informasi akuntansi. Bila posisi keuangan dan kemajuan perusahaan

menunjukkan hasil yang baik, maka keadaan ini akan membuat karyawan perusahaan

menjadi tenteram dalam kelangsungan kerjanya. Bahkan bila memungkinkan akan

diusulkan peningkatan kesejahteraan karyawan. Pihak yang akan mengusulkan dan

memperjuangkan perbaikan/peningkatan kesejahteraan karyawan adalah serikat

karyawan/pekerja.

9

5. Investor (termasuk calon investor). Investor adalah anggota masyarakat yang mampu atau

mempunyai permodalan, yang bila akan menginvestasikan modalnya memerlukan data

informasi keuangan perusahaan untuk mengukur tingkat kemampuan menghasilkan laba

atau profitabilitas perusahaan. Apabila posisi keuangan perusahaan itu sehat, maka

investor mungkin akan menanamkan uangnya pada perusahaan antara lain dengan cara

membeli saham.

6. Masyarakat. Perusahaan berkaitan erat dengan masyarakat. Perusahaan memberikan

sumbangan berarti bagi perekonomian nasional, termasuk penyediaan lapangan kerja

dan perlindungan investor domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat

dengan menyediakan informasi tentang kecenderungan (trend) dan perkembangan

terakhir kemakmuran beserta rangkaian kegiatan perusahaan.

3. MANFAAT AKUNTANSI

Secara umum, akuntansi memiliki tiga manfaat sebagai berikut.

1. Untuk mendapatkan informasi ekonomi (informasi keuangan perusahaan) yang akurat

sehingga pemakai dapat mengambil keputusan dengan tepat.

2. Untuk memberikan pertanggungjawaban manajemen kepada para pemilik perusahaan.

3. Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun (maju mundurnya

perusahaan).

Secara khusus, manfaat akuntansi sebagai laporan keuangan antara lain sebagai berikut.

1. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban, serta

modal suatu perusahaan.

2. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubah- an dalam aktiva neto (aktiva

dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka

memperoleh laba.

3. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan untuk menaksir

potensi perusahaan dalam meng- hasilkan laba.

4. Memberikan informasi penting mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu

perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.

5. Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain berkenaan dengan laporan keuangan dan

relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi

yang dianut perusahaan.

4. BIDANG AKUNTANSI

Akuntansi menurut manfaat pemakaiannya dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut.

1. Akuntansi Keuangan. Bidang akuntansi keuangan menangani masalah pencatatan transaksi

dalam suatu perusahaan atau unit ekonomi yang lain dan juga menangani penyusunan

10

laporan keuangan secara periodik dari catatan-catatan tersebut. Laporan- laporan keuangan

itu bisa digunakan sebagai informasi baik intern maupun ekstern perusahaan.

2. Auditing. Bidang auditing menangani suatu pemeriksaan atas catatan-catatan akuntansi

secara bebas. Dalam melaksanakan suatu pemeriksaan, seorang akuntan publik memeriksa

catatan- catatan yang mendukung laporan keuangan sebuah perusahaan dan memberikan

pendapatnya mengenai kelayakan dan kewajaran laporan tersebut.

3. Akuntansi Biaya. Akuntansi biaya menekankan masalah pene- tapan dan pengendalian

biaya. Ruang lingkupnya berupa biaya selama proses produksi dan harga pokok dari barang

yang selesai diproduksi. Selain itu, tujuan terpenting akuntansi biaya adalah mengumpulkan

dan menginformasikan data biaya, baik berupa data aktual maupun data tafsiran. Bagi

manajemen, data tersebut berguna untuk mengendalikan operasi yang sedang berjalan

maupun untuk merencanakan operasi di masa datang.

4. Akuntansi Manajemen. Bidang akuntansi manajemen menggu- nakan data historis maupun

data tafsiran untuk membantu manajemen dalam operasi sehari-hari dan perencanaan operasi

mendatang. Bidang akuntansi ini juga mengolah soal-soal khusus yang dihadapi para

manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi. Misalnya, akuntan manajemen harus

membantu bendahara perusahaan untuk menyusun rencana anggaran dan pembiayaan pada

periode yang akan datang atau harus mengolah data yang diperlukan oleh para manajer

penjualan untuk menetapkan harga jual produk baru.

5. Akuntansi Perpajakan. Bidang akuntansi perpajakan mencakup penyusunan surat

pemberitahuan pajak serta mempertimbang- kan konsekuensi perpajakan dari transaksi usaha

yang diren- canakan.

6. Akuntansi Anggaran. Bidang akuntansi anggaran menyajikan rencana operasi keuangan

untuk suatu periode tertentu dan menyampaikan data perbandingan dari operasi sebenarnya

dengan rencana yang telah ditetapkan.

7. Akuntansi Pendidikan. Bidang akuntansi ini merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang

bergerak dalam penyebaran pendi- dikan akuntansi pada masyarakat.

5. PROFESI AKUNTAN

Profesi akuntan setara dengan bidang pekerjaan lain, antara lain bidang hukum atau bidang

teknik. Secara garis besar, akuntan dapat digolongkan menjadi sebagai berikut.

1. Akuntan Publik. Akuntan publik (public accountant) adalah akuntan independen yang

memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja secara bebas dan

pada umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Seorang akuntan publik dapat melakukan

jasa pemeriksaan (jasa audit), jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa

penyusunan sistem manajemen.

11

2. Akuntan Intern. Akuntan intern (internal accountant) adalah akuntan yang bekerja dalam

suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan intern disebut juga akuntan perusahaan. Jabatan

yang dapat diduduki mulai dari staf biasa sampai dengan kepala bagian akuntansi atau

direktur keuangan. Tugas yang dikerjakan berupa: penyusunan sistem akuntansi, penyusunan

laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, penyusunan laporan keuangan kepada

pimpinan perusahaan, penyusunan anggaran, penanganan masalah perpajakan, dan

pemeriksaan intern.

3. Akuntan Pemerintah. Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan

pemerintah, antara lain departemen- departemen, Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK), dan sebagainya.

4. Akuntan Pendidik. Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan

akuntansi, antara lain mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi, dan melakukan

penelitian di bidang akuntansi.

6. ETIKA PROFESI AKUNTANSI

Setiap profesi yang menjual jasanya kepada masyarakat memerlukan kepercayaan dari

masyarakat yang dilayaninya. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu pemeriksaan akuntan akan

menjadi lebih tinggi jika profesi akuntan publik menerapkan standar mutu yang tinggi terhadap

pelaksanaan pemeriksaan yang dilakukan oleh anggota profesinya. Etika profesional bagi praktik

akuntan publik di Indonesia dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), sebagai organisasi

profesi akuntan. Di samping itu, organisasi profesi tersebut diharapkan secara berkelanjutan

memantau pelaksanaan kode etik oleh para anggotanya.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), etika profesi akuntan secara umum mengenai hal-

hal berikut ini.

1. Kepribadian. Akuntan publik memiliki independensi dan obyek- tivitas dalam menjalankan

profesinya. Independensi berarti bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain,

sementara obyektivitas berarti sikap tidak memihak dalam mempertimbangkan fakta terlepas

dari kepentingan pribadi.

Tanpa adanya jaminan independensi dan obyektivitas dari profesi akuntansi publik, masyarakat

akan meragukan pendapat yang diberikan oleh akuntan atas kewajaran laporan keuangan yang

diperiksanya.

2. Kecakapan Profesional. Untuk menjadi akuntan yang profesional perlu diatur kompetensi

dan standar teknis pelaksanaan pekerjaan akuntan. Akuntan publik dapat dikatakan memiliki

kompetensi profesional jika ia melaksanakan pemeriksaan yang sesuai dengan norma

pemeriksa akuntan.

3. Tanggung Jawab kepada Klien. Jika akuntan publik menjalankan tugas mewakili

kepentingan kliennya, ia tetap harus mempertahankan independensinya dan harus

12

menjelaskan kepada pihak ketiga bahwa ia menjalankan tugas mewakili kepentingan

kliennya dengan batasan-batasan, wewenang, dan tanggung jawab tertentu.

Tanggung Jawab kepada Rekan Seprofesi. Akuntan publik berkewajiban memelihara

hubungan antarrekan seprofesi, sebagai contoh bila seorang atau badan yang sedang

diperiksa oleh suatu kantor akuntan, kemudian orang atau badan yang diperiksa tersebut

meminta saran atau pandangan kepada seorang akuntan publik lainnya, maka akuntan publik

ini dilarang memenuhi permintaan orang atau badan tersebut tanpa terlebih dahulu

berkonsultasi dengan akuntan publik yang sedang melakukan pemeriksaan.

4. Tanggung Jawab Lain. Terdapat tiga perilaku lain yang dipan- dang tidak etis dalam profesi

akuntan publik.

a. Mengiklankan diri atau mengizinkan pihak lain mengiklankan nama atau jasa yang

dijualnya.

b. Membayar imbalan untuk memperoleh pekerjaan.

c. Menawarkan jasanya secara tertulis kepada calon klien.

Pada akhirnya, kepercayaan masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha atas laporan-laporan

akuntan yang digunakan dalam mengambil keputusan tidak hanya ditentukan oleh keahliannya,

tetapi juga oleh independensinya serta integritas moral para akuntan. Apabila seorang akuntan

melakukan suatu tindakan yang tidak terpuji, bisa saja menimbulkan ketidakpercayaan

masyarakat pada profesi akuntan dan merendahkan martabat profesi akuntan pada umumnya.

7. KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI KEUANGAN

Kerangka konseptual merupakan pedoman dalam penyusunan prinsip atau standar akuntansi.

Kerangka konseptual akuntansi keuangan merupakan landasan yang dibuat untuk membangun

prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum sehingga diperoleh suatu kesatuan analisis,

pandangan, dan pendapat, baik oleh penyaji informasi keuangan maupun pihak-pihak yang

memerlukannya.

Kerangka konseptual akuntansi dapat dibagi menjadi tiga level, yaitu: (1) level tujuan dasar,

(2)1evel karakteristk informasi akuntansi dan definisi elemen statemen keuangan, dan (3) level

konsep pengakuan dan pengukuran.

13

PERAGA 3.3.

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI KEUANGAN

1. Tujuan dan fungsi laporan keuangan

Tujuan Laporan Keuangan

1. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban,

serta modal suatu perusahaan.

2. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto

(aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusa- haan yang timbul dan kegiatan usaha dalam

rangka memperoleh laba.

3. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan untuk menaksir

potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

4. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan

kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan

investasi.

5. Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain berkenaan dengan laporan keuangan

dan relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan

akuntansi yang dianut perusahaan.

Fungsi Laporan Keuangan

Fungsi dari laporan keuangan dapat ditinjau dari posisi keuangan, laba/rugi, arus uang dan

struktur modal/equity.

1. Posisi Keuangan. Fungsi laporan keuangan jika ditinjau dari posisi keuangan adalah

untuk mengetahui besar harta, utang dan modal pada saat tertentu

2. Laba/Rugi. Fungsi laporang keuangan jika ditinjau dari laba/

Tujuan Pelaporan Keuangan

Level kedua :Konsep Fundamental

Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi

Elemen Statemen Keuangan

Level Ketiga :Konsep Pengakuan

dan PengukuranAsumsiPrinsip Batasan

Level Pertama :Tujuan Dasar Fundamental

14

3. rugi adalah untuk mengetahui besar keuntungan yang diperoleh atau rugi yang diderita

pada saat tertentu.

4. Arus Uang Masuk/Keluar. Fungsi laporan keuangan jika

5. ditinjau dari arus uang masuk/keluar adalah untuk mengetahui jumlah uang yang

diterima dan uang yang dikeluarkan perusahaan pada saat tertentu.

6. Struktur Modal/Equity. Fungsi laporan keuangan jika ditinjau dari struktur modal/equity

adalah untuk mengetahui jumlah modal sendiri/saham dan modal pihak luar yang

digunakan dalam aktivitas usaha.

2. Karakteristik kualitatif dan definisi elemen statemen laporan keuangan

Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari proses kegiatan

akuntansi atau suatu ringkasan dari transaksi keuangan. Tujuan laporan keuangan secara

umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas

perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka

membuat keputusan-keputusan ekonomi. Di samping itu juga untuk menunjukkan

pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber daya-sumber daya

yang dipercayakan kepada mereka.

Bagaimana cara menentukan informasi akuntansi yang berkualitas? Apakah diperlukan

syarat-syarat khusus untuk menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas. Ada

beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menghasilkan informasi akuntansi yang

berkualitas, diantaranya:

Karakteristik kualitatif

Informasi dalam laporan keuangan akan bermanfaat jika pada informasi

tersebut memenuhi kualitas sebagai berikut.

1. Relevan.

Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Bila

informasi tidak relevan untuk keperluan para pengambil keputusan, maka informasi

demikian tidak ada gunanya, betapapun kualitas lainnya terpenuhi.

Sehubungan dengan tujuan relevansi, seyogyanya dipilih metode pengukuran dan

pelaporan akuntansi keuangan yang tepat. Kedua perangkat ini akan membantu sejauh

mungkin bagi para pemakai dalam pengambilan berbagai keputusan yang memerlukan

penggunaan data akuntansi keuangan.

2. Dapat Dimengerti.

Informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk dan

dengan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai. Dalam hal ini,

dari pihak pemakai juga diharapkan adanya pengertian ataupun pengetahuan mengenai

15

aktivitas ekonomi perusahaan, proses akuntansi keuangan, serta istilah-istilah teknis

yang digunakan dalam laporan keuangan.

3. Dapat Diandalkan.

Informasi akuntansi harus dapat dipercaya tidak mengandung isi yang menyesatkan,

bebas dari eror dan bias, dan dapat disajikan secara jujur sehingga dapat diandalkan

untuk pengambilan keputusan. Sebuah informasi yang dapat diandalkan harus dapat

diverifikasi kebenarannya, menam- pilkan jumlah dan deskripsi jujur, dan tidak

tergantung pada kebutuhan pihak tertentu.

4. Daya Banding.

Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan

laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama atau maupun dengan

laporan keuangan perusahaan-perusahaan lainnya pada periode yang sama.

5. Konsisten.

Pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan dianggap telah konsisten dalam

menggunakan standar akuntansi apabila tetap menerapkan perlakuan akuntansi yang

sama terhadap kejadian yang serupa.

Jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang lengkap terdiri atas komponen komponen berikut ini.

a. Neraca, yaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan, baik aktiva,

kewajiban, maupun ekuitas suatu perusahaan selama periode tertentu.

b. Laporan laba/rugi, yaitu laporan yang menggambarkan jumlah penghasilan dan

beban suatu perusahaan selama suatu periode.

c. Laporan perubahan ekuitas, yaitu laporan yang berisi tentang perubahan ekuitas

yang menunjukkan penambahan atau berkurangnya kekayaan selama periode

tertentu (aktiva bersih).

d. Laporan arus kas, yaitu laporan mengenai arus kas selama periode tertentu yang

diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas

pendanaan.

Definisi elemen statemen laporan keuangan

Akun Harta atau Aktiva.

Harta merupakan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan untuk menjalankan usahanya.

Harta perusahaan ini dapat dibedakan atas kemudahan harta itu menjadi kas (likuiditas),

antara lain harta lancar, investasi jangka panjang, harta tetap, harta tidak berwujud, dan harta-

harta lainnya.

16

1. Harta Lancar.

Harta lancar adalah harta berupa uang kas/bank dan harta yang sangat mudah dijadikan

uang atau umur pe- makaian harta itu kurang dari satu tahun. Harta lancar meliputi:

a. Kas. Kas adalah uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan setiap saat,

baik yang ada dalam perusahaan maupun saldo rekening giro perusahaan yang

terdapat dalam bank.

b. Surat-surat Berharga (efek). Surat-surat berharga (efek) adalah surat-surat berharga

yang dimiliki perusahaan dan dapat diperjualbelikan. Surat-surat berharga ini

berguna untuk memanfaatkan dana kas/bank yang tidak dipakai. Contoh efek

adalah saham.

c. Wesel Tagih. Wesel tagih adalah piutang yang diperkuat dengan promes (janji).

d. Piutang. Piutang adalah tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun badan

usaha. Menurut sumbernya, piutang digolongkan menjadi piutang usaha (tagihan

karena penyerahan jasa) dan piutang dagang (tagihan penyerahan barang di

perusahaan dagang). Piutang yang timbul di luar kegiatan usaha disebut piutang

lain-lain, antara lain piutang karyawan.

e. Persediaan. Persediaan adalah barang dagang yang tersedia untuk dijual (dalam

perusahaan dagang); atau persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang

jadi (dalam perusahaan manufaktur).

f. Perlengkapan. Perlengkapan adalah barang-barang yang digunakan untuk kegiatan

perusahaan dan diperkirakan habis terpakai dalam setahun, antara lain

perlengkapan kantor dan perlengkapan toko (perlengkapan biasa disebut dengan

‘bahan habis pakai’).

g. Beban Dibayar di Muka. Beban dibayar di muka adalah biaya yang telah dibayar

tetapi manfaat dari pembayaran belum diperoleh atau digunakan, antara lain

asuransi dibayar di muka, sewa dibayar di muka, dan iklan dibayar di muka.

2. Investasi Jangka Panjang.

Investasi jangka panjang adalah investasi (penyertaan) dalam bentuk saham, obligasi,

atau surat berharga lainnya. Investasi seperti ini bertujuan untuk mempe- roleh

keuntungan pada masa yang akan datang. Atau bisa juga untuk menguasai perusahaan

lainnya, misalnya investasi dalam saham dan obligasi.

3. Harta Tetap.

Harta tetap adalah harta berwujud yang digunakan dalam kegiatan usaha perusahaan,

dan mempunyai umur ekonomis atau masa manfaat lebih dari setahun. Harta tetap ini

terdiri dari:

17

a. Tanah. Tanah adalah tempat gedung kantor dan gedung pabrik berdiri.

b. Gedung. Gedung adalah tempat usaha dilaksanakan, baik langsung maupun tidak

langsung, antara lain gedung kantor dan gedung pabrik.

c. Mesin. Mesin adalah semua mesin yang digunakan dalam kegiatan usaha.

d. Kendaraan. Kendaraan adalah semua kendaraan yang digunakan dalam kegiatan

usaha.

e. Peralatan. Peralatan adalah semua peralatan yang digunakan perusahaan dalam

menjalankan usaha, antara lain peralatan kantor dan toko.

4. Harta Tidak Berwujud.

Harta tidak berwujud adalah harta yang tidak mempunyai wujud fisik tetapi mempunyai

nilai uang. Harta ini mempunyai hak istimewa atau hak hukum dalam jangka panjang.

Harta tak berwujud ini antara lain:

a. Hak Paten. Hak paten adalah hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh

pemerintah kepada perusahaan.

b. Hak Cipta. Hak cipta adalah hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh

pemerintah kepada perusahaan, antara lain hak cipta lagu.

c. Franchise. Franchise adalah hak istimewa yang diberikan oleh suatu perusahaan

kepada perusahaan lainnya oleh karena barang tersebut mempunyai keistimewaan

khusus.

d. Goodwill. Goodwill adalah nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan

itu sendiri. Goodwill juga bisa berarti barang hasil produksi perusahaan itu

dipercaya dan dibeli oleh masyarakat.

e. Harta Lain-lain. Harta lain-lain adalah harta yang tidak dapat digolongkan kepada

salah satu jenis harta di atas, misalnya mesin-mesin yang tidak digunakan lagi dan

bangunan yang sedang dikerjakan.

Akun Kewajiban.

Kewajiban adalah hak atau klaim dari para kreditor atas kekayaan perusahaan.

Kewajiban. Pengorbanan untuk masa yang akan datang ini terjadi akibat kegiatan usaha.

Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar dan utang jangka panjang.

1. Utang Lancar. Utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi kurang dari setahun.

Utang lancar antara lain:

a. Wesel Bayar. Wesel bayar adalah utang disertai promes (janji).

b. Utang Usaha atau Utang Dagang. Utang usaha adalah kewajiban yang timbul

karena pembelian jasa atau persediaan barang secara kredit.

18

c. Biaya yang Masih Harus Dibayar. Beban yang masih harus dibayar adalah beban

yang sudah terjadi tetapi belum dibayar, antara lain utang sewa, utang gaji, dan

utang bunga.

d. Pendapatan Diterima di Muka. Pendapatan diterima di muka adalah kewajiban

disebabkan perusahaan menerima lebih dahulu uang sementarapenyerahan jasa atau

barang belum dilaksanakan.

2. Utang jangka panjang. Utang jangka panjang adalah kewajiban yang jangka waktu

pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang ini timbul karena perluasan perusahaan untuk

membeli peralatan-peralatan baru atau mesin-mesin baru. Utang jangka panjang antara

lain terdiri dari:

a. Utang Bank. Utang bank adalah pinjaman modal kerja dari bank untuk perluasan

usaha.

b. Utang Hipotik. Utang hipotik adalah pinjaman dari bank dengan jaminan harta

tetap.

c. Utang Obligasi. Utang obligasi adalah utang yang disebab- kan perusahaan

menerbitkan dan menjual surat-surat obligasi.

3. Utang lain-lain. Utang ini adalah utang yang tidak termasuk utang lancar maupun utang

jangka panjang, antara lain utang kepada direksi dan utang kepada pemegang saham.

Akun Modal.

Akun modal pada perusahaan perorangan disertai dengan nama para sekutu.

Pada perusahaan berbentuk perseroan terbatas, akun modal disebut juga modal

saham.

1. Akun Pendapatan. Pendapatan dapat dibedakan atas:

a. Pendapatan Usaha. Pendapatan usaha adalah pendapatan yang berhubungan

langsung dengan kegiatan usaha.

b. Pendapatan di Luar Usaha. Pendapatan di luar usaha adalah pendapatan yang tidak

berhubungan langsung dengan kegiatan usaha, antara lain pendapatan sewa,

pendapatan bunga, dan pendapatan komisi.

2. Akun Beban. Beban dapat dibedakan atas:

1. Beban Usaha. Beban usaha adalah pengorbanan yang langsung berhubungan

dengan kegiatan usaha.

2. Beban Lain-lain. Beban lain-lain adalah pengorbanan yang tidak langsung

berhubungan dengan kegiatan pokok usaha, antara lain beban bunga dan beban

sewa.

19

3. Konsep Pengakuan Dan Pengukuran

Asumsi Dasar

Struktur akuntansi antara lain dibangun oleh asumsi-asumsi dasar sebagai berikut.

Asas Kesatuan Usaha.

Asas kesatuan usaha berarti informasi keuangan hanya menginformasikan masalah

keuangan perusahaan itu sendiri. Keuangan perusahaan terpisah dari keuangan pemilik,

terpisah dari keuangan karyawan, dan terpisah dari keuangan dewan direksi. Perusahaan

dengan demikian dianggap sebagai badan atau organisasi yang berdiri sendiri.

Asas Kesinambungan.

Perusahaan dalam melakukan kegiatannya selalu berusaha mempertahankan

kelangsungan hidup usahanya. Selama perusahaan mampu bertahan hidup, laporan

keuangan perusahaan harus selalu dibuat. Laporan keuangan perusahaan yang disusun

secara periodik dapat dibandingkan dari satu periode ke periode lainnya sehingga

diperoleh informasi kemajuan atau kemunduran usaha. Melalui pembandingan laporan

keuangan ini, kita dapat memperoleh suatu data akurat mengenai naik-turunnya

pendapatan dan beban. Lalu dibuatlah strategi dan kebijaksanaan untuk pengembangan

usaha.

Asas Pengukuran Nilai Uang.

Semua transaksi usaha, aktiva, kewajiban, dan modal yang terdapat dalam perusahaan

harus dapat diukur dengan satuan uang tertentu. Adanya pengukuran dengan nilai uang

ini menyebabkan seluruh kekayaan perusahaan dapat dihitung nilainya.

Asas Periode Akuntansi.

Cara paling akurat untuk mengukur keberhasilan suatu operasi perusahaan adalah

dengan melikuidasi perusahaan tersebut. Tetapi, cara mengukur laba seperti itu tidak

praktis. Sebagai gantinya, perusahaan memerlukan laporan periodik untuk menilai

kinerjanya. Periode akuntansi yang biasa digunakan dalam menyusun laporan keuangan

adalah satu tahun. Untuk kepentingan para manajer, laporan keuangan dapat disusun

secara bulanan.

Prinsip Dasar Akuntansi

Prinsip akuntansi adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan akuntansi

secara keseluruhan baik itu metode, prosedur, serta ketentuan yang mengandung teori atau

pun secara praktis. Penggunaan prinsip akuntansi sangat penting agar terdapat keseragaman

dalam hal, cara, metode, prosedur tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan dan

mudah dipahami oleh semua orang.

Berikut adalah prinsip-prinsip dasar dalam kerangka konseptual akuntansi keuangan.

Harga Perolehan.

20

Transaksi pembelian yang dilakukan perusahaan dicatat sebesar harga perolehan

barang tersebut. Sebagai contoh, sebuah mesin dibeli dengan harga Rp10.000.000,00.

Mesin tersebut kemudian dipasang di pabrik. Ternyata masih harus dikeluarkan beban

pemasangan mesin sebesar Rp1.200.000,00. Harga perolehan mesin tersebut dengan

demikian menjadi Rp11.200.000,00 (Rp10.000.000,00 + Rp1.200.000,00). Nilai inilah

yang dicatat dalam akuntansi. Harga perolehan adalah jumlah uang yang dikeluarkan

untuk memperoleh sebuah barang atau jasa dalam pertukaran, sampai barang/jasa

tersebut siap untuk digunakan.

Pengakuan Pendapatan.

Prinsip pendapatan menyatakan kapan suatu pendapatan (revenue) diakui atau dicatat

dalam jurnal dan jumlah dari pendapatan yang dicatat. Secara umum pendapatan diakui

pada saat pendapatan tersebut dimiliki. Sebagai contoh, pendapatan penjualan dimiliki

apabila barang telah diserahkan oleh perusahaan kepada pelanggan, dan pendapatan jasa

dimiliki apabila jasa telah diberikan kepada pelanggan.

Penandingan Beban dan Pendapatan.

Prinsip akuntansi yang mengharuskan kecocokan atau keselarasan (matching) atas

penda- patan-pendapatan dan beban-beban disebut konsep atau prinsip pengakuan beban

terhadap pendapatan (matching concept atau matching principle). Menurut konsep ini,

laporan laba rugi akan membandingkan pendapatan-pendapatan dan beban-beban dalam

suatu periode dan melaporkan laba atau rugi yang dihasilkan dalam periode yang

bersangkutan.

Pengungkapan Penuh.

Seluruh informasi pada saat pembuatan informasi keuangan harus diungkapkan secara

cukup memadai bagi pemakainya dalam pengambilan keputusan. Hal inilah yang

disebut pengungkapan penuh. Informasi yang harus diungkapkan untuk melengkapi

laporan keuangan adalah catatan atas laporan keuangan dan informasi tambahan.

Keterbatasan

Dalam menyediakan informasi dengan karakteristik kualitatif yang membuat sebuah

laporan keuangan berguna bagi pemakainya terdapat empat keterbatasan yang harus

dipertimbangkan. Empat keterbatasan itu adalah sebagai berikut.

Hubungan Biaya-Manfaat.

Biaya untuk menyediakan informasi harus didasarkan pada manfaat yang didapat dari

penggunaan informasi tersebut. Untuk lebih memudahkan pengukuran hubungan ini,

manfaat yang akan diterima dari informasi itu harus lebih besar dari biaya yang

dikeluarkannya.

Materialitas.

21

Materialitas berhubungan dengan pengaruh suatu unit pada keseluruhan kegiatan

akuntansi. Suatu unit dapat dikatakan material jika kita memasukkan atau

menghilangkan unit tersebut akan mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan.

Jika unit tersebut tidak material, maka tidak akan berpengaruh pada keputusan pemakai

sehingga tidak perlu untuk diungkapkan. Sementara itu, jika unit tersebut material jika

dibandingkan dengan harta dan kewajiban perusahaan, atau laba bersih perusahaan,

maka standar yang berlaku untuk pengungkapan harus diikuti.

Praktik Industri.

Dalam menggunakan praktik akuntansi, sebaiknya sebuah perusahaan berlandaskan

konsep dan praktik dasar akuntansi serta praktik yang berlaku umum di industri.

Beberapa industri dan bisnis terkadang menggunakan praktik dasar akuntansi yang

berbeda satu sama lain berdasarkan sifat bisnisnya masing-masing. Jadi, bila kita

menemukan penyimpangan praktik dasar akuntansi di sebuah perusahaan, kita harus

menentukan apakah penyimpangan tersebut dapat dijelaskan oleh sifat bisnis perusahaan

tersebut sebelum mempertanyakan prosedur yang diikutinya.

Konservatisme.

Konservatisme dalam akuntansi adalah jika perusahaan memiliki kemungkinan

mendapatkan keuntungan atau kemungkinan nilai harta yang meningkat, maka

perusahaan tidak boleh mencatat keuntungan atau peningkatan nilai harta tersebut dalam

pencatatan akuntansinya. Namun, bila ada kemungkinan perusahaan mendaptkan rugi

atau kemungkinan penurunan nilai aset, maka nilai tersebut boleh dicatat di pencatatan

akuntansinya.

PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM

Sama seperti bidang ilmu lainnya, ilmu akuntansi juga memerlukan standar yang berlaku

umum dan dapat dipraktikkan secara universal. Standar-standar tersebut harus berlandaskan

kerangka konseptual akuntansi yang telah kita bahas di atas. Tanpa adanya standar yang mengatur

praktik akuntansi, pemakai laporan keuangan akan menemui kesulitan dalam membaca informasi

akuntansi keuangan karena setiap perusahaan membuat standar akuntansinya sendiri-sendiri dan

tidak berlaku umum.

Selama ini, dunia mengenal beberapa standar akuntansi. Amerika Serikat, misalnya, yang

skala perekonomiannya terbesar di dunia, masih memakai US GAAP (Unites Stated General

Accepted Accounting Principles), juga FASB (Financial Accounting Standard Board). Negara-

negara yang tergabung di Uni Eropa, termasuk Inggris, menggunakan International Accounting

Standard (IAS) dan International Accounting Standard Board (IASB). Indonesia setelah berkiblat

ke Belanda, belakangan menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang

22

disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Mula-mula PSAK IAI berkiblat ke AS, dan

berangsur beralih ke IFRS.

IFRS (International Financial Accounting Standard) merupakan standar pelaporan keuangan

internasional yang menjadi  rujukan atau sumber konvergensi bagi standar-standar akuntansi di

Negara-negara di dunia yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB)

pada 1 April 2001. Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/

IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional

(IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan

Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).

Munculnya IFRS tak bisa lepas dari perkembangan global, terutama yang terjadi pada pasar

modal. perkembangan teknologi informasi (TI) di lingkungan pasar yang terjadi begitu cepat

dengan sendirinya berdampak pada banyak aspek di pasar modal, mulai dari model dan standar

pelaporan keuangan, relativisme jarak dalam pergerakan modal, hingga ketersediaan jaringan

informasi ke seluruh dunia.

Proses konvergensi IFRS di Indonesia yang secara resmi dimulai pada tahun 2008 saat ini

telah memasuki fase kedua, yang rencananya akan berlangsung dari tahun 2013 ke 2015. Fase

pertama yang berakhir pada tahun 2012 yang lalu telah melahirkan banyak Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) baru dan juga revisi yang semakin mendekatkan jarak antara

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia dengan IFRS.

METODE AKUNTANSI CASH BASIS DAN ACCRUAL BASIS

Terdapat dua jenis metode akuntansi, yang menentukan bagaimana transaksi

perusahaan dicatat dalam buku keuangan perusahaan, (1) basis akrual (accrual basis); dan (2)

basis kas (cash basis).

1. Basis Akrual. Jika menggunakan basis akrual, transaksi bisnis diakui dan dicatat pada saat

terjadinya. Sebagai contoh, untuk mencatat pendapatan jasa diterima di muka, kita baru

mencatat adanya pendapatan saat jasa telah selesai kita laksanakan, bukan pada saat kas

diterima.

2. Basis Kas. Pada basis kas, transaksi dicatat pada saat kas diterima atau dibayarkan. Sebagai

contoh, untuk mencatat pembayaran gaji karyawan bulan November yang dibayarkan pada

akhir Oktober, kita sudah mencatat beban gaji tersebut pada akhir November pada saat kas

dikeluarkan.

Perhatikan contoh sebagai berikut untuk mengilustrasikan perbedaaan antara efek

penggunaan basis akrual dan basis kas. Toko Roti Fresh Bread diasumsikan menandatangani

perjanjian sebagai penyuplai roti ke sebuah supermarket dengan harga Rp10.000.000.

23

Pada awal Januari 2005, Fresh Bread mulai memproduksi roti untuk supermarket tersebut

dengan biaya pembelian bahan baku dari pabrik terigu dengan harga Rp4.000.000,00 secara

kredit. Pada akhir Januari, Fresh Bread telah menyelesaikan roti tersebut dan

mengirimkannya ke supermarket. Pihak supermarket baru memba- yar pesanan roti tersebut

pada Februari.

Pada bulan Maret, Fresh Bread menyelesaikan pembayaran bahan baku dengan harga

Rp4.000.000,00 ke pabrik terigu. Laba bersih untuk tiap bulan baik pada basis akrual

maupun basis kas adalah sebagaimana tampak pada Peraga 8.1.

PERAGA 8.1

LAPORAN LABA RUGI FRESH BREAD UNTUK TIAP BULAN

BAIK PADA BASIS AKRUAL MAUPUN BASIS KAS.

Fresh BreadLaporan Rugi-Laba Akrual

Untuk BulanJanuari Februari Mare

tTotal

Pendapatan Rp10.000.000 Rp0 Rp0 Rp10.000.000Beban 4.0000.000 0 0 4.000.000Laba Bersih Rp6.000.000 Rp0 Rp0 Rp6.000.000

Fresh Bread Laporan Rugi-Laba Basis Kas

Untuk BulanJanuari Februari Maret TotalPendapatan Rp

0Rp10.000.000 Rp0 Rp10.000.000

Beban 0 0 4.0000.000 4.000.000Laba Bersih Rp

0Rp10.000.000 Rp(4.000.000) Rp6.000.000

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan GAAP mengharuskan suatu perusahaan untuk

menggunakan basis akrual.

PENGGOLONGAN AKUN

Transaksi keuangan terjadi setiap hari, beraneka ragam, dan dalam jumlah yang banyak.

Supaya lebih mudah pencatatannya, setiap transaksi keuangan tersebut dikumpulkan menurut

jenis transaksinya. Sebagai contoh, penerimaan dan pengeluaran uang dicatat dalam suatu

formulir yang disebut akun kas.

Akun adalah formulir tempat mencatat transaksi keuangan yang sejenis dan dapat mengubah

komposisi harta, kewajiban, dan modal perusahaan. Akun digolongkan menjadi dua kelompok:

24

1. Akun Riil. Akun riil, atau biasa disebut akun tetap, adalah akun-akun yang dicatat atau

terdapat dalam neraca. Termasuk akun riil adalah akun harta, akun kewajiban, dan akun

modal.

2. Akun Nominal. Akun nominal, atau biasa disebut akun sementara, adalah akun-akun yang

terdapat dalam laporan laba- rugi dan ditutup setiap akhir periode. Termasuk akun nominal

adalah akun pendapatan dan akun beban. Selanjutnya, selisih akun pendapatan dan akun

beban dicatat dalam laporan perubahan modal.

Jumlah kenaikan akun sama atau lebih besar daripada jumlah penurunannya (bernilai positif).

Sebagai contoh, total debet akun harta (kenaikan) biasanya lebih besar daripada total kredit

(penurunan). Kaidah debet-kredit akun ini dirangkum pada Peraga 8.2.

PERAGA 8.2

KAIDAH DEBET-KREDIT UNTUK MASING-MASING AKUN.

 Kenaikan Penurunan

(Saldo Normal)  

Akun Neraca    Aktiva Debet KreditAkum. Penyusutan Kredit DebetKewajiban Kredit DebetModal Kredit DebetPrive Debet Kredit

Akun Laporan Laba Rugi    Pendapatan Kredit DebetBeban Debet Kredit

KODE AKUN

Dalam surat-menyurat sering dicantumkan nomor kode pengiriman ataupun nomor kode

alamat. Hal ini dilakukan untuk memudahkan bapak pengantar pos menyampaikan surat kepada si

penerima surat. Ini juga berlaku dalam akuntansi. Nomor kode tertentu diterakan untuk

memudahkan pencatatan, pengelompokkan, pencarian, dan penyimpanan setiap akun. Apa yang

dimaksud dengan kode akun itu? Kode akun adalah pemberian tanda/nomor tertentu dengan

memakai angka, huruf, atau kombinasi angka dan huruf pada setiap akun.

Sifat Kode Akun

Kode akun harus membantu memudahkan pencatatan, pengelom- pokkan, dan penyimpanan

setiap akun. Kode akun harus mempu- nyai sifat-sifat sebagai berikut.

1. mudah diingat

2. sederhana dan singkat

3. konsisten

4. memungkinkan adanya penambahan akun baru tanpa mengubah kode akun yang sudah ada.

Jenis-jenis Kode Akun

25

Pemberian kode akun dalam sistem akuntansi perusahaan tergantung pada keanekaragaman

transaksi dan jumlah transaksi yang terjadi. Semakin beranekaragam transaksi maka semakin

banyak pula kode akun yang digunakan. Kode akun meliputi kode numerial, desimal, mnemonik,

serta kode kombinasi huruf dan angka.

1. Kode Numerial. Kode numerial adalah cara pengkodean akun berdasarkan nomor berurutan,

yang dapat dimulai dari angka 1, 2, 3, dan seterusnya (lihat Peraga 8.3).

PERAGA 8.3 PEMBERIAN KODE AKUN BERDASARKAN KODE NUMERIAL.

Kode Akun

Nama Akun

  Harta1 Kas2 Wesel tagih3 Piutang usaha4 Beban dibayar di muka5 Perlengkapan*6 Peralatan7 Akumulasi penyusutan-peralatan8 Tanah9 Gedung10 10 Akumulasi penyusutan-gedung  Kewajiban

11 Wesel bayar12 Utang usaha13 Utang gaji14 Utang bank  Modal

15 Modal Sri16 Modal Alberth17 Modal Santo  Pendapatan

18 Pendapatan usaha19 Pendapatan sewa  Beban

20 Beban gaji21 Beban perlengkapan22 Beban penyusutan-peralatan23 Beban penyusutan-gedung24 Beban listrik

*) Perlengkapan kadang-kadang disebut sebagai "Bahan Habis Pakai".

2. Kode Desimal. Kode desimal adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakan lebih

dari satu angka. Setiap angka mempunyai makna atau karakter tersendiri. Kode desimal

dapat dibedakan atas: kode kelompok, kode blok, dan kode stelsel akun desimal.

a. Kode Kelompok. Kode kelompok adalah cara pemberian kode akun dengan

mengelompokkan akun. Setiap kelompok akun diberi nomor kode secara sendiri-sendiri.

Cara pembe- rian kode kelompok terlihat pada bagan berikut ini:

26

Cara ini memecah kelompok akun menjadi golongan akun; kemudian golongan akun

dipecah lagi menjadi jenis akun (lihat Peraga 8.4).

PERAGA 8.4 Pemberian kode akun berdasarkan kode kelompok.

Kode Akun

Kelompok Akun Golongan Akun Jenis Akun

1. Harta    1.1.   Harta lancar  1.1.1.     Kas1.1.2.     Piutang Usaha1.1.3.     Perlengkapan1.1. .....     ................1.2.   Harta Tetap  1.2.1.     Peralatan1.2.2.     Tanah1.2. .....     ................1.3.   Harta Lain-lain  1.3.1.     Gedung dalam

proses2. Utang    2.1.   Utang Lancar  2.1.1.     Wesel Bayar2.1.2.     Utang Usaha2.1. ...     ................3. Modal    3.1.   Modal Sri  3.1.1.     Prive Siti3.2.   Modal Alberth  3.2.1.     Prive Alberth3.3.   Modal Santo  3.3.1.     Prive Santo4. Pendapatan    4.1.   Pendapatan Usaha  4.1.1.     Pendapatan Salon4.2   Pendapatan di luar usaha  4.2.1.     Pendapatan sewa5. Beban    5.1.   Beban Usaha  5.1.1.     Beban gaji5.1.2     Beban perlengkapan5.2   Beban diluar usaha  5.2.1.     Beban bunga5.2. ...     ................

b. Kode Blok. Kode blok adalah cara pengkodean akun dengan cara memberikan satu

blok kode kepada setiap kelompok akun. Sebagai

contoh, akun harta diberi nomor 100 sampai

dengan 199, akun utang diberi nomor 200 sampai

dengan 299, akun modal diberi nomor 300 sampai 399, akun pendapatan diberi

nomor dari 400 sampai 499, akun beban diberi nomor 500 sampai 599 (lihat Peraga

8.5).

27

PERAGA 8.5

Pemberian kode akun berdasarkan kode blok.

Kode Akun Golongan Akun100-199 Harta100-149 Harta lancar

101 Kas102 Piutang Usaha

150-179 Harta tetap151 Peralatan

200-299 Utang200-249 Utang lancar

201 Wesel bayar250-299 Utang Jangka panjang

251 Utang obligasl300-399 Modal

301 Modal Sri400-499 Pendapatan400-449 Pendapatan Usaha

401 Pendapatan salon450-499 Pendapatan diluar usaha

451 Pendapatan sewa500-599 Beban500-549 Beban Usaha

501 Beban Gaji550-599 Beban di liar usaha

Keterangan : yang ditulis menjorok ke dalam merupakan contoh akun

c. Kode Stelsel Akun Desimal. Kode stelsel akun desimal adalah cara pengkodean

akun dengan cara membagi akun menjadi kelompok, (kelompok disebut rubrik);

setiap rubrik diberi nomor kode mulai dari 0 sampai dengan A9 (lihat Peraga 8.6).

PERAGA 8.6

Pemberian kode akun berdasarkan kode stelsel akun desimal.

Rubrik

KodeAkun

NamaAkun

GolonganAkun

JenisAkun

0   Harta      00   Harta Lancar    000     Kas  001     Piutang Usaha  01   Harta Tetap    010     Peralatan Kantor1   Utang      10   Utang Lancar    100     Wesel Tagih2   Modal      20   Modal Sri    200     Prive Sri3   Pendapata

n   

  30   Pendapatan Usaha    300     Pendapatan Salon4   Beban      40   Beban Usaha  

28

  400     Beban Gaji

1. Kode Mnemonik. Kode mnemonik adalah cara pengkodean akun dengan menggunakan

huruf tertentu. Sebagai contoh, akun harta dengan kode “H”, akun utang dengan huruf

“U”, dan akun modal dengan huruf “M” (lihat Peraga 8.7).

PERAGA 8.7

Pemberian kode akun berdasarkan kode mnemonik

Kode Akun Kelompok Akun Golongan Akun Jenis AkunH. Harta H.L. Harta lancar H.L.K. KasH.L.P. Piutang usahaH.T.. Harta tetap H.T.P. Peralatan kantorU. Utang U.L. Utang lancar U.L.W. Wesel bayarU.L.U. Utang usahaM. Modal M.P. Modal pemilik M.P.M. Modal SriM.P.P. Prive SriP. Pendapatan P.U. Pendapatan usaha P.U.S. Pendapatan salonB. Beban B.U. Beban usaha B.U.G. Beban gaji

2. Kode Akun dengan Sistem Kombinasi Huruf dan Angka. Sistem kombinasi huruf dan

angka adalah cara pengkodean dengan kombinasi antara huruf dan angka. Sebagai contoh,

akun harta dengan huruf H dan akun kas dengan menggunakan “angka”, jika digabungkan

menjadi H.L.101 (lihat Peraga 8.8).

PERAGA 8.8

Pemberian kode akun menggunakan kombinasi sistem huruf dan angka.

Kode Akun Kelompok Akun Golongan Akun Jenis AkunH. Harta H.L Harta lancar H.L.101. KasH.L.102. Piutang usahaH.T. Harta tetap H.T.101. PeralatanH.T.102. Gedung

29

U. Utang U.L. Utang lancar U.L.101. Wesel bayarU.L.102. Utang usahaM. Modal M.S. Modal pemilik M.S.101. Modal ...M.S.102. Prive ...P. Pendapatan P.4 Pendapatan usaha P.4.101. Pendapatan salonB. Beban B.4. Beban usaha B.4.101. Beban gaji Beban gaji

RANGKUMAN

1. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan

informasi ekonomis yang memungkinkan dilakukannya penilaian serta pengambilan

keputusan secara jelas dan tegas bagi pihak-pihak yang menggunakan informasi tersebut.

2. Luca Paciolo mengeluarkan buku berjudul ‘Summa de Arithmetica, Geometrica, Proportioni,

et Proportionalita’, di mana pada bab ‘Tractatus de Computis et Scriptoris’ memperkenalkan

sistem pembukuan berpasangan yang disebut juga sistem kontinental.

3. Pihak-pihak yang memerlukan dan menggunakan informasi akuntansi terdiri dari pihak

intern dan pihak ekstern.

4. Secara umum, manfaat akuntansi adalah mendapatkan informasi ekonomi yang akurat,

memberikan pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan, dan mengetahui

perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun.

5. Bidang akuntansi menurut manfaat pemakaiannya terdiri dari akuntansi keuangan, auditing,

akuntansi biaya, akuntansi manajemen, akuntansi perpajakan, akuntansi anggaran, dan

akuntansi pendidikan.

6. Profesi bagi seorang akuntan dapat terdiri dari akuntan publik, akuntan intern, akuntan

pemerintah, dan akuntan pendidik.

7. Struktur akuntansi keuangan dibangun oleh empat asumsi dasar: (1) kesatuan usaha; (2)

kesinambungan usaha; (3) pengukuran nilai uang; dan (4) periode akuntansi

8. Terdapat dua macam basis pencatatan akuntansi: (1) basis akrual; dan (2) basis kas. Jika kita

menggunakan basis akrual maka transaksi bisnis diakui atau dicatat pada saat terjadinya.

Pada basis kas maka transaksi bisnis dicatat pada saat kas diterima atau dibayarkan.

30

9. Bagan penggolongan akun

10. Bagan Kode Akun:

31

SOAL KOMPREHENSIF

1. Berikan penjelasan anda tentang bagaimana Revolusi Industri dapat mendorong

perkembangan akuntansi?

2. Berikan penjelasan anda tentang bidang akuntansi apa yang dapat digunakan dalam tiga

peristiwa di bawah ini!

a. Manajemen PT Gemilang sedang menghadapi masalah tingginya biaya produksi barang-

barang mereka.

b. Andi, seorang auditor dari Kantor Akuntan Publik (KAP) X, sedang melakukan audit atas

laporan keuangan PT Gemilang.

c. Bagus, seorang akuntan intern PT ABC, sedang melakukan pembukuan atas transaksi

harian perusahaan.

3. John bekerja sebagai akuntan internal PTA. Saat ini John mendapat tawaran untuk bekerja

pada Kantor Akuntan Publik X. Berikan penjelasan tentang perubahan lingkup kerja yang

akan John hadapi bila John memilih menerima tawaran ini?

4. Berikan penjelasan anda tentang etika profesi akuntan apa yang dilanggar dalam tiga

peristiwa di bawah ini!

a. Budi adalah seorang auditor pada Kantor Akuntan Publik (KAP) X. Budi saat ini sedang

mendapat penugasan untuk mengaudit PT Rahayu. Salah seorang kakak Budi saat ini

duduk di jajaran direksi PT Rahayu.

b. Seorang auditor bernama Achmad menerima permintaan dari kliennx,a untuk tidak

melakukan audit atas transaksi penjualan yang diduga fiktif.

c. Kantor Akuntan Publik (KAP) X membayar sejumlah uanga kepada PT Bestari agar

mereka memperoleh pengerjaan audit PT Bestari.

5. Bank Berdikari saat ini sedang mempertimbangkan permohonan pemberian kredit PT Galian

untuk perluasan pabrik. Berikan penjelasan anda tentang bagaimana laporan keuangan dapat

membantu Bank Berdikari dalam mengambil keputusan!

6. Tiga peristiwa di bawah ini membuat manfaat dari laporan keuangan menjadi berkurang.

Berikan penjelasan anda tentang karakteristik kualitatif laporan keuangan yang mungkin

dilanggar dalam tiga peristiwa tersebut!

a. PT Cipta menggunakan metode depresiasi garis lurus untuk mesin pabriknya. Pada tahun

ini tanpa alasan yang jelas perusahaan melakukan perubahan metode depresiasi menjadi

jumlah angka tahun.

b. Sebuah laporan keuangan yang disusun akuntan interen perusahaan menunjukkan

perusahaan membukukan kerugian pada tahun berjalan. Perusahaan lalu melakukan

revisi atas laporan keuangan ini dengan harapan akan mendapatkan kemudahan dari bank

untuk memperoleh pinjaman.

32

c. Laporan keuangan PT Gama tidak disusun sesuai struktur yang diwajibkan dalam

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

7. PT Sri Medali memberikan jasa pada salah seorang kliennya pada bulan Juni 2013. Honor

yang disepakati adalah Rp 15 juta. Pembayaran atas jasa ini baru akan diberikan pada Juli

2013, menurut Anda pada bulan apakah PT Sri Medali harus mencatat penghasilannya?

Berikan penielasan anda!

8. Menurut Anda dalam dua peristiwa di bawah ini prinsip dasar kerangka konseptual akuntasi

keuangan apa yang digunakan.

a. PT ABC mencatat nilai pembelian komputernya sebagi aset Komponen yang termasuk

dalam nilai pembelian ini adalah harga beli komputer dan biaya pemasangan serta

instalasi komputernya

b. Catatan atas laporan keuangan PT Gema menunjukkan bahwa perusahaan melakukan

akuisisi terhadap PT Beta, sebuah perusahaan yang bergerak di industri sejenis

9. PT Kencana memiliki tagihan kepada salah seorang pelanggannya pada tahun 2012.

Pelanggan baru membayar tagihan ini pada tahun 2013. Pada tahun manakah pendapatan

tersebut akan dilaporkan pada laporan laba rugi menurut dasar akuntansi sebagai berikut.

a. Dasar kas

b. Dasar akrual

10. Berikan penjelasan anda apakah transaksi dibawah ini akan (a) meningkatkan ekuitas pemilik

atau (b) menurunkan ekuitas pemilik.

1. Investasi pemilik

2. Pendapatan

3. Beban

4. Penarikan pemilik

5. Berdasarkan data-data berikut ini isilah nomor kode yang sesuai!

No.Urut

Nama Akun Kode AkunNumerial Desimal Mnemonik

Kelompok

Blok

01.02.03.04.05.06.07.08.09.11.12.13

KasWesel tagihPiutang WeselPerlengkapanGedungUtang usahaUtang hipotikModalModal SriPendapatan salonBeban upahBeban listrik

33

I. PILIHAN GANDA

1. Akuntansi sering disebut sebagai bahasa dunia usaha karena …….

A. Hanya digunakan di perusahaan.

B. Dipakai oleh pengusaha.

C. Sebagai alat informasi perusahaan.

D. Istilah yang dipakai bernada bisnis.

E. Menyangkut masalah keuangan.

2. Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi atau kejadian

yang bersifat keuangan dengan cara yang tepat (berdaya guna) dan dalam bentuk satuan

uang,serta penafsiran hasil proses tersebut. Pengertian akuntansi tersebut adalah menurut

lembaga ....

A. ACIPA

B. AICPA

C. APCIA

D. AAA

E. APCAI

3. Informasi keuangan yang disajikan untuk kepentingan para pemakai laporan di luar

perusahaan sangat berguna sebagai ...

A. bahan untuk menyusun perencanaan kegiatan perusahaan

B. bahan untuk pengendalian agar tidak rugi

C. bahan untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan

rencana

D. dasar untuk mengetahui prospek perusahaan di •masa yang akan datang

E. dasar pertimbangan d,alam mengambil keputusan mereka masing-masing.

4. Informasi Keuangan yang disajikan untuk kepentingan para pemakai laporan diluar

perusahaan, sangat berguna sebagai…

A. bahan untuk menyusun perencanaan kegiatan perusahaan

B. bahan untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan

rencana semula

C. bahan pengendalian perusahaan agar tidak rugi

D. sebagai dasar pertimbangan dalam mengambil keputusan mereka masing-masing

E. dasar untuk megetahui prospek perusahaan di masa yang akan datang

5. Kegunaan Laporan Keuangan perusahan bagi calon kreditur adalah .....

34

A. Sebagai pertimbangan dalam menanamkan modal.

B. Untuk mengetahui pembagian laba bagi para pemegang saham.

C. Untuk mengetahui besarnya modal perusahaan.

D. Sebagai pertimbangan dalam memberikan kredit.

E. Untuk mengetahui besarnya keuntungan perusahaan.

6. Manfaat utama informasi keuangan bagi para pemakainya adalah untuk mengetahui

perkembangan perusahaan dalam usahanya untuk memperoleh keuntungan serta untuk

mengetahui bagaimana prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Hal ini menunjukkan

bahwa informasi keuangan tersebut berguna bagi .

A. manajer

B. investor

C. kreditur

D. debitur

E. Pemerintah

7. Informasi akuntansi sangat berguna/bermanfaat untuk memenuhi kualitas sebagai berikut.

1. relevan

2. daya banding

3. konsisten

4. dapat diandalkan

5. dapat dimengerti

Pernyataan yang berhubungan dengan metode pengukuran dan pelaporan akuntansi keuangan

yang bermanfaat bagi pemakainya adalah . . . .

A. pernyataan 1, 2 dan 3

B. pernyataan 2 , 3 dan 4

C. pernyataan 3, 4 dan 5

D. pernyataan 1, 4 dan 5

E. pernyataan 1, 2 dan 4

8. Yang termasuk pihak intern perusahaan adalah....

A. Manajemen

B. Pemilik/investor dan calon investor

C. Kreditor dan calon kreditor

D. Pemerintah

E. Karyawan

35

9. Informasi akuntansi harus dapat memenuhi kebutuhan para penggunanya dalam rangka

mengambil keputusan ekonomi. Hal ini sesuai dengan syarat laporan keuangan ....

A. relevan

B. netral

C. daya banding

D. dapat dimengerti

E. tepat waktu

10. Yang memanfaatkan informasi akuntansi untuk dijadikan sebagai dasar penentuan besarnya

pajak yaitu ....

A. pemerintah

B. kreditor

C. investor

D. pemilik

E. manajer

11. Informasi keuangan merupakan hal yang penting bagi pemerintah untuk tujuan ....

A. pembuktian aktivitas perusahaan

B. pemberian reazeki perusahaan

C. penentuan besarnya pajak

D. penentuan besarnya modal

E. pemberian kredit

12. Bank memerlukan informasi akuntansi dari suatu perusahaan untuk….

A. Mengetahui data-data mengenai laba yang dibayar perusahaan kepada pemegang saham

B. Menetapkanjumlah pajak perusahaan

C. Mengetahui rentabilitas perusahaan

D. Mendasari pemberian pinjaman bagi pengembangan perusahaan

E. Emembandingkannya dengan perusahaan sejenis

13. Intern User  untuk informasi ekonomi  adalah ..

A. karyawan.

B. Pimpinan perusahaan.

C. Pemerintah.

D. Pemilik perusahaan.

E. Kreditur.

36

14. Perhatikan kode berikut:

A B C

211 utang usaha 211 peralatan 121 persekot sewa

112  modal 112 perlengkapan 113  peralatan

311 gedung 131 modal 212 wesel bayar

Kode akun yang benar adalah :

A. A 112 ,  B  211  ,  C 113

B. A 311 ,  B  131  ,  C 121

C. A 211 ,  B  211  ,  C 121

D. A 211 ,  B  112  ,  C 212

E. A 112 ,  B  112  ,  C 113

15. Dalam analisis ditentukan akun yang didebit dan akun yang dikredit. Dari pernyataan berikut

ini yang benar  adalah..........

A.  Harta dan beban bertambah dikredit.

B.  Utang , Modal dan Pendapatan berkurang dikredit.

C.  Harta dan Utang bertambah didebit.

D.  Modal dan Beban berkurang dikredit.

E.  Utang, Modal dan Pendapatan bertambah dikredit.

16. Akuntan publik adalah .

A. akuntan profesional yang diberi ijin oleh negara untuk berpraktek sebagai akuntan

swasta

B. akuntan yang bekerja sebagai pendidik

C. akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah

D. akuntan yang bekerja untuk suatu perusahaan atau organisasi tertentu

E. akuntan yang bertugas menyajikan perencanaan keuangan untuk periode tertentu

17. Akuntan yang menjalankan fungsi pemeriksaan secara bebas (indepeden) terhadap laporan

keuangan perusahaan dan organisasi lain, dan hasil laporan keuangan dinyatakan dalam

laporan akuntansi yang berisi pendapat tentang kewajaran atau kelayakan laporan keuangan

yang diperiksanya adalah.akuntan...

A. Privat/intern/manajemen

B. Publik/extern

C. Pemerintah

37

D. Pendidik

E. Sosial

18. Akuntan yang bekerja memeriksa pembukuan dan jasa konsultasi manajemen serta bekerja

secara independen disebut….

A. akuntan public                                                      

B. akuntan khusus                                                    

C. akuntan intern

D. akuntan pemerintah

E. akuntan umum

19. Akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu  adalah 

Akuntan…

A. intern

B. pemerintah

C. publik

D. pendidik

E. perusahaan

20. Suatu cabang akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan transaksi dan penyusunan

laporan keuangan secara berkala untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan adalah .

A. akuntansi lembaga

B. akuntansi pemerintahan

C. akuntansi biaya

D. akuntansi manajemen

E. akuntansi keuangan

21. Bidang akuntansi yang khusus berhubungan dengan penetapan prosedur akuntansi dan

peralatannya dalam suatu perusahaan disebut bidang akuntansi ....

A. social accounting

B. cost accounting

C. accounting system

D. auditing investigation

E. tax accounting

22. Akuntansi yang bertugas menekankan masalah penetapan dan pengendalian harga pokok dari

proses produksi sampai barang selesai adalah bidang akuntansi….

38

A. biaya                                                                         

B. keuangan                                                                

C. manajemen

D. anggaran

E. auditing

23. Akuntansi  yang  tujuan utama dibuat untuk kepentingan  ekstern, adalah bidang akuntansi......

A. keuangan

B. dagang                                    

C. pemerintah

D. jasa                                         

E. biaya

39

PENILAIAN DIRISetelah mempelajari masalah peranan, fungsi, dan manfaat pajak lakukanlah penilaian diri tentang sikap anda dengan memberikan tanda (V) pada pernnyataan di bawah dengan ketentuan sebagai berikut:a. Bacalah pernyataan-pernyataan dalam kolom secara teliti.b. Berilah tanda (v) sesuai dengan kondisi dan keadaan anda sehari-hari secara jujur dengan

kriteria sebagai berikut:4 = Selalu, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati.3 = Sering, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati2 = Kadang-kadang, , apabila cenderung lebih melakukan aspek yang diamati1 = Tidak pernah, , apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamati

c. Jika anda mendapatkan jumlah skor dari masing-masing aspek yang diamati/dinilai maka disimpulkan sebagai berikut:1. Kurang2. Sedang3. Baik4. Amat baik

Nama Peserta Didik : ..........................................................K e l a s : X (.......)Materi Pokok : Akuntansi sebagai sistem informasi Tanggal Penilaian : .................................No PERNYATAAN NILAI JUMLAH

SKOR1 2 3 41 Saya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha

Esa oleh karena telah memahami tentang siklus akuntansi perusahaan jasa

2 Saya akan melaksanakan pembukuan secara sederhana tentang keuangan yang saya kelola dari orang tua.

3 Saya akan menghimbau dan mengingatkan orang tua untuk membayar pajak tepat pada waktunya.

4 Saya akan menghimbau dan mengingatkan orang tua untuk segera merespon membayar pajak secepatnya. waktunya.

5 Saya akan mempengaruhi keluarga dan lingkungan untuk membayar pajak tepat pada waktunya, dan sesuai dengan jumlahnya.

40

PENDAHULUAN

1. AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI

2. PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI

3. MANFAAT AKUNTANSI

4. BIDANG AKUNTANSI

5. PROFESI AKUNTAN

6. ETIKA PROFESI AKUNTANSI

7. KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI KEUANGAN

a. Prinsip Akuntansi Yang Berlaku Umum

b. Metode Akuntansi Cash Basis Dan Accrual Basis

c. Penggolongan Akun

RANGKUMAN

SOAL KOMPREHENSIF

1. Yang termasuk pihak intern perusahaan adalah....a. Manajemenb. Pemilik/investor dan calon investorc. Kreditor dan calon kreditord. Pemerintahe. Karyawan

2. Akuntan yang menjalankan fungsi pemeriksaan secara bebas (indepeden) terhadap laporan keuangan perusahaan dan organisasi lain, dan hasil laporan keuangan dinyatakan dalam laporan akuntansi yang berisi pendapat tentang kewajaran atau kelayakan laporan keuangan yang diperiksanya adalah.akuntan...a. Privat/intern/manajemenb. Publik/externc. Pemerintahd. Pendidike. Sosial

6. Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi atau kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang tepat (berdaya guna) dan dalam bentuk satuan uang,serta penafsiran hasil proses tersebut. Pengertian akuntansi tersebut adalah menurut lembaga ....a.ACIPAb. AICPAc.APCIA

41

d. AAAe.APCAI

10. Informasi akuntansi harus dapat memenuhi kebutuhan para penggunanya dalam rangka mengambil keputusan ekonomi. Hal ini sesuai dengan syarat laporan keuangan ....a.relevanb. netralc.daya bandingd. dapat dimengertie.tepat waktu

42