BAB 3 ANALISIS PROGRAM 3.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00593-mtif...
Transcript of BAB 3 ANALISIS PROGRAM 3.1 Gambaran Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00593-mtif...
24
BAB 3
ANALISIS PROGRAM
3.1 Gambaran Umum
3.1.1 Struktur Organisasi Transjakarta
Setiap perusahaan perlu memiliki struktur organisasi yang sesuai agar
perusahaan dapat berjalan dengan baik.Hal ini penting mengingat organisasi mencakup
pembagian kerja, wewenang, serta tanggung jawab untuk mencapai tujuan perusahaan
yang telah ditetapkan.Salah satu factor yang mempengaruhi kinerja suatu perusahaan
adalah struktur organisasi dan batasan-batasan tanggung jawab semua pihak dalam
perusahaan.
Dalam membentuk dan menetapkan suatu struktur organisasi, perlu diperhatikan
bahwa organisasi harus mempunyai tujuan dan merupakan alat bagi pimpinan dalam
melakukan pengawasan terhadap bawahannya.Pendelegasian tugas, wewenang, dan
tanggung jawab dari pimpinan harus jelas, tegas, dan berjalan menurut garis yang telah
ditentukan dan dapat dipahami oleh setiap personil yang berada dalam organisasi
tersebut.Untuk memilih personil yang berada dalam organisasi tersebut, perlu dilakukan
seleksi sesuai dengan keahliannya.
25
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
3.1.2 Profil BLU Transjakarta
Visi Busway Transjakarta adalah sebagai angkutan umum yang mampu
memberikan pelayanan public yang cepat, aman, nyaman, manusiawi, efisien, berbudaya
dan bertaraf internasional.
26
Misi Busway Transjakarta adalah:
1. Melaksanakan reformasi sistem angkutan umum – busway dan budaya
penggunaan angkutan umum.
2. Menyediakan pelayanan yang lebih dapat diandalkan, berkualitas tinggi,
berkeadilan, dan berkesinambungan di DKI Jakarta.
3. Memberikan solusi jangka menengah dan jangka panjang terhadap
permasalahan di sector angkutan umum.
4. Menerapkan mekanisme pendekatan dan sosialisasi terhadap stakeholder dan
sistem transportasi terintegrasi.
5. Mempercepat implementasi sistem jaringan busway di Jakarta sesuai aspek
kepraktisan, kemampuan masyarakat untuk menerima sistem tersebut, dan
kemudahan pelaksanaan.
6. Mengembangkan struktur institusi yang berkesinambungan.
7. Mengembangkan lembaga pelayanan masyarakat dengan pengelolaan
keuangan yang berlandaskan good corporate governance, akuntabilitas dan
transparansi.
3.1.3 Gambaran Bus Kota Transjakarta
Bermula dari gagasan perbaikan sistem angkutan umum di DKI Jakarta yang
mengarah kepada kebijakan prioritas angkutan umum, maka perlu dibangun suatu
sistem angkutan umum yang dapat mengakomodasi pengguna dari segala
golongan.Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyusun Pola Transportasi Makro (PTM)
sebagai perencanaan umum pengembangan sistem transportasi di wilayah DKI Jakarta
27
yang ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 103 Tahun
2007.Mengacu pada PTM tersebut, untuk tahap awal realisasinya dibangun suatu
jaringan sistem angkutan umum massal yang menggunakan bus pada jalur khusus (Bus
Rapid Transit/BRT).
Badan Layanan Umum Transjakarta Busway semula merupakan lembaga non
struktural dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaitu Badan Pengelola (BP)
Transjakarta Busway, sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Gubernur DKI
Jakarta Nomor 110 Tahun 2003. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta Nomor 48 Tahun 2006, BP(Sumber: INSTRAN). Transjakarta Busway diubah
menjadi lembaga struktural dan menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas
Perhubungan yang mendapat kewenangan pengelolaan keuangan berbasis PPK-BLUD,
yang mempunyai kegiatan utama memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna
busway.
Transjakarta Busway mulai beroperasi tanggal 15 Januari 2004 dengan
dibukanya koridor 1 (Blok M-Kota).Pada awal operasi jumlah penumpang sekitar
40.000 orang per hari dan pada tahun 2005 mengalami peningkatan menjadi rata-rata
60.000 orang per hari.Tanggal 15 Januari 2006 koridor 2 (Pulogadung-Harmoni) dan
koridor 3 (Kalideres-Harmoni) dibuka dengan jumlah penumpang mencapai 70.000
penumpang per hari.Pada 27 Januari 2007, koridor bertambah, yaitu koridor 4
(Pulogadung-Dukuh Atas), koridor 5 (Ancol-Kp. Melayu), koridor 6 (Ragunan-Dukuh
Atas) dan koridor 7 (Kp. Rambutan-Kp. Melayu) dengan rata-rata penumpang
28
mencapai 180.000 penumpang.Pada 21 Februari 2009 koridor 8 (Lebak Bulus-
Harmoni) diresmikan dengan rata-rata penumpang 250.000 per hari seluruh
koridornya.
Pada saat awal beroperasi, Tranjakarta mengalami banyak masalah, salah satunya
adalah ketika atap salah satu busnya menghantam terowongan rel kereta api. Selain itu,
banyak dari bus-bus tersebut yang mengalami kerusakan, baik pintu, tombol
pemberitahuan lokasi halte, hingga lampu yang lepas.Selama dua minggu pertama, dari
15 Januari 2004 hingga 30 Januari 2004, bus Transjakarta memberikan pelayanan secara
gratis.Kesempatan itu digunakan untuk sosialisasi, di mana warga Jakarta untuk pertama
kalinya mengenal sistem transportasi yang baru.Lalu, mulai 1 Februari 2004, bus
Transjakarta mulai beroperasi secara komersil.
Bus yang digunakan sebagai bus Transjakarta adalah:
Koridor 1: bus Mercedes-Benz dan Hino berwarna merah dan kuning.
Koridor 2: bus Daewoo berwarna biru - putih, dan warna abu-abu.
Koridor 3: bus Daewoo berwarna kuning - merah, dan warna abu-abu.
Koridor 4: bus Daewoo dan Hyundai (JTM), bus Hino (PP) berwarna abu-abu.
Koridor 5: bus gandeng HuangHai (JMT), bus gandeng Komodo (LRN) berwarna
abu-abu.
Koridor 6: bus Daewoo dan Hyundai (JTM), bus Hino (PP) berwarna abu-abu.
Koridor 7: bus Daewoo dan Hyundai (JMT), bus Hino (LRN) berwarna abu-abu.
Koridor 8: bus Hino (LRN) bus Hino (PP) berwarna abu-abu.
29
Semua armada Transjakarta tersebut disertai dengan gambar elang
bondol terbang sambil mencengkram beberapa buah salak di bagian eksterior.Bahan
bakar yang digunakan di koridor 1 adalah bio solar.Untuk Koridor 2 - 8 berbahan bakar
gas.
Bus-bus ini dibangun dengan menggunakan bahan-bahan pilihan. Untuk interior
langit-langit bus, menggunakan bahan yang tahan api sehingga jika terjadi percikan api
tidak akan menjalar. Untuk kerangkanya, menggunakan Galvanil, suatu jenis logam
campuran seng dan besi yang kokoh dan tahan karat. Bus Transjakarta memiliki pintu
yang terletak lebih tinggi dibanding bus lain sehingga hanya dapat dinaiki dari halte
khusus busway (juga dikenal dengan sebutan shelter). Pintu tersebut terletak di bagian
tengah kanan dan kiri. Untuk bus gandeng memiliki tiga pasang pintu yaitu bagian
depan, tengah, belakang kanan dan kiri. Sedangkan bus single di koridor 4 - 8 memiliki
dua pasang pintu, yaitu bagian depan dan belakang kanan dan kiri. Pintu bus
menggunakan sistem lipat otomatis yang dapat dikendalikan dari konsol yang ada di
panel pengemudi. Untuk bus koridor 2 - 8, mekanisme pembukaan pintu telah diubah
menjadi sistem geser untuk lebih mengakomodasi padatnya penumpang pada jam-jam
tertentu, di dekat kursi-kursi penumpang yang bagian belakangnya merupakan jalur
pergeseran pintu, dipasang pengaman yang terbuat dari gelas akrilik untuk menghindari
terbenturnya bagian tubuh penumpang oleh pintu yang bergeser.Setiap bus dilengkapi
dengan papan pengumuman elektronik dan pengeras suara yang memberitahukan halte
yang akan segera dilalui kepada para penumpang dalam 2 bahasa, yaitu bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris. Setiap bus juga dilengkapi dengan sarana komunikasi
30
radio panggil yang memungkinkan pengemudi untuk memberikan dan mendapatkan
informasi terkini mengenai kemacetan, kecelakaan, barang penumpang yang tertinggal,
dan lain-lain.
Untuk keselamatan penumpang disediakan 8 buah palu pemecah kaca yang
terpasang di beberapa bingkai jendela dan 3 buah pintu darurat (koridor 1 - 3), 1 pintu
darurat (koridor 4 - 8) yang bisa dibuka secara manual untuk keperluan evakuasi cepat
dalam keadaan darurat, serta dua tabung pemadam api di depan dan di belakang.
Untuk menjaga agar udara tetap segar, terutama pada jam-jam sibuk, mulai
bulan Januari 2005 secara bertahap di setiap bus telah di pasang alat pengharum ruangan
otomatis, yang secara berkala akan melakukan penyemprotan parfum.
Sampai saat ini sudah ada 11 koridor yang dilalui Busway Transjakarta(Wibo,
2010):
1. Koridor 1 (Blok M – Kota)
Koridor 1 melayani rute dari Terminal Blok M sampai depan Stasiun Kota.
Jalan-jalan yang dilalui koridor 1 adalah: Sultan Hasanuddin, Trunojoyo,
Sisingamangaraja, Sudirman, MH Thamrin, Medan Merdeka Barat,
Majapahit, Gajah Mada/Hayam Wuruk, Pintu Besar Selatan, lalu berputar di
depan Stasiun Kota untuk kembali ke Blok M.
31
2. Koridor 2 (Pulogadung – Harmoni)
Koridor 2 melayani rute dari Terminal Pulogadung sampai halte Harmoni.
Jalan-jalan yang dilalui koridor 2 dari Pulogadung ke Harmoni adalah:
Perintis Kemerdekaan, Suprapto, Kramat Bunder, Senen Raya, Kwini 2,
Abdul Rahman Saleh, Pejambon, Medan Merdeka Timur, Perwira, Lapangan
Banteng Barat, Kathedral, Veteran, lalu berputar di halte Harmoni.
Sedangkan untuk arah sebaliknya dari Harmoni ke Pulogadung, jalan-jalan
yang dilalui koridor 2 adalah: Majapahit, Medan Merdeka Barat, Medan
Merdeka Selatan, Ridwan Rais, Prapatan Tugu Tani-Kwitang, Kramat
Bunder, Suprapto, Perintis Kemerdekaan, masuk ke Terminal Pulogadung.
3. Koridor 3 (Kalideres – Pasar Baru)
Koridor 3 melayani rute dari Terminal Kalideres sampai halte Pasar Baru.
Jalan-jalan yang dilalui koridor 3 adalah: Daan Mogot, Kyai Tapa, Hasyim
Ashari, Hayam Wuruk/Gajah Mada, Juanda/Veteran, Pos, lalu berbelok
memutari Kantor Pos Pusat melewati Lapangan Banteng Utara untuk kembali
ke Kalideres.
4. Koridor 4 (Pulogadung – Dukuh Atas)
Koridor 4 melayani rute dari Terminal Pulogadung sampai halte Dukuh Atas
2. Jalan-jalan yang dilalui koridor 4 adalah: Raya Bekasi, Pemuda, Pramuka,
Matraman, Tambak, Sultan Agung, Galunggung, lalu memutari gedung
Landmark untuk kembali ke Pulogadung. Mulai dari pukul 13:00 sampai
32
akhir operasi transjakarta pukul 22:00, rute koridor 4 akan dialihkan lewat
halte Bermis. Rute Pulogadung-Dukuh Atas setelah dialihkan yaitu dari
Terminal Pulogadung akan lewat jalur koridor 2, berhenti di halte Bermis,
lalu berbelok ke Jalan Kayu Putih dan masuk ke jalur koridor 4 di halte
Velodrome. Untuk arah sebaliknya, setelah halte Sunan Giri, koridor 4 akan
keluar jalur, lalu berbelok ke Jalan Kayu Putih. Berhenti di halte Bermis dan
masuk ke terminal melalui jalur koridor 2.
5. Koridor 5 (Ancol – Kampung Melayu)
Koridor 5 melayani rute dari halte di dalam komplek Ancol sampai ke
Terminal Kampung Melayu. Jalan-jalan yang dilalui koridor 5 adalah:
Gunung Sahari, Pasar Senen, Kramat Raya, Salemba, Matraman Raya,
Jatinegara Timur, berputar di Kampung Melayu ke arah Jatinegara Barat dan
seterusnya untuk kembali ke Ancol.
6. Koridor 6 (Ragunan – Dukuh Atas)
Koridor 6 melayani rute dari halte di depan Kebun Binatang Ragunan sampai
halte Dukuh Atas 2. Jalan-jalan yang dilalui koridor 6 adalah: RM Harsono,
Warung Jati Barat, Mampang Prapatan, Rangkayo Rasuna Said, Latuharhari,
Sultan Agung, Galunggung, lalu memutari gedung Landmark ke
Galunggung, Sultan Agung, dan berbelok ke Rangkayo Rasuna Said untuk
kembali ke Ragunan.
33
7. Koridor 7 (Kampung Rambutan – Kampung Melayu)
Koridor 7 melayani rute dari Terminal Kampung Rambutan sampai terminal
Kampung Melayu. Jalan-jalan yang dilalui koridor 7 adalah: TB Simatupang,
Raya Bogor, Sutoyo, MT Haryono, Otto Iskandardinata, lalu berputar di
Kampung Melayu untuk kembali ke Kampung Rambutan.
8. Koridor 8 (Lebak Bulus – Harmoni)
Koridor 8 melayani rute dari Terminal Lebak Bulus sampai halte Harmoni.
Jalan-jalan yang dilalui koridor 8 adalah: Pasar Jumat, Raya Ciputat, TB
Simatupang, Metro Pondok Indah, Sultan Iskandar Muda, Teuku Nyak Arif,
Soepono, Panjang Raya, Daan Mogot, S Parman, Tomang Raya, Kyai
Caringin, Balikpapan, Suryopranoto, berbelok ke Harmoni, lalu berputar di
jalan Juanda/Veteran sebelum halte Pecenongan dan kembali ke Lebak
Bulus. Koridor 8 dibagi dua rute setiap hari, yaitu Lebak Bulus-Harmoni
(lewat Roxy) dan Harmoni-Grogol 2.
9. Koridor 9 (Pinang Ranti – Pluit)
Koridor 9 melayani rute dari Terminal Pinang Ranti sampai halte Pluit. Jalan-
jalan yang dilalui koridor 9 adalah: Pondok Gede Raya, Raya Bogor, Sutoyo,
MT Haryono, Gatot Subroto, S Parman, Satria/Makaliwe, Jelambar,
Latumeten, Jembatan Dua, Jembatan Tiga, Pluit Putra/Pluit Putri, lalu
memutari Pluit Indah, Pluit Barat, Pluit Permai, berhenti di halte Pluit dan
dilanjutkan ke Pluit Timur untuk kembali ke Pinang Ranti. Koridor 9 dibagi
34
dua rute setiap hari yaitu Pinang Ranti-Pluit (lewat Tol Jagorawi) dan PGC-
Grogol 2.
10. Koridor 10 (Tanjung Priok – PGC)
Koridor 10 melayani rute dari Terminal Tanjung Priok sampai halte PGC.
Jalan-jalan yang dilalui koridor 10 adalah: Stasiun Tanjung Priok, Enggano,
Yos Sudarso, Ahmad Yani, DI Panjaitan, Sutoyo, masuk ke halte PGC dan
keluar di pintu Dewi Sartika untuk kembali ke arah Tanjung Priok.
Selain koridor-koridor yang telah beroperasi, BLU Transjakarta juga
merencanakan pembangunan koridor baru yang melayani rute:
1. Koridor 11 (Kampung Melayu – Pulo Gebang)
Rute ini adalah Kampung Melayu ke Pulo Gebang.Jalan-jalan yang dilewati
adalah jalan G.Rachmat, Soegiono, Soekanto.
2. Koridor 12 (Pluit – Tanjung Priok)
Rute ini adalah Pluit ke Tanjung Priok.Jalan-jalan yang dilewati adalah
Pelabuhan, Kota, Mangga 2, Gunung Sahari, Danau Sunter Selatan.
3. Koridor 13 (Blok M – Pondok Kelapa)
Rute ini adalah Blok M ke Pondok Kelapa.Jalan-jalan yang dilewati adalah
Kebayoran, Pancoran, Tebet, Haryono, Kalimalang.
4. Koridor 14 (Manggarai – UI)
Rute ini adalah Manggarai ke UI.Jalan-jalan yang dilewati adalah Supomo,
Pasar Minggu, Simatupang, Lenteng Agung.
35
5. Koridor 15 (Ciledug – Blok M)
Rute ini adalah Ciledug ke Blok M. Jalan-jalan yang dilewati adalah jalan
Hos Cokroaminato, Ciledug.
Gambar 3.2 Peta Jalur Busway
36
Gambaran Umum Koridor Blok M – Kota
Koridor Blok – Kota secara resmi dioperasikan pada tanggal 15 januari 2004 dan
tarif secara penuh diberlakukan efektif mulai tanggal 1 Februari 2004. Spesifikasi teknis
dan operasional koridor dan armada bus adalah sebagai berikut(Murdiono, 2006):
Spesifikasi:
• Panjang Koridor :12,9 km
• Jumlah Halte :20 halte
• Jarak rata-rata antara halte :650 meter
Jam Kedatangan / Keberangkatan Bus:
• Jam Sibuk :1,5 menit
• Jam Biasa :2-3 menit
• Jam Pelayanan :05.00 – 22.00 WIB
Pelayanan Operasional:
• Waktu tempuh rata-rata :45 menit
• Kecepatan maksimum :50 km/jam
Armada Bus:
• Jumlah armada bus :40 Bus
• Kapasitas penumpang :85 Orang
37
Gambar 3.3Rute Koridor Kota – Blok M
38
3.2 Metoda Pengumpulan Data
Data Primer
Berdasarkan hasil dari dokumentasi yang dilakukan perusahaan dari halte awal
keberangkatan sampai halte pemberhentian terakhir dan sebaliknya, didapatlah data
berikut:
Tabel 3.1 Data Koridor Blok M – Kota
No Asal Halte Tujuan Halte Waktu Kemacetan HeadwayJumlah
PenumpangFrekuensi
Kapasitas Jalur
1 Blok M Masjid Agung 279 78 1066
2 Masjid Agung Bundaran Senayan 168 40 1266
3 Bundaran Senayan Gelora Bung Karno 155 54 1411
4 Gelora Bung Karno Polda Metro 74 7 1475
5 Polda Metro Bendungan Hilir 128 13 1691
6 Bendungan Hilir Karet 59 11 1851
7 Karet Setiabudi 68 15 1987
8 Setiabudi Dukuh Atas 172 35 2123
9 Dukuh Atas Tosari 75 9 2451
10 Tosari Bundaran H.I 131 30 2403
11 Bundaran H.I Sarinah 69 10 2329
12 Sarinah Bank Indonesia 65 8 2187
13 Bank Indonesia Monas 74 14 2115
14 Monas Harmoni 125 11 2019
15 Harmoni Sawah Besar 115 50 1987
16 Sawah Besar Mangga Besar 115 28 1547
17 Mangga Besar Olimo 57 17 1282
18 Olimo Glodok 75 10 1194
19 Glodok Stasiun Kota Jakarta 108 25 834
95,7 40
Bus/Jam3400 Orang
/Jam
39
Tabel 3.2 Data Koridor Kota – Blok M
(Waktu dan kemacetan dihitung dalam hitungan detik dan dokumentasi dilakukan pada
waktu peak hour pagi (07.00-09.00) pada hari senin). Berdasarkan data tersebut,
diketahui waktu tempuh rata-rata = 41.8815 dan waktu keberangkatan antar Bus
(Headway)untuk rute Blok M – Kota begitu juga arah sebaliknya, Sehingga untuk
masalah waktu tempuh dianggap masih layak memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan awal peresmian Busway Transjakarta yaitu 45 menit untuk sekali jalan (one
way) dan untuk masalah waktu keberangkatan antar Bus (Headway) masih layak
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan awal peresmian Busway Transjakarta yaitu
kurang dari 2 menit pada setiap keberangkatan.
No Asal Halte Tujuan Halte Waktu Kemacetan HeadwayJumlah
PenumpangFrekuensi
Kapasitas Jalur
1 Stasiun Kota Jakarta Glodok 101 24 13402 Glodok Olimo 72 8 15963 Olimo Mangga Besar 58 9 19314 Mangga Besar Sawah Besar 123 12 21875 Sawah Besar Harmoni 132 49 26796 Harmoni Monas 113 19 31527 Monas Bank Indonesia 74 10 31038 Bank Indonesia Sarinah 52 10 30549 Sarinah Bundaran H.I 65 8 299510 Bundaran H.I Tosari 123 32 285711 Tosari Dukuh Atas 70 10 271912 Dukuh Atas Setiabudi 176 31 293513 Setiabudi Karet 66 15 256114 Karet Bendungan Hilir 57 10 235415 Bendungan Hilir Polda Metro 122 20 197016 Polda Metro Gelora Bung karno 72 13 159617 Gelora Bung Karno Bundaran Senayan 151 57 137018 Bundaran Senayan Masjid Agung 168 38 115319 Masjid Agung Blok M 276 79 936
96,641
Bus/Jam3485 Orang
/Jam
40
3.3 Permasalahan yang Dihadapi
Pada kondisi sekarang ini dimana waktu serba cepat, penjadwalan haruslah
dibuat dengan teliti.Semakin efektif suatu penjadwalan, semakin efisien orang tersebut
beraktifitas, Sehingga dengan adanya jadwal yang optimal, tentu dapat membantu
meningkatkan produktifitas.
Oleh karena itu dalam tugas akhir ini, penulis membuat suatu program
optimalisasi penjadwalan yang dapat membantu masyarakat untuk membuat jadwal yang
efektif dan efisien.
3.4 Penyelesaian Masalah
Program yang akan dibuat oleh penulis adalah suatu sistem penjadwalan yang
dibuat dengan memasukkan input dari admin sebagai database, dan user memasukkan
input untuk melihat jadwal. Program ini dibuat dengan mengaplikasikan metoda
Harmony Searchdan program ini dibuat secara user friendly.
3.5 Analisis dan Perhitungan Waktu Tempuh dengan metoda Harmony Search
Pada penjadwalan Busway Transjakarta, terdapat aspek – aspek yang
mempengaruhi penjadwalan tersebut.Untuk menganalisis aspek – aspek tersebutlah
dipakai metoda Harmony Search.Adapun aspek – aspek yang dimaksud, yaitu:
1. Waktu tempuh bus.
2. Waktu untuk menarik dan menurunkan penumpang.
3. Waktu keberangkatan antar armada (Headway).
41
4. Waktu kemacetan
Dengan menganalisis aspek – aspek berikut, maka perhitungan pada Blok M – Kota:
f(x) =∑ 1 ∑ ∑ ∑
Keterangan:
1. f(x) adalah waktu tempuh (detik).
2. ∑ 1 adalah bus yang sedang beroperasi.
3. STDN adalah banyaknya halte dari awal sampai halte yang diminta.
4. L/V adalah waktu tempuh bus berdasarkan perhitungan jarak dibagi kecepatan
bus (detik).
5. B/A adalah waktu menaikkan dan menurunkan penumpang (boarding/arriving)
(detik).
6. Headway adalah waktu keberangkatan antar armada. Waktu headway didapat
berdasarkan perhitungan(Perdana, 2008):
H = ts + ta + ∆t + tr + tb
ts= waktu berhenti
ta = waktu akselerasi
∆ waktu tambahan untuk
safety
tr = waktu tambahan akibat
perbedaan reaksi
tb = waktu pengereman
42
7. Traffic adalah waktu kemacetan (detik).
Maka, dari data diatas apabila dimasukkan ke dalam rumus, hasilnya adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.3 Perhitungan Koridor Blok M – Kota
No Asal Halte Tujuan Halte Waktu Tempuh
1 Blok M Masjid Agung 5122 Masjid Agung Bundaran Senayan 3633 Bundaran Senayan Gelora Bung Karno 3644 Gelora Bung Karno Polda Metro 2365 Polda Metro Bendungan Hilir 2966 Bendungan Hilir Karet 2257 Karet Setiabudi 2388 Setiabudi Dukuh Atas 3629 Dukuh Atas Tosari 239
10 Tosari Bundaran H.I 31611 Bundaran H.I Sarinah 23412 Sarinah Bank Indonesia 22813 Bank Indonesia Monas 24314 Monas Harmoni 29115 Harmoni Sawah Besar 32016 Sawah Besar Mangga Besar 29817 Mangga Besar Olimo 22918 Olimo Glodok 24019 Glodok Stasiun Kota Jakarta 288
43
Tabel 3.4 Perhitungan Koridor Kota – Blok M
3.6 Perancangan Program Aplikasi
Pada tahap perancangan program aplikasi ini, akan dibuat rancangan layar dan
rancangan proses dari program aplikasi yang akan dibuat. Untuk aplikasi ini digunakan
web program PHP dan untuk aplikasi databasenya digunakan MySQL.
No Asal Halte Tujuan Halte Waktu Tempuh
1 Stasiun Kota Jakarta Glodok280
2 Glodok Olimo 2353 Olimo Mangga Besar 2224 Mangga Besar Sawah Besar 2905 Sawah Besar Harmoni 3366 Harmoni Monas 2877 Monas Bank Indonesia 2398 Bank Indonesia Sarinah 2179 Sarinah Bundaran H.I 228
10 Bundaran H.I Tosari 31011 Tosari Dukuh Atas 23512 Dukuh Atas Setiabudi 36213 Setiabudi Karet 23614 Karet Bendungan Hilir 22215 Bendungan Hilir Polda Metro 29716 Polda Metro Gelora Bung karno 24017 Gelora Bung Karno Bundaran Senayan 36318 Bundaran Senayan Masjid Agung 36119 Masjid Agung Blok M 510
44
3.6.1 Flowchart Program Aplikasi
Gambar 3.4Flowchart Program Aplikasi
Program dimulai dengan modul autentikasi user, dengan mengautentikasi user, maka
memberi batas akses user tersebut.
Adapun penjelasannya sebagai berikut:
Modul Autentikasi User
Masukkan data username dan password (input dari user)
Cek apakah ada username dan password yang sama di tabel: member pada database
Jika ada
Kembalikan statusnya, sebagai user, staff, atau administrator.
Jika tidak ada
45
Tampilkan pesan username dan kata sandi salah.
Modul Main Menu
Tampilkan halaman main menu.
Modul Jadwal Bus
Ambil data bus dari tabel: jadwal dari database
Selama data masih ada, ulangi
Tampilkan nomor urut, nama bus dan waktu keberangkatan
Tampilkan kolom control sebagai link untuk inputan pada modul menu penjadwalan.
Modul Menu Penjadwalan
Terima data inputan user bus mana yang dilihat
Ambil data dari tabel: detailjadwal sesuai bus yang diinput.
Selama data masih ada, ulangi
Tampilkan halte asal, halte tujuan, waktu keberangkatan normal dan waktu tiba
normal.
Tambahkan waktu tempuh bus dan kemacetan pada setiap shelter.
Tampilkan waktu hasil penjumlahan sebagai waktu keberangkatan macet dan
waktu tiba macet.
Modul Update Data Member
Ambil data dari tabel: member dari database
46
Terima inputan atau update dari admin data username, password, dan role
Simpan pada database tabel: member
Modul Update Data Bus
Ambil data bus dari tabel: halte dari database
Tampilkan kolom control sebagai link
Terima id_halte sebagai inputan
Ambil data id_halte, id_bus, halte_b, halte_s, waktu, macet dengan syarat id_halte
sebagai inputan
Tampilkan data dalam form yang bisa diubah
Terima data baru
Masukkan data ke dalam tabel: halte dalam database
3.6.2 Use Case Diagram
Gambar 3.5Use Case Diagram
47
3.6.3 Sequence Diagram
Gambar 3.6Sequence Diagram Modul Jadwal Bus
Gambar 3.7Sequence Diagram Modul Menu Penjadwalan
48
Gambar 3.8Sequence Diagram Modul Update Data Member
Gambar 3.9Sequence Diagram Modul Update Data Bus
49
3.7 Rancangan Layar
Sistem yang dirancang pada program ini adalah sistem berbasis web, berikut ini
adalah rancangan layar yang akan digunakan pada skripsi ini.
3.7.1 Layar Utama
Gambar 3.10 Rancangan Layar Utama
Layar utama berupa halaman yang terdiri dari banner yang berisikan header;
navigasi yang berisikan hyperlink untuk membuka link ke halaman lain pada sistem ini;
Jadwal busway yang berisikan jadwal keberangkatan busway. Dan ada fitur control add
new, detail dan delete untuk mengubah jadwal.
3.7.2 Layar Update Jadwal
Gambar 3.11 Rancangan Layar Update Jadwal
50
Layar ini menunjukkan data form inputan yang meminta data bus dan data waktu
keberangkatan yang akan dijadikan database penjadwalan. Yang selanjutnya data
tersebut akan digunakan pada halaman detail jadwal.
3.7.3 Layar Detail Jadwal
Gambar 3.12 Rancangan Layar Detail Jadwal
Layar ini menunjukkan data jadwal optimasi yang sudah diolah berdasarkan
database dan data inputan dari staff atau admin, sehingga data tersebut semakin
mendekati kenyataan.
3.7.4 Layar Data Bus
Gambar 3.13 Rancangan Layar Data Bus
51
Layar ini menunjukkan data – data bus pada koridor Blok M – Kota, termasuk
kapasitas bus. Dan pada layar ini terdapat fitur add new, detail, dan delete untuk
menyesuaikan dengan data yang terjadi di lapangan.
3.7.5 Layar Add Bus
Gambar 3.14 Rancangan Layar Add Bus
Layar ini menunjukkan data form inputan yang meminta data nama bus yang akan
beroperasi dan jumlah kapasitas kursi bus tersebut. Sehingga sistem armada tiap – tiap
bus menjadi lebih efektif dan efisien.
3.7.6 Layar Update Bus
Gambar 3.15 Rancangan Layar Update Bus
52
Layar ini menunjukkan data form inputan yang meminta jumlah kapasitas pada
bus tersebut. Data ini dipakai untuk mengetahui kapasitas bus – bus tersebut.
3.7.7 Layar Halte
Gambar 3.16 Rancangan Layar Halte
Layar ini menunjukkan Data tiap – tiap halted dan pada halaman ini diberikan fitur
add new, detail dan delete. Fitur ini pada kelanjutannya akan digunakan untuk terus
meng-update data yang dicocokkan dengan lapangan.
3.7.8 Layar Add Halte
Gambar 3.17 Rancangan Layar Add Halte
53
Layar ini menunjukkan data form inputan yang meminta inputan busway yang
dipakai, halte keberangkatan, halte tujuan, waktu tempuh bus, dan waktu kemacetan
sebagai database. Data ini pada kelanjutannya akan diteruskan kepada layar detail
jadwal untuk diproses menjadi jadwal optimal halte tersebut.
3.7.9 Layar Update Halte
Gambar 3.18 Rancangan Layar Update Halte
Layar ini menunjukkan data form inputan untuk mengubah data suatu halte,
dikarenakan perubahan waktu yang selalu berubah pada tiap waktu, sehingga data yang
diperolah semakin mendekati kenyataan.
3.7.10 Layar Member
Gambar 3.19 Rancangan Layar Member
54
Layar ini menunjukkan data member dan akses member pada sistem ini. Halaman
ini hanya dapat diakses oleh administrator, dan pada halaman ini disertai fitur Add new,
detail dan delete untuk mengatur member sistem ini.
3.7.11 Layar Add Member
Gambar 3.20 Rancangan Layar Add Member
Layar ini menunjukkan data form inputan untuk menambah member sistem ini.
Pada layar ini, administrator juga dapat memberi hak akses kepada member tersebut,
apakah member tersebut dapat mengakses keseluruhan atau sebagian sistem ini.
3.7.12 Layar Update Member
Gambar 3.21 Rancangan Layar Update Member
55
Layar ini menunjukkan data form inputan untuk mengubah hak akses seorang
member, dan halaman ini hanya dapat diakses oleh administrator.
3.7.13 Layar Kritik dan Saran
Gambar 3.22 Rancangan Layar Kritik dan Saran
Layar ini menunjukkan hasil data kritik dan saran yang berasal dari inputan user
yang tersimpan pada database.Semua orang dapat mengakses layar ini, dan layar ini
diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan Busway Transjakarta berkat kritik dan
saran user.
3.7.14 Layar Update Kritik dan Saran
Gambar 3.23 Rancangan Layar Update Kritik dan Saran
56
Layar ini menunjukkan data form inputan untuk dijadikan database kritik dan
saran. Layar ini pada kelanjutannya akan diteruskan ke layar kritik dan saran untuk
dilihat semua orang.
3.7.15 Layar Tentang Kami
Gambar 3.24 Rancangan Layar Tentang Kami
Layar ini menunjukkan data profil Transjakarta yang berasal dari database yang
sudah diinput oleh admin.Pada layar ini terdapat keterangan Transjakarta, profil
Transjakarta, Sejarah Transjakarta dan visi misi Transjakarta.
3.7.16 Layar Update Tentang Kami
Gambar 3.25 Rancangan Layar Update Tentang Kami
57
Layar ini menunjukkan data form inputan pada administrator untuk mengubah data
profil Transjakarta. Pada layar ini, data sebelumnya juga dipanggil kepada layar ini,
sehingga administrator cukup meng-update datanya tanpa perlu menginput data dari
awal lagi.
3.7.17 Layar Hubungi Kami
Gambar 3.26 Rancangan Layar Hubungi Kami
Layar ini menunjukkan data – data yang bisa dihubungi jika ada yang diperlukan.
Pada layar ini, dapat menambah data contact tersebut.
3.7.18 Layar Add Hubungi Kami
Gambar 3.27 Rancangan Layar Add Hubungi Kami
58
Layar ini menunjukkan data form inputan untuk menambahkan data yang bisa
dihubungi ke database. Database tersebut pada kelanjutannya akan diteruskan ke layar
hubungi kami sebagai database layar tersebut.
3.7.19 Layar Login
Gambar 3.28 Rancangan Layar Login
Layar ini menunjukkan data form inputan yang meminta id username dan
password, lalu data tersebut akan dicek dengan database tabel: member. Jika salah
menginput id atau password, maka akan kembali ke layar ini.