BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Library & Knowledge...
Transcript of BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Library & Knowledge...
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada tinjauan pustaka akan diuraikan secara ringkas hal-hal yang
berhubungan dengan basis data, antara lain : data, entitas, basis data, DBMS,
komponen DBMS, keuntungan dan kerugian DBMS, DBLC, ER modeling,
normalisasi dan delapan aturan emas. Dan juga akan diuraikan secara ringkas hal-hal
yang berhubungan dengan topik dan pendukung analisis dan perancangan basis data,
antara lain : manajemen sumber daya manusia, pelatihan, metode pelatihan,
flowchart, DFD, STD, internet, web server, PHP, phpMyAdmin, dan SQL
2.1 Teori yang berkaitan dengan Database
Teori ini merupakan kumpulan dari beberapa teori yang akan digunakan
dalam aplikasi yang akan dibuat seperti pengertian mengenai sistem database dan
pengertian umum tentang database. Berikut ini akan dibahas teori-teori yang
berkaitan dengan database.
2.1.1 Pengertian Data
Menurut Connolly dan Begg (2010, p19), data adalah komponen yang
paling penting dalam Database Management System (DBMS), berasal dari
sudut pandang end user. Data berguna sebagai jembatan antara mesin dan
pengguna.
Menurut Hoffer (2005,p5), data sebagai representasi dari objek dan
peristiwa yang memiliki arti dan makna dalam lingkungan pengguna.
Menurut Indrajani (2011, p2), data adalah fakta atau observasi mentah
yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Lebih khusus
lagi data adalah ukuran objektif atribut (karakteristik) dari entitas seperti
orang-orang, tempat, benda atau kejadian.
2.1.2 Pengertian Entitas
Menurut Fathansyah (2004, p10), Entitas adalah segala sesuatu yang
dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapat diartikan sebagai individu
yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari
sesuatu yang lain.
8
2.1.3 Pengertian Basis Data
Menurut Connolly dan Begg (2010, p65), database adalah kumpulan
dari data yang saling berelasi secara logikal dan sebuah deskripsi dari data
tersebut, yang didesain untuk menemukan informasi yang dibutuhkan oleh
suatu organisasi.
Menurut Ramakrishnan dan Gehrke (2003, p4), database adalah
kumpulan data, secara khusus menggambarkan aktivitas dari satu atau lebih
organisasi yang berhubungan.
2.1.4 Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p66), DBMS adalah sebuah
perangkat lunak yang memberikan kebebasan pada pengguna untuk
mendefinisikan, membuat, memelihara dan mengontrol akses ke database.
Menurut Ramakrishnan dan Gehrke (2003, p4), Database
Management System atau DBMS adalah perangkat lunak yang didesain
untuk membantu dalam memelihara dan menggunakan koleksi data dalam
jumlah yang besar.
2.1.4.1 Komponen Utama DBMS
Terdapat komponen utama pembentukDBMS yaitu :
Gambar 2.1 Komponen Utama DBMS
(Sumber : Connolly dan Begg, 2010, p68)
1. Hardware
- Meliputi personal computer sampai dengan jaringan
computer.
- Tempat penyimpanan secondary (magnetic disk), I/O device,
contohnya disk drivers, device controller, I/O channels, dan
yang lainnya.
9
- Hardware processor dan main memory, digunakan untuk
mendukung saat eksekusi system perangkat lunak database.
2. Software
DBMS, sistem operasi, network software (jika diperlukan) dan
program aplikasi pendukung lainnya.
3. Data
Data pada sebuah sistem database baik single-user system
maupun multi-user system harus terintegrasi dan dapat digunakan
bersama (integrated and shared).
4. Procedures
Instruksi dan aturan yang harus disertakan dalam mendesain dan
menggunakan database dan DBMS.
5. People
- Data Administrator (DA) adalah sesorang yang bertanggung
jawab mengatur sumber data.
- Database Admistration (DBA), bertanggung jawab terhadap
realisasi fisikal database.
- Database designer (logical dan physical)
Database designers terbagi menjadi dua tipe yaitu logical
database designer dan Physical database designer.
- End Users merupakan “Client” dari database, dimana
database yang telah didesain dan diimplementasikan, dan
dipelihara sehingga dapat memenuhi informasi yang
diperlukan.
2.1.4.2 Keuntungan dan Kerugian DBMS
Keuntungan DBMS
Beberapa keuntungan dalam penggunaan DBMS berdasarkan
Connolly dan Begg (2010, p77) :
- Redudansi data dapat dikontorl (control of data redundancy).
- Data yang konsisten (data consistency).
- Banyak informasi yang didapat dari sejumlah data yang sama
(more information from the same amount of data).
- Penggunaan data bersama (sharing of data).
10
- Meningkatkan integritas data (improved daata integrity).
- Meningkatkan keamanan (improved security).
- Pelaksanaan standarisasi (enforcement of standard).
- Skala ekonomi (economy of scale).
- Kebutuhan user yang kompleks dapat teratasi (balanced of
conflicting requirement).
- Meningkatkan aksesibilitas daata dan responsive (imporved data
accessibility and responsiveness).
- Meningkatkan produktivitas (increased productivity).
- Meningkatkan pemeliharaan dan melalui kebebasan data
(improved maintenance through data independence).
- Meningkatkan concurrency (increased concurrency).
- Meningkatkan layanan back up dan pemulihan semakin baik
(improved back up and recovery services).
Kerugian DBMS
Beberapa kelemahan dari penggunaan DBMS berdasarkan
Connolly dan Begg (2010, p77) :
- Kompleksitas (complexity).
- Memerlukan ukuran yang besa (size).
- Biaya DBMS yang mahal (cost of DBMS).
- Biaya penambahan perangkat keras (additional hardware costs).
- Biaya konversi tinggi (cost of conversion).
- Performa sistem dapat tidak sesuai dengan keinginan
(performance).
- Menimbulkan pengaruh yang besar jika terjadi kegagalan sistem
(higher impact of a failure).
2.1.5 Siklus Hidup Basis Data (Database Life Cycle)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p313), sebuah Sistem Database
adalah komponen dasar dari sistem inforrnasi organisasi yang lebih besar,
yaitu berupa aplikasi database life cycle yang berhubungan erat dengan life
cycle dari sistem informasi.
11
Gambar 2.2 Tahap - Tahap Siklus Hidup Aplikasi Basis Data
(Sumber : Connolly, 2010, p313)
Penjelasan lebih rinci mengenai siklus hidup database adalah sebagai
berikut :
1) Perancangan Database (Database Planning)
Perencanaan database adalah kegiatan pengaturan yang
memungkinkan tahap-tahap dalam siklus hidup aplikasi database dapat
diwujudkan se-efisien dan se-efektif mungkin (Connolly dan Begg, 2010,
12
p313). Ada tiga masalah pokok yang harus diperhatikan dalam merumuskan
strategi sistem informasi :
- Mengidentifikasikan rencana dan tujuan dengan menentukan sistem
informasi yang diperlukan.
- Mengevaluasi sistem informasi yang ada untuk melihat kelebihan dan
kekurangannya.
- Penilaian mengenai peluang IT yang mungkin dapat menghasilkan
keuntungan yang kompetitif.
Tahap perencanaan database juga harus menjelaskan :
a) Mission statement merupakan sasaran utama sistem database. Mission
statement ini menjelaskan tujuan sistem database dan menyediakan
maksud yang lebih jelas dalam pembuatan aplikasi database se-efektif
dan se-efisien mungkin.
b) Mission objectives, selain merumuskan tujuan dari sebuah proyek
database, harus diperhatikan juga mengenai tugas yang harus didukung
oleh database dengan asumsi jika database mendukung mission
objectives, maka mission-statement-nya juga akan sesuai.
2) Definisi Sistem (System Definition)
Definisi sistem menjelaskan batasan dan ruang kingkup aplikasi
database dan user view (Connolly dan Begg, 2010, p316).
3) Pengumpuan dan Analisis Kebutuhan (Requirement Collection and
Analysis)
Pengumpulan dan analisis kebutuhan merupakan proses
pengumpulan dan analisis informasi mengenai bagian dari organisasi
yang didukung sistem database dan menggunakan informasi ini untuk
mengidentifikasikan kebutuhan untuk sistem baru (Connolly dan Begg,
2010, p316).
Informasi yang dikumpulkan mencakup :
- Deskripsi tentang data yang digunakan.
- Keterangan secara lengkap bagaimana data tersebut digunakan.
- Kebutuhan tambahan lainnya untuk aplikasi data yang baru.
13
Ada tiga pendekatan utama untuk memenuhi kebutuhan informasi
dari aplikasi sistem database,yaitu :
1. Terpusat
Kebutuhan dari setiap pemakai digabung ke dalam satu sel kebutuhan
untuk aplikasi database.
2. Tinjauan terintegrasi
Kebutuhan dari setiap pemakai akan digunakan untuk membangun
model data yang terpisah untuk merepresentasikan pandangan dari
pemakai.
3. Kombinasi dari dua pendekatan
Dalam hal ini ada beberapa teknik untuk mendapatkan analisis
informasi yang dinamakan fact finding techniques.
Terhadap lima teknik fact finding yang umum digunakan,yaitu :
- Pemeriksaan dokumentasi,
- Wawancara,
- Observasi,
- Penelitian,
- Kuesioner.
4) Desain Database (Database Design)
Design database merupakan proses menciptaka desain yang akan
mendukung tujuan dan objektif untuk kebutuhan sistem database (Connolly
dan Begg, 2010, p320).
Ada empat pendekatan perancangan database yaitu :
- Bottom-up
Pendekatan ini dimulai dari tingkat paling dasar adari atribut (yakni
property dari entitas dan hubungan relasional) dimana melalui analisis
gabungan antar atribut , dikelompokkan ke dalam relasi yang
mempresentasikan tipe entitas dan hubungan antar entitas.Pendekatan ini
lebih cocok untuk perancangan database yang sederhana dengan jumlah
atribut yang relative kecil.
- Top-down
Pendekatan ini dimulai dari pengembangan model data yang terdiri dari
beberapa entitas tingakt tinggi dan hubungannya.
14
- Inside-out
Hampir sama dengan bottom-up tetapi berbeda pada saat identifikasi
himpunan entitas utama dan kemudian menyebar untuk
mempertimbangkan entitas yang lain, hubungan, dan himpunan atribut
dengan identifikasi pertama.
- Mixed-strategy
Strategi ini menggunakan kedua pendekatan terdahulu yaitu bottom-up
dan top-down untuk bermacam-macam bagian model sebelum
digabungkan dengan semuanya.
a) Desain Konseptual Database (Conceptual Database Design)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p322) Conceptual Database
Design adalah suatu proses pembentukan model yang berasal dari
informasi yang digunakan yang bersifat independent dari keseluruhan
aspek fisik.
Langkah-langkah dalam perancangan basis data konseptual adalah
sebagai berikut :
Langkah 1 Membangun Conceptual Data Model
Langkah 1.1 Mengidentifikasi entity type
Langkah 1.2 Mengidentifikasi relationship type
Langkah 1.3 Mengidentifikasikan dan menghubungkan atribut-atirbut
dengan entity atau relationship type
Langkah 1.4 Menentukan atribut domain
Langkah 1.5 Menentukan atribut – atribut candidate, primary dan
alternate key
Langkah 1.6 Mempertimbangkan penggunaan enhanced modeling
concept (pilihan)
Langkah 1.7 Memeriksa model dari redundancy
Langkah 1.8 Memvalidasi conceptual data model terhadap transaksi user
Langkah 1.9 Meninjau kembali conceptual data model terhadap user
b) Desain Logikal Database (Logical Database Design)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p323) Logical Database Design
adalah suatu proses pembentukan model yang berasal dari informasi yang
15
digunakan yang berdasarkan model data tertentu, namun independent
terhadap DBMS tertentu dan aspek fisik lainnya.
Langkah-langkah dalam perancangan basis data logikal adalah sebagai
berikut :
Langkah 2 Membangun dan Memvalidasi Logical Data Model
Langkah 2.1 Menentukan realsi untuk logical data model
Langkah 2.2 Menvalidai relasi dengan menggunakan normalisasi
Langkah 2.3 Memvalidasi realsi terhadap transaksi user
Langkah 2.4 Memeriksa Integrity constraint
Langkah 2.5 Meninjau kembali logical data model terhadap user
Langkah 2.6 Menggabungkan beberapa logical data model menjadi
model global (pilihan)
Langkah 2.7 Memeriksa kemungkinan perkembangan di masa yang akan
datang
c) Desain Fisikal Database (Physical Database Design)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p324) Physical Database Design
adalah proses yang menghasilkan deskripsi implementasi basis data pada
penyimpanan sekunder.
Langkah-langkah dalam perancangan basis data fisikal adalah sebagai
berikut:
Langkah 3 Menerjemahkan logical data model menjadi target DBMS
Langkah 3.1 Merancang base realtion
Langkah 3.2 Merancang representasi dari derived data
Langkah 3.3 Merancang batasan umum
Langkah 4 Merancang pengaturan file dan indeks
Langkah 4.1 Menganalisis transaksi
Langkah 4.2 Memilih organisasi file
Langkah 4.3 Pemilihan indeks
Langkah 4.4 Memperkirakan kebutuhan ruang penyimpanan
Langkah 5 Perancangan user view
Langkah 6 Perancangan mekanisme keamanan
Langkah 7 Mempertimbangkan pengenalan pengontrolan redundancy
Langkah 8 Memantau dan merubah sistem operasional
16
5) Pemilihan DBMS (DBMS Selection)
Seleksi DBMS yang sesuai untuk mendukung sistme database
(Connolly dan Begg, 2010, p325). Berikut ini adalah langkah-langkah utama
dalam memilih DBMS :
• Mendefinisikan syarat sebagai referensi
Dimulai dengan membuat tujuan dan batasan pembelajaran, dan tugas
yang akan dikerjakan, penjelasan kriteria yang kemudian dapat
digunakan untuk evaluasi produk DBMS, daftar produk-produk yang
mungkin, dan semua batasan dan skala waktu untuk pembelajaran
• Membandingkan dua sampai tiga produk
Kriteria yang dianggap penting untuk keberhasilan implementasi
yang dapat digunakan untuk membuat daftar produk-prdouk DBMS
untuk dievaluasi.
• Mengevaluasi produk
Evaluasi produk DBMS dikelompokkan dalam definisi data, definisi
fisik, kemampuan akses, penanganan transaksi, pengembangan dan
fitur lainnya.
• Memberikan rekomendasi pemilihan dan membuat laporan
Langkah terakhir dalam pemilihan DBMS adalah
mendokumentasikan proses, memberikan pernyataan dan
rekomendasi atas produk DBMS tertentu.
6) Desain Aplikasi (Application Design)
Mendesain antarmuka pengguna dan aplikasi program yang
menggunakan dan memproses database (Connolly dan Begg, 2010, p329).
Dua aspek data desain aplikasi yaitu :
a. Desain transaksi
Sebuah aksi atau serangkaian aksi, yang dilakukan oleh pengguna tunggal
atau apikasi programyang mempunyai akses untuk merubah isi database. Ada
tiga tipe transaksi, yaitu :
- Retrieval transactions
Digunakan untuk mendapatkan data dari tampilan pada layar atau
laporan.
17
- Update transactions
Digunakan untuk meng-insert data baru, menghapus data lama, dan
memodifikasi data yang sudah ada dalam database.
- Mixed transactions
Melibatkan kedua tipe transaksi sebelumnya. Contohnya operasi untuk
mencari deyail data, menampilkan, kemudian memperbaharuinya.
b. Panduan desain antarmuka pengguna
7) Prototipe (Prototyping)
Membangun model kerja dari sistem basis data (Connolly dan Begg,
2010, p333). Tujuan utama prototipe adalah memungkinkan pengguna untuk
menggunakan prototipe untuk mengidentifikasi fitur dari sistem yang bekerja
dengan baik atau tidak memadai, dan untuk menyarankan perbaikan atau
bahkan fitur baru untuk sistem basis data.
8) Implementasi (Implementation)
Implementasi adalah perwujudan fisik dari database dan desain
aplikasi (Connolly dan Begg, 2010, p333). Pengendalian keamanan
intergritas untuk aplikasi juga telah diterapkan.Implementasi dapat dicapai
dengan menggunakan Data Definition Language (DDL) dari DBMS yang
terpilih atau dengan Graphical User Interface (GUI).
9) Data Conversion and Loading
Konversi data dan loading adalah perubahan data yang ada ke dalam
database yang baru, dan konversi aplikasi yang ada untuk berjalan pada
database yang baru (Connolly dan Begg, 2010, p334). Langkah ini
diperlukan ketika suatu sistem databse baru sedang menggantikan suatu
sistem database yang lama.
10) Testing
Testing adalah proses yang berjalan pada sistem basis data yang
bertujuan untuk menemukan error atau kesalahan (Connolly dan Begg, 2010,
p334). Sebelum diterapkan dalam suatu sistem, database harus dilakukan
testing terlebih dahulu.
18
11) Perawatan Operasional (Operasional Maintance)
Merupakan suatu proses mengawasi dan memelihara sistem
database setelah instalasi (Connolly dan Begg, 2010, p334). Yang termasuk
dalam perawatan operasional yaitu :
• Mengawasi kinerja sistem, jika kinerja turun dibawah tingkat yang
dimaklumi, maka dibuthkan reorganisasi.
• Memelihara dan meng-upgrade sistem database.
2.1.6 ER Modelling
Pengertian ER Modelling
ER Modelling adalah sebuah pendekatan top-down untuk
merancang database yang dimulai dengan mengidentifikasi data yang penting
yang disebut entitas dan relationship antar data harus dipresentasikan dalam
model (Connolly, 2010, p371).
Menurut Connolly (2010, p372), entity type adalah sekumpulan objek
yang memiliki property yang sama, yang diidentifikasikan di dalam
organisasi karena keberadaannya yang bebas. Contoh representasi dari tipe
entitas dapat di lihat pada gambar 2.2.
Gambar 2.3 Representasi Diagram dari tipe entitas Staff dan Branch
Relationship Type
Menurut Connolly (2010, p374), relationship type adalah hubungan
antar entity yang memiliki arti. Sedangkan relationship occurrence adalah
sebuah hubungan yang dapat diidentifikasikan secara unik, yang meliputi
sebuah kejadian (occurrence) dari setiap entity di dalam relationship. Contoh
reltionship type dapat dilihat pada 2.3.
19
Gambar 2.4 Representasi Diagram Dari Entity Branch Has Staff
Relationship Type
Setiap relasi di presentasikan dengan garis yang menghubugkan tipe
entitas yang saling berhubungan. Garis tersebut diberi nama sesuai dengan
nama hubungannya. Biasanya nama relasi yang digunakan merupaka kata
kerja dan huruf pertama dari nama relasi ditulis dalam huruf besar. Setelah
menentukan nama relasi, tanda panah diletakkan disamping nama relasi yang
mengindikasikan arah bbagi pembaca untuk mengartikan nama dari sebuah
relasi.
a) Degree of Reationship Type
Degree of Relationship Type adalah jumlah tipe entitas yang
berpartisipasi dalam suatu relasi. Sebuah relasi yang memiliki derajat dua
disebut binary. Sebuah relasi yang memiliki derajat tiga disebut ternary,
dan untuk relasi yang memiliki derajat emat disebut quaternary.
b) Recursive Relationship
Recursive Relationship adalah tipe relasi dimana entitas yang sama
ikut serta lebih dari satu kali dengan peran yang berbeda. Recursive
Relationship dapat diberikan nama perannya (role names) untuk
mengindikasikan tujuan dari peranan setiap entitas di dalam relationshi,
role names sangat penting pada Recursive Relationship untuk
menegaskan fungsi dari setiap entitas yang berpartisipasi. Contoh
Recursive Relationship dapat dilihat dari gambar 2.4.
20
Gambar 2.5 Recursive relationship
Attribute
Menurut Connolly (2010, p379), atribut adalah property sebuah entity
atau relationship. Attribute dapat diklasifikasikan menjadi empat tipe, yaitu :
a) Simple and Composite Attributes
Menurut Connolly (2010, p379), simple attribute adalah atribut yang
terdiri dari komponen tunggal dengan keberadaan yang bebas.
Menurut Connolly (2010, p380), composite attribute adalah atribut yang
terdiri dari beberapa komponen dan keberadaan komponen tersebut adalah
bebas.
b) Single –Valued and Multi – Valued Attributes
Menurut Connolly (2010, p380), single value attribute adalah atribut yang
hanya memiliki sebuah nilai untuk setiap tipe entity. Sebagian besar atribut
merupakan single value.
Menurut Connolly (2010, p380), multi value attribute merupakan atribut
yang memiliki banyak nilai untuk setiap entity.
c) Derived Attributes
Menurut Connolly (2010, p380), derived attribute merupakan
sebuah atribut yang merepresentasikan sebuah nilai yang berasal dari nilai
sebuah atribut yang berhubungan atau set atribut, dan tidak harus berada
dalam tipe entity yang sama.
21
d) Keys
Candidate Key adalah sejumlah kecil atribut yang secara unik
mengidentifikasikan setiap occurence dari sebuah entity (Connolly, 2010,
p381). Primary Key adalah candidate key yang terpilih untuk
mengidentifikasikan secara unik setiap occurence dari sebuah entity
(Connolly, 2010, p381). Composite Key adalah sebuah candidate key
yang terdiri atas dua atau lebih atribut (Connolly, 2010, p382).
Strong and Weak Entity Types
Strong entity, yaitu suatu jenis entitas yang tidak bergantung pada
keberadaan entitas lain (Connolly dan Begg, 2010, p383). Karakteristik dari
strong entity yakni setiap entitas diidentifikasi secara unik menggunakan
atribut primary key dari tipe entitas.
Weak entity, yaitu jenis entitas yang keberadaannya bergantung pada
tiep entitas lain (Connolly dan Begg, 2010, p384). Karakteristik dari weak
entity yakni setiap entitas tidak dapat diidentifikasi secara unik hanya
menggunakan atribut yang terkati dengan tipe entitas.
Structural Constraints
Multiplicity merupakan sejumlah kejadian (occurrence) yang
mungkin dari sebuah tipe entity yang berhubungan dengan suatu kejadian dari
sebuah tipe entity yang berhubungan melalui relasi tertentu (Connolly, 2010,
p385). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tingakt derajat yang umum
adalah binary . relasi binary yang umumnya terjadi yaitu :
1) One-to-one (1:1) Relationship
Relasi dimana setiap entitas yang ada hanya dapat mempunyai maksimal
satu relasi dengan entitas lain.
22
Gambar 2.6 Relasi One-to-One antara Cabang dan Staff
Pada gambar diatas relasi yang terjadi adalah one-to-one yakni satu staf
hanya mengatur cabang.
2) One-to-Many (1:*) Relationship
Relasi dimana entitas dapat mempunyi satu atau lebih dari satu relasi
dengan entitas lain.
Gambar 2.7 Relasi One-to-Many antara Staff dan Konsumen
Pada gambar diatas relasi yang terjadi adalah one-to-many yakni satu staf
dapat melayani lebih dari satu konsumen.
3) Many-to-Many (*:*) Relationship
Relasi dimana setiap entitas dapat mempunnyai lebih dari satu relasi
dengan entitas yang lain.
23
Gambar 2.8 Relasi Many-to-Many antara Koran dan Iklan
Pada gambar diatas relasi yang terjadi adalah relasi many-to-many,
dimana setiap Koran dapat mengkliemkan lebh dari satu rumah.
4) Cardinality dan Participation Constraint
Menurut Connolly (2010, p390 - p391), multiplicity terdiri dari dua
batasan yaitu cardinality dan participation. Cardinality menggambarkan
jumlah maksimum relasi yang mungkin terjadi dari sebuah entity yang
berpartisipasi dalam tipe relasi. One-to-one (1:1), one-to-many (1:*),
many-to-many (*:*) merupakan cardinality dari relasi binary
participation menentukan apakah semua atau hanya sebagian dari entity
yang berpartisipasi dalam relasi.
Gambar 2.9 Cardinality dan Participation Constraint antara Cabang dan Staff
24
2.1.7 Normalisasi
Menurut Connolly (2010, p416), normalisasi adalah suatu teknik
untuk menghasilkan kumpulan relasi dengan properti yang diperlukan dan
berguna untuk menyediakan kebutuhan data.
Langkah-langkah normalisasi menurut Connolly (2010, p430 - p436)
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Unnormalized Form (UNF)
UNF merupakan suatu tabel yang berisikan satu atau lebih grup data
yang berulang-ulang. UNF dilakukan dengan memindahkan data dari sumber
informasi ke dalam format dengan baris dan kolom.
2. First Normal Form (1NF)
1NF merupakan sebuah relasi di mana setiap irisan antar baris dan
kolom berisikan satu dan hanya satu nilai saja. Cara mengubah dari bentuk
UNF ke 1NF adalah memilih satu atau sekumpulan atribut sebagai kunci
untuk tabel unnormalized. Kemudian identifikasi grup yang berulang dalam
tabel unnormalized yang berulang untuk kunci atribut. Hapus grup yang
berulang dengan cara memasukkan data yang semestinya ke dalam kolom
yang kosong pada baris yang berisikan data yang berulang atau dengan cara
menggantikan data yang ada dengan salinan dari kunci atribut yang
sesungguhnya.
3. Second Normal Form (2NF)
2NF berdasarkan pada konsep ketergantungan fungsional penuh yang
mengindikasikan bahwa, jika X dan Y merupakan atribut dari sebuah relasi,
Y dikatakan tergantung penuh terhadap X jika Y tergantung secara fungsional
kepada X tetapi tidak pada proper dari subset dari X. 2NF merupakan sebuah
relasi dalam 1NF dan setiap atribut non primary key bersifat fully functional
dependent pada primary key. Cara mengubah 1NF menjadi 2NF adalah
mengidentifikasi primary key untuk relasi 1NF. Kemudian mengidentifikasi
functional dependency dalam relasi. Jika terdapat partial dependency
terhadap primary key, maka hapus dengan menempatkan dalam relasi baru
bersama dengan salinan determinannya.
4. Third Normal Form (3NF)
3NF adalah suatu relasi yang ada dalam 1NF dan 2NF di mana tidak
25
terdapat atribut non primary key yang bersifat transitively dependent pada
candidate key. Atribut yang tidak memberikan kontribusi terhadap
penjelasan karakteristik primary key, akan dipindahkan ke sebuah tabel yang
terpisah.
2.1.8 Delapan Aturan Emas Desain Interface
Menurut Shneiderman dan Plaisant (2010, p88-89), terdapat delapan
aturan emas dalam merancang suatu interface, yaitu:
1. Berusaha konsisten
Konsisten dalam bentuk urutan tindakan dalam situasi yang sama.
2. Memenuhi kegunaan universal
Karena adanya pengguna yang beragam, desain yang dirancang harus
mempertimbangkan perbedaan dalam hal rentang usia, cacat, dan
keanekaragaman teknologi. Ini mungkin berarti termasuk penjelasan bagi
para pemula sambil memberikan cara pintas bagi pengguna.
3. Memberikan umpan balik yang informatif
Untuk setiap tindakan dari user atau pengguna, harus ada tindakan umpan
balik.
4. Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan
Urutan dari tindakan – tindakan yang ada harus diatur menjadi bagian
awal, tengah, dan akhir.
5. Mencegah kesalahan
Sebisa mungkin membuat desain dari sistem yang ada agar pengguna
tidak berbuat kesalahan yang serius.
6. Mudah kembali ke tindakan sebelumnya
Fitur ini berguna untuk mengurangi kecemasan user karena user tahu
bahwa kesalahan dapat dibatalkan.
7. Mendukung tempat pengendali internal
Operator berpengalaman atau user yang sudah berpengalaman
menginginkan sistem untuk berjalan sesuai dengan keinginannya dan
memberikan respon yang tepat sesuai dengan tindakan yang dilakukan
olehnya.
8. Mengurangi beban memori jangka pendek
26
Keterbatasan manusia dalam mengolah informasi dalam jangka waktu
pendek memerlukan sesuatu seperti petunjuk yang jelas untuk pengguna
sehingga pengguna tidak perlu banyak menghafal.
2.2 Teori yang terkait tema penelitian
Berikut ini akan dibahas teori-teori yang berkaitan dengan topik yang dibuat.
2.2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah rancangan sistem-sistem
formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat
manusia secara efektif dan efesian guna mencapai tujuan-tujuan
organisiasional. (Robert L.Mathis, 2004, p3).
2.2.1.1 Pelatihan
Pelatihan adalah sebuah proses dimana orang mendapatkan
kapabilitas untuk membantu pencapaian tujuan-tujuan organisasional.
Tiga sumber analisis penilaian kebutuhan pelatihan
- Analisis Pekerjaan/Tugas
Analisis yang berfokus pada kebutuhan pelatihan dengan
membandingkan kebutuhan dalam pekerjaan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan karyawan, kebutuhan-kebutuhan
pelatihan dapat diidentifikasi.
- Analisis Individual
Analisis yang berfokus pada individu dan bagaimnaa mereka
melakukan pekerjaan mereka.
- Organizational Analysis
Analisa kebutuhan pelatihan yang didasarkan dengan pernacnagan
SDM strategis organisasional adalah identifikasi dari pengtahuan,
keterampilan, dan kemampuan yang akan dibutuhkan di masa
depan seiring berubahnya pekerjaan dan organisasi.(Robert
L.Marthis,2004,p309)
27
2.2.1.2 Metode Pelatihan
Pelatihan dapat digunakan secara internal maupun eksternal,
berikut penjelasan mengenai training internal maupun eksternal :
1. Pelatihan Internal
Pelatihan secara internal biasanya dapat diterapkan pada
aspek-aspek spesifik dari pekerjaan.contoh dari pelatihan internal
yaitu pelatihan informal,Praktik Kerja Lapangan (PKL).
2. Pelatihan Eksternal
Pelatihan eksternal digunakan secara ekstensif oleh organisasi-
organisasi dari berbagai ukuran. (Robert L.Marthis,2004,p321)
2.2.2 Flow Chart
2.2.2.1 Pengertian Dasar Flow Chart
Adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang
menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah.
Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma.
2.2.2.2. Simbol – Simbol Flow Chart
Simbol-simbol yang di pakai dalam flowchart dibagi menjadi
3 kelompok :
1. Flow direction symbols
- Digunakan untuk menghubungkan simbol satu dengan yang
lain
- Disebut juga connecting line
2. Processing symbols
- Menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses
prosedur
28
Simbol process, yaitu menyatakan suatu tindakan
(proses) yang di lakukan oleh komputer
Simbol manual, yaitu menyatakan suatu tindakan
(proses) yang tidak dilakukan oleh komputer
Simbol decision, yaitu menunjukkan suatu kondisi
tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan
jawaban : ya / tidak
Simbol terminal, yaitu menyatakan permulaan atau
akhir suatu program
Simbol predefined process, yaitu menyatakan
penyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahan
untuk memberi harga awal
Simbol keying operation, menyatakan segala jenis
operasi yang diproses dengan menggunakan suatu
mesin yang mempunyai keyboard
Simbol offline-storage, menunjukkan bahwa data
dalam simbol ini akan disimpan ke suatu media
tertentu
Simbol manual input, memasukkan data secara
manual dengan menggunakan online keyboard
Tabel 2.1. Tabel Simbol Proses
3. Simbol Input/Output
- Menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media
input atau output.
Simbol input/output, menyatakan proses input atau
output tanpa tergantung jenis peralatannya
Simbol magnetic tape, menyatakan input berasal
dari pota magnetis atau output disimpan ke pita
magnetis
29
Simbol disk storage, menyatakan input berasal dari
disk atau output disimpan ke disk
Simbol document, mencetak keluaran dalam bentuk
dokumen (melalui printer)
I/O yang menggunakan pita kertas berlubang
Simbol display, mencetak keluaran dalam layar
monitor
Tabel 2.2 Tabel Simbol Input/Output
2.2.3 Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Whitten (2004, p327), atau data flow diagram diagram
aliran data adalah sebuah alat yang menggambarkan aliran data dalam
sistem dan proses atau kegiatan yang dilakukan sistem tersebut. Ada 4
komponen dalam DFD, yaitu :
1. Proses
Menurut Whitten (2004, p329), proses adalah kerja yang dilakukan
sebagai respon terhadap aliran data yang masuk atau respon terhadap
suatu kondisi. Ada beberapa bentuk notasi atau symbol yang digunakan
untuk menggambarkan sebuah proses :
a. Bentuk DeMarco atau Yourdon
Nama Proses
Gambar Simbol Proses Menurut DeMarco/Yourdon
b. Bentuk Gane dan Sarson
Nama Proses
Gambar Simbol Proses Menurut Gane dan Sarson
30
c. Bentuk SSADM/IDEF0
Nama Proses
Gambar Simbol Proses Menurut SSADM/IDEF0
2. Data Store
Menurut Whitten (2004, p346), data store adalah inventori data atau
penyimpanan data. Ada beberapa jenis notasi atau simbol dari data store :
a. Bentuk DeMarco atau Yourdon
Data Store
Gambar Simbol Data Store Menurut DeMarco/Yourdon
b. Bentuk Gane dan Sarson
Data Store
Gambar Simbol Data Store Menurut Gane dan Sarson
c. Bentuk SSADM/IDEF0
Data Store
Gambar Simbol Data Store Menurut SSADM/IDEF0
3. External Agent
Menurut Whitten (2004, p345), external agent atau agen eksternal
adalah orang, unit organisasi, sistem lain atau organisasi lain, yang
berada di luar lingkup proyek tetapi berinteraksi dengan sistem yang sedang
dipelajari. Ada beberapa jenis notasi atau simbol dari agen eksternal :
a. Bentuk DeMarco atau Yourdon
External Agent
Gambar Simbol External Agent Menurut DeMarco/Yourdon
b. Bentuk Gane dan Sarson
External
Agent
Gambar Simbol External Agent Menurut Gane dan Sarson
31
c. Bentuk SSADM/IDEF0
External Agent
Gambar Simbol External Agent Menurut SSADM/IDEF0
4. Data flow
Menurut Whitten (2004, p338), data flow atau aliran data
adalah data dalam pergerakan. Notasi atau simbol dari data flow adalah :
Nama data flow
Gambar Simbol Data Flow
2.2.4 State Transition Diagram (STD)
Menurut Whitten (2004, p636), State Transition Diagram (STD)
adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi layar
yang dapat terjadi selama satu sesi pengguna. Dua macam simbol yang
menggambarkan proses dalam State Transition Diagram (STD), yaitu:
1. State, digambarkan dengan gambar persegi panjang yang menunjukkan
state dari sistem.
Gambar Simbol State dalam STD
2. Transition, digambarkan dengan gambar panah yang menunjukkan
transisi antar state. Tiap panah diberi label dengan ekspresi aturan.
Label yang di atas menunjukkan kejadian yang menyebabkan transisi yang
terjadi. Label yang di bawah menunjukkan aksi yang terjadi akibat dari
kejadian tadi.
Gambar Simbol Transition dalam STD
2.2.5 Pengertian Internet
Menurut O`Brien (2003, p10), Internet merupakan jaringan komputer
yang berkembang pesat dari jutaan bisnis, pendidikan, dan jaringan
32
pemerintahan yang saling berhubungan dengan jumlah penggunanya lebih
dari 200 negara.
2.2.5.1 Istilah-istilah Internet
- H
TML
HTML (Hypertext Markup Language) digunakan untuk
membangun suatu halaman web. Sekalipun banyak orang
menyebutnya sebagai suatu bahasa pemograman, HTML sebenarnya
sama sekali bukan bahasa pemrograman, karena seperti tercermin
dari namanya, HTML adalah suatu bahasa mark up. HTML
digunakan untuk melakukan mark up (penandaan) terhadap
sebuah dokumen teks. Tanda tersebut digunakan untuk
menentukan format atau style dari teks yang ditandai.
- HTTP
HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah suatu protokol
yang diikuti oleh web browser dalam meminta atau mengambil
suatu dokumen yang disediakan di web server. HTTP merupakan
serangkaian aturan untuk pertukaran file (teks, grafik, gambar,
suara, video, dan file multimedia yang lain) di dalam world wide
web. Berhubungan dengan protokol TCP/IP yang merupakan
protokol utama dalam pertukaran informasi di internet, HTTP
adalah sebuah protokol aplikasi.
2.2.6 Pengertian Web
World wide web merupakan jaringan dokumentasi yang sangat
besar yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Satu set protokol yang
mendefinisikan bagaimana sistem bekerja dan mentransfer data, dan sebuah
software yang membuatnya bekerja dengan mulus. Web menggunakan
teknik hypertext dan multimedia yang membuat internet mudah digunakan,
dijelajahi, dan dikontribusikan.
Web merupakan sistem yang menyebabkan pertukaran data di
internet menjadi mudah dan efisien. Web terdiri atas 2 komponen dasar :
a. Server web : sebuah komputer dan software yang
33
menyimpan dan mendistribusikan data ke komputer lainnya melalui
internet.
b. Browser web : software yang dijalankan pada komputer pemakai
atau klien yang meminta informasi dari server web yang
menampilkannya sesuai dengan file data itu sendiri.
2.2.6.1 Pengertian Web Server
Web server berfungsi untuk menyimpan dokumen yang
disebut web pages (halaman web) dalam format HTML dan
mengirimkannya ke web klien berdasarkan permintaan klien, yang
disebut browser. Meminta dokumen dari server dengan mengirimkan
URL dokumen ke server. Bila sebuah browser mengirimkan sebuah
URL yang hanya menamai web server dan bukan sebuah hal
tertentu, maka server mengirimkan sebuah hal default, yg dikenal
sebagai homepage ke browser. Server mengirim hal-hal ke
browser atau mengirim sebuah tanggapan bila halaman tidak
tersedia dengan menggunakan protokol HTTP.
2.2.7 Pengertian PHP
Hypertext Preprocessor (PHP) Menurut Dodit Suprianto (2008,
p17) PHP merupakan kependekan dari Hypertext Preprocessor. PHP
tergolong sebagai perangkat lunak open source yang diatur dalam aturan
general purpose licences (GPL).
PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai
saat ini. PHP banyak dipakai untuk memprogram situs web dinamis,
walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.
Contoh terkenal dari aplikasi PHP adalah phpBB dan
MediaWiki (software di belakang Wikipedia). PHP juga dapat dilihat
sebagai pilihan lain dari ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft, ColdFusion
Macromedia, JSP/Java Sun Microsystems, dan CGI/Perl. Contoh aplikasi
lain yang lebih kompleks berupa CMS yang dibangun menggunakan PHP
adalah Mambo, Joomla!, Postnuke, Xaraya, dan lain-lain.
PHP memiliki 8 (delapan) tipe data yaitu, Integer, Double, Boolean, String ,
Object, Array, Null, dan Resource
34
2.2.8 Pengertian phpMyAdmin
Menurut Bunafit Nugroho (2009,p13), phpMyAdmin adalah aplikasi
berbasis web yang dibuat dari pemrograman PHP dan diramu dengan
JavaScript. phpMyAdmin juga dapat disebut sebagau tools yang berguna
untuk mengkases ang ada database MySQL Server dalam bentuk tampilan
web. Dengan adanya phpMyAdmin semua pekerjaan menjadi lebih mudah.
2.2.9 Pengertian SQL
Menurut Fathansyah (2004, p52), SQL merupakan bahasa query yang
paling banyak dipilih oleh DBMS dan Development Tools (Seperti Visual
Basic, Delphi,Power Builder, Java, dll) dalam menyediakan media bagi
penggunanya untuk berinteraksi dengan basis data.
2.3 Hasil Penelitian atau Produk Sebelumnya
Pada jurnal “Sistem Informasi Katalog Diklat Dan Registrasi Online Badan
Pendidikan Dan Pelatihan Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral”, ditulis
oleh Bernadeth Gresiana Malewa pada 13 Oktober 2012, menyatakan bahwa dalam
dunia pemerintahan, informasi merupakan hal yang penting untuk terus diperbaharui
terlebih yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat seperti membuat sebuah
web agar informasi dapat dengan mudah diakses. Selain itu, pada jurnal
“Perancangan Sistem Informasi Pelatihan Koperasi Uji Mutu Berbasis Web”, ditulis
oleh Darmawan Baginda Napitupulu pada 19 Oktober 2012, menyatakan bahwa
sistem informasi yang dirancang memungkinkan pendokumentasian tanpa
menggunakan kertas (paperless documentation) karena data-data disimpan dalam
bentuk elektronik. Sedangkan pada jurnal internasional “A Contemplation of
Training Decision Support System”, ditulis oleh P.Kalpana dan Dr. T. Bhuvaneswari,
pada 4 April 2011, menyatakan bahwa Keputusan tentang pelatihan umumnya dibuat
di bagian atas piramida pelatihan terkait strategi dan tingkat pendanaan ditentukan
oleh manajemen senior umumnya.