Bab 3 Rencana Struktur Ruang Kabupaten Pamekasan

44
PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032 RENCANA III - 1 Rencana struktur ruang wilayah kabupaten adalah rencana yang mencakup sistem perkotaan wilayah kabupaten yang berkaitan dengan kawasan perdesaan dalam wilayah pelayanannya dan jaringan prasarana wilayah kabupaten yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah kabupaten selain untuk melayani kegiatan skala kabupaten yang meliputi sistem jaringan transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringan telematika, dan sistem jaringan sumber daya air, termasuk seluruh daerah hulu bendungan atau waduk dari daerah aliran sungai, serta prasarana lainnya yang memiliki skala layanan satu kabupaten. Berdasarkan definisi diatas maka pada dasarnya rencana struktur ruang adalah kajian terhadap sistem perkotaan dan perdesaan dalam wilayah pelayanannya berdasarkan hirarki dan fungsi yang nantinya ditunjang dengan prasarana wilayahnya. Berdasarkan kajian analisis struktur ruang Kabupaten Pamekasan, maka rencana struktur ruang di wilayah Kabupaten Pamekasan memberikan gambaran tentang rencana penetapan perkotaan dan perdesaan, rencana penetapan hirarki perkotaan, rencana sistem dan fungsi kegiatan perwilayahan dan rencana perletakan prasarana pendukung wilayah untuk mengintegrasikan dengan Wilayah Pengembangan yang diarahkan. 3.1 RENCANA SISTEM PERKOTAAN DAN PERDESAAN WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN 3.1.1 Penetapan Kawasan Perkotaan dan Perdesaan Pembagian kecamatan-kecamatan di seluruh Kabupaten Pamekasan sesuai dengan kondisi dan karakteristik kegiatan dibedakan menjadi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Identifikasi kawasan perkotaan dan perdesaan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui dan menentukan jenis kegiatan yang akan RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN

description

RTRW RPTK Bab 3 Rencana Struktur Ruang Kabupaten Pamekasan

Transcript of Bab 3 Rencana Struktur Ruang Kabupaten Pamekasan

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 1

    Rencana struktur ruang wilayah kabupaten adalah rencana yang

    mencakup sistem perkotaan wilayah kabupaten yang berkaitan dengan kawasan

    perdesaan dalam wilayah pelayanannya dan jaringan prasarana wilayah

    kabupaten yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah kabupaten

    selain untuk melayani kegiatan skala kabupaten yang meliputi sistem jaringan

    transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringan telematika,

    dan sistem jaringan sumber daya air, termasuk seluruh daerah hulu bendungan

    atau waduk dari daerah aliran sungai, serta prasarana lainnya yang memiliki

    skala layanan satu kabupaten. Berdasarkan definisi diatas maka pada dasarnya

    rencana struktur ruang adalah kajian terhadap sistem perkotaan dan perdesaan

    dalam wilayah pelayanannya berdasarkan hirarki dan fungsi yang nantinya

    ditunjang dengan prasarana wilayahnya.

    Berdasarkan kajian analisis struktur ruang Kabupaten Pamekasan, maka

    rencana struktur ruang di wilayah Kabupaten Pamekasan memberikan gambaran

    tentang rencana penetapan perkotaan dan perdesaan, rencana penetapan hirarki

    perkotaan, rencana sistem dan fungsi kegiatan perwilayahan dan rencana

    perletakan prasarana pendukung wilayah untuk mengintegrasikan dengan

    Wilayah Pengembangan yang diarahkan.

    3.1 RENCANA SISTEM PERKOTAAN DAN PERDESAAN WILAYAH

    KABUPATEN PAMEKASAN

    3.1.1 Penetapan Kawasan Perkotaan dan Perdesaan

    Pembagian kecamatan-kecamatan di seluruh Kabupaten Pamekasan sesuai

    dengan kondisi dan karakteristik kegiatan dibedakan menjadi kawasan perkotaan

    dan kawasan perdesaan. Identifikasi kawasan perkotaan dan perdesaan tersebut

    dimaksudkan untuk mengetahui dan menentukan jenis kegiatan yang akan

    RENCANA STRUKTUR RUANG

    WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 2

    ditentukan sehingga sesuai dengan peruntukan tanah dan ruangnya. Penetapan

    kawasan perkotaan dan perdesaan di Kabupaten Pamekasan dapat dilihat pada

    tabel 3.1 dan peta 3.1 Rencana Penetapan Kawasan Perkotaan dan Perdesaan

    Kabupaten Pamekasan.

    Tabel 3.1 Kawasan Perkotaan dan Perdesaan Kabupaten Pamekasan

    No Kecamatan Perkotaan Perdesaan 1 Pamekasan Kelurahan Barumbat Kota

    Kelurahan Patemon Kelurahan Kolpajung Kelurahan Kowel Kelurahan Jung cang-cang Kelurahan Gladak Anyar Kelurahan Kanginan Kelurahan Parteker Kelurahan Bugih Desa Teja Timur Desa Bettet Desa Nylabuh Laok Desa Jalmak Desa Laden

    Desa Panempan Desa Teja Barat Desa Nylabuh Daya Desa Toronan Tlnakan Desa Ceguk Desa Panglegur Galis Desa Tobungan

    Pademawu Kelurahan Barumbat Timur

    Kel. Lawangan Daya Desa Buddih Desa Sumedangan Desa Lemper Desa Murtajih Desa Buddagan Desa Sentol Desa Tambung Desa Dasok Desa Pademawu Barat Proppo Desa Samatan Larangan Desa Blumbungan 2 Galis Desa Konang Desa Pandan

    Desa Galis Desa Lembung Desa Tobungan Desa Polagan Desa Bulay Desa Artodung Desa Pagendingan Desa Ponteh 3 Larangan Desa Tentenan Barat Desa Peltong

    Desa Tentenan Timur Desa Trasak Desa Grujugan Desa Panaguan

    No Kecamatan Perkotaan Perdesaan Desa Larangan Luar Desa Duko Timur Desa Larangan Dalam Desa Taraban Desa Montok Desa Lancar Desa Kaduara Barat 4 Pademawu Desa Bunder Desa Durbuk

    Desa Pademawu Timur Desa Sopaah Desa Majungan Desa Padeleggan Desa Tanjung Desa Baddurih Desa Prekbun Desa Jarin Desa Pagagan 5 Proppo Desa Proppo Desa Campor

    Desa Mapper Desa Pangbatok Desa Pangorayan Desa Badung Desa Panglemah Desa Tattangoh Desa Billaan Desa Srambah Desa Panangguan Desa Jambringin Desa Pangtonggel Desa Samiran Desa Candi Burung 6 Tlanakan Desa Tlanakan Desa Terrak

    Desa Gugul Desa Mangngar Desa Branta Pesisir Desa Bandaran Desa Branta Tinggi Desa Kramat Desa Larangan Tokol Desa Larangan Siampar Desa Ambat Desa Tlesah Desa Bukek Desa Taroan Desa Dabuan 7 Waru Desa Taganser Laok Desa Sana Laok

    Desa Waru Barat Desa Ragang Desa Waru Timur Desa Tampojung Tengginah Desa Tlonto Ares Desa Tampojung Guwa Desa Tampojung Pregih Desa Tampojung Tengah Desa Bajur 8 Batumarmar Desa Batubintang Desa Bangsereh

    Desa Blaban Desa Kapong Desa Lesong Daya Desa Lasong Laok Desa Tamberu Desa Ponjanan Barat Desa Ponjanan Timur Desa Bujur Barat Desa Bujur Tengah Desa Bujur Timur Desa Pangereman 9 Pasean Desa Sotabar Desa Bindang

    Desa Tlonto Raja Desa Dempo Timur Desa Batukerbuy Desa Dempo Barat Desa Tagangser Daya Desa Sana Daya

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 3

    No Kecamatan Perkotaan Perdesaan Desa Sana Tengah 10 Pegantenan Desa Pegantenan Desa Tanjung Desa Tebul Timur Desa Pasanggar Desa Bulangan Barat Desa Palesanggar Desa Bulangan Timur Desa Plakpak Desa Bulangan Branta Desa Ambender Desa Tebul Barat Desa Bulangan Haji Desa Tlagah 11 Kadur Desa Bangkes Desa Pamoroh Desa Kadur Desa Pamaroh Desa Kertagena Daya Desa Bungbaruh Desa Kertagena Tengah Desa Sokalelah Desa Gagah Desa Kertagena Laok 12 Pakong Desa Pakong Desa Bicorong Desa Bandungan Desa Palalang Desa Seddur Desa Klompang Barat Desa Klompang Timur Desa Bajang Desa Cenlecen Desa Banban Desa Somalang Desa Lebbek 13 Palengaan Desa Palengaan Laok Desa Palengaan Daya Desa Kacok Desa Banyupelle Desa Rombuh Desa Rekkerrek Desa Angsanah Desa Akkor

    Desa Larangan Bandung Desa Panaan Desa Patoan Laok Desa Patoan Daya Desa Banyumas Desa Rang Perang Laok Desa Rang Perang Dajah

    Sumber : Hasil Analisis

    3.1.2 Rencana Sistem Perdesaan (Rural System)

    Perdesaan merupakan suatu bagian wilayah yang tidak berdiri sendiri.

    Suatu wilayah bisa disebut perdesaan karena mempunyai karakteristik yang

    tidak sama dengan perkotaan. Suatu kawasan yang aktifitas utamanya atau

    aktifitas ekonomi penduduknya bersandar pada pengelolaan sumberdaya alam

    setempat atau pertanian dinamakan dengan kawasan perdesaan (UU 24 Tahun

    1992).

    Dalam pengembangan wilayah, kawasan perdesaan harus dipandang

    sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan kawasan perkotaan. Pemahaman

    yang menyeluruh dan tidak dikotomis ini menjadi penting dan mendasar dalam

    penyusunan peraturan atau aturan main yang berkaitan dengan perdesaan

    maupun perkotaan, agar terjadi sinergi dan keseimbangan perlakuan wilayah,

    khususnya oleh pelaku pembangunan.

    3.1.2.1 Pengembangan Kawasan Agropolitan

    Konsepsi penataan ruang kawasan perdesaan dapat bertumpu pada sektor

    agribisnis. Konsep pengembangan tersebut sering disebut dengan konsepsi

    pengembangan agropolitan. . Untuk itu modus yang paling tepat dalam

    menggerakkan masyarakat perdesaan adalah dengan melakukan kegiatan

    pertanian atau agribisnis, baik yang mencakup subsistem hulu (pupuk dan alat

    pertanian), subsistem usaha tani (KUD), subsistem hilir (agroindustri,

    pemasaran), dan subsistem penunjang (irigasi desa). Kegiatan tersebut

    diharapkan mampu memberikan berbagai pelayanan sarana produksi, jasa

    distribusi maupun pelayanan sosial ekonomi lainnya untuk memenuhi

    kebutuhan masyarakat di kawasan pertanian dan sekitarnya. Dengan layanan

    dasar yang sudah terpenuhi tersebut diharapkan masyarakat desa tidak perlu ke

    kota lagi untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, sehingga mereka mampu hidup

    mandiri di lingkungannya.

    Gambaran konsepsual dari struktur pengembangan kawasan agropolitan

    mencakup :

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 4

    a. Pusat-pusat kegatan utama

    b. Sebaran kegiatan-kegiatan permukiman dan pertanian

    c. Keterkaitan pusat-pusat kegiatan produksi

    d. Orientasi pusat-pusat permukiman (hilir dan hulu)

    e. Orientasi hubungan keluar dari wilayah (pemasaran)

    Agar kawasan agropolitan ini dapat mempuyai daya saing yang sehat

    dengan kawasan lainnya, terutama dalam mengoptimalkan keunggulan

    komparatifnya, maka pengembangan kawasan agropolitan tersebut haruslah

    diberikan insentif yang mendorong perkembangannya. Pengembangan kawasan

    tersebut haruslah dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kawasan

    lain dalam sistem pengembangan wilayah secara menyeluruh.

    Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, Kabupaten Pamekasan terdapat

    Kawasan Agropolitan RUPANANDUR (Kecamatan Waru, Pakong, Pegantenan,

    Kadur). Desa pusat pertumbuhan kawasan agribisnis/agropolitan (kota tani) di

    Kabupaten Pamekasan dan kesesuaian komoditas pada masing-maing kota tani

    disajikan dalam uraian dibawah ini :

    Kota tani Kecamatan Waru meliputi Desa Tampojung Pregi, Desa Bajur,

    Desa Sana Laok, Desa Sumber Waru, Desa Tampojung Gua, Desa

    Tampojung Tengginah, Desa Tampojung Tengah, dan Desa Ragang.

    Pengembangan komoditas di Kota tani Waru ini berbasis buah-buahan

    antara lain : salak, pisang dan pepaya.

    Desa tani Kecamatan Pakong meliputi Desa Bandungan, Desa Seddur,

    Desa Klompang Timur, Desa Somalang, Desa Bicorong, Desa Lebbek, Desa

    Pakong, Desa Palalang, Desa Klompang Barat, Desa Banban, dan Desa

    Bajang. Pengembangan komoditas di Kota tani Kadur ini berbasis durian,

    rambutn, kelapa, tembakau dan kambing.

    Kota tani Kecamatan Pegantenan meliputi Desa Tebul Timur, Desa Tlagah,

    Desa Bulangan Barat, Desa Bulangan Timur, Desa Ambender, Desa Tebul

    Barat, Desa Pegantenan, Desa Bulangan Branta, Desa Bulangan Haj, dan

    Desa Plakplak. Pengembangan komoditas di Kota tani Pegantenan ini

    berbasis pisang, kopi, cabe, rambutn dan durian.

    Kota tani Kecamatan kadur meliputi Desa Pamoroh, Desa Bangkes, Desa

    Kadur, dan Desa Pamaroh. Pengembangan komoditas di Kota tani Kadur ini

    berbasis pinang, kelapa, pisang, pepaya dan ayam petelur.

    Rencana pengembangan komoditas unggulan kawasan agropolitan di

    Kabupaten Pamekasan terdiri dari :

    1. Rencana Pengembangan Komoditas Biofarmaka

    Jenis komoditas biofarmaka yang dapat dikembangkan : lengkuas, jahe,

    kencur, kunyit,temu hitam, temu kunci, temu lawak.

    Pelengkap tanaman biofarmaka yang diperlukan : daun dewa, katuk,

    kecubung, kumis kucing, sambang darah, sambiloto, tempuyang, tapak

    dara, sirih, serai, melati, lidah buaya, jambu biji, dan blimbing wuluh.

    Lokasi budidaya : pekarangan, sawah, tegalan dan hutan.

    Pola pertanaman : monokultur maupun polikultur (diversifikasi).

    Lokasi agroindustri : direncanakan dikembangkan di seluruh desa

    hinterland. Sedangkan untuk pabrik jamu di rencanakan akan

    dibangun di Kota Tani Tlagah, Sumber Waru, Pamoroh, dan berpusat di

    Kota tani utama Bandungan.

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 5

    Pola kemitraan : pola Kemitraan Terintegrasi Vertikal (KTV), yang terdiri

    dari kemitraan pemilik grup swasta setempat, pemilikan group/koperasi

    petani empon-empon, pengrajin jamu dan kepemilikan group / Koperasi

    Petani Empon-empon dan Pengrajin Jamu Rupanandur

    (KOPPONINJARUP) bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten

    Pamekasan-Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur dan Investor yang

    bertanggung jawab terhadap pemasaran produk.

    Peran serta masyarakat : dilakukan secara perorangan atau organisasi.

    2. Rencana Pengembangan Komoditas Tembakau

    Jenis komoditas Tembakau yang dapat dikembangkan : tembakau

    gunung, tegal dan sawah.

    Lokasi budidaya : sawah beririgasi, tegalan maupun pegunungan yang

    lebih tergantung terhadap air hujan atau air dari sumber-sumber air

    tanah. Terutama di daerah hinterland yang termasuk kedalam

    Kecamatan Pakong dan Kadur.

    Agroindustri yang akan dikembangkan : Pengolahan daun tembakau

    menjadi daun rajangan yang telah difermentasi sesuai dengan

    kebutuham pabrik.

    Lokasi agroindustri : pendirian pabrik pengolahan daun tembakau

    rajangan/pabrik rokok dialokasikan pada setiap desa hinterland di Kota

    Tani Bandungan dan Pamoroh. Pada tiap rumah tangga disebarluaskan

    home industri pelintingan rokok.

    Pola kemitraan : pola Kemitraan Terintegrasi Vertikal (KTV), yang terdiri

    dari kemitraan pemilik grup swasta setempat, pemilikan group/koperasi

    petani tembakau dan pengrajin rokok (KPTPR) dan kepemilikan group

    /KPTPR bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten

    Pamekasan-Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur dan Investor yang

    bertanggung jawab terhadap pemasaran produk daun tembakau

    rajangan dan rokok kretek.

    Peran serta masyarakat : dilakukan secara perorangan atau organisasi.

    3. Rencana Pengembangan Komoditas Buah-Buahan Eksotis Tropis

    Jenis komoditas yang dapat dikembangkan : durian, pisang, rambutan,

    nanas, sawo, blimbing, pepaya dan salak.

    Lokasi budidaya : di seluruh daerah hinterland yang ada di Kecamatan

    Waru (jeruk, rambutan, pepaya, belimbing, sawo dan salak), Pakong

    (durian dan nanas). Dan Pegantenan (pisang dan durian).

    Prioritas pengembangan : intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi

    dilakukan pada jenis durian, rambutan, mangga, jeruk, salak nanas

    tegalan dengan mengintroduksikan sistem perbanyakan yang sesuai

    serta modern. Ekstensifikasi dilakukan pada daerah-daerah penyangga.

    Lokasi agroindustri : dialokasikan pada setiap desa hinterland yang

    termasuk pada Kecamatan Waru, Pegantenan, dan Pakong. Pada skala

    industri menengah dibangun pabrik juice dan coctail di Kota tani

    Sumber Waru, Tlagah dan di Desa Bicorong Kecamatan Pakong.

    Pola kemitraan : pola Kemitraan Terintegrasi Vertikal (KTV), yang terdiri

    dari kemitraan pemilik grup swasta setempat, pemilikan group/koperasi

    petani buah dan pengrajin manisan dan kepemilikan group /KPTPR

    bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Pamekasan-

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 6

    Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur dan Investor yang bertanggung

    jawab terhadap pemasaran produk juice dan coctail buah dalam kaleng.

    Peran serta masyarakat : dilakukan secara perorangan atau organisasi.

    4. Rencana Pengembangan Komoditas Cabe Jamu

    Jenis komoditas yang dapat dikembangkan : cabe jamu (lada

    panjang/cabai panjang).

    Lokasi budidaya : memprioritaskan daerah hinterland yang termasuk

    dalam Kecamatan Kadur (Bangkes, Pamaroh dan Kadur).

    Agroindustri yang akan dikembangkan : home industri /agroindustri

    menengah (bubuk cabe jamu).

    Prioritas pengembangan : intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi

    dilakukan pada lahan tegalan dengan mengintroduksikan sistem

    perbanyakan yang sesuai serta modern. Ekstensifikasi dilakukan pada

    daerah-daerah yang secara eksisting terdapat jamu.

    Pola kemitraan : pola Kemitraan Terintegrasi Vertikal (KTV), yang terdiri

    dari kemitraan pemilik grup swasta setempat, pemilikan group/Koperasi

    Petani Cabe Jamu Dan Pengrajin Bubuk Cabe Jamu (KOPCAMU) dan

    kepemilikan group KOPCAMU bekerja sama dengan Pemerintah Daerah

    Kabupaten Pamekasan-Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur dan

    Investor yang bertanggung jawab terhadap pemasaran produk bubuk

    cabe jamu.

    Peran serta masyarakat : dilakukan secara perorangan atau organisasi.

    5. Rencana Pengembangan Komoditas Sayuran

    Jenis sayuran yang dapat dikembangkan : sayuran yang terdapat pada

    dataran rendah antara lain cabe merah, bawang merah, kacang panjang,

    bayam, kangkung, terong, ketimun, waluh panjang (langkes), waluh

    bulat (kondur) dan kecipir.

    Agroindustri yang akan dikembangkan : agroindustri menengah

    dibangun pabrik saos tomat dan cabe kota tani Tlagah.

    Prioritas pengembangan : intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi

    dilakukan pada lahan tegalan dengan mengintroduksikan sistem

    budidaya organik. Ekstensifikasi dilakukan pada daerah-daerah yang

    secara eksisting terdapat pertanaman sayuran.

    Pola kemitraan : pola Kemitraan Terintegrasi Vertikal (KTV), yang terdiri

    dari kemitraan pemilik grup swasta setempat, pemilikan group/koperasi

    petani sayuran dan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten

    Pamekasan-Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur dan Investor yang

    bertanggung jawab terhadap pemasaran produk cabe (saos).

    Peran serta masyarakat : dilakukan secara perorangan atau organisasi.

    6. Rencana Pengembangan Komoditas Sektor Tanaman Pangan

    Jenis komoditas yang dapat dikembangkan : padi, jagung, kacang-

    kacangan, ketela pohon, ketela rambat, kedelai, shorgum, talas dan

    bentul.

    Lokasi budidaya : sawah, tegalan, sawah tadah hujan, dengan pola

    tanam monokultur dan polikultur.

    Agroindustri yang akan dikembangkan : home industri /agroindustri

    menengah (tahu,kripik tette dalam kemasan, tempe, nasi jagung instan,

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 7

    kacang kulit dalam kemasan plastik, beras dalam kemasan plastik, dan

    pakan ternak unggas dalam kemasan plastik).

    Lokasi Agroindustri : skala home industri direncanakan di seluruh lokasi

    hinterland sedangkan agroindustri tanaman pangan direncanakan di

    Kota Tani Tlagah, Sumber Waru, Bandungan dan Pamoroh untuk

    agroindustri yang berkenaan dengan bahan baku tanaman pangan

    dapat dikembangkan pada area eksisting (di desa-desa hinterland).

    Pola kemitraan : pola Kemitraan Terintegrasi Vertikal (KTV), yang terdiri

    dari kemitraan pemilik grup swasta setempat, pemilikan group/koperasi

    petani tanaman pangan (KOPTAP) dan kepemilikan group KOPTAP

    bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Pamekasan-

    Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur dan Investor yang bertanggung

    jawab terhadap pemasaran produk.

    Peran serta masyarakat : dilakukan secara perorangan atau organisasi.

    7. Rencana Pengembangan Komoditas Kambing/Domba/Sapi Potong

    Jenis kambing/domba yang dapat dikembangkan : yang memiliki

    kualitas daging yang baik serta kualitas kulit yang mempunyai pasar

    luas bahkan ekspor. Jenis kambing dan domba lokal madura perlu

    dipertahankan secara genetis bahkan dilestarikan.

    Lokasi budidaya : secara eksisting ternak kambing terdapat di

    Kecamatan Waru, Pakong dan Kadur. Sedangkan domba terdapat di

    Kecamatan Pegantenan dan Pakong. Lokasi budidaya kambing dan

    domba tersebar diseluruh desa hinterland.

    Agroindustri yang akan dikembangkan : pengelolaan hasil peternakan.

    Lokasi Agroindustri : di Kota Tani Utama Bandungan.

    Prioritas pengembangan : dilakukan pada pengadaan dan perbanyakan

    bakalan kambing dan domba (Tampojung Guwa dan Bulangan Barat)

    serta pengadaan sapronak (sarana produksi ternak). Pengembangan

    kandang bersama dan pembuatan pupuk kandang untuk pertanaman

    sayuran organik dilakukan dalam group / koperasi peternak kambing

    dan domba.

    Pola kemitraan : pola Kemitraan Terintegrasi Vertikal (KTV), yang terdiri

    dari kemitraan pemilik grup swasta setempat, pemilikan group/koperasi

    Peternak Ruminansia Kambing dan Domba (KOPRUKADOM) dan

    kepemilikan group KOPRUKADOM bekerja sama dengan Pemerintah

    Daerah Kabupaten Pamekasan-Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur

    dan Investor yang bertanggung jawab terhadap pemasaran produk

    daging maupun kulit.

    Peran serta masyarakat : dilakukan secara perorangan atau organisasi

    seperti perkumpulan Peternak Ruminansia Kambing dan Domba.

    3.1.2.2 Pengembangan Desa Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)

    Pola ruang dalam kegiatan perdesaan juga memiliki skla bermacam-

    macam, dan secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:

    1. Setiap desa memiliki satu pusat kegiatan yang berfungsi sebagai pusat desa;

    2. Beberapa desa dalam satu kecamatan memiliki pusat kegiatan yang

    hirarkinya di bawah perkotaan kecamatan yakni sebagai Pusat Pelayanan

    Lingkungan (PPL); dan

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 8

    3. Perdesaan yang lokasinya strategis langsung berhubungan dengan

    masing-masing ibukota kecamatan dan atau pusat Sub Satuan Wilayah

    Pengembangan (SSWP).

    Sistem keterkaitan perdesaan berorientasi pada pusat perkotaan ataupun pusat

    di atasnya dalam hal ini pusat SSWP, secara diagramatis dapat diilustrasikan

    pada gambar 3.1.

    Gambar 3.1 Sistem Keterkaitan Perdesaan Berorientasi Pada Pusat Perkotaan

    Untuk mengintergrasikan keterkaitan Wilayah Pengembangan (WP) dengan

    wilayah hiterland (kawasan perdesaaan dengan pusat-pusat pelayanan), maka

    diperlukan penentuan pusat-pusat pertumbuhan baru perdesaan berupa Pusat

    Pelayanan Lingkungan (PPL) meliputi Desa Dempo Timur (Kecamatan Pasean),

    Desa Bujur Tengah (Kecamatan Batumarmar), Desa Pasanggar (Kecamatan

    Pegantenan), dan Desa Sopaah (Kecamatan Pademawu) yang diarahkan dengan

    fungsi sebagai pusat pemasaran hasil-hasil produksi pertanian, sebagai kawasan

    sentra produksi, pusat pelayanan sosial, simpul utama transportasi dan pusat

    pelayanan informasi.

    3.1.3 Rencana Sistem Perkotaan (Urban System)

    Kawasan perkotaan (urban) adalah wilayah yang mempunyai kegiatan

    utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat

    permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan,

    pelayanan soaial, dan kegiatan ekonomi.

    Daerah perkotaan merupakan daerah yang memiliki fungsi daerah strategis

    dalam tinjauan kegiatan ekonomi. Oleh karena daerah ini memiliki infrastruktur

    yang cukup memadai maka perlu penataan beberapa komponen untuk

    pengembangan kawasan perkotaan sebagai daerah pusat kegiatan pemerintah.

    Penetapan pusat kegiatan perkotaan di Kabupaten Pamekasan ditentukan

    oleh pusat kegiatan perkotaan dalam skala regional dan perkotaan yang secara

    langsung mempengaruhi sisitem perkotaan di Kabupaten Pamekasan. Adapun

    pusat kegiatan perkotaan di Kabupaten Pamekasan adalah sebagai berikut :

    1. PKW (Pusat Kegiatan Wilayah) : Perkotaan Pamekasan. 2. PKLp (Pusat Kegiatan Lokal Promosi) : Perkotaan Pakong dan Perkotaan

    Waru 3. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) : Perkotaan Tlanakan, Perkotaan

    Larangan, Perkotaan Batumarmar, Perkotaan Pasean, Perkotaan Pademawu, Perkotaan Galis, Perkotaan Proppo, Perkotaan Pegantenan, Perkotaan Palengaan dan Perkotaan Kadur.

    Untuk lebih jelasnya mengenai pusat kegiatan perkotaan Kabupaten Pamekasan

    dapat dilihat pada peta 3.2 Rencana Struktur Ruang Kabupaten Pamekasan.

    1 3

    2 4

    5 Dusun

    Desa

    PPL

    PPK

    PKLp

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 9

    3.1.4 Rencana Sistem Perwilayahan

    Setiap kawasan perkotaan akan memiliki jangkauan pelayanan tertentu

    sesuai dengan pusat kegiatan perkotaan masing-masing. Dalam lingkup

    Kabupaten Pamekasan, Perkotaan Pamekasan menjadi pusat bagi Sub Satuan

    Wilayah Pengembangan (SSWP) Pamekasan. Dan perkotaan kecamatan yang

    berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi beberapa kecamatan lain untuk memiliki

    cakupan SSWP.

    Setiap perkotaan yang termasuk dalam PKW dan PKLp akan menadi pusat

    SSWP). Berdasarkan sistem perwilayahan tersebut maka Kabupaten Pamekasan

    yang terdiri dari 13 kecamatan dibagi dalam tiga SSWP, atas dasar orientasi

    pergerakan terhadap pusat SSWP, tersedianya akses penujang ke pusat SSWP,

    kesamaan terhadap potensi wilayah, mengurangi kesenjangan wilayah dan

    karakter penduduk.

    Masing-masing pusat SSWP akan memiliki fungsi dan peran sesuai dengan

    potensi yang dimilikinnya, serta arahan kegiatan utama berdasarkan kegiatan

    dominan yang mungkin dikembangkan di wilayah pengembangan masing-masing.

    Adapun sistem rencana sistem perwilayahan di Kabupaten Pamekasan beserta

    fungsi, peran dan arahan kegiatannya :

    A. Sub Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP) Selatan

    SSWP Selatan meliputi Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Pandemawu,

    Kecamatan Larangan, Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Galis dan

    Kecamatan Proppo, dengan pusat di Perkotaan Pamekasan. Adapun fungsi

    dan peran perkotaan sebagai pusat SSWP Pamekasan sebagai berikut :

    1. Pusat pemerintahan;

    2. Pusat permukiman perkotaan;

    3. Pusat perdagangan dan jasa skala regional;

    4. Pusat simpul utama transportasi skala regional/lokal;

    5. Pusat kesehatan skala regional; dan

    6. Pusat pelayanan pendidikan tingkat Perguruan Tinggi.

    Adapun kegiatan utama yang diarahkan untuk dikembangkan di SSWP ini

    adalah sebagai berikut :

    1. Pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa skala regional;

    2. Pengembangan industri kecil dan sedang

    3. Pengembangan kegiatan pariwisata;

    4. Pengembangan permukiman perkotaan;

    5. Pengembangan perikanan budidaya tambak (bandeng dan udang),

    budidaya rumput laut, penangkapan dan pengolahan hasil

    perikanan;

    6. Pengembangan pelabuhan skala regional dan terminal tipe A;

    7. Pengembangan tambak garam; dan

    8. Pengembangan kawasan konservasi Hutan Bakau.

    B. Sub Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP) Tengah

    SSWP Tengah meliputi Kecamatan Pegantenan; Kecamatan Palengaan;

    Kecamatan Pakong dan Kecamatan Kadur, dengan pusat di Perkotaan

    Pakong. Fungsi dan peran perkotaan pusat SSWP ini adalah :

    1. Sebagai pusat pemerintahan skala lokal;

    2. Sebagai pusat perdagangan dan jasa skala lokal;

    3. Sebagai pusat agropolitan;

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 10

    4. Sebagai pusat pendidikan skala lokal;

    5. Sebagai pusat pelayanan umum kesehatan skala lokal; dan

    6. Sebagai pusat pengembangan industri skala sedang.

    Adapun kegiatan utama yang diarahkan untuk dikembangkan di SSWP ini

    adalah sebagai berikut :

    1. Pengembangan pertambangan mineral non logam, batuan dan

    minyak bumi;

    2. Pengembangan pertanian;

    3. Pengembangan peternakan;

    4. pengembangan kegiatan pariwisata;

    5. Pengembangan kegiatan industri kecil dan sedang; dan

    6. Pengembangan perkebunan.

    C. Sub Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP) Utara

    SSWP Utara meliputi Kecamatan Waru, Kecamatan Pasean dan Kecamatan

    Batumarmar, dengan pusat pelayanan di Perkotaan Waru. Fungsi dan

    peran Perkotaan Waru sebagai pusat SSWP adalah sebagai berikut :

    1. Sebagai pusat pemerintahan skala lokal;

    2. Sebagai pusat perdagangan dan jasa skala regional;

    3. Sebagai pusat agropolitan;

    4. Sebagai pusat pelabuhan regional yang berfungsi sebagai pengumpul;

    5. Sebagai pusat pengembangan pendidikan skala regional; dan

    6. Sebagai pusat kesehatan skala regional.

    Adapun kegiatan utama yang diarahkan untuk dikembangkan di SSWP ini

    adalah sebagai berikut :

    1. Pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa;

    2. Pengembangan pertambangan mineral non logam dan batuan;

    3. Pengembangan pertanian;

    4. Pengembangan peternakan;

    5. Pengembangan perkebunan;

    6. Pengembangan kegiatan perikanan tangkap;

    7. Pengembangan kegiatan pariwisata; dan

    8. Pengembangan industri kecil dan menengah.

    Untuk lebih jelasnya lihat peta 3.3. Rencana SSWP Kabupaten Pamekasan.

    3.1.5 Rencana Pengembangan Fasilitas Perkotaan

    Pengembangan fasilitas di Kabupaten Pamekasan ditentukan berdasarkan

    fungsi kawasan. Fungsi kawasan dilihat berdasarkan SSWP, masing-masing

    SSWP memiliki fungsi yang berbeda-beda sehingga kebutuhan akan fasilitas juga

    akan berbeda-beda pada setiap SSWP

    Pembagian SSWP, ditentukan berdasarkan perkembangan wilayah dan

    pusat-pusat pertumbuhan. Kabupaten Pamekasan memiliki perkembangan

    wilayah yang cukup tinggi mulai dari bagian utara, tengah dan selatan.

    Berdasarkan SSWP di Kabupaten Pamekasan dan fungsi masing-masing

    pengembangan wilayah, maka kebutuhan pengembangan fasilitas perkotaan di

    Kabupaten Pamekasan dapat dijabarkan dalam tabel 3.2.

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 11

    Tabel 3.2 Rencana Pengembangan Fasilitas Perkotaan di Kabupaten Pamekasan Tahun 2011-2031

    Pusat Wilayah Pengembangan

    Wilayah Cakupan

    Kebutuhan Pengembangan Fasilitas Perkotaan

    Perkantoran Perdagangan dan

    Jasa

    Pendidikan Kesehatan Peribadatan Industri Transportasi Fasilitas Lainnya

    Perkotaan Pamekasan

    Pamekasan Civic Center - CBD - Pasar Umum

    dan Pusat Perdagangan Skala Kabupaten

    - Rumah Potong Hewan

    - Bank

    - Perguruan Tinggi

    - SLTA/Sederajat - Pondok

    Pesantren

    - Rumah Sakit Umum Daerah (Tipe A)

    - Rumah Sakit Hewan

    Pusat Peribadatan Kabupaten, meliputi Masjid, Islamic Centre, Gereja.

    - Industri Menengah

    - Terminal tipe C - SPBU - Stasiun KA

    kelas I A

    - Pengembangan sarana dan prasrana Wisata Rohani dan Buatan

    - Gedung Olahraga - TPST (tempat

    Pengelolaan Sementara Terpadu)

    Pademawu Perkantoran Skala kecamatan/ lokal

    - Pasar Umum & Perdagangan skala kecamatan

    - Kantor Pos

    - Perguruan Tinggi

    - SLTA/Sederajat - Pondok

    Pesantren

    - Puskesmas Rawat Inap

    - Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)

    Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid, Musholla.

    - Industri Menengah

    - Pelabuhan lokal (yang berfungsi sebagai pengumpan)

    - Terminal tipe C - SPBU

    - Pengembangan sarana dan prasrana Wisata alam

    - Pengembangan kawasan ekonomi terpadu

    - Pengembangan perlindungan kawasan konservasi hutan bakau

    - TPST (tempat Pengelolaan Sementara Terpadu)

    Larangan Perkantoran Skala kecamatan/ lokal

    - Kantor Pos - Bank/Koperasi - Pasar Umum &

    Perdagangan skala kecamatan

    - Pasar hewan

    - SLTA/Sederajat - Pondok

    Pesantren

    - Puskesmas Rawat Inap

    - Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)

    Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid, Musholla.

    - Industri Menengah

    - Pelabuhan lokal (yang berfungsi sebagai pengumpan)

    - Pelabuhan [enyeberangan lintas anatr kabupaten.

    - Terminal tipe C

    - Pengembangan sarana dan prasrana wisata alam, dan rohani;

    - TPST (tempat Pengelolaan Sementara Terpadu)

    Tlanakan Perkantoran Skala kecamatan/ lokal

    - Kantor Pos - Koperasi - TPI (Tempat

    Pelelangan Ikan) - Pasar Umum &

    Perdagangan skala kecamatan

    - SLTA/Sederajat - Pondok

    Pesantren

    - Puskesmas Rawat Inap

    - Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)

    Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid, Musholla.

    - Industri Menengah

    - Pelabuhan Regional (yang berfungsi sebagai pengumpul)

    - Dermaga - Peningkatan

    terminal tipe A dan C

    - Rencana terminal barang

    - SPBU

    - Pengembangan sarana dan prasrana wisata alam

    - Pengembangan perlindungan kawasan konservasi hutan bakau

    - TPST (tempat Pengelolaan Sementara Terpadu)

    - Industri listrik berupa PLTU.

    Galis Perkantoran Skala kecamatan/ lokal

    - Pasar Umum & Perdagangan skala kecamatan

    - Pasar Hewan skala regional (terbesar di Pulau Madura)

    - Koperasi

    - SLTA/Sederajat - Pondok

    Pesantren

    - Puskesmas Rawat Inap

    - Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)

    Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid, Musholla.

    - Industri Menengah

    Terminal tipe C - Pengembangan perlindungan kawasan konservasi hutan bakau

    - TPST (tempat Pengelolaan Sementara Terpadu)

    Proppo Perkantoran Skala kecamatan/ lokal

    - Pasar Umum & Perdagangan skala kecamatan

    - Rumah Potong Hewan

    - SLTA/Sederajat - Pondok

    Pesantren

    - Puskesmas Rawat Inap

    - Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)

    Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid, Musholla.

    - Industri Mengah

    - Pengembangan sarana dan prasrana wisata alam, budaya dan rohani.

    - TPST (tempat Pengelolaan Sementara

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 12

    Pusat Wilayah Pengembangan

    Wilayah Cakupan

    Kebutuhan Pengembangan Fasilitas Perkotaan

    Perkantoran Perdagangan dan

    Jasa

    Pendidikan Kesehatan Peribadatan Industri Transportasi Fasilitas Lainnya

    Terpadu)

    Perkotaan Pakong

    Pakong Perkantoran Skala kecamatan/ lokal

    - Pasar Umum & Perdagangan skala kecamatan

    - Kantor Pos - Bank/Koperasi - Rumah Potong

    Hewan - Pasar Hewan

    - SLTA/Sederajat - Pondok

    Pesantren

    - Rumah Sakit Tipe D

    - Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)

    Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid, Musholla

    - Industri Menengah

    - Terminal tipe C - SPBU

    - Pengembangan sarana dan prasrana wisata alam.

    - Gedung Olah Raga - TPST (tempat

    Pengelolaan Sementara Terpadu)

    Pegantenan -Perkantoran

    Skala kecamatan/ lokal

    - Pasar Umum & Perdagangan skala kecamatan

    - Rumah Potong Hewan

    - SLTA/Sederajat - Pondok

    Pesantren

    - Puskesmas Rawat Inap

    - Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)

    Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid, Musholla

    - Industri Menengah

    Terminal tipe C - TPST (tempat Pengelolaan Sementara Terpadu)

    Palengaan Perkantoran Skala kecamatan/ lokal

    - Pasar Umum & Perdagangan skala kecamatan

    - Pasar tradisonal - Kantor Pos - Rumah Potong

    Hewan

    - Perguruan Tinggi

    - SLTA/Sederajat - Pondok

    Pesantren

    - Puskesmas Rawat Inap

    - Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)

    Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid, Musholla

    - Industri Menengah

    - Terminal tipe C - SPBU

    - TPST (tempat Pengelolaan Sementara Terpadu)

    - TPA (Tempat pemrosesan akhir)

    Kadur Perkantoran Skala kecamatan/ lokal

    - Pasar (Tempat Pelelangan Tembakau)

    - Pasar Umum & Perdagangan skala kecamatan

    - SLTA/Sederajat - Pondok

    Pesantren

    - Puskesmas Rawat Inap

    - Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)

    Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid, Musholla

    - Industri Menengah

    Terminal tipe C - TPST (tempat Pengelolaan Sementara Terpadu)

    Perkotaan Waru Waru Perkantoran Skala kecamatan/ lokal

    - Pasar Hewan - Pasar (Tempat

    Pelelangan Tembakau)

    - Pasar Umum & Perdagangan skala kecamatan

    - Bank/Koperasi - Rumah Potong

    Hewan

    - Perguruan Tinggi

    - SLTA/Sederajat - Pondok

    Pesantren

    - Rumah Sakit Tipe D

    - Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)

    Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid, Musholla

    - Industri Menengah

    Terminal tipe B SPBU

    - Gedung Olahraga - TPST (tempat

    Pengelolaan Sementara Terpadu)

    - TPA (Tempat pemrosesan akhir)

    Pasean Perkantoran Skala kecamatan/ lokal

    - Pasar Umum & Perdagangan skala kecamatan

    - Koperasi

    - SLTA/Sederajat - Pondok

    Pesantren

    - Puskesmas Rawat Inap

    - Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)

    Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid, Musholla

    - Industri Menengah

    - Terminal tipe C - Pelabuhan

    regional (yang berfungsi sebagai pengumpul)

    - Pelabuhan penyeberangan lintas anatar provinsi

    - Pengembangan sarana dan prasrana wisata alam dan rohani.

    - Rencana TPA (Tempat Pemrosesan Akhir)

    - TPST (tempat Pengelolaan Sementara Terpadu)

    Batumarmar Perkantoran Skala kecamatan/ lokal

    - Pasar Umum & Perdagangan skala kecamatan

    - PPI & TPI - Pasar Hewan

    - SLTA/Sederajat - Pondok

    Pesantren

    - Puskesmas Rawat Inap

    - Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)

    Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid, Musholla

    - Industri kecil

    Terminal tipe C SPBU

    - TPST (tempat Pengelolaan Sementara Terpadu)

    Sumber : Hasil Analisis

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 13

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 14

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 15

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 16

    3.2 RENCANA SISITEM JARINGAN PRASARANA WILAYAH

    Rencana sistem prasarana wilayah meliputi sistem prasarana utama

    pembentuk ruang (sistem jaringan transportasi) dan sistem prasarana lainnya

    (sistem jaringan energi/kelistrikan, telekomunikasi, sumber daya air, dan

    prasarana lingkungan). Rencana sistem prasarana juga mengintergrasikan pusat

    kegiatan/kawasan perkotaan dan fungsi-fungsi produksi kabupaten, serta

    memberikan layanan pada fungsi kegiatan yang ada dalam wilah kabupaten.

    3.2.1 Rencana Jaringan Prasarana Utama

    3.2.1.1 Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Transportasi

    Darat

    Rencana sistem jaringan transportasi darat di Kabupaten Pamekasan,

    meliputi jaringan jalan, jaringan jalur kereta api, jaringan prasarana angkutan

    jalan, jaringan pelayanan angkutan jalan, jaringan perhubungan sungai danau

    dan penyebrangan dan terminal barang. Untuk lebih jelasnya lihat pada uraian

    berikut.

    A. Rencana Jaringan Jalan

    Rencana pengembangan jaringan jalan di Kabupaten Pamekasan

    meliputi rencana jaringan jalan nasional, rencana jaringan jalan

    propinsi dan rencana jaringan jalan kabupaten. Untuk lebih jelasnya

    lihat pada peta 3.4 Rencana Pengembangan Jaringan Jalan dan

    uraian dibawah ini.

    1. Rencana Jaringan Jalan Nasional

    Menurut PP No. 26 Tahun 2008, sistem jaringan jalan nasional terdiri

    atas jaringan jalan arteri primer, jaringan jalan kolektor primer,

    jaringan jalan strategis nasional, dan jalan tol. Jaringan jalan arteri

    primer dikembangkan berdasarkan kesatuan sistem orientasi untuk

    menghubungkan:

    Antar-Pusat Kegiatan Nasional (PKN)

    Antara Pusat Kegiatan Nasional dan Pusat Kegiatan Wilayah

    (PKW);

    Antara PKN dan/atau PKW dengan bandar udara, pusat

    penyebaran skala pelayanan primer/sekunder/ tersier dan

    pelabuhan internasional/ nasional.

    Sistem jaringan jalan kolektor primer adalah jaringan jalan yang

    dikembangkan untuk menghubungkan:

    Antar-Pusat Kegiatan Wilayah (PKW),

    Antara Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan Lokal

    (PKL).

    Rencana pengemnagnan jaringan jalan nasional di Kabupaten

    Pamekasan, meliputi :

    a. Ruas Jalan Nasional sebagai jalan arteri primer yang sudah

    dikembangkan di Pulau Madura adalaha ruas : Kamal

    Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep Kalianget; dan

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 17

    b. Rencana pengembangan lintas utara dari jalan provinsi menjadi

    jalan strategis nasional rencana terdiri atas ruas Bangkalan

    Tanjung Bulu Pandan Ketapang Sotabar Sumenep.

    2. Rencana Jaringan Jalan Provinsi

    Jalan provinsi adalah jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan

    primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota

    kabupaten/kota, atau antar ibukota kabupaten/kota, dan jalan

    strategis provinsi. Ruas jalan propinsi sebagai jalan kolektor primer

    yang sudah dikembangkan di Pulau Madura yang melintasi

    Kabupaten Pamekasan meliputi ruas batas Kabupaten Sampang

    Sotabar Batas Kabupaten Sumenep, Pamekasan Sotobar, Omben

    (batas Kabupaten Sampang) Pamekasan. Rencana pengembangan

    jalan provinsi adalah melakukan pelebaran jalan sehingga memenuhi

    persyaratan lebar sebagai jalan provinsi.

    3. Rencana Jaringan Jalan Kabupaten

    Jalan kabupaten adalah jalan lokal dalam sistem jaringan jalan

    primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota

    kecamatan, antar ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan

    pusat kegiatan lokal, antar pusat kegiatan lokal, serta jalan umum

    dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan

    jalan strategis kabupaten. Rencana pengembangan pada jalan

    kabupaten adalah dengan melakukan pelebaran jalan dan

    peningkatan kualitas perkerasan jalan. Untuk rencana pelebaran

    jalan dilakukan sehingga terpenuhi persyaratan minimum sebagai

    ruas jalan lokal primer. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 3.3.

    Tabel 3.3 Rencana Ruas Jalan Kabupaten di Kabupaten Pamekasan

    No. Ruas Nama Ruas

    Lokasi (Kecamatan)

    Panjang Ruas (m)

    Lebar Jalur lalu

    lintas Eksisiting

    (m)

    Rencana Lebar

    Jalur lalu lintas

    (m) 1 Bandaran - Gro'om Tlanakan - Proppo 7.600 4,5 5,5 2 Tattangoh - Gro'om Proppo 3.100 3,5 5,5

    3 Penaguan - Palengaan Laok Proppo - Pamekasan 9.950 4,5 5,5

    4 Teja Timur - Gro'om Pamekasan - Proppo 8.800 4,5 5,5 5 Patemon - Teja Timur Pamekasan 1.750 4,5 5,5 6 Laden - Teja Timur Pamekasan 2.350 4,5 5,5 7 Laden - Bunder Pamekasan - Pademawu 5.900 4,5 5,5

    8 Bunder - Pademawu Timur Pademawu 2.000 4,5 5,5

    9 Pademawu Timur - Padelegan Pademawu 3.400 4,5 5,5

    10 Murtajih - Bunder Pademawu 3.750 4,5 5,5 11 Bunder - Konang Pademawu -Galis 3.300 4,5 5,5 12 Buddagan - Konang Pademawu -Galis 3.700 4,5 5,5

    13 Pademawu Timur - Gudang Pademawu 2.100 3,5 5,5

    14 Konang - SP. Galis Galis 1.500 4,5 5,5

    15 Pademawu Barat - Pademawu Timur Pademawu 2.400 3,5 5,5

    16 Sp. Galis - Capak Galis 2.600 4,0 5,5 17 Ponteh - Galis Galis 3.000 4,5 5,5

    18 Palengaan - Pangerreman Palengaan - Batumarmar 13.270 3,5 5,5

    19 Bujur Barat - Pangerreman Batumarmar 6.700 4,5 5,5

    20 Bandungan - Guluk-guluk Pakong 7.000 4,5 5,5

    21 Bujung Timur - Bujur Tengah Batumarmar 8.100 3,5 5,5

    22 Panglegur -Tlanakan Tlanakan 6.100 4,5 5,5 23 Kadur - Sukolilo Kadur 3.300 4,5 5,5

    24 Beltok - Palengaan Laok Palengaan 8.800 4,5 5,5

    25 Pegantenan - Bujur Barat Pegantenan - Batumarmar 11.800 3,5 5,5

    26 Waru - Tlonto Raja Waru - Pasean 7.000 4,5 5,5

    27 Batumarmar - Bujur Barat Batumarmar 7.200 3,5 5,5

    28 Beltok - Pegantenan Palengaan -Pegantenan 7.600 4,5 5,5

    29 Palengaan - Pegantenan Palengaan - Pegantenan 6.500 3,5 5,5

    30 Bajur - Sanah Tengah Waru - Pasean 8.510 3,5 5,5

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 18

    No. Ruas Nama Ruas

    Lokasi (Kecamatan)

    Panjang Ruas (m)

    Lebar Jalur lalu

    lintas Eksisiting

    (m)

    Rencana Lebar

    Jalur lalu lintas

    (m)

    31 Waru Barat - Dempo Timur Waru - Pasean 7.125 3,5 5,5

    32 Waru Barat - Sana Tengah Waru 8.500 3,5 5,5

    33 Kadur - Klompang Timur Kadur - Pakong 6.800 3,5 5,5

    34 Dempo Barat - Sana Tengah Waru 6.200 3,5 5,5

    35 Lenteng - Palengaan Proppo - Palengaan 10.300 3,5 5,5

    36 Rangperang Laok - Potoan Laok Proppo - Palengaan 7.700 4,5 5,5

    37 Blumbungan - Beltok Larangan - Palengaan 2.800 4,5 5,5 38 Pamekasan - Beltok Pamekasan - Palengaan 5.700 6,0 -

    39 Cok Gunung - Bujur Barat Batumarmar 5.200 3,5 5,5

    40 Bandungan - Pegantenan Pakong - Pegantenan 7.360 4,5 5,5

    41 Pakong - Klompang Barat Pakong 2.400 4,5 5,5

    42 Ponjanan Timur - Batu Bintang Batumarmar 4.300 4,5 5,5

    43 Palengaan Laok - Tlambah Palengaan 3.800 4,5 5,5

    44 Kaduara Barat - Cenlecen Larangan - Pakong 10.800 3,5 5,5

    45 Lenteng - Teja Barat Proppo 3.900 4,5 5,5 46 Blumbungan - Trasak Larangan 3.700 4,5 5,5 47 Larangan - Kadur Larangan - Kadur 4.300 4,5 5,5 48 Penaguan - Gro'om Proppo 3.100 4,5 5,5 49 Gugul - Taro'an Tlanakan 5.900 4,5 5,5 50 Galis - Lembung Galis 3.800 4,5 5,5 51 Panempan - Pegagan Pamekasan - Pademawu 6.100 4,5 5,5

    52 Larangan Tokol - Pegagan Tlanakan - Pademawu 5.000 4,5 5,5

    53 Tambung - Dasok Pademawu 2.100 6,0 -

    54 Pademawu Barat - Dasok Pademawu 2.100 6,0 -

    55 Montok - Gagah Larangan - Kadur 5.700 3,5 5,5 56 Pamoroh - Kadur Kadur 5.200 3,5 5,5

    57 Dempo Barat - Blindang Pasean 10.900 4,5 5,5

    58 Pengerreman - Bts Sampang Batumarmar 400 4,5 5,5

    59 Branta - Branta Pesisir Tlanakan 540 9,0 -

    60 Batu Kerbuy - Dempo Barat Pasean 2.900 3,5 5,5

    No. Ruas Nama Ruas

    Lokasi (Kecamatan)

    Panjang Ruas (m)

    Lebar Jalur lalu

    lintas Eksisiting

    (m)

    Rencana Lebar

    Jalur lalu lintas

    (m)

    61 Tentenan Barat - Blumbungan Larangan 6.100 3,5 5,5

    62 Nyalaran - Tambung Larangan 2.200 4,5 5,5

    63 Pad. Barat - Sp. Pad. Barat Pademawu 1.200 6,0 -

    64 Palengaan Laok - Bts. Sampang Palengaan 825 3,5 5,5

    65 Cenlecen - Batu Ampar Pakong 560 3,5 5,5 66 Seddur - Somalang Pakong 3.200 3,5 5,5

    67 Nyalabu Laok - Larangan Badung Pamekasan - Palengaan 6.800 3,5 5,5

    68 Bartim - Murtajih Pademawu 3.140 3,5 5,5 69 Buddagan - Lemper Pademawu 875 3,5 5,5 70 Bugih - Kodik Pamekasan - Proppo 3.200 3,5 5,5 71 Dasok - Mondung Pademawu 2.100 3,5 5,5

    72 Bulangan Haji -Bulangan Branta Pegantenan 5.400 3,5 5,5

    73 Lesong Daja - Batubintang Batumarmar 4.300 3,5 5,5

    74 Kapong - Ponjanan Barat Batumarmar 4.720 3,5 5,5

    75 Tegengser Daja - Tegengser Daja Batumarmar 2.500 3,0 5,5

    76 Padelegan - Pegagan Pademawu 3.700 4,5 5,5 77 Padelegan - Pegagan Pademawu 2.600 3,5 5,5

    78 Tampojujung - Guwa - Tamp. Tengginah Waru 3.500 3,5 5,5

    79 Bugih - Klampar Pamekasan - Proppo 3,700 4,5 5,5

    80 Sukalila - Kertagenah Tengah Kadur 4.000 4,5 5,5

    81 Ponteh - Polagan Galis 2.400 4,5 5,5 82 Bettet - Teja Barat Pamekasan 2.100 3,5 5,5

    83 Larangan Slampar - Mangngar Tlanakan 5.920 3,5 5,5

    84 Branta Tinggi - Tlasah Tlanakan 2.500 3,5 5,5

    85 Kaduara Barat - Polagan Galis 4.300 3,5 5,5

    86 Artodung - Taraban Larangan 2.400 4,5 5,5

    87 Sumedangan - Prekbun Pademawu 2.400 3,5 5,5

    88 Lawangan Daya - Sentol Pademawu 1.300 3,5 5,5

    89 Pademawu Timur - Majungan Pademawu 2.700 3,5 5,5

    90 Larangan Dalam - Sokolilo Larangan 4.625 4,5 5,5

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 19

    No. Ruas Nama Ruas

    Lokasi (Kecamatan)

    Panjang Ruas (m)

    Lebar Jalur lalu

    lintas Eksisiting

    (m)

    Rencana Lebar

    Jalur lalu lintas

    (m)

    91 Grujugan - Larangan Luar Latangan 3.600 3,5 5,5

    92 Pakong - Tebul Barat Pakong - Pegantenan 7.800 3,5 5,5

    93 Bulangan Haji - Palesanggar Pegantenan 3.800 3,0 5,5

    94 Kacok - Palesanggar Pegantenan 3.285 3,5 5,5 95 Rekkerrek - Panaan Palengaan 2.600 3,5 5,5 96 Angsanah - Panaan Palengaan 2.700 3,5 5,5 97 Penglegur - Ceguk Tlanakan - Pamekasan 2.100 6,0 -

    98 Dempo Timur - Prancak Pasean 1.800 3,5 5,5

    99 Tamberru - Pesisir Batumarmar 415 4,0 5,5 100 Nyalabu Laok - Bettet Pamekasan 1.400 3,5 5,5 101 Bulay - Polagan Galis 990 3,5 5,5 102 Mangngar - Debuan Tlanakan 4.200 3,5 5,5

    Sumber : Hasil Analisis

    B. Rencana Jaringan Jalur Kereta Api

    Rencana pengembangan jaringan rel kereta api di Pulau Madura, sesuai

    dengan Rencana Tata Ruang Propinsi Jawa Timur meliputi :

    1. Arahan pengembangan jalur perkeretaapian Bangkalan Kamal

    Sampang Pamekasan Sumenep dan Penyambungan jaringan jalur

    perkeretaapian Pulau Madura ke jaringan perkeretaapian di

    Surabaya.

    2. Revitalisasi jalur Kamal Pamekasan Sumenep dan menghidupkan

    kembali jalur rel Kereta Api Mati Bangkalan Sampang Pamekasan.

    3. Rencana pengembangan stasiun kereta api kela I dikembangkan di

    kecamatan Pamekasan.

    Hal ini sejalan permasalahan dengan tantangan akan penghematan

    penggunaan bahan bakar oleh kendaraan angkutan jalan raya yang

    lebih boros dibanding angkutan masal seperti kereta api. Untuk lebih

    jeasnya lihat pada peta 3.5 rencana pengembangan jalur kereta api.

    C. Rencana Jaringan Prasarana Angkutan Jalan

    Rencana pengembangan jaringan prasarana angkutan jalan di

    Kabupaten Pamekasan yaitu berupa sarana terminal angkutan. Rencana

    terminal angkutan jalan ini berupa terminal penumpang. Terminal

    penumpang adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan

    menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/atau

    antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan

    pemberangkatan kendaraan umum. Klasifikasi terminal penumpang

    dapat dibedakan menjadi :

    1. Terminal penumpang tipe A berfungsi melayani kendaraan umum

    untuk angkutan antar kota antar provinsi dan/atau angkutan lintas

    batas negara, angkutan antar kota dalam provinsi, angkutan kota

    dan angkutan pedesaan. Terminal penumpang tipe A disyaratkan sebagai

    berikut :

    a. Terletak dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi

    dan/atau angkutan lintas batas negara;

    b. Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya

    kelas IIIA ;

    c. Jarak antara dua terminal penumpang tipe A, sekurang-

    kurangnya 20 km di Pulau Jawa, 30 km di Pulau Sumatera dan

    50 km di pulau lainnya;

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 20

    d. Luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 ha untuk

    terminal di Pulau Jawa dan Sumatera, dan 3 ha di pulau

    lainnya;

    e. Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari

    terminal dengan jarak sekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa

    dan 50 m di pulau lainnya, dihitung dari jalan ke pintu keluar

    atau masuk terminal.

    2. Terminal penumpang tipe B adalah berfungsi melayani kendaraan

    umum untuk angkutan antar kota dalam provinsi, angkutan kota

    dan/atau angkutan pedesaan. Terminal penumpang tipe B

    disyaratkan:

    a. Terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam provinsi;

    b. Terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan

    sekurang-kurangnya kelas IIIB;

    c. Jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan

    terminal penumpang tipe A, Sekurang-kurangnya 15 km di

    Pulau Jawa dan 30 km di pulau lainnya;

    d. Tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 ha untuk terminal di

    Pulau Jawa dan Sumatera, dan 2 ha untuk terminal di pulau

    lainnya;

    e. Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari

    terminal dengan jarak sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa

    dan 30 m di pulau lainnya, dihitung dari jalan ke pintu keluar

    atau masuk terminal.

    3. Terminal penumpang tipe C adalah berfungsi melayani kendaraan

    umum untuk angkutan pedesaan. Terminal penumpang tipe C

    memiliki persyaratan sebagai berikut :

    a. Terletak di dalam wilayah kabupaten dan dalam jaringan trayek

    pedesaan;

    b. Terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling

    tinggi kelas IIIA;

    c. Tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan;

    d. Mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal,

    sesuai kebutuhan untuk kelancaran lalu lintas di sekitar

    terminal.

    Dalam meningkatkan layanan transportasi angkutan umum di

    wilayah Kabupaten Pamekasan maka direncanakan pengembangan

    terminal penumpang seperti pada tabel 3.4 berikut.

    Tabel 3.4 Rencana Pembangunan Terminal Penumpang di Kabupaten Pamekasan

    No. Nama Terminal Lokasi Tipe Keterangan 1 Ronggo Sukowati

    (Ceguk) Kecamatan Tlanakan A Rencana Peningkatan

    pelayanan terminal Tipe B menjadi tipe A

    2 Waru Barat Kecamatan Waru B Peningkatan pelayanan terminal tipe C menjadi tipe B

    3 Lawangan Daya Kecamatan Pademawu C Sudah Ada 4 Bugih Kecamatan Pamekasan C Sudah Ada 5 Bunder Kecamatan Pademawu C Rencana 6 Padelegan Kecamatan Pademawu C Rencana 7 Galis Kecamatan Galis C Rencana 8 Ponteh Kecamatan Larangan C Rencana 9 Mapper Kecamatan Propo C Rencana

    10 Kadur Kecamatan Kadur C Rencana 11 Palengaan Laok Kecamatan Palengaan C Rencana 12 Pegantenan Kecamatan Pegantenan C Rencana 13 Pakong Kecamatan Pakong C Rencana 14 Batu Bintang Kecamatan Batumarmar C Rencana 15 Batu Kerbuy Kecamatan Pasean C Rencana

    Sumber: Hasil Analisis

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 21

    D. Rencana Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan

    Rencana jaringan pelayanan angkutan jalan di Kabupaten Pamekasan

    berupa rute angkutan umum wilayah. Untuk meningkatkan layanan

    transportasi angkutan umum maka direncanakan trayek angkutan

    umum yang dapat menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Pamekasan.

    Rencana trayek angkutan umum yang dikembangkan adalah untuk

    melayani pergerakan transportasi orang di dalam Kabupaten

    Pamekasan adalah sebagai berikut:

    1. Ceguk - Lawangan Daya;

    2. Ceguk Bugih;

    3. Lawangan Daya Padelegan;

    4. Lawangan Daya Sotabar;

    5. Lawangan Daya Branta Pesisir;

    6. Lawangan Daya Kadur;

    7. Bugih Palengaan;

    8. Bugih Pegantenan;

    9. Bugih Proppo;

    10. Lawangan Daya Pegagan;

    11. Pakong-Propo; dan

    12. Pegantenan Batumarmar Pasean.

    Untuk lebih jelasnya lihat pada peta 3.6 rencana trayek angkutan

    penumpang umum. Sedangkan untuk layanan angkutan penumpang

    keluar/ masuk Kabupaten Pamekasan dilayani trayek Angkutan Antar

    Provinsi (AKAP) dan angkutan umum Antar Kabupaten Dalam Propinsi

    (AKDP) seperti diperlihatkan pada tabel 3.5 berikut .

    Tabel 3.5 Trayek angkutan Bus Keluar/ Masuk Kabupaten Pamekasan

    Jenis No Trayek AKAP 1 Sumenep Jakarta (Lebak)

    2 Sumenep Jakarta (Pulo Gadung) AKDP 1 Sumenep Kamal

    2 Sumenep Surabaya 3 Sumenep - Probolinggo

    Sumber: Studi Penyusunan Tataran Transportasi Lokal Kabupaten Pamekasan

    E. Rencana Jaringan Perhubungan Sungai, Danau dan Penyeberangan

    Untuk pengembangan jaringan perhubungan sungai, danau dan

    penyeberangan di kabupaten Pamekasan akan dikembangkan di:

    1. Dermaga penyeberangan lintas antar kabupaten meliputi pelabuhan

    Talang Siring di Desa Montok Kecamatan Larangan untuk melayani

    transportasi dari Kabupaten ke Pasuruan, Probolinggo, Situbondo

    dan Banyuwangi.

    2. Dermaga penyeberangan lintas antar provinsi meliputi pelabuhan di

    Desa Batu Kerbuy Kecamatan Pasean untuk melayani transportasi

    laut dari kabupaten ke luar povinsi lain.

    F. Rencana Terminal Barang

    Disamping pengembangan terminal penumpang, di Kabupaten

    Pamekasan juga direncanakan pembangunan prasarana angkutan

    barang dengan merencanakan terminal angkutan barang. Adapun

    persyaratan lokasi terminal barang adalah sebagai berikut :

    1. Terletak dalam jaringan lintas angkutan barang;

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 22

    2. Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas

    IIIA;

    3. Tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 ha untuk terminal di Pulau

    Jawa, dan 2 ha untuk terminal di pulau lainnya;

    4. Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari

    terminal dengan jarak sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan

    30 m di pulau lainnya, dihitung dari jalan ke pintu keluar atau

    masuk terminal.

    Adapun rencana terminal angkutan barang di Kabupaten Pamekasan

    adalah di Desa Larangan Tokol Kecamatan Tlanakan Kabupaten

    Pamekasan.

    3.2.1.2 Rencana Sistem Pengembangan Jaringan Transportasi Laut

    Untuk memperlancar pergerakan transportasi barang dan orang keluar/

    masuk Kabupaten Pamekasan maka direncanakan pengembangan transportasi

    laut meliputi:

    1. Pengembangan Pelabuhan Branta di Desa Branta Pesisir Kecamatan Tlanakan

    sebagai pelabuhan pengumpul yang berfungsi sebagai pengumpul, sehingga

    dapat meningkatkan layanan keluar-masuk barang melalui pelabuhan

    tersebut.

    2. Merencanakan pelabuhan baru yaitu :

    - Pelabuhan pengumpan di Talang Siring di Desa Montok Kecamatan

    Larangan untuk melayani transportasi dari Kabupaten Pamekasan ke

    Pulau Jawa.

    - Pelabuhan pengumpan di Desa Pagagan Kecamatan Pademawu untuk

    melayani angkutan barang, sapi dari kabupaten menuju Pasuruan,

    Probolinggo, Situbondo dan Banyuwangi.

    - Pelabuhan pengumpul di Desa Batu Kerbuy Kecamatan Pasean untuk

    melayani transportasi laut dari kabupaten ke provinsi lain.

    Untuk lebih jelasnya lihat peta 3.7 rencana pengembangan sistem jaringan

    transpotasi laut.

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 23

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 24

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 25

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 26

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 27

    3.2.2 Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Pasarana Lainnya

    Pengembangan sistem jaringan parasarana lainnya di Kabupaten

    Pamekasan meliputi rencana pengmbangan sistem jaringan prasarana energi,

    telekomunikasi, sumber daya air dan pengelolaan lingkungan. Untuk lebih

    jelasnya lihat pada uraian berikut.

    3.2.2.1 Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Energi

    Kebutuhan energi listrik di Kabupaten Pamekasan diperkirakan akan

    semakin meningkat. Hal ini sejalan dengan perkembangan kawasan perencanaan

    pada saat ini dan yang akan datang. Rencana pengembangan energi listrik di

    Kabupaten Pamekasan meliputi :

    1. Pembangunan industri kelistrikan dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga

    Uap (PLTU) di Kecamatan Tlanakan.

    2. Pengembangan energi alternative berupa energi biomassa di Kecamatan

    Larangan dan Kecamatan Kadur.

    3. Pengembangan energi alternative berupa energi surya direcanakan diseluruh

    kecamatan.

    4. Rencana pengembangan area pengaman jaringan pada area pengembangan

    jaringan listrik Saluran Udara Tegangan Tinggi yang melewati Kecamatan

    Pamekasan Kecamatan Propoo, dengan pengembangan gardu induk di

    Kecamatan Pamekasan.

    5. Pemenuhan kebutuhan daya listrik 20 tahun yang akan datang di Kabupaten

    Pamekasan seperti terlihat pada tabel 3.6 3.10. Untuk lebih jelasnya lihat

    peta 3.8 Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Energi.

    Tabel 3.6 Proyeksi Kebutuhan Daya Listrik (VA) Kabupaten Pamekasan Tahun 2012

    No Kecamatan Jumlah Penduduk

    Tahun 2012 (Jiwa)

    Jumlah Rumah (Unit)

    Kebutuhan Daya Listrik (VA)

    Daya Listrik (VA)

    Sarana Lingkungan

    (VA)

    A SSWP Selatan A1 Pamekasan 89.246 17.849 40.160.617 16.064.247 A2 Galis 32.293 6.459 14.531.976 5.812.791 A3 Larangan 63.817 12.763 28.717.675 11.487.070 A4 Pademawu 88.144 17.629 39.664.856 15.865.942 A5 Proppo 85.534 17.107 38.490.389 15.396.155 A6 Tlanakan 75.151 15.030 33.817.877 13.527.151 Total SSWP Selatan 434.185 86.837 195.383.390 78.153.356 B SSWP Tengah B1 Pegantenan 83.386 16.677 37.523.920 15.009.568 B2 Kadur 50.875 10.175 22.893.907 9.157.563 B3 Pakong 40.161 8.032 18.072.666 7.229.066 B4 Palengaan 98.833 19.767 44.474.955 17.789.982 Total SSWP Tengah 273.257 54.651 122.965.448 49.186.179 C SSWP Utara C1 Waru 79.784 15.957 35.902.778 14.361.111 C2 Batumarmar 82.931 16.586 37.319.111 14.927.644 C3 Pasean 56.286 11.257 25.328.804 10.131.522 Total SSWP Utara 219.002 43.800 98.550.693 39.420.277

    Sumber : hasil analisis

    Tabel 3.7 Proyeksi Kebutuhan Daya Listrik (VA) Kabupaten Pamekasan Tahun 2017

    No Kecamatan Jumlah

    Penduduk Tahun 2017

    (Jiwa)

    Jumlah Rumah (Unit)

    Kebutuhan Daya Listrik (VA)

    Daya Listrik (VA)

    Sarana Lingkungan

    (VA) A SSWP Selatan A1 Pamekasan 96.143 19.229 43.264.390 17.305.756 A2 Galis 35.654 7.131 16.044.476 6.417.791 A3 Larangan 73.763 14.753 33.193.296 13.277.319 A4 Pademawu 101.762 20.352 45.792.992 18.317.197 A5 Proppo 95.237 19.047 42.856.434 17.142.573 A6 Tlanakan 91.786 18.357 41.303.893 16.521.557 Total SSWP Selatan 494.346 98.869 222.455.481 88.982.193 B SSWP Tengah B1 Pegantenan 100.113 20.023 45.050.866 18.020.346 B2 Kadur 55.349 11.070 24.907.186 9.962.875 B3 Pakong 44.342 8.868 19.953.684 7.981.474 B4 Palengaan 109.545 21.909 49.295.280 19.718.112 Total SSWP Tengah 309.349 61.870 139.207.016 55.682.806 C SSWP Utara C1 Waru 97.460 19.492 43.856.912 17.542.765 C2 Batumarmar 94.818 18.964 42.668.293 17.067.317 C3 Pasean 60.636 12.127 27.286.316 10.914.526

    Total SSWP Utara 252.914 50.583 113.811.520 45.524.608 Sumber : hasil analisis

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 28

    Tabel 3.8 Proyeksi Kebutuhan Daya Listrik (VA) Kabupaten Pamekasan Tahun 2022

    No Kecamatan Jumlah

    Penduduk Tahun 2022

    (Jiwa)

    Jumlah Rumah (Unit)

    Kebutuhan Daya Listrik (VA)

    Daya Listrik (VA)

    Sarana Lingkungan

    (VA) A SSWP Selatan A1 Pamekasan 103.573 20.715 46.608.036 18.643.214 A2 Galis 39.365 7.873 17.714.398 7.085.759 A3 Larangan 85.259 17.052 38.366.439 15.346.576 A4 Pademawu 117.484 23.497 52.867.912 21.147.165 A5 Proppo 106.039 21.208 47.717.728 19.087.091 A6 Tlanakan 112.105 22.421 50.447.034 20.178.814 Total SSWP Selatan 563.826 112.765 253.721.547 101.488.619 B SSWP Tengah B1 Pegantenan 120.195 24.039 54.087.646 21.635.058 B2 Kadur 60.217 12.043 27.097.513 10.839.005 B3 Pakong 48.957 9.791 22.030.479 8.812.192 B4 Palengaan 121.418 24.284 54.638.046 21.855.218 Total SSWP Tengah 350.786 70.157 157.853.685 63.141.474 C SSWP Utara C1 Waru 119.052 23.810 53.573.255 21.429.302 C2 Batumarmar 108.409 21.682 48.784.207 19.513.683 C3 Pasean 65.322 13.064 29.395.111 11.758.045

    Total SSWP Utara 292.783 58.557 131.752.574 52.701.030 Sumber : hasil analisis

    Tabel 3.9 Proyeksi Kebutuhan Daya Listrik (VA) Kabupaten Pamekasan Tahun 2027

    No Kecamatan Jumlah

    Penduduk Tahun 2027

    (Jiwa)

    Jumlah Rumah (Unit)

    Kebutuhan Daya Listrik (VA)

    Daya Listrik (VA)

    Sarana Lingkungan

    (VA) A SSWP Selatan A1 Pamekasan 111.578 22.316 50.210.091 20.084.036 A2 Galis 43.463 8.693 19.558.127 7.823.251 A3 Larangan 98.546 19.709 44.345.812 17.738.325 A4 Pademawu 135.635 27.127 61.035.891 24.414.357 A5 Proppo 118.068 23.614 53.130.450 21.252.180 A6 Tlanakan 136.920 27.384 61.614.125 24.645.650 Total SSWP Selatan 644.210 128.842 289.894.496 115.957.798 B SSWP Tengah B1 Pegantenan 144.305 28.861 64.937.120 25.974.848 B2 Kadur 65.512 13.102 29.480.456 11.792.183 B3 Pakong 54.052 10.810 24.323.429 9.729.372 B4 Palengaan 134.578 26.916 60.559.876 24.223.951 Total SSWP Tengah 398.446 79.689 179.300.882 71.720.353 C SSWP Utara C1 Waru 145.427 29.085 65.442.220 26.176.888 C2 Batumarmar 123.948 24.790 55.776.754 22.310.701 C3 Pasean 70.371 14.074 31.666.883 12.666.753

    Total SSWP Utara 339.746 67.949 152.885.857 61.154.343 Sumber : hasil analisis

    Tabel 3.10 Proyeksi Kebutuhan Daya Listrik (VA) Kabupaten Pamekasan Tahun 2032

    No Kecamatan Jumlah

    Penduduk Tahun 2032

    (Jiwa)

    Jumlah Rumah (Unit)

    Kebutuhan Daya Listrik (VA)

    Daya Listrik (VA)

    Sarana Lingkungan

    (VA) A SSWP Selatan A1 Pamekasan 120.201 24.040 54.090.528 21.636.211 A2 Galis 47.986 9.597 21.593.753 8.637.501 A3 Larangan 113.905 22.781 51.257.064 20.502.825 A4 Pademawu 156.591 31.318 70.465.806 28.186.323 A5 Proppo 131.460 26.292 59.157.148 23.662.859 A6 Tlanakan 167.229 33.446 75.253.193 30.101.277

    SSWP Selatan 737.372 147.474 331.817.492 132.726.997 B SSWP Tengah B1 Pegantenan 173.251 34.650 77.962.896 31.185.159 B2 Kadur 71.273 14.255 32.072.954 12.829.182 B3 Pakong 59.678 11.936 26.855.031 10.742.013 B4 Palengaan 149.163 29.833 67.123.532 26.849.413

    SSWP Tengah 453.365 90.673 204.014.414 81.605.766 C SSWP Utara C1 Waru 177.646 35.529 79.940.713 31.976.285 C2 Batumarmar 141.715 28.343 63.771.585 25.508.634 C3 Pasean 75.809 15.162 34.114.227 13.645.691

    SSWP Utara 395.170 79.034 177.826.525 71.130.610 Sumber : hasil analisis

    3.2.2.2 Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Telekomunikasi Perkiraan kebutuhan pelayanan telekomunikasi di wilayah perencanaan

    adalah menggunakan proporsi penyebaran berdasarkan jumlah asumsi Kepala

    Keluarga, dimana dalam 1 KK diasumsikan berjumlah 5 jiwa. Untuk proporsi

    pelayanan tahun 2012 yaitu ditargetkan 10% dari jumlah KK, tahun 2017 yaitu

    25% dari KK, tahun 2022 yaitu 35% dari KK, tahun 2027 yaitu 50% dari KK dan

    pada tahun 2032 yaitu 75% dari KK. Maka untuk lebih jelasnya lihat pada tabel

    3.11.

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 29

    Tabel 3.11 Analisis Kebutuhan Sarana Telekomunikasi Kabupaten Pamekasan Tahun 2012-2032

    Tahun Proyeksi Proyeksi KK

    Tingkat Kebutuhan

    (%)

    Proyeksi Jumlah Sambungan

    (Unit) 2011 185.289 10% 18.529 2015 211.322 25% 52.830

    2020 241.479 35% 84.518

    2025 276.481 50% 138.240

    2031 317.182 75% 237.886 Sumber : Hasil Analisis

    Sistem prasarana telekomunikasi tidak hanya difokuskan pada sistem

    komunikasi melalui media konduktor berupa kabel, namun dengan seiiring

    perkembangan teknologi komunikasi tanpa kabel maka perlu disiapkan sarana

    komunikasi tanpa kabel. Untuk pemenuhan kebutuhan akan lokasi penempatan

    tower-tower untuk antena BTS bagi operator telekomunikasi seluler yang telah

    ditetapkan oleh BAPPEDA dan DISHUBKOMINFO serta SKPD Kabupaten

    Pamekasan, dapat diketahui bahwa pembangunan tower harus berdasarkan

    CELL PLAN yang telah ditetapakan. Dengan kebijakan ini maka kesemrawutan

    penempatan tower-tower BTS dapat diantisipasi sedini mungkin.

    Selain sebagai sarana komunikasi suara, sistem jaringan telekomunikasi

    yang direncanakan juga sekaligus dioptimalisasikan sebagai sarana penyaluran

    informasi berupa data digital yang digunakan untuk mensupport kebutuhan

    bidang teknologi informasi yang semakin pesat berkembang, termasuk dalam hal

    ini data internet dan sistim koneksi data terpadu beberapa instansi pemerintah

    maupun swasta, termasuk dunia pendidikan.

    Adapun rencana fasilitas telekomunikasi pengembangannya diprioritaskan pada :

    a. Pelanggan-pelanggan baru;

    b. Setiap Rumah Sakit dan puskesmas;

    c. Kegiatan penunjang bidang perdagangan atau pertokoan;

    d. Setiap lingkungan permukiman.

    e. Penyediaan lahan terpadu untuk penempatan tower-tower BTS telepon selular.

    f. Penyediaan lahan dan fasilitas untuk kebutuhan stasiun bumi satelit.

    Arahan penyediaan fasilitas telepon umum, perlu dipertimbangkan :

    a. Jumlah telepon umum;

    b. Kesesuaian lokasi penempatan;

    c. Radius jangkauan pelayanan; dan diprioritaskan di kawasan pusat-pusat

    kegiatan perekonomian, sosial dan pemerintahan

    Prasarana telekomunikasi yang dikembangkan, meliputi :

    a. Rencana pengembangan prasarana telekomunikasi sistem kabel,

    dikembangkan pada wilayah pusat-pusat pertumbuhan dan sepanjang jalan

    arteri dan kolektor.

    b. Rencana pengembangan prasarana telekomunikasi seluler, terus ditingkatkan

    perkembangannya melalui tower-tower Base Transceiver Station (BTS) yang

    dimanfaatkan secara bersama di seluruh kecamatan sesuai dengan ketentuan

    peraturan perundangan yang berlaku.

    c. Rencana pengembangan prasarana telekomunikasi sistem satelit, untuk

    meningkatkan pelayanan di wilayah terpencil atau yang tidak bisa dilayani

    oleh kedua sistem lainnya.

    Untuk lebih jelasnya rencana pengembangan sisitem jaringan telekomunikasi

    lihat peta 3.9 Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Telekomunikasi

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 30

    3.2.2.3 Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Sumber Daya Air

    Kabupaten Pamekasan terletak dalam Wilayah Sungai (WS) Madura dan

    Kepulauan yang merupakan wilayah sungai lintas kabupaten yang menjadi

    kewenangan provinsi. Rencana pengembangan sistem jaringan prsarana sumber

    daya air meliputi jaringan irigasi, jaringan air baku untuk air bersih dan sistem

    pengendali banjir. Untuk lebih jelasnya lihat uraian dibawah ini dan peta 3.10

    Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Sumber Daya Air

    A. Rencana Jaringan Irigasi

    Kebutuhan air untuk irigasi pada suatu daerah dipengaruhi oleh kondisi

    meteorologi daerah yang bersangkutan dan jenis tanaman yang ada.

    Kondisi meteorologi yang berpengaruh adalah suhu udara dan curah hujan.

    Suhu udara yang tinggi mengakibatkan evapotranspirasi akan meningkat

    sehingga kebutuhan air untuk tanaman meningkat, dan sebaliknya. Dalam

    kondisi tertentu, air irigasi tidak hanya ditinjau dari besarnya kebutuhan

    untuk tumbuh tanaman, akan tetapi juga ditinjau dari keperluan untuk

    pengkondisian dalam menghambat tumbuhnya tanaman gulma.

    Pengembangan sumber daya air untuk irigasi di Kabupaten Pamekasan

    meliputi :

    1. Menurut Kepmen Nomor 390 Tahun 2007 Pemanfaatan suber daya

    air Daerah Irigasi (DI) meliputi :

    a. Daerah Irigasi (D.I) kewenangan Provinsi yaitu D.I Samiran

    dengan luas 2.462 hektar.

    b. Daerah Irigasi (D.I) kewenangan wilayah Kabupaten memiliki luas

    3.770 hektar meliputi :

    - D.I Bales seluas 72 Ha;

    - D.I Bangsokah seluas 125 Ha;

    - D.I Batu Bintang seluas 100 Ha;

    - D.I Batu Kerbuy seluas 190 Ha;

    - D.I Blumbungan seluas 121 Ha;

    - D.I Bulai seluas 238 Ha;

    - D.I Cen Lencen seluas 51 Ha;

    - D.I Duko I seluas 98 Ha;

    - D.I Grujugan seluas 98 Ha;

    - D.I Kapt. Blumbungan seluas 80 Ha;

    - D.I Klampar seluas 189 Ha;

    - D.I Kolbuk seluas 78 Ha;

    - D.I Lancar seluas 138 Ha;

    - D.I Panaguan seluas 151 Ha;

    - D.I Penang seluas 200 Ha;

    - D.I Polagan seluas 321 Ha ;

    - D.I Prompong seluas 96 Ha;

    - D.I Raja seluas 582 Ha;

    - D.I Taman Waru seluas 90 Ha;

    - D.I Toronan seluas 53 Ha;

    - D.I Angsoka seluas 3 Ha;

    - D.I Ba Oloh seluas 20 Ha;

    - D.I Bajang seluas 14 Ha;

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 31

    - D.I Balang seluas 35 Ha;

    - D.I Batu Karang seluas 5 Ha;

    - D.I Bungor seluas 47 Ha;

    - D.I Burneh seluas 16 Ha;

    - D.I Cangkreng seluas 30 Ha;

    - D.I Dempo Timur seluas 35 Ha;

    - D.I Dempol seluas 50 Ha;

    - D.I Duko seluas 13 Ha;

    - D.I Duko II seluas 33 Ha;

    - D.I Duko II seluas 21 Ha;

    - D.I Duko I seluas 19 Ha;

    - D.I Enis seluas 15 Ha;

    - D.I Glagas seluas 5 Ha;

    - D.I Jrangoh seluas 10 Ha;

    - D.I Kebun seluas 50 Ha;

    - D.I Kenek seluas 8 Ha;

    - D.I Kereman seluas 21 Ha;

    - D.I Kolpoh seluas 12 Ha;

    - D.I Lebek seluas 23 Ha;

    - D.I Nyato seluas 43 Ha;

    - D.I Ombar seluas 10 Ha;

    - D.I Pancoran seluas 30 Ha;

    - D.I Ponjanan seluas 15 Ha;

    - D.I Pegantenan seluas 50 Ha;

    - D.I Sanip seluas 10 Ha;

    - D.I Sentaman seluas 6 Ha;

    - D.I Sere seluas 5 Ha;

    - D.I Taman Gangser seluas 15 Ha; dan

    - D.I Taman Pakong seluas 30 Ha.

    2. Pengelolaan saluran irigasi meliputi :

    a. Melakukan pembangunan dan perbaikan saluran irigasi di Kecamatan

    Galis, Kecamatan Pasean, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Proppo,

    Kecamatan Pakong, Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Pegantenan,

    Kecamatan Tlanakan, dan Kecamatan Larangan;

    b. Mempertahanaknan jaringan yang sudah ada;

    c. Mengkonservasi kawasan sekitarnya sebagai kawasan sempadan irigasi;

    d. Jaringan tidak boleh terputus meskipun melalui kawasan terbangun;

    e. Tidak digunakan sebagai saluran pembuangan;

    f. Meningkatkan sistem jaringan irigasi; dan

    g. Menambah ketersediaan sumber air untuk irigasi melalui

    pengembangan waduk, embun dan cekdam.

    B. Rencana Jaringan Air Baku untuk Air Bersih

    Perencana sistem penyediaan air minum di Kabupaten Pamekasan dibagi

    dalam beberapa sistem penyaluran. Setiap sistem penyaluran yang

    direncanakan akan melayani beberapa desa yang saling berdekatan dengan

    sisitem yang bersangkutan. Pengelompokan desa-desa tersebut didasarkan

    atas kedekatan dengan dusun-dusun tersebut dengan sumber air baku dan

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 32

    jangkau pipa pelayanan. Dalam perencanaan setiap sistem penyaluran

    menggunakan satu sumber air baku yaitu mata air atau air permukaan.

    Setiap penyediaan air minum di Kabupaten Pamekasan dibagi dalam

    beberapa sistem penyaluran. Terdapatnya mata air di Kabupaten

    Pamekasan, maka dapat digunakan untuk kebutuhan penyaluran air

    bersih sebagai sumber air bersih. Benerapa pertimbangan yang digunakan

    dalam pemilihan sumber air baku tersebut anatar lain adalah :

    1. Kuantitas dan kualitas sumber air baku yang dimaksud;

    2. Kehandalan debit dari sumber air baku yang terpilih; dan

    3. Kemudahan dalam proses pengolahannya.

    Rencana pengembangan air bersih di Kabupaten Pamekasan meliputi :

    1. Pengembangan pengelolaan air permukaan yang diolah dan

    dimanfaatkan untuk air bersih oleh masyarakat, sehingga dapat

    menekan exsploitasi air tanah guna menjaga keseimbangan air tanah

    yang berada di Daerah dan Kabupaten;

    2. Sumber air baku peyediaan air minum dari mata air yang tersebar di

    Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Larangan,

    Kecamatan Pakong, Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Pasean,

    Kecamatan Proppo, Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Waru, Kecamatan

    Batumarmar, dan Kecamatan Palengaan;

    3. Pembangunan prasarana air berupa pipanisasi air bersih di Kecamatan

    Pasean, Kecamatan Waru, Kecamatan Batumarmar, Kecamatan Pakong,

    Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Kadur, dan

    Kecamatan Larangan.

    4. Pembangunan prasarana air berupa bak penampung air di Kecamatan

    Proppo, Kecamatan Pakong, Kecamatan Pamekasan, Kecamatan Pagentenan,

    Kecamatan Larangan dan Kecamatan Palengaan.

    5. Pemenuhan kebutuhan air bersih 20 tahun yang akan datang di Kabupaten

    Pamekasan seperti terlihat pada tabel 3.12 3.16.

    Tabel 3.12

    Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kabupaten Pamekasan Tahun 2012

    No Kecamatan Jumlah

    Penduduk (Jiwa)

    Kebutuhan air Total

    (liter/detik)

    Volume air limbah (liter/detik) Tahun 2012 Total Air

    Limbah Rumah Tangga Pasar Umum

    Fasum Fasos Perkantoran

    A SSWP Selatan A1 Pamekasan 89.246 38 27 8 5 3 43 A2 Galis 32.293 14 10 3 2 1 15 A3 Larangan 63.817 27 19 6 4 2 30 A4 Pademawu 88.144 37 26 8 5 3 42 A5 Proppo 85.534 36 25 8 5 3 41 A6 Tlanakan 75.151 31 22 7 4 2 35

    Total SSWP Selatan 434.185 184 129 39 26 13 206 B SSWP Tengah

    B1 Pegantenan 83.386 35 24 7 5 2 39 B2 Kadur 50.875 22 15 5 3 2 24 B3 Pakong 40.161 17 12 4 2 1 19 B4 Palenggan 98.833 42 29 9 6 3 47

    Total SSWP Tengah 273.257 116 81 24 16 8 130 C SSWP Utara C1 Waru 79.784 33 23 7 5 2 37 C2 Batumarmar 82.931 35 25 7 5 2 39 C3 Pasean 56.286 24 17 5 3 2 27 Total SSWP Utara 219.002 92 65 19 13 6 103

    Sumber : Hasil Analisis

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 33

    Tabel 3.13 Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kabupaten Pamekasan Tahun 2017

    No Kecamatan Jumlah

    Penduduk (jiwa)

    Kebutuhan air Total

    (liter/detik)

    Volume air limbah (liter/detik) Tahun 2017 Total Air

    Limbah Rumah Tangga Pasar Umum

    Fasum Fasos Perkantoran

    A SSWP Selatan A1 Pamekasan 96.143 41 28 9 6 3 86 A2 Galis 35.654 15 10 3 2 1 32 A3 Larangan 73.763 30 21 6 4 2 64 A4 Pademawu 101.762 42 29 9 6 3 88 A5 Proppo 95.237 40 28 8 6 3 84 A6 Tlanakan 91.786 37 26 8 5 3 78 Total SSWP Selatan 494.346 204 143 43 29 14 432 B SSWP Tengah

    B1 Pegantenan 100.113 40 28 8 6 3 45 B2 Kadur 55.349 23 16 5 3 2 26 B3 Pakong 44.342 18 13 4 3 1 21 B4 Palenggan 109.545 46 32 10 6 3 51 Total SSWP Tengah 309.349 128 89 27 18 9 143 C SSWP Utara C1 Waru 97.460 39 27 8 5 3 83 C2 Batumarmar 94.818 39 27 8 5 3 83 C3 Pasean 60.636 26 18 5 4 2 54

    Total SSWP Utara 252.914 104 73 22 15 7 220 Sumber : Hasil Analisis

    Tabel 3.14 Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kabupaten Pamekasan Tahun 2022

    No Kecamatan Jumlah

    Penduduk (jiwa)

    Kebutuhan air Total

    (liter/detik)

    Volume air limbah (liter/detik) Tahun 2022 Total Air

    Limbah Rumah Tangga Pasar Umum

    Fasum Fasos Perkantoran

    A SSWP Selatan A1 Pamekasan 103.573 31 9 6 3 49 67 A2 Galis 39.365 16 11 3 2 1 18 A3 Larangan 85.259 35 24 7 5 2 39 A4 Pademawu 117.484 48 34 10 7 3 54 A5 Proppo 106.039 44 31 9 6 3 49 A6 Tlanakan 112.105 45 31 9 6 3 50 Total SSWP Selatan 563.826 219 141 46 29 62 278 B SSWP Tengah

    B1 Pegantenan 120.195 48 34 10 7 3 54 B2 Kadur 60.217 25 18 5 4 2 28 B3 Pakong 48.957 20 14 4 3 1 23 B4 Palenggan 121.418 51 35 11 7 4 57 Total SSWP Tengah 350.786 145 101 30 20 10 162 C SSWP Utara C1 Waru 119.052 48 33 10 7 3 101 C2 Batumarmar 108.409 45 31 9 6 3 95 C3 Pasean 65.322 28 19 6 4 2 58

    Total SSWP Utara 292.783 120 84 25 17 8 254 Sumber : Hasil Analisis

    Tabel 3.15 Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kabupaten Pamekasan Tahun 2027

    No Kecamatan Jumlah

    Penduduk (jiwa)

    Kebutuhan air Total

    (liter/detik)

    Volume air limbah (liter/detik) Tahun 2027 Total Air

    Limbah Rumah Tangga Pasar Umum

    Fasum Fasos Perkantoran

    A SSWP Selatan A1 Pamekasan 111.578 47 33 10 7 3 53 A2 Galis 43.463 18 13 4 3 1 20 A3 Larangan 98.546 35 24 7 5 2 39 A4 Pademawu 135.635 56 39 12 8 4 62 A5 Proppo 118.068 49 34 10 7 3 55 A6 Tlanakan 136.920 55 38 12 8 4 61 Total SSWP Selatan 644.210 260 182 55 36 18 291 B SSWP Tengah

    B1 Pegantenan 144.305 58 41 12 8 4 65 B2 Kadur 65.512 27 19 6 4 2 31 B3 Pakong 54.052 23 16 5 3 2 25 B4 Palenggan 134.578 56 39 12 8 4 63 Total SSWP Tengah 398.446 164 115 35 23 12 184 C SSWP Utara C1 Waru 145.427 58 41 12 8 4 65 C2 Batumarmar 123.948 51 36 11 7 4 57 C3 Pasean 70.371 30 21 6 4 2 33 Total SSWP Utara 339.746 139 97 29 19 10 156

    Sumber : Hasil Analisis

    Tabel 3.16 Prediksi Kebutuhan Air Bersih Kabupaten Pamekasan Tahun 2032

    No Kecamatan Jumlah

    Penduduk (jiwa)

    Kebutuhan air Total

    (liter/detik)

    Volume air limbah (liter/detik) Tahun 2032 Total Air

    Limbah Rumah Tangga Pasar Umum

    Fasum Fasos Perkantoran

    A SSWP Selatan A1 Pamekasan 120.201 51 35 11 7 4 57 A2 Galis 47.986 20 14 4 3 1 22 A3 Larangan 113.905 47 33 10 7 3 52 A4 Pademawu 156.591 64 45 13 9 4 72 A5 Proppo 131.460 55 38 11 8 4 61 A6 Tlanakan 167.229 67 47 14 9 5 75 Total SSWP Selatan 737.372 303 212 64 42 21 340 B SSWP Tengah

    B1 Pegantenan 173.251 70 49 15 10 5 78 B2 Kadur 71.273 30 21 6 4 2 33 B3 Pakong 59.678 25 17 5 3 2 28 B4 Palenggan 149.163 62 43 13 9 4 70 Total SSWP Tengah 453.365 187 131 39 26 13 209 C SSWP Utara C1 Waru 177.646 71 50 15 10 5 80 C2 Batumarmar 141.715 58 41 12 8 4 65 C3 Pasean 75.809 32 22 7 4 2 36 Total SSWP Utara 395.170 161 113 34 23 11 181

    Sumber : Hasil Analisis

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 34

    C. Sistem Pengendalian Banjir

    Rencana sisitem pengendalian banjir di Kabupaten Pamekasan meliputi :

    1. Pengurangan potensi limpasan permukaan;

    2. Penampungan limpasan permukaan;

    3. Konservasi lahan;

    4. Pembuatan embung; dan

    5. Peningkatan kapasitas pengaliran sarana drainase.

    3.2.2.4 Rencana Sistem Pengelolaan Lingkungan

    Rencana sistem pengelolaan lingkungan di Kabupaten Pamekasan di

    bagi menjadi dua yaitu sistem pengelolaan sampah da sistem instalansi

    pengelolaan lumpur tinja. Untuk lebih jelasnya lihat pada uraian berikut ini dan

    peta 3.11 Rencana Sistem Pengelolaan Lingkungan.

    A. Sistem Pengelolaan Sampah

    Sampah diartikan sebagai limbah pada sisa aktifitas manusia atau

    masyarakat, tidak terpakai, dapat bersifat sampah basah maupun sampah

    kering karena membahayakan kesehatan lingkungan sehingga harus

    disingkirkan dan dikelola dari lingkungan. Kondisi eksisting pengolahan

    sampah ditinjau dari aspek teknis berdasarkan hasil survey dan data

    sekunder di Kabupaten Pamekasan sudah dilakukan dengan sistem

    pengolahan sampah melalui pewadahan, pengumpulan sampah dengan

    gerobak sampah, pemindahan di TPS, pengangkutan dan pembuangan

    akhir ke Tempat Pemerosesan Akhir (TPA) khususnya di daerah perkotaan

    yaitu di Desa Agsana Kecamatan Palengaan. Sedangkan untuk kecamatan

    lainnya belum ada sistem pengelolaan sampah sehingga masih dilakukan

    dengan cara tradisonal yakni membakar sampah di perkarangan rumah

    masing-masing.

    Berdasarkan dari kondisi eksisting tersebut maka meningkatnya

    pembangunan kota, penambahan jumlah penduduk, tingkat aktifitas dan

    tingkat sosial ekonomi masyarakat, diiringi dengan bertambahnya jumlah

    timbulan sampah dari hari ke hari akan menambah permasalahan sampah

    yang semakin kompleks. Oleh karena itu direncanakan pengelolaan

    sampah dengan mempertimbangkan pemrosesan yang bertumpu pada

    pemanfaatan kembali baik secara langsung sebagai bahan baku maupun

    sebagai sumber energi, sehingga tercipta keseimbangan dan keselarasan

    dalam pengoperasian maupun pembiayaan.

    Sebagaimana telah dibahas pada bagian sebelumnya, pola pengelolaan

    sampah yang akan dilaksanakan di Kabupaten Pamekasan hendaknya

    dikembangkan dengan pengolahan untuk menjadikan sampah sebagai

    sumber daya yang dapat dimanfaatkan kembali. Untuk itu diperlukan

    peran serta masyarakat agar mencapai kondisi masyarakat yang hidup

    sehat dan sejahtera di masa yang akan datang, baik yang tinggal di daerah

    perkotaan maupun perdesaan. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan

    sampah yang dilakukan dengan pendekatan yang konprehensip dari hulu

    ke hilir. Pengelolaan sampah tersebut dilakukan dengan kegiatan

    pengurangan dan penanganan sampah sesuai dengan UU No. 18 tahun

    2008. Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan, penggunaan

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 35

    kembali, dan pendauran ulang, sedangkan kegiatan penanganan sampah

    meliputi pemilahan, pengolahan, dan pemerosesan akhir.

    Untuk itu arahan rencana pengelolaan sampah di Kabupaten Pamekasan di

    arahkan sebagai Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). sehingga

    sampah yang benar-benar tidak dapat dimanfaatkan kembali yang hanya di

    buang ke pembuangan akhir (landfilling). Sistem pengolahan sampah

    tersebut diperlukan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah

    secara terpadu (Integreated Solid Waste Management). Keterlibatan

    masyarakat dalam pengelolaan sampah merupakan salah satu faktor aspek

    teknis untuk menanggulangi persoalan sampah perkotaan. Pengolahan

    sampah terpadu ini bertujuan untuk penanganan sampah secara

    konvensional yang dimulai dengan melakukan sosialisasi, kadarisasi,

    pelatihan dan kampanye. Kegiatan ini akan memberikan pemahaman kepada masyarakat di Kabupaten

    Pamekasan dengan konsep 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery) dengan

    tujuan mengurangi timbulan sampah, memanfaatkan dan menggunakan

    kembali sampah yang berpotensi untuk di daur ulang. Rencana penerapan

    pengolahan sampah terpadu dilakukan dengan proses soialisasi, kadarisasi

    dan pelatihan dimana masyarakat ditekankan pada partisipasinya untuk

    memilah sampahnya sendiri dengan tujuan untuk menangani dan

    mengurangi timbulan sampah pada sumbernya. Rencana sistem

    pengolahan sampah secara terpadu (Integreated Solid Waste Management)

    yang perlu dilakukan adalah :

    1. Pemilahan Pada Sumber Sampah

    Pemilahan sampah tersebut dilakukan ke dalam tiga wadah sampah,

    masing-masing diisi oleh sampah anorganik, (plastik, kertas, gelas,

    kaleng, logam), Sampah B3, dan sampah organik (sampah basah).

    Wadah sampah ini berukuran 40 liter dan ditempatkan di muka rumah

    atau bangunan lainnya. Pemilahan pada Wadah sampah ini akan

    mendorong terjadinya upaya 4 R (Reuse, Reduce, Recycle, Recovery) di

    Kabupaten Pamekasan. Berikut diagram pengolahan sampah untuk

    mempermudah pemilahan.

  • PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2012 - 2032

    RENCANA

    III - 36

    2. Penempatan Pengumpulan Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST)

    Penempatan TPST di tempatkan di masing-masing kecamatan di

    Kabupaten Pamekasan, untuk lebih jeasnya lihat peta 3.11. Sampah

    yang sudah dipilah dari rumah tangga akan dikumpulkan oleh

    Pengumpulan sampah berupa Gerobak penyortir sampah dalam hal ini

    dirancang dengan memiliki kotak khusus untuk memisahkan antara

    sampah organik, sampah anorganik, sampah sampah B3. Berikut

    diperlihatkan pada gambar sarana gerobak penyortir sampah