Bab 2- Tujuan, Kebijakan, Dan Strategi-mei2010
description
Transcript of Bab 2- Tujuan, Kebijakan, Dan Strategi-mei2010
Laporan Akhir |II - 1
Tujuan Kebijakan & Strategi Pengembangan Bantek PelaksanaanPenataan Ruang Kota BinjaiProvinsi Sumatera Utara
2.1 Tujuan Penataan Ruang Kota Binjai
Berdasarkan pertimbangan kedudukan Kota Binjai dalam konstelasi regional, isu
strategis Kota Binjai dan peran dan fungsi Kota Binjai. Tujuan penataan ruang Kota
Binjai hingga tahun 2030 adalah :
1. Terwujudnya kegiatan pemukiman skala besar pusat perdagangan/jasa
regional, dan kota industri skala regional dan nasional yang aman, nyaman,
berkelanjutan, produktif dengan pertumbuhan ekonomi tinggi dan
meningkatkan kesejahteraan penduduk Kota Binjai.
2. Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan
secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sesuai dengan daya
dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
3. Mewujudkan keseimbangan dan keserasian perkembangan antar sub pusat
pelayan kota (SPK) dan pusat-pusat pertumbuhan kota serta keseimbangan
dan keserasian kegiatan antarsektor;
RTRW Kota Binjai ini diharapkan dapat menjadi pedoman untuk:
A. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang dan menengah Kota
Binjai;
B. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di Kota Binjai;
C. Pewujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antar
bagian wilayah kota, serta keserasian antar sektor;
D. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi;
E. Penataan ruang kawasan strategis kota dan rencana rinci kota.
Laporan Akhir |II - 2
Tujuan Kebijakan & Strategi Pengembangan Bantek PelaksanaanPenataan Ruang Kota BinjaiProvinsi Sumatera Utara
2.2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kota Binjai
2.2.1 Kebijakan dan Strategi Pengembangan Struktur Ruang Kota Binjai
Kebijakan struktur tata ruang bertujuan untuk mewujudkan pemerataan
pertumbuhan, pelayanan dan keserasian perkembangan kegiatan pembangunan
antar wilayah dengan mempertahankan keseimbangan lingkungan dan ketersediaan
sumberdaya daerah. Kebijakan utama struktur tata ruang adalah:
1. Kebijakan pengembangan sistem pusat-pusat kegiatan pelayanan perkotaan :
a. Pengembangan pusat-pusat kegiatan pelayanan perkotaan sebagai satu
kesatuan sistem secara terpadu, berhirarki, dan saling berhubungan untuk
mendukung penetapan Kota Binjai sebagai Kota satelit Metropolitan Mebidang-Ro
dengan fungsi sebagai pemukiman skala besar, pusat perdagangan/ jasa
regional dan kota , pengembangan industri dan pariwisata.
b. Peningkatan dan pengembangan dayaguna dan hasilguna pusat-pusat kegiatan
pelayanan yang sudah ada melalui pengembangan fungsi-fungsi pelayanan
umum secara terstruktur berdasarkan hirarki dan skala pelayanannya
2. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan sarana transportasi,
telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh
wilayah kota Binjai
a. Peningkatan keterpaduan inter dan intra moda transportasi darat dan
Kereta Api untuk mengantisipasi pertumbuhan pergerakan tranportasi
internal maupun eksternal Kota Binjai.
b. Pengembangan sumber daya air bagi penyediaan air bersih perkotaan melalui
pengembangan potensi sumber-sumber daya air.
c. Pelestarian sumber daya air permukaan dan air tanah yang ada di Kota
Binjai
d. Peningkatan kapasitas dan pengembangan sistem pelayanan energi, listrik,
telekomunikasi dan informasi melalui diversifikasi teknologi dan sumber,
perluasan jaringan pelayanan, dan peningkatan kualitas pelayanan;
e. Pengembangan pelayanan penyediaan air bersih perkotaan melalui
peningkatan kapasitas instalasi pengolahan, perluasan jaringan distribusi,
peningkatan kualitas pelayanan ke arah sistem produksi air bersih siap
minum, dan efisiensi sistem penyediaan/ sistem pelayanan air minum
Laporan Akhir |II - 3
Tujuan Kebijakan & Strategi Pengembangan Bantek PelaksanaanPenataan Ruang Kota BinjaiProvinsi Sumatera Utara
f.Pengembangan sistem jaringan pengolahan limbah industri dalam rangka
peningkatan penyehatan lingkungan permukiman kota.
g. Pengembangan sistem jaringan pengolahan limbah rumah tangga dalam
rangka peningkatan penyehatan lingkungan permukiman kota.
h. Pengembangan sistem jaringan drainase, secara terpadu untuk seluruh
wilayah kota dalam rangka penanggulangan banjir dan genangan, serta
peningkatan penyehatan lingkungan permukiman kota.
i. Pengendalian banjir terpadu dengan memperhatikan arah dan sistem
drainase, pola daerah aliran sungai, keberadaan danau buatan, dan
adanya daerah rawan banjir/genangan.
j. Pengembangan sistem persampahan secara terpadu untuk seluruh wilayah
kota dalam rangka peningkatan penyehatan lingkungan permukiman kota.
2.2.2 Strategi Pengembangan Struktur Ruang Kota Binjai
Strategi untuk pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang merata dan
berhierarki dilakukan dengan :
a. Membangun pusat-pusat kegiatan pelayanan baru di setiap BWK secara
sinergis dan terpadu dengan pusat-pusat kegiatan pelayananan yang sudah
ada
b. Melengkapi prasarana dan sarana lingkungan serta fasilitas pelayanan umum di
setiap hirarki pusat-pusat kegiatan pelayanan
c. Membangun Kawasan industri di Kecamatan Binjai Utara dengan disertai
pembangunan jalan dan infrastruktur penunjang kegiatan industri.
d. Mengembangkan pusat perdagangan/ jasa regional Kota Binjai untuk
Melayani penduduk Kota Binjai dan kota-kota di sekitarnya.
e. Membagi wilayah kota menjadi 6 Bagian Wilayah Kota (BWK), selanjutnya
dilakukan pembagi-an fungsi-fungsi kegiatan kota ke seluruh BWK;
f. Mengendalikan pemanfaatan ruang di setiap hirarki pusat-pusat kegiatan
pelayanan melalui pelaksanaan ketetapan peraturan zonasi dan perizinan yang
konsisten, serta pengenaan sanksi terhadap pemanfaatan yang tidak sesuai
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota.
Strategi untuk Peningkatan keterpaduan inter dan intra moda transportasi darat dan
Kereta Api untuk mengantisipasi pertumbuhan pergerakan tranportasi dari waktu ke
Laporan Akhir |II - 4
Tujuan Kebijakan & Strategi Pengembangan Bantek PelaksanaanPenataan Ruang Kota BinjaiProvinsi Sumatera Utara
waktu, baik pertumbuhan internal di dalam wilayah kota maupun eksternal ke luar
wilayah kota pada lingkup regional dan nasional dilakukan dengan :
Strategi peningkatan akses eksternal dilakukan dengan :
a. Membangun ruas-ruas jalan baru dan peningkatan akses serta layanan jaringan
jalan arteri, kolektor, dan jaringan jalan lokal, yang menghubungkan antar pusat-
pusat kegiatan pelayanan perkotaan dan antara pusat-pusat kegiatan dengan
masing-masing wilayah pelayanan
b. Membangun dan meningkatkan kualitas layanan terminal umum sebagai simpul
transportasi, mencakup di dalamnya pembangunan simpul-simpul baru dan
pengembangan jalur-jalur layanan baru yang potensial di masa depan;
c. Meningkatkan aksesibilitas Kota Binjai menuju Medan dengan meningkatkan
kapasitas dan kinerja jalan arteri Medan - Binjai,
d. Meningkatkan pelayanan transportasi Massal dengan layanan Kereta Api Medan
- Binjai,
e. Membangun Ruas Jalan Tol Medan Binjai;
f. Membangunan terminal Klas B yang terintegrasi antar moda (Kereta Api,
angkutan Kota) dan antar wilayah.
g. Mengendalkan pemanfaatan ruang/kegiatan sekitar jalan arteri/ kolektor primer
Strategi Pengembangan jaringan dan sarana transportasi internal Kota Binjai sesuai
hirarkhi dan fungsinya
a. Memantapkan fungsi jalan arteri dan kolektor yang melewati Kota Binjai
b. Membangun jalan kolektor sekunder/ jalan lingkar dan jalan lingkungan Kota
Binjai
c. Membangun terminal klas C/ sub terminal di setiap BWK
d. Meningkatkan pelayanan angkutan umum yang nyaman menuju seluruh
kelurahan di Kota Binjai
B. Strategi Penyediaan sumber daya air Baku
Strategi untuk penyediaan sumberdaya air dilakukan dengan :
a. Menjaga kelestarian badan-badan air dan mata air-mata air, serta meningkatkan
sediaan air tanah.
b. Menigkatkan kapasitas terpasang layanan PDAM Tirtasari dari 200 l/det menjadi
750 l/detik. Sehingga sumber air sungai yang digunakan selain Sungai Bingai
Marcapada (kapasitas 200 l/det dengan base flow 700 l/det) adalah dua sungai
Laporan Akhir |II - 5
Tujuan Kebijakan & Strategi Pengembangan Bantek PelaksanaanPenataan Ruang Kota BinjaiProvinsi Sumatera Utara
yang lainnya, Sungai Bangkatan (kapasitas base flow 300 l/det) dan Sungai
Mencirim (kapasitas base flow 500 l/det).
c. Pembuatan danau-danau buatan untuk menampung air dimusim hujan dan
sebagai cadangan air di musim kemarau di Kecamatan Binjai Selatan dan Binjai
Utara.
d. Pembuatan danau-danau buatan untuk pengendali Banjir di Kecamatan Binjai
Kota.
e. Menjaga kualitas dan kuantitas sumber air dari buangan tinja, lumpur dan
sampah.
C. Strategi Penyediaan Air Minum
Strategi penyediaan air minum adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan layanan PDAM eksisting dari 23% sampai mencapai 83% di akhir
tahun perencanaan 2030 dengan peningkatan 15% setiap 5 tahunnya.
Direncanakan standar pelayanan minimal dengan 75% penduduk terlayani
dapat dipenuhi hingga tahun 2019.
b. Meningkatkan pelayanan dan penyediaan air bersih oleh PDAM diutamakan
untuk daerah layanan di kecamatan Binjai Utara, kemudian kecamatan Binjai
Barat, kecamatan Binjai Timur dan kecamatan Binjai Selatan. Pengembangan
daerah layanan ini di sesuaikan dengan rencana pengembangan kota Binjai
secara keseluruhan.
c. Pemeliharaan saluran transmisi dan distribusi terutama untuk mereduksi tingkat
kehilangan air.
D. Strategi Pengelolaan Air Limbah
Strategi pengelolaan air limbah industri adalah :
a. Mewajibkan bagi pengusaha/pengelola Kawasan industri Binjai Utara
membangun instalasi pengolah limbah (IPAL)
b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan prasarana air limbah.
c. Meningkatkan kualitas pengelolaan air limbah berbahaya.
Strategi pengelolaan air limbah domestik :
a. Melayani pengolahan limbah rumah tangga di Kawasan dengan tingkat
kepadatan rendah dengan onsite system.
Laporan Akhir |II - 6
Tujuan Kebijakan & Strategi Pengembangan Bantek PelaksanaanPenataan Ruang Kota BinjaiProvinsi Sumatera Utara
b. Melayani pengolahan limbah rumah tangga di Kawasan dengan kepadatan
sedang dengan onsite system komunal.
c. Melayani pengolahan limbah rumah tangga di kawasan dengan tingkat
kepadatan tinggi dengan offsite system atau minimal dengan onsite system
komunal.
E. Strategi Sistem jaringan Drainase
Strategi penyediaan drainase adalah untuk meningkatkan pelayanan prasarana
drainase dalam rangka mengatasi permasalahan banjir dan genangan. Strategi yang
perlu dilakukan adalah dengan :
a. Mengembangkan sistem drainase mengikuti pola sistem Daerah Aliran Sungai
(DAS).
b. Pembuatan waduk buatan sebagai pengendali banjir
c. Mengembangkan saluran primer dan sekunder dari saluran drainase yang ada
sekarang di kecamatan Binjai Timur, Binjai Selatandan Binjai utara untuk
mengisi danau – danau buatan yang difungsikan sebagai penyimpan
sementara limpahan volume air dalam mengendalikan banjir.
d. Melakukan pemeliharaan dan pengawasan saluran drainase eksisting dan
pengembangannya dengan melakukan pemberdayaan masyarakat.
e. Pembuatan sarana pengendali banjir seperti pintu-pintu air untuk fungsi
pengaturan.
f. Melakukan pengendalian pembangunan pada bantaran sungai dengan upaya
penghijauan.
F. Strategi pengelolaan Sampah
Strategi pengelolaan sampah adalah:
a. Mengurangi volume sampah yang akan dibuang ke tempat pembuangan sampah
Akhir (TPA) dengan cara pengolahan setempat per-wilayah dengan teknik-teknik
yang berwawasan lingkungan sehingga dapat menciptakan nilai tambah dari
sampah yang ditimbulkan.
b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana pengelolaan sampah.
c. Penyediaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) di setiap BWK.
d. Pengoperasian TPA menggunakan sistem controlled landfill dan selanjutnya
digunakan metoda Sanitary landfill.
Laporan Akhir |II - 7
Tujuan Kebijakan & Strategi Pengembangan Bantek PelaksanaanPenataan Ruang Kota BinjaiProvinsi Sumatera Utara
G. Strategi Penyediaan Prasarana Energi, Listrik dan telekomunikasi
Strategi penyediaan prasarana energi, tenaga listrik dan telekomunikasi dilakukan
dengan :
Mengembangkan jaringan energi listrik interkoneksi lintas wilayah, baik internal
maupun eksternal wilayah Kota Binjai.
Mengatasi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan energi listrik di
seluruh wilayah, terutama lokasi - lokasi industri, perkantoran, pusat
perdagangan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Mendorong pemanfaatan sumber energi terbarukan seperti biomass dan
mikrohidro sebagai alternatif energi konvensional.
Mengamankan suplai energi kepada pusat-pusat permukiman perkotaan dan
perdesaan serta kawasan - kawasan strategis lain meliputi industri, pariwisata,
dan pusat pemerintahan.
H. Strategi Penyediaan prasarana Telekomunikasi
Strategi penyediaan prasarana dan sarana telekomunikasi diarahkan dengan :
Melakukan pengembangan sistem pelayanan telekomunikasi melalui penerapan
teknologi telekomunikasi yang memadai dan terintegrasi intra kawasan Kota
Binjai.
Penambahan dan pembangunan sentral-sentral telepon baru
Perluasan pengadaan telepon umum dan peningkatan warung telekomunikasi di
kawasan permukiman padat penduduk.
Pembangunan BTS/Menara bersama oleh operator
penyelenggara telekomunikasi.
2.3 Kebijakan dan Strategi Pembentukan Pola Ruang
Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang meliputi:
a. kebijakan dan strategi pengembangan kawasan lindung;
b. kebijakan dan strategi pengembangan kawasan budi daya; dan
c. kebijakan dan strategi pengembangan kawasan strategis
Laporan Akhir |II - 8
Tujuan Kebijakan & Strategi Pengembangan Bantek PelaksanaanPenataan Ruang Kota BinjaiProvinsi Sumatera Utara
2.3.1 Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Lindung
Pola ruang diwujudkan dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup. Sebagaimana yang dimaksud dalam UU No.10/1992 tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, daya dukung
dan daya tampung lingkungan hidup adalah daya dukung alam, daya tampung
lingkungan binaan dan daya tampung lingkungan sosial. Kebijakan yang menyangkut
tentang pola pemanfaatan ruang meliputi kebijakan pola pemanfaatan kawasan
lindung, kawasan budidaya serta daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
Kebijakan untuk kawasan perlindungan setempat, arahan pengembanganya adalah:
a. Memulihkan fungsi kawasan lindung yang mengalami kerusakan dengan reboisasi, konservasi
tanah dan air, serta upaya-upaya rehabilitasi
b. Membangun kawasan yang potensial sebagai jalur hijau pengaman prasarana
dalam bentuk garis sempadan sungai dan jalur rel kereta api.
c. Pembuatan RTH kota meliputi hutan kota, jalur hijau kota, taman kota, taman lingkungan, zona
penyangga hijau (buffer zone) dan lain-lain, untuk memenuhi proporsi ruang terbuka hijau
sekurang-kurangnya 30 % (tiga puluh persen) dari luas kota;
d. Mempertahankan fungsi, menata, mengendalikan alih fungsi ke fungsi lain
kegiatan pertanian dan perkebunan sebagai kawasan resapan air dan ruang
terbuka hijau kota.
Kebijakan pelestarian kawasan cagar budaya diarahkan dengan cara:
a. Pemberian insentif bangunan tua, bangunan bernilai sejarah dan/atau bernilai
arsitektur tinggi, serta potensi sosial budaya masyarakat yang memiliki nilai
sejarah.
b. Meningkatkan fungsi bangunan tua, bangunan bernilai sejarah dan/atau bernilai
arsitektur tinggi, serta potensi sosial budaya masyarakat yang memiliki nilai
sejarah sebagai objek wisata budaya
2.3.2 Kebijakan Pengembangan Kawasan Budidaya
Untuk mendukung terciptanya pola pemanfaatan kawasan budidaya di masa yang
akan datang sesuai dengan yang diharapkan, maka pola pemanfaatan kawasan
budidaya ini terutama diarahkan dengan cara:
Kebijakan pengembangan kawasan budi daya meliputi:
Laporan Akhir |II - 9
Tujuan Kebijakan & Strategi Pengembangan Bantek PelaksanaanPenataan Ruang Kota BinjaiProvinsi Sumatera Utara
a. Perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antarkegiatan budi
daya;
b. Pengembangan kegiatan budidaya secara seimbang dan serasi sesuai potensi
dan daya dukung wilayah, dengan menekankan pada pengembangan
sektor/subsektor unggulan yang mampu memberi nilai tambah ekonomi yang
tinggi;
c. Pengendalian perkembangan kegiatan budidaya di kawasan-kawasan di kawasan
lindung dan cadangan Ruang terbuka hijau
d. Pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui daya
dukung dan daya tampung lingkungan.
Strategi untuk pengembangan kawasan budidaya meliputi:
a. Mencadangkan tanah bagi pengembangan kawasan industri di Binjai Utara
karena memiliki nilai strategis nasional sebagai bagian dari pengembangan
Mebidang-ro;
b. Pemberian insentif bagi pengembangan kegiatan industri, perdagangan dan
jasa skala pelayanan regional dengan pemberian prasarana dasar secara
sinergis dan berkelanjutan untuk mendorong pengembangan perekonomian
Kota Binjai;
c. Mencadangkan lahan untuk pengembangan kawasan pusat pemerintahan
Kota Binjai di Kecamatan Binjai Timur
d. Mengoptimalkan pemanfaaatan ruang secara vertikal dan kompak; untuk
kegiatan permukiman sekitar kawasan industri.
e. Mencadangkan dan mepeningkatkan persediaan lahan kota bagi
pengembangan fasilitas pelayanan umum yang dikelola pemerintah melalui
penyerahan sebagian dari setiap kawasan yang dikembangkan oleh
pengembang kepada Pemerintah Kota untuk dijadikan areal pelayanan umum
2.3.3 Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Strategis
Kebijakan pengembangan kawasan strategis Kota Binjai meliputi:
a. Pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup; untuk
mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, dan melestarikan
warisan budaya;
Laporan Akhir |II - 10
Tujuan Kebijakan & Strategi Pengembangan Bantek PelaksanaanPenataan Ruang Kota BinjaiProvinsi Sumatera Utara
b. Pengembangan kegiatan ekonomi regional dan konomi kota unggulan sebagai
penggerak utama kegiatan ekonomi kota
c. Peningkatan pelayanan pemerintahan kota dan identitas kota
Strategi untuk pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
meliputi:
a. Menetapkan kawasan pariwisata Binjai Selatan dan rencana kawasan hutan
kota sebagai kawasan strategis berfungsi lindung;
b. Melestarikan situs warisan budaya bangsa dengan menetapkan kawasan
cagar budaya heritage di beberapa bangunan tua yang terdapat di Kota
Binjai.
c. Menyusun rencana rinci Kawasan Wisata Binjai Selatan
d. Mengendalikan pemanfaatan ruangdi sekitar kawasan strategis pariwisata
pantai SB, kawasan sekitar hutan kota dan kawasan sekitar waduk buatan
yang berpotensi mengurangi fungsi lindung kawasan;
e. Membatasi pemanfaatan ruang di sekitar kawasan wisata pantai SB, hutan
kota dan sekitar waduk buatan yang berpotensi mengurangi fungsi lindung
kawasan;
f. Merehabilitasi fungsi lindung kawasan yang menurun akibat dampak
pemanfaatan ruang yang berkembang di dalam dan di sekitar kawasan
strategis.
Strategi untuk pengembangan kegiatan ekonomi regional dan konomi kota unggulan
sebagai penggerak utama kegiatan ekonomi kota dilakukan dengan :
a. Menetapkan kawasan industri Binjai Utara sebagai kawasan strategis pusat
pertumbuhan ekonomi kota;
b. Mendorong perkembangan kawasan pusat perdagangan dan jasa regional di
Pusat Kota sebagai penggerak utama pengembangan ekonomi kota;
c. Menciptakan iklim investasi yang kondusif;
d. Mengintensifkan promosi peluang investasi;
e. Meningkatkan pelayanan prasarana dan sarana penunjang kegiatan ekonomi.
f. Mengelola dampak negatif kegiatan industri dan perdagangan agar tidak
memberikan dampak negatif penurunan kualitas lingkungan hidup dan efisiensi
kawasan;
Laporan Akhir |II - 11
Tujuan Kebijakan & Strategi Pengembangan Bantek PelaksanaanPenataan Ruang Kota BinjaiProvinsi Sumatera Utara
Strategi untuk peningkatan pelayanan pemerintahan kota dan identitas kota
dilakukan dengan :
a. Menyelesaikan status tanah Hak Guna Usaha perkebunan tebu menjadi tanah
pemerintah tempat rencana pembangunan Kawasan Pusat Pemerintahan dan
hutan kota.
b. Menyusun Rencana rinci kawasan pusat pemerintahan kota
c. Membangun kawasan pusat pemerintahan Kota Binjai terintegrasi dengan
pengembangan Hutan kota
d. Pembangunan Hutan kota dengan tanaman buah-buahan khususnya buah
rambutan Binjai sebagai identitas kota.
Laporan Akhir |II - 12
Tujuan Kebijakan & Strategi Pengembangan Bantek PelaksanaanPenataan Ruang Kota BinjaiProvinsi Sumatera Utara
Tabel 2.1Tujuan dan Kebijakan Penataan Ruang Kota Binjai
Tujuan No Kebijakan1. Terwujudnya kegiatan
pemukiman skala besar pusat perdagangan/jasa regional, dan kota industri skala regional dan nasional yang aman, nyaman, berkelanjutan, produktif dengan pertumbuhan ekonomi tinggi dan meningkatkan kesejahteraan penduduk Kota Binjai.
2. Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
3. Terwujudnya keseimbangan dan keserasian perkembangan antar sub pusat pelayan kota (SPK) dan pusat-pusat pertumbuhan kota serta keseimbangan dan keserasian kegiatan antarsektor.
A Kebijakan pengembangan struktur ruang wilayah kota
1. Kebijakan pengembangan sistem pusat-pusat kegiatan pelayanan perkotaan;
Pengembangan pusat-pusat kegiatan pelayanan perkotaan sebagai satu kesatuan sistem secara terpadu, berhirarki, dan saling berhubungan untuk mendukung penetapan Kota Binjai sebagai Kota satelit Metropolitan Mebidang-Ro dengan fungsi sebagai pemukiman skala besar pusat perdagangan/jasa regional, dan kota industri skala regional dan nasional
Peningkatan dan pengembangan dayaguna dan hasilguna pusat-pusat kegiatan pelayanan yang sudah ada melalui pengembangan fungsi-fungsi pelayanan umum secara terstruktur berdasarkan hirarki dan skala pelayanannya
2. Kebijakan pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah, yang meliputi : sistem jaringan transportasi, jaringan energi, jaringan telekomunikasi, dan sistem jaringan sumber daya air.
k. Peningkatan keterpaduan inter dan intra moda transportasi darat dan Kereta Api untuk mengantisipasi pertumbuhan pergerakan tranportasi dari waktu ke waktu, baik pertumbuhan internal di dalam wilayah kota maupun eksternal ke luar wilayah kota pada lingkup regional dan nasional.
l. Pengembangan sumber daya air bagi penyediaan air bersih perkotaan melalui pengembangan potensi sumber-sumber daya air.
m. Pelestarian sumber daya air permukaan dan air tanah yang ada di Kota Binjai
n. Pengembangan pelayanan penyediaan air bersih perkotaan melalui peningkatan kapasitas instalasi pengolahan, perluasan jaringan distribusi, dan peningkatan kualitas pelayanan ke arah sistem produksi air bersih siap minum, dan efisiensi sistem penyediaan/ sistem pelayanan air minum
o. Pengembangan sistem jaringan pengolahan limbah industri dalam rangka
Laporan Akhir |II - 13
Tujuan Kebijakan & Strategi Pengembangan Bantek PelaksanaanPenataan Ruang Kota BinjaiProvinsi Sumatera Utara
Tujuan No Kebijakan
peningkatan penyehatan lingkungan permukiman kota.
p. Pengembangan sistem jaringan pengolahan limbah rumah tangga dalam rangka peningkatan penyehatan lingkungan permukiman kota.
q. Pengembangan sistem jaringan drainase air hujan, secara terpadu untuk seluruh wilayah kota dalam rangka penanggulangan banjir dan genangan, serta peningkatan penyehatan lingkungan permukiman kota.
r.Pengendalian banjir terpadu dengan memperhatikan arah dan sistem drainase, pola daerah aliran sungai, keberadaan danau buatan, dan adanya daerah rawan banjir/genangan.
s. Pengembangan sistem persampahan secara terpadu untuk seluruh wilayah kota dalam rangka peningkatan penyehatan lingkungan permukiman kota.
t.Peningkatan kapasitas dan mengembangkan sistem pelayanan energi, listrik, telekomunikasi dan informasi melalui diversifikasi teknologi dan sumber, perluasan jaringan pelayanan, dan peningkatan kualitas pelayanan;
B Kebijakan pengembangan pola ruang wilayah kota
1. Kebijakan pengembangan kawasan lindung;a. Pelestarian, perlindungan dan pengelolaan kawasan lindung b. Pengembangan ruang terbuka hijau kota untuk menunjang fungsi lindung c. Pengelolaan kawasan pertanian dan perkebunan agar dapat berfungsi sebagai
resapan air dan ruang terbuka hijau kotad. Pelestarian dan perlindungan kawasan cagar budaya yang ditetapkan dari alih fungsi.
Laporan Akhir |II - 14
Tujuan Kebijakan & Strategi Pengembangan Bantek PelaksanaanPenataan Ruang Kota BinjaiProvinsi Sumatera Utara
Tujuan No Kebijakan
2. Kebijakan pengembangan kawasan budidaya;a. Perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antarkegiatan budi daya;
b. Pengembangan kegiatan budidaya secara seimbang dan serasi sesuai potensi dan daya dukung wilayah, dengan menekankan pada pengembangan sektor/subsektor unggulan yang mampu memberi nilai tambah ekonomi yang tinggi;
c. Pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan.
d. Pengendalian perkembangan kegiatan budidaya di kawasan-kawasan di kawasan lindung dan cadangan Ruang terbuka hijau
3. Kebijakan penatagunaan tanah, penatagunaan air, dan penatagunaan sumber daya alam penting lainnya.
C Kebijakan pengembangan kawasan strategis
d. Pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup; untuk mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, dan melestarikan warisan budaya;
e. Pengembangan kegiatan ekonomi regional dan konomi kota unggulan sebagai penggerak utama kegiatan ekonomi kota
f. Peningkatan pelayanan pemerintahan kota dan identitas kota
Laporan Akhir |II - 15
Tujuan Kebijakan & Strategi Pengembangan Bantek PelaksanaanPenataan Ruang Kota BinjaiProvinsi Sumatera Utara
Tabel 2.2Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kota Binjai
Laporan Akhir |II - 16
Tujuan Kebijakan & Strategi Pengembangan Bantek PelaksanaanPenataan Ruang Kota BinjaiProvinsi Sumatera Utara
NO KEBIJAKAN STRATEGII KEBIJAKAN PENGEMBANGAN STRUKTUR RUANG1 Kebijakan pengembangan sistem pusat-pusat
kegiatan pelayanan perkotaan :
a. Pengembangan pusat-pusat kegiatan pelayanan perkotaan sebagai satu kesatuan sistem secara terpadu, berhirarki, dan saling berhubungan untuk mendukung penetapan Kota Binjai sebagai Kota satelit Metropolitan Mebidang-Ro dengan fungsi sebagai pemukiman skala besar, pusat perdagangan/ jasa regional dan kota , industri skala regional dan nasional
b. Peningkatan dan pengembangan dayaguna dan hasilguna pusat-pusat kegiatan pelayanan yang sudah ada melalui pengembangan fungsi-fungsi pelayanan umum secara terstruktur berdasarkan hirarki dan skala pelayanannya
a. Membangun pusat-pusat kegiatan pelayanan baru di setiap BWK secara sinergis dan terpadu dengan pusat-pusat kegiatan pelayananan yang sudah ada
b. Melengkapi prasarana dan sarana lingkungan serta fasilitas pelayanan umum di setiap hirarki pusat-pusat kegiatan pelayanan
c. Membangun Kawasan industri dengan skala pelayanan regional dan Nasional di Kecamatan Binjai Utara dengan disertai pembangunan jalan dan infrastruktur penunjang kegiatan industri.
d. Mengembangkan pusat perdagangan/ jasa regional Kota Binjai untuk Melayani penduduk Kota Binjai dan kota-kota di sekitarnya.
e. Membagi wilayah kota menjadi 6 Bagian Wilayah Kota (BWK), selanjutnya dilakukan pembagi-an fungsi-fungsi kegiatan kota ke seluruh BWK;
f. Mengendalikan pemanfaatan ruang di setiap hirarki pusat-pusat kegiatan pelayanan melalui pelaksanaan ketetapan peraturan zonasi dan perizinan yang konsisten, serta pengenaan sanksi terhadap pemanfaatan yang tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota.
2 Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan sarana transportasi, telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah kota Binjai
A. Transportasi
Peningkatan keterpaduan inter dan intra moda transportasi darat dan Kereta Api untuk mengantisipasi pertumbuhan pergerakan tranportasi dari waktu ke waktu, baik pertumbuhan internal di dalam wilayah kota maupun eksternal ke luar wilayah kota pada lingkup regional dan nasional.
Strategi peningkatan akses eksternal dilakukan dengan :
a. Membangun ruas-ruas jalan baru dan peningkatan akses serta layanan jaringan jalan arteri, kolektor, dan jaringan jalan lokal, yang menghubungkan antar pusat-pusat kegiatan pelayanan perkotaan dan antara pusat-pusat kegiatan dengan masing-masing wilayah pelayanan
b. Membangun dan meningkatkan kualitas layanan terminal umum sebagai simpul transportasi, mencakup di dalamnya pembangunan simpul-simpul baru dan pengembangan jalur-jalur layanan baru yang potensial di masa depan;
c. Meningkatkan aksesibilitas Kota Binjai menuju Medan dengan meningkatkan kapasitas dan kinerja jalan arteri Medan - Binjai,
d. Meningkatkan pelayanan transportasi Massal dengan layanan Kereta Api Medan - Binjai,
e. Membangun Ruas Jalan Tol Medan Binjai;f. Membangunan terminal Klas B yang terintegrasi antar moda
(Kereta Api, angkutan Kota) dan antar wilayah.g. Mengendalkan pemanfaatan ruang/kegiatan sekitar jalan arteri/
kolektor primer