BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus...

39
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2010:4), analisis sistem adalah proses untuk mengetahui dan menspesifikasikan dengan terperinci mengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh sistem. Pendekatan analisa sistem untuk memecahkan masalah : Mencari dan memahami masalah Berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan biaya yang tepat Mendefinisikan persyaratan untuk menyelesaikan masalah Mengembangkan solusi yang menjadi alternatif Memilih solusi yang terbaik dan membuat rekomendasi Mendefinisikan rincian dari solusi yang terpilih Mengimplementasikan solusi Melakukan evaluasi dan pengawasan untuk meyakinkan hasil sesuai dengan yang ingin dicapai. Menurut O’Brien dan Marakas (2010:414) analisis sistem adalah suatu teknik yang terperinci dari kegiatan, sumber daya, dan produk dari satu atau lebih sistem informasi yang digunakan saat ini. Berdasarkan pengertian mengenai analisis diatas, maka dapat disimpulkan bahwa analisis adalah aktifitas yang memuat sejumlah kegiatan bagaimana suatu sistem harus bertindak, bekerja, dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Analisis

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2010:4), analisis sistem adalah

proses untuk mengetahui dan menspesifikasikan dengan terperinci

mengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh sistem.

Pendekatan analisa sistem untuk memecahkan masalah :

• Mencari dan memahami masalah

• Berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan biaya yang tepat

• Mendefinisikan persyaratan untuk menyelesaikan masalah

• Mengembangkan solusi yang menjadi alternatif

• Memilih solusi yang terbaik dan membuat rekomendasi

• Mendefinisikan rincian dari solusi yang terpilih

• Mengimplementasikan solusi

• Melakukan evaluasi dan pengawasan untuk meyakinkan hasil sesuai

dengan yang ingin dicapai.

Menurut O’Brien dan Marakas (2010:414) analisis sistem adalah

suatu teknik yang terperinci dari kegiatan, sumber daya, dan produk dari

satu atau lebih sistem informasi yang digunakan saat ini.

Berdasarkan pengertian mengenai analisis diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa analisis adalah aktifitas yang memuat sejumlah

kegiatan bagaimana suatu sistem harus bertindak, bekerja, dan berinteraksi

untuk mencapai tujuan tertentu

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

10

2.1.2 Pengertian Perancangan

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2010:4), perancangan sistem

adalah proses menentukan secara detail bagaimana komponen-komponen

sistem informasi secara fisik dapat diimplementasikan dan memenuhi

persyaratan pengguna sistem.

Menurut O’Brien dan Marakas (2010:416) perancangan sistem

adalah proses merancang logical model dari sistem yang ada dan

dimodifikasi sampai merepresentasikan blueprint dan apa yang dapat

dilakukan oleh sistem baru. Selama perancangan desain, proses ini

berfokus pada cara bagaimana sistem memenuhi kebutuhan dengan

menghubungkan keberadaan hardware, software, networking, data

storage, security, dan hal lainnya yang akan diperhitungkan.

Berdasarkan pengertian mengenai perancangan diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah proses kegiatan desain

untuk menghasilkan sesuatu yang berguna untuk kebutuhan pemakai

sistem agar mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan.

2.1.3 Pengertian dan Tahapan Prototype

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2010:42), prototype adalah model

kerja awal dari sistem yang lebih besar. Sedangkan menurut Cegielski,

Prince, Rainer (2013:327) prototype adalah model kerja berskala kecil dari

keseluruhan sistem atau model yang hanya berisi komponen-komponen

dari sistem baru yang paling menarik bagi pengguna.

Dapat disimpulkan bahwa prototype adalah suatu versi sistem yang

disediakan bagi pengembang dan calon pengguna yang memberikan suatu

gambaran tentang sistem yang akan dibangun dan dapat berfungsi jika telah

disusun dalam bentuk yang sempurna.

Proses dalam memproduksi suatu prototype disebut prototyping.

Proses pengembangan prototype akan dikembangkan dan diulang beberapa

kali sehingga menghasilkan prototype yang dianggap sempurna.

Tahapan prototyping adalah :

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

11

1. Analisis sistem

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan sistem dari pengguna.

Untuk membangun sistem yang sesuai dengan kebutuhan, maka harus

diketahui dan di analisa terlebih dahulu sistem yang sedang berjalan

untuk mengetahui masalah yang sedang terjadi

2. Desain sistem

Pada tahap ini pembuatan prototype dirancang berdasarkan kebutuhan

sistem yang telah didefinisikan sebelumnya dari pengguna

3. Programming dan testing

Prototype dibangun dan di uji coba oleh pengguna. Tahap ini berguna

untuk mengetahui kekurangan dari kebutuhan pengguna, kemudian

dilakukan evaluasi dan pengembangan untuk memperbaiki prototype

yang ada.

Gambar 2.1 Tahapan Prototyping

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

12

2.1.4 Pengertian Website

Menurut Cegielski, Prince, Rainer (2013:148), website adalah

kumpulan dari semua halaman web dari sebuah perusahaan atau individu

tertentu. Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam Internet, dengan

menggunakan teknologi hypertext, pemakai dituntun untuk menemukan

informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web

yang ditampilkan dalam browser web.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa website adalah

kumpulan dari banyak halaman web yang saling berhubungan dalam

sebuah domain sebagai salah satu media penyampaian semua informasi,

hiburan dan e-commerce di Internet.

2.1.4.1 Pengertian Website Portal

Menurut Cegielski, Prince, Rainer (2013:152), portal adalah

basis web, gateway untuk menyediakan informasi dan

pengetahuan yang relevan dari sistem TI yang berbeda dan

internet menggunakan teknik pencarian dan pengindeksan.

Sedangkan menurut Schneider (2010:157), portal web adalah situs

yang digunakan orang sebagai titik peluncuran untuk masuk web.

2.1.4.2 Kriteria Website yang Baik

Menurut Collis Ta’eed (2007) dalam mendesain website

yang baik pada “Nine Essential Principles for Good Web

Desaign” ada Sembilan prinsip website yang baik. Sembilan

prinsip tersebut adalah:

1. Navigation (Elemen Navigasi). Elemen-elemen visual yang

ada mampu mengarahkan gerak mata sesuai dengan arah

informasi dan komunikasi yang diharapkan.

2. Spacing & White Space (Jarak/jeda, Ruang Kosong). Terdapat

ruang-ruang jeda, ruang kosong sebagai lahan istirahat mata.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

13

Hingga mata tidak mengalami kelelahan pada saat mengakses

informasi yang tersedia dalam website.

3. Typography (Tipografi). Website berjenis pusat informasi,

jenis huruf memiliki fungsi yang sangat penting karena

menentukan tingkat kenyamanan pengunjung untuk

mendapatkan informasi yang ada.

4. Precedence (Guiding the Eye). Mengarahkan mata pengguna

melalui urutan langkah-langkah agar mengetahui situs apa

yang mereka kunjungi.

5. Usability (Kegunaan dan Manfaat). Seberapa informatifnya

data yang dimiliki dan seberapa interaktifnya web tersebut

kepada pengunjungnya.

6. Design to Build (Desain). Elemen yang terdapat dalam desain

web seperti Balance, Contrast, Emphasis, Rhythm, Unity.

7. Consistency (Konsistensi). Semua informasi dalam website

konsisten dengan realitas, informasi up-to-date, layanan yang

diinformasikan dalam website sesuai kenyataan.

8. Alignment (Keselarasan). Menyelaraskan dalam membuat

desain website dapat memberikan desain website menjadi

teratur dan mudah dicerna, serta membuatnya lebih halus.

9. Clarity (Ketajaman). Menjadi desain menjadi tajam dan

memastikan kontras yang tinggi sehingga terdapat batas yang

jelas.

2.1.4.3 Bahasa Pemrograman Website

2.1.4.3.1 HTML 5

Menurut Cegielski, Prince and Rainer

(2013:385) HTML5 adalah bahasa dalam halaman

web yang memungkinkan untuk menggunakan

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

14

gambar, suara, dan video secara langsung ke dalam

dokumen, juga berfungsi untuk tampilan halaman web

yang berbeda yaitu perangkat mobile serta desktop dan

mendukung penyimpanan data offline.

Menurut Grannell, Sumner, dan Synodinos

(2012:6), dasar dari sebagian besar halaman web

adalah Hypertext Markup Language, dikenal dengan

inisial HTML. Dokumen HTML adalah file teks yang

mengandung tag, yang digunakan untuk menandai

elemen HTML.

HTML5 merupakan versi terbaru dari spesifikasi

HTML yang telah ada sejak tahun 1997. Sintaks dari

HTML5 dirancang untuk menjadi lebih sederhana,

lebih fleksibel, mudah untuk dikembangkan, dan

backward-compatible dari HTML4 dan XHTML.

HTML5 memperkenalkan fitur-fitur baru seperti

animasi, offline capabilities, suara, grafis yang

canggih, tipografi, dan lainnya yang menghasilkan

kelas baru dri web standar dan menggantikan

keperluan dari kepemilikan teknologi seperti flash dan

mobile platform.

2.1.4.3.2 CSS 3

Cascading Style Sheet (CSS) diperkenalkan

sebagai cara untuk memisahkan desain dari konten.

CSS telah menjadi cara standar dalam mendefinisikan

lapisan presentasi dari halaman web. CSS3 dibangun

modul per modul berdasarkan spesifikasi dari CSS2.1.

Menurut W3Schools, Cascading Style Sheets

(CSS) adalah style yang mendifinisikan bagaimana

cara menampilkan elemen HTML, style yang

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

15

ditambahkan ke dalam HTML 4.0 untuk memecahkan

masalah, external style sheets yang dapat menyimpan

banyak pekerjaan, external style sheets yang disimpan

di dalam file CSS.

CSS 3 adalah versi paling terbaru dari CSS yang

sampai saat ini masih dalam tahap pengembangan

yang lebih lanjut oleh W3C. CSS 3 dapat membuat

sebuah website kaya akan fitur animasi dan efek

teks/objek sehingga tampilan website menjadi lebih

menarik daripada website yang menggunakan CSS

versi sebelumnya. CSS 3 juga membuat website lebih

interaktif dengan pengunjung serta mengurangi ukuran

file sehingga website akan menjadi lebih ringan.

2.1.4.3.3 PHP

PHP adalah bahasa pemrograman script yang

paling banyak dipakai saat ini. PHP banyak dipakai

untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak

tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian

lain.

Menurut Laudon dan Traver (2011:208), PHP

adalah bahasa scripting yang tertanam dalam dokumen

HTML tetapi dieksekusi oleh server menyediakan

eksekusi sisi server dengan kesederhanaan mengubah

HTML.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut,

dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa

disisipkan pada dokumen HTML dan dijalankan di

server yang dapat membuat web menjadi dinamis

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

16

sehingga perawatan web menjadi lebih mudah dan

efisien.

2.1.4.3.4 MySQL

My SQL adalah basis data multiuser yang

menggunakan bahasa SQL. SQL adalah singkatan dari

Structured Query Language, merupakan bahasa

standar untuk pengolahan basis data. Menurut

Laudon dan Traver (2011:208), MySQL adalah

database SQL terkemuka yang bersifat open source

untuk bisnis.

2.1.5 Interaksi Manusia dan Komputer

Interaksi manusia dan komputer merupakan displin ilmu yang

berhubungan dengan perancangan, evaluasi dan implementasi sistem

komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia, serta studi fenomena-

fenomena besar yang berhubungan dengannya. Tujuan dari ilmu ini adalah

untuk membangun atau merancang suatu sistem yang aman, efektif, dan

dapat dipakai. Konsep utama dari Interaksi Manusia dan Komputer adalah

bagaimana membuat sistem yang mudah dipelajari, digunakan, dan user

friendly.

2.1.5.1 Eight Golden Rules

Perancangan antarmuka pemakai yang interaktif menurut

Schneiderman dan Plaisant (2010:88) memerlukan aturan –

aturan tertentu yaitu:

1. Perancangan yang dibuat harus selalu konsisten

Beberapa bentuk konsistensi yang ada adalah konsistensi

dalam penggunaan bentuk dan ukuran font, pemberian warna

tulisan dan latar belakang, pembuatan layout, pengunaan

terminologi. Konsistensi memberikan kemudahan bagi

pengguna dalam menggunakan dan menjalankan aplikasi, hal

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

17

ini membantu mempelajari hal baru lebih cepat dan lebih

memfokuskan kepada suatu tugas karena pengguna tidak

perlu membuang – buang waktu untuk mengingat.

2. Memungkinkan bagi pengguna menggunakan shortcut

Jika frekuensi penggunaan pengguna meningkat maka perlu

dilakukan pengurangan jumlah interaksi dengan

memanfaatkan fasilitas shortcut. Shortcut seperti tombol

khusus, hidden comments, dan fasilitas makro yang disukai

pengguna karena dapat memberikan waktu respon yang

semakin singkat dan waktu tampilan yang semakin cepat.

3. Memberikan umpan balik yang informatif.

Sistem harus menyediakan umpan balik untuk setiap aksi

pemakaian. Isyarat – isyarat seperti suara dan tampilan visual

ditampilkan untuk interaksi pemakai, untuk memberi tahu

bahwa perangkat lunak memberikan respon masukan dari

pemakai.

4. Merancang dialog sampai menghasilkan keadaan akhir.

Serangkaian aksi harus diorganisasikan ke dalam kelompok –

kelompok yang memiliki awalan, pertengahan, dan akhiran.

Umpan balik yang informatif pada penyelesaian dari sebuah

kelompok aksi memberikan kepuasan pengguna. Umpan

balik tersebut merupakan sebuah indikasi bahwa langkah

selanjutnya telah siap untuk memasuki kelompok berikutnya.

5. Menyediakan penanganan kesalahan yang sederhana.

Pemakai tetap dapat membuat kesalahan meskipun dengan

penggunaan design interface yang terbaik. Kesalahan ini

dapat secara fisik (secara tidak sengaja menunjuk ke perintah

dan data yang salah) dan secara non fisik (membuat

keputusan yang salah mengenai perintah dan data yang

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

18

dipilih). Maka sistem didesain sedemikian rupa agar

pengguna tidak membuat kesalahaan yang serius. Jika terjadi

kesalahan sistem harus bisa mendeteksi dengan menawarkan

mekanisme penanganan yang sederhana dan mudah

dimengerti.

6. Pembalikan aksi (Undo) dapat dilakukan dengan mudah.

Sedapat mungkin aksi harus dapat dibalik. Hal ini dapat

mengurangi, menghilangkan kecemasan karena pengguna

tahu bahwa pada saat terjadi kesalahan, pengguna dapat

membalik keadaan sebelumnya. Sehingga mendorong

pengguna untuk mengeksplorasi menu – menu yang luar

biasa.

7. Mendukung pengontrolan secara internal (support internal

locus of control).

Pengguna yang berpengalaman sangat menginginkan

perasaan bahwa mereka berkuasa atas sistem dan sistem pun

menanggapi aksi mereka.

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek

Manusia mempunyai keterbatasan dalam menghafal. Maka

tampilan dibuat sederhana, tampilan informasi

dikelompokkan, frekuensi gerakan window dikurangi,

sehingga memudahkan pengguna dalam mengingat.

2.1.6 Sitemap

Menurut Chaffey (2011:608) Site Map adalah penggambaran grafik

dan tulisan dari hubungan antara kelompok yang berbeda dari konten pada

website. Dengan adanya site map akan memudahkan user untuk

menemukan informasi yang mereka inginkan dengan cepat.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

19

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Pengertian Pariwisata

Menurut Gamal Suwantoro (2004:3), pariwisata adalah suatu proses

kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar

tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai

kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik,

agama, kesehatan maupun kepentingan lain seperti karena sekedar ingin

tahu, menambah pengalaman ataupun untuk belajar. Jadi dapat disimpulkan

bahwa perjalanan wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh

seseorang atau lebih karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan

kegiatan yang menghasilkan upah.

2.2.1.1 Tujuan Pariwisata

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia nomor 10

tahun 2009 pasal 4 tentang Kepariwisataan, menyebutkan bahwa

tujuan pariwisata adalah untuk :

a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi

b. Meningkatkan kesejahteraan rakyat

c. Menghapus kemiskinan Mengatasi pengangguran

d. Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya

e. Memajukan kebudayaan

f. Mengangkat citra bangsa

g. Memupuk rasa cinta tanah air

h. Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa, dan

i. Mempererat persahabatan antarbangsa

Sedangkan manfaat pariwisata nasional menurut Gamal

Suwantoro (2004:26) adalah :

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

20

a. Bidang Ideologi

Pariwisata sebagai wahana yang efektif untuk memupuk dan

menanamkan rasa cinta tanah air

b. Pariwisata dalam negeri akan lebih mengenalkan daerah satu

dengan yang lain sebagai sarana membina dan memupuk

persatuan dan kesatuan bangsa, sedangkan kunjungan

wisatawan mancanegara akan memupuk rasa cinta damai dan

kerjasama antara negara-negara di dunia

c. Bidang Ekonomi

1. Meningkatkan kesempatan kerja dan kesempatan usaha

2. Meningkatkan devisa

3. Meningkatkan dan memeratakan pendapatan rakyat

4. Meningkatkan ekspor

5. Menunjang pembangunan daerah

d. Bidang sosial budaya

Pengembangan kepariwisataan mampu melestarikan dan

mengembangkan budaya yang ada

e. Bidang Hankam

Dalam bidang hankam, sector pariwisata berperan sebagai

salah satu kondisi yang diperlukan bagi pembinaan pertahanan

dan keamanan

f. Bidang Lingkungan hidup

Pengembangan pariwisata menghindari dampak kerusakan

lingkungan hidup, yaitu dengan perencanaan yang teratur dan

terarah karena pengembangan pariwisata memanfaatkan

lingkungan yang menarik.

2.2.1.2 Jenis-jenis pariwisata dan Objek Wisata

Ada berbagai macam jenis perjalanan wisata bila ditinjau dari

berbagai macam segi, yaitu :

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

21

1. Dari segi jumlahnya, wisata dibedakan atas :

a. Individual Tour (wisatawan perorangan), yaitu suatu

perjalanan wisata yang dilakukan oleh satu orang atau

sepasang suami-isteri

b. Family Group Tour (wisata keluarga), yaitu suatu perjalanan

wisata yang dilakukan oleh serombongan keluarga yang

masih memiliki hubungan kekerabatan satu sama lain

c. Group Tour (wisata rombongan), yaitu suatu perjalanan

wisata yang dilakukan bersama-sama dengan dipimpin oleh

seorang yang bertanggungjawab atas keselamatan dan

kebutuhan seluruh anggotanya

2. Dari segi kepengaturan

a. Pre-arranged Tour (wisata berencana), yaitu perjalanan

wisata yang jauh hari sebelumnya telah diatur segala

sesuatunya, baik transportasi, akomodasi maupun objek-

objek yang akan dikunjungi

b. Package Tour (wisata paket atau paket wisata), yaitu produk

perjalanan wisata yang merupakan suatu komposisi

perjalanan yang disusun dan dijual guna memberikan

kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan perjlanan

wista

c. Coach Tour (wisata terpimpin), yaitu paket wisata

perjalanan ekskursi yang dijual oleh biro perjalanan dengan

dipimpin oleh pemandu wisata dan merupakan perjalanan

wisata yang diselenggarakan secara rutin, dalam jangka

waktu dan rute yang telah ditetapkan

d. Special Arranged Tour (wisata khusus), yaitu perjalanan

wisata yang disusun secara khusus untuk memenuhi

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

22

permintaan seorang pelanggan atau lebih sesuai dengan

kepentingannya

e. Optional Tour (wisata tambahan), yaitu perjalanan wisata

tambahan diluar pengaturan yang telah disusun dan

diperjanjikan pelaksanaannya, yang dilakukan atas

permintaan pelanggan

3. Dari segi maksud dan tujuan

a. Holiday Tour (wisata liburan), yaitu wisata yang

diselenggarakan dan diikuti oleh anggotanya untuk berlibur

dan bersenang-senang

b. Familiarization Tour (wisata pengenalan), yaitu perjalanan

untuk mengenal lebih lanjut bidang atau daerah yang

mempunyai kaitan dengan pekerjaannya

c. Education Tour (wisata pendidikan), yaitu perjalanan wisata

untuk memberikan gambaran, studi perbandingan, atau

pengetahuan mengenai bidang kerja yang dikunjungi

d. Scientific Tour (wisata pengetahuan), yaitu wisata yang

bertujuan memperolehpengetahuan atau penyelidikan

terhadap bidang ilmu pengetahuan

e. Pileimage Tour (wisata keagamaan), yaitu perjalanan wisata

untuk melakukan ibadah keagamaan

f. Special Mision Tour (wisata kunjungan khusus), yaitu

perjalanan wisata yang dilakukan dengan maksud khusus,

misalnya misi dagang, misi kesenian, dan lain-lain

g. Special Programe Tour (wisata program khusus), yaitu

perjalanan wisata yang dimaksudkan untuk mengisi

kekosongan khusus

h. Hunting Tour (wisata perburuan), yaitu kunjungan wisata

yang dimaksudkan untuk menyelenggarakan perburuan

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

23

binatang yang diijinkan penguasa setempat sebagai hiburan

semata-mata

4. Dari segi penyelenggaraan

a. Ekskursi (excursion), yaitu suatu perjalanan wisata jarak

pendek yang ditempuh kurang dari 24 jam untuk

mengunjungi satu atau lebih objek wisata

b. Safari Tour, yaitu suatu perjalanan wisata yang

diselenggarakan secara khusus dengan perlengkapan

maupun peralatan khusus yang tujuan maupun objeknya

bukan merupakn obejk kunjungan wisata pada umumnya

c. Cruize Tour, yaitu perjalanan wisata dengan menggunakan

kapal pesiar mengunjungi objek-objek wisata bahari dan

objek wisata di darat tetapi menggunakan kapal pesiar

sebagai basis pemberangkatannya

d. Youth Tour (wisata remaja), yaitu perjalanan wisata bagi

remaja menurut golongan umur yang ditetapkan oleh hukum

negara masing-masing

e. Marine Tour (wisata bahari), yaitu suatu kunjungan ke objek

wisata untuk menyaksikan keindahan lautan, menyelam

(wreck-diving) dengan perlengkapan selam lengkap

Objek dan daya tarik wisata dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Objek dan daya tarik wisata alam

Objek wisata alam merupakan objek yang diciptakan oleh

Tuhan Yang Maha Esa, yaitu alam semesta seperti:

a. Iklim

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

24

Keadaan iklim suatu wilayah menjadi daya tarik bagi

pengunjung, misalnya daerah Bandung dan Puncak yang

sejuk menarik minat para pengunjung dari darerah lain

b. Keadaan permukaan bumi (topologi) dan keadaan

lingkungan (ekologi), sebagai contoh, laut, pantai,

pegunungan, danau, gua-gua, hutan dan air terjun.

c. Flora dan fauna

Flora fauna yang langka dan khas menjadi objek wisata

untuk menarik pengunjung untuk datang ke suatu daerah

misalnya, komodo yang berada di Nusa Tenggara Barat dan

anoa di Sulawesi.

2. Objek dan daya tarik wisata budaya

Objek wisata budaya bersumber dari hasil buatan

manusia. Beberapa contoh objek wisata budaya antara lain :

a. Monumen bersejarah, seperti candi borobudur, benteng tua

dan puing-puing sejarah

b. tempat hasil seni dan sejarah, seperti museum, rumah adat,

pusat kesenian

c. hasil teknologi dan pengetahuan modern, yaitu tempat

peluncuran satelit, bendungan.

2.2.1.3 Pemasaran Pariwisata

Menurut Gamal Suwantoro (2004:95), pasar wisata secara

keseluruhan sangat luas dan beranekaragam kebutuhannya untuk

dipuaskan oleh suatu daerah dengan produk wisata tertentu. Maka

diperlukan suatu sasaran (target) strategi pemasaran yang

didasarkan atas segmentasi pasar yang memiliki nilai desain strategi

pemasaran tertentu untuk suatu segmen tertentu.

Langkah-langkah yang diperlukan untuk proses tersebut

adalah :

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

25

1. Membedakan antara kelompok-kelompok (groups atau

segments) yang berlainan yang membentuk pasar

2. Memilih satu atau lebih dari segmen ini untuk jadi fokus

perhatian

3. Mengembangkan produk yang akan disajikan dan strategi-

strategi pemasaran yang sesui dengan kebutuhan pasar yang

dipilih sebagai sasaran

2.2.2 Modified Balanced Scorecard (mBSC)

Svetlana Stepchenkova dalam jurnalnya yang berjudul

“Benchmarking CVB Website Performance : Spatial and Structural

Partners” mengatakan bahwa Balanced Scorecard (BSC) dapat diartikan

sebagai serangkaian tindakan pengukuran yang terpilih dari visi dan

strategi organisasi. Balanced Scorecard yang diciptakan oleh Kaplan dan

Norton pada tahun 1992 digunakan untuk mengukur performa organisasi

melalui 4 perspektif yaitu perspektif customer, perspektif financial,

perspektif learning and growth, dan perspektif internal business processes.

Keempat perspektif tersebut seimbang untuk mencapai tujuan organisasi.

Terdapat beberapa adaptasi pendekatan Balanced Scorecard yang

dilakukan sejak pertama kali Balanced Scorecard tersebut muncul.

Adaptasi itu bertujuan untuk membandingkan performa organisasi di

berbagai sektor industri. Adaptasi inilah yang disebut Modified Balanced

Scorecard (mBSC) yang diciptakan oleh Morrison dan Taylor pada tahun

1999. Modified Balanced Scorecard disini merupakan metode Balance

Scorecard yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan evaluasi dari

website pariwisata dan perhotelan dengan menekankan pada 4 perspektif

yaitu perspektif technical functionality, perspektif customer friendliness

and usability, perspektif marketing effectiveness, dan perspektif level of

information presented.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

26

Di dalam jurnalnya, Svetlana menjelaskan mengenai metodologi

penelitian serta kriteria 4 perspektif yang digunakannya. Pada musim panas

2006, dalam waktu 11 minggu dan kuisioner yang berjumlah 99 pertanyaan

untuk keempat perspektif, kedua penulis utama jurnal “ Benchmarking CVB

Website Performance : Spatial and Structural Partners” mengevaluasi

sekitar 500 website yang berbeda dan 100 website yang berasal dari list

peneliti lain untuk meyakinkan bahwa evaluasi yang dilakukan kedua

penulis ini konsisten dan akurat. Kuisioner dapat diisi dengan jawaban “ya”

dan “tidak”. Jawaban “ya” diberi nilai 1 dan jawaban “tidak” diberi nilai 0.

Penjelasan Svetlana mengenai keempat perspektif tersebut adalah sebagai berikut :

1. Perspektif Customer (Pengguna)

Dengan berfokus pada user friendliness dan site attractiveness,

perspektif pengguna mengevaluasi website dari sudut pandang potential

visitor. Kriteria yang dinilai diantaranya adalah (1) tingkat aksesibilitas

website dan kemudahan dalam menjangkau website; (2) kemampuan

pengunjung untuk melakukan navigasi di dalam website; (3) daya tarik

website, overall look and feel; (4) informasi mata uang yang disediakan

di dalam website; dan (5) kemudahan dalam menemukan informasi

kontak.

2. Perspektif Marketing Effectiveness (Efektivitas Pemasaran)

Dalam perspektif efektivitas pemasaran, kriteria yang digunakan

diantaranya adalah (1) website usability untuk pengunjung diluar

wilayah US; (2) kemampuan untuk menargetkan atau

mengsegmentasikan kelompok pelancong yang spesifik; (3) posisi atau

brand yang direpresentasikan oleh website; (4) kapasitas website untuk

memperlihatkan produk yang tersedia; (5) penciptaan relasi atau skema

database marketing; (6) tingkat partnership; dan (7) seberapa banyak

nilai tambah yang ditawarkan.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

27

3. Perspektif Destination Information (Informasi Destinasi)

Perspektif ini menggambarkan kebutuhan informasi apa yang

diperlukan oleh customer, termasuk kebutuhan informasi umum

mengenai destinasi. Kriteria yang digunakan diantaranya adalah (1)

atraksi, event, dan festival; (2) fasilitas; (3) transportasi dan

infrastruktur; (4) informasi umum mengenai perjalanan; (5) kepatuhan

hukum; (6) informasi meeting dan pertemuan lainnya; (7) informasi

spesifik untuk pelancong professional; dan (7) informasi untuk media.

4. Perspektif Technical (Teknis)

Untuk perspektif teknis, evaluator jurnal “Benchmarking CVB

Website Performance : Spatial and Structural Partners” menggunakan

dua eksternal servis yaitu NetMechanic.com dan LinkPopularity.com.

NetMechanic memeriksa jumlah broken link, kode HTML untuk

penggunaan tag yang buruk, kesalahan bahasa, kecocokan website

dengan berbagai browser, dan keseluruhan waktu load.

Gambar 2.2 Perspectives and Its Indicators

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

28

Menurut Suroto Adi (2012) dalam jurnalnya yang berjudul

“Evaluation On The Effectiveness Of The Web Technology Usage In

Promoting And Marketing Indonesia Tourism”, BSC mengukur suatu

performa perusahaan dari empat perspektif: pelanggan, keuangan,

pembelajaran dan pertumbuhan, dan proses bisnis internal. Empat

perspektif tersebut telah seimbang untuk mencapai tujuan organisasi.

Sejak pembuatannya, ada banyak adaptasi dari pendekatan BSC untuk

membandingkan kinerja organisasi di berbagai sektor industri. MBSC

(Modified Balance Scorecard) adalah untuk memenuhi kebutuhan

evaluasi website pariwisata.

2.2.3 Pengertian Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2010:206), statistik deskriptif adalah statistik

yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi. Penyajian data berupa tabel, grafik, diagram lingkaran,

pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, persentil,

perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar

deviasi, perhitungan presentase.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa statistik

deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data yang

dimaksudkan untuk digunakan memberikan penjelasan atau gambaran agar

dapat di mengerti.

2.2.4 Object Oriented Analysis Design (OOAD)

Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2010:59), Object-Oriented

Approach merupakan sebuah pendekatan untuk pengembangan sistem yang

memandang suatu sistem informasi sebagai sekumpulan objek yang

berinteraksi dan bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas. Dalam

Object-Oriented Approach, terdapat Object-Oriented Analysis (OOA),

Object-Oriented Design (OOD), dan Object-Oriented Programming

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

29

(OOP). Object-Oriented Analysis (OOA) adalah semua tipe objek yang

melakukan tugasnya di dalam system dan menunjukkan use case apa yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas. Object-Oriented Design

(OOD) adalah semua tipe objek yang diperlukan untuk berkomunikasi

dengan orang dan perangkat dalam system, menunjukkan bagaimana objek

berinteraksi dengan untuk menyelesaikan , dan menyempurnakan definisi

setiap objek sehingga objek tersebut dapat diimplementasikan dengan

bahasa dan lingkungan yang spesifik. Sedangkan Object-Oriented

Programming (OOP) adalah tulisan pernyataan dalam bahasa

pemrograman untuk mendefinisikan apa yang tiap objek lakukan.

2.2.4.1 Tahapan OOAD

Menurut Utomo (2011) Ada beberapa tahap dalam

pendekatan menggunakan OOAD, antara lain :

1. Requirement Engineering

Requirement engineering adalah teknik yang digunakan

untuk membuat model persyaratan yang menggambarkan

persyaratan-persyaratan dalam mengembangan suatu sistem.

Penentuan model persyaratan tersebut memiliki tujuan

sebagai berikut :

a. Menentukan persetujuan awal antar pengguna, stakeholder

dan pengembang mengenai apa yang dapat dilakukan oleh

sistem yang akan dikembangkan.

b. Membantu pengembang sistem untuk memahami

persyaratan sistem yang akan dikembangkan.

c. Menentukan batasan dan ruang lingkup sistem yang akan

dikembangkan.

d. Membantu dalam merencanakan konten teknis di setiap

iterasi dari pengembangan sistem.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

30

e. Membantu dalam penghitungan biaya dan usaha dalam

mengembangkan sistem.

f. Menyajikan antarmuka dari sistem yang akan

dikembangkan.

2. Design Engineering

Design engineering fokus pada kreasi representasi atau

model yang berfokus pada arsitektur perangkat lunak, struktur

data, antarmuka dan komponen yang diperlukan untuk

mengimplementasikan perangkat lunak.

3. Implementation

Pada tahap ini, sistem diimplementasikan dan

dipresentasikan kepada stakeholder dan pengguna sistem

tersebut.

4. Testing

Setelah diimplementasikan, kemudian dilakukan

pengetesan pada sistem, lalu dari hasil testing tersebut, sistem

kemudian dievaluasi kembali agar menjadi lebih sempurna.

5. Maintenance

Maintenance dilakukan secara berkala pada sistem yang

telah diterapkan.Maintenance bertujuan untuk menghilangkan

bug pada sistem, meningkatkan keamanan sistem,

menambahkan fitur yang dibutuhkan sistem.

2.2.4.2 Unified Modeling Language (UML)

Satzinger, Jackson, Burd (2010:127) menyatakan bahwa

Unified Modeling Language (UML) merupakan standar membuat

diagram untuk model yang digunakan dalam Object-Oriented

Approach. UML ini terdiri dari diagram-diagram yang dapat

menjelaskan proses bisnis secara mendetil.

2.2.4.2.1 Domain Class Diagram

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

31

Menurut Whitten, J.L., Bentley, L.D.

(2007:400), class diagram adalah penggambaran

grafis dari struktur objek statis sistem dan

menunjukkan kelas objek bahwa sistem terdiri dari apa

saja serta hubungan antara objek antar kelas.

Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:187)

mengungkapkan bahwa domain model class diagram

digunakan untuk menunjukkan class dari objek untuk

sebuah sistem. Pada diagram ini juga mencakup

multiplicity, generalization/specialization relationship,

dan aggregation relationships. Untuk membuat sebuah

class diagram berikut merupakan langkah-langkah

yang dapat dilakukan:

− Step 1: Find the Potential Objects

Hal pertama yang harus dilakukan adalah

mencari potential object. Langkah ini dilakukan

dengan meninjau setiap usecase untuk

menemukan kata benda yang sesuai dengan badan

usaha atau kegiatan. Untuk menemukannya dapat

menggunakan metode nouns-highlighted, yaitu

dengan cara men-highlight semua kata benda yang

terdapat pada usecase analysis. Setiap benda yang

ditemukan dalam mengkaji use case akan

ditambahkan ke daftar potential object yang akan

dianalisis lebih lanjut

− Step 2: Select the Proposed Objects

Tidak semua kata benda pada daftar

mewakili objek bisnis yang harus berada dalam

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

32

lingkup domain masalah. Dengan menganalisis

masing-masing kandidat kita akan dapat

menentukan apakah calon harus tinggal atau

dihapus dari daftar.

Gambar 2.3 Domain Class Diagram

Ada beberapa notasi khusus dalam domain class

diagram, yaitu :

1. Class adalah tipe atau klasifikasi yang dimiliki

oleh semua objek yang sama

2. Attributes karakteristik dari objek yang memiliki

nilai, seperti ukuran, bentuk, warna, lokasi, dan

keterangan dari tombol atau label atau nama,

alamat, nomor telepon dan pelanggan

3. Multiplicity adalah jumlah asosiasi yang terbentuk

antar class

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

33

4. Generalization / Specialization hirarki yang

membuat struktur dari superclass yang lebih umum

ke subclass yang lebih khusus, biasanya juga

disebut dengan inheritance hierarchies

5. Aggregation adalah hubungan suatu objek dengan

bagiannya, tetapi mereka tetap bisa berdiri

walaupun terpisah

6. Compotition adalah asosiasi atau hubungan suatu

objek dengan bagiannya, tetapi memiliki hubungan

yang lebih kuat dan ketergantungan penuh, dan

tidak bisa dipisahkan.

2.2.4.2.2 Use Case Diagram

Use Case menurut Satzinger, Jackson, Burd

(2010:242) merupakan suatu aktivitas yang dilakukan

oleh sistem, biasanya merupakan suatu respon untuk

permintaan dari pengguna sistem. Use case

menunjukkan berbagai peran pengguna dan bagaimana

peranan tersebut menggunakan sistem.

Gambar 2.4 Simple Use Case Diagram with an Actor

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

34

2.2.4.2.2.1 Business Use Case

Menurut Whitten, J.L, Bentley, L.D.

(2007:385) Business use case adalah

usecase yang dibangun untuk kebutuhan

bisnis yang fokus pada visi, misi dan

tujuan dari berbagai kepentingan

perusahaan. Business Use Case juga

mencerminkan pandangan dari perilaku

yang diinginkan dari sebuah sistem.

Dari definisi diatas dapat

disimpulkan bahwa Business Usecase

adalah model yang menggambarkan

proses-proses bisnis dan interaksinya

dengan pihak luar (aktor), seperti customer

dan partner. Diagram ini dibuat

berdasarkan perspektif organisasi dan

proses bisnis yang disusun tidak

membedakan antara proses manual atau

proses komputerisasi.

Gambar 2.5 Business Usecase

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

35

2.2.4.2.2.2 Use Case Narrative

Menurut Whitten, J.L., Bentley, L.D.

(2007, p246), dalam bukunya Use Case

Description disebut sebagai Use Case

Narrative yang merupakan deskripsi

tekstual dari use case dan bagaimana

pengguna akan berinteraksi dengan sistem

untuk menyelesaikan tugas. Ketika Anda

sedang mempersiapkan Use Case

Narrative, hal yang penting untuk

dilakukan adalah membuat dokumen high

level untuk mendapatkan pemahaman

tentang peristiwa dan besarnya sistem.

Kemudian kembali ke masing-masing use

case dan memperluas daftar untuk

sepenuhnya didokumentasikan ke dalam

use case narrative.

2.2.4.2.2.3 System Use Case

Menurut Whitten, J.L, Bentley, L.D.

(2007:385) System Usecase adalah usecase

yang digunakan untuk menentukan

persyaratan rinci, membantu dalam

estimasi dan perencanaan, menentukan

persyaratan programming serta menjadi

dokumentasi dasar bagi pengguna.

Pembuatan System Usecase dikembangkan

dari Business Usecase sehingga dapat

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

36

mengembangkan sistem dengan baik dan

memenuhi kebutuhan pelanggan.

2.2.4.2.3 User Interface

Menurut Satzinger (2010:531) user interface

merupakan bagian dari sistem informasi yang

membutuhkan interaksi user untuk menciptakan input

dan output. Dalam sistem berbasis web, pelanggan

dapat berinteraksi secara langsung dengan sistem

untuk meminta informasi, melakukan pemesanan, atau

mencari status pesanan. User interface yang

digunakan oleh pengguna akhir memiliki 3 aspek

untuk menghasilkan input dan output, yaitu:

1. Aspek Physical User Interface

Aspek Physical pada user interface adalah

peralatan yang bisa disentuh oleh user, sebagai

contoh keyboard, mouse, layar, atau keypad.

2. Aspek Perceptual User Interface

Aspek perceptual mencakup semua yang bisa di

lihat, didengar oleh user, sebagai contoh instruksi

yang ditampilkan di layar, garis, penomoran, dan

huruf, dan suara dari sistem pada saat user

mengklik sesuatu.

3. Aspek Conceptual User Interface

Aspek conceptual pada user interface mencakup

segala sesuatu yang user tahu tentang

menggunakan sistem. User dapat mengetahui tidak

hanya pengimplementasian sistem tetapi juga

bagaimana sistem tersebut dapat memenuhi

tugasnya.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

37

2.2.5 Integrasi Sistem

Menurut Juric et al. (2007:1), Sekarang ini integrasi sistem antar

perusahaan yang berbeda menjadi sangat penting. Kebutuhan informasi up-

to-date yang dapat diakses dari (hampir) di mana-mana, dan

berkembangnya pesatnya e-business, mengharuskan developer untuk

mencari solusi yang baik dalam mengintegrasikan sistem karena integrasi

memiliki banyak jenis, arsitektur, bahasa pemrograman dan platform yang

beragam.

2.2.5.1 Jenis-jenis Integrasi

Menurut Juric et al. (2007:25), jenis integrasi dapat dibagi

menjadi lima, yaitu

a. Data-Level Integration

Integrasi Level Data berfokus pada perpindahan antar

aplikasi dengan tujuan membagi data yang sama ke beberapa

aplikasi yang berbeda. Dari sudut pandang teknis, integrasi ini

merupakan integrasi yang paling sederhana karena memiliki

beberapa tools yang memudahkan dan mempercepat sharing

data. Selain itu, integrasi ini tidak memerlukan perubahan

aplikasi.

Gambar 2.6 Integrasi Level Data

Sumber : Juric et al. (2007:25)

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

38

Masalah dalam integrasi ini terletak pada kompleksitas

database dan jumlah data. Teknologi untuk memindahkan

data antar database saat ini masih belum begitu dikenal.

Kemudian, kita harus memahami data apa yang disimpan dan

dimana data tersebut disimpan, kapan dan bagaimana data

diekstrak serta harus mengerti jenis dan struktur database

tujuan.

b. Application Integration

Integrasi Aplikasi berfokus pada sharing fungsionalitas

logika bisnis bukan hanya data murni seperti Integrasi Level

Data. Integrasi ini biasanya dicapai melalui penggunaan

Application Programming Interfaces (API). Aplikasi yang

mengekspos fungsionalitasnya melalui API dapat diakses

fungsionalitasnya secara programatik tanpa menggunakan

User Interface.

Tujuan integrasi aplikasi ada dua, yaitu memahami dan

menggunakan API untuk mengakses fungsionalitas yang

diperlukan, serta untuk menutupi perbedaan antar teknologi

yang digunakan untuk API.

Gambar 2.7 Integrasi AplikasiF

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

39

c. Business Process Integration

Integrasi Proses Bisnis memungkinkan dukungan proses

bisnis dalam enterprise dimana solusi yang ada merupakan

bagian dari langkah proses bisnis. Integrasi ini mengekspos

fungsionalitas sebagai abstraksi dari metode bisnis melalui

interface. Integrasi ini juga menampilkan sistem informasi

enterprise seperti yang diinginkan atau seperti yang akan

dibangun dengan kebutuhan yang jelas untuk apa sistem

terintegrasi. Aplikasi yang sudah ada akan dimodelkan ulang

dengan cara yang dapat mengekspos fungsionalitas lapisan

proses bisnis dan sesuai dengan arsitektur modern. Dan pada

akhirnya potongan-potongan yang berbeda akan direkatkan

bersama menggunakan permodelan proses bisnis dan

execution language seperti BPEL (Business Process

Execution Language).

Gambar 2.8 Integrasi Proses Bisnis

Sumber : Juric et al. (2007:28)

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

40

SOA, BPEL dan teknologi terkait menyediakan kesempatan

baru untuk membuat sistem informasi terintegrasi menjadi

lebih fleksibel dan dapat beradaptasi dengan perubahan proses

bisnis. Dengan integrasi ini akan disediakannya dukungan

yang lebih baik dan lebih dekat dengan kebutuhan bisnis

sehingga sistem informasi akan menjadi lebih kokoh.

d. Presentation Integration

Setelah mencapai integrasi proses bisnis, biasanya

dilanjutkan dengan integrasi presentasi. Sebab aplikasi yang

ada sekarang dimodelkan dan dibungkus pada lapisan tengah

(middle tier), sedangkan yang mengekspos service melalui

interface level tinggi. Integrasi ini menghasilkan sistem

terintegrasi yang menyediakan lapisan presentasi yang

menyatu, yang melalui ini pengguna dapat mengakses

fungsionalitas dari sistem yang terintegrasi. Karena

menggunakan lapisan presentasi yang dibangun baru,

pengguna tidak akan menyadari keragaman aplikasi yang ada

yang mengeksekusi di balik sistem. Lapisan presentasi juga

mengakses fungsi melalu interface umum, yang disediakan

oleh lapisan bisnis (yang telah dikembangkan pada integrasi

proses bisnis).

Integrasi presentasi dipertimbangkan sebagai langkah

definisi dan implementasi dari user interface umum dari

sebuah portal untuk sistem informasi. Juga dipertimbangkan

sebagai cara mengekstrasi data dari aplikasi yang ada melalui

user interface.

e. Business to Business Integration

Saat ini integrasi pada aplikasi dalam suatu perusahaan

tidaklah cukup. Saat ini terdapat kebutuhan pertumbuhan

yang memungkinkan integrasi antar perusahaan, yang sering

disebut sebagai integrasi B2B. Kebutuhan saat ini tidaklah

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

41

lagi sekedar melakukan publish catalog offline pada halaman

web. Tetapi yang diharapkan adalah selalu online dan up-to-

date.

Salah satu prasyarat untuk membangun e-business yang

efisien adalah sebuah sistem enterprise yang terintegrasi pada

level proses bisnis. Hanya saja perbedaannya adalah pada

integrasi ini memungkinkan pemrosesan request secara on-

demand. Pelanggan saat ini mengharapkan respon sesegera

mungkin dan tidak puas dengan pemrosesan batch and delay

beberapa hari untuk konfirmasi order atau sekedar ingin

bertanya mengenai produk tertentu. Respon yang cepat, yang

diraih melalui integrasi dari sistem back-end (enterprise

information) dan front-end (presentation) merupakan kunci

faktor yang sukses.

2.2.5.2 Service Oriented Architecture

Menurut Juric et al. (2007:57), Service Oriented

Architecture (SOA) adalah enterprise architecture dimana

aplikasi dirancang untuk menyediakan layanan yang dapat

digunakan untuk integrasi bisnis. SOA memiliki dua kunci, yaitu

service dan architecture. Service pada dasarnya merupakan

pandangan luar aplikasi dalam organisasi TI, dimana setiap

aplikasi menyediakan "business services" yang diperlukan untuk

mengakses dari aplikasi lain. Sedangkan architecture adalah

pendekatan organisasi luas untuk "menggunakan" jasanya. SOA

memiliki mekanisme sederhana untuk menggunakan access-

interface untuk Integrasi Enterprise. Arsitektur ini memiliki

kekuatan utama yaitu komponen atau service tersebut dibangun

dan berinteraksi satu sama lain secara bebas dan lepas. Selain itu,

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

42

SOA juga memberikan stabilitas, scalable, serta infrastruktur

yang baik untuk perusahaan dalam hosting dan akses layanan

dengan tingkat yang diperlukan kualitas layanan. SOA

memerlukan services, service consumption, dan infrastructure

untuk memanggil services dari client, memerlukan middleware

infrastructure untuk mengirimkan request ke server, dan

membutuhkan service container untuk meng-execute services

tersebut.

Menurut Shahzadam et al. (2008:245), SOA merupakan

solusi yang dapat digunakan untuk menyelaraskan teknologi

informasi dengan tujuan bisnis. Dengan mengadopsi SOA akan

dapat membawa ke arah keseragaman dalam departemen TI/SI

yang dapat pula membawa pada peningkatan penggunaan sumber

daya luar perusahaan. SOA merupakan arsitektur yang

memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan fleksibilitas dan

kelincahan. Tetapi untuk mencapai keunggulan ini, organisasi

harus merangkul SOA sebagai perubahan gaya hidup. SOA adalah

cara baru untuk merancang sistem, dan teknologi ini menunjukkan

arah baru kepada para pengguna untuk berpikir secara berbeda

tentang proses bisnis. SOA membutuhkan pola pikir yang

berbeda, dan itu membutuhkan disiplin. Untuk meningkatkan

peluang untuk sukses, sebuah organisasi harus membangun

disiplin melalui program pemerintahan yang kuat. Di samping

meningkatkan fleksibilitas dan kelincahan, SOA dapat

mengaktifkan manfaat sebagai berikut:

a. Mengurangi Biaya

Kebanyakan manfaat SOA sulit untuk diukur, tetapi sejumlah

organisasi telah mampu menunjukkan penghematan biaya

yang signifikan melalui penggunaan SOA.

b. Mengurangi Redundansi

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

43

satu tujuan utama dari SOA adalah untuk melaksanakan

fungsi sekali dan menggunakannya kembali di semua aplikasi

yang membutuhkannya. Sebuah inisiatif SOA dapat

membantu organisasi mengidentifikasi fungsi berlebihan dan

menghindari duplikat aplikasi.

c. Konsistensi, keamanan, dan penyesuaian yang lebih baik

Jika aturan bisnis diimplementasikan dalam layanan, maka

semua aplikasi yang menggunakan layanan ini akan

menerapkan aturan bisnis secara konsisten. Manfaat ini dapat

sangat berguna ketika mengimplementasikan aturan yang

sangat berat, seperti yang terkait dengan keamanan dan

peraturan hukum.

d. Peningkatan kepuasan, produktivitas, efisiensi, efektivitas

SOA memungkinkan akses ke data atau fungsi apapun kepada

aplikasi membutuhkan. Oleh karena itu, service-oriented

applications harus mendukung proses bisnis yang lebih

efektif, dan juga, service-oriented applications harus

meningkatkan pengalaman pengguna. Untuk aplikasi internal,

pengalaman pengguna yang lebih baik akan membuat

karyawan lebih produktif dan efisien. Untuk aplikasi

eksternal, pengalaman pengguna yang lebih baik akan

meningkatkan kepuasan pelanggan.

2.2.5.3 Entreprise Service Bus

Menurut Juric et al. (2007:45), Enterprise Service Bus

(ESB) adalah infrastruktur software yang bertindak sebagai

lapisan perantara (middleware). ESB memungkinkan untuk

menghubungkan services yang diimplementasikan dalam

teknologi yang berbeda (seperti EJBs, messaging systems,

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

44

CORBA components, dan legacy applications) dengan cara yang

mudah. ESB berfungsi untuk menambah fleksibilitas komunikasi

dan kendali atas penggunaan layanan yang mencakup:

a. Kemampuan menangkap pesan, yang memungkinkan untuk

menangkap pesan request untuk layanan-layanan dan pesan

response dari layanan, serta memberikan pemrosesan

tambahan. Dengan cara ini, ESB dapat bertindak sebagai

intermediary.

b. Kemampuan routing, yang memungkinkan ESB melakukan

routing pesan ke layanan-layanan yang berbeda didasarkan

pada isi (content), asal, atau atribut lain.

c. Kemampuan transformasi, yang memungkinkan transformasi

pesan sebelum dikirimkan ke layanan-layanan. Untuk pesan

format XML, transformasi semacam ini dilakukan

menggunakan XSLT (Extensible Stylesheet Language for

Transformations) atau XQuery engine.

d. Kendali atas deployment, usage, dan maintenance layanan-

layanan. Hal ini memungkinkan adanya logging, profiling,

load balancing, performance tuning, ongkos penggunaan

layanan-layanan, distributed deployment, on-the-fly

reconfiguration, dsb.

e. Fitur manajemen lain yang mencakup definisi korelasi antar

pesan, definisi path komunikasi yang handal, definisi security

constraints yang berkaitan dengan pesan services.

Menurut Binildas (2008:16), ESB merupakan sebuah pola

arsitektural untuk SOA. ESB adalah kumpulan layanan

middleware yang menyediakan kemampuan integrasi.

Middleware Services ini merupakan jantung dari ESB yang

menempatkan pesan untuk dapat diroutekan dan

ditrasnformasikan. Aplikasi melakukan koneksi ESB melalui

intelligent conncetors. Konektor ini abstrak karena hanya

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

45

mendefinisikan transport binding protocols dan service interface,

bukan merupakan rincian implementasi nyata. Konektor ini

intelegent karena mempunyai logic built-in pada ESB untuk

melakukan binding service secara selektif pada saat runtime.

Kemampuan ini meningkatkan kecerdasan untuk aplikasi dengan

menggunakan late binding dari service dan melakukan penundaan

pilihan service.

Menurut Binildas (2008:16), Pendekatan services bus

untuk integrasi menggunakan teknologi yang menyediakan bus

untuk integrasi aplikasi. Aplikasi yang berbeda tidak akan

berkomunikasi secara langsung satu sama lain, melainkan mereka

akan berkomunikasi melalui backbone middleware SOA ini. Fitur

yang paling membedakan ESB dengan lainnya adalah sifat

terdistribusi dari topologi integrasi. Kebanyakan solusi ESB

didasarkan pada Web Services Description Language (WSDL)

dan menggunakan format Extensible Markup Language (XML)

untuk terjemahan dan transformasi pesan.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

46

Gambar 2.9 ESB

Sumber : Binildas (2008:16)

Menurut Binildas (2008:16), Fitur dan fungsionalitas

utama yang didukung ESB:

a. Addressing dan routing

b. Synchronous dan asynchronous style

c. Multiple transport dan protocol bindings

d. Content transformation and translation

e. Business process orchestration

f. Event processing

g. Adapters untuk berbagai platform

h. Integration of design, implementation, dan deployment tools

i. QOS features like transactions, security, dan persistence

j. Auditing, logging, dan metering

k. Management and monitoring

Menurut Utomo, W.H., Wellem, T. (2014:369), ESB

memiliki beberapa kelebihan yaitu yang pertama saat terjadinya

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

47

masalah ketidak cocokan antar protokol komunikasi yang

digunakan antara pemakai layanan dan penyedia layanan. Hal itu

dapat menyebabkan pemakai layanan tidak dapat melakukan

permintaan layanan yang disediakan oleh penyedia layanan.

Tetapi dengan adanya ESB dapat mengatasi masalah ini dengan

menyediakan fasilitas untuk mengkonversi sebuah protokol

transport/komunikasi ke dalam protocol lain yang diperlukan.

Misalnya fasilitas ini akan mentransformasikan protokol HTTP ke

dalam protokol SMTP. Melalui fasilitas ini, aplikasi dapat saling

berkomunikasi walaupun protokol antara pemakai layanan dan

penyedia layanan tidak sama. Kemudian, yang kedua berkaitan

dengan ketidaksesuaian antara format pesan yang digunakan oleh

pemakai layanan dan penyedia layanan. Masalah ini dapat

dipecahkan oleh ESB yang menyediakan fasilitas untuk

melakukan transformasi format pesan yang digunakan oleh

penyedia layanan maupun pemakai layanan. Misalnya, fasilitas ini

dapat melakukan transformasi pesan SOAP ke dalam format lain

berbasis XML.