BAB 2
-
Upload
ervina-yuliyanti-pratikno -
Category
Documents
-
view
71 -
download
17
Transcript of BAB 2
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
2.1 UmumSebelum merancang sebuah lapangan terbang salah satu hal yang diperlukan adalah data mengenai karakteristik pesawat terbang secara umum untuk merencanakan prasarananya. Karakteristik pesawat terbang sangat berpengaruh terhadap penetapan ukuran komponen lapangan terbang. Karakteristik pesawat dapat dilihat dari berbagai hal yang ditinjau yaitu dari komponen pesawat tersebut, ukuran fisik pesawat, dan dari beban pesawat tersebut.
2.1.1 Komponen PesawatKomponen komponen dari sebuah pesawat itu sendiri terdiri dari badan pesawat, sayap pesawat, propeller, mesin yang digunakan, roda, leading edge, vertical fin, pengendali gerak dan flap yang berguna untuk meningkatkan gaya angkat pesawat.
2.1.2 Ukuran Fisik PesawatUkuran fisik pesawat ini berguna dalam perencanaan bagian bagian sisi udara bandar udara. Ukuran fisik pesawat yang perlu kita ketahui untuk merencanakan bandar udara, yaitu:1. Lebar sayap (Wingspan)Wing Span adalah lebar bentang sayap utama pesawat dari ujung paling kanan sampai ujung yang paling kiri. Fungsinya dalam perencanaan aerodrome adalah untuk menentukan daerah bebas di kiri dan kanan lintasan. Selain itu, wing span juga berfungsi dalam perencanaan taxiway. Untuk setiap jenis pesawat terbang panjang wing span ini berbeda beda.
2. Panjang badan pesawat (Length) dan Tinggi pesawat (Height)Panjang badan dan tinggi pesawat diperlukan untuk menentukan penyimpangan pesawat dan apron.3. Jarak roda (Wheel base)Jarak roda berguna untuk merencanakan tikungan sehingga tidak keluar dari arena landasan.4. Jarak antar roda pendaratan (Wheel tread)Konfigurasi roda pendaratan berguna dalam menentukan beban pesawat yang membebani runway, taxiway dan apron yang selanjutnya digunakan dalam perencanaan perkerasan.
2.1.3 Beban PesawatKomponen-komponen pada beban pesawat diperlukan untuk menentukan tebal lapis keras landing movement yang dibutuhkan. Beberapa jenis beban pesawat yang berhubungan dengan pengoperasian pesawat antara lain:1. Berat kosong operasi (Operating Weight Empty = OWE)Berat dasar pesawat terbang, tetapi tidak termasuk bahan bakar dan penumpang atau barang yang membayar.2. Muatan (Pay load)Produksi muatan (barang atau penumpang) yang membayar, diperhitungkan menghasilkan pendapat bagi perusahaan. Pertanyaan yang sering muncul, berapa jauh pesawat bias terban, jarak yang bias ditempuh pesawat disebut jarak tempuh (range). Banyak faktor yang mempengaruhi jarak tempuh pesawat, yang paling penting adalah pay load. Pada dasarnya pay load bertambah, jarak tempuhnya berkurang atau sebaliknya pay load berkurang, jarak tempuh bertambah.3. Berat bahan bakar kosong (Zero Fuel Weight = ZFW)Beban maksimum atau batasan berat yang terdiri dari berat operasi kosong, beban penumpang dan barang. Sehingga ketika pesawat sedang terbang tidak terjadi momen lentur yang berlebihan pada sambungan.
4. Berat Ramp maksimum (Maximum Ramp Weight = MRW) Beban maksimum untuk melakukan gerakan, atau berjalan dari parkir pesawat ke pangkal landas pacu. Selama melakukan gerakan ini, maka akan terjadi pembakaran bahan bakar sehingga pesawat akan kehilangan berat. 5. Berat maksimum lepas landas (Maximum Take Off Weight = MTOW) Beban maksimum pada awal lepas landas sesuai dengan bobot pesawat dan persyaratan kelayakan penerbangan. Beban ini meliputi berat operasi kosong, bahan bakar dan cadangan (tidak termasuk bahan bakar yang digunakan untuk melakukan gerakan awal) dan muatan (payload). 6. Berat maksimum pendaratan (Maximum Landing Weight = MLW) Beban maksimum pada saat roda pesawat menyentuh lapis keras (mendarat) sesuai dengan bobot pesawat dan persyaratan kelayakan penerbangan.
Batas-batas dan pembagian beban disebutkan dalam buku petunjuk tiap-tiap jenis pesawat terbang, yang mempunyai perhitungan lain dan ditentukan oleh pabrik. Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian beban pesawat saat pengoprasian, dapat dilihat pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Beban Pesawat Saat Pengoperasian
Komponen Pesawat Berat Dasar CrewGearMuatan Bahan Bakar
Man. T.o Trav. Ld. Res.
OWE Payload Max.payload ZFW MRW MTOW MLW + + + + + + + + + + + + + + + + + max. + max. + + + + + + + + + + + + + +
Sumber: Ir. H. Wardhani Sartono, 1992Catatan : Tanda (+) = diperhitungkan, Tanda ( ) = tidak diperhitungkan Man = Manuver (gerakan), T.o = Take off (tinggal landas)Trav = Travelling (perjalanan)Ld = Landing (mendarat)Res = Reserve (cadangan)
Untuk memberikan gambaran umum mengenai karakteristik setiap pesawat, maka berikut akan ditampilkan tabel karakteristik pesawat dengan berbagai tipe dan ukuran. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa setiap pesawat dengan tipe tertentu, memiliki karakteristik yang berbeda dengan pesawat lainnya.
Tabel 2.2Karakteristik Umum Pesawat TerbangAEROPLANE TYPEREF CODEAEROPLANE CHARACTERISTICS
ARFL
(m)Wing- span (m)OMGWS
(m)Length
(m)MTOW
(kg)TP
(kPa)
DHC2 BeaverBeechcraft:58 (Baron)100Britten Norman IslanderCessna:1722063104041A
1A1A1A
1A1A1A1A381
401628353
27227451872114.6
11.514.014.9
10.910.911.314.13.3
3.14.04.0
2.72.63.74.310.3
9.112.210.9
8.28.69.712.12490
244953522850
1066163923593810240
392-228
--414490
Partenavia P68Piper:PA 31 (Navajo) PA 341A
1A1A230
63937812.0
12.411.82.6
4.33.49.4
9.98.71960
29501814-
414-
Beechcraft 200Cessna:208A (Caravan)402C441DHC 6 Twin OtterDornier 228-2001B
1B1B1B1B1B592
29666954469552516.6
15.913.4515.119.817.05.6
3.75.64.64.13.613.3
11.511.111.915.816.65670
33103107446856705700735
-490665220-
DHC-71C68928.47.824.619505620
DHC-5E1D29029.310.224.122316-
Lear Jet 28/292A91213.42.514.56804793
Beechcraft 1900CASA C-212Embraer EMB110Metro II Metro III2B2B2B2B2B1098866119980099116.620.315.314.117.375.83.54.95.45.417.616.215.118.118.175307700567056706577-392586740740
ATR 42-200Cessna 550DHC-8:1003002C2C
2C2C1010912
948112224.615.8
25.927.44.96.0
8.58.522.714.4
22.325.7161506033
1565018642728700
805805
Lear Jet 55IAI Westwind 23A3A1292149513.413.72.53.716.815.9929810660-1000
BAe 125-400Canadair: CL600CRJ-2003B
3B3B1713
1737152715.7
18.921.213.3
4.04.015.5
20.926.7712480
18642215231007
11401117
Sumber: ICAO, 2008
AEROPLANE TYPEREF CODEAEROPLANE CHARACTERISTICS
ARFL
(m)Wing- span (m)OMGWS
(m)Length
(m)MTOW
(kg)TP
(kPa)
Cessna 650Dassault-Breguet: Falcon 900Embraer EMB 145Fokker F28-2000Metro 23Shorts SD3-603B3B
3B3B3B3B15811515
150016461341132016.319.3
2023.617.422.83.65.3
4.85.85.44.616.920.2
29.929.618.121.6997920640
192002948074841179310361300
-689742758
Bae:Jetstream 31Jetstream 41146-200146-300Bombadier GlobalExpressEmbraer: EMB 120EMB 1703C3C3C3C3C
3C3C14401500161516151774
1420160015.918.326.326.328.7
19.826.06.2-5.55.54.9
7.35.814.419.326.231.030.3
20.029.90695010433421854422542410
1150037200448-1138945-
828940
Fokker:F27-500F28-4000F50F100SAAB SF-3403C3C3C3C3C1670164017601695122029.025.129.028.121.47.95.88.05.07.525.129.625.235.519.72041232205208204445012371540779552920655
Airbus A300 B2Bombardier Dash 8 Q4003D
3D1676
135444.8
28.410.9
9.653.6
32.8142000
290001241
1020
Airbus A320-200Boeing:B717-200B737-200B737-300B737-400B737-800Embraer EMB 190McDonnell Douglas: DC9-30DC9-80/MD804C
4C4C4C4C4C4C
4C4C2058
213022952749249922562110
2134255333.9
28.428.428.928.935.828.72
28.532.98.7
6.06.46.46.46.46.6
6.06.237.6
37.830.630.536.539.536.24
37.845.172000
517105239061230630837053551800
48988725751360
-114513441400-1080
-1390
Airbus:A300-600A310-200Boeing:B707-300B757-200B767-200ER B767-300ER4D4D
4D4D4D4D23321845
308820572499274344.843.9
44.438.047.647.610.910.9
7.98.710.810.854.146.7
46.647.348.554.9165000132000
15131510886015650017236512601080
1240117213101310
McDonnell Douglas:DC8-63DC10-30Lockheed:L1011-100/200McDonnell DouglasMD11Airbus:A330-200A330-300A340-300A340-500A340-6004D4D
4D
4D
4E4E4E4E4E31793170
2469
2207
2713256022003275318545.250.4
47.3
51.7
60.360.360.363.7063.707.612.6
12.8
12.0
12.012.012.012.012.057.155.4
54.2
61.2
59.063.663.767.8075.30158757251744
211378
273289
23000023000025350036800036500013651276
1207
1400
14001400140014001400
Boeing:B747-SP B747-300B747-400B777-200B777-3004E4E4E4E4E2710329233832500314059.659.664.960.960.9312.412.412.412.812.656.370.470.463.7373.8631842037780039462528780029937014131323141014001400
Airbus A380-8004F335079.814.372.75600001400
Sumber: ICAO, 2008
2.1.4 Istilah dalam Perencanaan AerodomeDalam perencanaan karakteristik aerodrome, terdapat beberapa istilah yang sering digunakan dalam proses perencanaan suatu bandara, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Runway Runway adalah jalur perkerasan yang dipergunakan oleh pesawat terbang untuk mendarat (landing) atau lepas landas (take off). Menurut Horonjeff (1994), sistem runway di suatu bandara terdiri dari perkerasan struktur, bahu landasan (shoulder), bantal hembusan (blast pad), dan daerah aman runway (runway end safety area), sumber : Dr. Ari Sandhyavitri & Hendra Taufik, 2005.b. Runway Strip Merupakan suatu daerah yang meliputi runway dan stopway yang dipergunakan untuk mengurangi resiko kecelakaan pada pesawat pada saat pesawat tersebut keluar dari runway dan juga untuk melindungi pesawat yang flying over saat akan tinggal landas, maupun pada saat mendarat.c.Decleares Distance Merupakan jarak yang diinformasikan pada pilot berkenaan dengan keadaan suatu landasan yang akan dipergunakan oleh pesawat untuk mendarat, maupun untuk lepas landas. Decleared Distance ini terdiri dari TORA, TODA, ASDA, dan LDA.d.Take Off Run Available (TORA)Merupakan panjang suatu bagian runway yang dapat digunakan untuk pergerakan pesawat yang akan take off.e.Take Off Distance Available (TODA) Merupakan panjang TORA ditambah dengan panjang Clearway.f.Accelerate Stop Distance Available (ASDA)Merupakan panjang TORA ditambah dengan panjang stopway bila ada. Inilah panjang landasan yang tersedia bagi pesawat yang membatalkan take off-nya yang berkenaan dengan kerusakan mesin.
g.Landing Distance Available (LDA)Merupakan panjang bagian runway yang dinyatakan dapat digunAkan untuk pergerakan pesawat yang akan mendarat.h.Runway End Safety Area (RESA)Merupakan suatu area yang simetris, merupakan perpanjangan dari sumbu landasan dan berbatasan dengan dengan ujung strip yang berguna untuk mengurangi resiko kecelakaan pesawat.i.Taxiway Merupakan suatu jalan pada aerodrome yang dipergunakan untuk keperluan taxing pesawat atau sebagai jalan penghubung antara satu bagian dengan bagian lainnya dalam aerodrome.j.Taxiway StripMerupakan suatu daerah yang mrliputi taxiway yang bertujuan untuk menjaga operasi pesawat pada taxiway dan mengurangi resiko kecelakaan pesawat ketika pesawat berancang-ancang untuk mengudara.k.ApronMerupakan suatu daerah pada aerodrome yang digunakan untuk memberhentikan pesawat, untuk menaikan dan menurunkan penumpang, barang, surat dan kargo, serta untuk pengisian bahan bakar dan pemeliharaan pesawat.
2.2Karakteristik Desain Pesawat2.2.1 Pesawat McDonnell Douglas DC 9
Jenis Pesawat : McDonnell Douglas DC9-20Kode Huruf : CKode Angka :3ARFL : 1551 mBentang Sayap : 28,5 mPanjang Pesawat : 31,8 m 2.2.2 Aerodome Reference Field Length (ARFL)Menurut ICAO, ARFL adalah runway minimum yang dibutuhkan untuk lepas landas pada maximum sertificated take off weight, elevasi muka laut, kondisi atmosfir standar, keadaan tanpa angin bertiup, runway tanpa kemiringan (kemiringan = 0). Sedangkan pada umumnya, ARFL merupakan panjang lintasan minimum yang diperlukan oleh pesawat untuk lepas landas (Take off), dimana pesawat tersebut berada pada keadaan standar yaitu pada keadaan sedang mengangkut beban maksimum yang dimungkinkan, tanpa angin, pada tekanan atmosfir standar, landasan yang digunakan datar (kemiringan sama dengan nol) dan ketinggiannya sama dengan ketinggian permukaan air laut serta pada serta pada tekan atmosfir standar, seperti yang dikeluarkan oleh masing-masing pabrik pembuatannya.Jadi didalam perencanaan persyaratan-persyaratan tersebut harus dipenuhi dengan melakukan koreksi akibat pengaruh dari keadaan lokal. Adapun uraian dari faktor koreksi tersebut adalah sebagai berikut: a. Koreksi terhadap elevasi. Menurut ICAO bahwa panjang runway bertambah sebesar 7% setiap kenaikan 300 m (1000 ft) dihitung dari ketinggian di atas permukaan laut. Maka rumusnya adalah: Fe = 1 + 0.07
Dengan :Fe : faktor koreksi elevasi h : elevasi di atas permukaan laut (m)b. Koreksi terhadap temperatur Pada temperatur yang tinggi dibutuhkan runway yang lebih panjang sebab temperatur tinggi akan menyebabkan density udara yang rendah. Sebagai temperatur standar adalah 15 oC. Menurut ICAO panjang runway harus dikoreksi terhadap temperatur sebesar 1% untuk setiap kenaikan 1 oC. Sedangkan untuk setiap kenaikan 1000 m dari permukaaan laut rata-rata temperatur turun 6.5 oC. Dengan dasar ini ICAO menetapkan hitungan koreksi temperatur dengan rumus: Ft = 1 + 0.01 (T (15 - 0.0065h))Dengan :Ft : faktor koreksi temperatur T : temperatur dibandara, oCc. Koreksi kemiringan runway Faktor koreksi kemiringan runway dapat dihitung dengan persamaan berikut: Fs = 1 + 0.1 SDengan :Fs : faktor koreksi kemiringan S : kemiringan runway, %d. Kondisi permukaan runway Untuk kondisi permukaan runway hal sangat dihindari adalah adanya genangan tipis air (standing water) karena membahayakan operasi pesawat. Genangan air mengakibatkan permukaan yang sangat licin bagi roda pesawat yang membuat daya pengereman menjadi jelek dan yang paling berbahaya lagi adalah terhadap kemampuan kecepatan pesawat untuk lepas landas. Menurut hasil penelitian NASA dan FAA tinggi maksimum genangan air adalah 1.27 cm. Oleh karena itu drainase bandara harus baik untuk membuang air permukaan secepat mungkin.
Jadi panjang runway minimum dengan metoda ARFL dihitung dengan persamaan berikut:
ARFL =
Dengan Lro : Panjang runway rencana, m Fe : faktor koreksi elevasi Ft : faktor koreksi temperatur Fs : faktor koreksi kemiringan
2.2.3 Aerodrome Reference Code (ARC)Setelah panjang runway menurut ARFL diketahui dikontrol lagi dengan Aerodrome Reference Code (ARC) dengan tujuan untuk mempermudah membaca hubungan antara beberapa spesifikasi pesawat terbang dengan berbagai karakteristik bandara. ARC menyediakan suatu metode sederhana untuk menghubungkan beberapa spesifikasi yang mengacu pada karakteristik aerodrome, sehingga didapatkan sejumlah fasilitas aerodrome. Yang dimaksud dengan fasilitas disini adalah seperti panjang lintasan, lebar lintasan, ukuran taxiway dan fasilitas lain yang dibutuhkan. Kode ini dibentuk dari dua buah elemen yang berhubungan dengan karakteristik performansi dan dimensi pesawat terbang. Elemen I adalah kode angka yang berbasis pada Aeroplane Reference Field Lenght (ARFL) dan elemen II adalah kode huruf yang berbasis pada Wing Span (WS) dan Outher Main Gear Wheel Span (OMG). Kode huruf atau angka dalam pesawat yang terpilih untuk tujuan disain akan berhubungan dengan karakteristik kritis pesawat terbang untuk pembangunan fasilitas penunjang. Saat mengaplikasikan spesifikasi tertentu dalam annex 14, pertama kali pesawat tersebut akan diidentifikasi baru kemudian dicarikan kedua kode elemennya. Untuk menentukan ARC suatu pesawat digunakan suatu tabel seperti yang tercantum di bawah ini:Tabel 2.5 Aerodrome Reference Code (ARC)Kode Elemen 1Kode Elemen 2
KodeAerodrome Reference Field Length (ARFL)Kode HurufLebar Sayap (Wingspan)Jarak Terluar Roda Pendaratan (Outer Main Gear Wheel Span)
1.< 800 mA < 15 mx< 4,5 m
2.800 1200 mB15 24 m4,5 6 m
3.1200 1800 mC24 36 m 6 9 m
4.>1800 m D36 52 m9 14 m
E52 60 m9 14 m
Sumber: Basuki, 1990
Kode angka elemen pertama dapat ditentukan dari tabel di atas. Pada kolom pertama pilihlah kode angka yang sesuai dengan nilai terbesar ARFL dari pesawat yang dibuatkan landasan (runway), untuk pesawat 767 - 200 dengan nilai ARFL 2499 m, maka kode angka yang sesuai adalah 4.Kode huruf untuk elemen kedua juga dapat ditentukan dari tabel di atas. Pada kolom ketiga pilihlah kode huruf yang sesuai dengan wing span (WS) terbesar atau outher main gear wheel span (OMG) terbesar pesawat yang menggunakan runway tersebut. Untuk pesawat 767 - 200 dengan wing span 38 m dari tabel di atas (kolom ke empat) dipilih untuk wing span terbesar kode hurufnya adalah D, sedangkan berdasarkan outher main gear wheel span (OMG) dengan panjang 10,8 m dari tabel di atas (kolom ke empat) kode hurufnya adalah D.
2.3 Visual Basic NetMicrosoft Visual Basic. NETadalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem. NET Framework, dengan menggunakanbahasaBASIC. Dengan menggunakan alat ini,para programmer dapat membangun paraprogrammerdapat membangun aplikasiWindows Forms, AplikasiwebberbasisASP.NET, dan juga aplikasicommand-line. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya (sepertiMicrosoftVisual C++,Visual C#, atauVisual J#), atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalamMicrosoft Visual Studio.NET. Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dariMicrosoft Visual Basicversi sebelumnya yang diimplementasikan di atas.NET Framework. 4
8