BAB 2 DATA DAN ANALISA - Library & Knowledge...
Transcript of BAB 2 DATA DAN ANALISA - Library & Knowledge...
4
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data
2.1.1 Literatur
a. Buku
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: BalaiPustaka, 1990.
Mengenal Seluk Beluk Filateli, Surjono H, 1994.
b. Internet
c. Artikel : Koran Kompas, Suara Pembaruan, dan Majalah Filateli
2.1.2 Interview
- Ibu Momoh Herawati, Kepala Kantor Filateli Jakarta
- Bpk. Nyaman, Penjual prangko pinggiran selama 35 tahun.
2.1.3 Survei Lapangan
- Kantor Pos Indonesia Cabang Pasar Baru
- Kantor Filateli Jakarta
- Museum Perangko
2.2. Data Prangko
2.2.1 Perkembangan Prangko di Indonesia
Sebelum prangko tercipta, pelunasan biaya pengiriman surat masih dilakukan
dengan sejumlah uang tunai. Pembayaran secara tunai ini ada yang harus dibayar
terlebih dahulu oleh si pengirim surat tapi ada pula yang harus dibayar oleh si alamat.
Prangko pertama diterbitkan di Inggris pada tanggal 6 Mei 1840, setelah itu berkembang
5
ke beberapa negara termasuk Indonesia. Di Indonesia prangko berkembang dengan
melalui beberapa periode yaitu:
2.2.1.1 Masa penjajahan Belanda
Pada masa tersebut di Indonesia telah dipergunakan prangko "Raja Willem III"
yaitu pada tahun 1864. Prangko pada zaman Hindia Belanda ini berwarna merah anggur
dan memuat gambar Raja Willem III dari Belanda dalam bingkai berbentuk persegi,
pada bagian atas prangko terdapat tulisan "10 cent" dan pada bagian bawahnya memuat
tulisan "Postzegel" pada bagian sebelah kiri memuat tulisan "Nederl" dan pada bagian
kanan memuat tulisan "Indie". Prangko Hindia Belanda pertama ini tidak berperforasi
(tanpa gigi), dicetak di negeri Belanda (Utrecht) sebanyak 2.000.000 prangko. Gambar
prangkonya dirancang oleh T.W kaisar dari Amsterdam.
2.2.1.2 Masa Pendudukan Jepang
Sesudah pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada bala tentara
jepang tanggal 8 Maret 1942, Pemerintah Sipil dilakukan dibawah Pimpinan Angkatan
Perang Jepang. Pada awal Pendudukan Jepang persediaan prangko jaman Belanda masih
banyak. Karena prangko baru belum sempat dicetak, Prangko-prangko lama tetap
dipergunakan dengan membubuhkan cetak tindih yang mempergunakan huruf Jepang.
Gambar-gambar cap tersebut ada yang berupa "Binatang" seperti di daerah Aceh, ada
yang berbentuk "Palang" seperti di Sumatra Utara dan ada yang berwujud "Jangkar"
seperti di daerah Indonesia Timur. Cetak tindih tersebut memuat kata "Dai Nippos
Yubin Kyoku". Setelah melalui masa cetak tindih maka pada tahun 1943 diterbitkan
prangko-prangko Jepang yang bergambarkan bola dunia dengan peta kerajaan Jepang,
kerbau yang sedang membajak,pantai laut dan lain-lain.
6
2.2.1.3 Masa perang Mempertahankan kemerdekaan
Bangsa Indonesia tidak melewatkan peluang emas pada hari hari terakhir perang
dunia kedua ketika jepang menyerah kepada sekutu dengan memproklamirkan
kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, tetapi pengambilalihan kekuasaan tidak
berjalan dengan mulus, karena bala tentara Jepang tidak mau menyerahkan kekuasaan
dan persenjataan mereka kepada pihak Indonesia.Demikian pula dengan pelayanan pos,
selama lebih dari sebulan setelah Proklamasi Kemerdekaan RI masih ditangani olah
Dinas Pos Jepang.
Tetapi tanggal 29 September 1945, tentara Belanda yang membonceng tentara
sekutu yang bertugas melucuti persenjataan Jepang mendarat di Batavia,terjadilah
perang fisik yang paling berdarah dalam sejarah bangsa Indonesia yang menelan korban
lebih dari 1 juta jiwa. Perang berlangsung sejak Oktober 1945 s/d akhir 1949.
Dari sudut Filateli masa tersebut sangat menarik karena ada 3 pelayanan pos
yang diselenggarakan oleh dua negara yang bermusuhan diatas wilayah yang sama.
Dikota-kota besar yang berhasil direbut Belanda berlangsung pelayanan pos dengan
menggunakan prangko Ned-Indie, dilain pihak daerah yang masih dikuasai oleh RI
pelayanan pos diselenggarakan oleh Djawatan PTT dengan menggunakan Prangko
Indonesia. Prangko pertama yang dicetak oleh Pemerintahan Republik Indonesia yaitu
"Memperingati Setengah Tahun Merdeka", dalam memperingati 1 tahun Merdeka
Pemerintah Indonesia menerbitkan prangko seri Revolusi tanpa perekat yang pada waktu
di cetak di Jakarta.
2.2.1.4 Masa Demokrasi Liberal
Pada awal tahun 1950 setelah berakhirnya masa Perang Kemerdekaan, PTT
Indonesia memulai lembaran baru dalam sejarahnya. Sebagai akibat taktik bumi hangus
7
gerakan-gerakan gerilya pejuang, berpuluh-puluh Kantor Pos, Kantor Telegrap dan
Kantor Telepon hancur. Hal ini merupakan tantangan bagi PTT karena dengan kejadian
tersebut merupakan hambatan terhadap lancarnya usaha pengluasan dan pembangunan
Jawatan PTT. Salah satu sumber pendapatan Jawatan PTT untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran eksploitasi Perusahaan adalah hasil penjualan benda-benda
pos, antara lain berbagai jenis prangko, sampul, warkatpos, kartupos, kupon balasan
internasional formulir-formulir dan lain-lain. Dalam memnuhi kebutuhan tersebut maka
diadakan pembaharuan kontrak antara Jawatan PTT dengan N.V Joh.Enschede en Zonen
di Haarlem (Negeri Belanda) untuk pencetakan prangko harga Rp 1,- keatas dalam masa
5 tahun mulai tanggal 1 Januari 1950.
Pada permulaan tahun 1950 muali terdapat prangko: Prangko biasa seri Angka
(smelt) yang terbit pada tanggal 1-1-1949, Prangko Biasa seri Bangunan (dengan
gambar rumah dan candi) yang terbit pada tanggal 1-9-1949, Prangko Peringatan UPU
seri UPU yang terbit pada tanggal 1-10-1949. Pada awal 1950 sebagian dari sisa
persediaan Prangko Seri Angka dan Seri Bangunan dibubuhi cetak tindih" R.I.S". Dan
selama tahun 1950 diterbitkanlah prangko-prangko seperti Prangko RIS yang terbit pada
tanggal 17-1-1950, Prangko Peringatan Seri Garuda diterbitkan pada tanggal 17-8-1950
dll.
2.2.2 Definisi Prangko
Prangko berarti “telah dibayar ongkos kirimnya oleh pengirim”. Prangko berasal
dari bahasa Latin “Franco” yang berarti tanda pembayaran untuk melunasi biaya
pengiriman surat. Secara keseluruhan prangko adalah secarik kertas kecil bergambar
yang diterbitkan oleh pemerintah di bagian depan memuat suatu harga tertentu dan
8
digunakan sebagai bukti pelunasan pengiriman surat. Prangko merupakan benda
berharga disamping fungsi utamanya sebagai tanda pelunasan porto dan biaya pos, juga
merupakan wahana untuk menyampaikan pesan mengenai berbagai kepentingan
masyarakat, termasuk carik kenangan benda pos bercetakan prangko. Dengan
mempelajari prangko Indonesia anda dapat memperoleh wawasan akan keindahan
kepulauan Indoneia dan lain-lain.
Di zaman modern ini, sesuai dengan tujuan penerbitannya maka perangko
dibedakan dalam 4 jenis, yaitu:
2.2.2.1 Prangko Definitif
Prangko definitif adalah prangko biasa. Prangko ini diterbitkan oleh
pemerintah melalui PT. Pos Indonesia untuk memenuhi kebutuhan prangko
berbagai kiriman surat-surat pos yang mempunyai biasa berbeda-beda. Prangko
definitif diterbitkan, tidak ada katiannya dengan suatu peristiwa atau kejadian
baik dalam maupun luar negeri. Biasanya prangko ini dicetak secara lengkap,
mulai dari harga yang terendah sampai dengan harga tertinggi dengan pecahan
yang tidak sama. Begitu juga jumlah prangko yang dicetak tidak sama, tergantung
dengan harga berapa yang paling banyak diperlukan. Apabila persediaannya telah
menipis, prangko ini bisa dicetak ulang beberapa kali. Sesuai dengan namanya prangko
biasa diterbitkan tidak dikaitkan dengan suatu kejadian atau peristiwa penting. Masa jual
dan masa berlaku prangko biasa tidak terbatas sampai prangko tersebut ditarik kembali
oleh pemerintah (Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi).
2.2.2.2 Prangko Peringatan
Prangko peringatan diterbitkan khusus untuk memperingati suatu peristiwa
tertentu yang telah dipertimbangkan untuk dibuatkan prangkonya. Peristiwa itu
9
dapat terjadi di dalam negeri maupun luar negeri. Peristiwa itu bisa saja yang
sedang berlangsung maupun yang telah terjadi di masa lampau, baik bersifat nasional
maupun internasional. Pemerintah melalui PT. Pos Indonesia menerbitkan prangko
peringatan untuk memperingati kejadian atau peristiwa tertentu. Prangko ini dicetak
dalam jumlah tertentu, walaupun sudah habis dan banyak yang mencari untuk koleksi,
tidak akan dicetak ulang. Begitu juga masa penjualan dan masa berlaku prangko itu
mempunyai batas waktu tertentu.
2.2.2.3 Prangko Istimewa
Prangko istimewa diterbitkan dengan maksud menarik perhatian atau sebagai
pemberitahuan kepada seluruh masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri, bahwa
gambar yang ada dalam prangko merupakan kegiatan-kegiatan yang sedang menjadi
perhatian pemerintah saat itu. Misalnya kampanye pelestarian lingkungan hidup atau
mempekenalkan tarian daerah.
2.2.2.4 Prangko Amal
Prangko amal diterbitkan dan dicetak dengan tujuan mengumpulkan dana
untuk kepentingan kemanusiaan. Dana yang dihimpun oleh pemerintah melalui
penjualan prangko dapat membantu meringankan beban penderitaan saudarasaudara kita
yang terkena musibah, seperti bantuan bencana alam gunung meletus, banjir, tanah
longsor, atau gempa bumi. Selain itu, dapat juga disalurkan untuk membantu orang-
orang yang menderita cacat atau terserang penyakit tertentu dan tidak mempunyai biaya
untuk pengobatan.Perangko amal hanya boleh diterbitkan sekali setahun,dan harus
melalui izin Mentri Sosial.Perangko Amal mudah dikenali, karena biasanya ada
tambahan harga yag pendapatannya akan disumbangkan kepada suatu badan sosial yang
itetapkan oleh pemerintah.
10
2.2.3 Seluk Beluk Filateli
2.2.3.1 Dunia Filateli
Prangko yang awalnya hanya dimaksudkan sebagai tanda pelunasan biaya
pengeposan, ternyata berkembang menjadi benda koleksi. Seseorang yang gemar
mengumpulkan prangko dan benda-bendapos lainnya disebut Filatelis sedangkan filateli
meliputi studi tentang prangko serta pelayanan pos, cap pos, system dan sarana
pengiriman.
Filateli berasal dari bahasa Yunani terdiri dari dua kata yakni philos yang artinya
teman dan ateleia yang artinya bebas atau suka dari kewajiban membayar, secara harfiah
berarti suka atau gemar mengoleksi prangko siapa saja bebas melakukan pengumpulan
prangko, baik oleh orang dewasa , para remaja, dan anak-anak tanpa membeda-bedakan
bangsa, bahasa, agama, golongan serta kedudukan social seseorang. Bahkan beberapa
tokoh dunia yang terkemuka telah menjadikan pengumpulan prangko sebagai salah satu
hobby mereka antara lain Raja George V dari Inggris, Presiden Roosevelet dari Amerika
Serikat, Raja Alfonso XIII dari Spanyol, Raja Fuad dari Mesir dan Ratu Marie dari
Rumania. Dengan kata lain filateli adalah keinginan untuk meneliti lebih lanjut hal ihwal
mengenai prangko dan benda-benada lainnya yang berkaitan dengan prangko sebagai
objek ilmiah, sedangkan mereka yang gemar untuk mengumpulkan prangko disebut
filatelis.
Pada perkembangannya, Prangko merupakan benda seni yang banyak pengagum
dan pengumpulnya didunia, antara lain karena sifatnya yang internasional, dapat
dilakukan oleh siapa saja . Pengumpul Prangko pertama adalah Dr. Gray seorang pejabat
Museum di Inggris yang mencari Prangko melalui media The London Times tahun
1841. Beberapa tokoh dunia yang berhobi mengumpulkan Prangko adalah Raja George
11
V dari Inggris, Presiden Roosevelt dari Amerika Serikat, Raja Alfonso XIII dari
Spanyol, Raja Fuad dari Mesir, Ratu Marie dari Rumania.
Dengan begitu besarnya minat terhadap Filateli, kemudian lahirlah organisasi-
organisasi yang berkaitan dan ingin menumbuh kembangkan kegiatan yang berkaitan
dengan Filateli, antara lain : FIAP ( Federation of Inter Asian Philately ), PFI (
Perkumpulan Filatelis Indonesia ), FIP ( Federation Internationale de Philatelie ).
2.2.3.2 Manfaat Filateli
Segenap aneka kehidupan manusia dapat tercamtum pada prangko yang
diterbitkan oleh semua negara di dunia, sehingga seorang pengumpul prangko dapat
menambah pengetahuan yang luas dari seri-seri tema yang diterbitkan setiap tahunnya.
Dari aspek-aspek tema yang demikian melimpah pengumpul prangko terbagi menjadi
pengumpul prangko umum (advanced collector) dan pengumpul tematik yaitu
pengumpul prangko yang membatasi diri pada pengkhususan objek tertentu. Untuk
kegemaran mengumpulkan prangko ini waktu, tenaga dan uang tidaklah ada artinya
apabila dibandingkan dengan kesenangan, kebahagian serta kepuasan yang dapat dipetik
pada saat melihat hasil koleksi prangko yang kita tata.Tanpa disadari, seorang
pengumpul Prangko yang menekuni hobinya dengan sungguh-sungguh, akan
memperoleh pengetahuan yang luas. Prangko-prangko yang diterbitkan oleh berbagai
negara dapat menampilkan gambar-gambar yang berkaitan dengan sejarah, ekonomi,
politik, kebudayaan, flora, fauna dan lain-lain.
Jika dilakukan dengan sungguh-sungguh, mengumpulkan Prangko dapat
membentuk sifat mental yang positif, antara lain: Giat dan bersemangat, Sabar dan
12
tekun, Hati-hati dan teliti, Kreatif dan berseni, Jujur dan saling pengertian, Bersih dan
rapih.
2.2.3.3 Kelompok Pengumpul Prangko
Berdasarkan tujuannya, mereka yang membeli Prangko dapat digolongkan
kedalam kelompok sebagai berikut:
a. Pengumpul Murni, pengumpul ini hanya bertujuan semata- mata untuk mendapatkan
kepuasan yang maksimal dari koleksinya. Mereka tidak mengharapkan uang kembali
dalam waktu tertentu dan bahkan mau membayar mahal dalam memburu koleksi
tertentu.
b. Pengumpul Investor, pengumpul ini mempunyai tujuan bahwa koleksinya digunakan
sebagai sarana investasi , mereka mencari koleksinya untuk disimpan dengan
harapan pada suatu saat akan mendapatkan keuntungan dari koleksinya jika dijual
kembali. Biasanya mereka hanya memburu beberapa koleksi yang diperkirakan
kelak akan berharga tinggi.
c. Pedagang Prangko, pengumpul ini membeli Prangko dengan tujuan utama
mendapatkan keuntungan yang besar. Mereka sering memborong se-unit besar
Prangko tertentu, menyimpannya dan mengeluarkannya sedikit demi sedikit dengan
harga yang tinggi. Mereka dapat menerbitkan Katalogus dengan harga versi mereka
sendiri. Pada umumnya mereka bergabung dalam suatu organisasi.
d. Expert, yaitu ahli yang meneliti Prangko-prangko mahal dan langka dengan
memperoleh imbalan dari presentasi tertentu dari nilai prangko tersebut. Mereka
dapat mengeluarkan sertifikat jaminan disertai foto prangko yang ditelitinya.
13
e. Wartawan Filateli, yang tugas utamanya menangani dan membuat pemberitaan
tentang filateli.
f. Lembaga Swadaya Filateli, adalah organisasi yang tujuan utamanya memberikan
masukan, kritik, saran kepada pemerintah untuk memperbaiki mutu, desain dan
kegiatan yang berkaitan dengan prangko.
2.2.3.4 Perlengkapan Filateli
Beberapa perlengkapan dalam mengumpulkan prangko antara lain:
a. Penjepit prangko (pincet)
b. Album prangko
c. Engsel prangko
d. Pencari tanda air
e. Pengukur perforasi
f. Kaca pembesar.
g. Lampu Ultra Violet.
h. Katalog Prangko
2.2.3.5 Objek Pengumpulan Benda Filateli
Pada awalnya yang dikumpulkan hanyalah Prangko saja. Sejalan dengan
perkembangan jaman, beberapa negara menerbitkan pula produk-produk filateli lainnya,
antara lain: carik kenangan, sampul hari pertama, dan lain-lain segaimana di bawah ini:
a. Prangko, menurut tujuan penerbitannya , Prangko di Indonesia dibedakan manjadi
Prangko Definitif, Prangko Peringatan, Prangko Istimewa dan Prangko Amal.
14
b. Sampul Hari Pertama (SHP). Ciri-ciri Sampul Hari Pertama: Diterbitkan oleh PT.
Pos Indonesia (Persero) bersamaan dengan terbitnya Prangko Peringatan/Istimewa
baru, Pada Unit depan memuat satu atau beberapa prangko baru, Pada Unit depannya
diberi teraan Hari Terbit Pertama, Unit kiri depan memuat lukisan, tulisan sesuai
dengan maksud penerbitan.
c. Karnet, adalah kertas tebal, berbentuk lipatan yang pada Unit dalamnya ditempeli
prangko terbitan baru yang telah dibubuhi cap Hari Terbit Pertama, Unit luarnya
memuat tulisan, gambar yang sesuai dengan prangko tersebut.
d. Buku Prangko (Booklet), adalah buku kecil yang lembaran dalamnya memuat
beberapa prangko. Booklet dimaksudkan untuk promosi dan memudahkan
penyimpanannya dalam buku saku sehingga mudah dibawa kemana-mana.
e. Sampul Peringatan, adalah sampul khusus yang dibuat untuk memperingati suatu
peristiwa yang dianggap penting. Sampul Peringatan dapat dibuat oleh siapa saja.
f. Kartu Maksimum, adalah kartupos yang memuat gambar yang berkaitan dengan
penerbitan prangko baru. Prangko baru ditempelkan pada Unit belakang kartupos
yang bergambar dan dibubuhi cap Hari Terbit Pertama. Kartu Maksimum dapat
dibuat oleh PT. Pos Indonesia (Persero) atau swasta.
g. Dokumen Filateli, adalah lembaran kertas tebal yang ditempeli prangko dan diberi
cap khusus hari penerbitan. Lembaran tersebut memuat gambar dan cerita yang sama
dengan maksud penerbitan prangko.
h. Prisma (Prangko Identitas Milik Anda), pertama kali diperkenalkan di Australia Post
pada pameran filateli sedunia Australia 99 tanggal 19 s/d 24 Maret 1999. Di
Indonesia mulai diperkenalkan pada 9 Oktober 1999. Prangko ini memiliki prangko
asli dan ditambah dengan label/tab. Kolom tab ini dapat diisi dengan foto, gambar,
15
logo dll sesuai keinginan pemesan. Saat ini terdapat 21 Kantor Pos yang dapat secara
langsung melayani pemesanan PRISMA.
2.2.3.6 Jenis Koleksi Filateli
Bagi seorang filatelis, kesempatan untuk memamerkan koleksinya pada suatu
pameran yang dipertandingkan merupakan dambaan utama. Menurut FIP (Federation
Internationale de Philatelie), koleksi terdiri atas kelas-kelas sebagai berikut:
a. Aerophilately, yaitu koleksi yang menggambarkan perkembangan pelayanan Pos
Udara dan disertai dokumen-dokumen yang menyertainya. Misalnya penerbangan
perdana yang membawa pos udara.
b. Astrophilately, yaitu koleksi filateli yang menggambarkan penerbangan luar
angkasa, termasuk teraan cap yang dibuat pada saat peluncuran di kantor pos.
c. Literature, yaitu tulisan bahkan rekaman elektronik yang memuat hal-hal tentang
filateli, majalah filateli, petunjuk filateli dan apapun yang menyangkut filateli.
d. Maximaphily, yaitu koleksi yang terdiri atas Kartu Maksimum. Koleksi ini biasanya
disusun berdasarkan negara penerbit atau tema tertentu.
e. Mophila, yaitu koleksi berupa prangko yang diterbitkan tidak lebih dari 15 tahun
sebelum dipamerkan. Koleksi ini dimaksudkan untuk menggugah minat masyarakat
terhadap filateli, karena penilaian atas koleksi ini dilakukan oleh pengunjung
pameran.
f. Postal History, yaitu koleksi yang terdiri atas surat atau dokumen yang menunjukkan
perjalanan nya, mulai dari dikirimkan sampai dengan diterima.
g. Postal Stationery, yaitu koleksi berupa sampul, warkatpos, kartupos, aerigram yang
telah bercetakan prangko.
16
h. Revenue, yaitu koleksi berupa Benda filateli tempel, pita cukai, Benda filateli ijin
berburu, Kertas berBenda filateli.
i. Thematic Philately, yaitu koleksi berdasarkan tema tertentu. Misalnya tema
kebudayaan, flora dan fauna, tarian tradisional, olah raga dll tanpa memandandang
negara penerbitnya. Tema ini pada umumnya sangat digemari oleh filatelis.
j. Traditional Philately, yaitu koleksi yang terdiri dari prangko dan benda filateli
lainnya berdasarkan negara penerbit.
k. Ecophila, yaitu koleksi yang berwawasan lingkungan hidup. Gagasan ini telah
diakui oleh FIP sebagai Sub Tematik.
2.2.3.7 Organisasi Filateli
Pada jaman Belanda sudah terdapat penggemar prangko. Penggemar tersebut
kemudian membentuk suatu kelompok-kelompok yang akhirnya melahirkan
perkumpulan penggemar prangko sebagai berikut:
a. 29 Maret 1922 di Batavia berdiri VPNI (Vereniging van Postzegelverzamelaar in
Nederlands Indie).
b. 1947 berubah nama menjadi Algemene Vereniging voor Philatelisten in Indonesia
(AVPI).
c. 1953 berganti nama menjadi PUPI (Perkumpulan Umum Philatelis indonesia).
d. 1965 menjadi PPI (Perkumpulan Philatelis Indonesia) sebagai hasil Kongres di
Semarang.
e. 1 Juli 1985 diubah menjadi PFI (Perkumpulan Filatelis Indonesia).
Saat ini hampir di semua kabupaten / Kota di Indonesia sudah terdapat perkumpulan
Filatelis lokal.
17
2.2.3.8 Pembinaan Filateli
Filateli dengan nilai-nilai edukatifnya memiliki potensi untuk diarahkan menjadi
salah satu katalisator dalam mengembangkan kemampuan peserta didik dengan
menonjolkan pengembangan behavioran attitudes melalui kegiatan ekstrakurukuler.
Dengan tema filateli sebagai wahana pembelajaran bangsa dalam rangka usaha
menggalakan perfilatelian di Indonesia, kini pemerintah lebih menggarahkan sasaran
pada siswa SD, SMP, DAN SMU. Segmen ini kita bidik dengan nama program Fun &
Easy Fun yang artinya gembira dan mudah, sedangkan arti harfiahnya adalah
kesepakatan, tanggung jawab, dan kewajiban kami untuk mewujudkan sebuah
komunitas Filatelis yang selalu dilingkupi the fun atmosphere. Undang-undang nomor
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, mengatakan bahwa fungsi
pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
beradaban bangsa. Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi anak
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, berahlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif dan mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.
Kami berkomitmen untuk memberikan manfaat dan keceriaan bagi para mitra
dan berbagai pihak yang selama ini telah berinteraksi bersama kami melalui Filateli.
Kata sinergis mulai bersemi guna filateli mewujudkan mimpi. Filatelis kami kais, siswa
kita bawa, guru kita jadikan kawan berburu ilmu birikrat diangkat sama-sama
membangkitkan bangkitnya Filateli.
2.2.3.9 Nilai Edukatif Filateli
Sifat sifat inilah menjadikan Filateli memiliki nilai edukatif yang tinggi untuk
memupuk karakter generasi muda
18
Mengingat pentingnya filateli untuk pembinaan generasi muda, juga mampu
mengharumkan nama negara di mata dunia Internasional, Pemerintah menaruh perhatian
lebih terhadap Filateli.
Tahun 1992 Menparpostel meluncurkan program Sejuta Filatelis, dgn menargetkan
peningkatan jumlah filatelis dari 102.224 orang menjadi 1.000.000 orang, dan target
tersebut terlampaui. Pada akhir tahun 2000, berkat kerjasama antara Ditjen Postel,
Ditjen Dikdasmen, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan PT Pos Indonesia secara
bersinergi meluncurkan program Gerakan Nasional Gemar Berkirim Surat.
Ditjen Postel juga menjalin kerjasama dengan Ditjen Dikdasmen melalui pembuatan
Surat Kerja Bersama dalam rangka Pembinaan Filateli di sekolah. Tahun 2005, Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Gerakan Nasional Saling Berkirim Surat,
sebagai kepedulian terhadap korban bencana Tsunami di Aceh.
Banyak pihak yang terkait dengan perkembangan filateli yang semuanya
mempunyai kontribusi dalam perkembangannya. Ibarat mata rantai, maka diperlukan
rantai yang kuat pada semua rantai, tidak ada mata rantai yang patah. Sebagaimana
perfilatelian di negara maju, bahkan di Cina yang terus berkembang, maka kita juga
patut optimis bahwa kegiatan filateli tidak akan pernah mati.
2.3 Data Perayaan
2.3.1 Data Tahun Baru
Tahun Baru adalah suatu perayaan di mana suatu budaya merayakan berakhirnya
suatu tahun dan dimulainya tahun berikutnya. Budaya yang mengukur kalender tahunan
semuanya mempunyai perayaan Tahun Baru. Hari Tahun Baru di Indonesia jatuh pada 1
19
Januari karena Indonesia mengadopsi kalender Gregorian, sama seperti mayoritas negara
Barat.
Kebanyakan orang di masa silam memulai tahun yang baru pada hari panen.
Mereka melakukan kebiasaan untuk meninggalkan masa lalu dan memurnikan
dirinya untuk tahun yang baru.
Orang Persia kuno mempersembahkan hadiah telur untuk tahun baru,
sebagai lambang dari produktivitas. Orang Romawi kuno saling memberikan
hadiah potongan dahan pohon suci.
Belakangan, mereka saling memberikan kacang atau koin lapis emas dengan
gambar Janus, Dewa Pintu. Bulan Januari mendapat nama dari dewa bermuka
dua ini yang memiliki satu muka menghadap ke depan dan satu lagi
menghadap belakang.
Tahun baru sudah lama menjadi tradisi sekuler yang menjadikannya
sebagai hari libur umum nasional untuk hampir semua orang di dunia.
Kebanyakan perayaan dilakukan malam sebelum tahun baru, pada 31
Desember, di mana orang-orang pergi ke pesta yang dilakukan baik di
rumah, restoran ataupun di hotel.
Pada saat lonceng tengah malam berbunyi, sirene dibunyikan, balon
bertebaran, kembang api diledakkan dan orang-orang meneriakkan "Selamat Tahun
Baru" dan menyanyikan lagu Auld Lang Syne.
Sejarah
Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM.[1] Tak lama
setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti
penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ke-7 SM. Dalam
20
mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, ahli astronomi dari
Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti
revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam
penanggalan baru itu dikalkulasi sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar
menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari.
Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada
bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender
baru ini. Tak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan
Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau July. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti
dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Agustinus, menjadi bulan Agustus.
Asal–Usul Petasan Tahun Baru.
Konon kabar, jaman dahulu kala di puncak sebuah bukit yang penuh dengan
bambu. Di celah – celah bambu tersebut hidup sekelompok mahluk yang disebut mahluk
gunung. Mereka sangat pendek dan hanya memiliki satu kaki.
Suatu hari seorang petani yang baru kembali dari kota membeli makanan untuk
pesta tahun baru dirumahnya ia melewati gunung yang didiami mahluk gunung ini.
Karena hari sudah mulai gelap ia bergegas melewati gunung itu. Di jalan, ia bertemu
dengan mahluk gunung. Mereka mengambil apapun yang dibawa petani itu. Sang petani
langsung melawan, ia berhasil menyelamatkan sebagian dari barang bawaannya dan
menangkap salah satu mahluk itu. Sang petani mengikat mahluk itu & bermaksud
membawanya menghadap kepala desa.
Di kaki gunung ia bertemu dengan sekelompok pengembara. Salah satu
pengembara sangat terkejut karena si petani telah menangkap seekor mahluk gunung.
21
“Saudaraku cepat lepaskan mahluk itu, jika tidak badanmu akan terasa panas dingin.“
kata sang pengembara. Tidak lama kemudian sang petani benar-benar sakit, sang
pengembara kemudian menjelaskan bahwa setiap malam tahun baru mahluk gunung ini
selalu turun gunung untuk mencari makan dan siapapun yang mendekati atau
menyentuhnya akan sakit. Malam menjadi semakin larut dan petani memutuskan untuk
bermalam dengan pengembara karena ia jatuh sakit.
Karena sang petani kedinginan si pengembara menambahkan batang–batang
bambu ke dalam api unggun agar api bertambah besar. Tak lama kemudian sekelompok
mahluk gunung datang untuk menyelamatkan temannya. Pengembara dan petani sangat
ketakutan dan berlarian kesana-kemari. Tak lama bambu yang dibakar oleh sang
pengembara tadi mengeluarkan suara bambu pecah yang cukup keras “TASS! TASS!
TASS!”. Ketika mahluk-mahluk gunung mendengar suara itu mereka langsung lari
ketakutan dan bergegas kembali ke gunung. Setelah melihat kejadian itu sang petani dan
pengembara memberitahukan pada semua penduduk desa tentang apa yang mereka lihat.
Sejak saat itu setiap malam tahun baru mereka selalu membakar petasan untuk mengusir
mahluk gunung. Lambat laun kebiasaan ini menjadi tradisi setiap malam tahun baru agar
terhindar dari roh jahat.
2.3.2 Data Tahun Baru Imlek
Tahun Baru Imlek adalah salah satu hari raya Tionghoa tradisional, yang
dirayakan pada hari pertama dalam bulan pertama kalender Tionghoa, yang jatuh pada
hari terjadinya bulan baru kedua setelah hari terjadinya hari terpendek musim dingin
(Latin: solstitium => bahasa Inggris: solstice). Namun, jika ada bulan kabisat kesebelas
atau kedua belas menuju tahun baru, tahun baru Imlek akan jatuh pada bulan ketiga
22
setelah hari terpendek. Pada tahun 2005 hal ini terjadi dan baru akan terjadi lagi pada
tahun 2033.
Hari raya ini juga dikenal sebagai 春節 Chun1jie2 (Festival Musim Semi),
農曆新年 Nong2li4 Xin1nián (Tahun Baru), atau 過年 Guo4nián.
Imlek dirayakan di seluruh dunia, termasuk di Pecinan di berbagai negara, dan
merupakan hari raya terpenting bagi bangsa Tionghoa, dan banyak bangsa Asia Timur
seperti bangsa Korea dan Vietnam (Tết) yang memiliki hari raya yang jatuh pada hari
yang sama.
Sekitar masa tahun baru orang-orang memberi selamat satu sama lain dengan
kalimat:
Aksara Tionghoa Sederhana: 恭喜发财 - Aksara Tionghoa Tradisional: 恭喜發財 =
"selamat dan semoga banyak rejeki", dibaca:
"Gōngxǐ fācái" (bahasa Mandarin)
"Kung hei fat choi" (bahasa Kantonis)
"Kiong hi huat cai" (bahasa Hokkien)
"Xīnián kuàilè" (新年快樂) = "Selamat Tahun Baru"
Tahun Baru Imlek di Indonesia
Di Indonesia, selama 1965-1998, perayaan tahun baru Imlek dilarang dirayakan
di depan umum. Dengan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967, rezim Orde Baru di
bawah pemerintahan Presiden Soeharto, melarang segala hal yang berbau Tionghoa, di
antaranya Imlek.
23
Masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia kembali mendapatkan kebebasan
merayakan tahun baru Imlek pada tahun 2000 ketika Presiden Abdurrahman Wahid
mencabut Inpres Nomor 14/1967. Kemudian Presiden Megawati Soekarnoputri
menindaklanjutinya dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19/2002
tertanggal 9 April 2002 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur nasional. Mulai 2003,
Imlek resmi dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional.
Angpao (Hanzi: 紅包, hanyu pinyin: hong bao) adalah bingkisan dalam amplop
merah yang biasanya berisikan sejumlah uang sebagai hadiah menyambut tahun baru
Imlek. Namun angpao sebenarnya bukan hanya monopoli perayaan tahun baru Imlek
semata karena angpao melambangkan kegembiraan dan semangat yang akan membawa
nasib baik, sehingga angpao juga ada di dalam beberapa perhelatan penting seperti
pernikahan, ulang tahun, masuk rumah baru dan lain-lain yang bersifat suka cita.
Multikultural Ciri Khas Imlek di Indonesia
Perayaan Imlek di Indonesia lebih terbuka dan tidak
terbatas kepada satu etnis tertentu seperti halnya di sejumlah negara lain,
kata seorang pakar budaya China dari Universitas Indonesia (UI).
“Imlek di Indonesia jauh lebih multikultural karena banyak melibatkan warga
non-Tionghoa, misalnya banyak pemain barongsai yang ternyata bukan keturunan
Tionghoa," kata staf pengajar Program Studi China Fakultas Ilmu Budaya UI,
Johanes Herlijanto di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, perayaan Imlek di Malaysia biasanya eksklusif untuk masyarakat
Tionghoa, sedangkan di Singapura lebih diarahkan untuk atraksi yang menarik
wisatawan asing.
24
Selain multikultural, lanjutnya, kekhususan dari perayaan Imlek di Indonesia
adalah menggunakan angka, seperti pada bulan Februari 2007 M dianggap masuk
ke tahun Imlek 2558.
"Padahal di negara lain seperti Malaysia dan Singapura biasanya tidak
mencantumkan angka," ujar Johannes sambil menambahkan bahwa terdapat
berbagai versi mengenai angka tersebut.
Ia mengungkapkan, angka 2558 mengacu kepada tahun kelahiran Kong Hu Cu
yang diperkirakan terjadi pada tahun 551 SM. Etika Konfusianisme memang melekat
erat pada kebanyakan masyarakat Tionghoa, baik yang menganut Kong Hu Cu
maupun tidak.
Pengajar mata kuliah Kebudayaan China di Indonesia itu mengatakan, Imlek
merupakan perayaan yang telah berumur ribuan tahun yang dimaksudkan untuk
menyambut datangnya musim semi.
Johannes menjelaskan, kegembiran terhadap datangnya musim semi karena pada
musim dingin sebelumnya rakyat di China tidak dapat bekerja seperti memanen
di sawah akibat suhu yang sangat dingin.
Istilah Imlek itu sendiri merupakan dialek Hokkian yang kata Mandarinnya
adalah Yin Li, yang berarti sistem penanggalan berdasarkan bulan. Sedangkan
istilah Mandarin untuk sistem penanggalan berdasarkan matahari adalah Yang
Li.
Di dalam Imlek terdapat berbagai aksesoris yang merupakan ciri khas perayaan
tersebut seperti barongsai dan angpau. Sedangkan makanan yang biasa
dihindangkan antara lain ikan dan kue keranjang.
25
Mengenai ucapan yang biasa diucapkan saat Imlek, Johannes mengungkapkan,
kalimat lengkapnya adalah "xin nian kuai le gongxi fa cai", yang berarti
kurang lebih "selamat tahun baru, semoga berbahagia dan mendapat berkah yang
melimpah". "Namun, `gongxi fa cai` saja biasanya sudah cukup," kata lelaki yang telah
mengajar di UI sejak 1996 itu.
2.3.3 Data Nyepi
Hari Raya Nyepi adalah hari raya umat Hindu Bali yang dirayakan setiap tahun
Baru Saka. Hari ini jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX) yang dipercayai merupakan
hari penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera yang membawa intisari
amerta air hidup. Untuk itu umat Hindu Bali melakukan pemujaan suci terhadap
mereka.
Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang
Mahaesa, untuk menyucikan Buwana Alit (alam manusia) dan Buwana Agung (alam
semesta). Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan bagian dari rangkaian perayaan yang
lebih besar. Berikut perinciannya.
Tawur (Pecaruan), Pengrupukan, dan Melasti
Sehari sebelum Nyepi, yaitu pada "panglong ping 14 sasih kesanga", umat Hindu
melaksanakan upacara Buta Yadnya di perempatan jalan dan lingkungan rumah masing-
masing, dengan mengambil salah satu dari jenis-jenis caru (semacam sesajian) menurut
kemampuannya. Buta Yadnya itu masing-masing bernama Pañca Sata (kecil), Pañca
Sanak (sedang), dan Tawur Agung (besar). Tawur atau pecaruan sendiri merupakan
penyucian/pemarisuda Buta Kala, dan segala leteh (kekotoran) diharapkan sirna
semuanya. Caru yang dilaksanakan di rumah masing-masing terdiri dari nasi manca
26
(lima) warna berjumlah 9 tanding/paket beserta lauk pauknya, seperti ayam brumbun
(berwarna-warni) disertai tetabuhan arak/tuak. Buta Yadnya ini ditujukan kepada Sang
Buta Raja, Buta Kala dan Batara Kala, dengan memohon supaya mereka tidak
mengganggu umat.
Mecaru diikuti oleh upacara pengerupukan, yaitu menyebar-nyebar nasi tawur,
mengobori-obori rumah dan seluruh pekarangan, menyemburi rumah dan pekarangan
dengan mesiu, serta memukul benda-benda apa saja (biasanya kentongan) hingga
bersuara ramai/gaduh. Tahapan ini dilakukan untuk mengusir Buta Kala dari lingkungan
rumah, pekarangan, dan lingkungan sekitar. Khusus di Bali, pengrupukan biasanya
dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh yang merupakan perwujudan Buta Kala yang
diarak keliling lingkungan, dan kemudian dibakar. Tujuannya sama yaitu mengusir Buta
Kala dari lingkungan sekitar.
Tahap terakhir adalah melasti, yaitu menghanyutkan segala leteh (kotoran) ke
laut, serta menyucikan pretima. Upacara ini dilakukan di laut, karena laut dianggap
sebagai sumber amerta. Selambat-lambatnya pada tilem sore, melasti harus selesai.
Nyepi
Keesokan harinya, yaitu pada panglong ping 15 (atau tilem Kesanga), tibalah
Hari Raya Nyepi sesungguhnya. Pada hari ini dilakukan puasa Nyepi yang disebut
"Catur Brata" Penyepian dan terdiri dari amati geni (tiada berapi-api/tidak menggunakan
dan atau menghidupkan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak
bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan). Brata ini dilakukan
sejak sebelum matahari terbit. Menurut umat Hindu, segala hal yang bersifat peralihan,
selalu didahului dengan perlambang gelap. Misalnya seorang bayi yang akan beralih
menjadi anak-anak (1 oton/6 bulan), lambang ini diwujudkan dengan 'matekep
27
guwungan' (ditutup sangkar ayam). Wanita yang beralih dari masa kanak-kanak ke
dewasa (Ngeraja Sewala), upacaranya didahului dengan ngekep (dipingit). Demikianlah
untuk masa baru, ditempuh secara baru lahir, yaitu benar-benar dimulai dengan suatu
halaman baru yang putih bersih. Untuk memulai hidup dalam caka/tahun baru pun, dasar
ini dipergunakan, sehingga ada masa amati geni.
Intisari dari perlambang-perlambang lahir itu (amati geni), menurut lontar
"Sundari Gama" adalah "memutihbersihkan hati sanubari", yang merupakan kewajiban
bagi umat Hindu.
Tiap orang berilmu (sang wruhing tattwa jñana) melaksanakan brata
(pengekangan hawa nafsu), yoga ( menghubungkan jiwa dengan paramatma
(Tuhan), tapa (latihan ketahanan menderita), dan samadi (manunggal kepada
Tuhan, yang tujuan akhirnya adalah kesucian lahir batin).
Semua itu menjadi keharusan bagi umat Hindu agar memiliki kesiapan batin
untuk menghadapi setiap tantangan kehidupan di tahun yang baru. Kebiasaan merayakan
hari raya dengan berfoya-foya, berjudi, mabuk-mabukan adalah sesuatu kebiasaan yang
keliru dan mesti diubah.
Ogoh-Ogoh
Ogoh-ogoh di Bali lahir awal 1980-an. Idenya dari Gubernur Bali saat itu, Ida
Bagus Mantra. Ogoh-ogoh menjadi simbol hal buruk berupa patung dari bambu atau
kayu dengan wujud raksasa jahat (buta kala). Dulunya, ogoh-ogoh dibuat menjelang
Nyepi di hampir tiap banjar. Sehari menjelang Nyepi (disebut pengrupukan), ogoh-ogoh
itu diarak ke kuburan terdekat lalu dibakar. Ini sebagai simbol membakar hal-hal buruk
sebelum penyucian pas Nyepi yang juga tahun baru dalam kalender Bali.
28
Dua tahun terakhir, pemerintah Bali melarang adanya arak-arakan ogoh-ogoh.
Sebab, kadang-kadang memang terjadi kericuhan ketika membawa ogoh-ogoh.
Sepertinya larangan itu berlebihan. But, begitulah adanya. Sejak taun lalu, tidak ada lagi
pawai ogoh-ogoh. Sebagai gantinya, pemkot Denpasar ngadain lomba itu tadi. Kali ini
dalam rangka ultah Denpasar.
Karena lomba, bentuk ogoh-ogohnya pun tidak lagi konvensional berupa raksasa
berwajah jelek. Kemarin misalnya, ada ogoh-ogoh yang berwujud perempuan
berpakaian minim membawa jarum suntik dan minuman keras. Ada tulisannya Dewi
Kenikmatan Penyakit Masyarakat.
Tiap desa adat di Denpasar menampilkan ogoh-ogoh berukuran besar. Ada yang
bertugas memikul, memainkan musik, menari, atau membawa tulisan. Dari pukul satu
siang sampai sembilan malam, satu per satu ogoh-ogoh itu diarak. Bukan menang kalah
yang dicari. Tapi bagaimana bisa membuat tradisi itu tetap bertahan. Karena inilah hidup
di Bali sangat menyenangkan. Tiap ritual selalu bernuansa seni.
Dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi, umat Hindu, khususnya yang ada di
Bali, mengadakan pawai Ogoh-Ogoh.
Pawai ini berlangsung sehari sebelum Hari Raya Nyepi. Dahulu pawai ini diarak
antar Banjar pada satu tempat. Berhubung rawan dengan adanya persinggungan emosi
yg mudah meletup antar pemuda Banjar, maka kebijakan tersebut diubah dengan
pengadakan parade pada tiap - tiap Banjar. Tidak boleh mengarak Ogoh-ogoh pada jalur
Banjar lain.
Ogoh-ogoh selalu digambarkan sebagai sosok-sosok yang jelek, wujud berbentuk
Kala, Buta, monster dan lain sebagainya. Penggambaran ini sebagai cerminan dari sisi
29
gelap manusia. Yang penuh dengan angkara murka, nafsu, keserakahan dan sisi jahat
lainnya.
Setelah ogoh-ogoh ini diarak dan diadakan atraksi antara penggusung masing-
masing, maka Ogoh-ogoh tersebut akan dirusak atau dibakar. Pembakaran Ogoh2 ini
sebagai bentuk simbolik bahwa sebelum memasuki Hari Raya Nyepi, maka diharapkan
umat Hindu bersih jiwa dan raga dari sifat-sifat angkara murka yang durjana.
Kembali bersih dan siap untuk amati rasa, amati geni, amati karya Tuhan Yang
Maha Esa. Sambut Nyepi sebagai gegambar nyata akan alam kubur, gelap, sepi tanpa
bisa beraktivitas seperti ketika kita masih diberi kehidupan oleh Tuhan Alam Semesta.
2.3.4 Data Paskah
Paskah merupakan perayaan umat Kristiani dan Katholik atas kebangkitan Tuhan
Yesus. Masa Paskah dimulai dari Pekan Suci sampai Pentakosta. Dalam Pekan Suci
umat Kristen memperingati kematian dan kebangkitan Yesus dari alam maut/kematian.
Pekan Suci sendiri terdiri dari hari:
• Minggu Palma (Palem), saat Yesus masuk kota Yerusalem dan disambut serta
dielu-elukan sebagai seorang raja.
• Kamis Putih, saat Yesus mengadakan Perjamuan Malam terakhir bersama para
muridNya.
• Jum'at Agung, saat Yesus diadili dan dijatuhi hukuman mati oleh Pontius Pilatus,
disalibkan, wafat, dan dimakamkan.
• Sabtu Suci / Sunyi, saat Yesus turun ke tempat penantian, ke dunia orang mati,
untuk mengabarkan Injil.
30
• Minggu Paskah, saat Yesus bangkit kembali dengan mulia dari antara orang
mati.
Dengan ini umat Kristen menggantikan perayaan Paskah umat Yahudi, yang
disebut Pesakh (dari bahasa Ibrani חספ ). Pada saat itu umat Yahudi memperingati
keluarnya bangsa Yahudi dari tanah Mesir yang dipimpin oleh nabi Musa, sebagaimana
tertulis dalam kitab Perjanjian Lama Keluaran.
Setelah kebangkitan-Nya, Yesus beberapa kali menampakkan diri-Nya,
sebagaimana tercatat dalam kitab Injil. Pada suatu peristiwa penampakanNya, Yesus
menunjuk St. Petrus sebagai pemimpin atas kawanan domba-Nya, atau yang kita kenal
sebagai Paus pertama. Ketika genap empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya, Yesus
naik ke surga.
Sepuluh hari kemudian, Roh Kudus turun atas diri para rasul dalam rupa lidah-
lidah api, sebagaimana yang dijanjikan oleh Yesus sendiri. Hal inilah yang menjadikan
para murid-Nya mampu bercakap-cakap dalam pelbagai bahasa yang tidak mereka kenal
sebelumnya. Peringatan turunnya Roh Kudus ini disebut Pentakosta, yang berarti hari
kelima puluh dalam bahasa Ibrani, karena terjadi 50 hari setelah Minggu Paskah.
Telur Paskah
Telur Paskah berasal dari tradisi kesuburan kaum Indo-Eropa. Bagi para leluhur
kita yang belum mengenal ajaran Kristiani, sungguh merupakan peristiwa yang
menakjubkan menyaksikan suatu makhluk hidup yang baru muncul dari suatu obyek
yang tampaknya mati. Bagi mereka, telur merupakan simbol musim semi. Di masa
silam, di Persia, orang biasa saling menghadiahkan telur pada saat equinox musim semi,
yang bagi mereka juga menandakan dimulainya tahun yang baru.
31
Pada masa Kristen, telur mendapatkan makna religius, yaitu sebagai simbol
makam batu darimana Kristus keluar menyongsong hidup baru melalui Kebangkitan-
Nya. Selain itu ada alasan yang sangat praktis menjadikan telur sebagai tanda istimewa
sukacita Paskah, yaitu karena, dulu, telur merupakan salah satu makanan pantang selama
Masa Prapaskah. Kaum beriman sejak awal telah mewarnai telur-telur Paskah dengan
warna-warna cerah, meminta berkat atasnya, menyantapnya, serta memberikannya
kepada teman dan sahabat sebagai hadiah Paskah.
Tradisi telur Paskah berkembang di antara bangsa-bangsa Eropa utara dan di
Asia segera sesudah mereka masuk Kristen. Tetapi, di antara bangsa-bangsa Eropa
selatan, dan dengan demikian juga di Amerika Selatan, tradisi telur Paskah tidak pernah
menjadi populer.
Ritual Romawi mempunyai tata cara khusus untuk pemberkatan telur-telur
Paskah:
“Kami mohon kepada-Mu, ya Tuhan, untuk menganugerahkan berkat-Mu atas telur-telur
ini, menjadikannya makanan yang sehat bagi umat beriman, yang dengan penuh syukur
menyantapnya demi menghormati Kebangkitan Tuhan kami Yesus Kristus.”
Pada abad pertengahan, menurut tradisi telur-telur dibagikan pada Hari Raya
Paskah kepada semua pelayan. Terdapat catatan bahwa Raja Edward I dari Inggris
(1307) memerintahkan agar 450 butir telur direbus menjelang Paskah, diberi warna atau
dibungkus dengan daun keemasan, yang kemudian akan dibagi-bagikannya kepada
seluruh anggota keluarga kerajaan pada Hari Raya Paskah.
Di beberapa daerah di Irlandia, anak-anak mengumpulkan telur-telur angsa dan
bebek sepanjang Pekan Suci, untuk diberikan sebagai hadiah pada Minggu Paskah.
Sebelumnya, pada Minggu Palma, mereka membuat sarang-sarang kecil dari batu, dan
32
sepanjang Pekan Suci mereka mengumpulkan sebanyak mungkin telur, menyimpannya
dalam sarang-sarang batu mereka yang tersembunyi. Pada Minggu Paskah, mereka
memakan semuanya, membaginya dengan anak-anak lain yang masih terlalu kecil untuk
mengumpulkan telur-telur mereka sendiri.
Orang-orang dewasa juga memberikan telur-telur sebagai hadiah di Irlandia.
Jumlah telur yang akan dihadiahkan ditentukan menurut peribahasa kuno di kalangan
rakyat Irlandia: “Satu telur untuk pria sejati; dua telur untuk pria terhormat; tiga telur
untuk yang miskin; empat telur untuk yang termiskin [pengemis].”
Di kebanyakan negara, telur-telur diberi warna polos dengan pewarna dari
tumbuh-tumbuhan. Di kalangan orang Chaldean, Syria dan Yunani, kaum beriman
saling menghadiahkan telur-telur berwarna merah demi menghormati darah Kristus. Di
daerah-daerah di Jerman dan Austria, hanya telur-telur berwarna hijau saja yang
dipergunakan pada Hari Kamis Putih, tetapi telur-telur yang berwarna-warni
dipergunakan selama perayaan Paskah. Orang-orang Slavic membuat pola-pola istimewa
dengan emas dan perak. Di Jerman dan di beberapa negara Eropa tengah, telur-telur
yang dipergunakan untuk memasak hidangan Paskah tidak dipecahkan, melainkan
ditusuk dengan jarum di kedua ujungnya, lalu isinya dikeluarkan dengan meniupnya ke
dalam mangkok. Kulit-kulit telur kosong diberikan kepada anak-anak untuk
dipergunakan dalam berbagai macam permainan Paskah. Di beberapa daerah di Jerman,
kulit-kulit telur kosong tersebut digantungkan pada semak-semak dan pohon sepanjang
Pekan Paskah, mirip pohon Natal. Orang-orang Armenia menghiasi kulit telur kosong
mereka dengan gambar-gambar Kristus yang Bangkit, Bunda Maria, dan gambar-
gambar religius lainnya, untuk diberikan kepada anak-anak sebagai hadiah Paskah.
33
Merayakan Paskah Dengan Telur-Telur Cantik
Selain Natal, Paskah adalah hari keagamaan umat Kristen yang paling dirayakan.
Masa-masa Kebangkitan Kristus itu awalnya hanya diperingati dengan nuansa
keagamaan yang kental.
Kini, Paskah tak cuma dirayakan dengan kebaktian. Ada pesta meriah yang
mengiringi peringatan peristiwa Kebangkitan Kristus. Dan, salah satu komponen pesta
yang terkenal adalah telur. Saling bertukar telur adalah tradisi kuno yang sudah ada
berabad-abad lalu. Telur disimbolkan sebagai kelahiran kembali di banyak kebudayaan.
Untuk mempercantik telur, para petani senang membungkusnya dengan daun emas atau
memberi warna-warna cerah dengan merebus telur-telur bersama daun-daun atau
kelopak bunga tertentu. Tradisi lama itu tak pernah dilewatkan hingga kini. Bertukar
atau berburu telur cantik menjadi kegiatan paling digemari anak-anak pada saat Paskah.
2.3.5 Data Waisak
Hari Waisaka atau Waisak merupakan hari suci agama Buddha. Hari Waisak
juga dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Vesak di
Malaysia dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan Wesak di Sri Lanka.
Dirayakan dalam bulan Mei pada waktu terang bulan (purnama sidhi) untuk
memperingati 3 (tiga) peristiwa penting, yaitu:
1. Lahirnya Pangeran Siddharta di Taman Lumbini di tahun 623 S.M.
2. Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-
Gaya pada usia 35 tahun di tahun 588 S.M.
3. Buddha Gautama mangkat di Kusinara pada usia 80 tahun di tahun 543 S.M.
Umat Budha Maknai Hari Raya Waisak Dengan Beribadah
34
Umat Buddha supaya dapat memaknai Hari Raya Waisak 2550, yang jatuh 13
Mei 2006, dengan melaksanakan ibadah di Vihara maupun secara nasional di komplek
Candi Borobudur, kemudian di tengah keluarga, kata Ketua Pengurus Cabang Majelis
Agama Buddha Treravada Indonesia Kota Semarang, D. Henry Basuki.
Dalam pembinaannya dihadapan umat Buddha di Vihara Tanah Putih Semarang,
Minggu, ia mengatakan, umat Buddha hendaknya dapat menunjukkan jatidirinya di
Vihara, di masyarakat maupun di rumah, dan perilaku berhari raya menyesuaikan
dengan kebiasaan di tempat tinggal.
Memaknai Hari Raya Waisak 2550, umat Buddha hendaknya dapat
menempatkan dirinya sebagai seseorang berhari raya, katanya. Ia menjelaskan,
eksistensi agama Buddha pernah lenyap sejak akhir abad ke-15, muncul kembali awal
abad ke- 20 dengan datangnya Bhikkhu Narada yang secara tekun mengajarkan kembali
ritual agama yang "hilang" sekitar 500 tahun. Bertitik tolak Perayaan Waisak 1953 di
Borobudur menandai eksisnya kembali agama Buddha di Bumi Indonesia.
Pengakuan Hari Raya Waisak, kata dia, merupakan salah satu tolok ukur eksistensi
agama Buddha yang diperjuangkan oleh pemuka agama Buddha sebagai hari raya resmi.
"Kalau pada saat ini kita rayakan Waisak dalam libur nasional, umat Buddha hendaknya
dapat memperoleh manfaat akan hari raya tersebut dengan menempatkan jatidirinya
sebagai umat Buddha Indonesia," katanya.
Mengenai upacara Waisak Nasional 2550 di Candi Borobudur, menurut dia,
umat Buddha hendaknya dapat menentukan pilihannya, hadir di Borobudur atau berada
di basis Vihara. Nilai peribadatannya sama. Bagi mereka yang tepat Hari Waisak tidak
dapat memperoleh manfaat libur karena pekerjaannya, peribadatan Waisak tetap wajib
35
dilaksanakan. "Kita dapat melaksanakan tugas maupun peribadatan secara bergantian,"
katanya.
Menyinggung rangkaian acara Waisak 2550 di Borobudur, kata dia, acara
dimulai 11 Mei 2006 dengan pengambilan air dari Umbul Jumprit, dekat Parakan.
Tanggal 12 Mei 2006 pengambilan api alam dari Merapen, sedangkan ucapara ritual
menyongsong detik waisak dilaksanakan di dalam Candi Mendut, 13 Mei 2006 pukul
13.00 WIB.
Prosesi atau kirap keagamaan dimulai pukul 14.30 WIB dari halaman Candi
Mendut, menyinggahi Candi Pawon menuju Pelataran Barat Candi Borobudur. Di
Pelataran Candi tersebut dilaksanakan Puja Bakti hingga senja, dilanjutkan dengan
dharmasanti (resepsi) di zona II kawasan candi Boroburudur, katanya. (Ant/Ba)
2.3.6 Data HUT Kemerdekaan RI
17 Agustus 1945 adalah hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Ir. Soekarno yang didampingi oleh Drs.
Muhammad Hatta di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini, Jakarta Pusat.
Peringatan detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka dipimpin oleh Presiden RI
selaku Inspektur Upacara. Peringatan ini biasanya disiarkan secara langsung oleh TVRI.
Acara-acara pada pagi hari termasuk: penembakan meriam dan sirene, pengibaran
bendera Sang Saka Merah Putih (Bendera Pusaka), pembacaan naskah Proklamasi, dll.
Pada sore hari terdapat acara penurunan bendera Sang Saka Merah Putih.
Setiap tahun pada tanggal 17 Agustus, rakyat Indonesia merayakan Hari
Proklamasi Kemerdekaan ini dengan meriah. Mulai dari lomba panjat pinang, lomba
makan kerupuk, sampai upacara militer di Istana Merdeka, seluruh bagian dari
36
masyarakat ikut berpartisipasi dengan cara masing-masing. Lomba-lomba tradisional
dalam perayaan Kemerdekaan RI meliputi Panjat pinang, Tarik tambang, Sepeda lambat,
Makan kerupuk
Panjat Pinang yaitu suatu permainan dengan memakai sebuah pohon pinang yang
tinggi dan batangnya dilumuri oleh pelumas disiapkan oleh panitia perlombaan. Di
bagian atas pohon tersebut, disiapkan berbagai hadiah menarik. Para peserta berlomba
untuk mendapatkan hadiah-hadiah tersebut dengan cara memanjat batang pohon. Oleh
karena batang pohon tersebut licin (karena telah diberi pelumas), para pemanjat batang
pohon sering kali jatuh. Akal dan kerja sama para peserta untuk memanjat batang pohon
inilah yang biasanya berhasil mengatasi licinnya batang pohon, dan menjadi atraksi
menarik bagi para penonton.
Tarik tambang merupakan perlombaan ini sudah sangat akrab ditelinga kita.
teriakan akan kalah sudah manjadi ciri khas dari perlombaan ini. dua regu yang
bertanding dari dua sisi bersaing agar tim mereka membuat pembatas melewati
Sedangkan dalam permainan makan kerupuk panitia perlombaan menyiapkan
kerupuk sejumlah jumlah peserta yang digantung dengan tali secara berjejer kepada
sebuah tali panjang. Para peserta berlomba untuk memakan kerupuk masing-masing, dan
pemenangnya adalah peserta yang paling cepat memakan habis kerupuknya. Tantangan
dari lomba ini adalah, peserta tidak diperbolehkan menggunakan tangan dalam memakan
kerupuk, peserta hanya diperbolehkan menggunakan mulutnya.
2.3.7 Data Idul Fitri
Idul Fitri adalah hari raya umat Islam, yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada
penanggalan Hijriyah. Karena penentuan 1 Syawal yang berdasarkan peredaran bulan
37
tersebut, maka Idul Fitri atau Hari Raya Puasa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda
setiap tahunnya apabila dilihat dari penanggalan Masehi.
Cara menentukan 1 Syawal juga bervariasi, sehingga boleh jadi ada sebagian
umat Islam yang merayakannya pada tanggal Masehi yang berbeda.
Pada tanggal 1 Syawal, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan
menyelenggarakan Shalat Ied bersama-sama di masjid-masjid yang ada, bahkan sering
tidak tertampung sehingga juga dilakukan di tanah lapang dan jalan raya (terutama di
kota besar), seperti halnya ketika Idul Adha.
Umat Islam di Indonesia menjadikan Idul Fitri sebagai hari raya utama, momen
untuk berkumpul kembali bersama keluarga, apalagi keluarga yang karena suatu alasan,
misalnya pekerjaan atau pernikahan, harus berpisah. Mulai dua minggu sebelum Idul
Fitri, umat Islam di Indonesia mulai sibuk memikirkan perayaan hari raya ini, yang
paling utama adalah Mudik atau Pulang Kampung, sehingga pemerintah pun
memfasilitasi dengan memperbaiki jalan-jalan yang dilalui.
Hari Raya Puasa Idul Fitri
Hari Raya Puasa merupakan perayaan yang dirayakan diseluruh dunia bagi
menandakan berakhirnya bulan puasa Ramadan di mana umat Islam akan berpuasa dan
beribadat dengan lebih tekun. Hari Raya Puasa bermula apabila anak bulan kelihatan,
menandakan bermulanya bulan Syawal, iaitu bulan ke sepuluh dalam kalender Hijrah
Islam. Anak bulan akan diperhatikan oleh pegawai bertugas pada sebelah petang hingga
waktu maghrib di beberapa tempat strategik di Malaysia.
Perayaan Hari Raya Puasa juga merupakan berakhirnya tempoh untuk membayar
zakat fitrah iaitu zakat yang dikenakan kepada mereka yang masih hidup sehingga masa
38
itu. Zakat fitrah tidak perlu dibayar bagi mereka yang telah meninggal. Kebiasaannya
orang Islam juga akan mula membayar zakat fitrah semenjak bulan puasa dan zakat
fitrah ini akan berhenti dikutip apabila sembahyang sunat Aidil Fitri dimulakan.
Perayaan Hari Raya Puasa bermula sebaik sahaja anak bulan disahkan kelihatan
oleh pemegang Mohor Besar Diraja, dimana takbir akan bergema di masjid-masjid
menandakan mulanya perayaan Hari Raya Puasa. Pada keesokkan harinya, pada awal
sebelah pagi, sesetengah orang akan pergi membersihkan perkuburan orang yang
disayangi dan berdoa agar roh mereka dirahmati Allah.
Pada hari raya, orang Islam disunatkan mengenakan pakaian yang paling cantik,
paling bersih, dan juga mengenakan wangi-wangian. Sembahyang sunat Hari Raya
Puasa sebanyak 2 rakaat pula akan diadakan pada sebelah pagi, biasanya agak lewat
sedikit berbanding Hari Raya Korban. Kita disunatkan untuk makan sedikit sebelum
menunaikan sembahyang sunat Aidil Fitri. Selain itu kita disunatkan juga untuk pergi
dan balik daripada mengerjakan sembahyang sunat Aidil Fitri melalui jalan yang
berlainan.
Selepas sembahyang, sekali lagi umat Islam akan berbondong-bondong melawati
perkuburan orang yang disayangi. Semua orang akan memakai pakaian baru dan selepas
itu, mereka yang muda akan memohon kemaafan daripada mereka yang tua. Selepas itu
semua orang akan menjamah pelbagai juadah yang disediakan sebelum ziarah dan
menziarahi antara sesama mereka.
Pada hari raya, Aidil Fitri, kita disuruh agar membantu mereka yang dari
golongan fakir miskin. Mereka yang malang ini jangan dilupakan dan hendaklan
diraikan dan diberi bantuan sekadar yang mampu.
39
Pada zaman nabi, perayaan Hari raya Aidil Fitri hanya disambut selama 1 hari
sahaja, berbanding dengan perayaan hari raya Aidil Adha yang disambut selama tiga
hari.
Selepas meraikan hari raya Aidil fitri, orang Islam juga disunatkan untuk
berpuasa enam hari atau 'puasa enam'. Puasa enam boleh dilakukan secara berturut-turut
atau berselang-seli tetapi mesti dihabiskan di dalam bulan Syawal. Ini berdasarkan sabda
Nabi S.A.W.
Ketupat
Ketupat atau Kupat adalah hidangan khas Asia Tenggara yang dibuat dari beras.
Beras ini dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa dan dikukus sehingga matang.
Ketupat paling banyak ditemui sekitar waktu Lebaran, ketika umat Islam merayakan
berakhirnya bulan puasa. Ketupat juga sering dihidangkan dengan sate. Bila dihidangkan
dengan tahu dan gulai menjadi kupat tahu.
Selain di Indonesia, ketupat juga dijumpai di Malaysia, Singapura dan
sebagainya. Di antara beberapa kalangan di Jawa, ketupat sering digantung di atas pintu
masuk rumah sebagai semacam jimat. Di Bali ketupat sering pula dipersembahkan
sebagai sesajian upacara.
2.3.8 Data Idul Adha
Idul Adha (atau di Malaysia dan Singapura, Hari Raya Haji, bahasa Arab: ديع
adalah sebuah hari raya Islam. Pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu (ىحضألا
ketika nabi Ibrahim (Abraham), yang bersedia untuk mengorbankan putranya Ismail
40
untuk Allah, akan mengorbankan putranya Ismail, kemudian digantikan oleh-Nya
dengan domba.
Pada hari raya ini, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan melakukan shalat
Ied bersama-sama di tanah lapang, seperti ketika merayakan Idul Fitri. Setelah shalat,
dilakukan penyembelihan hewan kurban, untuk memperingati perintah Allah kepada
Ibrahim yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya.
Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dulhijah, hari ini jatuh persis
70 hari setelah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan
puasa bagi umat Islam.
Pusat perayaan Idul Adha adalah sebuah desa kecil di Saudi Arabia yang
bernama Mina, dekat Mekkah. Di sini ada tiga tiang batu yang melambangkan Iblis dan
harus dilempari batu oleh umat Muslim yang sedang naik Haji.
Hari Idul Adha adalah puncaknya ibadah Haji yang dilaksanakan umat Muslim.
Hari Raya Korban Aidil Adha atau Hari Raya Haji merupakan perayaan yang
dirayakan diseluruh dunia bagi menandakan berakhirnya tempoh mengerjakan ibadat
haji di Mekah, yang merupakan rukun Islam kelima yang terakhir bagi mereka yang
mampu, dan menandakan bermulanya ibadat korban untuk dibahagi-bahagikan kepada
fakir miskin.
Aidiladha adalah perayaan yang istimewa kerana ia merupakan hari untuk umat
Islam memperingati kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dalam menunaikan perintah Allah
dan ke-sabaran anaknya Nabi Ismail dalam memenuhi perintah Allah s.w.t.
Selain itu, salah satu keistimewaan Aidiladha dan Hari Tasyrik ialah ibadat
korban. Ibadat korban ini hanya boleh dilakukan dalam empat hari iaitu bermula waktu
41
selepas khatib menyampaikan khutbah Aidiladha sehingga sebelum tenggelam matahari
pada hari ke-13 Zulhijah.
Dari segi bahasa, korban bermaksud dekat, manakala dari segi istilah ia
bermaksud menjalankan perintah agama atau taat kepada perintah Allah kerana ingin
mendekatkan diri kepada-Nya.
Hari Raya Korban jatuh pada hari kesepuluh pada bulan Zulhijjah, bulan terakhir
pada kalender Hijrah Islam. 10 Zulhijjah merupakan tarikh penting dalam sejarah Islam
di mana Nabi Adam dan isterinya Hawa dikeluarkan dari syurga dan diturunkan ke bumi
sebelum berjumpa di padang Arafah, di luar bandar Mekah.
Pada hari raya, orang Islam disunatkan mengenakan pakaian yang paling cantik,
paling bersih, dan juga mengenakan wangi-wangian. Pada pagi hari raya korban, umat
Islam akan mengerjakan sembahyang sunat Hari Raya sebanyak 2 rakaat akan diadakan
pada sebelah pagi, biasanya agak awal sedikit berbanding Hari Raya Aidil Fitri.
Selain itu, salah satu keistimewaan Aidil Adha dan Hari Tasyrik ialah ibadat
korban. Ibadat korban ini hanya boleh dilakukan dalam empat hari iaitu bermula waktu
selepas khatib menyampaikan khutbah Aidil Adha sehingga sebelum tenggelam
matahari pada hari ke-13 Zulhijah.
Selepas bersembahyang, upacara korban akan dimulakan. Lembu, kambing, dan
biri-biri yang dikorbankan akan disembelih secara beramai-ramai di kawasan masjid
sebelum dibahagi-bahagikan kepada orang ramai terutamanya kepada golongan fakir
miskin.
Hari Raya Aidil Adha disambut ketika umat Islam membuat penziarahan ke
Mekah, mengunjung Kaabah dan melakukan korban sembelihan. Al-Quran tidak
42
menyatakan, tetapi umat Islam memegang bahawa perayaan korban ini memperingati
kesanggupan Nabi Ibrahim untuk menyerahkan anaknya sebagai korban kepada Tuhan.
Selepas sembahyang, sekali lagi umat Islam akan berbondong-bondong melawati
perkuburan orang yang disayangi. Semua orang akan memakai pakaian baru dan selepas
itu yang muda akan memohon kemaafan daripada yang tua. Selepas itu semua orang
akan menjamah pelbagai juadah yang disediakan sebelum ziarah dan menziarahi sesama
mereka.
2.3.9 Data Natal
Natal, dari bahasa Portugis yang berarti "kelahiran" adalah hari raya bagi umat
Kristen. Dalam hari ini yang jatuh pada tanggal 25 Desember, kelahiran Yesus Kristus
diperingati. Meski para pakar dewasa ini sepakat bahwa Yesus kemungkinan besar
sebenarnya tidak lahir pada hari ini, hari kelahirannya tetap dirayakan pada tanggal 25
Desember.
Sejarah Singkat Perayaan Natal
Awalnya, perayaan Natal diperkirakan berasal dari festival Romawi dan negara
Eropa lainnya yang menandai akhir masa panen dan masa titik balik matahari di musim
gugur. Menurut sejarah awal Romawi, penentuan tanggal 25 Desember sebagai masa
awal kelahiran Yesus Kristus dilakukan pada abad ke-4. Beberapa kebiasaan dari
perayaan yang masih bertahan sampai saat ini termasuk mendekorasi rumah dengan
tumbuh-tumbuhan hijau, pemberian hadiah, menyanyikan lagu-lagu dan menyiapkan
masakan istimewa.
43
Kaum Puritan beranggapan bahwa Natal bukan bagian dari Kekristenan. Mereka
tidak menemukan 25 Desember sebagai tanggal kelahiran Yesus di Alkitab dan berkeras
bahwa tanggal tersebut diperoleh dari masa perayaan musim dingin kaum penyembah
berhala di Roma kuno, Saturnalia. Pada tahun 1620, Kaum Puritan bekerja dalam proyek
pembangunan dan dengan terang-terangan mengabaikan perayaan Natal.
Pernyataan bahwa perayaan Natal mengalihkan orang dari kesalehan religius
berlanjut sampai Puritanisme menyusut. Pada tahun 1827, seorang Uskup Episkopal
menyatakan bahwa Iblis telah mencuri Natal dan membuatnya menjadi suatu festival
duniawi yang dirayakan dengan minum-minuman keras dan berbicara kasar. Sepanjang
tahun 1800, banyak pemimpin religius yang masih berusaha untuk bertahan pada hal itu.
Masa liburan tersebut dikembangkan lebih lanjut dari legenda Santo Nicholas.
Meskipun sejarah tidak mengkonfirmasi hal ini, orang yang dianggap Santo Nicholas
hidup pada abad ke-4 dan dipercaya sebagai seorang uskup di Asia Kecil. Banyak
peristiwa ajaib seputar dirinya yang diragukan, namun demikian, beberapa negara tetap
memakai namanya sebagai santo pelindung mereka. Ia dianggap sebagai santo pelindung
dari anak-anak, pelaut dan kaum miskin.
Untuk menghormatinya, Festival Santo Nicholas diadakan pada tanggal 6
Desember dan hadiah-hadiah diberikan pada malam sebelumnya. Tradisi ini kemudian
berkembang di banyak negara Eropa di abad ke-12. Akhirnya, karena Hari Santo
Nicholas dan Hari Natal sangat berdekatan, tradisi keduanya pun dikombinasikan.
Santo Nicolas memiliki berbagai karakter di negara-negara tertentu. Contohnya, Belanda
memiliki Sinter Klaas; Father Chrismas yang memberikan hadiah di Inggris Raya; Père
Noël melakukan hal yang sama di Perancis; dan di Jerman terdapat Santo Nicholas yang
44
memiliki banyak nama termasuk Klaasbuur, Burklaas, Rauklas, Bullerklaas, dan
Sunnercla, meskipun Father Christmas juga menjadi popular. Di Amerika Serikat, nama
Sinter Klaas menjadi Santa Claus.
Natal meraih popularitas saat berubah menjadi perayaan domestik, setelah
publikasi Clement Clarke Moore 'Kunjungan dari Santo Nicholas' dan gambar Thomas
Nast di Harper's Weekly, yang menggambarkan gambaran Santa dengan janggut putih
yang memberikan hadiah bagi anak-anak. Penekanan baru ini mengurangi kekuatiran
para pemimpin religius bahwa perayaan itu akan berakhir dengan minum-minum dan
berserapah.
Peringatan Hari Natal
Dalam hari raya Natal kelahiran Yesus di Betlehem, sebuah desa kecil di selatan
Yerusalem, diperingati. Menurut Injil Perjanjian Baru, ketika itu Kaisar Agustus
memerintahkan seluruh rakyat kerajaan Romawi untuk pulang ke daerahnya masing-
masing karena akan mengadakan sensus. Lalu Yusuf dan Maria orangtua Yesus pergi ke
Betlehem. Di sana karena tidak ada penginapan mereka bermalam di sebuah kandang.
Lalu Yesus dilahirkan dan ditaruh di atas sebuah palungan (tempat makan hewan).
Kelahiran Yesus dalam Kitab Suci
Cerita kelahiran Yesus dalam Injil Perjanjian Baru ditulis dalam kitab Matius
(1:18-25) dan Lukas (2:1-21).
Dalam Al-Qur'an, kitab suci umat Muslim, kelahiran Yesus atau Nabi Isa
dikisahkan dalam Sura ke 19, Sura Maryam.
45
Pohon Natal
Dari mana asal mula tradisi memasang pohon Natal? Kelihatannya tak seorang
pun tahu dengan pasti siapa yang memulai tradisi tersebut untuk merayakan kelahiran
Tuhan Yesus, namun ada cukup banyak legenda/cerita yang beredar di kalangan orang
Kristen sendiri, di antaranya adalah:
Pengalaman "supranatural" Santo Bonifacius
Menurut sebuah legenda, ada seorang rohaniawan Inggris bernama Santo
Bonifacius yang memimpin beberapa gereja di Jerman dan Perancis. Suatu hari dalam
perjalanannya dia bertemu dengan sekelompok orang yang akan mempersembahkan
seorang anak kepada dewa Thor di sebuah pohon oak. Untuk menghentikan perbuatan
jahat mereka, secara ajaib St. Boniface merobohkan pohon oak tersebut dengan pukulan
tangannya. Setelah kejadian yang menakjubkan tersebut di tempat pohon oak yang
roboh tumbuhlah sebuah pohon cemara.
Martin Luther dan pohon cemaranya
Cerita lain mengisahkan kejadian saat Martin Luther, tokoh Reformasi Gereja,
sedang berjalan-jalan di hutan pada suatu malam. Terkesan dengan keindahan gemerlap
jutaan bintang di angkasa yang sinarnya menembus cabang-cabang pohon cemara di
hutan, Martin Luther menebang sebuah pohon cemara kecil dan membawanya pulang
pada keluarganya di rumah. Untuk menciptakan gemerlap bintang seperti yang
dilihatnya di hutan, Martin Luther memasang lilin-lilin pada tiap cabang pohon cemara
tersebut.
Pro-Kontra Pohon Natal
Terlepas dari kebenaran kisah-kisah di atas, hingga hari ini pemasangan Pohon
Natal masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan umat Kristen. Bagi orang-orang
46
yang tidak berkenan dengan pohon Natal, mengisahkan bahwa pada jaman dahulu
bangsa Romawi menggunakan pohon cemara untuk perayaan Saturnalia, mereka
menghiasinya dengan hiasan-hiasan kecil dan topeng-topeng kecil, karena pada tgl 25
Desember ini adalah hari kelahiran dewa matahari, Mithras, yang asal mulanya dari
Dewa Matahari Iran yang kemudian dipuja di Roma. Demikian pula hari Minggu adalah
hari untuk menyembah dewa matahari sesuai dari arti kata Zondag, Sunday atau
Sonntag. Perlu diketahui juga bahwa dewa-dewa matahari lainnya, seperti Osiris, dewa
matahari orang Mesir, dilahirkan pada tanggal 27 Desember. Demikian pula Dewa
matahari Horus dan Apollo lahir pada tanggal 28 Desember.
Maka dari itu ada aliran-aliran gereja tertentu yang mengharamkan tradisi pohon
Natal, sebab mereka menganggap ini sebagai pemujaan dewa matahari.
Pohon Natal bukanlah suatu keharusan di gereja maupun dirumah sebab ini
hanya merupakan simbol agar kehidupan rohani kita selalu bertumbuh dan menjadi saksi
yang indah bagi orang lain "evergreen". Pohon Natal (cemara) ini juga melambangkan
"hidup kekal", sebab pada umumnya di musim salju hampir semua pohon rontok
daunnya, kecuali pohon cemara selalu hijau daunnya.
2.4 Data Penyelenggara
Sampai saat ini, masih ada kesalahpahaman di kalangan masyarakat luas. Banyak
yang menganggap bahwa yang menerbitkan prangko adalah PT Pos Indonesia atau
bahkan sering disebut Kantor Pos dan Giro. Padahal, sesuai dengan aturan pemerintah
yang antara lain termuat dalam Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi
(Dirjen Postel) Nomor 23/Dirjen/2003, yang menerbitkan prangko adalah Direktorat
Jenderal Pos dan Telekomunikasi (Ditjen Postel). Dirjen Postel juga pemegang hak cipta
47
prangko. Sementara, PT Pos Indonesia sebenarnya bertugas mendistribusikan dan
menjual prangko kepada masyarakat luas.
2.4.1 Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi
2.4.1.1 Visi dan Misi
Visi
Terciptanya pembinaan penyelenggaraan pos, telekomunikasi dan informatika
yang dinamis dengan peran aktif seluruh potensi nasional.
Misi
• Meningkatkan kualitas pengaturan dan sumber daya manusia
• Meningkatkan pemerataan pelayanan ke seluruh pelosok nusantara
• Meningkatkan iklim usaha dan peran serta masyarakat
• Meningkatkan jenis dan kualitas pelayanan jasa
• Mendorong optimalisasi penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan yang tepat
guna
• Meningkatkan pembinaaan potensi pos, telekomunikasi dan informatika.
Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, berwenang merumuskan dan
melaksanakan kebijakan dan standardisasi di bidang pos dan telekomunikasi. Dalam
melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud di atas Direktorat Jenderal Pos dan
Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi:
• Penyiapan perumusan kebijaksanaan Departemen Komunikasi dan Informatika di
bidang pos, telekomunikasi dan informatika, spektrum frekuensi radio dan orbit
satelit.
48
• Pelaksanaan kebijakan di bidang pos, telekomunikasi dan informatika, spektrum
frekuensi radio dan orbit satelit.
• Perumusan standardisasi, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pos,
telekomunikasi dan informatika, spektrum frekuensi radio dan orbit satelit.
• Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi.
• Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi.
2.4.1.2 Fungsi Ditjen Postel
Selama ini, Ditjen Postel 3 (tiga) fungsi pokok di bidang penyelenggaraan pos
dan telekomunikasi nasional, yaitu: pengaturan, pengawasan dan pengendalian. Fungsi
pengaturan meliputi kegiatan yang bersifat umum dan teknis operasional yang antara
lain diimplementasikan dalam bentuk pengaturan perizinan dan persyaratan dalam
penyelenggaraan pos dan telekomunikasi. Fungsi pengawasan merupakan suatu fungsi
dari Ditjen Postel untuk memantau dan mengawasi seluruh kegiatan penyelenggaraan
pos dan telekomunikasi agar tetap berada dalam koridor peraturan perundang- undangan
yang berlaku.Sedangkan fungsi pengendalian merupakan fungsi yang bertujuan memberi
pengarahan dan bimbingan terhadap penyelenggaraan pos & telekomunikasi, termasuk
juga agar penegakan hukum (law enforcement) di bidang penyelenggaraan pos dan
telekomunikasi dapat dilaksanakan dengan baik.
Ketiga fungsi di atas merupakan pengejawantahan dari fungsi penetapan
kebijakan yang dimiliki oleh Menteri Komunikasi dan Informatika selaku Menteri yang
ruang lingkupnya di bidang pos dan telekomunikasi. Fungsi penetapan kebijakan
merupakan fungsi strategis yang dimiliki oleh Menteri dalam hal perumusan
perencanaan dasar strategis dan perencanaan dasar teknis pos dan telekomunikasi
49
nasional. Dengan demikian, maka pengaturan pengawasan dan pengendalian yang
dilaksanakan oleh Ditjen Postel mengacu kepada kebijakan yang telah ditentukan oleh
Menteri Komunikasi dan Informatika. Ditjen Postel selama ini selalu berusaha untuk
dapat mengimplementasikan semua kebijakan Menteri Komunikasi dan Informatika di
bidang pos & telekomunikasi dengan baik, sehingga penyelenggaraan pos &
telekomunikasi nasional dapat dinikmati oleh rakyat banyak dan tidak terbatas pada
masyarakat di kota-kota besar saja.
2.4.1.3 Sub Direktorat Prangko dan Filateli
Mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur
penerbitan prangko dan benda-benda filateli dan bimbingan teknis di bidang filateli dan
penyusunan data informasi prangko dan filateli. Dalam melaksanakan tugas, Sub
Direktorat Prangko dan Filateli menyelenggarakan fungsi:
1. Pembinaan di bidang prangko dalam rangka penerbitan prangko.
2. Pembinaan di bidang filateli dan evaluasi kerja sama filateli.
Sub Direktorat Prangko dan Filateli terdiri dari:
1. Seksi Prangko, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
pedoman, norma, kriteria, prosedur dan bimbingan serta evaluasi pelaksanaan
kegiatan di bidang penerbitan prangko dan penyiapan bahan penerbitan prangko
bersama antar bangsa.
2. Seksi Filateli dan Informasi, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur penerbitan benda-benda filateli,
bimbingan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan filateli, penyusunan informasi prangko
50
dan filateli, penyiapan bahan hubungan filateli antar negara serta program
pemusnahan prangko dan filateli.
2.4.1.4 Flow Chart Proses Penerbitan Perangko
Tata cara pengiriman usulan penerbitan perangko:
Pertama, permohonan usulan penerbitan prangko diajukan dengan informasi
selengkap mungkin mengenai latar belakang atau alasan kenapa ingin prangko tersebut
diterbitkan, lalu rencana tanggal terbit yang diusulkan, serta mengenai rencana
peluncuran prangko itu pada hari terbit pertamanya. Selain itu, lengkapi pula usulan itu
dengan rekomendasi atau persetujuan instansi terkait.
Bila permohonan diterima, terutama untuk usulan yang disampaikan oleh
lembaga, badan, atau instansi tertentu, maka pihak pemohon diwajibkan membentuk tim
persiapan yang beranggotakan unsur-unsur pemohon, Ditjen Postel, PT Pos Indonesia,
percetakan prangko, dan unsur-unsur terkait lainnya. Pembentukan tim persiapan itu,
selambat-lambatnya 12 bulan sebelum rencana tanggal terbit prangko tersebut. Selama
51
ini, semua usulan yang masuk, biasanya kemudian disampaikan kepada Tim Nasional
Pembinaan Perprangkoan dan Filateli. Tim ini dibentuk oleh Dirjen Postel yang
anggotanya terdiri dari unsur Ditjen Postel, PT Pos Indonesia, Perum Peruri yang
mencetak prangko, organisasi filateli, instansi, lembaga, atau perorangan yang dianggap
ahli dalam bidangnya.
Tugas tim tersebut adalah membantu Dirjen Postel memberikan pertimbangan
mengenai permasalahan perprangkoan dan filateli, termasuk memberikan rekomendasi
usulan penerbitan prangko yang dapat diterbitkan menjadi prangko atau sebaliknya,
merekomendasikan menolak suatu usulan penerbitan prangko.Dalam rapatnya, tim
tersebut membahas berbagai aspek yang menyangkut usulan penerbitan prangko.
2.4.2 PT Pos Indonesia (Persero)
2.3.2.1 Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)
Tahun Uraian
26 - 8- 1746 Kantorpos pertama di Indonesia adalah di Batavia didirikan oleh
Gubernur Jendral GW Baron
1906 Posts Telegraafend Telefoon Diensts
27-9 - 1945 Jawatan PTT Republik Indonesia ditandai Pengambilalihan Kantor
Pusat PTT di Bandung oleh Angkatan Muda PTT dari
52
pemerintahan Militer Jepang. Tanggal tersebut diperingati sebagai
Hari Bakti Postel
1961 Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.240 Tahun 1961 status
Jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pos dan
Telekomunikasi
1965 PN Pos dan Telekomunikasi dibagi dua menjadi : PN Pos dan Giro
berdasarkan Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 1965 dan PN
Telekomunikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah No 30 Tahun
1965
1978 Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1978, status PN Pos
dan Giro diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro.
20 - 6-1995 Dasar Hukum :
Undang-undangNomor 1 Tahun 1995 tentang Perusahaan
Perseroan;
Peraturan Pemerintah RI Nomor 5 Tahun 1995 tentang Pengalihan
Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro menjadi
Perusahaan (Persero) (Lembaran Negara RI Tahun 1995 Nomor
11); Anggaran Dasar PT Pos Indonesia (Persero) yang tercantum
dalam akta Notaris Sutjipto, SH Nomor117 tanggal 20 Juni 1995
tentang Pendirian Perusahaan Persero PT Pos Indonesia,
sebagaimana telah diubah dengan akta Notaris Sutjipto, SH Nomor
89 tanggal 21 September 1998 dan Nomor111 tanggal 28 Oktober
1998
53
2.4.2.2 Visi dan Misi
Visi
Menjadi perusahaan Pos yang berkemampuan memberikan solusi terbaik dan
menjadi pilihan utama stakeholder domestik maupun global dalam mewujudkan
pengembangan bisnis dengan pola kemitraan, yang didukung oleh sumber daya manusia
yang unggul dan menjunjung tinggi nilai.
Misi
Memberikan solusi terbaik bagi bisnis, pemerintah dan individu melalui
penyediaan sistem bisnis dan layanan komunikasi tulis, logistik, transaksi keuangan, dan
filateli berbasis jejaring terintegrasi, terpercaya dan kompetitif di pasar domestik dan
global
2.4.2.3 Unit Bisnis
Salah datu unit bisnis PT pos Indonesia yaitu bidang Keuangan, Regular, Ritel,
Filateli, Properti, Express, Admail, Total Logistik, e-bisnis.
2.5 Karakteristik Produk
Nama Produk : Prangko seri “ 9 Perayaan Besar Sepanjang Tahun”
Produk yang dipasarkan adalah prangko karena pada akhir-akhir ini benda-benda
filateli makin banyak digemari untuk dijadikan sebagai objek koleksi, dalam hal ini
khususnya prangko yang sudah menjadi pandangan umum bagi masyarakat. Kegemaran
dalam mengumpulkan prangko dapat menanamkan sifat-sifat yang dapat berguna atau
melatih diri untuk lebih sabar, tekun, dan rapi pada diri seseorang. Selain itu prangko
juga merupakan sumber pengetahuan dan informasi. Usaha yang ditempuh dengan
54
mengadakan acara-acara yang dapat mengundang para penggemar filateli, serta dunia
filateli dapat berkembang dengan baik dan sehat. Sikap sehat yang dimaksud yaitu para
penggemar filateli menghargai prangko sebagai hasil karya yang mempunyai nilai
tersendiri bagi setiap penggemarnya. Sifat yang kurang sehat yang sering dilakukan oleh
banyak penggemar filateli hanya memburu prangko sebagai objek untuk investasi dan
kesenangan.
Produk yang dipasarkan adalah prangko peringatan dengan tema hari perayaan
besar yang ada di Indonesia. Tema hari perayaan yang sebagian merupakan hari besar
keagamaan digunakan karena pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
modern maka hal-hal yang dapat mempererat silahturami dan semangat persatuan
seringkali luput atau terlupakan dari perhatian masyarakat. Pada saat ini keberadaannya
di Indonesia kurang diperhatikan. Jika dipelajari lebih dalam, maka setiap hari perayaan
tersebut merupakan sesuatu yang sangat kompleks dan menarik sekali karena setiap
perayaan tersebut memiliki latar belakang. Maka dari itu untuk lebih mempererat tali
silahturahmi serta persatuan dan kesatuan maka dibuatlah prangko tersebut.
Desain Prangko seri “ 9 Perayaan Besar Sepanjang Tahun” merupakan prangko
yang terdiri dari 9 desain prangko sub tema. Subtema tersebut meliputi:
1. Perayaan Tahun Baru Masehi
2. Perayaan Tahun Baru Imlek 2559.
3. Perayaan Hari Raya Nyepi.
4. Perayaan Hari Raya Paskah
4. Perayaan Hari Raya Waisak.
5. Perayaan Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2008.
6. Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1 syawal 1429 Hijriah.
55
7. Perayaan Hari Raya Idul Adha1429 Hijriah.
8. Perayaan Hari Raya Natal
Penerbitan Prangko seri “9 Perayaan Besar Sepanjang Tahun” diawali dengan
Prangko Sub tema Tahun Baru 2008 sebagai launching pertama kali. Setiap prangko Sub
tema dan barang filateli yang bersangkutan akan diedarkan tepat pada hari H (hari
perayaan tersebut). Contoh: Prangko Perayaan Tahun Baru Masehi, 1 Januari 2008 akan
diedarkankan tepat pada tanggal 1 Januari 2008 di outlet-oultet kantor pos yang
tersedia. Begitu pula Prangko Sub Tema yang lainnya. Jika semua perayaan selama
tahun 2008 sudah terlewati, maka semua prangko sub tema sudah diterbitkan . Orang
yang mengikuti terus pengeluaran seri ini maka akan dapat mengumpulkan secara utuh
semua prangko seri “ 9 Perayaan Besar Sepanjang Tahun”.
Sistem penerbitan yang bertahap seperti ini dilakukan supaya membuat dunia
filateli menjadi lebih menarik. Seperti yang kita ketahui sebelumnya, jika ada suatu seri
prangko terbit maka kita bisa langsung membeli komplit tanpa adanya tantangan. Jika
ingin mengumpulkan secara utuh prangko seri “Perayaan Besar Sepanjang Tahun” maka
harus mengikuti atau melewati perayaan-perayaan besar tersebut selama setahun.
Dengan sistem penerbitan seperti ini maka muncullah istilah “Permainan Filateli”.
Penerbitan desain prangko seri “ 9 Perayaan Besar Sepanjang Tahun” ini
memiliki keunikan. Keunikan tersebut meliputi:
- Dengan sistem penerbitan yang bertahap, terciptanya istilah “Permainan Filateli”
dalam dunia filateli.
- Perangko yang di dalamnya tersirat keanekaragaman suku, agama, budaya
internasional serta identitas budaya bangsa Indonesia yang dimuat dalam 1 tema.
56
2.6 Target Sasaran
Potensi pasar dari prangko peringatan ini adalah semua orang yang
menggunakan jasa pos untuk mengirim surat. Selain itu juga ada potensi pasar
yang lebih khusus yaitu para penggemar filateli dalam hal ini adalah kolektor
prangko, Baik kolektor perangko dalm negri maupun luar negri karena biasanya prangko
peringatan ini adalah prangko yang tergolong langka serta banyak diminati dan jumlah
cetak dari prangko peringatan ini biasanya juga dibatasi. Prangko ini dicetak dalam
jumlah tertentu, walaupun sudah habis dan banyak yang mencari untuk koleksi, tidak
akan dicetak ulang, begitu juga masa penjualan dan masa berlaku prangko itu
mempunyai batas waktu tertentu.
Selain pecinta filateli, target prangko ini yaitu orang yang suka berinvestasi,
pecinta identitas budaya Negara. Prangko juga merupakan barang investasi. Jika berseri
utuh dan berumur lama serta langka akan menjadi barang antik yang mahal harganya di
kemudian hari. Di dalam dunia filateli, terkadang beberapa kesalahan yang terjadi, baik
pada desain prangko, stempel, maupun benda filateli yang lain, memberikan nilai
tambah pada benda filateli itu sendiri dan biasanya dicari oleh para kolektor.
Selain itu benda-benda filateli yang sudah langka dan sulit didapat mempunyai nilai
filatelis yang cukup tinggi.
2.7 Analisa SWOT
2.7.1 Strength ( Kekuatan )
1. Dalam 1 seri ada 9 sub tema atau banyak prangkonya.
57
2. Dengan sistem penerbitannya secara bertahap maka ada tantangan dalam
mengumpulkan prangko dengan menantikan penerbitan prangko di hari besar
selanjutnya (permainan filateli).
3. Perangko peringatan ini penerbitan dan masa berlakunya terbatas maka menjadi
koleksi langka.
4. Dalam 1 tema memperlihatkan budaya suku, budaya agama, budaya nasional serta
budaya internasional. Serta dalam setiap subtema terdapat ciri kas bangsa Indonesia.
5. Terdapat pesan moral yaitu:
a. Prangko seri tersebut merupakan satu kesatuan artinya, jika salah satu sub tema
terlewatkan, maka prangko seri tersebut bukanlah satu kesatuan lagi.
b. Mengenal kebudayaan nasional di Indonesia, artinya pengkoleksi mengenal
kebudayaan perayaan yang ada lewat prangko.
2.7.2 Weakness ( Kelemahan )
1. Karena ini perangko peringatan maka penerbitannya tidak banyak.
2. Karena penerbitannya tidak bersamaan, jadi pengkoleksi lupa pada hari H penerbitan
prangko sub tema.
3. Untuk mendapatkannya, orang harus ke kantor pos/ tidak dijual umum.
2.7.3 Opportunities (Kesempatan)
1. Adanya Tahun Baru 2008 sebagai awal peluncuran prangko.
2. Belum pernah ada sistem penerbitan perangko dengan teknik ”Permainan Filateli”.
58
2.7.4 Threat (Ancaman)
1. Penggunaan media elektronik untuk saling mengucapkan hari raya lebih populer dan
praktis daripada surat menyurat.
2. Orang menganggap surat menyurat itu kuno.