BAB 4 HASIL PENGUMPULAN DATA DAN...
Transcript of BAB 4 HASIL PENGUMPULAN DATA DAN...
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 37
BAB 4
HASIL PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI
A. POTRET PELABUHAN SURVEI
Potret pelabuhan survei yang terdiri dari pelabuhan kelas utama, pelabuhan kelas I, maupun pelabuhan kelas IV adalah sebagai berikut.
1. Pelabuhan Tanjung Priok
Hasil pengumpulan data sekunder yang didapat pada Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta meliputi: gambaran umum, kondisi geografis, fasilitas dan peralatan pelabuhan, data operasional pelabuhan,
kinerja pelayanan dan utilisasi.
a. Gambaran Umum
Pelabuhan Tanjung Priok merupakan cabang kelas utama di
bawah pengelolaan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia II, merupakan pelabuhan terbesar di Indonesia yang memiliki fasilitas terlengkap dan modern berbasis teknologi informasi.
Gambar 4.1 Aktivitas Pelabuhan Tanjung Priok
Aktivitas Tanjung Priok yang rata-rata setiap hari mampu melayani 60-70 unit kapal, telah memposisikan dirinya sebagai hub port. Pola perdagangan Tanjung Priok secara umum mulai
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 38 PT. Iname Utama
memberikan gambaran perubahan-perubahan secara bertahap dari pelabuhan ekspor-impor menjadi pelabuhan transhipment. Potensi barang transhipment semakin meningkat sejalan dengan hadirnya suatu pola perdagangan menggunakan petikemas melalui pelabuhan daerah, seperti Panjang,
Pontianak, dan Palembang, baik untuk tujuan ekspor maupun untuk tujuan pelabuhan dalam negeri.
Gambar 4.2 Peta Hinterland Pelabuhan Tanjung Priok
Wilayah hinterland yang dilayani Pelabuhan Tanjung Priok sangat luas, jika dilihat dari wilayah asal dan tujuan barang. Hal ini sangat didukung oleh jangkauan pelayanan yang cukup luas dari Tanjung Priok dengan fasilitas dan prasarana yang ada,
sehingga dapat dilalui beragam jenis ukuran kapal yang belum tentu dimiliki oleh pelabuhan lain. Tetapi sebagai daerah hinterland primernya berada tetap di dalam Pulau Jawa,
terutama DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan sebagian wilayah Jawa Tengah Bagian Barat.
b. Kondisi Geografis
Pelabuhan Tanjung Priok terletak di Pantai Utara Pulau Jawa tepatnya di Teluk Jakarta Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Raya, dengan batas perairan meliputi daerah yang dibatasi lurus yang menghubungan titik-titik koordinat, yakni:
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 39
06o - 07’ - 15” S – 106o - 49’ - 18” E; 06o - 04’ - 00” S – 106o - 51’ - 18” E; 06o - 04’ - 00” S – 106o - 55’ - 18” E; 06o - 06’ - 05” S – 106o - 55’ - 18” E;
Daerah lingkungan kerja Pelabuhan Tanjung Priok terdiri dari
daratan dan perairan yang pengaturannya ditetapkan dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Perhubungan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 1972 dan SK. 146/01/1972
tanggal 1 Juni 1972.
c. Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan
Fasilitas dan peralatan pelabuhan meliputi kolam pelabuhan, luas daratan, panjang penahan gelombang, panjang alur, panjang dermaga, jumlah tambatan, terminal, alat bongkar-
muat, serta peralatan freight forewarding, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Luas kolam pelabuhan 424 Ha yang terdiri dari:
• Pelabuhan Nusantara I : 5 s/d 8 m LWS • Pelabuhan Nusantara II : 6 s/d 8 m LWS • Pelabuhan I : 5 s/d 9 m LWS • Pelabuhan II : 7 s/d 10 m LWS • Pelabuhan III : 9 s/d 12 m LWS • JICT I : 8,5 s/d 14 m LWS • JICT II : 8 s/d 11 m LWS • Terminal Petikemas Koja : 14 m LWS
• Dermaga khusus Pertamina : 9 s/d 12 m LWS • Dermaga khusus Bogasari : 9 s/d 10 m LWS
• Dermaga khusus Sarpindo : 9 s/d 12 m LWS • Dermaga khusus DKP : 9 m LWS
2) Luas daratan : 604 Ha 3) Panjang penahan gelombang : 8.456 m 4) Panjang alur : 16.853 m 5) Panjang dermaga : 12.522 m
6) Jumlah tambatan : 79 unit
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 40 PT. Iname Utama
7) Daerah labuh jangkar bagi kapal-kapal di pelabuhan Tanjung Priok berlokasi di sebelah utara pelabuhan dengan kedalaman laut 7 m s/d 19 m.
8) Terminal konvensional: 9) Pengoperasian dermaga konvensional disesuaikan
dengan karakteristik barang yang akan di bongkar muat.
Tabel 4.1 Fasilitas Terminal Konvensional Pelabuhan Tanjung Priok
NO JENIS DERMAGA JML
(Unit) PANJANG
(Meter) KEDALAMAN
(M LWS)
1. General Cargo 42 6.329 5 - 11
2. Terminal serbaguna/ multipurpose 5 722 8 – 11
3. Terminal besi bekas 1 200 11
4. Terminal penumpang 2 375 9
5. Terminal curah kering 8 1.242 3,5 - 10
6. Terminal curah cair : - Khusus minyak 4 100 9 - 12
- Khusus kimia 1 276 9
7. Beaching point/beaching point 1 35 3
TOTAL 64 9.329 Sumber:PT.Pelindo II
Gambar 4.3 Layout Pelabuhan Tanjung Priok
10) Fasilitas dan peralatan usaha container terminal:
• Fasilitas: Fasilitas terminal kontainer untuk pelabuhan Tanjung Priok adalah : � Dermaga (Berth) : 404 m
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 41
� Draft : 8 LWS
� Container Yard (CY) 59.981 m2 : HC 9.097 TEUs � Reefer plug : 84 Plug
• Peralatan: Untuk peralatan pada terminal kontainer dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 4.2
Peralatan Terminal Kontainer Pelabuhan Tanjung Priok
No NAMA PERALATAN KAPASITAS JML UNIT
1. Gantry Crane 35 ton 4
2. Rubber Tired Gantry 35 ton 11
3. Side Loader 15 ton 1
4. Top Loader 35 ton 1
5. Head Truck 40 ton 16
6. Chassis 40 ton 16
7. Weight Bridge 60 ton 2 Sumber:PT.Pelindo II
11) Fasilitas dan peralatan usaha multipurpose terminal:
• Fasilitas:
Tabel 4.3 Fasilitas MultipurposeTerminal
Pelabuhan Tanjung Priok
No NAMA
DERMAGA PANJANG
(M) DRAFT (LWS)
MUATAN YANG DILAYANI
1. 114/Ex.Salman Semen 350 -110
Semen Curah, Clinker, Semen in Bag, General Cargo, Curah Cair
2. 300 258 -12 Container
3. 207 144 -6 Semen in bag, semen curah, alat berat, general cargo
4. 007 Utara 75 -5 Tanah liat, general cargo, bulk cargo
5. 005 Selatan (Jetty) 14,6 -4 General cargo, bulk
cargo Sumber: PT.Pelindo II
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 42 PT. Iname Utama
• Fasilitas Lainnya : Gudang : 4.950 m2 Lapangan : 990 m2
• Peralatan: Peralatan multipurpose terminal dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.4 Peralatan MultipurposeTerminal
Pelabuhan Tanjung Priok
No NAMA PERALATAN KAPASITAS
(Ton) JUMLAH
(Unit)
1. Spreader Fixed 40 1
2. Spreader Engkel 40 1
3. Spreader Engkel 20 2
4. Hopper Set - 4
5. Grab 5 3
6. Grab 3 3
7. Conveyor - 4
8. Conveyor Transfer - 8
9. Mesin Jahit baging Scale - 10
10. Bagging Scale manual - 8
11. Conveyor Belt 350 ton/jam 2
12. Alat Bantu B/M Lainnya - - Sumber: PT.Pelindo II
12) Fasilitas dan peralatan Freight Forwarding:
• Fasilitas
Tabel 4.5 Fasilitas Freight Forwarding Pelabuhan Tanjung Priok
No JENIS FASILITAS LUAS KETERANGAN
1. CDC/CCC Banda Gudang Lapangan penumpukan
10.000 m2 10.000 m2
Racking System
2. CDC/CCC Nusantara Gudang Lapangan Penumpukan
5.400 m2
15.000 m2
3. CDC 107 Gudang Lapangan Penumpukan
5.291,3 m2
2.000 m2
4. Gudang Ex. ARS Lapangan
1.632 m2 4.898 m2
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 43
No JENIS FASILITAS LUAS KETERANGAN
5. Container Terminal Pasoso Emplasemen Kereta Api Lapangan Penumpukan
250 m2
14.383 m2
6. Container Storage/Depo Petikemas 215X Lapangan penumpukan Ground Slot
25.405 m2 350 m2
846 Teu’s
Sumber: PT.Pelindo II
• Peralatan Peralatan Freight Forwarding di Pelabuhan Tanjung
Priok dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 4.6 Peralatan Freight Forwarding Pelabuhan Tanjung Priok
No JENIS PERALATAN KAPASITAS (Ton)
JUMLAH (Unit)
1. Top Loader 35,0 2 2. Top Loader (TCM) 35,0 1 3. Forklift Diesel 2,0 11 4. Forklift Diesel 3,5 1 5. Forklift Diesel 5,0 1 6. Forklift Desel 10,0 1 7. Chasis 40,0 2 8. Forklift Baterai 2,0 2 9. Forklift Diesel 2,5 4
Sumber:PT.Pelindo II
2. Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
a. Kondisi Umum
Pelabuhan Tanjung Perak berada di Kabupaten Surabaya
Propinsi Jawa Timur dan berada pada posisi 112º44'100”-112º32'40” BT, 7º11'50”-70º13'20” LS. Pelabuhan Tanjung Perak merupakan salah satu pelabuhan pintu gerbang di Indonesia, yang menjadi pusat kolektor dan distributor barang ke Kawasan Timur Indonesia, khususnya untuk Propinsi Jawa Timur. Karena letaknya yang strategis dan didukung oleh
daerah hinterland Jawa Timur yang potensial maka Pelabuhan Tanjung Perak juga merupakan pusat pelayaran Kawasan
Timur Indonesia.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 44 PT. Iname Utama
Hinterland Pelabuhan Tanjung Perak meliputi seluruh wilayah Propinsi Jawa Timur serta sebagian Propinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Hinterland Pelabuhan Tanjung Perak yang berpotensi antara lain:
1) Rambipuji, kira-kira berjarak 200 km dari Surabaya yang
direncanakan mempunyai fasilitas petikemas utama; 2) SIER (Surabaya Industrial Estate Rungkut) dengan total
luas wilayah 476 ha, berada sekitar 23 km dari Pelabuhan
Tanjung Perak, saat ini sudah digunakan secara penuh sejak tahun 1994 oleh ± 290 perusahaan;
3) Zone Kawasan Berikat (Export Processing Zone) yang berlokasi di PIER (Pasuruan Industrial Estate Rembang) dengan luas sekitar 500 ha sekitar 60 km dari Pelabuhan
Tanjung Perak; 4) Kawasan-kawasan industri tersebut merupakan pusat
produksi berbagai jenis barang baik untuk kebutuhan
dalam negeri maupun ekspor.
Gambar 4.4 DLKP / DLKR Pelabuhnan Tanjung Perak
b. Kondisi Geografis
Pelabuhan Tanjung Perak adalah pelabuhan Surabaya yang
terletak pada posisi 1120 43’ 22” Bujur Timur dan 070 11’ 54” Lintang Selatan tepatnya di Selat Madura sebelah utara kota Surabaya. Daerah perairannya seluas 1.546,3 Ha dan daerah
pelabuhannya seluas 574,7 Ha. Pelabuhan Tanjung Perak
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 45
merupakan pelabuhan umum dengan status pengelolaannya adalah diusahakan.
Gambar 4.5 Letak Geografis Pelabuhan Tanjung Perak
c. Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan
Fasilitas yang ada di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, meliputi alur pelayaran, pemanduan, bunker, fasilitas terminal
penumpang, peti kemas, pemanduan, dan peralatan bongkar muat :
1) Alur Pelayaran
Alur pelayaran barat merupakan alur utama memasuki pelabuhan Tanjung Perak yang panjangnya 24 mil laut,
lebarnya 100 meter dengan kedalaman bervariasi antara 10 sampai 12 meter.
Gambar 4.6 Alur Pelayaran Pelabuhan Tanjung Perak
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 46 PT. Iname Utama
2) Pemanduan
Untuk menjamin keselamatan bagi kapal-kapal di area Pelabuhan Tanjung Perak telah disiapkan beberapa orang pandu. Mereka siaga di stasiun Karang Jamuang dan siap melayani tugas pemanduan selama 24 jam. Beberapa
kapal yang dipersiapkan sebagai berikut :
Tabel 4.7 Data Fasiltas Pemanduan Pelabuhan Tanjung Perak
NAMA UNIT TIPE KAPASITAS Kapal Tunda 10 KT 800-2400HP
Kapal Pandu 4 MP 350-960HP
Kepil 5 MK 125-250HP Sumber : Adpel Tanjung Perak
Gambar 4.7 Fasilitas Existing Pelabuhan Tanjung Perak
3) Bunker
Pelayanan bunker dilakukan oleh Pertamina melalui pipa dermaga dan pelayanan bunker lainnya dilakukan oleh swasta melalui tongkang dan mobil tangki.
Selain fasilitas tersebut ada beberapa fasilitas lain seperti fasilitas bongkar muat, pelayanan air bersih, pelayanan kesehatan, pemadaman kebakaran, docking, reparasi dan
pembuatan kapal.
4) Fasilitas Terminal Penumpang
Di Pelabuhan Tanjung Perak terdapat 2 terminal penumpang untuk kapal penumpang umum yakni Terminal Gapura
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 47
Nusantara dan Terminal Gapura Surya. Selain itu terdapat pula Terminal penumpang untuk Kapal Ro-Ro. Uraian lebih lanjut tentang terminal tersebut digambarkan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.8
Data Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Perak
DESCRIPTION GAPURA NUSANTARA
GAPURA SURYA
Size (m2) Draft (LWS)
4.950 m2 -9,0 LWS
5.060 m2 -9,0 LWS
Berth Length 325 m2
Building Width (m2) Apron Width (m) Available For Room Capacity Amanda Restoran Musholla
2.384 m2 15
Economy 1.500
-
4.522 m2 15
Class 1.000 300
Sumber : Adpel Tanjung Perak
5) Terminal Penumpang Kapal Ro-Ro
Fasiltas terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Perak adalah :
• Size � Embarcation : 2.371,65 m2 � Debarcation : 201,50 m2 � Teras Sisi Barat : 294,25 m2
• Capacity : 700 People
• Draft : -7,2 M.LWS
• Berth Length (m) : 140 M
• Parking Area : � Truck : 3.870 m2 � Car515 m2 � Kendaraan ex bongkaran : 1.912 m2
• Parking Capacity : 248 car
6) Terminal Nilam
Data fasiltas terminal Nilam Timur adalah sebagai berikut.
• Luas : 1,4 Ha
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 48 PT. Iname Utama
• Draft : -9,2 LWS
• Panjang Dermaga : 860 M
• Lebar Apron : 15 M
• Luas Gudang : 18.235 M2
• Jumlah Gudang : 4
• Luas Lapangan Penumpukan : 14.125 M2
• Peruntukan : Antar pulau, (Curah kering, GC).
7) Terminal Mirah
Data fasiltas terminal Mirah adalah sebagai berikut
• Luas : 1,7 Hektar
• Draft : -6,7 M.LWS
• Panjang Dermaga : 640 M
• Lebar Apron : 20 M
• Luas Gudang : 13.700 M2
• Jumlah Gudang : 4
• Luas Lapangan Penumpukan : 15.965 M2
• Peruntukan : Antar Pulau (General
Cargo)
8) Terminal Kalimas
Data fasilitas terminal Kalimas adalah sebagai berikut.
• Luas : 5,2 Hektar
• Draft : -2,0 M.LWS
• Panjang Dermaga : 2.270 M
• Lebar Apron : 20 M
• Luas Gudang : 4.180 M2
• Jumlah Gudang : 4
• Luas Lapangan Penumpukan : 3.900 M2
• Peruntukan : Kapal Lokal & Kapal
Layar Motor
9) Terminal Peti Kemas Fasilitas dan Peralatan Terminal Peti Kemas Surabaya
digambarkan dalam tabel, sebagai berikut :
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 49
Tabel 4.9 Data Fasilitas dan Peralatan Terminal Peti Kemas
NO FASILITAS / PERALATAN TOTAL
1 Panjang Dermaga 1.450 Meter 2 Terminal Internasional Draft − 10,5 Lws 3 Terminal Domestik Draft − 7,5 Lws 4 Container Yard 49 Hektar 5 Container Freight Station 16.500 M2 6 Quays Cranes 10 Units 7 RTG 23 Units 8 Reach Stacker 40 Ton 3 Units 9 Side Container Loader 7,5 Ton 2 Units
10 Sky Stacker 8 Ton 2 Units 11 Forklift Electrik 2,5 Ton 12 Units 12 Double Trailer 40 Units 13 Head Truck 54 Units 14 Chassis 20 Ft 3 Units 15 Chassis 40 Ft 45 Units 16 Chassis 45 Ft 30 Units
Sumber : PT. Pelindo III
10) Kapal Pandu
• Kapal pandu sebanyak : 1 unit 2x380 HP dan 3 unit 2 x 490 HP
• Kapal Tunda sebanyak : 9 unit
• Kapal Kepil sebanyak : 2 unit 150HP dan 1 unit 240HP
• Kapal Tongkang sebanyak: 3 unit
• Kapal Ukur sebanyak : 1 unit 150 PK
11) Peralatan bongkar muat
• Crane sebanyak : 1 unit 35 ton
• Forklift sebanyak : 1 unit 2ton, 2 unit 2,5 ton, 2 unit 3 ton, 1 unit 5 ton, dan 2 unit 7 ton
• Head Truck sebanyak : 5 unit 40 ton
• Chasis Combo sebanyak : 2 unit 20' & 5 unit 40’
• Spreader sebanyak : 2 unit 20' dan 5 unit 40’
• Transtainer sebanyak : 2 unit 40 ton
12) Mobil PMK sebanyak : 6 unit
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 50 PT. Iname Utama
3. Pelabuhan Belawan Medan
a. Kondisi Umum
Pelabuhan Belawan adalah pelabuhan terbesar yang berada di wilayah PT. Pelindo I. Berdasarkan Keputusan Administrator
Pelabuhan (Adpel) Utama Belawan Nomor UK.11/9/15/Ad.Blw-2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Teknis Operasional Kegiatan Pelayanan di Pelabuhan Belawan dinyatakan bahwa
Pelabuhan Utama Belawan adalah merupakan pelabuhan samudera yang terbuka untuk umum juga merupakan gate way/pintu gerbang perekonomian bagi masyarakat Sumut, baik
untuk melayani kegiatan kapal dalam negeri maupun kapal-kapal luar negeri selama 24 jam secara terus menerus.
Produksi hinterland Pelabuhan Belawan terdiri dari hasil pertanian, perkebunan dan kehutanan seperti minyak sawit, inti sawit, karet, teh, tembakau, sayur-mayur, rotan dan kayu
gergajian. Hampir seluruh produksi tersebut diekspor melalui Pelabuhan Belawan.
Kota ini menjadi pintu bagi arus penumpang dan juga
perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri. Bagi Kota Medan, kegiatan
perdagangan bersama aktivitas hotel dan restoran menjadi motor penggerak roda perekonomian kota. Pelabuhan laut berperan penting dalam mendorong pertumbuhan
perekonomian di suatu wilayah. Pelabuhan laut yang menjadi andalan Kota Medan adalah Pelabuhan Belawan yang berjarak 26 km dari pusat kota. Pelabuhan ini tidak
hanya berperan penting bagi perekonomian Kota Medan, namun juga bagi Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan ekspor dan impor Kabupaten/Kota lain dilakukan di pelabuhan ini yang dapat dilihat dari aktivitas bongkar.muat barang setiap harinya.
Sampai saat ini Pelabuhan Belawan telah memiliki fasilitas pelabuhan penumpang dan barang termasuk terminal peti kemas. Kecenderungan berkembangnya jasa transportasi lewat laut ini
memerlukan suatu fasilitas tambahan yang lebih memadai.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 51
Terbatasnya daya tampung barang di pelabuhan menuntut suatu pembangunan fasilitas dengan lokasi yang dekat dengan pelabuhan tetapi memadai. Sesuai dengan arahan perkembangan Kota Medan pada masa mendatang perlu dilakukan investasi pada bidang usaha peti kemas dan pergudangan tersebut.
Gambar 4.8 Pelabuhan Belawan
b. Kondisi Geografis
Pelabuhan Belawan berada pada wilayah administratif Kota Medan Propinsi Sumatera Utara (Sumut), tepatnya pada titik 03' 47' 00” LU dan 98' 42' 00” BT. Pelabuhan Belawan terletak 27 km dari pusat kota, dimana juga terletak di Muara Sungai Belawan dan Sungai Deli. Sepanjang pantainya labil dan
berlumpur.
Pengendapan atau sedimentasi rata-rata 3 cm/hari dipengaruhi oleh Sungai Belawan dan Sungai Deli. Dimana debit air kedua
Sungai tersebut rata-rata 331.924 m3 perbulan atau 11.064 m3 perharinya. Kecepatan arus juga dipengaruhi oleh kedua sungai tersebut ditambah dengan keberadaan Selat Malaka. Faktor musim juga mempengaruhi arah arus demikian juga kecepatannya. Dimana kecepatan arus pada saat tertinggi yaitu mencapai 3 knot dan terendah 0,2 knot. Untuk pasang surut dengan air tertinggi: 3,30 MLWS, air tinggi: 2,40 MLWS, air terendah: 0,50 MLWS.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 52 PT. Iname Utama
c. Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan
Fasilitas yang terdapat di Pelabuhan Belawan terdiri atas: dermaga, alur pelayaran, gudang dan lapangan penumpukan, terminal penumpang, dan peralatan pelabuhan.
Gambar 4.9 Tata Letak Pelabuhan Belawan
1) Dermaga
Tabel: 4.10 Fasilitas Dermaga Pelabuhan Belawan
LOKASI PANJANG
(m) LEBAR
(m) DALAM (MLWS)
MAX. DWT (T)
Belawan Lama 688,71 14,20 6 30.000
Ujung Baru 1.554,75 12,50 7-9 30.000
Ferry 115,00 5,00 7 30.000
Citra IKD IKD 2 UTPK - International - Konvensional
625,00 150,00 150,00
500,00 350,00
14,30 25,00 25,00
31,25 26,20
6-7 6-7 6-7
10 10
20.000 20.000
45.000 45.000
Sumber : Pelindo I
2) Alur Pelayaran, Gudang dan Lapangan Penumpukan
Kondisi alur pelayaran pelabuhan Belawan Medan
sebagaimana tabel berikut :
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 53
Tabel 4.11 Fasilitas Alur Pelayaran Pelabuhan Belawan
KONDISI RIIL KEBUTUHAN IDEAL ALUR
Panjang (m)
Lebar (m)
Kedalaman (MLWS)
Panjang (m)
Lebar (m)
Kedalaman (MLWS)
13.000 100 9,5 – 10,5 13.000 2 x 100 12
Sumber : Pelindo I
3) Gudang dan Lapangan Penumpukan
Fasilitas gudang dan lapangan penumpukan di pelabuhan Belawan adalah sebagai berikut.
Tabel 4.12
Gudang dan Lapangan Penumpukan Pelabuhan Belawan
LOKASI UNIT LUAS (m2)
GUDANG Gudang Lini I
- Belawan Lama - Ujung Baru - Citra
Gudang Lini II - Ujung Baru - Citra - CFS - CFS UTPK Gabion
6 9 3
3 1 3 4
4.981,50 28.774,12
16.800
3.457,00 675,00
6.999,00 11.470,00
LAPANGAN PENUMPUKAN 1. Belawan Lama 2. Ujung Baru 3. Citra 4. IKD 5. CY 6. CY UTPK Gabion
7 8 7 1 5
11.480,12 23.435,80 25.175,84
9.390,00 64.904,00 73.000,00
Sumber : Pelindo I
4) Terminal Penumpang
Fasilitas terminal penumpang pelabuhan Belawan adalah sebagai berikut.
• Terminal penumpang internasional : � Luas : 539 M2
� Kapasitas : 720 orang
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 54 PT. Iname Utama
• Terminal penumpang domestik : � Luas : 2.300 M2 � Kapasitas : 2.230 orang
5) Peralatan Pelabuhan Peralatan yang beroperasi di pelabuhan Belawan dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.13 Peralatan Pelabuhan Belawan
NO JENIS KAPASITAS JUMLAH (Unit) KET
1. PERALATAN APUNG
Kapal Tunda
2.400 PK 1 Baik
1.700 PK 1 Baik
1.600 PK 1 Baik
800 PK 1 Baik
Motor Pandu
618 PK 3 Baik
275 PK 2 Baik
255 PK 1 Baik
Motor Kepil
810 PK 1 Baik
150 PK 1 Baik
100 PK 1 Baik
2. PERALATAN DARAT
Mobil Crane
10 Ton 1 Baik
40 Ton 2 Baik
15 Ton Baik
25 Ton Baik
Forklift
35 Ton Baik
2,5 Ton 2 Baik
15 Ton 1 Baik
5 Ton 2 Baik
10 Ton 1 Baik
Crane Apung 40 Ton 1 Baik
Mobil Pemadam kebakaran 60.000 Liter 3 Baik
3.
OPERASI PETI KEMAS
Luas CY 54.600 m2 - Baik
Luas CFS 10.400 m2 - Baik
Reefer Flug 72 point - Baik
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 55
NO JENIS KAPASITAS JUMLAH (Unit) KET
4.
PERALATAN PETI KEMAS
Container Crane 30 Ton 4 Baik
Head Truck 40 Ton 10 Baik
Chasis Combo 40 Ton 21 16 Baik 5 Rusak
Transtainer 40 ton 7 Baik
Top Loader 30,5 Ton 2 Baik
Forklift
15 Ton 1 Baik
3 Ton 1 Rusak
2,5 Ton 3 Baik
Hooke Frame - 2 Baik
Fixed Spreader 40 Ton 4 Rusak
Telescopic Spreader 30,5 Ton 5 Baik Sumber : Pelindo I
4. Pelabuhan Makassar
a. Kondisi Umum
Pelabuhan Makassar termasuk di wilayah PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia IV yang berada di Sulawesi Selatan. Pelabuhan Makassar terletak di bagian barat Kota Makassar
tepat berada di bibir pantai jalur Selat Makassar, sejak dahulu dikenal oleh para pedagang dan pelaut. Sejak abad ke-17 pada masa pemerintahan Gowa, Pelabuhan Makassar telah
ditetapkan sebagai pusat perdagangan rempah-rempah. Setelah dikuasai oleh VOC pada tahun 1667 melalui perjanjian
Bongaya atau lebih dikenal dengan Bonggay Tractate, maka Pelabuhan Makassar semakin ramai dikunjungi pada pedagang dan pelaut dari mancanegara serta antar pulau.
Pada tahun 1921, Pemerintah Hindia Belanda mulai membangun dermaga dengan menggunakan konstruksi beton bertulang pondasi sistem caisson, yang kemudian dikenal dengan nama
Dermaga Soekarno. Pada tahun 1957, setelah melihat arus bongkar muat barang dan kunjungan kapal-kapal yang
mengalami kenaikan dari waktu ke waktu, pemerintah Republik Indonesia memperluas Pelabuhan Makassar dengan konstruksi
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 56 PT. Iname Utama
beton bertulang, pondasi tiang pancang dan dermaga tersebut diberi nama Dermaga Hatta.
Dipandang dari sudut geografis, posisi Makassar memang sangat strategis untuk transportasi. Karena posisinya yang berada di tengah-tengah, Makassar menjadi jembatan laut
maupun udara yang menghubungkan Pulau Jawa, khususnya Jawa bagian barat dengan daerah-daerah di timur Nusantara. Dari Barat (Jakarta dan Surabaya), Makassar menjadi pusat
distribusi penumpang maupun angkutan barang. Begitu pula sebaliknya, penumpang dan barang datang dari berbagai daerah, menyatu di Makassar untuk diangkut ke barat.
Untuk mendukung kegiatan perindustrian dan perekonomian di kota Makassar, pemerintah kota Makassar membangun
beberapa kawasan khusus sebagai daerah pendukung kegiatan pelabuhan, yaitu Kawasan Industri Makassar, Zona Kawasan Berikat Makassar, Pusat Pengolahan Kayu dan
Cargo Terminal dan Pergudangan Kota. Kawasan Industri Makassar terletak di sebelah timur kota Makassar kurang lebih 12 Km dari Pelabuhan Makassar sebagai pusat pengolahan limbah, pusat pelayanan kesehatan dan keamanan. Di dalam kawasan ini dikembangkan Zona Kawasan berikat Makassar.
Pusat pengolahan kayu terletak di kawasan Sungai Tallo yang berfungsi sebagai pusat pengolahan dan penampungan kayu serta hasil-hasil pengolahan kayu. Di samping itu tempat ini
juga berfungsi sebagai pusat pelayanan bahan baku bagi industri kayu di dalam dan luar kawasan Sungai Tallo. Cargo
Terminal dan Pergudangan Kota terletak kurang lebih 5 Km dari Pelabuhan Makassar dengan fungsi sebagai tempat penyimpanan dan distribusi barang, pusat akomodasi dan distribusi barang, tempat pengepakan barang, pemrosesan, sortasi, making, dan handling barang, gudang lini II untuk menunjang Pelabuhan Makassar dan tempat handling
container, serta kelengkapan integral dan penopang kawasan ekonomi terpadu.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 57
Gambar 4.10 Pelabuhan Makassar
b. Kondisi Geografis
Pelabuhan Makassar secara geografi terletak di sebelah selatan pulau Sulawesi, tepatnya pada posisi titik koordinat
05°08’08” LS dan 119°24’02 BT. Kondisi pantai sekitar pelabuhan
pada umumnya landai, dasar laut terdiri dari lumpur dan pasir. Alur pelayaran sepanjang 25 mil (bouy terluar) dengan lebar ±1 mil,
kedalaman rata-rata -10 sampai dengan -14 meter. Arus pasang mengarah ke selatan dengan pasang tertinggi 140 dm dan pasang
terendah 5 dm. Tinggi gelombang di kolam bandar antara 0-1 meter dan antara 0-2 meter di daerah labuh jangkar. Arah arus dominan di dalam kolam memanjang dermaga atau dari utara ke
selatan dengan kecepatan antara 0-2 knots, arah arus dipengaruhi oleh aliran Sungai Tallo yang bermuara di DLKR. Kecepatan angin rata-rata 5-25 km/jam dengan kecepatan maksimum 60-70 km/jam
yang terjadi pada bulan Desember - Januari.
c. Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan
Fasilitas yang terdapat di Pelabuhan Makassar terdiri atas: dermaga, alur pelayaran, kolam pelabuhan, gudang dan lain-lain.
1) Dermaga
Untuk fasilitas dermaga di pelabuhan Makassar dapat dilihat pada tabel berikut.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 58 PT. Iname Utama
Tabel 4.14 Fungsi dan Ukuran Dermaga di Pelabuhan Makassar
PANGKALAN DERMAGA FUNGSI
DERMAGA
UKURAN
Panjang (m')
Lebar (m')
Kedalaman (MLWS)
Soekarno
100 Umum 100 11 12
101 Umum 330 11 12
102 Umum 230 11 12
103 Umum 290 11 12
104 Umum 180 11 12
105 Umum 180 11 12
Hatta
Container Umum 850 30 12
Pangkalan Hasanuddin
Umum 210 15 12
Kawasan Paotere
Paotere I Umum
(Kapal Rakyat) 100 10 12
Paotere II Umum
(Kapal Rakyat) 52,36 10 12
Paotere III Umum
(Kapal Rakyat) 52 10 12
Paotere IV Umum
(Kapal Rakyat) 52 10 12
Paotere V Umum
(Kapal Rakyat) 33,5 10 12
Paotere VI Umum
(Kapal Rakyat) 33,5 10 12
Paotere VII
Umum (Kapal Rakyat)
33,33 10 12
Paotere VIII
Umum (Kapal Rakyat)
33,33 10 12
Paotere IX Umum
(Kapal Rakyat) 52,36 10 12
Paotere X Umum
(Kapal Rakyat) 33,5 10 12
Paotere XI Umum
(Kapal Rakyat) 50 10 12
Sumber : PT. Pelindo IV
Tabel 4.15 Klasifikasi Dermaga di Pelabuhan Makassar
PANGKALAN DERMAGA
KLASIFIKASI
Kon
stru
ksi
Kap
asita
s (t
/m²)
Tah
un
Pem
buat
an
PT
. Pel
indo
(P
emili
k)
Soekarno 100 Caison dan lantai beton 1.100 1917 IV
101 Caison dan lantai beton 3.630 1917 IV
102 Caison dan lantai beton 2.530 1917 IV
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 59
PANGKALAN DERMAGA
KLASIFIKASI
Kon
stru
ksi
Kap
asita
s (t
/m²)
Tah
un
Pem
buat
an
PT
. Pel
indo
(P
emili
k)
103 Caison dan lantai beton 3.190 1917 IV
104 Caison dan lantai beton 1.980 1917 IV
105 Caison dan lantai beton 1.980 1917 IV
Hatta Container Caison dan lantai beton 25.500 1997 IV
Pangkalan Hasanuddin
PC Block 3.150 1997 IV
Kawasan
Paotere
Paotere I Tiang Pancang, beton dan lantai beton
1.000 1980 IV
Paotere II Tiang Pancang, beton dan lantai beton
523,60 1981 IV
Paotere III Tiang Pancang, beton dan lantai beton
520 1986 IV
Paotere IV Tiang Pancang, beton dan lantai beton
520 1989 IV
Paotere V Tiang Pancang, beton dan lantai beton
335 1989 IV
Paotere VI Tiang Pancang, beton dan lantai beton
335 1989 IV
Paotere VII Tiang Pancang, beton dan lantai beton
333,33 1989 IV
Paotere VIII Tiang Pancang, beton dan lantai beton
333,33 1989 IV
Paotere IX Tiang Pancang, beton dan lantai beton
523,60 1991 IV
Paotere X Tiang Pancang, beton dan lantai beton
335 1991 IV
Paotere XI Tiang Pancang, beton dan lantai beton
500 1995 IV
Sumber : PT. Pelindo IV
2) Alur Pelayaran
Alur pelayaran di pelabuhan Makassar kondisinya adalah sebagai berikut.
• Panjang : 2,5 mil • Lebar : 150 m • Kedalaman : 10 m • Pasang tertinggi : 1,8 m • Pasang terendah : 0,9 m
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 60 PT. Iname Utama
3) Kolam Pelabuhan dan Pinggiran
Kondisi kolam pelabuhan dan pinggiran untuk pelabuhan Makassar adalah sebagai berikut.
• Ukuran Kolam � Luas : 315,20 Ha � Kedalaman : 9,7 m
� Pasang tertinggi : 1,8 M LWS � Pasang terendah : 0,9 M LWS
• Ukuran Pinggiran � Panjang : 1.581 M
� Pembuatan tahun : 1921
4) Gudang
Luas dan kapasitas serta tahun pembuatan gudang yang terdapat di pelabuhan Makassar adalah sebagaimana
terlihat pada tabel berikut.
Tabel 4.16 Gudang di Pelabuhan Makassar
NAMA GUDANG
UKURAN KETERANGAN
Luas
(m²) Kapasitas
(t/m²)
Tahun Pembu-
atan Pemilik Konstruksi
Kondisi (%)
101 (Soekarno)
3.800 2.280 1990 Pelindo Lantai Beton, ddg Tembok, rangka baja dan Atap Aluminium
75
102 (Soekarno)
3.800 2.280 1989 Pelindo Lantai Beton, ddg Tembok, rangka baja dan Atap Aluminium
75
103 (Soekarno)
4.000 2.400 1985 Pelindo Lantai Beton, ddg Tembok, rangka baja dan Atap Aluminium
70
104 (Soekarno)
3.800 2.280 1991 Pelindo Lantai Beton, ddg Tembok, rangka baja dan Atap Aluminium
75
105 (Soekarno)
3.800 2.280 1992 Pelindo Lantai Beton, ddg Tembok, rangka baja dan Atap Aluminium
75
CFS (Soekarno)
4.000 2.400 1994 Pelindo Lantai Beton, ddg Tembok, rangka baja dan Atap Aluminium
90
Api (Soekarno)
600 360 1980 Pelindo Lantai Beton, ddg Tembok, rangka baja dan Atap Aluminium
60
Sumber: PT. Pelindo IV
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 61
5) Lapangan Penumpukan
Untuk lapangan penumpukan di pelabuhan Makassar dapat dirinci sebagai berikut.
Tabel 4.17
Lapangan Penumpukan di Pelabuhan Makassar
LOKASI NAMA LUAS (m2)
KAPASITAS (t/m2)
TAHUN PEMBUATAN
Soekarno Ex Gudang 100 1.254 752
101 1.213 728 1990
102 1.158 1991
103 3.374 2.024 1984
104 1.017 610 1992
105 1.216 730 1992
106 925 555 1992
Ex Container Yard 21.937 13.162 1985 & 1992
Ex Empty Container
3.347 2.008 1991
Ex Kaporlap 8.001 4.801 1995
Ex Pusri 8.417 5.050
EX Gudang IMCO 2.800 1.680
Hatta Petikemas 75.000 45.000 1997
Multi Purpose I 17.000 10.200 1997
Multi Purpose II 22.446 13.468 1997
Paotere I 1.801 1.081 1986
II 1.974 1.184 1991
III 4.187 2.512 1990
Sumber: PT. Pelindo IV
Tabel 4.18
Lapangan Penumpukan di Pelabuhan Makassar
LOKASI NAMA PEMILIK KONSTRUKSI KONDISI (%)
Soekarno Hatta
Ex Gudang 100 Pelindo Aspal Hotmix 60
101 Pelindo Aspal Hotmix 50
102 Pelindo Aspal Hotmix 60
103 Pelindo Aspal Hotmix 60
104 Pelindo Aspal Hotmix 60
105 Pelindo Aspal Hotmix 60
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 62 PT. Iname Utama
LOKASI NAMA PEMILIK KONSTRUKSI KONDISI (%)
106 Pelindo Aspal Hotmix 60
Ex Container Yard Pelindo
Aspal Hotmix dan Paving Block 60
Ex Empty Container Pelindo Paving Block 80
Ex Kaporlap Pelindo Paving Block 80
Ex Pusri Pelindo Tanah
EX Gudang IMCO Pelindo Tanah
Petikemas Pelindo Paving Block 60
Multi Purpose I Pelindo Paving Block 60
Multi Purpose II Pelindo Paving Block 60
Paotere
I Pelindo Aspal 60
II Pelindo Aspal
III Pelindo Aspal 60
Sumber: PT. Pelindo IV
6) Terminal Penumpang
Luas dan kapasitas terminal penumpang di pelabuhan
Makassar adalah sebagai berikut.
• Luas : 4.000 m2
• Kapasitas : 1.600 orang
• Tahun pembuatan : 1981
• Pemilik : PT. Pelindo
• Konstruksi : Lantai keramik, dinding tembok/ triplek, atap aluminium.
7) Peralatan Bongkar Muat
Peralatan bongkar muat di pelabuhan Makassar adalah sebagai berikut.
• Crane 40 ton : 1 unit
• Crane 25 ton : 1 unit
• Crane 5 ton : 1 unit
• Crane 3 ton : 1 Unit
• Container Crane : 2 Unit
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 63
• Transtainer : 6 unit
• Reach stacker : 1 unit
• Top Laoder : 1 Unit
• Forklift : 1 Unit
• Head truck : 18 Unit
• Chasis : 22 Unit
Gambar 4.11 Layout Pangkalan Soekarno Hatta Pelabuhan
Makassar
5. Pelabuhan Bitung
a. Kondisi Umum
Pelabuhan Bitung diapit antara dua Benua, yaitu Benua Australia
dan Benua Asia serta dua Samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia dan juga terletak pada dua jalur ALKI. Dengan
demikian menjadikan Pelabuhan Bitung lebih dekat dengan pelabuhan-pelabuhan besar di Asia Pasifik seperti : Singapura, Manila, Kaoshiung, Pusan, Kobe, dan Honolulu serta kota-kota besar lainnya yang terletak di Pasifik, sehingga peluang untuk masuk dalam jaringan transportasi Laut Internasional sangat besar. Pelabuhan Bitung juga sebagai pintu gerbang untuk
mendorong dan memperlancar arus kebutuhan pokok Kota Bitung, Manado dan hiterlandnya yang sekaligus menekan
biaya tinggi sebagai simpul kegiatan ekonomi dan perdagangan. Sebagai Pelabuhan yang berada di Propinsi
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 64 PT. Iname Utama
yang berbatasan dengan negara lain (Philipina), maka Pelabuhan Bitung dapat berperan sebagai Pelabuhan penyanggah sekaligus pangkalan baik dalam situasi aman maupun situasi perang jika kondisi keamanan nasional memerlukannya.
Gambar 4.12 Pelabuhan Bitung
b. Kondisi Geografis
Pelabuhan Bitung terletak pada Posisi 01026’00” LU dan 125011’00” BT dengan memiliki kedalaman antara 5-10 meter dengan jarak 15 meter dari garis pantai dan ± 45 KM dari Kota Manado yang merupakan Propinsi Sulawesi Utara, juga
terdapat Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado. Letak goegrafis yang menguntungkan, karena merupakan pelabuhan alam yang terlindungi oleh Pulau Lembeh, dengan panjang alur
pelayaran mencapai 9 Mil, lebar alur pelayaran 600 meter, kedalaman minimum 16 meter dan luas kolam pelabuhan 4,32 ha yang dapat sandar dengan aman dan tenang dari terpaan
ombak serta memiliki iklim yang cukup baik sepanjang tahun.
c. Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan
Pelabuhan Bitung mempunyai fasilitas dermaga, lapangan penumpukan, gudang, dan terminal penumpang, antara lain :
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 65
Gambar 4.13 Posisi dan Tata Letak Fasilitas Pelabuhan Bitung
1) Dermaga
• Dermaga I Fungsi/Kegunaan : Dermaga Umum Panjang : 190 M'
Lebar : 10 M' Kedalaman : 12 M LWS Konstruksi : Tiang pancang, beton, balok &
lantai beton Kapasitas : 114 T/M2
• Dermaga II Fungsi/Kegunaan : Dermaga Umum Panjang : 242 M' Lebar : 10 M'
Kedalaman : 12 M LWS Konstruksi : Tiang pancang, beton, balok &
lantai beton Kapasitas : 145 T/M2
• Dermaga III Fungsi/Kegunaan : Dermaga Umum Panjang : 175 M' Lebar : 15 M' Kedalaman : 12 M LWS
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 66 PT. Iname Utama
Konstruksi : Tiang pancang, beton, balok & lantai beton
Kapasitas : 105 T/M2
• Dermaga IV Fungsi/Kegunaan : Dermaga Umum Panjang : 146 M'
Lebar : 20 M' Kedalaman : 12 MLWS Konstruksi : Tiang pancang, beton, balok &
lantai beton Kapasitas : 87 T/M2
• Dermaga V Fungsi/Kegunaan : Dermaga Umum Panjang : 251 M' Lebar : 10 M'
Kedalaman : 12 M LWS Konstruksi : sheet pile & lantai beton Kapasitas : 151 T/M2
• Dermaga VI Fungsi/Kegunaan : Dermaga Umum Panjang : 148 M' Lebar : 10 M' Kedalaman : 12 M LWS Konstruksi : sheet pile & lantai beton
Kapasitas : 89 T/M2
• Dermaga VII Fungsi/Kegunaan : Dermaga Umum Panjang : 105 M'
Lebar : 10 M' Kedalaman : 12 M LWS Konstruksi : sheet pile & lantai beton
Kapasitas : 63 T/M2
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 67
• Dermaga VIII Fungsi/Kegunaan : Dermaga Umum Panjang : 130 M'
Lebar : 20 M' Kedalaman : 12 M LWS Konstruksi : Tiang pancang, beton, balok &
lantai beton Kapasitas : 78 T/M2
• Dermaga IX
Fungsi/Kegunaan : Dermaga Umum Panjang : 60 M' Lebar : 10 M' Kedalaman : 12 M LWS Konstruksi : Tiang pancang, beton, balok &
lantai beton Kapasitas : 36 T/M2
• Dermaga X Nama : Kawasan Manado Fungsi/Kegunaan : Dermaga Umum/Kapal rakyat Panjang : 72,10,3,4,20,50 M' Lebar : 432,30,9,12,60,200 M' Konstruksi : Tiang pancang, beton, balok &
lantai beton
2) Pinggiran/Talud Panjang : 180 M'
3) Alur Pelayaran Panjang : 9 Mil Lebar : 600 Meter Kedalaman : 12 M LWS Pasang tertinggi : 1.8 M LWS
Pasang terendah : 1.2 M LWS
4) Kolam Pelabuhan Luas : 4.20 Ha
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 68 PT. Iname Utama
Kedalaman : 7 M LWS Pasang tertinggi : 1.8 M LWS Pasang terendah : 1.2 M LWS
5) Gudang
• Gudang A Luas : 4.320 M2
Kapasitas : 2.592 T/M2 Konstruksi : Lantai beton, dinding tembok,
rangka baja & atap aluminium
• Gudang C
Luas : 4.320 M2 Kapasitas : 2.592 T/M2 Konstruksi : Lantai beton, dinding tembok,
rangka baja & atap aluminium
• Gudang D Luas : 4.320 M2
Kapasitas : 2.592 T/M2 Konstruksi : Lantai beton, dinding tembok,
rangka baja & atap aluminium
• Gudang Butler
Luas : 432 M2 Kapasitas : 259 T/M2 Konstruksi : Lantai beton, dinding tembok,
rangka baja & atap aluminium
6) Lapangan Penumpukan
• Lapangan Penumpukan A
Luas : 7.319 M2 Kapasitas : 4.391
• Lapangan Penumpukan B
Kontruksi : Lapisan dasar sirtu, paving block Luas : 1.687 M2 Kapasitas : 1.012 T/M2
Kontruksi : Lapisan dasar sirtu, paving block
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 69
• Lapangan Penumpukan C
Luas : 12.326 M2 Kapasitas : 7.395 T/M2
Kontruksi : Lapisan dasar sirtu, paving block
• Lapangan Penumpukan D
Luas : 6.866 M2 Kapasitas : 4.120 T/M2
Kontruksi : Lapisan dasar sirtu, paving block
• Lapangan Penumpukan E
Luas : 2.999 M2 Kapasitas : 1.799 T/M2 Tahun Pembuatan : 1978 Kontruksi : Lapisan dasar sirtu, paving block
• Lapangan Penumpukan F
Luas : 30.280 M2
Kapasitas : 18.168 T/M2 Kontruksi : Lapisan dasar reklamasi, lapisan
beton
7) Terminal Penumpang Luas : 2.145 M2
6. Pelabuhan Ternate
a. Gambaran Umum
Pelabuhan Ternate terletak di kota Ternate, di mana lebih dulu digunakan untuk menyebut daerah perkotaan yang berada di tengah Pulau Ternate, lokasi ibu kota Propinsi Maluku Utara. Namun, kota Ternate juga merupakan sebutan resmi wilayah administarsi yang meliputi delapan pulau: Ternate, Moti, Hiri,
Mayau, Rifure, Maka, Mano, dan Gurida. Tiga pulau terakhir tidak berpenghuni. Luas daratan kota Ternate sekitar 207 kilometer persegi. Sedangkan luas lautan 26 kali lipatnya, 5.547
kilometer persegi.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 70 PT. Iname Utama
Ternate dikenal sebagai pusat perdagangan dunia pada abad 13, saat pedagang Arab sampai ke Maluku Utara. Kemudian, di abad 16 berdatangan bangsa Eropa mulai dari Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris. Tujuan mereka sama, mencari rempah-rempah yang melimpah di wilayah ini. Aktivitas itu
menjadikan Ternate sebagai jalur sutra perdagangan rempah-rempah, terutama cengkeh dan pala. Agar perdagangan berkembang dibutuhkan fasilitas pengangkutan. Sebagai
daerah yang wilayahnya merupakan kepulauan, Ternate beruntung memiliki Pelabuhan Ahmad Yani, sebagai pintu masuk melalui jalur laut, dan Bandar Udara Sultan Babullah sebagai gerbang udara. Transportasi antarpulau dengan kapal ferry terdapat di Bastiong, Kecamatan Ternate Selatan. Andil
pengangkutan cukup berarti. Kontribusinya di tahun 2001 sebesar Rp 48,87 miliar. Komoditas Ternate seperti kayu lapis, kayu olahan, bungkil, karton, ikan beku, ikan hidup, udang,
cumi, pala, cokelat, dikapalkan ke berbagai penjuru dunia melalui Pelabuhan Ahnad Yani. Negara yang paling banyak menjadi tujuan ekspor adalah Amerika, Cina, Taiwan, dan Jepang, sebagaimana tercatat selama empat tahun (1996-2000).
Gambar 4.14 Pelabuhan Ternate
Keindahan alam Ternate, adat istiadat, dan peninggalan sejarah sebagai bandar jalur sutra perdagangan rempah-
rempah tempo dulu kiranya menjadi daya tarik wisatawan. Menjadikan Ternate sebagai kota pantai kiranya juga bukan sebuah langkah yang salah. Mengingat topografi, sebagian
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 71
besar daerah ini bergunung dan berbukit, terdiri dari pulau vulkanis dan pulau karang. Sebagian besar permukiman penduduk berada di pesisir pantai dan menggantungkan kehidupannya dari kekayaan laut. Tertatanya daerah pesisir yang indah akan mendukung tujuan Ternate sebagai kota
perdagangan dan wisata.
b. Kondisi Geografis
Pelabuhan Ternate berada pada posisi 0º - 2º Lintang Utara
dan 126º - 128 º Bujur Timur. Luas daratan Kota Ternate sebesar 250,85 km2, sementara lautannya 5.547,55 km2.
Wilayah ini seluruhnya dikelilingi oleh laut dan mempunyai batas-batas sebagai berikut: sebelah utara dengan laut Maluku, sebelah selatan dengan laut Maluku, sebelah timur dengan
selat Halmahera, dan sebelah barat dengan laut Maluku.
Kondisi topografi Kota Ternate ditandai dengan tingkat ketinggian dari permukaan laut yang beragam, namun secara
sederhana dikelompokan menjadi tiga kategori yaitu; rendah (0 - 499 M), sedang (500 - 699 M), dan tinggi (lebih dari 700 M). Berdasarkan klasifikasi tersebut, daerah ini memiliki kelurahan dengan tingkat ketinggian dari permukaan laut dengan kriteria rendah sebanyak 53% atau 84%, sedang sejumlah 6 atau 10% dan tinggi sebanyak 4 atau 6%.
c. Fasilitas Pelayanan Penumpang
Pelabuhan Ternate mempunyai fasilitas pelayanan penumpang
sebagai berikut : Tabel 4.19
Komposisi Pelayanan Penumpang di Pelabuhan Ternate
NO NAMA PELAYANAN PENUMPANG SATUAN PANJANG (M)
1 Teminal Penumpang M2 340
2 Luar Negeri M’ 100
3 Kapasitas Orang 100
4 Dalam Negeri M’ 240
5 Kapasitas Orang 200
6 Dermaga Penumpang M’ 40 Sumber : ADPEL Ternate
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 72 PT. Iname Utama
7. Pelabuhan Tenau Kupang
a. Kondisi Umum
Pelabuhan Tenau Kupang mulai dibangun tahun 1964 dengan dermaga sepanjang 23 m di daerah Tenau Kelurahan Alak yang berjarak kurang lebih 12 km ke arah selatan dari kota
Kupang, sejalan dengan meningkatnya arus kunjungan kapal ke Pelabuhan Tenau-Kupang maka pada tahun 1982 dermaga diperpanjang hingga menjadi 223 m, kemudian tahun 1990
telah selesai dibangun dermaga kapal penumpang sepanjang 100 m dan tahun 1996 selesai dibangun dermaga Pelayaran Rakyat sepanjang 50 m.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : M.22 tahun 1990 tanggal 7 Maret 1990 Pelabuhan Tenau-Kupang
ditetapkan sebagai Pelabuhan Wajib Pandu Kelas II untuk kapal ukuran 500 GT keatas, Daerah kerja daratan Pelabuhan Tenau-Kupang pada areal seluas 36,25 Ha dengan status masih sertifikat
Hak Penguasaan yang diterbitkan tahun 1975, sedang wilayah DLKR dan DLKP Pelabuhan Tenau-Kupang didasarkan atas Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.5 tahun 2002 tanggal 18 Januari 2002.
Sebelum Tenau dijadikan pelabuhan yang diusahakan seperti sekarang ini, pada mulanya lokasi pelabuhan berada di Kupang. Adanya beberapa faktor yang tidak menunjang diantaranya musim barat yang mengganggu kelancaran
kegiatan bongkar muat (lokasi terbuka), terbatasnya kedalaman laut serta sulitnya areal untuk pengembangan pelabuhan, maka
dipilihlah lokasi Tenau yang berjarak 12 km dari Kupang sebagai pengganti dan dinilai cukup memenuhi persyaratan baik dari segi nautis maupun teknis.
Semenjak tahun 1997 dengan telah dilikuidasinya 2 (dua) cabang di Nusa Tenggara Timur yakni Cabang Waingapu dan Cabang Kalabahi menjadi kawasan maka Pelabuhan Tenau-Kupang
mempunyai 2 (dua) buah kawasan yakni Kawasan Waingapu di Pulau Sumba dan Kawasan Kalabahi di Pulau Alor.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 73
Pelabuhan Waingapu dibangun sekitar tahun 1908 dimasa kolonial Belanda dan masih tergolong rede transpor. Kemudian pada tahun 1972, dibangun dermaga nusantara dengan ukuran 100 x 15 meter dan diperpanjang lagi sehingga sekarang menjadi 150 x 15 meter. Pada tahun
1985, dermaga eks Belanda dibangun dengan ukuran 93 x 8 meter dan pada tahun 1988 direhabilitasi sehingga layak disandari kapal lokal, selain perahu layar motor.
Pelabuhan Kalabahi dibuka oleh Raja Alor pada tahun 1920 pada masa kekuasaan Belanda. Oleh Belanda, Pelabuhan Kalabahi diserahkan kepada Raja Alor. Pada zaman dahulu, Pelabuhan Kalabahi letaknya tidak seperti zaman sekarang. Pelabuhan yang pertama, yang ramai dikunjungi kapal-kapal
yaitu Pelabuhan Kokar. Karena letak pelabuhan ini kurang strategis, maka pelabuhan ini dipindahkan ke Alor Kecil daerah Sebanjar, hal ini terbukti dengan adanya 2 (dua)
buah jangkar yang terdampar di Pulau Kumbang dan sampai saat ini masih dipergunakan sebagai monumen sejarah yang berada di depan masjid Alor Kecil dan Alor Besar yang berdampingan dengan rumah adat. Pelabuhan di Alor Kecil inipun letaknya kurang strategis, maka berpindah lagi ke Teluk Kabola sampai sekarang ini. Karena letaknya, daerah ini dimanfaatkan sebagai tempat berlindung dari serangan tentara sekutu yang terbukti dengan adanya kerangka
pesawat terbang di Moru, Kenarilang dan Buono.
Pelabuhan Tenau-Kupang merupakan salah satu cabang
pelabuhan di bawah manajemen PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia III. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 724/KPTS.BL.382/P.III-92 tanggal 23 Desember 1992 Pelabuhan Tenau-Kupang merupakan pelabuhan kelas II. Sedangkan berdasarkan Keputusan Direksi Nomor KEP.16A/RP.1.16/P.III-97 tanggal 10 April 1997 status
Pelabuhan Tenau-Kupang tidak mengalami perubahan kelas, tetap sebagai pelabuhan kelas II.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 74 PT. Iname Utama
Gambar 4.15 Pelabuhan Tenau Kupang
b. Kondisi Geografis
Pelabuhan Tenau-Kupang terletak di Kotamadya Kupang
Pulau Timor pada posisi antara 123°31’21” Bujur Timur dan 10°11’52” Lintang Selatan sedangkan untuk Pelabuhan Kawasan Kalabahi secara geografis terletak pada posisi 8’-
13’30” Lintang Selatan, 124’-31’10” Bujur Timur, tepatnya berada di Teluk Kabola yang lazim sekarang disebut Teluk Mutiara di Kabupaten Alor, Pulau Alor dan Pelabuhan
Waingapu terletak di wilayah Kabupaten Sumba Timur Pulau Sumba tepatnya pada posisi geografi 9’-19’34”
Lintang Selatan, 120’-15’ 27” Bujur Timur.
c. Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan
Kelengkapan pelabuhan yang meliputi fasilitas dan
peralatan di pelabuhan Tenau Kupang dapat dilihat dari kondisi existing pelabuhan dan meliputi :
Tabel 4.20
Fasilitas Pelabuhan Tenau Kupang
URAIAN KETERANGAN Kedalaman kolam / Depth Dermaga / Wharf Kapal Tunda / Tug Boat Kapal Pandu / Pilot Boat Gudang / Warehouse
-8 m LWS 9.861 m2
1 unit 1 unit
2.000 m2
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 75
URAIAN KETERANGAN Lap. Penumpukan / Container Yard Terminal Penumpang / Passenger Terminal Alat Bongkar Muat / Equipment : Mobile Crane Forklift
40.495 m2 1.756 m2
1 unit, 2 unit
Sumber : Adpel Tenau Kupang
1) Dermaga
• Dermaga I
Nama : Dermaga Lokal Panjang : 100 M' Lebar : 16 M Kedalaman : -7 MLWS Konstruksi : Beton
• Dermaga II Nama : Dermaga Nusantara Panjang : 223 M' Lebar : 15 M Kedalaman : -9 MLWS Konstruksi : Beton
• Dermaga III Nama : Dermaga Pelra
Panjang : 50 M' Lebar : 10 M Kedalaman : -5 MLWS
2) Alur Pelayaran, Pelabuhan, dan Dermaga Panjang : 6 Mil
Kedalaman Alur Pelayaran : 50 M LWS Kedalaman Alur Pelabuhan : 20 M LWS Kedalaman Aluar Dermaga : 8 M LWS
Pasang tertinggi : 2 M LWS MSL : 1 M LWS
3) Luas Gudang : 2.500 m2
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 76 PT. Iname Utama
4) Luas Lapangan Penumpukan : 2.465 m2
5) Luas Terminal Penumpang : 760 m2
6) Peralatan Bongkat Muat
• Kapal Pandu sebanyak : 1 unit 2x155PK
• Krane Darat sebanyak : 1 unit 25 ton
• Mobil Pemadam Kebakaran sebanyak : 1 unit 5 ton
B. HASIL PENGUMPULAN DATA PRIMER
Data primer untuk diolah dalam penelitian ini adalah opini pakar, pihak regulator (adpel), operator (pelindo) dan pengguna jasa (perusahaan
pelayaran) terhadap bobot aspek-aspek yang dinilai menjadi kriteria bidang transportasi laut. Responden yang berhasil diwawancarai adalah sebanyak 35 orang.
1. Penetapan Kriteria Klasifikasi Pelayanan Pelabuhan
Aspek yang dinilai menjadi kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan meliputi 6 komponen yaitu:
a. Volume perpindahan barang & penumpang
Penilaian responden terhadap bobot aspek volume perpindahan barang dan penumpang bervariasi antara 10% sampai dengan
50%. Hasil perolehan bobot volume perpindahan barang dan penumpang dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.21
Komposisi Responden Menurut Bobot Aspek Volume Perpindahan Barang dan Penumpang
NO BOBOT
(%)
KOMPOSISI RESPONDEN
ADPEL PAKAR
TRANSP PELINDO
PERSH PELAYARAN
JUMLAH %
1 10 1 4 5 14.29
2 15 1 1 5 7 20.00
3 18 2 2 5.71
4 20 4 3 7 20.00
5 25 1 1 1 3 8.57
6 27 1 1 2.86
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 77
NO BOBOT
(%)
KOMPOSISI RESPONDEN
ADPEL PAKAR
TRANSP PELINDO
PERSH PELAYARAN
JUMLAH %
7 30 4 1 5 14.29
8 35 1 1 2.86
9 40 1 1 2.86
10 45 1 1 2.86
11 50 1 1 2 5.71
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Gambar 4.16 Komposisi Responden Menurut Bobot Volume
Perpindahan Barang dan Penumpang
Sebanyak 14,29% responden menyatakan bahwa volume
perpindahan barang dan penumpang memiliki bobot 10% untuk menjadi kriteria pelayanan pelabuhan, sebanyak 20% responden memberikan bobot 15%, dan hanya 5,71%
responden yang memberikan bobot 50%.
Aspek Volume Perpindahan Barang/Penumpang terdiri atas beberapa komponen yang dinilai menjadi kriteria, yakni :
1) Jumlah kunjungan kapal 2) Jumlah GT kunjungan kapal 3) Volume ekpor impor 4) Volume bongkar muat 5) Jumlah naik turun penumpang
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 78 PT. Iname Utama
Penilaian responden terhadap bobot komponen jumlah kunjungan kapal berkisar antara 10% hingga 30%. Bobot komponen jumlah kunjungan kapal berkisar antara 10% hingga 25%. Bobot komponen volume ekspor impor berkisar antara 10% sampai 50%. Volume bongkar muat diberi bobot antara
20%-40%, sedangkan jumlah naik turun penumpang diberi bobot antara 5%-20%. Hasil komposisi responden dalam memberikan bobot setiap komponen pendukung aspek volume
perpindahan barang dan penumpang dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.22
Komposisi Responden Menurut Bobot Komponen Aspek Volume Perpindahan Barang dan Penumpang
No BOBOT
(%)
KOMPOSISI RESPONDEN
Jumlah Kunjungan
Kapal
Jumlah GT Kunjungan
Kapal
Volume Ekspor Impor
Volume Bongkar
Muat
Jumlah Naik Turun
Penumpang
Σ RESPON-
DEN (%)
1 5 1 2.86
2 10 1 1 1 7 20.00
3 12 1 2.86
4 15 2 8 1 5 14.29
5 20 20 23 27 27 21 60.00
6 22 1 2 1 1
7 23 1
8 25 8 1 3 2
9 30 3
10 40 1
11 50 1
JUMLAH 35 35 35 35 35 100
1) Jumlah kunjungan kapal
Sebanyak 57% responden memberikan bobot sebesar
20% pada komponen jumlah kunjungan kapal, 23% responden memberikan bobot sebesar 25%. Hanya 8% responden yang memberikan bobot 30% untuk jumlah
kunjungan kapal sebagai kriteria klasifikasi pelayanan
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 79
pelabuhan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.17 Komposisi Responden Menurut Bobot Jumlah Kunjungan Kapal
2) Jumlah GT kunjungan kapal
Hanya 3% responden memberikan bobot sebesar 10% pada komponen jumlah GT kunjungan kapal, 23%
responden memberikan bobot sebesar 15% dan 65% responden lainnya memberikan bobot 20%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.18 Komposisi Responden Menurut Bobot Jumlah GT
Kunjungan Kapal
3) Volume ekspor impor
Sebanyak 77% responden memberikan bobot sebesar
20% pada komponen volume ekspor impor dan 8%
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 80 PT. Iname Utama
responden memberikan bobot sebesar 25% dan masing-masing 3% responden memberikan bobot 10%, 15%, 22%, 23% dan 50%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.19 Komposisi Responden Menurut Bobot Volume Ekspor Impor
4) Volume bongkar muat
Sebanyak 87% responden memberikan bobot sebesar 20% pada komponen volume bongkar muat dan 7% responden memberikan bobot sebesar 25% terhadap komponen volume bongkar muat sebagai kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Gambar berikut ini.
Gambar 4.20 Komposisi Responden Menurut Bobot Volume
Bongkar Muat
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 81
5) Jumlah naik turun penumpang
Sebanyak 60% responden memberikan bobot sebesar 20% pada komponen jumlah naik turun penumpang dan 20% responden memberikan bobot sebesar 10%, dan 14% responden memberikan bobot sebesar 15% terhadap
komponen jumlah naik turun penumpang sebagai kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.21 Komposisi Responden Menurut Bobot Jumlah
Naik Turun Penumpang
b. Akses Maritim
Penilaian responden terhadap bobot aspek akses maritim bervariasi antara 10% sampai dengan 30%. Hasil perolehan
bobot dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.23 Bobot Aspek Akses Maritim
NO BOBOT
(%)
KOMPOSISI RESPONDEN
ADPEL PAKAR
TRANSP PELINDO
PERSH PELAYARAN
JUMLAH %
1 10 1 2 3 8.57
2 15 5 2 1 6 14 40.00
3 18 2 2 5.71
4 20 2 5 7 14 40.00
5 25 1 1 2.86
6 30 1 1 2.86
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 82 PT. Iname Utama
Sebanyak 8% responden menyatakan bahwa akses maritim memiliki bobot 10% untuk menjadi kriteria pelayanan pelabuhan, sebanyak 40% responden memberikan bobot 15%, dan 40% responden lainnya memberikan bobot 20%. Hasil bobot yang diberikan responden dapat dilihat pada Gambar
berikut.
Gambar 4.22 Komposisi Responden Menurut Bobot Akses Maritim
Aspek Akses Maritim terdiri atas dua komponen yang dinilai menjadi kriteria, yakni: 1) lebar serta kedalaman alur dan kolam pelabuhan;
2) Luas dan kedalaman tempat berlabuh jangkar.
Penilaian responden terhadap bobot komponen lebar serta
kedalaman alur dan kolam pelabuhan berkisar antara 40% hingga 80%. Bobot komponen luas dan kedalaman tempat berlabuh jangkar berkisar antara 20% hingga 60%. Hasil komposisi
responden dalam memberikan bobot setiap komponen pendukung aspek akses maritim dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.24 Bobot Komponen Aspek Akses Maritim
NO BOBOT
(%)
KOMPOSISI RESPONDEN
Lebar serta kedalaman alur dan
kolam pelabuhan %
Luas dan Kedalaman tempat berlabuh
jangkar %
1 20 - 1 2.86 2 30 - 7 20.00 3 40 3 8.57 9 25.71 4 45 - 1 2.86
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 83
NO BOBOT
(%)
KOMPOSISI RESPONDEN
Lebar serta kedalaman alur dan
kolam pelabuhan %
Luas dan Kedalaman tempat berlabuh
jangkar %
5 50 14 40.00 14 40.00 6 55 1 2.86 - 7 60 9 25.71 3 8.57 8 70 7 20.00 - 9 80 1 2.86 -
JUMLAH 35 100 35 100 1) Lebar dan kedalaman alur pelabuhan
Sebanyak 8% responden menyatakan bahwa lebar dan
kedalaman alur dan kolam pelabuhan memiliki bobot 40% untuk menjadi kriteria pelayanan pelabuhan, sebanyak 40% responden memberikan bobot 50%, dan hanya 3%
responden yang memberikan bobot 80%. Hasil bobot yang diberikan responden dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.23 Komposisi Responden Menurut Bobot Lebar serta kedalaman alur dan kolam pelabuhan
2) Lebar serta kedalaman tempat berlabuh jangkar
Sebanyak 20% responden menyatakan bahwa lebar serta kedalaman tempat berlabuh jangkar memiliki bobot 30%
untuk menjadi kriteria pelayanan pelabuhan, sebanyak 40% responden memberikan bobot 50%, dan hanya 8%
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 84 PT. Iname Utama
responden yang memberikan bobot 60%. Hasil bobot yang diberikan responden dapat dilihat pada Gambar 4.24.
Gambar 4.24 Komposisi Responden Menurut Bobot Lebar serta kedalaman tempat berlabuh jangkar
c. Fasilitas Pelabuhan
Penilaian responden terhadap bobot aspek fasilitas pelabuhan bervariasi antara 5% sampai dengan 30%. Hasil perolehan bobot dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Tabel 4.25
Bobot Aspek Fasilitas Pelabuhan
NO BOBOT
(%)
KOMPOSISI RESPONDEN
ADPEL PAKAR
TRANSP PELINDO
PERSH PELAYARAN
JUMLAH %
1 5 1 1 2.86
2 10 3 5 8 22.86
3 12 1 1 2.86
4 15 1 1 2.86
5 18 2 2 5.71
6 20 4 6 3 13 37.14
7 25 1 3 4 11.43
8 30 1 2 2 5 14.29
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 23% responden menyatakan bahwa fasilitas pelabuhan memiliki bobot 10% untuk menjadi kriteria pelayanan pelabuhan, sebanyak 30% responden memberikan bobot 20%, dan 14%
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 85
responden lainnya memberikan bobot 30%. Hasil bobot yang diberikan responden dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.25 Komposisi Responden Menurut Bobot Fasilitas
Pelabuhan
Aspek fasilitas pelabuhan terdiri atas beberapa komponen yang dinilai menjadi kriteria, yakni
1) Panjang Dermaga
2) Luas Gudang 3) Luas lapangan penumpang dan luas CY
4) Peralatan bongkar muat di dermaga dan lapanga penumpukan
5) Luas terminal penumpang
6) Produktivitas bongkar muat di dermaga
Penilaian responden terhadap bobot komponen panjang dermaga berkisar antara 10% hingga 30%. Bobot komponen
luas gudang berkisar antara 5%-20%. Bobot komponen luas lapangan penumpang dan luas CY berkisar antara 5%-25%. Peralatan bongkar muat di dermaga dan lapangan penumpukan diberi bobot antara 10%-40%, bobot luas terminal penumpang berkisar anatara 5%-20% sedangkan produktivitas
bongkar muat di dermaga dan lapangan penumpukan diberi bobot antara 5%-30%. Hasil komposisi responden dalam memberikan bobot setiap komponen pendukung aspek fasilitas
pelabuhan dapat dilihat pada Tabel berikut.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 86 PT. Iname Utama
Tabel 4.26 Bobot Komponen Aspek Fasilitas Pelabuhan
NO BOBOT
(%)
KOMPOSISI RESPONDEN
Panjang Dermaga
Luas Gudang
Luas lapangan
penumpang dan CY
Peralatan BM di dermaga
dan lapangan penumpukan
Luas terminal
penumpang
Produkti-vitas BM
1 5 1 1 5 1
2 10 3 25 10 3 13 3
3 15 8 2 8 12 5 4
4 18 1 1 1 1 1
5 20 13 6 14 15 11 17
6 25 6 1 4 2
7 30 4 7
8 40
1
JUMLAH 35 35 35 35 35 35
1) Panjang dermaga
Sebanyak 9% responden memberikan bobot sebesar 10%
pada komponen panjang dermaga, 23% responden memberikan bobot sebesar 15 dan sebanyak 37% responden memberikan bobot 20% untuk panjang
dermaga sebagai kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.26 Komposisi Responden Menurut Bobot Panjang
Dermaga 2) Luas gudang
Sebanyak 71% responden memberikan bobot sebesar 10% pada komponen luas gudang, 17% responden
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 87
memberikan bobot sebesar 20% dan hanya 3% responden memberikan bobot 5% untuk luas gudang sebagai kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.27 Komposisi Responden Menurut Bobot Luas
Gudang
3) Luas lapangan penumpukan dan CY
Sebanyak 28% responden memberikan bobot sebesar 10% pada komponen luas lapangan penumpang dan CY,
23% responden memberikan bobot sebesar 15% dan 40% responden memberikan bobot 20% untuk luas lapangan penumpang dan CY luas gudang sebagai kriteria
klasifikasi pelayanan pelabuhan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.28 Komposisi Responden Menurut Bobot Luas
Lapangan Penumpang dan CY
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 88 PT. Iname Utama
4) Peralatan bongkar muat
Sebanyak 9% responden memberikan bobot sebesar 10% pada komponen peralatan bongkar muat, 34% responden memberikan bobot sebesar 15% dan 43% responden memberikan bobot 20% untuk peralatan bongkar muat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.29 Komposisi Responden Menurut Bobot Peralatan
BM di dermaga dan lapangan penumpukan
5) Luas terminal penumpang
Sebanyak 14% responden memberikan bobot sebesar 5% pada komponen luas terminal penumpang, 37% responden memberikan bobot sebesar 10% dan 32% responden memberikan bobot 20% untuk luas terminal penumpang
sebagai kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut ini.
Gambar 4.30 Komposisi Responden Menurut Bobot Luas Terminal Penumpang
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 89
6) Luas terminal penumpang
Sebanyak 48% responden memberikan bobot sebesar 20% pada komponen produktivitas bongkar muat kapal di dermaga dan 20% responden memberikan bobot sebesar 25% untuk luas produktivitas bongkar muat. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.31 Komposisi Responden Menurut Bobot produktivitas bongkar muat kapal di dermaga
d. Akses Daratan
Penilaian responden terhadap bobot aspek akses daratan bervariasi antara 5% sampai dengan 30%. Hasil perolehan bobot akses daratan dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Tabel 4.27
Bobot Aspek Akses Daratan
NO BOBOT
(%)
RESPONDEN
ADPEL PAKAR
TRANSP PELINDO
PERSH PELAYARAN
JUMLAH %
1 5 1 3 4 11.43
2 10 7 2 3 2 14 40.00
3 15 2 4 5 11 31.43
4 20 3 3 8.57
5 30 3 3 8.57
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 90 PT. Iname Utama
Sebanyak 11% responden menyatakan bahwa akses daratan memiliki bobot 5% untuk menjadi kriteria pelayanan pelabuhan, sebanyak 40% responden memberikan bobot 10%, dan hanya 9% responden yang memberikan bobot 30%. Hasil bobot akses daratan yang diberikan responden dapat dilihat pada Gambar
berikut.
Gambar 4.32 Komposisi Responden Menurut Bobot Akses Daratan
Aspek akses daratan terdiri atas beberapa komponen yang dinilai menjadi kriteria, yakni :
1) Lebar dan jumlah jalur pintu masuk/keluar pelabuhan menuju jalan raya;
2) Jarak terhadap tempat naik/turun penumpang/barang
dengan rel kereta api; 3) Akses jalan raya/rel kereta bila ada ke hinterland.
Penilaian responden terhadap bobot komponen lebar dan
jumlah jalur pintu masuk/keluar pelabuhan menuju jalan raya sangat bervariasi antara 15% hingga 100%. Bobot komponen jarak terhadap tempat naik/turun penumpang/barang dengan rel KA berkisar antara 0%-60%. Bobot komponen akses jalan raya/rel KA ke hinterland berkisar antara 0-70%. Hasil
komposisi responden dalam memberikan bobot setiap komponen pendukung aspek akses daratan dapat dilihat pada Tabel berikut.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 91
Tabel 4.28 Bobot Komponen Aspek Akses Daratan
No BOBOT
(%)
KOMPOSISI RESPONDEN
Lebar dan jumlah jalur pintu masuk/ keluar pelabuhan menuju jalan raya
Jarak terhadap tempat naik/turun
penumpang/barang dengan rel kereta
api
Akses jalan raya/rel kereta bila ada ke hinterland
Jml Responden
% Jml
Responden %
Jml Responden
%
1 0 1 3 2 6
2 5 1 3
3 10 3 9 5 14
4 15 1 3 1 3
5 20 4 11 4 11 4 11
6 25 1 3 1 3 5 14
7 30 2 6 11 31 6 17
8 33 1 3 2 6 1 3
9 34 1 3 1 3
10 35 1 3 3 9
12 40 10 29 6 17 5 14
13 45 1 3 1 3 1 3
14 50 8 23 1 3 3 9
15 55 1 3
16 60 2 6 1 3
17 70 1 3
18 80 1 3
19 100 1 3
JUMLAH 35 100 35 100 35 100
Tabel 4.28 menunjukkan bahwa sebanyak 29% responden memberikan bobot sebesar 40% dan 23% responden
memberikan bobot 50% pada komponen lebar dan jumlah jalur pintu masuk/kelur pelabuhan menuju jalan raya. Sebanyak 31% responden memberikan bobot 30% dan 17% responden
memberikan bobot 40% pada komponen jarak terhadap tempat naik/turun penumpang/barang dengan rel KA. Sedangkan pada komponen akses jalan raya/rel KA ke hinterland , sebanyak
17% responden memboboti 30% dan 14% responden lainnya memberikan bobot 40%.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 92 PT. Iname Utama
e. Fasilitas Keselamatan dan Keamanan
Penilaian responden terhadap bobot aspek fasilitas keselamatan dan keamanan bervariasi antara 5% sampai dengan 30%. Hasil perolehan bobot akses Fasilitas Keselamatan dan Keamanan dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.29 Bobot Aspek Fasilitas Keselamatan dan Keamanan
NO BOBOT
(%)
KOMPOSISI RESPONDEN
ADPEL PAKAR
TRANSP PELINDO
PERSH PELAYAR
AN JUMLAH %
1 2,5
1 1 2.86
2 10 3 3 5 11 31.43
3 11 1 1 2.86
4 15 1 4 4 9 25.71
5 18 2 2 5.71
6 20 5 1 3 9 25.71
6 25 1 1 2.86
7 30 1 1 2.86
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 31% responden menyatakan bahwa fasilitas keselamatan dan keamanan memiliki bobot 10% untuk menjadi
kriteria pelayanan pelabuhan, sebanyak 26% responden memberikan bobot 15%, dan 26% lainnya memberikan bobot 20%. Hasil bobot fasilitas keselamatan dan keamanan yang diberikan responden dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 4.33 Komposisi Responden Menurut Bobot Fasilitas
Keselamatan dan Keamanan
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 93
Aspek fasilitas keselamatan dan keamanan terdiri atas beberapa komponen yang dinilai menjadi kriteria, yakni :
1) Kecukupan sarana dan prasarana navigasi; 2) Keandalan sarana dan prasarana navigasi; 3) Rasio jumlah pandu terhadap jumlah kebutuhan pandu
ideal; 4) Rasio jumlah kapal pandu terhadap jumlah kebutuhan
kapal pandu;
5) Rasio jumlah kapal tunda terhadap jumlah kebutuhan kapal tunda ideal;
6) Rasio luas area pelabuhan yang steril menurut ISPS Code terhadap luas area parkir DLKR pelabuhan.
Tabel 4.30
Bobot Komponen Aspek Fasilitas Keselamatan dan Keamanan
No Bobot
(%)
KOMPOSISI RESPONDEN (JUMLAH)
Kecukupan sarana dan prasarana navigasi
Keandalan sarana dan parasarana
navigasi
Rasio jml pandu thd kebutuhan
pandu ideal
Rasio jml kpl pandu terhadap
kebutuhan kapal pandu ideal
Rasio jml kpl tunda terhadap
kebutuhan kapal
tundaideal
Rasio luas area
pelabuhan yang steril
thd luas area DLKr
1 5 1 1
2 10 4 5 10 9 11 12
3 15 7 15 11 12 8 5
4 18 1 1 1 13 1 1
5 20 18 13 11 1 11 11
6 25 4 1 1 3 4
7 30 1 1
8 40 1
JUMLAH 35 35 35 35 35 35
Penilaian responden terhadap bobot komponen kecukupan sarana dan prasarana navigasi bervariasi antara 10%
hingga 30%. Bobot komponen keandalan sarana dan prasarana navigasi berkisar antara 10%-25%. Bobot komponen rasio pandu terhadap kebutuhan pandu ideal berkisar antara
5%-25%. Bobot rasio jumlah kapal pandu terhadap kebutuhan kapal pandu ideal berkisar antara 10-20% saja. Rasio jumlah
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 94 PT. Iname Utama
kapal tunda terhadap kebutuhan kapal tunda ideal diberi bobot antara 10%-40% dan rasio luas area pelabuhan steril terhadap luas area DLKr pelabuhan diberi bobot antara 5% hingga 30%. Hasil komposisi responden dalam memberikan bobot setiap komponen pendukung aspek fasilitas keselamatan dan
keamanan dapat dilihat pada Tabel 4.30 di atas.
Tabel 4.31 Prosentase Jumlah Responden dalam Memberikan Bobot Komponen
Aspek Fasilitas Keselamatan dan Keamanan
NO Bobot
(%)
KOMPOSISI RESPONDEN (PROSENTASE)
Kecuku-pan
sarana dan
prasarana navigasi
Keandalan sarana
dan parasa-
rana navigasi
Rasio jml pandu thd kebutuhan pandu ideal
Rasio jml kpl pandu terhadap
kebutuhan kapal pandu
ideal
Rasio jml kpl tunda terhadap
kebutuhan kapal
tundaideal
Rasio luas area
pelabuhan yang steril
thd luas area DLKr
1 5 3 3
2 10 11 14 29 26 31 34
3 15 20 43 31 34 23 14
4 18 3 3 3 37 3 3
5 20 51 37 31 3 31 31
6 25 11 3 3 9 11
7 30 3 3
8 40 3
JUMLAH 100 100 100 100 100 100
Sebanyak 51% responden menyatakan bahwa kecukupan
jumlah sarana dan prasarana navigasi memiliki bobot 20% sebagai kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan dan 20% responden lainnya memberikan bobot 15%. Pada komponen
keandalan sarana dan prasarana navigasi, sebanyak 43% responden memberikan bobot sebesar 15% dan 37% responden lainnya memboboti 20%.
Sebanyak masing-masing 31% responden memberikan bobot sebesar 15% dan 20% terhadap komponen rasio
jumlah pandu dengan kebutuhan pandu ideal. Sebanyak 37% responden memberikan bobot sebesar 18% pada komponen rasio jumlah kapal pandu dengan kebutuhan
kapal pandu ideal.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 95
Pada komponen rasio luas area pelabuhan steril terhadap luas DLKr pelabuhan, sebanyak 34% responden memberikan bobot 10% dan 31% responden lainnya memboboti 20%. Hasil prosentase jumlah responden dalam memberikan bobot terhadap setiap komponen pendukung
aspek fasilitas keselamatan dan keamanan dapat dilihat pada Tabel 4.31.
f. Aspek Status dan Fungsi Pelabuhan
Penilaian responden terhadap bobot aspek status dan fungsi pelabuhan bervariasi antara 5% sampai dengan 30%. Hasil perolehan bobot akses Status dan Fungsi Pelabuhan dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.32 Bobot Aspek Fasilitas Keselamatan dan Keamanan
NO BOBOT
(%)
RESPONDEN
ADPEL PAKAR
TRANSP PELINDO
PERUS PELAYARAN
JUMLAH %
1 2,5 1 1 2.86
2 5 4 2 6 17.14
3 10 2 5 7 14 40.00
4 15 2 1 1 2 6 17.14
5 18 2 2 5.71
6 19 1 1 2.86
7 20
3 3 8.57
8 25 1 1 2.86
9 30 1 1 2.86
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 17% responden menyatakan bahwa aspek status dan fungsi pelabuhan memiliki bobot 5% untuk menjadi kriteria pelayanan pelabuhan, sebanyak 17% responden
memberikan bobot 15%, dan 40% responden memberikan bobot 10%. Hasil bobot status dan fungsi pelabuhan yang diberikan responden dapat dilihat pada Gambar berikut.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 96 PT. Iname Utama
Gambar 4.34 Komposisi Responden Menurut Bobot Status dan
Fungsi Pelabuhan
Aspek status dan fungsi pelabuhan terdiri atas beberapa
komponen yang dinilai menjadi kriteria, yakni
1) Peran dalam Hirarkhi pelabuhan
2) Peran terhadap pembangunan daerah 3) Peran terhadap peningkatan aksesibilitas daerah 4) Peran terhadap pertahanan dan keamanan
Penilaian responden terhadap bobot komponen peran dalam hirarkhi pelabuhan berkisar antara 10% hingga 35%. Bobot komponen peran terhadap pembangunan daerah berkisar antara
20%-50%. Bobot komponen peran terahdap peningkatan aksesibilitas daerah berkisar antara 10-35%, sedangkan bobot
peran terhadap pertahanan dan keamanan berkisar antara 15-40% saja. Hasil komposisi responden dalam memberikan bobot setiap komponen pendukung status dan fungsi pelabuhan dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Tabel 4.33
Komposisi Responden Menurut Bobot Komponen Status dan Fungsi Pelabuhan
NO Bobot (%)
KOMPOSISI RESPONDEN (JUMLAH)
Peran dalam Hirarkhi
pelabuhan
Peran terhadap pembangunan
daerah
Peran terhadap peningkatan aksesibilitas
daerah
Peran terhadap pertahanan dan
keamanan
1 10 6 2
2 15 4
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 97
NO Bobot (%)
KOMPOSISI RESPONDEN (JUMLAH)
Peran dalam Hirarkhi
pelabuhan
Peran terhadap pembangunan
daerah
Peran terhadap peningkatan aksesibilitas
daerah
Peran terhadap pertahanan dan
keamanan
3 20 12 5 7 15
4 25 10 10 11 9
5 30 6 15 14 6
6 35 1 1 1
7 40 1
8 50 4 JUMLAH 35 35 35 35
Sebanyak 34% responden menyatakan bahwa peran dan hirarkhi
pelabuhan memiliki bobot 20% sebagai kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan dan 29% responden lainnya memberikan bobot 25%. Pada komponen peran terhadap pembangunan
daerah, sebanyak 43% responden memberikan bobot sebesar 35%. Pada komponen peran terhadap peningkatan aksesibilitas daerah, sebanyak 40% responden memberikan bobot sebesar 30% dan 31% responden memboboti 25%. Sebanyak 43% responden memberikan bobot sebesar 20% pada komponen peran terhadap pertahnan dan keamanan. Hasil prosentase jumlah responden dalam memberikan bobot terhadap setiap komponen pendukung aspek status dan fungsi pelabuhan dapat dilihat pada
Tabel berikut.
Tabel 4.34 Prosentase Komposisi Responden Menurut Bobot Komponen Status
dan Fungsi Pelabuhan
NO Bobot
(%)
KOMPOSISI RESPONDEN (PROSENTASE)
Peran dalam Hirarkhi
pelabuhan
Peran terhadap pembangunan
daerah
Peran terhadap peningkatan aksesibilitas
daerah
Peran terhadap pertahanan dan
keamanan
1 10 17 6
2 15 11
3 20 34 14 20 43
4 25 29 29 31 26
5 30 17 43 40 17
6 35 3 3 3
7 40 3
8 50 11
JUMLAH 100 100 100 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 98 PT. Iname Utama
2. Penetapan Kriteria Trayek Tetap dan Teratur serta Trayek Tidak Tetap dan Tidak Teratur
Unsur utama yang dinilai menjadi kriteria trayek tetap dan teratur terdiri atas 6 hal, yaitu:
a. Wajib menyinggahi beberapa pelabuhan secara tetap dan
teratur, sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan
b. Wajib mempublikasikan jadwal kedatangan dan keberangkatan kapal kepada masyarakat di setiap pelabuhan yang disinggahi.
c. Untuk angkutan penumpang, wajib mempublikasikan besaran tarifnya kepada masyarakat.
d. Penyimpangan trayek tetap dan teratur berupa omisi, boleh dilakukan apabila kapal telah bermuatan penuh dari pelabuhan sebelumnya, tidak tersedia muatan pada pelabuhan berikutnya,
atau kondisi cuaca buruk pada pelabuhan tujuan berikutnya. Penyimpangan ini wajib dilaporkan kepada menteri.
e. Penyimpangan trayek tetap dan teratur berupa deviasi, boleh
dilakukan apabila kapal yang dioperaasikan digunakan untuk menganagkut kepentingan yang ditugaskan oleh negara. Penyimpangan ini wajib dilaporkan kepada menteri.
f. Penggantian kapal atau substitusi pada trayek tetap dan teratur dapat dilakukan apabila kapal mengalami kerusakan permanen, sedang dalam perbaikan atau docking, atau tidak sesuai dengan kondisi muatan. Penggantian atau substitusi ini wajib dilaporkan kepada menteri.
Hasil penilaian responden terhadap tingkat kepentingan setiap unsur utama kriteria trayek tetap dan teratur dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.35
Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Unsur Utama Kriteria Trayek Tetap dan Teratur
NO ASPEK KRITERIA TRAYEK TETAP DAN
TERATUR
TINGKAT KEPENTINGAN
Penting Perlu Tidak Perlu
Jmlh % Jmlh % Jmlh %
1 Wajib menyinggahi beberapa pelabuhan secara tetap dan teratur, sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan
26 74 6 17 3 9
2 Wajib mempublikasikan jadwal kedatangan dan kebe-rangkatan kapal kepada masyarakat di setiap pelabuhan yang disinggahinya.
27 77 4 11 4 11
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 99
NO ASPEK KRITERIA TRAYEK TETAP DAN
TERATUR
TINGKAT KEPENTINGAN
Penting Perlu Tidak Perlu
Jmlh % Jmlh % Jmlh %
3 Untuk angkutan penumpang, wajib mempublikasikan besaran tarifnya kepada masyarakat
29 83 6 17
4
Penyimpangan trayek tetap dan teratur berupa omisi, boleh dilakukan apabila kapal telah bermuatan penuh dari pelabuhan sebelumnya, tidak tersedia muatan pada pelabuhan berikutnya, atau kondisi cuaca buruk pada pelabuhan tujuan berikutnya. Penyimpangan ini wajib dilaporkan kepada menteri.
14 40 15 43 6 17
5
Penyimpangan trayek tetap dan teratur berupa deviasi, boleh dilakukan apabila kapal yang dioperaasikan digunakan untuk menganagkut kepentingan yang ditugaskan oleh negara. Penyimpangan ini wajib dilaporkan kepada menteri.
15 43 20 57
6
Penggantian kapal atau substitusi pada trayek tetap dan teratur dapat dilakukan apabila kapal mengalami kerusakan permanen, sedang dalam perbaikan atau docking, atau tidak sesuai dengan kondisi muatan. Penggantian atau substitusi ini wajib dilaporkan kepada menteri.
12 34 16 46 6 17
Sebanyak 74% responden menyatakan bahwa kewajiban menyinggahi pelabuhan secara teratur minimal 6 bulan penting untuk dijadikan kriteria
trayek tetap dan teratur dan sebanyak 17% responden menyatakan perlu.
Sebanyak 77% responden menyatakan bahwa kewajiban
mempublikasikan jadwal kedatangan dan keberangkatan kapal kepada masyarakat di setiap pelabuhan yang disinggahinya penting untuk dijadikan kriteria trayek tetap dan teratur dan sebanyak 11%
responden menyatakan perlu, sisanya menyatakan tidak penting.
Sebanyak 83% responden menyatakan bahwa kewajiban
mempublikasikan besaran tarifnya kepada masyarakat penting untuk dijadikan kriteria trayek tetap dan teratur dan sebanyak 17% responden lainnya menyatakan perlu.
Sebanyak 40% responden menyatakan bahwa kewajiban melaporkan kepada menteri apabila terjadi penyimpangan trayek tetap dan teratur yang berupa omisi penting untuk dijadikan kriteria trayek tetap dan teratur
dan sebanyak 43% responden lainnya menyatakan perlu.
Sebanyak 43% responden menyatakan bahwa kewajiban melaporkan kepada menteri apabila terjadi penyimpangan trayek tetap dan teratur yang berupa deviasi penting untuk dijadikan kriteria trayek tetap dan teratur dan sebanyak 57% responden lainya menyatakan perlu.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 100 PT. Iname Utama
Sebanyak 34% responden menyatakan bahwa kewajiban melaporkan kepada menteri apabila terjadi penggantian kapa/subsititusi apabila terjadi kerusakan permanen penting untuk dijadikan kriteria trayek tetap dan teratur dan sebanyak 46% responden lainya menyatakan perlu, sedangkan 17% responden menyatakan tidak penting.
Urutan kepentingan unsur utama kriteria trayek tetap dan teratur berdasarkan komposisi responden disajikan pada Tabel berikut.
Tabel 4.36 Komposisi Jumlah Responden dalam Menilai Urutan Kepentingan
Unsur Utama Kriteria Trayek Tetap dan teratur
NO ASPEK KRITERIA TRAYEK TETAP
DAN TERATUR
URUTAN KEPENTINGAN
1 2 3 4 5 6
1
Wajib menyinggahi beberapa pelabuhan
secara tetap dan teratur, sekurang-
kurangnya 6 (enam) bulan
26 (74%)
1 (3%)
4 (11%)
1 (3%)
3 (9%)
2
Wajib mempublikasikan jadwal
kedatangan dan kebe-rangkatan kapal
kepada masyarakat di setiap pelabuhan
yang disinggahinya
6 (17%)
21 (60%)
4 (11%)
4 (11%)
3
Untuk angkutan penumpang, wajib
mempublikasikan besaran tarifnya kepada
masyarakat
2 (6%)
6 (17%)
22 (63%)
5 (14%)
4
Penyimpangan trayek tetap dan teratur
berupa omisi, boleh dilakukan apabila
kapal telah bermuatan penuh dari
pelabuhan sebelumnya, tidak tersedia
muatan pada pelabuhan berikutnya, atau
kondisi cuaca buruk pada pelabuhan
tujuan berikutnya. Penyimpangan ini wajib
dilaporkan kepada menteri.
2
(6%) 1
(3%) 10
(29%) 18
(51%) 4
(11%)
5
Penyimpangan trayek tetap dan teratur
berupa deviasi, boleh dilakukan apabila
kapal yang dioperaasikan digunakan
untuk menganagkut kepentingan yang
ditugaskan oleh negara. Penyimpangan
ini wajib dilaporkan kepada menteri.
4
(11%) 4
(11%) 12
(34%) 12
(34%) 3 (9%)
6
Penggantian kapal atau substitusi pada
trayek tetap dan teratur dapat dilakukan
apabila kapal mengalami kerusakan
permanen, sedang dalam perbaikan atau
docking, atau tidak sesuai dengan kondisi
muatan. Penggantian atau substitusi ini
wajib dilaporkan kepada menteri.
1 (3%)
1 (3%)
7
(29%) 5
(14%) 21
(60%)
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 101
Tabel 4.36 menunjukkan bahwa sebanyak 74% responden menyatakan bahwa kewajiban menyinggahi pelabuhan secara teratur dan tetap minimal 6 bulan sekali menempati urutan nomor satu sebagai kriteria trayek tetap dan teratur. Sebanyak 60% responden menyatakan bahwa kewajiban mempublikasikan jawal
kedatangan dan keberangkatan kapal menemapati urutan kedua sebagai kriteria taryek tetap dan teratur.
Sebanyak 63% responden menyatakan bahwa untuk angkutan
penumpang, wajib mempublikasikan besaran tarifnya kepada masyarakat menempati urutan ketiga dan sebanyak 52% responden menyatakan bahwa kewajiban melaporkan menteri apabila terjadi penyimpangan taryek berupa omisi menenmpati urutan keempat.
Sebanyak masing-masing 34% responden memilih urutan ke-4 dan ke-
5 pada unsur kewajiban melaporkan menteri apabila terjadi penyimpangan trayek berupa deviasi. Sebanyak 60% responden menyatakan bahwa unsur kewajiban melaporkan kepada menteri
tentang penggantian kapal yang rusak permanen menempat urutan keenam.
Unsur utama yang dinilai menjadi kriteria trayek tidak tetap dan tidak teratur terdiri atas 3 hal, yaitu:
a) Pengoperasian kapal pada trayek tidak tetap dan tidak teratur dilakukan oleh perusahan angkutan nasional dan wajib dilaporkan pada menteri setiap 3 (tiga) bulan.
b) Trayek tidak tetap dan tidak teratur hanya dapat mengangkut
muatan barang curah kering dan curah cair, barang sejenis, atau barang tidak sejenis tetapi untuk menunjang kegiatan
tertentu. Ketentuan ini tidak berlaku bagi pelayaran rakyat.
c) Muatan pada trayek tidak tetap dan teratur wajib dilengkapi dengan syarat-syarat perjanjian pengangkutan yang bersifat tetap dan berlaku umum.
Hasil penilaian responden terhadap tingkat kepentingan setiap unsur utama kriteria trayek tidak tetap dan tidak teratur dapat dilihat pada
Tabel 4.37.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 102 PT. Iname Utama
Sebanyak 40% responden menyatakan bahwa kewajiban melaporkan kepada menteri tentang pengoperasian kapal setiap 3 bulan penting untuk dijadikan kriteria trayek tidak tetap dan tidak teratur dan sebanyak 57% responden lainya menyatakan perlu.
Sebanyak 37% responden menyatakan bahwa trayek tidak tetap
dan tidak teratur hanya boleh menangkut muatan barang curah kering, cair atau sejenisnya penting untuk dijadikan kriteria trayek tidak tetap dan tidak teratur dan sebanyak 57% responden lainya
menyatakan perlu.
Tabel 4.37 Komposisi Jumlah Responden dalam Menilai Tingkat Kepentingan Unsur
Utama Kriteria Trayek Tidak Tetap dan Tidak Teratur
NO ASPEK KRITERIA TRAYEK TIDAK
TETAP DAN TIDAK TERATUR
TINGKAT KEPENTINGAN
Penting Perlu Tidak Perlu
Jmlh % Jmlh % Jmlh %
1
Pengoperaasian kapal pada trayek tidak tetap
dan tidak teratur dilakukan oleh perusahan
angkutan nasional dan wajib dilaporkan pada
menteri setiap 3 (tiga) bulan
14 40 20 57 1 3
2
Trayek tidak tetap dan tidak teratur hanya
dapat mengangkut muatan barang curah
kering dan curah cair, barang sejenis, atau
barang tidak sejenis tetapi untuk menunjang
kegiatan tertentu. Ketentuan ini tidak berlaku
bagi pelayaran rakyat
13 37 20 57 2 6
3
Muatan pada trayek tidak tetap dan teratur
wajib dilengkapi dengan syarat-syarat
perjanjian pengangkutan yang bersifat tetap
dan berlaku umum
19 54 16 46
Sebanyak 54% responden menyatakan bahwa kewajiban melengkapi persyaratan perjanjian pengangkutan muatan penting dijadikan kriteria trayek tidak tetap dan tidak teratur dan 46%
responden lainnya menyatakan perlu.
Urutan kepentingan unsur utama kriteria trayek tidak tetap dan tidak
teratur berdasarkan komposisi responden disajikan pada Tabel berikut.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 103
Tabel 4.38 Komposisi Jumlah Responden Menurut Urutan Kepentingan Unsur Utama
Kriteria Trayek Tidak Tetap dan Tidak teratur
NO ASPEK KRITERIA TRAYEK TETAP
DAN TERATUR
URUTAN KEPENTINGAN
Penting Perlu Tidak Perlu
Jmlh % Jmlh % Jmlh %
1
Pengoperaasian kapal pada trayek tidak
tetap dan tidak teratur dilakukan oleh
perusahan angkutan nasional dan wajib
dilaporkan pada menteri setiap 3 (tiga) bulan
16 46 10 29 9 26
2
Trayek tidak tetap dan tidak teratur hanya
dapat mengangkut muatan barang curah
kering dan curah cair, barang sejenis, atau
barang tidak sejenis tetapi untuk
menunjang kegiatan tertentu. Ketentuan ini
tidak berlaku bagi pelayaran rakyat
5 14 19 54 11 31
3
Muatan pada trayek tidak tetap dan
teratur wajib dilengkapi dengan syarat-
syarat perjanjian pengangkutan yang
bersifat tetap dan berlaku umum
14 40 6 17 15 43
Tabel 4.38 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 46% responden menyatakan bahwa kewajiban mealporakn kepada menteri minimal 3 bulan sekalai tentang pengoperasian kapal oleh perusahaan angkutan nasional menempati urutan nomor satu
sebagai kriteria trayek tidak tetap dan tidak teratur. Sebanyak 54% responden menyatakan bahwa muatan yang boleh diangkut kapal berupa muatan curah kering, cair atau sejenisnya menempati
urutan kedua. Sebanyak 43% responden menyatakan bahwa kewajiban melengkapi persyaratan perjanajian yang berlaku untuk muatan yang diangkut menempati urutan ketiga.
3. Penetapan Kriteria Lokasi Pelabuhan Utama Hub Internasional
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur-unsur utama atau kriteria Lokasi Pelabuhan Utama dan Internasional dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Harus Sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur kesesuaian dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dapat
dilihat pada Tabel berikut ini.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 104 PT. Iname Utama
Tabel 4.39 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian
Lokasi Pelabuhan Utama Hub Internasional dengan RIPN
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 7 4 7 9 27 77
2 Perlu
1 7 8 23
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 77% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama hub internasional dengan rencana induk
pelabuhan nasional penting dan 23% responden lainnya menyatakan perlu.
Sedangkan penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur kesesuaian dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.40
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama Hub Internasional dengan RIPN
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 7 4 5 13 29 82,9
2 2 2 2 5,7
3 7
3 3 8,6
4 12 1 1 2,9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 82,9% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama hub internasional dengan rencana induk
pelabuhan nasional menempati urutan pertama sebagai kriteria lokasi pelabuhan utama hub internasional.
b. Harus Sesuai dengan RTRW Nasional, RTRW Propinsi dan atau RTRW Kabupaten/Kota
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur
kesesuaian dengan RTRW Nasional, RTRW Propinsi dan atau RTRTW Kab/kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 105
Tabel 4.41 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian
Lokasi Pelabuhan Utama Hub Internasional dengan RTRW Nas/Prop/Kab/Kota
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 7 4 5 7 23 66
2 Perlu 3 9 12 34
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 66% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi
pelabuhan utama hub internasional dengan RTRW Nasional, propinsi dan atau RTRW Kab/kota penting sebagai kriteria dan 34% responden lainnya menyatakan perlu.
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur kesesuaian dengan RTRW Nasional, RTRW Propinsi dan atau RTRTW Kab/kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.42 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian
Lokasi Pelabuhan Utama Hub Internasional dengan RTRW Nas/Prop/Kab/Kota
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 2 4 4 4 1 13 37,1
2 3 2 5 7 20,0
3 4 1
1 6 8 22,9
4 7 2 2 5,7
5 9 1 1 2,9
6 11 1 1 2,9
7 12 3 3 8,6
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 37,1% responden menilai bahwa kesesuaian dengan RTRW Nasional/propinsi/kabupaten/.kota menempati
urutan ke-2 dam sebanyak 22,9 % responden menempatkan unsur ini pada urutan ke-4 sebagai kriteria lokasi pelabuhan utama hub internasional.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 106 PT. Iname Utama
c. Harus Sesuai dengan Potensi dan Pengembangan Sosial Ekonomi Wilayah
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur kesesuaian dengan potensi dan pengembangan sosial ekonomi wilayah dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.43
Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama Hub Internasional dengan Potensi dan
Pengembangan Sosial Ekonomi Wilayah
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 5 3 8 11 27 77
2 Perlu 2 1 5 8 23
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 77% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama hub internasional dengan potensi dan pengembangan sosial ekonomi wilayah penting dan 23% responden lainnya menyatakan perlu.
Sedangkan untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur kesesuaian dengan potensi dan pengembangan sosial ekonomi wilayah dapat dilihat pada
Tabel berikut.
Tabel 4.44 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian
Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dengan Potensi dan Pengembangan Sosial Ekonomi Wilayah
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 2 1 1 1 3 8,6
2 3 3 1 4 11,4
3 4 4 1 7 12 34,3
4 5 1
4 1 6 17,1
5 7 1 1 6 8 22,9
6 8 2 2 5,7
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 107
Sebanyak 34,3% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan potensi dan pengembangan sosial ekonomi wilayah menempati urutan ke-4 dan 22,9% responden menempatkan unsur ini pada urutan ke-7 sebagai kriteria lokasi pelabuhan utama hub internasional.
d. Harus Sesuai dengan Perkembangan Lingkungan Strategis
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur kesesuaian dengan perkembangan lingkungan strategis, baik
nasional maupun internasional dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.45 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian
Lokasi Pelabuhan Utama Hub Internasional dengan Perkembangan Lingkungan Startegis
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 5 3 8 11 27 77
2 Perlu 2 1 5 8 23
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 77% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama hub internasional dengan perkembangan lingkungan strategis penting dan 23% lainnya menyatakan perlu.
Untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur kesesuaian dengan perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun internasional dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.46
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama Hub Internasional dengan Perkembangan
Lingkungan Startegis
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 2 1 1 2,9
2 3 3 3 6 17,1
3 4 1 2 1 4 11,4
4 5 5 1 1 10 17 48,6
5 6 1 1 2,9
6 12 1
4 1 6 17,1
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 108 PT. Iname Utama
Sebanyak 48,6% responden menilai bahwa kesesuaian dengan perkembangan lingkungan strategis menempati urutan ke-5 sebagai kriteria lokasi pelabuhan utama hub internasional.
e. Harus Disusun dengan Mempertimbangkan Kebijakan Pelabuhan Nasional
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur pertimbangan kebijakan pelabuhan nasional dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.47
Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan Kebijakan Pelabuhan Nasional
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 5 3 4 8 20 57
2 Perlu 2 1 4 8 15 43
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 57% responden menilai bahwa pertimbangan kebijakan pelabuhan nasional penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional dan 43%
responden lainnya menyatakan perlu.
Tabel 4.48 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan
Kebijakan Pelabuhan Nasional
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 3 3 1 4 11,4
2 4 1 1 2,9
3 5 1 1 1 3 8,6
4 6 2 1 13 16 45,7
5 7
1
1 2,9
6 8 1 1 2,9
7 9 3 3 8,6
8 12 1 4 1 6 17,1
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 109
Sedangkan penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur pertimbangan kebijakan pelabuhan nasional dapat dilihat pada Tabel di atas.
Sebanyak 45,7% responden menilai bahwa pertimbangan kebijakan pelabuhan nasional menempati urutan ke-6
sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional.
f. Harus Mempertimbangkan Kedekatan Secara Geografis dengan Tujuan Pasar Internasional
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur pertimbangan kedekatan secara geografis dengan tujuan pasar internasional dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Tabel 4.49 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan
Kedekatan Secara Geografis dengan Tujuan Pasar Internasional
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 4 4 5 7 20 57
2 Perlu 3 3 9 15 43
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 57% responden menilai bahwa pertimbangan kedekatan
secara geografis dengan tujuan pasar internasional adalah penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional dan 43% responden lainnya menyatakan perlu.
Untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur pertimbangan kedekatan secara geografis dengan tujuan pasar internasional dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.50
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan Kedekatan Secara Geografis dengan Tujuan Pasar Internasional
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 1 1 2,9
2 2
4 4 11,4
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 110 PT. Iname Utama
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
3 3 1 1 6 8 22,9
4 4 1
4 2 7 20,0
5 6 2 2 5,7
6 7 4 2 6 17,1
7 11
2 3 5 14,3
8 12 1 1 2 5,7
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 22,9% responden menilai bahwa pertimbangan kedekatan secara geografis dengan tujuan pasar
internasional penting menempati urutan ke-3 dan 17,1% responden lainnya menempatkan unsur ini pada urutan ke-7 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional.
g. Harus Mempertimbangkan Kedekatan dengan Jalur Pelayaran Internasional
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur pertimbangan kedekatan dengan jalur pelayaran internasional
dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.51 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan
Kedekatan Dengan Jalur Pelayaran Internasional
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 5 4 5 2 16 45,7
2 Perlu 2 3 14 19 54,3
JUMLAH 7 4 8 156 35 100
Sebanyak 45,7% responden menilai bahwa pertimbangan kedekatan dengan jalur pelayaran internasional penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub
internasional dan 54,3% responden lainnya menyatakan perlu.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 111
Sedangkan untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur pertimbangan kedekatan dengan jalur pelayaran internasional dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.52
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan Kedekatan Dengan Jalur Pelayaran Internasional
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 2 1
1 6 8 22,9
2 5 1 1 2 5,7
3 6 1 1 2 5,7
4 7 1 4 5 14,3
5 8 2
4 4 10 28,6
6 9 3 1
4 11,4
7 10 1 3 4 11,4
JUMLAH 7 4 6 15 32 100
Sebanyak 28,6% responden menilai bahwa pertimbangan kedekatan dengan jalur pelayaran internasional menempati urutan ke-8 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional dan 22,9% responden lainnya menempatkan pada urutan pertama.
h. Harus Memiliki Luas Daratan dan Perairan Tertentu serta Terlindung dari Gelombang
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan kepemilikan luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.53
Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kepemilikan Luas Daratan dan Perairan Tertentu Serta Terlindung Dari Gelombang
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 6 3 4 11 24 75
2 Perlu 1 1 2 4 8 25
JUMLAH 7 4 6 15 32 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 112 PT. Iname Utama
Sebanyak 75% responden menilai bahwa kepemilikan luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional dan 25% responden lainnya menyatakan perlu.
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan kepemilikan luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.54
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kepemilikan Luas Daratan Dan Perairan Serta Terlindung Dari Gelombang
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
PerusH Pelayaran
Jumlah %
1 1 3 3 8,6
2 3 2 2 5,7
3 4 1 1 2,9
4 6 1 1 2,9
5 7 1 1 2 5,7
6 8 1 1 1 10 13 37,1
7 9 2 1 4 1 8 22,9
8 11 3 1 4 11,4
JUMLAH 7 4 8 15 34 100
Sebanyak 37,1% responden menilai bahwa kepemilikan luas
daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang menempati urutan ke-8 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional dan 22,9% responden lainnya menempatkan pada urutan ke-9.
i. Harus Mampu Melayani Kapal dengan Kapasitas Tertentu
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan
kemampuan melayani kapal dengan kapasitas tertentu dapat dilihat pada Tabel berikut.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 113
Tabel 4.55 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kemampuan
Melayani Kapal Dengan Kapasitas Tertentu
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 6 2 5 1 14 41
2 Perlu 1 2 3 14 20 59
JUMLAH 7 4 8 15 34 100
Sebanyak 41% responden menilai bahwa kemampuan melayani kapal dengan kapasitas tertentu penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional
dan 59% responden lainnya menyatakan perlu.
Untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan kemampuan melayani kapal dengan kapasitas tertentu dapat
dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.56 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kemampuan
Melayani Kapal Dengan Kapasitas Tertentu
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 5 2 2 5,7
2 6 1 1 2,9
3 8 1 1 1 3 8,6
4 9 1 1 1 13 16 45,7
5 10 5 2 4 1 12 34,3
6 12 1 1 2,9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 45,7% responden menilai bahwa kemampuan
melayani kapal dengan kapasitas tertentu menempati urutan ke-9 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional dan 34,3% responden lainnya menempatkan pada
urutan ke-10.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 114 PT. Iname Utama
j. Harus Berperan Sebagai Tempat Alih Muat Penumpang dan Barang Internasional
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan peran sebagai tempat alih muat penumpang dan barang internasional dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.57 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Peran Sebagai
Tempat Alih Muat Penumpang dan Barang Internasional
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 4 3 4 1 12 34,3
2 Perlu 3 1 4 15 23 65,7
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 34,3% responden menilai bahwa peran sebagai tempat alih muat penumpang dan barang internasional penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional dan 65,7% responden lainnya menyatakan perlu.
Sedangkan penilaian responden terhadap urutan kepentingan peran sebagai tempat alih muat penumpang dan barang internasional dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.58
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Peran Sebagai Tempat Alih Muat Penumpang dan Barang Internasional
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 4
2
2 5,7
2 5 1 1 2 5,7
3 6 4 1 4 1 10 28,6
4 9 1 1 2 5,7
5 10 1 8 9 25,7
6 11 2 1 1 6 10 28,6
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 115
Sebanyak 28,6% responden menilai bahwa peran sebagai tempat alih muat penumpang dan barang internasional menempati urutan ke-6 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional dan 28,6% responden lainnya menempatkan pada urutan ke-11.
k. Harus Terintegrasi dengan Simpul Jaringan Transportasi Laut Internasional
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan integrasi
dengan simpul jaringan transportasi laut internasional dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Tabel 4.59 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Integrasi Dengan
Simpul Jaringan Transportasi Laut Internasional
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 4 3 5 5 17 48,6
2 Perlu 3 1 3 11 18 51,4
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 48,6% responden menilai bahwa integrasi dengan
simpul jaringan transportasi laut internasional penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional dan 51,4% responden lainnya menyatakan perlu.
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan integrasi dengan simpul jaringan transportasi laut internasional dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.60
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Integrasi dengan Simpul Jaringan Transportasi Laut Internasional
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 5 3 3 8,6
2 6
2
2 5,7
3 7 1 5 1 7 20,0
4 8 3 1 4 11,4
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 116 PT. Iname Utama
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
5 9 1 1 2,9
6 10 2 1 7 10 28,6
7 11 2 5 7 20,0
8 12 1 1 2,9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 28,6% responden menilai bahwa integrasi dengan simpul jaringan transportasi laut internasional menempati
urutan ke-10 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional dan masing-masing 20% responden lainnya menempatkan pada urutan ke 7 dan urutan ke-11.
l. Harus Memenuhi Persyaratan Kedalaman Alur Kolam
Pelabuhan dan Kondisi Gelombang
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan pemenuhan persyaratan kedalaman alur kolam pelabuhan dan kondisi gelombang dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.61 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pemenuhan
Persyaratan Kedalaman Alur Kolam Pelabuhan dan Kondisi Gelombang
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 5 2 8 12 27 77
2 Perlu 2 2 4 8 23
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 77% responden menilai bahwa pemenuhan persyaratan kedalaman alur kolam pelabuhan dan kondisi gelombang penting sebagai kriteria penentuan lokasi
pelabuhan utama hub internasional dan 23% responden lainnya menyatakan perlu.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 117
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan pemenuhan persyaratan kedalaman alur kolam pelabuhan dan kondisi gelombang dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.62 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pemenuhan
Persyaratan Kedalaman Alur Kolam Pelabuhan dan Kondisi Gelombang
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 2 2 5,7
2 2 1 3 4 11,4
3 7 1 1 2,9
4 8 1 1 2 5,7
5 11 2 4 2 8 22,9
6 12 4 3 1 10 18 51,4
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 51,4% responden menilai bahwa pemenuhan
persyaratan kedalaman alur kolam pelabuhan dan kondisi gelombang menempati urutan ke-12 sebagai kriteria penentuan
lokasi pelabuhan utama hub internasional.
4. Penetapan Kriteria Lokasi Pelabuhan Utama Internasional
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur-unsur utama atau kriteria Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dapat
diuraikan sebagai berikut.
a. Harus Sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur kesesuaian dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dalam Penetapan Kriteria Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dapat dilihat pada Tabel berikut.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 118 PT. Iname Utama
Tabel 4.63 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian
Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dengan RIPN
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar Transp
Pelindo Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 7 4 7 13 31 88,6
2 Perlu 1 3 4 11,4
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 88,6% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan rencana induk pelabuhan nasional menyatakan penting dan 11,4% responden
lainnya menyatakan perlu dalam dalam Penetapan Kriteria Lokasi Pelabuhan Utama Internasional.
Untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur
kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.64 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian
Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dengan RIPN
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar Transp Pelindo Perush
Pelayaran Jumlah %
1 1 7 4 5 15 31 88,6
2 7 2 2 5,7
3 11 1 1 2,9
4 14 1 1 2,9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 88,6% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan rencana induk pelabuhan nasional menempati urutan pertama sebagai kriteria
lokasi pelabuhan utama internasional.
b. Harus Sesuai dengan RTRW Nasional, RTRW Propinsi dan atau RTRW Kabupaten/Kota
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur kesesuaian dengan RTRW Nasional, RTRW Propinsi dan
atau RTRTW Kab/kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 119
Tabel 4.65 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian
Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dengan RTRW Nas/Prop/Kab/Kota
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 6 4 6 10 26 74,3
2 Perlu 1 2 6 9 25,7
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 74,3% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan RTRW Nasional, propinsi dan atau RTRW Kab/kota penting sebagai kriteria
dan 25,7% responden lainnya menyatakan perlu.
Sedangkan penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur kesesuaian dengan RTRW Nasional,
RTRW Propinsi dan atau RTRTW Kab/kota dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.66
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dengan RTRW
Nas/Prop/Kab/Kota
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 2 6 2 3 9 20 57,1
2 3 3 3 8,6
3 4 1 2 2 2 7 20,0
4 6 1 1 2,9
5 9 2 2 5,7
6 12 1 1 2,9
7 13 1 1 2,9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 57,1% responden menilai bahwa kesesuaian dengan
RTRW Nasional/propinsi/kabupaten/.kota menempati urutan ke-2 dan sebanyak 20 % responden menempatkan unsur ini pada urutan ke-4 sebagai kriteria lokasi pelabuhan utama
internasional.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 120 PT. Iname Utama
c. Harus Sesuai dengan Potensi dan Pengembangan Sosial Ekonomi Wilayah
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur kesesuaian dengan potensi dan pengembangan sosial ekonomi wilayah dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.67
Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama nternasional dengan Potensi dan
Pengembangan Sosial Ekonomi Wilayah
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 5 4 6 12 27 77
2 Perlu 2 2 4 8 23
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 77% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan potensi dan pengembangan sosial ekonomi wilayah penting dan 23% responden lainnya menyatakan perlu.
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur
kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan potensi dan pengembangan sosial ekonomi wilayah dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.68 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian
Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dengan Potensi dan Pengembangan Sosial Ekonomi Wilayah
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 3 3 3 2 10 18 51,4
2 4 4 1 2 7 20,0
3 5 3 2 5 14,3
4 6 1 1 2,9
5 7 2 1 3 8,6
6 12 1 1 2,9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 121
Sebanyak 51,4% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan potensi dan pengembangan sosial ekonomi wilayah menempati urutan ke-3 dan 220% responden menempatkan unsur ini pada urutan ke-4 sebagai kriteria lokasi pelabuhan utama internasional.
d. Harus Sesuai dengan Potensi Sumber Daya Alam
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan
potensi sumber daya alam dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.69 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian
Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dengan Potensi Sumber Daya Alam
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 4 4 5 5 18 51,4
2 Perlu 1 1 11 13 37,1
3 Tidak Perlu 2 2 4 11,4
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 51,4% responden menilai bahwa kesesuaian
lokasi pelabuhan utama internasional dengan potensi sumber daya alam penting, 37,1% responden menyatakan perlu dan 11,4% responden lainnya menyatakan tidak perlu.
Sedangkan untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur kesesuaian lokasi pelabuhan utama
internasional dengan potensi sumber daya alam dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.70
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dengan
Potensi Sumber Daya Alam
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 2 2 1 3 8,6
2 3 1 1 2,9
3 4 1 3 4 11,4
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 122 PT. Iname Utama
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
4 5 3 3 6 17,1
5 6 2 5 4 11 31,4
6 7 1 1 2,9
7 11 1 1 2,9
8 15 1 2 4 7 20,0
9 16 1 1 2,9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 31,4% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan potensi sumber daya alam menempati urutan ke-6 sebagai kriteria lokasi pelabuhan
utama internasional dan sebanyak 20% responden menempatkan pada urutan ke-15.
e. Harus Sesuai dengan Perkembangan Lingkungan Strategis
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional dengan perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun internasional adalah sebanyak 68,6% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan utama internasional
dengan perkembangan lingkungan strategis penting dan 31,4% responden lainnya menyatakan perlu.
Tabel 4.71
Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dengan Perkembangan
Lingkungan Strategis
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 5 4 5 10 24 68,6
2 Perlu 2 3 6 11 31,4
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur kesesuaian dengan perkembangan lingkungan strategis, baik
nasional maupun internasional adalah sebanyak 25,7%
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 123
responden menilai bahwa kesesuaian dengan perkembangan lingkungan strategis menempati urutan ke-4 sebagai kriteria lokasi pelabuhan utama internasional dan 22,9% responden menempatkan pada urutan ke-3.
Tabel 4.72
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dengan Perkembangan
Lingkungan Startegis
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 2 2 2 5,7
2 3 4 2 2 8 22,9
3 4 2 7 9 25,7
4 5 1
1 2 5,7
5 6 2 1 3 8,6
6 7 2 3 1 6 17,1
7 10
1 1 2 5,7
8 11 2 2 5,7
9 15 1 1 2,9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
f. Harus Disusun dengan Mempertimbangkan Kebijakan Pelabuhan Nasional
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur pertimbangan kebijakan pelabuhan nasional terdapat sebanyak
62,9% responden menilai bahwa pertimbangan kebijakan pelabuhan nasional penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional, 28,6% responden menyatakan
perlu dan sisanya menyatakan tidak perlu.
Tabel 4.73 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan
Kebijakan Pelabuhan Nasional
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 4 4 4 10 22 62,9
2 Perlu 3 4 3 10 28,6
3 Tidak Perlu
3 3 8,6
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 124 PT. Iname Utama
Sedangkan untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur pertimbangan kebijakan pelabuhan nasional yaitu sebanyak 37,1% responden menilai bahwa pertimbangan kebijakan pelabuhan nasional menempati urutan ke-5 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional dan 20%
responden menempatkan pada urutan ke-6.
Tabel 4.74 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan
Pertimbangan Kebijakan Pelabuhan Nasional
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar Transp Pelindo Perush
Pelayaran Jumlah %
1 2 1 1 2,9
2 5 3 2 8 13 37,1
3 6 1 1 2 3 7 20,0
4 7 3 2 5 14,3
5 8 4 2 6 17,1
6 9 1 1 2,9
7 10 1 1 2,9
8 13 1 1 2,9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
g. Harus Mempertimbangkan Kedekatan Secara Geografis
dengan Tujuan Pasar Internasional
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur pertimbangan kedekatan secara geografis lokasi pelabuhan utama internasional dengan tujuan pasar internasional, sebanyak 48,6%
responden menilai bahwa pertimbangan kedekatan secara geografis dengan tujuan pasar internasional penting sebagai
kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional dan 48,6% responden lainnya menyatakan perlu.
Tabel 4.75
Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan Kedekatan Secara Geografis dengan Tujuan Pasar Internasional
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar Transp Pelindo Perush
Pelayaran Jumlah %
1 Penting 3 4 6 4 17 48,6
2 Perlu 4 2 11 17 48,6
3 Tidak Perlu 1 1 2,9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 125
Adapun penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur pertimbangan kedekatan secara geografis dengan tujuan pasar internasional terdapat sebanyak 17,1% responden menilai bahwa pertimbangan kedekatan secara geografis dengan tujuan pasar internasional penting
menempati urutan ke-9 dan 17,1% responden lainnya menempatkan unsur ini pada urutan ke-16 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional.
Tabel 4.76
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan Kedekatan Secara Geografis dengan Tujuan Pasar Internasional
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 1 1 2,9
2 3 1 1 2,9
3 4 3 1 4 11,4
4 5 2 2 4 11,4
5 7 1 4 5 14,3
6 8 1 1 2,9
7 9 4 2 6 17,1
8 11 1 2 2 5 14,3
9 12 1 1 2,9
10 13 1 1 2,9
11 16 1 5 6 17,1
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
h. Harus Mempertimbangkan Kedekatan dengan Jalur Pelayaran Internasional
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur pertimbangan kedekatan penetapan kriteria Lokasi Pelabuhan Utama Internasional dengan jalur pelayaran internasional
adalah sebanyak 74,3% responden menilai bahwa pertimbangan kedekatan penetapan kriteria Lokasi Pelabuhan
Utama Internasional dengan jalur pelayaran internasional adalah penting, dan terdapat sebanyak 25,7% responden lainnya menyatakan perlu.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 126 PT. Iname Utama
Tabel 4.77 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan
Kedekatan Dengan Jalur Pelayaran Internasional
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 5 4 6 11 26 74,3
2 Perlu 2 2 5 9 25,7
JUMLAH 7 4 8 156 35 100
Sedangkan penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur pertimbangan kedekatan penetapan kriteria Lokasi
Pelabuhan Utama Internasional dengan jalur pelayaran internasional terdapat sebanyak masing-masing 20% responden
menilai bahwa pertimbangan kedekatan dengan jalur pelayaran internasional menempati urutan ke-6 dan ke-8 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional, serta yang menyatakan sebagai urutan kepentingan ke-7 terdapat sebanyak 17,1% responden.
Tabel 4.78 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan
Kedekatan Dengan Jalur Pelayaran Internasional
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 2 2 5,7
2 2 1 1 2,9
3 3
3 1 4 11,4
4 5 1 1 2,9
5 6 1
6 7 20,0
6 7 2 2 2 6 17,1
7 8 1 1
5 7 20,0
8 9 1 1 2,9
9 10 3 3 8,6
10 11 2 1 3 8,6
JUMLAH 7 4 6 15 32 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 127
i. Harus Mempertimbangkan Jarak Tertentu dengan Pelabuhan Utama Lainnya
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur pertimbangan jarak tertentu dengan pelabuhan utama lainnya dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.79
Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan Jarak Tertentu dengan Pelabuhan Utama Lainnya
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 3 4 4 11 31,4
2 Perlu 7 1 1 12 21 60,0
3 Tidak Perlu
3
3 8,6
JUMLAH 7 4 8 156 35 100
Sebanyak 31,4% responden menilai bahwa pertimbangan jarak tertentu dengan pelabuhan utama lainnya penting sebagai
kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional dan 60% responden lainnya menyatakan perlu.
Sedangkan untuk penilaian responden terhadap urutan
kepentingan unsur pertimbangan jarak tertentu dengan pelabuhan utama lainnya adalah sebanyak 20% responden
menilai bahwa pertimbangan jarak tertentu dengan pelabuhan utama lainnya menempati urutan ke-9 dan 17,1% responden menempatkan pada urutan ke-17 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional.
Tabel 4.80
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan Jarak Tertentu dengan Pelabuhan Utama Lainnya
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 6 1 1 2,9
2 7 2 2 5,7
3 8 2 2 5,7
4 9 1 1 1 4 7 20,0
5 10 1 3 2 6 17,1
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 128 PT. Iname Utama
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
6 11 3 3 8,6
7 12 1 2 2 5 14,3
8 16 1 1 2,9
9 17 1 5 6 17,1
10 18 2 2 5,7
JUMLAH 7 4 6 15 32 100
j. Harus Memiliki Luas Daratan dan Perairan Tertentu serta Terlindung dari Gelombang
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan kepemilikan luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari
gelombang dapat dilihat pada Tabel berikut.
Sebanyak 65,7% responden menilai bahwa kepemilikan luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional, 28,6% responden lainnya menyatakan perlu dan
sisanya menyatakan tidak perlu.
Tabel 4.81 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kepemilikan
Luas Daratan Dan Perairan Tertentu Serta Terlindung dari Gelombang
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 2 4 4 13 23 65,7
2 Perlu 5 2 3 10 28,6
3 Tidak Perlu 2 2 5,7
JUMLAH 7 4 6 15 32 100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan kepemilikan luas daratan dan perairan tertentu serta
terlindung dari gelombang dapat dilihat pada Tabel berikut.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 129
Tabel 4.82 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kepemilikan Luas
Daratan dan Perairan serta Terlindung dari Gelombang
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 1 1 2,9
2 5 1 1 2,9
3 6 1 1 2,9
4 7 1 4 5 14,3
5 8 2 2 3 7 20,0
6 9 2 2 5,7
7 10 1 1 4 6 17,1
8 11 3 3 6 17,1
9 12 3 3 8,6
10 1 1 1 2,9
11 5 1 1 2,9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 20% responden menilai bahwa kepemilikan luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang menempati urutan ke-8 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional dan masing-masing 17,1% responden lainnya menempatkan pada urutan ke-10 dan ke-11.
k. Harus Mampu Melayani Kapal dengan Kapasitas Tertentu
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan kemampuan melayani kapal dengan kapasitas tertentu terdapat sebanyak
57,1% responden menilai bahwa kemampuan melayani kapal dengan kapasitas tertentu penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional dan 57,1% responden lainnya menyatakan perlu.
Tabel 4.83 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kemampuan
Melayani Kapal dengan Kapasitas Tertentu
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 2 4 4 10 20 57,1
2 Perlu 5 2 6 13 37,1
3 Tidak Perlu 2 2 5,7
JUMLAH 7 4 8 15 34 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 130 PT. Iname Utama
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan kemampuan melayani kapal dengan kapasitas tertentu adalah sebanyak 28,6% responden menilai bahwa kemampuan melayani kapal dengan kapasitas tertentu menempati urutan ke-13 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional dan
masing-masing 17,1% responden menempatkan pada urutan ke-8, ke-11 dan urutan ke-12.
Tabel 4.84
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kemampuan Melayani Kapal Dengan Kapasitas Tertentu
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 8 1 5 6 17,1
2 9
1 1 2,9
3 10 2 2 5,7
4 11 1 2 3 6 17,1
5 12 3 3 6 17,1
6 13 5
2 3 10 28,6
7 17 2 1 3 8,6
8 18 1 1 2,9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
l. Harus Berperan Sebagai Tempat Alih Muat Penumpang dan Barang Internasional
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan peran sebagai tempat alih muat penumpang dan barang internasional dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.85
Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Peran Sebagai Tempat Alih Muat Penumpang Dan Barang Internasional
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 5 4 6 10 25 71,4
2 Perlu 2 2 6 10 28,6
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 131
Sebanyak 71,4% responden menilai bahwa peran sebagai tempat alih muat penumpang dan barang internasional penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional dan 28,6% responden lainnya menyatakan perlu.
Sedangkan penilaian responden terhadap urutan kepentingan
peran sebagai tempat alih muat penumpang dan barang internasional adalah sebanyak 31,4% responden menilai bahwa peran sebagai tempat alih muat penumpang dan barang
internasional menempati urutan ke-9 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional dan 22,9% responden lainnya menempatkan pada urutan ke-13.
Tabel 4.86
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Peran Sebagai Tempat Alih Muat Penumpang Dan Barang Internasional
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 3 3 3 8,6
2 6 3 3 8,6
3 9 2
2 7 11 31,4
4 10 1 1 2,9
5 11 1 1 2 5,7
6 12 1 1 3 5 14,3
7 13
3 3 2 8 22,9
8 14 2 2 5,7
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
m. Harus Mempertimbangkan Volume Kegiatan Bongkar Muat dengan Jumlah Tertentu
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan pertimbangan volume kegiatan bongkar muat dengan jumlah tertentu adalah terdapat sebanyak 68,6% responden menilai bahwa pertimbangan volume kediatan bongkar muat dalam jumlah tertentu penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan
utama internasional dan 31,4% responden menyatakan perlu.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 132 PT. Iname Utama
Tabel 4.87 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan
Pertimbangan Volume Kegiatan Bongkar Muat
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 4 4 4 12 24 68,6
2 Perlu 3 4 4 11 31,4
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sedangkan untuk penilaian responden terhadap urutan
kepentingan pertimbangan volume bongkar muat dalam penentuan lokasi pelabuhan utama internasional dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.88
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan Volume Bongkar Muat
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 4 1 1 2,9
2 7 1 1 2,9
3 8 3
2
5 14,3
4 10 2 2 7 11 31,4
5 12 1 1 2 5,7
6 13 4 4 11,4
7 14 1 3 3 2 9 25,7
8 15 1 1 2 5,7
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 31,4% responden menilai bahwa pertimbangan volume kegiatan bongkar muat dengan jumlah tertentu
menempati urutan ke-10 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional dan 25,7% responden menempatkan pada urutan ke -14, serta terdapat 14,3%
responden yang meneptakan pada urutan kepentingan ke-8.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 133
n. Harus Mempertimbangkan Jaringan Jalan Nasional dan/Atau Jalur Kereta Api Nasional
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan pertimbangan jaringan jalan nasional atau jalur KA Nasional jika digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan
dalam penentuan lokasi pelabuhan utama internasional terdapat sebanyak 31,4,6% responden menilai bahwa pertimbangan jaringan jalan nasional dan/atau jalur KA nasional penting sebagai
kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional jika digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan dan 57,1% responden menyatakan perlu.
Tabel 4.89
Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan Jaringan Jalan Nasional dan/Atau Jalur KA Nasional
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 1 3 4 3 11 31,4
2 Perlu 5
3 12 20 57,1
3 Tidak Perlu 1 1 1 1 4 11,4
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan pertimbangan jaringan jalan nasional dan atau jalur KA nasional
terdapt sebanyak 28,6% responden menilai bahwa pertimbangan jaringan jalan nasional dan atau jalur KA nasional jika pelabuhan utama melayani angkutan penyeberangan menempati urutan ke-14 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional. Sebanyak masing-masing 20% menempatkan pada urutan ke-15 dan ke-18.
Tabel 4.90
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan Jaringan Jalan Nasional dan atau Jalur KA Nasional
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 4 1 1 2,9
2 5 1 1 2,9
3 12 2 2 4 11,4
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 134 PT. Iname Utama
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
4 14 2 1 2 5 10 28,6
5 15 1 1 3 2 7 20,0
6 16 1 1 2,9
7 17 3 1 4 11,4
8 18 1 6 7 20,0
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
o. Harus Memenuhi Persyaratan AMDAL
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan pemenuhan persyaratan AMDAL dalam penentuan lokasi pelabuhan utama internasional terdapat sebanyak 82,9% responden menyatakan
penting dan sebanyak 17,1% responden lainnya menyatakan perlu dalam penentuan lokasi pelabuhan utama internasional.
Tabel 4.91
Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pemenuhan Persyaratan AMDAL
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 4 4 6 15 29 82,9
2 Perlu 3 2 1 6 17,1
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan pemenuhan persyaratan AMDAL dalam penentuan lokasi pelabuhan utama internasional sangat bervariasi. Hal ini dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.92 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pemenuhan
Persyaratan AMDAL
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar Transp Pelindo Perush
Pelayaran Jumlah %
1 2 1
2 3 6 17,1
2 3 1 1 2,9
3 5 1 1 2,9
4 7 1 1 2,9
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 135
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar Transp Pelindo Perush
Pelayaran Jumlah %
5 9 3 1 4 11,4
6 11 1 5 6 17,1
7 12 1 1 2,9
8 13 1 2 3 8,6
9 14 1 1 2,9
10 15 1 2 3 6 17,1
11 16 3 1 4 11,4
12 17 1 1 2,9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Terdapat sebanyak masing-masing 17,1% responden menilai bahwa pemenuhan persyaratan AMDAL dalam penentuan lokasi pelabuhan utama internasional menempati urutan ke-2,
urutan ke-11 dan urutan ke-15 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional.
p. Harus Mendukung Sektor Industri Setempat
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan dukungan terhadap sektor industri setempat dalam penentuan lokasi
pelabuhan utama internasional terdapat sebanyak 34,3% responden menilai penting, dan 60% responden lainnya menyatakan perlu sebagai dukungan sektor industri setempat sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional.
Tabel 4.93
Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Dukungan Terhadap Industri Setempat
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar Transp Pelindo Perush
Pelayaran Jumlah %
1 Penting 1 3 4 4 12 34,3
2 Perlu 6 1 2 12 21 60,0
3 Tidak Perlu 2 2 5,7
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sedangkan untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan terdapat sebanyak 45,7% responden menilai bahwa
kemampuan dukungan terhadap sektor industri setempat menempati urutan ke-16 sebagai kriteria penentuan lokasi
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 136 PT. Iname Utama
pelabuhan utama internasional dan sebanyak 28,6% responden lainnya menempatkan pada urutan ke-14.
Tabel 4.94
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Dukungan Terhadap Sektor Industri Setempat
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 8 1 1 2,9
2 10 1 1 2,9
3 13 1 1 2,9
4 14 4 6 10 28,6
5 15 1 1 2,9
6 16 2 3 4 7 16 45,7
7 18 3 2 5 14,3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
q. Harus Terintegrasi dengan Simpul Jaringan Intra dan Antarmoda Transportasi
Untuk penilaian tingkat kepentingan terdapat sebanyak 57,1%
responden menilai bahwa integrasi dengan simpul jaringan intra dan antar moda transportasi penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama internasional dan 42,9%
responden lainnya menyatakan perlu.
Tabel 4.95 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Integrasi dengan
Simpul Jaringan Intra dan Antarmoda Transportasi
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 1 3 5 11 20 57,1
2 Perlu 6 1 3 5 15 42,9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan terdapat sebanyak 37,1% responden menilai bahwa integrasi dengan
simpul jaringan intra dan antarmoda transportasi menempati urutan ke-17 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 137
utama internasional dan sebanyak 17,1% responden lainnya menempatkan pada urutan ke-12.
Tabel 4.96
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Integrasi dengan Simpul Jaringan Intra dan Antarmoda Transportasi
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 5 1 1 2,9
2 10 2 2 5,7
3 12 1 5 6 17,1
4 15 3 2 5 14,3
5 16 4 1 5 14,3
6 17 2 2 2 7 13 37,1
7 18 1 2 3 8,6
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
r. Harus Memenuhi Persyaratan Kedalaman Alur, Kolam Pelabuhan dan Kondisi Gelombang
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan terdapat
sebanyak 68,6% responden menilai bahwa pemenuhan persyaratan kedalaman alur, kolam pelabuhan dan tinggi gelombang adalah penting sebagai kriteria penentuan lokasi
pelabuhan utama internasional dan terdapat sebanyak 31,4% responden lainnya menyatakan perlu.
Tabel 4.97
Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pemenuhan Persyaratan Kedalaman Alur, Kolam Pelabuhan dan
Kondisi Gelombang
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 2 4 6 12 24 68,6
2 Perlu 5 2 4 11 31,4
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan adalah
sebanyak 48,6% responden menilai bahwa pemenuhan persyaratan kedalaman alur, kolam pelabuhan dan kondisi gelombang menempati urutan ke-18 sebagai kriteria penentuan
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 138 PT. Iname Utama
lokasi pelabuhan utama internasional dan sebanyak 22,9% responden lainnya menempatkan pada urutan ke-17.
Tabel 4.98
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pemenuhan Persyaratan Kedalaman Alur, Kolam Pelabuhan dan
Kondisi Gelombang
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 3 1 1 2,9
2 4
2
2 5,7
3 13 1 5 6 17,1
4 16 1 1 2,9
5 17 1 2 4 1 8 22,9
7 18 5 2 2 8 17 48,6
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
5. Penetapan Kriteria Lokasi Pelabuhan Pengumpul
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur-unsur utama atau kriteria Lokasi Pelabuhan Pengumpul dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Harus Sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional
Terdapat sebanyak 88,6% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpul dengan rencana induk pelabuhan nasional adalah penting dan 11,4% responden lainnya menyatakan perlu.
Tabel 4.99 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian
Lokasi Pelabuhan Pengumpul dengan RIPN
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 6 4 7 14 31 88,6
2 Perlu 1 1 2 4 11,4
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur kesesuaian dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dapat dilihat pada Tabel berikut.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 139
Tabel 4.100 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian
Lokasi Pelabuhan Pengumpul dengan RIPN
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 6 4 2 14 26 74,3
2 4 1 1 2 5,7
3 10 1 1 2,9
4 11 6 6 17,1
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 74,3% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpul dengan rencana induk pelabuhan nasional menempati urutan pertama sebagai kriteria lokasi pelabuhan
pengumpul.
b. Harus Sesuai dengan RTRW Nasional, RTRW Propinsi dan atau RTRW Kabupaten/Kota
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur kesesuaian dengan RTRW Nasional, RTRW Propinsi dan atau RTRTW Kab/kota terdapat sebanyak 91,4% responden menilai penting dan 8,6% responden lainnya menyatakan perlu bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpul
dengan RTRW Nasional, propinsi dan atau RTRW Kab/kota sebagai penentuan kriteria lokasi pelabuhan pengumpul.
Tabel 4.101
Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpul dengan RTRW Nas/Prop/Kab/Kota
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 7 4 7 14 32 91,4
2 Perlu 1 2 3 8,6
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur kesesuaian dalam penentuan lokasi pelabuhan pengumpul dengan RTRW Nasional, RTRW Propinsi dan atau RTRTW Kab/kota terdapat sebanyak 74,3% responden menempatkan
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 140 PT. Iname Utama
sebagai urutan ke-2 dalam penentuan kriteria lokasi pelabuhan pengumpul.
Tabel 4.102
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpul dengan RTRW Nas/Prop/Kab/Kota
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 1 1 2 5,7
2 2 6 4 2 14 26 74,3
3 9 1 1 2,9
4 12 6 6 17,1
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
c. Harus Sesuai dengan Potensi dan Pengembangan Sosial Ekonomi Wilayah
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur kesesuaian dengan potensi dan pengembangan sosial ekonomi wilayah dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.103
Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpul dengan Potensi dan Pengembangan
Sosial Ekonomi Wilayah
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 4 3 6 3 16 45,7
2 Perlu 3 1 2 13 19 54,3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 45,7% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpul dengan potensi dan pengembangan sosial ekonomi wilayah penting dan 54,3%
responden lainnya menyatakan perlu. Sedangkan penilaian responden terhadap urutan kepentingan terdapat sebanyak
40% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpul dengan potensi dan pengembangan sosial ekonomi wilayah menempati urutan ke-4 dan 17,1%
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 141
responden menempatkan unsur ini pada urutan ke-3 sebagai kriteria lokasi pelabuhan pengumpul.
Tabel 4.104
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpul dengan Potensi dan Pengembangan
Sosial Ekonomi Wilayah
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 2 1 1 2 5,7
2 3 1 2 1 2 6 17,1
3 4 1 2 11 14 40,0
4 5 1 1 1 3 8,6
5 6 3 3 8,6
6 8 1 1 2,9
7 10 6 6 17,1
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
d. Harus Sesuai dengan Potensi Sumber Daya Alam
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan terdapat sebanyak 68,6% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpul dengan potensi sumber daya alam perlu digunakan sebagai kriteria pelabuhan pengumpul
dan 28,6% responden menyatakan penting.
Tabel 4.105 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpul dengan Potensi Sumber Daya Alam
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 4 2 4 10 28,6
2 Perlu 3 2 7 12 24 68,6
3 Tidak Perlu 1 1 2,9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sedangkan penilaian responden terhadap urutan kepentingan
terdapat sebanyak 45,7% responden menilai bahwa kesesuaian dengan potensi sumber daya alam menempati urutan ke-7 sebagai
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 142 PT. Iname Utama
kriteria lokasi pengumpul dan sebanyak 17,1% responden menempatkan pada urutan ke-9.
Tabel 4.106
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpul dengan Potensi Sumber Daya Alam
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 1 1 2,9
2 3 1 1 2 5,7
3 4 1 2 3 8,6
4 5 1 2 3 8,6
5 6 1 1 1 3 8,6
6 7 4 1 11 16 45,7
7 8 1 1 2,9
8 9 6 6 17,1
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
e. Harus Sesuai dengan Perkembangan Lingkungan Strategis
Untuk penilaian responden terhadap tingkat kepentingan
terdapat sebanyak 40% responden menilai bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpul dengan perkembangan lingkungan strategis penting digunakan sebagai penetuan kriteria lokasi
pelabuhan pengumpul dan 34,3% responden lainnya menyatakan tidak perlu.
Tabel 4.107 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan
Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpul dengan Perkembangan Lingkungan Strategis
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 3 2 7 2 14 40,0
2 Perlu 4 1 1 3 9 25,7
3 Tidak Perlu 1 11 12 34,3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sedangkan untuk penilaian responden terhadap urutan
kepentingan dapat dilihat pada Tabel berikut.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 143
Tabel 4.108 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kesesuaian
Lokasi Pelabuhan Pengumpul dengan Perkembangan Lingkungan Startegis
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 3 1 1 2 5,7
2 5 5 1 11 17 48,6
3 6 1 1 2,9
4 7 2 7 4 13 37,1
5 9 1 1 2,9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Terdapat sebanyak 48,6% responden menilai bahwa
kesesuaian dengan perkembangan lingkungan strategis menempati urutan ke-5 sebagai kriteria lokasi pelabuhan pengumpul dan 37,1% responden menempatkan pada urutan ke-7.
f. Harus Mempertimbangkan Pemerataan Pembangunan Nasional dan Meningkatkan Pertumbuhan Wilayah
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan adalah sebanyak 45,7% responden menilai bahwa pemerataan
pembangunan dan peningkatan pertumbuhan wilayah penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul dan
yang menyatakan perlu bahwa pemerataan pembangunan dan peningkatan pertumbuhan wilayah penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul sebanyak 54,3% responden.
Tabel 4.109
Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan Pemerataan Pembangunan Nasional dan Pertumbuhan Wilayah
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 3 2 7 4 16 45,7
2 Perlu 4 2 1 12 19 54,3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 144 PT. Iname Utama
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan adalah sebanyak 42,9% responden menilai bahwa pemerataan pembangunan dan peningkatan pertumbuhan wilayah menempati urutan ke-6 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul, dan 22,9% responden lainnya
menempatkan pada urutan ke-8.
Tabel 4.110 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan
Pemerataan Pembangunan Nasional dan Pertumbuhan Wilayah
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 3 3 1 4 11,4
2 4 1 2 3 8,6
3 6 2 2 11 15 42,9
4 7 1 1 2,9
5 8 1 6 1 8 22,9
6 9 1 1 2 5,7
7 10 1 1 2 5,7
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
g. Harus Berdekatan dengan Pusat Pertumbuhan Wilayah, Ibukota Propinsi dan Kawasan Pertumbuhan Nasional
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan terdapat sebanyak 42,9% responden menilai bahwa pertimbangan kedekatan dengan pusat pertumbuhan wilayah dan ibu kota provinsi serta kawasan pertumbuhan nasional penting sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul dan 57,1% responden lainnya menyatakan perlu.
Tabel 4.111 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kedekatan
dengan Pusat Pertumbuhan Wilayah
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 4 1 7 3 15 42,9
2 Perlu 3 3 1 13 20 57,1
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 145
Sedangkan untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan adalah sebanyak 40% responden menilai bahwa pertimbangan kedekatan dengan pusat pertumbuhan wilayah dan ibu kota propisi serta kawasan pertumbuhan nasional menempati urutan ke-8 sebagai kriteria penentuan lokasi
pelabuhan pengumpul.
Tabel 4.112 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kedekatan
dengan Pusat Pertumbuhan Wilayah
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 2 6 6 17,1
2 3 1
1 2 5,7
3 4 3 1 4 11,4
4 5 2 2 5,7
5 6
1 2 3 8,6
6 7 1 1 2,9
7 8 1 2 11 14 40,0
8 10 1 1 2,9
9 11 1 1 2 5,7
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
h. Harus Mampu Melayani Kapal dengan Kapasitas Tertentu
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan kemampuan
melayani kapal dengan kapasitas tertentu dalam penentuan lokasi pelabuhan pengumpul terapad 51,4% responden menilai perlu dan 34,3% responden lainnya menyatakan tidak perlu
bahwa kemampuan melayani kapal dengan kapasitas tertentu sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul.
Tabel 4.113
Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kemampuan Melayani Kapal dengan Kapasitas Tertentu
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 3 2 5 14,3
2 Perlu 4 3 8 3 18 51,4
3 Tidak Perlu 1 11 12 34,3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 146 PT. Iname Utama
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan kemampuan melayani kapal dengan kapasitas tertentu dalam penentuan lokasi pelabuhan pengumpul terdapat sebanyak 45,7% responden menempatkan pada urutan ke-10, dan sebanyak 20% responden menempatkan pada urutan ke-6 bahwa
kemampuan melayani kapal dengan kapasitas tertentu sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul.
Tabel 4.114
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kemampuan Melayani Kapal Dengan Kapasitas Tertentu
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 2 1 1 2,9
2 6 7 7 20,0
3 7 2 2 5,7
4 8 2
1 3 8,6
5 9 1 1 1 3 6 17,1
6 10 4 1 11 16 45,7
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
i. Harus Mempertimbangkan Volume Kegiatan Bongkar Muat dengan Jumlah Tertentu
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan pertimbangan volume kegiatan bongkar muat dengan jumlah
tertentu terdapat 42,9% responden menilai penting, dan responden yang menyatakan perlu bahwa pertimbangan volume kegiatan bongkar muat dalam jumlah tertentu sebagai kriteria penentuan lokasi pengumpul sebanyak 57,1% responden.
Tabel 4.115
Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan Volume Kegiatan Bongkar Muat
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 3 2 7 3 15 42,9
2 Perlu 4 2 1 13 20 57,1
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 147
Tabel 4.116 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan
Volume Bongkar Muat
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 3 6 6 17,1
2 4 1 1 2,9
3 7 1 1 2,9
4 8 3 1 2 6 17,1
5 9 2
1 3 8,6
6 10 1 1 1 3 8,6
7 11 1 2 11 14 40,0
8 12 1 1 2,9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sedangkan dalam penentuan urutan kepentingan terdapat sebanyak 40% responden menilai bahwa pertimbangan
volume kegiatan bongkar muat dengan jumlah tertentu menempati urutan ke-11 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul dan 17,% responden lainnya menempatkan pada urutan ke-8 sebagaimana terlihat pada tabel di atas.
j. Harus Mempertimbangkan Jarak Tertentu dengan Pelabuhan Pengumpul Lainnya
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan unsur pertimbangan jarak tertentu dengan pelabuhan pengumpul lainnya adalah sebanyak 77,1% responden menilai perlu,
dan 17,1% responden menyatakan penting, sedangkan yang menyatakan tidak perlu bahwa pertimbangan jarak tertentu
dengan pelabuhan pengumpul lainnya diperlukan sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul sebanyak 5,7% responden.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 148 PT. Iname Utama
Tabel 4.117 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan
Jarak Tertentu dengan Pelabuhan Pengumpul Lainnya
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 3 3 6 17,1
2 Perlu 3 4 8 12 27 77,1
3 Tidak Perlu 1 1 2 5,7
JUMLAH 7 4 8 156 35 100
Sedangkan untuk urutan kepentingan terdapat sebanyak 37% responden menilai bahwa pertimbangan jarak tertentu dengan pelabuhan pengumpul lainnya menempati urutan ke-9 dan 17,1%
responden menempatkan pada urutan ke-12 sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul.
Tabel 4.118
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan Jarak tertentu dengan Pelabuhan Pengumpul Lainnya
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 3 3 3 8,6
2 4 6 6 17,1
3 7 1 1 2,9
4 8
2
2 5,7
5 9 1 1 11 13 37,1
6 10 1 1 2,9
7 11 1 1 1 3 8,6
8 12 1 1 4 6 17,1
JUMLAH 7 4 6 15 32 100
k. Harus Mempertimbangkan Jarak tertentu Terhadap Jalur/Rute Angkutan Laut Dalam Negeri
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan pertimbangan jarak tertentu dengan jalur/rute angkutan laut
dalam negeri dalam penentuan lokasi pelabuhan pengumpul terdapat sebanyak 54,3% responden yang menyatakan penting dan sebanyak 45,7% responden menilai perlu.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 149
Tabel 4.119 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pertimbangan
Jarak tertentu dengan Jalur Angkutan Laut Dalam Negeri
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 4 1 14 19 54,3
2 Perlu 3 3 8 2 16 45,7
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan terdapat
sebanyak 37,1% responden menilai bahwa pertimbangan jarak tertentu dengan jalur/rute angkutan laut dalam negeri menempati urutan ke-3 sebagai kriteria penentuan lokasi
pelabuhan pengumpul, 17,1% responden menempatkan sebagai urutan ke-1, dan masing-masing 14,3% responden menempatkan pada urutan ke-10 dan ke-11 bahwa pertimbangan jarak tertentu dengan jalur/rute angkutan laut dalam negeri sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan
pengumpul.
Tabel 4.120 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pertimbangan
Jarak tertentu dengan Jalur Angkutan Laut Dalam Negeri
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 6 6 17,1
2 3 1 1 11 13 37,1
3 4 1 1 2 5,7
4 5 1 1 2 4 11,4
5 10 2 1 2 5 14,3
6 11 4
1
5 14,3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
l. Harus Memiliki Luas Daratan dan Perairan Tertentu serta Terlindung dari Gelombang
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan kepemilikan
luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang terdapat sebanyak 71,4% responden yang menilai
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 150 PT. Iname Utama
perlu, sedangkan 28,6% lainnya menyatakan penting bahwa kepemilikan luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang diperlukan sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul.
Tabel 4.121
Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Kepemilikan Luas Daratan Dan Perairan Tertentu Serta Terlindung Dari Gelombang
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 4 2 1 3 10 28,6
2 Perlu 3 2 7 13 25 71,4
JUMLAH 7 4 6 15 32 100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan kepemilikan luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang adalah sebagai berikut.
Sebanyak 62,9% responden menilai bahwa kepemilikan luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang
sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul menempati urutan ke-12, dan terdapat 17,1% responden menempatkan pada urutan ke-5, serta 11,4% responden
menempatkan pada urutan ke-11 bahwa kepemilikan luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang sebagai kriteria penentuan lokasi pelabuhan pengumpul.
Tabel 4.122
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Kepemilikan Luas Daratan Dan Perairan Serta Terlindung Dari Gelombang
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 5
6
6 17,1
2 6 1 2 3 8,6
3 11 1 1 2 4 11,4
4 12 6 3 1 12 22 62,9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 151
6. Penetapan Kriteria Lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional
Aspek yang dinilai menjadi kriteria lokasi pelabuhan pengumpan regional meliputi 13 komponen yaitu:
a. Harus sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional.
Penilaian responden mengenai tingkat kepentingan kriteria
lokasi pelabuhan pengumpan regional harus sesuai dengan rencana induk responden yang menilai tingkat kepentingannya dengan pernyataan penting sebanyak 89% responden dan 11%
responden menyatakan tingkat kepentingannya perlu.
Tabel 4.123 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya TerhadapTingkat
Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 7 4 7 13 31 89
2 Perlu 1 3 4 11 JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sedangkan untuk urutan kepentingan, terdapat sebanyak 91% responden menyatakan bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan regional dengan rencana induk pelabuhan nasional
berada pada urutan kepentingan 1, sebanyak 6% responden menyatakan pada urutan 7, dan sebanyak 3% responden menyatakan pada urutan 10 bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan regional dengan rencana induk pelabuhan nasional sebagai penentuan kriteria lokasi pelabuhan pengumpan regional.
Tabel 4.124
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional
dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 7 4 6 15 32 91
2 7 2 2 6
3 10 1 1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 152 PT. Iname Utama
b. Harus sesuai dengan rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang wilayah provinsi, dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota
Penilaian responden mengenai tingkat kepentingan kriteria kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan regional dengan
RTRW Nasional, RTRW Provinsi, dan atau RTRW Kabupaten/Kota, sebanyak 89% responden menyatakan penting dan 11% responden menyatakan perlu.
Tabel 4.125
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan dengan RTRW Nasional,
RTRW Provinsi, dan atau RTRW Kabupaten/Kota
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 7 4 7 13 31 89
2 Perlu 1 3 4 11
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sedangkan untuk urutan kepentingannya, sebanyak 3% responden menyatakan kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan
regional terhadap RTRW Nasional, RTRW Provinsi, dan atau RTRW Kabupaten/Kota berada pada urutan kepentingan ke-1, sebanyak 80% responden menyatakan pada urutan ke-2,
sebanyak 6% responden menyatakan pada urutan ke-3, sebanyak 6% responden menyatakan pada urutan ke-4, yang menyatakan pada urutan ke-6 sebanyak 3%, dan yang menyatakan pada urutan ke-9 sebanyak 3%.
Tabel 4.126
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan dengan RTRW Nasional,
RTRW Provinsi, dan atau RTRW Kabupaten/Kota
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 1 1 3
2 2 6 3 5 14 28 80
3 3 1 1 2 6
4 4 1 1
2 6
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 153
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
5 6 1 1 3
6 9 1 1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
c. Harus sesuai dengan potensi dan perkembangan sosial ekonomi wilayah
Untuk tingkat kepentingan kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan regional dengan Potensi dan Perkembangan
Sosial Ekonomi Wilayah, sebanyak 80% responden menyatakan penting dan sebanyak 20% menyatakan perlu dalam penentuan kriteria lokasi pelabuhan pengumpan
regional.
Tabel 4.127 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan dengan Potensi dan
Perkembangan Sosial Ekonomi Wilayah
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 5 4 6 13 28 80
2 Perlu 2 2 3 7 20
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Untuk urutan kepentingannya, sebanyak 9% responden
menyatakan kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan regional dengan Potensi Dan Perkembangan Sosial Ekonomi Wilayah berada pada urutan kepentingan ke-2, sedangkan untuk 43% menyatakan pada urutan ke-3, 26% responden menyatakan pada urutan ke-4, 3% responden menyatakan pada urutan ke-5,sebanyak 14% responden
menyatakan pada urutan ke-6, dan sebanyak 6% responden menyatakan pada urutan kepentingan ke-8.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 154 PT. Iname Utama
Tabel 4.128 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan
Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan dengan Potensi dan Perkembangan Sosial Ekonomi Wilayah
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 2 1 1 1 3 9
2 3 1 2 6 6 15 43
3 4 1 1 7 9 26
4 5 1 1 3
5 6 4 1 5 14
6 8 1 1 2 6
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
d. Harus sesuai dengan potensi sumber daya alam
Untuk penilaian responden terhadap tingkat kepentingan kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan regional dengan
potensi sumber daya alam, maka sebanyak 57% responden yang menyatakan penting dan sebanyak 43% responden yang menyatakan perlu.
Tabel 4.129
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan dengan Potensi Sumber
Daya Alam
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 4 3 1 12 20 57
2 Perlu 3 1 7 4 15 43
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Untuk urutan kepentingan, terdapat sebanyak 26% responden menyatakan bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan regional dengan potensi sumber daya alam berada pada urutan kepentingan ke-3, sebanyak 34% responden menyatakan pada urutan ke-4, sebanyak 6%
responden menyatakan pada urutan kepentingan ke-5, sebanyak 20% responden menyatakan pada urutan ke-7,
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 155
masing-masing sebanyak 3% responden menyatakan bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan regional terhadap potensi sumber daya alam berada pada urutan kepentingan ke-10 dan ke-13. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.130
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional
dengan Potensi Sumber Daya Alam
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 3 1 8 9 26
2 4 1 3
8 12 34
3 5 1 1 2 6
4 7 4 1 5 10 29
5 10 1 1 3
6 13
1
1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
e. Harus sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun intemasional
Penilaian responden mengenai kesesuaian lokasi pelabuhan
pengumpan regional terhadap perkembangan lingkunngan strategis, baik nasional maupun internasional adalah sebagai
berikut, sebanyak 29% menyatakan penting dan sebanyak 71% menyatakan perlu.
Tabel 4.131
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional
dengan Perkembangan Lingkungan Strategis, Baik Nasional Maupun Internasional
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 4 2 1 3 10 29
2 Perlu 3 2 7 13 25 71
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 156 PT. Iname Utama
Untuk urutan kepentingan, terdapat sebanyak 66% responden menyatakan bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan regional dengan perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun internasional menempatkan pada urutan kepentingan ke-5, sebanyak
14% menyatakan pada urutan ke-12, dan 6% responden menempatkan pada urutan masing-masing ke-4 dan ke-6, serta sebanyak 3% menyatakan pada urutan ke-1, ke-7
dan urutan ke-2.
Tabel 4.132 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan
Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional dengan Perkembangan Lingkungan Strategis, Baik
Nasional maupun Internasional
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 1 1 3
2 4 1 1 2 6
3 5 5 4 14 23 66
4 6 1 1 2 6
5 7 1 1 3
6 9
1
1 3
7 12 5 5 14
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
f. Harus mempertimbangkan tata ruang wilayah provinsi dan pemerataan pembangunan antar provinsi
Menurut penilaian responden, sebanyak 51% responden menyatakan bahwa penting untuk mempertimbangkan tata
ruang wilayah provinsi dan pemerataan pembangunan antar provinsi dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan
regional, sebanyak 46% responden menyatakan perlu, dan sebanyak 3% responden menyatakan tidak perlu.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 157
Tabel 4.133 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat
Kepentingan Mempertimbangkan Tata Ruang Wilayah Provinsi Dan Pemerataan Pembangunan Antar Provinsi
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 4 3 7 4 18 51
2 Perlu 3 1 1 11 16 46
3 Tidak Perlu 1 1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Untuk urutan kepentingannya, penilaian responden bervariasi ada yang menyatakan bahwa mempertimbangkan tata ruang
wilayah provinsi dan pemerataan pembangunan antar provinsi dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan regional menempati urutan ke-3 yaitu sebanyak 14% responden, menilai
menempati urutan kepentingan ke-4 sebanyak 14% responden, 34% responden menyatakan pada urutan ke-6, masing-masing 14% responden menyakan pada urutan ke-7 dan 8, masing-masing sebanyak 3% responden menyatakan pada urutan ke-5, 10, dan 12.
Tabel 4.134
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Mempertimbangkan Tata Ruang Wilayah Provinsi Dan
Pemerataan Pembangunan Antar Provinsi
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 3 4 1 5 14
2 4 5 5 14
3 5 1 1 3
4 6 3 9 12 34
5 7 1 1 3 5 14
6 8 2
3 5 14
7 10 1 1 3
8 12 1 1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 158 PT. Iname Utama
g. Harus mempertimbangkan tata ruang wilayah kabupaten/kota serta pemerataan dan peningkatan pembangunan kabupaten/kota
Sebanyak 51% responden menilai bahwa tingkat kepentingan mempertimbangkan tata ruang wilayah kabupaten/kota serta
pemerataan dan peningkatan pembangunan kabupaten/kota dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan regional adalah penting dan sebanyak 49% responden menyatakan
perlu.
Tabel 4.135 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat
Kepentingan Mempertimbangkan Tata Ruang Wilayah Provinsi Dan Pemerataan Pembangunan Kabupaten/Kota
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 4 4 6 4 18 51
2 Perlu 3 2 12 17 49
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sedangkan untuk urutan kepentingan, sebanyak 37% responden menyatakan mempertimbangkan tata ruang wilayah
kabupaten/kota serta pemerataan dan peningkatan pembangunan kabupaten/kota dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan regional berada pada urutan ke-7,
sebanyak 29% responden menyatakan pada urutan ke-6, sebanyak 14% responden menyatakan pada urutan kepentingan ke-4 dan ke-8, terdapat 6% responden menyatakan pada urutan ke-9, dan masing-masing 3% menyatakan mempertimbangkan tata ruang wilayah
kabupaten/kota serta pemerataan dan peningkatan pembangunan kabupaten/kota dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan regional berada pada urutan ke-11 dan
12 dalam penentuan kriteria lokasi pelabuhan pengumpan regional.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 159
Tabel 4.136 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan
Kepentingan Mempertimbangkan Tata Ruang Wilayah Provinsi Dan Pemerataan Pembangunan Kabupaten/Kota
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 4 4 1 5 14
2 6 1 5 4 10 29
3 7 2 9 11 31
4 8 1 1 1 2 5 14
5 9 1 1 2 6
6 11 1 1 3
7 12 1 1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
h. Harus mempertimbangkan pusat pertumbuhan ekonomi daerah
Menurut penilaian responden sebanyak 71% responden menyatakan tingkat kepentingan dengan pernyataan penting mempertimbangkan pusat pertumbuhan ekonomi daerah dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan regional dan sebanyak 29% responden menyatakan perlu.
Tabel 4.137
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Mempertimbangkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Daerah
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 4 2 6 13 25 71
2 Perlu 3 2 2 3 10 29
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Untuk urutan kepentingan menurut responden, sebanyak 31% responden menayatakan diurutan ke-9, sebanyak 23% responden
menyatakan diurutan 8, sebanyak 17% responden menyatakan menempatkan pada urutan ke-5, sebanyak 14% responden menyatakan pada urutan ke-7, terdapat sebanyak 9% responden
menyatakan diurutan ke-6, dan sebanyak 6% responden
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 160 PT. Iname Utama
menyatakan pada urutan ke-11 bahwa mempertimbangkan pusat pertumbuhan ekonomi daerah dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan regional.
Tabel 4.138
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Mempertimbangkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Daerah
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 5 5 1 6 17
2 6 1 2 3 9
3 7 1 4 5 14
4 8 4 3 1 8 23
5 9 1 1 1 8 11 31
6 11 1 1 2 6
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
i. Harus mempertimbangkan jarak dengan pelabuhan pengumpan regional lainnya
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan mempertimbangkan jarak dengan pelabuhan regional lainnya dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan regional sebanyak 54% responden menyatakan penting, dan terdapat sebanyak 37% responden menyatakan perlu, sedangkan yang menyatakan tidak perlu mempertimbangkan jarak dengan
pelabuhan regional lainnya dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan regional adalah sebanyak 9% responden.
Tabel 4.139
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Mempertimbangkan Jarak Dengan Pelabuhan Regional
Lainnya
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 4 2 1 12 19 54
2 Perlu 3 2 6 2 13 37
3 Tidak Perlu 1 2 3 9 JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Untuk urutan kepentingannya, terdapat masing-masing sebanyak 26% responden yang menyatakan bahwa
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 161
mempertimbangkan jarak dengan pelabuhan regional lainnya dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan regional berada pada urutan kepentingan ke-8, ke-9, dan ke-11, dan masing-masing sebanyak 6% responden menyatakan diurutan ke-10 dan ke-12, sedangkan sisanya masing-masing 3%
responden menilai bahwa mempertimbangkan jarak dengan pelabuhan regional lainnya dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan regional berada pada urutan
kepentingan ke-3, ke-6, ke-7,dan ke-13.
Tabel 4.140 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan
Kepentingan Mempertimbangkan Jarak Dengan Pelabuhan Regional Lainnya
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 3 1 1 3
2 6 1 1 3
3 7 1 1 3
4 8
9 9 26
5 9 4 3 1 1 9 26
6 10 1 1 2 6
7 11 1 5 3 9 26
8 12 2 2 6
9 13 1 1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
j. Harus mempertimbangkan luas daratan dan perairan
Menurut tingkat kepentingannya, maka penilaian responden terhadap mempertimbangkan Luas Daratan dan Perairan
dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan regional sebanyak 51% responden menyatakan perlu, dan sebanyak
46% menyatakan penting, serta terdapat sebanyak 5% responden yang menyatakan tidak perlu.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 162 PT. Iname Utama
Tabel 4.141
Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Tingkat Kepentingan Mempertimbangkan Luas Daratan dan Perairan
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 2 2 12 16 46
2 Perlu 7 2 6 3 18 51
3 Tidak Perlu 1 1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Untuk penilaian terhadap urutan kepentingan, diantaranya adalah sebanyak 51% menyatakan mempertimbangkan luas
daratan dan perairan dalam menetapkan lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional berada pada urutan kepentingan ke-10, 17% menyatakan pada urutan ke-11.
Tabel 4.142
Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Urutan Kepentingan Mempertimbangkan Luas Daratan dan Perairan
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 5 1 1 3
2 8
1
1 3
3 10 1 3 5 9 18 51
4 11 1 1 4 6 17
5 12 1
3 4 11
6 13 4 1 5 14
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
k. Harus mempertimbangkan pelayanan penumpang dan barang antar kabupaten/ kota dan/atau antar kecamatan dalam 1 (satu) kabupaten/kota
Menurut responden, sebanyak 51% responden yang menyatakan bahwa perlu untuk mempertimbangkan pelayanan penumpang dan barang antar kabupaten/ kota dan/atau antar kecamatan dalam 1
(satu) kabupaten/kota dalam Menetapkan Lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional, sedangkan sisanya 49% menyatakan penting.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 163
Tabel 4.143 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Tingkat
Kepentingan Mempertimbangkan Pelayanan Penumpang Dan Barang Antar Kabupaten/ Kota Dan/Atau Antar Kecamatan Dalam 1 (Satu)
Kabupaten/Kota
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 4 2 1 10 17 49
2 Perlu 3 2 7 6 18 51
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Untuk urutan kepentingan, penilaian responden diantaranya adalah terdapat sebanyak 34% responden menyatakan bahwa mempertimbangkan pelayanan penumpang dan barang antar
kabupaten/ kota dan/atau antar kecamatan dalam 1 (satu) kabupaten/kota dalam Menetapkan Lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional berada pada urutan tingkat kepentingan ke-10, sebanyak
31% menyatakan pada urutan ke-11, dan 14% responden menyatakan pada urutan ke-9. Untuk selengkapnya dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 4.144 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Urutan
Kepentingan Mempertimbangkan Pelayanan Penumpang Dan Barang Antar Kabupaten/ Kota Dan/Atau Antar Kecamatan Dalam 1 (Satu)
Kabupaten/Kota
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 2 1 1 3
2 5 1 1 3
3 6 1 1 3
4 9
5
5 14
5 10 5 1 6 12 34
6 11 3 8 11 31
7 12 1 1 1 3 9
8 13
1
1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 164 PT. Iname Utama
l. Harus mempertimbangkan kemampuan pelabuhan dalam melayani kapal
Sebanyak 31% responden menilai bahwa tingkat kepentingan mempertimbangkan kemampuan pelabuhan dalam melayani kapal dalam menetapkan lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional adalah
penting dan sebanyak 69% menyatakan perlu.
Tabel 4.145 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Tingkat
Kepentingan Mempertimbangkan Kemampuan Pelabuhan Dalam Melayani Kapal
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 1 7 3 11 31
2 Perlu 6 4 1 13 24 69
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan mempertimbangkan kemampuan pelabuhan dalam melayani kapal dalam menetapkan lokasi Pelabuhan Pengumpan
Regional diantaranya adalah sebanyak 37% responden berada pada urutan kepentingan ke-12, masing-masing 17% responden menyatakan pada urutan kepentingan ke-9, ke-11, dan ke-13. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.146
Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Urutan Kepentingan Mempertimbangkan Kemampuan Pelabuhan Dalam
Melayani Kapal
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 2 1 1 2 6
2 3 1 1 3
3 4 1 1 3
4 9 1
5 6 17
5 11 4 1 1 6 17
6 12 1 3 9 13 37
7 13
6
6 17
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 165
m. Pelabuhan pengumpan regional yang digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan antar kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi harus mempertimbangkan jaringan jalan provinsi dan/atau jaringan jalur kereta api provinsi
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan Pelabuhan
Pengumpan Regional yang digunakan Untuk Melayani Angkutan Penyeberangan Antar Kabupaten/Kota Dalam 1 (Satu) Provinsi Harus Mempertimbangkan Jaringan Jalan Provinsi Dan/Atau
Jaringan Jalur Kereta Api Provinsi adalah sebanyak 17% responden menyatakan penting, sebanyak 80% responden yang menyatakan perlu, dan sebanyak 3% responden menyatakan tidak perlu.
Tabel 4.147 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Tingkat Kepentingan Pelabuhan Pengumpan Regional Untuk Melayani
Angkutan Penyeberangan Antar Kabupaten/Kota Dalam 1 Provinsi
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 1 2 3 6 17
2 Perlu 7 3 6 12 28 80
3 Tidak Perlu 1 1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Tabel 4.148
Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Urutan Kepentingan Pelabuhan Pengumpan Regional Untuk Melayani
Angkutan Penyeberangan Antar Kabupaten/Kota Dalam 1 Provinsi
URUTAN KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
NO Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 1 1 3
2 2 1 1 3
3 3 1 1 3
4 8 5 5 14
5 12 4 1 1 1 7 20
6 13 3 3 14 20 57
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan Pelabuhan
Pengumpan Regional yang digunakan Untuk Melayani
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 166 PT. Iname Utama
Angkutan Penyeberangan Antar Kabupaten/Kota Dalam 1 (Satu) Provinsi Harus Mempertimbangkan Jaringan Jalan Provinsi Dan/Atau Jaringan Jalur Kereta Api Provinsi diantaranya adalah sebanyak 57% responden menyatakan diurutan ke-13, sebanyak 20% menyatakan diurutan ke-12. Untuk selengkapnya dapat dilihat
pada tabel berikut.
7. Penetapan Kriteria Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal
a. Harus sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional
Penilaian responden mengenai tingkat kepentingan kriteria lokasi pelabuhan pengumpan lokal harus sesuai dengan rencana induk pelabuhan nasional, sebanyak 77% responden yang menyatakan penting, 17% responden menyatakan perlu, dan 6% responden
menyatakan tidak perlu.
Tabel 4.149 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat
Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 6 4 6 11 27 77
2 Perlu 1 2 3 6 17
3 Tidak Perlu 2 2 6
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sedangkan untuk urutan kepentingan, yang terbanyak adalah responden yang menyatakan bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan lokal dengan rencana induk berada pada urutan kepentingan ke-1, yaitu sebanyak 85%,
terdapat sebanyak 9% responden yang menyatakan pada urutan ke-3, dan masing-masing sebanyak 3% responden
yang menyatakan pada urutan ke-4, ke-11,dan ke-12.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 167
Tabel 4.150 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal
dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 6 4 5 14 29 83
2 3 1 1 1 3 9
3 4 1 1 3
4 11 1 1 3
5 12 1 1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
b. Harus sesuai dengan rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang wilayah provinsi, dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota
Penilaian responden mengenai tingkat kepentingan kriteria
kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan lokal dengan RTRW Nasional, RTRW Provinsi, dan atau RTRW Kabupaten/Kota, sebanyak 89% responden menyatakan penting dan 11% responden menyatakan perlu.
Tabel 4.151
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal
dengan RTRW Nasional, RTRW Provinsi, dan atau RTRW Kabupaten/Kota
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 6 4 7 14 31 89
2 Perlu 1 1 2 4 11
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sedangkan untuk urutan kepentingannya, yang terbanyak
adalah responden yang menyatakan bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan regional terhadap RTRW Nasional, RTRW Provinsi, dan atau RTRW Kabupaten/Kota berada pada
urutan kepentingan ke-2 sebanyak 77% responden, sebanyak 6% menyatakan pada urutan ke-3, sebanyak 14% responden
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 168 PT. Iname Utama
menyatakan pada urutan ke-4, sebanyak 3% responden menyatakan pada urutan ke-11.
Tabel 4.152 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal
dengan RTRW Nas/Prop/Kabupaten/Kota
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 2 6 4 5 12 27 77
2 3 1 1 2 6
3 4 1
1 3 5 14
4 11 1 1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
c. Harus sesuai dengan potensi dan perkembangan sosial ekonomi wilayah
Untuk tingkat kepentingan kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan lokal dengan Potensi Dan Perkembangan Sosial
Ekonomi Wilayah, sebnayak 43% responden menyatakan penting dan sebanyak 46% menyatakan perlu, dan 11% responden menyatakan tidak perlu.
Tabel 4.153
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal dengan Potensi dan Perkembangan Sosial Ekonomi Wilayah
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 2 3 4 6 15 43
2 Perlu 5 1 4 6 16 46
3 Tidak Perlu 4 4 11
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Untuk urutan kepentingannya, sebanyak 3% responden menyatakan kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan lokal dengan Potensi Dan Perkembangan Sosial Ekonomi Wilayah berada pada urutan kepentingan ke-1, sedangkan untuk 34% responden menyatakan pada urutan ke-3, 37% responden
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 169
menyatakan pada urutan ke-4, 20% responden menyatakan pada urutan ke-5,sebanyak 3% responden menyatakan pada urutan ke-9, dan sebanyak 3% responden menyatakan kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan lokal terhadap Potensi Dan Perkembangan Sosial Ekonomi Wilayah berada pada urutan kepentingan ke-10.
Secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.154 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal dengan Potensi Dan Perkembangan Sosial Ekonomi Wilayah
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1
1 1 3
2 3 1 4 3 4 12 34
3 4 2 2 9 13 37
4 5 4 1 2 7 20
5 9
1
1 3
6 10 1 1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
d. Harus sesuai dengan potensi sumber daya alam
Untuk penilaian responden terhadap tingkat kepentingan
kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan lokal dengan potensi sumber daya alam, maka sebanyak 43% menyatakan penting dan sebanyak 46% menyatakan perlu, dan sebanyak 11%
responden menyatakan tidak perlu.
Tabel 4.155 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal
dengan Potensi Sumber Daya Alam
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 2 3 4 6 15 43
2 Perlu 5 1 4 6 16 46
3 Tidak Perlu 4 4 11
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 170 PT. Iname Utama
Untuk urutan kepentingan, responden yang terbanyak adalah sebanyak 40% responden menyatakan bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan pengumpan lokal dengan potensi sumber daya alam berada pada urutan kepentingan ke-5, sebanyak 17% responden menyatakan pada urutan
ke-4, sebanyak 14% responden menyatakan pada urutan kepentingan ke-10,untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.156 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal
dengan Potensi Sumber Daya Alam
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 2
1 1 3
2 3 1 1 3
3 4 1 2 3 6 17
4 5 2 1 3 8 14 40
5 6 3
3 9
6 7 1 1 2 6
7 8 1 1 3
8 9 1 1 2 6
9 10 1
2 2 5 14
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
e. Harus sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun intemasional
Penilaian responden mengenai kesesuaian lokasi pelabuhan
pengumpan lokal terhadap perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun internasional adalah sebagai berikut, sebanyak 46% responden menyatakan penting dan sebanyak 51% responden menyatakan perlu, serta terdapat sebanyak 3% responden menyatakan tidak perlu.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 171
Tabel 4.157 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat
Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal dengan Perkembangan Lingkungan Strategis, Baik Nasional/Internasional
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 3 2 4 7 16 46
2 Perlu 4 2 4 8 18 51
3 Tidak Perlu 1 1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Untuk urutan kepentingan, yang terbanyak adalah 37% responden menyatakan bahwa kesesuaian lokasi pelabuhan menyatakan pada urutan kepentingan ke-6, sebanyak 20% menyatakan pada urutan ke-4, dan sebanyak 17% menyatakan pada urutan ke-7.
Tabel 4.158
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kesesuaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal
dengan Perkembangan Lingkungan Strategis, Baik Nasional/Internasional
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 3 1 1 2 6
2 4 1 1 3 2 7 20
3 5 2 2 6
4 6 2 2 9 13 37
5 7 3 2 1 6 17
6 8 1 1 2 6
7 10 1 1 3
8 11 1 1 3
9 12 1 1 3 JUMLAH 7 4 8 16 35 100
f. Harus mempertimbangkan tata ruang wilayah kabupaten/ kota dan pemerataan serta peningkatan pembangunan kabupaten/kota
Sebanyak 54% responden menilai bahwa tingkat kepentingan
mempertimbangkan tata ruang wilayah kabupaten/kota serta pemerataan dan peningkatan pembangunan kabupaten/kota
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 172 PT. Iname Utama
dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan lokal adalah penting dan sebanyak 43% menyatakan perlu, dan 3% menyatakan tidak perlu.
Tabel 4.159
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Mempertimbangkan Tata Ruang Wilayah Provinsi Dan
Pemerataan Pembangunan Kabupaten/Kota
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 4 2 4 9 19 54
2 Perlu 3 2 4 6 15 43
3 Tidak Perlu 1 1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sedangkan untuk urutan kepentingan, yang terbanyak adalah sebanyak 34% responden menyatakan mempertimbangkan tata ruang wilayah kabupaten/ kota serta pemerataan dan peningkatan pembangunan kabupaten/kota dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan lokal berada pada urutan ke-7, sebanyak
20% menyatakan diurutan ke-5, masing-masing sebanyak 11% responden menyatakan diurutan kepentingan ke-6 dan ke-8, 14%
menyatakan diurutan ke-8, urutan ke-9 sebanyak 9%, dan masing-masing 3% menyatakan mempertimbangkan tata ruang wilayah kabupaten/kota serta pemerataan dan peningkatan pembangunan kabupaten/kota dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan lokal berada pada urutan ke-1, ke-2 dan ke-11. Secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.160
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Mempertimbangkan Tata Ruang Wilayah Provinsi Dan
Pemerataan Pembangunan Kabupaten/Kota
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 1
1 3
2 2
1 1 3
3 3 2
2 6
4 5 1
3 3 7 20
5 6
1 1 2 4 11
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 173
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
6 7 2
3 7 12 34
7 8
3
1 4 11
8 9 1
2 3 9
9 11
1
1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
g. Harus mempertimbangkan pusat pertumbuhan ekonomi daerah
Menurut penilaian responden sebanyak 49% responden menyatakan tingkat kepentingan mempertimbangkan pusat
pertumbuhan ekonomi daerah dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan lokal adalah penting dan sebanyak 51% responden menyatakan perlu.
Tabel 4.161
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Mempertimbangkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Daerah
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 3 1 5 8 17 49
2 Perlu 4 3 3 8 18 51
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Untuk urutan kepentingan menurut responden, yang terbanyak
adalah 34% responden yang menyatakan mempertimbangkan pusat pertumbuhan ekonomi daerah dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan lokal pada urutan tingkat kepentingan
ke-8, sedangkan 23% responden menyatakan diurutan ke-7, sebanyak masing-masing 11% responden menyatakan pada urutan ke-6 dan 9, 9% menyatakan diurutan 4, sebanyak 6% menayatakan diurutan ke-2, dan masing-masing sebanyak 3% menyatakan mempertimbangkan pusat pertumbuhan ekonomi
daerah dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan lokal pada urutan tingkat kepentingan ke-1 dan 10.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 174 PT. Iname Utama
Tabel 4.162
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Mempertimbangkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Daerah
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 1 1 3
2 2 1 1 2 6
3 4 2 1 3 9
4 6 2 2 4 11
5 7 1 1 2 4 8 23
6 8 2 2 8 12 34
7 9 2 1 1 4 11
8 10 1 1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
h. Harus mempertimbangkan jarak dengan pelabuhan pengumpan local lainnya
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan mempertimbangkan jarak dengan pelabuhan regional lainnya dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan lokal sebanyak 34% responden menyatakan penting, 60% responden menyatakan perlu, dan sebanyak 6% responden menyatakan tidak perlu.
Tabel 4.163
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Mempertimbangkan Jarak Dengan Pelabuhan Lokal Lainnya dalam Menetapkan Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 2 2 3 5 12 34
2 Perlu 5 2 5 9 21 60
3 Tidak Perlu 2 2 6
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Untuk urutan kepentingannya, maka penilaian responden diantaranya adalah terbanyak yaitu 40% responden menyatakan bahwa mempertimbangkan jarak dengan pelabuhan lokal lainnya dalam menetapkan lokasi pelabuhan
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 175
pengumpan lokal berada pada urutan kepentingan ke-9, sedangkan sebanyak 29% responden menyatakan diurutan ke-8, sebanyak 17% responden menyatakan diurutan ke-10, sebanyak 6% responden menyatakan diurutan ke-6 sedang sisanya masing-masing 3% responden menilai bahwa
mempertimbangkan jarak dengan pelabuhan lokal lainnya dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan lokal berada pada urutan kepentingan ke-3,11,dan 12. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.164 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan
Kepentingan Mempertimbangkan Jarak Dengan Pelabuhan Lokal Lainnya dalam Menetapkan Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 3 1 1 3
2 6 1 1 2 6
3 8 2 1 3 4 10 29
4 9 4 2 8 14 40
5 10 2 1 3 6 17
6 11 1 1 3
7 12 1 1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
i. Harus mempertimbangkan luas daratan dan perairan
Menurut tingkat kepentingannya, maka penialian responden terhadap Mempertimbangkan Luas Daratan dan Perairan dalam menetapkan lokasi pelabuhan pengumpan lokal sebanyak 46% menyatakan penting, 46% menyatakan perlu,
dan sebanyak 9% menyatakan tidak perlu.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 176 PT. Iname Utama
Tabel 4.165 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Tingkat Kepentingan Mempertimbangkan Luas Daratan dan Perairan
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 2 1 5 8 16 46
2 Perlu 4 3 3 6 16 46
3 Tidak Perlu 1 2 3 9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Untuk penilaian terhadap urutan kepentingan, diantaranya adalah
responden terbanyak yaitu sebanyak 40% menyatakan mempertimbangkan luas daratan dan perairan dalam menetapkan lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal berada pada urutan kepentingan ke-10, 26% responden menyatakan pada urutan ke-9, masing-masing sebanyak 9% responden menyatakan pada urutan
ke-6,7, dan 11, untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.166 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Urutan Kepentingan Mempertimbangkan Luas Daratan dan Perairan
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 2 1 1 2 6
2 5 1 1 3
3 6 3 3 9
4 7 1 1 1 3 9
5 9 1 1 3 4 9 26
6 10 3 2 9 14 40
7 11 2 1 3 9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
j. Harus mempertimbangkan pelayanan penumpang dan
barang antar kabupaten /kota dan/atau antar kecamatan dalam 1 (satu) kabupaten/kota
Menurut responden, sebanyak 40% menyatakan bahwa penting untuk mempertimbangkan pelayanan penumpang dan barang antar kabupaten/ kota dan/atau antar kecamatan dalam 1
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 177
(satu) kabupaten/kota dalam Menetapkan Lokasi Pelabuhan Pengumpan lokal, sedangkan 60% menyatakan perlu.
Tabel 4.167
Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Tingkat Kepentingan Pelayanan Penumpang Dan Barang Antar Kabupaten/
Kota Dan/Atau Antar Kecamatan Dalam 1 (Satu) Kabupaten/Kota
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 1 3 4 6 14 40
2 Perlu 6 1 4 10 21 60
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Untuk urutan kepentingan, maka penilaian responden diantaranya yang terbanyak adalah 34% responden menyatakan bahwa mempertimbangkan pelayanan penumpang dan barang antar
kabupaten/ kota dan/atau antar kecamatan dalam 1 (satu) kabupaten/kota dalam Menetapkan Lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional berada pada urutan tingkat kepentingan ke-11, sebanyak 26% menyatakan pada urutan ke-12, sebanyak 17% menyatakan pada urutan ke-8 untuk selengkapnya dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 4.168 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Urutan
Kepentingan Pelayanan Penumpang Dan Barang Antar Kabupaten/ Kota Dan/Atau Antar Kecamatan Dalam 1 (Satu) Kabupaten/Kota
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 2 1 1 3
2 3 1 1 3
3 5 3 3 9
4 7 1 1 3
5 8 3 1 2 6 17
6 10 1 1 2 6
7 11 2 3 7 12 34
8 12 2 3 4 9 26
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 178 PT. Iname Utama
k. Harus mempertimbangkan kemampuan pelabuhan dalam melayani kapal
Untuk penilaian tingkat kepentingannya adalah sebagaimana tabel berikut.
Tabel 4.169 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Tingkat
Kepentingan Mempertimbangkan Kemampuan Pelabuhan Dalam Melayani Kapal
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 4 2 6 9 21 60
2 Perlu 3 2 2 7 14 40
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 60% responden menilai bahwa tingkat kepentingan mempertimbangkan kemampuan pelabuhan dalam melayani kapal dalam menetapkan lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional adalah penting dan sebanyak 40% menyatakan perlu.
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan mempertimbangkan kemampuan pelabuhan dalam melayani kapal dalam menetapkan lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional
diantaranya adalah masing-masing sebanyak 31% berada pada urutan kepentingan ke-3 dan 11, masing-masing 11% responden
menyatakan pada urutan kepentingan 10, masing-masing sebanyak 6% responden menyatakan pada urutan kepentingan 8 dan 12, untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.170
Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Urutan Kepentingan Mempertimbangkan Kemampuan Pelabuhan Dalam
Melayani Kapal
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 1 1 3
2 3 2 2 7 11 31
3 4 1 1 3
4 5 1 1 3
5 6 1 1 3
6 7 1 1 3
7 8 1 1 2 6
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 179
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
8 10 2 1 1 4 11
9 11 2 2 3 4 11 31
10 12 1 1 2 6
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
l. Pelabuhan pengumpan lokal yang digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan dalam 1 (satu) Kabupaten/kota harus mempertimbangkan jaringan jalan kabupaten/kota dan/atau jaringan jalur kereta api kabupaten/kota
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan Pelabuhan Pengumpan lokal yang digunakan Untuk Melayani Angkutan Penyeberangan Kabupaten/Kota Dalam 1 (Satu) Kabupaten/Kota
Harus Mempertimbangkan Jaringan Jalan Kabupaten/Kota Dan/Atau Jaringan Jalur Kereta Api Kabupaten/Kota adalah sebanyak 29% menyatakan penting, sebanyak 71% responden menyatakan perlu.
Tabel 4.171 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Tingkat
Kepentingan Melayani Angkutan Penyeberangan Antar Kabupaten/Kota Dalam Kabupaten/Kota Harus Mempertimbangkan Jaringan Jalan
Provinsi Dan/Atau Jaringan Jalur Kereta Api Kabupaten/Kota
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 2 2 4 2 10 29
2 Perlu 5 2 4 14 25 71
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan Pelabuhan Pengumpan Lokal yang digunakan Untuk Melayani Angkutan Penyeberangan Antar Kabupaten/Kota Dalam 1 (Satu) Kabupaten/Kota Harus Mempertimbangkan Jaringan Jalan Provinsi
Dan/Atau Jaringan Jalur Kereta Api Provinsi diantaranya adalah yang terbanyak adalah 60% responden menyatakan diurutan ke-12, sebanyak 14% menyatakan diurutan ke-6, sebanyak masing-
masing 6% menyatakan diurutan ke-1 dan 9, sebanyak masing-masing 7% menyatakan diurutan ke-7 dan 10.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 180 PT. Iname Utama
Tabel 4.172 Komposisi Responden Menurut Penilaianya terhadap Urutan
Kepentingan Melayani Angkutan Penyeberangan Antar Kabupaten/Kota Dalam Kabupaten/Kota Harus Mempertimbangkan Jaringan Jalan
Provinsi Dan/Atau Jaringan Jalur Kereta Api Kabupaten/Kota
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 2 2 6
2 6 1 2 2 5 14
3 7 1 1 3
4 9 1 1 2 6
5 10
1
1 3
6 11
3 3 9
7 12 5 4 3 9 21 60
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
8. Penetapan Kriteria Pemeriksa dan Penguji Keselamatan dan Keamanan Kapal
a. Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei terhadap kapal sesuai dengan aturan dan konvensi-konvensi yang berlaku
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei terhadap kapal
sesuai dengan aturan dan konvensi-konvensi yang berlaku adalah sebanyak 91% responden menyatakan penting dan
sebanyak 9% responden menyatakan perlu.
Tabel 4.173 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat
Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa dalam Melaksanakan Survei Terhadap Kapal Sesuai Dengan Aturan Yang Berlaku
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 7 4 7 14 32 91
2 Perlu 1 2 3 9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 181
Sedangkan untuk urutan kepentingan, penilaian responden adalah sebanyak 80% responden menyatakan bahwa Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei terhadap kapal sesuai dengan aturan dan konvensi-konvensi yang berlaku
berada pada urutan kepentingan ke-1, sebanyak 17% menyatakan pada urutan ke-2, dan sisanya sebanyak 3% responden menyatakan pada urutan kepentingan ke-6.
Tabel 4.174
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa dalam Melaksanakan
Survei Terhadap Kapal Sesuai dengan Aturan Yang Berlaku
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 5 3 6 14 28 80
2 2 2 1 1 2 6 17
3 6 1 1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
b. Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa bangunan, ketel-ketel uap utama dan bantu serta bejana-bejana bertekanan yang lain dan pesawat-pesawat; tata susunan dan perincian pembagian divisi kedap air; dan pembagian garis-garis muat telah memenuhi syarat-syarat peraturan sebagaimana yang dilampirkan dalam konvensi
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan
memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa bangunan, ketel-ketel uap utama dan bantu serta
bejana-bejana bertekanan yang lain dan pesawat-pesawat; tata susunan dan perincian pembagian divisi kedap air; dan pembagian garis-garis muat telah memenuhi syarat-syarat peraturan sebagaimana yang dilampirkan dalam konvensi sebanyak 63% menyatakan penting dan sebanyak 37% menyatakan perlu.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 182 PT. Iname Utama
Tabel 4.175 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat
Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa dalam Melaksanakan Survei Mengenai Bagian Kapal
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 7 2 6 7 22 63
2 Perlu 2 2 9 13 37
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan antara lain adalah untuk responden terbanyak yaitu sebanyak 40% responden menyatakan bahwa Pejabat pemeriksa dan penguji
harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa bangunan, ketel-ketel uap utama dan bantu serta bejana-bejana bertekanan yang lain dan pesawat-pesawat; tata susunan dan perincian pembagian divisi kedap air; dan pembagian garis-
garis muat telah memenuhi syarat-syarat peraturan sebagaimana yang dilampirkan dalam konvensi, berada pada urutan ke-2, sedang 23% menyatakan pada urutan ke-3, 14%
responden menyatakan pada urutan ke1, dan sisanya masing-masing 11% menyatakan diurutan ke-4 dan ke-6.
Tabel 4.176
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa dalam Melaksanakan
Survei Mengenai Bagian Kapal
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 2 1 2 5 14
2 2 3 3 8 14 40
3 3 1 1 3 3 8 23
4 4 1 1 1 1 4 11
5 6 1 1 2 4 11
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 183
c. Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa alat-alat penyelamat seperti : sekoci penolong, rakit penolong, alat apung, pelampung dan baju penolong telah sesuai dengan aturan-aturan yang dipersyaratkan
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan
memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa alat-alat penyelamat seperti : sekoci penolong, rakit penolong, alat apung, pelampung dan baju penolong telah sesuai dengan aturan-aturan yang dipersyaratkan sebanyak 63% menyatakan penting dan sebanyak 37% menyatakan perlu.
Tabel 4.177
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa dalam melaksanakan
suvei alat penyelamat kapal
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 7 2 6 7 22 63
2 Perlu 2 2 9 13 37
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Untuk penilaian responden terhadap urutan kepentingan Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa alat-alat penyelamat seperti : sekoci penolong, rakit penolong, alat apung, pelampung dan baju penolong telah sesuai
dengan aturan-aturan yang dipersyaratkan diantanya adalah, yang terbanyak adalah 57% responden yang menyatakan hal tersebut berada pada urutan ke-3, sebanyak 14% responden menyatakan
pada urutan ke-4, dan sebanyak masing-masing 11% responden menyatakan pada urutan ke-2 dan ke-7. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 184 PT. Iname Utama
Tabel 4.178
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa dalam melaksanakan
suvei alat penyelamat kapal
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 1 1 3
2 2 1 3 4 11
3 3 5 2 3 10 20 57
4 4 1 1 3 5 14
5 6
1 1 3
6 7
1 1 2 4 11
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
d. Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa kapal dilengkapi dengan alat pelempar tali dan pesawat radio jinjing untuk pesawat penyelamat sesuai dengan aturan-aturan yang dipersyaratkan
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa kapal dilengkapi dengan alat pelempar tali dan pesawat radio jinjing untuk pesawat penyelamat sesuai dengan aturan-
aturan yang dipersyaratkan adalah sebanyak 49% menyatakan penting, 46% menyatakan perlu, dan sisanya sebanyak 6% menyatakan tidak perlu.
Tabel: 4.179
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa dapat melaksanakan
survei mengenai kelengkapan kapal
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 1 3 6 7 17 49
2 Perlu 6 1 2 7 16 46
3 Tidak Perlu
2 2 6
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 185
Sedangkan penilaian responden terhadap urutan kepentingan, yang terbanyak yaitu 29% responden menyatakan Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa kapal dilengkapi dengan alat pelempar tali dan pesawat radio jinjing untuk
pesawat penyelamat sesuai dengan aturan-aturan yang dipersyaratkan berada pada urutan ke-4, sebanyak 26% menayatak pada urutan ke-2, 23% menyatakan pada urutan ke-7.
Tabel 4.180
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa dapat melaksanakan
survei mengenai kelengkapan kapal
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 2 1 3 1 4 9 26
2 3 1 1 3
3 4 1 2 7 10 29
4 5 1 1 2 6
5 6 2
3 5 14
6 7 3 1 3 1 8 23
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
e. Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa kapal telah memenuhi syarat-syarat peraturan-peraturan tentang perangkat telegraf radio
Tabel 4.181 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat
Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa dapat melaksanakan survei untuk syarat-syarat peraturan-peraturan perangkat telegraf radio
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 2 3 5 11 21 60
2 Perlu 5 1 3 5 14 40
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 186 PT. Iname Utama
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa kapal telah memenuhi syarat-syarat peraturan-peraturan tentang perangkat telegraf radio adalah
sebanyak 60% responden menyatakan penting dan 40% responden menyatakan perlu.
Sedangkan penilaian responden terhadap urutan
kepentingan, yang terbanyak adalah 37% responden menayatakan bahwa Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa kapal telah memenuhi syarat-syarat peraturan-peraturan tentang
perangkat telegraf radio pada urutan kepentingan ke-6, sebanyak 26% responden menyatakan pada urutan ke-5, dan terdapat sebanyak 14% responden menyatakan pada
urutan ke-3. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.182
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa dapat melaksanakan
survei untuk syarat-syarat peraturan-peraturan perangkat telegraf radio
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 2 2 2 6
2 3 1 1 1 2 5 14
3 4 1 2 3 9
4 5 1 3 5 9 26
5 6 3 2 4 4 13 37
6 7 1 1 1 3 9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 187
f. Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa cara bekerjanya perangkat telegrafradio untuk sekoci-sekoci penolong bermotor dan/atau pesawat radio jinjing untuk alat penyelamat, jika ada, telah sesuai dengan aturan-aturan yang dipersyaratkan
Penilaian responden terhadap tngkat kepentingan Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami
serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa cara bekerjanya perangkat telegrafradio untuk sekoci-sekoci penolong bermotor dan/atau pesawat radio jinjing untuk alat penyelamat, jika ada, telah sesuai dengan aturan-aturan yang dipersyaratkan adalah sebanyak 51% menyatakan penting, 43% menyatakan
perlu, dan sebanyak 6% responden menyatakan tidak perlu.
Tabel 4.183 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat
Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa dapat melaksanakan survei mengenai kinerja perlengkapan dan peralatan telah sesuai
dengan aturan-aturan yang dipersyaratkan
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 2 3 5 8 18 51
2 Perlu 5 1 3 6 15 43
3 Tidak Perlu 2 2 6
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sedangkan menurut penilaian responden terhadap urutan
kepentingan terdapat sebanyak masing-masing 29% responden menyatakan bahwa Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei
untuk meyakinkan bahwa cara bekerjanya perangkat telegrafradio untuk sekoci-sekoci penolong bermotor dan/atau pesawat radio jinjing untuk alat penyelamat, jika ada, telah sesuai dengan aturan-aturan yang dipersyaratkan berada pada urutan kepentingan ke-5 dan ke-6, sedangkan sebanyak 23% menayatakan pada urutan
ke7, sebanyak 14% menyatakan pada urutan ke-4.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 188 PT. Iname Utama
Tabel 4.184
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa dapat melaksanakan survei mengenai kinerja perlengkapan dan peralatan telah sesuai
dengan aturan-aturan yang dipersyaratkan
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 1 1 3
2 3 1 1 3
3 4 2 1 2 5 14
4 5 4
3 3 10 29
5 6 2 1 2 5 10 29
6 7 1 1 1 5 8 23
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
g. Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa kapal telah memenuhi syarat-syarat tentang alat-alat penemu kebakaran dan pemadam kebakaran, radar, alat perum gema dan pedoman gasing serta telah dilengkapi dengan lampu-lampu navigasi dan sosok-sosok benda, tangga pandu, sarana untuk menghasilkan isyarat-isyarat bunyi dan isyarat-isyarat bahaya sesuai dengan ketentuan peraturan internasional
Penilaian responden terhadap hal pejabat pemeriksa dan penguji
harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa kapal telah memenuhi syarat-syarat tentang alat-alat penemu kebakaran dan
pemadam kebakaran, radar, alat perum gema dan pedoman gasing serta telah dilengkapi dengan lampu-lampu navigasi dan sosok-sosok benda, tangga pandu, sarana untuk menghasilkan isyarat-isyarat bunyi dan isyarat-isyarat bahaya sesuai dengan ketentuan peraturan internasional adalah sebanyak 74%
menyatakan penting dan 26% menyatakan perlu.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 189
Tabel 4.185 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Tingkat
Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa melaksanakan survei bahwa kapal telah memenuhi syarat-syarat tentang alat-alat penemu
kebakaran dan pemadam kebakaran dll
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 5 3 7 11 26 74
2 Perlu 2 1 1 5 9 26
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan,
sebanyak 43% responden menyatakan bahwa Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa kapal telah memenuhi syarat-syarat tentang alat-alat penemu kebakaran dan pemadam
kebakaran, radar, alat perum gema dan pedoman gasing serta telah dilengkapi dengan lampu-lampu navigasi dan sosok-sosok benda, tangga pandu, sarana untuk
menghasilkan isyarat-isyarat bunyi dan isyarat-isyarat bahaya sesuai dengan ketentuan peraturan internasional berada pada urutan kepentingan ke-5, sebanyak 34% responden menyatakan pada urutan ke-7, dan sebanyak 23% responden menyatakan pada urutan ke-4.
Tabel 4.186
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Urutan Kepentingan Kompetensi Pejabat Pemeriksa melaksanakan survei
bahwa kapal telah memenuhi syarat-syarat tentang alat-alat penemu kebakaran dan pemadam kebakaran dll
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 4 3 4 1 8 23
2 5 2 4 1 8 15 43
3 7 2 3 7 12 34
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 190 PT. Iname Utama
9. Penetapan Kriteria Daerah Pelayaran Kapal Pelayaran Rakyat
a. Daerah pelayaran tidak terbatas, yaitu Pelayaran yang melebihi 200 mil laut dari pantai kearah laut
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan daerah pelayaran tidak terbatas, yaitu pelayaran yang melebihi 200 mil
laut dari pantai ke arah laut yaitu sebanyak 69% menyatakan penting,14% menyatakan perlu, dan sebanyak 17% menayatakan tidak perlu.
Tabel 4.187
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Tingkat Kepentingan Daerah Pelayaran Tidak Terbatas
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 3 3 8 10 24 69
2 Perlu 3 1 1 5 14
3 Tidak Perlu 1 5 6 17
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Untuk urutan kepentingan, sebanyak 71% responden menyatakan bahwa urutan kepentingan daerah pelayaran tidak terbatas, yaitu
pelayaran yang melebihi 200 mil laut dari pantai ke arah laut berada pada urutan kepentingan ke-1 untuk menjadi kriteria daerah pelayaran kapal pelra, masing-masing sebanyak 9% responden
yang menyatakan berada pada urutan ke-11 dan 16, sebnayak 6% responden menyatakan pada urutan ke-9, dan masing-masing sebanyak 3% responden menyatakan pada urutan ke-3 dan ke-5.
Tabel 4.188
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Urutan Kepentingan Daerah Pelayaran Tidak Terbatas
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 3 4 7 11 25 71
2 3 1
1 3
3 5 1 1 3
4 9 2 2 6
5 11 1 2 3 9
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 191
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
6 16 1 2 3 9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
b. Daerah pelayaran lepas pantai, yaitu Pelayaran dalam
batas 200 mil laut dari pantai ke arah laut, Dilakukan penyesuaian batas yang lebih kecil yang ditentukan oleh otoritas
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan daerah pelayaran lepas pantai, yaitu pelayaran dalam batas 200 mil
laut dari pantai ke arah laut, dilakukan penyesuaian batas yang lebih kecil yang ditentukan oleh Otoritas, adalah sebanyak 54% menyatakan penting, 31% menyatakan perlu,
dan sebanyak 14% menyatakan tidak perlu.
Tabel: 4.189 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Tingkat
Kepentingan Daerah Pelayaran Lepas Pantai
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 5 2 6 6 19 54
2 Perlu 2 2 1 6 11 31
3 Tidak Perlu 1 4 5 14
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Menurut penilaian responden terhadap urutan kepentingan, maka sebanyak 63% responden menyatakan berada pada urutan ke-2, sebanyak 9% pada urutan ke-1 dan ke-3, masing-masing sebanyak 3% berada pada urutan ke-4, ke-6
dan ke-7.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 192 PT. Iname Utama
Tabel 4.190 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Urutan
Kepentingan Daerah Pelayaran Lepas Pantai
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 2 1 3 9
2 2 3 3 7 9 22 63
3 4 1 1 3
4 5 1 2 3 9
5 6 1 1 3
6 7 1 1 3
7 14 2 2 6
8 15 1 1 2 6
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
c. Daerah pelayaran lepas pantai terbatas, yaitu 30 mil laut dari batas kearah laut suatu daerah aman, perairan yang telah ditentukan oleh otoritas yang berwenang sebagai lepas pantai terbatas
Sebanyak 43% responden menyatakan tingkat kepentingan daerah pelayaran lepas pantai terbatas, yaitu 30 mil laut dari
batas ke arah laut suatu daerah aman, perairan yang telah ditentukan oleh otoritas yang berwenang sebagai lepas
pantai terbatas penting, 51% responden menayatakan perlu, dan 6% responden menyatakan tidak perlu.
Tabel 4.191
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Tingkat Kepentingan Daerah Pelayaran Lepas Pantai Terbatas
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
Adpel
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 1 1 3 10 15 43
2 Perlu 6 3 5 4 18 51
3 Tidak Perlu 2 2 6
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 51% responden menyatakan bahwa daerah pelayaran lepas pantai terbatas, yaitu 30 mil laut dari batas ke
arah laut suatu daerah aman, perairan yang telah ditentukan
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 193
oleh otoritas yang berwenang sebagai lepas pantai terbatas pada urutan kepentingan ke-3 dalam penyusunan kriteria daerah pelayran kapal pelra, sedangkan 14% responden menyatakan pada urutan ke-6. Secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.192
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Urutan Kepentingan Daerah Pelayaran Lepas Pantai Terbatas
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 2 2 6
2 2 1 1 3
3 3 3 2 4 9 18 51
4 4 1 2 3 9
5 5 1 1 2 6
6 6 3 2 5 14
7 7
1
1 3
8 14 1 1 3
9 16 2 2 6
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
d. Daerah pelayaran perairan tenang sebagian, pelayaran di dalam batas geografi tertentu pada perairan yang ditentukan oleh otoritas yang berwenang sebagai perairan tenang sebagian
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan daerah pelayaran perairan tenang sebagian, pelayaran di dalam batas geografi tertentu pada perairan yang ditentukan oleh otoritas yang berwenang terdapat sebanyak 43% responden menyatakan tingkat kepentingan daerah pelayaran perairan
tenang sebagian, pelayaran di dalam batas geografi tertentu pada perairan yang ditentukan oleh otoritas yang berwenang sebagai perairan tenang sebagian adalah penting, sebanyak
51% menyatakan perlu,dan sisanya sebanyak 6% menyatakan tidak perlu.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 194 PT. Iname Utama
Tabel 4.193 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Tingkat
Kepentingan Daerah Pelayaran Perairan Tenang Sebagian, Pelayaran Di Dalam Batas Geografi Tertentu
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 3 1 5 6 15 43
2 Perlu 4 3 3 8 18 51
3 Tidak Perlu 2 2 6
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan, yang terbanyak adalah responden yang menyatakan bahwa daerah
pelayaran perairan tenang sebagian, pelayaran di dalam batas geografi tertentu pada perairan yang ditentukan oleh otoritas yang berwenang sebagai perairan tenang sebagian adalah
pada urutan ke-4 yaitu sebanyak 54%, masing-masing sebanyak 9% menayatakan pada urutan ke-7 dan 8. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.194 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Urutan
Kepentingan Daerah Pelayaran Perairan Tenang Sebagian, Pelayaran Di Dalam Batas Geografi Tertentu
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 2 1 1 3
2 3 1 1 2 6
3 4 5 1 4 9 19 54
4 5 2 2 6
5 6 1 1 3
6 7 1
2 3 9
7 8 2 1 3 9
8 9 1 1 3
9 11 1 1 3
10 15
2 2 6
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 195
e. Daerah pelayaran perairan tenang, yaitu Pelayaran di dalam batas geografi tertentu pada perairan yang ditentukan oleh otoritas yang berwenang sebagai perairan tenang
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan daerah pelayaran perairan tenang yaitu pelayaran di dalam batas
geografi tertentu pada perairan yang ditentukan oleh otoritas yang berwenang sebagai perairan tenang adalah sebanyak 60% menyatakan penting dan sebanyak 40%
menyatakan perlu.
Tabel 4.195 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Tingkat
Kepentingan Daerah Pelayaran Perairan Tenang Yaitu Pelayaran Di Dalam Batas Geografi Tertentu
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 5 2 5 9 21 60
2 Perlu 2 2 3 7 14 40
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 54% responden menyatakan bahwa daerah pelayaran perairan tenang yaitu pelayaran di dalam batas geografi tertentu pada perairan yang ditentukan oleh otoritas yang berwenang sebagai perairan tenang berada pada urutan kepentingan ke-6, sebanyak 14% responden menyatakan pada
urutan ke5, sebanyak 9% responden menyatakan pada urutan ke-8. Secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.196 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Urutan
Kepentingan Daerah Pelayaran Perairan Tenang Yaitu Pelayaran Di Dalam Batas Geografi Tertentu
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 2 1 1 2 6
2 3
2 2 6
3 5 2 1 2 5 14
4 6 3 1 7 8 19 54
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 196 PT. Iname Utama
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
5 7 1 1 3
6 8 1 2 3 9
7 9 2 2 6
8 10 1 1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
f. Daerah pelayaran yang menghubungkan antar pulau, Daerah pelayaran untuk membuka keterisolasian dan mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas ekonomi
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan daerah pelayaran yang menghubungkan antar pulau yaitu daerah pelayaran untuk membuka keterisolasian dan mengalami kesulitan
untuk melakukan aktivitas ekonomi adalah sebanyak 63% responden menyatakan penting dan sebanyak 37% responden
menyatakan perlu dalam penentuan kriteia daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat.
Tabel 4.197 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Tingkat
Kepentingan Daerah Pelayaran yang Menghubungkan Antar Pulau
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 3 2 4 13 22 63
2 Perlu 4 2 4 3 13 37
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Urutan kepentingan daerah pelayaran yang menghubungkan antar pulau yaitu daerah pelayaran untuk membuka keterisolasian dan mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas ekonomi
adalah berkisar pada urutan 1 sampai 14, responden terbanyak yaitu 46% responden menyatakan bahwa urutan kepentingan daerah pelayaran yang menghubungkan antar pulau yaitu daerah
pelayaran untuk membuka keterisolasian dan mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas ekonomi berada pada urutan ke-5, secara lengkap dapat dilihat pad tabel berikut.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 197
Tabel 4.198 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Urutan
Kepentingan Daerah Pelayaran yang Menghubungkan Antar Pulau
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 1 1 3
2 2 1 2 3 9
3 3 1 1 3
4 4 1 2 3 9
5 5 3 1 4 8 16 46
6 6 1 1 3
7 7 2 2 4 11
8 8 1 1 3
9 9 1 1 3
10 10 2 2 6
11 12 1 1 3
12 14 1 1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
g. Daerah yang aksesibilitas dan karakteristik daerahnya dikarenakan letak geografis sulit untuk dijangkau, Daerah pelayarannya dilakukan pada gugusan pulau-pulau kecil
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan daerah yang aksesibilitas dan karakteristik daerahnya dikarenakan letak geografis sulit untuk dijangkau, daerah pelayarannya dilakukan pada gugusan pulau-pulau kecil dalam penentuan Kriteria Daerah Pelayaran kapal Pelra adalah sebanyak 40% menyatakan
penting dan 60% menyatakan perlu.
Tabel 4.199 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Tingkat
Kepentingan Daerah Yang Aksesibilitas Dan Karakteristik Daerahnya Dikarenakan Letak Geografis Sulit Untuk Dijangkau
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 3 1 2 8 14 40
2 Perlu 4 3 6 8 21 60
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 198 PT. Iname Utama
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan daerah yang aksesibilitas dan karakteristik daerahnya dikarenakan letak geografis sulit untuk dijangkau, daerah pelayarannya dilakukan pada gugusan pulau-pulau kecil berkisar antara urutan ke-3
ampai dengan ke-11. Responden terbanyak yaitu 49% menyatakan bahwa daerah yang aksesibilitas dan karakteristik daerahnya dikarenakan letak geografis sulit untuk dijangkau,
daerah pelayarannya dilakukan pada gugusan pulau-pulau kecil berada pada urutan kepentingan ke-7.
Tabel 4.200
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Urutan Kepentingan Daerah Yang Aksesibilitas Dan Karakteristik Daerahnya
Dikarenakan Letak Geografis Sulit Untuk Dijangkau
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 3 1 4 5 14
2 4
1 1 2 6
3 6 1 1 3
4 7 3 2 4 8 17 49
5 8 3 2 1 6 17
6 10 1 1 3
7 11 2 1 3 9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
h. Kapal penumpang yang berlayar dilaut untuk penggunaan di semua daerah pelayaran sampai dan termasuk daerah pelayaran tidak terbatas
Responden yang menilai bahwa kapal penumpang yang berlayar dilaut untuk penggunaan di semua daerah pelayaran sampai dan termasuk daerah pelayaran tidak terbatas adalah penting sebanyak 51% responden, 40% responden menyatakan perlu, dan 9% menyatakan tidak perlu.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 199
Tabel 4.201 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Tingkat
Kepentingan Kapal Penumpang Yang Berlayar Dilaut Untuk Penggunaan Di Semua Daerah Pelayaran Sampai Daerah Pelayaran Tidak Terbatas
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 6 3 4 5 18 51
2 Perlu 1 1 4 8 14 40
3 Tidak Perlu 3 3 9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Tabel 4.202
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Urutan Kepentingan Kapal Penumpang Yang Berlayar Dilaut Untuk Penggunaan Di Semua
Daerah Pelayaran Sampai Daerah Pelayaran Tidak Terbatas
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 1 1 3
2 2 2 2 6
3 3 3 3 9
4 4 1 2 3 9
5 7
1 1 3
6 8 3 2 4 8 17 49
7 9 1 2 3 9
8 11 1 1 3
9 12 1 1 3
10 14 2 2 6
11 15 1 1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Dari tabel di atas terlihat bahwa penilaian responden terhadap urutan kepentingan kapal penumpang yang berlayar dilaut untuk penggunaan di semua daerah pelayaran sampai dan
termasuk daerah pelayaran tidak terbatas berkisar antara urutan ke-1 sampai dengan ke-15. Responden terbanyak yaitu 49% responden menilai bahwa kepentingan kapal penumpang
yang berlayar dilaut untuk penggunaan di semua daerah pelayaran sampai dan termasuk daerah pelayaran tidak terbatas berada pada urutan kepentingan ke-8.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 200 PT. Iname Utama
i. Kapal penumpang yang berlayar dilaut untuk penggunaan disemua daerah pelayaran samapi dan tremasuk pelayaran lepas pantai
Responden yang menilai bahwa kapal penumpang yang berlayar di laut untuk penggunaan disemua daerah pelayaran sampai dan
termasuk pelayaran lepas pantai penting dalam adalah sebanyak 17% responden, sebanyak 60% responden menilai perlu, dan 23% responden menilai tidak perlu.
Tabel 4.203
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Tingkat Kepentingan Kapal Penumpang Yang Berlayar Dilaut Untuk Penggunaan
Disemua Daerah Pelayaran Sampai Dan Termasuk Pelayaran Lepas Pantai
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 3 2 1 6 17
2 Perlu 2 2 5 12 21 60
3 Tidak Perlu 2 2 1 3 8 23
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan kapal penumpang yang berlayar di laut untuk penggunaan disemua
daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran lepas pantai berkisar pada urutan kepentingan k-3 sampai ke-14, responden
terbanyak yaitu 60% menyatakan pada urutan ke-9, secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.204
Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Urutan Kepentingan Kapal Penumpang Yang Berlayar Dilaut Untuk Penggunaan Disemua
Daerah Pelayaran Sampai Dan Termasuk Pelayaran Lepas Pantai
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 3 2 2 6
2 4 1 1 3
3 5
1
1 3
4 6 3 3 9
5 9 4 2 6 9 21 60
6 10 1 1 3
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 201
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
7 12 1 3 4 11
8 13 1 1 3
9 14 1 1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
j. Kapal penumpang yang berlayar dilaut untuk penggunaan disemua daerah pelayaran sampai dan termasuk daerah pelayaran lepas pantai terbatas
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan kapal penumpang yang berlayar dilaut untuk penggunaan disemua daerah pelayaran sampai dan termasuk daerah pelayaran lepas pantai terbatas adalah sebanyak 11% responden menyatakan penting, 71% responden menyatakan perlu, dan
sebanyak 17% responden menyatakan tidak perlu.
Tabel 4.205 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Tingkat
Kepentingan Kapal Penumpang Yang Berlayar Dilaut Disemua Daerah Pelayaran Sampai Dan Termasuk Daerah Pelayaran Lepas Pantai Terbatas
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting
4 4 11
2 Perlu 6 4 7 8 25 71
3 Tidak Perlu 1 1 4 6 17
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan kapal penumpang yang berlayar dilaut untuk penggunaan disemua
daerah pelayaran sampai dan termasuk daerah pelayaran lepas pantai terbatas, berkisar pada urutan ke-4 sampai dengan 14, yang terbanyak adalah responden yang menilai
kapal penumpang yang berlayar dilaut untuk penggunaan disemua daerah pelayaran sampai dan termasuk daerah pelayaran lepas pantai terbatas berada pada urtuan ke-10, yaitu sebanyak 14% responden.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 202 PT. Iname Utama
Tabel 4.206 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya terhadap Urutan Kepentingan Kapal Penumpang Yang Berlayar Dilaut Disemua Daerah Pelayaran Sampai
Dan Termasuk Daerah Pelayaran Lepas Pantai Terbatas
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 4 1 1 3
2 5 1 1 3
3 6 1 1 3
4 7 2 2 6
5 10 3 1 1 5 14
6 11 2 2 6
7 12 1 1 3
8 13 1 1 3 5 14
9 14 3 2 4 8 17 49
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
k. Kapal penumpang yang berlayar diperairan terlindung untuk pelayaran hanya didaearh perairan tenang sebagian dan perairan tenang
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan pelayaran hanya di daerah perairan Terlindung Untuk Pelayaran Hanya Di daerah Perairan Tenang Sebagian dan Perairan Tenang dalam penentuan sebagai kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat menunjukkan sebanyak 46% responden menyatakan penting dan 54% responden menyatakan perlu.
Tabel 4.207
Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pelayaran Hanya Di Daerah Perairan Tenang Sebagian dan Perairan Tenang Bagi Kapal
Penumpang
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 2 1 4 9 16 46
2 Perlu 5 3 4 7 19 54
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 203
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur kepentingan daerah pelayaran hanya di daerah perairan yang tenang sebagian adalah sebanyak 51% responden menilai bahwa pelayaran hanya di daerah perairan yang tenang menempati urutan ke-10 sebagai kriteria daerah
pelayaran kapal pelayaran rakyat.
Tabel 4.208 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pelayaran Hanya Di Daerah Perairan Tenang Sebagian dan Perairan Tenang Bagi Kapal
Penumpang
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 1 1 2 3 9
2 5 2 2 6
3 7 1 1 3
4 8 1 1 3
5 9 1 2 3 9
6 10 3 1 6 8 18 51
7 11 3 3 9
8 13 1 1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
l. Kapal penumpang yang berlayar di perairan terlindung untuk pelayaran hanya di perairan tenang
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan pelayaran hanya di daerah pelayaran yang tenang bagi
kapal penumpang adalah sebanyak 54% responden menilai bahwa perlindungan untuk pelayaran di daerah perairan
yang tenang bagi kapal penumpang penting digunakan sebagai kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat dan 40% responden lainnya menyatakan perlu.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 204 PT. Iname Utama
Tabel 4.209
Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Pelayaran hanya di Daerah Perairan Tenang
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Jumlah %
1 Penting 4 3 4 8 19 54
2 Perlu 3 1 4 6 14 40
3 Tidak Perlu 2 2 6
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan unsur
kepentingan daerah pelayaran hanya di daerah perairan yang tenang adalah sebanyak 49% responden menilai bahwa pelayaran hanya di daerah perairan yang tenang menempati urutan ke-11 sebagai kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat.
Tabel 4.210
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Pelayaran hanya di Daerah Perairan Tenang
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Adpel %
1 2 1 1 2 4 11
2 6 1 2 3 9
3 7 1 1 3
4 8
3 3 9
5 11 3 2 4 8 17 49
6 12 1 1 3
7 13 2 2 4 11
8 14 1 1 2 6
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 205
m. Kapal bukan kapal penumpang yang berlayar di laut disemua daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran tidak terbatas
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan semua daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran tidak
terbatas bagi bukan kapal penumpang adalah sebanyak 69% responden menilai bahwa semua daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran tidak terbatas perlu digunakan sebagai
kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat dan 29% responden lainnya menyatakan penting.
Tabel 4.211
Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Semua Daerah Pelayaran Sampai Dan Termasuk Pelayaran Tidak Terbatas
Bagi Bukan Kapal Penumpang
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Adpel %
1 Penting 2 3 2 3 10 29
2 Perlu 4 1 6 13 24 69
3 Tidak Perlu 1 1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan semua daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran tidak terbatas adalah
sebanyak 60% responden menilai bahwa semua daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran tidak terbatas bagi kapal yang bukan kapal penumpang menempati urutan ke-12, dan 11% responden menempatkan pada urutan ke-14, serta 9% responden pada urutan ke-10 dan masing-masing 3% responden menempatkan pada urutan ke-3, ke-4, ke-8, ke-9 dan ke-16
sebagai kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 206 PT. Iname Utama
Tabel 4.212 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Semua Daerah
Pelayaran Sampai dan Termasuk Pelayaran Tidak Terbatas Bagi Bukan Kapal Penumpang
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Adpel %
1 3 1 1 3
2 4 1 1 3
3 7 1 1 2 6
4 8 1 1 3
5 9 1 1 3
6 10 1 2 3 9
7 12 5 1 7 8 21 60
8 13 1 1 2 4 11
9 16 1 1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
n. Kapal bukan kapal penumpang yang berlayar di laut disemua daerah pelayaran samapai dan tremasuk pelayaran lepas pantai terbatas
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan semua daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran lepas pantai
terbatas bagi bukan kapal penumpang adalah sebanyak 60% responden menilai bahwa semua daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran lepas pantai terbatas perlu digunakan
sebagai kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat, terdapat sebanyak 29% responden menyatakan penting dan 11% reponden lainnya menyatakan tidak perlu.
Tabel 4.213 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Semua Daerah Pelayaran Sampai Dan Termasuk Pelayaran Lepas Pantai Terbatas
Bagi Bukan Kapal Penumpang
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Adpel %
1 Penting 1 1 2 6 10 29
2 Perlu 5 3 5 8 21 60
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 207
3 Tidak Perlu 1 1 2 4 11
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan semua daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran tidak terbatas yaitu sebanyak 46% responden menilai bahwa semua
daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran lepas pantai terbatas bagi kapal yang bukan kapal penumpang menempati urutan ke-13 sebagai kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat dan 23% responden lainnya menempatkan pada urutan ke-14.
Tabel 4.214
Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Semua Daerah Pelayaran Sampai Dan Termasuk Pelayaran Lepas Pantai Terbatas
Bagi Bukan Kapal Penumpang
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Adpel %
1 5 1 1 3
2 7
1
1 3
3 9 1 1 3
4 10 3 3 9
5 11 1 1 3
6 12
1
1 3
7 13 3 1 4 8 16 46
8 14 4 2 2 8 23
9 16 2 1 3 9
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
o. Kapal bukan kapal penumpang untuk perairan terlindung yang hanya berlayar di perairan tenang sebagian dan perairan tenang
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan perairan terlindung bagi bukan kapal penumpang yang hanya berlayar di perairan tenang sebagian dan perairan tenang adalah sebanyak
49% responden menilai bahwa perairan terlindung bagi bukan kapal penumpang yang hanya berlayar di perairan tenang
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 208 PT. Iname Utama
sebagian dan perairan tenang perlu digunakan sebagai kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat, dan 37% responden lainnya menyatakan penting.
Tabel 4.215 Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Perairan
Terlindung Bagi Bukan Kapal Penumpang Yang Hanya Berlayar Di Perairan Tenang Sebagian dan Perairan Tenang
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Adpel %
1 Penting 2 3 3 5 13 37
2 Perlu 4 1 5 7 17 49
3 Tidak Perlu 1 4 5 14
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan perairan terlindung bagi bukan kapal penumpang yang hanya
berlayar di perairan tenang sebagian dan perairan tenang adalah sebanyak 69% responden menilai bahwa perairan terlindung bagi bukan kapal penumpang yang hanya berlayar di perairan tenang sebagian dan perairan tenang menempati urutan ke-15 sebagai kriteria daerah pelayaran
kapal pelayaran rakyat.
Tabel 4.216 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Perairan
Terlindung Bagi Bukan Kapal Penumpang Yang Hanya Berlayar Di Perairan Tenang Sebagian dan Perairan Tenang
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Adpel %
1 4 1 1 3
2 10 1 1 3
3 11 1 2 3 9
4 12 1 1 3
5 13 1 1 1 3 9
6 14 1 1 3
7 15 7 1 6 10 24 69
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 209
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Adpel %
8 16 1 1 3
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
p. Kapal bukan kapal penumpang untuk perairan terlindung yang hanya berlayar di perairan tenang
Penilaian responden terhadap tingkat kepentingan perairan
terlindung bagi bukan kapal penumpang yang hanya berlayar di perairan tenang sebanyak 46% responden menilai bahwa perairan terlindung bagi bukan kapal penumpang yang hanya berlayar di
perairan tenang perlu digunakan sebagai kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat, dan 40% responden lainnya menyatakan penting.
Tabel 4.217
Komposisi Responden Menurut Tingkat Kepentingan Perairan Terlindung Bagi Bukan Kapal Penumpang Yang Hanya Berlayar di Perairan Tenang
NO TINGKAT
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Adpel %
1 Penting 3 3 3 5 14 40
2 Perlu 3 1 5 7 16 46
3 Tidak Perlu 1 4 5 14
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Penilaian responden terhadap urutan kepentingan perairan terlindung bagi bukan kapal penumpang yang hanya berlayar di
perairan tenang adalah sebanyak 71% responden menilai bahwa perairan terlindung bagi bukan kapal penumpang yang hanya berlayar di perairan tenang menempati urutan ke-16
sebagai kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 210 PT. Iname Utama
Tabel 4.218 Komposisi Responden Menurut Urutan Kepentingan Perairan
Terlindung Bagi Bukan Kapal Penumpang Yang Hanya Berlayar Di Perairan Tenang
NO URUTAN
KEPENTINGAN
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
Adpel %
1 5 1 1 3
2 11
1 1 3
3 12 1 1 2 4 11
4 13 1 1 3
5 15 1 2 3 9
6 16 7 2 6 10 25 71
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
10. Penetapan Kriteria SDM Kepala/Pimpinan Otoritas Pelabuhan
Aspek yang dinilai menjadi Kepala/Pimpinan Otoritas pelabuhan meliputi 5 komponen yaitu:
a. Bobot Persyaratan Administrasi
Penilaian responden terhadap bobot Persyaratan Administrasi bervariasi antara 20% sampai dengan 40%. Hasil perolehan bobot persyaratan administrasi dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.219 Bobot Persyaratan Administrasi
NO BOBOT
(%)
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar Transp Pelindo Perush
Pelayaran JUMLAH %
1 20 1 4 1 6 17.14
2 25 4 3 2 10 19 54.29
3 30 1 1 3 5 14.29
4 40 1 2 2 5 14.29
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 211
Gambar 4.35 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya Terhadap Bobot Persyaratan Administrasi
Sebanyak 54% responden menayatakan bahwa persyaratan
administrasi memiliki bobot 25%, sebanyak 17% responden menyatakan persyaratan administrasi memiliki bobot 20% sebanyak 15% responden menyatakan memiliki bobot 30 dan
sebanyak 14% responden menyatakan persyaratan administratfi memiliki bobot 40%.
Aspek aspek Persyaratan Administrasi terdiri atas beberapa
komponen yang dinilai menjadi kriteria, yakni:
1) Pangkat dan golongan
2) Eselonisasi 3) Pendidikan umum 4) Pendidikan Penjenjangan
5) DP3
Bobot komponen aspek pangkat dan golongan berkisar antara 0% sampai dengan 25%, bobot komponen eselonisasi berkisar
antara 10% sampai dengan 35%, bobot komponen pendidikan umum berkisar antara 10% sampai dengan 30%, bobot
komponen pendidikan penjenjangan berkisar antara 5% sampai dengan 30%, dan bobot komponen DP3 berkisar antara 0% sampai dengan 15%.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 212 PT. Iname Utama
Tabel 4.220 Bobot Komponen Aspek Persyaratan Administrasi
BO
BO
T
(%) Pangkat dan
Gol Eselonisasi
Pendidikan Umum
Pendidikan Penjenjangan
DP3
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
0 1 3 1 3
5 1 3 19 54
8 1 3 6 17
10 1 3 2 6 6 17 7 20
15 3 9 7 20 9 26 8 23 2 6
16 3 9 19 54 3 9 20 18 51 2 6 18 51 15 43 25 9 26
2 6 3 9
28 3 9 30 1 3 2 6 1 3 1 3 35 1 3
TOTAL 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100
b. Bobot Kompetensi Manajemen
Bobot penilaian responden terhadap aspek kompetensi manajemen bervariasi antara 20% sampai dengan 40%. Bobot
kompetensi manajemen terdapat sebanyak 66% responden menyatakan bahwa bobot kompetensi manajemen adalah
sebesar 25%, sebanyak 20% responden menyatakan bobot kompetensi manajemen adalah sebesar 30%, sebanyak 8% responden menyatakan bobot kompetensi manajemen sebesar 10% dan sisanya 6% responden menyatakan sebesar 40%.
Tabel 4.221 Bobot Kompetensi Manajemen
NO BOBOT
(%)
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
JUMLAH %
1 20 1 2 3 8.57
2 25 4 3 4 12 23 65.71
3 30 2 1 4 7 20.00
4 40 1
1
2 5.71
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 213
Gambar 4.36 Komposisi Responden Menurut Penilaiannya
Terhadap Bobot Kompetensi Manajemen Aspek kompetensi manajemen terdiri atas berbagai komponen kriteria yaitu :
1) Kemampuan dalam mengimplementasikan manajemen strategik. Penilaian responden terhadap bobot komponen kemampuan dalam mengimplementasikan manajemen strategik berkisar antara 0% sampai dengan 15%.
2) Keaktifan mencari informasi (information seeking). Penilaian responden terhadap bobot komponen Keaktifan mencari informasi (information seeking). berkisar antara 2% sampai dengan 15%.
3) Kemampuan menguraikan masalah (Conceptual thinking). Penilaian responden terhadap bobot komponen ini
sebesar 5% sampai dengan 15%.
4) Kemampuan menguraikan masalah yang bersifat jangka panjang dan berperspektif luas. (strategic thinking). Penilaian
responden terhadap bobot komponen ini adalah berkiasar antara 3% sampai dengan 10%.
5) Kemampuan menyampaikan informasi dan gagasan secara
teratur, jelas dan meyakinkan (Effective communication). Penilaian responden terhadap bobot ini bobot komponen ini berkisar antara 5% sampai dengan 10%.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 214 PT. Iname Utama
6) Kemampuan mengarahkan kelompok kerja (Team leadership). Penilaian responden terhadap boboy komponen ini berkisar antara 3% sampai dengan 10%.
7) Kemampuan mengembangkan pengetahuan ketrampilan dan karakter orang lain secara sistematis (developing
others). Penilaian responden terhadap bobot komponen ini berkisar antara 3% sampai dengan 10%.
8) Kemampuan memimpin untuk melakukan perubahan yang
diperlukan (change leadership). Penilaian responden terhadap bobot komponen ini berkisar antara 4% sampai dengan 10%.
9) Kemampuan melayani kebutuhan pelanggan (customer service orientation). Penilaian responden terhadap bobot
komponen ini berkisar antara 4% sampai dengan 10%.
10) Kesediaan untuk bekerja secara koperatif dan menjadi bagian dari kelompok (Team work). Penilaian responden
terhadap bobot komponen ini berkisar antara 2% sampai dengan 8%.
11) Memiliki kesadaran akan kondisi-kondisi yang mempengaruhi aspek keselamatan dan keamanan di bidang transportasi laut (Safety awareness). Penilaian responden terhadap bobot komponen ini berkisar antara 3% sampai dengan 10%.
12) Kemampuan melakukan pengawasan pelaksanaan
kebijakan secara intensif dan berkesinambungan (Control). Penilaian responden terhadap bobot komponen
ini berkisar antara 5% sampai dengan 10%.
13) Mengambil tindakan atas dasar kemauan sendiri dengan tujuan menyelesaikan masalah (Initiative). Penilaian responden terhadap bobot komponen ini berkisar antara 4% sampai dengan 10%.
14) Hasrat untuk bekerja dengan baik atau melampaui batas
standar prestasi (Achievement orientation). Penilaian
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 215
responden terhadap bobot komponen ini berkisar antara 2% sampai dengan 10%.
15) Kemampuan menyelaraskan perilaku dengan kebutuhan dan tujuan organisasi secara konsisten (Organizational commitment). Penilaian responden terhadap bobot
komponen ini berkisar antara 3% sampai dengan 10%.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Paket Pekerjaan : Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 216
Tabel 4.222 Bobot Komponen Kompetensi Manjemen
BO
BO
T
(%) E01 E02 E03 E04 E05 E06 E07 E08 E09 E10 E11 E12 E13 E14 E15
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
0 1 3 2 1 3 1 3 1 3
3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3
4 1 3 5 14 5 14 4 11 1 3 4 11 1 3 4 11
5 19 54 20 57 16 46 12 34 18 51 16 46 20 57 13 37 11 31 23 66 22 63 23 66 27 77 21 60 22 63
6
1 3
1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3
2 6
7 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 2 6 1 3 1 3
8 6 17 4 11 4 11 4 11 5 14 4 11 1 3 1 3 5 14 1 3 5 14 4 11 1 3 4 11
10 7 20 4 11 10 29 16 46 9 26 11 31 7 20 15 43 17 49 5 14 4 11 1 3 6 17 6 17
12 1 3 1 3
15 2 6 3 9 3 9 1 3
20 1 3 3 9
JML 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Paket Pekerjaan : Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 217
c. Kompetensi di Bidang Keahlian Khusus
Penilaian responden terhadap bobot kompetensi keahlian khusus bervariasi antara 15% sampai dengan 40%.
Tabe: 4.223
Bobot Kompetensi di Bidang Keahlian Khusus
NO BOBOT
(%)
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
JUMLAH %
1 15 1 1 2.86
2 20 2 1 4 7 20.00
3 25 1 2 1 6 10 28.57
4 30 1 1 6 5 13 37.14
5 35 2 1 3 8.57
6 40 1 1 2.86
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Sebanyak 37% responden menyatakan bobot kompetensi keahlian khusus adalah sebesar 30%, sebanyak 29% menilai bobot kompetensi keahlian khusus adalah sebesar 25%,
sebanyak 20% responden menilai 20%, sebanyak 8% menilai 35%, dan sisanya masing-masing 3% menilai bobot kompetensi keahlian khusus adalah sebesar 15% dan 40%.
Gambar 4.37 Komposisi Responden menurut Penilaiannya terhadap Bobot Kompetensi di Bidang Keahlian Khusus
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 218 PT. Iname Utama
Aspek kompetensi di bidang keahlian khusus memiliki komponen sebagai berikut:
1) Memiliki Wawasan yang luas tentang transportasi laut (nasional dan internasional). Penilaian responden mengenai bobot Memiliki Wawasan yang luas tentang transportasi laut
(nasional dan internasional) berkisar antara 5% − 15%.
2) Menguasai konvensi internasional bidang kemaritiman. Penilaian responden mengenai bobot ini berkisar
antara 0% − 15%.
3) Menguasai maritime safety administration. Penilaian responden mengenai bobot ini berkisar antara 0% − 20%.
4) Menguasai pengelolaan bisnis pelabuhan. Penilaian responden mengenai bobot ini berkisar antara 0% − 20%.
5) Komunikasi bahasa inggris secara aktif. Penilaian responden mengenai bobot ini berkisar antara 0% − 20%.
6) Menguasai port operation, port planner, port analysis, pandu,
dan shipping specialist. Penilaian responden mengenai bobot ini berkisar antara 5% − 20%.
7) Menguasai port dan shipping management. Penilaian responden mengenai bobot ini berkisar antara 0% − 20%.
8) Menguasai dan memahami bidang lalulintas dan angkutan laut. Penilaian responden mengenai bobot ini berkisar antara 0% − 10%.
9) Menguasai dan memahami bidang pelabuhan dan
pengerukan. Penilaian responden mengenai bobot ini berkisar antara 0% − 50%.
10) Menguasai dan memahami bidang kenavigasian. Penilaian responden mengenai bobot ini berkisar antara 0% − 30%.
11) Menguasai dan memahami bidang KPLP. Penilaian responden mengenai bobot ini berkisar antara 0% − 20%.
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Paket Pekerjaan : Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 219
Tabel 4.224 Bobot Komponen Kompetensi Manjemen
NO
BO
BO
T
(%) E01 E02 E03 E04 E05 E06 E07 E08 E09 E10 E11
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
1 0 2 6 1 3 1 3 3 9 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3
2 5 2 6 3 9 8 23 7 20 4 11 4 11 7 20 7 20 14 40 14 40 16 46
3 7 1 3 1 3 1 3 1 3 3 9 3 9 1 3
4 7.5 2 6 2 6 2 6 2 6
5 8 2 6 1 3 1 3 2 6 1 3 2 6 3 9 2 6 2 6 8 23
6 9 4 11 5 14 5 14 5 14 5 14
5 14 5 14 4 11 4 11
7 10 15 43 16 46 14 40 14 40 18 51 23 66 13 37 17 49 12 34 7 20 5 14
8 11 4 11 1 3
9 12 1 3
10 13 3 9 1 3 1 3
11 15 7 20 6 17 4 11 1 3 2 6 1 3 2 6 1 3 1 3 1 3
12 20 1 3 4 11 1 3 1 3 1 3 1 3
13 30 1 3
14 50 1 3
TOTAL 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Paket Pekerjaan : Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 220
d. Persyaratan Penunjang
Persyaratan Penunjang diantaranya adalah Pengalaman dalam jabatan, Pengalaman mengikuti kursus/diklat/seminar di dalam negeri dan luar negeri, Daftar urut kepangkatan, Hukuman dispilin, dan Penghargaan yang diterima yang memadai sesuai
kebutuhaan. Besarannya berkisar antara 10% sampai dengan 30%.
Tabel 4.225
Bobot Persyaratan Penunjang
NO BOBOT
(%)
KOMPOSISI RESPONDEN
Adpel Pakar
Transp Pelindo
Perush Pelayaran
JUMLAH %
1 10 1
3
4 11.43
2 15 5 1 4 10 28.57
3 20 1 2 1 4 8 22.86
4 25 3 7 10 28.57
5 30
1 1 1 3 8.57
JUMLAH 7 4 8 16 35 100
Gambar 4.38 Komposisi Responden menurut Penilaiannya terhadap Bobot Persyaratan Penunjang
Penilaian responden terhadap bobot persyaratan penunjang
sebanyak masing-masing 29% responden menyatakan bobot persyaratan penunjang sebesar 15% dan 25%, sebanyak 23%
responden menilai bobot sebesar 20%, sebanyak 11%
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 221
menyatakan bobot sebesar 10% dan sisanya sebanyak 8% responden menilai bobot persyaratan penunjang 30%.
Persyaratan penunjang memiliki komponen sebagai berikut:
1) Pengalaman dalam jabatan. Penilaian responden terhadap bobot komponen ini berkisar antara 10% - 20%.
2) Pengalaman mengikuti kursus/diklat/seminar di dalam negeri dan luar negeri. Penilaian responden terhadap bobot komponen ini berkisar antara 15% - 50%.
3) Daftar urut kepangkatan. Penilaian responden terhadap bobot komponen ini berkisar antara 10% - 30%.
4) Hukuman dispilin. Penilaian responden terhadap bobot komponen ini berkisar antara 5% - 15%.
5) Penghargaan yang diterima. Penilaian responden
terhadap bobot komponen ini berkisar antara 10% - 20%.
Tabel 4.226 Bobot Komponen Persyaratan Penunjang
NO BOBOT
(%)
PENGALAMAN DALAM
JABATAN
PENGALAMAN MENGIKUTI KURSUS,
DIKLAT DLL
DAFTAR URUT KEPANGKATAN
HUKUMAN DISIPLIN
PENGHARGAAN
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
1 5 1 3 2 10 2 6
2 6 3 9 9 26
3 13 4 11 4 11
4 15 1 3 3 9 80 6 17 11 31
5 20 11 31 22 63 28 9 21 60 11 31
6 25 9 26 6 17 3 6
7 30 7 20 1 3 2 8 34 4 11 9 40 1 3 2 6 10 50 1 3
TOTAL 35 100 35 100 35 100 35 100 35 100
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 222 PT. Iname Utama