BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00445-mc...
Transcript of BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00445-mc...
57
BAB 3
INTI PENELITIAN
3.1 Struktur Organisasi TRANS TV
3.1.1 Profil TRANS TV
TRANS TV atau Televisi Transformasi Indonesia adalah sebuah
stasiun televisi swasta nasional Indonesia mulai secara terrestrial area di
Jakarta. TRANS TV dimiliki oleh konglomerat Chairul Tanjung.
TRANS TV memiliki motto “Milik Kita Bersama”. Konsep tayang
stasiun ini tidak berbeda dengan stasiun swasta lainnya. TRANS TV
adalah anak perusahaan PT. Trans Corporation. Kantor pusat stasiun ini
berada di Jalan Kapt. P. Tendean Kav 12 – 14A, Jakarta Selatan.
Direktur utama TRANS TV saat ini adalah Wishnu Utama.
TRANS TV memperoleh izin siaran pada tanggal 1 Agustus 1998
dan TRANS TV mulai resmi disiarkan pada 10 November 2001. Meski
baru terhitung sebagai siaran percobaan TRANS TV sudah membangun
stasiun relay-nya di Jakarta dan Bandung. Kemudian Trans TV pertama
kali mulai mengudara serta diresmikan oleh Presiden Abdulrahman
Wahid (Gus Dur) pada tanggal 15 Desember 2001 sekitar pukul 19.00
WIB dan sejak saat itu TRANS TV sudah mulai siarannya secara resmi.
58
3.1.2 Logo TRANS TV
Gambar 3.1 Logo TRANS TV
Sumber : www.transtv.co.id
Logo TRANS TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan dan
keabadian. Kilauannya merefleksikan kehidupan dan adat istiadat dari
berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan
serta budaya msyarakat Indonesia. Tulisan dengan menggunakan jenis
serif mencerminkan karakter abadi, klasik, namun akrab dan mudah
dikenali.
3.1.3 Visi
TRANS TV mempunyai misi menjadi televisi yang terbaik di ASEAN,
memberikan hasil yang positif bagi stakeholders, menyampaikan
program-program berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai – nilai moral
budaya kerja yang dapat diterima stakeholders serta mitra kerja dan juga
memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta
kecerdasan masyarakat.
59
3.1.4 Misi
Misi TRANS TV adalah wadah gagasan dan inspirasi masyarakat untuk
mencerdaskan serta mensejahterkan bangsa, memperkuat persatuan dan
menumbuhkan nilai – nilai demokrasi.
3.1.5 Tujuan
- Terciptanya program yang menarik.
- Terjalinnya kerja sama yang saling menguntungkan.
- Meningkatkan kualitas SDM terutama pada penguasaan dalam
teknologi informasi.
- Trans TV menjadi pusat sarana informasi
- Meningkatkan kemampuan stasiun penyiaran.
- Terciptanya pemancar yang berkualitas dan berteknologi tinggi.
- Meningkatkan jangkauan siaran
3.1.6 Program – Program TRANS TV
Program – program di TRANS TV dibagi menjadi 6, yaitu:
1. Series, terdiri dari:
- Suami – Suami Takut Istri
- Kejar Tayang
- Two & A Half Man
- MADtv
60
- Tremors I
- Fringe I
- Battlestar Galactica 2
2. Movie, terdiri dari:
- Bioskop Trans TV
- Bioskop Indonesia
- Bioskop Indonesia Siang
- Sinema Dini Hari
- Mr. Bean
- Bioskop Trans TV Spesial
- Sinema Pagi
3. Entertainment, terdiri dari:
- Extravaganza Pilihan
- Derings
- Realigi
- Sketsa
- Termehek Mehek
61
- Online
- Sinden Sip Sip Sip
- 86
- Loe Boleh Gila
- Indonesia Mencari Bakat 2
- Peppi The Explorer
- Diary Indonesia Mencari Bakat 2
- Ethnic Runaway
- Ranking 1
- Gaul Bareng Bule
- Suara Indonesia
- 3 Sahabat
- 1001 Dongeng
- Liga Premier Indonesia
- Cinta Cenat Cenut
4. News, terdiri dari:
- Jelajah
62
- Reportase Pagi
- Reportase Siang
- Reportase Sore
- Reportase Malam
- Jelang Siang
- Benu Buloe
- Hidup Ini Indah
- Jika Aku Menjadi
- Bosan Jadi Pegawai
- John Pantau
- Harmoni Alam
- Makna Kehidupan
- Para Pemburu
- Belajar Indonesia
- Bingkai Berita
- The Camp
- Hidup Kedua
63
- Kenali Anak Negeri
5. Information, terdiri dari:
- Ceriwis Pagi Manis
- Insert Pagi
- Insert
- Gula Gula
- Koper Dan Ransel
- Ngulik
- Ala Chef
- Celebrity On Vacation
- Griya Unik
- Kuliner Pilihan
6. Religious, terdiri dari:
- Teropong Iman
- Halal ?
- Islam Itu Indah
- IQRA
64
3.1.7 Penghargaan TRANS TV
2002
CAKRAM : Kategori Media Pendatang Potensial
2003
CAKRAM : Kategori Televisi Nasional Terbaik 2002
2004
- ASIAN TELEVISION AWARD 2004
1. Kategori Best Reality Program: Dunia Lain “Lawang Sewu”
2. Nominasi Best Music Program: Diva Dangdut Nirwana
- FOR ALL NATION (FAN) CAMPUS
Kategori Media Elektronik Peduli Narkoba
2005
- PANASONIC AWARD 2005
1. Program Talkshow Terfavorit: Ceriwis
2. Presenter Talkshow Terfavorit: Indy Barends “Ceriwis”
- ANUGERAH KEBUDAYAAN 2005; KEMENTERIAN
KEBUDAYAAN & PARIWISATA
1. Kategori Acara Anak: Surat Sahabat
2. Nominasi Kategori Features: Jelajah
- THE ASIA PACIFIC BROADCASTING UNION (ABU) /
CASBAA UNICEF
- Child Rights Award 2005
- Anugerah Kebudayaan untuk Acara Anak:
- Surat Sahabat episode “Daman Anak Dayak Ngaju”
65
- SERTIFIKAT ISO 9001 : 2000
1. Revenue Cycle
2. Divisi Sales & Marketing
3. Divisi Finance & Resource Development
4. Inhouse Production
5. Divisi Produksi
6. Divisi News
7. Divisi Production & Technical Services
8. Dept. Budget Management Accounting
2006
- PANASONIC AWARD 2006
1. Program Current Affair Terfavorit: Kejamnya Dunia
2. Program Komedi/Lawak Terfavorit: Extravaganza
3. Program Anak-Anak Terfavorit: Dapur Klok-Klok
- PENGHARGAAN JAWA POS
Grup Lawak Terfavorit 2006 : Variety Show Extravaganza
- SERTIFIKAT ISO 9001 : 2000
1. Unit Procurement
2. Divisi HC
3. Divisi GS
4. Divisi Programming
66
2007
- KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) AWARD 2007
Program Televisi Anak-Anak Terbaik: Surat Sahabat
- WATER AND SANITATION PROGRAM (WORLD BANK)
1. Best Sanitation Reporting Award in East Asia Ministerial
2. Conference on Sanitation and Hygiene (EASAN) 2007 Media
3. Competition: Cerita Anak
- ANUGERAH PESONA WISATA INDONESIA 2007
“Terbaik I” Kategori Media Televisi: Jelajah
- PANASONIC AWARD 2007
1. Program Talkshow Terfavorit: Ceriwis
2. Program Komedi Terfavorit: Extravaganza
3. News Magazine Terfavorit: Jelang Siang
- CAKRAM : Kategori Televisi Nasional Terbaik 2006
- SERTIFIKAT ISO 9001 : 2000
Broadcast System :
1. Dept. Promo On Air
2. Unit Marketing PR
3. Dept. IT
4. Unit Corporate Legal
67
- ISAS BC
Pengakuan Standard Operating Procedures (SOP) untuk
“Integrated Broadcast System” pertama di dunia
- PERTAMINA PRESS AWARD
Feature TV: Reportase
- MARKETING MIX
1. 2nd Biggest Number of Audience: Extravaganza Roadshow
2. 2nd Best in Coverage: Extravaganza Roadshow
3. 3rd Best in Interaction: Extravaganza Roadshow
2008
- CITRA PARIWARA 2008
1. Best of 2008: TV Station for Inhouse Advertisement of The
Year 2008
2. Gold Award: Promo Badminton “Juice is Deuce”
3. Silver Award: Promo Bioskop “Loket Sepi”
4. Silver Award: Promo Badminton “Single or Double?”
- XY Kids
Program Anak Favorit: Akhirnya Datang Juga
68
2009
- PANASONIC AWARD 2009
1. Program Reality Show Terfavorit: Termehek-Mehek
2. Program Komedi/Lawak Terfavorit: Extravaganza
3. Program Kuis & Game Show Terfavorit: Gong Show
4. Program News Magazine Terfavorit: KPK (Kumpulan
Perkara Korupsi)
5. Presenter Infotainment Terfavorit: Cut Tary (Insert)
6. Pelawak Terfavorit: Olga Syahputra Presenter Reality Show
Terfavorit
- FESTIVAL FILM BANDUNG 2009
Sinetron Lepas Terpuji: Bioskop Indonesia “Baju Seragam
Anak Pemulung”
- SWA Sembada
Word of Mouth Marketing Award (Most First Recommended
Brand 2009)
- LOMBA JURNALISTIK 2009 oleh Ikatan Jurnalis Televisi
Indonesia (IJTI)
“Juara II” Kategori Jurnalis Televisi
69
2010
- CITRA PARIWARA 2010
"Gold Awards" Kategori Movie Promo: Spiderman Wayang
- 2010 PROMAX ASIA
Best Promo Not Using Programme Footage - Spider Puppet Show
Bioskop TRANS TV " Spiderman"
- THE BEST CEO INDONESIA 2010 oleh Majalah SWA
Direktur Utama TRANS TV: Bapak Wishnutama
- MARKETEERS AWARD : INDONESIA'S MOST FAVORITE
NETIZEN BRAND 2010
"Brand Favorit" Kategori Television
- ANUGERAH PEDULI PENDIDIKAN oleh Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia
TRANSCORP: Perusahaan yang Peduli Pendidikan
- PANASONIC GOBEL AWARDS 2010
1. Program Feature Terfavorit: Griya Unik
2. Program Kuis & Game Show Terfavorit: Gong Show
3. Pelawak Terfavorit: Olga Syahputra (Saatnya Kita Sahur)
70
3.1.8 Struktur Organisasi
Gambar 3.2
Struktur Organisasi I
Sumber : www.transtv.co.id
71
Gambar 3.3
Sturktur Organisasi II
Sumber: www.transtv.co.id
72
3.2 Deskripsi Tayangan Ala Chef
Ala Chef adalah sebuah tayangan kuliner yang menampilkan perjalanan
seorang chef perempuan mengelilingi Indonesia dan mengeksplorasi kekayaan
kuliner serta budaya suatu daerah. Keunikan program ini adalah host akan
melakukan demo masak yang akan menggabungkan resep masakan tradisional
dan Internasional (Fusion) ala Chef Farah Quinn. Hasil masakannya akan di
cicipi oleh penduduk lokal dan bahan-bahan masakan yang akan digunakan pun
adalah hasil bumi daerah yang dikunjungi.
Content (Durasi program 45 menit dan terbagi atas 3 segmen) :
- Host melakukan traveling ke berbagai daerah di Indonesia
- Eksplorasi budaya & kuliner khas dari suatu daerah yang
dikemas lebih fun dan menarik
- Selalu ada interaksi/ aktivitas dengan penduduk lokal.
- Mengkombinasikan kekuatan dari format reality dan magazine
membuat program kuliner ini menjadi berbeda, informatif dan
menarik perhatian penonton.
3.2.1 Profil Program Ala Chef
Beberapa tahun terakhir istilah ‘kuliner’ telah menjadi sangat booming di
tengah masyarakat Indonesia. Istilah kuliner diidentikkan dengan
‘makanan serba enak’ yang bisa dipastikan dimiliki oleh setiap daerah
dan dijadikan sebagai makanan khas daerah tersebut. Berdasarkan
73
pengalaman ini diperoleh inspirasi untuk lebih dapat mengenalkan
makanan atau masakan daerah ini untuk bisa divariasikan menjadi
masakan yang lebih simple, praktis dan menarik untuk dipraktekkan atau
bahkan untuk dicoba.
3.2.2 Summary Tayangan Ala Chef
Nama Program : Ala Chef
Format Program : reality dan magazine
Durasi : 45 menit sudah termasuk commercial break
Host : Farah Quinn
Hari Tayang : Sabtu dan Minggu
Waktu Tayang : 10.00 WIB
Target Pasar : A + B + C, Wanita
Format Acara : Taping
3.2.3 Hal – Hal Penting Dalam Penentuan Narasumber
Narasumber dalam tayangan Ala Chef adalah orang orang yang
memberikan penjelasan pada saat host (Farah Quinn) mengunjungi
sebuah tempat. Misalnya pengrajin, petani, nelayan, dan lain-lain.
Narasumber harus mampu memberikan keterangan yang jelas dan
lengkap, sehingga host (Farah Quinn) maupun pemirsa mendapatkan
informasi yang tepat dan akurat.
74
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kuantitatif eksplanatif dengan pendekatan survei. Penelitian
eksplanatif adalah penelitian untuk menguji hubungan antarvariabel yang
dihipotesiskan, ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis itu
sendiri menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel, untuk
mengetahui apakah suatu variabel berasosiasi atau tidak dengan variabel
lainnya, atau apakah suatu variabel disebabkan/dipengaruhi atau tidak
oleh variabel lainnya (Ardianto, 2010: 50).
Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang sarat dengan
nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan data di lapangan. Dalam
analisis data, metode penelitian kuantitatif memerlukan bantuan
perhitungan ilmu statistik, baik statistik deskriptif maupun inferensial
(yang menggunakan rumus-rumus statistik non-parametrik). Kesimpulan
hasil penelitian pun berupa hasil perhitungan yang bersifat penggambaran
atau jalinan variabel.
Sedangkan, pengertian metode survei adalah penelitian yang
mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumulan data yang pokok (Singarimbun dan Effendi,
2006: 3). Ciri khas metode ini adalah data dikumpulkan dari responden
yang banyak jumlahnya dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner
yang akan dibagikan berisi pertanyaan yang berhubungan dengan judul
75
penelitian, yaitu “Pengaruh Program Ala Chef Terhadap Minat Memasak
Ibu Rumah Tangga RW 06 Kelurahan Kapuk Muara Jakarta Utara”.
3.3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di wilayah RW 06 yang terletak di
perumahan Pantai Indah Kapuk, Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara.
Waktu penelitian dilaksanakan selama satu bulan, yaitu mulai dari bulan
April 2011 sampai dengan bulan Mei 2011.
3.3.3 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan obejek atau subjek yang berasda pada
suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan
masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang
lingkup yang akan diteliti (Martono, 2010:66) . Populasi dalam penelitian
ini adalah para ibu rumah tangga di wilayah RW 06 kelurahan Kapuk
Muara, dengan jumlah populasi sebanyak 1068 ibu rumah tangga.
3.3.4 Teknik Pengambilan Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri
atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Atau, sampel dapat didefinisikan
sebagian anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur
tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi. Teknik sampling
merupakan metode atau cara menentukan sampel dan besar sampel.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
nonprobability sampling, yaitu teknik sampling yang tidak memberikan
peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi yang dipilih menjadi sampel. Dalam nonprobability sampling,
76
peneliti memilih teknik purposive sampling, yaitu merupakan teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Peneliti memilih orang
sebagai sampel dengan memilih orang yang benar-benar mengetahui
topik penelitian (Martono, 2010:67).
Dan rumus yang digunakan dalam teknik pengambilan sampel ini
adalah menggunakan rumus slovin dimana rumus ini digunakan untuk
menentukan sample dari populasi yang diketahui berapa jumlahnya.
n = N
1 + Ne2
Dimana :
n = number of samples ( jumlah sampel )
N = total of population ( jumlah seluruh anggota populasi )
e = error tolerance (persen kelonggaran ketidaktelitian
karena kesalahan pengambilan sampel yang masih
dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10% atau
0,1.).
Berdasarkan rumus diatas diperoleh jumlah sample sebagai berikut :
n = 1068
1 + 1068 ( 0,1) 2
= 1068
11,68
77
= 91
Jumlah sampel yang akan digunakan sebesar 91 sampel.
Stratified Sampling adalah cara mengambil sample dengan
memperhatikan strata (tingkatan) didalam populasi. Dalam stratified data
sebelumnya dikelompokan kedalam tingkat-tingkatan tertentu, seperti
tingkatan, tinggi, rendah, sedang/baik, sample diambil dari tiap tingkatan
tertentu.
Pengambilan sampel di RW 06 dilakukan dengan menggunakan
rumus slovin, dengan jumlah 91 ibu rumah tangga. RW 06 terdiri dari
15 RT, dengan jumlah ibu rumah tangga yaitu 1068 ibu rumah tangga,
dan tiap RT memiliki jumlah ibu rumah tangga yang berbeda-beda.
Untuk memastikan, sampel yang diambil dari setiap Rukun Tetangga
(RT) dapat mewakili keseluhan populasi di Rukun Warga (RW) 06, maka
digunakan perhitungan sebagai berikut :
Jumlah sampel di RT 001 :
Jumlah ibu rumah tangga x Jumlah sampel
Jumlah Populasi
44 x 91 = 4 sampel
1068
78
Jadi, sampel di RT 001 berjumlah 4 ibu rumah tangga.
Tabel 3.1
Pengambilan Sampel RW 06
No. Rukun Tetangga
(RT)
Jumlah
Ibu Rumah Tangga
Pengambilan
Sampel 1 001 44 4
2 002 60 5
3 003 70 6
4 004 82 7
5 005 63 5
6 006 66 6
7 007 47 4
8 008 47 4
9 009 42 4
10 010 82 7
11 011 45 4
12 012 64 5
13 013 56 5
14 014 139 12
15 015 151 13
Jumlah 15 1068 91
Sumber : Data RW 06 dan hasil perhitungan sampel
79
3.3.5 Jenis dan Sumber Data
Sumber data diperoleh dari :
− Pengumpulan Data Primer
Untuk memperoleh data primer dalam penelitian, instrumen yang
digunakan adalah kuesioner. Jenis pertanyaan yang digunakan
dalam kuesioner adalah pertanyaan yang sifatnya tertutup dan
terstruktur.
− Pengumpulan Data Sekunder
Selain mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner,
peneliti juga mengumpulkan data melalui studi kepustakaan.
Studi kepustakaan dilakukan dengan menelusuri data – data yang
ada dalam buku atau acuan yang terkait dengan topik dan objek
penelitian serta situs – situs internet yang hubungannya dengan
peneliti.
3.3.6 Teknik Pengumpulan Data
Disamping penentuan suatu metode, teknik pengumpulan data
pun diperlukan dalam sebuah penelitian. Menurut M. Nazir dalam
bukunya yang berjudul Metode Penelitian (2003:174), teknik
pengumpulan data adalah “Suatu prosedur yang sistematis dan standar
untuk memperoleh data yang diperlukan”. Hal ini sangat penting karena
pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan data yang tersedia. Untuk
80
melakukan penelitian terhadap permasalahan yang diteliti, teknik
pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah penelitian
lapangan (field research) yaitu tinjauan langsung terhadap TRANS TV
dengan maksud untuk mendapatkan informasi dan data yang berhubungan
dengan penelitian. Sedangkan jenis teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah kuesioner (Sugiyono, 2004:135). Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada ibu
rumah tangga RW 06 Kelurahan Kapuk Muara Jakarta Utara.
3.3.7 Teknik Pengolahan Data
Kegiatan yang penting dalam keseluruhan proses penelitian
adalah pengolahan data. Dengan pengolahan data dapat diketahui tentang
dmakna dari data yang berhasil dikumpulan. Dalam pelaksanaannya,
pengolahan data dilakukan melalui program komputer dengan program
SPSS (Statistical Product and Service Solution).
Skala pengukuran juga harus dipertimbangkan agar variabel yang
akan diukur dapat dikualisifikasikan dan supaya tidak terjadi kesalahan
dalam menentukan analisis data dan langkah riset selanjutnya. Untuk
mengukur kedua indikator tersebut, penulis menggunakan skala likert
sebagai alat bantu. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang kejadian atau
gejala sosial. Dengan skala Likert, komponen yang dapat terukur
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item instrument yang dapat
81
berupa pertanyaan kemudian dijawab oleh responden (Riduwan,
2007:16).
Jawaban setiap item instrument diberi nilai sebagai berikut :
1) Apabila jawaban “sangat setuju” diberi nilai 5
2) Apabila jawaban “setuju” diberi nilai 4
3) Apabila jawaban “ragu – ragu” diberi nilai 3
4) Apabila jawaban “tidak setuju” diberi nilai 2
5) Apabila jawaban “sangat tidak setuju” diberi nilai 1
Untuk mengetahui ketetapan terhadap instrument yang digunakan
dalam pengambilan data diperlukan pengujian terhadap data yang
diperoleh melalui pengujian validitas dan reabilitas. Tujuannya adalah
agar data yang diambil benar – benar valid, yakni benar – benar
mengukur apa yang hendak diukur. Kemudian instrument harus reliabel,
artinya dapat diandalkan di dalam pengambilan data.
3.3.8 Uji Validitas dan Reabilitas
Kuesioner yang digunakan untuk melakukan pengumpulan data
memiliki dua syarat untuk disebarkan, yaitu kuesioner tersebut haruslah
valid dan reliabel. Menurut Husein Umar (2002:103) pengertian validitas
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang
ingin diukur. Sedangkan menurut Husein Umar (2002:113) definisi
reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat
pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.
Langkah dalam menguji validitas dilakukan dengan cara menguji
jumlah pertanyaan yang ada dalam kuesioner tersebut, apakah valid dan
82
reliable. Jika pertanyaan-pertanyaan tersebut valid dan reliable, berarti
pertanyaan tersebut dapat mengukur konsep.
- Uji Validitas
Proses pengujian dilakukan dengan cara melakukan analisis setiap
pertanyaan di kuesioner untuk tiap dimensi. Kriteria dalam menguji
validitas butir kuesioner adalah:
Jika rhitung ≥ rtable, maka butir pertanyaan tersebut valid.
Jika rhitung < rtable, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
Selanjutnya, penulis menggunakan bantuan program Microsoft Office
Excel, dalam melakukan proses perhitungan rhitung dan proses uji validitas
serta realibitas.
Apabila dalam hasil perhitungan ada butir pertanyaan yang tidak
valid, kemungkinannya adalah bahwa pertanyaan tersebut penyajiannya
kurang baik atau susunan isi kalimat menimbulkan penafsiran berbeda
sehingga kuesioner perlu diubah (Sugiyono, 2004:114).
- Uji Reabilitas
Uji ini ditunjukkan untuk mengukur sejauh mana pengukuran
tersebut bersifat tetap atau konsisten. Menurut Pedhazur dan Schmelkin
yang dikutip oleh Zulganef (2006:30) dalam bukunya “Pemodalan
Persamaan Struktur dan Aplikasinya Menggunakan Amor 5” untuk
mengukur kesalahan suatu pengukuran (reliabilitas), maka dapat
dilakukan dengan pendekatan internal consistency, yaitu menggunakan
koefisien alpha atau dikenal juga sebagai cronbach alpa. Suatu variabel
dikatakan reliabel, jika memberikan nilai cronbach alpa > 0,600.
83
3.3.9 Analisis Data
Analisis data merupakan proses pengolahan, penyajian,
interpretasi dan analisis data yang diperoleh dari lapangan. Tujuannya
agar data yang disajikan mempunyai makna, sehingga pembaca dapat
mengetahui hasil penelitian kita (Martono 2010:128).
1. Analisis Koefisien Korelasi
Untuk menganalisis hubungan antar variabel digunakan Analisis
Korelasi Pearson Product Moment. Analisis korelasi adalah salah satu
teknik statistik yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua
variabel atau lebih yang sifatnya kuantitatif. Pengujian korelasi pada
penelitian ini menggunakan Pearson’s Correlation dengan rumus
(Kriyantono, 2006:171) :
r = n ∑XY - ∑X ∑Y
√ ( n ∑X2 – (∑X)2 ) ( n ∑Y2 – (∑Y)2 )
dimana: r = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X = variabel program Ala Chef
Y = variabel minat memasak
n = jumlah individu dalam sampel
Rumus atau teknik statistik ini digunakan untuk mengetahui
koefisien korelasi atau derajat kekuatan hubungan dan membuktikan
84
hipotesis hubungan antara variabel/data/skala interval dengan interval
lainnya.
Adapun untuk mengetahui kuat rendahnya hubungan pengaruh
dapat diklasifikasikan menurut Sugiyono (2008:183), sebagaimana pada
Tabel pada halaman berikut.
Tabel 3.2
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Klasifikasi
0,000 – 1,999 Sangat Rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2008)
2. Koefisien Determinasi
Mengetahui tinggi rendahnya pengaruh variabel X
terhadap Y dinyatakan dalam persentase dapat dihitung dengan
menggunakan rumus determenasi, yaitu :
Kd = (r) 2 x 100%
Keterangan :
Kd : Koefisien determinasi
r : Koefisien korelasi
85
Apabila ditentukan korelasi positif antara X dan Y sebesar
r, maka nilai koefisien determinasinya sebesar r2. Oleh karena itu,
varians yang terjadi pada variabel Y dapat dijelaskan melalui
varians yang terjadi pada variabel X atau dikatakan bahwa
pngaruh X terhadap Y sama dengan r2(%), sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain.
Kemudian untuk menafsirkan sejauh mana pengaruh
tayangan Ala Chef (X) terhadap minat memasak (Y), maka
digunakan pedoman interpretasi koefisien penentu. Jika nilai
koefisien penentu semakin mendekati 100% berarti semakin kuat
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan
apabila semakin mendekati 0, berarti semakin lemah pengaruh
variabel terikat terhadap variabel bebas.
Tabel berikut merupakan pedoman interpretasi koefisien
penentu :
Tabel 3.3
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien
Determinasi
Interval Koefisien Tingkat Pengaruh
0% - 19,99% Sangat Lemah
20 – 39,99% Lemah
40% - 59,99 % Sedang
86
60 % - 79,99% Kuat
80% - 100% Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2008)
3. Rancangan Uji Hipotesis
Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini
adalah terdapat pengaruh antara tayangan Ala Chef terhadap minat
memasak Ibu Rumah Tangga RW 06 kelurahan Kapuk Muara
Jakarta Utara.
Untuk menguji signifikasi koefisien korelasi antara
variabel X dengan variabel Y dilakukan dengan membandingkan t
hitung dan t table yaitu dengan menggunakan rumus (Sugiyono
2008:184):
Keterangan :
t : uji hubungan
r : koefisien korelasi
n : banyaknya data
Dasar dari pengambilan keputusan adalah membandingkan
t hitung dengan t table:
1) Jika t hitung < t table, maka Ho diterima Ha ditolak.
87
2) Jika t hitung > t table, maka Ho ditolak Ha diterima.
Pada taraf kesalahan (α) sebesar 0,05, hipotesis yang akan
diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau
penolakan hipotesis dapat diuji sebagai berikut :
Nilai probabilitas signifikansi 0,000 < α (0,05), berarti H0
ditolak atau Ha diterima.