BAB 2 Teori Dasar / Umum Menurut Irham Fahmi berdasarkan...
Transcript of BAB 2 Teori Dasar / Umum Menurut Irham Fahmi berdasarkan...
9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Dasar / Umum
2.1.1 Pengertian Perencanaan
Menurut Irham Fahmi berdasarkan Seigel dan Shim (2011,
p19), perencanaan adalah pemilihan tujuan jangka pendek dan jangka
panjang serta merencanakan taktik dan strategi untuk mencapai tujuan
tersebut.
Menurut Irham Fahmi berdasarkan George (2011, p19),
perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan
pembuatan dan penggunaan asumsi mengenai masa depan dalam
visualisasi dan formulasi aktivasi yang diusulkan yang dianggap perlu
untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Gambar 2.1 Kedudukan Perencanaan dalam Funsi Manajemen
Fungsi Manajemen
- Perencanaan
- Pemimpinan
- Pengendalian
- Pengorganisasian
Ilmu
Manajemen
Tujuan yang
diharapkan oleh
organisasi
10
Dari Gambar 2.1 kita bisa melihat bahwa perencanaan
menempati posisi utama atau teratas dari fungsi manajemen lainnya.
Atau tegasnya tanpa ada perencanaan yang baik maka tujuan yang
diharapkan oleh organisasi sulit untuk bisa diwujudkan.
2.1.2 Pengertian Strategi, Visi, Misi, dan Goal
2.1.2.1 Pengertian Strategi
Menurut Ward (2002, p69), strategi didefinisikan
sebagai sebuah kumpulan dari beberapa aksi yang terintegrasi
yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan jangka panjang
lebih baik dan meningkatkan juga kekuatan secara relatif
antara beberapa perusahaan dengan kompetitor.
2.1.2.2 Pengertian Visi
Menurut Wibisono (2006, p43), visi merupakan
rangkaian kalimat yang menyatakan cita - cita atau impian
sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa
depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan
want to be dari organisasi atau perusahaan. Visi juga
merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk
menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.
Visi bagi organisasi atau perusahaan dapat digunakan sebagai :
1. Penyatuan tujuan, arah dan sasaran perusahaan.
11
2. Dasar untuk pemanfaatan dan alokasi sumber daya serta
pengendaliannya.
3. Pembentuk dan pembangun budaya perusahaan (corporate
culture).
2.1.2.3 Pengertian Misi
Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan
tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang membuat apa
yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik
berupa produk ataupun jasa seperti yang diungkapkan oleh
Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006, p46-47).
Pernyataan misi merupakan sebuah kompas yang membantu
untuk menemukan arah dan menunjukkan jalan yang tepat
dalam rimba bisnis saat ini.
2.1.2.4 Pengertian Goal
Menurut Wheelen dan Hunger (2008, p14), goals
adalah pernyataan terbuka mengenai apa yang harus dicapai,
dengan tanpa perhitungan dari apa yang bisa dicapai dan tanpa
kriteria waktu untuk penyelesaiannya.
2.1.3 Pengertian Sistem
Menurut O’Brien (2005, p22), sistem merupakan sekelompok
komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai
12
tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output
dalam proses transformasi yang teratur.
Pada dasarnya sistem dapat disimpulkan sebagai sekumpulan
elemen - elemen atau sub komponen yang terintegrasi dan saling
berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu, terdapat 3 komponen
dasar dalam suatu sistem yaitu:
a. Input, proses mengumpulkan dan mengidentifikasikan bahan
mentah.
b. Process, proses mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah
jadi.
c. Output, proses mengolah bahan setengah jadi menjadi bahan jadi.
Berdasarkan pengertian sistem di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan komponen yang
terintegrasi untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input,
melakukan process, dan akhirnya menghasilkan suatu output.
2.1.4 Pengertian Informasi
Menurut O’Brien (2005, p27), informasi merupakan data yang
telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi pemakai
akhir tertentu.
Menurut George H. Bodnar dan Williams S. Hopwood (2003,
p1), informasi adalah data organisasi yang berguna untuk mengambil
keputusan.
13
Sebuah informasi yang berkualitas memiliki karakteristik
penting, yaitu :
1. Relevansi
Informasi tersebut berhubungan dengan keputusan yang akan
diambil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Akurat
Informasi dapat diandalkan dan disajikan secara tepat.
3. Tepat waktu
Informasi harus dapat diterima oleh penerima, tidak boleh
terhambat karena informasi yang terlambat menjadi tidak
bernilai.
4. Kelengkapan
Informasi harus mampu menyajikan gambaran lengkap dari
suatu permasalahan atau penyelesaian.
Berdasarkan pengertian informasi di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa informasi adalah kumpulan data yang telah
diproses dan memiliki arti bagi penggunanya.
2.1.5 Pengertian Data
Menurut Bernard (2005, p124), data adalah suatu fakta
mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal - hal penting lainnya yang
berhubungan dengan organisasi. Memiliki suatu makna namun tidak
dapat dijadikan bahan pengambilan keputusan.
14
2.1.6 Pengertian Sistem Informasi
Menurut O’Brien (2005, p6), sistem informasi merupakan
kombinasi teratur dari orang - orang, hardware, software, jaringan
komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah
dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
Menurut Laudon (2002, p7), sistem informasi didefinisikan
sebagai kumpulan komponen yang saling berhubungan, yang
mengambil (atau mengumpulkan), memproses, menyimpan, dan
mendistribusikan informasi untuk membantu dalam pengambilan
keputusan, pengkoordinasian, pengendalian analisis dan
menampilkannya dalam suatu organisasi.
Menurut Scott Bernard (2005, p124), sistem informasi terdiri
dari tiga bagian, yaitu: data, informasi, dan pengetahuan.
Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi (Enterprise Architecture)
Berdasarkan gambar 2.2 dapat didefinisikan komponen dari
sistem informasi yaitu :
1. Data : suatu fakta mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal - hal
penting lainnya yang berhubungan dengan organisasi. Memiliki
DATA INFORMATION KNOWLEDGE
15
suatu makna namun tidak dapat dijadikan bahan pengambilan
keputusan.
2. Information : data yang sudah diolah, diatur ulang ke bentuk yang
lebih bermakna bagi organisasi dan dapat dijadikan bahan
pengambilan keputusan.
3. Knowledge : data dan informasi yang sudah disempurnakan
berdasarkan fakta, kebenaran, kepercayaan, pengalaman, dan
penilaian. Idealnya informasi mengarah pada kebijaksanaan.
2.1.7 Pengertian Teknologi Informasi
Menurut O’Brien (2005, p6) konsep utama, pengembangan,
dan berbagai isu manajemen teknologi informasi yaitu meliputi
hardware, software, jaringan, manajemen data dan teknologi berbasis
internet.
Menurut O’Brien (2005, p8) terdapat tiga alasan mendasar
untuk semua aplikasi bisnis dalam teknologi informasi, yaitu :
� Mendukung proses dan operasi bisnis
� Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan
managernya.
� Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif.
Sedangkan Menurut Ward dan Peppard (2002, p44), strategi
teknologi informasi adalah strategi yang berfokus pada penetapan visi
16
tentang bagaimana teknologi dapat mendukung dalam memenuhi
kebutuhan informasi dan sistem dari sebuah informasi
2.1.8 Pengertian Perencanaan Strategi
Perencanaan strategi menurut Hunger dan Wheelen (2003, p3)
adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang
menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Keputusan perencanaan strategi berhubungan dengan masa
yang akan datang dalam jangka panjang untuk organisasi secara
keseluruhan dan mempunyai tiga karakteristik menurut Hunger dan
Wheelen (2003, p20) yaitu :
a) Rare adalah keputusan - keputusan strategi yang tidak biasa dan
khusus, yang tidak dapat ditiru.
b) Consequential adalah keputusan - keputusan strategi yang
memasukkan sumber daya penting dan menuntut banyak
komitmen.
c) Directive adalah keputusan - keputusan strategi yang menetapkan
keputusan yang dapat ditiru untuk keputusan - keputusan lain dan
tindakan - tindakan di masa yang akan datang untuk organisasi
secara keseluruhan.
17
2.1.9 Pengertian Strategi Sistem Informasi
Menurut Ward dan Peppard (2002, p44), strategi sistem
informasi adalah strategi yang mendefinisikan kebutuhan organisasi
atau perusahaan terhadap informasi dan sistem yang mendukung
keseluruhan strategi bisnis yang dimiliki organisasi tersebut.
2.1.10 Pengertian Strategi Teknologi Informasi
Menurut Ward dan Peppard (2002, p44), strategi teknologi
informasi adalah strategi yang berfokus pada penetapan visi tentang
bagaimana teknologi dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan
informasi dan sistem dari sebuah informasi.
2.1.11 Pengertian Strategi Bisnis
Menurut Rangkuti (2006, p7), strategi bisnis adalah strategi
fungsional yang berorientasi pada fungsi - fungsi kegiatan manajemen,
misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional,
strategi distribusi, strategi organisasi dan strategi - strategi yang
berhubungan dengan keuangan dari suatu bisnis.
Menurut Ward dan Peppard (2002, p189), strategi bisnis adalah
sekumpulan tindakan terintegrasi yang bertujuan untuk mencapai
tujuan jangka panjang dan kekuatan perusahaan untuk menghadapi
competitor. Suatu strategi bisnis biasanya meliputi beberapa hal
seperti berikut :
18
• Vision, pencapaian dari sebuah misi atau dapat diartikan
sebagai sebuah pandangan masa depan dari sebuah bisnis yang
menjadi tujuan umum sebuah perusahaan.
• Mission, adalah pernyataan yang memberikan arahan tentang
apa yang akan dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam
mencapai visinya.
• Business Driver, adalah beberapa faktor kritis pendorong
perubahan yang dapat memberikan fokus pada bisnis sehingga
dapat memenuhi sasarannya.
• Objectives, adalah sasaran - sasaran yang ditetapkan dan harus
dipenuhi oleh perusahaan dalam pencapaian visi perusahaan.
• Strategies, adalah kebijakan atau tindakan langsung yang
dipilih perusahaan sebagai alat untuk mencapai tujuan dan
memenuhi misinya.
• Critical Success Factors (CSF), adalah beberapa area kunci
dimana sesuatu harus berjalan dengan baik sehingga
keberhasilan bisnis dapat dicapai.
• Business Area Plans, adalah perencanaan dari berbagai area
bisnis yang berkaitan dengan strategi bisnis perusahaan.
19
2.1.12 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
Menurut Turban (2005, p462), perencanaan strategi sistem dan
teknologi informasi merupakan sekumpulan tujuan jangka panjang
yang menggambarkan kebutuhan sistem dan arsitektur teknologi
informasi untuk mencapai tujuan perusahaan.
2.1.13 Pengertian Proses Bisnis
Menurut Rainer Jr dan Turban (2009, p238), proses bisnis
adalah sekumpulan langkah yang saling terkait atau prosedur yang
dirancang untuk menghasilkan pengeluaran yang spesifik.
2.1.14 Pengertian Competitive Advantages
Menurut Kotler dan Amstrong (2003, p311), mendefinisikan
keunggulan daya saing adalah keunggulan terhadap pesaing yang
diperoleh dengan menawarkan nilai lebih rendah maupun dengan
memberikan manfaat lebih besar karena harganya lebih tinggi.
Menurut Michael E. Porter (2004, p1), mendefinisikan
keunggulan daya saing adalah jantung kinerja perusahaan di dalam
pasar yang bersaing, namun setelah beberapa dasawarsa adanya
perluasan dan kemakmuran yang hebat mengakibatkan banyak
perusahaan kehilangan pandangan mengenai keunggulan bersaing
dalam upaya perjuangan untuk lebih berkembang dalam mengejar
diversifikasi.
Ada 2 cara dasar untuk mencapai keunggulan daya saing, yaitu :
20
1. Strategi biaya rendah.
2. Strategi diferensiasi produk.
2.1.15 Pengertian Application Software
Menurut Shelly dan Vermaat (2011, p16), application software
terdiri dari program yang dirancang untuk kebutuhan user sehingga
user lebih produktif dan membantu mereka dalam melaksanakan tugas
personal.
2.1.16 Pengertian System Software
Menurut Shelly dan Vermaat (2011, p15), system software
adalah suatu sistem terdiri dari program untuk mengontrol atau
memelihara operasi komputer dan perangkatnya.
2.1.17 Pengertian Computer Hardware
Menurut Shelly dan Vermaat (2011, p6), hardware adalah
sebuah perangkat keras komputer yang terdiri dari beberapa mesin dan
komponen mesin, komponennya terdiri dari perangkat input, unit
sistem, perangkat penyimpanan dan perangkat komunikasi.
2.1.18 Pengertian Network
Menurut James A. O’Brien (2005, p71), network adalah
kategori microcomputer yang dirancang untuk penggunaan internet
dan intranet oleh para karyawan dengan aplikasi komputer khusus
atau terbatas.
21
Menurut definisi di atas, jaringan dapat diartikan sebagai sesuatu
yang digunakan untuk menghubungkan antar satu komputer dengan
komputer lainnya.
Untuk mempermudah kinerja dari suatu perusahaan, diperlukan
adanya suatu hubungan antar bagian. Jaringan adalah cara untuk
menghubungkan antar bagian, bisa dengan jaringan LAN (Local Area
Network), WAN (Wide Area Network), MAN (Metropolitan Area
Network).
a. LAN (Local Area Network)
Menurut James A. O’Brien (2005, p185), local area network
adalah komputer yang terhubung dan proses penyebaran informasi
pada area yang terbatas, seperti kantor, ruangan kelas, gedung, dsb.
b. WAN (Wide Area Network)
Menurut O’Brien (2005, p185), wide area network adalah jaringan
telekomunikasi yang dapat menjangkau area geografis yang besar.
c. MAN (Metropolitan Area Network)
Menurut O’Brien (2005, p186), metropolitan area network adalah
jaringan telekomunikasi yang mencakup satu kota.
Menurut O’Brien (2005, p198) terdapat 4 topologi dasar yang
digunakan didalam sebuah jaringan, yaitu:
a. Ring Network
22
Menghubungkan prosesor komputer local yang berbentuk cincin
dalam basis yang sama.
Gambar 2.3 Ring Network
b. Star Network
Menghubungkan komputer end user ke komputer pusat.
Gambar 2.4 Star Network
23
c. Bus Network
Jaringan dimana prosesor local dapat saling berbagi selama masih
di dalam satu jaringan (bus), atau saluran komunikasi.
Gambar 2.5 Bus Network
d. Mesh Network
Variasi dari ring network. Digunakan untuk menghubungkan
beberapa atau seluruh komputer di dalam ring network kepada
yang lain.
Gambar 2.6 Mesh Network
24
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Pengertian Operation
Menurut Shoemaker (2004, p36), operasional umumnya
dirancang untuk definisi model yang teoritis, operasional merupakan
suatu proses identifikasi objek yang didasari berdasarkan latar
belakang pengalaman empiris.
2.2.2 Pengertian Marketing
Menurut Kotler (2010, p7), marketing merupakan suatu
aktifitas yang menghasilkan strategi yang mendasari teknik penjualan,
komunikasi bisnis dan perkembangan bisnis ini adalah proses yang
terintegrasi dimana perusahaan membangun hubungan pelanggan yang
kuat dan menciptakan suatu nilai yang dibutuhkan bagi pelanggan.
2.2.3 Pengertian Sales
Menurut Dittmer (2008, p12), sales merupakan pendapatan
yang didapatkan dengan pertukaran produk dan layanan untuk suatu
nilai.
2.2.4 Pengertian Finance
Menurut Drake dan Fabozzi (2010, p1), finance merupakan
sebuah proses penerapan prinsip – prinsip ekonomi untuk pengambilan
keputusan yang melibatkan alokasi dana dibawah kondisi yang tidak
pasti. Finance adalah serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan dana.
25
2.2.5 Pengertian Database
Database merupakan data yang saling terhubung dan deskripsi
dari data yang dirancang untuk kebutuhan organisasi menurut
Connolly dan Begg (2004, p15). Menurut McLeod dan Schell (2004,
p196), database system adalah sistem penyimpanan informasi yang
terorganisasi dengan suatu cara sehingga memudahkan untuk proses
pengolahan data.
Dari teori – teori tersebut dapat disimpulkan bahwa database
adalah sejumlah data yang terorganisasi yang saling terhubung untuk
menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
2.2.6 Transaction Process System
Menurut James O’ Brien (2010, p278), transaction process
system adalah lintas fungsional sistem informasi yang mengumpulkan
dan mengolah data dari proses terjadinya transaksi bisnis yang
menghasilkan berbagai informasi untuk keperluan sistem informasi
yang lain dalam organisasi. Terdapat beberapa jenis transaction
process system, yaitu :
1. Batch Processing
Suatu model pengolahan data dengan menghimpun data terlebih
dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok -
kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas
tertentu, serta informasi mengenai data - data yang terdapat dalam
26
batch tersebut. Setelah data - data tersebut terkumpul akan langsung
diproses.
2. Online Processing
Sebuah sistem yang mengaktifkan semua peripheral sebagai
pemasok data dalam komputer induk. Informasi - informasi yang
muncul merupakan refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir,
karena setiap perkembangan data baru akan terus diupdatekan ke data
induk.
3. Real Time Processing
Suatu sistem yang mengendalikan sistem fisik, sistem ini
mengharuskan komputer berespon cepat pada status sistem fisik.
4. Hybrid Processing
Perpaduan antara batch dan online.
2.2.7 Knowledge Management System
Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p416), knowledge
management system adalah penggunaan teknologi informasi untuk
membantu mengumpulkan, mengatur, dan membagi pengetahuan
bisnis dalam sebuah organisasi. Di banyak organisasi, database
hypermedia pada perusahaan web situs intranet telah menjadi basis
pengetahuan untuk penyimpanan dan penyebaran pengetahuan bisnis.
Pengetahuan ini sering mengambil bentuk praktek terbaik, kebijakan,
27
dan solusi bisnis di proyek, tim, unit, bisnis, dan tingkat paling tinggi
dalam perusahaan.
2.2.8 Executive Information System
Menurut McLeod dan Schell (2008, p245), sistem informasi
eksekutif (executive information system) adalah suatu sistem yang
memberikan informasi kepada para manajer di tingkat yang lebih
tinggi atas kinerja secara keseluruhan.
2.2.9 Customer Relationship Management
Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p309), customer
relationship management yaitu suatu perusahaan menggunakan
teknologi untuk menciptakan cross-functional enterprise system untuk
mengintegrasikan dan mengotomasi proses - proses yang terdapat
dalam aktivitas penjualan, pemasaran dan pelayanan konsumen, yang
secara langsung dapat berinteraksi dengan konsumen.
Gambar 2.7 Customer Relationship Management
28
2.2.10 Pengertian Enterprise
Menurut CIO Council (2001, p5), perusahaan (enterprise)
adalah sebuah organisasi yang mendukung ruang lingkup bisnis yang
mempunyai misi mencakup sumber daya interdependen (orang,
organisasi, dan teknologi) yang harus mengkoordinasikan fungsi
perusahaan dan berbagi informasi dalam mendukung misi umum.
Menurut Bernard (2005, p31), enterprise adalah sebuah area
dari aktivitas umum dan tujuan organisasi atau diantara beberapa
organisasi, dimana informasi dan sumber daya lainnya tergantikan.
2.2.11 Pengertian Architecture
Menurut CIO Council (2001, p5), architecture adalah struktur
komponen, antar hubungan, prinsip - prinsip dan pedoman yang
mengatur desain dan evolusi dari waktu ke waktu
2.2.12 Pengertian Enterprise Architecture
Menurut Bernard (2002, p31), enterprise architecture adalah
informasi strategis dari aset dasar yang mendefinisikan misi, informasi
yang diperlukan dalam melakukan misi dan proses transisi untuk
menerapkan teknologi baru dalam menanggapi kebutuhan.
EA adalah bagaimana membuat pandangan abstrak dari sebuah
organisasi (perusahaan) yang membantu orang - orang di perusahaan
untuk membuat rencana yang lebih baik dalam pengambilan
keputusan. EA mencakup perencanaan teknologi dan perencanaan
29
strategis sebagai pendorong utama dari perusahaan dan perencanaan
bisnis sebagai sumber program dalam kebutuhan sumber daya. Tempat
untuk perencanaan teknologi yaitu untuk menyediakan sistem,
aplikasi, jaringan, call center, jaringan, dan sumber daya modal
lainnya untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang merupakan jantung
dari kegiatan usaha untuk menghasilkan produk dan jasa yang
mencapai tujuan strategis dan inisiatif dari perusahaan. Enterprise
architecture yaitu metode yang mengintegrasikan strategi, bisnis, dan
teknologi.
EA = S + B + T
Enterprise Architecture = Strategi + Bisnis + Teknologi
2.2.13 EA Documentation Framework
Menurut Bernard (2005, p37), dokumentasi EA dapat
didefinisikan melalui enam elemen dasar berikut : (1) sebuah kerangka
kerja EA yang menggambarkan level tertinggi ke level terendah, dan
(2) komponen metodologi EA yang diimplementasikan dari (3)
arsitektur saat ini dan (4) arsitektur di masa depan, demikian juga
pengembangan (5) sebuah rencana manajemen EA untuk mengatur
transisi perusahaan dari arsitektur saat ini menjadi arsitektur di masa
yang akan datang. (6) Terdapat 3 level lanjutan untuk mendukung 5
30
level komponen sebelumnya yaitu; security, standards, dan workforce,
seperti ditunjukkan pada gambar :
Gambar 2.8 Elemen Dokumentasi EA (Bernard p37)
Kerangka kerja dokumentasi EA yaiu mengidentifikasikan
ruang lingkup arsitektur yang akan didokumentasikan dan membangun
hubungan antara area - area arsitektur. Ruang lingkup kerangka kerja
direfleksikan melalui desain geometric dan area yang diidentifikasikan
untuk dokumentasi. Kerangka kerja membuat serangkaian pandangan
abstrak dari perusahaan melalui cara mengumpulkan dan
mengorganisasikan informasi arsitektur, sebuah cara yang akan terus
digunakan adalah kerangka kerja yang diilustrasikan di gambar di
bawah, yang memiliki kubik tiga dimensi yang menghubungkan aspek
yang berbeda untuk mendokumentasikan perusahaan yang abstrak.
31
2.2.13.1 Current Architecture
Menurut Bernard (2005, p40), current architecture berisi
komponen EA saat ini yang terdapat di dalam perusahaan pada
setiap level kerangka kerja. Current Architecture menggambarkan
dasar – dasar sumber daya saat ini dan aktivitas yang
didokumentasikan dengan cara yang konsisten. Current
Architecture berisi komponen – komponen sebagai berikut :
• Strategic Goals and Initiatives
• Business Products and Services
• Data and Information Flows
• Systems and Applications
• Networks and Infrastructure
• IT Security
• EA Standards
• Workforce Requirements
2.2.13.2 Future Architecture
Menurut Bernard (2005, p41), future architecture
menggambarkan bagaimana modifikasi komponen – komponen
EA yang dibutuhkan perusahaan untuk meningkatkan performance
dan mendukung solusi strategi initiative, operational, requirement,
dan technology.
32
Updating Current and Future Views
Perubahan yang direncanakan dalam proses dan sumber
daya adalah menciptakan pandangan masa depan EA di semua
tingkat kerangka kerja. Menggunakan kerangka EA3 sebagai
contoh, yaitu update ini harus dicapai dengan cara "top-down",
untuk menjaga penekanan pada strategi dan bisnis, dan untuk
menjaga hubungan logika dokumentasi tersebut. Oleh karena itu,
update ini akan mulai dengan tujuan strategis perusahaan dan
inisiatif.
Gambar 2.9 Future Architecture (Bernard p41)
2.2.14 EA Implementation Methodology
2.2.14.1 EA Framework and Tool Selection
• Step 1 : Memilih EA Documentation Framework
• Step 2 : Mengidentifikasi LOB (line of business) dan
memilih documentation tersebut.
• Step 3 : Mengidentifikasi komponen EA untuk
didokumentasikan berdasarkan EA framework tersebut.
33
• Step 4 : Memilih metode dokumentasi yang sesuai
dengan EA framework.
• Step 5 : Memilih application software untuk mendukung
dalam menjalankan EA documentation framework.
• Step 6 : Memilih dan menetapkan EA repository untuk
dokumentasi dan analisis.
2.2.14.2 Documentation of EA
• Step 1 : Mengevaluasi dokumentasi bisnis dan teknologi
yang akan digunakan dalam EA
• Step 2 : Dokumen yang ada di komponen EA di dalam
semua bidang kerangka kerja yang disimpan di dalam on-
line repository.
• Step 3 : Mengembangkan beberapa scenario operasi
bisnis / teknologi masa depan.
• Step 4 : Mengidentifikasi asumsi rencana masa depan
untuk beberapa scenario masa depan.
• Step 5 : Menggunakan scenario dan program lainnya
dengan cara memasukkannya ke dalam dokumentasi
komponen – komponen EA masa depan di semua
framework area. Menyimpan artifact ke dalam on-line
repository.
34
• Step 6 : Mengembangkan EA Management Plan untuk
mengurutkan rencana perubahan di dalam EA.
2.2.15 EA Management Plan
EA sebagai program pengembangan manajemen yang
mendukung kebijakan, pengambilan keputusan, dan penggunaan
sumber daya yang efektif dan efisien. Program EA management plan
mendokumentasikan proses - proses transisi pada arsitektur yang
sedang berlangsung saat ini ke arsitektur yang akan datang.
2.2.15.1 EA Program Management
Support for Strategy and Business
Bagian ini menekankan bahwa salah satu tujuan utama dari
program EA adalah untuk mendukung dan meningkatkan
perencanaan strategis perusahaan dan bisnis, serta untuk
mengidentifikasi kesenjangan kinerja yang dapat membantu
komponen EA. Dengan menunjukkan bagaimana komponen EA
yang sedang digunakan saat ini, dan mengidentifikasi proses -
proses baru yang berguna serta teknologi pada setiap tingkat
kerangka kerja, peningkatan kinerja dapat terjadi dalam pandangan
EA masa depan.
Untuk komponen EA dipandang sebagai aset strategis dan
dipandang sebagai bagian dari proses perencanaan strategis,
35
eksekutif bisnis yang harus melihat nilai dari program EA dalam
mendukung hasil yang berarti untuk perusahaan. Oleh karena itu
penting untuk menunjukkan hubungan dari program EA dalam
pencapaian tujuan strategis perusahaan, serta secara jelas
menunjukkan bagaimana EA komponen mendukung kegiatan
bisnis.
EA Roles and Responsibilities
Peran dari stakeholder dalam penggunaan tujuan dari
program EA. Tiap - tiap peran yang dipilih memiliki tanggung
jawab yang terkait dengan peran yang ditentukan. Semua peran di
tim EA tersebut akan teridentifikasi dari tugas dan tanggung jawab
masing - masing.
EA Program Budget
Bagian ini mendokumentasikan anggaran untuk program
EA dengan tahun fiskal dan selama siklus hidup total, sehingga
total biaya kepemilikan (TCO) teridentifikasikan. Sementara
program EA yang sedang berlangsung, periode lima tahun lifecycle
dianjurkan untuk dapat menghitung TCO. Secara umum, biaya
yang harus disertakan yaitu untuk start up-program EA dan
operasi, gaji dan fasilitas yang bekerja untuk tim EA, dokumentasi
awal dari EA, update berkala untuk EA, rencana pengembangan
pengelolaan EA. Alat pembelian EA dan dukungan, dan EA
36
pemeliharaan repositori pembangunan. Estimasi awal biaya - biaya
ini mewakili "dasar" untuk pendanaan program EA. Pengeluaran
selama siklus hidup harus diamati terhadap dasar ini untuk
mempromosikan manajemen yang efektif dari program EA. Jika
perubahan dalam lingkup program EA terjadi, perubahan yang
sesuai pada baseline pendanaan juga harus dilakukan.
EA Program Performance Measures
Kinerja dari efektivitas dan efisiensi program EA yang
akan diukur. Ada dua jenis ukuran yaitu outcome dan output.
Outcome yaitu mengidentifikasi ukuran dari hasil kemajuan yang
dibuat ke beberapa negara, seperti integrasi komponen yang lebih
baik dari EA, peningkatan aplikasi, atau pengambilan keputusan
investasi. Mengukur output memberikan data tentang kegiatan dan
hal - hal, seperti berapa banyak database yang ada, berapa banyak
email yang dikirim setiap hari, atau seberapa dekat sebuah proyek
TI di meeting perkiraan dasar untuk biaya, jadwal, atau kinerja.
2.2.16 Tingkat Hirarki Kerangka Cube EA
Menurut Bernard (2005, p105-107), lima tingkatan pada
kerangka kerja EA saling berhiraki dan terintegrasi sehingga sub-
arsitektur yang terpisah tidak diperlukan untuk mencerminkan
perbedaan tingkatan atau area fungsional pada perusahaan. Area
arsitektur mencakupi beberapa level yang diatur dari tujuan strategi
37
pada bagian teratas, pelayanan bisnis dan alur informasi pada bagian
tengah, pendukung aplikasi spesifik dan infrastruktur jaringan pada
bagian paling bawah. Pada penjelasan ini, dapat terlihat antara strategi,
informasi dan teknologi yang mana membantu perencanaan dan
pengambilan keputusan.
Gambar 2.10 EA Cube (Bernard p97)
• Goals and Initiatives. Ini adalah kekuatan pendorong dibalik
arsitektur. Level atas dari kerangka kerja EA mengidentifikasikan
arahan strategi, tujuan dan inisiatif dari perusahaan dan
menyediakan penjelasan kontribusi IT terhadap pencapaian tujuan.
Perencanaan strategis berawal dari pernyataan yang jelas dari
tujuan perusahaan dan misi, dilengkapi dengan pernyataan singkat
dari pandangan untuk sukses.
38
• Products and Services. Sebuah arsitektur yang dimaksudkan
sebagai area pengaruh utama. Level kedua dari kerangka kerja EA
mengidentifikasikan pelayanan bisnis produk dari sebuah
perusahaan dan kontribusi IT untuk mendukung proses tersebut.
Yang dimaksud “pelayanan bisnis” adalah digunakan untuk
mengartikan proses dan prosedur yang menyelesaikan misi dan
tujuan perusahaan.
• Data and Information. Mengoptimalisasi data dan informasi
adalah tujuan kedua dari perusahaan. Level ketiga dari kerangka
kerja EA ini dimaksudkan untuk mendokumentasikan bagaimana
informasi yang sekarang digunakan oleh perusahaan dan
bagaimana alur informasi masa depan dapat terlihat. Tingkatan ini
dapat menggambarkan perencanaan strategi dan perencanaan
bisnis. Tujuan dari Strategi IT adalah untuk menetapkan
pendekatan tertinggi untuk pengumpulam, penyimpanan,
perubahan dan menyebarkan informasi di seluruh divisi
perusahaan.
• Systems and Applications. Level keempat dari kerangka kerja EA
ini dimaksudkan untuk mengorganisasikan dan
mendokumentasikan pengelompokan sekarang dari sistem
39
informasi dan aplikasi yang digunakan perusahaan untuk
mengirimkan kapabilitas IT.
• Networks and Infrastructure. Ini adalah tulang punggung dari
arsitektur. Level terakhir dari kerangka kerja EA ini dimaksudkan
untuk mengorganisasikan dan mendokumentasikan dari pandangan
sekarang dan masa depan dari suara, data, dan video jaringan yang
perusahaan gunakan untuk sistem host, application, website dan
database
2.2.17 EA Artifact
EA Artefak adalah beberapa alat bantu yang digunakan dalam
menyusun Enterprise Architecture. Alat bantu tersebut dijabarkan
dalam bentuk tabel dan disusun berdasarkan kegunaannya, seperti
yang tertera dalam Tabel berikut :
Tabel 2.1 EA Artifact (Bernard p291) EA Cube
Level/Thread Artifact
ID Artifact Name
Strategic Goals & Initiatives(S)
S-1 Strategic Plan S-2 SWOT Analysis
S-3 Concept of Operation
Scenario
S-4 Concept of Operation
Diagram S-5 Balanced Score Card
Business Products & Services(B)
B-1 Business Plan B-2 Node Connectivity Diagram B-3 Swim Lane Process Diagram
40
B-4 Business Process/Services
Model
B-5 Business Process/Product
Matrix B-6 Usecase Narrative & Diagram B-7 Investment Business Case
Data & Information(D)
D-1 Knowledge Management Plan
D-2 Information Exchange Matrix
D-3 Object State Transition
Diagram
D-4 Object Event Sequence
Diagram D-5 Logical Data Model D-6 Physical Data Model
D-7 Activity and
Entity(CRUD)matrix
D-8 Data Dictionary/Object
Library
Sistems & Applications(SA)
SA-1 Sistem Interface Diagram
SA-2 Sistem Communication
Description SA-3 Sistem Interface Matrix SA-4 Sistem Data Flow Diagram SA-5 Sistem Operation Matrix SA-6 Sistem Data Exchange Matrix SA-7 Sistem Performances Matrix SA-8 Sistem Evolution Matrix SA-9 Web Application Diagram
Networks & Infrastructure(N)
N-1 Network Connectivity
Diagram N-2 Network Inventory N-3 Capital Equipment Inventory N-4 Building Blueprint N-5 Network Center Diagram N-6 Cable Plant Diagram N-7 Rack Elevation Diagram
Security(SP) SP-1 Security and Privacy Diagram SP-2 Security Solution Description
41
SP-3 Sistem Accreditation
Document SP-4 Continuity of Operation Plan SP-5 Disaster Recovery Procedures
Standarts(ST) ST-1 Technical Standard Profile ST-2 Technology Forecast
Workforce(W) W-1 Workforce Plan W-2 Organization Chart W-3 Knowledge And Skill Profile
Tidak semua alat bantu ini dapat digunakan dalam penyusunan
Enterprise Architecture. Pemilihan dan penggunaan alat bantu
disesuaikan dengan karakteristik perusahaan dan sistem yang akan
dikembangkan. Khusus untuk Strategic Goals & Initiatives semua
artefaknya digunakan dalam penyusunan EA, sebab artefak - artefak
ini digunakan dalam menganalisa sistem yang sedang berjalan di
perusahaan. Berikut adalah penjelasan mengenai artefak yang
digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini.
2.2.17.1 Goal and Initiative
Menurut Bernard (2005, p106), ini adalah kekuatan
pendorong di belakang arsitektur. Tingkat atas dari kerangka
arsitektur perusahaan mengidentifikasi arah strategis, tujuan, dan
inisiatif dari perusahaan dan memberikan gambaran yang jelas dari
kontribusi TI dalam mencapai tujuan - tujuan ini.
42
2.2.17.1.1 Strategic Plan(S-1)
Rencana Strategis adalah kebijakan tingkat tinggi dan
perencanaan arah atau tujuan perusahaan, strategi kompetitif,
dan penentuan program dan proyek (inisiatif strategis).
Strategic Plan menghasilkan tampilan tingkat tinggi
dari arah yang ditetapkan perusahaan. Diartikan dalam
skenario jangka panjang, strategi, tujuan, inisiatif yang
berfungsi sebagai dasar untuk perencanaan jangka pendek
taktis (operasional) yang diperbarui setiap tahun.
Menurut Bernard (2005, p294), arsitektur komposit
perusahaan artefak yang harus memandu arah perusahaan
selama periode 3-5 tahun di masa depan dengan
menyediakan item berikut :
• Mendukung sebuah mission statement dan sebuah
vision statement, yang meringkas tujuan dan arahan
pada perusahaan
• Mengembangkan sebuah statement of strategic
direction yang cocok dengan tujuan perusahaan,
mempertahankan loyalitas, memberikan fleksibilitas
dan mempromosikan keberhasilan kompetitif.
43
• Meringkas dari hasil SWOT Analysis yang berbasis
pada pernyataan arahan strategi dan yang mana
mengidentifikasikan kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman pada perusahaan.
• Meringkas situasi dan asumsi perencanaan dari
beberapa konsep operasi yaitu CONOPS (Concept of
Operation Scenario), yang mana mendukung arahan
strategi perusahaan.
• Mengembangkan sebuah CONOPS diagram, yang
mana menjelaskan sebuah gambaran yang menangkap
esensi dan partisipasi di dalam operasi saat ini.
• Mengembangkan strategi umum yang kompetitif untuk
perusahaan dalam penggabungan CONOPS Scenario
saat ini dan yang akan dating serta menggerakkan
perusahaan yang dimaksudkan dalam arahan strategi
perusahaan dan menggerakkan dalam arahan internal/
eksternal seperti budaya, persyaratan LOB (line of
business), kondisi pasar, strategi kompetitor dan
resiko.
• Mengindentifikasi strategic goals yang menyelesaikan
strategi kompetitif dan menspesifikasikan sponsor
44
eksekutif yang merespon untuk meraih pencapaian
yang diinginkan.
• Mengindentifikasi strategic initiatives dan sumber daya
untuk sponsor inisiatif dimana program yang sedang
berjalan atau pengembangan beberapa proyek dalam
menyelesaikan beberapa strategi.
Meringkas outcome measures untuk beberapa strategic
goals dan inisiatif dengan menggunakan balance
scorecard atau beberapa pendekatan lainnya
2.2.17.1.2 Analisis SWOT (S-2)
Menurut Rangkuti (2006, p18-19), analisis SWOT
adalah mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
dilakukan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
dan peluang yang secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan dan ancaman. Jadi, analisis SWOT
membandingkan antara faktor eksternal peluang dan
ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan.
Analisis ini terbagi atas 4 komponen dasar, yaitu :
• S : Strength, merupakan kekuatan dari organisasi.
• W : Weakness, merupakan kelemahan dari organisasi.
45
• O : Opportunity, merupakan peluang dari luar
organisasi dan memberikan peluang kepada organisasi
untuk berkembang di masa mendatang.
• T : Threat, merupakan ancaman dari luar bagi
organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi
di masa mendatang.
Gambar 2.11 Analisis SWOT (Rangkuti, 2006, p19)
2.2.17.1.2.1 Analisis Lima Persaingan Porter
Menurut Ward and Peppard (Porter, 2002,
p96), perusahaan berinteraksi dengan pemasok,
pelanggan dan pesaing, namun, ada pendatang baru
yang potensial ke dalam pasar yang kompetitif dan
produk pengganti yang potensial berupa barang jasa
46
dan jasa. Untuk bertahan hidup dan berkembang dalam
lingkungan bisnis.
Gambar 2.12 Lima Persaingan Porter (Ward dan Peppard,
2002, p95)
Lima faktor kekuatan porter dapat dijelaskan sebagai
berikut (Wheelen dan Hunger, 2004, p61-63) :
1) Ancaman pesaing sejenis
Persaingan tersebut bertingkat dari industri yang kuat
sampai industri yang lemah. Ketika tingkat persaingan
tinggi, keuntungan akan menjadi cenderung rendah dan
47
sebaliknya. Menurut Porter tingkat persaingan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
• Jumlah kompetitor
• Tingkat pertumbuhan industri
• Karakteristik produk
• Biaya tetap yang besar
• Kapasitas
• Hambatan keluar
2) Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Masuknya pendatang baru akan menimbulkan sejumlah
implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya
kapasitas menjadi bertambah, tejadinya perebutan pangsa
pasar, serta perebutan sumber daya produksi bagi
perusahaan yang telah ada. Ada beberapa faktor
penghambat (entry barrier) pendatang baru untuk masuk
ke dalam suatu industri yaitu :
• Skala ekonomi
• Diferensiasi produk
• Kecukupan modal
• Biaya peralihan
• Akses ke saluran distribusi
48
• Peraturan pemerintah.
3) Ancaman Dari Produk atau Jasa Pengganti
Ketika tingkatan ancaman ini menjadi lebih tinggi maka
keuntungan organisasi menjadi rendah dan pelanggan
akan berubah ketika harga produk menjadi tinggi,
pelanggan akan lebih memilih untuk menggunakan
produk.
4) Kekuatan Tawar - Menawar Pembeli
Para pembeli, dengan kekuatan yang mereka miliki,
mampu mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan
harga produk, meningkatkan mutu dan pelayanan, serta
membandingkan perusahaan dengan kompetitornya.
Kekuatan tawar pembeli akan kuat apabila perusahaan
dihadapkan pada kondisi sebagai berikut :
• Pembeli mampu memproduksi produk yang
diperlukan
• Sifat produk tidak teridentifikasi dan banyak
pemasok
• Switching cost pemasok adalah kecil
49
• Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang
rendah, sehingga sensitive terhadap harga dan
diferensiasi service
• Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi
pembeli, sehingga pembeli dengan mudahnya
mencari subtitusinya.
5) Kekuatan Tawar - Menawar Pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan
mereka menaikkan harga atau mengurangi kualitas
produk atau pelayanan. Pemasok menjadi kuat apabila
beberapa kondisi berikut terpengaruhi :
• Jumlah pemasok sedikit
• Produk / jasa yang ada adalah unik dan mampu
menciptakan switching cost yang besar
• Tidak tersedia produksi subtitusi
Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan
mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk yang
sama dengan yang dihasilkan perusahaan.
50
2.2.17.1.2.2 Analisis PEST (Politic, Economic, Social,
Technology)
Menurut Ward dan Peppard (2002, p70-72),
analisis PEST adalah analisis terhadap faktor
lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang
politik, ekonomi, sosial dan teknologi. PEST digunakan
untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis atau unit
organisasi. Arah dari analisis PEST yaitu suatu
kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan menilai
strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana
pemasaran atau ide. Dimana analisis ini dapat diambil
suatu peluang atau ancaman baru bagi perusahaan,
meliputi faktor – faktor sebagai berikut :
a) Faktor Politik
Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah -
masalah hukum, serta mencakup aturan - aturan formal
dan informal dari lingkungan dimana perusahaan
melakukan kegiatan. Contoh : kebijakan tentang pajak,
peraturan ketenagakerjaan, peraturan perdagangan,
stabilitas politik dan peraturan daerah.
b) Faktor Ekonomi
51
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang
mempengaruhi daya pembelian dari pelanggan dan
mempengaruhi iklim dari bisnis suatu perusahaan.
Contoh : pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga,
standar nilai tukar, tingkat inflasi, harga - harga produk
dan jasa.
c) Faktor Sosial
Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat
mempengaruhi kebutuhan dari pelanggan dan
mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang
ada. Contoh : tingkat pendidikan masyarakat, tingkat
pertumbuhan penduduk, kondisi lingkungan sosial,
kondisi lingkungan kerja, keselamatan dan
kesejahteraan sosial.
d) Faktor Teknologi
Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat
membantu dalam menghadapi tantangan bisnis dan
mendukung efisiensi proses bisnis. Contoh : aktivitas
penelitian dan pengembangan teknologi, atomatisasi,
kecepatan transfer teknologi, tingkat kadaluarsa
teknologi.
52
Tabel 2.2 Analisis PEST
Politik
� Pajak / Tarif
� Perundang - undangan
� Tekanan atau adanya
lobby group tertentu
� Situasi politik dan
keamanan
Sosial
� Tren gaya hidup
� Demografi
� Tingkah laku konsumen
� Tingkat pendidikan
� Angka kelahiran dan
kematian
� Tingkat penghasilan
� Pengelompokan umur
Ekonomis
� Situasi ekonomi dalam
negeri
� Bunga pinjaman
� Tingkat inflasi
� Upah regional
� Nilai tukar mata uang
Teknologi
� Industri yang menggunakan
R&D
� Penemuan teknologi baru
� Teknologi informasi
� Hak paten teknologi
� Transfer teknologi
2.2.17.1.2.3 Penentuan Faktor Strategi Eksternal
(EFAS)
Menurut Rangkuti (2006, p22-23),
sebelum membuat matriks faktor strategi
53
eksternal, terlebih dahulu kita perlu mengetahui
faktor strategi eksternal (EFAS). Tabel susunan
strategi eksternal digambarkan pada tabel
berikut.
Tabel 2.3 Tabel EFAS
FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL
BOBOT RATING BOBOT X RATING
KOMENTAR
PELUANG
Total Peluang
ANCAMAN
Total Ancaman
TOTAL EFAS
Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor
Strategi Eksternal (EFAS) :
a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang
dan ancaman).
b. Beri bobot masing - masing faktor dalam kolom 2,
mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0
(tidak penting). Faktor - faktor tersebut kemungkinan
dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.
c. Hitung rating (dalam kolom tiga) untuk masing -
masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4
54
(outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan
pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan
yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor
peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar
diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi
rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah
kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat
besar, rating adalah 1. Sebaliknya, jika nilai
ancamannya sedikit rating nya 4.
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom
3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom
4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing -
masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0
(outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau
catatan mengapa factor - faktor tertentu dipilih dan
bagaimana skor pembobotannya dihitung.
Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4),
untuk memperoleh total skor bagi perusahaan yang
bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana
perusahaan tertentu bereaksi terhadap factor - faktor
strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan
55
untuk membandingkan perusahaan ini dengan
kelompok industri yang sama.
2.2.17.1.2.4 Penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS)
Menurut Rangkuti (2006, p24-25), setelah
factor - faktor strategi internal suatu perusahaan
diidentifikasi, suatu tabel IFAS (Internal Strategic
Factor Analysis Summary) disusun untuk merumuskan
factor - faktor strategis internal tersebut dalam kerangka
Strength and Weakness perusahaan.
Tabel 2.4 Tabel IFAS
FAKTOR STRATEGI INTERNAL
BOBOT RATING BOBOT X RATING
KOMENTAR
KEKUATAN
Total Kekuatan
Kelemahan
Total Kelemahan
TOTAL IFAS
Tahapnya adalah:
a. Tentukan factor - faktor yang menjadi kekuatan serta
kelemahan perusahaan dalam kolom 1.
b. Beri bobot masing - masing faktor tersebut dengan skala
mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak
56
penting), berdasarkan pengaruh factor - faktor tersebut
terhadap posisi strategis perusahaan. (semua bobot
tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).
c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing - masing
faktor dengan memberikan skala mulai dari 4
(outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan
pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan
yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua
variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai
dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan
membandingkannya dengan rata - rata industri atau
dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat
negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan
perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata - rata
industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan
perusahaan dibawah rata - rata industri, nilainya adalah 4.
2.2.17.1.2.5 Matriks SWOT
Alat yang dipakai untuk menyusun factor -
faktor strategis perusahaan adalah Matriks SWOT.
Matriks ini menggambarkan bagaimana peluang dan
ancaman eksternal (EFAS) yang dihadapi perusahaan
dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan
57
(IFAS) yang dimilikinya. Matriks ini dapat
menghasilkan empat set kemungkinan alternatif
strategis (Rangkuti, 2006, p31).
Cara membuat matriks SWOT adalah dengan
menggunakan factor - faktor strategis eksternal maupun
internal sebagaimana telah dijelaskan dalam tabel
EFAS dan IFAS, yaitu dengan mentransfer peluang dan
ancaman dari tabel EFAS serta mentransfer kekuatan
dan kelemahan dari tabel IFAS kedalam sel yang sesuai
dalam matriks SWOT. Kemudian dengan
membandingkan factor - faktor strategis tersebut lalu
dibuatkan 4 set kemungkinan alternatif strategi (SO,
ST, WO, WT) (Rangkuti, 2006, p35):
• Strategi SO : strategi ini dibuat berdasarkan
jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut
dan memanfaatkan peluang sebesar - besarnya.
• Strategi ST : strategi dalam menggunakan
kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk
mengatasi ancaman.
58
• Strategi WO : strategi ini diterapkan
berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang
ada.
• Strategi WT : strategi ini didasarkan pada
kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.
Tabel 2.5 Matriks SWOT (Rangkuti, 2006, p31)
IFAS
EFAS
Strength ( S )
Tentukan 5-10 faktor-
faktor kekuatan internal
Weakness ( W )
Tentukan 5-10 faktor-faktor
kelemahan internal.
Opportunity ( O )
Tentukan 5-10 faktor
peluang eksternal
Strategi SO
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang.
Strategi WO
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
peluang.
Threats ( T )
Tentukan 5-10 faktor
ancaman eksternal
Strategi ST
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk mengatasi
ancaman.
Strategi WT
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman.
59
2.2.17.1.3 Concept of Operations Scenario(S-3)
Menurut Bernard (2005, p294), sebuah konsep skenario
operasi adalah dokumen narasi yang menjelaskan bagaimana
perusahaan beroperasi saat ini atau akan beroperasi beberapa
tahun dalam waktu yang diberikan factor - faktor tertentu
internal dan eksternal yang menyatakan diidentifikasi dalam
analisis SWOT. Skenario ini catatan kaki dengan asumsi
perencanaan.
Menurut Bernard (2005, p118-119) perusahaaan
mungkin merasa perlu untuk mengembangkan secara detail
skenario ‘Concept of Operations’ (CONOPS) yang
mencakup aktivitasi operasi selama beberapa tahun, dan yang
memperhitungkan kombinasi yang berbeda dari penggerak
internal dan eksternal yang diidentifikasi di dalam analisis
SWOT. Didalam pengerjaannya, perusahaan mengevaluasi
asumsi perencanaan dan hasil yang diharapkan di setiap
skenario dan mengevaluasi manfaat relatif dan bahaya dari
tindakan tertentu. Sebagai tambahan, perusahaan dapat
memperbaiki dan menjaga data yang sedang berlangsung dari
informasi dalam beberapa skenario yang paling masuk akal
agar dapat ‘menggolongkan’ berbagai strategi dan tujuan
yang cocok untuk kompetisi yang sukses.
60
2.2.17.1.4 Concept of Operations Diagrams(S-4)
Menurut Bernard (2005, p295), sebuah konsep
operasi (CONOPS) diagram adalah deskripsi grafis tingkat
tinggi dari bagaimana perusahaan fungsi, baik secara
keseluruhan, atau di area tertentu
Gambar 2.13 CONOPS Diagram (Bernard p295)
2.2.17.1.5 Balanced Score Card (S-5)
Menurut Bernard (2005,p296), balanced score card
meliputi pengukuran finansial dari kesuksesan sebuah
perusahaan dan penetapan tujuan - tujuan dan ukuran -
ukuran dalam 4 kunci pandangan bisnis : customer, financial,
internal business processes and learning & growth.
Menurut Kaplan (2004, p30), strategi balanced score
card menyediakan sebuah kerangka kerja untuk
mengilustrasikan bagaimana strategi menghubungkan aset
tidak berwujud dengan nilai - nilai yang menciptakan proses.
61
Gambar 2.14 Perspektif BSC
Funsi BSC
Menurut Kaplan (2004, p30), financial perspective
menjelaskan hasil berwujud dari strategi dalam hal keuangan
tradisional. Ukuran seperti ROI, pemegang saham, nilai,
profitabilitas, pertumbuhan pendapatan, dan biaya per unit.
Menurut Kaplan (2004, p30), customer perspective
menjelaskan proposisi nilai untuk sasaran pelanggan. proposisi
nilai menyediakan konteks aset tidak berwujud untuk
menciptakan nilai.
62
Menurut Kaplan (2004, p30), internal perspective
mengidentifikasi beberapa proses kritis yang diperkirakan
mempunyai dampak besar dalam strategi.
Menurut Kaplan (2004, p32), learning & growth
perspective mengidentifikasi aset tak berwujud yang paling
penting untuk strategis. Di bawah ini menggambarkan
balanced scorecard.
Istilah – Istilah dalam BSC
• Strategi: serangkaian pernyataan bermakna aktivitas
jangka panjang, menengah, dan pendek yang unik
untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan
dan daya saing.
• Sasaran strategi : serangkaian pernyataan yang
bermakna rincian aktivitas untuk mewujudkan strategi.
• Inisiatif strategi: serangkaian pernyataan yang
bermakna aksi - aksi nyata yang harus dilakukan untuk
mewujudkan sasaran strategi.
• KPI (Key Performance Indicator): indikator - indikator
yang digunakan untuk mengatur kinerja dalam rangka
keberhasilan mewujudkan sasaran strategi.
63
• Peta strategi: suatu paparan mengenai keterkaitan
antara jumlah sasaran strategi dengan sebab akibat.
BSC lebih dari sekedar sistem pengukuran taktis atau
operasional. Perusahaan yang inovatif menggunakan BSC
sebagai sistem manajemen strategis, untuk mengelola strategi
jangka panjang dan menghasilkan proses manajemen seperti:
• Memperjelas dan menerjemahkan visi dan strategi.
• Mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan
dan ukuran strategis.
• Merencanakan, menetapkan sasaran, dan
menyelaraskan berbagai inisiatif strategis.
• Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategi.
2.2.17.2 Products and Services
Menurut Bernard (2005, p106), ini adalah area arsitektur
yang termasuk dalam area pengaruh primer. Tingkat kedua dari
kerangka EA ini mengidentifikasikan produk bisnis layanan dari
perusahaan dan kontribusi teknologi untuk mendukung proses
tersebut.
2.2.17.2.1 Business Plan (B-1)
Menurut Bernard (2005, p297), sebuah rencana bisnis
memberikan gambaran tingkat tinggi dari garis kunci fungsi
64
bisnis, dan strategi keuangan yang akan mencapai tujuan
strategis dan inisiatif.
Menurut Bernard (2005, p297), perencaaan bisnis
menyediakan penjelasan tingkat tinggi dari kunci fungsi line of
business (LOB), dan strategi finansial yang akan dicapai dari
tujuan - tujuan strategi dan inisiatif. Beberapa item yang
terdapat di dalam Business Plan :
• Business Overview
• Profil tim executive
• Hubungan antara aktivitas bisnis dan strategi
tujuan
• Struktur organisasi
• Prospek pasar dan strategi kompetitif
• Proses Bisnis
• Gambaran perusahaan
• Strategi financial
• Keadaan keuangan sekarang
• Rekan dan sekutu bisnis
2.2.17.2.2 Swim Lane Process Diagram (B-3)
Menurut Bernard (2005, p299), diagram aktivitas
stakeholder yang menunjukkan stakeholder (yang memiliki
65
kepentingan dalam perusahaan) terlibat dengan jalannya
proses bisnis, dan interaksi waktu. Diagram ini menggunakan
format ‘jalur arus’ untuk mengatur susunan stakeholder dan
mengatur kolom sesuai kerangka waktu lalu kegiatan dilapisi
dengan flowchart.
Gambar 2.15 Swim Lane Process Diagram (Bernard p299)
2.2.17.2.3 Business Process Diagram / Service Model (B-4)
Menurut Bernard (2005, p300), diagram proses bisnis
menunjukkan rincian rinci dari suatu kegiatan, termasuk
bagaimana setiap langkah dalam kegiatan berhubungan dengan
orang lain. Diagram B-4 mengikuti IDEF-0 teknik pemodelan
66
untuk menunjukkan apa yang input, kontrol, output, dan
mekanisme pada setiap langkah dalam proses.
Gambar 2.16 Business Process Diagram (Bernard p300)
2.2.17.2.4 Business Process / Product Matrix (B-5)
Menurut Bernard (2005,301), aktivitas proses bisnis
dan product matrix menggambarkan siklus pendapatan
produksi dari produk untuk berbagai bidang usaha di dalam
perusahaan. Matrix ini menyoroti bisnis proses dan produk
serta bagaimana strategi untuk meningkatkan rantai pasokan.
2.2.17.2.5 Use Case Narrative and Diagram (B-6)
Menurut Bernard (2005, p302), use case narrative
adalah bahasa pemodelan terpadu (UML) untuk
mengidentifikasi kebutuhan bisnis, konteks, aktor, dan aturan
bisnis untuk berinteraksi dengan sistem, layanan, dan aplikasi
yang diidentifikasi sebagai solusi teknologi yang
membutuhkan pembangunan.
67
Berikut adalah gambar - gambar komponen menurut
Mathiassen:
Tabel 2.6 Komponen Use Case Diagram
System Boundary ; Menggambarkan batasan antar sistem
(use case) dengan actor, contoh : user interface
(Windows dalam GUI).
Menggambarkan simbol use case yang menggambarkan
perilaku software aplikasi, termasuk di dalamnya
interaksi antara actor dengan software aplikasi tersebut.
Menggambarkan actor sebagai pemakai system dapat
berupa manusia atau sistem terotomatisasi yang
berinteraksi dengan sistem untuk bertukar, mengirim,
dan menerima informasi.
Menggambarkan hubungan antara use case dengan
actor.
2.2.17.3 Data and Information
Menurut Bernard (2005, p107), data mengoptimalkan dan
menukarkan informasi adalah tujuan sekunder dari arsitektur.
Tingkat ketiga dari kerangka arsitektur perusahaan dimaksudkan
untuk mendokumentasikan pengambilan informasi yang saat ini
68
sedang digunakan dalam perusahaan dan bagaimana informasi
akan terlihat di masa depan.
2.2.17.3.1 Object State Transition Diagram (D -3)
Menurut Bernard (2005, p306), diagram state transition
menggunakan notasi dari UML untuk menunjukkan bagaimana
siklus hidup objek data tertentu. Diagram ini menunjukkan
suatu perubahan atribut, penghubung, dan behavior dari objek
yang merupakan hasil dari sebuah aktivitas system internal dan
eksternal yang memicu suatu perubahan.
Gambar 2.17 Object State Transition Diagram (Bernard p306)
69
2.2.17.3.2 Logical Data Model (D-5)
Menurut Bernard (2005, p308), model data semantik
dapat dikembangkan dengan menggunakan metode terstruktur
tradisional dan simbologi (diagram hubungan entitas) atau
dapat menggunakan metode object-oriented dan simbologi dari
UML, yang menghasilkan diagram kelas atau diagram objek.
Gambar 2.18 Struktur Class
2.2.17.3.3 Activity / Entity (CRUD) Matrix (D-7)
Menurut Bernard (2005, p310), aktivitas / kesatuan
adalah pemetaan yang dikembangkan oleh entitas data
dipengaruhi entitas yang terkait dengan deretan aktivitas
bisnis. Sering disebut "CRUD" karena matriks
mengidentifikasi tipe dasar yang dilakukan untuk perubahan
suatu data (create, read, update, delete) melalui proses
bisnis.
Nama class
Atribut class
Behaviour/Operation
70
2.2.17.3.4 Data Dictionary
Menurut Jogiyanto (2005,70) Kamus Data adalah katalog
fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari
suatu sistem informasi.
2.2.17.4 Systems and Applications
Menurut Bernard (2005, p107), tingkat keempat dari
kerangka arsitektur perusahaan dimaksudkan untuk mengatur dan
mendokumentasikan kelompok saat ini dari sistem informasi, dan
aplikasi bahwa perusahaan menggunakannya untuk memberikan
kemampuan IT.
2.2.17.4.1 System Communication Description (SA -2)
Artefak S-2 komplimen sebuah S-1 diagram antarmuka
sistem dengan menyediakan penjelasan dari bagaimana data
dihubungkan yang dikomunikasikan antara sistem seluruh
perusahaan dan termasuk spesifik tentang hubungan, jalan,
jaringan dan media. Berikut merupakan contoh gambar dari
System Communication Diagram.
71
Gambar 2.19 System Communication Description (Bernard p313)
2.2.17.4.2 System Data Flow Diagram (SA -4)
System data flow diagram yang lebih dikenal sebagai
"DFD” dan dimaksudkan untuk menunjukkan proses dalam
suatu sistem yang melakukan pertukaran data.
Penjelasan dan contoh
1. Tujuan utama adalah untuk:
- mengembangkan sebuah gambaran yang
jelas dari sistem aliran data yang
diperlukan : input (dikonsumsi) dan
output (diproduksi) oleh sistem untuk
memastikan fungsional selesai.
72
2. Menurut Marakas (2006, p118), komponen -
komponen dari System Data Flow Diagram :
Gambar 2.20 : Komponen Data Flow Diagram
Berikut adalah contoh gambar dari System Data Flow
Diagram :
Gambar 2.21 System Data Flow Diagram
73
2.2.17.5 Networks and Infrastructures
Menurut Bernard (2005, p107), ini adalah tulang punggung
arsitektur. Tingkat kelima dari kerangka EA dimaksudkan untuk
mengatur dan mendokumentasikan pandangan saat ini dan masa
depan dari suara, data, video dan network dimana perusahaan
menggunakan untuk host systems, aplikasi, website, dan database
2.2.17.5.1 Network Connectivity Diagram (NI - 1)
Menurut Bernard (2005, p321), diagram konektivitas
jaringan menunjukkan koneksi fisik antara sebuah koneksi
fisik antara sebuah perusahaan suara, data, dan video
jaringan, termasuk ekternal wide area network (WAN) dan
local area network (LAN) yang juga disebut ekstranet dan
intranet.
74
Gambar 2.22 Network Connectivity Diagram (Bernard p321)
2.2.17.6 Security
2.2.17.6.1 Security and Privacy Plan (SP-1)
Menurut Bernard (2005, p328), perencanaan keamanan
menyediakan baik tingkat tinggi dan deskripsi rinci dari
program keamanan yang berlaku di seluruh perusahaan. Ini
termasuk personil data fisik dan elemen keamanan operasional
dan prosedur.
75
2.2.17.6.2 Disaster Recorvery Prosedures (SP-5)
Menurut Bernard (2005, p332), disaster recovery
prosedures adalah matriks penilaian dan prosedur yang sudah
disiapkan untuk menangani pemadaman dalam berbagai usaha
atau kemampuan teknologi yang tidak yang memerlukan
perusahaan untuk melokasi operasi. Pemadaman dapat
disebabkan oleh kejadian alam atau buatan manusia.
2.2.17.7 Standards
Menurut Bernard (2005, p109), salah satu yang terkenal
dari fungsi EA sendiri ialah menyediakan teknologi standar yang
berhubungan dengan semua level dalam kerangka EA. EA harus
mempromosikan standar industri secara internasional, nasional,
untuk memakai hak milik komersil dari komponen EA.
2.2.17.7.1 Technology Forecast (ST -2)
Menurut Bernard (2005, p334), sebuah ramalan
teknologi mendukung dan menghubungkan dengan ST-1
teknologi standar profil. Sebuah dokumen ramalan teknologi
diharapkan merubah semua standar yang ada di dalam ST-1
artefak. Dimana masa yang terjadi sekarang atau yang terjadi
kapan saja.
76
• Tangkapan diharapkan merubah suatu teknologi yang
berhubungan dengan standard dan konvensi.
• Identifikasi critical teknologi standar, kelemahan dan
dampak dari perubahan sebuah arsitektur.
• Berisi prediksi spesifik tentang ketersediaan suatu
kemunculan standar, dan hubungan tentang spesifik suatu
system / kerangka elemen aplikasi.
Gambar 2.23 : Technology Forecast (Bernard p334)
2.2.17.8 Workforces
Menurut Bernard (2005, p109), workforces adalah salah
satu sumber daya terhebat perusahaan untuk manusia. Salah
77
satunya dengan memastikan bahwa IT berhubungan dengan staf,
kemampuan, dan kebutuhan latihan untuk mengidentifikasi semua
level yang ada di dalam kerangka EA, dan yang sesuai dengan
solusi yang akan mempengaruhi masa depan arsitektur.
2.2.17.8.1 Workfaces Plan (W-1)
Menurut Bernard (2005, p335), sebuah rencana kerja
yang menyediakan gambaran level untuk bagaimana manusia
memanage modal di setiap perusahaan. Rencana kerja
termasuk strategi untuk mempekerjakan, menyimpan, dan
pengembangan pelaksanan yang profesional, management,
dan staf di setiap level pada perusahaan.
2.2.17.8.2 Organization Chart (W-2)
Menurut Bernard (2005, p336), struktur organisasi
menunjukkan bagaimana posisi dan personal organisasi di
diagram hirarkis dan format matriks. Struktur organisasi
membantu untuk menunjukkan lini otoritas, hubungan kerja,
serta kepemilikan sumber daya, produk dan proses.
78
Gambar 2.24 : Organization Chart (Bernard p336)
2.2.17.8.3 Knowledge and Skill Profile (W-3)
Menurut Bernard (2005, p337), sebuah pengetahuan
dan profil keterampilan memberikan persediaan yang rinci
tentang bagaimana orang tersebut harus tahu kemampuan
mereka dan dapat dipraktekkan di setiap posisi di dalam
perusahaan tertentu.