Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab...

68
BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Unit Analisis 4.1.1 Profil Perusahaan 4.1.1.1 Sejarah Singkat PT.Asuransi Jasa Indonesia Keberadaan PT.Asuransi Jasa Indonesia ( Persero ) atau disingkat Asuransi Jasindo saat ini merupakan hasil dari sebuah perjuangan panjang yang dirintis sejak tahun 1845 antara lain “NV.Assurantie Maatshsppij de Nederlander” dan Bloom Vander yang berkedudukan di Jakarta. Tepat 100 tahun setelah nasionalisasi tersebut, Indonesia memplokamirkan kemerdekaannya di tahun 1945 yang memungkinkan dilakukannya nasionalisasi perusahaan asuransi kerugian milik Belanda maupun Inggris menjadi PT.Asuransi Bendasyara untuk layanan asuransi kerugian dalam mata uang rupiah dan PT.Umum Internasional Underwriters ( PT.UIU ) untuk layanan asuransi kerugian dalam valuta asing. Tujuan langkah nasionalisasi adalah untuk memberikan kemanfaatan yang maksimal kepada masyarakat, memperkokoh keamanan dan perekonomian negara dan sebagai aparatur perekonomian negara. Kebijakan nasionalisasi dilakukan berdasar Undang-undang Nomor 86 tahun 1958 tentang nasionalisasi perusahaan-perusahaan milik Belanda yang berada di wilayah Republik Indonesia. 62

Transcript of Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab...

Page 1: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

BAB 4

HASIL dan PEMBAHASAN

4.1 Profil Unit Analisis

4.1.1 Profil Perusahaan

4.1.1.1 Sejarah Singkat PT.Asuransi Jasa Indonesia

Keberadaan PT.Asuransi Jasa Indonesia ( Persero ) atau disingkat Asuransi Jasindo saat ini

merupakan hasil dari sebuah perjuangan panjang yang dirintis sejak tahun 1845 antara lain

“NV.Assurantie Maatshsppij de Nederlander” dan Bloom Vander yang berkedudukan di Jakarta.

Tepat 100 tahun setelah nasionalisasi tersebut, Indonesia memplokamirkan

kemerdekaannya di tahun 1945 yang memungkinkan dilakukannya nasionalisasi perusahaan

asuransi kerugian milik Belanda maupun Inggris menjadi PT.Asuransi Bendasyara untuk layanan

asuransi kerugian dalam mata uang rupiah dan PT.Umum Internasional Underwriters ( PT.UIU )

untuk layanan asuransi kerugian dalam valuta asing.

Tujuan langkah nasionalisasi adalah untuk memberikan kemanfaatan yang maksimal

kepada masyarakat, memperkokoh keamanan dan perekonomian negara dan sebagai aparatur

perekonomian negara. Kebijakan nasionalisasi dilakukan berdasar Undang-undang Nomor 86

tahun 1958 tentang nasionalisasi perusahaan-perusahaan milik Belanda yang berada di wilayah

Republik Indonesia.

62

Page 2: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

63

Agar mampu bertahan lebih baik di era kemerdekaan, pemerintah melalui Keputusan

Menteri Keuangan No.764/MK/IV/12/1972 tertanggal 9 Desember 1972 memutuskan untuk

melakukan merger antara PT.Asuransi Bendasraya dan PT.Umum Internasional Underwriters

menjadi PT.Asuransi Jasa Indonesia ( Persero ). Penggabungan tersebut slanjutnya dikukuhkan

dengan Akta Notaris Mohamad Ali Nomor 1 tanggal 2 Juni 1973.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) yang bergerak di bidang asuransi kerugian,

seluruh saham PT. Asuransi Jasa Indonesia ( Persero ) dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.

Pengalaman bidang asuransi kerugian sejak jaman kolonial memberikan nilai kepeloporan

tersendiri bagi keberadaan dan pertumbuhan Asuransi Jasa Indonesia, serta meraih

kepercayaan dari dalam dan luar negeri. Dalam memberikan layanan profesional, asuransi

Jasindo mendapatkan dukungan reasuradur terkemuka di dunia seperti Swiss-RE dan Partner-

RE. Asuransi Jasindo adalah satu-satunya penjamin dalam negeri untuk peluncuran beberapa

satelit komunikasi seperti Palapa.

Portofolio Jaisndo dalam menyelesaikan klaim-klaim besar meliputi klaim Apogee Kick Motor

Satekit Palapa B2 sebesar USD 75 juta, BDC Failure Satelit Palapa C2 sebesar USD 31,2 juta,

Baterry Charging Failure Satelit Palapa C2 sebesar USD 36,5 juta dan Loss of DB Satelit Garuda

milik Aces Internasional sebesar USD 101,5 juta. Kemampuan dan pengalaman tersebut diakui

pula oleh badan pemeringkat internasional Standard and Poor’s untuk kategori “Claim Paying

Ability”.

Visi PT.Asuransi Jasa Indonesia ( Persero ) adalah “Menjadi perusahaan yang tangguh

dalam persaingan global dan menjadi market leader di pasar domestik”.

Page 3: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

64

Misi PT.Asuransi Jasa Indonesia ( Persero ) adalah “Menyelenggarakan usaha asuransi

kerugian dengan reputasi internasional melalui peningkatan pangsa pasar, pelayanan prima dan

tetap menjaga tingkat kemampulabaan serta memenuhi harapan stakehorder”.

Budaya kerja PT.Asuransi Jasa Indonesia ( Persero ) adalah pelayanan profesional yang

senantiasa dijiwai dengan karakter Cepat, Akuran, Ramah, Efisien, yang disingkat dengan CARE.

“C” (Cepat) adalah kecepatan pelayanan yang akan memberikan kepastian dan ketenangan

kepada tertanggung.

“A” (Akurat) adalah kecermatan dalam menjamin kepuasan tertanggung dalam

memperoleh kepastian berasuransi.

“R” (Ramah) adalah keramahan dalam memberikan pelayanan, kenyamanan dan keakraban

dalam kemitraan.

“E” (Efisien) adalah efisiensi yang menjamin nilai produk yang ditawarkan serta layanan

yang diberikan setara dengan kualitas yang diharapkan.

Budaya kerja tersebut menjiwai kegiatan operasional di semua unit kerja dalam melayani

para tertanggung dan mitra usaha secara profesional.

• Sumber Daya Manusia

Dalam rangka mewujudkan gambaran ideal mdari visi dan misi perusahaan berdasarkan

rencana jangka panjang perusahaan ( corporate plan ) tahun 2004-2008, terutama dibidang

sumber daya manusia, perusahaan mencanangkan program peningkatan dan pengembangan

Page 4: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

65

kualifikasi sumber daya manusia melalui pengelolaan sistem SDM yang responsif dan efektif

sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

Penerimaan calon karyawan menjadi salah satu proses yang penting dalam memenuhi

keahlian yang dibutuhkan organisasi untuk mencapai tujuannya. Asuransi jasindo telah

melakukan rekruitmen karyawan baru sejak tahun 1999 secara rutin setiap tahunnya dalam

rangka mengisi kekosongan-kekosongan posisi karyawan. Hal ini disebabkan karena karyawan

yang memasuki masa pensiun setiap tahunnya tidak sedikit (± 30 karyawan ), dan dikarenakan

konsekuensi dari pengembangan organisasi penerimaan calon karyawan dilakukan berdasarkan

kajian analisa yang cermat melalui Man Power Planning dan Staffing Model.

Pada tahun 2005, perusahaan telah merekrut sebanyak 88 karyawan baru, dengan rincian :

64 karyawan berlatar belakang sarjana ( S1 ), dan 24 orang berlatar belakang D3,

denganpenempatan sesuai kebutuhan unit yang tersebar di seluruh cabang asuransi Jasindo di

seluruh Indonesia. Dalam melakukan penerimaan karyawan perusahaan selalu mengedepankan

prinsip terbuka dan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap pelamar. Hal ini

tergambar dari proses seleksi karyawan yang dapat diikuti secara terbuka melalui website

asuransi Jasindo.

Dalam rangka mewadahi hubungan yang berkesinambungan antara pihak perusahaan dan

para karyawan dalam hubungan industrial, Asuransi Jasindo memiliki Serikat Karyawan (SEKAR)

Asuransi Jasindo. Produk yang telah dihasilkan dari hubungan tersebut adalah Perjanjian Kerja

Bersama (PKB) antara SEKAR Asuransi Jasindo dengan Asuransi Jasindo. PKB tersebut adalah

sebagai representasi dari peraturan ketenagakerjaan di Asuransi Jasindo. Sepanjang

perjalanannya hingga akhir tahun 2006, hubungan antara SEKAR dengan Asuransi Jasindo

Page 5: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

66

berjalan harmonis. Salah satu hasilnya terlihat dari adanya kesepakatan mengenai nilai

maksimal PHDP yang disepakati para pensiunan Asuransi Jasindo.

Budaya perusahaan. Budaya asah,asih dan asuh sampai saat ini dianggap sangat relevan

untuk dijalankan sebagai budaya perusahaan dalam rangka pencapaiana tujuan organisasi

Asuransi Jasindo. Hal ini menjadi komitmen bersama dari jajaran direksi sampai dengan pegawai

paling bawah. Dalam perkembangannya, sejalan dengan upaya manajemen dan seluruh jajaran

pegawai serta untuk mengarahkan segala daya guna meningkatkan mutu pelayanan dan

kepuasan pelanggan, maka kekuatan “3A” telah dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk kata kunci

“CARE” yang berarti cepat, ramah, akurat dan efisien.

Dalam melaksanakan operasinya, Asuransi Jasindo didukung oleh 50 (lima puluh) kantor

cabang, 27 ( dua puluh tujuh ) kantor penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia dan 1 (satu)

kantor cabang di luar negeri yaitu di Labuan, Malaysia.

Asuransi Jasindo merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) dimana seluruh

saham Asuransi Jasindo dimiiliki sepenuhnya ( 100 % ) oleh Negara Republik Indonesia.

Perusahaan asosiasi dan anak perusahaan ;

Tabel 4.1 Perusahaan Asosiasi & anak perusahaan

No Nama Perusahaan Bidang Usaha % saham

1. PT.Asuransi Tokio Marine Indonesia Asuransi kerugian 40 %

2. PT.Asuransi Allianz Utama Asuransi kerugian 24 %

Page 6: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

67

3. PT.Asrinda Athasanggana Broker Asuransi 11 %

4. PT. Mitra Cipta Polasarana Penyediaan dan penyewaan

gedung perkantoran

69,53 %

5. PT.Asuransi Maypark Indonesia Asuransi kerugian 18 %

Sumber : Laporan Tahunan 2005

4.1.1.2 Produk – Produk

PT.Asuransi Jasa Indonesia ( Persero ) yang bergerak dibidang asuransi kerugian umum

memiliki tidak kurang dari 19 jenis produk yang terbagi atas segmen korporasi dan ritel dengan

jenis produk sebagai berikut:

Tabel 4.2 Produk Ritel dan Produk Korporasi

PRODUK KORPORASI

Asuransi Kebakaran Meliputi asuransi kebakaran dan perluasan

jaminannya ( gempa bumi, badai, banjir, topan, dan

lain-lain terhadap industri hingga rumah tinggal,

rumah susun, perkantoran, show room mobil, toko,

gudang, dll dan juga Asuransi gangguan usaha

akibat kebakaran.

Asuransi Rangka Kapal Menjamin rangka kapal berikut mesin dan

peralatannya seperti : kapal tanker, barang,

penumpang, container roro, curah, tongkang, tunda,

pendarat, keruk dll, juga pembangunan kapal.

Asuransi Pengangkutan Menjamin pengangkutan ekspor, impor, dan antar

Page 7: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

68

pulau barang seperti general cargo, containers, bulk

commodities, mesin, pupuk, semen, beras, BBM,

CPO, dll.

Asuransi Pesawat Ruang Angkasa Menjamin rangka pesawat, tanggung jawab hukum

terhadap pihak ketiga, personal accident crew, loss

of licence, and airport owner liability and satelite.

Asuransi Engineering Meliputi Contractor’s All Risks ( CAR ) Erection All

Risks, Contractor’s Plan and Machinery (CPM), Heavy

Equipment, Machinery Breakdown (MB), Loss Of

Profit (LOP) Following MB, Electrical Equipment

Insurance ( EEI ), ALOP Following Car, Deterrioration

of Stock ( DOS ), CPM Non Project, Civil Engineering

Completed Risks (CECR), Boiler and Pressure Vessel

(BPV).

Asuransi Oil dan Gas Meliputi Oil and Gas OnShore and Offshore

Exploration, Oil and Gas Onshore and Offshore

Production, Oil and Gas Onshore and Offshore

Construction, dll.

Asuransi Aneka Meliputi public liability, comercial general liability,

employer’s liability, workmen’s compensation,

automobile liability, profesional indemnity, produk

liability, fidelity guarantee, moveable all risk, freight

forwarder liability, carrier’s & warehousement

liability, stevedoring liability, director’s & officer’s

lability, hole in one, dll.

Asuransi Kecelakaan Diri Meliputi kecelakaan diri anak sekolah, pengunjung

wisata, deposan bank, asuransi keluarga, tamu hotel,

mubalig, haji, dll.

Asuransi Keuangan meliputi jaminan penawaran, jaminan pelaksanaan,

jaminan uang muka, jaminan pemeliharaan, custom

Page 8: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

69

bond, kontrak bank garansi, jaminan L/C impor,

asuransi kredit, dll.

PRODUK RITEL

Jasindo Graha (Bancassurance ) Memberikan jaminan atas risiko kebakaran ( rumah

tinggal, ruko,rukan,apartemen ), meninggal dunia

akibat kecelakaan dan meninggal dunia biasa bagi

debitur KPR sehingga sisa kreditnya oomatis akan

lunas ( berkaitan dengan pembelian KPR oleh bank )

Jasindo PA + PHK (Korporasi ) Memberikan jaminan ( back-up dana ) kepada

perusahaan dimana bila terjadi PHK ( pemutusan

hubungan kerja ) dengan pagawainya dapat

memenuhi kewajiban yang sesuai dengan ketentuan

undang-undang (program pengelolaan dana

pesangon).

Jasindo Oto Asuransi kendaraan bermotor yang membuat

aman di hati ringan di premi. Jaminan meliputi

kerugian ( kerusakan atau kehilangan ),

tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga

dan santunan terhadap pengemidi dan

penumpang.

Jasindo Lintas

asuransi perjalanan yang memberikan perlindungan

dalam seluruh perjalanan baik melalui darat, laut,

maupun udara selama masa pertanggungan.

Jasindo Pelangi Asuransi penerbangan yang memberikan

perlindungan mulai dari saat berada di bandara

keberangkatan, saat penerbangan dan berakhir di

bandara tujuan.

Jasindo Pengangkutan asuransi yang memberikan jaminan atas pengiriman

barang-barang dagangan, barang pindahan, bahan

Page 9: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

70

baku pabrik maupun barang jadi selama dalam

pengangkutan wilayah Indonesia.

Jasindo Anak Sekolah asuransi yang memeberikan jaminan bagi

siswa/pelajar atau mahasiswa termasuk pengajar

dan administrasi atas risiko yang diakibatkan

kecelakaan.

Asuransi Syariah Jasindo Takaful Merupakan salah satu unit usaha Asuransi Jasindo

berdasarkan kaidah atau hukum Islam dengan sistem

pengelolaan premi (dana peserta ) yang ditempatkan

terpisah dari Asuransi Jasindo.

Inbound Travel Insurance Memberikan jaminan/santunan kepada wisatawan

mancanegara yang mengalami musibah akibat

kecelakaan yang terjadi di Indonesia yang masa

pertanggungannya dimulai sejak pembelian asuransi

saat tiba diterminal kedatangan bandara/pelabuhan

di Indonesia sampai dengan saat meninggalkan

terminal keberangkatan bandara/pelabuhan di

indonesia menuju ke negara asal sesuai dengan

ikhtisar polis.

Sumber : Laporan Tahunan 2005

4.1.1.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

(Terlampir )

Uraian Tugas dan tanggung jawab dewan direksi :

Direktur utama

− melakukan supervisi dan koordinasi terhadap kegiatan dan tugas – tugas anggota

direksi.

Page 10: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

71

− Melakukan supervisi terhadap Satuan Pengawas Internal (SPI), divisi sumber daya

manusia, sekretaris perusahaan, dan biro manajement mutu pelayanan serta biro

risk management

− Pembinaan profesi bidang pengaasan, SDM dan pelayanan.

Direktur teknik dan luar negeri

Bertugas melakukan supervisi terhadap Divisi Underwriting Marine/Aviation,Divisi

Underwriting Non Marine, Divisi Klaim, Divisi reasuransi, divisi Oil&Gas serta

membina kompetensi profesi bidang Underwriting.

Direktur pemasaran korporasi

Melakukan supervisi terhadap divisi pemasaran dan pengembangan usaha

korporasi, kantor-kantor cabang korporasi dan kantor-kantor cabang bauran serta

pembinaan profesi bidang pemasaran korporasi.

Direktur keuangan

Bertugas melakukan supervisi terhadap Divisi Pendanaan & investasi, divisi

akuntansi dan anggaran, divisi teknologi informasi dan divisi asuransi keuangan.

Selain itu juga melakukan pembinaan profesi bidang keuangan, akuntansi dan

teknologi informasi.

Page 11: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

72

Direktur operasi ritel

Melakukan supervisi terhadap bermotor, divisi non kendaraan mermotor, divisi

pemasaran khusus, kantor cabang takaful, kantor-kantor cabang ritel dan kantor-

kantor cabang bauran serta pembinaan profesi bidang pemasaran ritel.

Uraian tugas dan tanggung jawab sekretaris perusahaan

Sekretaris perusahaan bertugas sebagai fasilitator dan mediator yang menjembatani

kepentingan perusahaan dengan pihak ekstern maupun intern. Sedangkan fungsi yang

dijalankan antara lain:

− Mensosialisasikan Asuransi Jasindo kepada publik

− Sebagai mediator antara pihak managemen dengan publik

− Menganalisa dan memberikan opini hukum atas masalah-masalah ligitasi

dan non ligitasi

− Menangani perkara yang telah masuk ke pengadilan

− Menjaga, memelihara, dan mengoptimalkan aset perusahaan

− Menyimpan dan memperbarui dokumen penting perusahaan

4.1.1.4 Kondisi Bisnis Perusahaan

Dalam menganalisis kondisi bisnis perusahaan, dapat digunakan analisis lima kekuatan

persaingan (Five Competitive Forse ) Michael E. Porter yang meliputi persaingan diantara anggota

Page 12: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

73

industri, potensi ancaman pendatang baru, potensi produk subsitusi, kekuatan daya tawar-

menawar pemasok, dan kekuatan daya tawar-menawar pembeli.

Analisis lima kekuatan persaingan pada produk Jasindo Oto dari PT Asuransi Jasa Indonesia

adalah sebagai berikut :

Persaingan antar perusahaan sejenis :

Garda Oto, Sinar mas, ACA dll

Kemungkinan masuknya pesaing baru :

Kurnia Insurance

Potensi pengembangan produk subsitusi :

Perbankan dan bengkel bergaransi

Kekuatan tawar–menawar

pemasok :

Karyawan asuransi Jasindo

dan agen

Kekuatan tawar-menawar

pembeli/konsumen :

Pemegang polis

Gambar 4.1 Analisis Porter

Sumber : Hasil Analisa Data

Page 13: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

74

Berikut ini analisis lima kekuatan persaingan PT.Asuransi Jasa Indonesia (Persero) :

1. Persaingan di antara perusahaan sejenis

Pada saat ini kondisi persaingan dalam industri asuransi sudah semakin ketat,

berbagai macam variasi strategi di lakukan oleh perusahaan asuransi agar dapat

memenangkan persaingan. Melihat persaingan yang ada di industri asurasni mulai

mengarah kepada persaingan yang tidak sehat, maka pertengahan tahun 2007

pemerintah menerbitkan peraturan pemerintah yang mengatur tentang tarif premi

yang diberlakukan oleh perusahaan-perusahaan asuransi. Peraturan pemerintah ini

tidak hanya untuk menertibkan tarif premi, tetapi juga untuk melindungi konsumen

pengguna jasa asuransi. Pesaing-pesaing PT.Asuransi Jasa Indonesia ditinjau dari

kesamaan jenis perusahaan adalah Garda Oto, Sinar Mas, ACA dll. Untuk PT.Asuransi

Jasa Indonesia (Persero) khususnya produk Jasindo Oto kegiatan yang dilakukan oleh

Garda Oto dan Sinar Mas memang lebih unggul dalam hal periklanan. Namun,untuk

bisa teteap bersaing dengan para pesaing nya Jasindo Oto memiliki kantor cabang

yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia sehingga dapat menjangkau konsumen

yang lebih luas dibandingkan denganperusahaan-perusahaan asuransi yang menjadi

pesaing bagi PT.Asuransi Jasa Indonesia.

2. Kemungkinan masuknya pesaing baru

Ancaman pesaing baru yang ingin masuk ke dalam industri asuransi Indonesia sangat

tinggi kerena berdasarkan peraturan pemerintah tentang perasuransian yang baru

pemerintah telah menghapuskan batasan kepemilikan asing dan memperbolehkan

Page 14: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

75

perusahaan asuransi asing untuk membuka cabang di seluruh Indonesia. Persaingan

dari perusahaan asuransi asing yang masuk ke Indonesia akan memberikan dampak

yang memberatkan persaingan di antara perusahaan asuransi domestik. Perusahaan-

perusahaan asuransi tersebut atara lain Kurnia Insurance yang berasal dari malaysia.

3. Potensi pengembangan produk subsitusi

Yang menjadi produk subsitusi atau produk pengganti dari produk Jasindo Oto adalah

dewasa ini mulai bermunculan produk asuransi yang dikeluarkan oleh perbankan.

Selain itu seiring semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk merawat

kendaraan bermotor mereka maka banyak bengkel – bengkel yang memberikan

asuransi atas pelayanan dan perbaikan yang mereka berikan kepada konsumen

mereka. Hal ini menimbulkan keengganan bagi para konsumen untuk menggunakan

jasa asuransi kendaraan bermotor karena sudah merasa cukup aman dengan adanya

garansi yang diberikan oleh bengkel yang merawat dan memperbaiki kendaraan

bermotor mereka.

4. Kekuatan tawar menawar pemasok

Yang dimaksud pemasok dalam hal ini adalah karyawan PT Asuransi Jasa Indonesia,

agen – agen asuransi PT Asuransi Jasa Indonesia dan pemerintah sebagai pembuat

peraturan dan perundang – undangan menyangkut tentang perasuransian yang harus

di patuhi oleh setiap pelaku bisnis.

Page 15: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

76

5. Kekuatan tawar menawar pembeli

Pembeli yang dimaksud dalam hal ini adalah para konsumen yang memiliki kendaraan

bermotor yang menjadi pengguna jasa asuransi kendaraan bermotor.

4.1.1.5 Tanggung Jawab Sosial PT.Asuransi Jasa Indonesia (persero)

Perusahaan didirikan bukan hanya memiliki tanggung jawab ekonomis kepada pemegang

saham dan tanggung jawab legal kepada pemerintah akan tetapi juga memiliki tanggung jawab

sosial terhadap pihak pemercaya dalam organsasi yang meliputi konsumen, pemasok, karyawan

dan komunitas lokal, karena kelangsungan hidup perusahaan pun tidak hanya ditentukan oleh

pemegang saham tetapi juga stakehorders secara keseluruhan.

Corporate social responsibility adalah komitmen perusahaaan untuk berperilaku etis dan

berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjuan seiring dengan upaya

peningkatan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas.

4.1.2 Profil Responden

Profil responden ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik-karakteristik dari konsumen

yang terpilih menjadi responden. Penggolongan terhadap konsumen didasarkan pada jenis kelamin

dan pekerjaan. Dari penggolongan ini akan diperoleh suatu kesimpulan mengenai keadaan

responden. Penggolongan tersebut akan disajikan dalam masing-masing tabel berikut ini:

Page 16: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

77

Tabel 4.3 karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Wanita 42 42%

Pria 58 58%

Total 100 100%

Sumber : Hasil pengolahan kuesioner

Dilihat dari hasil tabel 4.3 diatas yaitu dari jenis kelamin, sebagian besar responden adalah

pria dan sebagian kecil adalah wanita. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang

dikumpulkan oleh penulis yaitu responden pria sebanyak 58 orang (58%) dan responden wanita

sebanyak 42 orang (42%). Data ini menunjukkan bahwa mayoritas dari responden ini adalah pria.

Dapat disimpulkan bahwa yang lebih sering menggunakan jasa asuransi Jasindo Oto adalah pria.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini.

Gambar 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan jenis kelamin

Sumber : Hasil pengolahan kuesioner

Page 17: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

78

Tabel 4.4 karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Pegawai 41 41%

Wiraswasta 38 38%

Ibu Rumah Tangga 14 14%

TNI / Polri 7 7%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner

Dilihat dari hasil tabel 4.4 di atas yaitu berdasarkan jenis pekerjaan, sebagian besar

responden berprofesi sebagai pegawai. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang

dikumpulkan oleh penulis yaitu responden berprofesi sebagai pegawai sebanyak 41 orang (41%),

wiraswasta sebanyak 38 orang (38%), ibu rumah tangga sebanyak 14 orang (14%), TNI/Polri

sebanyak 7 orang (7%). Data ini menunjukkan bahwa mayoritas dari pengguna jasa asuransi

Jasindo Oto dari PT.Asuransi Jasa Indonesia ( Persero ) bekerja sebagai pegawai.Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut ini.

Page 18: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

79

Gambar 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan pekerjaan

Sumber : Hasil pengolahan kuesioner

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Periklanan

Periklanan memiliki 2 indikator, yaitu brosur dan banner, dan billboard. Dari setiap indikator

periklanan tersebut dijadikan pernyataan-pernyataan dalam kuesioner untuk mengukur pengaruh

periklanan terhadap keputusan repeat order. Hasil uji validitas dan reliabilitas kualitas periklanan

dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.

Page 19: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

80

Tabel 4.5 Validitas periklanan

Indikator Kuesioner r tabel r hitung Ket

1. Brosur dan Banner Pernyataan A1 0,361 0,597 Valid

2. Billboard Pernyataan A2 0,361 0,597 Valid

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Dari kedua indikator periklanan, kedua nya valid maka terdapat dua pertanyaan yang akan

tetap dimasukkan kedalam kuesioner.

Tabel 4.6 reliabilitas periklanan

Cronbach’s Alpha N of Items

0,745 3

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Pada tabel uji reliabilitas di atas, didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,745. Cronbach’s

Alpha > 0,361 berarti semua pernyataan untuk variabel periklanan dikatakan reliabel.

4.2.2 Uji validitas dan reliabilitas promosi penjualan

Promosi penjualan memiliki 3 indikator, yaitu potongan premi, no claim bonus dan pameran

dagang. Dari setiap indikator promosi penjualan tersebut dijadikan pernyataan-pernyataan dalam

kuesioner untuk mengukur pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan repeat order. Hasil uji

validitas dan reliabilitas promosi penjualan dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.

Page 20: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

81

Tabel 4.7 Validitas promosi penjualan

Indikator Kuesioner r tabel r hitung Ket

1. Potongan premi Pernyataan B1 0,361 0,569 Valid

2. no claim bonus Pernyataan B2 0,361 0,656 Valid

3. pameran dagang Pernyataan B3 0,361 0,541 Valid

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Dari ketiga indikator promosi penjualan kesemuanya valid. Maka terdapat 3 pernyataan

yang tetap dimasukkan ke dalam kuesioner.

Tabel 4.8 reliabilitas promosi penjualan

Cronbach’s Alpha N of Items

0,756 3

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Pada tabel uji reliabilitas di atas, didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,756. Cronbach’s

Alpha > 0,361 berarti semua pernyataan untuk variabel promosi penjualan dikatakan reliabel.

4.2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Hubungan Masyarakat

Hubungan masyarakat memiliki 5 indikator, yaitu publikasi, berita, pidato, keterbukaan

mengenai laporan keuangan, dan kegiatan pelayanan masyarakat sekitar. Dari setiap indikator

hubungan masyarakat tersebut dijadikan pernyataan-pernyataan dalam kuesioner untuk mengukur

pengaruh hubungan masyarakat terhadap keputusan repeat order. Hasil uji validitas dan reliabilitas

hubungan masyarakat dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.

Page 21: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

82

Tabel 4.9 Validitas hubungan masyarakat

Indikator Kuesioner r tabel r hitung Ket

1. Publikasi Pernyataan C1 0,361 0,797 Valid

2. Berita Pernyataan C2 0,361 0,827 Valid

3. Pidato Pernyataan C3 0,361 0,758 Valid

4. Keterbukaan Lap.Keuangan Pernyataan C4 0,361 0,726 Valid

5. Keg. Pelayanan masyarakat Pernyataan C5 0,361 0,719 Valid

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Dari kelima indikator hubungan masyarakat kesemuanya valid. Maka terdapat 5 pernyataan

yang tetap dimasukkan ke dalam kuesioner.

Tabel 4.10 reliabilitas hubungan masyarakat

Cronbach’s Alpha N of Items

0,903 5

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Pada tabel uji reliabilitas di atas, didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,903. Cronbach’s

Alpha > 0,361 berarti semua pernyataan untuk variabel hubungan masyarakat dikatakan reliabel.

4.2.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Penjualan Personal

Penjualan personal memiliki 4 indikator, yaitu rekomunikasi, melayani, menjual,

menetapkan sasaran. Dari setiap indikator penjualan personal tersebut dijadikan pernyataan-

pernyataan dalam kuesioner untuk mengukur pengaruh penjualan personal terhadap keputusan

Page 22: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

83

repeat order. Hasil uji validitas dan reliabilitas penjualan personal dapat dilihat pada tabel-tabel

berikut ini.

Tabel 4.11 Validitas penjualan personal

Indikator Kuesioner r tabel r hitung Ket

1. Rekomunikasi Pernyataan D1 0,361 0,368 Valid

2. Malayani Pernyataan D2 0,361 0,419 Valid

3. Menjual Pernyataan D3 0,361 0,354 Valid

4. Menetapkan sasaran Pernyataan D4 0,361 0,428 Valid

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Dari keempat indikator penjualan personal kesemuanya valid. Maka terdapat 4 pernyataan

yang tetap dimasukkan ke dalam kuesioner.

Tabel 4.12 reliabilitas penjualan personal

Cronbach’s Alpha N of Items

0,611 4

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Pada tabel uji reliabilitas di atas, didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,611. Cronbach’s

Alpha > 0,361 berarti semua pernyataan untuk variabel penjualan personal dikatakan reliabel.

Page 23: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

84

4.2.5 Uji Validitas dan Reliabilitas pemasaran langsung

Pemasaran langsung memiliki 3 indikator, yaitu customer service, telemarketing, dan

fasilitas website perusahaan. Dari setiap indikator pemasaran langsung tersebut dijadikan

pernyataan-pernyataan dalam kuesioner untuk mengukur pengaruh pemasaran langsung terhadap

keputusan repeat order. Hasil uji validitas dan reliabilitas pemasran langsung dapat dilihat pada

tabel-tabel berikut ini.

Tabel 4.13 Validitas pemasaran langsung

Indikator Kuesioner r tabel r hitung Ket

1. Customer service Pernyataan E1 0,361 0,599 Valid

2. Telemarketing Pernyataan E2 0,361 0,638 Valid

3. Fasilitas Website perusahaan Pernyataan E3 0,361 0,749 Valid

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Dari ketiga indikator pemasaran langsung kesemuanya valid. Maka terdapat 3 pernyataan

yang tetap dimasukkan ke dalam kuesioner.

Tabel 4.14 reliabilitas pemasaran langsung

Cronbach’s Alpha N of Items

0,773 3

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Pada tabel uji reliabilitas di atas, didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,773. Cronbach’s

Alpha > 0,361 berarti semua pernyataan untuk variabel pemasaran langsung dikatakan reliabel.

Page 24: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

85

4.2.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Repeat order

Repeat order memiliki 2 indikator, yaitu hal – hal positif dan prioritas pilihan. Dari setiap

indikator hubungan masyarakat tersebut dijadikan pernyataan-pernyataan dalam kuesioner untuk

mengukur pengaruh hubungan masyarakat terhadap keputusan repeat order. Hasil uji validitas

dan reliabilitas repeat order dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.

Tabel 4.15 Validitas repeat order

Indikator Kuesioner r tabel r hitung Ket

Pernyataan F1 0,361 0,590 Valid

Pernyataan F2 0,361 0,433 Valid 1. Hal-hal positif

Pernyataan F3 0,361 0,634 Valid

Pernyataan F4 0,361 0,609 Valid 2. Prioritas pilihan

Pernyataan F5 0,361 0,514 Valid

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Dari kelima indikator repeat order kesemuanya valid. Maka terdapat 5 pernyataan yang

tetap dimasukkan ke dalam kuesioner.

Tabel 4.16 reliabilitas repeat order

Cronbach’s Alpha N of Items

0,776 5

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Pada tabel uji reliabilitas di atas, didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,776. Cronbach’s

Alpha > 0,361 berarti semua pernyataan untuk variabel repeat order dikatakan reliabel.

Page 25: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

86

4.3 Analisis dan Pembahasan

4.3.1 Analisis dan Pembahasan Periklanan

Hasil dari jawaban responden tentang pengaruh periklanan terhadap keputusan repeat

order pelanggan Jasindo Oto disajikan pada gambar 4.4 berikut ini.

Gambar 4.4 tanggapan responden tentang Pengaruh Periklanan Terhadap

Keputusan Pelanggan Jasindo Oto

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Hasil perhitungan rata-rata pernyataan variabel periklanan dalam kuesioner yang telah

disebar ke 100 responden dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:

Page 26: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

87

Tabel 4.17 tanggapan responden terhadap brosur dan banner Jasindo Oto

Pernyataan Skor N Rata - rata Ket

A1 294 100 2,94 “ragu – ragu”

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Responden ragu - ragu dengan pernyataan A1, berarti unsur brosur dan banner tidak

mempengaruhi keputusan pelanggan untuk memperpanjang polis Jasindo Oto, namun sebenarnya

pelanggan mengetahui keberadaan brosur dan banner tersebut.

Tabel 4.18 tanggapan responden terhadap billboard Jasindo Oto

Pernyataan Skor N Rata - rata Ket

A2 273 100 2,73 “ragu – ragu”

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Responden ragu - ragu dengan pernyataan A2, berarti unsur billboard Jasindo Oto tidak

mempengaruhi keputusan pelanggan untuk memperpanjang polis Jasindo Oto, namun

sebenarnya pelanggan mengetahui keberadaan billboard Jasindo Oto tersebut.

4.3.2 Analisis dan Pembahasan Promosi Penjualan

Hasil dari jawaban responden tentang pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan

repeat order pelanggan Jasindo Oto disajikan pada gambar 4.5 berikut ini.

Page 27: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

88

Gambar 4.5 tanggapan responden tentang pengaruh promosi penjualan

terhadap keputusan pelanggan Jasindo Oto

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Hasil perhitungan rata-rata pernyataan variabel promosi penjualan dalam kuesioner yang

telah disebar ke 100 responden dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:

Tabel 4.19 tanggapan responden terhadap potongan premi yang diberikan

Jasindo Oto pada waktu-waktu tertentu

Pernyataan Skor N Rata - rata Ket

B1 442 100 4,42 “sangat setuju”

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Page 28: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

89

Responden sangat setuju dengan pernyataan B1, berarti unsur potongan premi yang

diberikan kepada pelanggan oleh Jasindo Oto pada waktu – waktu tertentu sangat mempengaruhi

keputusan repeat order pelanggan Jasindo Oto.

Tabel 4.20 tanggapan responden terhadap program “no claim bonus”

Pernyataan Skor N Rata - rata Ket

B2 468 100 4,68 “sangat setuju”

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Responden sangat setuju dengan pernyataan B2, berarti unsur program “no claim bonus”

yang diberikan kepada pelanggan yang akan memperpanjang polis Jasindo Oto sangat

mempengaruhi keputusan repeat order pelanggan Jasindo Oto.

Tabel 4.21 tanggapan responden terhadap keberadaan stand Jasindo Oto

pada pameran dagang

Pernyataan Skor N Rata - rata Ket

B3 393 100 3,93 “setuju”

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Responden setuju dengan pernyataan B3, berarti keberadaan stand asuransi Jasindo pada

pameran dagang yang diikuti oleh Asuransi Jasindo mempengaruhi keputusan repeat order

pelanggan Jasindo Oto.

Page 29: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

90

4.3.3 Analisis dan Pembahasan Hubungan Masyarakat

Hasil dari jawaban responden tentang pengaruh hubungan masyarakat terhadap keputusan

repeat order pelanggan Jasindo Oto disajikan pada gambar 4.6 berikut ini.

Gambar 4.6 tanggapan responden tentang pengaruh hubungan masyarakat

terhadap keputusan pelanggan Jasindo Oto

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Hasil perhitungan rata-rata pernyataan variabel hubungan masyarakat dalam kuesioner

yang telah disebar ke 100 responden dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:

Page 30: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

91

Tabel 4.22 tanggapan responden terhadap kegiatan publikasi yang dilakukan oleh Asuransi Jasindo

Pernyataan Skor N Rata - rata Ket

C1 382 100 3,82 “setuju”

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Responden setuju dengan pernyataan C1, berarti kegiatan pulisitas yang dilakukan oleh

Asuransi Jasindo mempengaruhi keputusan repeat order pelanggan Jasindo Oto.

Tabel 4.23 tanggapan responden terhadap berita yang dibuat oleh Asuransi Jasindo

Pernyataan Skor N Rata – rata Ket

C2 383 100 3,83 “setuju”

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Responden setuju dengan pernyataan C2, berarti kegiatan menemukan atau menciptakan

berita yang mendukung perusahaan, jasa , dan orang – orang nya yang dilakukan oleh Asuransi

Jaisndo mempengaruhi keputusan repeat order pelanggan Jasindo Oto.

Tabel 4.24 tanggapan responden terhadap pidato yang disampaikan oleh pejabat

Asuransi Jasindo

Pernyataan Skor N Rata – rata Ket

C3 381 100 3,81 “setuju”

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Page 31: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

92

Responden setuju dengan pernyataan C3, berarti kegiatan eksekutif perusahaan

menjawab pernyataan dari media, atau memberi ceramah di asosiasi perdagangan atau rapat

penjualan guna membangun citra perusahaan mempengaruhi keputusan repeat order pelanggan

Jasindo Oto.

Tabel 4.25 tanggapan responden terhadap keterbukaan Laporan Keuangan

Pernyataan Skor N Rata – rata Ket

C4 401 100 4,01 “setuju”

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Responden setuju dengan pernyataan C4, berarti keterbukaan perusahaan mengenai

laporan keuangan kepada umum/publik mempengaruhi keputusan repeat order pelanggan Jasindo

Oto.

Tabel 4.26 tanggapan responden terhadap kegiatan pelayanan masyarakat

Pernyataan Skor N Rata – rata Ket

C5 413 100 4,13 “setuju”

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Responden setuju dengan pernyataan C5, berarti dukungan eksekutif perusahaan

terhadap peristiwa kemasyarakatan di lingkungan perusahaan mempengaruhi keputusan repeat

order pelanggan Jasindo Oto.

Page 32: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

93

4.3.4 Analisis dan Pembahasan Penjualan Personal

Hasil dari jawaban responden tentang pengaruh penjualan personal terhadap keputusan

repeat order pelanggan Jasindo Oto disajikan pada gambar 4.7 berikut ini.

Gambar 4.7 tanggapan responden tentang pengaruh penjualan personal

terhadap keputusan pelanggan Jasindo Oto

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Hasil perhitungan rata-rata pernyataan variabel penjualan personal dalam kuesioner yang

telah disebar ke 100 responden dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:

Page 33: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

94

Tabel 4.27 tanggapan responden terhadap rekomunikasi yang

dilakukan oleh agen

Pernyataan Skor N Rata - rata Ket

D1 432 100 4,32 “sangat setuju”

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Responden sangat setuju dengan pernyataan D1, berarti materi dan cara agen memberikan

informasi tentang jasa yang diberikan oleh produk Jasindo Oto sangat mempengaruhi keputusan

repaet order pelanggan Jasindo Oto.

Tabel 4.28 tanggapan responden terhadap sikap “melayani” yang diberikan oleh agen

Pernyataan Skor N Rata – rata Ket

D2 459 100 4,59 “sangat setuju”

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Responden sangat setuju dengan pernyataan D2, berarti fasilitas dan pelayanan yang

diberikan oleh agen kepada pemegang polis Jasindo Oto sangat mempengaruhi kepurusan repeat

order pelanggan Jasindo Oto.

Tabel 4.29 tanggapan responden terhadap kegiatan menjual agen Asuransi Jasindo

Pernyataan Skor N Rata – rata Ket

D3 459 100 4,59 “sangat setuju”

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Page 34: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

95

Responden sangat setuju dengan pernyataan D3, berarti kecekatan agen dalam

menangani klaim dan urusan administrasi yang berhubungan dengan polis asuransi sangat

mempengaruhi keputusan repeat order pelanggan Jasindo Oto.

Tabel 4.30 tanggapan responden terhadap penetapan sasaran oleh

agen Asuransi Jasindo

Pernyataan Skor N Rata – rata Ket

D4 425 100 4,25 “sangat setuju”

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Responden sangat setuju dengan pernyataan D4, berarti perhatian secara personal yang

diberikan oleh agen kepada pelanggan pemegang polis Jasindo Oto sangat mempengaruhi

keputusan repeat order pelanggan Jasindo Oto.

4.3.5 Analisis dan Pembahasan Pemasaran Langsung

Hasil dari jawaban responden tentang pengaruh pemasaran langsung terhadap keputusan

repeat order pelanggan Jasindo Oto disajikan pada gambar 4.8 berikut ini.

Page 35: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

96

Gambar 4.8 tanggapan responden tentang pengaruh pemasaran langsung

terhadap keputusan pelanggan Jasindo Oto

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Hasil perhitungan rata-rata pernyataan variabel pemasaran langsung dalam kuesioner yang

telah disebar ke 100 responden dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:

Tabel 4.31 tanggapan responden terhadap fasilitas customer service

Pernyataan Skor N Rata - rata Ket

E1 197 100 1,97 “tidak setuju”

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Page 36: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

97

Responden tidak setuju dengan pernyataan E1, berarti fasilitas customer service bebas

pulsa yang disediakan oleh asuransi Jasindo guna memudahkan pelanggan penyampaikan keluhan

tidak mempengaruhi keputusan repeat order pelanggan Jasindo Oto

Tabel 4.32 tanggapan responden terhadap kegiatan telemarketing Asuransi Jasindo

Pernyataan Skor N Rata – rata Ket

E2 226 100 2,26 “tidak setuju”

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Responden tidak setuju dengan pernyataan E2, berarti kegiatan telemarketing yang

dilakukan Asuransi Jasindo menjelang tanggal jatuh tempo polis asuransi tidak mempengaruhi

keputusan repeat order.

Tabel 4.33 tanggapan responden terhadap fasilitas website Asuransi Jasindo

(www.jasindo.co.id)

Pernyataan Skor N Rata – rata Ket

E3 176 100 1,76 “tidak setuju”

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Responden tidak setuju dengan pernyataan E3, berarti website asuransi Jasindo (

www.jasindo.co.id ) yang ditujukan untuk mempermudah pelanggan mendapatkan informasi tidak

mempengaruhi keputusan repeat order pelanggan Jasindo Oto.

Page 37: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

98

4.3.6 Analisis dan Pembahasan Keputusan Konsumen Untuk Memperpanjang Polis

(Repeat order)

Hasil dari jawaban responden tentang keputusan repeat order pelanggan Jasindo Oto

disajikan pada gambar 4.9 berikut ini.

Gambar 4.9 Tanggapan Responden Tentang keputusan repeat order

pelanggan Jasindo Oto

Hasil perhitungan rata-rata pernyataan variabel keputusan repeat order dalam kuesioner

yang telah disebar ke 100 responden dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:

Tabel 4.34 Tanggapan Responden Terhadap hal – hal positif dari Asuransi Jasindo Oto

Pernyataan Skor N Rata – rata Ket

F1 435 100 4,35 “sangat setuju”

Page 38: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

99

F2 429 100 4,29 “sangat setuju”

F3 445 100 4,45 “sangat setuju”

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Responden sangat setuju dengan pernyataan F1, berarti strategi promosi yang dilakukan

oleh Asuransi Jasindo mempengaruhi keputusan repeat order pelanggan Jasindo Oto.

Responden sangat setuju dengan pernyataan F2, berarti strategi promosi yang dilakukan

oleh Asuransi Jasindo mempermudah pelanggan Jasindo Oto untuk mendapatkan informasi

tentang produk Jasindo Oto.

Responden sangat setuju dengan pernyataan F3, berarti pelanggan akan

merekomendasikan danmenyampaikan hal – hal positif tentang Jasindo Oto kepada kerabat.

Tabel 4.35 Tanggapan Responden Terhadap Prioritas Pilihan Pelanggan

Pernyataan Skor N Rata – rata Ket

F4 409 100 4,09 “setuju”

F5 418 100 4,18 “setuju”

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Responden setuju dengan pernyataan F4, berarti pelanggan akan mempertimbangkan

Asuransi Jasindo sebagai pilihan pertama dalam memilih jasa asuransi.

Responden setuju dengan pernyataan F5, berarti pelanggan Jasindo Oto akan

mempertimbangkan penawaran produk asuransi lain yang disedialan oleh Asuransi Jasindo.

Page 39: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

100

4.3.7 Analisis Variabel diluar faktor bauran promosi yang mempengaruhi keputusan

Repeat order

Terdapat faktor – faktor lain diluar bauran promosi yang ikut mempengaruhi keputusan

repeat order, faktor – faktor tersebut adalah lokasi perusahaan dan kantor penjualan, harga

yang ditetapkan, keragaman plihan jaminan, keterbatasan waktu untuk mengevaluasi pilihan

dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.35 berikut ini :

Tabel 4.36 Faktor – faktor selain bauran promosi

Pilihan Frekuensi Presentase Lokasi 31 25% Harga 28 23% Pilihan 42 34%

Nonevaluasi 18 15% Lain-Lain 4 3%

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

Dilihat dari hasil tabel 4.35 diatas yaitu faktor – faktor selain bauran promosi yang

mempengaruhi keputusan repeat order, sebagian besar responden memilih beragamnya pilihan

jaminan yang disediakan oleh Jasindo Oto sebagai salah satu pertimbangan pelanggan Jasindo Oto.

Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang dikumpulkan oleh penulis yaitu responden yang

memilih beragamnya pilihan jaminan sebanyak 34% (42 orang ), lokasi perusahaan/kantor

cabang/kantor penjualan sebanyak 25% (31 orang ), harga yang ditetapkan perusahaan terjangkau

23% (28 orang), keterbatasan waktu untuk mengevaluasi pilihan ( alternatif ) sebanyak 15%

(18orang) dan lain – lain sebanyak 3% (4orang). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar

4.10 berikut ini.

Page 40: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

101

Gambar 4.10 Faktor – faktor selain Bauran Promosi

Sumber : Hasil pengolahan Kuesioner

4.4 Analisis dan Pembahasan Hasil Pengolahan Analisis Faktor

4.4.1 Uji variabel yang layak untuk pengujian lanjutan pertama

Dari hasil output progran SPSS untuk data 22 pernyataan yang dijawab oleh 100 responden

dalam kuesioner di dapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.37 KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy. ,647

Approx. Chi-Square 1428,765

df 231

Bartlett's Test of

Sphericity

Sig. ,000

Sumber : Hasil Output SPSS

Page 41: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

102

Angka KMO and Bartlett’s test adalah 0,647 dengan signifikansi 0,000. Oleh karena angka

tersebut sudah diatas 0,5 dan signifikansi jauh berikut 0,05 ( 0,000 << 0,05 ), maka variabel

dan sampel yang ada sebenarnya sudah bisa dianalisa lebih lanjut.

Hipotesis untuk uji diatas adalah :

• Ho < 0,05 sampel belum memadai untuk dianalisis lebih lanjut.

• Hi > 0,05 sampel sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut.

Uji ini dilakukan dengan mempehatikan angka MSA. Angka MSA ( Measure Of Sampling

Adequency ) berkisar antara 0 sampai 1, dengan kriteria sebagai berikut :

• MSA = 1, variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel yang lain.

• MSA > 0,5, variabel masih bisa di prediksi dan dianalisis lebih lanjut.

• MSA < 0,5, variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut, atau

dikeluarkan dari variabel lain.

Data mengenai 22 pernyataan yang berasal dari 100 responden kemudian dianalisa pada

anti image correlation, menunjukkan kriteria angka MSA adalah diatas 0,500 yang berarti

variabel masih bisa diprediksi untuk dianalisis lebih lanjut.

Pada bagian bawah ( Anti Image Correlation ), khusus nya pada angka yang bertanda a

(arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah ). Untuk lebih jelas nya dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Page 42: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

103

Tabel 4.38 Angka MSA Pengujian Pertama

Variabel Angka MSA

Variabel Angka MSA

A1 0,500 D2 0,548

A2 0,261 D3 0,587

B1 0,551 D4 0,575

B2 0,728 E1 0,647

B3 0,642 E2 0,649

C1 0,819 E3 0,743

C2 0,730 F1 0,591

C3 0,752 F2 0,502

C4 0,805 F3 0,519

C5 0,799 F4 0,497

D1 0,850 F5 0,450

Sumber : Hasil Output SPSS

Seperiti nampak pada tabel diatas terdapat beberapa variabel yang angka MSA nya berikut

0,500. Dengan kriteria angka MSA > 0,500 maka terdapat beberapa variabel yang tidak

Page 43: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

104

memenuhi batas 0,500. Variabel – veriabel tersebut adalah A2 (0,261), F4 (0,497) dan F5

(0,450).

Dari kedua hasil diatas, terdapat variabel variabel yang memiliki korelasi yang cukup tinggi.

Namun, masih terdapat 4 varabel yang memiliki angka MSA < 0,500. Dari keempat variabel

dengan angka MSA rendah tersebut yang akan dikeluarkan pada pengujian selanjutnya adalah

variabel dengan angka MSA terendah, yaitu pernyataan A2.

4.4.2 Uji variabel yang layak untuk pengujian lanjutan kedua

Dari hasil output progran SPSS untuk data 21 pernyataan yang dijawab oleh 100 responden

dalam kuesioner di dapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.39 KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,682

Approx. Chi-Square 1370,356 Df 210

Bartlett's Test of Sphericity

Sig. ,000

Sumber : Hasil Output SPSS

Angka KMO and Bartlett’s test adalah 0,682 dengan signifikansi 0,000. Pada pengujian yang

kedua, angka KMO and Bartlett’s sudah diatas 0,500 dan dan signifikansi jauh berda berikut

0,05 (0,000 << 0,05 ), maka variabel dan sampel yang ada secara keseluruhan bisa dianalisis

lebih lanjut.

Proses penghilangan variabel dengan angka MSA dibawah 0,500 yaitu variabel A1 pada

pengujian pertama meningkatkan angka MSA total dari yang sebelumnya 0,647 menjadi 0,682.

Page 44: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

105

Hipotesis untuk uji diatas adalah :

• Ho < 0,05 sampel belum memadai untuk dianalisis lebih lanjut.

• Hi > 0,05 sampel sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut.

Uji ini dilakukan dengan mempehatikan angka MSA. Angka MSA ( Measure Of Sampling

Adequency ) berkisar antara 0 sampai 1, dengan kriteria sebagai berikut :

• MSA = 1, variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel yang lain.

• MSA > 0,5, variabel masih bisa di prediksi dan dianalisis lebih lanjut.

• MSA < 0,5, variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut, atau

dikeluarkan dari variabel lain.

Data mengenai 21 pernyataan yang berasal dari 100 responden kemudian dianalisa kedua

kalinya pada anti image correlation, menunjukkan kriteria angka MSA adalah diatas 0,500 yang

berarti variabel masih bisa diprediksi untuk dianalisis lebih lanjut.

Pada bagian bawah ( Anti Image Correlation ), khusus nya pada angka yang bertanda a (

arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah ). Untuk lebih jelas nya dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Page 45: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

106

Tabel 4.40 Angka MSA Pengujian Kedua

Variabel Angka MSA

Variabel Angka MSA

A1 0,602 D3 0,618

B1 0,578 D4 0,600

B2 0,731 E1 0,665

B3 0,691 E2 0,653

C1 0,828 E3 0,722

C2 0,770 F1 0,611

C3 0,798 F2 0,547

C4 0,800 F3 0,540

C5 0,771 F4 0,482

D1 0,836 F5 0,526

D2 0,595

Sumber : Hasil Output SPSS

Dari kedua hasil diatas, terdapat variabel - variabel yang memiliki korelasi yang cukup

tinggi. Namun, masih terdapat 1 varabel yang memiliki angka MSA < 0,500. Dari variabel

Page 46: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

107

dengan angka MSA terendah tersebut yang akan dikeluarkan pada pengujian selanjutnya adalah

pernyataan F4.

4.4.3 Uji variabel yang layak untuk pengujian lanjutan ketiga

Dari hasil output progran SPSS untuk data 20 pernyataan yang dijawab oleh 100 responden

dalam kuesioner di dapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.41 KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,699

Approx. Chi-Square 1239,693 df 190

Bartlett's Test of Sphericity

Sig. ,000

Sumber : Hasil Output SPSS

Angka KMO and Bartlett’s test adalah 0,699 dengan signifikansi 0,000. Pada pengujian yang

ketiga, angka KMO and Bartlett’s sudah diatas 0,500 dan dan signifikansi jauh berda berikut

0,05 (0,000 << 0,05 ), maka variabel dan sampel yang ada secara keseluruhan bisa dianalisis

lebih lanjut.

Proses penghilangan variabel dengan angka MSA dibawah 0,500 yaitu variabel F4 pada

pengujian ketiga meningkatkan angka MSA total dari yang sebelumnya 0,682 menjadi 0,699.

Hipotesis untuk uji diatas adalah :

• Ho < 0,05 sampel belum memadai untuk dianalisis lebih lanjut.

• Hi > 0,05 sampel sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut.

Page 47: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

108

Uji ini dilakukan dengan mempehatikan angka MSA. Angka MSA ( Measure Of Sampling

Adequency ) berkisar antara 0 sampai 1, dengan kriteria sebagai berikut :

• MSA = 1, variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel yang lain.

• MSA > 0,5, variabel masih bisa di prediksi dan dianalisis lebih lanjut.

• MSA < 0,5, variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut, atau

dikeluarkan dari variabel lain.

Data mengenai 20 pernyataan yang berasal dari 100 responden kemudian dianalisa kedua

kalinya pada anti image correlation, menunjukkan kriteria angka MSA adalah diatas 0,500 yang

berarti variabel masih bisa diprediksi untuk dianalisis lebih lanjut.

Pada bagian bawah ( Anti Image Correlation ), khusus nya pada angka yang bertanda a (

arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah ). Untuk lebih jelas nya dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Tabel 4.42 Angka MSA Pengujian Ketiga

Variabel Angka MSA

Variabel Angka MSA

A1 0,594 D2 0,569

B1 0,609 D3 0,639

B2 0,725 D4 0,629

B3 0,694 E1 0,665

Page 48: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

109

C1 0,807 E2 0,659

C2 0,776 E3 0,714

C3 0,797 F1 0,658

C4 0,881 F2 0,524

C5 0,791 F3 0,509

D1 0,837 F5 0,416

Sumber : Hasil Output SPSS

Dari kedua hasil diatas, terdapat variabel - variabel yang memiliki korelasi yang cukup

tinggi. Namun, masih terdapat 1 varabel yang memiliki angka MSA < 0,500. Dari variabel

dengan angka MSA terendah tersebut yang akan dikeluarkan pada pengujian selanjutnya adalah

pernyataan F5.

4.4.4 Uji variabel yang layak untuk pengujian lanjutan keempat

Dari hasil output progran SPSS untuk data 19 pernyataan yang dijawab oleh 100 responden

dalam kuesioner di dapatkan hasil sebagai berikut :

Page 49: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

110

Tabel 4.43 KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,733

Approx. Chi-Square 1177,583 Df 171

Bartlett's Test of Sphericity

Sig. ,000 Sumber : Hasil Output SPSS

Angka KMO and Bartlett’s test adalah 0,733 dengan signifikansi 0,000. Pada pengujian yang

keempat, angka KMO and Bartlett’s sudah diatas 0,500 dan dan signifikansi jauh berda berikut

0,05 (0,000 << 0,05 ), maka variabel dan sampel yang ada secara keseluruhan bisa dianalisis

lebih lanjut.

Proses penghilangan variabel dengan angka MSA dibawah 0,500 yaitu variabel F5 pada

pengujian keempat meningkatkan angka MSA total dari yang sebelumnya 0,699 menjadi 0,733.

Hipotesis untuk uji diatas adalah :

• Ho < 0,05 sampel belum memadai untuk dianalisis lebih lanjut.

• Hi > 0,05 sampel sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut.

Uji ini dilakukan dengan mempehatikan angka MSA. Angka MSA ( Measure Of Sampling

Adequency ) berkisar antara 0 sampai 1, dengan kriteria sebagai berikut :

• MSA = 1, variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel yang lain.

• MSA > 0,5, variabel masih bisa di prediksi dan dianalisis lebih lanjut.

Page 50: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

111

• MSA < 0,5, variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut, atau

dikeluarkan dari variabel lain.

Pada bagian bawah ( Anti Image Correlation ), khusus nya pada angka yang bertanda

a ( arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah ). Untuk lebih jelas nya dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

Tabel 4.44 Angka MSA Pengujian Keempat

VariabelAngka MSA

VariabelAngka MSA

A1 0,594 D2 0,568

B1 0,609 D3 0,639

B2 0,725 D4 0,629

B3 0,694 E1 0,665

C1 0,807 E2 0,659

C2 0,776 E3 0,714

C3 0,797 F1 0,658

C4 0,881 F2 0,524

C5 0,791 F3 0,508

D1 0,837

Sumber : Hasil Output SPSS

Page 51: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

112

Data mengenai 19 variabel yang berasal dari 100 responden dianalisis pada Anti Image

Correlation, menunjukkan kriteria angka MSA diatas 0,500. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

– variabel tersebut masih dapat diprediksi untuk dianalisa lebih lanjut.

Dari kedua hasil pengujian diatas, semua variabel memiliki korelasi yang cukup tinggi

dengan variabel lain, sehingga analisis layak untuk dilanjutkan dengan mengikutkan 19 variabel.

4.4.5 Pengujian Lanjutan Analisis Faktor

Tabel 4.45 Communalities

Initial Extraction A1 1,000 ,599B1 1,000 ,751B2 1,000 ,773B3 1,000 ,677C1 1,000 ,812C2 1,000 ,827C3 1,000 ,704C4 1,000 ,686C5 1,000 ,682D1 1,000 ,620D2 1,000 ,614D3 1,000 ,756D4 1,000 ,617E1 1,000 ,791E2 1,000 ,809E3 1,000 ,730F1 1,000 ,878F2 1,000 ,863F3 1,000 ,630

Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber : Hasil Output SPSS

Page 52: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

113

• Communalities

Communalities pada dasarnya adalah jumlah varian ( bisa dalam persentase ) suatu

variabel mula – mula yang bisa dijelaskan oleh faktor yang ada. Untuk variabel A1 (periklanan) ,

angka nya adalah 0,599. Hal ini berarti sekitar 59,9% variabel periklanan bisa dijelaskan oleh

faktor yang terbentuk.

Untuk variabel B1 (promosi penjualan 1), angkanya adalah 0,751. Hal ini berarti 75,1%

varian variabel B1 (promosi penjualan 1) bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Demikian

seterusnya untuk variabel lainnya. Semua variabel dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk

dengan ketentuan bahwa semakin besar communalities sebuah variabel, berarti semakin erat

hubungan variabel yang bersangkutan dengan faktor yang terbentuk.

• Total Variance

Pada tabel Total Variance explained, 19 variabel yang dianalisis ternyata dapat

dikelompokkan menjadi 5 faktor, yaitu eigenvalues yang menunjukkan angka lebih besar dari

pada 1. Dengan demikian berarti terdapat 5 faktor yang terbentuk.

Dari tabel Total Variance Explained diatas, juga dapat diketahui bahwa kelima faktor dapat

menjelaskan 72,73 % dari variabilitas kesembilan belas variabel asli.

Page 53: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

114

Tabel 4.46 Total Variance Explained

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Component Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % 1 5,791 30,478 30,478 5,791 30,478 30,4782 2,756 14,504 44,982 2,756 14,504 44,9823 2,265 11,919 56,901 2,265 11,919 56,9014 1,679 8,836 65,737 1,679 8,836 65,7375 1,329 6,993 72,730 1,329 6,993 72,7306 ,883 4,648 77,378 7 ,772 4,065 81,443 8 ,605 3,182 84,625 9 ,529 2,783 87,408 10 ,474 2,497 89,905 11 ,355 1,869 91,774 12 ,328 1,727 93,501 13 ,307 1,617 95,118 14 ,249 1,311 96,428 15 ,197 1,038 97,466 16 ,162 ,854 98,320 17 ,128 ,673 98,993 18 ,112 ,591 99,584 19 ,079 ,416 100,000

Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber : Hasil Output SPSS

• Scree Plot

Jika pada tabel Total Variance menjelaskan dasar jumlah faktor yang didapat dengan

perhitungan angka, Sree Plot menampakkan hal tersebut dengan grafik. Terlihat bahwa dari

faktor satu ke faktor kedua, menurun dengan cukup tajam. Kemudian dari angka 2 ke angka 3,

garis masih menurun. Demikian pula dari angka 3 ke angka 4, dan dari angka 4 ke angka

5,namun kini dengan slop yang lebih kecil. Beberapa faktor yanbg berada dibawah angka 1 dari

Page 54: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

115

sumbu Y (eigenvalue). Hal ini menunjukkan bahwa 5 faktor adalah jumlah yang paling baik

untuk ‘meringkas’ kesembilan belas variabel yang ada.

Gambar 4.11 Scree Plot

Component Matrix(a)

Extraction Method: Principal Component Analysis. a 5 components extracted.

Sumber : Hasil Output SPSS

• Component Matrix

Setelah diketahui bahwa lima faktor adalah jumlah yang paling optimal, tabel Component

Matrix menunjukkan seluruh variabel pada lima faktor yang terbentuk. Factor loadings, yaitu

besarnya korelasi antara masing – masing variabel dengan faktor 1, faktor 2, faktor 3, faktor 4

dan faktor 5. Penentuan variabel yang masuk masing – masing faktor dilakukan dengan

memperbandingkan besaran korelasi pada setiap baris. Dengan ketentuan sebagai berikut :

Page 55: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

116

• Angka korelasi < 0,500 , korelasi lemah

• Angka korelasi > 0,500 , korelasi kuat

Karena masih ada faktor yang variabel yang belum jelas akan dimasukkan ke dalam faktor

yang mana, maka perlu dilakukan proses rotasi agar semakin jelas perbedaan sebuah variabel

yang akan dimasukkan ke dalam faktor 1,2,3,4 atau 5.

Tabel 4.47 Component Matrix

Component

1 2 3 4 5

A1 -,422 -,144 ,139 ,617 -,011 B1 ,444 -,323 -,093 ,485 -,453 B2 ,469 -,556 ,024 ,460 -,179 B3 ,722 -,132 ,206 ,143 -,275 C1 ,847 -,093 ,236 -,175 -,005 C2 ,869 -,081 ,091 -,145 -,187 C3 ,719 -,050 ,114 -,390 ,139 C4 ,779 ,021 ,120 -,250 -,039 C5 ,764 ,006 -,095 -,276 -,118 D1 ,665 ,115 -,309 ,225 -,134 D2 ,290 -,236 ,149 ,090 ,666 D3 ,496 -,241 ,046 ,375 ,556 D4 ,622 ,034 ,145 ,255 ,377 E1 ,098 ,667 ,559 ,127 -,084 E2 ,007 ,553 ,672 ,226 -,003 E3 ,118 ,635 ,541 ,112 -,086 F1 ,359 ,594 -,551 ,297 ,069 F2 ,260 ,622 -,599 ,223 ,030 F3 ,337 ,516 -,483 -,077 ,109

Sumber : Hasil Output SPSS

Page 56: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

117

Tabel 4.48 Rotated Component Matrix(a)

Component 1 2 3 4 5 A1 -,680 -,161 ,115 ,294 ,107 B1 ,111 ,071 -,093 ,851 -,016 B2 ,133 -,135 -,193 ,788 ,280 B3 ,543 -,002 ,170 ,582 ,119 C1 ,803 -,019 ,128 ,270 ,278 C2 ,807 ,089 ,059 ,387 ,118 C3 ,799 ,015 -,002 -,016 ,256 C4 ,783 ,092 ,103 ,168 ,161 C5 ,772 ,214 -,059 ,188 ,050 D1 ,376 ,517 -,029 ,443 ,117 D2 ,126 -,100 -,070 -,080 ,760 D3 ,123 ,085 -,056 ,249 ,818 D4 ,320 ,186 ,194 ,216 ,629 E1 ,063 ,089 ,879 -,066 -,043 E2 -,063 -,057 ,892 -,037 ,068 E3 ,086 ,083 ,843 -,055 -,040 F1 ,036 ,925 ,090 ,084 ,074 F2 -4,41E-005 ,927 ,054 ,004 -,031 F3 ,242 ,738 -,004 -,163 6,85E-005

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

a Rotation converged in 6 iterations. Sumber : Hasil Output SPSS

• Rotated Component Matrix

Pada Rotated Component Matrix banyak sekali variabel yang mengalami rotasi, menjadi

lebih besar atau lebih kecil. Pada rotated component matrix variabel – variabel masuk pada tiap

– tiap faktor sebagai berikut :

Page 57: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

118

Faktor 1 Faktor 2 Faktor 3 Faktor 4 Faktor 5

• A1

• C1

• C2

• C3

• C4

• C5

• D1

• F1

• F2

• F3

• E1

• E2

• E3

• B1

• B2

• B3

• D2

• D3

• D4

• Menentukan Label Faktor

• Setelah faktor – faktor terbentuk, ternyata variabel – variabel yang masuk pada masing –

masing faktor tidak sama dengan prediksi sebelumnya. Oleh karenanya, perlu

memberikan nama label baru yang representatif bagi variabel – variabel yang

masuk didalam masing – masing faktor sebagai berikut : publisitas ( 30,48% ),

penyampaian informasi (14,50%), pemasaran langsung ( 11,92% ),

promosi penjualan ( 8,84% ), dan penjualan personal ( 6,99% ). Jumlah

varians tersebut diatas kurang dari 100%, hal ini menunjukkan masih terdapat

faktor – faktor lain yang belum tersungkap, seperti : lokasi penjualan, premi, dan

variasi pilihan jasa.

• Component Transformation Matrix

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pada digonal faktor ( component ) 1,2,3,4 dan 5

memiliki angka diatas 0,500 yaitu 0,795, 0,627, 0,706, 0,658 dan 0,841. Hal ini membuktikan

Page 58: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

119

bahwa kelima faktor ( component ) yang terbentu sudah tepat karena mempunyai korelasi yang

tinggi. Sedangkan faktor 2, walaupun memiliki angka korelasi diatas 0,500 , namun memiliki

korelasi yang lebih tinggi dengan faktor 3 yaitu 0,659. Dengan demikian antara faktor 2 dan 3

cenderung terjadi interkorelasi.

Tabel 4.49 Component Transformation Matrix

Component 1 2 3 4 5 1 ,795 ,286 ,074 ,408 ,338 2 -,014 ,627 ,659 -,362 -,203 3 ,107 -,682 ,706 ,014 ,155 4 -,587 ,235 ,229 ,658 ,338 5 -,107 ,068 -,092 -,519 ,841

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

Sumber : Hasil Output SPSS

4.4.6 Interpretasi Hasil Analisis Faktor

Semua variabel yang masuk pada tiap – tiap faktor mempunyai korelasi positif, artinya

bertambah besar loading variabel yang bersangkutan bertambah besar pula kecenderungan

repeat order pelanggan terhadap asuransi kendaraan bermotor Jasindo Oto.

4.4.6.1 Faktor Publisitas

Faktor publisitas. ( 30,48% ), menunjukkan hubungan konstruktif dengan sejumlah

masyarakat yang berkepentingan yaitu terdiri dari variabel ; brosur dan banner (loading -

0,680), publikasi ( loading 0,803 ), berita (loading 0,807 ), pidato ( 0,799 ), publikasi laporan

keuangan ( loading 0,783 ) dan kegiatan pelayanan masyarakat ( 0,772 ).

Page 59: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

120

Keberadaan brosur dan banner merupakan salah satu alat untuk menyampaikan informasi

kepada pelanggan. Sedangkan, berdasarkan tujuannya periklanan tidak hanya untuk

menginformasikan keberadaan jasa yang ditawarkan tetapi juga untuk meyakinkan pelanggan

bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat. Jasa asuransi merupakan jasa yang

memebrikan dampak dalam jangka waktu yang culup panjang sehingga memerlukan keyakinan

dan kepercayaan dari pelanggan dalam menggunakan dan memilih jasa asuransi.

Perusahaan – perusahaan sangat tergantung pada materi yang dipublikasikan untuk

menjangkau dan mempengaruhi pasar sasaran. Dengan mengkomunikasikan pesan dalam suatu

konteks editorial dapat menambah kredibilitas perusahaan. Dengan menambah kredibilitas

perusahaan maka pencitraan masyarakat dan pelanggan terhadap perusahaan pun akan

meningkat, hal ini akan berpengaruh terhadap kepercayaan pelanggan terhadap pelayaan jasa

yang diberikan oleh perusahaan. Masyarakat dan pelanggan akan memilih perusahaan yang

dapat mereka percaya untuk menggunakan jasa – jasa yang diperlukan.

Tidak semua konsumen ataupun pelanggan yang dapat dipengaruhi melalui iklan dan agen

sebagai wiraniaga, maka dari itu untuk menjangkau kelompok konsumen dan pelanggan

tersebut digunakan berita yang berupa cerita di media untuk menarik perhatian dan

mempengaruhi.

Pidato merupakan alat lain untuk menciptakan publisitas jasa asuransi dan perusahaan.

Semakin banyak eksekutif perusahaan yang harus menjawab pertanyaan dari media atau

Page 60: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

121

memberi ceramah di asosiasi perdagangan atau rapat penjualan, dan penampilan –

penampilan itu dapat membangun citra perusahaan. Dalam bisnis jasa khususnya asuransi

kondisi keuangan perusahaan secara umum ikut mempengaruhi kepercayaan konsumen akan

kualitas pelayanan jasa yang mampu diberikan oleh perusahaan tersebut.

Citra baik yang diberikan oleh perusahaan kepada masyarakat lingkungan sekitar akan

menyebar kepada masyarakat lain yang tidak berada di lingkungan perusahaan. Hal ini

berkesinambungan dengan variabel – variabel lain, yang juga bermanfaat untuk memberikan

citra positif perusahaan di mata palanggan, konsumen, kolega, rekan bisnis dan juga

masyarakat secara umum.

4.4.6.2 Faktor Penyampaian Informasi

Faktor penyampaian informasi (14,50% ), yang terdiri dari variabel : rekomunikasi (

loading 0,517 ), strategi promosi yang dilakukan perusahaan ( loading 0,925 ), informasi melalui

strategi promosi ( loading 0,927 ), informasi dari mulut ke mulut ( loading 0,738 ).

Sikap, perilaku dan pelayanan yang diberikan oleh agen mewakili kredibilitias perusahaan

secara umum di hadapan pelanggan. Agen yang dapat berkomunikasi secara langsung dan

personal dengan pelanggan memiliki kesempatan untuk meyakinkan pelanggan atas kualitas

jasa asuransi yang disediakan oleh perusahaan. Selain itu, agen juga dapat menjelaskan tentang

hal – hal yang kuang di pahami oleh pelanggan shingga planggan dapat lebih mudah

menentukan jelis polis asuransi yang mana yang paling tepat dan sesuai dengan kebutuhan juga

kemampuan mereka.

Page 61: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

122

Rekomendasi dan hal – hal positif yang disampaikan oleh pelanggan kepada kerabat dan

keluarganya menggambarkan bahwa pelanggan dalam hal ini pemegang polis asuransi merasa

puas dengan pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan. Sehingga tidak hanya

tetep menggunakan Jasindo Oto sebagai asuransi kendaraan bermotor mereka namun, mereka

juga secara tidak langsung mempengaruhi orang – orang dilingkungan nya untuk menggunakan

jasa asuransi yang disediakan oleh Asuransi Jasindo.

4.4.6.3 Faktor Pemasaran Langsung

Faktor pemasaran langsung ( 11,92% ), variabel yang masuk didalamnya adalah

customer service ( loading 0,879 ), kegiatan telemarketing ( loading 0,892 ), dan website

perusahaan ( loading 0,843 ).

Keberadaan customer service yang menyediakan layanan bebas pulsa bagi para pelanggan

yang akan menyampaikan keluhan dan memerlukan informasi – informasi seputar jasa yang

mereka gunakan. Keberadaan fasilitas ini menjadi salah satu jalan yang dapat memepermudah

komunikasi antara pelanggan dengan pihak perusahaan.

Tujuan utama dari telemarketing pada Jasindo Oto adalah untuk mengingatkan

parapemegang polis akan tanggal jatuh tempo dari polis yang mereka miliki, hal ini dilakukan

karena memang tidak sedikit pemegang polis yang tidak terlalu sadar dengan tanggal jatuh

tempo polis asuransi mereka. Sasaran kedua dari kegiatan telemarketing ini adalah untuk

meyakinkan para pemegang polis agar tetap menggunakan Jasindo Oto untuk asuransi

kendaraan bermotor mereka. Sekain itu, kegiatan telemarketing ini juga dapat menampung

Page 62: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

123

keluhan – keluhan yang dialami oleh para pemegang polis, hal ini berkesinambungan dengan

fasilitas custermer service yang disediakan oleh perusahaan.

Website perusahaan berisi tentang riwayat perusahaan, misi, jasa yang ditawarkan, lokasi

dan juga menawarkan peristiwa terkini. Hal ini membantu pelanggan dan masyarakat untuk

dapat memperoleh informasi mengenai perusahaan dan jasa tanpa harus datang ke kantor

penjualan ataupun kantor agen perusahaan.

4.4.6.4 Faktor Promosi Penjualan

Faktor promosi penjualan ( 8,84% ), merupakan kumpulan alat – alat insentif yang

beragam, sebagian besar berjangka waktu pendek, dirancang untuk mendorong penutupan polis

dan perpanjangan polis. Variabel yang masuk didalamnya adalah potongan premi ( loading

0,851 ), “no claim bonus” ( loading 0,788 ) dan pameran dagang ( loading 0,582 ).

Pelanggan tertarik dengan potongan premi yang diberikan oleh perusahaan pada saat –

saat tertentu. Dengan adanya potongan premi ini berpengaruh langsung terhadap biaya premi

yang harus dibayarkan oleh pemegang polis. Biasanya perusahaan memberikan potongan premi

pada saat perayaan ulang tahun perusahaan dan tanggal penting nasional lainnya.

Program promosi ”no claim bonus” merupakan program promosi yang memberikan

potongan premi (diskon) kepada pemegang polis yang akan memperpanjang polis mereka,

dengan syarat pada periode polis sebelumnya pelanggan tersebut tidak mengajukan klaim. Hal

ini membuat para pemegang polis yang tidak mengajukan klaim tertarik untuk memperpanjang

polis nya kembali karena bisa mendapatkan bonus yang dapat meringankan beban premi yang

harus mereka tanggung.

Page 63: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

124

Keberadaan stand Jasindo Oto pada event-event otomotif dan pameran dagang dapat

mempermudah pelanggan untuk mendapatkan informasi. Hal ini dapat ikut menarik perhatian

para pelanggan. Dan masyarakat luas dapat mengetahui keberadaan produk – produk ritel yang

dimiliki Asuransi Jasindo, mengingat masyarakt industri dan masyarakat umum lebih mengenal

Asuransi Jasindo sebagai asuransi yang menyediakan jasa asuransi pada segmen korporasi.

4.4.6.5 Faktor Penjualan Personal

Faktor penjualan personal ( 6,99% ), tiga variabel tentang penjualan personal yang

terdapat dalam faktor ini adalah : melayani ( loading 0,760 ), proses penutupan polis ( loading

0,818 ) dan menetapkan sasaran ( loading 0,629 ).

Wakil penjualan dalam hal ini agen memberikan berbagai pelayanan kepada pelanggan,

mengkonsultasikan masalah, memberikan bantuan teknis, dan membantu pembiayaan.

Kecekatan dan keterbukaan para agen dalam melayani pelanggan dalam hal ini pemegang polis

ikut menjadi pertimbangan yang mempengaruhi keputusan repeat order pemegang polis Jasindo

Oto. Pelanggan tidak hanya memperhatikan fasilitas dan manfaat yang mereka dapatkan

dengan memiliki polis asuransi tetapi juga mempertimbangkan bagaimana para agen memlayani

dan membantu pelanggan dalam mengurus administrasi.

Agen mendekati, mempresentasikan, menjawab keberatan – keberatan dan menutup polis.

Kegiatan – kegiatan yang dilakukan agen tersebut bertujuan untuk membantu dan

mempermudah proses pelanggan untuk memiliki polis asuransi.

Agen memutuskan cara mengalokasikan waktu ke para calon pelanggan dan pemegang

polis. Dengan begitu pelanggan akan mendapatkan perhatian dan pelayanan yang merata dari

Page 64: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

125

agen, dengan pelayanan yang memadai tersebut pelanggan pun akan merasa puas dengan

pelayanan yang maksimal tersebut. Variabel melayani, proses penutupan polis dan menetapkan

sasaran memiliki kesinambungan yang merupakan sebuah rentetan kegiatan yang juga

menunjang keputusan perpanjangan polis pemegang polis Jasindo Oto.

4.4.7 Korelasi Antar Faktor

4.4.7.1 Korelasi antara faktor publisitas dan faktor promosi penjualan tehadap stand

pada pameran dagang

Variabel B3 adalah pertanyaan kuesioner tentang pengaruh keberadaan stand Jasindo Oto

pada pameran dagang. Pada communalites extraction variabel B3 menunjukkan angka o,677.

Hal ini berarti bahwa 67,7%korelasi yang dapat dijelaskan pada faktor yang bersangkutan. Pada

rotated component matrix, loading variabel B3 pada faktor 1 adalah 0,543 sedangkan terhadap

faktor 4 adalah 0,582. Karena loading 0,582 lebih besar dari pada 0,543 maka variabel B3

dimasukkan pada faktor 4, angka 0,582 lebih besar dari pada 0,5 maka diinterpretasikan bahwa

korelasinya cukup kuat, dengan demikian maka variabel B3 selain mempunyai korelasi dengan

faktor 4 juga mempunyai korelasi pada faktor 1.

Dari analisa tersebut diatas manunjukkan adanya korelasi positif antara faktor publisitas

dan faktor promosi penjualan terhadap stand Jasindo Oto pada pameran dagang. Hal ini dapat

dipersepsikan bahwa stand pada pameran dagang yang merupakan salah satu alat promosi

penjualan dapat menjadi sarana penghubung antara pelanggan dan perusahaan yang juga

dapat dijadikan sarana publisitas baik kepada pelanggan ataupun masyarakat secara umum.

Page 65: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

126

4.4.7.2 Korelasi antara faktor penyampaian informasi dengan faktor pemasaran

langsung

Angka pada diagonal faktor (component ) 2, ketersediaan cukup tinggi yaitu, 0,627,

sdangkan angka korelaasi faktor 2 component 3 lebih tinggi lagi yaitu -0,682. Ini memberikan

indikasi bahwa kecendrungan pelanggan memilih adanya penyampaian informasi yang baik dari

pihak perusahaan kepada pihak pelanggan walaupun tidak harus melalui elemen atau alat-alat

pemasaran langsung. Karena itu hubungan antara penyampaian informasi dan pemasaran

langsung cukup erat.

Pelanggan mempersepsikan bahwa apabila tersedia fasilitas selain pemasaran langsung

yang dapat menyampaikan informasi lebih jelas dan detail sesuai dengan kebutuhan informasi

mereka, maka pelanggan akan lebih memanfaatkan fasilitas tersebut diabandingkan dengan

fasilitas pemasaran langsung. Hal ini menunjukkan bahwa penyampaian informasi yang baik

menimbulkan kecendrungan perpanjangan polis oleh pelanggan yang lebih besar dari pada

pemasaran langsung yang dilakukan oleh perusahaan.

4.4.8 Faktor – Faktor Dominan

Dari hasil analisis secara keseluruhan, ternyata faktor – faktor yang paling dominan dalam

mempengaruhi keputusan pemegang polis untuk memperpanjang polis secara berurutan adalah

publisitas dan faktor penyampaian informasi.

Page 66: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

127

Faktor publisitas ( iklan pada surat kabar, kegiatan publikasi, penciptaan berita, pidato,

keterbukaan mengenai laporan keuangan, dan kegiatan pelayanan masyarakat ) merupakan

faktor yang paling dominan dengan varians sebesar 30,48%. Faktor penyampaian informasi (

rekomunikasi dan penyampaian hal – hal positif tentang Jasindo Oto ) merupakan faktor

dominan selanjutnya dengan varians sebesar 14,50%.

Kecendrungan pelanggan memilih faktor publisitas sebagai faktor yang paling dominan

menunjukkan bahwa pelanggan memperhatikan kegiatan publisitas yang dilakukan oleh

perusahaan. Hal ini menggambarkan bahwa pelanggan lebih memperhatikan citra perusahaan

dalam hal mempertimbangkan penggunaan jasa asuransi, dimana citra perusahaan tersebut

dapat tersampaikan kepada pelanggan dan masyarakat umum melalui kegiatan publisitas yang

dilakukan oleh perusahaan.

Dari uraian tersebut diatas, maka pengaruh kegiatan publisitas dalam membangun dan

menjaga citra perusahaan lebih mempengaruhi keputusan konsuen pemegang polis untuk

memperpanjang polis asuransi yang mereka miliki, dibandingkan dengan promosi penjualan

yang dilakukan oleh Jasindo Oto dan keberadaan agen sebagai penghubung antara perusahaan

dengan pelanggan. Dalam hal memilih jasa asuransi pelanggan mengutamakan unsur

kepercayaan kepada perusahaan yang menyediakan jasa, karena asuransi merupakan jasa yang

dimanfaatkan dalam waktu yang cukup lama dan membutuhkan kepercayaan dari

pelanggankepada perusahaan.

Pelanggan akan lebih terbuka menerima dan mendengarkan penyampaian informasi yang

diberikan oleh agen, apabila agen tersebut menawarkan jasa dari perusahaan yang memiliki

Page 67: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

128

citra baik dimata pelanggan dan masyarakat. Citra baik dan kredibilitas yang dimiliki perusahaan

akan memudahkan agen dalam memperkenalkan dan memasarakan jasa yang ditawarkan.

4.4.9 Implikasi Hasil Penelitian

Implikasi yang dapat terlihat langsung dari penelitian adalah penjelasan baik secara teori

maupun terapan bagaimana metode analisis faktor dapat menganalisa secara rinci tentang

hubungan yang dimaksud pada rancangan implikasi penelitian di bab sebelumnya.

Ditunjukkan pula bagaimana indikator-indikator dari variabel bauran promosi berpengaruh

terhadap perusahaan di mana akan terlihat mana bagian yang paling berpengaruh atau dapat

menjelaskan bauran promosi PT Asuransi Jasa Indonesia khususnya untuk produk Jasindo Oto.

Dari kelima elemen bauran promosi yaitu, periklanan, promosi penjualan, hubungan

masyarakat, penjualan personal, dan pemasaran langsung setelah dianalisa menggunakan

analisis faktor terbentuk beberapa faktor baru yaitu publisitas, penyampaian informasi,

pemasaran langsung, promosi penjualan danpenjualan personal. Pada variabel – variabel baru

yang terbentuk tersebut terdapat faktor – faktor dominan yaitu, faktor publisitas dan faktor

penyampaian informasi yang mempengaruhi keputusan repeat order (memperpanjang polis)

pelanggan Jasindo Oto. Selain dari faktor – faktor yangterbentuk dari bauran promosi, terdapat

faktor – faktor lain yang turut mempengaruhi proses keputusan repeat order (memperpanjang

polis) pelanggan Jasindo Oto. Diantara pilihan faktor selain bauran promosi yang disediakan

oleh penulis pelanggan dominan memilih faktor pilihan jaminan produk yang disediakan oleh

Jasindo Oto beragam.

Page 68: Bab 4 Hasil dan Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-2-00435-MN Bab 4.pdfsatelit komunikasi seperti Palapa. ... kajian analisa yang cermat melalui Man Power

129

Selanjutnya PT Asuransi Jasa Indonesia dapat menetapkan bauran promosi yang paling

tepat untuk Jasindo Oto sehingga angka repeat order (perpanjangan polis) pelanggan Jasindo

Oto dari PT Asuransi Jasa Indonesia dapat dipertahankan dan ditingkatkan.