Bab-3+++Karya+Ilmiah+&+Penelitian

download Bab-3+++Karya+Ilmiah+&+Penelitian

of 13

Transcript of Bab-3+++Karya+Ilmiah+&+Penelitian

3satu solusi.

Karya Ilmiah dan PenelitianDengan format penulisan yang garis besarnya telah diuraikan pada Bab-2, karya ilmiah juga dibedakan substansi atau corak tulisannya. Terdapat empat corak penulisan karya tulis ilmiah yang mungkin, yaitu, studi komparasi, rekayasa sistem (teknologi, perangkat lunak aplikasi, dll), rancang bangun dan simulasi, atau satu penelitian. Keempat corak karya ilmiah itu diusulkan dan disusun dengan tetap dilandasi oleh satu permasalahan yang terjadi, sehingga ulasan akhir dari karya tulis ilmiah itu adalah Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang bercorak satu penelitian mempunyai bentuk yang tersendiri dari tiga KTI yang lain, yaitu, dia mempunyai secara spesifik satu hipotesa yang kemudian harus dibuktikan dalam langkah penelitian. Hasil akhir penelitian itu akan memberikan jawaban, bahwa hipotesa tersebut benar adanya. Karena kekhususannya tersebut, maka KTI yang bercorak penelitian itu dibahas tersendiri dalam sub-bab berbeda pada Bab-3 ini. 3.1. Karya Tulis Ilmiah Setiap karya tulis yang dihasilkan seseorang tidak dengan serta merta dapat digolongkan ke dalam format KTI, karena KTI memiliki kekhususan. Beberapa kekhususan tersebut, diantaranya, mengupas dan mempermasalahkan pengetahuan menerapkan kebenaran ilmiah dan disajikan dengan metoda ilmiah serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah

Tata Tulis Karya Ilmiah, Bab-3 Karya Ilmiah & Penelitian

1

Jurusan Elektro-PKK-FTI UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

Dengan demikian, setiap karya tulis yang memiliki kekhususan tersebut dapat dikategorikan sebagai KTI. Salah satu media komunikasi tertulis adalah karangan atau karena berbentuk tulisan maka dinamakan karya tulis. Setiap gagasan seseorang yang dituangkan ke dalam tulisan dinamakan karya tulis. Namun, tidak semua karya tulis dinamakan karya tulis ilmiah. KTI seharusnya memiliki tiga kekhususan sebagai sebuah karya tulis, sebagaimana disebutkan di atas. Karya tulis merupakan bentuk karya tertulis berisi gagasan sehingga sering kali dinamakan karangan. Banyak sekali bentuk-bentuk karangan yang dapat dijumpai dalam naskah tertulis, salah satu di antaranya adalah karangan ilmu pengetahuan. Namun, karangan ilmu pengetahuan itu terbagi ke dalam karangan ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah dan karangan nonilmiah1. Klasifikasi ini berdasarkan gagasan yang disajikan, sistematika, dan metode penyajian karangan tersebut. Karya tulis atau karangan ilmiah menyajikan gagasan atau argumen keilmuan berdasarkan fakta. Gagasan keilmuan itu harus dapat dipercaya dan diterima kebenarannya, sehingga perlu kriteria penyajian secara benar. Gagasan dalam karya ilmiah seharusnya disajikan dengan tidak membuat pihak lain atau sidang pembaca ragu untuk menerimanya. Penerimaan sidang pembaca2 terhadap komunikasi tertulis yang ilmiah didasarkan pada pemenuhan indikator sebuah karangan ilmiah. Penyajian KTI harus dilakukan secara logis. Karya tulis yang ilmiah berarti karangan yang menyajikan argumen dengan menggunakan logika berpikir secara benar. Apabila penyajian karangan ilmiah menggunakan logika yang benar, maka argumen ilmu pengetahuan tersebut akan diterima pula oleh akal atau logika orang yang berpikir ilmiah. Apabila KTI menyajikan argumen secara objektif, bukan argumen yang pribadi, maka akan dipahami pula oleh pembaca sebagai sebuah kebenaran. Inilah yang dinamakan kebenaran ilmiah, yaitu sebuah kebenaran yang dapat diterima oleh setiap orang berdasarkan logika dan satu penalaran tertentu. Berdasarkan paparan di atas, maka dapat dinyatakan bahwa KTI itu berupa karya atau produk dari komunikasi ilmiah secara tertulis. Seseorang yang berkomunikasi secara tertulis tetapi tidak disusun secara ilmiah belum dapat dinyatakan sebagai1 ]

2

Brotowidjoyo, Mukayat D., (2010); Penulisan Karangan Ilmiah, Akademika Pressindo, Jakarta, h.3 (2010:3). ] Masyarakat umum atau siapa saja peminat bacaan.

Tata Tulis Ilmiah, Bab-3 Karya Ilimiah & Penelitian

2

Jurusan Elektro-PKK-FTI UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

komunikasi ilmiah. Demikian pula, jika seseorang berkomunikasi secara tertulis yang disusun dengan pola penulisan ilmiah tetapi materi yang dikomunikasikan tidak ilmiah, maka tidak termasuk KTI. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa KTI itu adalah karangan yang berisi gagasan ilmiah yang disajikan secara ilmiah serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. 3.1-1. Kaitan dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan KTI mengusung permasalahan keilmuan. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah berupa gagasan-gagasan ilmiah, baik berupa hasil kajian ilmiah maupun hasilhasil penelitian yang disajikan dalam KTI. Gagasan-gagasan itu merupakan gambaran perkembangan ilmu pengetahuan yang terekam dalam tulisan ilmiah. Mungkin saja, terdapat pula perkembangan ilmu pengetahuan yang belum dikomunikasikan secara tertulis dalam karya ilmiah. Namun, pada umumnya perkembangan ilmu pengetahuan itu hampir sering disajikan dalam bentuk karya tulis ilmiah. Ilmu pengetahuan atau sering dinamakan sains berbeda dengan pengetahuan umum. Ilmu pengetahuan sering disebut pula dengan pengetahuan ilmiah. Dengan demikian, pengetahuan ilmiah berbeda dengan pengetahuan sehari-hari. Pengetahuan sehari-hari ini sering disebut sebagai pengetahuan umum atau pengetahuan saja. Pengetahuan ilmiah dapat dikaji oleh filsafat ilmiah, sedangkan pengetahuan secara umum dikaji berdasarkan epistemologi3. Filsafat ilmiah mendasari kajian keilmuan secara ilmiah berdasarkan metodologi dan kebenaran ilmiah. Untuk mengetahui ciri pengetahuan ilmiah terlebih dahulu kita harus mengenal pengetahuan nonilmiah. Pengetahun nonilmiah merupakan suatu gejala yang ada sebagai pengalaman yang tidak dapat dijelaskan secara ilmiah dan logis. Pengetahuan nonilmiah merupakan suatu tradisi atau budaya suatu masyarakat yang dianut secara turun-temurun, sehingga eksistensinya tidak dapat dijelaskan berdasarkan metodologi ilmiah.3 ]

Epistemologi, (dari bahasa Yunani episteme (pengetahuan) dan logos (kata/pembicaraan/ilmu) adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, dan jenis pengetahuan. Topik ini termasuk salah satu yang paling sering diperdebatkan dan dibahas dalam bidang filsafat, misalnya tentang apa itu pengetahuan, bagaimana karakteristiknya, macamnya, serta hubungannya dengan kebenaran dan keyakinan. Epistomologi atau Teori Pengetahuan berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia.

Tata Tulis Ilmiah, Bab-3 Karya Ilimiah & Penelitian

3

Jurusan Elektro-PKK-FTI UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

Dalam menguji keabsahan pengetahuan diperlukan keselarasan antara gagasan ilmiah dengan dunia luar (empiris-induktif), keselarasan antar pernyataan logis (formaldeduktif), keselarasan instrumental atau kebermanfaatan (fungsional). Berdasarkan hal tersebut akan dihasilkan ilmu-ilmu empiris, abstrak, dan terapan 4. Kebenaran ilmu pengetahuan dapat ditunjukkan oleh kebenaran teori dengan empiri berdasarkan metodologi ilmiah. Keandalan deskripsi ilmu pengetahuan tampak dari cara kerja ilmiah yang mengarah pada pengungkapan suatu perkembangan ilmu pengetahuan dari suatu tulisan. Pada hakikatnya pengetahuan ilmiah selalu berkembang. Perkembangannya akan sangat terasa ketika kita menyaksikan perkembangan teknologi sebagai hasil dari perkembangan ilmu. Berbagai hasil temuan baru dalam ilmu pengetahuan itu dapat ditelusuri melalui bacaan atau karya tulis ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan sejalan dengan perkembangan manusia memecahkan permasalahan-permasalahan dalam hidupnya dan kemampuannya mempublikasikan secara ilmiah. Diagram keterkaitan KTI dengan ilmu pengetahuan ditunjukkan pada Gbr-1, yaitu satu siklus lahirnya KTI. Pada Gbr-1 ditunjukkan bahwa lahirnya KTI terjadi pada siklus Ikhtiar ilmuwan dengan melakukan kajian atau penelitian.

Gbr-1

Diagram siklus lahirnya KTI.

Perkembangan ilmu pengetahuan itu terjadi

seiring dengan berkembangnya

paradigma baru. Paradigma itu tertuang dalam karya tulis ilmiah. Paradigma baru yang4 ]

Adian, 2002:19

Tata Tulis Ilmiah, Bab-3 Karya Ilimiah & Penelitian

4

Jurusan Elektro-PKK-FTI UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

berkembang sebagai suatu ikhtiar atas sebuah krisis karena terdapat anomali dari suatu teori atau terdapat ketidakselarasan dengan empiri. Dari ketidakselarasan ini akan terjadi krisis kepercayaan terhadap ilmu pengetahuan yang kemudian akan muncul paradigma baru (Kuhn, 2000). Sementara itu, dari perspektif lain dinyatakan bahwa perkembangan ilmu itu berdasarkan pada ketidakmampuan ilmu pengetahuan tersebut dalam mengeliminasi keterbatasan-keterbatasannya sehingga muncul suatu teori tentatif baru (Popper dalam Hoover, 1990). Munculnya paradigma baru atau teori tentatif baru tersebut dapat dinyatakan sebagai sebuah perkembangan ilmu pengetahuan. Berdasarkan kedua pandangan tersebut, berarti bahwa berbagai kajian dalam suatu penelitian itu pada dasarnya dimaksudkan untuk menciptakan perkembangan ilmu pengetahuan. Ketika seseorang melakukan penelitian, tentu saja bertolak dari suatu permasalahan yang belum dapat diselesaikan secara teoretis dan praktis oleh ilmu pengetahuan yang ada. Prosedur dan hasil penelitian yang dilakukan dalam rangka mengatasi masalah tersebut harus dapat dideskripsikan dalam bentuk laporan hasil penelitian. Dari laporan tertulis itulah, pembaca dapat memahami atau mengakui keabsahan dan keselarasan kajian ilmiah yang dilakukan. Laporan kegiatan penelitian itu disajikan dalam bentuk karangan ilmiah. Bentuk karangan ilmiah yang berhubungan dengan penyelesaian studi dapat berupa makalah, skripsi, tesis, atau disertasi. Laporan studi sebagaimana bentuk-bentuk karangan tersebut pada dasarnya berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan. Untuk dapat meningkatkan kepercayaan sidang pembaca terhadap keabsahan dari temuan penelitian ilmiah sangat diperlukan sajian perkembangan ilmu tersebut berdasarkan karakteristik penyajian karangan ilmiah. Demikian pula dalam menyodorkan laporan penelitian itu seharusnya dikemas dalam suatu karangan yang memenuhi kriteria struktur sebuah karangan ilmiah dan bahasa yang memiliki ciri-ciri sebagai bahasa ilmiah.

3.1-2. Pengguna Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah merupakan karya manusia yang dituangkan secara tertulis dalam mengusung suatu perkembangan ilmu. Karya tulis ini menandai keberagaman pemikiran manusia dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semakin banyak tulisan ilmiah, maka semakin beragam pemikiran manusia dalam memunculkan perkembangan ilrnu pengetahuan. Oleh karena itu, kemampuan rnenyusun karya tulis ilmiah harusTata Tulis Ilmiah, Bab-3 Karya Ilimiah & Penelitian

5

Jurusan Elektro-PKK-FTI UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

dimiliki dan dikuasai oleh para pengguna, di antaranya ilmuwan, praktisi, profesional serta para pelajar dan mahasiswa seperti diagramnya ditunjukkan pada Gbr-2. Proses penggunaan KTI tersebut memberikan kemungkinan para pengguna itu dapat mengomunikasikan gagasan keilmuannya.

Gbr-2

Diagram pengguna KTI

Sebagaimana diketahui bahwa gagasan keilmuan itu terus berkembang seiring dengan perkembangan berpikir manusia. Perkembangan ilmu seharusnya seimbang dengan perkembangan manusia dalam memiliki kemampuan menyusun karya tulis ilmiah. Oleh karena itu, pengembangan ilmu akan sangat bergantung pula pada pengembangan kemampuan menyusun karya tulis ilmiah. Kemampuan ini akan dapat mengusung banyak informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan. Pengembangan kemampuan menyusun karya tulis ilmiah di kalangan siswa atau mahasiswa telah banyak dilakukan mulai dari pengembangan terhadap penguasaan unsur-unsur bahasa sampai dengan pengembangan terhadap kemampuan melakukan tahap-tahap proses kreatif. Pengembangan kemampuan menulis di sekolah-sekolah atau di perguruan tinggi tidak secara khusus dilakukan dalam bentuk pelatihan, kecuali pada beberapa tempat yang dikembangkan program workshop menulis yang berorientasi pada pengembangan menulis secara langsung. Pembelajaran menulis karya ilmiah di sekolah-sekolah di Indonesia tidak dilakukan secara khusus. Pembelajaran menulis karya ilmiah hanya merupakan bagian kecil dari pelajaran Bahasa Indonesia. Bahkan, dari aspek pembinaan guru terhadapTata Tulis Ilmiah, Bab-3 Karya Ilimiah & Penelitian

6

Jurusan Elektro-PKK-FTI UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

kemampuan menulis karangan ilmiah masih belum dilakukan secara optimal. Para siswa jarang beroleh masukan dari guru berupa koreksi terhadap karangan ilmiah yang dibuatnya. Pada umumnya para siswa hanya mendapatkan nilai kemampuan mengarang, tetapi tidak mengetahui kelemahan dan keunggulan dari karangan yang dibuatnya. Pada umumnya, kemampuan menyusun karya tulis ilmiah yang dimiliki para pelajar kemungkinan sebagian besar karena dia mampu melatih dirinya. Kemampuan yang dimilikinya itu, merupakan upaya seseorang dalam melakukan kegiatan pengembangan diri dalam menulis. Kemampuan menulis karangan bagi para pelajar sangat penting sebagai bentuk kegiatan berkomunikasi ilmiah secara tertulis. Dari para pelajar sangat diharapkan bermunculan berbagai pemikiran atau gagasan keilmuan yang dapat melengkapi khazanah perkembangan ilmu. Hal serupa terjadi pula di perguruan tinggi. Pada umumnya, para mahasiswa beroleh kesulitan di dalam menulis karangan ilmiah. Para mahasiswa sering menghasilkan rnakalah yang kurang memenuhi kriteria sebagai karangan ilmiah karena keterbatasan kemampuan dalam menulis karangan ilmiah yang dimilkinya. Demikian pula ketika mahasiswa akan menyelesaikan studinya dan dituntut dapat membuat karangan ilmiah berupa penuangan secara tertulis gagasan hasil penelitian, mereka mendapat kesulitan dalam merangkai gagasan tertulis ke dalam bentuk karangan ilmiah, yang harus dilaporkan dalam bentuk skripsi, tesis, atau disertasi. Kesulitan menyusun karya tulis ilmiah dialami pula oleh para peneliti atau guru yang melakukan penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan penelitian berlangsung sesuai dengan prosedur yang sudah direncanakan. Namun ketika akan menyampaikan laporan dalam bentuk karya tulis ilmiah mengalami kesulitan. Kesulitan-kesulitan itu terutama berkaitan dengan lemahnya pemahaman teknis dalam menyusun karya tulis ilmiah.

3.1-3. Karya Tulis Ilmiah Populer 3.1-3. Telah diuraikan di atas bahwa ciri satu KTI, yaitu diantaranya adalah, bahwa KTI itu adalah karangan yang berisi gagasan ilmiah yang disajikan secara ilmiah serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. Yang dimaksud populer di sini ialah dikenal dan mudah dipahami oleh orang banyak. Jadi karangan ilmu pengetahuan populer itu ialah tentang ilmu yang dikenal orang banyak dan ditulis secara ilmiah sedemikian sehingga mudah dipahami oleh rata-

Tata Tulis Ilmiah, Bab-3 Karya Ilimiah & Penelitian

7

Jurusan Elektro-PKK-FTI UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

rata pembacanya. Penulis karangan ilmu pengetahuan populer itu menulis informasi dalam kata-kata yang rata-rata pembacanya akan mengerti. Gaya bahasa dalam karangan ilmu pengetahuan populer itu tidak formal, kata-katanya tidak khas teknis. Jika terpaksa digunakan istilah teknis maka istilah itu segera diikuti definisi, sehingga pembaca umum dapat memahami maksudnya tanpa banyak usaha. Dalam hubungannya dengan penulisan karangan ilmu pengetahuan mungkin arti istilah populer itu adalah lawan kata yang berarti teknis. Mempopulerkan Ilmu Pengetahuan Tidak semua ilmuwan itu dapat memahami cara tingkatan berpikir seseorang dalam masyarakat umum. Kebanyakan mereka berpendapat bahwa menulis karangan ilmu pengetahuan populer itu adalah membuang-buang waktu, dan karangan ilmu pengetahuan yang ditulis tidak dengan teknis itu tidak lengkap dan tidak eksak atau tidak bermutu. Namun demikian, di antara ilmuwan ada yang berpendapat bahwa ilmu pengetahuan yang bertingkat tinggi itu dapat juga diterangkan melalui bahasa seharihari. Mempopulerkan ilmu pengetahuan tingkat tinggi itu adalah mengabdikan pengetahuan ilmiah. Seorang ilmuwan barulah mendapat pengakuan sebagai ilmuwan besar setelah ia mempopulerkan ilmunya. Sebab, setelah ilmu itu diterangkan dengan istilah-istilah dan bahasa sehari-hari, barulah umum memahami aplikasinya. Teori relativitas diakui kebesarannya setelah Einstein sendiri menulis buku tentang teori itu secara populer. Cara untuk mempopulerkan ilmu pengetahuan dalam karya tulis ilmiah populer itu bermacam-macam, tetapi umumnya adalah sebagai berikut; a. Menyatakan hasilnya Penemuan-penemuan ilmiah terbesar itu adalah berupa pernyataan-pernyataan yang didasarkan pada hasil observasi atau percobaan-percobaan, atau hasil penalaran matematis yang mendasar. Walaupun hasil penemuan-penemuan ilmiah itu berdasarkan teknologi tinggi, namun semuanya dapat dinyatakan secara populer. Teori gravitasi dan teori evolusi misalnya diterangkan dengan istilah-istilah bahasa sehari-hari. b. Sejarah kerja ilmuwan penemunya

Tata Tulis Ilmiah, Bab-3 Karya Ilimiah & Penelitian

8

Jurusan Elektro-PKK-FTI UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

Ilmu pengetahuan tentang bakteri, tentang listrik, dan tentang antibiotika misalnya, dapat dipahami dengan mudah oleh masyarakat umum melalui cerita berturutturut tentang cara-cara inokulasi oleh Pasteur, tentang sifat-sifat listrik oleh Faraday, dan tentang biakan bakteri yang tercemar oleh cendawan yang dialami oleh Fleming. Jika sejarah penemuan ilmu itu ditulis secara gamblang dengan bahasa seharihari, maka arti penemuan ilmu itu menjadi sangat besar, dan dapat diabadikan kepada masyarakat. c. Deskripsi jalannya percobaan atau pengamatan Dengan cara ini penulis karangan ilmu pengetahuan populer seolah-olah melihat sendiri proses percobaan atau pengamatan yang dikerjakan oleh penemunya. Ia menyajikan tulisan dengan bahasa sehari-hari tentang 'apa yang dilihatnya' sehingga pembaca seolah-olah ikut melihat sendiri di bawah mikroskop atau menonton jalannya percobaan dalam laboratorium. d. Cerita fiktif tetapi berdasar ilmu Penulis yang berdaya imaginasi tinggi dan berpengetahuan ilmiah dapat menulis cerita fiktif tentang pengamatan gerhana matahari total di Tanjung Kodok, Jawa Timur, tahun 1983, atau tentang mata-mata Rusia yang berusaha memperoleh rahasia bom atom dari Amerika, atau tentang seorang dokter yang sedang menghadapi seorang pasien dan menemui 'buah simalakama' (menghadapi dua macam pilihan masing-masing berat). Cerita fiktif yang berdasarkan ilmu dan isinya kurang mementingkan hiburan akan mampu mempopulerkan ilmu pengetahuan itu sendiri.

3.2. Karya Tulis Penelitian Seperti telah disinggung di depan bahwa, dalam karya tulis hasil penelitian selalu dilandasi oleh satu hipotesa yang nantinya dibahas dan dibuktikan dalam satu penelitian dengan metoda tertentu untuk pada akhirnya diperoleh pembuktian. Hasil pembuktian yang ternyata benar merupakan kesimpilan yang disebut sebagai tesa. Tesa aakhirnya dapat menjadi satu teori yng dapat menjadi rujukan. Tesis (bahasa Inggris: thesis) merupakan istilah umum untuk suatu tulisan akademik yang dilakukan oleh mahasiswa yang diwajibkan oleh perguruan tinggi. Biasanya, tesis terdiri dari beberapa bab, yaitu, pendahuluan (yang berisi latar belakangTata Tulis Ilmiah, Bab-3 Karya Ilimiah & Penelitian

9

Jurusan Elektro-PKK-FTI UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

studi), bab tinjauan literatur, metodologi, temuan dan pembahasan, kesimpulan dan rekomendasi. Tahapan yang biasanya dilakukan dalam penulisan untuk tesis mirip dengan tahap-tahap yang ditempuh dalam penulisan makalah penelitian. Bila selesai ditulis dan disetujui oleh pembimbing tesis, sebuah tesis dapat diajukan untuk diuji oleh dosen atau guru besar perguruan tinggi tempat mahasiswa belajar. Kadang-kadang terdapat perguruan yang mengizinkan sebuah tesis diuji oleh pakar dari luar perguruan tinggi bersangkutan. Penguji semacam ini biasanya disebut penguji luar (external examiner). Lazimnya, di Indonesia 'tesis' secara berturut-turut dijuluki sebagai, skripsi atau skripsi S1 untuk jenjang pendidikan atau strata satu (S1), skripsi S2 atau skripsi magister untuk jenjang pendidikan atau strata dua (S2) disertasi atau disertasi doktoral untuk jenjang pendidikan atau strata tiga (S3). Pada Tabel-1 berikut diberikan data perbandingan nomenklatur tugas akhir dan lingkupnya, di Indonesia, Amerika Serikat dan Australia.

Tabel-1 Perbandingan nomenklatur TA di AS & AustraliaJenjang S1 Indonesia Skripsi S1 Amerika Serikat Mhs tidak wajib menulis tesis. Hanya mhs yang dinilai pantas dapat melakukan penelitian dan menulis pada akhir studinya Australia Thesis (hanya untuk program Honours, yaitu program penelitian setelah menyelesaikan S1)

S2

Skripsi S2 Thesis (lazimnya untuk atau skripsi program S2 penelitian) magister

Minor Thesis (lazimnya, untuk program S2 jalur penelitian)

S3

Disertasi atau Dissertation (lazimnya, Thesis (lazimnya, hanya Disertasi program doktor profesi- wajib untuk program diktoral onal tidak wajib menulis doktor penelitian) disertasi)

Format karya tulis penelitian tercermin pada proposal yang dimajukan yaitu yang memuat tentang langkah awal dalam pemilihan topik penelitian dan beberapa segi yang

Tata Tulis Ilmiah, Bab-3 Karya Ilimiah & Penelitian

10

Jurusan Elektro-PKK-FTI UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

lazim dalam penelitian kualitatif, yakni pernyataan masalah, pernyataan studi dan pertanyaan penelitian. Proposal penelitian harus bertalian dengan pertanyaan-pertanyaan yang jelas dan tepat. Teks proposal harus mampu meyakinkan peninjau atau penilai bahwa pengusulnya benar-benar tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana dia akan melakukannya. Oleh karena itu, sebuah proposal harus ditulis sedemikian sehingga mampu mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan, peneliti harus membingkai pertanyaan penelitian sedemikian rupa. Mengapa penelitian yang diusulkan penting dan inovatif ? Untuk itu dia harus menunjukkan penguasaannya terhadap literatur penelitian yang relevan dengan topiknya. Pengusul proposal harus mampu mendeskripsikan metode dan prosedur penelitian yang tertata baik karena peninjau perlu melihat bahwa peneliti memiliki rencana penelitian yang rinci dan sumber daya dan waktu yang cukup untuk menyelesaikan penelitiannya. Proposal penelitian di dunia akademik mengikuti suatu pola umum dengan lima komponen, yaitu pendahuluan, studi yang diusulkan, termasuk pertanyaan penelitian, tinjauan literatur dan kerangka teoretikal, prosedur penelitian dan referensi. Tentu saja, format proposal penelitian dapat berbeda dari satu disiplin ilmu ke disiplin ilmu lain dan sering bergantung kepada instruksi penyandang dana atau sponsor penelitian. Elemenelemen kelima komponen itu adalah sebagai berikut : 1. Halaman-halaman Depan Bagian Judul Proposal mencakup, antara lain: Judul tesis atau studi Nama jurusan dan fakultas Nama dan nomor mahasiswa Bulan dan tahun Bagian Ringkasan Proposal memuat: Abstrak ringkas tentang proposal

2. Pendahuluan Pengantar dan latar belakang atau masalah studi Pertanyaan (-pertanyaan) penelitian kunci Tujuan penelitian

Tata Tulis Ilmiah, Bab-3 Karya Ilimiah & Penelitian

11

Jurusan Elektro-PKK-FTI UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

Delimitasi studi (Apa usul Anda agar keterbataan studi dapat ditata (manageable)!) Signifikansi penelitian Tinjauan atas karya terdahulu dalam bidang yang dikaji yang relevan dengan 3. Tinjauan literatur dan kerangka teoretikal pertanyaan penelitian 4. Prosedur penelitian (meliputi rencana penelitian dan teknik atau metode yang

diusulkan): Selayang pandang tentang desain studi Konsep-konsep kunci dan definisi-definisi dari istilah-istilah penting Data atau sumber informasi Pengumpulan data atau informasi yang diusulkan Metode yang diusulkan untuk menganalisis data Kerangka-kerja (biasanya meminjam dari sebuah teori) yang menuntun studi Anda.

Rentang masa studi (timeline) dan budjet (budget) 5. Referensi Daftar semua karya yang disitir dalam proposal yang direferensi dengan benar dan baik. Berikut adalah beberapa segi yang perlu diperhatikan dalam menyusun bagian-bagian utama sebuah proposal penelitian. Judul Proposal Judul proposal penting karena 'kesan pertama begitu menggo-da ... selanjutnya terserah pembaca.' Oleh karena itu seorang peneliti perlu memperhatikan hal-hal berikut yang konvensional dalam penelitian: Lazimnya, judul berkisar antara 12 dan 15 kata, memadai untuk menyampaikan Lazimnya, judul memuat tiga aspek studi yang penting, yakni variabel, latar dan tujuan studi. subyek studi

Tata Tulis Ilmiah, Bab-3 Karya Ilimiah & Penelitian

12

Jurusan Elektro-PKK-FTI UNIVERSITAS MERCU BUANA

_____________________________________________________________________________________

Daftar Kepustakaan1. Brotowidjoyo, Mukayat D. (2010); Penulisan Karangan Ilmiah, Akademika Pressindo, Bandung. 2. Kalidjernih, Freddy K., Ph.D; Penulisan Akademik, Widya Aksara Press, Bandung, 2010. 3. Kusmana, Suherli, Prof. Dr. H., MPd (2010); Merancang Karya Tulis Ilmiah, Remaja Rosdakarya, Bandung. 4. Tri Kurnia Nurhayati; Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Eksa Media, Jakarta, 2003. Internet 1. http://id.wikipedia.org/wiki/Epistemologi

Tata Tulis Ilmiah, Bab-3 Karya Ilimiah & Penelitian

13