Bab 1,Teknologi Semen
Transcript of Bab 1,Teknologi Semen
-
7/21/2019 Bab 1,Teknologi Semen
1/3
1
BAB I
SEMEN PORTLAND
1.1. Pengertian dan Definisi Semen Portland
Semen Portland adalah perekat hidraulis, maksudnya bersifat sebagai perekat/lem
apabila dicampur dengan air. Semen dihasilkan dari penggilingan klinker/terak yang
kandungan utamanya adalah Kalsium Silikat (CaO yang berikatan dengan SiO2) dan
salah satu atau dua buah bentuk Kalsium Sulfat (biasanya disebut Gypsum dengan
rumus kimia CaSO4.2H2O atau CaSO4.H2O) sebagai bahan tambahannya.
Kandungan utama Semen Portland secara lebih rinci diberikan pada Tabel 1
berikut :
Tabel 1 : Kandungan Unsur utama Semen Portland
No. Nama Zat/Unsur Utama Rumus Kimia Simbol
1. Trikalsium Silikat atau Alite 3CaO.SiO2 C3S
2. Dikalsium Silikat atau Belite 2CaO.SiO2 C2S
3. Trikalsium Alumina 3CaO.Al2O3 C3A
4. Tetra Kalsium Alumino fase Ferrite 4CaO.Al2O3.Fe2O3 C4AF
5. Gipsum CaSO4.2H2O -
Yang bersifat sebagai perekat hidraulis dalam Semen Portland adalah unsur-unsur
utama klinker yaitu nomer 1 (satu) hingga 4 (empat) pada tabel 1 di atas. Sedangkan
gipsum diperlukan sebagai zat untuk memperlambat proses pengerasan semen apabila
bereaksi dengan air. Tujuan memperlambat pengerasan ini adalah agar pasta yang
terbentuk dari campuran semen, pasir, air dan bahan lain, memerlukan waktu lebih lama
untuk menjadi keras sehingga tidak menyulitkan tukang/personil pemasang.
Definisi Semen Portland menurut Standart Nasional Indonesia (SNI) Nomer : 15-
2049-1994 adalah sebagai berikut :
Semen Portland adalah semen hidraulis yang dihasilkan dengan cara menggiling
terak/klinker Semen Portland terutama yang terdiri atas Kalsium Silikat yang bersifat
hidraulis dan digiling bersama-sama dengan bahan tambahan berupa satu atau lebih
bentuk kristal senyawa Kalsium Sulfat dan boleh ditambah dengan bahan tambahan lain.
1.2. Jenis-Jenis Semen Portland dan Syarat Mutu
Menurut SNI No. 15-2049-1994, Semen Portland diklasifikasikan dalam 5 (lima)
jenis sebagai berikut :
-
7/21/2019 Bab 1,Teknologi Semen
2/3
2
Type I : Semen Portland untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan
persyaratan-persyaratan khusus seperti yang diisyaratkan pada jenis-
jenis lain
Type II : Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan
terhadap sulfat atau kalor hidrasi sedang
Type III : Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan kekuatan
tinggi pada tahap permulaan setelah pengikatan terjadi
Type IV : Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan kalor hidrasi
rendah
Type V : Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan
tinggi terhadap sulfat
Untuk masing-masing tipe Semen Portland di atas, persyaratan mutu yang harusdipenuhi diberikan dalam Tabel 2 dan Tabel 3 berdasarkan SNI 15-2049-1994 dan
standard ASTM C 150-95.
Tabel 2: Standard persyaratan kimia utama.
JENIS SEMEN PORTLANDURAIAN
I II III IV V
SiO2, % minimum
Al2O3, % maksimum
Fe2O3, % maksimum
MgO, % maksimum
SO3, % maksimum:
a. Jika C3A 8,0 %
b. Jika C3A > 8,0 %
Hilang Pijar, % maksimum
Bagian yang tak larut,%maksimum
C3S, % maksimumC2S, % minimum
C3A, % maksimum
C4AF + 2C3A atau
C4AF + C2F, % maksimum
-
-
-
6,0
3,0
3,5
5,0
3,0
--
-
-
20,0
6,0
6,0
6,0
3,0
takberlaku
3,0
1,5
--
8,0
-
-
-
-
6,0
3,5
4,5
3,0
1,5
--
15
-
-
-
6,5
6,0
2,3
takberlaku
2,5
1,5
3540
7
-
-
-
-
6,0
2,3
takberlaku
3,0
1,5
--
5
25
-
7/21/2019 Bab 1,Teknologi Semen
3/3
3
Tabel 3: Standard persyaratan fisika utama.
JENIS SEMEN PORTLANDURAIAN
I II III IV V
1. Kehalusan:
Uji permeabilitas udara,dengan alat Blainem2/kg
2. Waktu pengikatan:
Awal, menit, min.
Akhir, menit, maks.
3. Kekekalan:
Pemuaian dalamautoclave % maks.
4. Kuat tekan:
1 hari, kg/cm2, min.
3 hari, kg/cm2, min.
7 hari, kg/cm2, min.
28 hari, kg/cm2, min.
280
45
375
0,8
-
125
200
-
280
45
375
0,8
-
100 (70)
175 (120)
45
375
0,8
125
200
-
-
280
45
375
0,8
-
-
70
175
280
45
375
0,8
-
85
160
210