BAB 4 PEMETAAN PROFIL ASPEK TEKNIS SISTEM … IV Pemetaan Profil... · PEMETAAN PROFIL ASPEK TEKNIS...
-
Upload
trinhnguyet -
Category
Documents
-
view
251 -
download
0
Transcript of BAB 4 PEMETAAN PROFIL ASPEK TEKNIS SISTEM … IV Pemetaan Profil... · PEMETAAN PROFIL ASPEK TEKNIS...
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-1
BAB 4
PEMETAAN PROFIL ASPEK TEKNIS
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH PER KECAMATAN
4.1 KECAMATAN BOGOR UTARA
4.1.1 Sistem Pewadahan Sampah Level 2
Gambar 4.1 menjelaskan bahwa jenis pewadahan sampah yang digunakan di Kecamatan
Bogor Utara terdiri dari, 72% menggunakan wadah angkut, 24% menggunakan wadah
permanen/ wadah tinggal, dan 4% lainnya belum memeliki pewadahan level 2.
Gambar 4.1 Jenis Pewadahan Sampah di Kecamatan Bogor Utara
Penyebaran penggunaan wadah angkut di Kecamatan Bogor Utara ini tersebar di seluruh
kelurahan. Pada umumnya, penggunaan wadah angkut di masing-masing kelurahan tersebut
sudah mencapai lebih dari 50%. Sedangkan kelurahan yang tidak menggunakan wadah
tinggal terdapat di Kelurahan Cibuluh. Di keluruhan tersebut umumnya menggunakan wadah
tinggal. Selain itu, terdapat 2 kelurahan yang sebagian wilayahnya belum memiliki wadah
level 2. Kelurahan tersebut adalah Kelurahan Cibuluh dan Kelurahan Cimahpar (Gambar 4.2).
Wadah Permanen / Wadah Tinggal
24%
Wadah Angkut72%
Tidak Ada pewadahan level 2
4%
Jenis Pewadahan Kec. Bogor Utara
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-2
Gambar 4.2 Jenis Pewadahan Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Utara
Tabel 4.1 Kelurahan, RW, RT yang Tidak Ada Pewadahan di Kecamatan Bogor Utara
No Kelurahan Komunal
(ada TPS) 1c
Tidak Terlayani (1d,e,f,g,h)
RW ∑RT RW ∑RT
1 Cibuluh
01
02
03
04
05
06
08
2
3
3
2
4
5
4
2 Cimahpar
03 4 01
02
04
06
07
08
09
10
11
12
16
2
2
3
3
4
5
3
3
2
1
3
3 Tanah
Baru
01
02
03
04
05
06
10
11
6
5
4
3
5
2
5
4
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Jenis Pewadahan Tiap kelurahan
Wadah Tinggal Wadah Angkut Tanpa Wadah
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-3
No Kelurahan Komunal
(ada TPS) 1c
Tidak Terlayani (1d,e,f,g,h)
RW ∑RT RW ∑RT
4 Ciluar
01
02
03
04
05
06
4
4
3
4
3
4
5 Kedung
Halang
03
07
08
1
3
6
01
02
03
05
06
10
12
13
6
2
1
4
6
1
1
5
6 Bantarjati
02
05
09
12
13
4
3
2
4
4
03
09
10
2
1
1
7 Tegal
Gundil
03
04
05
08
3
2
5
2
01
03
05
11
16
18
5
2
1
4
1
3
8 Ciparigi
07
11
12
13
3
5
1
11
01
03
05
08
09
10
2
5
6
1
3
5
4.1.2 Sistem Pengumpulan A. Alat Pengumpul
Di Kecamatan Bogor Utara, 60% wilayahnya menggunakan alat pengumpul komunal. Selain
itu, 5% daerahnya juga menggunakan alat pengumpul individual. Sedangkan sisanya yaitu
sebesar 35% masih belum ada alat pengumpul sampah yang digunakan (Gambar 4.3).
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-4
Gambar 4.3 Sistem Pengumpulan Sampah di Kecamatan Bogor Utara
Pada Gambar 4.4 dapat dilihat distribusi sistem pengumpulan masing-masing kelurahan di
Kecamatan Bogor Utara. Kelurahan yang memiliki sistem pengumpulan kurang baik
merupakan kelurahan yang lebih dari 50% daerahnya belum memiliki sistem pengumpulan.
Keluarahan tersebut adalah Kelurahan Cibuluh, Kelurahan Cimahpar, dan Kelurahan Tanah
Baru. Sedangkan kelurahan yang daerahnya sudah memiliki sistem pengumpulan cukup baik,
yakni kelurahan yang memiliki sistem pengumpulan kumonal dan individual lebih dari 70%.
Kelurahan-kelurahan tersebut diantaranya adalah Kelurahan Kedung Halang, Kelurahan
Bantarjati, dan Kelurahan Tegal Gundil.
Gambar 4.4 Sistem Pengumpulan Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Utara
Komunal60%
Individual5%
Tidak ada pengumpulan
sampah35%
Sistem Pengumpulan Kec. Bogor Utara
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Cibuluh Cimahpar TanahBaru
Ciluar KedungHalang
Bantarjati TegalGundil
Ciparigi
Sistem Pengumpulan Tiap Kelurahan
Komunal Individual Tidak ada
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-5
Tabel 4.2 Kelurahan, RW, RT Yang Tidak Ada Pengumpulan Sampah dan Pengumpulan Komunal di
Kecamatan Bogor Utara
No Kelurahan Komunal Tidak Ada Pengumpulan
RW RT RW RT
1 Cibuluh
02 1 01
02
03
05
06
2
3
3
5
5
2 Cimahpar
03
12
4
1
01
02
04
07
08
09
10
11
2
2
3
4
5
3
3
2
3 Tanah Baru
11 1 01
02
03
04
05
06
09
10
11
6
5
4
3
5
2
1
5
3
4 Ciluar
01
02
03
04
05
06
4
4
3
4
3
4
5 Kedung
Halang
03
07
08
1
3
6
01
02
03
05
06
10
12
13
6
2
1
1
1
1
1
5
6 Bantarjati
13 4 02
05
09
10
12
4
3
3
1
4
7 Tegal Gundil 03
18
3
1
01
03
5
2
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-6
No Kelurahan Komunal Tidak Ada Pengumpulan
RW RT RW RT
04
05
08
16
18
2
6
2
1
3
8 Ciparigi - -
01
03
05
08
09
10
2
5
6
1
3
5
B. Periodesasi Pengumpulan Sampah
Di Kecamatan Bogor Utara ini, sebanyak 44% wilayahnya sampah yang dikumpulkan dalam
setiap hari. 24% wilayah lainnya, sampah dikumpulkan dalam dua hari sekali. Sedangkan
sampah yang tidak pernah dikumpulkan (tidak ada jadwal pengumpulan) sebesar 16%
Gambar 4.5 Periodesasi Pengumpulan Sampah di Kecamatan Bogor Utara
Setiap hari44%
Dua hari sekali24%
Tiga hari sekali9%
Seminggu sekali5%
Tidak tentu2% Tidak ada
16%
Lainnya0%
Periodesasi Pengumpulan Sampah Kec. Bogor Utara
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-7
Gambar 4.6 Periodesasi pengumpulan Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Utara
Pada Gambar di atas dapat dilihat bahwa kelurahan yang memiliki periodesasi pengumpulan
sampah paling baik adalah Kelurahan Tanah Baru, dimana 100% wilayahnya melakukan
pengumpulan sampah. Frekuensi pengumpulan sampah dalam setiap hari di kelurahan ini
sebesar 50%, sedangkan periode pengumpulan sampah dalam dua hari sekali memiliki
persentase 45%, dan 5% lainnya sampah dikumpulkan dalam seminggu sekali. Selain itu,
kelurahan yang memiliki persentase penmgumpulan paling rendah adalah Kelurahan Ciluar.
Di Kelurahan ini, sebanyak 45% wilayahnya tidak ada jadwal pengumpulan sampah.
Sedangkan pengumpulan yang dilakukan dalam tiga hari sekali hanya sebesar 14%, dan 41%
lainnya sampah dikumpulkan selama seminggu sekali.
Secara keseluruhan, terdapat empat kelurahan yang memiliki persentase pengumpulan
sampah paling baik. Persentase pengumpulan paling baik ini diukur jika sampah
dikumpulkan dalam sehari sekali ataupun dalam dua hari sekali memiliki persentase lebih
dari 70%. Keempat kelurahan tersebut adalah Kelurahan Cibuluh, Kelurahan Tanah Baru,
Kelurahan Bantarjati, dan Kelurahan Tegal Gundil. Kelurahan yang periode pengumpulan
sampah dilakukan lebih dari 3 hari dan jadwal yang tidak tentu dapat dilihat pada Tabel
berikut
Tabel 4.3 Kelurahan, RW, RT dengan Periode Pengumpulan > 3 Hari & Tidak Tentu di Kecamatan Bogor
Utara
No Kelurahan 3 hari Tidak tentu
RW RT RW RT
1 Cibuluh - - 02 1
2 Cimahpar - - 02 2
3 Tanah Baru - - - -
4 Ciluar 07 11 - -
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Frekuensi Pengumpulan Tiap Kelurahan
Lainnya
Tidak ada
Tidak tentu
Seminggu sekali
Tiga hari sekali
Dua hari sekali
Setiap hari
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-8
No Kelurahan 3 hari Tidak tentu
RW RT RW RT
08
10
4
5
5 Kedung Halang - - 03
08
1
6
6 Bantarjati - - - -
7 Tegal Gundil 05 1 - -
8 Ciparigi 06
08
5
1 - -
C. Penyediaan Alat Pengumpul Sampah
Penyediaan alat pengumpul sampah pada umumnya disediakan oleh pemerintah, pihak
swasta, ataupun swadaya masyarakat. Di Kecamatan Bogor Utara, sebanyak 35% wilayahnya
memiliki alat pengumpul yang disediakan oleh pihak DKP (Dinas Kebersihan dan
Pertamanan). Sedangkan sebanyak 16% wilayahnya menyediakan alat pengumpul sampah
secara swadaya, 18% lainnya disediakan oleh pihak RW setempat. Selain itu, sebanyak 9%
disediakan oleh pihak-pihak lain seperti PNPM, pihak kelurahan, dan P2KP. Distribusi pihak
yang menyediakan alat pengumpul di Kecamatan Bogor Utara dapat dilihat pada Gambar
berikut.
Gambar 4.7 Penyediaan Alat Pengumpul Sampah di Kecamatan Bogor Utara
Seperti yang telah digambarkan oleh Gambar 4.4 bahwa persentase alat pengumpul yang
disediakan oleh pihak DKP cukup tinggi, yaitu sebesar 35%. Alat pengumpul yang disediakan
oleh DKP ini terdistribusi ke ke seluruhn kelurahan Di Kecamatan Bogor Utara. Kelurahan
Ciluar merupakan kelurahan yang seluruh wilayahnya memiliki alat pengumpul dari pihak
DKP. Sedangkan kelurahan yang memiliki alat pengumpul paling sedikit dari pihak DKP
adalah Kelurahan Cibuluh, yaitu sebesar 2% (Gambar 4.7).
Di Gambar 4.8 juga dapat dilihat bahwa kelurahan yang persentase penyediaan alat
pengumpul secara swadaya adalah Kelurahan Ciparigi, yaitu sebesar 48%. Sedangkan
Swadaya16%
RW18%
DKP35%
Pihak Lain9%
Lainnya22%
Penyediaan Alat Pengumpul Kec. Bogor Utara
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-9
Kelurahan Cibuluh merupakan kelurahan yang penyedia alat pengumpul oleh pihak RW
paling banyak, yaitu sebesar 49%. Selain itu terdapat pihak lain yang berkontribusi dalam
menyediakan alat pengumpul. Kelurahan Bantarjati merupakan kelurahan yang mempunyai
alat pengumpul dari pihak-pihak lain.
Gambar 4.8 Penyediaan Alat Pengumpul Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Utara
4.1.3 TPS (Tempat Penampungan Sementara)
Di Kecamatan Bogor Utara, 57% wilayahnya belum memiliki TPS. Hanya 12% dari daerah
tersebut yang memiliki Transfer Depo sebagai TPS, 13% menggunakan bak permanen, dan
5% lainnya menggunakan kontiner. Selain itu, sebesar 3% juga menggunakan lahan kosong
sebagai tempat penampungan sementara sampahnya.
Gambar 4.9 Jenis TPS Di Kecamatan Bogor Utara
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Penyediaan Alat Pengumpul Tiap Kelurahan
Lainnya
Pihak Lain
DKP
RW
Swadaya
Bak Permanen
12%Transfer
Depo13%
Kontainer5%
Pinggir Jalan0%
Lahan Kosong3%
Tidak ada57%
Lainnya10%
Jenis TPS Kec. Bogor Utara
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-10
Pada Gambar 4.10 digambarkan bahwa 3 kelurahan di Kecamatan ini sebagian besar
tidak memiliki TPS sebagai tempat penampungan sementara sampah. Kelurahan
tersebut adalah Kelurahan Ciluar, Kelurahan Kedung Halang, dan Kelurahan Ciparigi.
Lebih dari 80% dari ketiga kelurahan tersebut belum memiliki TPS. Sedangkan
kelurahan yang memiliki jumlah TPS cukup banyak hanya terdapai di 2 kelurahan,
yaitu Kelurahan Bantarjati dan Kelurahan Tegal Gundil. Hanya terdapat 2 kelurahan
yang memiliki jumlah TPS relatif lebih banyak dari kelurahan lainnya. Di kedua
kelurahan tersebut umumnya menggunakan Bak Permanen dan Kontiner sebagai
tempat penampungan sementara sampahnya.
Gambar 4.10 Jenis TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Utara
A. Jumlah TPS
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, 58% daerah di Kecamatan Bogor Utara
tidak memiliki TPS. Hal ini sangat mempengaruhi jumlah TPS dimasing-masing
kelurahan. Pada Gambar 4.11 dijelaskan bahwa 87% dari kelurahan di Kecamatan
Bogor Utara hanya memiliki 1 buah TPS, dan hanya 5% kelurahan di kecamatan ini
yang memiliki TPS 2 buah. Sedangkan kelurahan yang memiliki TPS lebih dari 3
buah hanya 3%.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Jenis TPS Tiap Kelurahan
Lainnya
Tidak ada
Lahan Kosong
Pinggir Jalan
Kontainer
Transfer Depo
Bak Permanen
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-11
Gambar 4.11 Jumlah TPS di Kecamatan Bogor Utara
Pada Gambar 4.12 dapat dilihat bahwa di Kelurahan Tanah Baru, Kelurahan
Bantarjati, Kelurahan Tegal Gundil, dan Kelurahan Ciparigi memiliki jumlah TPS
sebanyak 1 buah saja. Sedangkan di Kelurahan Cibuluh dan Kelurahan Cimahpar,
terdapat beberapa wilayah dikedua kelurahan tersebut memiliki jumlah TPS
sebanyak 2 buah atau lebih. Meskipun demikian, persentase jumlah TPS sebanyak
2 buah atau lebih relatif sedikit.
Untuk kelurahan Ciluar sendiri tidak terdapat TPS sehingga tidak ada gambaran
jumlah TPS di kelurahan tersebut. Seperti yang dijelaskan sebelumnya 96%
wilayahnya tidak memiliki TPS dan 4% lainnya menggunakan lahan kosong
sebagai TPS (Gambar 4.12).
Gambar 4.12 Jumlah TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Utara
1 buah87%
2 buah5%
≥ 3 buah3%
lainnya5%
Jumlah TPS Kec. Bogor Utara
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Jumlah TPS Tiap Kelurahan
lainnya
≥ 3 buah
2 buah
1 buah
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-12
B. Pengelolaan TPS
Tujuan dari pengelolaan TPS adalah agar TPS dapat memaksimalkan fungsinya
sebagai tempat penampungan sementara sampah sebelum dingkut ke Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA) baik dari aspek teknis maupun aspek non-teknisnya. Di
kecamatan Bogor Utara, 35% TPSnya yang dikelola oleh pihak DKP, 11% TPS
dikelola oleh pihak RWnya, dan 2% lainnya dikelola pihak lain. Sedangkan TPS
yang tidak terkelola sebanyak 45% (Gambar 4.13).
Gambar 4.13 Pengelolaan TPS di Kecamatan Bogor Utara
Pada Gambar 3.14 dapat dilihat bahwa hanya Kelurahan Tegal Gundil yang secara
keseluruhan TPSnya dikelola baik oleh pihak DKP maupun oleh pihak RWnya.
Sedangkan kelurahan lainnya sebagian besar masih belum ada pengelolaan TPS.
Kelurahan Ciluar merupakan Kelurahan yang seluruhnya wilayahnya tidak
memiliki pengelola TPS. Hal ini dikarenakan tidak adanya TPS yang tersedia di
kelurahan tersebut.
RW &/ beberapa RW
11%
DKP33%
Pihak lain2%Bersama
0%
Tidak ada pengelola
45%
Lainnya9%
Pengelolaan TPS Kec. Bogor Utara
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-13
Gambar 4.14 Pengelolaan TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Utara
C. Penyediaan Lahan TPS
Lahan TPS merupakan lahan yang digunakan sebagai tempat penampungan
sementara sampah. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa 58% wilayah
di Kecamatan Bogor Utara tidak memiliki TPS. Salah satu faktor yang
mempengaruhinya adalah tidak adanya penyedia lahan TPS. Gambar 3.15
menjelaskan bahwa 61% wilayahnya tidak memiliki penyedia lahan untuk TPS.
Oleh karena itu, ketersediaan lahan TPS sangat dipengaruhi oleh kebersediaan
beberapa pihak untuk menyediakannya.
Pada Gambar 3.15 juga dapat dilihat bahwa lahan TPS yang disediakan oleh DKP
sebesar 4%, disediakan oleh swadaya masyarakat sebesar 9%, disediakan melalui
iuran RW sebanya 2%, dan disediakan secara sukarela sebesar 3%. Selain itu, 21%
lainnya disediakan oleh pihak lain seperti brimob, ikut menumpang dengan
sekolah, menggunakan lahan kosong ataupun kebun warga setempat.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Pengelolaan TPS Tiap Kelurahan
Lainnya
Tidak ada pengelola
Bersama
Pihak lain
DKP
RW &/ beberapa RW
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-14
Gambar 4.15 Penyediaan Lahan TPS di Kecamatan Bogor Utara
Berdasarkan Gambar 4.15 dapat dilihat distribusi penyedia lahan TPS di masing-
masing kelurahan. Pada umunya lahan TPS disediakan secara swadaya,
pengumpulan melalui iuran RW, DKP, maupun pihak lain. Untuk Kelurahan
Bantarjati, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa hampir seluruh
wilayahnya memiliki TPS. Di Kelurahan tersebut, DKP merupakan pihak penyedia
lahan TPS dengan persentase paling besar yaitu sebesar 52%, sedangkan dari
pihak lain sebanyak 38% dan 10% lainnya dari swadaya masyarakat. Sedangkan
untuk kelurahan Ciluar sendiri, karena tidak tersedianya TPS di kelurahan ini maka
tidak ada gambaran tentang penyedia lahan TPSnya.
Gambar 4.16 Penyediaan Lahan TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Utara
Sukarela3%
Swadaya9%
Pengumpulan melalui iuran
RW2%DKP
4%
Pihak lain21%Lainnya
61%
Penyediaan Lahan TPS Kec. Bogor Utara
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Penyediaan Lahan TPS Tiap Kelurahan
Lainnya
Pihak lain
DKP
Pengumpulan melalui iuran RW
Swadaya
Sukarela
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-15
D. Kondisi TPS
Kondisi TPS sangat dipengaruhi oleh tingkat pengelolaan TPS itu sendiri. Gambar
4.17 menjelaskan bahwa hanya 35% TPS di Kecamatan Bogor Utara yang terkelola
dengan baik, dan hanya terdapat 1 buah TPS yang berbasis 3R di Kecamatan ini.
Hal ini mengindikasikan TPS di Kecamatan ini cenderung belum terkelola dengan
baik bahkan cenderung berantakan. Persentase TPS yang kurang terkelola yakni
sebesar 20%. Sedangkan TPS dengan kondisi berantakan sebanyak 6% dan TPS
dengan kondisi cenderung tidak terkelola sebesar 1%. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, bahwa terdapat 45% TPS di Kecamatan ini tidak ada
pengelolaan. Hal tersebut yang menjadi salah satu penyebab TPS tersebut
cenderung kurang terkelola.
Gambar 4.17 Kondisi TPS di Kecamatan Bogor Utara
Pada Gambar 4.18 dapat dilihat bahwa secara keseluruhan hampir disemua
kelurahan terdapat TPS yang kurang kurang baik (kurang terkelola hingga
berantakan). Kelurahan Bantarjati merupakan kelurahan dimana lebih dari 90%
TPSnya dalam kondisi tidak baik. Sedangkan kelurahan yang memiliki jumlah TPS
yang terkelola cukup banyak adalah Kelurahan Cibuluh dengan persentase
sebesar 43%. Untuk kelurahan yang memiliki TPS berbasis 3R hanya terdapat di
Kelurahan Tanah Baru, yakni sebanyak 1 buah.
TPS 3R1%
Terkelola35%
Kurang terkelola
20%Cenderung
tidak terkelola1%
Berantakan6%
Lainnya37%
Kondisi TPS Kec. Bogor Utara
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-16
Gambar 4.18 Kondisi TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Utara
4.1.4 Sistem Pengangkutan A. Periodesasi Pengangkutan
Di Kecamatan Bogor Utara, hanya 18% wilayah yang pengangkutan sampahnya
dilakukan dalam setiap hari, dan 26% lainnya pengangkutan dilakukan dalam dua
hari sekali. Sedangkan sampah yang diangkut dalam seminggu sekali sebanyak
35%, 15 diangkut dalam waktu tiga hingga 4 hari sekali, dan 3% lainnya tidak
pernah diangkut. Hal ini mengindikasikan kurangnya perhatian pemerintah kota
terhadap pengelolaan sampah di Kecamatan Bogor Utara, dimana sampah yang
diangkut dalam sehari atau dua hari sekali kurang dari 50%.
Gambar 4.19 Periodesasi Pengangkutan Sampah di Kecamatan Bogor Utara
Pada Gambar 4.20 dijelaskan bahwa hampir seluruh kelurahan di Kecamatan
Bogor Utara, sampah yang terdapat di TPS atau tempat sampah umum lainnya
diangkut sampahnya menuju TPA. Meskipun demikian, periodesasi
pengangkutan masih perlu ditingkatkan. Hal ini dikarenakan masih banyak
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Kondisi TPS Tiap Kelurahan
Lainnya
Berantakan
Cenderung tidak terkelola
Kurang terkelola
Terkelola
TPS 3R
≥ 2x sehari0%
Setiap hari18%
2 hari sekali26%
3 – 4 hari
sekali 15%
Seminggu sekali35%
Tidak pernah di angkut
3%
Lainnya3%
Periodesasi Pengangkutan Kec. Bogor Utara
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-17
pengangkutan sampah yang dilakukan lebih dari dua hari sekali. Kelurahan yang
memiliki periodesasi pengangkutan kurang baik adalah Kelurahan Cibuluh,
Kelurahan Ciluar, dan Kelurahan Ciparigi. Di Kelurahan Cibuluh, sampah dari TPS
atau tempat sampah umum di seluruh wilayahnya diangkut dalam seminggu
sekali. Untuk kelurahan yang memiliki periodesasi pengangkutan paling baik
adalah Kelurahan Tanah Baru, dimana seluruh wilayahnya dilakukan
pengangkutan sampah dalam sehari sekali.
Gambar 4.20 Periodesasi Pengangkutan Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Utara
Tabel 4.4 Identifikasi Periodesasi Pengangkutan ≥ 2x Sehari dan Lebih Dari 3 Hari di Kecamatan Bogor
Utara
No Kelurahan ≥ 2x sehari 3 hari
RW RT RW RT
1 Cibuluh (*) - - 03 2
2 Cimahpar (*)
3 Tanah Baru (*)
4 Ciluar
07
08
09
10
4
4
8
5
5 Kedung Halang 03 1
6 Bantarjati 13 1
7 Tegal Gundil (*) 03 1
8 Ciparigi
01
02
06
07
08
11
1
1
5
1
2
1
Keterangan: * = Di Kelurahan ini tidak ada hasil survei/hasil survei < 5%
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Periodesasi Pengangkutan Tiap Kelurahan
Lainnya
Tidak pernah di angkut
Seminggu sekali
3 – 4 hari sekali
2 hari sekali
Setiap hari
≥ 2x sehari
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-18
Tabel 4.5 Identifikasi TPS Yang Tidak Terangkut di Kecamatan Bogor Utara
No Kelurahan Ada TPS (11a,b,c)
Tidak Terangkut
(16f)
RW RT RW RT
1 Cibuluh (*)
01
02
03
04
06
07
09
3
2
3
2
1
7
7
2 Cimahpar (*)
01
03
05
09
12
15
1
4
4
3
2
3
3 Tanah Baru (*)
04
05
06
07
08
09
10
11
5
5
3
6
5
4
2
1
4 Ciluar - - 04
06
1
1
5 Kedung Halang
04
05
07
09
15
6
1
1
1
2
- -
6 Bantarjati
02
03
05
07
09
12
13
14
15
1
1
2
1
1
2
1
1
1
- -
7 Tegal Gundil (*)(**)
03
04
12
13
1
1
1
1
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-19
No Kelurahan Ada TPS (11a,b,c)
Tidak Terangkut
(16f)
RW RT RW RT
16 1
8 Ciparigi
02
04
07
08
11
1
1
1
1
1
- -
Keterangan: * = hasil survei untuk parameter pengangkutan di kelurahan ini tidak ada /hasil
survei < 5%
* *= hasil survei untuk parameter jenis TPS di kelurahan ini tidak ada /hasil survei < 5%
4.2 KECAMATAN BOGOR SELATAN
4.2.1 Sistem Pewadahan Sampah Level 2
Berdasarkan Gambar dapat dilihat bahwa, sebanyak 88% wilayah di Kecamatan Bogor
Selatan sudah menggunakan wadah angkut, 5% masih menggunakan wada
permanen, dan 7% lainnya belum memiliki wadah level 2.
Gambar 4.21 Jenis Pewadahan Sampah di Kecamatan Bogor Selatan
Persentase wilayah yang sudah menggunakan wadah angkut tersebut tersebar
hampir diseluruh kelurahan di kecamatan ini. Meskipun demikian, terdapat beberapa
kelurahan yang sebagian wilayahnya masih menggunakan jenis wadah tinggal, seperti
sebagian kecil Kelurahan Pamoyanan, Kelurahan Batutulis, Kelurahan Cipaku, dan
Kelurahan Cipakuan. Selain itu, masih terdapat juga beberapa kelurahan yang
sebagian wilayahnya juga belum memiliki pewadahan level 2. Kelurahan yang
memiliki persentase paling tinggi belum memiliki pewadahan level 2 adalah
Kelurahan Ranggamekar (Gambar 4.22).
Wadah Permanen / Wadah Tinggal
5%
Wadah Angkut88%
Tidak Ada pewadahan level
27%
Jenis Pewadahan Kec. Bogor Selatan
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-20
Gambar 4.22 Jenis Pewadahan Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan
Tabel 4.6 Kelurahan, RW, RT yang tidak ada pewadahan di Kecamatan Bogor Selatan
No Kelurahan
Komunal
(ada TPS) 1c Tidak Terlayani (1d,e,f,g,h)
RW ∑RT RW ∑RT
1 Mulyaharja
05
10
4
4
01
02
04
05
06
07
08
09
11
12
4
3
3
1
4
3
4
5
3
3
2 Pamoyanan
08
12
4
3
01
02
03
04
05
06
07
09
10
11
13
14
3
3
3
3
3
5
4
3
5
3
4
4
3 Ranggamekar
01
02
03
04
05
3
3
3
4
3
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Mu
lyah
arja
Pam
oya
nan
Ran
ggam
eka
r
Bat
utu
lis
Gen
ten
g
Ke
rtam
aya
Ran
cam
aya
Bo
jon
gker
ta
Cip
aku
Har
jasa
ri
Mu
aras
ari
Pak
uan
Law
angg
intu
ng
Bo
nd
on
gan
Emp
ang
Cik
aret
Jenis Pewadahan Tiap kelurahan
Tanpa Wadah
Wadah Angkut
Wadah Tinggal
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-21
No Kelurahan
Komunal
(ada TPS) 1c Tidak Terlayani (1d,e,f,g,h)
RW ∑RT RW ∑RT
06
07
08
09
10
11
12
13
5
5
4
4
3
4
3
3
4 Batutulis
01
05
06
07
08
3
2
4
4
4
09
10
3
3
5 Genteng
01 2 01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
2
5
5
2
3
2
2
2
3
2
6 Kertamaya
06 1 02
03
04
05
06
07
2
3
2
2
1
3
7 Rancamaya
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
3
3
4
3
2
3
4
3
2
3
8 Bojongkerta
01
02
03
04
05
5
7
4
4
2
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-22
No Kelurahan
Komunal
(ada TPS) 1c Tidak Terlayani (1d,e,f,g,h)
RW ∑RT RW ∑RT
06 4
9 Cipaku
12
14
1
3
03
04
06
07
09
10
12
14
15
16
3
2
6
4
3
3
2
1
3
3
10 Harjasari
01
02
03
04
05
07
08
09
10
11
12
13
1
5
4
2
4
2
6
3
3
3
3
2
11 Muarasari
01
04
05
06
07
08
2
5
4
6
3
4
12 Pakuan
03
04
05
06
07
1
4
4
4
1
13 Lawanggintung
01
03
04
08
3
4
5
3
06
07
4
2
14 Bondongan
02
03
04
05
06
07
4
3
3
5
3
5
01
09
12
15
16
17
4
3
4
1
1
1
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-23
No Kelurahan
Komunal
(ada TPS) 1c Tidak Terlayani (1d,e,f,g,h)
RW ∑RT RW ∑RT
10
11
13
14
17
18
1
4
3
3
3
3
19
20
1
4
15 Empang
02
03
04
05
06
07
08
09
12
13
14
15
16
17
18
19
20
5
6
5
6
6
7
5
6
5
6
7
6
3
8
7
6
6
02
04
10
11
16
5
2
6
3
2
16 Cikaret
01
02
03
04
06
12
7
3
6
7
1
3
02
05
07
08
09
10
11
12
1
2
1
7
6
5
1
3
4.2.2 Sistem Pengumpulan A. Alat Pengumpul
Jumlah alat pengumpul sampah di Bogor Selatan tergolong masih sedikit. Sebanyak 49%
wilayah di kecamatan ini tidak memiliki alat pengumpul sampah. Sedangkan yang
menggunakan alat pengumpul komunal hanya sebesar 28%, dan 23% lainnya
menggunakan alat pengumpul individual (Gambar 4.23). Masih rendahnya jumlah alat
pengumpul di Kecamatan ini disebabkan oleh masih rendahnya pelayanan penanganan
sampah itu sendiri, sehingga menyebabkan aspek-aspek operasional seperti jumlah alat
pengumpul relatif sedikit.
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-24
Gambar 4.23 Sistem Pengumpulan Sampah di Kecamatan Bogor Selatan
Berdasarkan Gambar 4.24 dapat dilihat bahwa Kelurahan Rancamaya dan
Kelurahan Bojongkerta merupakan kelurahan yang tidak memiliki alat
pengumpul. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kedua kelurahan
tersebut merupakan kelurahan yang tidak mendapatkan pelayanan penanganan
sampah, sehingga jumlah alat pengumpulnya juga tidak ada. Sedangkan
kelurahan yang memiliki persentase sistem pengumpulan yang paling baik
adalah Kelurahan Empang. Di Kelurahan ini sebanyak 28% wilayahnya
menggunakan alat pengumpul komunal, dan 64% lainnya menggunakan alat
pengumpul individual.
Gambar 4.24 Sistem Pengumpulan Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan
Tabel 4.7 Kelurahan, RW, RT Yang Tidak Ada Pengumpulan Sampah dan Pengumpulan Komunal di
Kecamatan Bogor Selatan
No Kelurahan Komunal (3e) Tidak ada pengumpulan (3f)
RW RT RW RT
Komunal28%
Individual23%
Tidak ada pengumpulan
sampah49%
Sistem Pengumpulan Kec. Bogor Selatan
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Sistem Pengumpulan Tiap Kelurahan
Tidak ada
Individual
Komunal
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-25
No Kelurahan Komunal (3e) Tidak ada pengumpulan (3f)
RW RT RW RT
1 Mulyaharja
01
02
04
06
07
08
09
11
12
4
3
3
4
3
4
5
3
3
2 Pamoyanan
02
03
04
05
07
09
11
13
14
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3 Ranggamekar
09
10
4
3
01
02
04
05
06
07
08
11
12
13
3
4
4
3
5
5
4
4
3
3
4 Batutulis
01
02
03
04
05
08
4
3
4
4
5
3
09
10
3
3
5 Genteng
01 2 01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
2
5
5
2
3
2
2
2
3
2
6 Kertamaya 02 2
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-26
No Kelurahan Komunal (3e) Tidak ada pengumpulan (3f)
RW RT RW RT
03
04
05
07
3
2
2
3
7 Rancamaya
3
3
3
3
2
3
4
3
2
3
8 Bojongkerta
01
02
03
04
05
06
5
7
4
4
2
4
9 Cipaku
01
12
4
1
03
04
06
07
09
10
12
14
15
17
3
2
6
4
3
3
2
1
3
3
10 Harjasari
01
02
03
04
05
07
08
09
10
11
12
13
1
5
4
2
4
2
6
3
3
3
3
2
11 Muarasari
01
04
05
2
5
4
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-27
No Kelurahan Komunal (3e) Tidak ada pengumpulan (3f)
RW RT RW RT
06
07
08
3
3
4
12 Pakuan
03
04
05
06
07
1
4
4
4
1
13 Lawanggintung
03
04
08
4
5
3
01
06
07
2
4
2
14 Bondongan
01
02
03
04
05
07
09
10
12
13
14
15
17
4
4
3
3
5
1
3
1
4
3
2
2
3
16
17
19
4
1
1
15 Empang
04
06
07
08
11
12
14
15
16
17
18
19
20
7
6
7
5
2
5
7
4
5
8
7
6
6
10
11
6
1
16 Cikaret
09 1 02
05
07
12
1
1
1
2
B. Periodesasi Pengumpulan Sampah
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-28
Seperti yang dijelaskan oleh Gambar dapat dilihat bahwa sebanyak 37% wilayah dari
Kecamatan bogor Selatan melakukan pengumpulan sampah dalam sehari sekali, 18%
melakukan pengumpulan sampah dalam dua hari sekali, dan 15% lainnya melakukan
pengumpulan sampah lebih dari tiga hari sekali. Selain itu, 29% wilayahnya tidak
melakukan pengumpulan sampah.
Gambar 4.25 Periodesasi Pengumpulan Sampah di Kecamatan Bogor Selatan
Pada Gambar 4.26 dapat dilihat bahwa periodesasi pengumpulan sampah tidak
merata. Kelurahan Genteng, Kelurahan Muarasari, dan Kelurahan Lawanggintung,
merupakan kelurahan dimana pengumpulan sampahnya dilakukan setiap hari.
Sedangkan Kelurahan Mulyaharja merupakan Kelurahan yg 59% wilayahnya tidak
ada jadwal pengumpulan sampah.
Untuk kelurahan Bojongkerta, tidak terdapat gambaran mengenai periodesasi
pengumpulan sampah di wilayah tersebut. Hal ini disebabkan selain tidak adanya
sistem pengumpulan di kelurahan tersebut, kelurahan ini juga belum terjangkau
oleh pelayanan penanganan sampah. Kelurahan yang periode pengumpulan
sampah dilakukan lebih dari 3 hari dan jadwal yang tidak tentu dapat dilihat pada
Tabel berikut.
Setiap hari37%
Dua hari sekali18%
Tiga hari sekali3%
Seminggu sekali4%
Tidak tentu8%
Tidak ada29%
Lainnya1%
Periodesasi Pengumpulan Sampah Kec. Bogor Selatan
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-29
Gambar 4.26 Periodesasi pengumpulan Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan
Tabel 4.8 Kelurahan, RW, RT dengan Periode Pengumpulan > 3 Hari & Tidak Tentu di Kecamatan Bogor
Selatan
No Kelurahan
3 hari
(4d) Tidak tentu (4e)
RW RT RW RT
1 Mulyaharja - - 12 3
2 Pamoyanan - - 11
13
3
4
3 Ranggamekar - - 09
10
4
3
4 Batutulis - - - -
5 Genteng (*)
6 Kertamaya - - 05 1
7 Rancamaya (*) 08 1
8 Bojongkerta (*)
9 Cipaku - - - -
10 Harjasari - - - -
11 Muarasari - - - -
12 Pakuan - - - -
13 Lawanggintung - - - -
14 Bondongan - - 02 4
15 Empang - - 04 7
16 Cikaret
07
08
11
12
3
1
1
3
08 3
Keterangan: * = Di Kelurahan ini tidak ada hasil survei/hasil survei < 10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Periodesasi Pengumpulan Tiap Kelurahan
Lainnya
Tidak ada
Tidak tentu
Seminggu sekali
Tiga hari sekali
Dua hari sekali
Setiap hari
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-30
C. Penyediaan Alat Pengumpul Sampah
Penyediaan alat pengumpul sampah pada umumnya disediakan oleh pemerintah,
pihak swasta, ataupun swadaya masyarakat. Seperti yang sudah dijelaskan oleh Gambar
3.3, bahwa hanya 51% wilayah di Kecamatan Bogor Selatan yang memiliki alat
pengumpul. 51% alat pengumpul yang ada tersebut disediakan oleh beberapa pihak,
seperti pihak RW sebesar 28%, pihak DKP sebesar 20%, disediakan secara swadaya
sebesar 10%, dan 8% lainnya disediakan oleh pihak lain (Gambar 4.27).
Gambar 4.27 Penyediaan Alat Pengumpul Sampah di Kecamatan Bogor Selatan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pihak RW berkontribusi paling besar
dalam penyediaan alat pengumpul. Kelurahan Empang merupakan kelurahan yang
kontribusi pihak RWnya dalam penyediaan alat pengumpul paling tinggi. Sebanyak
84% wilayah ini, alat pengumpulnya disediakan oleh pihak RW, dan 16% lainnya
disediakan oleh pihak lain. Sedangkan Kelurahan Batutulis merupakan kelurahan yang
sebagian besar wilayahnya, alat pengumpul dikelurahan ini disediakan secara swadaya
oleh masyarakat setempat. Gambaran distribusi penyedia alat pengumpul tiap
kelurahan dapat dilihat di Gambar 4.28.
Swadaya10%
RW28%
DKP20%Pihak Lain
8%
Lainnya34%
Penyediaan Alat Pengumpul Kec. Bogor Selatan
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-31
Gambar 4.28 Penyediaan Alat Pengumpul Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan
Pada Gambar 4.28 tersebut, tidak ada gambaran pihak penyedia alat pengumpul di
Kelurahan Genteng dan Kelurahan Bojongkerta. Hal ini dikarenakan di kedua kelurahan
tersebut tidak adanya sistem pengumpulan sampah, baik sistem individual maupun
sistem komunal.
4.2.3 TPS (Tempat Penampungan Sementara)
Tempat penampungan sementara (TPS) merupakan suatu bangunan atau tempat
yang digunakan untuk memindahkan sampah dari pengumpulan sampah sistem
komunal ke truk pengangkut sampah. TPS pada umumnya berupa Transfer Depo,
kontiner besar, bak permanen. sejumlah daerah di Indonesia juga menggunakan area
pinggir jalan dan lahan kosong sebagai TPS.
Masih rendahnya pelayanan penanganan sampah di Kecamatan Bogor Selatan juga
mempengaruhi jumlah keberadaan TPS di kecamatan ini. Sebanyak 26% wilayah dari
Kecamatan Bogor Selatan ini tidak memiliki TPS, 2% menggunakan lahan kosong, dan
26% lainnya menggunakan lahan kosong yang digunakan sebagai TPS. Sedangkan
sebanyak 21% dari wilayah kecamatan ini memilii TPS, dimana 9% merupakan bak
permanen, 11% menggunakan kontiner, 1% lainnya menggunakan transfer depo
(Gambar 4.29).
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Mu
lyah
arja
Pam
oya
nan
Ran
ggam
eka
r
Bat
utu
lis
Gen
ten
g
Ke
rtam
aya
Ran
cam
aya
Bo
jon
gker
ta
Cip
aku
Har
jasa
ri
Mu
aras
ari
Pak
uan
Law
angg
intu
ng
Bo
nd
on
gan
Emp
ang
Cik
aret
Penyediaan Alat Pengumpul Tiap Kelurahan
Lainnya
Pihak Lain
DKP
RW
Swadaya
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-32
Gambar 4.29 Jenis TPS Di Kecamatan Bogor Selatan
Gambar 4.30 Jenis TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan
Seperti yang dijelaskan oleh Gambar 4.30, Kelurahan Genteng, Kelurahan Kertamaya,
dan Kelurahan Cipaku, merupakan kelurahan yang memiliki TPS cukup baik. Di
Kelurahan Genteng dan Kelurahan Cipaku, sebagian besar wilayahnya menggunakan
bak kontiner. Untuk Kelurahan Kertamaya sendiri, sebagian besar wilayahnya
menggunakan bak permanen sebagai TPS. Sedangkan untuk Kelurahan Pamoyanan,
Kelurahan Ranggamekar, Kelurahan Harjasari, dan Kelurahan Pakuan, merupakan
kelurahan yang TPSnya belum sesuai standar SNI. Di keempat kelurahan tersebut,
sebagian besar wilayahnya masih menggunakan lahan kosong dan area pinggir jalan
sebagai TPS. Pada gambar tersebut juga dapat dilihat bahwa Kelurahan Muarasari
merupakan kelurahan dengan persentase keberadaan TPS di kelurahannya paling
sedikit. Di kelurahan ini, 98% wilayahnya tidak memiliki TPS.
Bak Permanen9%
Transfer Depo1%
Kontainer11% Pinggir Jalan
2%
Lahan Kosong26%
Tidak ada26%
Lainnya25%
Jenis TPS Kec. Bogor Selatan
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Mu
lyah
arja
Pam
oya
nan
Ran
ggam
eka
r
Bat
utu
lis
Gen
ten
g
Ke
rtam
aya
Ran
cam
aya
Bo
jon
gker
ta
Cip
aku
Har
jasa
ri
Mu
aras
ari
Pak
uan
Law
angg
intu
ng
Bo
nd
on
gan
Emp
ang
Cik
aret
Jenis TPS Tiap Kelurahan
Lainnya
Tidak ada
Lahan Kosong
Pinggir Jalan
Kontainer
Transfer Depo
Bak Permanen
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-33
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Kelurahan Rancamaya dan Kelurahan
Bojongkerta merupakan kelurahan yang tidak memperoleh pelayanan penanganan
sampah. Oleh karena itu, di kedua kelurahan tersebut tidak terdapat gambaran
mengenai jenis TPS.
A. Jumlah TPS
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa hanya 21% wilayah dari Kecamatan
Bogor Selatan yang memiliki TPS layak, dan sebanyak 28% TPS masih belum layak.
Hal ini sangat mempengaruhi jumlah TPS dimasing-masing kelurahan. Pada Gambar
4.31 menjelaskan bahwa 84% dari kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan hanya
memiliki 1 buah TPS, 14% kelurahan memiliki 2 buah TPS, dan hanya 2% kelurahan di
kecamatan ini yang memiliki TPS lebih dari 3 buah.
Gambar 4.31 Jumlah TPS di Kecamatan Bogor Selatan
Pada Gambar 4.32 dapat dilihat bahwa kelurahan yang memiliki jumlah TPS lebih dari
3 buah hanya Lawanggintung. Sedangkan kelurahan yang memiliki jumlah TPS 2 buah
hanya terdapat di sebagian Kelurahan Batutulis, Kelurahan Empang, serta sebagian
kecil dari Kelurahan Lawanggintung dan Kelurahan Bondongan. Secara keseluruhan,
sebagian besar kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan ini memiliki TPS sebanyak 1
buah saja.
1 buah84%
2 buah14%
≥ 3 buah2% lainnya
0%
Jumlah TPS Kec. Bogor Selatan
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-34
Gambar 4.32 Jumlah TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan
Gambaran jenis TPS tiap kelurahan akan mempengaruhi jumlah TPS tiap kelurahan itu
sendiri. Seperti yang telah digambarkan oleh gambar 4.32 bahwa Kelurahan
Rancamaya dan Kelurahan Bojongkerta tidak ada gambaran mengenai jensi TPS di
kedua keluarahan tersebut. Sedangkan untuk Kelurahan Harjasari dan Kelurahan
Pakuan lebih, dikedua kelurahan tersebut lebih dar 65% wilayahnya tidak terdapat
TPS, dan sisanya memiliki TPS yang memanfaatkan area pinggir jalan sebagai lahan
untuk TPSnya. Sehingga hal tersebut mempengaruhi tidak adanya gambaran
mengenai jumlah TPS di kedua kelurahan tersebut.
B. Pengelolaan TPS
Tujuan dari pengelolaan TPS adalah agar TPS dapat memaksimalkan fungsinya
sebagai tempat penampungan sementara sampah sebelum dingkut ke Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA) baik dari aspek teknis maupun aspek non-teknisnya. Seperti
yang digambarkan oleh Gambar 3.9 bahwa hanya 49% kelurahan di Kecamatan Bogor
Selatan yang memiliki TPS, baik TPS layak maupun TPS dalam kondisi tidak layak. 38%
TPS tersebut dikelola oleh pihak RW, 27% dikelola oleh pihak DKP (Dinas Kebersihan
dan Pertamanan), dan 2 % lainnya dikelola oleh pihak lain. Sedangkan TPS yang
belum terkelola sebanyak 30% (Gambar 4.33).
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Mu
lyah
arja
Pam
oya
nan
Ran
ggam
eka
r
Bat
utu
lis
Gen
ten
g
Ke
rtam
aya
Ran
cam
aya
Bo
jon
gker
ta
Cip
aku
Har
jasa
ri
Mu
aras
ari
Pak
uan
Law
angg
intu
ng
Bo
nd
on
gan
Emp
ang
Cik
aret
Jumlah TPS Tiap Kelurahan
lainnya
≥ 3 buah
2 buah
1 buah
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-35
Gambar 4.33 Pengelolaan TPS di Kecamatan Bogor Selatan
Berdasarkan Gambar 4.34 dapat dilihat pihak pengelola TPS yang ada dimasing-
masing kelurahan. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa TPS di Kelurahan
Ranggamekar tidak ada pengelola. Hal ini dikarenakan sebagian besar TPS yang ada
di kelurahan ini hanya menggunakan lahan kosong sebagai tempat penampungan
sementara sampahnya, sehingga pengelola TPSnya juga tidak ada. Sedangkan
kelurahan yang sebagian besar TPS di wilayahnya dikelola oleh pihak DKP adalah
Kelurahan Genteng. Di Kelurahan Genteng ini, sebagian besar wilayahnya
menggunakan bak kontiner sebagai TPS. Untuk kelurahan Muarasari dan Kelurahan
Pakuan, dikedua kelurahan tersebut sebagian besar TPSnya dikelola oleh pihak RW
setempat.
Kelurahan Rancamaya dan Kelurahan Bojongkerta merupakan kelurahan yang tidak
memiliki gambaran jenis TPS. Sehingga tidak terdapat pula gambaran mengenai
pengelola TPS di kedua kelurahan tersebut.
Gambar 4.34 Pengelolaan TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan
RW &/ beberapa
RW38%
DKP27%
Pihak lain2%
Bersama0%
Tidak ada pengelola
30%
Lainnya3%
Pengelolaan TPS Kec. Bogor Selatan
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Mu
lyah
arja
Pam
oya
nan
Ran
ggam
eka
r
Bat
utu
lis
Gen
ten
g
Ke
rtam
aya
Ran
cam
aya
Bo
jon
gker
ta
Cip
aku
Har
jasa
ri
Mu
aras
ari
Pak
uan
Law
angg
intu
ng
Bo
nd
on
gan
Emp
ang
Cik
aret
Pengelolaan TPS Tiap Kelurahan
Lainnya
Tidak ada pengelola
Bersama
Pihak lain
DKP
RW &/ beberapa RW
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-36
C. Penyediaan Lahan TPS
Lahan TPS merupakan lahan yang digunakan sebagai tempat penampungan
sementara sampah. Penyedia lahan TPS di setiap kelurahan menjadi salah satu faktor
masih sedikitnya TPS yang tersedia di Kecamatan Bogor Selatan ini (49%). Di
Kecamatan ini, 20% TPSnya disediakan oleh pihak DKP, 16% disediakan dari
pengumpulan iuran RW, 14% disediakan secara swadaya, 8% disediakan dengan
sukarela, dan 3% lainnya disediakan oleh pihak lain (Gambar 4.35).
Gambar 4.35 Penyediaan Lahan TPS di Kecamatan Bogor Selatan
Seperti yang digambarkan oleh Gambar 4.36, bahwa TPS di Kelurahan Genteng,
Kelurahan Kertamaya, dan Kelurahan Cipaku, sebagian besar pengelola TPS di
kelurahan tersebut adalah pihak DKP. Hal ini juga sejalan dengan pihak penyedia
lahan TPS di ketiga kelurahan tersebut. Dimana pada Gambar 3.16 dapat dilihat
bahwa penyedia lahan TPS dari ketiga kelurahan tersebut adalah sebagian besar oleh
pihak DKP. Sedangkan untuk Kelurahan Harjasari, merupakan kelurahan dimana
sebagian besar TPS di wilayahnya disediakan dengan sukarela oleh warga setempat.
Gambar 4.36 Penyediaan Lahan TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan
Sukarela8%
Swadaya14%
Pengumpulan melalui iuran
RW16%
DKP20%
Pihak lain3%
Lainnya39%
Penyediaan Lahan TPS Kec. Bogor Selatan
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Mu
lyah
arja
Pam
oya
nan
Ran
ggam
eka
r
Bat
utu
lis
Gen
ten
g
Ke
rtam
aya
Ran
cam
aya
Bo
jon
gker
ta
Cip
aku
Har
jasa
ri
Mu
aras
ari
Pak
uan
Law
angg
intu
ng
Bo
nd
on
gan
Emp
ang
Cik
aret
Penyediaan Lahan TPS Tiap Kelurahan
Lainnya
Pihak lain
DKP
Pengumpulan melalui iuran RW
Swadaya
Sukarela
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-37
Untuk Kelurahan Rancamaya dan Kelurahan Bojongkerta merupakan kelurahan yang
tidak memiliki gambaran mengenai jenis TPS. Sehingga tidak diperoleh juga
gambaran mengenai penyedia lahan TPS di kedua kelurahan tersebut.
D. Kondisi TPS
Kondisi TPS sangat dipengaruhi oleh jenis TPS dan tingkat pengelolaan TPS itu
sendiri. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa hanya 21% wilayah dari
Kecamatan Bogor Selatan yang memiliki TPS layak, dan sebanyak 28% TPS masih
belum layak. Selain itu, dijelaskan juga bahwa 30% TPS yang ada tidak memiliki
pengelola. Hal inl tersebut yang menyebabkan banyaknya TPS yang ada di Kecamatan
ini dalam kondisi tidak terkelola bahkan berantakan. Seperti yang dijelaskan oleh
Gambar 4.37 bahwa 65% TPS dalam kondisi kurang terkelola, 6% dalam kondisi
cenderung tidak terkelola, dan 14% TPS dalam kondisi berantakan. Hanya 11% TPS
dalam kondisi terkelola, dan 4% lainnya merupakan TPS 3R.
Gambar 4.37 Kondisi TPS di Kecamatan Bogor Selatan
Pada Gambar 4.38 dapat dilihat bahwa hanya Kelurahan Genteng, Kelurahan
Kertamaya, Kelurahan Muarasari, Kelurahan Pakuan, dan Kelurahan Lawanggintung
yang sebagian besar TPSnya dalam kondisi terkelola. Sedangkan sebagian besar TPS
dikelurahan lainnya dalam kondisi kurang terkelola.
Untuk Kelurahan Rancamaya dan Kelurahan Bojongkerta merupakan kelurahan yang
tidak memiliki gambaran mengenai jenis TPS. Sehingga tidak diperoleh juga
gambaran mengenai kondisi TPS di kedua kelurahan tersebut.
TPS 3R4%
Terkelola11%
Kurang terkelola
65%
Cenderung tidak terkelola
6%
Berantakan14%
Lainnya0%
Kondisi TPS Kec. Bogor Selatan
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-38
Gambar 4.38 Kondisi TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan
4.2.4 Sistem Pengangkutan A. Periodesasi Pengangkutan
Seperti yang dijelaskan Gambar 4.39 bahwa, hanya 1% wilayah di Kecamatan Bogor
Selatan yang sampahnya tidak pernah diangkut ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir).
Sedangkan sampah yang diangkut, periode pengangkutannya bervariasi. Sebanyak
58% sampah diangkut kurang dari dua hari sekali, sedangkan 31% lainnya sampah
diangkut dengan periode lebih dari dua hari sekali. Idealnya sampah diangkut dengan
periode kurang dari tiga hari sekali. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan dampak
seperti terjadinya pembusukan sampah yang mengurangi nilai estetika dari wilayah
tersebut.
Gambar 4.39 Periodesasi Pengangkutan Sampah di Kecamatan Bogor Selatan
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa sebagian besar sampah di wilayah
Kecamatan Bogor Selatan ini diangkut dalam periode kurang dari tiga hari sekali.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Mu
lyah
arja
Pam
oya
nan
Ran
ggam
eka
r
Bat
utu
lis
Gen
ten
g
Ke
rtam
aya
Ran
cam
aya
Bo
jon
gker
ta
Cip
aku
Har
jasa
ri
Mu
aras
ari
Pak
uan
Law
angg
intu
ng
Bo
nd
on
gan
Emp
ang
Cik
aret
Kondisi TPS Tiap Kelurahan
Lainnya
Berantakan
Cenderung tidak terkelola
Kurang terkelola
Terkelola
TPS 3R
≥ 2x sehari12%
Setiap hari41%2 hari sekali
17%
3 – 4 hari sekali 12%
Seminggu sekali7%
Tidak pernah di angkut
1%Lainnya
10%
Periodesasi Pengangkutan Kec. Bogor Selatan
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-39
Wilayah tersebut tersebar di beberapa kelurahan, seperti Kelurahan Batutulis,
Kelurahan Genteng, Kelurahan Harjasari, Kelurahan Muarasari, dan Kelurahan
Lawanggintung. Khusus untuk Kelurahan Muarasari, pengangkutan sampah dalam
periode setiap hari mencapai 100%. Sedangkan kelurahan yang sampahnya tidak
pernah diangkut adalah sebagian wilayah dari Kelurahan Ranggamekar (Gambar
4.40).
Khusus untuk Kelurahan Rancamaya dan Kelurahan Bojongkerta tidak terdapat
gambaran mengenai periodesasi pengangkutan sampah. Hal ini dikarenakan wilayah
dari kedua kelurahan tersebut belum memperoleh pelayanan penanganan sampah
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Gambar 4.40 Periodesasi Pengangkutan Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan
Untuk mengidentifikasi periodesasi pengangkutan sampah tiap kelurahan, Tabel
4.9akan menjelaskan mengenai daftar kelurahan yang sampahnya diangkut lebih dari
2 hari sekali dan lebih dari 3 hari sekali. Sedangkan Tabel 4.10 menjelaskan mengenai
daftar kelurahan-kelurahan yang sampahnya tidak terangkut dari TPS.
Tabel 4.9 Identifikasi Periodesasi Pengangkutan ≥ 2x Sehari dan Lebih Dari 3 Hari di Kecamatan Bogor
Selatan
No Kelurahan ≥ 2x sehari 3 hari
RW RT RW RT
1 Mulyaharja - - 10 4
2 Pamoyanan
01
02
03
04
05
3
3
3
3
3
08 4
3 Ranggamekar (**) 03 3
4 Batutulis 07 4 - -
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Mu
lyah
arja
Pam
oya
nan
Ran
ggam
eka
r
Bat
utu
lis
Gen
ten
g
Ke
rtam
aya
Ran
cam
aya
Bo
jon
gker
ta
Cip
aku
Har
jasa
ri
Mu
aras
ari
Pak
uan
Law
angg
intu
ng
Bo
nd
on
gan
Emp
ang
Cik
aret
Periodesasi Pengangkutan Tiap Kelurahan
Lainnya
Tidak pernah di angkut
Seminggu sekali
3 – 4 hari sekali
2 hari sekali
Setiap hari
≥ 2x sehari
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-40
No Kelurahan ≥ 2x sehari 3 hari
RW RT RW RT
5 Genteng (**)
6 Kertamaya 02 4
7 Rancamaya (**)
8 Bojongkerta (**)
9 Cipaku - - 08
16
1
3
10 Harjasari (**)
11 Muarasari (**)
12 Pakuan (**) 03 1
13 Lawanggintung 04 2 - -
14 Bondongan
- - 02
05
08
13
4
5
3
1
15 Empang 06
14
6
7 - -
16 Cikaret
- - 01
03
04
07
11
12
7
6
7
3
1
3
Keterangan: ** = Di Kelurahan ini tidak ada hasil survei/hasil survei < 10%
Tabel 4.10 Identifikasi TPS Yang Tidak Terangkut di Kecamatan Bogor Selatan
No Kelurahan Ada TPS Tidak Terangkut
RW RT RW RT
1 Mulyaharja 05
12
5
3
- -
2 Pamoyanan 08 4 - -
3 Ranggamekar 03 3 12 3
4 Batutulis
02
03
04
06
3
4
1
4
- -
5 Genteng (***) 01 2 - -
6 Kertamaya
01
02
05
08
09
3
4
1
2
4
- -
7 Rancamaya (***)
8 Bojongkerta (***)
9 Cipaku 02
03
2
2
- -
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-41
No Kelurahan Ada TPS Tidak Terangkut
RW RT RW RT
05
08
11
12
13
14
18
5
4
3
1
3
3
2
10 Harjasari (***) 06 2
11 Muarasari (***) 03 1
12 Pakuan (***) 03 1
13 Lawanggintung
01
02
03
04
05
08
1
6
2
5
1
3
- -
14 Bondongan
01
02
11
4
4
4
-
-
15 Empang 09 6 - -
16 Cikaret 03 6 - -
Keterangan: *** = Di Kelurahan ini tidak ada hasil survei/hasil survei < 10%
4.3 KECAMATAN BOGOR BARAT
4.3.1 Sistem Pewadahan Sampah level 2 A. Jenis Pewadahan
Berdasarkan grafik diperoleh, jenis pewadahan sampah yang digunakan di Kecamatan
Bogor Barat terdiri dari, 71% wadah angkut, 20% tidak ada pewadahan, dan 9%
wadah permanen/ wadah tinggal.
Gambar 4.41 Jenis Pewadahan Sampah di Kecamatan Bogor Barat
Wadah Permanen /
Wadah Tinggal
9%
Wadah Angkut
71%
Tidak Ada pewadahan
level 220%
Jenis Pewadahan Kecamatan Bogor Barat
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-42
Wadah angkut adalah wadah yang digunakan untuk menyimpan sampah secara
sementara untuk kemudian diangkut sampahnya oleh petugas sampah, seperti:
1. Menggunakan satu wadah sampah besar yang bisa dipindahkan seperti tong
atau tempat sampah besar dari plastik/fiber/drum
2. Menggunakan beberapa tempat sampah dari dalam rumah untuk disimpan di
depan rumah
3. Menggantungkan / menyimpan sampah di dalam kresek/karung di pagar
Sedangkan Wadah Permanen seperti menggunakan bak sampah permanen/ bak
bata/ bak beton.
Gambar 4.42 Jenis Pewadahan Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Barat
Berdasarkan grafik dapat dilihat secara umum jenis pewadahan yang digunakan oleh
kelurahan-kelurahan di Kecamatan Bogor Barat adalah Wadah Angkut. Bahkan, di
Kelurahan Situ Gede, Sindang Barang, Marga Jaya, dan Balungbang Jaya jenis
pewadahan sampahnya 100% menggunakan Wadah Angkut. Untuk persentase jenis
pewadahan Wadah Tinggal yang tertinggi terdapat di kelurahan Pasir Mulya sebesar
33%. Sedangkan untuk kelurahan yang tidak memiliki pewadahan sampah dengan
persentase >50% terdapat pada Pasir Jaya (59%) dan Semplak (51%).
Tabel 4.11 Kelurahan, RW, RT yang tidak ada pewadahan di Kecamatan Bogor Barat
No Kelurahan
Komunal
(ada TPS) 1c
Tidak Terlayani
(1d,e,f,g,h)
RW ∑RT RW ∑RT
1 Situ Gede
02
03
10
1
4
4
01
02
04
05
06
3
2
4
3
3
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Jenis Pewadahan Tiap Kelurahan
Tanpa Wadah
Wadah Angkut
Wadah Tinggal
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-43
No Kelurahan
Komunal
(ada TPS) 1c
Tidak Terlayani
(1d,e,f,g,h)
RW ∑RT RW ∑RT
07
08
09
3
3
4
2 Bubulak
02
03
04
06
07
08
09
10
11
12
4
6
1
2
4
3
1
2
4
1
04
05
06
09
12
2
2
1
3
3
3 Sindang Barang
01
03
04
07
08
3
3
4
1
6
01
02
03
04
07
2
4
3
3
3
4 Marga Jaya 01 1
01
02
03
04
05
06
2
6
3
2
3
3
5 Balungbang Jaya Tidak ada Tidak ada
01
02
03
04
05
06
08
11
12
3
3
5
5
4
4
2
5
2
6 Menteng
05
06
08
09
12
13
15
5
3
3
3
3
3
4
03
09
10
11
15
2
1
1
2
2
7 Cilendek Timur 04
10
4
4
05
06
07
08
3
1
5
2
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-44
No Kelurahan
Komunal
(ada TPS) 1c
Tidak Terlayani
(1d,e,f,g,h)
RW ∑RT RW ∑RT
8 Semplak
01
04
06
1
1
1
01
02
03
04
05
06
07
09
2
3
2
2
4
3
1
4
9 Pasir Mulya
03
04
05
3
1
3
Tidak ada Tidak ada
10 Curug Mekar Tidak ada Tidak ada 04
06
3
5
11 Curug Tidak ada Tidak ada
02
03
04
05
06
07
08
09
1
3
2
3
3
3
3
3
12 Pasir Kuda 05 3
03
04
06
10
11
12
5
2
5
1
2
1
13 Gunung Batu
02
03
04
07
09
10
12
2
6
3
4
5
3
4
01
01
04
05
06
10
11
13
14
6
4
3
3
5
2
5
4
4
14 Loji
01
02
04
10
11
12
2
4
4
1
2
2
02
03
05
06
08
09
11
13
1
5
3
4
1
4
3
3
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-45
No Kelurahan
Komunal
(ada TPS) 1c
Tidak Terlayani
(1d,e,f,g,h)
RW ∑RT RW ∑RT
15 Cileundeuk Barat
01
07
10
11
2
3
4
1
02
04
13
1
4
5
16 Pasir Jaya
01
05
06
1
1
1
03
04
05
06
07
08
09
10
12
13
14
15
4
3
1
3
5
6
2
6
4
3
4
1
4.3.2 Sistem Pengumpulan A. Jenis Alat Pengumpul
Sistem pengumpulan sampah dikategorikan menjadi 3 kategori, yaitu Komunal,
Individual, dan Tidak Ada Pengumpulan. Berdasarkan grafik diperoleh, persentase
sistem pengumpulan sampah di Kecamatan Bogor Barat yaitu 53% Komunal, 12%
Individual, dan 35% Tidak ada pengumpulan sampah.
Gambar 4.43 Sistem Pengumpulan Sampah di Kecamatan Bogor Barat
Adapun parameter yang digunakan untuk kategori Komunal meliputi:
1. Sampah diambil dan dikumpulkan menggunakan mobil bak
2. Sampah diambil dan dikumpulkan menggunakan gerobak sampah
Komunal53%
Individual12%
Tidak ada pengumpulan
sampah35%
Sistem Pengumpulan Kec. Bogor Barat
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-46
3. Sampah diambil dan dikumpulkan menggunakan motor sampah
4. Sampah diambil dan dikumpulkan menggunakan becak sampah
Sedangkan parameter yang digunakan untuk kategori Individual yaitu sampah
diambil dan dikumpulkan sendiri ke TPS atau tempat terdekat.
Gambar 4.44 Sistem Pengumpulan Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Barat
Berdasarkan grafik dapat dilihat sistem pengumpulan individual tertinggi terdapat
pada kelurahan Situ gede sebesar 71%, untuk sistem pengumpulan komunal tertinggi
terdapat pada kelurahan Cileundeuk Barat sebesar 84%. Sedangkan kelurahan yang
tidak memiliki sistem pengumpulan sampah adalah kelurahan Marga Jaya (76%) dan
Balungbang Jaya (75%).
Tabel 4.12 Kelurahan, RW, RT yang tidak ada pengumpulan sampah (3f) dan pengumpulan komunal (3e)
di Kecamatan Bogor Barat
No Kelurahan Komunal (3e) Tidak ada pengumpulan (3f)
RW RT RW RT
1 Situ Gede
02
04
05
06
07
08
09
10
2
3
3
3
3
3
4
3
01
04
3
1
2 Bubulak
04
05
06
07
08
1
1
1
2
1
Data di excel
tidak ada
Data di excel
tidak ada
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%Si
tu G
ede
Bu
bu
lak
Sin
dan
g B
aran
gM
arga
Jay
aB
alu
ngb
ang
Jaya
Men
ten
gC
ilen
dek
Tim
ur
Sem
pla
kP
asir
Mu
lya
Cu
rug
mek
arC
uru
gp
asir
ku
da
Gu
nu
ng
Bat
uLo
jiC
ileu
nd
ek B
arat
Pas
ir J
aya
Sistem Pengumpulan Tiap Kelurahan
Tidak ada
Individual
Komunal
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-47
No Kelurahan Komunal (3e) Tidak ada pengumpulan (3f)
RW RT RW RT
10
12
2
2
3 Sindang Barang 07
08
1
6
01
02
03
04
07
2
4
3
3
3
4 Marga Jaya 01
04
1
2
01
02
03
04
05
06
2
6
3
2
3
3
5 Balungbang Jaya Tidak
ada
Tidak
ada
01
02
03
04
05
06
08
11
12
3
3
5
5
4
4
2
5
2
6 Menteng
07
09
20
3
4
2
03
10
11
15
2
1
2
2
7 Cilendek Timur Tidak
ada
Tidak
ada
05
06
07
08
3
1
5
2
8 Semplak 01
10
1
1
01
02
03
04
05
06
07
09
2
3
2
3
4
4
1
4
9 Pasir Mulya 04
05
1
3 Tidak ada Tidak ada
10 Curug Mekar 03 1 04
06
3
5
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-48
No Kelurahan Komunal (3e) Tidak ada pengumpulan (3f)
RW RT RW RT
11 Curug 04 2
02
03
05
06
07
08
09
1
3
3
3
3
3
3
12 Pasir Kuda
03
05
12
5
1
1
02
04
05
06
10
11
7
2
1
5
1
2
13 Gunung Batu 02
09
3
5
01
02
04
05
06
10
11
13
14
6
3
3
3
5
2
5
4
4
14 Loji
04
10
11
4
1
2
02
03
05
06
08
09
11
13
1
5
3
4
1
4
3
3
15 Cileundeuk Barat 01
08
2
3 04 4
16 Pasir Jaya Tidak
ada
Tidak
ada
01
03
04
05
06
07
08
09
10
12
13
2
4
3
1
1
5
6
2
6
4
3
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-49
No Kelurahan Komunal (3e) Tidak ada pengumpulan (3f)
RW RT RW RT
14
15
4
1
B. Periodesasi pengumpulan sampah
Periodesasi pengumpulan sampah menggambarkan frekuensi pengambilan sampah
dari sumber oleh petugas kebersihan. Berdasarkan Pedoman Operasional
Pengumpulan Sampah di Indonesia (Depkimpraswil, 2003), periode pengumpulan
sampah dilakukan dalam 1 hari, 2 hari, dan maksimal 3 hari sekali. Periode
pengumpulan dipengaruhi oleh komposisi sampah, kapasitas kerja, desain peralatan,
dan kualitas pelayanan yang diinginkan.
Gambar 4.45 Frekuensi Pengumpulan Sampah di Kecamatan Bogor Barat
Berdasarkan grafik diperoleh frekuensi pengumpulan sampah terbesar di kecamatan
Bogor Barat adalah sampah yang dikumpulkan setiap hari yaitu sebesar 39%. Namun
demikian, persentase yang terbesar kedua adalah tidak ada nya pengumpulan
sampah yaitu sebesar 32%.
Setiap hari39%
Dua hari
sekali
16%Tiga hari
sekali7%
Seminggu sekali
4%
Tidak tentu2%
Tidak ada32%
Lainnya0%
Frekuensi Pengumpulan Kec. Bogor Barat
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-50
Gambar 4.46 Frekuensi Pengumpulan Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Barat
Berdasarkan grafik diperoleh persentase terbesar untuk frekuensi pengumpulan
sampah yang dilakukan setiap hari, yaitu kelurahan Cilendek Timur sebesar 80%.
Untuk persentase terbesar frekuensi pengumpulan sampah 2 hari sekali, yaitu
kelurahan Situ Gede sebesar 50%. Untuk persentase terbesar frekuensi pengumpulan
sampah 3 hari sekali, yaitu kelurahan Curug sebesar 31%. Untuk persentase terbesar
frekuensi pengumpulan sampah seminggu sekali, yaitu kelurahan Curug Mekar
sebesar 32%. Untuk persentase terbesar frekuensi pengumpulan sampah yang tidak
tentu, yaitu kelurahan Marga Jaya sebesar 12%. Sedangkan untuk persentase terbesar
frekuensi Tidak ada Pengumpulan sampah terdapat pada kelurahan Balungbang Jaya
sebesar 75%.
Tabel 4.13 Kelurahan, RW, RT dengan periode pengumpulan > 3 hari di Kecamatan Bogor Barat
No Kelurahan 3 hari Tidak tentu
RW RT RW RT
1 Situ Gede Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
2 Bubulak 13 4 Tidak ada Tidak ada
3 Sindang Barang Tidak ada Tidak ada 04 3
4 Marga Jaya Tidak ada Tidak ada 05 3
5 Balungbang Jaya Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
6 Menteng Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
7 Cilendek Timur Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
8 Semplak Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
9 Pasir Mulya 01 2 Tidak ada Tidak ada
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Situ
Ged
e
Bu
bu
lak
Sin
dan
g B
aran
g
Mar
ga J
aya
Bal
un
gban
g Ja
ya
Men
ten
g
Cile
nd
ek T
imu
r
Sem
pla
k
Pas
ir M
uly
a
Cu
rug
mek
ar
Cu
rug
pas
ir k
ud
a
Gu
nu
ng
Bat
u
Loji
Cile
un
dek
Bar
at
Pas
ir J
aya
Frekuensi Pengumpulan Tiap Kelurahan
Lainnya
Tidak ada
Tidak tentu
Seminggu sekali
Tiga hari sekali
Dua hari sekali
Setiap hari
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-51
No Kelurahan 3 hari Tidak tentu
RW RT RW RT
10 Curug mekar 05
07
3
8 Tidak ada Tidak ada
11 Curug 13 3 Tidak ada Tidak ada
12 pasir kuda Tidak ada Tidak ada 12 3
13 Gunung Batu 03 2 02 6
14 Loji 08
10
3
2 Tidak ada Tidak ada
15 Cileundek Barat Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
16 Pasir Jaya 03
06
1
1 Tidak ada Tidak ada
C. Penyediaan alat pengumpul sampah
Berdasarkan grafik diperoleh penyediaan alat pengumpul sampah terbesar di
Kecamatan Bogor Barat yaitu disediakan oleh Pihak Lain sebesar 41%, kemudian
disediakan oleh Swadaya masyarakat sebesar 32%, disediakan oleh DKP sebesar 17%,
dan disediakan oleh RW sebesar 6%. Adapun yang termasuk Pihak lain dan Lainnya
disini yaitu dari PNPM, Pemda, serta donasi.
Gambar 4.47 Penyediaan Alat Pengumpul Sampah di Kecamatan Bogor Barat
Swadaya32%
RW6%
DKP17%
Pihak Lain4%
Lainnya41%
Penyediaan Alat Pengumpul Kec. Bogor Barat
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-52
Gambar 4.48 Penyediaan Alat Pengumpul Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Barat
Berdasarkan grafik diperoleh persentase terbesar untuk alat pengumpul sampah yang
disediakan oleh Swadaya masyarakat, yaitu kelurahan Situ Gede sebesar 100%. Untuk
persentase terbesar persentase terbesar untuk alat pengumpul sampah yang
disediakan oleh RW, yaitu kelurahan Curug Mekar sebesar 44%. Untuk persentase
terbesar untuk alat pengumpul sampah yang disediakan oleh DKP, yaitu Pasir Kuda
sebesar 60%. Untuk persentase terbesar untuk alat pengumpul sampah yang
disediakan oleh Pihak Lain, yaitu Menteng sebesar 16%. Untuk persentase terbesar
untuk alat pengumpul sampah yang disediakan oleh lainnya, yaitu Marga Jaya
sebesar 88%.
4.3.3 TPS (Tempat Penyimpanan Sementara) A. Jenis TPS
Berdasarkan grafik diperoleh bahwa, lebih dari setengahnya dari seluruh kelurahan
yang ada Kecamatan Bogor Barat tidak memiliki TPS, yaitu sebesar 53%. Adapun yang
memiliki TPS berupa Bak permanen sebesar 22%, Transfer depo sebesar 1%, dan
Kontainer sebesar 2%. Sedangkan sisanya, yaitu sampah hanya berupa tumpukan
sampah di pinggir jalan (7%) atau lahan kosong (11%).
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Situ
Ged
eB
ub
ula
kSi
nd
ang
Bar
ang
Mar
ga J
aya
Bal
un
gban
g Ja
yaM
ente
ng
Cile
nd
ek T
imu
rSe
mp
lak
Pas
ir M
uly
aC
uru
g m
ekar
Cu
rug
pas
ir k
ud
aG
un
un
g B
atu
Loji
Cile
un
dek
Bar
atP
asir
Jay
a
Penyediaan Alat Pengumpul Tiap Kelurahan
Lainnya
Pihak Lain
DKP
RW
Swadaya
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-53
Gambar 4.49 Jenis TPS di Kecamatan Bogor Barat
Gambar 4.50 Jenis TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Barat
Berdasarkan grafik dapat dilihat secara umum, kelurahan-kelurahan di kecamatan
Bogor Barat tidak memiliki TPS. Bahkan, di Kelurahan Marga Jaya, dan Balungbang
Jaya 100% tidak memiliki TPS. Adapun kelurahan yang memiliki TPS berupa bak
permanen, yaitu kelurahan Menteng sebesar 77%.
B. Jumlah TPS
Berdasarkan grafik dapat dilihat jumlah TPS di kecamatan Bogor Barat, 65% memiliki
1 buah TPS, 26% lainnya, 7% memiliki TPS >3 buah, dan 2% memiliki 2 buah TPS.
Bak Permanen22% Transfer Depo
1%
Kontainer2%
Pinggir Jalan7%
Lahan Kosong11%
Tidak ada53%
Lainnya4%
Jenis TPS Kec. Bogor Barat
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Situ
Ged
e
Bu
bu
lak
Sin
dan
g B
aran
g
Mar
ga J
aya
Bal
un
gban
g Ja
ya
Men
ten
g
Cile
nd
ek T
imu
r
Sem
pla
k
Pas
ir M
uly
a
Cu
rug
mek
ar
Cu
rug
pas
ir k
ud
a
Gu
nu
ng
Bat
u
Loji
Cile
un
dek
Bar
at
Pas
ir J
aya
Jenis TPS Tiap Kelurahan
Lainnya
Tidak ada
Lahan Kosong
Pinggir Jalan
Kontainer
Transfer Depo
Bak Permanen
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-54
Gambar 4.51 Jumlah TPS di Kecamatan Bogor Barat
Gambar 4.52 Jumlah TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Barat
Berdasarkan grafik dapat dilihat kelurahan Sindang Barang, Pasir Mulya, Curug, dan
Loji memiliki TPS sebanyak 1 buah. Sedangkan kelurahan Marga Jaya dan Balungbang
Jaya tidak memiliki TPS.
C. Pengelolaan TPS
Berdasarkan grafik dapat dilihat sebesar 58% TPS yang ada di kecamatan Bogor Barat
tidak memiliki pengelola. Sedangkan TPS yang dikelola oleh DKP sebesar 20%,
dikelola oleh RW atau beberapa RW sebesar 13%, dikelola bersama sebesar 1%, dan
dikelola pihak lain sebesar 2%. Adapun yang termasuk Pihak Lain dan Lainnya disini
adalah, oleh warga sendiri (pribadi), oleh RT, dan oleh tukang sampah.
1 buah65%
2 buah2%
≥ 3 buah7%
lainnya26%
Jumlah TPS Kec. Bogor Barat
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Situ
Ged
e
Bu
bu
lak
Sin
dan
g B
aran
g
Mar
ga J
aya
Bal
un
gban
g Ja
ya
Men
ten
g
Cile
nd
ek T
imu
r
Sem
pla
k
Pas
ir M
uly
a
Cu
rug
mek
ar
Cu
rug
pas
ir k
ud
a
Gu
nu
ng
Bat
u
Loji
Cile
un
dek
Bar
at
Pas
ir J
aya
Jumlah TPS Tiap Kelurahan
lainnya
≥ 3 buah
2 buah
1 buah
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-55
Gambar 4.53 Pengelolaan TPS di Kecamatan Bogor Barat
Gambar 4.54 Pengelolaan TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Barat
Berdasarkan grafik dapat dilihat secara umum, kelurahan-kelurahan di kecamatan
Bogor Barat tidak memiliki pengelola TPS. Untuk di Kelurahan Marga Jaya dan
Balungbang Jaya 100% tidak ada pengelola, artinya kelurahan ini memang tidak
memiliki TPS. Adapun persentase terbesar untuk kelurahan yang memiliki TPS tapi
tidak ada pengelolanya, yaitu kelurahan Curug sebesar 91% dan Pasir Jaya sebesar
90%. Untuk persentase terbesar kelurahan yang memiliki TPS yang dikelola oleh DKP,
yaitu kelurahan Bublak sebesar 65%. Untuk persentase terbesar kelurahan yang
memiliki TPS yang dikelola oleh RW, yaitu kelurahan Cilendek Barat sebesar 49%.
D. Penyediaan Lahan TPS
Berdasarkan grafik dapat dilihat sebesar 74% lahan TPS yang ada di kecamatan Bogor
Barat disediakan oleh pihak lain. Sedangkan lahan TPS yang disediakan oleh DKP
sebesar 11%, disediakan dari pengumpulan iuran oleh RW/ beberapa RW sebesar 2%,
RW &/ beberapa RW
13%
DKP20%
Pihak lain2%
Bersama1%
Tidak ada pengelola
58%
Lainnya6%
Pengelolaan TPS Kec. Bogor Barat
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Situ
Ged
eB
ub
ula
kSi
nd
ang
Bar
ang
Mar
ga J
aya
Bal
un
gban
g Ja
yaM
ente
ng
Cile
nd
ek T
imu
rSe
mp
lak
Pas
ir M
uly
aC
uru
g m
ekar
Cu
rug
pas
ir k
ud
aG
un
un
g B
atu
Loji
Cile
un
dek
Bar
atP
asir
Jay
a
Pengelolaan TPS Tiap Kelurahan
Lainnya
Tidak ada pengelola
Bersama
Pihak lain
DKP
RW &/ beberapa RW
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-56
disediakan oleh swadaya masyarakat sebesar 7%, dan disediakan secara sukarela
sebesar 6%. Adapun yang dimaksud Pihak Lain dan Lainnya adalah lahan TPS
disediakan oleh: Jasa Marga, Pengairan, RT, PemDa, PeRum, FaSum.
Gambar 4.55 Penyediaan Lahan TPS di Kecamatan Bogor Barat
Gambar 4.56 Penyediaan Lahan TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Barat
Berdasarkan grafik dapat dilihat secara umum, penyediaan lahan TPS di kelurahan-
kelurahan kecamatan Bogor Barat berasal dari pihak lain/ lainnya. Persentase terbesar
untuk lahan TPS yang disediakan oleh pihak lain terdapat pada kelurahan Bubulak
sebesar 77%. Persentase terbesar untuk lahan TPS yang disediakan oleh swadaya
terdapat pada kelurahan Cilendek Timur sebesar 26%. Persentase terbesar untuk
lahan TPS yang disediakan secara sukarela terdapat pada kelurahan Situ Gede
sebesar 65%. Persentase terbesar untuk lahan TPS yang disediakan dari iuran RW
terdapat pada kelurahan Cilendek Timur sebesar 15%. Persentase terbesar untuk
lahan TPS yang disediakan oleh DKP terdapat pada kelurahan Cilendek Barat sebesar
45% dan Menteng sebesar 43%.
Sukarela6% Swadaya
7%Pengumpulan melalui iuran
RW2%
DKP11%
Pihak lain18%
Lainnya56%
Penyediaan Lahan TPS Kec. Bogor Barat
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Situ
Ged
eB
ub
ula
kSi
nd
ang
Bar
ang
Mar
ga J
aya
Bal
un
gban
g Ja
yaM
ente
ng
Cile
nd
ek T
imu
rSe
mp
lak
Pas
ir M
uly
aC
uru
g m
ekar
Cu
rug
pas
ir k
ud
aG
un
un
g B
atu
Loji
Cile
un
dek
Bar
atP
asir
Jay
a
Penyediaan Lahan TPS Tiap Kelurahan
Lainnya
Pihak lain
DKP
Pengumpulan melalui iuranRW
Swadaya
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-57
E. Kondisi TPS
Berdasarkan grafik dapat dilihat sebesar 23% kondisi TPS yang ada di kecamatan
Bogor Barat baik, bersih, dan terawat rapih; 18% kurang baik, kurang bersih, dan
kurang terawat; 6% cenderung tidak terkelola, 16% berantakan, 33% lainnya. Adapun
persentase TPS yang ada pengolahan 3R nya hanya 4%.
Gambar 4.57 Kondisi TPS di Kecamatan Bogor Barat
Gambar 4.58 Kondisi TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Barat
Berdasarkan grafik dapat dilihat persentase terbesar untuk kondisi TPS 3R terdapat
pada kelurahan Bubulak sebesar 17%, untuk kondisi TPS yang baik, bersih dan
terawat terdapat pada kelurahan Menteng sebesar 53%, untuk kondisi TPS yang
kurang baik terdapat pada kelurahan Bubulak sebesar 40%, dan untuk kondisi TPS
yang berantakn terdapat di Situ Gede sebesar 62%.
TPS 3R4%
Baik, bersih dan terawat rapi
23%
Kurang baik, kurang bersih
dan kurang terawat
18%
Cenderung tidak terkelola
6%
Berantakan16%
Lainnya33%
Kondisi TPS Kec. Bogor Barat
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Situ
Ged
e
Bu
bu
lak
Sin
dan
g B
aran
g
Mar
ga J
aya
Bal
un
gban
g Ja
ya
Men
ten
g
Cile
nd
ek T
imu
r
Sem
pla
k
Pas
ir M
uly
a
Cu
rug
mek
ar
Cu
rug
pas
ir k
ud
a
Gu
nu
ng
Bat
u
Loji
Cile
un
dek
Bar
at
Pas
ir J
aya
Kondisi TPS Tiap Kelurahan
Lainnya
Berantakan
Cenderung tidak terkeloladengan baik
Kurang baik, kurang bersihdan kurang terawat
Baik, bersih dan terawat rapi
TPS 3R
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-58
4.3.4 Sistem Pengangkutan A. Identifikasi periodesasi Pengangkutan
Periodesasi pengangkutan sampah di Kecamatan Bogor Barat beragam dalam setiap
kelurahan. Tabel-tabel berikut menunjukkan data mengenai periodesasi
pengangkutan sampah di Kecamatan Bogor Barat. Sebagian besar kelurahan
diangkuta dengen periodesasi lebih dari 3 hari sekali diangkut. Sementara itu,
sebagian dari Kelurahan Curug, Kelurahan Cilendek Barat dan Kelurahan Pasir jaya
memiliki periodesasi pengangkutan sampah yang cukup baik yaitu lebih dari atau
sama dengan 2 kali sehari.
Tabel 4.14 Kelurahan, RW, RT dengan Periode Pengumpulan ≥2x sehari di Kecamatan Bogor Barat
No Kelurahan ≥ 2x sehari
RW ∑RT
1 Situ Gede Tidak ada Tidak ada
2 Bubulak Tidak ada Tidak ada
3 Sindang Barang Tidak ada Tidak ada
4 Marga Jaya Tidak ada Tidak ada
5 Balungbang Jaya Tidak ada Tidak ada
6 Menteng Tidak ada Tidak ada
7 Cilendek Timur Tidak ada Tidak ada
8 Semplak Tidak ada Tidak ada
9 Pasir Mulya Tidak ada Tidak ada
10 Curug mekar Tidak ada Tidak ada
11 Curug 012 1
12 pasir kuda Tidak ada Tidak ada
13 Gunung Batu Tidak ada Tidak ada
14 Loji Tidak ada Tidak ada
15 Cilendek Barat
03
14
15
4
5
5
16 Pasir Jaya 02 2
Tabel 4.15 Kelurahan, RW, RT dengan periode pengumpulan lebih dari 3 hari di Kecamatan Bogor Barat
No Kelurahan Lebih dari 3 hari
RW ∑RT
1 Situ Gede Tidak ada Tidak ada
2 Bubulak
03
04
09
6
1
1
3 Sindang Barang
01
03
05
1
2
1
4 Marga Jaya Tidak ada Tidak ada
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-59
No Kelurahan Lebih dari 3 hari
RW ∑RT
5 Balungbang Jaya Tidak ada Tidak ada
6 Menteng
03
09
11
2
3
3
7 Cilendek Timur Tidak ada Tidak ada
8 Semplak Tidak ada Tidak ada
9 Pasir Mulya
01
02
03
04
05
06
07
2
2
2
1
2
5
2
10 Curug mekar 09 2
11 Curug 10 1
12 Pasir kuda
01
02
03
04
05
10
12
4
7
3
4
4
3
2
13 Gunung Batu
02
07
09
10
2
4
5
1
14 Loji
02
04
07
08
10
12
4
4
2
2
1
1
15 Cileundek Barat Tidak ada Tidak ada
16 Pasir Jaya
01
04
05
2
1
1
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-60
B. Identifikasi TPS yang tidak terangkut
Permasalahan lain terkait persampahan yang ditemukan di Kecamatan Bogor Barat
yaitu sampah di TPS yang tidak terangkut. Beberapa kelurahan di Kecamatan Bogor
Barat memiliki lokasi TPS yang sampahnya tidak terangkut. Lihat tabel berikut.
Tabel 4.16 Lokasi TPS Tidak Terangkut di Kecamatan Bogor Barat di Kecamatan Bogor Barat
No Kelurahan TPS yang tidak terangkut
RW ∑RT
1 Situ Gede 04 1
2 Bubulak
02
06
13
4
1
4
3 Sindang Barang Tidak ada Tidak ada
4 Marga Jaya Tidak ada Tidak ada
5 Balungbang Jaya Tidak ada Tidak ada
6 Menteng
09
10
15
1
1
2
7 Cilendek Timur 06 3
8 Semplak 01
08
2
1
9 Pasir Mulya 03 1
10 Curug mekar Tidak ada Tidak ada
11 Curug Tidak ada Tidak ada
12 Pasir kuda Tidak ada Tidak ada
13 Gunung Batu
02
03
10
2
1
1
14 Loji
02
10
12
1
1
1
15 Cileundek Barat 02 2
16 Pasir Jaya Tidak ada Tidak ada
4.4 KECAMATAN BOGOR TIMUR
4.4.1 Sistem Pewadahan Sampah level 2 A. Jenis Pewadahan
Berdasarkan grafik diperoleh, jenis pewadahan sampah yang digunakan di Kecamatan
Bogor Timur terdiri dari 76% wadah angkut dan 11% wadah permanen/ wadah
tinggal, sedangkan sisanya 13% tidak ada pewadahan. Wadah angkut adalah wadah
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-61
yang digunakan untuk menyimpan sampah secara sementara untuk kemudian
diangkut sampahnya oleh petugas sampah, seperti:
1. Menggunakan satu wadah sampah besar yang bisa dipindahkan seperti tong
atau tempat sampah besar dari plastik/fiber/drum
2. Menggunakan beberapa tempat sampah dari dalam rumah untuk disimpan di
depan rumah
3. Menggantungkan / menyimpan sampah di dalam kresek/karung di pagar
Sedangkan Wadah Permanen/ Wadah Tinggal seperti menggunakan bak sampah
permanen/ bak bata/ bak beton.
Gambar 4.59 jenis Pewadahan Sampah di Kecamatan Bogor Timur
Gambar 4.60 jenis Pewadahan Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Timur
Berdasarkan grafik dapat dilihat secara umum jenis pewadahan yang digunakan oleh
kelurahan-kelurahan di Kecamatan Bogor Timur adalah Wadah Angkut. Bahkan, di
Kelurahan Tajur, jenis pewadahan sampahnya 100% menggunakan Wadah Angkut.
Wadah Permanen /
Wadah Tinggal
11%
Wadah Angkut
76%
Tidak Ada pewadahan
level 213%
Jenis Pewadahan Kecamatan Bogor Timur
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Jenis Pewadahan Tiap Kelurahan
Tanpa Wadah
Wadah Angkut
Wadah Tinggal
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-62
Untuk persentase jenis pewadahan Wadah Tinggal yang tertinggi terdapat di
kelurahan Katulampa sebesar 19%. Sedangkan untuk kelurahan yang tidak memiliki
pewadahan sampah dengan persentase tertinggi terdapat pada kelurangan
Sindangsari sebesar 66%.
Tabel 4.17 Kelurahan, RW, RT yang tidak ada Pewadahan di Kecamatan Bogor Timur
No Kelurahan
Komunal
(ada TPS) 1c
Tidak Terlayani
(1d,e,f,g,h)
RW ∑RT RW ∑RT
1 Sindangsari
01
02
03
04
1
1
4
2
01
02
04
05
06
07
5
2
2
6
4
3
2 Baranangsiang
04
06
08
13
14
3
8
5
3
8
04 3
3 Tajur Tidak ada Tidak ada
02
03
04
05
06
4
4
5
4
4
4 Sindangrasa Tidak ada Tidak ada
07
08
09
10
11
12
5
1
4
3
4
3
5 Sukasari
01
03
04
05
06
07
5
1
4
1
1
5
02
03
05
06
7
6
3
4
6 Katulampa
04
05
11
3
1
6
01
02
03
04
07
08
09
14
19
2
3
2
2
5
6
5
5
3
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-63
4.4.2 Sistem Pengumpulan A. Jenis Alat Pengumpul
Sistem pengumpulan sampah dikategorikan menjadi 3 kategori, yaitu Komunal,
Individual, dan Tidak Ada Pengumpulan. Berdasarkan grafik diperoleh, persentase
sistem pengumpulan sampah di Kecamatan Bogor Timur yaitu 56% Komunal, 14%
Individual, dan 30% Tidak ada pengumpulan sampah. Adapun parameter yang
digunakan untuk kategori Komunal meliputi:
1. Sampah diambil dan dikumpulkan menggunakan mobil bak
2. Sampah diambil dan dikumpulkan menggunakan gerobak sampah
3. Sampah diambil dan dikumpulkan menggunakan motor sampah
4. Sampah diambil dan dikumpulkan menggunakan becak sampah
Sedangkan parameter yang digunakan untuk kategori Individual yaitu sampah
diambil dan dikumpulkan sendiri ke TPS atau tempat terdekat.
Gambar 4.61 Sistem Pengumpulan Sampah di Kecamatan Bogor Timur
Gambar 4.62 Sistem Pengumpulan Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Timur
Komunal56%
Individual14%
Tidak ada pengumpulan
sampah30%
Sistem Pengumpulan Kec. Bogor Timur
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Sistem Pengumpulan Tiap Kelurahan
Tidak ada
Individual
Komunal
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-64
Berdasarkan grafik dapat dilihat sistem pengumpulan individual tertinggi terdapat
pada kelurahan Tajur sebesar 32%, untuk sistem pengumpulan komunal tertinggi
terdapat pada kelurahan Baranangsiang sebesar 74%. Sedangkan persentase tertinggi
untuk kelurahan yang tidak memiliki sistem pengumpulan sampah adalah kelurahan
Sindangsari (69%) dan Sukasari (41%).
Tabel 4.18 Kelurahan, RW, RT yang tidak ada pengumpulan sampah (3f) dan pengumpulan komunal (3e)
di Kecamatan Bogor Timur
No Kelurahan Komunal (3e) Tidak ada pengumpulan (3f)
RW RT RW RT
1 Sindangsari
01
02
03
04
1
1
4
2
01
02
04
05
06
07
5
2
2
6
4
3
2 Baranangsiang
04
06
13
1
8
3
04
08
3
5
3 Tajur 01
02
4
4 Tidak ada Tidak ada
4 Sindangrasa Tidak
ada
Tidak
ada
08
09
10
11
12
1
4
2
4
3
5 Sukasari 05 1 05 3
6 Katulampa 04
05
3
11
01
02
03
04
07
08
14
19
2
3
2
2
5
6
5
3
B. Periodesasi pengumpulan sampah
Periodesasi pengumpulan sampah menggambarkan frekuensi pengambilan sampah
dari sumber oleh petugas kebersihan. Berdasarkan Pedoman Operasional
Pengumpulan Sampah di Indonesia (Depkimpraswil, 2003), periode pengumpulan
sampah dilakukan dalam 1 hari, 2 hari, dan maksimal 3 hari sekali. Periode
pengumpulan dipengaruhi oleh komposisi sampah, kapasitas kerja, desain peralatan,
dan kualitas pelayanan yang diinginkan.
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-65
Gambar 4.63 Frekuensi Pengumpulan Sampah di Kecamatan Bogor Timur
Berdasarkan grafik diperoleh frekuensi pengumpulan sampah terbesar di kecamatan
Bogor Timur adalah sampah yang dikumpulkan setiap hari yaitu sebesar 60%. Lalu
diikuti persentase yang terbesar kedua adalah pengumpulan sampah setiap 2 hari
sekali sebesar 11%, pengumpulan sampah setiap 3 hari sekali sebesar 4%,
pengumpulan sampah seminggu sekali sebesar 4%, tidak tentu sebesar 7%, dan tidak
ada pengumpulan sama sekali sebesar 9%.
Gambar 4.64 Frekuensi Pengumpulan Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Timur
Berdasarkan grafik diperoleh persentase terbesar untuk frekuensi pengumpulan
sampah yang dilakukan setiap hari, yaitu kelurahan Baranangsiang sebesar 87%.
Untuk persentase terbesar frekuensi pengumpulan sampah 2 hari sekali, yaitu
kelurahan Tajur sebesar 20%. Untuk persentase terbesar frekuensi pengumpulan
sampah 3 hari sekali, yaitu kelurahan Sindangrasa sebesar 10%. Untuk persentase
terbesar frekuensi pengumpulan sampah seminggu sekali, yaitu kelurahan
Setiap hari60%
Dua hari sekali11%
Tiga hari sekali4%
Seminggu sekali
4%
Tidak tentu7%
Tidak ada9%
Lainnya5%
Frekuensi Pengumpulan Kec. Bogor Timur
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Frekuensi Pengumpulan Tiap Kelurahan
Lainnya
Tidak ada
Tidak tentu
Seminggu sekali
Tiga hari sekali
Dua hari sekali
Setiap hari
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-66
Sindangrasa sebesar 17%. Untuk persentase terbesar frekuensi pengumpulan sampah
yang tidak tentu, yaitu kelurahan Sindangrasa sebesar 13%. Sedangkan untuk
persentase terbesar frekuensi Tidak ada Pengumpulan sampah terdapat pada
kelurahan Sindangsari sebesar 66%.
Tabel 4.19 Kelurahan, RW, RT Dengan Periode Pengumpulan > 3 Hari (4d) Tidak Tentu (4e) di Kecamatan
Bogor Timur
No Kelurahan 3 hari Tidak tentu
RW RT RW RT
1 Sindangsari Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
2 Baranangsiang 08 2 09 5
3 Tajur Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
4 Sindangrasa 05
06
5
4
08
09
10
1
4
2
5 Sukasari Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
Tidak
ada
6 Katulampa Tidak
ada
Tidak
ada
04
08
3
6
C. Penyediaan alat pengumpul sampah
Berdasarkan grafik diperoleh penyediaan alat pengumpul sampah terbesar di
Kecamatan Bogor Timur yaitu disediakan oleh Pihak Lain sebesar 31%, kemudian
disediakan oleh RW sebesar 21%, oleh Swadaya masyarakat sebesar 18%, oleh DKP
sebesar 15%, dan disediakan oleh lainnya sebesar 15%. Adapun yang termasuk Pihak
lain dan Lainnya disini yaitu dari PNPM, Pemda, serta donasi.
Gambar 4.65 Penyediaan Alat Pengumpul Sampah di Kecamatan Bogor Timur
Swadaya18%
RW21%
DKP15%
Pihak Lain31%
Lainnya15%
Penyediaan Alat Pengumpul Kec. Bogor Timur
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-67
Gambar 4.66 Penyediaan Alat Pengumpul Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Timur
Berdasarkan grafik diperoleh persentase terbesar untuk alat pengumpul sampah yang
disediakan oleh Swadaya masyarakat, yaitu kelurahan Tajur sebesar 84%. Untuk
persentase terbesar persentase terbesar untuk alat pengumpul sampah yang
disediakan oleh RW, yaitu kelurahan Sindangrasa sebesar 31%. Untuk persentase
terbesar untuk alat pengumpul sampah yang disediakan oleh DKP, yaitu
Baranangsiang sebesar 25%. Untuk persentase terbesar untuk alat pengumpul
sampah yang disediakan oleh Pihak Lain, yaitu Baranangsiang sebesar 38%. Untuk
persentase terbesar untuk alat pengumpul sampah yang disediakan oleh lainnya,
yaitu Sindangsari sebesar 47%.
4.4.3 TPS
Tempat penampungan sementara (TPS) merupakan suatu bangunan atau tempat
yang digunakan untuk memindahkan sampah dari pengumpulan sampah sistem
komunal ke truk pengangkut sampah. TPS pada umumnya berupa Transfer Depo,
kontiner besar, bak permanen. Sejumlah daerah di Indonesia juga menggunakan area
pinggir jalan dan lahan kosong sebagai TPS
A. Jenis TPS
Berdasarkan grafik diperoleh bahwa, lebih dari setengahnya dari seluruh kelurahan
yang ada Kecamatan Bogor Timur memiliki jenis TPS Lainnya, yaitu sebesar 51%.
Adapun yang termasuk jenis TPS Lainnya disini, adalah bak terbuka, bak tertutup,
numpang di TPS Belong, dan TPS 3R. Untuk persentase TPS berupa Bak permanen
sebesar 3%, Transfer depo sebesar 1%, dan Kontainer sebesar 16%. Sedangkan
sisanya, yaitu tidak memiliki TPS sebesar 25% dan sampah dibuang ke lahan kosong
(4%).
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Penyediaan Alat Pengumpul Tiap Kelurahan
Lainnya
Pihak Lain
DKP
RW
Swadaya
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-68
Gambar 4.67 Jenis TPS di Kecamatan Bogor Timur
Gambar 4.68 Jenis TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Timur
Berdasarkan grafik dapat dilihat secara umum, di setiap kelurahan-kelurahan yang
ada di kecamatan Bogor Timur tidak memiliki TPS. Kelurahan yang tidak memiliki TPS
dengan persentase tertinggi adalah kelurahan Sindangsari sebesar 59%. Adapun
kelurahan yang memiliki TPS berupa bak permanen hanyalah kelurahan Sindangsari
sebesar 19%. Untuk persentase tertinggi jenis TPS berupa Transfer Depo terdapat
pada kelurahan Sukasari sebesar 8%, persentase tertinggi jenis TPS berupa Kontainer
terdapat pada kelurahan Sindangrasa sebesar 54%. Sedangkan untuk kelurahan
Baranangsiang 88% jenis TPS Lainnya, artinya seperti bak terbuka, bak tertutup,
numpang di TPS Belong, dan TPS 3R.
B. Jumlah TPS
Berdasarkan grafik dapat dilihat, 92% kelurahan di kecamatan Bogor Timur memiliki 1
buah TPS, dan sisanya 8% kelurahan memiliki 2 buah TPS.
Bak Permanen3%
Transfer Depo1%
Kontainer16%
Pinggir Jalan0%
Lahan Kosong4%
Tidak ada25%
Lainnya51%
Jenis TPS Kec. Bogor Timur
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Jenis TPS Tiap Kelurahan
Lainnya
Tidak ada
Lahan Kosong
Pinggir Jalan
Kontainer
Transfer Depo
Bak Permanen
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-69
Gambar 4.69 Jumlah TPS di Kecamatan Bogor Timur
Gambar 4.70 Jumlah TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Timur
Berdasarkan grafik dapat dilihat, 10% RW di kelurahan Sindangrasa dan Katulampa
memiliki TPS sebanyak 2 buah. Sedangkan kelurahan Sindangsari, Baranangsiang,
Tajur, dan Sukasari memiliki TPS 1 buah, dimana kelurahan Baranangsiang memiliki
persentase tertinggi yakni 96% RW di kelurahan tersebut memiliki 1 buah TPS.
C. Pengelolaan TPS
Berdasarkan grafik dapat dilihat sebesar 22% TPS yang ada di kecamatan Bogor Timur
tidak memiliki pengelola. Sedangkan TPS yang dikelola oleh DKP sebesar 26%,
dikelola oleh RW/ beberapa RW sebesar 16%, dikelola bersama sebesar 4%, dikelola
oleh pihak lain sebesar 14%, dan dikelola oleh lainnya sebesar 18%. Adapun yang
termasuk Pihak Lain dan Lainnya disini adalah, oleh warga sendiri (pribadi), oleh RT,
dan oleh tukang sampah.
1 buah92%
2 buah8%
≥ 3 buah0%
lainnya0%
Jumlah TPS Kec. Bogor Timur
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Jumlah TPS Tiap Kelurahan
lainnya
≥ 3 buah
2 buah
1 buah
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-70
Gambar 4.71 Pengelolaan TPS di Kecamatan Bogor Timur
Gambar 4.72 Pengelolaan TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Timur
Berdasarkan grafik dapat dilihat, kelurahan-kelurahan di kecamatan Bogor Timur yang
tidak memiliki pengelola TPS adalah kelurahan Sindangsari, Tajur, Sindangrasa, dan
Katulampa. Adapun persentase terbesar untuk kelurahan yang memiliki TPS tapi tidak
ada pengelolanya, yaitu kelurahan Sindangsari sebesar 66%. Untuk persentase
terbesar kelurahan yang memiliki TPS yang dikelola oleh DKP, yaitu kelurahan
Baranangsiang sebesar 60%. Untuk persentase terbesar kelurahan yang memiliki TPS
yang dikelola oleh RW, yaitu kelurahan Katalumpa sebesar 23%.
D. Penyediaan Lahan TPS
Berdasarkan grafik dapat dilihat sebesar 62% lahan TPS yang ada di kecamatan Bogor
Barat disediakan oleh pihak lain dan lainnya. Sedangkan lahan TPS yang disediakan
oleh DKP sebesar 20%, disediakan dari pengumpulan iuran oleh RW/ beberapa RW
sebesar 6%, disediakan oleh swadaya masyarakat sebesar 8%, dan disediakan secara
RW &/ beberapa RW
16%
DKP26%
Pihak lain14%
Bersama4%
Tidak ada pengelola
22%
Lainnya18%
Pengelolaan TPS Kec. Bogor Timur
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Pengelolaan TPS Tiap Kelurahan
Lainnya
Tidak ada pengelola
Bersama
Pihak lain
DKP
RW &/ beberapa RW
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-71
sukarela sebesar 4%. Adapun yang dimaksud Pihak Lain dan Lainnya adalah lahan TPS
disediakan oleh: Jasa Marga, Pengairan, RT, PemDa, PeRum, FaSum.
Gambar 4.73 Penyediaan Lahan TPS di Kecamatan Bogor Timur
Gambar 4.74 Penyediaan Lahan TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Timur
Berdasarkan grafik dapat dilihat secara umum, penyediaan lahan TPS di kelurahan-
kelurahan kecamatan Bogor Timur berasal dari pihak lain/ lainnya. Persentase
terbesar untuk lahan TPS yang disediakan oleh pihak lain/lainnya terdapat pada
kelurahan Baranangsiang sebesar 65%. Persentase terbesar untuk lahan TPS yang
disediakan oleh swadaya terdapat pada kelurahan Sindangsari sebesar 22%.
Persentase terbesar untuk lahan TPS yang disediakan secara sukarela terdapat pada
kelurahan Sindangrasa sebesar 10%. Persentase terbesar untuk lahan TPS yang
disediakan dari iuran RW terdapat pada kelurahan Katulampa sebesar 11%.
Persentase terbesar untuk lahan TPS yang disediakan oleh DKP terdapat pada
kelurahan Sindangrasa sebesar 44%.
Sukarela4%
Swadaya8%Pengumpulan
melalui iuran RW6%
DKP20%Pihak lain
47%
Lainnya15%
Penyediaan Lahan TPS Kec. Bogor Timur
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Penyediaan Lahan TPS Tiap KelurahanLainnya
Pihak lain
DKP
Pengumpulanmelalui iuran RW
Swadaya
Sukarela
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-72
E. Kondisi TPS
Berdasarkan grafik dapat dilihat sebesar 40% kondisi TPS yang ada di kecamatan
Bogor Timur terkelola (baik, bersih, dan terawat rapih); 46% kurang terkelola (kurang
baik, kurang bersih, dan kurang terawat); 4% cenderung tidak terkelola, 4%
berantakan, dan persentase TPS yang ada pengolahan 3R nya hanya 6%.
Gambar 4.75 Kondisi TPS di Kecamatan Bogor Timur
Gambar 4.76 Kondisi TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Timur
Berdasarkan grafik dapat dilihat persentase terbesar untuk kondisi TPS 3R terdapat
pada kelurahan Katulampa sebesar 11%, untuk kondisi TPS yang terkelola terdapat
pada kelurahan Baranangsiang sebesar 48%, untuk kondisi TPS yang kurang terkelola
terdapat pada kelurahan Sindangrasa sebesar 62%, untuk kondisi TPS yang
cenderung tidak terkelola terdapat pada kelurahan Tajur sebesar 16%, dan untuk
kondisi TPS yang berantakan terdapat di Sindangsari sebesar 19%.
TPS 3R6%
Terkelola40%
Kurang terkelola
46%
Cenderung tidak terkelola
4%
Berantakan4%
Lainnya0%
Kondisi TPS Kec. Bogor Timur
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Kondisi TPS Tiap Kelurahan
Lainnya
Berantakan
Cenderung tidakterkelola
Kurang terkelola
Terkelola
TPS 3R
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-73
4.4.4 Sistem Pengangkutan A. Periodesasi pengangkutan
tabel-tabel berikut menunjukkan periode pengangkutan sampah di Kecamatan Bogor Timur.
Tabel pertama menjukkan data periodesasi pengangkutan sampah lebih dari atau sama
dengan 2 kali sehari, sedangkan tabel kedua menunjukkan data periodesasi pengangkutan
sampah yang dilakukan lebih dari 3 hari sekali.
Tabel 4.20 Periodesasi Pengangkutan Sampah ≥ 2x Sehari (16a) di Kecamatan Bogor Timur
No Kelurahan ≥ 2x sehari
RW ∑RT
1 Sindangsari Tidak ada Tidak ada
2 Baranangsiang Tidak ada Tidak ada
3 Tajur - -
4 Sindangrasa Tidak ada Tidak ada
5 Sukasari Tidak ada Tidak ada
6 Katulampa Tidak ada Tidak ada
Tabel 4.21 Periodesasi Pengangkutan Sampah > 3 hari di Kecamatan Bogor Timur
No Kelurahan Lebih dari 3 hari
RW ∑RT
1 Sindangsari
01
03
04
1
4
2
2 Baranangsiang
02
05
06
08
10
12
13
4
8
10
3
4
6
9
3 Tajur - -
4 Sindangrasa 10 2
5 Sukasari Tidak ada Tidak ada
6 Katulampa 05
18
12
3
B. Identifikasi TPS yang tidak terangkut :
Permasalahan persampahan yang ditemukan di Kecamatan Bogor Timur yaitu TPS
yang tidak terangkut. Tabel berikut menunjukkan lokasi TPS pada RW dari setiap
kelurahan di Kecamatan Bogor Timur yang tidak terangkut.
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-74
Tabel 4.22 Lokasi TPS yang Tidak terangkut di Kecamatan Bogor Timur
No Kelurahan
TPS yang tidak
terangkut
RW ∑RT
1 Sindangsari 03 1
2 Baranangsiang 04 1
3 Tajur - -
4 Sindangrasa Tidak ada Tidak ada
5 Sukasari Tidak ada Tidak ada
6 Katulampa Tidak ada Tidak ada
4.5 KECAMATAN BOGOR TENGAH
4.5.1 Sistem Pewadahan Sampah level 2
Pewadahan level 2 berfungsi sebagai titik temu antara sumber sampah dan sistem
pengumpul , sehingga wadah sampah ini seharusnya tidak bersifat permanen, seperti
yang diarahkan dalam SNI (Standar Nasional Indonesia) tentang Pengelolaan Sampah
di Indonesia.
Gambar 4.77 Jenis Pewadahan Sampah di Kecamatan Bogor Tengah
Wadah Permanen /
Wadah Tinggal
2%
Wadah Angkut96%
Tidak Ada pewadahan
level 22%
Jenis Pewadahan Kec. Bogor Tengah
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-75
Gambar 4.78 Jenis Pewadahan Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Tengah
Gambar 4.77 menjelaskan persentase jenis pewadahan level 2 yang digunakan di
Kecamatan Bogor Tengah. Di Kecamatan Bogor Tengah ini pada umumnya sudah
menggunakan wadah angkut yaitu sebesar 96%. Sedangkan yang menggunakan
wadah permanen sebesar 2%, dan yang belum memeliki pewadahan level 2 sebesar
1%. Terdapat 2 kelurahan dimana sebagian kecil daerahnya menggunakan wadah
tinggal, sedangkan kelurahan yang seluruh daerahnya belum memiliki wadah level 2
tersebar di empat kelurahan. Meskipun demikian, secara keseluruhan semua
kelurahan di Kecamatan Bogor Tengah sudah memiliki wadah angkut yang cukup.
Tabel 4.23 Kelurahan, RW, RT yang tidak ada pewadahan di Kecamatan Bogor Tengah
No Kelurahan Komunal Tidak Terlayani
RW ∑RT RW ∑RT
1 kebon
kelapa
01
02
03
06
07
08
09
10
1
3
1
3
5
3
3
3
01
03
05
06
09
2
4
3
2
3
2 Panaragan
07 2 01
02
05
06
07
1
4
4
3
1
3 Ciwaringin
02
04
07
08
1
3
5
1
02
08
10
10
1
1
2
3
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Jenis Pewadahan Tiap kelurahan
Tanpa Wadah
Wadah Angkut
Wadah Tinggal
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-76
No Kelurahan Komunal Tidak Terlayani
RW ∑RT RW ∑RT
09
10
10
11
3
2
1
3
4 Sempur
01
03
06
07
4
2
3
3
01
02
02
04
1
1
4
1
5 Tegalega
01
02
03
04
06
07
08
09
7
5
1
6
3
5
2
6
03
06
5
1
6 Paledang
02
07
08
4
4
2
01
03
04
05
06
07
09
10
11
12
13
1
5
5
1
5
1
5
4
4
3
5
7 Gudang
03
07
08
09
10
11
12
3
2
3
3
2
1
4
01
02
03
07
08
09
10
11
12
3
4
2
1
1
2
1
4
1
8 Cibogor
04 1 01
02
06
1
1
1
9 Pabaton 05 1 - -
10 Babakan
01
02
03
05
06
3
3
4
2
5
02
05
2
4
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-77
No Kelurahan Komunal Tidak Terlayani
RW ∑RT RW ∑RT
07
08
3
3
11 Babakan
pasar
02
10
2
3
04 2
4.5.2 Sistem Pengumpulan
Sistem pengumpulan merupakan kegiatan operasi yang dimulai dari tempat sumber
asal sampah ke tempat penampungan sementara sebelum sampah tersebut diangkut
ke TPA. Metode pengumpulan sampah terbagi menjadi 2 cara, yaitu metode komunal
dan individual. Metode komunal merupakan metode pengumpulan tidak langsung
dimana sampah dari masing-masing sumber dikumpulkan terlebih dahulu di gerobak
tangan (hand chart) dan diangkut ke TPS (Tempat Penampungan Sementara).
Sedangkan metode langsung (individual) merupakan proses pengumpulan dan
pengangkutan yang dilakukan secara bersamaan.
A. Alat Pengumpul
Alat pengumpul merupakan suatu alat yang digunakan untuk membantu
mengumpul sampah dalam suatu sistem pengumpulan sampah. Di Kecamatan
Bogor Tengah, 42% daerahnya menggunakan alat pengumpul komunal. Terdapat
beberapa jenis alat pengumpul yang digunakan diantaranya mobil bak, motor
sampah, becak sampah, dan gerobak. Selain itu, 20% daerahnya juga
menggunakan alat pengumpul individual. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 38%
masih belum ada alat pengumpul sampah yang digunakan. Pada Gambar 4,79
dapat dilihat kelurahan yang sebagian besar daerahnya belum ada alat
pengumpul sampah adalah Kelurahan Kebon Kelapa, Kelurahan Panaragan, dan
Kelurahan Paledang. Kelurahan-kelurahan tersebut umumnya hanya memiliki alat
pengumpul sampah sebanyak kurang dari 50%.
Gambar 4.79 Sistem Pengumpulan Sampah di Kecamatan Bogor Tengah
Komunal42%
Individual20%
Tidak ada pengumpulan
sampah38%
Sistem Pengumpulan Kec. Bogor Tengah
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-78
Gambar 4.80 Sistem Pengumpulan Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Tengah
Pada Gambar 4.80 juga dapat dilihat Kelurahan Pabaton merupakan kelurahan yang
memiliki sistem pengumpulan paling baik, dimana 100% daerahnya sudah memiliki
alat pengumpulsampah. Sedangkan kelurahan yang sistem pengumpulannya kurang
baik adalah Kelurahan Kebon Kelapa, Kelurahan Panaragan, dan Kelurahan Paledang.
Kelurahan tersebut baru memiliki alat pengumpul sampah sekitar 40%, sedangkan
sisanya masih belum memiliki alat pengumpul sampah.
Tabel 4.24 Kelurahan, RW, RT Yang Tidak Ada Pengumpulan Sampah dan Pengumpulan Komunal di
Kecamatan Bogor Tengah
No Kelurahan Komunal Tidak Ada Pengumpulan
RW RT RW RT
1 kebon kelapa
02
07
3
6
01
03
05
06
09
10
3
4
3
5
6
4
2 Panaragan - -
01
02
05
06
07
6
4
4
3
3
3 Ciwaringin
04
08
09
3
2
2
02
07
08
09
10
10
11
2
5
1
1
4
4
3
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Sistem Pengumpulan Tiap Kelurahan
Tidak ada
Individual
Komunal
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-79
No Kelurahan Komunal Tidak Ada Pengumpulan
RW RT RW RT
4 Sempur
01 4 01
02
03
04
1
1
5
1
5 Tegalega
02
03
06
07
5
1
3
4
03
06
5
1
6 Paledang
01
02
07
12
1
1
5
1
03
04
05
06
09
10
11
12
13
5
5
2
5
5
4
4
2
2
7 Gudang
01
03
04
06
07
08
09
10
11
2
3
5
5
2
3
3
3
1
01
02
03
07
08
09
11
12
1
4
2
1
1
2
4
5
8 Cibogor 03
04
1
1
01
06
1
1
9 Pabaton 05 1 - -
10 Babakan
01
03
06
2
4
5
02
05
07
2
4
3
11 Babakan pasar 02 2 04
10
2
3
B. Periodesasi Pengumpulan Sampah
Periodesasi pengumpulan sampah menggambarkan frekuensi pengambilan
sampah dari sumber oleh petugas kebersihan. Berdasarkan Pedoman Operasional
Pengumpulan Sampah di Indonesia (Depkimpraswil, 2003), periode pengumpulan
sampah dilakukan dalam 1 hari, 2 hari, dan maksimal 3 hari sekali. Periode
pengumpulan dipengaruhi oleh komposisi sampah, kapasitas kerja, desain
peralatan, dan kualitas pelayanan yang diinginkan.
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-80
Di Kecamatan Bogor Tengah sendiri sebanyak 62% pengumpulan sampah
dilakukan setiap hari. Sedangkan 24% lainnya tidak ada jadwal pengumpulan
sampah, dan sisanya pengumpulan sampah dilakukan dua hari sekali hingga
seminggu sekali.
Gambar 4.81 Periodesasi Pengumpulan Sampah di Kecamatan Bogor Tengah
Gambar 4.82 Periodesasi Pengumpulan Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Tengah
Pada Gambar 4.82 dapat dilihat bahwa delapan kelurahan di Kecamatan Bogor
Tengah memiliki persentase pengumpulan sampah sehari sekali lebih dari 60%.
Sedangkan 3 kelurahan lainnya, yaitu Kelurahan Kebon Kelapa, Kelurahan
Panaragan, dan Kelurahan Ciwaringin masih belum dilakukan pengumpulan
sampah secara maksimal. Kelurahan yang memiliki periodesasi pengumpulan
sampah paling baik adalah Kelurahan Cibogor, dimana 96% daerahnya dilakukan
pengumpulan sampah setiap hari, dan hanya 4% dari daerahnya yang belum
dilakukan pengumpulan sampah. Sedangkan kelurahan yang periodesasi
Setiap hari62%
Dua hari sekali5%
Tiga hari sekali4%
Seminggu sekali
1%
Tidak tentu4%
Tidak ada24%
Lainnya0%
Periodesasi Pengumpulan Sampah Kec. Bogor Tengah
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Periodesasi Pengumpulan Sampah Tiap Kelurahan
Lainnya
Tidak ada
Tidak tentu
Seminggu sekali
Tiga hari sekali
Dua hari sekali
Setiap hari
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-81
pengumpulan sampahnya kurang baik adalah Kelurahan Panaragan. Dikelurahan
ini 59% daerahnya tidak dilakukan pengumpulan sampah, dan 41% dari daeranya
jadwal pengumpulan sampah dilakukan mulai dari sehari sekali hingga 3 hari
sekali. Kelurahan yang periode pengumpulan sampah dilakukan lebih dari 3 hari
dan jadwal yang tidak tentu dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.25 Kelurahan, RW, RT dengan Periode Pengumpulan > 3 Hari & Tidak Tentu di Kecamatan Bogor
Tengah
No Kelurahan 3 hari Tidak tentu
RW RT RW RT
1 kebon kelapa - - - -
2 Panaragan - - - -
3 Ciwaringin - - - -
4 Sempur - - - -
5 Tegalega - - 06 1
6 Paledang - - 12 1
7 Gudang - -
01
07
11
4
3
5
8 Cibogor - - - -
9 Pabaton - - - -
10 Babakan 04
05
5
1 - -
11 Babakan pasar - - 10 1
C. Penyediaan Alat Pengumpul Sampah
Penyediaan alat pengumpul sampah pada umumnya disediakan oleh pemerintah,
pihak swasta, ataupun swadaya masyarakat. Di Kecamatan Bogor Tengah
sebanyak 15% alat pengumpulnya disediakan oleh masyarakat secara swadaya.
Sedangkan 7% dari RW, 22% dari pihak DKP, dan 8% lainnya disediakan oleh
pihak lain, seperti PNPM, partai, dinas kebersihan, dan sumbangan gereja. Alat
pengumpul yang disediakan oleh pemerintah di Kecamatan Bogor Tengah
tergolong masih rendah. Distribusi penyedia alat pengumpul di Kecamatan Bogor
Tengah dapat dilihat pada Gambar berikut.
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-82
Gambar 4.83 Penyediaan Alat Pengumpul Sampah Kecamatan Bogor Tengah
Distribusi penyedia alat pengumpul di tiap kelurahan seperti yang digambarkan
pada Gambar 4.84 menjelaskan bahwa hampir diseluruh kelurahan, alat
pengumpul yang ada sudah ada yang disediakan oleh pihak DKP, akan tetapi
persentasenya masih sangat rendah khususnya di Kelurahan Kebon Kelapa,
Kelurahan Sempur, Kelurahan Tegalega, Kelurahan Pabaton, dan Kelurahan
Babakan Pasar. Selain itu di Kelurahan Kebon Kelapa, Kelurahan Ciwaringin,
Kelurahan Sempur, Kelurahan Tegalega, Kelurahan Cibogor, Kelurahan Pabaton,
Kelurahan Babakan, dan Kelurahan Babakan Pasar, sebagian alat pengumpulnya
disediakan seara swadaya.
Gambar 4.84 Penyediaan Alat Pengumpul Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Tengah
4.5.3 TPS (Tempat Penampungan Sementara)
Di Kecamatan Bogor Tengah, 80% daerahnya belum memiliki TPS. Hanya 12% dari
daerah tersebut yang memiliki kontiner sebagai TPS, 5% lainnya menggunakan bak
permanen (Gambar 4.84). Pada Gambar 4.85 digambarkan bahwa sebagian besar
kelurahan di Kecamatan ini tidak memiliki TPS sebagai tempat penampungan
Swadaya15% RW
7%
DKP22%
Pihak Lain8%
Lainnya48%
Penyediaan Alat Pengumpul Kec. Bogor Tengah
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Penyediaan Alat Pengumpul Tiap Kelurahan
Lainnya
Pihak Lain
DKP
RW
Swadaya
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-83
sementara sampah. Hanya terdapat 2 kelurahan yang memiliki jumlah TPS relatif lebih
banyak dari kelurahan lainnya. Kelurahan tersebut adalah Kelurahan Pabaton dan
Kelurahan Babakan, dengan masing-masing jumlah TPS sebanyak 11 buah dan 20
buah yang berupa kontiner.
Gambar 4.85 Jenis TPS Di Kecamatan Bogor Tengah
Gambar 4.86 Jenis TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Tengah
A. Jumlah TPS
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, 80% daerah di Kecamatan Bogor
Tengah tidak memiliki TPS. Hal ini sangat mempengaruhi jumlah TPS dimasing-
masing kelurahan. Pada Gambar 3.11 menjelaskan bahwa 69% dari kelurahan di
Kecamatan Bogor Tengah hanya memiliki 1 buah TPS, dan hanya 8% kelurahan di
kecamatan ini yang memiliki TPS lebih dari 3 buah. Kelurahan yang memiliki
Bak Permanen5% Transfer Depo
0%
Kontainer12%
Pinggir Jalan0%
Lahan Kosong1%
Tidak ada80%
Lainnya2%
Jenis TPS Kec. Bogor Tengah
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Jenis TPS Tiap Kelurahan
Lainnya
Tidak ada
Lahan Kosong
Pinggir Jalan
Kontainer
Transfer Depo
Bak Permanen
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-84
jumlah TPS lebih dari 3 buah hanya Kelurahan Babakan dan Kelurahan Babakan
Pasar. Sedangkan daerah Kelurahan Panaragan dan Kelurahan Tegallega
umumnya hanya memiliki TPS 1 buah. Gambaran jumlah TPS di Kecamatan Bogor
Tengah dan Gambaran jumlah TPS tiap kelurahan dapat dilihatr pada Gambar
berikut.
Gambar 4.87 Jumlah TPS di Kecamatan Bogor Tengah
Gambar 4.88 Jumlah TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Tengah
B. Pengelolaan TPS
Tujuan dari pengelolaan TPS adalah agar TPS dapat memaksimalkan fungsinya
sebagai tempat penampungan sementara sampah sebelum dingkut ke Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA) baik dari aspek teknis maupun aspek non-teknisnya. Di
kecamatan Bogor Tengah 67% TPSnya tidak ada pengelolanya. Hanya 17%
TPSnya yang dikelola oleh pihak DKP, 6% TPSnya dikelola oleh pihak RWnya, dan
4% lainnya dikelola secara bersama-sama.
1 buah69%
2 buah18%
≥ 3 buah8%
lainnya5%
Jumlah TPS Kec. Bogor Tengah
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Jumlah TPS Tiap Kelurahan
lainnya
≥ 3 buah
2 buah
1 buah
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-85
Pada Gambar 4.90 dapat dilihat bahwa hanya Kelurahan Pabaton dan Kelurahan
Babakan yang secara keseluruhan TPSnya dikelola baik oleh pihak DKP maupun
oleh pihak RWnya. Sedangkan kelurahan lainnya sebagian besar masih belum ada
pengelolaan TPS oleh pihak tertentu. Oleh karena itu, peran pemerintah,
masyarakat, maupun pihak swasta sangat diperlukan agar dapat memaksimalkan
TPS sesuai dengan fungsinya.
Gambar 4.89 Pengelolaan TPS di Kecamatan Bogor Tengah
Gambar 4.90 Pengelolaan TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Tengah
C. Penyediaan Lahan TPS
Lahan TPS merupakan lahan yang digunakan sebagai tempat penampungan
sementara sampah. Gambar 4.91 menggambarkan bahwa 79% lahan TPS yang
ada di kecamatan Bogor Tengah disediakan oleh pihak lain/lainnya. Sedangkan
lahan TPS yang disediakan oleh DKP sebesar 11%, disediakan oleh swadaya
masyarakat sebesar 2%, dan disediakan secara sukarela sebesar 2%. Selain itu, 6%
RW &/ beberapa RW
6%
DKP17%
Pihak lain0%
Bersama4%
Tidak ada pengelola
67%
Lainnya6%
Pengelolaan TPS Kec. Bogor Tengah
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Pengelolaan TPS Tiap Kelurahan
Lainnya
Tidak ada pengelola
Bersama
Pihak lain
DKP
RW &/ beberapa RW
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-86
lainnya disediakan oleh pihak lain seperti PU, yayasan, PJKA, PEMKOT, PEMDA,
dan beberapa pihak lainnya.
Gambar 4.91 Penyediaan Lahan TPS di Kecamatan Bogor Tengah
Berdasarkan Gambar 4.92 dapat dilihat secara umum, penyediaan lahan TPS di
kelurahan-kelurahan kecamatan Bogor Tengah berasal dari pihak lain/ lainnya.
Akan tetapi, untuk Kelurahan Cibogor dan Kelurahan Pabaton secara umum
sudah disediakan oleh pihak DKP (Dinas Kebersiahn dan Pertamanan). Di kedua
kelurahan tersebut, tpersentase penyediaan lahan TPS oleh DKP sudah lebih dari
70%. Selain itu, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat pihak lain
seperti PU, yayasan, PJKA, PEMKOT, PEMDA, dan beberapa pihak lainnya.yang
membantu menyediakan lahan TPS di Kelurahan Kepbon Kelapa, Kelurahan
Pabaton, Kelurahan Ciwaringin, Kelurahan Tegalega, Kelurahan Paledang,
Kelurahan Cibogor, Kelurahan Babakan, dan Kelurahan Babakan Pasar.
Gambar 4.92 Penyediaan Lahan TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Tengah
Sukarela2%
Swadaya2%
Pengumpulan melalui iuran RW
0%DKP11%
Pihak lain6%
Lainnya79%
Penyediaan Lahan TPS Kec. Bogor Tengah
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Penyediaan Lahan TPS Tiap Kelurahan
Lainnya
Pihak lain
DKP
Pengumpulan melalui iuranRW
Swadaya
Sukarela
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-87
D. Kondisi TPS
Kondisi TPS sangat dipengaruhi oleh tingkat pengelolaan TPS itu sendiri. Gambar
4.93 menjelaskan bahwa hanya 22% TPS di Kecamatan Bogor Tengah yang
terkelola dengan baik, dan hanya terdapat 1 buah TPS yang berbasis 3R di
Kecamatan ini. Hal ini mengindikasikan TPS di Kecamatan ini cenderung belum
terkelola dengan baik bahkan cenderung berantakan. Persentase TPS yang kurang
terkelola tersebut cukup tinggi, yakni lebih dari 30%. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, bahwa terdapat 67% TPS di Kecamatan ini tidak ada pengelolaan.
Hal ini lah yang menyebabkan TPS tersebut cenderung kurang terkelola.
Gambar 4.93 Kondisi TPS di Kecamatan Bogor Tengah
Pada Gambar 4.94 dapat dilihat bahwa secara keseluruhan hampir disemua
kelurahan terdapat TPS yang kurang terkelola. Kelurahan Kebon Kelapa dan
Kelurahan Panaragan adalah kelurahan yang memiliki TPS cenderung tidak
terkelola dengan baik. Sedangkan kelurahan dimana TPSnya cukup terkelola
adalah Kelurahan Cibogor dan Kelurahan Pabaton. Sedangkan TPS yang berbasis
3R hanya terdapat di Kelurahan Paledang sebanyak 1 buah.
TPS 3R1%
Terkelola22%
Kurang terkelola
27%
Cenderung tidak terkelola
6%
Berantakan3%
Lainnya41%
Kondisi TPS Kec. Bogor Tengah
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-88
Gambar 4.94 Kondisi TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Tengah
4.5.4 Sistem Pengangkutan A. Periodesasi Pengangkutan
Di Kecamatan Bogor Tengah hampir 61% sampah dari TPS atau tempat sampah
umum lainnya tidak pernah diangkut ke TPA. Hanya 26% sampah yang diangkut
kurang dari 3 hari dan 5% lainnya diangkut seminggu sekali (Gambar 4.95). Hal ini
mengindikasikan kurangnya perhatian pemerintah kota terhadap pengelolaan
sampah di Kecamatan Bogor Tengah.
Gambar 4.95 Periodesasi Pengangkutan Sampah Kecamatan Bogor Tengah
Seperti yang dijelaskan pada Gambar 4.96, hampir di seluruh kelurahan terdapat
TPS atau tempat sampah umum lainnya yang tidak pernah diangkut sampahnya
menuju TPA. Kelurahan yang memiliki persentase pengangkutan sampah paling
rendah adalah Kelurahan Paledang dan Kelurahan Gudang. Di Kedua kelurahan
tersebut TPS yang sampahnya terangkut hanya berkisar kurang dari 10%.
Sedangkan kelurahan yang persentase pengangkutan sampah dari TPS relatif
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Kondisi TPS Tiap Kelurahan
Lainnya
Berantakan
Cenderung tidak terkelola
Kurang terkelola
Terkelola
TPS 3R
≥ 2x sehari3%
Setiap hari19%
2 hari sekali1%
3 – 4 hari sekali 3%
Seminggu sekali5%
Tidak pernah di angkut
61%
Lainnya8%
Periodesasi Pengangkutan Sampah Kec. Bogor Tengah
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-89
tinggi hanya Kelurahan Cibogor. Di Kelurahan Cibogor sendiri sampah yang
diangkut ke TPA lebih dari 90%.
Gambar 4.96 Periodesasi Pengangkutan Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Bogor Tengah
Tabel 4.26 berikut menjelaskan daftar kelurahan yang sampahnya diangkut lebih
dari 2 hari sekali dan lebih dari 3 hari sekali. Sedangkan Tabel 3.5 menjelaskan
daftar kelurahan-kelurahan yang sampahnya tidak terangkut dari TPS.
Tabel 4.26 Identifikasi Periodesasi Pengangkutan ≥ 2x Sehari
dan Lebih Dari 3 Hari di Kecamatan Bogor Tengah
No Kelurahan ≥ 2x sehari 3 hari
RW RT RW RT
1 kebon kelapa - - 08 1
2 Panaragan - - - -
3 Ciwaringin 12 5 - -
4 Sempur 01
06
1
1 - -
5 Tegalega - - 03
06
1
1
6 Paledang - - - -
7 Gudang - - - -
8 Cibogor - -
02
05
06
5
4
1
9 Pabaton - - - -
10 Babakan - -
02
03
04
05
06
1
4
5
6
3
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Periodesasi Pengangkutan Sampah Tiap Kelurahan
Lainnya
Tidak pernah di angkut
Seminggu sekali
3 – 4 hari sekali
2 hari sekali
Setiap hari
≥ 2x sehari
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-90
No Kelurahan ≥ 2x sehari 3 hari
RW RT RW RT
11 Babakan pasar
01
02
05
07
08
4
1
1
1
1
- -
Tabel 4.27 Identifikasi TPS Yang Tidak Terangkut di Kecamatan Bogor Tengah
No Kelurahan Ada TPS Tidak Terangkut
RW RT RW RT
1 kebon kelapa
02
04
08
1
1
1
01
02
03
05
06
08
09
10
3
2
5
3
5
2
6
4
2 Panaragan
03
07
1
1
01
02
04
05
06
6
4
4
7
3
3 Ciwaringin
01
02
06
07
08
09
11
12
1
1
1
1
1
2
1
1
01
04
05
06
07
08
09
10
10
11
2
3
4
2
4
2
1
4
4
2
4 Sempur
01
03
06
1
1
1
01 4
5 Tegalega
01
03
04
06
07
08
1
1
2
1
1
1
02
03
04
06
07
08
09
5
5
4
3
4
4
6
6 Paledang
01
02
08
1
2
2
01
02
03
3
2
5
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-91
No Kelurahan Ada TPS Tidak Terangkut
RW RT RW RT
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
5
5
5
5
4
4
4
4
1
1
7 Gudang
03
04
11
12
1
1
1
2
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
5
4
4
4
3
5
3
4
5
3
4
3
8 Cibogor 05
06
1
3
01
1
9 Pabaton
01
02
03
2
4
5
04 3
10 Babakan
01
02
03
04
05
06
07
08
3
1
4
5
2
3
1
1
02
06
07
08
4
2
3
2
11 Babakan pasar
01
02
07
1
1
1
02
03
04
05
06
07
4
3
5
2
4
2
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-92
No Kelurahan Ada TPS Tidak Terangkut
RW RT RW RT
08
09
10
2
5
3
4.6 KECAMATAN TANAH SAREAL
4.6.1 Sistem Pewadahan Sampah level 2 A. Jenis Pewadahan
Berdasarkan grafik diperoleh, jenis pewadahan sampah yang digunakan di Kecamatan
Tanah Sareal terdiri dari, 71% wadah angkut, 16% tidak ada pewadahan, dan 13%
wadah permanen/ wadah tinggal. Wadah angkut adalah wadah yang digunakan
untuk menyimpan sampah secara sementara untuk kemudian diangkut sampahnya
oleh petugas sampah, seperti:
1. Menggunakan satu wadah sampah besar yang bisa dipindahkan seperti tong
atau tempat sampah besar dari plastik/fiber/drum
2. Menggunakan beberapa tempat sampah dari dalam rumah untuk disimpan di
depan rumah
3. Menggantungkan / menyimpan sampah di dalam kresek/karung di pagar
Sedangkan Wadah Permanen seperti menggunakan bak sampah permanen/ bak
bata/ bak beton.
Gambar 4.97 Jenis Pewadahan Sampah di Kecamatan Tanah Sareal
Wadah Permanen /
Wadah Tinggal13%
Wadah Angkut71%
Tidak Ada pewadahan
level 216%
Jenis Pewadahan Kecamatan Tanah Sareal
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-93
Gambar 4.98 Jenis Pewadahan Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Tanah Sareal
Berdasarkan grafik dapat dilihat secara umum jenis pewadahan yang digunakan oleh
kelurahan-kelurahan di Kecamatan Tanah Sareal adalah Wadah Angkut. Bahkan, di
Kelurahan Sukaresmi jenis pewadahan sampahnya 100% menggunakan Wadah
Angkut. Untuk persentase jenis pewadahan Wadah Tinggal yang tertinggi terdapat di
kelurahan Lencana sebesar 27%. Sedangkan untuk kelurahan yang tidak memiliki
pewadahan sampah dengan persentase >50% terdapat pada Cibadak (57%), Kedung
Jaya (51%), Kedung Waringin (59%), Kedung Badak (87%), dan Mekarwangi (54%).
Tabel 4.28 Kelurahan, RW, RT yang tidak ada pewadahan di Kecamatan Tanah Sareal
No Kelurahan
Komunal
(ada TPS) 1c
Tidak Terlayani
(1d,e,f,g,h)
RW ∑RT RW ∑RT
1 Sukadamai 07
09
4
1
06
07
08
09
10
13
3
1
3
2
5
3
2 Sukaresmi
01
02
04
05
07
4
4
4
4
4
03
06
3
6
3 Lencana
01
03
09
10
2
2
5
4
01
02
03
04
05
06
5
5
3
4
3
3
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Suka
dam
ai
Suka
resm
i
Len
can
a
Kay
u M
anis
Cib
adak
Keb
on
Ped
es
Tan
ah S
area
l
Ked
un
g Ja
ya
Ked
un
g W
arin
gin
Ked
un
g B
adak
Mek
arw
angi
Jenis Pewadahan Tiap Kelurahan
Tanpa Wadah
Wadah Angkut
Wadah Tinggal
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-94
No Kelurahan
Komunal
(ada TPS) 1c
Tidak Terlayani
(1d,e,f,g,h)
RW ∑RT RW ∑RT
4 Kayu Manis
03
08
12
3
3
3
01
02
07
08
09
10
11
3
3
5
3
4
4
3
5 Cibadak
04
12
13
5
3
3
02
03
06
07
08
09
10
12
3
5
5
4
4
5
4
3
6 Kebon Pedes
01
02
12
4
3
2
01
02
05
10
12
2
2
2
1
1
7 Tanah Sareal
01
02
04
05
06
5
4
6
2
3
01
02
05
1
1
3
8 Kedung Jaya 02 3
03
05
09
1
5
5
9 Kedung
Waringin 07 3
02
05
10
11
13
12
4
1
6
4
5
2
10 Kedung Badak Tidak ada Tidak ada
01
04
10
12
13
1
2
1
5
2
11 Mekarwangi Tidak ada Tidak ada
01
02
03
04
05
4
5
3
3
3
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-95
No Kelurahan
Komunal
(ada TPS) 1c
Tidak Terlayani
(1d,e,f,g,h)
RW ∑RT RW ∑RT
06
07
08
14
4
3
3
4
4.6.2 Sistem Pengumpulan A. Jenis Alat Pengumpul
Sistem pengumpulan sampah dikategorikan menjadi 3 kategori, yaitu Komunal,
Individual, dan Tidak Ada Pengumpulan. Berdasarkan grafik diperoleh, persentase
sistem pengumpulan sampah di Kecamatan Tanah Sareal yaitu 65% Komunal, 9%
Individual, dan 26% Tidak ada pengumpulan sampah. Adapun parameter yang
digunakan untuk kategori Komunal meliputi:
1. Sampah diambil dan dikumpulkan menggunakan mobil bak
2. Sampah diambil dan dikumpulkan menggunakan gerobak sampah
3. Sampah diambil dan dikumpulkan menggunakan motor sampah
4. Sampah diambil dan dikumpulkan menggunakan becak sampah
Sedangkan parameter yang digunakan untuk kategori Individual yaitu sampah
diambil dan dikumpulkan sendiri ke TPS atau tempat terdekat.
Gambar 4.99 Sistem Pengumpulan Sampah di Kecamatan Tanah Sareal
Komunal64%
Individual10%
Tidak ada pengumpulan
sampah26%
Sistem Pengumpulan Kec. Tanah Sareal
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-96
Gambar 4.100 Sistem Pengumpulan Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Tanah Sareal
Berdasarkan grafik dapat dilihat sistem pengumpulan individual tertinggi terdapat
pada kelurahan Sukaresmi sebesar 34%, untuk sistem pengumpulan komunal
tertinggi terdapat pada kelurahan Mekarwangi sebesar 97%. Sedangkan persentase
tertinggi untuk kelurahan yang Tidak memiliki sistem pengumpulan sampah adalah
kelurahan Cibadak (52%) dan Kayu Manis (51%).
Tabel 4.29 Kelurahan, RW, RT Yang Tidak Ada Pengumpulan Sampah (3f) Dan Pengumpulan Komunal (3e)
di Kecamatan Tanah Sareal
No Kelurahan Komunal (3e) Tidak ada pengumpulan (3f)
RW RT RW RT
1 Sukadamai 09
13
1
1
06
07
08
09
10
13
3
5
3
2
5
2
2 Sukaresmi 04
06
4
6 03 3
3 Lencana Tidak
ada
Tidak
ada
01
02
03
04
05
06
5
5
3
4
3
3
4 Kayu Manis 08 3
01
02
07
09
10
3
3
5
4
4
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Sistem Pengumpulan Tiap Kelurahan
Tidak ada
Individual
Komunal
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-97
No Kelurahan Komunal (3e) Tidak ada pengumpulan (3f)
RW RT RW RT
11 3
5 Cibadak 01
08
3
4
02
03
05
06
07
09
10
3
5
4
5
4
5
4
6 Kebon Pedes
01
02
06
4
3
3
01
02
12
2
2
2
7 Tanah Sareal
01
02
04
5
1
6
01
02
05
1
1
3
8 Kedung Jaya Tidak
ada
Tidak
ada
05
09
5
5
9 Kedung Waringin 07 3
02
04
05
11
13
14
4
1
1
4
5
4
10 Kedung Badak Tidak
ada
Tidak
ada
01
04
10
12
13
1
2
1
5
4
11 Mekarwangi
02
04
06
07
08
14
4
3
4
1
3
1
01
07
14
4
2
3
B. Periodesasi pengumpulan sampah
Periodesasi pengumpulan sampah menggambarkan frekuensi pengambilan sampah
dari sumber oleh petugas kebersihan. Berdasarkan Pedoman Operasional
Pengumpulan Sampah di Indonesia (Depkimpraswil, 2003), periode pengumpulan
sampah dilakukan dalam 1 hari, 2 hari, dan maksimal 3 hari sekali. Periode
pengumpulan dipengaruhi oleh komposisi sampah, kapasitas kerja, desain
peralatan, dan kualitas pelayanan yang diinginkan.
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-98
Gambar 4.101 Frekuensi Pengumpulan Sampah di Kecamatan Tanah Sareal
Berdasarkan grafik diperoleh frekuensi pengumpulan sampah terbesar di kecamatan
Tanah Sareal adalah sampah yang dikumpulkan setiap hari yaitu sebesar 53%. Namun
demikian, persentase yang terbesar kedua adalah tidak ada nya pengumpulan
sampah yaitu sebesar 19%, lalu diikuti pengumpulan sampah sebanyak 2 hari sekali &
3 hari sekali sebesar 11%, pengumpulan sampah sebanyak seminggu sekali sebesar
4%, dan pengumpulan sampah yang tidak menentu sebesar 1%.
Gambar 4.102 Frekuensi Pengumpulan Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Tanah Sareal
Berdasarkan grafik diperoleh persentase terbesar untuk frekuensi pengumpulan
sampah yang dilakukan setiap hari, yaitu kelurahan Sukaresmi sebesar 100%. Untuk
persentase terbesar frekuensi pengumpulan sampah 2 hari sekali, yaitu kelurahan
Cibadak dan Kedung Jaya sebesar 22%. Untuk persentase terbesar frekuensi
pengumpulan sampah 3 hari sekali, yaitu kelurahan Lencana sebesar 33%. Untuk
persentase terbesar frekuensi pengumpulan sampah seminggu sekali, yaitu kelurahan
Setiap hari53%
Dua hari sekali11%
Tiga hari sekali11%
Seminggu sekali4%
Tidak tentu1% Tidak ada
19%
Lainnya1%
Frekuensi Pengumpulan Kec. Tanah Sareal
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Frekuensi Pengumpulan Tiap Kelurahan
Lainnya
Tidak ada
Tidak tentu
Seminggu sekali
Tiga hari sekali
Dua hari sekali
Setiap hari
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-99
Kayu Manis sebesar 15%. Untuk persentase terbesar frekuensi pengumpulan sampah
yang tidak tentu, yaitu kelurahan Cibadak sebesar 7%. Sedangkan untuk persentase
terbesar frekuensi Tidak ada Pengumpulan sampah, juga terdapat pada kelurahan
Cibadak sebesar 52%.
Tabel 4.30 Kelurahan, RW, RT dengan periode pengumpulan > 3 hari (4d) tidak tentu (4e) di
Kecamatan Tanah Sareal
No Kelurahan 3 hari Tidak tentu
RW RT RW RT
1 Sukadamai Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
2 Sukaresmi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
3 Lencana Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
4 Kayu Manis 12 8 02 3
5 Cibadak Tidak ada Tidak ada 08 4
6 Kebon Pedes Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
7 Tanah Sareal Tidak ada Tidak ada 03
05
1
1
8 Kedung Jaya 06 5 Tidak ada Tidak ada
9 Kedung Waringin
08
09
13
3
1
4
Tidak ada Tidak ada
10 Kedung Badak 11 5 Tidak ada Tidak ada
11 Mekarwangi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
C. Penyediaan alat pengumpul sampah
Berdasarkan grafik diperoleh penyediaan alat pengumpul sampah terbesar di
Kecamatan Tanah Sareal yaitu disediakan oleh DKP sebesar 33%, Pihak Lain dan
Lainnya sebesar 32%, kemudian disediakan oleh Swadaya masyarakat sebesar 22%,
dan disediakan RW sebesar 13%. Adapun yang termasuk Pihak lain dan Lainnya disini
yaitu dari PNPM, Pemda, serta donasi.
Gambar 4. 1 Penyediaan Alat Pengumpul Sampah di Kecamatan Tanah Sareal
Swadaya22%
RW13%
DKP33%
Pihak Lain7%
Lainnya25%
Penyediaan Alat Pengumpul Kec. Tanah Sareal
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-100
Gambar 4. 2 Penyediaan Alat Pengumpul Sampah Tiap Kelurahan di Kecamatan Tanah Sareal
Berdasarkan grafik diperoleh persentase terbesar untuk alat pengumpul sampah yang
disediakan oleh Swadaya masyarakat, yaitu kelurahan Kayu Manis sebesar 40%. Untuk
persentase terbesar persentase terbesar untuk alat pengumpul sampah yang
disediakan oleh RW, yaitu kelurahan Kebon Pedes sebesar 51%. Untuk persentase
terbesar untuk alat pengumpul sampah yang disediakan oleh DKP, yaitu Kedung
Badak sebesar 53%. Untuk persentase terbesar untuk alat pengumpul sampah yang
disediakan oleh Pihak Lain, yaitu Kedung Jaya sebesar 22%. Untuk persentase terbesar
untuk alat pengumpul sampah yang disediakan oleh lainnya, yaitu Cibadak sebesar
45%.
4.6.3 TPS (Tempat Penyimpanan Sementara) A. Jenis TPS
Berdasarkan grafik diperoleh bahwa, sebanyak 25% dari seluruh kelurahan yang ada
Kecamatan Tanah Sareal tidak memiliki TPS. Adapun yang memiliki TPS berupa Bak
permanen sebesar 15%, Transfer depo sebesar 23%, dan Kontainer sebesar 12%.
Sedangkan sisanya, yaitu sampah hanya berupa tumpukan sampah di pinggir jalan
(2%) atau lahan kosong (19%).
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Penyediaan Alat Pengumpul Tiap Kelurahan
Lainnya
Pihak Lain
DKP
RW
Swadaya
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-101
Gambar 4. 3 Jenis TPS di Kecamatan Tanah Sareal
Gambar 4. 4 Jenis TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Tanah Sareal
Berdasarkan grafik dapat dilihat, persentase tertinggi untuk kelurahan yang tidak
memiliki TPS adalah kelurahan Sukadamai sebesar 60% dan kelurahan Mekarwangi
sebesar 54%. Adapun persentase tertinggi untuk kelurahan yang memiliki TPS berupa
transfer depo, yaitu kelurahan Kebon Pedes sebesar 69%, persentase tertinggi untuk
kelurahan yang memiliki TPS berupa kontainer, yaitu kelurahan Kedung Badak
sebesar 31%. Sedangkan untuk persentase tertinggi tidak memiliki TPS (sampah
dibuang di pinggir jalan) terdapat pada kelurahan Kayu Manis sebesar 23%, dan
untuk sampah yang dibuang di lahan kosong terdapat pada kelurahan Cibadak
sebesar 47%.
B. Jumlah TPS
Berdasarkan grafik dapat dilihat jumlah TPS di kecamatan Tanah Sareal, 88% memiliki
1 buah TPS, 3% lainnya, 7% memiliki TPS >3 buah, dan 2% memiliki 2 buah TPS.
Bak Permanen15%
Transfer Depo23%
Kontainer12%
Pinggir Jalan2%
Lahan Kosong
19%
Tidak ada25%
Lainnya4%
Jenis TPS Kec. Tanah Sareal
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Jenis TPS Tiap Kelurahan
Lainnya
Tidak ada
Lahan Kosong
Pinggir Jalan
Kontainer
Transfer Depo
Bak Permanen
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-102
Gambar 4. 5 Jumlah TPS di Kecamatan Tanah Sareal
Gambar 4. 6 Jumlah TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Tanah Sareal
Berdasarkan grafik dapat dilihat, kelurahan Sukaresmi, Cibadak, Kedung Jaya, dan
Kedung Waringin memiliki TPS sebanyak 1 buah. Sedangkan 11% RW di kelurahan
Tanah Sareal memilik 2 buah TPS. Bahkan, 17% RW di kelurahan Tanah Sareal juga
memilik >3 buah TPS.
C. Pengelolaan TPS
Berdasarkan grafik dapat dilihat sebesar 45% TPS yang ada di kecamatan Tanah
Sareal tidak memiliki pengelola. Sedangkan TPS yang dikelola oleh DKP sebesar 20%,
dikelola oleh RW/ beberapa RW sebesar 19%, dikelola bersama sebesar 9%, dan
dikelola pihak lain sebesar 3%. Adapun yang termasuk Pihak Lain dan Lainnya disini
adalah, oleh warga sendiri (pribadi), oleh RT, dan oleh tukang sampah.
1 buah88%
2 buah2%
≥ 3 buah7%
lainnya3%
Jumlah TPS Kec. Tanah Sareal
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Jumlah TPS Tiap Kelurahan
lainnya
≥ 3 buah
2 buah
1 buah
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-103
Gambar 4. 7 Pengelolaan TPS di Kecamatan Tanah Sareal
Gambar 4. 8 Pengelolaan TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Tanah Sareal
Berdasarkan grafik dapat dilihat secara umum, kelurahan-kelurahan di kecamatan
Tanah Sareal tidak memiliki pengelola TPS. Persentase tertinggi untuk kelurahan yang
memiliki TPS tapi tidak ada pengelolanya, yaitu kelurahan Cibadak sebesar 69%.
Untuk persentase terbesar kelurahan yang memiliki TPS yang dikelola oleh DKP, yaitu
kelurahan Tanah Sareal sebesar 44%. Untuk persentase terbesar kelurahan yang
memiliki TPS yang dikelola oleh RW, yaitu kelurahan Lencana sebesar 38%. Untuk
persentase terbesar kelurahan yang memiliki TPS yang dikelola oleh bersama yaitu
kelurahan Kayu Manis sebesar 26%.
D. Penyediaan Lahan TPS
Berdasarkan grafik dapat dilihat sebesar 54% lahan TPS yang ada di kecamatan Tanah
Sareal disediakan oleh Pihak Lain dan Lainnya. Sedangkan lahan TPS yang disediakan
oleh DKP sebesar 10%, disediakan dari pengumpulan iuran oleh RW/ beberapa RW
RW &/ beberapa RW
19%
DKP20%
Pihak lain4%
Bersama9%
Tidak ada pengelola
45%
Lainnya3%
Pengelolaan TPS Kec. Tanah Sareal
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Pengelolaan TPS Tiap Kelurahan
Lainnya
Tidak ada pengelola
Bersama
Pihak lain
DKP
RW &/ beberapa RW
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-104
sebesar 2%, disediakan oleh swadaya masyarakat sebesar 15%, dan disediakan secara
sukarela sebesar 19%. Adapun yang dimaksud Pihak Lain dan Lainnya adalah lahan
TPS disediakan oleh: Jasa Marga, Pengairan, RT, PemDa, PeRum, FaSum.
Gambar 4. 9 Penyediaan Lahan TPS di Kecamatan Tanah Sareal
Gambar 4. 10 Penyediaan Lahan TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Tanah Sareal
Berdasarkan grafik dapat dilihat secara umum, penyediaan lahan TPS di kelurahan-
kelurahan kecamatan Tanah Sareal berasal dari pihak lain/ lainnya. Persentase
terbesar untuk lahan TPS yang disediakan oleh pihak lain terdapat pada kelurahan
Tanah Sareal sebesar 31%. Persentase terbesar untuk lahan TPS yang disediakan oleh
swadaya terdapat pada kelurahan Kebon Pedes sebesar 51%. Persentase terbesar
untuk lahan TPS yang disediakan secara sukarela terdapat pada kelurahan
Mekarwangi sebesar 22%. Persentase terbesar untuk lahan TPS yang disediakan dari
iuran RW terdapat pada kelurahan Kedung Badak sebesar 7%. Persentase terbesar
untuk lahan TPS yang disediakan oleh DKP terdapat pada kelurahan Sukaresmi
sebesar 28% dan Kedung Jaya 24%.
Sukarela19%
Swadaya15%
Pengumpulan melalui iuran
RW2%
DKP10%
Pihak lain15%
Lainnya39%
Penyediaan Lahan TPS Kec. Tanah Sareal
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Suka
dam
ai
Suka
resm
i
Len
can
a
Kay
u M
anis
Cib
adak
Keb
on
Ped
es
Tan
ah S
area
l
Ked
un
g Ja
ya
Ked
un
g…
Ked
un
g B
adak
Mek
arw
angi
Penyediaan Lahan TPS Tiap Kelurahan
Lainnya
Pihak lain
DKP
Pengumpulan melaluiiuran RW
Swadaya
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-105
E. Kondisi TPS
Berdasarkan grafik dapat dilihat sebesar 25% kondisi TPS yang ada di kecamatan
Tanah Sareal sudah terkelola (baik, bersih, dan terawat rapih); namun 29% TPS Tidak
Terkelola (kurang baik, kurang bersih, dan kurang terawat); 6% cenderung tidak
terkelola, 17% berantakan, 17% lainnya. Adapun persentase TPS yang ada pengolahan
3R nya hanya 6%.
Gambar 4. 11 Kondisi TPS di Kecamatan Tanah Sareal
Gambar 4. 12 Kondisi TPS Tiap Kelurahan di Kecamatan Tanah Sareal
Berdasarkan grafik dapat dilihat persentase terbesar untuk kondisi TPS 3R terdapat
pada kelurahan Lencana sebesar 22%, untuk kondisi TPS yang terkelola terdapat pada
kelurahan Cibadak sebesar 36%, untuk kondisi TPS yang kurang terkelola terdapat
pada kelurahan Sukaresmi sebesar 62%, dan untuk kondisi TPS yang berantakan
terdapat di Kebon Pedes sebesar 28%.
TPS 3R6%
Terkelola25%
Kurang terkelola
29%Cenderung
tidak terkelola6%
Berantakan17%
Lainnya17%
Kondisi TPS Kec. Tanah Sareal
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Kondisi TPS Tiap Kelurahan
Lainnya
Berantakan
Cenderung tidakterkelola
Kurang terkelola
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-106
4.6.4 Sistem Pengangkutan A. Periodesasi pengangkutan
Tabel-tabel berikut menunjukkan data periodesasi ≥ 2x sehari (16a) dan lebih dari 3 hari (16
d dan e).
Tabel 4.31 Periodesasi Pengangkutan ≥ 2x Sehari di Kecamatan Tanah Sareal
No Kelurahan ≥ 2x sehari
RW ∑RT
1 Sukadamai 01 4
2 Sukaresmi 02 4
3 Lencana Tidak ada Tidak ada
4 Kayu Manis Tidak ada Tidak ada
5 Cibadak Tidak ada Tidak ada
6 Kebon Pedes Tidak ada Tidak ada
7 Tanah Sareal 04 1
8 Kedung Jaya Tidak ada Tidak ada
9 Kedung Waringin Tidak ada Tidak ada
10 Kedung Badak Tidak ada Tidak ada
11 Mekarwangi 09 9
Tabel 4.32 Periodesasi Pengangkutan > 3 hari di Kecamatan Tanah Sareal
No Kelurahan Lebih dari 3 hari
RW ∑RT
1 Sukadamai
03
04
05
10
5
4
4
1
2 Sukaresmi
04
05
07
4
4
4
3 Lencana
01
04
07
08
11
12
2
2
4
7
4
8
4 Kayu Manis 03
12
3
8
5 Cibadak
01
12
14
3
3
10
6 Kebon Pedes 01
06
3
5
7 Tanah Sareal Tidak ada Tidak ada
8 Kedung Jaya 06 5
Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
IV-107
No Kelurahan Lebih dari 3 hari
RW ∑RT
9 Kedung Waringin 02 4
10 Kedung Badak
04
10
11
5
2
5
11 Mekarwangi
10
12
13
3
9
6
B. Identifikasi TPS yang tidak terangkut
Beberapa kelurahan di Kecamatan Tanah Sareal memiliki TPS yang sampahnya tidak
diangkut. Kelurahan tersebut antara lain Kelurahan Lencana, Kelurahan Kebon
Pedes, Kelurahan Kedung Jaya, Kelurahan Kedung Badak dan Kelurahan
Mekarwangi.
Tabel 4.33 Lokasi TPS yang Tidak Terangkut di Kecamatan Tanah Sareal
No Kelurahan TPS yang tidak terangkut
RW ∑RT
1 Sukadamai Tidak ada Tidak ada
2 Sukaresmi Tidak ada Tidak ada
3 Lencana 02
04
3
2
4 Kayu Manis Tidak ada Tidak ada
5 Cibadak Tidak ada Tidak ada
6 Kebon Pedes 02
12
1
2
7 Tanah Sareal Tidak ada Tidak ada
8 Kedung Jaya 07 3
9 Kedung Waringin Tidak ada Tidak ada
10 Kedung Badak 04 2
11 Mekarwangi 06 4