Bab 2 Profil Wil Studi_Kota BJM
-
Upload
nendi-subakti -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Transcript of Bab 2 Profil Wil Studi_Kota BJM
-
8/17/2019 Bab 2 Profil Wil Studi_Kota BJM
1/13
-
8/17/2019 Bab 2 Profil Wil Studi_Kota BJM
2/13
DEPARTEMEN PEKERJAANUMUM– DIREKTORATJENDERALCIPTAKARYASATUAN KERJA DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Jl. PAM Baru I No. 1, Pejompongan-Jakarta Pusat
LAPORAN FINAL
peningkatan pemahaman mengenai drainase kepada pihak yang terlibat baikbagi pelaksana maupun masyarakat perlu dilakukan secara berkesinambungan
agar penanganan drainase dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Ada dua permasalahan yang paling menonjol yang berhubungan dengan sistim
drainase di kota Banjarmasin, yaitu masalah rumah di atas rawa dan rumah di
bantaran atau di dalam badan sungai. Mengenai rumah di bantaran atau di
dalam badan sungai diuraikan dalam ulasan Perda sungai pada bab VIII.
Sedangkan masalah rumah di atas rawa, semula diharapkan dapat dikupas dan
disorot dalam program ini. Sebagaimana yang dimaklumi pada umumnya
Banjarmasin terdiri atas rawa-rawa yang sebagian diurug pada saat mendirikan
rumah di atasnya. Umumnya yang diurug adalah bagian halaman rumah sampai
ke jalan, sedangkan bagian samping rumah, ada yang diurug, ada juga yang
dibiarkan berupa rawa, tergantung dari nilai rumah. Semakin banyak bagianyang diurug, semakin mahal harga rumah karena mahalnya material urugan.
Ada bangunanbangunan tertentu, umumnya ruko-ruko mahal yang seluruh
tanahnya diurug, demikian juga ada kompleks perumahan mahal di Jalan
Ahmad Yani yang mengurug seluruh areal perumahannya, seperti Kompleks
Perumahan Citra Indah. Namun pada perumnas HKSN urugan sangat minim,
hanya pada halaman rumah saja.
-
8/17/2019 Bab 2 Profil Wil Studi_Kota BJM
3/13
DEPARTEMEN PEKERJAANUMUM– DIREKTORATJENDERALCIPTAKARYASATUAN KERJA DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Jl. PAM Baru I No. 1, Pejompongan-Jakarta Pusat
LAPORAN FINAL
rumah yang tertutup juga merupakan tempat bersarangnya tikus. Secara teknishal ini dapat diatasi dengan membuat sistim yang menghubungkan kolong-
kolong lalu memompakan ke sungai terdekat ataupun membuat sistim aerasi
yang kedua-duanya membutuhkan biaya yang mahal karena memang areal
rawa-rawa tidak layak untuk hunian yang sehat. Biaya yang mahal
menyebabkan program ini tidak feasible, karena itu tidak diulas lebih lanjut
dalam laporan ini.
Satu point yang amat penting yang seharusnya menentukan arah pengembangan
kota Banjarmasin, namun secara tidak disadari telah dibelokkan adalah
kelebihan Banjarmasin yang secara alami terdiri dari puluhan sungai-sungai,
besar dan kecil. Banyaknya sungai yang terdapat di kota Banjarmasin adalah
anugerah yang sama sekali belum dikembangkan oleh pihak-pihak pembuat
keputusan. Kota Venesia sangat terkenal sebagai kota air yang menjadikannyakota pariwisata, dikunjungi oleh ribuan wisatawan setiap tahunnya dengan
pemasukan devisa yang sangat besar. Nusantara mempunyai Venesia dari
Timur, yang belum dipoles, sehingga belum dapat dipromosikan. Kota
Banjarmasin telah mempunyai infrastruktur sebagai kota sungai, yang jika
dikembangkan secara konsisten akan menjadi tujuan wisata mancanegara
alternatif selain Bali, Lombok, Yogyakarta, Danau Toba dan lain lain. Sebelum
-
8/17/2019 Bab 2 Profil Wil Studi_Kota BJM
4/13
DEPARTEMEN PEKERJAANUMUM– DIREKTORATJENDERALCIPTAKARYASATUAN KERJA DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Jl. PAM Baru I No. 1, Pejompongan-Jakarta Pusat
LAPORAN FINAL
dengan memberikan alokasi dana yang seimbang antara pembangunan daratandan sungai, dan infrastruktur dengan membenahi pemukiman-pemukiman
kumuh di sepanjang bantaran dan di dalam badan sungai, melalui penerapan
Perda Sungai.
2.2. TATA GUNA LAHAN
Pada awalnya lahan di kota Banjarmasin umumnya berupa rawa rawa dan lahan
pertanian. Namun semakin lama, lahan terbuka ini semakin menyempit karena
telah berubah fungsi menjadi daerah pemukiman dan perkantoran.
Pola Tata Guna Lahan di kota Banjarmasin dari tahun ke tahun banyak
mengalami perubahan, dimana lahan pertanian mengalami pengurangan
sedangkan lahan perumahan dan jasa mengalami penambahan yang cukup
besar. Berdasarkan hasil arahan RU TRK Kota Banjarmasin, daerah ini memiliki
luas ± 7.200 Ha dengan luas terbangun mencapai 76% dimana pengembangan
wilayah digunakan bagi perumahan/pemukiman terutama ke wilayah
Banjarmasin Utara dan Barat, sedangkan pusat pemerintahan dan
perekonomian terkonsentrasi di wilayah Banjarmasin Tengah.
2 3 DATA CURAH HUJAN
-
8/17/2019 Bab 2 Profil Wil Studi_Kota BJM
5/13
DEPARTEMEN PEKERJAANUMUM– DIREKTORATJENDERALCIPTAKARYASATUAN KERJA DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Jl. PAM Baru I No. 1, Pejompongan-Jakarta Pusat
LAPORAN FINAL
Tabel 2.1.Data Hujan Sta. Surgi Mufti
No Tahun Hujan Max Tahunan
(mm)
1 1999 91
2 2000 168
3 2001 90
4 2002 595 2003 75
6 2004 55
7 2005 54
8 2006 61
9 2007 69
10 2008 61
Dengan pertimbangan data yang akan dipakai cukup dan panjang serta
lokasinya terdekat dengan kota Banjarmasin, maka Team Konsultan akan
menggunakan Data STA. Surgi Mufti. Alasan dipilihnya STA Surgi Mufti adalah
stasiun oengukuran surah hujan ini ada di kota Banjarmasin.
-
8/17/2019 Bab 2 Profil Wil Studi_Kota BJM
6/13
DEPARTEMEN PEKERJAANUMUM– DIREKTORATJENDERALCIPTAKARYASATUAN KERJA DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Jl. PAM Baru I No. 1, Pejompongan-Jakarta Pusat
LAPORAN FINAL
2.5. KONDISI EKSISTING SISTEM DRAINESE KOTA
Seperti sudah dijelaskan bahwa drainase kota Banjarmasin sangat dipengaruhi
oleh pasut air laut/sungai besar, sehingga pada saat pasang fungsinya kebalikan
dari saluran drainase yaitu mempercepat terjadinya genangan. Pengaruh ini
akan semakin besar apabila saat terjadi pasang disertai hujan, sehingga terjadi
Akumulasi Debit Air yang seharusnya keluar.
Berdasarkan karakteristik, ukuran dan fungsi sungai di kota Banjarmasin, maka
sungai-sungai yang ada di klasifikasi sebagai berikut :
a. Sungai besar/orde satu, lebar sungai lebih dari 500m merupakan jalur
utama dan bermuara ke laut S. Barito
b. Sungai sedang/orde dua, lebar sungai dari 25m – 500m
c. Sungai kecil/orde tiga, lebar sungai dari 2m - 25m
Berdasarkan klasifikasi tersebut, maka dibuat skematisasi / katalog sungai yang
terdiri atas ± 71 sungai besar sampai sungai kecil.
Ditinjau dari fungsinya, sungai sungai tersebut pada umumnya mempunyai
multifungsi, yaitu berfungsi sebagai drainase, lalu lintas sungai, MCK dan sarana
rekreasi.
-
8/17/2019 Bab 2 Profil Wil Studi_Kota BJM
7/13
DEPARTEMEN PEKERJAANUMUM– DIREKTORATJENDERALCIPTAKARYASATUAN KERJA DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Jl. PAM Baru I No. 1, Pejompongan-Jakarta Pusat
LAPORAN FINAL
Primer. Saluran drainase didalam setiap SWPG saling berkaitan tetapi dengansaluran di SWPG lain secara sistem tidak berkaitan.
Wilayah pelayanan drainase yang ada di kota Banjarmasin sampai saat ini
dikelompokan menjadi 26 SWPG. Dengan saluran drainese jalan (kiri & kanan)
berjumlah ± 396 saluran
Secara umum kondisi saluran drainase di kota Banjarmasin dapat dilihat padagambar-gambar berikut ini:
Secara umum kondisi saluran drainase di kota Banjarmasin dapat dilihat pada
gambar-gambar berikut ini:
Sebagian besarmasyarakat membangunrumah diatas salurandrainase sehinggaperawatan sulit dilakukan
-
8/17/2019 Bab 2 Profil Wil Studi_Kota BJM
8/13
DEPARTEMEN PEKERJAANUMUM– DIREKTORATJENDERALCIPTAKARYASATUAN KERJA DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Jl. PAM Baru I No. 1, Pejompongan-Jakarta Pusat
LAPORAN FINAL
JL BELITUNG LAUT BAGIAN HULU
-
8/17/2019 Bab 2 Profil Wil Studi_Kota BJM
9/13
DEPARTEMEN PEKERJAANUMUM– DIREKTORATJENDERALCIPTAKARYASATUAN KERJA DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Jl. PAM Baru I No. 1, Pejompongan-Jakarta Pusat
LAPORAN FINAL
JL. BELITUNG LAUT DI BAGIAN HILIR
-
8/17/2019 Bab 2 Profil Wil Studi_Kota BJM
10/13
DEPARTEMEN PEKERJAANUMUM– DIREKTORATJENDERALCIPTAKARYASATUAN KERJA DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Jl. PAM Baru I No. 1, Pejompongan-Jakarta Pusat
LAPORAN FINAL
JL. SUTOYO
-
8/17/2019 Bab 2 Profil Wil Studi_Kota BJM
11/13
DEPARTEMEN PEKERJAANUMUM– DIREKTORATJENDERALCIPTAKARYASATUAN KERJA DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Jl. PAM Baru I No. 1, Pejompongan-Jakarta Pusat
LAPORAN FINAL
JL PRAMUKA
-
8/17/2019 Bab 2 Profil Wil Studi_Kota BJM
12/13
DEPARTEMEN PEKERJAANUMUM– DIREKTORATJENDERALCIPTAKARYASATUAN KERJA DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Jl. PAM Baru I No. 1, Pejompongan-Jakarta Pusat
LAPORAN FINAL
2.6. LOKASI GENANGAN
Pada musim hujan dimana curah hujan cukup besar dan diikuti oleh pasang
naik, maka hampir seluruh kota Banjarmasin tergenang air.
Genangan yang terjadi dibedakan menjadi 2 (dua) sebab :
a. Akibat pasang
b. Akibat curah hujan
Daerah genangan tersebut terdapat di tiap–tiap kecamatan diseluruh kota
dengan luas genangan berbeda–beda. Untuk jelasnya dapat dilihat pada
Gambar 2.1. Peta Daerah Genangan di Kota Banjarmasin.
2.7. PERMASALAHAN DRAINASE
Secara umum permasalahan drainase di kota Banjarmasin dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Dimensi saluran yang ada sebagian besar tidak memenuhi syarat teknis
drainase. Banyak Sedimentasi di saluran/sungai sehingga menyebabkan
pendangkalan.
2. Inlet dari jalan ke saluran tidak berfungsi .
3. Banyak gulma air yang tumbuh di saluran/sungai sehingga menghambat
li i
-
8/17/2019 Bab 2 Profil Wil Studi_Kota BJM
13/13
DEPARTEMENPEKERJAANUMUM – DIREKTORATJENDERALCIPTAKARYASATUAN KERJA DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Jl. PAM Baru I No. 1, Pejompongan-Jakarta Pusat
LAPORAN FINAL
Penyusunan Master Plan Dan DED Drainase Kota Banjarmasin (PSDP)
PT. ARKONIN ENGINEERING MANGGALA PRATAMA II - 13
Gambar 2.1. Peta Daerah Genangan di Kota Banjarmasin