BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab...
Transcript of BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-3-00330-MN Bab...
40
BAB 4
HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan
PD. Panorama BEHE berdiri sejak akhir tahun 1999 oleh bapak Edy Subagio selaku
pemilik (owner). PD. Panorama BEHE beralamat di Jl. Raya Daan Mogot Km 19, Blok AA No.
8-CA. Tangerang – Indonesia, kode pos: 15211, telepon (021) 5436 5328, 5436 5338. PD.
Panorama BEHE meimiliki beberapa merek mesin yang terdaftar, yaitu BEHE, TANDEM,
PAMOR. Produk-produk yang dihasilkan oleh PD. Panorama BEHE antara lain, Platmaker,
Plateprocessor, Plate Burner, Photo Poly Maker, UV Varnish, UV Conveyor, Spot UV,
Laminating Machine. Asal nama BEHE diambil dari kota kelahiran beliau di pelosok Timur
Kalimantan Barat, yakni “Kuala Behe”. Memahami pentingnya hak beliau sebagai produsen
mesin, maka beliau mendaftarkan merek BEHE ke Direktorat paten Departemen Kehakiman
di tahun 2002.
Berdasarkan pengalaman bekerja di perusahaan percetakan selama belasan tahun,
maka menurut beliau jasa perawatan mesin-mesin sangat dibutuhkan karena membeli mesin
baru tentu memerlukan dana yang sangat besar, oleh karena itu service dan overhaul mesin
adalah solusi yang sangat tepat. Selanjutnya beliau membuka jasa di bidang perawatan
mesin grafika dengan memilih spesifikasi perawatan mesin pracetak, seperti mesin
platemaker dan plateprocessore dengan nama perusahaan Panorama.
Dari pengalaman bongkar pasang mesin pracetak, maka pada akhir tahun 1999
beliau mencoba mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan mesin
grafika dengan menyewa rumah ukuran 3 x 12 meter di gang kecil sekitar Jakarta. Usaha
41
tersebut dimulai dengan keterbatasan modal, namun hal tersebut membuat beliau hanya
dapat bereksperimen di satu jenis mesin pada saat itu, yaitu platemaker. Setelah sukses di
mesin platemaker, Panorama juga memproduksi mesin plateprocessor, mesin expose photo
polymer, mesin expose screen, mesin UV dan mesin laminating.
Pada Desember akhir tahun 1999, perusahaan Panorama berdiri dengan aset awal
hanya +/ - 300 juta Rupiah yang terdiri dari peralatan, bahan baku, dan sewa rumah. Mesin
yang diproduksi pada saat itu hanya mesin platemaker. Setelah sukses dengan mesin
platemaker, Panorama mulai memproduksi mesin-mesin lainnya, yaitu mesin plateprocessor,
expose photo polymer, expose screen, mesin UV, dan mesin laminating. Apabila
dikalkulasikan, maka aset sekarang yang dimiliki perusahaan Panorama adalah sekitar +/ - 5
milyar Rupiah, yang terdiri dari pembelian tanah dan bangunan di kawasan Tangerang untuk
tempat produksi, mesin-mesin, bahan baku, dan peralatan. Berikut ini akan dijelaskan
spesifikasi dan gambar dari mesin platemaker buatan Panorama BEHE:
42
Sumber: PD. Panorama BEHE, 2007
Gambar 4.1 Plate Maker B-8465R
Tabel 4.1 Spesifikasi mesin Plate Maker B-8465R
Model Desktop
Ukuran efektif meja 84 x 65 cm
Jenis lampu penyinaran Metal Halide Ultra Violet Galium
Type lampu GL-10201 Ex Jepang
Jenis vacuum penyedot Rotary oil
Indikator vacuum Ada
Alarm Ada
Lama penyinaran *) +/ - 45 detik
Lampu periksa 1 buah neon acrylic kuning @ 20 watts
Pemakaian listrik 1500 watts 1 Phase 220V 50Hz
Berat total 65 kilogram (tanpa kaki)
Dimensi (L x D x T) 100 x 82 x 94 cm (tanpa kaki)
Opsional Kaki mesin
*) Tergantung jenis, merk plate dan developer yang dipakai.
Sumber: PD. Panorama BEHE, 2007
43
Sumber: PD. Panorama BEHE, 2007
Gambar 4.2 Plate Maker Plano
Tabel 4.2 Spesifikasi mesin Plate Maker Plano
Type B-11590R B-142115R
Model Floor standing Floor standing
Ukuran efektif meja 115 x 90 cm 142 x 115 cm
Jenis lampu penyinaran Metal Halide UV Galium Metal Halide UV Galium
Type lampu GL-30201 Ex Jepang GL-30201 Ex Jepang
Jenis vacuum penyedot Rotary oil Rotary oil
Indikator vacuum Ada Ada
Alarm Ada Ada
Lama penyinaran *) +/ - 50 detik +/ - 80 detik
Lampu periksa 2 buah neon 20 watts 2 buah neon 20 watts
Pemakaian listrik 4200 watts 1 Phase 220V 4200 watts 1 Phase 220V
Berat total 110 kilogram 150 kilogram
Dimensi (L x D x T) 142 x 115 x 208 cm 164 x 135 x 220 cm
*) Tergantung jenis, merk plate dan developer yang dipakai.
Sumber: PD. Panorama BEHE, 2007
44
Tabel 4.3 Daftar Harga Mesin
Nama barang Merk Ukuran Cm Tipe harga
Plate Maker BEHE Plano 115 x 90 B-11590 Rp. 37.500.000
Plate Maker BEHE ½ Plano 84 x 65 B-8465 Rp. 23.500.000
Plate Processor BEHE Plano Lebar 88 B-88 Rp. 60.000.000
Plate Processor BEHE Jumbo Lebar 118 B-118 Rp. 85.000.000
Plate Maker Tandem Plano 112 x 92 T-11292 Rp. 27.500.000
Plate Maker Tandem ½ Plano 82 x 66 T-8266 Rp. 17.500.000
Plate Processor Tandem ½ Plano Lebar 66 D-66 Rp. 37.500.000
Laminator Pamor ½ Plano Lebar 52 L-82 Rp. 75.000.000
Laminator Pamor Plano Lebar 82 L-52 Rp. 95.000.000
Spot UV Mini BEHE ½ Plano Lebar 52 SU-52 Rp. 50.000.000
Spot UV Mini BEHE ½ Plano Lebar 72 SU-52 Rp. 60.000.000
Sumber: PD. Panorama BEHE, April 2007
Catatan:
Harga belum termasuk packing, pengiriman dan biaya lain ke luar daerah.
Harga sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Karena keterbatasan yang ada, maka penelitian hanya dilakukan pada satu jenis
produk mesin saja yaitu mesin platemaker. Platemaker ini adalah mesin produksi dalam
negeri yang telah memenuhi standar kwalitas internasional untuk jenis mesin pra-cetak
bidang grafika. Maka untuk maksud di atas masih digunakan beberapa macam suku cadang
impor seperti Lampu ekspose, Vacuum, Digital Timer, Vacuum Gauge dan lampu ultra violet
metal halide galium yang dapat menghasilkan panjang gelombang cahaya yang sangat stabil
untuk mendapatkan kerataan penyinaran plate cetak offset terutama raster yang halus. Dan
juga dapat dipakai untuk menyinari film daylight dengan hasil yang baik.
45
Mesin ini juga telah dirancang otomatis untuk memudahkan pengoperasian dengan
menekan tombol yang sangat sedikit. Dan juga telah dilengkapi lampu periksa neon dengan
cover acrylic kuning serta finishing alarm untuk memberi tanda apabila mesin sudah selesai
bekerja. Selain itu, penggunaan modul PCB untuk sistem control dan modul blok untuk
ignitor lampu sangat memudahkan perawatan mesin
4.2 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan
4.2.1 Struktur Organisasi
PD. Panorama BEHE memiliki susunan struktur organisasi yang sederhana, yaitu satu
orang sebagai direktur yang langsung mengepalai setiap divisi yang memiliki tugasnya
masing-masing. Adapun divisi-divisi yang ada, yaitu: kepala produksi, kepala bubut, kepala
milling, kepala cat, logistik, administrasi, dan keuangan.
Sumber: PD. Panorama BEHE, 2007
Gambar 4.3 Struktur Organisasi PD. Panorama BEHE
Direktur
Logistik Administrasi Kepala Produksi Keuangan
kepala bubut Kepala Milling Kepala Cat
operator operator operator
46
4.2.2 Uraian Pekerjaan
Uraian pekerjaan dari struktur organisasi yang ada adalah sebagai berikut:
1. Direktur
Merupakan pimpinan tertinggi dalam operasi perusahaan.
Uraian pekerjaan:
• Memantau perkembangan perusahaan/ kondisi bisnis perusahaan.
• Memonitor strategi yang dijalankan perusahaan.
• Menyetujui atau menolak kebijakan baru/ strategi yang dijalankan
perusahaan.
• Memimpin, membina, dan memotivasi kepada bawahan agar dapat bekerja
secara produktif.
• Mengatur dan memonitor jalannya seluruh kegiatan perusahaan.
• Mengangkat dan memberhentikan karyawan.
2. Divisi Logistik
Uraian pekerjaan dari divisi logistik, yaitu:
• Mengatur dan melakukan pengiriman produk kepada konsumen.
• Membuat Purchasing Order.
• Mencari supplier.
• Mengendalikan tingkat persediaan barang.
3. Kepala Produksi
Uraian pekerjaan dari Kepala produksi, yaitu:
• Merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan
produksi.
47
• Memantau jalannya produksi.
• Mengawasi persediaan bahan baku.
• Mengontrol keadaan kualitas produk yang dihasilkan.
4. Divisi Keuangan
Uraian pekerjaan dari divisi keuangan, yaitu:
• Melakukan pembayaran gaji karyawan.
• Membayar segala keperluan yang dibutuhkan perusahaan.
5. Divisi Administrasi
Uraian pekerjaan dari divisi administrasi, yaitu:
• Membuat laporan keuangan perusahaan.
• Melaporkan keuangan perusahaan kepada pimpinan.
6. Kepala bubut
Uraian pekerjaan dari kepala bubut, yaitu:
• Mengatur dan mengawasi proses bubut yang dilakukan oleh operator.
• Bertanggungjawab kepada kepala produksi.
7. Kepala Miling
Uraian pekerjaan dari kepala miling, yaitu:
• Mengatur dan mengawasi proses miling yang dikerjakan oleh operator.
• Bertanggungjawab kepada kepala produksi.
48
Pendatang Baru Potensial
Pemasok Pembeli Pesaing
Substitusi
Ancaman
Kekuatan Tawar
Ancaman
Kekuatan Tawar
• Belum ada.
• PT. Sinar Indah. • PT. Aceh Mdia Grafika. • PT. Duta Firza. • PT. Lani Santoso Setia
Abadi.
• Produk buatan luar negeri
• PD. Baja Naga Sakti.
• PT. Aneka Makmur.
• CTP dan CPTP
8. Kepala Cat
Uraian pekerjaan dari kepala cat, yaitu:
• Mengatur dan mengawasi proses pengecatan yang dikerjakan oleh operator.
• Bertanggungjawab kepada kepala produksi.
4.3 Kondisi Bisnis Perusahaan
Gambar 4.4 Kondisi perusahaan berdasarkan Analisis Porter
Sumber: PD. Panorama BEHE, 2007
49
1. Persaingan antar perusahaan
Pesaing yang dihadapi oleh PD. Panorama BEHE dalam bidang industri pembuatan
mesin grafika datang dari perusahaan-perusahaan luar negeri, di mana produk-
produk luar negeri tersebut diimpor dan didistribusikan oleh perusahaan-perusahaan
lokal, yaitu PT. Metro Grafika (mesin buatan Taiwan); PT. Mitra Niaga Mandiri, PT.
Bintang Abadi Sejahtera, PD. Kanoman, PD. Wujud Unggul, PT. Lancar Grafika
(mesin buatan Eropa); PT. Prima Buana (mesin buatan Jepang). Strategi yang
dilakukan oleh PD. Panorama BEHE untuk bersaing dengan perusahaan luar negeri,
yaitu:
• Harga mesin yang lebih murah dibanding produk impor.
• Waktu garansi yang lebih panjang.
• Pelayanan service mesin yang biayanya lebih terjangkau.
2. Pendatang baru potensial
Untuk saat ini pendatang baru yang mengancam PD. Panorama BEHE di Indonesia
belum ada karena PD. Panorama BEHE merupakan satu-satunya perusahaan lokal
(Indonesia) yang bergerak dalam bidang pembuatan mesin grafika. Belum adanya
perusahaan lokal yang memproduksi mesin grafika dikarenakan teknologi dan
komponen mesin yang masih mahal (impor), kurangnya minat dan pengalaman
dalam bidang pembuatan mesin grafika.
3. Potensi ancaman produk pengganti
Ancaman produk pengganti dari mesin grafika saat ini adalah CTP (Computer to
Plat), dan CTCP (Computer to Conventional to Plat). Kedua mesin ini adalah mesin
buatan luar negeri yang berteknologi canggih, di mana mesin ini menggunakan
komputer yang langsung dapat membuat design plat cetakan. Di Indonesia saat ini
baru Yayasan Kanisius yang memiliki mesin jenis ini. Hal tersebut dikarenakan
50
mahalnya harga mesin tersebut, sehingga untuk saat ini mesin tersebut belum terlalu
mengancam bagi PD. Panorama BEHE.
4. Kekuatan menawar pemasok
Pemasok-pemasok untuk PD. Panorama BEHE sangat banyak di antaranya, yaitu, PT.
Aneka Makmur, PD. Senang, Bralink, Sentosa, PT. Samator Gas Industri, TB. Jaya
Makmur, PD. Sumatra Bangunan, PD. Sumber Redjeki Citratama, dan lainnya.
Karena pemasok yang banyak, maka PD. Panorama BEHE tidak khawatir apabila
bahan baku yang ada tidak dimiliki oleh salah satu dari perusahaan pemasok ini. Hal
ini menyebabkan posisi menawar dari PD. Panorama BEHE lebih tinggi.
5. Kekuatan menawar konsumen
Konsumen dari mesin grafika PD. Panorama BEHE sangat banyak karena PD.
Panorama BEHE menawarkan harga mesin yang lebih terjangkau dari produk luar,
garansi lebih panjang, dan biaya service mesin yang lebih murah. Konsumen-
konsumen mesin grafika PD. Panorama BEHE, yaitu: Bintang Cakra Solo Murni, Fajar
Graphic; Adhi; Metalindo Teratai Putra; Top Com Multi PUB; ISKI; Nusa Offset Solo;
Temprina; Wahana Semesta; Finlie Paperindo Bp Rucky; Supra Niaga Sukses;
Wujud Unggul/ Alim; Fajar Graphic Supply; Manado Post; Pixart; Sinar Utama Jaya
Abadi; Percetakan ARTA; ALSON Printing; Percetakan Rambang; Grafika Wangi
Kalimantan; Percetakan Virgo; PT. Sinar Indah/Bp Arifin; Prima Abadi/ Bp Kusman;
PT. Aceh Media Grafika; PT. Duta Firza; PT. Lani Santoso Setia Abadi.
Dari analisis Porter di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang menjadi
kekuatan bagi PD. PANORAMA BEHE adalah kelemahan yang ada pada pendatang
baru potensial dimana tidak adanya ancaman dari perusahaan lokal (Indonesia) yang
bergerak dalam produksi mesin grafika. Pesaing yang dihadapi oleh PD. Panorama
BEHE dalam bidang industri pembuatan mesin grafika datang dari perusahaan-
51
perusahaan luar negeri. Untuk bersaing dengan perusahaan luar negeri, maka PD.
PANORAMA BEHE menerapkan strategi, yaitu:
• Harga mesin yang lebih murah dibanding produk impor
• Waktu garansi yang lebih panjang
• Pelayanan service mesin yang biayanya lebih terjangkau
4.4 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika
Sumber: PD. Panorama BEHE, 2007
Gambar 4.5 Struktur Pecahan Kerja Pembuatan Mesin Grafika
Mesin Platemaker
Rancang gambar dan elektronik
mesin
Proses pembuatan rangka badan
mesin
Proses setting mekanik
Proses setting elektronik
Persiapan model, bentuk dan ukuran
mesin
Gambar mesin
Gambar wiring (diagram)
Pasang komponen elektronik
Bubut
Potong bahan
Pengelasan
Penghalusan
Amplas
Dempul
pengecatan
Pernish
Pemasangan body mesin
Pemasangan tiang penyangga
Instalasi listrik
Testing
52
4.5 Tahapan Kegiatan Proses Produksi dan Diagram Jaringan Kerja awal
4.5.1 Tahapan Kegiatan Proses Produksi Awal
Tabel 4.4 Tahapan Kegiatan Proses Produksi Awal
Pendahulu Kegiatan Keterangan
A Persiapan model, bentuk dan ukuran mesin
A B Gambar mesin
B C Gambar wiring (diagram)
C D Pasang komponen elektronik
D E Bubut
E F Potong bahan
F G Pengelasan
G H Penggerindaan (penghalusan)
H I Amplas
I J Dempul
J K Pengecatan
K L Pernish
L M Pemasangan rangka (body) mesin
M N Pemasangan tiang penyangga
N O Instalasi listrik
O P Testing
Sumber: PD. Panorama BEHE, 2007
53
4.5.2 Diagram Jaringan Kerja Awal
Sumber: PD. Panorama BEHE, 2007
Gambar 4.6 Diagram Jaringan Kerja Awal
4.6 Usulan Tahapan Kegiatan Proses Produksi dan Diagram Jaringan Kerja
4.6.1 Usulan Tahapan Kegiatan Proses Produksi
Tabel 4.5 Usulan Tahapan Kegiatan Proses Produksi
Pendahulu Kegiatan Keterangan
A Persiapan model, bentuk dan ukuran mesin
A B Gambar mesin
A C Gambar wiring (diagram)
C D Pasang komponen elektronik
B E Bubut
B F Potong bahan
F G Pengelasan
G H Penggerindaan (penghalusan)
H I Amplas
I J Dempul
J K Pengecatan
A B C D E F G
H IJKLM N
O P
54
K L Pernish
E, L M Pemasangan rangka (body) mesin
M N Pemasangan tiang penyangga
N, D O Instalasi listrik
O P Testing
Sumber: Hasil analisa data, 2007
4.6.2 Usulan Diagram Jaringan Kerja
Sumber: Hasil analisa data, 2007
Gambar 4.7 Usulan Diagram Jaringan Kerja
A
B
C D
E
F G H I
J
K
L
M
N
O P
55
4.7 Penentuan Waktu Produksi
Tabel 4.6 Data Waktu Taksiran Penyelesaian Pekerjaan, jumlah pekerja dan biaya
Pekerjaan
Waktu penyelesaian (jam)
(a) (b) (c)
Pekerja
Biaya
(Rp)/jam
A 336 504 720 1 4584
B 168 252 336 1 4584
C 336 720 1440 1 4584
D 72 168 336 1 4584
E 1 1,5 2 1 4584
F 0,16 0,25 0,33 1 4584
G 2 3 4 1 4584
H 0,5 1 2 1 4584
I 0,08 0,16 0,33 1 4584
J 0,25 0,5 0,83 1 4584
K 24 36 48 1 4584
L 0,08 0,16 0,33 1 4584
M 0,5 1 1,5 1 4584
N 0,5 1 1,5 1 4584
O 4 6 8 1 4584
P 0,5 0,75 1 1 4584
Sumber: PD. Panorama BEHE, 2007
Pengumpulan data waktu di tabel 4.6 di atas dilakukan dengan metode jam henti
(stop watch), di mana hasil pengukuran waktu yang didapatkan ini berdasarkan jam kerja
regular, yang diukur selama 6 hari dalam seminggu.
56
Tabel 4.7 Perhitungan waktu Mean dan Sebaran Peluang Beta
Pekerjaan Mean (te) (jam) Varians (σ²) (jam)
A 336+4(504)+720 / 6 = 512 (720-336 / 6)² = 4096
B 168+4(252)+336 / 6 = 252 (336-168 / 6)² = 784
C 336+4(720)+1440 / 6 = 776 (1440-336 / 6)² = 33856
D 72+4(168)+336 / 6 = 180 (336-72 / 6)² = 1936
E 1+4(1,5)+2 / 6 = 1,5 (2-1 / 6)²= 0,027
F 0,16+4(0,25)+0,33 / 6 = 0,25 (0,33-0,16 / 6)² = 0,0009
G 2+4(3)+4 / 6 = 3 (4-2 / 6)² = 0,11
H 0,5+4(1)+2 / 6 = 1,1 (2-0,5 / 6)²= 0,0625
I 0,08+4(0,16)+0,33 / 6 = 0,17 (0,33-0,08 / 6)² = 0,0017
J 0,25+4(0,5)+0,83 / 6 = 0,51 (0,83-0,25 / 6)² = 0,009
K 24+4(360)+48 / 6 = 36 (48-24 / 6)² = 16
L 0,08+4(0,16)+0,33 / 6 = 0,17 (0,33-0,08 / 6)² = 0,0017
M 0,5+4(1)+1,5 / 6 = 1 (1,5-0,5 / 6)² = 0,027
N 0,5+4(1)+1,5 / 6 = 1 (1,5-0,5 / 6)² = 0,027
O 4+4(6)+8 / 6 = 6 (8-4 / 6)²= 0,44
P 0,5+4(0,75)+1 / 6 = 0,75 (1-0,5 / 6)² = 0,0069
Sumber: Hasil analisa data, 2007
57
4.8 Penentuan Alur Kritis
Sumber: PD. Panorama BEHE, 2007
Gambar 4.8 Diagram Jaringan Kerja Awal dengan Waktu Rata-rata
Jumlah waktu keseluruhan dari diagram jaringan kerja awal yaitu:
= A + B + C + D + E + F + G + H + I + J + K + L + M + N + O + P
= 512 + 252 + 776 + 180 + 1,5 + 0,25 + 3 + 1 + 1 + 0,17 + 36 + 0,51 + 0,17 + 1,1 + 6
+ 0.75
= 1771,45 jam
A (512)
B (252)
C (776)
D (180)
E (1,5)
F (0,25)
G (3)
H (1,1)
I (0,17)
J (0,51)
K (36)
L (0,17)
M (1)
N (1)
O (6)
P (0,75)
58
Sumber: Hasil analisa data, 2007
Gambar 4.9 Usulan Diagram Jaringan dengan Waktu Rata-rata
A (512)
B (252)
C (776)
D (180)
E (1,5)
F (0,25)
G (3)
H (1,1)
I (0,17)
J (0,51)
K (36)
L (0,17)
M (1)
N (1)
O (6)
P (0,75)
Alur kritis
59
Tabel 4.8 Alur-alur Pekerjaan dan Jumlah Waktu Penyelesaian Diagram Usulan No. Alur Waktu yang dibutuhkan
1. A – B – F – G – H – I – J – K – L – M – N
– O – P
512 + 252 + 0,25 + 3 + 1,1 + 0,17 + 0,51 +
36 + 0,17 + 1 + 1 + 6 + 0,75 = 813,95 jam
2. A – B – E – M – N – O – P 512 + 252 + 1,5 + 1 + 1 + 6 + 0,75 =
774,25 jam
3. A – C – D – O – P 512 + 776 + 180 + 6 + 0,75 = 1474,75 jam*
Sumber: Hasil analisa data, 2007
*Alur nomor 3 merupakan jalur / lintasan kritis karena jumlah waktunya yang terpanjang dari
keseluruhan aktivitas produksi yaitu 1474,75 jam.
4.9 Biaya yang diperlukan
Perusahaan menetapkan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk membuat mesin
grafika adalah Rp 4584,- / jam. Maka dapat dihitung jumlah biaya yang diperlukan untuk
menyelesaikan 1 unit mesin grafika dengan berdasarkan pada waktu keseluruhan selesainya
pembuatan mesin grafika.
Sebelum usulan waktu keseluruhan untuk membuat 1 unit mesin grafika adalah
1771,45 jam, maka jumlah biaya sebelum usulan = Rp 4584,- x 1771,45 jam
= Rp 8.120.326,-
Sedangkan setelah usulan waktu keseluruhan untuk membuat 1 unit mesin grafika
adalah 1474,75 jam, maka jumlah biaya setelah usulan = Rp 4584,- x 1474,75 jam
= Rp 6.760.254,-
Dari perhitungan biaya diatas diperoleh asumsi bahwa semakin singkat waktu proses
produksi, maka semakin rendah pula biaya yang harus dikeluarkan.
60
4.10 Menentukan Kelenturan
Sumber: Pardede, p531, 2005
Gambar 4.10 Berbagai Jenis Waktu pada Setiap Bulatan dari Bagan Jaringan
MPC dan SPC
1. Pekerjaan A:
Tidak ada kegiatan pendahulu.
MPCa = 0
SPCa = 0 + 512 = 512
2. Pekerjaan B:
SPCa = 512 => MPCb = 512
SPCb = 512 + 252 = 764
iMPC
MPL
te
SPC
SPL
Nama pekerjaan
Waktu penyelesaian
61
3. Pekerjaan C:
SPCa = 512 => MPCc = 512
SPCc = 512 + 776 = 1288
4. Pekerjaan D:
SPCc = 1288 => MPCd = 1288
SPCd = 1288 + 180 = 1468
5. Pekerjaan E:
SPCb = 764 => MPCe = 764
SPCe = 764 + 1,5 = 765,5
6. Pekerjaan F:
SPCb = 764 => MPCf = 764
SPCf = 764 + 0,25 = 764,25
7. Pekerjaan G:
SPCf = 764,25 => MPCg = 764,25
SPCg = 764,25 + 3 = 767,25
8. Pekerjaan H:
SPCg = 767,25 => MPCh = 767,25
SPCh = 767,25 + 1,1 = 768,35
9. Pekerjaan I:
SPCh = 768,35 => MPCi = 768,35
62
SPCi = 768,35 + 0,17 = 768,52
10. Pekerjaan J:
SPCi = 768,52 => MPCj = 768,52
SPCj = 768,52 +0,51 = 769,03
11. Pekerjaan K:
SPC j = 769,03 => MPCk = 769,03
SPCk = 769,03 + 36 = 805,03
12. Pekerjaan L:
SPCk = 805,03 => MPCl = 805,03
SPCl = 805,03 + 0,17 = 805,2
13. Pekerjaan M:
SPCk = 805,2 => MPCm = 805,2
SPCm = 805,2 + 1 = 806,2
14. Pekerjaan N:
SPCm = 806,2 => MPCn = 806,2
SPCn = 806,2 + 1 = 807,2
15. Pekerjaan O:
SPCd = 1468 => MPCo = 1468
SPCo = 1468 + 6 = 1474
63
16. Pekerjaan P:
SPCo = 1474 => MPCo = 1474
SPCo = 1474 + 0,75 = 1474,75
MPL dan SPL
1. Pekerjaan P:
Tidak ada kegiatan penerus.
SPLp = 1474,75
MPLp = 1474,75 – 0,75 = 1474
2. Pekerjaan O:
MPLp = 1474 => SPLo = 1474
MPLo = 1474 – 6 = 1468
3. Pekerjaan N:
MPLo = 1468 => SPLn = 1468
MPLn = 1468 – 1 = 1467
4. Pekerjaan M:
MPLn = 1467 => SPLm = 1467
MPLm = 1467 – 1 = 1466
5. Pekerjaan L:
MPLm = 1466 => SPLl = 1466
MPLl = 1466 – 0,17 = 1465,83
64
6. Pekerjaan K:
MPLl = 1465,83 => SPLk = 1465,83
MPLk = 1465,83 – 36 = 1429,83
7. Pekerjaan J:
MPLk = 1429,83 => SPLj = 1429,83
MPLj = 1429,83 – 0,51 = 1429,32
8. Pekerjaan I:
MPLj = 1429,32 => SPL i = 1429,83
MPLi = 1429,83 – 0,17 = 1429,15
9. Pekerjaan H:
MPLi = 1429,15 => SPLh = 1429,15
MPLh = 1429,15 – 1,1 = 1428,05
10. Pekerjaan G:
MPLh = 1428,05 => SPLg = 1428,05
MPLg = 1428,05 – 3 = 1425,05
11. Pekerjaan F:
MPLg = 1425,05 => SPLf = 1425,05
MPLf = 1425,05 - 0,25 = 1424,8
65
12. Pekerjaan E:
MPLm = 1466 => SPLe = 1466
MPLe = 1466 – 1,5 = 1464,5
13. Pekerjaan D:
MPLo = 1468 => SPLd = 1468
MPLd = 1468 – 180 = 1288
14. Pekerjaan C:
MPLd = 1288 => SPLc = 1288
MPLc = 1288 – 776 = 512
15. Pekerjaan B:
MPL f = 1424,8 => SPLb = 1424,8
MPLb = 1424,8 – 252 = 1172,8
16. Pekerjaan A:
MPLc = 512 => SPLa = 512
MPLa = 512 – 512 = 0
66
Tabel 4.9 Kelenturan (slack) setiap pekerjaan
Job
Waktu
penyelesaian
Mulai Selesai Paling Paling Paling Paling Lambat Cepat Lambat Cepat
Kelenturan
Alur kritis
A 512 0 0 512 512 0 √ B 252 512 1172,8 764 1424,8 660,8 X C 776 512 512 1288 1288 0 √ D 180 1288 1288 1468 1468 0 √ E 1,5 764 1464,5 765,5 1466 700,5 X F 0,25 764 1424,8 764,25 1425,05 660,8 X G 3 764,25 1425,05 767,25 1428,05 660,8 X H 1,1 767,25 1428,05 768,35 1429,15 660,8 X I 0,17 768,35 1429,15 768,52 1429,32 660,8 X J 0,51 768,52 1429,32 769,03 1429,83 660,8 X K 36 769,03 1429,83 805,03 1465,83 660,8 X L 0,17 805,03 1465,83 805,2 1466 660,8 X M 1 805,2 1466 806,2 1467 660,8 X N 1 806,2 1467 807,2 1468 660,8 X O 6 1468 1468 1474 1474 0 √ P 0,75 1474 1474 1474,75 1474,75 0 √
Sumber: Hasil analisa data, 2007
4.11 Penentuan Batas Waktu Pembuatan Mesin Grafika dengan Peluang 99%
Kita dapat mengukur batas waktu dengan rumus:
Batas waktu = Te + Z x σ
Te = 1474,75 jam (∑te pada jalur kritis)
Z = 2,33 (deviasi standar merujuk pada tabel sebaran peluang normal di lampiran 1)
σ = √∑σ² (pada jalur kritis)
Batas waktu = Te + z x σ
= 1474,75 + 2,33 x 199,72
= 1940,1 jam
67
Dari hasil perhitungan di atas diketahui bahwa batas waktu untuk menyelesaikan pembuatan
mesin grafika perunit dengan peluang 99% tepat waktu adalah 1940,1 jam atau 2,7 bulan.
Sumber: Hasil analisa data, 2007
Gambar 4.11 Distribusi Peluang untuk Penyelesaian dengan Peluang 99%
4.12 Implikasi Hasil Penelitian
Setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan metode PERT, maka didapat
perbedaan waktu penyelesaian pembuatan mesin grafika, di mana waktu penyelesaian
keseluruhan yang diharapkan sebelum usulan adalah 1771,45 jam, sedangkan berdasarkan
metode yang diusulkan waktu penyelesaian keseluruhannya adalah 1474,75 jam. Untuk
mengatasi masalah waktu penyelesaian pembuatan mesin grafika yang terlampau lama,
maka perusahaan harus menerapkan metode PERT.
Dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode PERT, maka
didapatkan perbaikan dalam diagram jaringan proses pembuatan mesin grafika, yang akan
dijelaskan di bawah ini:
2,33 deviasi standar
1940,1 jam 1474,75 jam
Waktu
Peluang 0,99
68
Sumber: PD. Panorama BEHE, 2007
Gambar 4.12 Diagram Jaringan Kerja Awal dengan Waktu Rata-rata
Berdasarkan waktu selesainya pembuatan mesin grafika sebelum dan sesudah
usulan dapat diperoleh biaya yang diperlukan, yaitu:
• Sebelum usulan: waktu penyelesaian x biaya / jam (sumber perusahaan)
: 1771,45 jam x Rp 4584,-
: Rp 8.120.326,-
• Setelah usulan: 1474,75 jam x Rp 4584,-
: Rp 6.760.254,-
Dari jumlah biaya yang diperoleh di atas, maka perusahaan akan mengeluarkan biaya yang
lebih rendah dengan menggunakan metode PERT.
A (512)
B (252)
C (776)
D (180)
E (1,5)
F (0,25)
G (3)
H (1,1)
I (0,17)
J (0,51)
K (36)
L (0,17)
M (1)
N (1)
O (6)
P (0,75)
69
Sumber: Hasil analisa data, 2007
Gambar 4.13 Usulan Diagram Jaringan dengan Waktu Rata-rata
Untuk mengatasi masalah yang dihadapi, perusahaan perlu menerapkan metode PERT, di
mana langkah – langkah yang dapat dilakukan perusahaan mencakup:
A (512)
B (252)
C (776)
D (180)
E (1,5)
F (0,25)
G (3)
H (1,1)
I (0,17)
J (0,51)
K (36)
L (0,17)
M (1)
N (1)
O (6)
P (0,75)
Alur kritis
70
• Perusahaan perlu mengidentifikasi hubungan keterkaitan antar jaringan untuk
membangun sebuah bagan jaringan yang saling berkaitan.
• Perusahaan perlu menetapkan waktu taksiran yang meliputi waktu optimis , realistis
dan pesimistis.
• Selanjutnya perusahaan dapat melakukan perhitungan stastistik waktu berdasarkan
waktu taksiran.
• Terakhir perusahaan dapat menentukan alur kritis yang merupakan waktu
keseluruhan yang diharapkan untuk selesainya proses pembuatan mesin grafika.