Bab 14 Prosedur Pediatrik
-
Upload
rikasusantiii -
Category
Documents
-
view
67 -
download
8
description
Transcript of Bab 14 Prosedur Pediatrik
Prosedur pediatrik
IndikasiUji tuberkulin, uji alergi, imunisasi BCG, uji imunitas selular lainnya
Kontra Indikasi lokalInfeksi lokal pada kulit
Alat-semprit tuberkulin dengan ujung berpengunci Luer-Jarum suntik no 26 atau 27-Obat, alergen, vaksin yang diperlukan
Suntikan intrakutan
Tempat suntikanDapat disemua tempat, biasanya-Daerah 1/3 proksimal lengan bawah ventral-Daerah interskapularis-Dinding perut bagian ventral-Daerah deltoid
Cara
Jarum suntik dihubungkan pada semprit tuberkulin. Obat, alergen, atau vaksin diisap sampai ujung jarum. Tidak boleh terdapat gelembung udaraKulit yang akan disuntik dibersihkan dengan larutan antiseptikRegangkan kulit Suntikan dilakukan dengan arah tusukan
sejajar kulit dan mulut jarum menghadap keatas, perlahan-lahan ke epidermis bagian atas Larutan obat, alergen, atau vaksin dimasukkan perlahan hingga membentuk gelembung kecil
Indikasi Pemberian obat-obatan dan cairan intravena/transfusi darah
Suntikan intravena/pemasangan cairan intravena
Kontra Indikasi
Infeksi lokal pada tempat yang akan disuntik
Alat -Semprit ukuran 2 ½ , 3, 5ml (sesuai kebutuhan)-Jarum suntik : bayi No 23-25
anak No 19-22-Obat atau cairan infus yang diperlukan-Turniket, manset tensimeter, atau karet gelang-NaCl 0,9%
Tempat suntikan dapat dilakukan di setiap vena superfisial
Cara
Asepsis dan antisepsis daerah yang akan disuntikAliran vena proksimal dibendung dengan turniketKulit ditusuk beberapa mm sebelah distal dari bagian vena yang disuntik; jarum suntik diarahkan 25-45 derajat dengan mulut jarum ke atasBila vena ditusuk, darah akan keluar perlahan-lahan; semprit diganti dengan semprit berisi obat
obat dimasukkan sambil dilepaskan bendungan venaUntuk pemasangan cairan intravena dipakai jarum bersayap yang dihubungkan dengan selang infus
Suntikan intramuskular
IndikasiKontra Indikasi
Alat Tempat suntikan
Pemberian obat atau imunisasi
Infeksi lokal pada kulit yang akan disuntik
-Semprit ukuran 2 ½ atau 3 ml-Jarum suntik no19-22-Obat atau vaksin yang diperlukan
- Otot gluteus ventralis (segitiga von Hochstetter)-Vastus lateralis otot paha-Otot deltoid
Suntikan pada otot gluteus ventralis (segitiga von Hochstetter)
ditentukan segitiga von Hochstetter dengan cara meletakkan telapak tangan pada bokong dan menekan tuberositas anterior dengan jari telunjuk dan jari tengah digerakkan ke arah punggung, menyusuri krista iliaka sehingga kedua jari membentuk segitigakulit daerah suntikan dibersihkan dengan cairan antiseptikJarum suntik ditusukkan di tengah segitiga mengarah sedikit ke krista iliaka sedalam kira-kira 2 cmAspirasi semprit, apabila tidak keluar darah barulah obat atau vaksin dimasukkan perlahan-lahan sesuai dosis
Suntikan pada vastus lateralis otot paha
Jarum ditusukkan tegak lurus pada otot di sisi lateral paha ½ sampai 1/3 proksimal sedalam 2 cmSelanjutnya sama dengan di atas
Suntikan pada otot deltoid
Jarum ditusukkan pada daerah 1/3 atas lengan atas atau 2 jari di bawah akromion, dengan arah tegak lurus sedalam 1-2 cmprosedur lainnya sama dengan di atas ( di tempat ini maksimal hanya boleh disuntikkan sebanyak 1 ml)
Pungsi Lumbal
Indikasi
Kontra Indikasi
Alat
-Diagnosis meningitis atau ensefalitis- Diagnosis dan pengobatan perdarahan intrakranial-Pemberian obat secara intratekal-Pemeriksaan mielografi dengan zat kontras-Pengobatan atau pencegahan pada hidrosefalus komunikans yang disebabkan perdarahan intraventrikular
-Kelainan mekanisme pembekuan darah-Infeksi kulit di tempat pungsi-Kelainan tulang lumbo-sakral-Peninggian tekanan intrakranial, seperti pada pasien tumor, SOL (space occupying lesion), hidrosefalus-Gangguan pernapasan dan sirkulasi yang dapat membahayakan anak sewaktu pungsi dikerjakan-Anak dalam keadaan kejang
-Sarung tangan, masker, duk berlubang (semua steril)-Cunam kecil steril-Jarum pungsi lumbal no.22 dan 20 dengan stiletnya
Cara memakai sarung tangan sterilAnak ditidurkan miring dan dilengkungkan hingga tulang punggung tampak jelas. Tempat pungsi ialah daerah intervertebra, diatas atau di bawah garis antara 2 spina iliaka anterior superiorDaerah pungsi dibersihkan dengan larutan antiseptik, lalu ditutup dengan duk berlubangTusukkan jarum pungsi intervertebra menyusur tulang vertebra di sebelah proksimal dengan mulut jarum terbuka ke atas, perlahan-lahan sampai terasa menembus duramater. Kemudian stilet dilepas perlahan-lahan sehingga cairan keluar. Untuk mendapatkan aliran cairan yang lebih baik jarum diputar sampai mulut jarum mengarah ke kepala
Pungsi cairan subdural
Indikasi-Diagnosis dan pengobatan efusi subdural-Pemeriksaan biokimia, hematologi dan mikrobiologi cairan subdural
Kontra Indikasi
-Gangguan mekanisme pembekuan-Infeksi kulit di tempat pungsi
AlatSama dengan persiapan alat pungsi lumbal, namun jarum yang dipergunakan adalah jarum dengan sudut runcing terpendek (jarum subdural tap)
Cara
pasien diletakkan telentang dengan kepala pada tepi meja tindakanRambut kepala dicukur seluas daerah ubun-ubun besarDitentukan sudut pertemuan antara ubun-ubun dan sutura koronariaDaerah tersebut dibersihkan dengan larutan antiseptik dengan baik (3 kali) dan dibiarkan kering, kemudian ditutup dengan duk berlubangJarum ditusukkan perlahan-lahan melalui sutura koronaria beberapa mm lateral dari titik temu antara ubun-ubun dan sutura koronariaTusukkan diteruskan sampai terasa seperti menembus kertas dan kemudian stilet dilepas. Biarkan cairan keluar sampai berhenti sendiri. Jarum dicabut perlahan-lahan dan ditutup, bekas tusukan ditekan dengan bola kapas kasa sterilBila prosedur ini diulangi dilakukan pada sisi yang lain dengan jarum baru
Indikasi• Pemberian terapi
cairan intravena bila cara perkutan tidak mungkin
Alat (steril)- Sarung tangan, masker,
duk berlubang- Semprit 2 ½ ml dan
jarum suntik no.20 yang telah diisi lidokain HCl
1%- Jarum berujung tumpul
No.19-25 atau kateter vena No.19-25 dengan
stiletnya- Dua pinset lengkung
atau dua klem moskuito lengkung (kecil)
- Pengait tumbul, jarum jahit kecil, tang
pemegang jarum, gunting kecil
- Benang cat gut No 5-0- Cairan infus
Tempat Venoklisis- Tungkai bawah, di daerah lateral atas maleolus interna (v.safena magna)- Fosa kubiti• Daerah volar
sebelah lateral (v.ulnaris)
• Daerah volar bagian tengah (v.antekubiti)
Venoklisis
CaraDaerah tungkai bawah (v.safena magna)
Anak ditidurkan telentang; salah satu kaki difiksasi dalam posisi ekuinovalgusDiraba maleolus medialis dan ditentukan tempat sayatan kulit (1 cm anterior dan 1 cm superior dari maleolus)Dokter memakai sarung tangan dan maskerDaerah sekitar sayatan dibersihkan dengan larutan antiseptik, dilanjutkan dengan infiltrasi kulit dengan anestesi lokal, ditunggu beberapa menitDibuat sayatan kulit 0,5-1 cm sejajar arah lipatan kulit. Kulit dibebaskan secara tumpul dari jajaran ikat sekitarnya dengan menggunakan punggung sebuah gunting kecilDengan menggunakan pengait tumpul dicari vena dan dibersihkan dari jaringan sekitarnya dengan menggunakan dua buah pinset lengkung atau dua buah klem kecilUjung distal vena diikat dengan catgut 5-0, sedangkan ujung proksimal diikat longgar
Buatlah lobang kecil pada vena tersebut dan bila menggunakan “venocath” vena tersebut ditusuk perlahan-perlahan ke arah proksimal kemudian stilet dicabut. Setelah jarum dimasukkan, jarum difiksasi dengan ikatan pada bagian prosimal vena yang terlihatSelang infus dihubungkan pada jarum tersebut, kemudian dibilasJahit sayatan kulit tadi dengan jarum lengkung dan benang nilon 5-0Luka ditutup secara a&antiseptik dengan kasa steril dan plester
Indikasi -Pemberian makanan enteral pada :a. Pasien dengan refleks isap/telan yang tidak baik, misalnya bayi
prematur atau pasien kelainan neurologisb. Pasien-pasien yang tidak dapat makan peroral- Pemberian obat-obatan secara langsung- Pemeriksaan analisis getah lambung (biokimia, kultur)- Dekompresi dan pengosongan lambung
Pemasangan sonde lambung
Kontraindikasi -pasca-esofagoplasti-Perforasi esofagus
Alat - Alat pengisap listrik/manual-Sonde lambung (“feeding tube”) : untuk bayi ukuran 5 Fr – 8 Fr, untuk anak ukuran 9 -12 Fr-Plester, pinset-Air steril atau NaCl 0,9%-Semprit 5 ml dan 20 ml-Stetoskop-Monitor jantung (bila ada)
Cara pasien ditidurkan telentang dengan kepala lebih tinggiLubang hidung dan orofaring dibersihkan dengan pengisap secara hati-hatiPanjang bagian sonde lambung yang akan dimasukkan diperkirakan dengan mengukur jarak dari lubang hidung ke orofaring terus ke esofagus, sampai batas plester berada di lubang hidungSambil memasukkan sonde, denyut jantung dipantau (awas bradikardia)Semprit dipasang pada pangkal sonde Bila diisap, cairan lambung akan mengalir keluar, ini ditampung sesuai
kebutuhan Bila sonde lambung akan dipergunakan untuk pemberian makanan atau obat,
diperiksa sekali lagi apakah ujung sonde tersebut betul berada di lambung (bukan di paru) yaitu dengan memasukkan udara melalui semprit 5-10 ml dan didengarkan di daerah lambung dengan stetoskop
Bila sonde lambung akan dipergunakan untuk dekompresi udara maka pangkal sonde dimasukkan ke dalam bejana berisi air steril atau air bersih
Sonde difiksasi dengan plester
Pemasangan cerobong angin (rectal tube)
Indikasi Alat
-dekompresi-Klisma- pemeriksaan radiologis dengan kontras (barium enema)
- Kapas sublimat, plester- Cerobong angin (‘rectal tube’) No. 8
Fr (bayi) No.9-12 Fr (anak)- Bejana berisi air bersih (waskom,
kotak plastik)- Vaselin- Pinset
Cara-anak ditidurkan telentang atau miring, paha difleksikan pada sendi panggul-Daerah anus dibersihkan dengan kapas sublimat-Ujung cerobong angin diberi vaselin secukupnya dan pangkal cerobong angin dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air-Ujung cerobong angin dimasukkan perlahan-lahan sedalam 5-7 cm; angin akan keluar membentuk gelembung udara pada air yang terdapat di dalam bejana tadi-Cerobong angin difiksasi dengan plester
Pungsi pleura
Indikasi-diagnosis dan terapi cairan pleura-Diagnosis dan terapi pneumotoraks
Alat-Sarung tangan, masker, baju operasi, duk berlubang steril-Semprit 5 ml dengan jarum Nozi (steril) berisi 1% lidokain HCl-Beberapa buah semprit 10 ml (steril)-Keran 3 arah (3-way stopcock) steril-jarum pungsi no.18-21 -Tabung-tabung steril untuk pemeriksaan laboratorium
Tempat pungsiTempat pungsi ditentukan secara pemeriksaan fisis dan bila perlu dengan foto toraks posterior-anterior dan lateral.
CaraAnak diberi sedativa agar tenang, kemudian diletakkan setengah duduk, dengan kedua lengan diangkat ke atasDokter memakai sarung tanganDaerah pungsi dibersihkan dengan larutan antiseptik Anestesi lokalSemprit dengan jarum No. 18-21 (sesuai kebutuhan) ditusukkan di antara tulang iga. Semprit ditusukkan dalam posisi mengisap, sehingga bila jarum mencapai cairan/udara maka cairan/udara akan segera mengalir ke dalam sempritBila keluar cairan yang purulen/ nanah maka semprit dan jarum dapat diganti dengan jarum yang lebih besar yang dihubungkan dengan keran 3 arah dan selang penghubungnya untuk dapat mengeluarkan cairan sebanyak-banyaknya.Cairan ditampung untuk pemeriksaan laboratorium yang diperlukanBekas tusukan diberi salep povidon-yodium dan ditutup dengan kasa steril
Pungsi perikard indikasi -diagnosis dan terapi perikarditis
alat yang di gunakan -sarung tangan,masker,baju operasi,duk berlubang,penjepit duk(steril) -semprit 5 ml dengan jarum no.21(steril) yang telah di isi 1% lidokain HCL -dua-tiga buah semprit 10 ml(steril) -keran 3 arah dengan pengunci -sambungan selang untuk di pasang pada keran 3 arah(steril) -jarum suntik no.18-21(sesuai kebutuhan) -angiocath/venocath yang ukurannnya lebih kecil dari jarum suntik pungsi perikard yang di pakai -EKG/kardioskop -alat panampung cairan(steril) -tabung-tabung steril untuk pemeriksaan yang di perlukan
Tempat tusukan dari bawah sudut kostoxifoid kiri menuju ke arah belakang lateral atas.
Cara -penderita setengah duduk(sehingga membentuk sudut 60J ke belakang) -kuit di bersih kan secara a dan antiseptik -anestesi lokal di suntikkan di kuit dan jaringan subkutan yang akan di tusuk -kulit di tutup dengan duk berlubang -jarum suntik spiral no.18-21 di hubung kan dengan keran 3 arah dan semprit 10 ml -dengan penjepit mulut buaya hubungkan pangkal jarum(logam) dengan antaran V EKG (sedang yang lainnya dihubungkan seperti biasa ke pasien) -tusukan dilakukan pada sudut kiri bawah kostoxifoid perlahan-lahan menuju arah belakang-lateral-atas(posisi semprit mengisap)sambil memantau kardioskop(EKG).-Bila jarum mencapai cairan maka segera cairan akan terisap. Bila pada EKG terlihat elevasi segmen ST, berarti ujung jarum mengenai epikardium ventrikel, sedangkan bila terdapat elevasi segmen PR, ujung jarum mengenai epikardium atrium. - cairan perikard dikeluarkan sebanyak mungkin, bila diperlukan drainase jangka panjang maka dapat di pasang angiocath melalui jarum tadi perlahan-lahan dan jarum nya di cabut sehingga kateternya tetap tertinggal
Pungsi sumsum tulangIndikasi -diagnosis kelainan hematologi/onkologi -pemeriksaan sitogenetika -pemeriksaan biakan kuman
Kontraindikasi -untuk bayi baru lahir lahir pungsi pada tulang sternum merupakan kontraindikasi absolut -infeksi pada kulit tempat pungsi
Alat yang di butuhkan -sarung tangan dan duk steril -semprit 2 ml dengan jarum no.25 yang telah diisi dengan 0,5 % lidokain HCL. -jarum pungsi sumsum tulang no.18(steril)dengan panjang 3-5 cm (dapat di atur dengan mengatur ulir dengan penahannya) -satu semprit 10 ml dengan pengunci luar -kaca obyek dan kaca penutup yang bersih -perlengkapan laboratorium lainnya(kultur, pewarnaan)
Tempat pungsi -tulang tibia,femur,krista iliaka posterior, sternum
Cara Pungsi tulang tibia -tusukan dilakukan antara tuberkel dan kondilus medialis tulang media tibia(sebelah kanan); tempat ini biasanya di pakai pada bayi sampai umur 2 tahun. -pasien di tidurkan telentang -diletakkan bantal pasir di bawah persendian lutut dan kemudian ditutup dengan duk steril ---Infiltrasi anestesi lokal -jarum pungsi di periksa stiletnya serta diatur panjangnya -jarum pungsi ditusukkan tegak lurus dengan permukaan kulit langsung menembus korteks tulang -stilet di cabut dengan 10 ml dihubungkan dengan jarum pungsi -semprit diisap dan terlihat adanya partikel sumsum tulang yang masuk ke dalam semprit-Semprit dan jarum pungsi sekaligus dicabut-Tempat bekas pungsi ditekan dengan bola kapas/kasa steril kering selama 3-5 menit sampai tidak ada lagi tanda perdarahan-Sumsum tulang yang didapatkan segera diletakkan pada gelas obyek dan dibuat sediaan apus
Pungsi tulang femurCaranya sama hanya tusukan dilakukan di daerah 1/3 distal daerah garis tengah anterior tulang femur atau 1-2 cm di atas kondilus lateral.
Pungsi tulang krista iliaka superior-pasien diletakkan miring dan lutut sedikit fleksi, sehingga daerah sisi panggul jelas terlihat. Raba spina iliaka anterior superior; berilah tanda pada krista iliaka 1-2 cm sebelah belakang garis aksilaris media dan kira-kira 0,5-1 cm di bawah krista. (tempat ini baik untuk anak di atas 2 tahun)-prosedur lainnya sama dengan pungsi tulang tibia
Pungsi tulang sternumAnak telentang, pungsi dilakukan di antara sambungan kosto kondral yang kedua atau ketiga sedikit lateral dari garis tengah sternum. Tempat ini umumnya dipakai pada anak besar/dewasa. Prosedur lainnya sama dengan pungsi tulang tibia.
Kateterisasi vena umbilikalis
Indikasi-pemberian cairan atau obat intravena secara cepat (dalam keadaan gawat darurat, bila cara perkutan gagal)-transfusi tukar
Kontraindikasi-omfalitis, omfalokel, peritonitis, enterokolitis nekrotikans
Alat yang dibutuhkan (steril)-sarung tangan, masker, topi, dan baju operasi- kateter umbilical No. F 5,6 atau 8 (sesuai ukuran vena)-keran tiga arah-semprit 10 ml, 5 ml, 2,5 ml dengan pengunci luar-skalpel- dua buah pinset bengkok non sirurgis (ukuran kecil)-klem mosquito (ukuran kecil)- jarum jahit bengkok dengan benang nontraumatik No. 5-0-klem pemegang jarum- sonde vena umbilical-gunting bengkok kecil- set infuse beserta cairan infus (bila perlu diberikan heparin)-plester (tidak harus steril)-meja tindakan dengan pemanas dari atas
Carabayi dalam posisi telentang, tangan dan kaki difiksasi ringan pada mejadiperkirakan panjang kateter umbilikal yang akan dimasukkan dengan menggunakan kurva DunnPangkal kateter umbilikal dihubungkan dengan keran 3 arah, set infuse dan cairan infusePuntung umbilikus dipotong 0,5 cm dari pangkalnya (tampak penampang dua arteri dan satu vena)Dinding vena dipegang dengan pinset bengkok nonsurirgisUjung kateter vena dipegang dengan pinset bengkok nonsurirgis yang lain, kateter dimasukkan perlahan-lahan ke dalam vena tersebutBila terdapat kesulitan memasukkan kateter, dipergunakan sonde vena umbilical untuk memudahkan kateterisasiKateter dimasukkan sampai batas yang telah ditentukan sebelumnyaUjung puntung umbilikus ditutup dengan kasa sterilKateter difiksasi dengan puntung umbilikusKecepatan tetesan cairan infuse diatur sesuai kebutuhanDibuat foto rontgen perut polos untuk melihat posisi ujung kateter
Pemeriksaan transiluminasi kepala
Alat yang dipergunakanLampu khusus untuk transiluminasi kepala yaitu semacam lampu baterai yang kuat sinarnya dalam tabung berbentuk kerucut, dan pada ujung tabung kerucut ini dipasang karet adaptor yang dapat melekat rapat pada kepala bayi. Bila tidak ada lampu khusus dapat dipergunakan lampu baterai yang terdiri dari 2-4 baterai, dan pada kepalanya diberi karet untuk mengumpulkan sinar baterai tersebut
-Ruang gelap
Cara-Sebelum melakukan pemeriksaan, pemeriksa harus melakukan adaptasi di dalam ruangan gelap selama 2-3 menit. -Pasien berbaring telentang di meja periksa, dan kepala pasien ditunjang dengan satu tangan pemeriksa-Lampu diletakkan di kulit kepala di daerah yang akan diperiksa-Pemeriksaan dimulai dari ubun-ubun besar (di tengah-tengah). Perhatikanlah apakah terdapat daerah terang (translusen) dan apakah daerah translusen tersebut simetris kanan dan kiri-Ukurlah luas daerah translusen tersebut dari pinggir karet adaptor sampai batas daerah translusen-Alihkan lampu transiluminasi ke arah depan, lateral kiri dan kanan dan kemudian ke belakang, sehingga secara sistematis seluruh kepala diperiksa-Pada setiap daerah tersebut perhatikan dan ukurlah daerah translusen yang tampak